Wahyuni et al, Kelelahan Kerja antara Shift I, Shift II, Shift III pada operator...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Wahyuni et al, Kelelahan Kerja antara Shift I, Shift II, Shift III pada operator..."

Transkripsi

1 Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... Keeahan Kerja antara, I, dan II pada Operator Pompa Bensin (Studi pada Stasiun Penisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kabupaten Jember) (The Occupationa Fatiue amon, I, and II of the Gasoine Operators (Study on Gas Station in Jember District) Dewi Sri Wahyuni, Isa Ma rufi, Anita Dewi Prahastuti Sujoso Baian Kesehatan Linkunan dan Kesehatan Keseamatan Kerja, Fakutas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember Jn. Kaimantan 3, Jember 11 Emai korespondensi : dewi.yunny11@mai.com Abstract Gas Station is one of a company who appy shift work. Athouh the work shift has benefit for the company, the other side can ive neative effects for asoine operators is occupationa fatiue. This research aim to anayzed occupationa fatiue amon shift I, shift II, and shift III of the asoine operator on as station in Jember district. This research used crossectiona approach. The popuation in this research were operator in as station that open in 4 hours. operators was choose as sampe by custer random sampin methode. Statistic anaysis test used is univariat, bivariat with Cramer coefficient C, differences work oad and occupationa fatiue anaysis in every shift by friedman and wicoxon. The resut of this research showed that the reation variabe is ae (p=0,00), nutrition status (p=0,041; p=0,013), work oad (p=0,034; p=0,031; p=0,01), has a sinificant reation by work oad (p=0,001), and occupaiona fatiue (p=0,000) on shift I, shift II, and shift III. The concusion of this research was have sinificant reation between ae, nutrition status, and work oad with occupaiona fatiue and has sinificant differences by work oad and occupationa fatiue on shift I, shift II, and shift III. Based on this research, it is needs a structured break time in every work shift, add the asoine operators in shift II, ivin heathy food and used the ood break time. Keywords: occupationa fatiue, work shift, as station. Abstrak Stasiun Penisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) merupakan saah satu perusahaan yan menerapkan shift kerja. Waaupun memiiki keuntunan bai perusahaan disatu sisi dapat memberikan dampak buruk bai pekerja terutama operator pompa bensin yakni dapat menaami keeahan kerja. Tujuan peneitian ini adaah menanaisis keeahan kerja antara shift I, shift II, dan shift III pada operator pompa bensin SPBU di Kabupaten Jember. Jenis peneitian yan diunakan adaah cross sectiona. Popuasi adaah seuruh operator pompa bensin SPBU yan beroperasi seama 4 jam. Sebanyak operator dipiih sebaai sampe denan metode custer random sampin. Anaisis data yan diakukan adaah univariat, bivariat denan cramer coefficient C, anaisis perbedaan beban kerja dan keeahan kerja di tiap shift menunakan friedman, dan wicoxon. Hasi peneitian diperoeh variabe yan berhubunan adaah usia (ρ = 0,00), status izi (ρ = 0,041; ρ = 0,013), beban kerja (ρ = 0,034; ρ = 0,031; ρ = 0,01), terdapat perbedaan yan sinifikan terhadap beban kerja (ρ = 0,000) dan keeahan kerja (ρ = 0,000) pada shift I, shift II, dan shift III. Kesimpuan daam peneitian ini adaah ada hubunan antara usia, status izi, dan beban kerja denan keeahan kerja serta terdapat perbedaan yan sinifikan terkait beban kerja dan keeahan kerja pada shift I, shift II, dan shift III. Sehina peru adanya jam istirahat yan terjadwa di setiap shift kerja, menambah operator pada shift II, pemberian makanan sehat serta memanfaatkan waktu istirahat denan sebaik-baiknya. Kata kunci: keeahan kerja, shift kerja, SPBU. Artike Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 015

2 Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... Pendahuuan Penunaan teknooi maju diperukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara uas, namun tanpa disadari denan penendaian yan tidak tepat dapat meruikan manusia. Penunaan sumberdaya secara optima daam ranka meninkatkan produksi dituntut oeh dunia industri sejak beberapa tahun yan au. Ha tersebut memberikan konsekuensi terhadap perpanjanan jam kerja pekerja dan saah satunya denan mempekerjakan pekerja meampaui waktu yan teah ditetapkan dan/atau memberakukan shift kerja. Penerapan shift kerja di perusahaan memiiki tujuan aar perusahaan mendapatkan keuntunan sebanyak banyaknya. Sehina perusahaan menunakan seuruh waktu yan ada untuk keiatan operasiona. Waaupun denan menerapkan shift kerja memiiki manfaat bai perusahaan, disisi ain penerapan shift kerja menimbukan anuan bai para pekerja misanya menumpuknya rasa eah fisik maupun psikoois [1]. Berdasarkan data ILO tahun 013, satu pekerja di dunia menina setiap 15 detik karena keceakaan kerja dan 10 pekerja menaami sakit akibat kerja. Pada tahun 01 ILO mencatat anka kematian dikarenakan keceakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak juta kasus stiap tahun []. Saah satu penyebab utama keceakaan kerja yan disebabkan oeh manusia adaah stress dan keeahan (fatiue). Keeahan akibat kerja diasrtikan sebaai proses menurunnya efisiensi, performa kerja, dan berkurannya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk meanjutkan keiatan yan harus diakukan [3]. Peneitian yan diakukan oeh Putri menyatakan dari sampe, 3,% diantaranya atau sekitar 1. sampe menderita keeahan [4]. Keeahan kerja memberikan kontribusi 50% terhadap terjadinya keceakaan kerjra [5]. Data terkait keceakaan kerja yan terjadi di Indonesia setiap hari rata-rata terjadi 414 keceakaan kerja,,% disebabkan oeh keeahan yan cukup tini dimana kuran ebih 9,5% atau 39 oran menaami cacat []. SPBU merupakan saah satu perusahaan yan beroperasi 4 jam dan menerapkan shift kerja. Shift kerja merupakan poa kerja yan diberikan kepada tenaa kerja untuk menerjakan sesuatu oeh perusahaan dan biasanya dibai atas kerja pai, sore, dan maam [1]. dimuai puku , shift II dimuai puku , dan shift III dimuai puku Berdasarkan hasi studi pendahuuan yan diakukan oeh peneiti 0% operator SPBU di Kabupaten Jember menaami keeahan kerja denan ejaa yaitu esu, merasakan kantuk dan pusin, serta menurunnya kemampuan untuk konsentrasi. Keeahan kerja adaah suatu mekanisme perindunan tubuh aar terhindar dari kerusakan ebih anjut sehina terjadi pemuihan seteah istirahat. Keeahan diatur secara sentra oeh otak. Pada susunan syaraf pusat terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Artike Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 015 Keeahan menunjukkan kondisi yan berbeda-beda dari setiap individu, namun seuruhnya bermuara pada kehianan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh []. Tujuan peneitian ini adaah menanaisis keeahan kerja antara shift I, shift II, dan shift III pada operator pompa bensin SPBU di Kabupaten Jember. Metode peneitian Jenis peneitian yan diunakan yaitu peneitian kuantitatif denan pendekatan anaitik observasiona []. Berdasarkan waktu peneitiannya, peneitian ini termasuk peneitian cross sectiona karena variabe bebas (variabe independent) yaitu faktor interna (usia, status izi, masa kerja, riwayat penyakit), faktor eksterna (beban kerja) serta variabe terikat (variabe dependent) yaitu keeahan kerja akan diteiti pada waktu yan bersamaan []. Tempat peneitian diakukan di SPBU yan beroperasi 4 jam di Kabupaten Jember dan waktu peneitian diaksanakan yakni buan Juni 015. Popuasi peneitian sebanyak 14 operator kemudian diambi sampe responden diperoeh operator. Teknik penambian sampe yan diunakan daam peneitian ini adaah custer random sampin untuk menetahui jumah sampe setiap SPBU au dianjutkan denan penambian acak sederhana meaui undian. Peneitian ini menunakan teknik penumpuan data denan bantuan embar kuesioner, penukuran dan dokumentasi. Metode penumpuan data untuk usia, status izi, masa kerja, riwayat penyakit, denan embar kuesioner, sedankan beban kerja denan menunakan penukuran pada arteri radiais dan keeahan kerja denan reaction timer. Teknik anaisis data menunakan anaisis univariat dan anaisis bivariat denan menunakan uji statistik Cramer Coefficient C, Friedman, dan Wicoxon. Hasi Peneitian Berdasarkan hasi peneitian terhadap faktor interna (usia, status izi, masa kerja, riwayat penyakit) dan faktor eksterna (beban kerja) terhadap keeahan kerja menunjukkan adanya beberapa variabe bebas yan mempenaruhi variabe terkait. Tabe 1. Distribusi hubunan usia denan keeahan kerja pada shift I, shift II, shift III Usia Tinkat Keeahan Kerja Umum a Rinan Sedan Berat , 3, 4, , 9 1, , 1,5 4, , - - 3, 3, > 55

3 Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... 4, 1 3,5 1 43, 14, I , 5 10,4 5 10, ,4 4,3 1, ,1 10 0, ,1 4,3 3, > , 14 9, 54, II , 1,5 4, 4, ,3 14, 5 10,4 1, ,1 1, 4, ,1 4,3 3, - - > 55 1, 5 5,1 1 5, 0 3, 4 Tabe. Distribusi hubunan status izi denan keeahan kerja pada shift I, shift II, shift III Stat us Gizi Tinkat Keeahan Kerja Umum a Rinan Sedan Berat Kurus ,4 1, , 1 5,0 14 9, 3, a Praob - - 1,1 1,5 4,3 11 es Obes I Obes II 4, 1 3,5 1 43, 14, I Kurus - - 1,1 3, 4, , 11,9 13,1 31 a Praob es ,9 11 Obes I Obes II 0 0 1, 14 9, II 54, Kurus 3, 3, ,3 1 33,3 9 1, 4, a Praob es 1,1 1,5 3, 1,1 11 Obes I Obes II 1, 5 5, , Tabe 3. Distribusi hubunan masa kerja denan keeahan kerja pada shift I, shift II, shift III Mas a Kerj a Tinkat Keeahan Kerja Umum a Rinan Sedan Berat 3 th , 14, 4, 19 > 3 th 4, 1, 14 9, 5 10,4 9 4, 1 3,5 1 43, 14, I 3 th - - 4, 14, 10 0, 19 > 3 th - - 1,5 14, 1 33, , 14 9, 54, II 3 th 3, 10 0, 4,3 4, 19 > 3 th 5 10, , 1, 1,1 9 1, 5 5, , Tabe 4. Distribusi hubunan riwayat penyakit denan keeahan kerja pada shift I, I, II Riw a yat Peny akit Tinkat Keeahan Kerja Umum a Rinan Sedan Berat DM , 1, Hiper - - 1, 4 30, 15,4 tensi Jantun Gaa inja Asma ,4 1, 1, ,1 4, 4 30, 13 I DM , 1, Hiper , 4, Tensi Artike Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 015

4 Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... Jantun Gaa inja Asma - - 1, , , 15, 10, II DM 1, - - 1, - - Hiper 1, 5 3,5 1, - - tensi Jantun Gaa inja Asma ,4 1, , 4 53, 3 3, Anaisis hubunan faktor interna denan keeahan kerja menunjukkan bahwa ada hubunan yan sinifikan antara usia denan keeahan kerja di shift I (p = 0,00), namun tidak ada hubunan yan sinifikan antara usia denan keeahan kerja di shift II, dan shift III (p = 0,09; p = 0,9). Status izi mempunyai hubunan yan sinifikan denan keeahan kerja di shift I, dan shift II (p = 0,041; p = 0,013), tidak ada hubunan yan sinifikan antara status izi denan keeahan kerja di shift III (p = 0,330). Masa kerja tidak mempunyai hubunan yan sinifikan terhadap keeahan kerja baik pada shift I, shift II, dan shift III (p = 0,9; p = 0,50; p = 0,9). Riwayat penyakit tidak menunjukkan adanya hubunan denan keeahan kerja baik pada shift I, shift II, dan shift III (p = 0,5; p = 0,31; p = 0,50). Tabe 5. Distribusi hubunan beban kerja fisik denan keeahan kerja pada shift I, shift II, shift III % CVL Tinkat Keeahan Kerja Umum a Rinan Sedan Berat a 1, , 3 Rina ,4 4, 4, n Sedan ,5 10 0, 3, Berat 1,1 1,5 1, Sanat berat - - 1,1 3, Artike Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 015 4, 1 3, 5 I a Rina n Sedan 1 43, 14, , 3, Berat , 1, 15 Sanat - - 1, 4, , berat 0 0 1, II a Rina n Sedan 14 9, 54, ,4 5 10,4 4, ,1 1, 1, - - 1,1 1, - - 1,1 Berat 1,1 4,3 4, 4, 9 Sanat berat 1, 5 5, , Anaisis hubunan beban kerja fisik denan keeahan kerja menunjukkan bahwa ada hubunan yan sinifikan pada saat shift I, shift II, shift III (p = 0,034; p = 0,031; p = 0,01). Tabe. Perbedaan beban kerja fisik dan keeahan kerja antara shift I, shift II, shift III Beban Kerja Mean Rank p vaue Fisik Pada shift I 1,90 Pada shift Ii,1 0,000 Pada shift Iii 1,9 Keeahan Kerja Pada shift I 1,90 Pada shift Ii,1 0,000 Pada shift Iii 1,49 Berdasarkan uji statistik menunakan Uji Friedman diperoeh hasi bahwa p < α yaitu 0,000, bahwa ada perbedaan yan sinifikan beban kerja fisik dan keeahan kerja pada shift I, shift II, dan shift III. Pembahasan Hasi peneitian faktor interna menunjukkan bahwa terdapat hubunan usia denan keeahan kerja pada shift I. Pada peneitian ini diketahui bahwa operator yan memiiki usia tahun sebaian

5 Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... besar memiiki keeahan kerja sedan dan berat. Ha tersebut sesuai denan teori yan ada bahwa pada usia meninkat akan diikuti denan proses deenerasi dari oran, sehina daam ha ini kemampuan oran akan menurun, denan menurunnya kemampuan oran, maka akan menyebabkan tenaa kerja akan semakin mudah menaami keeahan [9]. Daam peneitian ini terdapat hubunan usia denan keeahan karena beban kerja yan di terima antar operator sama, waaupun memiiki jenjan umur yan berbeda, serta pada usia meninkat, kemampuan tubuh berkuran sehina tubuh tidak mampu untuk menerima beban kerja yan dibebankan pada akhirnya akan cepat merasakan keeahan. Status izi memiiki hubunan denan keeahan kerja pada shift I, dan shift II. Ha tersebut sesuai denan teori yan menjeaskan bahwa status izi merupakan saah satu faktor yan mempenaruhi tinkat keeahan kerja karena izi berkaitan denan kesehatan dan daya kerja [9]. Berdasarkan hasi peneitian yan diakukan oeh peneiti bahwa operator denan status izi praobes cenderun memiiki tinkat keeahan yan ebih besar dan daya kerja yan rendah dibandinkan denan operator yan memiiki status izi norma. Saat bekerja, operator denan status izi praobes cenderun tidak bersemanat, cepat merasa eah saat bekerja ha tersebut ditandai denan operator memiiki keininan untuk duduk atau beristirahat seera munkin. Masa kerja tidak memiiki hubunan denan keeahan kerja baik pada shift I, shift II, dan shift III. Ha tersebut bertoak beakan denan teori yan menjeaskan bahwa semakin ama masa kerja seseoran maka semakin tini pua tinkat keeahan, karena semakin ama bekerja menimbukan perasaan jenuh akibat kerja monoton akan berpenaruh terhadap tinkat keeahan yan diaami [10]. Tidak adanya hubunan masa kerja denan keeahan kerja dikarenakan dari hasi observasi peneiti menunjukkan bahwa setiap waktu uan pada saat bekerja terihat operator sain bercakap-cakap dan berurau, ha tersebut merupakan saah satu faktor bahwa operator merasa nyaman denan kondisi inkunan kerjanya serta meninat masa kerja operator yan mayoritas ebih dari tia tahun dimana operator teah mampu beradaptasi denan inkunan kerjanya daam janka waktu yan cukup ama. Sehina waupun memiiki jenis pekerjaan yan monoton operator tidak memiiki rasa jenuh denan pekerjaannya. Riwayat penyakit tidak memiiki hubunan denan keeahan kerja. Ha tersebut Ha tersebut dikarenakan hanya beberapa penyakit yan memiiki penaruh denan keeahan. Saat seseoran bekerja, jantun diransan sehina kecepatan denyut jantun dan kekuatan pemompaannya menjadi meninkat. Apabia terdapat beban ekstra yan diaami jantun dapat menakibatkan meninkatnya keperuan oksien ke otot jantun. Kekuranan oksien daam waktu terus menerus, sehina terjadi akumuasi yan seanjutnya terjadi metaboisme anaerobik dimana akan menhasikan asam aktat yan mempercepat keeahan [10]. Ha tersebut sesuai denan peneitian yan diakukan oeh peneiti, bahwa sebaian besar operator tidak memiiki riwayat penyakit kronis, sehina kondisi fisik operator berada daam kondisi norma. Waaupun tubuh mendapat beban kerja ekstra, tubuh masih mampu untuk meaksanakan beban kerja tersebut sehina tidak terjadi kekuranan supay oksien ke otot yan nantinya dapat mempercepat terjadinya keeahan. Beban kerja memiiki hubunan denan keeahan kerja. Ha tersebut sesuai denan teori yan menyatakan bahwa voume pekerjaan yan dibebankan kepada tenaa kerja baik berupa fisik atau menta dan menjadi tanunjawabnya. Seoran tenaa kerja saat meakukan pekerjaan menerima beban sebaai akibat dari aktivitas fisik yan diakukan. Apabia waktu kerja ditambah maka meebihi kemampuan tenaa kerja dan dapat menimbukan keeahan [9]. Berdasarkan hasi observasi dan perhitunan yan diakukan oeh peneiti bahwa jumah kendaraan yan meakukan penisian bahan bakar di tiap shift berbeda. Jumah kendaraan pain tini meakukan penisian bahan bakar yaitu pada waktu shift II, pada shift I dan shift III menaami penurunan jumah kendaraan yan meakukan penisian bahan bakar. Peninkatan jumah kendaraan yan meakukan penisian bahan bakar, dapat menjadi saah satu faktor yan mempenaruhi keeahan dan beban kerja di tiap shift. Ha tersebut sejaan denan peneitian yan diakukan oeh Hariyati (011) bahwa terdapat hubunan yan sinifikan antara beban kerja denan keeahan kerja pada pekerja intin manua di PT. Djitoe Indonesia Tobacco Surakarta. Ha tersebut dikarenakan bahwa semakin tini beban kerja yan dirasakan oeh pekerja dapat mempenaruhi tinkat keeahan kerja yan semakin tini pua [10]. Hasi anaisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yan sinifikan terkait beban kerja dan keeahan kerja pada shift I, shift II, shift III. Beban kerja dan keeahan kerja tertini diaami operator yan meaksanakan pekerjaan di shift II. Ha tersebut bertoak beakan denan teori yan menjeaskan bahwa keeahan kerja pain tini diaami oeh pekerja pada shift maam, karena pada saat maam hari di daam tubuh terjadi fase tropotropik dimana sebaian besar funsi tubuh menurun serta waktu ini Artike Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 015

6 Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... diunakan untuk pemuihan dan pembaharuan eneri di daam tubuh [11]. Hasi peneitian bertoak beakan denan teori dikarenakan di SPBU memiiki tinkat kerapatan kendaran yan meakukan penisian bahan bakar berbeda. Pada waktu shift I, dan shift II jumah kendaraan cenderun meninkat. Ha tersebut dikarenakan rata-rata manusia beraktivitas pada waktu pai hari hina maam hari, sehina ha tersebut mempenaruhi tinkat kerapatan kendaraan yan meakukan penisian bahan bakar. Pada maam hari menjean dini hari (pada saat shift III), kendaraan yan meakukan penisian bahan bakar menurun dikarenakan aktivitas manusia pada maam hari cenderun menurun, dan biasanya maam hari banyak oran yan memanfaatkan untuk beristirahat. Tinkat kerapatan kendaraan pain tini terjadi pada shift II, dari hasi peneitian menunjukkan bahwa pada saat shift II operator menaami beban kerja fisik sanat berat dan keeahan kerja berat. Semakin banyak kendaraan yan meakukan penisian bahan bakar maka semakin cepat operator menaami keeahan. Simpuan dan Saran Faktor interna yaitu usia dan status izi memiiki hubunan yan sinifikan denan keeahan kerja. Sedankan masa kerja dan riwayat penyakit tidak memiiki hubunan yan sinifikan denan keeahan kerja. Faktor eksterna yaitu beban kerja fisik memiiki hubunan yan sinifikan denan keeahan kerja. Aternatif saran atau rekomendasi yan dapat diberikan dari peneiti adaah bai pihak SPBU sebaiknya memberikan jam istirahat yan terstruktur atau terjadwa di tiap shift kerja sesuai denan undanundan yan diaksanakan minima seama tia puuh menit seteah bekerja seama 4 jam, pemberian ibur seama dua hari seteah diakukan shift III seama tia hari dimana seama ini seteah shift III seama tia hari hanyan diberikan ibur seama satu hari. Pihak SPBU hendaknya membedakan jumah operator pompa bensin di tiap shift. Seharusnya operator pada shift II ebih banyak karena jumah kendaraan tertini terjadi pada saat shift II. Bai operator hendaknya memanfaatkan waktu istirahat denan sebaik-baiknya misanya denan duduk bersandar, ataupun berbarin sejenak aar pada saat bekerja tidak menaami keeahan yan sanat tini. Mar 13]. Avaiabe from: /1-oran-pekerja-di-dunia-meninasetiap-15-detik-karena-keceakaan-kerja.htm [3] Winjosoebroto. Eronomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya. 00 [4] Putri, D. P. Hubunan Faktor Interna dan Eksterna Pekerja terhadap Keeahan (Fatiue) pada Operator Aat Besar di PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembankit Suraaya Periode Tahun 00. Tidak dipubikasikan. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia. 00. [5] Maurits, L. S. K. Seintas tentan Keeahan Kerja. Cetakan II. Yoyakarta: Amara Books [] Ihsan, dkk. Hubunan antara Shift Kerja denan Tinkat Keeahan Kerja pada Pekerja di Pabrik Perakitan Mobi Indonesia. Tidak dipubikasikan. Skripsi. Bandun: Proram Studi Maister Teknik Linkunan Fakutas Teknik Sipi dan Linkunan Institut Teknooi Bandun. [] Tarwaka. Eronomi Industri, Dasar-Dasar Penetahuan Eronomi dan Apikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press [] Notoatmojo, S. Metode Peneitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 010 [9] Suma mur. Keseamatan Kerja dan Penceahan Keceakaan. Jakarta: CV Haji Masaun. 009 [10] Hariyati, M. Penaruh Beban Kerja terhadap Keeahan Kerja pada Pekerja Lintin Manua di PT. Djitoe Indonesia Tobaco Surakarta. Tidak dipubikasikan. Skripsi. Surakarta: Proram Dipoma IV Kesehatan Kerja Fakutas Kedokteran Universitas Neeri Sebeas Maret [11] Denny, P. S. Perbedaan Shift Kerja, Stress Kerja, dan Peninkatan Tekanan Darah pada Operator Pompa Bensin SPBU di Kabupaten Jember. Tidak dipubikasikan. Skripsi. Jember: Fakutas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember Daftar Pustaka [1] Nuryati, K. Tinkatan Stress Kerja pada Karyawan SPBU Baian Operator ditinjau dari Shift Kerja. Tidak dipubikasikan. Skripsi. Semaran: Fakutas Psikooi Universitas Kathoik Soeijapranata. 00. [] Departemen Kesehatan RI. 1 Oran Pekerja di Dunia Menina Setiap 15 Detik Karena Keceakaan Kerja [internet]. 014 Oct [015 Artike Imiah Hasi Peneitian Mahasiswa 015

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika. PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM PETUNJUK KHUSUS

PETUNJUK UMUM PETUNJUK KHUSUS PETUNJUK UMUM 1. Sebeum menerjakan soa, teiti terebih dahuu jumah soa yan terdapat pada naskah soa. Naskah soa ini terdiri dari 5 soa piihan anda dan 5 soa esai.. Tuisah nomor peserta Saudara pada embar

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

HUBUNGAN ANTARA SHIFT HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA AREA TERBATAS DI PT. PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) KOTA BITUNG Gabriela Vania Samahati*, Odi R. Pinontoan*,

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN

TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-4 BULAN Arimina Hartati Pontoh* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. Surabaya Email :admin@akbid-riyahusada.ac.id

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat Penaruh Kecerdasan Emosional, Pola Asuh Orantua, dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare Murtafiah Universitas Sulawesi Barat e-mail: murtafiahq@mail.com

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET

ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET 1 Dewi Anreini, 2 Nanin Dyah Asmoro 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulunaun 2 Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruan Linkup Ruan linkup keiatan dalam penulisan tuas akhir ini adalah PT. Tembaa Mulia Semanan Tbk. (Divisi Aluminium) yan berlokasi di Jalan Daan Moot KM. 16, Semanan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Hasil Wawancara denan Kepala Personalia : Apakah Proses perekrutan di perusahaan telah dapat memenuhi permintaan tenaa kerja? Menurut saya, aktivitas perekrutan

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KORELASI PERPINDAHAN KALOR ALIRAN GELEMBUNG AIR-UDARA BERLAWANAN ARAH DALAM PIPA YANG DIPANASKAN

PENGEMBANGAN KORELASI PERPINDAHAN KALOR ALIRAN GELEMBUNG AIR-UDARA BERLAWANAN ARAH DALAM PIPA YANG DIPANASKAN Sartono Putro, Penembanan KOreasi Perpindahan Kaor Airan Geembun Air-Udara Berawanan Arah PENGEMBANGAN KORELASI PERPINDAHAN KALOR ALIRAN GELEMBUNG AIR-UDARA BERLAWANAN ARAH DALAM PIPA YANG DIPANASKAN Sartono

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penuatan Profesi Bidan Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Proram Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April 2015

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS), Motivasi, Hasil Belajar. Penerapan Metode Pembelajaran. (Risa Rusdiana) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS JURNAL SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS DAN PUSH UPWITH CLAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT JPOK FKIP UNS TAHUN 04 SKRIPSI

Lebih terperinci

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta Bab II Teori Dasar Gambar. 7 Grafik Rasio Kecepatan nin di atas Laut denan di Daratan. 5. Koreksi Koefisien Seret Setelah data kecepatan anin melalui koreksi-koreksi di atas, maka data tersebut dikonversi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak

Analisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Analisis Penaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Anin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Mustafa 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract One of the problems in

Lebih terperinci

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM. BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Penunjun Tempat Wisata Jawa Timur Park 2 Kota Batu) Fitri Aprilia Srikandi Kumadji Andriani Kusumawati

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA DI SMP N 1 CAWAS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA DI SMP N 1 CAWAS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA DI SMP N 1 CAWAS Disusun sebaai salah satu syarat menyelesaikan Proram Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah *

KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah * KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Fathul Zannah * Abstrak Keiatan pembelajaran di SMAN 2 Banjarbaru sudah

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005

Gambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Funiture merupakan salah satu kebutuhan dalam setiap rumah. Funsinya tak hanya untuk memperindah interior dalam rumah tapi jua untuk sebuah estetika yan mencitrakan

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurna atematika Vo. 4 (), Januari 05, pp. 4-9 ISS: 303-75 EETUA CAAGA REI UTUK ASURASI EIIKA ade utri Ariasih, Ketut Jayanegara, I yoman Widana 3, I utu Eka. Kencana 4 Jurusan atematika, Fakutas IA Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk

Lebih terperinci

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69 GaneÇ Swara Vol. 4 No. Pebruari 2 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI

KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI Jurna Endurance 2(3) October 2017 (258-262) KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI Meiriani Armen Universitas Bung Hatta ria.pjkr12@bunghatta.ac.id Submitted :27-04-2017,

Lebih terperinci

E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)

E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2) HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH DI RUANG INTERNA RSUD MARIA WALANDA MARAMIS AIRMADIDI RELATIONS NURSES KNOWLEDGE ABOUT PATIENT SAFETY

Lebih terperinci

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan. 36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH

PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH e-journal Boa, Volume 5, No. 3, Edisi Yudisium Periode September 2016, Hal 73-82 PENGARUH PROPORSI GULA PASIR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SIRUP BELIMBING WULUH Retno Andita Putri Prodi S-1 pendidikan Tata

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG SKRIPSI

KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG SKRIPSI KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahraaan Universitas Neeri Yoyakarta untuk Memenuhi Sebaian Persyaratan

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2

STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2 STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2 1,2 Proram Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SURUT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SURUT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SRT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKPANG TIMR KABPATEN MINAHASA TARA Chandrika Mulyabakti M. Ihsan Jasin, J. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil niversitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Dengan bekerja, manusia berharap akan memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Dengan bekerja, manusia berharap akan memperoleh suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bekerja merupakan aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan bekerja, manusia berharap akan memperoleh suatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan

Lebih terperinci

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan

Lebih terperinci

Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar

Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendinin Gas denan Uranium Alam sebaai Bahan Bakar Dora Andris*, Dian Fitriyani, Feriska Handayani Irka Jurusan Fisika Universitas Andalas *doraandris18.93@mail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER PID INDEPENDENT MELALUI TUNING PARAMETER UNTUK MENGENDALIKAN DUAL INVERTED PENDULUM

PERANCANGAN KONTROLER PID INDEPENDENT MELALUI TUNING PARAMETER UNTUK MENGENDALIKAN DUAL INVERTED PENDULUM PERANCANGAN KONROLER PD NDEPENDEN ELALU UNNG PARAEER UNUK ENGENDALKAN DUAL NERED PENDULU Yunafi atu Aniroh 9 5 63 Jurusan eknik Eektro F nstitut eknooi Sepuuh Nopember Kampus S Surabaya 6 E-mai: yunafiatu.aniroh@mai.com

Lebih terperinci

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Dalam Upaya Mengontrol Gula Darah Di Poliklinik RS. Immanuel Bandung Srihesty Manan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Dalam Upaya Mengontrol Gula Darah Di Poliklinik RS. Immanuel Bandung Srihesty Manan Hubunan Tinkat Penetahuan Denan Kepatuhan Dalam Upaya Menontrol Gula Darah Di Poliklinik RS. Immanuel Bandun Srihesty Manan Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik denan karakteristik

Lebih terperinci

EVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.

EVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6. EVALUASI SETTING RELAY, DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Susatyo Handoko *, Junintyastuti, Isa Abdullah Departemen

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik

Lebih terperinci

ANALISIS KOORDINASI SIMPANG JALAN DIPONEGORO KOTA METRO

ANALISIS KOORDINASI SIMPANG JALAN DIPONEGORO KOTA METRO ANALISIS KOORINASI SIMPANG JALAN IPONEGORO KOTA METRO Ida Hadijah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar ewantara 15 A Metro, Lampun. Email : cv.sadakonsultan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

E-journal boga, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 1-7

E-journal boga, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 1-7 Ejournal boa, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 17 1 Ejournal boa, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 17 jalar sebaai makanan dapat diolah denan berbaai cara, mulai dikukus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) **)Indra Masrin,SE,MM dan **)Mareta Kemala Sari,SE,MM Staf

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Tembaa Mulia Semanan, Tbk. didirikan sejak tahun 1977 di wilayah Jakarta Barat. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP).

Abstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA STORE OF THE MONTH PADA TOKO INDOMARET MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS PT. INDOMARCO PRISMATAMA MEDAN Tison Nopember Simanjuntak (12110248)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II TINJUN USTK ompa adalah suatu alat yan diunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain denan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut diunakan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinkat Pertumbuhan Dividen Untuk menetahui tinkat pertumbuhan deviden pada PT Bumi Resources Tbk. dapat dihitun denan metode tinkat pertumbuhan fundamental. Tinkat pertumbuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015 HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015 ( CORELATION BETWEEN WORK FATIQUE AND PRODUCTIVITY ON CAGING WIRE

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

Gambar II.1. Skema Sistem Produksi

Gambar II.1. Skema Sistem Produksi Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Sistem Produksi Sistem produksi minyak merupakan jarinan pipa yan berunsi untuk menalirkan luida (minyak) dari reservoir ke separator. Reservoir terletak di bawah permukaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kacan merah Kacan merah (Phaseolus vularis L) termasuk dalam Famili Leuminoseae alias polon-polonan. Satu keluara denan kacan hijau, kacan kedelai dan kacan tolo. Kacan merah

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides

Lebih terperinci

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47 Moeku, Vo. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47 PENGUJIAN DAYA HANTAR LISTRIK AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR GUNUNG TUGEL KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN PRINSIP JEMBATAN WHEATSTONE Sehah dan Wahyu

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARAH RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL

DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARAH RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARA RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL Kennie A. Lempoy Abstrak Permasalahan pada ketidakpuasan konsumen pada penunaan pompa air khususnya yan diunakan di rumah tana, pada saat ini

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan

Lebih terperinci

HIDRAULIKA DRIVE PIPE PADA POMPA HIDRAM

HIDRAULIKA DRIVE PIPE PADA POMPA HIDRAM Simposium Nasional RAPI XII - 013 FT UMS ISSN 141-961 HIDRAULIKA DRIVE PIPE PADA POMPA HIDRAM Kuswartomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Uniersitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos

Lebih terperinci

Hari ini berkumpul di Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk penerbangan menuju Tokyo via Singapore.

Hari ini berkumpul di Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk penerbangan menuju Tokyo via Singapore. SUPER SALE TOKYO - OSAKA - SHIRAKAWA - GO + KOBE Our Pace GEDUNG WISMA KAHA 3th Foor J. KH. Abduah Syafi ie 21C 12840 Jakarta Contact Us +6221 8303 339 tours@kaha.co.id www.kahahoiday.com ITINERARY Hari

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal Jurna ILMU DASAR, Vo. 15 No. 2, Jui 2014 : 97-101 97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Keapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Ceah Tungga Pam Cooking Oi Refraction Index Measurement Using

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah Amerika Tropis. Di Indonesia hanya dikenal dua jenis bayam budidaya, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah Amerika Tropis. Di Indonesia hanya dikenal dua jenis bayam budidaya, yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayam Merah Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tanaman semusim yan berasal dari daerah Amerika Tropis. Di Indonesia hanya dikenal dua jenis bayam budidaya, yaitu bayam cabut

Lebih terperinci

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau SOLUSI. a) Gambar diaram aya diberikan pada ambar di sampin. b) Anap teanan tali yan membentuk sudut θ adalah terhadap horizontal adalah T. Anap teanan tali yan mendatar adalah T. Gaya yan bekerja pada

Lebih terperinci

Dengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1.

Dengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1. GERAK PADA BIDANG DATAR 1. Gerak denan Percepatan Tetap C Gb. 1 Grafik kecepatan-waktu untuk erak lurus denan percepatan tetap Pada ambar 1, kemirinan tali busur antara titik A dan B sama denan kemirinan

Lebih terperinci

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton 6 TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme

Lebih terperinci