pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.
|
|
- Vera Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut menunakan model TOM. Terakhir, didiskusikan hasil kajian menenai penaruh bias, resistansi beban, dan daya masukan terhadap perilaku nonlinear deais aktif penuat daya.. Pemodelan Nonlinear Deais Aktif.. Penukuran karakteristik I-V Penukuran karakteristik I-V transistor dilakukan menunakan cure-tracer. Konfiurasi rankaian yan diunakan adalah source bersama, seperti yan ditunjukkan pada Gambar.. Di sini, perubahan arus drain, I DS, terhadap teanan drain-source, V DS, pada beberapa hara teanan ate-source, V GS, tertentu diukur. Data-data hasil penukuran (I DS, V DS pada beberapa nilai V GS dapat dilihat pada lampiran C. Gambar. menunjukkan kura karakteristik I DS -V DS LDMOS D8UK. Penukuran I DS -V DS dilakukan pada rentan V GS = V denan spasi. V. Laporan Penelitian -
2 Penukuran pada V GS di atas V tidak dilakukan karena pada teanan tersebut transistor sudah menunjukkan ejala breakdown. Demikian pula pada teanan V DS kuran dari V, penukuran tidak dilakukan, berkaitan denan anapan awal bahwa teanan amban transistor di atas V. + I DS + V DS _ + _ V DD _ V GS Gambar. Rankaian yan diunakan dalam penukuran untuk mendapatkan karakteristik I V transistor. IDS (ma V DS (V Gambar. Kura karakteristik I DS -V DS LDMOS D8UK hasil penukuran pada V GS =, V;, V;,4 V;,6 V;,8 V dan V. Dari Gambar. terlihat bahwa kura pada V DS tini (saturasi memiliki kemirinan positif. Ini menunjukkan bahwa transistor memiliki konduktansi yan positif dan efek termal tidak terlihat. Umumnya efek termal berupa pemanasan sendiri (self-heatin dapat terjadi pada V GS dan V DS tini yan menakibatkan Laporan Penelitian -
3 kemirinan kura neatif. Untuk menhindari efek pemanasan sendiri biasanya dilakukan penukuran pulsa (pulse measurement. IDS (ma V GS (V Gambar. Kura karakteristik I DS -V GS LDMOS D8UK hasil penukuran pada V DS =, V;, V; 5, V; dan 7, V Kura I DS -V GS hasil penukuran ditunjukkan pada Gambar.. Dari ambar tersebut terlihat bahwa LDMOS D8UK memiliki tenanan amban (threshold, V T, ~,7 V. Ini menunjukkan bahwa transistor mulai bekerja, arus menalir dari drain ke source, pada teanan V GS =,7 V tersebut. Teanan amban ini masih berada dalam rentan 7 V seperti yan diberikan pada lembar data pabrik... Model TOM terhadap hasil penukuran Dari berbaai model nonlinear yan sudah ada, ternyata model TOM (Triquint Owned Model merupakan model yan palin sesuai untuk transistor yan kami unakan. Penyesuaian antara model dan hasil penukuran dilakukan Laporan Penelitian -
4 menunakan bantuan FET FIT Parameter-marameter model TOM untuk LDMOS D8UK ini ditunjukkan pada Tabel - berikut. Tabel - Parameter model TOM untuk LDMOS D8UK No. Simbol Nama Parameter Nilai Satuan q Parameter q Parameter delta 5.556e-5 W - Parameter amma, Parameter alfa.79 V - 5 Parameter beta,886 S 6 to Teanan threshold.79 V Hasil penyesuaian model dan penukuran ditunjukkan pada Gambar.4 dan Gambar.5, berturut-turut untuk penyesuaian I DS -V DS dan I DS -V GS. Penyesuaian hasil penukuran denan model ini memiliki kesalahan (error sekitar % pada mode saturasi dan 4 % pada mode triode. IDS (ma V DS (V Gambar.4 Kura karakteristik I DS -V DS hasil pemodelan (aris dan hasil penukuran (kotak. Laporan Penelitian -
5 IDS (ma V GS (V Gambar.5 Kura karakteristik I DS -V GS hasil pemodelan (aris dan hasil penukuran (kotak.. Karakterisasi Nonlinear Deais Aktif.. Turunan FET Perilaku nonlinear penuat daya berasal dari nonlinearitas arus drain-source, i, terhadap teanan masukan,. Hubunan antara keduanya dapat dinyatakan dalam deret Taylor sebaai berikut: i (. m m m denan mi menyatakan transkonduktansi orde ke-i dan merupakan turunan parsial dari i terhadap yan berkaitan sebaai berikut: i m (. i (. m Laporan Penelitian - 4
6 Turunan FET i (.4 m Turunan FET masih merupakan funi dari teanan bias V GS. Grafik turunan FET terhadap teanan bias, V GS, untuk LDMOSFET D8UK, ditunjukkan pada Gambar.6. Gambar ini menunjukkan bahwa pada daerah di bawah teanan amban (threshold, semua turunan FET cenderun nol. Mulai sekitar teanan amban, turunan orde pertama naik denan kemirinan cukup besar dan kemudian menuju saturasi pada teanan di atas ~V. Turunan orde kedua naik cukup tajam hina mencapai maksimum pada V GS sekitar,6v dan selanjutnya turun lai. Di atas,8v turunan orde kedua mendatar mendekati nol. Turunan orde ketia memiliki nilai minimum pada teanan V GS =,4 V. 4 m m - -4 m -6-8 V GS (V Gambar.6 Turunan FET terhadap teanan bias... Mekanisme distorsi intermodulasi Sebelum mendiskusikan hasil menenai penaruh bias dan beban pada distorsi, terlebih dahulu kita tinjau formulasi matematis mekanisme distorsi. Untuk itu, Laporan Penelitian - 5
7 anap skema penuat daya source bersama seperti yan ditunjukkan pada Gambar.7. i R S R L s R G Gambar.7 Skema penuat daya konfiurasi source bersama. R S + i R G s _ m m m R L Gambar.8 Rankaian ekialen penuat daya Gambar.7. Analisis deret Volterra dapat diunakan untuk menetahui parameterparameter yan memenaruhi karakteristik distorsi secara umum. Untuk menyederhanakan analisis, kita menanap bahwa impedansi masukan FET sanat besar (takhina. Keadaan ini dapat didekati jika frekuensi masukan relatif kecil, dalam orde puluhan sehina kapasitansi ate-source, C, terlihat sebaai masukan impedansi sanat tini (terbuka. Rankaian ekialen penuat daya untuk analisis deret Volterra ditunjukkan pada Gambar.8. Laporan Penelitian - 6
8 Arus drain-source di sekitar titik kerja dapat dinyatakan oleh persamaan: i m m m m m m (.5 denan m, m, dan m menyatakan transkonduktansi orde ke-,, dan ;,, dan menyatakan transkonduktansi keluaran orde ke-,, dan ; m, m, dan m menyatakan koefisien silan berkaitan denan dan sekalius. Semua koefisien di atas merepresentasikan turunan dari Persamaan (.5, dan dalam hal ini disebut koefisien intrinsik. Sekaran tinjau dua sumber masukan denan amplitudo sama dan frekuensi masin-masin dan sebaai berikut: s A cos t cos t (.6 Untuk R G = R S, sesuai konsep pembai teanan, maka A cos t cos s t (.7 Persamaan (.7 disubstitusikan ke Persamaan (.5 denan menunakan analisis deret Volterra. Hasilnya sebaai berikut: R ( (.8 ( m Lef ( R ( m ( ( ( (.9 Lef m m ( m( ( 4 ( ( ( ( R m Lef (. m( ( ( ( Laporan Penelitian - 7
9 denan RL R Lef (. R L Persamaan (.9 dan Persamaan (. diperoleh denan memecahkan setiap komponen nonlinear secara iteratif pada frekuensi harmonik yan berkaitan. Prosedur yan sama dapat diterapkan untuk menhitun amplitudo teanan pada frekuensi intermodulasi - dan -. Untuk mendapatkan pemahaman intuitif dari hubunan-hubunan dan pentinnya persamaan di atas, diperlukan penyederhanaan asumsi. Dalam hal ini diasumsikan bahwa term kedua pada Persamaan (.9 dan Persamaan (. tidak terlalu memenaruhi karakteristik distorsi orde ketia. Pendekatan ini cukup beralasan karena penaruhnya sanat kecil. Sesuai denan asumsi di atas, kita dapat mendeduksi Persamaan (.9 dan Persamaan (. sebaai berikut: ( R Lef ( ( m m A A (. ( R ( Lef ( m m A m A A (. denan A R (.4 m Lef Parameter intrinsik Persamaan (.5 diperoleh dari model TOM untuk LDMOS D8UK. Analisis deret Volterra dari Persamaan (.8 hina Laporan Penelitian - 8
10 Daya Keluaran (dbm Persamaan (. telah diunakan untuk menamati baaimana perubahan distorsi intermodulasi terhadap bias dan resistansi beban. Resistansi beban diunakan untuk memberikan ariasi ain teanan yan sinifikan... Penaruh bias V GS pada distorsi intermodulasi Perilaku nonlinear penuat dapat diselidiki denan menamati plot distorsi sinyal kecil terhadap bias DC pada teanan drain-source dan resistansi beban tetap. Pada penelitian ini, penamatan dilakukan untuk LDMOSFET D8UK denan kondisi teanan drain-source 8V, resistansi beban 5, dan daya masukan dbm. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar.9. Dari Gambar.9 terlihat bahwa distorsi intermodulasi orde kedua maupun orde ketia mencapai maksimum pada daerah dekat teanan amban. Nilai minimum distorsi orde ketia terjadi pada V GS = V denan leel daya sekitar 4 dbm. Distorsi intermodulasi orde ketia naik lai sampai pada V GS =, V dan kemudian hampir konstan terhadap kenaikan V GS Gambar.9 Daya keluaran terhadap teanan bias V GS untuk V DS = 8 V, R L = 5, dan P in = - dbm. 4 V GS (V fundamental IMD orde- IMD orde- Laporan Penelitian - 9
11 Daya Keluaran (dbm Daya Keluaran (dbm..4 Penaruh bias V DS pada distorsi intermodulasi Selain teanan ate-source, teanan drain-source pun memenaruhi perilaku nonlinear FET. Ini terlihat dari rafik yan ditunjukkan pada Gambar fundamental IMD orde- IMD orde V DS (V Gambar. Daya keluaran terhadap teanan bias V DS untuk V GS =, V, R L = 5, dan P in = - dbm fundamental IDM orde- IMD orde- 4 V GS (V Gambar. Daya keluaran terhadap teanan bias V GS untuk V DS = 5 V (teas dan V DS = 8V (putus-putus, R L = 5, dan P in = - dbm. Dari Gambar. terlihat bahwa minimum distorsi intermodulasi orde kedua terjadi pada teanan drain-source ~,4 V. Sementara, minimum distorsi intermodulasi orde ketia terjadi pada ~,4 V dan memiliki nilai maksimum pada teanan ~,4 V denan leel daya ~ -9 dbm. Pada teanan V DS antara,4 V Laporan Penelitian - 4
12 Daya Keluaran (dbm hina 4, V kura distorsi intermodulasi orde ketia menurun cukup besar. Selanjutnya, pada teanan lebih besar dari 4, V, penurunannya relatif sanat kecil (hampir konstan. Aar lebih jelas, pada Gambar. ditampilkan rafik distorsi intermodulasi terhadap perubahan teanan bias V GS untuk V DS = 5 V dan 8 V. Dari ambar terlihat bahwa peninkatan V DS dari 5V hina 8V menyebabkan penurunan nilai minimum distorsi intermodulasi orde ketia sekitar db...5 Penaruh resistansi beban R L pada distorsi Penaruh resistansi beban pada distorsi intermodulasi ditunjukkan pada Gambar.. Dari rafik tersebut terlihat bahwa untuk resistansi beban kuran dari 5, perubahan daya keluaran terjadi cukup sinifikan. Minimum distorsi intermodulasi orde ketia terjadi pada resistansi beban ~. Di atas 5, distorsi internodulasi orde ketia meninkat perlahan seirin peninkatan nilai resistansi beban fundamental IMD orde- IMD orde R L (Ohm Gambar. Daya keluaran terhadap resistansi beban untuk V GS =, V dan V DS = 8V. Laporan Penelitian - 4
13 Daya Keluaran (dbm Gambar. menunjukkan distorsi intermodulasi terhadap teanan bias V GS untuk V DS = 8V, R L = 5 dan 5. Terlihat bahwa minimum distorsi intermodulasi orde ketia menalami pereseran akibat perubahan resistansi beban ini fundamental IMD orde- IMD orde- 4 V GS (V Gambar. Daya keluaran terhadap V GS untuk resistansi beban 5 (teas dan 5 (putus-putus, V DS = 8 V...6 Penaruh daya masukan pada distorsi intermodulasi Perilaku nonlinear penuat daya jua dipenaruhi oleh leel daya masukan. Gambar.4 memperlihatkan penaruh daya masukan terhadap distorsi intermodulasi. Dari sini terlihat bahwa leel distorsi intermodulasi berantun pada titik kerja penuat. Pada penuat kelas B, pada kasus ini V GS =,8 V, leel distorsi intermodulasi lebih tini daripada kelas AB (V GS =, V, pada masukan sinyal kecil. Jika masukan berupa sinyal besar, sekitar dbm, leel distorsi penuat kelas AB menjadi lebih tini. Selain itu, terlihat bahwa pada leel sinyal kecil, kenaikan distorsi intermodulasi linier terhadap daya masukan. Sementara, pada leel sinyal besar, produk distorsi meninkat. Laporan Penelitian - 4
14 Daya keluaran (dbm 4 fundamental - IMD orde IMD orde Daya masukan (dbm Gambar.4 Daya keluaran terhadap daya masukan untuk V GS =,8 V (teas dan V GS =, V (putus-putus. Selanjutnya, jika kita perpanjan kura baian linier pada Gambar.4 untuk fundamental dan distorsi intermodulasi orde ketia, keduanya akan berpotonan di titik pada daya masukan ~5 dbm dan daya keluaran ~46 dbm (IP = 46 dbm untuk V GS =,8 V. Sedankan untuk V GS =, V, perpotonan terjadi pada daya masukan ~8 dbm denan daya keluaran ~5 dbm (IP = 5 dbm. Penaruh daya masukan terhadap distorsi intermodulasi jua dapat terlihat jelas dari Gambar.5. Pada daerah kuran dari P db, kenaikan leel distorsi intermodulasi orde ketia lebih besar dibandinkan denan kenaikan leel fundamental terhadap kenaikan daya masukan. Denan kata lain, pada daerah ini ACPR meninkat seirin peninkatan daya masukan. Sementara itu, pada daerah daya saturasi, IMD orde ketia jua menunjukkan saturasi, meskipun ada satu nilai pada daya masukan tertentu yan menunjukkan notch atau adanya ACPR yan kembali rendah. Laporan Penelitian - 4
15 Daya keluaran (dbm fundamental IMD orde- IMD orde- 4 V GS (V Gambar.5 Daya keluaran terhadap V GS untuk P in = dbm (teas dan dbm (putus-putus. Laporan Penelitian - 44
KAJIAN DISTORSI INTERMODULASI PADA PENGUAT DAYA RF LDMOS
KAJIAN DISTORSI INTERMODULASI PADA PENGUAT DAYA RF LDMOS Aip Saripudin Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Uniersitas Pendidikan Indonesia Jl. Setiabudhi
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON DRAIN (SOURCE FOLLOWER)
PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON DRAIN (OURCE FOLLOWER) 3.1Tujuan : 1) Mendeonstrasikan prinsip kerja dan karakteristik dari rankaian penuat coon drain sinyal kecil. 2) Investiasi penaruh dari penuatan
Lebih terperinciPenghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta
Bab II Teori Dasar Gambar. 7 Grafik Rasio Kecepatan nin di atas Laut denan di Daratan. 5. Koreksi Koefisien Seret Setelah data kecepatan anin melalui koreksi-koreksi di atas, maka data tersebut dikonversi
Lebih terperinci1 Posisi, kecepatan, dan percepatan
1 Posisi, kecepatan, dan percepatan Posisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada
Lebih terperinciJadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan
Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: 1. Sebuah pesawat denan massa M terban pada ketinian tertentu denan laju v. Kerapatan udara di ketinian itu adalah ρ. Diketahui bahwa aya ankat udara pada pesawat
Lebih terperinciBAB VIII ALIRAN DI BAWAH PINTU
BAB III ALIRAN DI BAWAH PINTU III TUJUAN PERCOBAAN Menamati aliran didasarkan atas pemakaian persamaan Bernouli untuk aliran di bawah pintu III ALAT-ALAT ANG DIGUNAKAN Flume beserta perlenkapanya Model
Lebih terperinciKebergantungan Faktor Pengisian (Fill Factor) Sel Surya Terhadap Besar Celah Pita Energi Material Semikonduktor Pembuatnya : Suatu Tinjauan Matematika
Keberantunan Faktor Penisian (Fill Factor) Sel Surya Terhadap Besar Celah Pita Eneri Material Seikonduktor Pebuatnya : Suatu Tinjauan Mateatika Dadi Rusdiana Jurusan Fisika FPMPA UP, Jl Dr Setiabudhi 9
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk
Lebih terperinciSOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau
SOLUSI. a) Gambar diaram aya diberikan pada ambar di sampin. b) Anap teanan tali yan membentuk sudut θ adalah terhadap horizontal adalah T. Anap teanan tali yan mendatar adalah T. Gaya yan bekerja pada
Lebih terperinciModul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.
PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran
Lebih terperincip da p da Gambar 2.1 Gaya tekan pada permukaan elemen benda yang ter benam aliran fluida (Mike Cross, 1987)
6.3 Gaya Hambat Udara Ketika udara melewati suatu titik tankap baik itu udara denan kecepatan konstan ( steady ) maupun denan kecepatan yan berubah berdasarkan waktu (unsteady ), kecenderunan alat tersebut
Lebih terperinciMATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP
MODUL PERTEMUAN KE 4 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Gerak Peluru (Proyektil); Gerak Melinkar Beraturan, Gerak Melinkar Berubah Beraturan, Besaran Anular dan Besaran Tanensial. POKOK BAHASAN: GERAK
Lebih terperinciDengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1.
GERAK PADA BIDANG DATAR 1. Gerak denan Percepatan Tetap C Gb. 1 Grafik kecepatan-waktu untuk erak lurus denan percepatan tetap Pada ambar 1, kemirinan tali busur antara titik A dan B sama denan kemirinan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, REALISASI DAN SIMULASI FILTER
4 BAB III PERANCANGAN, REALISASI DAN SIMULASI FILTER 3.1 Pendahuluan Dalam Tuas Akhir ini dirancan sebuah Bandpass Filter yan bisa di unakan untuk laboratorium telekomunikasi. Bandpass Filter yan akan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola
TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruan Linkup Ruan linkup keiatan dalam penulisan tuas akhir ini adalah PT. Tembaa Mulia Semanan Tbk. (Divisi Aluminium) yan berlokasi di Jalan Daan Moot KM. 16, Semanan,
Lebih terperinciDesain Pengaturan Level pada Coupled Tank Process dengan Menggunakan Metode Model Predictive Control
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) F 4 Desain Penaturan Level pada Coupled Tank Process denan Menunakan Metode Model Predictive Control Evira Dyah Puspitarini, Rushdianto
Lebih terperinciRANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 5 ( Analisa Rangkaian )
ANGKAIAN ISTIK Kuliah 5 ( Analisa ankaian ) ANAISA ANGKAIAN Pada baian ini akan dibahas penyelesaian persoalan yan muncul pada ankaian istrik denan menunakan suatu teorema tertentu. Ada beberapa teorema
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2
STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2 1,2 Proram Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SURUT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SRT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKPANG TIMR KABPATEN MINAHASA TARA Chandrika Mulyabakti M. Ihsan Jasin, J. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil niversitas
Lebih terperinciBAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS
BAB I TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme
Lebih terperincia. Tentukan bentuk akhir dari tiga persamaan di atas yang menampilkan secara eksplisit
Contact Person : 0896-5985-681 OSK Fisika 018 Number 1 BESARAN PLANCK Pada tahun 1899 Max Planck memperkenalkan suatu sistem satuan iniversal sehina besaran-besaran fisika dapat dinyatakan dalam tia satuan
Lebih terperinciOleh: Tjandra Satria Gunawan
Soal dan Solusi (S 2 ) untuk: Olimpiade Sains Nasional Bidan Matematika SMA/MA Seleksi Tinkat Kota/Kabupaten Tahun 2010 Tanal: 14-29 April 2010 Oleh: Tjandra Satria Gunawan 1. Diketahui bahwa ada yepat
Lebih terperinci! 2 H g. &= 1 2 m 2 SOLUSI OSN A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A= Jarak d yang dibutuhkan adalah d =v 0 g
SOLUSI OSN 009. A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A=! H B.! Jarak d yan dibutuhkan adalah d =v 0 t A =v H 0 i. Karena bola tidak slip sama sekali dan tumbukan lentin sempurna maka eneri mekanik
Lebih terperinciPERHITUNGAN BURN UP PADA REAKTOR SUB KRITIS BERDAYA SEDANG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CALCULATION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICAL CORE
Prosidin Semirata2015 bidan MIP BKS-PTN Barat PERHITUNGN BURN UP PD REKTOR SUB KRITIS BERDY SEDNG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CLCULTION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICL CORE Nur ida* UIN Syarif
Lebih terperinciDESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARAH RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL
DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARA RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL Kennie A. Lempoy Abstrak Permasalahan pada ketidakpuasan konsumen pada penunaan pompa air khususnya yan diunakan di rumah tana, pada saat ini
Lebih terperinciTURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton
6 TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme
Lebih terperinciBAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT
BAB 6 ANGKAAN KUTUB EMPAT 6. Pendauluan Sepasan terminal an dilalui ole arus (menuju atau meninalkan terminal disebut sebaai rankaian kutub dua (misalna pada resistor, induktor dan kapasitor). Gambar 6.
Lebih terperinciLAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK
LAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK I. JUDUL PRAKTIKUM : KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK II. TANGGAL PRAKTIKUM : Selasa, 12 Austus 2014 III. TANGGAL LAPORAN: Rabu, 20 Austus 2014 IV. GURU PEMBIMBING
Lebih terperinciKarena massa katrol diabaikan maka 2T 1. -nya arah ke bawah. a 1. = a + a 0. a 2. = m m ) m 4 mm
m 0 139 Pada sistem dibawah ini hitun percepatan benda m 1 nap benda m bererak ke bawah Jawab: T 1 T 1 m 1 T m 0 a 0 T T 1 m 1 m 1 m T 1 m a m Karena massa katrol diabaikan maka T 1 T m k a k 0 atau T
Lebih terperinciUM UGM 2016 Fisika. Soal. Petunjuk berikut dipergunakan untuk mengerjakan soal nomor 01 sampai dengan nomor 20.
UM UGM 016 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM016FIS999 Version: 017-0 Halaman 1 Petunjuk berikut diperunakan untuk menerjakan soal nomor 01 sampai denan nomor 0. = 9,8 m/s (kecuali diberitahukan lain) µ o =
Lebih terperinciSekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com
SOLUSI SELEKSI OSN TINGKAT PROVINSI 06 Bidan Fisika Waktu : Jam Sekolah Olimpiade Fisika davitsipaun.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT SEKOLAH
Lebih terperinci2 H g. mv ' A, x. R= 2 5 m R2 ' A. = 1 2 m 2. v' A, x 2
SOLUSI. A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A= H B. Jarak d yan dibutuhkan adalah d=v 0 t A =v H 0 i. Karena bola tidak slip sama sekali dan tumbukan lentin sempurna maka eneri mekanik sistem
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS
Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 16 Mei 009 PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PODUKSI SUMU GAS Mohammad Taufik Jurusan Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. aya Bandun - Sumedan
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TP 2009/2010
UJIAN NASIONAL TP 2009/2010 1. Seoran anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 12 meter, dan belok lai ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan yan dilakukan anak tersebut dari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penuatan Profesi Bidan Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Proram Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April 2015
Lebih terperinci1 Posisi, kecepatan, dan percepatan
1 osisi, kecepatan, dan percepatan osisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinkat Pertumbuhan Dividen Untuk menetahui tinkat pertumbuhan deviden pada PT Bumi Resources Tbk. dapat dihitun denan metode tinkat pertumbuhan fundamental. Tinkat pertumbuhan
Lebih terperinciJFET. Transistor Efek Medan Persambungan
JFET (Junction Field Effect Transistor) Transistor Efek Medan Persambungan Transistor Bipolar dan Unipolar Transistor bipolarbekerja berdasarkan adanya hole dan electron. Transistor ini cukup baik pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II TINJUN USTK ompa adalah suatu alat yan diunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain denan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut diunakan
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 KURVA TRANSFER KARAKTERISTIK JFET
PERCOBAAN 1 KURVA TRANSFER KARAKTERISTIK JFET 11.1 Tujuan : Membuat kurva tranfer karakteristik JFET pada layar oscilloscope. Kurva ini memperlihatkan variasi arus drain (ID) sebagai fungsi tegangan gate-source
Lebih terperinciSifat Optik Non Linier pada Molekul Terkonjugasi
Sifat Otik Non Linier ada Molekul Terkonjuasi Setianto *, K.M. Liu, B.M. Wibawa 2 Proram Studi Fisika, Universitas Padjadjaran Bandun Jl. Raya Jatinanor KM 2, Sumedan 45363 E-mail: setianto@hys.unad.ac.id
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca modul mahasiswa memahami penggunaan atau penerapan persamaan momentum untuk aliran saluran terbuka.
Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca modul mahasiswa memahami penunaan atau penerapan persamaan momentum untuk aliran saluran terbuka. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah membaca modul dan menelesaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
48 BAB I HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. HASIL PERCOBAAN 4.1.1. KARAKTERISTIK DIODA Karakteristik Dioda dengan Masukan DC Tabel 4.1. Karakteristik Dioda 1N4007 Bias Maju. S () L () I D (A) S () L ()
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET
KEGIATAN BELAJAR 3 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari mosfet b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i masukan dan keluaran mosfet.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Gaya pada roket Sumber : (Benson, 2010)
5 BAB II DASAR TEORI.1 Prinsip Kerja Roket Roket merupakan wahana luar ankasa, peluru kendali, atau kendaraan terban yan mendapatkan doronan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida
Lebih terperinciABSTRAK. Latar Belakang Masalah
Derivatif Untuk Menyelesaikan Optimisasi Berkendala Dalam Bisnis Dan Ekonomi (Derivative for Solvin Constrained Optimization in Business and Economics) Nurul Yaqin, M.Sc. Dosen pada Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciABSTRAK. diperoleh titik isoelektiknya yaitu pada ph 3. Kata Kunci: Gelatin, Titik Isoeletrik, Viskometer Oswald dan Sol liofil.
ABSTRAK Telah dilakukan percobaan sol liofi yan termasuk dalam sistem koloid. Sistem koloid ini merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dari dua atau lebih zat yan bersifat homoen, namun memiliki
Lebih terperinciPERSAMAAN BERNOULLI. Ir. Suroso Dipl.HE, M.Eng
PERSMN BERNOULLI Ir. Suroso Dil.HE, M.En Pendahuluan Pada at cair diam, aya hidrostatis mudah dihitun karena hanya bekerja aya tekanan. Pada at cair menalir, dierhitunkan keceatan, arah artikel, kekentalan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak
Analisis Penaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Anin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Mustafa 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract One of the problems in
Lebih terperinciBAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI
BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI. Funsi. Graik Funsi. Barisan dan Deret.4 Irisan Kerucut. Funsi Dalam berbaai aplikasi, korespondensi/hubunan antara dua himpunan serin terjadi. Sebaai contoh, volume bola
Lebih terperinciJURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat
Penaruh Kecerdasan Emosional, Pola Asuh Orantua, dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare Murtafiah Universitas Sulawesi Barat e-mail: murtafiahq@mail.com
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIK DAN EXPERIMENTAL FRICTION FACTOR PADA PIPA GALVANISH DENGAN ALIRAN FLUIDA AIR PANAS
POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. September 04 KAJIAN TEORITIK DAN EXPERIMENTAL FRICTION FACTOR PADA PIPA GALVANISH DENGAN ALIRAN FLUIDA AIR PANAS Sutrisno Teknik Mesin, Universitas Nahdlatul Ulama E-mail :
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN UNIT PENGERING PABRIK TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA SKALA KOMERSIAL KAPASITAS 150 TON/JAM
BAB IV PERANCANGAN UNIT PENGERING PABRIK TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA SKALA KOMERSIAL KAPASITAS 150 TON/JAM 4.1. Peralatan yan Dirancan Peralatan-peralatan utama yan ada dalam unit penerin pabrik
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara
L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Hasil Wawancara denan Kepala Personalia : Apakah Proses perekrutan di perusahaan telah dapat memenuhi permintaan tenaa kerja? Menurut saya, aktivitas perekrutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan
Lebih terperinciStudi Karakteristik Gelombang di Pantai Buloh Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa
Studi Karakteristik Gelomban di Pantai uloh Tateli Weru Kecamatan Mandolan Kabupaten Minahasa Irene Christie Rosan Jeffry D. Mamoto, M. Ihsan Jasin niversitas Sam Ratulani Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Lebih terperinciEVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.
EVALUASI SETTING RELAY, DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Susatyo Handoko *, Junintyastuti, Isa Abdullah Departemen
Lebih terperinciMEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ningrum (2)
MEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ninrum (2) 1 Universitas Muhammadiyah Malan, Malan 2 Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 8. Image Segmentation (Edge Detection) Definisi Egde. Cara Kerja Spatial Filter [1]
CI4E3 / Penolahan Citra Diital BAB 8. Imae Sementation Ede Detection Intellient Computin and Multimedia ICM Deinisi Ede Ede adalah batas antara dua daerah denan nilai ra-level an relati berbeda atau denan
Lebih terperinciImplementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69
GaneÇ Swara Vol. 4 No. Pebruari 2 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
Lebih terperinciCatatan Kuliah 10 Memahami dan Menganalisa Optimasi dengan Kendala Persamaan
Catatan Kuliah 10 Memahami dan Menanalisa Optimasi denan Kendala Persamaan 1. Metode Larane Multiplier Misal diberikan masalah optimisasi sbb : OF : U =, st.: (, ) Selanjutna akan dipelajari baaimana mencari
Lebih terperinciPETUNJUK KHUSUS PETUNJUK
Olympiad of Physics 1 PETUNJUK UMUM 1. Sebelum menerjakan soal, teliti terlebih dahulu jumlah soal yan terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari 40 soal denan TIPE I sebanyak 10 soal dimulai
Lebih terperinciANALISIS ONGKOS PRAKTIKUM PEMESINAN BERDASARKAN TIPE PROSES DESAIN PRODUK Purnawan, Maman Kusman, Yayat, Ega Taqwali Berman
ANALISIS ONGKOS PRAKTIKUM PEMESINAN BERDASARKAN TIPE PROSES DESAIN PRODUK Purnawan, Maman Kusman, Yayat, Ea Taqwali Berman Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menanalisis onkos praktikum pemesinan
Lebih terperinciGambar II.1. Skema Sistem Produksi
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Sistem Produksi Sistem produksi minyak merupakan jarinan pipa yan berunsi untuk menalirkan luida (minyak) dari reservoir ke separator. Reservoir terletak di bawah permukaan
Lebih terperinciPraktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : PRAKTIKUM-2 UKURAN BUTIR SEDIMEN. Oleh
Praktikum m.k Sedimentoloi Hari / Tanal : Nilai PRAKTIKUM-2 UKURAN BUTIR SEDIMEN Oleh Nama : NIM : PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 201-1
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *)
ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) **)Indra Masrin,SE,MM dan **)Mareta Kemala Sari,SE,MM Staf
Lebih terperinciANALISA MODEL FUNGSI IMPOR INDONESIA DENGAN ASEAN DAN CHINA PERIODE
ANALISA MODEL FUNGSI IMPOR INDONESIA DENGAN ASEAN DAN CHINA PERIODE 1980 2010 Sulthon Sjahril Sabaruddin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Austus 1945 Jalan Sunter Permai Raya, Sunter Aun Podomoro Jakarta
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI MATANI SATU
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.9 September 05 (65-66) ISSN: 337-673 STDI KRKTERISTIK GELOMBNG PD DERH PNTI MTNI ST Isdina Fadila mpel Jeffry D. Mamoto, M. Ihsan Jasin Fakultas Teknik Jurusan Sipil niversitas
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS), Motivasi, Hasil Belajar.
Penerapan Metode Pembelajaran. (Risa Rusdiana) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA PANTAI INDAH DI KELURAHAN POHE KOTA GORONTALO
Jurnal ipil tatik Vol.4 No.3 Maret 06 (45-54) IN: 337-673 TDI KRKTERITIK GELOMBNG PD PNTI INDH DI KELRHN POHE KOT GORONTLO iti Nurfitria Ninsih M.Ihsan Jasin, Fuad Halim Fakultas Teknik Jurusan ipil niversitas
Lebih terperinciSMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) FISIKA GERAK HARMONIK
JENJANG KELAS MAA PELAJARAN OPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) FISIKA GERAK HARMONIK Benda yan melakukan erak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yan tetap, Ini berarti pada benda senantiasa bekerja
Lebih terperinciPENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG
PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Penunjun Tempat Wisata Jawa Timur Park 2 Kota Batu) Fitri Aprilia Srikandi Kumadji Andriani Kusumawati
Lebih terperinciB C D E... 2h g. =v 2h g T AB. B, y. = 2 v' =2e v 2h T BC
1. Gerak benda di antara tubukan erupakan erak parabola. Sebut posisi ula-ula benda adalah titik A, posisi terjadinya tubukan pertaa kali adalah titik B, posisi terjadi tubukan kedua kalinya adalah titik
Lebih terperinciFUNGSI DAN GRAFIK KED
FUNGSI DAN GRAFIK 1.1 Pendahuluan Deinisi unsi adalah suatu aturan padanan yan menhubunkan tiap objek x dalam satu himpunan, yan disebut daerah asal, denan sebuah nilai unik x dari himpunan kedua. Himpunan
Lebih terperinciTahap Ouput dan Penguat Daya
Tahap Ouput dan Penguat Daya Kuliah 7-1 Isu penting untuk penguat daya selain penguatan (daya), resistansi input dan resistansi output distorsi amplituda (harmonik dan intermodulasi) efisiensi resistansi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB I ETODOLOGI ENELITIAN 4.1. INFORASI UU EODELAN STRUKTUR ATAS 4.1.1. emodelan Struktur emodelan sistem struktur-tanah dimodelkan dalam bentuk dua dimensi, seperti terlihat pada ambar 4.1. Sistem struktur
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Boor. Penukuran bobot kerin, bobot basah, kandunan klorofil dan penerinan tanaman dilaksanakan di
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA BENDA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA BENDA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4- TAHUN Evania Suryaninsih, Indri Astuti, Lukmanulhakim PG-PAUD FKIP Universitas Tanjunpura, Ponti email: Eva_Suryaninsih@mail.com
Lebih terperinciJawaban OSK v ~ F (m/l) v = F a m b l c (nilai 2) [L][T] -1 = [M] a [L] a [T] -2a [M] b [L] c. Dari dimensi M: 0 = a + b a = -b
Jawaban OSK 01 Fisika B 1- (nilai 6) Jawaban menunakan konsep dimensi v ~ F (m/l) v = F a m b l c (nilai ) [L][T] -1 = [M] a [L] a [T] -a [M] b [L] c Dari dimensi M: 0 = a + b a = -b Dari dimensi L: 1
Lebih terperinciSPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 206, 89-20 SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH Eva Khudzaeva Proram Studi Sistem Informasi,
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah *
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Fathul Zannah * Abstrak Keiatan pembelajaran di SMAN 2 Banjarbaru sudah
Lebih terperinciCATATAN KULIAH #8 Optimasi Dengan Kendala Persamaan dan Aplikasinya. Sumber: Alpha C. Chiang, Fundamental Methods of Mathematical Economics, Ch.
CATATAN KUIAH #8 Optimasi Denan Kendala Persamaan dan Aplikasinya Sumber: Alpha C. Chian, Fundamental Methods of Mathematical Economics, Ch.1 6.1 Pendahuluan Sejauh ini, proses optimasi dilakukan tanpa
Lebih terperinciFUNGSI DAN GRAFIK KED. Fungsi Bukan Fungsi Definisi
FUNGSI DAN GRAFIK Deinisi Funsi adalah suatu aturan padanan yan menhubunkan tiap objek x dalam satu himpunan, yan disebut daerah asal, denan sebuah nilai unik x dari himpunan kedua. Himpunan nilai ya diperoleh
Lebih terperinciAnalisis dan Implementasi Algoritma Graph-based K-Nearest Neighbour untuk Klasifikasi Spam pada Pesan Singkat
Analisis dan Implementasi Aloritma Graph-based K-Nearest Neihbour untuk Klasifikasi Spam pada Pesan Sinkat Gde Surya Pramartha Proram Studi Sarjana Teknik Informatika Fakultas Informatika Telkom University
Lebih terperinciJurnal Sains Materi Indonesia. PADA KARAKTERISTIK ELEKTRIK BAHAN FEROELEKTRIK Ba 0,95
Efek Dopin Bi pada Karakteristik Elektrik Bahan Feroelektrik Ba 95 Ti (A Puji Hariati Wininsih) Homepae: http://jusamibatanoid Jurnal Sains Materi Indonesia Akreditasi LIPI No: 395/D/ Tanal 4 April ISSN:
Lebih terperinciGerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif
Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan erak dalam bidan datar Contoh erak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melinkar Gerak relatif Posisi, Kecepatan, Percepatan r i = vektor posisi partikel di A
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH DIAMETER DAN PANJANG TIANG PANCANG TERHADAP AMPLITUDO GETARAN PADA PERENCANAAN PONDASI ALTERNATIF TURBIN GAS
JURNAL TEKNIK POMITS (204) STUDI PENGARUH DIAMETER DAN PANJANG TIANG PANCANG TERHADAP AMPLITUDO GETARAN PADA PERENCANAAN PONDASI ALTERNATIF TURBIN GAS Hasby Siddiq Muhammad A.md., Ir. Suwarno M.En., Ir.
Lebih terperinciE-journal boga, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 1-7
Ejournal boa, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 17 1 Ejournal boa, volume 3 nomor 3 yudisium Oktober tahun 2014 hal. 17 jalar sebaai makanan dapat diolah denan berbaai cara, mulai dikukus
Lebih terperinciTransistor Bipolar. III.1 Arus bias
Transistor Bipolar Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias yang memungkinkan elektron
Lebih terperinci4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1
4. TURUNAN MA4 Kalkulus I 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Sinun Kemirinan tali busur PQ adala : m PQ Jika à, maka tali busur PQ akan beruba menjadi
Lebih terperinciPengertian Fungsi. Kalkulus Dasar 2
Funsi Penertian Funsi Relasi : aturan an menawankan himpunan Funsi Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner dari A ke B merupakan suatu unsi jika setiap elemen di dalam A dihubunkan denan tepat satu elemen
Lebih terperinciSIFAT FISIS DAN MEKANIS BATANG KELAPA
Sifat fisis dan mekanis anyaman bamban (Donax canniformis) denan bahan stabilisator....dwi Harsono SIFAT FISIS DAN MEKANIS BATANG KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN PROSES PEMADATAN Physical and Mechanical
Lebih terperinciANALISIS KOORDINASI SIMPANG JALAN DIPONEGORO KOTA METRO
ANALISIS KOORINASI SIMPANG JALAN IPONEGORO KOTA METRO Ida Hadijah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar ewantara 15 A Metro, Lampun. Email : cv.sadakonsultan@yahoo.co.id
Lebih terperinciOptimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar
Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendinin Gas denan Uranium Alam sebaai Bahan Bakar Dora Andris*, Dian Fitriyani, Feriska Handayani Irka Jurusan Fisika Universitas Andalas *doraandris18.93@mail.com
Lebih terperinciTransistor Bipolar. oleh aswan hamonangan
Transistor Bipolar oleh aswan hamonangan Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP).
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA STORE OF THE MONTH PADA TOKO INDOMARET MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS PT. INDOMARCO PRISMATAMA MEDAN Tison Nopember Simanjuntak (12110248)
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 02
Xpedia Fisika Mekanika 02 Doc. Nae: XPFIS0102 Version: 2012-07 halaan 1 01. Gaya yan dibutuhkan untuk enerakan bola hoki berassa 0,1 k konstan pada kecepatan 5 /s di atas perukaan licin adalah... (A) Nol
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PENGARUH CITRA MEREK, KESADARAN MEREK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CADBURY (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Universitas Neeri Yoyakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras
Lebih terperinci