PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG

Transkripsi

1 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Penunjun Tempat Wisata Jawa Timur Park 2 Kota Batu) Fitri Aprilia Srikandi Kumadji Andriani Kusumawati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malan fitriiaprilia@mail.com ABSTRACT Jawa Timur Park 2 was the location of this research and the sample was 112 visitors who had visited Jawa Timur Park 2. The research discussed The Influence Word of Mouth on Visit Intention and Visit Decision. This research use explanatory research. Purposive samplin was the technique samplin used in this research. Questionnaire used for data collectin method. Data analysis of this research usin decriptive and path analysis. Based on the result of this research, it is recommended for Jatim Park 2 by usin e-wom, such as throuh social media for increase the visitor. Beside, Jatim Park 2 should increase the quality of the facilities iven and be more innovative in creatin favorable playrounds for all the people and ivin nice experiences. Furthermore, for those people who are havin the nice experience there will recommended this place to others. Those activities will attract people to visit Jatim Park 2. Keywords: Word of Mouth, Visit Intention, Visit Decision ABSTRAK Jawa Timur Park 2 merupakan lokasi dari penelitian ini dan sampel sebanyak 112 oran penunjun yan telah menunjuni Jawa Timur Park 2. Penelitian membahas Penaruh Word of Mouth terhadap Minat dan Dampaknya pada Keputusan. Penelitian ini menunakan penelitian penjelasan. Purposive samplin merupakan teknik samplin yan diunakan dalam penelitian ini. Kuesioner diunakan untuk metode penumpulan data. Data analisis dari penelitian ini menunakan analisis deskriptif dan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan aar pihak Jatim Park 2 dapat meninkatkan kunjunan wisatawan denan melakukan e-wom seperti melalui media sosial. Selain itu jua meninkatkan kualitas fasilitas yan diberikan serta lebih inovatif denan menciptakan wahana-wahana yan dapat disukai oleh semua oran dan menimbulkan penalaman positif. Lebih jauh mereka yan memiliki penalaman positif akan merekomendasikan kepada oran lain dan akan dapat menarik minat sehina berakhir pada keputusan berkunjun di Jatim Park 2. Kata Kunci: Word of Mouth, Minat, Keputusan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 24 No. 1 Juli2015 1

2 PENDAHULUAN Menurut Undan-Undan No. 10 tahun 2009 tentan Kepariwisataan, pariwisata merupakan keiatan wisata yan didukun layanan dan fasilitas yan disediakan oleh Pemerintah, penusaha maupun masyarakat. Dampak pariwisata sebaai suatu bisnis adalah memberikan penaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar. Tininya kunjunan masyarakat luar daerah membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu wilayah di Jawa Timur yan dikenal sebaai kota pariwisata adalah Kota Batu. Keindahan panorama Kota Batu, Malan, Jawa Timur, sudah cukup terkenal sebaai objek wisata. Kota Batu memiliki beranekaraam objek wisata yan sanat menarik, mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata buah, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata olahraa, wisata satwa, hina wisata belanja. Wisata buatan di Kota Batu merupakan salah satu wisata favorit bai penunjun. Tahun 2014, ditandai denan semakin banyak bermunculan wisata buatan baru yan ada di Kota Batu. Diantara sekian banyaknya wisata buatan, ada beberapa wisata buatan yan memiliki tinkat kunjunan wisatawan yan tidak sedikit. Wisata buatan tersebut diantaranya adalah Jawa Timur Park 2. Jawa Timur Park 2 adalah satu wisata buatan di Kota Batu yan memiliki nilai investasi mencapai ratusan miliar rupiah dan nilai investasi tertini serta memiliki tinkat kunjunan wisatawan yan cenderun menalami peninkatan dari tahun ke tahun. Tininya kunjunan penunjun ke Jawa Timur Park salah satunya berasal dari informasi yan serin dipromosikan oleh pihak perusahaan dikarenakan informasi sebaai salah satu hal yan palin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk informasi menenai tempat wisata yan akan dikunjuni. Informasi dapat menyebar denan sanat cepat melalui komunikasi. Komunikasi di dalam dunia pemasaran memean peranan pentin dalam meninkatkan penjualan. Dilihat dari sisi konsumen, komunikasi turut membantu dalam minat berkunjun dan menentukan keputusan berkunjun. Potensi pasar dan marin keuntunan di bisnis tempat wisata yan cukup besar, disertai denan terbukanya pasar bebas bai setiap pemain atau pesain untuk masuk ke dalam pasar, maka persainan dalam bisnis ini menjadi sanat ketat. Hampir seluruh pelaku bisnis yan terlibat di dalamnya salin berkompetisi untuk menawarkan fasilitas-fasilitas maupun wahana yan dimiliki oleh tempat wisatanya. Hal ini membuat penunjun menhadapi banyak pilihan tempat wisata yan akan dikunjuninya sehina para penunjun dapat memiliki banyak pilihan dalam menentukan keputusan berkunjun sesuai denan minatnya. Salah satu hal yan dapat menumbuhkan minat berkunjun yan akan berdampak pada keputusan berkunjun ke tempat wisata adalah penaruh oran disekitarnya yan menkomunikasikan kualitas tempat wisata tertentu. Word of mouth merupakan salah satu alat bauran promosi jasa yan diyakini untuk mempenaruhi oran lain dalam menentukan minat berkunjun serta dampaknya pada keputusan berkunjun. KAJIAN PUSTAKA Word of Mouth Menurut Mowen dan Minor (2002: 182) komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) menacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih, yan tak satupun merupakan sumber pemasaran. Terdapat dua sumber utama yan menhasilkan komunikasi word of mouth, daintaranya yaitu reference roup dan opinion leader. Peter dan Olson (2000: 104) meneaskan bahwa sebuah rup terdiri dari dua atau lebih oran yan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yan sama, serta mempunyai latar belakan yan sama dan tidak berbadan hukum. Bentukbentuk rup yan pentin antara lain keluara, teman dekat, mitra kerja, serta tetana, dan ruprup tersebut dapat menjadi sebuah rup referensi. Menurut Shimp (2003: 286) seoran pemimpin opini (opinion leader) adalah seseoran yan serin mempenaruhi sikap-sikap atau perilaku yan visibel dari individu lainnya. Minat Teori minat berkunjun dianaloikan sama denan minat beli, seperti penelitian yan dilakukan oleh Albarq (2014: 14) yan menyamakan bahwa minat berkunjun wisatawan sama denan minat pembelian konsumen. Penertian minat menurut Kotler dan Susanto (2000: 165) bahwa minat sebaai doronan, yaitu ransanan internal yan kuat yan memotivasi tindakan, dimana doronan ini dipenaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan produk. Menurut Kotler dan Keller (2009: 242) terdapat dua faktor eksternal yan mempenaruhi minat beli seseoran. Pertama, sikap oran lain, dalam hal ini 2

3 sikap oran lain yan berpenaruh pada minat beli terantun pada dua hal, yaitu besarnya penaruh sikap neatif seseoran terhadap alternatif yan diminati oleh konsumen, serta motivasi konsumen utuk terpenaruh denan oran lain yan berhubunan denan minat pembeliannya. Kedua, situasi yan tidak terinspirasi, merupakan situasi yan tiba-tiba muncul dan secara tidak lansun dapat merubah minat beli konsumen. Keputusan Teori keputusan berkunjun dianaloikan sama denan keputusan pembelian, seperti penelitian yan dilakukan oleh Jalilvand dan Samiei (2012: 12) yan menyamakan bahwa keputusan berkunjun wisatawan sama denan keputusan pembelian konsumen. Keputusan berkunjun merupakan proses dimana seoran penunjun melakukan penilaian dan memilih satu alternatif yan diperlukan berdasarkan pertimbanan tertentu. Menurut Swastha dan Irawan (2005: 118) setiap keputusan pembelian memilki struktur tujuh komponen yaitu struktur tentan merek, penjualnya, cara pembayaran, jumlah produk, bentuk produk, jenis produk serta waktu pembeliannya. Hubunan Word of Mouth denan Minat dan Keputusan Seirin denan semakin bertambahnya usia yan akan berdampak pada bertambahnya hubunan sosial seseoran denan oran lain dan linkunan sekitarnya, akan mempenaruhi aya hidup seseoran yan salah satunya akan mempertimbankan saran dari oran disekitarnya dalam memilih tempat wisata yan akan dikunjuninya. Hal tersebut dapat diperkuat denan kebiasaan masyarakat Indonesia yan senan berkumpul dan membuat komunitas.dukunan dari kebiasaan masyarakat Indonesia yan senan berkumpul akan memperkuat dan mempercepat terciptanya stratei pemasaran word of mouth. Komunikasi word of mouth merupakan stratei pemasaran yan menitikberatkan pada saran penunjun kepada oran lain yan nantinya dapat mempenaruhi oran lain untuk tertarik dan akan menikuti sarannya. Word of mouth menjadi sanat pentin ketika tempat wisata yan disarankan memiliki nilai positif atau kesan yan baik bai penunjun. Seperti pendapat yan dikemukakan oleh Austina (2014) ketika seseoran menerima informasi menenai suatu produk maupun jasa dari oran lain seperti teman maupun saudara, baaimana penalaman dalam menunakan produk dan jasa tersebut, apabila informasi yan disampaikan bersifat positif maka seseoran cenderun akan tertarik bahkan mencoba produk dan jasa tersebut beitu jua sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi word of mouth (dari mulut ke mulut) berpenaruh sinifikan terhadap motivasi berkunjun pada Museum Bank Indonesia. Sulistyawati, et al., (2010) menyatakan bahwa word of mouth merupakan salah satu faktor yan mendoron wisatawan untuk melakukan keputusan pembelian. Penaruh referensi yan diberikan oleh teman merupakan salah satu variabel yan mempenaruhi konsumen dalam keputusan pembelian patun kayu. Karena tidak sedikit wisatawan yan melakukan pembelian patun kayu dipenaruhi oleh teman-teman mereka yan sudah terlebih dahulu berkunjun dan sekalius membeli produk patun kayu. Selain itu yaitu faktor penetahuan produk, penetahuan produk adalah penetahuan yan dimiliki wisatawan yan datan berkunjun kembali sebelum mereka memutuskan pembelian patun kayu. Penetahuan yan mereka miliki diantaranya berasal dari teman dan keluara. Model Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka, maka model hipotesis untuk meneliti penaruh word of mouth terhadap minat berkunjun serta dampaknya pada kerputusan berkunjun dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Word of Mouth (X) Minat (Y 1) H 1 H 3 H 2 Gambar 1. Model Hipotesis Keputusan (Y 2) METODE PENELITIAN Jawa Timur Park 2 yan terletak di Jalan Oro-Oro Ombo Nomor 9 Kota Batu merupakan tempat lokasi untuk penelitian. Penelitian penjelasan atau explanatory research merupakan jenis penelitian yan diunakan dalam penelitian ini denan menunakan metode kuesioner. Penunjun tempat wisata Jawa Timur Park 2 yan 3

4 telah atau pernah menunjuni Jawa Timur Park 2 dan menikmati wahana maupun fasilitas yan telah diberikan serta penunjun tempat wisata yan berkunjun karena mendapatkan informasi melalui word of mouth merupakan responden dalam penelitian ini denan jumlah sampel 112 oran responden. Analisis data menunakan analisis deskriptif dan jalur. Purposive samplin merupakan teknik penambilan sampel yan diunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kuesioner yan disebarkan kepada 112 oran responden, diperoleh hasil 58 oran responden berjenis kelamin perempuan dan sisanya laki-laki. Mayoritas responden belum bekerja denan usia tahun yan memiliki pendidikan terakhir SMU/SMK. Sebaian responden memiliki uan saku sebesar Rp < Rp Responden menenal Jawa Timur Park selama 2 tahun dan memperoleh informasi melalui oran lain tentan Jawa Timur Park. Selanjutnya mayoritas responden merekomendasikan oran lain untuk berkunjun ke Jawa Timur Park 2. Hasil Analisis Jalur Berikut dibawah ini merupakan hasil analisis jalur yan ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur Variabel Endoen Word of Mouth Word of Mouth Minat Variabel Eksoen Minat Keputusan Keputusan Beta thitun Prob. Ket. 0,54 6,77 0,000 Si ,36 5 0,49 1 4,88 0 6,56 8 0,000 Si. 0,000 Si. Ketepatan Model R 2 = 1 (1 R1 2 ) (1 R2 2 ) = 1 (1 0,294) (1 0,569) = 1 (0,706) (0,431) = 1 0, = 0, atau 69,6% Hasil ketepatan model diperoleh sebesar 69,6%, sisanya sebesar 30,4% dijelaskan oleh variabel lain yan tidak ada dalam model ini. Analisis Deskriptif 1. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa mean yan terbesar di variabel word of mouth adalah teman dekat (X1.1.2) dan oran yan lebih dahulu berkunjun (X1.2.2) yaitu sebesar 4,34. Sedankan untuk jumlah mean terkecil yaitu pada item mitra kerja (X1.1.3) denan mean sebesar 3, Analisis deskriptif menunjukkan bahwa mean yan terbesar di variabel minat berkunjun adalah tertarik untuk melihat keberaaman satwa (Y1.1.2) dan tertarik pada keunikan (Y1.1.3) yaitu sebesar 4,37. Sedankan untuk jumlah mean terkecil yaitu pada item lebih senan menunjuni (Y1.3.3) denan mean sebesar 3, Analisis deskriptif menunjukkan bahwa mean yan terbesar di variabel keputusan berkunjun adalah kesan positif (Y2.2.2) yaitu sebesar 4,36. Sedankan untuk jumlah mean terkecil yaitu pada item pilihan utama word of mouth (Y2.1.1) denan mean sebesar 3,96. Penaruh Antar Variabel 1. Penaruh Word of Mouth terhadap Minat Penunjun memiliki keininan lebih dalam untuk mencari informasi menenai Jatim Park 2 melalui word of mouth yan berasal dari oran lain seperti dari keluara, teman dekat, mitra kerja, tetana, dan bahkan melalui oran yan memiliki penetahuan mendalam tentan Jatim Park 2. Penaruh yan berasal dari word of mouth bernilai positif, sehina semakin serin melakukan komunikasi word of mouth maka hal tersebut memberikan dampak yan secara sinifikan terhadap minat berkunju seseoran untuk berkunjun ke sebuah tempat wisata. Minat berkunjun seseoran dalam menentukan keputusan berkunjunnya dalam memilih tempat wisata yan akan dikunjuni, salah satunya berasal dari penaruh oran lain yan berada disekitarnya dalam menkomunikasikan pesan atau kesan yan positif dari suatu tempat wisata tersebut. Penelitian ini sejalan denan penelitian dari Kumala (2012) yan menyatakan bahwa terdapat penaruh sinifikan antara word of mouth terhadap minat berkunjun. Minat berkunjun penunjun yan tini akan mendoron penunjun menunjuni suatu tempat, sebaliknya minat berkunjun penunjun yan rendah akan menceah penunjun untuk menunjuni suatu tempat. Word of mouth yan berasal dari reference 4

5 roup dan opinion leader dapat membantu untuk menentukan minat berkunjun dari seseoran. Hasil penelitian ini menyatakan variabel word of mouth berpenaruh sinifikan terhadap minat berkunjun. 2. Penaruh Word of Mouth terhadap Keputusan Variabel word of mouth memiliki penaruh yan sinifikan terhadap keputusan berkunjun. Adanya penyampaian pesan dari oran lain disekitarnya seseoran akan dapat mendapatkan informasi lebih tentan Jatim Park 2 dan hal tersebut akan menjadi bahan masukan untuk seseoran sebelum melakukan kunjunan. Saat memperoleh informasi dari oran disekitarnya, seseoran akan menetahui baaimana kondisi dari suatu tempat wisata yan dalam hal ini yaitu Jatim Park 2, baik dari sei wahana, kemudahan akses, maupun keterjankauan hara yan diberikan oleh Jatim Park 2. Setelah menerima berbaai masukan dari oran lain diharapkan akan dapat memudahkan seseoran dalam menentukan keputusan berkunjunnya, sehina akan dapat menurani tinkat kesalahan dalam menentukan keputusan berkunjun sesuai denan apa yan diharapkan. Hal ini mendukun hasil penelitian Purnomo (2011) yan menyatakan bahwa promosi yan dilakukan pihak penelola wisata pada umumnya sanat minim, kebanyakan promosi dilakukan dari mulut ke mulut secara alami yan banyak dilakukan antar wisatawan yan pernah berkunjun. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa komunikasi word of mouth mempenaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjun ke tempat wisata. 3. Penaruh Minat terhadap Keputusan Variabel minat berkunjun memiliki pearuh yan sinifikan terhadap keputusan berkunjun. Minat dari dalam diri penunjun untuk menunjuni tempat wisata seperti Jatim Park 2 menjadi pendoron penunjun untuk menetapkan keputusan berkunjun di Jatim Park 2 atau tempat wisata tersebut. Saat timbulnya minat, maka penunjun akan sadar bahwa penunjun menyukai suatu tempat wisata tertentu sesuai denan minatnya dan inin menunjuninya. Selanjutnya ketika keyakinan akan suatu tempat wisata menuat, maka akan menimbulkan keputusan untuk melakukan kunjunan (Shrimp, 2003: 374). Hal ini sejalan denan penelitian dari Aulia et al., (2013) tentan penaruh word of mouth terhadap keputusan berkunjun yan memiliki hubunan sinifikan. Seseoran yan melakukan kunjunan ke suatu tempat wisata melalui minat terlebih dahulu akan memiliki keininan yan tini untuk berkunjun ke tempat wisata tersebut karena telah memperoleh informasi yan mendalam menenai tempat wisata tersebut sebelum melakukan kunjunan dan telah memilih sesuai denan minatnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Word of Mouth memiliki kontribusi sebesar 29,4% terhadap Minat dan memiliki koefisien jalur (ß) sebesar 0,543 sehina dinyatakan berpenaruh. 2. Word of Mouth memiliki kontribusi sebesar 56,9% terhadap Keputusan dan memiliki koefisien jalur (ß) sebesar 0,365 sehina dinyatakan berpenaruh. 3. Minat memiliki kontribusi sebesar 56,9% terhadap Keputusan dan memiliki koefisien jalur (ß) sebesar 0,491 sehina dinyatakan berpenaruh. Saran 1. Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan hal yan pentin bai pihak Jatim Park 2 untuk meninkatkan pendapatan denan memanfaatkan penunjun yan sekaran. Penunjun yan telah menunjuni Jatim Park 2 merupakan komunikator yan berpotensi dapat menyebarkan word of mouth tentan tempat wisata Jatim Park 2 kepada oran lain sehina diharapkan akan dapat menciptakan minat berkunjun seseoran. Menanapi hal tersebut aar word of mouth yan tersebar positif, hendaknya pihak Jatim Park 2 dapat meninkatkan denan melakukan e-wom seperti melalui media sosial yan akan mendoron seseoran untuk berkunjun ke Jatim Park Persainan pada dunia pariwisata khususnya pada wisata buatan semakin ketat. Meninat bahwa minat dan keputusan berkunjun dipenaruhi oleh 5

6 penalaman positif melalui word of mouth hendaknya pihak Jatim Park 2 lebih meninkatkan kualitas fasilitas yan diberikan serta lebih inovatif denan menciptakan wahana-wahana yan dapat disukai oleh semua oran dan menimbulkan penalaman positif. Lebih jauh mereka yan memiliki penalaman positif akan merekomendasikan kepada oran lain dan akan dapat menarik minat sehina berakhir pada keputusan berkunjun di Jatim Park Hasil penelitian ini hanya terbatas pada variabel word of mouth, minat berkunjun dan keputusan berkunjun. Untuk menembankan penelitian selanjutnya dapat menunakan variabel-variabel lain diluar variabel yan sudah masuk dalam penelitian ini, termasuk variabel e-wom. DAFTAR PUSTAKA Austina, Rizki Dwi. Penaruh Bauran Promosi Terhadap Motivasi Evaluasi Konitif Untuk Pada Ex. Dejavasche Bank (Museum Bank Indonesia Surabaya. Jurnal Unair. Albarq, Abbas N Measurin the Impacts of Online Word of Mouth on Tourists Attitude and Intentions to Visit Jordan: An Empirical Study. International Business Research; Vol. 7, No.1. Aulia, Z., Lili Adi Wibowo, dan Yeni Yuniawati Penaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Wisatawan Grup di Desa Wisata Lembur Kahuripan Pasanrahan. Tourism and Hospitality Essentials Antholoy (THE Antholoy). Edisi 1, Desember Jalilvand, Mohamad Reza and Neda Samiei The Effect of Word of Mouth on Inbound Tourists Decision for Travelin to Islamic Destinations (The Case of Isfahan as a Tourist Destination in Iran). Journal of Islamic Marketin, Vol. 3 No. 1. Kotler, Philip dan A.B. Susanto Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Penendalian. Jakarta: Salemba Empat. and Kevin Lane Keller Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Ed. 13. Penerjemah Bob Sabran. Jakarta: Erlana. dan Kevin Lane Keller Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Ed. 12. Jakarta: Indeks. Kumala, Octaviantika Benazir Penaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Tune Hotels Kuta-Bali. Jurnal Universitas Indonesia. Mowen, John C. and Michael Minor Perilaku Konsumen. Alih bahasa Dwi Kartini Yahya. Jilid 2. Ed. 5. Jakarta: Erlana. Pemerintah Kota Batu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Diperoleh melalui pariwisata.html, diakses pada tanal 8 Desember Peter, Paul J. and Jerry C. Olson Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Stratei Pemasaran. Jilid 2. Ed. 4. Dialih bahasakan oleh Damos Sihombin. Jakarta: Erlana. Purnomo, Henry Penaruh Faktor Individual Wisatawan dan Kinerja Bauran Pemasaran terhadap Nilai Jasa Pariwisata Alam. Jurnal Ilmiah. Vol. XVII, (1): Shimp, Terence A Periklanan Promosi: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Dialihbahasakan oleh Revyani Sahrial, Dyah Anikasari. Jakarta: Erlana. Swastha, Basu dan Irawan Manajemen Pemasaran Modern. Ed.2. Yoyakarta: Liberty. 6