SUATU KAJIAN ANALITIS PADA SISTEM PERSAMAAN AIR DANGKAL
|
|
- Lanny Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) SUTU KJIN NLITIS PD SISTEM PERSMN IR DNGKL Sudi Mungkasi Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains Teknologi Universias Sanaa Dharma bsrak Makalah ini mengkaji sisem persamaan air gkal secara analiis. Dua benuk sisem persamaan air gkal dibukikan ekuivalen. Sifa hiperbolik, karakerisik, gelombang sederhana, peridaksamaan enropi, gelombang shock dipaparkan. Kaa kunci : persamaan air gkal, sisem hiperbolik, gelombang sederhana, peridaksamaan enropi, gelombang shock PENDHULUN Sisem persamaan air gkal elah dipelajari sejak ahun 8-an. eberapa arikel erkenal yang diulis pada masa iu yang membahas masalah ersebu dianaranya dikarang oleh Sain-Venan (87) enang aliran air gkal Rier (89) enang aliran air dari bendungan. Sejak masa iu sisem ini dikembangkan secara luas hingga saa ini. Terapan sisem ini cukup banyak, melipui: bendungan-bobol (Rier, 89; Chanson, 6), perambaan sunami (Ying dkk, 7), aliran air sungai (Jakeman, 6), banjir (Wang dkk, ), lain-lain. Makalah ini dapa digunakan sebagai bahan referensi yang sekiranya berguna unuk ujuan pedagogi. Pembahasan dalam makalah ini melipui benuk-benuk sisem persamaan air gkal yang sering kali muncul dalam referensi, sifa hiperbolik dari sisem, karakerisik dari sisem, makna gelombang sederhana menuru karakerisik yang ada, peridaksamaan enropi unuk sisem, kondisi erjadinya gelombang shock. Selanjunya, makalah ini erdiri aas empa bagian. agian SISTEM PERSMN IR DNGKL (SPD) membahas dua benuk sisem persamaan air gkal yang ekuivalen sau sama lain. agian SPD SEGI SISTEM HIPEROLIK memberikan buki bahwa SPD benar-benar merupakan sisem hiperbolik. agian SIFT-SIFT SPD memua sifa-sifa yang dimiliki oleh 87
2 Vol. 5, No., Desember 9: 87- gelombang sederhana, peridaksamaan enropi, gelombang shock. khirnya, makalah ini diuup dengan bagian KESIMPULN. SISTEM PERSMN IR DNGKL liran air gkal dapa dijelaskan secara maemais oleh sisem persamaan air gkal (SPD). Dalam sau dimensi, sisem ini erdiri aas sau persamaan massa sau persamaan momenum yang diberikan secara beruru-uru oleh uu u( D ) u, g. () Seperi ampak dalam Gambar, adalah peubah jarak horizonal unuk ruang (spaial) berdimensi sau, adalah peubah waku (emporal), (, ) mewakili jarak verikal dari sumbu acuan horizonal hingga permukaan air di iik pada waku, D () mewakili jarak verikal dari sumbu acuan horizonal hingga permukaan opografi dasar air. Di sini, u (, ) merepresenasikan kecepaan aliran di iik pada waku, g adalah konsana yang melambangkan percepaan graviasi. Gambar : liran air gkal sau dimensi. 88
3 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) Dalam sisem (), adalah elevasi permukaan yang bernilai posiif jika permukaan air naik di aas permukaan air ekuilibrium, segkan D adalah fungsi kedalaman yang benilai posiif jika opografi berada di bawah permukaan air ekuilibrium. Penurunan sisem () dapa diperoleh dalam beberapa referensi, misalnya buku karangan Soker (957). Dalam beberapa referensi, seperi yang dikarang oleh LeVeque (), SPD yang dinyaakan dalam sisem () sering kali diulis dalam benuk dengan ( hu) ( hu h ( hu) gh, ) ghz. z D h z. Dengan demikian, diperoleh eorema beriku. () Teorema. SPD () ekuivalen dengan SPD (). uki: Subsiusi D z h z ke dalam persamaan perama dari SPD () diperoleh ( h z) ( uh). (3) Karena z, persamaan (3) menjadi ( h ) ( uh). (4) Selanjunya, subsiusi h z ke dalam persamaan kedua dari SPD () hasilnya diekspansikan, diperoleh hu huu ghh ghz. (5) Dengan menerapkan persamaan (4), persamaan (5) dapa diulis menjadi [ h u] hu [( hu) u] huu ghh ghz, (6) yang kemudian dapa disederhanakan menjadi ( hu) ( hu gh ) ghz Jadi, SPD () berakiba SPD ().. (7) Dengan cara yang analog, SPD () berakiba SPD (). Oleh karena iu, SPD () ekuivalen dengan SPD (). 89
4 Vol. 5, No., Desember 9: 87- SPD SEGI SISTEM HIPEROLIK Dalam bagian ini dibahas bahwa SPD memiliki sifa hiperbolik, sebagaimana dinyaakan oleh LeVeque (). Unuk mengawali pemaparan, disajikan definisi sifa hiperbolik unuk sisem linear. Definisi. Suau sisem linear berbenuk q q, (8) dengan q adalah vekor kuanias berkomponen sebanyak m mariks koefisien konsan berukuran nilaieigen-nilaieigen yang real. m m, disebu hiperbolik jika dapa didiagonalisasi dengan Terdapa beberapa jenis khusus sisem hiperbolik berdasarkan sifa mariks. Jika adalah suau mariks simeri, maka dapa didiagonalisasi dengan nilaieigennilaieigen real sisemnya disebu hiperbolik simeris. Jika mempunyai nilaieigennilaieigen real yang semuanya berbeda, maka dapa didiagonalisasi sisemnya disebu hiperbolik egas. Jika mempunyai nilaieigen-nilaieigen real eapi idak dapa didiagonalisasi, maka sisemnya disebu hiperbolik lemah. Terdapa pula benuk-benuk lain dari sisem hiperbolik. Suau sisem linear dengan koefisien peubah yang berbenuk q ( ) q, (9) adalah hiperbolik di iik dengan mariks koefisien () memenuhi kondisi hiperbolik yang dinyaakan dalam Definisi. Jika sumber S () muncul di dalam sisem erulis sebagai q ( ) q S( ), () sifa hiperbolik masih berganung pada mariks koefisien, yang berari bahwa sisem () dinyaakan hiperbolik di seiap iik di mana () dapa didiagonalisasi dengan nilaieigen-nilaieigen real. Suau sisem quasilinear q ( q,, ) q S( ), () 9
5 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) dikaakan hiperbolik di iik ( q,, ) jika mariks koefisien ( q,, ) memenuhi kondisi hiperbolik yang dinyaakan dalam Definisi. Dengan demikian, hukum kekekalan nonlinear q (, ) [ f( q(, ))] S( ), () yang juga dapa diulis dalam benuk quasilinear q f' ( q) q S( ), (3) adalah hiperbolik jika mariks Jacobian f '( q) memenuhi kondisi hiperbolik unuk seiap nilai kuanias q yang relevan. Dengan pengerian ini, diperoleh eorema beriku. Teorema 3. SPD adalah suau sisem hiperbolik egas. uki: Dipang SPD (). Sisem ini dapa dinyaakan ke dalam benuk (3), dengan h q q :, (4) hu q hu q f f :, hu gh ( q) / q g( q ) f (5) S. ghz gqz (6) Mariks Jacobian f '( q) adalah f f q q f '( q) f f. (7) u gh u q q Mariks Jacobian ersebu mempunyai nilaieigen-nilaieigen u gh u gh (8) yang secara beruru-uru erkai dengan vekoreigen-vekoreigen 9
6 Vol. 5, No., Desember 9: 87- r r u gh. (9) u gh Jelas bahwa kedua nilaieigen ersebu berbeda bernilai real jika h posiif, mariks Jacobian f '( q) dapa didiagonalisasi dengan nilaieigen-nilaieigen ersebu. Hal ini membukikan bahwa SPD bersifa hiperbolik egas pada saa h posiif. SIFT-SIFT SPD Soker (957) menjelaskan karakerisik SPD. Dalam bagian ini, karakerisik dalam kaiannya dengan gelombang sederhana dipaparkan, lebih lanju, sebuah caaan kondisi enropi sera kondisi gelombang shock juga dipaparkan. Pemaparan enang gelombang sederhana gelombang shock mengikui kajian yang dilakukan oleh Soker (957), segkan pemaparan enang kondisi enropi mengikui kajian yang diberikan oleh ouchu (4). Dari benuk SPD, erdapa dua himpunan kurva karakerisik, C C, yang merupakan kurva-kurva penyelesian persamaan diferensial biasa C C d : u c, d d : u c, d () dengan c gh adalah nilai kecepaan perambaan gelombang relaif erhadap kecepaan parikel u. Fungsi-fungsi u c u c adalah nilaieigen-nilaieigen dari mariks koefisien SPD. Secara simulan berlaku relasi yang disebu Riemann invarian, yaiu u c k u c k di sepanjang kurva C di sepanjang kurva C,, () dengan k k masing-masing bernilai konsan. Nilai k k berbeda pada kurva yang berbeda kedua himpunan karakerisik yang dinyaakan dalam () juga berbeda karena c unuk h dengan () adalah ekuivalen dengan SPD.. Perlu diekankan bahwa sisem persamaan () bersama-sama 9
7 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) Makna gelombang sederhana Misalkan bahwa air dalam keadaan awal bersifa seragam, arinya, pada saa kecepaan parikel u kecepaan perambaan gelombang c adalah c c u uo o masing-masing bernilai konsan. Misalkan pula bahwa suau usikan imbul di iik asal sehingga salah sau dari u aau c berubah nilainya erhadap waku. Sebagai gelombang sederhana, usikan di suau iik permukaan air akan meramba di dalam air yang berkedalaman konsan berkecepaan seragam. Dengan kondisi ini, dapa dibukikan bahwa salah sau dari himpunan karakerisik yang dinyaakan dalam () merupakan himpunan yang seluruhnya berisi garis lurus di mana masing-masing u aau c bernilai konsan. Gerakan perambaan dengan kondisi inilah yang disebu dengan gelombang sederhana. Unuk lebih jelasnya secara maemais, pernyaaan ini dapa diuangkan dalam eorema beriku. Teorema 4. Gelombang sederhana mengakibakan salah sau dari dua himpunan karakerisik yang diberikan oleh persamaan diferensial biasa () merupakan himpunan yang seluruhnya berisi garis lurus di mana masing-masing u aau c bernilai konsan. uki: Gambar : Suau daerah dalam big-, yang memua karakerisik garis lurus. 93
8 Vol. 5, No., Desember 9: 87- Perama-ama dipang bahwa jika nilai u c pada kurva karakerisik, kaakan suau kurva penyelesaian bernilai konsan. kibanya, C dari persamaan perama sisem (), masing-masing C adalah suau garis lurus di mana nilai u c masingmasing bernilai konsan. Ini erjadi paling idak dalam suau daerah dalam big-, di mana u (, ) c (, ) idak memua singularias yang dilingkupi oleh kedua himpunan karakerisik yang berbeda. Jelas bahwa kurva C adalah suau garis lurus jika u c masing-masing bernilai konsan di sepanjang kurva ersebu, karena gradien kurva adalah konsan berdasarkan sisem (). Selanjunya, misalkan C adalah suau karakerisik yang lain yang berdekaan dengan pada C. Kemudian dipang dua iik sebarang C bersama-sama dengan karakerisik dari himpunan C melalui, misalkan bahwa karakerisik C memoong C di iik seperi ampak pada Gambar. uki pernyaaan dalam eorema cukup dengan menunjukkan bahwa jika u( ) u( ) c( ) c( ) maka u c bernilai konsan pada C (hal ini erjadi karena iik adalah dua iik berbeda yang sebarang pada C ) akibanya gradien kurva C juga bernilai konsan. Karena u ) u( ) c ) c( ), dengan menggunakan relasi kedua dari (), diperoleh bahwa ( yang memberikan relasi u u c c u ( u c c u, c, () u c u c. (3) Segkan menggunakan relasi perama dari () unuk C, didapakan relasi u c u c. (4) Relasi (3) (4) secara bersama-sama hanya dapa dipenuhi jika u( ) u( ) c( ) c( ). Dengan demikian, eorema erbuki. 94
9 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) Kondisi shock Dengan menyaakan SPD ke dalam benuk quasilinear menganggap bahwa penyelesaian SPD bersifa halus, elah dipaparkan di muka bahwa erdapa dua himpunan karakerisik yang membenuk suau sisem koordina curvilinear aas big-,. kan eapi, hal ini idak selalu bisa erjadi karena penyelesaian SPD kag kala idak bersifa halus unuk kasus erenu. Secara eori, pada saa dua aau lebih karakerisik dari himpunan yang sama saling berpoongan, suau diskoninuias yang disebu dengan shock akan muncul. Dalam kasus ersebu, unuk menyelidiki penyelesaian SPD, benuk inegral dari hukum kekekalan harus dierapkan. Penyelesaian benuk inegral erkai disebu penyelesaian lemah dari SPD. Diberikan adalah kecepaan perambaan shock, maka pada posisi shock, kondisi Rankine-Hugonio q q ) f( q ) f( q ) (5) ( r l r l harus erpenuhi. Namun demikian, kondisi Rankine-Hugonio idak menjamin keunggalan penyelesaian. Unuk memasikan apakah suau penyelesaian lemah adalah benar-benar penyelesaian yang benar secara fisis diperlukan penerapan kondisi enropi La. Caaan 5. SPD memenuhi peridaksamaan enropi erkai dengan energi fisis. Peridaksamaan enropi menuru ouchu (4) diberikan oleh ~ ~ ( q, z) G ( q, z), dengan ~ ~ ( q, z) ( q) ghz, ( q, z) G( q) ghzu, G g ( q) hu h, G ( ) ( hu gh ) u q. Kondisi enropi La erpenuhi jika karakerisik-karakerisik yang ada konvergen sedemikian sehingga 95
10 Vol. 5, No., Desember 9: 87- ) ( q ) ( q ) ( q ) (6) ( ql r l r unuk shock- shock- secara beruru-uru. Perlu diinga bahwa dari persamaan (8), u gh u gh adalah nilaieigen-nilaieigen dari mariks Jacobian f '( q) yang juga merupakan kecepaan perambaan gelombang aau disebu kecepaan karakerisik. Dalam prakek, gelombang shock dihasilkan oleh diskoninuias dari nilai kuanias (kedalaman, kecepaan, aaupun ekanan). Misal diberikan bahwa erdapa diskoninuias permukaan air di iik () di anara a ( ) a ( ) dengan a a seperi ampak pada Gambar 3. Gambar 3: Suau keadaan diskoninuias. Penerapan hukum kekekalan massa hukum kekekalan momenum erhadap kolom air erkai menghasilkan relasi d d d d ( ) a a ( ) h d (7) a ( ) w w hu d p dy p dy gh gh a ( ) z (8) z 96
11 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) dengan rumusan ekanan air hidrosais adalah p gh, di sini w z h w z h. Persamaan (7) menyaakan bahwa massa air di dalam kolom eap bernilai konsan, segkan persamaan (8) menyaakan bahwa perubahan momenum dalam kolom air sama dengan resulan dari gaya-gaya yang bekerja di ujung-ujung kolom. Relasi ersebu melibakan inegral yang mempunyai benuk umum a ( ) I (, ) d (9) a ( ) dengan (, ) diskoninu di iik (). Penerapan auran Leibniz unuk menurunkan benuk inegral (9) menghasilkan relasi di d d d a ( ) a ( ) d a ( ) d d d ( ) d (, ) ( ) ( a ( ), ) u ( a( ), ) u ( ) a ( ) (, ) ( ). d d Di sini, u a ) a ( ) u a ) a ( ) adalah kecepaan di ujung kiri ( d ( d ujung kanan kolom, adalah kecepaan gerakan diskoninuias, sera (, ) (, ) adalah nilai limi unuk di kiri kanan. Dengan mengambil limi sedemikian sehingga lebar kolom mendekai nol posisi diskoninuias eap berada di dalam kolom, suku inegral pada ruas kanan dari persamaan (3) mendekai nol. Dengan demikian, diperoleh lim l di d (3) v v. (3) Di sini, l a a adalah lebar kolom, sera v v adalah kecepaan u u aliran di ujung kiri kanan kolom relaif erhadap gerakan diskoninuias. Lebih lanju, mewakili nilai limi unuk di kiri di kanan iik diskoninuias. erdasarkan pemaparan di muka, berdasarkan (7), (8), (3) diperoleh h v h v (3) h vu hv u gh gh. (33) Persamaan (3) (33) dapa diulis ulang menjadi 97
12 Vol. 5, No., Desember 9: 87- (34) v v (35) vu vu p p dengan h p g gh. Suau diskoninuias yang memenuhi (34) (35) disebu gelombang shock aau cukup disebu shock aau bore, aau jika diskoninuias-nya sasioner disebu lompaan hidrolik. Cara lain menyaakan kondisi shock (34) (35) adalah v v m( v v ) p m, p, dengan m mewakili flu massa yang melinasi iik shock. Dipang kasus khusus u yang berari bahwa air di sebelah kiri shock (36) dalam keadaan diam. Karena mv vv mv v v, persamaan kedua dari kondisi shock sisem (36) dapa diulis p p v v. (37) Karena u, diperoleh v v ; sehingga menggunakan relasi g u p, persamaan (37) dapa diulis ulang menjadi g ( u ) ( ). (38) Dengan alasan yang sama, karena u, persamaan perama dari kondisi shock sisem (36) menghasilkan ( u. (39) ) Lebih lanju, jika u dieliminasi, kondisi kedua unuk shock yang dinyaakan oleh (38) dapa diulis menjadi g ; (4) aau jika dieliminasi, persamaan (38) dapa dinyaakan sebagai 98
13 Suau Kajian naliis... (Sudi Mungkasi) g u ( u ). (4) Secara singka, persamaan (39) bersama-sama dengan salah sau dari (38), (4), aau (4) adalah kondisi shock unuk kasus u. SIMPULN Makalah ini elah memaparkan suau kajian analiis sisem persamaan air gkal. Penulis berharap bahwa makalah ini dapa digunakan sebagai bahan referensi yang sekiranya bermanfaa unuk ujuan pedagogi dalam big maemaika erapan pada mekanika fluida. Unuk melengkapi pembahasan makalah ini, peneliian selanjunya akan mengkaji sisem persamaan air gkal secara numeris. DFTR PUSTK ouchu, F. 4. Nonlinear Sabiliy Of Finie Volume Mehods For Hyperbolic Conservaion Laws nd Well-alanced Schemes For Sources. asel: irkhauser Verlag. Chanson, H. 6. nalyical soluions of laminar and urbulen dam break wave, River Flow. London: Taylor & Francis Group. Jakeman, J. 6. On Numerical Soluions of he Shallow Waer Wave Equaions. Honours Thesis yang idak dierbikan. Canberra: The usralian Naional Universiy. LeVeque, R. J.. Finie-Volume Mehods for Hyperbolic Problems. Cambridge: Cambridge Universiy Press. Rier,. 89. Die forpflanzung der wasserwellen. Zeischrif des Vereines Deuscher Ingenieure, 36 (33): Sain-Venan,. J. C. de. 87. Théorie du mouvemen non-permanen des eau avec applicaion au crues des rivières e à l inroducion des marées s leur li, C. R. cad. Sci. Paris, 73: Soker, J. J Waer Waves: The Mahemaical Theory wih pplicaion. New York: Inerscience Publishers. 99
14 Vol. 5, No., Desember 9: 87- Wang, X., Cao, Z., Pender, G., & Neelz, S.. Numerical modelling of flood flows over irregular opography. Proceedings of he ICE - Waer Managemen, 63(5): Ying, L., Sumida, S., Ceric, M., Yamamoo, K., & Waanabe, M. 8. Numerical Sudy of Effecs of Tsunami Wave Generaed on Nankai Trough. Journal of he Faculy of Environmenal Science and Technology, Okayama Universiy, 3(): 57 6.
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciGERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL
Suau benda dikaakan bergerak manakalah kedudukan benda iu berubah erhadap benda lain yang dijadikan sebagai iik acuan. Benda dikaakan diam (idak bergerak) manakalah kedudukan benda iu idak berubah erhadap
Lebih terperinciMEMBAWA MATRIKS KE DALAM BENTUK KANONIK JORDAN. Irmawati Liliana. KD Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
Jurnal Euclid, vol., No., p.568 MEMBW MTRIKS KE DLM BENTUK KNONIK JORDN Irmawai Liliana. KD Program Sudi Pendidikan Maemaika FKIP Unswagai irmawai.liliana@gmail.com bsrak Benuk kanonik Jordan erbenuk apabila
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida
4 II LANDASAN TEORI Dala bab ini akan diberikan eori-eori yang berkaian dengan peneliian ini. Teori-eori ersebu elipui persaaan dasar fluida yang akan disarikan dari Billingha dan King [7], dan Wiha [8].
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciMASSA KLASIK SOLITON PERSAMAAN SCHRÖDINGER NONLINEAR
Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol. 14, No. 3, Juli 011, hal 75-80 MASSA KLASIK SOLITON PERSAMAAN SCHRÖDINGER NONLINEAR T.B. Prayino Jurusan Fisika, Fakulas MIPA, Universias Negeri Jakara Jl. Pemuda Rawamangun
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinciHubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu
Mah Educa Jurnal () (7): 86-95 Jur na l Maem aika Pend i di ka n Maema i ka Email: mejuinibpag@gmailcm Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Berganung Waku Ezhari Asfa ani adris
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Nilai Eigen dan Vekor Eigen. Diagonalisasi. Diagonalisasi secara Orogonal 7. NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Definisi
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciDistribusi Normal Multivariat
Vol.4, No., 43-48, Januari 08 Disribusi Normal Mulivaria Husy Serviana Husain Absrak Pada engendalian roses univaria berdasarkan variabel, biasanya digunakan model disribusi normal unuk mengamai kualias
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciMUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
MUHG/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 8 VEKTOR DAN NILAI EIGEN /5/7 9.9 Beberapa Aplikasi Ruang Eigen Uji Kesabilan dalam sisem dinamik Opimasi dengan SVD pada pengolahan Cira Sisem Transmisi dan lain-lain.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Silabus : Aljabar Linear Elemener MA SKS Bab I Mariks dan Operasinya Bab II Deerminan Mariks Bab III Sisem Persamaan Linear Bab IV Vekor di Bidang dan di Ruang Bab V Ruang Vekor Bab VI Ruang Hasil Kali
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciDrs. H. Karso, M.M.Pd. Modul 11 NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS
Drs. H. Karso, M.M.Pd. Modul NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS Pendahuluan Modul yang ke- dari maa kuliah Aljabar Linear ini akan mendiskusikan beberapa konsep yang berguna bagi kia sebagai
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
ISSN: 3-989 Vol. V, No. II, April 6 ERSAMAAN DIFFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo endidikan Maemaika FKI UMT E-mail: rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id Absrak Dalam peneliian
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciBAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai
BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Bab ini membahas suau vekor idak nol dan skalar l yang mempunyai hubungan erenu dengan suau mariks A. Hubungan ersebu dinyaakan dalam benuk A λ. Bagaimana kia memperoleh
Lebih terperinciRUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
RUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara Unuk Memenuhi Sebagai Persyaraan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciBAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI
BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan
Lebih terperinciAljabar C* dan Mekanika Kuantum 1
Aljabar C* dan Mekanika Kuanum 1 Oleh: Rizky Rosjanuardi rizky@upi.edu Jurusan Pendidikan Maemaika FPMIPA Universias Pendidikan Indonesia Absrak Pada makalah ini dibahas konsep aljabar-c* dan kaiannya
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciSTRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
LAPORAN PENELITIAN STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA Oleh: 1. Mushofa, S.Si 2. Karyai, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah
Lebih terperinciKinematika Relativistik
3 Kinemaika Relaiisik Tujuan Perkuliahan: Seelah mempelajari Bab 3 ini mahasiswa diharapkan dapa:. Menjelaskan rumusan-rumusan prinsip relaiias khusus.. Memahami menurunkan ransformasi Lorenz dan ransformasi
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciFungsi Bernilai Vektor
Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2
Jurnal Maemaika UNAND Vol. No. 1 Hal. 3 36 ISSN : 303 910 c Jurusan Maemaika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n unuk d = 1 aau d = DINA YELNI Program Sudi Maemaika,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
rima: Jurnal endidikan Maemaika Vol., No., Juli 7, hal. 33-4 -ISSN: 579-987, E-ISSN: 58-6 ERSAMAAN DIFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciSOLUSI-SOLUSI PERIODIK PADA PERLUASAN FRACTIONAL VAN-DER POL TAK LINEAR
Jurnal Maemaika Vol. 8, No., Desember 5: 7-77 SOLUSI-SOLUSI PERIODIK PADA PERLUASAN FRACTIONAL VAN-DER POL TAK LINEAR S. B. Waluya Jurusan Maemaika FMIPA Universias Negeri Semarang sevanusbudi@yahoo.com
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciHitung penurunan pada akhir konsolidasi
Konsolidasi Tangkiair diameer 30 m Bera, Q 60.000 kn 30 m Hiung penurunan pada akhir konsolidasi Δσ 7 m r 15 m x0 /r 7/15 0,467 x/r0 I90% Δσ q n I 48.74 x 0,9 43,86 KPa Perlu diperhiungkan ekanan fondasi
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciPENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU
LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU Siskha Handayani STKIP PGRI Sumaera Bara Email: siskhandayani@yahoo.com Absrak. Dalam peneliian ini akan dibahas penyelesaian dari sisem
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciPELATIHAN STOCK ASSESSMENT
PELATIHA STOCK ASSESSMET Modul 5 PERTUMBUHA Mennofaria Boer Kiagus Abdul Aziz Maeri Pelaihan Sock Assessmen Donggala, 1-14 Sepember 27 DIAS PERIKAA DA KELAUTA KABUPATE DOGGALA bekerjasama dengan PKSPL
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN
JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina
Lebih terperinci0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1
BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan
Lebih terperinci2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari
2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciSEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)
SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galaia Ballangan) SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Saionary Disribuion of Swiss Bonus-Malus
Lebih terperinciANALISIS MODEL DINAMIKA VIRUS DALAM SEL TUBUH. Winarno 1 (M )
ANALISIS MODEL DINAMIKA VIRUS DALAM SEL TUBUH Winarno (M49) Virus merupakan salah sau conoh organisme yang sering mengganggu perumbuhan sel Akhirakhir ini keberadaan virus dirasa sanga mengganggu kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciAnalisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1
Analisis Gerak Osilaor Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Meode Elemen Hingga Dewi Sarika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universias Hasanuddin, Makassar
Lebih terperinci