Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Transkripsi

1

2 Hak cipta dilindungi Undang-Undang Ctakan I, Agustus 2014 Ditrbitkan olh: Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, Univrsitas Pattimura ISBN: Dskripsi halaman sampul : Gambar yang ada pada covr adalah kumpulan bnda-bnda langit dngan brbagai fnomna

3 APLIKASI KITOSAN BERDERAJAT DEASETILASI TINGGI SEBAGAI ADSORBENT ZAT WARNA TARTRAZINA Mathis F.J.D.P. Tanasal*, H. Thubijuluw, Srly J. Skwal Jurusan Kimia Fakultas Matmatka dan Ilmu Pngtahuan Alam, Univrsitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhna, Poka, Ambon *-mail: ABSTRAK Tlah dilakukan pnlitian untuk mngaplikasikan kitosan brdrajat dastilasi tinggi sbagai adsorbnt zat warna tartrazina. Kitosan yang digunakan mrupakan hasil dastilasi kitin komrsil dngan mnggunakan NaBH 4 yang mmiliki drajat dastilasi 97,03% dan bobot molkul 4,92 x 10 6 g mol -1. Isotrm adsorpsi yang diikuti olh sistm adsorpsi zat warna tartrazina dngan kitosan adalah isotrm Frundlich dngan nilai K F sbsar 2,64 dan n sbsar 0,84. Modl kintika yang diikuti olh sistm adsorpsi zat warna tartrazina dngan kitosan adalah modl kintika ord dua smu dngan ttapan laju adsorpsi (k 2,ads ) sbsar 0,052 g mg -1 mnit -1 dan kapasitas adsorpsi maksimum adsorbnt (X ) sbsar 4,22 mg g -1. Kata kunci : Kitosan, Dastilasi, Adsorbnt, Tartrazina PENDAHULUAN Makin mningkatnya pnggunaan zat warna pada brbagai industri sprti pangan dan tkstil, mninggalkan masalah lingkungan yang harus ditanggulangi. Limbah zat warna yang dibuang cukup mngganggu karna mnimbulkan masalah sttika lingkungan prairan yang pada bbrapa kasus dngan konsntrasi zat warna kurang dari 1 ppm sudah dapat mmbri cukup warna (Stiawan t al., 2004). Slain itu, adanya zat warna dapat mnghambat transmisi cahaya matahari shingga mngurangi aktivitas fotosintsis, khususnya makhluk hidup yang ada di dasar prairan (Longhinotti t al., 1998) dan brubah mnjadi racun jika pada prairan trsbut trdapat logam dan klorin (Figuirdo t al., 2000). Ksmuanya akan mngganggu bahkan mngurangi kualitas lingkungan shingga plstariaan lingkungan khususnya biota yang hidup di lingkungan prairan trsbut akan ikut trancam. Masalah ini smakin diprparah karna kbanyakan zat warna scara biologis sulit untuk diuraikan shingga zat warna harus disingkirkan atau dikurangi dari lingkungan prairan. Brbagai mtod dapat digunakan untuk mngurangi atau mngambil zat warna sbagai bahan pncmar lingkungan prairan sprti filtrasi mmbran, adsorpsi, koagulasi/flokulasi kimiawi, lktrolisis, oksidasi kimiawi dan bbrapa tknik biologis lainnya. Adsorpsi mrupakan altrnatif trbaik untuk mngatasi pncmaran zat warna (Longhinotti t al., 1998; Figuirido t al., 2000). Arang aktif tlah lama digunakan untuk mnyrap zat warna ttapi karna harganya yang cukup tinggi maka pnlitian bralih k adsorbn yang lbih murah dan P R OS I D I N G 229

4 dapat dihasilkan dari bahan hasil buangan. Salah satu hasil buangan yang brpotnsi digunakan sbagai adsorbn adalah kitin dan kitosan. Kitin mrupakan polimr alami (biopolimr) yang trbsar stlah slulosa, banyak trkandung pada limbah hasil laut, khususnya golongan udang, kpiting, ktam, dan krang. Slain itu, kitin juga ada di dalam dinding sl cndawan dan kutikula golongan srangga (Austin t al., 1981). Kitosan mrupakan produk dastilasi kitin mlalui raksi kimia ataupun biokimia dngan mnggunakan nzim kitin dastilas yang tlah brhasil dimurnikan dan dikaraktrisasi dari bbrapa cndawan (Rukayadi, 2002). Struktur unit ulang kitin dan kitosan dapat dilihat pada Gambar 1. Kitosan brdrajat dastilasi tinggi dan bobot molkul yang bsar tlah dihasilkan dari pross dastilasi kitin dngan mnambahkan NaBH4 (Gylin t al., 2003; Paulino t al., 2006; Tanasal, 2010). Bbrapa pnlitian trdahulu yang tlah mnggunakan kitin atau kitosan sbagai adsorbn zat warna dapat dilihat pada Tabl 1. Mnurut Crini dan Badot (2008), pnggunaan kitosan untuk mnghilangkan zat warna dari air buangan didasarkan atas tiga faktor, yaitu (1) kitosan trmasuk bahan yang cukup murah dan cukup fktif sbagai biosorbnt, (2) kitosan mmiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi (aspk trmodinamika) dan laju adsorpsi yang tinggi (aspk kintika), dan (3) pngmbangan bahan komplks olh kitosan karna mmiliki bbrapa gugus aktif. Tartrazina (Gambar 2) mrupakan zat warna asam yang tlah digunakan sbagai modl untuk mmplajari pross adsorpsi zat organik pada umumnya (Rahman & Saad, 2003). CH 2 OH CH 2 OH O O OH O OH O NHCOCH 2 NH 2 (a) Gambar 1. Struktur unit ulang (a) kitin dan (b) kitosan (b) NaO 3 S N N OH NaO 2 C N N SO 3 Na Gambar 2. Struktur molkul tartrazina Pross adsorpsi dipngaruhi olh bbrapa faktor fisik kimia yang mliputi intraksi warna, luas prmukaan sorbn, ukuran partikl, tmpratur, ph, dan waktu kontak (Kumar, 2000). Umumnya intraksi sorbn brsifat ion, sprti pada karbon aktif, dngan luas 230 P R OS I D I N G

5 prmukaan yang spsifikasinya tinggi dan sangat idal untuk pnjrapan. Dalam kaitan dngan struktur molkulnya yang unik, kitosan mmiliki afinitas yang tinggi. Tabl 1. Studi adsorpsi zat warna pada kitin dan kitosan Zat Warna Adsorbn Sumbr Pustaka Orang G Kitin dan kitosan Longhinotti t al. (1998), Wong t al (2003) Orang IV Kitin Longhinotti t al. (1998) Xilnol orang Kitin Longhinotti t al. (1998) Biru mtilna Kitin dan kitosan Annadurai t al. (1999); Fransina dan Tanasal (2007); Tanasal t al. (2007), Narwadan (2009) Dirct grn 26 Kitin Figuirdo t al. (2000) Ractiv grn 12 Kitin Figuirdo t al. (2000) Acid blu 25 Kitin dan kitosan Kim dan L (2002) Dirct rd 81 Kitin dan kitosan Kim dan L (2002) Mordant yllow 10 Kitin dan kitosan Kim dan L (2002) Tartrazina Kitosan No t al.(1996); Handayani (2003); Tanasal (2008), Somnaikubun (2009) Eritrosin Kitosan No t al.(1996) Aspk trmodinamika adsorpsi mmbicarakan tntang kstimbangan yang mliputi isotrm adsorpsi. Isotrm adsorpsi mrupakan suatu gambaran tntang kadaan kstimbangan yang tlah trjadi shingga tidak ada prubahan dalam konsntrasi adsorbat pada prmukaan adsorbn dan yang ada pada larutan ruah. Isotrm adsorpsi diprolh dngan mmtakan distribusi kstimbangan adsorbat dalam fas padat dan cair pada tmpratur ttap. Ada dua prsamaan isotrm adsorpsi yang dapat digunakan untuk adsorpsi larutan pada prmukaan padat yaitu isotrm adsorpsi Langmuir (Prsamaan 1) dan isotrm adsorpsi Frundlich (Prsamaan 2). C 1 C... (1) ( x / m) K ( x / m) ( x / m L x m 1/ n max ) max K C 1 / F atau ln( x / m) ln K F ln C... (2) n dngan C adalah konsntrasi zat warna yang bbas (yang trdapat dalam larutan), x adalah jumlah zat warna yang tradsorpsi olh m gram kitosan, (x/m) max adalah kapasitas adsorbn maksimum, KL dan KF adalah konstanta, sdangkan 1/n adalah suatu paramtr. Sifat ataupun ciri yang trjadi pada sistm adsorpsi dapat dinyatakan dalam (x/m)max dan KL untuk isotrm adsorpsi Langmuir srta 1/n dan KF untuk isotrm adsorpsi Frundlich. Untuk mncapai suatu kadaan kstimbangan yang disyaratkan dalam trmodinamika mmbutuhkan waktu yang sangat lama dan kadang-kadang dalam satuan hari. Padahal dngan mmplajari aspk kintika, kita dapat mnntukan paramtr kcpatan raksi dan mnduga kapan kadaan kstimbangan trcapai shingga pross adsorpsi dapat dilakukan scara fktif dan fisinsi. P R OS I D I N G 231

6 Ada dua modl untuk mmplajari kintika adsorpsi yaitu modl Lagrgrn ord satusmu dan modl ord dua-smu (Ho & McKay, 1998; Antuns t al., 2003; Pirgiovanni, 2014). Scara umum modl Lagrgrn ord satu-smu (atau modl raksi adsorpsi) dinyatakan sbagai: dx dt k ( X )... (3) 1, ads X dngan X (mg/g) adalah jumlah adsorbat yang tradsorpsi olh m gram adsorbn pada waktu t dan k1,ads adalah ttapan laju raksi ord satu Lagrgrn. Prsamaan (3) yang jika diintgral antara t = 0 sampai t = t dan X = 0 sampai X = X akan mnjadi: ln( X X ) ln X k t... (4) 1, ads Kliniran grafik t vs ln (X X) mnandakan bahwa suatu pross mngikuti modl ini. Akan ttapi, untuk mnyusun Prsamaan (4) dibutuhkan nilai X yang harus diprolh pada saat t mndkati tak hingga atau pada saat kstimbangan trcapai. Hal ini mmbutuhkan waktu yang lbih lama. Modl ord dua-smu (atau modl difusi adsorpsi) didasarkan pada asumsi bahwa adsorpsi mngikuti mkanism ord dua yang dapat dinyatakan sbagai: dx dt k... (5) 2 2, ads( X X ) dngan k2, ads adalah ttapan laju raksi adsorpsi ord dua. Prsamaan (5) yang jika diintgral antara t = 0 sampai t = t dan X = 0 sampai X = X akan mnjadi: 1 X X 1 X k t 2, ads yang jika disusun ulang akan mnjadi: X k t 1 X 2, ads 2 t X atau dalam bntuk linirnya adalah: t X... (6)... (7) 1 1 t... (8) 2 k X X 2, ads Nilai X dan k2, ads dapat dihitung dari kmiringan dan intrsp suatu grafik t vs t/x. Jadi nilai X dapat diprkirakan tanpa mnunggu kstimbangan trcapai trlbih dulu. Pnlitian ini brtujuan untuk mngkaji aspk trmodinamika dan kintika pross adsorpsi zat warna tartrazina olh kitosan yang brdrajat dastilasi tinggi. 232 P R OS I D I N G

7 METODE PENELITIAN Trmodinamika Adsorpsi Zat Warna pada Kitosan K dalam 5 buah rlnmyr ditambahkan masing-masing 0,5 g kitosan dan 50 ml zat warna tartrazina (Aldrich-Sigma) dngan konsntrasi brturut-turut 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Kmudian sistm adsorpsi dikocok slama 6 jam di atas shakr, slanjutnya campuran disaring dan filtrat ditntukan absorbans dngan spktrofotomtr UV-Vis Gnsys UV10 pada panjang glombang 425 nm. Kintika Adsorpsi Zat Warna pada Kitosan K dalam 7 buah rlnmyr ditambahkan masing-masing 0,5 g kitosan dan 50 ml zat warna tartrazina (Aldrich-Sigma) dngan konsntrasi 50 ppm. Kmudian dikocok di atas shakr dan pada waktu 30 mnit rlnmyr prtama diangkat, disaring, dan ditntukan konsntrasi zat warna sisa sbagaimana tlah disbutkan pada bagian sblumnya. Hal yang sama brlangsung untuk waktu 60, 90, 120, 150, 180, 240 dan 360 mnit. HASIL DAN PEMBAHASAN Trmodinamika Adsorpsi Tartrazina pada Kitosan Untuk mmplajari sgi trmodinamika dalam pross adsorpsi tartrazina pada kitosan (Kitosan K2)yang dihasilkan dari pross dastilasi kitin komrsil dngan pnambahan NaBH4 (Tanasal, 2010) dilakukan adsorpsi pada brbagai konsntrasi tartrazina dari ppm dngan hasilnya dapat dilihat pada Tabl 2 brupa paramtr untuk mmbuat isotrm adsorpsi Langmuir dan Frundlich sbagaimana dilihat pada Gambar 3. Brdasarkan Gambar 3 maka pross adsorpsi tartrazina pada Kitosan K2 cndrung mngikuti isotrm Frundlich karna mmiliki harga kofisin korlasi (r 2 ) sbsar 97,13% sdangkan isotrm Langmuir hanya 62,44%. Dngan dmikian brdasarkan Prsamaan (2) maka pada isotrm Frundlich untuk sistm adsorpsi tartrazina olh Kitosan K2 mmiliki nilai KF sbsar 2,64 dan n sbsar 0,84. Lynam t al. (1995) mnyatakan bahwa isotrm Frundlich dikmbangkan untuk prmukaan adsorbnt yang htrogn sdangkan isotrm Langmuir brlaku untuk adsorpsi lapisan tunggal (monolayr) pada prmukaan adsorbnt yang homogn. Dngan dmikian, dapat diprkirakan bahwa prmukaan kitosan K2 adalah htrogn. Hal ini brbda dngan hasil pnlitian lainnya yang mnyatakan bahwa isotrm yang brlaku untuk sistm adsorpsi tartrazina dngan kitosan adalah isotrm Langmuir (Handayani, 2003; Somnaikubun, 2009). Diprkirakan bahwa adanya pnambahan NaBH4 tlah mrubah prmukaan kitosan dan prbdaan kmurnian kitosan juga mmpngaruhi prmukaan kitosan. Kdua pnliti ini mnggunakan kitosan dari kitin hasil isolasi, bukan dari kitin komrsial. P R OS I D I N G 233

8 Tabl 2. Paramtr-Paramtr dari Isotrm Langmuir dan Isotrm Frundlich C 0 C C 0 -C Q (%) x/m C /(x/m) ln C ln (x/m) 10 1,805 8,195 81,955 0,820 2,202 0,590-0, ,792 16,208 81,042 1,621 2,339 1,333 0, ,188 24,812 82,707 2,481 2,091 1,646 0, ,450 33,550 83,875 3,355 1,923 1,864 1, ,866 43,134 86,267 4,313 1,592 1,927 1,462 (a) (b) Gambar 3. Isotrm adsorpsi pada sistm Kitosan K2 dngan zat warna tartrazina. (a). Isotrm adsorpsi Langmuir dan (b). Isotrm adsorpsi Frundlich Ozcan t al. (2005) mnyatakan bahwa pada ttapan-ttapan pada isotrm Frundlich dapat dipakai untuk mngtahui pross adsorpsi yang trjadi. Nilai KF mnyatakan hal tntang prluasan adsorpsi (th xtnt of adsorption) dan nilai n mnyatakan drajat ktidakliniran antara konsntrasi larutan dngan adsorpsi yaitu pngukuran dviasi dari liniritas adsorpsi yang digunakan untuk vrifikasi tip adsorpsi yang trjadi. Jika n = 1 maka pross adsorpsi yang trjadi adalah linir, jika n < 1 maka pross adsorpsi yang trjadi mrupakan pross kimiawi, dan jika n > 1 maka pross adsorpsi bkrja sama dngan adsorpsi yang umumnya trjadi dan mrupakan suatu pross fisika. Ini brarti bahwa dngan nilai n = 0,84 maka pada pross adsorpsi tartrazina pada Kitosan K2 yang mngikuti isotrm Frundlich mrupakan suatu pross kimiawi yang mlibatkan lktron untuk mmbntuk ikatan kimia. Brdasarkan struktur kimia pada Gambar 1 dan Gambar 2 maka kmungkinan trjadi ikatan ionik antara kitosan yang dapat trprotonasi dngan tartrazina yang brmuatan ngatif. Kintika Adsorpsi Zat Warna pada Kitosan Pada aspk kintika akan diktahui sbrapa cpat pross adsorpsi zat warna trsbut brlangsung dan bagaimana mkanism pross itu brlangsung. Ini smua brhubungan dngan fktivitas dan fisinsi adsorpsi. Hasil pnlitian studi kintika adsorpsi tartrazina olh Kitosan K2 pada Gambar 4 mnunjukkan bahwa modl adsorpsi yang diikuti adalah modl adsorpsi ord dua-smu yaitu dngan prsamaan y = 0,237x + 1,071 dan kliniran grafiknya mndkati 99,9%. Hasil pnlitian mndukung apa yang tlah dilakukan olh Kim t al. (1997) 234 P R OS I D I N G

9 bahwa modl kintika adsorpsi zat warna olh kitin yang trdastilasi adalah modl kintika adsorpsi ord dua. Gambar 4. Kintika adsorpsi ord dua smu tartrazina olh Kitosan K2 Nilai k 2,ads mrupakan paramtr kintika adsorpsi yang mmaknai tntang cpat atau lambat suatu pross adsorpsi itu brlangsung. Makin tinggi nilai k 2,ads, makin cpat pross adsorpsi brlangsung. Nilai X mrupakan paramtr kintika adsorpsi yang mmaknai tntang kapasitas adsorpsi maksimum adsorbnt. Smakin tinggi nilai X, smakin tinggi kapasitas adsorpsi maksimumnya. Brdasarkan Prsamaan (8) maka k2,ads pada sistm adsorpsi tartrazina pada Kitosan K2 adalah 0,052 g mg -1 mnit -1 dan X sbsar 4,22 mg g -1. Kdua nilai ini brbda dngan apa yang tlah diprolh pada pnlitian sblumnya yaitu k2,ads sbsar 0,676 g mg -1 mnit -1 dan X sbsar 3,125 mg g -1 (Tanasal, 2008). Trnyata pross dastilasi kitin dngan mnggunakan NaBH4 juga brpngaruh trhadap bsaran kintika yang diprolh. Pross adsorpsi zat warna olh kitin dan kitosan tidak mngikuti modl Lagrgrn ord satu-smu karna prsamaan garis lurus brdasarkan Prsamaan (4) mmiliki kofisin korlasi (r 2 ) yang rndah sprti pada Tabl 3. Slain itu, untuk mnntukan prsamaan garis lurus yang ssuai dilakukan dngan cara mncoba-coba nilai X karna pada Prsamaan (4) trdapat 3 variabl yang tidak diktahui dngan nilai X trgantung pada nilai t dan ln (X X). Prsamaan garis lurus yang dipilih adalah prsamaan yang mmbrikan nilai r 2 trbsar dan prbdaan antara X yang dicoba dngan X hasil prhitungan kcil. Tabl 3. Prsamaan Kintika Ord Satu-Smu dngan Kofisin Kliniran (r 2 ), Ttapan Laju Pross Adsorpsi Ord Satu-Smu (k 1,ads ), dan Konsntrasi Tartrazina pada Kadaan Kstimbangan (X ) Prsamaan Kintika; [r 2 (%)] X (mg g -1 ) Dicoba Hitung k1,ads (mnit -1 ) ln (X X) = -0,008t 0,898; [81,2] 4,20 0,41 8,0 x 10-3 ln (X X) = -0,006t - 1,011; [80,90] 4,22 0,36 6,0 x 10-3 P R OS I D I N G 235

10 KESIMPULAN 1. Isotrm adsorpsi yang diikuti olh sistm adsorpsi zat warna tartrazina dngan kitosan adalah isotrm Frundlich dngan nilai KF sbsar 2,64 dan n sbsar 0, Modl kintika yang diikuti olh sistm adsorpsi zat warna tartrazina dngan kitosan adalah modl kintika ord dua smu dngan ttapan laju adsorpsi (k2,ads) sbsar 0,052 g mg -1 mnit -1 dan kapasitas adsorpsi maksimum adsorbnt (X) sbsar 4,22 mg g -1. UCAPAN TERIMA KASIH Pnulis mnyampaikan ucapan trima kasih kpada Univrsitas Pattimura, Kmntrian Pndidikan dan Kbudayaan yang tlah mmbiayai pnlitian pndahuluan brupa Hibah Pnlitian Stratgis Nasional ssuai dngan Surat Prjanjian Plaksanaan Pkrjaan Hibah Pnlitian Stratgis Nasional Tahun Anggaran 2009 Nomor: 02/H13/SPPP-HP/2009 tanggal 18 April 2009 DAFTAR PUSTAKA Annadurai, G., Shja, R.Y., Balan, M,S., Murugsan, T., & Srinivasamoorthy, V.R Factorial dsign of xprimnts in th dtrmination of adsorpstion quilibrium constants for basic mthyln blu using biopolymr. Bioprocss & Biosystms Eng., 20, Antuns, W.M., Luna, A.S., Hnriqus, C.A., & da Costa, A.C.A An valuation of coppr biosorption by a brown sawd undr optimizd conditions. Elc. J. Biotchno., 6, Austin, P.R., Brin, C.J., Castl, J.E., & Zikakis, J.P Chitin: nw facts of rsarch. Scinc, 212, Crini, G. & Badot, P.M Application of chitosan, a natural aminopolysaccharid, for dy rmoval from aquous solution by adsorption procsss using batch studis: a rviw of rcnt litratur. Progrss in Polymr Scinc, 33, Figuirdo, S.A., Boavntur, R.A., & Louriro, J.M Color rmoval with natural adsorbnts: Modling, simulation and xprimntal. Sparation & Purification Tchno., 20, Fransina, E.G. & Tanasal, M.F.J.D.P Studi kintika adsorpsi biru mtilna pada kitin dan kitosan. Jurnal Sains MIPA, Vol 13 (3), Hal Gylin, O., Razmut, I., Tarozait, & Nivinskin, O Chmical composition and sorption proprtis of chitosan producd from fly larva shlls. Chmija (Vilnius), T. 14 Nr. 3, Handayani, N Adsorpsi zat warna tartrazin pada khitosan. Skripsi Sarjana. Jurusan Kimia FMIPA Univrsitas Hasanuddin, Makassar Ho, Y.S. & McKay, G A two-stag batch sorpstion optimizd dsign for dy rmoval to minimiz contact tim. Trans IChmE, 76B, Kim, S.B. & L, J.H Rmoval of anionic dys by acid-tratd chitin Hwahak Konghak, 40, (Abstrak) 236 P R OS I D I N G

11 Kim, C.Y., Choi, H-M., and Cho, H.T Effct of dactylation on sorption of dys and chromium on chitin. J. Appl. Polym. Sci., 63, Kumar, M.N.V.R A rviw of chitin and chitosan applications. Ractiv & Functional Polymrs, 46, 1 27 Longhinotti, E., Pozza, F. Furlan, L., d Sanchz, M.N.M., Klug, M., Laranjira, M.C.M., & Favr, V.T Adsorption of anionic dys on th biopolymr chitin. J. Braz. Chm. Soc., 9, Lynam, M.M., Kilduff, J.E., & Wbr, W.J. Jr Adsorption of p-nitrophnol from dilut aquadous solution. J.Chm.Edu., 72, Narwadan, T.I Adsorpsi zat warna biru mtilna olh kitosan pada bbrapa kadar garam. Skripsi Sarjana. Jurusan Kimia FMIPA Univrsitas Pattimura, Ambon No, H.K., Cho, Y.I., & Myrs, S.P Dy binding capacity of commrcial product. J. Agric. Food Chm., 44, Ozcan, A.S., Erdm, B., & Ozcan A Adsorpstion of acid blu 193 from aquous solutions onto BTMA-bntont. Colloid Surf. A: Physicochm. Eng. Aspcts, 266, Paulino, A.T., Simionato, J.I., Gracia, J.C, & Nozaki, J Charactrization of chitosan and chitin producd from silkworm chrysalids. Carbohydrat Polymrs, 64, Pirgiovanni, P.R Adsorpstion kintics and isothrms: a saf, simpl, and inxpnsiv xprimnt for thr lvls of studnt. J. Chm. Educ., 91, Rahman, I.A. & Saad, B Utilization of guava sds as a sourc of activatd carbon for rmoval of mthyln blu from aquous solution. Malaysian J. Chm., 5, 8-14 Rukayadi, Y Kitin dastilas dan pmanfaatannya. Hayati, 9, Stiawan, A.H., Wiloso, E.I., Solha, R., Barliati, V., & Anggrani, I.F Pningkatan kmampuan daya srap sorbn srbuk grgaji dngan pngsulfonasian dan pngujiannya dngan zat warna tkstil kationik. Alchmy, 3, Somnaikubun, M.G.T Adsorpsi zat warna tartrazina olh kitosan pada bbrapa kadar garam. Skripsi Sarjana. Jurusan Kimia FMIPA Univrsitas Pattimura, Ambon Tanasal, M.F.J.D.P Kintika adsorpsi zat warna tartrazina pada kitin dan kitosan. Prosiding Sminar Nasional Kimia XVII, Jurusan Kimia FMIPA UGM Tanasal, M.F.J.D.P Kitosan brdrajat dastilasi tinggi: pross dan karaktrisasi.. Prosiding Sminar Nasional Basic Scinc II, FMIPA Unpatti Tanasal, M.F.J.D.P., Killay, A., & Laratmas, M.S Kitosan dari limbah kulit kpiting rajungan (Portunus sanginolntus) sbagai adsorbnt zat warna biru mtilna. J. Natur Indo., 14, Wong, Y.C., Szto, Y.S., Chung, W.H., & McKay, G Equilibrium studis for acid dy adsorption onto chitosan. Langmuir, 19, P R OS I D I N G 237

12 238 P R OS I D I N G