STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL"

Transkripsi

1 STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM (AMARANTHUS HYBRIDUS L.) SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC 1) Maya Sukma Widya Kumara, 2) Drs. Gontjang Prajitno, M.Si Jurusan Fisika, Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Institut Tknologi Spuluh Nopmbr Surabaya 2012 Abstrak Tlah dilakukan studi pndahuluan fabrikasi dan karaktrisasi Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC) mnggunakan kstraksi daun bayam (Amaranthus Hybridus L.) sbagai dy snsitizr. DSSC mrupakan sl surya yang dapat mngkonvrsi nrgi foton mnjadi nrgi listrik. DSSC dibntuk dngan struktur sandwich dimana trdapat mpat bagian antara lain : Kaca ITO (Indium Tin Oxid) sbagai substrat; TiO 2 sbagai bahan smikonduktor; Dy alami sbagai donor lktron; Elktrolit sbagai transfr lktron. Pnlitian dilakukan dngan mngukur arus dan tgangan trhadap waktu dngan variasi sumbr cahaya matahari dan lampu halogn dngan prbdaan jarak ktinggian trhadap sl DSSC. Pngujian mnggunakan sumbr cahaya matahari lbih bsar daripada mnggunakan lampu halogn. Tgangan dan arus dari lampu halogn dngan ktinggian 5cm trhadap DSSC lbih bsar daripada pada ktinggian 20cm dan 35cm. Hasil ini mmprlihatkan bahwa jarak mnntukan intnsitas lampu halogn yang ditrima olh sl. Smakin tinggi jarak lampu halogn trhadap sl, smakin kcil intnsitas, dan smakin kcil nilai arus dan tgangan. Kata kunci : Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC); sl surya; Amaranthus Hybridus L. I. PENDAHULUAN Enrgi surya mrupakan salah satu nrgi yang sdang giat dikmbangkan saat ini. Salah satu aplikasi nrgi surya adalah pmanfatannya dalam konvrsi nrgi cahaya mnjadi listrik yaitu dngan sl surya. Indonsia sbnarnya sangat brpotnsi untuk mnjadikan sl surya sbagai salah satu sumbr nrgi masa dpan, mngingat posisi Indonsia pada garis khatulistiwa yang mmungkinkan sinar matahari dapat optimal ditrima di hampir sluruh Indonsia spanjang tahun. Pngmbangan solar cll mnjadi sbuah tuntutan ktika manusia dihadapkan pada brbagai krusakan lingkungan akibat pnggunaan bahan bakar fosil dan global warming. Prkmbangan yang mnarik dari tknologi sl surya saat ini salah satunya adalah sl surya yang dikmbangkan olh Gratzl. Sl ini sring juga disbut dngan sl Grätzl atau dy snsitizd solar clls (DSSC) atau sl surya brbasis pwarna trsnsitisasi (SSPT). DSSC mrupakan salah satu kandidat potnsial sl surya gnrasi mndatang, hal ini dikarnakan tidak mmrlukan matrial dngan kmurnian tinggi shingga biaya pross produksinya yang rlatif rndah. Brbda dngan sl surya konvnsional dimana smua pross mlibatkan matrial silikon itu sndiri. Pada dasarnya prinsip krja DSSC mrupakan suatu siklus transfr lktron olh kompnn-komponn DSSC. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Enrgi Matahari Enrgi surya yang sampai k bumi dalam bntuk pakt-pakt nrgi yang disbut foton. Dalam kaitannya dngan sl surya yaitu prangkat pngkonvrsi radiasi matahari mnjadi listrik, trdapat dua paramtr pnting dalam nrgi surya: prtama intnsitas radiasi, yaitu jumlah daya matahari yang datang kpada prmukaan pr luas ara, dan karaktristik spktrum cahaya matahari. Paramtr pnting yang brkaitan dngan sl surya sbagai prangkat yang mngkonvrsi radiasi sinar matahari mnjadi listrik antara lain intnsitas radiasi, yaitu jumlah daya matahari yang mngnai prmukaan pr luasan dan karaktristik spktrum cahaya matahari. Intnsitas radiasi matahari diluar atmosfr bumi disbut konstanta surya, yaitu sbsar 1353 W/m 2. Stlah disaring olh atmosfr bumi, bbrapa spktrum cahaya hilang, dan intnsitas puncak radiasi mnjadi skitar 1000W/m 2. Nilai ini adalah tipikal intnsitas radiasi pada kadaan

2 prmukaan tgak lurus sinar matahari dan pada kadaan crah [1]. 2.2 Sl Surya Sistm photovoltaik yang tlah ditliti dan paling trknal adalah sistm photovoltaik gnrasi ktiga yang dikmbangkan olh Michal Grätzl pada 1991 dimana sistm ini dinamakan sl surya pwarna trsnsitisasi atau DSSC [2,3]. Prkmbangan sistm konvrsi nrgi surya mnjadi nrgi listrik brlangsung mlalui sistm yang disbut sbagai sl photovoltaik. Sl surya mrupakan suatu mkanism yang bkrja brdasarkan fk photovoltaik dimana foton dari radiasi disrap kmudian dikonvrsi mnjadi nrgi listrik. Efk voltaik sndiri adalah suatu pristiwa trciptanya muatan listrik didalam bahan sbagai akibat pnyrapan (absorbsi) cahaya dari bahan trsbut. [4,5]. 2.3 Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC) Dy Snsitizd Solar Cll ini prtama kali ditmukan olh Michal Gratzl dan Brian O Rgan pada tahun 1991 di Écol Polytchniqu Fédéral d Lausann, Swiss. Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC) tlah mnjadi salah satu topik pnlitian yang dilakukan intnsif olh pnliti di sluruh dunia. DSSC mrupakan trobosan prtama dalam tknologi sl surya sjak sl surya silikon. Brbda dngan sl surya konvnsional, DSSC adalah sl surya fotolktrokimia mnggunakan lktrolit sbagai mdium transport muatan [3] Sl surya nanokristal TiO 2 trsnsitisasi dy dikmbangkan sbagai konsp altrnatif bagi piranti fotovoltaik konvnsional brbasis silikon. Sistm sl surya ini prtama kali dikmbangkan olh Grätzl shingga disbut juga sl Grätzl. Bbrapa kuntungan sistm sl surya ini adalah pross fabrikasinya lbih sdrhana tanpa mnggunakan pralatan rumit dan mahal shingga biaya fabrikasinya lbih murah. Efisinsi konvrsi sistm sl surya trsnsitasi dy tlah mncapai 10-11%. Namun, sl surya ini mmiliki klmahan yaitu stabilitasnya rndah karna pnggunaan lktrolit cair yang mudah mngalami dgradasi atau kbocoran [7]. Sl surya TiO 2 trsnsitasi dy trdiri dari lapisan nanokristal TiO 2 brpori sbagai fotoanoda, dy sbagai fotosnsitizr, lktrolit rdoks dan lktroda lawan (katoda) yang dibri lapisan katalis [8]. Struktur sl surya ini brbntuk struktur sandwich, dimana dua lktroda yaitu lktroda TiO 2 trsnsitisasi dy dan lktroda lawan mngapit lktrolit. Brbda dngan sl surya silikon, pada sl surya trsntisisasi dy, foton disrap olh dy yang mlkat pada prmukaan partikl TiO 2. Dalam hal ini dy brtindak sbagai donor lktron yang dibangkitkan ktika mnyrap cahaya, mirip fungsi klorofil pada pross fotosintsis. Gambar 2.1 Struktur Dy-snsitizd Solar Cll 2.4 Matrial DSSC Matrial pnyusun Dy Snsitizd Solar cll (DSSC) antara lain lktroda krja yang trdiri dari substrat kaca Indium Tin Oxid (ITO), Titanium Dioxid (TiO 2 ), dy alami dan lktroda pmbanding (lktroda karbon) yang trdiri dari substrat dan karbon / grafit, dan lktrolit diantara kdua lktroda (gambar 2.2). Elktroda Krja I - I3 - I3 - I - Elktrolit Elktroda Pmbanding Gambar 2.2 Struktur Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC) Substrat (Kaca ITO) Substrat yang digunakan pada DSSC yaitu jnis TCO (Transparant Conductiv Oxid) yang mrupakan kaca transparan konduktif. Matrial substrat itu sndiri brfungsi sbagai badan dari sl surya dan lapisan konduktifnya brfungsi sbagai tmpat muatan mngalir. Matrial yang umumnya digunakan yaitu flourin-dopd tin oxid (SnF atau FTO) dan Indium Tin Oxid (ITO). Dy Kaca ITO TiO2 Karbon

3 2.4.2 Karaktristik TiO 2 TiO 2 mrupakan bahan smikonduktor yang brsifat inrt, stabil trhadap fotokorosi dan korosi olh bahan kimia. Lapisan TiO 2 mmiliki bandgap yang tinggi (>3V) dan mmiliki transmisi optik yang baik. Pnggunaan TiO 2 diantaranya untuk manufaktur lmn optik. Slain itu TiO 2 brpotnsial pada aplikasi divais lktronik sprti DSSC dan snsor gas [9]. Untuk aplikasinya pada DSSC, TiO 2 yang digunakan umunya brfasa anatas karna mmpunyai kmampuan fotoaktif yang tinggi. TiO 2 dngan struktur nanopori yaitu ukuran pori dalam skala nano akan mnaikan kinrja sistm karna struktur nanopori mmpunyai karaktristik luas prmukaan yang tinggi shingga akan mnaikan jumlah dy yang tradsorb yang implikasinya akan mnaikan jumlah cahaya yang trabsorb Dy Pross fotosintsis pada tumbuhan tlah mmbuktikan adanya snyawa pada tumbuhan yang dapat digunakan sbagai dy. Zat-zat trsbut ditmukan pada daun atau buah, yaitu antosianin, klorofil, dan xantofil. Pnliti tlah mmbuktikan bahwa klorofil dan xantofil dapat trksitasi dngan adanya pnyinaran pada pnrapan dys. Sbagai hasil pngmbangannya, pnliti tlah mndapatkan fisinsi konvrsi nrgi yang lbih baik pada turunan dys klorofil trsbut karna mmiliki gugus carboxylat [10]. Klorofil banyak trdapat pada tumbuhan hijau, salah satunya Amaranthus Hybridus L. atau daun bayam, adalah pigmn pmbri warna hijau pada tumbuhan. Snyawa ini yang brpran dalam pross fotosintsis tumbuhan dngan mnyrap dan mngubah tnaga cahaya mnjadi tnaga kimia. Klorofil adalah pigmn utama dalam fotosintsis, lbih banyak mnyrap cahaya biru dan mrah, dimana pigmn assoris sprti karotnoid dan fikobilin dapat mningkatkan pnyrapan spctrum hijaubiru dan kuning. Sifat atraktif pada pigmn fotosinttik diaplikasikan sprti snsitizr pada solar sl [11] Elktrolit Elktrolit yang digunakan pada DSSC trdiri dari iodin (I - ) dan triiodid (I 3 - ) sbagai pasangan rdoks dalam plarut. Karaktristik idal dari pasangan rdoks untuk lktrolit DSSC yaitu : potnsial rdoksnya scara trmodinamika brlangsung ssuai dngan potnsial rdoks dari dy untuk tgangan sl yang maksimal, mmiliki kstabilan yang tinggi baik dalam bntuk trrduksi dan troksidasi dan inrt trhadap komponn lain pada DSSC [9] Karbon Katalis dibutuhkan untuk mrprcpat kintika raksi pross rduksi triiodid pada TCO. Platina, matrial yang umum digunakan sbagai katalis pada brbagai aplikasi, juga sangat fisin dalam aplikasinya pada DSSC. Sbagai altrnatif, Kay & Gratzl mngmbangkan dsain DSSC dngan mnggunakan countr-lktroda karbon sbagai lapisan katalis. Karna luas prmukaanya yang tinggi, countr-lktroda karbon mmpunyai kaktifan rduksi triiodid yang mnyrupai lktroda platina [8]. 2.5 Cara Krja DSSC Elktroda krja pada DSSC mrupakan kaca yang sudah dilapisi olh TiO 2 yang tlah trabsorbsi olh dy, yang mana TiO 2 brfungsi sbagai collctor lktron shingga dapat disbut sbagai smikonduktor tip-n. Struktur nano pada TiO 2 mmungkinkan dy yang tradsorpsi lbih banyak shingga mnghasilkan pross absorbsi cahaya yang lbih fisin. Pada lktron pmbanding dilapisi katalis brupa karbon untuk mmprcpat raksi rdoks pada lktrolit. Pasangan rdoks yang umumnya dipakai yaitu I - /I 3 - (iodid/triiodid) [3]. Pada DSSC dy brfungsi sbagai donor lktron yang mnybabkan timbulnya hol saat molkul dy trkna sinar matahari. Shingga dy dapat dikatakan sbagai smikonduktor tipp. Ktika molkul dy trkna sinar matahari, lctron dy trksitasi dan masuk k darah trduksi yaitu lapisan titanium dioksida. h injksi D/D * D/D + I - I 3 - Gambar 2.2 Prinsip KrjaDSSC [7]

4 Prinsip krja pada DSSC scara skmatik ditunjukkan pada gambar 2.2, sdangkan pross yang trjadi di dalam DSSC dapat dijlaskan sbagai brikut: a. Ktika foton dari sinar matahari mnimpa lktroda krja pada DSSC, nrgi foton trsbut disrap olh larutan dy yang mlkat pada prmukaan partikl TiO 2. Shingga lktron dari dy mndapatkan nrgi untuk dapat trksitasi (D*). D + cahaya D* (2.1) b. Elktron yang trksitasi dari molkul dy trsbut akan diinjksikan k pita konduksi TiO 2 dimana TiO 2 brtindak sbagai aksptor / kolktor lktron. Molkul dy yang ditinggalkan kmudian dalam kadaan troksidasi (D + ). D* + TiO 2 - (TiO 2 ) + D + (2.2) c. Slanjutnya lktron akan ditransfr mlwati rangkaian luar mnuju lktroda pmbanding (lktroda karbon). d. Elktrolit rdoks biasanya brupa pasangan iodid dan triiodid (I - /I 3 - ) yang brtindak sbagai mdiator lktron shingga dapat mnghasilkan pross siklus dalam sl. Triiodida dari lktrolit yang trbntuk akan mnangkap lktron yang brasal dari rangkaian luar dngan bantuan molkul karbon sbagai katalis.. Elktron yang trksitasi masuk kmbali k dalam sl dan braksi dngan lktrolit mnuju dy troksidasi. Elktrolit mnydiakan lktron pngganti untuk molkul dy troksidasi. Shingga dy kmbali k kadaan awal dngan prsamaan raksi [3] : D (lktrolit) lktrolit + D (2.3) Tgangan yang dihasilkan olh sl surya TiO 2 trsnsitisasi dy brasal dari prbdaan tingkat nrgi konduksi lktroda smikonduktor TiO 2 dngan potnsial lktrokimia pasangan lktrolit rdoks (I - /I 3 - ). Sdangkan arus yang dihasilkan dari sl surya ini trkait langsung dngan jumlah foton yang trlibat dalam pross konvrsi dan brgantung pada intnsitas pnyinaran srta kinrja dy yang digunakan [12]. 2.6 Prformansi Sl Surya Daya listrik yang dihasilkan sl surya ktika mndapat cahaya diprolh dari kmampuan prangkat sl surya trsbut untuk mmproduksi tgangan dan arus. Kmampuan ini dirprsntasikan dalam kurva arus tgangan (I-V) ditunjukkan pada Gambar 2.4. I Imp Isc Mpp (Vmpp, Impp) Vmpp Voc Gambar 2.5 Kurva I-V solar cll [1] Gambar 2.5 mmprlihatkan tgangan opn-circuit (Voc), Arus short circuit Isc, dan Maximum Powr Point (MPP), dan arus tgangan pada MPP : I MPP,V MPP. Ktika sl dalam kondisi short circuit, arus maksimum atau arus short circuit (Isc) dihasilkan, sdangkan pada kondisi opn circuit tidak ada arus yang dapat mngalir shingga trgangannya maksimum, disbut tgangan opn-circuit (Voc). Titik pada kurva I-V yang mnghasilkan arus dan tgangan maksimum disbut titik daya maksimum (MPP). Karaktrsitik pnting lainnya dari sl surya yaitu fill factor (FF), dngan prsamaan [1] : (2.4) Dngan mnggunakan fill factor maka maksimum daya dari sl surya didapat dari prsamaan: (2.5) Shingga fisinsi sl surya yang didfinisikan sbagai daya yang dihasilkan dari sl (P max ) dibagi dngan daya dari cahaya yang datang (P cahaya ) : (2.6) Nilai fisinsi ini yang mnjadi ukuran global dalam mnntukan kualitas prformansi sl surya. Efisinsi dari sl surya trgantung pada tmpratur dari sl dan yang lbih pnting lagi adalah kualitas illuminasi. Misalnya total intnsitas cahaya dan intnsitas spktrum yang trdistribusi. Olh karna itu, standar kondisi pngukuran harus dikmbangkan sjalan dngan pngujian sl surya di laboraturium. Kondisi standar yang tlah digunakan untuk mnguji solar sl dngan intnsitas cahaya 1000 W/m2, distribusi spktrum dari pancaran matahari sprti Gambar 2.5, dan tmpratur sl 25 o C. Daya yang dikluarkan solar cll V

5 pada kondisi ini adalah daya normal dari sl, atau modul, dan dicatat sbagai puncak daya (pak watt), Wp [1]. Gambar 2.6 Spktrum Pancaran Matahari [1] 2.7 Spktrofotomtr UV VIS Spktroskopi adalah studi mngnai intraksi cahaya dngan atom dan molkul. Radiasi cahaya atau lktromagnt dapat dianggap mnyrupai glombang. Dasar spktroskopi UV-Vis adalah srapan cahaya. Bila cahaya jatuh pada snyawa, maka sbagian dari cahaya disrap olh molkul-molkul ssuai dngan struktur dari molkul snyawa trsbut. Srapan cahaya olh molkul dalam darah spktrum UV-Vis trgantung pada struktur lktronik dari molkul. Spktra UV-Vis dari snyawa-snyawa organik brkaitan rat dngan transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan tnaga lktronik [14]. Spktrofotomtri mrupakan salah satu mtod dalam kimia analisis yang digunakan untuk mnntukan komposisi suatu sampl baik scara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada intraksi antara matri dngan cahaya. Pralatan yang digunakan dalam spktrofotomtri disbut spktrofotomtr. Cahaya yang dimaksud dapat brupa cahaya visibl, UV dan inframrah, sdangkan matri dapat brupa atom dan molkul namun yang lbih brpran adalah lktron valnsi. Scara sdrhana Instrumn spktrofotomtri yang disbut spktrofotomtr trdiri dari : sumbr cahaya monokromator sl sampl dtktor rad out (pmbaca)[15]. Gambar 2.6 Skma Krja Spktrofotomtr UV-VIS [13] Spktrofotomtri visibl disbut juga spktrofotomtri sinar tampak. Cahaya yang dapat dilihat olh mata manusia adalah cahaya dngan panjang glombang nm. Cahaya yang disrap olh suatu zat brbda dngan cahaya yang ditangkap olh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam khidupan shari-hari disbut warna komplmntr (tabl 2.1) [15] Tabl 2.1 Skala spktrum cahaya tampak [13] Panjang glombang (nm) Warna warna yang disrap Ungu Warna komplmntr (warna yang trlihat) Hijau kkuningan Biru Kuning Biru khijauan Hijau kbiruan Hijau Hijau kkuningan Jingga Mrah Ungu kmrahan Ungu Kuning Biru Jingga Biru khijauan Mrah Hijau kbiruan

6 III. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Diagram Pnlitian Ekstraksi Daun Bayam Pngujian UV-VIS Pmbuatan Pasta TiO2 Prndaman Lapisan TiO 2 Pntsan Larutan Elktrolit Prsiapan Dposisi dan Sintring Lapisan TiO2 Pmbrsihan Kaca ITO Pngukuran rsistansi kaca Pmbuatan Elktroda Karbon Alkohol 70% dituang pada glas kimia sbanyak 200 ml. Kmudian, kaca ITO ukuran 2x2 cm di masukkan pada glas kimia yang brisi tanol. Pada ultrasonic clanr diisi aquads sampai pada batas yang ditntukan. Glas kimia yang brisi kaca ITO dan tanol trsbut dimasukkan k ultrasonic clanr (lihat gambar 3.2). Di stting waktu 60 mnit pada pross pmbrsihan. Stlah 60 mnit, kaca dikringkan mnggunakan hair drayr Pmbuatan Pasta TiO 2 Pasta TiO 2 dibuat dari 6 gram srbuk TiO 2 yang digrus trlbih dahulu dalam mortar alu slama 5 mnit (gambar 3.3 a). Kmudian ditambahkan 10 ml asam astat sambil trus di aduk slama 10 mnit dan ditambahkan 10 tts triton X-100 (gambar 3.3 b). Di aduk scara konstan slama 30 mnit. Kmudian, TiO 2 yang sudah trbntuk dimasukkan k dalam botol tts dan ditutup (gambar 3.3 c). Sblum digunakan, botol brisi TiO 2 trsbut dikocok trlbih dahulu. Pnyusunan Sandwich DSSC Pngujian DSSC Gambar 3.1 Diagram Alir Pnlitian Prsiapan Prsiapan yang dilakukan dalam pnlitian ini mliputi pmbrsihan alat-alat untuk kstraksi dan prsiapan pmbuatan pasta Titanium dioxid (TiO 2 ). Pmbrsihan alat dilakukan dngan mnggunakan alkohol agar lbih stril. Pross prsiapan untuk kstraksi dilakukan dngan pmbrsihan alat brupa mortar dan alu, glas kimia, dan spatula. Pross prsiapan pmbuatan pasta TiO 2 yaitu disiapkan srbuk TiO 2 sbanyak 6 gram yang ditimbang dngan mnggunakan timbangan digital, asam astat dan triton X-100. Bahan yang digunakan sbagai substrat adalah kaca Indium Tin Oxid (ITO). Kaca trsbut dibrsihkan dngan mnggunakan ultrasonic clanr. Pmbrsihan kaca substrat agar kaca trbbas dari matrial-matrial yang tidak mampu dibrsihkan dngan air saja Pmbrsihan Kaca Indium Tin Oxid (ITO) mnggunakan Ultrasonic Clanr Ekstraksi Daun Bayam Sbagai Dy Daun bayam atau Amaranthus Hybridus L. (gambar 3.4 a) dikringkan (drying) dalam ovn dari suhu 32 o C sampai k suhu 200 o C dan di diamkan slama 1 jam, kmudian suhu diturunkan sampai dngan 80 o C bunga dikluarkan. Daun bayam yang sudah kring digrus (dijadikan srbuk). Srbuk daun dimasukkan k dalam glas kimia dan ditambahkan asam astat dan tanol (gambar 3.4 a) diaduk slama 10 mnit. Kmudian larutan kstrak disaring dngan mnggunakan krtas saring (Gambar 3.4 b). Kmudian ditutup agar tidak mudah mnguap Pmbuatan Lapisan TiO 2 Pasta TiO 2 didposisikan diatas ara yang tlah dibuat pada kaca konduktif dngan mtod doctor blad yaitu dngan bantuan batang pngaduk (spatula) untuk mratakan pasta. Sblumnya, dilakukan pngujian rsistansi, sisi konduktif kaca ITO dngan mnggunakan multimtr, (lihat gambar 3.5 a). Kmudian pada sisi konduktif kaca ITO brukuran 2x2cm dibntuk ara untuk pndposisian TiO 2 brukuran 1,5x1,5cm diatas prmukaan konduktif. Sisi kaca ITO ditmpl slotip sbagai pmbatas. Pasta TiO 2 yang disimpan dalam botol dikocok trlbih dahulu. Kmudian didposisikan diatas prmukaan kaca ITO yang sudah disiapkan (gambar 3.5 b), dan

7 diratakan dngan spatula (gambar 3.5 c). Kmudian lapisan didiamkan slama 5 mnit. Stlah itu, di sintring dalam tungku listrik (hot plat) sampai pada tmpratur 300 o C slama 10 mnit (gambar 3.5 d) Pmbuatan Elktroda Karbon Kaca Indium Tin Oxid (ITO) diarsir dngan mnggunakan pnsil 6B scara mrata (gambar 3.6 a). Kmudian dibakar pada api dari lilin sampai trbntuk lapisan karbon (gambar 3.6 b). Pada 3 tpi kaca di gosok mnggunakan cutton bud mmbuat batas agar luasan karbon 1,5 cm x 1,5 cm sprti pada gambar 3.6 c Prndaman Lapisan TiO 2 dngan dy Lapisan TiO 2 yang tlah dibuat dngan ukuran luas prmukaan lapisan 1,5cm x 1,5cm dirndam pada kstrak dy daun bayam dalam cawan ptri (gambar 3.7 a). Prndaman dilakukan slama 2 jam. Lapisan dy yang sudah dirndam dalam kstrak dy slama 2 jam dapat dilihat pada gambar 3.7 b Pntsan Larutan Elktrolit Stlah lktroda krja slsai dibuat, dilakukan pntsan lktrolit pada lktroda krja. Pntsan larutan lktrolit pada lktroda krja, yaitu lktroda TiO 2 yang sudah trsnsitisasi olh dy sblum disusun mnjadi lapisan sandwich. Pntsan dilakukan sbanyak 2 tts sprti pada gambar Pmbuatan Lapisan sandwich DSSC Lapisan kaca ITO trdposisi TiO 2 yang tlah di sintring trsbut dirndam dalam larutan kstrak dy daun bayam slama 2 jam. Lapisan DSSC dibuat dngan mnyusun scara offst lapisan TiO 2 trsnsitisasi dy dngan lapisan lktroda karbon. Sblum disusun offst, dittskan larutan lktrolit di atas lapisan TiO 2 trsnsitisasi dy. Kmudian dijpit dngan mnggunakan klip bindr. Pnyusunan scara off st agar mudah dalam pngujian (gambar 3.9) Gambar 3.9 Lapisan sandwich DSSC Karaktrisasi Absorbansi Dy Pngujian kstrak dy daun bayam yang tlah dibuat kmudian diuji absorbansi trhadap panjang glombang. Sblum dilakukan pngujian kstrak daun bayam, dilakukan kalibrasi alat spktrofotomtr uv-vis dngan mnggunakan aquads yang dimasukkan dalam cuvt. Kmudian, kstrak dy dimasukkan dalam cuvt (gambar 3.10 a). Pngujian dilakukan untuk mngtahui kpkaan kstrak trhadap panjang glombang yang disrap. Alat yang digunakan dalam pngujian kstrak ini adalah spktrofotomtr UV-VIS mrk Bckman du 7500 yang akan mnghasilkan grafik kluaran dari pngujian (gambar 3.10 b) Pngukuran Tgangan dan Arus Lapisan DSSC yang trbntuk dikaraktrisasi arus dan tgangannya dngan mnggunakan voltmtr (V) dan sbuah amprmtr (A) sprti pada gambar Sumbr cahaya diarahkan tgak lurus trhadap prmukaan sl. Pngujian dilakukan dngan sumbr foton cahaya matahari (gambar 3.12 a) dan lampu halogn 6 volt 30 watt (gambar 3.12 b). Pngujian dilakukan dngan variasi ktinggian lampu halogn trhadap prototip DSSC sbsar 5cm, 20cm, dan 35cm. (a) (b) Gambar 3.12 (a) Pngukuran tgangan dan arus dngan sumbr cahaya matahari (b) Pngukuran tgangan dan arus dngan sumbr cahaya lampu halogn

8 IV. TINJAUAN PUSTAKA 4.2 Hubungan Absorbansi dngan Panjang Glombang dan Hubungan Arus dan Tgangan Trhadap Waktu Dari DSSC Absorbsi Ekstrak Dy Daun Bayam Grafik absorbansi kstrak daun bayam trhadap panjang glombang diprolh dari pngujian kstrak bayam dngan mnggunakan spktrofotomtr UV-VIS Bckman DU7500. Hasil pngujian dapat dilihat dari gambar 4.1 dan puncak - puncak absorbansi trhadap panjang glombang (nm) dapat dilihat pada tabl 4.3. Gambar 4.2 Hubungan Tgangan trhadap Waktu dngan Sumbr Cahaya Matahari Gambar 4.1 Hubungan Absorbsi kstrak daun bayam trhadap panjang glombang Tabl 4.3 Data Absorbsi Ekstraksi Bayam Pada Puncak Panjang Glombang Panjang Glombang (nm) Absorbansi Gambar 4.3 Hubungan Arus trhadap Waktu (pr 15 dtik) dngan Sumbr Cahaya Matahari pada pukul 08.30, pukul dan pukul Pngukuran Mnggunakan Sumbr Cahaya Lampu Halogn Brdasarkan prcobaan, diprolh data arus dan tgangan. Shingga hubungan arus dan tgangan trhadap waktu dngan mnggunakan sumbr cahaya lampu halogn dngan bda jarak ktinggian lampu trhadap sl DSSC dapat dilihat dari gambar 4.2 dan 4.3 brikut : Pngukuran Mnggunakan Sumbr Cahaya Matahari Brdasarkan prcobaan, diprolh data arus dan tgangan. Shingga hubungan arus dan tgangan trhadap waktu dngan mnggunakan sumbr cahaya matahari dapat dilihat dari gambar 4.2 dan 4.3 brikut : Gambar 4.4 Hubungan Tgangan Trhadap Waktu Pada Pngukuran DSSC Ekstrak Daun Bayam trhadap Ktinggian Sumbr Cahaya Halogn

9 Gambar 4.5 Hubungan Arus trhadap Waktu Pada Pngukuran DSSC trhadap ktinggian Sumbr Cahaya Halogn 4.4 Pmbahasan Larutan dy dibuat dari kstrak daun bayam yang dapat mnyrsap dan mnruskan spctrum cahaya tampak. Zat warna ini brfungsi sbagai dy snsitizr. Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC) mnggunakan kstraksi daun bayam sbagai dy snsitizr tlah dilakukan pngujian kstraksi daun bayam mnggunakan spktrofotomtr UV-VIS Bckamn DU7500 untuk mngtahui daya absorbsi kstrak bayam trhadap panjang glombang tampak. Spktrum absorbansi diukur pada rntang panjanng glombang nm. Hasil karaktrisasi spctrum absorbansi (gambar 4.1) mmprtlihatkan bahwa spktrum srapan kstrak daun bayam trltak pada nm. Dari data trsbut dapat diktahui daun bayam trbukti mmiliki daya absorb pada glombang cahaya tampak, yaitu trlihat pada puncak absorbansi pada panjang glombang 403 nm dan 420 nm. Hasil pngujian trsbut dapat diktahui puncak absorbansi kstrak daun bayam pada tabl 4.3 yaitu pada 355 nm, 364 nm, 389 nm, 403 nm, 420 nm. Trdapat puncak absorbansi pada panjang glombang dibawah 400 nm, hal ini brarti larutan dy daun bayam juga bkrja pada sinar UV yang trltak pada rntang nm. Hasil pngujian dari kstraksi daun bayam ini ssuai dngan tori pada BAB II pada sub bab (2.7) tlah dipaparkan mngnai warna yang tampak / warna komplmn. Ekstraksi daun bayam mnghasilkan warna yang tampak (warna komplmn) hijau kkuningan dngan warna yang disrap adalah warna ungu dngan panjang glombang nm. Panjang glombang trsbut masih mrupakan panjang glombang cahaya tampak yaitu nm. Olh karna itu, dalam pnlitian ini dilakukan dngan mnggunakan cahaya matahari dan lampu halogn. Pada pnlitian juga dilakukan dngan mnggunakan cahaya lampu halogn 6 volt 30 watt untuk mngtahui pngaruh intnsitas trhadap hasil kluaran tgangan dan arus DSSC. Pngujian dilakukan dngan variasi ktinggian antara DSSC dngan lampu halogn yaitu sbsar 5cm, 20cm dan 35cm. Dngan pngukuran intnsitas yang konstan di stiap ktinggian yaitu 269 lux, 164 lux, dan 54 lux. Digunakan lampu halogn karna mmancarkan cahaya polikromatik dngan rntang panjang glombang nm. Nilai tgangan dan arus ktika ktinggian lampu 5cm lbih bsar daripada ktika pngujian 20cm dan 35cm. Smakin tinggi sumbr cahaya, smakin kcil nilai karaktrisasinya karna intnsitas yang ditrima smakin kcil. Brdasarkan gambar 4.4 dan gambar 4.5 nilai tgangan DSSC pada ktinggian sumbr 5cm dngan intnsitas sbasar 269 lux yaitu rata-rata 323 mv, dan ktinggian 20 cm mmiliki tgangan rata-rata sbsar 253,6 mv srta pada ktinggian 35 cm diprolh tgangan rata rata 209,1 mv. Sdangkan arus yang muncul juga sangat kcil (dalam ord mikro). Hal ini juga dipngaruhi olh intnsitas dari lampu halogn yang kcil. Brdasarkan data-data yang diprolh, tgangan dan arus yang muncul mnggunakan sumbr cahaya matahari lbih bsar daripada mnggunakan cahaya lampu halogn. Hal ini karna cahaya matahari mmiliki rntang panjang glombang yang lbar dan intnsitas yang dipancarkan k bumi bsar. Sdangkan lampu halogn hanya bkrja pada rntang panjang glombang antara nm. Hasil kluaran tgangan dan arus yang diprolh dngan mnggunakan sumbr cahaya matahari dan halogn trlihat bahwa tgangan yang dihasilkan sudah cukup baik dan stabil namun arus yang dihasilkan kurang optimal. Intnsitas sangat mmprngaruhi daya kluaran dari DSSC. Smakin bsar intnsitas, smakin banyak jumlah foton yang trlibat dalam pross konvrsi, shingga smakin bsar arus. Slain itu, rndahnya arus kluaran ini juga disbabkan olh bbrapa faktor yaitu ukuran partikl dan ktbalan pasta TiO 2 yang didposisikan pada kaca ITO, lama prndaman pada dy, pnggunaan lktrolit cair. Dalam pnlitian ini digunakan lktrolit cair, dimana lktrolit trsbut smakin lama digunakan akan smakin habis

10 karna mnguap, dan mnghasilkan siklus transfr lktron yang kurang maksimal. Ssuai dngan fungsi dari lktrolit yaitu transfr lktron / muatan, jika lktrolit habis atau bahkan tidak ada, maka aktivitas transfr lktron akan brkurang / tidak ada. Ukuran TiO 2 yang digunakan dalam pnlitian ini adalah brukuran mikro. Sbnarnya, yang paling utama dalam pmbuatan DSSC adalah TiO 2 dngan fasa anatas (sprti yang tlah digunakan dalam pnlitian ini) karna mmiliki bandgap yang lbar. Pada umumnya, yang digunakan dalam pmbuatan DSSC adalah TiO 2 brfasa anatas dngan ukuran nano. Dimana ukuran nano ini mmiliki pngaruh trhadap jumlah dy yang trsrap. Kmudian, ktbalan lapisan yang tidak sragam shingga brpngaruh pada trhambatnya pross kluarnya lktron. Dalam DSSC tgangan yang timbul karna adanya prbdaan tingkat nrgi konduksi lktroda TiO 2 dngan potnsial lktrokimia. Dan arus yang timbul dipngaruhi olh (intnsitas) foton yang disrap dy dan akan di transfr olh lktrolit. Pross akan trjadi scara kontinyu. Pross trsbut mrupakan pross konvrsi nrgi dari foton mnjadi listrik. V. Ksimpulan dan Saran 5.1 Ksimpulan Ksimpulan yang diprolh dari pnlitian Tugas Akhir yaang brjudul Studi Awal Fabrikasi Dy Snsitizd Solar Cll (DSSC) Dngan Mnggunakan Ekstraksi Daun Bayam Sbagai Dy Snsitizr Dngan Variasi Jarak Sumbr Cahaya Pada DSSC antara lain : a. Tlah brhasil dibuat sl surya tip DSSC mnggunakan TiO 2 sbagai bahan smikonduktor dngan kstraksi daun bayam sbagai dy snsitizr yang dapat mngkonvrsi nrgi cahaya mnjadi nrgi listrik. Hal ini dibuktikan dngan munculnya arus dan tgangan pada DSSC. b. Tgangan dan arus diukur mnggunakan multimtr dan mnghasilkan 5cm dngan intnsitas sbasar 269 lux yaitu rata-rata 323 mv, dan ktinggian 20 cm intnsitas 164 lux mmiliki tgangan rata-rata sbsar 253,6 mv srta pada ktinggian 35 cm dngan intnsitas 54 lux diprolh tgangan rata rata 209,1 mv. c. Pngukuran arus dan tgangan DSSC dngan mnggunakan sumbr cahaya matahari lbih bsar daripada mnggunakan sumbr cahaya lampu halogn. Dan brdasarkan data pngukuran DSSC dngan mnggunakan lampu halogn, dapat diktahui bahwa jarak sumbr mmpngaruhi intnsitas dan brpngaruh trhadap arus dan tgangan DSSC. Smakin tinggi jarak sumbr cahaya trhadap DSSC, smakin kcil intnsitas dan smakin kcil tgangan dan arusnya. 5.2 Saran Dari pnlitian yang tlah dilakukan, saran untuk pnlitian slanjutnya agar mnghasilkan DSSC yang optimal yaitu : 1. Sbaiknya pada pnlitian slanjutnya TiO 2 yang digunakan brukuran nanopartikl. 2. Elktrolit yang digunakan brupa lktrolit cair yang lbih kntal yaitu brupa gl atau padatan, agar tidak mudah mnguap shingga transfr lktron tidak trhambat shingga mnghasilkan arus dan tgangan yang lbih stabil. 3. Dalam pngujian DSSC dngan mnggunakan sumbr cahaya matahari, dilakukan pada saat cuaca crah untuk mndapatkan hasil yang maksimum. DAFTAR PUSTAKA [1] Grn, Martin A., 1982, Solar Clls Oprating Principls Tchnology and Systm Application, Prntic Hall, Inc; Evylwood Cliffs N.J. [2] O rgan dan Gratzl, M. 1991, A Low- Cost, High Efficincy Solar Cll Basd On Dy-Snsitizd Colloidal Tio2 Films. Natur Vol Issu 6346, 737. [3] Smstad, G.P., dan Gratzl, M., 1998, Dmonstrating lctron Transfr and Nanotchnology : A Natural Dy- Snsitizd Nanocrystallin nrgy Convrtr, J.Chm. Educ., 75, [4] Malvino, B., Tjia, 1986, Aproksimasi Rangkaian Smikonduktor pnghantar Transistor dan Rangkaian Trpadu, Erlangga, Jakarta. [5] Schmidt-Mnd L & Grätzl M, 2006, Por-Filling and Its Effct on Th Efficincy of Solid-Stat Dy-Snsitizd Solar Cll, Thin Solid Films 500: [6] --- (16 July 2011) [7] Huang dkk, Prparation of a Novl Polymr Gl Elctrolyt Gl basd on N- mthyl-quinolin Iodid and Its Application in Quasi-Solid-Stat Dy-Snsitizd Solar Cll, J. Sol-Gl Sci, 2007.

11 [8] Kay, A., Grätzl, M., 1996, Low cost photovoltaic moduls basd on dy snsitizd nanocrystallin titanium dioxid and carbon powdr, Solar Enrgy Matrials & Solar Clls, 44, [9] Grätzl, Michal, Dy-Snsitisd Solar Clls, journal of Photochmistry and Photobiology, Vol.4, , [10] Wang Song, dkk, TiO 2 films prpard by micro-plasma oxidation mthod for dysnsitizd solar cll, Eltrochimia Acta 53, [11] Nygrn, K, Solar clls basd on synthsizd nanocrystallin ZnO thin films snsitizd by chlorophyll a and photopigmnts isolatd from spinach, Mastr s Thsis.Linköping Univrsity.Swdia, [12] Li B, Wang L, Kang B, Wang P & Qiu Y, 2006, Rviw of Rcnt Progrss in Solid-Stat Dy-Snsitizd Solar Clls Sol. Enrgy Matr, Sol. Clls, 90: [13] ktroskopi/ (22 Novmbr 2011) [14] Hardjono Sastrohamidjojo, 1991, Spktroskopi, Librty: Yogyakarta [15] Khopkhar S.M, 2003, Konsp Dasar Kimia Analitik, Jakarta : UI-Prss [16] Giancoli, C.Douglas, 2001, Fisika Edisi Klima. Jakarta: Erlangga, hal : 227.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si SEMINAR TUGAS AKHIR Add Your Company Slogan STUDI AWAL FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI BUNGA SEPATU SEBAGAI DYE SENSITIZERS DENGAN VARIASI LAMA ABSORPSI

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC Surabaya 27 Januari 2012 Perumusan Masalah B Latar

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si SEMINAR TUGAS AKHIR Add Your Company Slogan FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MENGGUNAKAN EKTRAKSI DAGING BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) SEBAGAI DYE SENSITIZER

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI BUNGA SEPATU (HIBISCUS ROSA SINENSIS L) SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI LAMA ABSORPSI DYE Henni Eka Wulandari, Drs. Gontjang

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2)

SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2) SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK JARINGAN PERPIPAAN (PROTEKSI KATODIK-2) Abstrak Ssuai dngan praturan trbaru yang ditrbitkan olh Pmrintah Indonsia, sistm prpipaan transmisi dan distribusi untuk minyak

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA.1 Komposisi Abu Skam Padi Bbrapa studi tlah dilakukan untuk mnganalisis kadar silika di dalam abu skam padi. Trdapat prbdaan tntang kadar silika dalam abu skam padi yang kmungkinan

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

APLIKASI MEMBRAN NANOKOMPOSIT SEBAGAI ELEKTROLIT SEL BAHAN BAKAR HIDROGEN PADA PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL

APLIKASI MEMBRAN NANOKOMPOSIT SEBAGAI ELEKTROLIT SEL BAHAN BAKAR HIDROGEN PADA PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL Jurnal Sains Matri Indonsia Indonsian Journal of Matrials Scinc Vol. 12, No. 1, Oktobr 2, hal : 2-8 ISSN : 1411-98 Akrditasi LIPI Nomor : 42/D/2 Tanggal 6 Mi 2 APLIKASI MEMBRAN NANOKOMPOSIT SEBAGAI ELEKTROLIT

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya λ Panjang Gelombang 21 ω Kecepatan Angular 22 ns Indeks Bias Kaca 33 n Indeks Bias Lapisan Tipis 33 d Ketebalan Lapisan Tipis 33 α Koofisien Absorpsi 36 Frekuensi Cahaya 35 υ BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA Kusmiyati 1, Virgita Dwi Rachmatika 2, Dnny Vitasari 3, Ahmad M Fuadi 4 1,2,3,4 Jurusan Tknik Kimia Univrsitas

Lebih terperinci

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tknologi, dan Kshatan ISSN 2089-3582 KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT 1 Munawar 1 Jurusan Tknik Kimia Politknik Ngri Lhoksumaw, Jl. B. Ach - Mdan Km. 280,

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN

KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN ADSORBEN Sargassum crassifolium TERAKTIVASI (Adsorption Capacity of Mrcury Using Sargassum crassifolium Activatd Adsorbnt) Imlda H. Silalahi, Titin Anita Zahara dan

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) 2301-928X 1 Pembuatan Dan Karakterisasi Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Ekstraksi Kulit Buah Manggis Sebagai Dye Sensitizer Dengan

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH Iwantono *), Erman Taer, Rika Taslim dan Lutfi Rindang Lestari Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

ANODA EKSTRAKTOR ELEKTRON PADA BEJANA GENERATOR PLASMA DAN PENENTUAN BESAR ARUS BERKAS ELEKTRONNYA

ANODA EKSTRAKTOR ELEKTRON PADA BEJANA GENERATOR PLASMA DAN PENENTUAN BESAR ARUS BERKAS ELEKTRONNYA Volum 14, Novmbr 2012 SSN 1411-1349 Agus Purwadi, Widdi Usada, Bambang Siswanto, Sukidi Pusat Tknologi Akslrator dan Pross Bahan BATAN Jl. Babarsari POB 6101 Ykbb, Tlp. (0274) 488435, Yogyakarta 55281

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING DALAM PELAPISAN TiO 2 UNTUK PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PROTOTIPE DSSC DENGAN EKSTRAKSI KULIT BUAH MANGGIS (Garciniamangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITIZER

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fisika Material, Jurusan Pendidikan Fisika, laboratorium Mikrobiologi, Jurusan

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS Irwanda Pratama 1*, Lia Dstiarti 1, Nurlina 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Univrsitas Tanjungpura, Jln. Prof. Dr. H. Hadari

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1. Data dan grafik hasil FTIR dari ekstrak daun Hemigraphis colorata 2. Tabel Daerah Gugus Fungsi pada IR : 3. Tabel Data UV-Vis dari Dye Ekstrak Daun Hemigraphis colorata dengan Pelarut Methanol

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPEC HV-505

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPEC HV-505 FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN JAMU IJI (Psidium guajava L) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPE HV505 osro Sobagio, Taofik Rusdiana, dan Ad Kurniawati S. Fakultas Farmasi Univrsitas Padjadjaran ASTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT

KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT Ttraslmis chuii PADA PENYERAPAN ION Cr 6+ Tiurlina Sirgar*, dan Yomima Agns Bonay** *Univrsitas Cndrawasih, Jalan Raya Abpura, Kampus UNCEN Jayapura-Papua, **) SMAN 5

Lebih terperinci

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Teh sebagai Adsorben pada Proses Adsorpsi β-karoten yang Terkandung dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Teh sebagai Adsorben pada Proses Adsorpsi β-karoten yang Terkandung dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah Jurnal Rkayasa Kimia dan Lingkungan Vol., No. 2, Hlm. 92-98, Dsmbr 206 ISSN 42-5064, -ISSN 2356-66 DOI: https://doi.org/0.23955/rkl.vi2.5402 Pmanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Th sbagai Adsorbn pada Pross

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) B- Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisa Antena Mikrostrip dengan Frekuensi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena

Perancangan dan Analisa Antena Mikrostrip dengan Frekuensi 850 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena Availabl onlin at TRANSMISI Wbsit http://journal.undip.ac.id/indx.php/transmisi TRANSMISI, 13 (1), 2011, 39-45 Rsarch Articl Prancangan dan Analisa Antna Mikrostrip dngan Frkunsi 850 MHz untuk Aplikasi

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci