The Isotherm Adsorption of Cu 2+ Ions in Aquoeus Solutions by Cross-Linked Chitosan-Cellulose Membrane Composite

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "The Isotherm Adsorption of Cu 2+ Ions in Aquoeus Solutions by Cross-Linked Chitosan-Cellulose Membrane Composite"

Transkripsi

1 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr Th Isothrm Adsorption of Cu 2+ Ions in Aquous Solutions by Cross-inkd Chitosan-Cllulos Mmbran Composit Eko Santoso 1, ndro Yuwono 1, dan Yohana Ratnawati 1 Abstract Th isothrm adsorptions of Cu 2+ ions in aquous solutions by cross-linkd chitosan-cllulos composit mmbrans wr invstigatd. Th quilibrium isothrm adsorption studis wr don in a batch systm. Th composit mmbrans hav bn prpard by coating 1 %, 2%, and 3 % (m/v) chitosan solution containing 1 % (m/v) actic acid onto th grad 4 whatman papr filtr and cross-linkd by glutaraldhid. Th ffcts of polythyln glycol additiv as a porogn agnt of th composit mmbrans on th adsorption abilitis wr invstigatd also. Th linar rgrssion mthod was usd to fit th adsorption data with th angmuir modl dan th Frundlich modl. Th fitting rsults show that th adsorption data mor fit to th angmuir modl with th corrlation cofficint valu R 2 highr than Th fitting of adsorption data to th Frundlich modl rsult th corrlation cofficint valu R 2 btwn Furthrmor, th angmuir modl was usd to calculat th maximum adsorption capacity pr surfac ara unit of th composit mmbran (Qm) and th maximum adsorption capacity pr wight unit of th composit mmbran (Km). Th rsults show that Qm incras with th incrasing of chitosan concntration. Th additions of PEG hav incrasd Qm too. But 5% (m/v) PEG has incrasd Qm mor highr than 10% (m/v) PEG. owvr, both th incrasing of chitosan and th addition of PEG hav dcrasd Km. Kywords Adsorption, mmbran, Composit, Cllulos, and Chitosan A I. PENDAUUAN ir limbah dari prindustrian dan prtambangan mrupakan sumbr utama polutan logam brat. ogam brat dapat mmbahayakaan bagi kshatan manusia jika konsntrasinya mlbihi batas ambang yang diijinkan. Mskipun konsntrasinya blum mlbihi batas ambang, kbradaan logam brat ttap mmiliki potnsi yang brbahaya untuk jangka waktu yang panjang karna logam brat tlah diktahui brsifat akumulatif dalam sistm biologis. lh karna itu, saat ini lmbaga-lmbaga pmrintahan juga mmbrikan prhatian srius dan mmbuat aturan yang ktat trhadap pngolahan air limbah industri sblum dibuang k prairan trbuka [1]. ogam Cu mrupakan salah satu jnis dari logam brat yang banyak digunakan olh industri lktronik, fungsida, dan cat anti noda. Sampai saat ini, mtoda yang banyak digunakan untuk mnghilang ion Cu 2+ dari air limbah adalah mngndapkannya dalam bntuk Cu() 2 dngan cara pnambahan air kapur. Mtoda ini trgolong murah, Naskah ditrima 1 Mi 2007; slsai rvisi pada 14 April Eko S., ndro Y., dan Yohana R. adalah dosn jurusan Kimia, FMIPA, Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, Surabaya, INDNESIA namun dngan mtoda ini ion Cu 2+ yang trsisa dalam larutan masih cukup tinggi shingga masih mnimbulkan masalah yang srius [2]. Bbrapa tahun trakhir tlah banyak dilakukan pnlitian tntang polimr alam (biopolimr) yang mampu mngikat logam brat mlalui pmbntukan snyawa komplk shingga biopolimr dapat brfungsi sbagai biosorbn untuk mmisahkan logam brat dari air limbah mskipun konsntrasinya sangat rndah. Dan salah satu biopolimr yang saat ini banyak ditliti untuk adsorbn logam brat dari air limbah adalah khitosan, poli (2- amino-2-doksi-β(1,4)-d-glukosa), sprti ditunjukkan pada gambar 1, yang trmasuk golongan polisakarida, yang dapat diprolh dari pross dastilasi khitin, poli (2-astamido-2-doksi-β(1,4)-D-glukosa), yang trdapat pada bahan pndukung (kulit cangkang) binatang moluska, krustakha, dan inskta dan mrupakan biopolimr yang sangat mlimpah di alam, trbanyak kdua stlah slulosa. Khitosan tlah diktahui mmpunyai kapasitas adsorpsi yang cukup bsar. Untuk larutan dngan konsntrasi awal ion Cu 2+ sbsar 100 ppm, khitosan mampu mngadsorpsi hingga konsntrasi akhir ion Cu 2+ dalam larutan mndkati 1 ppm dalam waktu 150 mnit atau 2,5 jam [2]. Dalam banyak pnlitian, khitosan umumnya di gunakan sbagai adsorbn dalam bntuk murni sbagai srpihan [3], [4], [5], bubuk [6], [7], [8], [9], [10], manik-manik trikat silang [8], atau dipadukan dngan bahan lain mnjadi komposit [11], [12] yang kapasitas adsorpsinya dinyatakan dalam satuan mg/g, yakni jumlah miligram ion logam tradsorpsi pr gram khitosan. Pada pnlitian ini, khitosan digunakan sbagai adsorbn dalam bntuk mmbran komposit brsama slulosa. Yakni, mmbran khitosan dilapiskan k prmukaan krtas saring sbagai bahan slulosa dngan tknik invrsi fasa. Konsntrasi larutan khitosan sbagai bahan pmbuatan mmbran divariasi 1%, 2%, dan 3%. Slain itu, pranan politiln glikol (PEG) sbagai zat pmbntuk pori pada mmbran khitosan juga diuji, untuk mngtahui pranannya trhadap kapasitas adsorpsi. Adsorpsi mmbran komposit slulosa-khitosan trhadap ion Cu 2+ dalam larutan dilakukan dngan sistm rndam (batch systm) pada suhu kamar scara isotrmal pada p trtntu, yakni p hasil optimasi. Dan kapasitas adsorpsi dinyatakan dalam mmol/cm 2 (jumlah milimol ion Cu 2+ yang tradsorpsi pr satuan luas pnampang mmbran) dan mmol/g (jumlah milimol ion Cu 2+ yang tradsorpsi pr gram mmbran).

2 104 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr 2007 C 2 N 2 N 2 C 2 C 2 Gambar 1. Struktur kimia dari molkul khitosan [13]. II. METDGI PENEITIAN N 2 A. Bahan dan alat Bahan yang digunakan dalam pnlitian ini mliputi limbah udang, krtas saring Whatman grad 4, Na pa, Cl 37 % pa, asam astat glasial pa, politiln glikol, glutaraldhid, kristal CuS 4.5 2, dan asam nitrat 65 % pa. Pralatan yang digunakan dalam pnlitian ini mliputi nraca analitik, glas arloji, pnyaring buchnr, krtas saring biasa, corong kaca, bkr glas, rlmyr, labu ukur, pipt volum, pipt ukur, pro pipt, pipt tts, glas ukur, pmanas listrik, pngaduk magntik, pngaduk glas, trmomtr, ovn vakum, pnggiling, pngayak 325 msh, nraca analitik, mikromtr, viskomtr stwald, spktrofotomtr inframrah, spktrofotomtr srapan atom (AAS), dan mikroskop lktron (SEM). B. Prparasi larutan pmbntuk mmbran imbah udang dicuci, dikringkan, digiling, dan diayak shingga mnjadi srbuk brukuran 325 msh. Dari srbuk trsbut dilakukan kstraksi khitin dan dastilasi mnjadi khitosan. Mtod kstraksi khitin dan dastilasi tlah ditrangkan dalam pnlitian trdahulu [14], [15]. Drajat dastilasi khitosan ditntukan dngan mtod inframrah [16], [17]. Sdangan massa molkul ratarata khitosan diukur dngan mtod viskomtri [18], [19]. Slanjutnya, khitosan dilarutkan dalam larutan asam astat 1% shingga diprolh larutan khitosan dngan konsntrasi 1%, 2%, dan 3% (m/v), yang slanjutnya disbut sbagai larutan pmbntuk mmbran khito1, khito2, dan khito3. Untuk mngtahui fk zat porogn, juga dibuat campuran khito3% dngan larutan politiln glikol 5% dan 10% (m/v) dngan prbandingan volum 1:1, yang slanjutnya disbut larutan pmbntuk mmbran khito3peg5 dan khito3peg10. C. Prparasi mmbran slulosa-khitosan trikatsilang Krtas saring Whatman grad 4 dngan luas pnampang (A) sbsar 63,62 cm 2 dirndam dalam larutan pmbntuk mmbran slama 15 mnit, kmudian dirndam dalam larutan Na 1 M slama 24 jam untuk mnarik larutan asam astat shingga trbntuk mmbran khitosan scara invrsi fasa di sluruh prmukaan krtas saring dan untuk mnarik zat porogn politiln glikol (PEG) shingga trbntuk pori pada prmukaan mmbran khitosan. Kmudian, untuk mningkatkan ktahanan kimiawi, trutama trhadap asam, mmbran komposit dirndam slama 24 jam dalam larutan pngikatsilang glutaraldhid 0,02% (v/v) shingga trjadi ikatsilang antar rantai khitosan. Mmbran komposit slulosa-khitosan yang tlah trbntuk dikringkan dalam ovn. Porositas mmbran komposit dikaraktrisan dngan mtod pnggmbungan dalam air [20]. Ktbalan mmbran khitosan diukur dngan mikromtr dan brat mmbran khitosan yang trbntuk diprmukaan krtas saring diukur scara gravimtri. Slain itu, juga diamati morfologi prmukaan mmbran komposit dngan mikroskop sapuan lktron (SEM). C. Adsorpsi isotrmal ion Cu 2+ Satu lmbar mmbran slulosa-khitosan dirndam dalam larutan CuS 4 slama 24 jam agar trjadi kstimbangan pada suhu kamar dan pada p optimum. Konsntrasi larutan CuS 4 divariasi mg/. Stlah adsorpsi, sisa ion Cu 2+ dalam larutan diukur dngan spktrofotomtr srapan atom (AAS). Nilai kapasitas adsorpsi mmbran khitosan (q, dalam mmol/cm 2 ) trhadap ion Cu 2+ dihitung dngan prsamaan 1. q = (Co - C).V.Ar (1) A Co : konsntrasi (mg/) ion Cu 2+ dalam larutan sblum adsorpsi, C: konsntrasi (mg/) ion Cu 2+ dalam larutan stlah adsorpsi, V: volum (m) larutan ion Cu 2+ yang diadsorpsi, Ar:massa atom rlatif Cu, dan A:luas pnampang mmbran adsorbn. III. ASI DAN PEMBAASAN A. Khitin dan khitosan asil karaktrisasi spktroskopi inframrah khitin dan khitosan dalam pnlitian ini ditunjukkan pada gambar 2(a) dan 2(b). Dalam pnlitian ini tidak dibahas scara rinci puncak-puncak yang muncul dalam spktra inframrah trsbut karna spktra trsbut srupa dngan spktra inframrah khitin dan khitosan yang tlah diprolh dalam pnlitian trdahulu [14],[15],[17]. Prbdaan spktra inframrah hasil pnlitian ini dngan hasil pnlitian trdahulu hanya trltak pada bsar absorbansi tiap-tiap puncak, khususnya puncak 1655 cm -1 yang mnunjukkan adanya amida-i yang mnjadi ukuran kandungan gugus N-astil dan puncak 3450 cm -1 dari puncak hidroksil yang brfungsi sbagai standar intrnal untuk mngorksi prbdaan ktbalan film atau prbdaan kadar khitosan dalam plt KBr. Prbdaan trsbut mnunjukkan bahwa nilai drajat dastilasi khitin dan khitosan yang digunakan dalam pnlitian ini brbda dngan nilai drajat dastilasi khitin dan khitosan pnlitian trdahulu. asil prhitungan dngan mtoda "bas lin" [16], [17] mnunjukkan bahwa nilai drajat dastilasi khitin dan khitosan yang digunakan dalam pnlitian ini adalah 50% dan 85%. asil pngukuran dngan mtoda viskomtri [18], [19], massa molkul rata-rata khitosan yang digunakan sbagai mmbran komposit dalam pnlitian ini 1, g/mol. B. Mmbran slulosa-khitosan asil pngamatan morfologi prmukaan mmbran komposit slulosa-khitosan yang tlah dibuat dalam pnlitian ini dngan SEM ditunjukkan pada gambar 3(a) sampai 3(). Pada gambar 3(a) sampai 3(d) bntuk srat slulosa dari krtas saring tampak sangat jlas. al ini

3 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr mnunjukkan bahwa mmbran khitosan yang mlapisi prmukaan krtas saring mrupakan lapisan film yang sangat tipis. Namun, pada gambar 3(), bntuk srat slulosa dari krtas saring mulai tidak tampak, yang tampak hanya lapisan film khitosan. Jadi, pada gambar 3() lapisan mmbran khitosan yang mnutupi prmukaan krtas saring sudah rlatif lbih tbal, dibandingkan 3(a) hingga 3(d). Ktbalan, brat, dan porositas lapisan mmbran khitosan yang mnmpl pada prmukaan krtas saring ditunjukkan pada Tabl 1. (a) Gambar 2. Spktra inframrah dari (a) khitin dan (b) khitosan dari limbah udang. (b) (a) (b) (c) (d) () Gambar 3. Foto SEM prmukaan mmbran slulosa-khitosan yang mlapisi prmukaan krtas saring (a). Khito1% (b). Khito2% (c). Khito3% (d). Khito3%+PEG5% dan (). Khito3%+PEG10%.

4 106 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr 2007 TABE 1 KETEBAAN, BERAT, DAN PRSITAS APISAN MEMBRAN KITSAN YANG MENEMPE PADA PERMUKAAN KERTAS SARING Konsntrasi larutan pmbntuk mmbran Brat mmbran (mg) Tbal mmbran (µm) Porositas (%) Khitosan1% 1,29±0,53 7,67±0,96 92,98 Khitosan2% 3,69±1,09 9,57±0,81 83,58 Khitosan3% 6,45±1,48 12,00±1,85 87,16 Khitosan3%+PEG 5% 12,68±1,74 25,13±1,05 92,37 Khitosan 3% + PEG 10% 29,24±6,16 25,93±0,66 94,65 C. Adsorpsi isotrmal ion Cu 2+ asil optimalisasi p trhadap pross adsorspsi isotrmal ion Cu 2+ olh mmbran komposit slulosa-khitosan antara p 2 5 ditunjukkan pada gambar 4, dimana kapasitas adsorpsi (q) mmbran sangat dipngaruhi olh p. Tampak, kapasitas adsorpi trtinggi trjadi pada p 5. al ini ssuai hasil pnlitian Wan Ngah dan kawan-kawan bahwa pada p 1 6 kapasitas adsorpsi butiran khitosan (chitosan bads) trhadap ion Cu 2+ mningkat siring dngan knaikan p [8]. Pada p yang lbih rndah, kapasitas adsorpsi mmbran cndrung mnurun karna pada p rndah gugus amina dari khitosan mngalami protonasi. lh karna itu, pada p rndah pasangan lktron dari gugus amina digunakan untuk mngikat proton dan tidak dapat mngikat ion Cu 2+. Pada p yang smakin tinggi kcndrungan gugus amina mngalami protonasi smakin brkurang dan kcndrungan pasangan lktron untuk trikat dngan ion Cu 2+ scara kovaln koordinasi juga smakin kuat. Pross pmbntukan ikatan antara ion Cu 2+ dngan khitosan ditunjukkan pada gambar 5 [21]. Pada p lbih bsar dari 5 prcobaan adsorpsi tidak dilakukan karna dalam larutan trbntuk ndapan brwarna putih. al ini mnunjukkan bahwa pada p di atas 5 sbagian ion Cu 2+ dalam larutan tlah braksi dngan ion - dan mmbntuk snyawa Cu() 2 yang brwarna putih. Pada p 6, ndapan putih yang trbntuk jumlahnya lbih banyak lagi. lh karna itu, pngamatan adsorpsi ion Cu 2+ dalam larutan olh mmbran komposit slulosa-khitosan dihntikan pada p 5. Gambar 4. Kapasitas adsorpsi mmbran slulosa-khitosan sbagai fungsi p. Gambar 5. Adsorpsi ion Cu 2+ olh khitosan yang disrtai dngan dprotonasi. asil adsorpsi isotrmal ion Cu 2+ pada p 5 untuk brbagai jnis mmbran komposit slulosa-khitosan yang tlah dilakukan dalam pnlitian ini diuji dngan dua modl adsorpsi isotrmal, yaitu modl adsorpsi isotrmal angmuir dan modl adsorpsi isotrmal Frundlich. Prsamaan matmatik modl angmuir dan bntuk linarnya ditunjukkan pada prsamaan 2 dan 3. K.C q = (2) 1 + b.c C 1 b = + C (3) q K K Dngan C : konsntrasi ion Cu 2+ yang trsisa dalam larutan (tidak trsrap olh mmbran khitosan), q : kapasitas adsorpsi mmbran khitosan trhadap ion Cu 2+, b dan K adalah ttapan angmuir. Sdangkan prsamaan matmatik modl Frundlich dan bntuk linarnya ditunjukkan pada prsamaan 4 dan 5. 1/n q = k F.C (4) ln q = ln k F + 1/n ln C (5) dimana k F dan n adalah ttapan Frundlich. asil "fitting" data adsorpsi ion Cu 2+ dngan kdua modl adsorpsi isotrmal mnunjukkan bahwa adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa khitosan mmpunyai kssuaian yang cukup tinggi dngan modl adsorpsi isotrmal angmuir, yang ditunjukkan olh nilai kofisin korlasi R 2 yang tinggi, yakni nilai R 2 >0,97, sprti trlihat pada gambar Sdangkan hasil "fitting" data adsorpsi ion Cu 2+ dngan modl Frundlich tidak mnunjukkan kssuaian yang baik karna mmpunyai kofisin korlasi rndah, yakni nilai R 2 < 0,90, sprti ditunjukkan pada gambar Korlasi yang baik harus mmiliki nilai R 2 >0,9 [22]. al ini mnunjukkan bahwa pross adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khitosan trjadi scara kimiawi, yakni mlalui pmbntukan ikatan koordinasi antara ion Cu 2+ dngan gugus amino dan hidroksi dari khitosan, sprti ditunjukkan pada gambar 5. asil adsorpsi mmbntuk lapisan lapis tunggal dan kapasitas adsorpsi mmbran mncapai maksimum ktika smua situs aktif pada prmukaan mmbran tlah mngikat ion Cu 2+.

5 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr Gambar 6. asil "fitting" modl angmuir untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito1. Gambar 10. asil "fitting" modl angmuir untuk data adsorpsi Cu 2+ pada mmbran komopsit slulosa-khito3peg10. Gambar 7. asil "fitting" modl angmuir untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito2. Gambar 11. asil "fitting" modl Frundlich untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito1. Gambar 8. asil "fitting" modl angmuir data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito3. Gambar 12. asil "fitting" modl Frundlich untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito2. Gambar 9. asil "fitting" modl angmuir untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito3peg5. Gambar 13. asil "fitting" modl Frundlich untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito3.

6 108 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr 2007 Gambar 14. asil "fitting" modl Frundlich untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito3peg5. Gambar 15. asil "fitting" modl rundlich untuk data adsorpsi ion Cu 2+ pada mmbran komposit slulosa-khito3peg10. Brdasarkan pada prsamaan rgrsi linar hasil "fitting" (gambar 6 10) dapat dihitung ttapan angmuir b dan K dalam prsamaan 2 dan 3, dan nilai kapasitas adsorpsi pr satuan luas pnampang, sprti ditunjukkan pada tabl 2. Kapasitas adsorpsi maksimum prsatuan luas prmukaan mmbran (Qm) mningkat dngan mningkatnya konsntrasi larutan khitosan pmbntuk mmbran. al ini wajar karna pningkatan konsntrasi larutan khitosan akan mningkatkan jumlah rantai khitosan dalam larutan dan pningkatan jumlah rantai khitosan akan mningkatkan jumlah gugus amino (gugus N 2 ) yang brfungsi sbagai situs aktif pngikat ion Cu 2+. Dan pnambahan politiln glikol (PEG) 5% pada larutan khitosan 3% juga mnghasilkan pningkatan Qm pr satuan luas prmukaan mmbran. Namun, untuk pnambahan PEG 10% pningkatan Qmaks pr satuan luas mmbran mnjadi lbih kcil dibandingkan pnambahan PEG 5%. al ini trjadi karna pada pnambahan PEG 5% yang brfungsi sbagai zat porogn tlah mnciptakan poripori yang mningkatkan porositas (lihat tabl 1) pada prmukaan mmbran dan gugus amino yang brada dilapisan dalam mmbran mnjadi muncul k prmukaan mmbran shingga dapat brintraksi dngan ion Cu 2+. Pnambahan PEG 10% juga mningkatkan porositas prmukaan mmbran (lihat tabl 1) ttapi pnambahan PEG yang trlalu bsar justru mnurunkan jumlah rantai khitosan yang mmbntuk mmbran yang brakibat pada pnurunan jumlah gugus amino pada mmbran. Pada gambar 16 diagram nilai Qm untuk ksluruhan mmbran komposit slulosa-khitosan dalam pnlitian ini. Namun, Kapasitas adsorpsi maksimum pr satuan brat mmbran (Km) mnurun dngan mningkatnya konsntrasi khitosan pmbntuk mmbran dan dngan adanya pnambahan PEG. al ini trjadi karna pningkatan konsntrasi khitosan dan pnambahan PEG tlah mningkatkan kkntalan larutan khitosan untuk mmbuat mmbran shingga mnybabkan ktbalan dan brat mmbran khitosan juga mningkat. Smakin tbal mmbran khitosan smakin banyak gugus amino yang brada dilapisan dalam mmbran shingga makin banyak pula gugus amino yang tidak dapat brintraksi dngan ion Cu 2+. al ini brarti rasio jumlah gugus amino di prmukaan mmbran dngan di lapisan dalam mmbran smakin mnurun dngan mningkatnya ktbalan mmbran khitosan dan brakibat pada pnurunan kapasitas adsorpsi pr satuan brat mmbran. al ini juga mnunjukkan bahwa adsorpsi fktif ion Cu 2+ pada mmbran khitosan hanya trjadi di prmukaan mmbran, bukan di lapisan dalam mmbran. lh karna itu, prlu tknik pmbuatan mmbran yang mampu mngontrol ktbalan mmbran shingga ktbalan mmbran dapat dijaga konstan mskipun larutan khitosan smakin kntal. Pada gambar 17 ditunjukkan diagram nilai Kmaks untuk ksluruhan mmbran komposit slulosa-khitosan dalam pnlitian ini. TABE 2 TETAPAN ANGMUIR DAN KAPASITAS ADSRPSI MAKSIMUN IN CU 2+ PADA MEMBRAN KMPSIT SEUSA-KITSAN Komposisi larutan K b (mmol/) Qm Km pmbntuk mmbran (cm 2 /) (mmol/cm 2 ) (mmol/g) Khito1 0, , , ,25 Khito2 0, , , ,37 Khito3 0, , , ,38 Khito3PEG5 0, , , ,37 Khito3PEG10 0, , , ,48 * Qm = b/k ** Km = (b/k ).(A/w), A = 63,62 cm 2 dan w : brat mmbran pada Tabl 1

7 IPTEK, Th Journal for Tchnology and Scinc, Vol. 18, No. 4, Novmbr mndanai pnlitian ini mlalui proyk TPSDP (Tchnological and Profssional Skills Dvlopmnt Sctor Projct) Batch III. Gambar 16. Kapasitas adsorpsi ion Cu 2+ pr satuan luas pnampang (Qm) untuk brbagai mmbran komposit slulosa-khitosan. Gambar 17. Kapasitas adsorpsi ion Cu 2+ pr satuan brat (Km) untuk mmbran komposit slulosa-khitosan. IV. KESIMPUAN Dari hasil pngamatan dan pmbahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pross adsorpsi ion Cu 2+ dari larutan pada mmbran komposit slulosa-khitosan mngikuti modl adsorpsi isotrmal angmuir. Pningkatan konsntrasi larutan khitosan pmbntuk mmbran tlah mningkatkan kapasitas adsorpsi pr satuan luas prmukaan (Qm) mmbran trhadap ion Cu 2+. Nilai Qm untuk khitosan 1%, 2%, dan 3% adalah sbsar 3, , 5, , dan 6, mmol/cm 2. Disamping itu pningkatan konsntrasi larutan khitosan juga mningkatkan ktbalan lapisan mmbran khitosan yang brakibat pada pnurunan kapasitas adsorpsi pr satuan brat (Km) mmbran trhadap ion Cu 2+. Nilai Km untuk khitosan kadar 1%, 2%, dan 3% adalah 11, , 6, , dan 4, mmol/g. Prlu tknik pmbuatan mmbran yang dapat mngontrol ktbalan lapisan mmbran khitosan di prmukaan slulosa shingga tbal mmbran ttap konstan mskipun konsntrasi larutan khitosan mningkat. Pnambahan politiln glikol (PEG) dapat mningkatkan kapasitas adsorpsi pr satuan luas prmukaan mmbran (Qm), namun yang trbaik adalah konsntrasi PEG 5%. Nilai Qm untuk pnambahan PEG 5% dan 10% adalah 10, dan 8, mmol/cm 2. V. UCAPAN TERIMA KASI Pnliti mngucapkan banyak trimakasih kpada Dirktorat Jndral Pndidikan Tinggi (DIKTI) yang tlah VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Quk, SY., Was, DAJ., and Forstr, CF., Th us of sago wast for th sorption of lad and coppr, Watr SA, Vol. 24, No. 3, pp [2] Schmuhl, R., Krig,.M., and Kizr, K., Adsorption of Cu(II) and Cr(VI) ions by Chitosan : Kintics and Equilibrium Studis, Watr SA, Vol. 27, No. 1, pp [3] Jonsson-Charrir, M., t al, Vanandium (IV) sorption by chitosan : kintics and and quilibrium, wat. Rs., 30, 2, pp [4] Bassi, Prashr, and Simpson, Rmoval of Slctd Mtal Ions from Aquous Solutions Using Chitosan Flaks, Sparation Scinc and Tchnology, 35(4), pp [5] Vrbych, S., Bryk, M., and Chornokur, G., Rmoval of Coppr(II) from Aquous Solutions by Chitosan Adsorption, Sparation Scinc and Tchnology, 40, pp [6] ima, I.S. and Airoldi, C., A Thrmodynamic invstigation on chitosan-divalnt cation intactions, Thrmochimica Acta, 421, pp [7] Ng, J.C.Y., Chung, and McKay1, Equilibrium Studis of th Sorption of Cu(II) Ions onto Chitosan, Journal of Colloid and Intrfac Scinc, 255, pp [8] Wan Ngah, W.S., Endud, C.S., and Mayanar, R., Rmoval coppr (II) ions from aquous solution onto chitosan and crosslinkd chitosan bads, Ractiv and Functional Polymrs, 50, [9] Paish da Silva, K.M. and Pais Silva, M.I., Coppr sorption from disl oil on chitin and chitosan polymrs, Colloids and Surfacs A : Physico chm.. Eng. Aspcts, 237, pp [10] Karthikyan, G., Anbalagan, K., Andal, N.M., Adsorption dynamics and quilibrium studis of Zn (II) onto chitosan, Indian J. chm. Sci., 116, 2, pp [11] Boddu, V.M. and Smith, E.D., Composit Chitosan Biosorbnt For Adsorption of avy Mtals From Wastwatrs, Availabl : [ com/manuscripts/e/ EP-01Standby.pdf] (tnggal akss : 20 Januari 2003) [12] Kalyani t al, Rmoval of coppr and nickl from aqous solutions using chitosan coatd on prlit as biosorbnt, Sparation Scinc and Tchnology, 40, pp [13] Kumar, M.N.V., A Rviw of chitin and chitosan applications, Ractiv and Functional Polymrs, 46, pp [14] Yusroni, A., Pngaruh drajat dastilasi trhadap prsn brat zat pngikat silang, kuat tarik dan morfologi mmbran khitosan, Skripsi (dibimbing olh Eko Santoso), Kimia-FMIPA ITS, Surabaya [15] Al-Maliki, K., Studi dastilasi brtahap pada pngaruh bsarnya drajat dastilasi dan massa molkul rata-rata khitosan ( poly-2-amino-2 doksi-β-d-glukosa ) dalam Na pkat, Skripsi (dibimbing olh Eko Santoso), Kimia-FMIPA ITS, Surabaya [16] Rabk F., Jan, Exprimntal mthods in polymr chmistry, John Wily and Sons, Nw York [17] Ahmad Khan, T., Rporting dgr of dactylation valus of chitosan : th influnc of analytical mthods, J Pharm. Pharmacut. Sci. 5(3): [18] Billmyr Jr., F.W., Txtbook of Polymr Scinc, 3 rd d., John Wily and Sons, hal [19] Knaul, J.Z., Kasaai, M.R., Bui, V.T., and Crbr, K.A.M., Charactrization of dactylatd chitosan and chitosan molcular wight rviw, Can. J. Chm., 76, [20] Yang,., siao, W.W., and Chn, P., Chitosan-Cllulos composit mmbran for affinity purification of biopolymrs and immunoadsorption, J. Mmbran Sci., 197, [21] Kaminski W. and Modrzjwska Z., Application of chitosan mmbrans in sparation of havy mtal ions, Sp. Sci. Tchnol., 32, 16, pp [22] Millr, J.C. dan Millr, C.N., (1991), Statistik untuk kimia analitik, ITB, Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN

KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN KAPASITAS ADSORPSI MERKURI MENGGUNAKAN ADSORBEN Sargassum crassifolium TERAKTIVASI (Adsorption Capacity of Mrcury Using Sargassum crassifolium Activatd Adsorbnt) Imlda H. Silalahi, Titin Anita Zahara dan

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS Irwanda Pratama 1*, Lia Dstiarti 1, Nurlina 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Univrsitas Tanjungpura, Jln. Prof. Dr. H. Hadari

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *) PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM u Mochtar Hadiwidodo *) Abstract Th industrial dvlopmnt hav bn incrasd togthr with th incrasmnt of th socity

Lebih terperinci

Penjerapan Ion Logam Cadmium dalam Larutan Encer Menggunakan Baggase Fly Ash Teraktivasi

Penjerapan Ion Logam Cadmium dalam Larutan Encer Menggunakan Baggase Fly Ash Teraktivasi Jurnal Rkayasa Pross, Vol. 4, No., 200 7 Pnjrapan Ion Logam Cadmium dalam Larutan Encr Mnggunakan Baggas Fly Ash Traktivasi Martha Hlsanggi, Agus Prastya* Jurusan Tknik Kimia, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT

KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT KAJIAN BIOMASSA FITOPLANKTON LAUT Ttraslmis chuii PADA PENYERAPAN ION Cr 6+ Tiurlina Sirgar*, dan Yomima Agns Bonay** *Univrsitas Cndrawasih, Jalan Raya Abpura, Kampus UNCEN Jayapura-Papua, **) SMAN 5

Lebih terperinci

STUDI ADSORPSI ISOTERMAL ION Ni 2+ DALAM LARUTAN PADA MEMBRAN SELULOSA-KHITOSAN TERIKATSILANG

STUDI ADSORPSI ISOTERMAL ION Ni 2+ DALAM LARUTAN PADA MEMBRAN SELULOSA-KHITOSAN TERIKATSILANG STUDI ADSRPSI ISTERMAL IN Ni 2+ DALAM LARUTAN PADA MEMBRAN SELULSA-KHITSAN TERIKATSILANG Eko Santoso, Hendro Juwono, Ayu Wardhani Kuscahyani Laboratorium Kimi Fisika, Jurusan Kimia FMIPA ITS, Surabaya

Lebih terperinci

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI DENI SWANTOMO, NOOR ANIS KUNDARI, SATRIAWAN LUHUR PAMBUDI Skolah Tinggi Tknologi Nuklir-Badan Tnaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari P.O.Box 6101

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA Kusmiyati 1, Virgita Dwi Rachmatika 2, Dnny Vitasari 3, Ahmad M Fuadi 4 1,2,3,4 Jurusan Tknik Kimia Univrsitas

Lebih terperinci

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tknologi, dan Kshatan ISSN 2089-3582 KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT 1 Munawar 1 Jurusan Tknik Kimia Politknik Ngri Lhoksumaw, Jl. B. Ach - Mdan Km. 280,

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Teh sebagai Adsorben pada Proses Adsorpsi β-karoten yang Terkandung dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Teh sebagai Adsorben pada Proses Adsorpsi β-karoten yang Terkandung dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah Jurnal Rkayasa Kimia dan Lingkungan Vol., No. 2, Hlm. 92-98, Dsmbr 206 ISSN 42-5064, -ISSN 2356-66 DOI: https://doi.org/0.23955/rkl.vi2.5402 Pmanfaatan Karbon Aktif dari Ampas Th sbagai Adsorbn pada Pross

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI FENOL DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA PADA ARANG AKTIF

KESETIMBANGAN ADSORPSI FENOL DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA PADA ARANG AKTIF KESETIMBANGAN ADSORPSI FENOL DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA PADA ARANG AKTIF Adsoprtion Equilibrium of Phnol From Liquid Smok of Coconut Shll onto Activatd Carbon Syahrani Kadir 1, Purnama Darmadji

Lebih terperinci

Studi Kesetimbangan Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant (RB) Red F3B pada Selulosa Jerami Padi

Studi Kesetimbangan Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant (RB) Red F3B pada Selulosa Jerami Padi Studi Kstimbangan Adsorpsi Zat Warna Tkstil Rmazol Brilliant (RB) Rd F3B pada Slulosa Jrami Padi Muhammad Ali Zulfikar, Tri Widiyansyah, Sapudin Suwarsa KK Kimia Analitik, Institut Tknologi Bandung Jl.

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

STUDI KINETIKA ADSORPSI BIRU METILENA PADA KITIN DAN KITOSAN

STUDI KINETIKA ADSORPSI BIRU METILENA PADA KITIN DAN KITOSAN J. Sains MIPA, Dsmbr 2007, Vol. 13, No. 3, Hal.: 171-176 ISSN 1978-1873 ABSTRACT STUDI KINETIKA ADSRPSI BIRU METILENA PADA KITIN DAN KITSAN Eirn G. Fransina dan Mathis F.J.D.P. Tanasal Jurusan Kimia FMIPA

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA REACTIVE BLUE 19

PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA REACTIVE BLUE 19 PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA REACTIVE BLUE 19 Hrry Purnama 1), Ambar Rahman Kurnianto 2) 1 Fakultas Tknik, Prodi Tknik Kimia, Univrsitas Muhammadiyah Surakarta mail: hp269@ums.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

APLIKASI KITOSAN BERDERAJAT DEASETILASI TINGGI SEBAGAI ADSORBENT ZAT WARNA TARTRAZINA

APLIKASI KITOSAN BERDERAJAT DEASETILASI TINGGI SEBAGAI ADSORBENT ZAT WARNA TARTRAZINA APLIKASI KITOSAN BERDERAJAT DEASETILASI TINGGI SEBAGAI ADSORBENT ZAT WARNA TARTRAZINA Mathis F.J.D.P. Tanasal*, H. Thubijuluw, Srly J. Skwal Jurusan Kimia Fakultas Matmatka dan Ilmu Pngtahuan Alam, Univrsitas

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura Hak cipta dilindungi Undang-Undang Ctakan I, Agustus 2014 Ditrbitkan olh: Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, Univrsitas Pattimura ISBN: 978-602-97552-1-2 Dskripsi halaman sampul : Gambar yang

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA.1 Komposisi Abu Skam Padi Bbrapa studi tlah dilakukan untuk mnganalisis kadar silika di dalam abu skam padi. Trdapat prbdaan tntang kadar silika dalam abu skam padi yang kmungkinan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPEC HV-505

FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPEC HV-505 FORMULASI GEL ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN JAMU IJI (Psidium guajava L) DENGAN MENGGUNAKAN AQUPE HV505 osro Sobagio, Taofik Rusdiana, dan Ad Kurniawati S. Fakultas Farmasi Univrsitas Padjadjaran ASTRAK

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM (AMARANTHUS HYBRIDUS L.) SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC 1) Maya Sukma

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

APLIKASI MEMBRAN NANOKOMPOSIT SEBAGAI ELEKTROLIT SEL BAHAN BAKAR HIDROGEN PADA PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL

APLIKASI MEMBRAN NANOKOMPOSIT SEBAGAI ELEKTROLIT SEL BAHAN BAKAR HIDROGEN PADA PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL Jurnal Sains Matri Indonsia Indonsian Journal of Matrials Scinc Vol. 12, No. 1, Oktobr 2, hal : 2-8 ISSN : 1411-98 Akrditasi LIPI Nomor : 42/D/2 Tanggal 6 Mi 2 APLIKASI MEMBRAN NANOKOMPOSIT SEBAGAI ELEKTROLIT

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) INFRASTRUKTUR STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) Study Of Changs In Th Charactristic Of Siuri Sand Du To Addition Of Nonplastic

Lebih terperinci

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2 Soal: Dibrikan suatu lapisan tana sprti trliat pada Gambar 1a. Tbal lapisan pasir 4m dan tbal lapisan lmpung 8m. Muka air tana (MAT) trdapat pada kdalaman 3m dari prmukaan tana. Brat isi pasir di atas

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN OBJEK WISATA PENELITIAN KELAUTAN Pada Bab IV ini akan dijlaskan hal-hal yang brkaitan dngan konsp prncanaan dan prancangan objk wisata pnlitian klautan. Akan dijlaskan

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1) EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, Sptmbr 2008 POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Olh: Endang Stiasih 1) 1) Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR PADA RUMAH TAGGA DI SEPANJANG KORIDOR TRAYEK TRANS SARBAGITA I B. Wirahaji 1, D. M. Priyantha Wdagama 2, dan P. Alit Suthanaya 2

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

ISBN SEMINAR NASIONAL KIMIA Surabaya, 28 Juli 2009 Diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA-ITS

ISBN SEMINAR NASIONAL KIMIA Surabaya, 28 Juli 2009 Diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA-ITS ISBN 978-979-95845-9-5 SEMINAR NASIONAL KIMIA Surabaya, 28 Juli 2009 Diselenggarakan oleh Jurusan Kimia FMIPA-ITS Efek Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Kapasitas Adsorpsi dan Tetapan Laju Thomas dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH) DAN METANOL DENGAN KATALISATOR KOH

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH) DAN METANOL DENGAN KATALISATOR KOH KINETIKA REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH DAN METANOL DENGAN KATALISATOR KOH Murni Yuniwati, Amlia Abdul Karim Jurusan Tknik Kimia, Fakultas Tknologi Industri Institut Sains

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci