Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK"

Transkripsi

1 PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Tknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK Kondisi strs kkringan scara in vitro dapat disimulasi dngan mnurunkan potnsial air mdia, yaitu dngan pnambahan PEG (politilna glikol). Pnapisan scara in vitro dilakukan dngan mmanfaatkan komponn pnylksi yang dapat mnsimulasikan ckaman lingkungan. Pada pnapisan in vitro, pnambahan komponn slksi harus dipilih, shingga pada konsntrasi yang tpat dapat mnglompokkan vritas kdlai yang pka, modrat dan tolran. Salah satu rspon tanaman trhadap ckaman kkringan yaitu trjadi prkcambahan yang abnormal. Tujuan pnlitian ini ialah untuk mngtahui rspon prkcambahan varitas kdlai yang ditanam pada mdia in vitro dngan pnambahan PEG 6000 dan untuk mngtahui konsntrasi PEG yang mampu mnylksi varitas kdlai pka dan tolran kkringan pada mdia padat dan mdia cair. Pnlitian ini trdiri dari 2 tahap yang prtama pngujian pada mdia padat, mnggunakan Rancangan Acak Lngkap (RAL) 2 faktor. Faktor prtama adalah konsntrasi PEG 6000 yang trdiri dari 4 taraf prlakuan (0 gr/l; 20 gr/l; 40 gr/l dan 60 r/l), dan faktor kdua adalah varitas kdlai (Wilis, Tanggamus, Grobogan, Argomulyo, Kaba dan Pandrman). Pnlitian ini mnggunakan 24 kombinasi prlakuan dngan 3 ulangan. Pnlitian kdua pngujian pada mdia cair, mnggunakan Rancangan Acak Lngkap (RAL) 2 faktor. Faktor prtama adalah varitas kdlai yang trdiri dari 3 taraf yaitu: Wilis, Tanggamus dan Grobogan. Faktor kdua adalah konsntrasi PEG 6000 yang trdiri dari 4 taraf prlakuan yaitu: 0%, 5%, 10% dan 15%, yang masing-masing stara dngan potnsial air 0; -0,13; -0,19; -0,41 MPa. Pada pnlitian mdia padat, brdasarkan hasil indks snsivitas kkringan, varitas Grobogan, Argomulyo dan Kaba mnunjukkan rspon pka kkringan, sdangkan varitas Wilis dan Argomulyo mnunjukkan rspon tolran kkringan dan varitas Tanggamus mnunjukkan rspon mdium tolran. Konsntrasi PEG 60 gr/l mampu mnsimulasi kkringan pada mdia padat. Pada mdia cair, brdasarkan indks snsivitas mnunjukkan varitas Tanggamus dan Wilis brsifat mdium tolran dan Grobogan pka trhadap kkringan. Konsntrasi PEG 5% pada mdia MS cair in vitro mampu mnsimulasikan ckaman kkringan. Kata kunci : Pngujian in vitro, varitas kdlai, mdia padat, mdia cair PENDAHULUAN Kdlai mrupakan salah satu kbutuhan pokok bagi masyarakat misalnya sbagai bahan baku makanan atau sbagai bahan susu kdlai. Kbutuhan kdlai mningkat stiap tahunnya shingga mnimbulkan tantangan yang brat bagi pmbangunan prtanian kdlai. Tantangan ini smakin brat karna di satu sisi laju prmintaan trus mningkat, akan ttapi disisi lain muncul bbrapa prmasalahan diantaranya ktrbatasan lahan yang smpit shingga dilakukan kstnsifikasi pada lahan marjinal sprti lahan masam, lahan kring atau lahan yang ksuburannya rndah. Pnggunaan PEG sbagai agn pnylksi ini tlah banyak digunakan untuk pnapisan kkringan pada kdlai (Hamim, 1996 dan Widortno, 2004), pada kacang tanah (Rahayu, 2004), pada kalus nilam (Sudjahjo, 2007) dan skrining in-vitro pada tomat (Kulkarni, 2007). Dalam Kulkarni (2007), pnggunaan 4 konsntrasi PEG antara 0, 20, 40 dan 60 gr/l ini, yang mampu mnapis tanaman tomat trhadap kkringan brkisar 60 gr/l. Mnurut Sirait (2001), pnapisan scara in vitro untuk sifat ktahanan trhadap ckaman abiotik mmpunyai kunggulan komparatif, antara lain waktu slksi lbih singkat, tidak mmbutuhkan ruang yang luas, mudah dikontrol dan tidak dibatasi olh musim. Mnurut Kosmiatin (2005), kdlai yang ditanam dalam mdia dngan pnambahan PEG dapat digunakan sbagai indikator kmampuan snyawa PEG untuk mnstimulasikan ckaman kkringan dalam mdia in-vitro. Pngujian pada mdia yang brbda akan mnunjukkan pnglompokkan yang brbda. Brdasarkan latar 9

2 Evika Sandi Savitri blakang di atas maka prlu dilakukan pngujian trhadap bbrapa varitas kdlai pada fas prkcambahan untuk mnglompokkan varitas yang tolran dan pka trhadap ckaman kkringan mnggunakan PEG 6000 pada mdia padat dan mdia cair. Salah satu rspon tanaman trhadap ckaman kkringan yaitu trjadi prkcambahan yang abnormal. Empat gnotip kdlai yang di uji mnunjukkan ada yang brsifat pka, modrat dan tolran. Pnambahan PEG 10% k dalam sluruh mdia pada ksplan mbrio masak mmprlihatkan prsntas prkcambahn yang ssuai dngan tingkat tolransinya trhadap kkringan. Pada klompok pka, rata-rata prkcambahan hanya 25%, modrat 35% dan tolran 60%. Tujuan pnlitian ini ialah untuk mngtahui rspon prkcambahan varitas kdlai yang ditanam pada mdia in vitro dngan pnambahan PEG 6000 dan untuk mngtahui konsntrasi PEG yang mampu mnylksi varitas kdlai pka dan tolran kkringan pada mdia padat dan mdia cair. METODE PENELITIAN Pnlitian I Pnlitian ini trmasuk pnlitian ksprimntal mnggunakan Rancangan Acak Lngkap (RAL) 2 faktor. Faktor prtama adalah konsntrasi PEG 6000 yang trdiri dari 4 taraf prlakuan (0 gr/l; 20 gr/l; 40 gr/l dan 60 r/l), dan faktor kdua adalah varitas kdlai (Wilis, Tanggamus, Grobogan, Argomulyo, Kaba dan Pandrman). Pnlitian ini mnggunakan 24 kombinasi prlakuan dngan 3 ulangan. Dngan dmikian dalam pnlitian scara ksluruhan trdapat 72 kombinasi prlakuan pr-unit prcobaan. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pnlitian ini mliputi: botol kultur, pinst, rlnmyr, cawan ptri, labu takar, glas ukur, bakr glass, pipt, laminar Air flow, rak kultur, autoklaf, ph mtr, bunsn spiritus, timbangan analitik, hot plat, pnymprot alkohol (hand sprayr), lmari pndingin, kamra, thrmomtr; krtas labl, krtas tissu, kork, aluminium foil, plastic gulung, kart glang dan plastik cling wrap. Bahan yang digunakan dalam pnlitian mliputi kdlai (Wilis, Tanggamus, Grobogan, Argomulyo, Kaba dan Pandrman), PEG (polythylna glikol) 6000, bahan dasar MS (Murashig dan Skoog) (larutan stok makronutrin mdium MS; larutan stok mikronutrin mdium MS, larutan stok sumbr bsi, aquads stril, agar bacto, larutan stok organik yaitu sukrosa, vitamin, asam amino), alkohol 70%, spiritus, tpol, dtrgn, dan bayclin 20%. Bahan buffr ph: NaOH 0,1 N danhcl 0,1 N. PROSEDUR PENELITIAN Strilisasi Alat Alat-alat glas dan disscting st (scalpl, pinst, gunting) di cuci dngan dtrgn, kmudian dirndam slama ± 1 24 jam dalam larutan typol.stlah trndam slama 1 hari, alat-alat trsbut dicuci dngan air mngalir kmudian di autoclav. Alat dari bahan glas di tutup plastic, sdangkan alat-alat dari bahan logam dan cawan ptri dibungkus dngan krtas payung. Kmudian smua alat trsbut di strilisasi dalam autoklaf pada tmpratur C, 17,5 psi slama 60 mnit. Pmbuatan mdia Mdia MS (Murashig-Skoog) dibuat larutan stok trlbih dahulu. Mdium trsbut ditambahkan agar13,5 g (tidak dibuat stok). Slanjutnya mdium dipanaskan sampai mndidih dan diaduk.stlah mdia tlah homogn dan mndidih. Bahan PEG ditimbang ssuai takaran; 0, 20, 40 dan 60 gr/l. mdia trsbut dituangkan k dalam bakr glass yang brisi PEG (ssuai konsntrasi yang dibutuhkan),kmudian di homognkan dan di masukkan kdalam botol kultur sbanyak 20 ml. Stiap botol ditutup dngan plastik gulung. Stlah mdia yang digunakan tlah siap, maka mdia trsbut distrilkan dngan di autoklaf pada suhu 12 0 C dan tkanan 1,5 atm slama 15 mnit. Prsiapan dan Strilisasi Eksplan Strilisasi ksplan biji dilakukan 2 tahap, yaitu strilsasi tahap luar dan tahap dalam LAF. Strilisasi tahap luar yaitu biji diambil, kmudian dicuci dngan dtrgn slama 10 mnit, untuk pmbilasan dilakukan sampai busa dtrgn hilang dan pmbilasan trkhir dilakukan dngan dicuci air mngalir. Biji dirndam klorok/bayclin 20% slama 20 mnit Prhitungan Indks Snsitivitas Prhitungan indks snsitivitas kkringan (S), untuk masing-masing pubah dapat digunakan rumus dari Fischr dan Maurr (1978), yaitu : S = 1-Y/Yp 1-X/Xp Ktrangan : Y = Nilai rata-rata pngamatan untuk satu varitas trtntu pada kondisi strss PEG; Yp= Nilai rata-rata pngamatan untuk satu varitas trtntu pada kondisi non strss PEG (kontrol); X = Nilai rata-rata pngamatan untuk sluruh varitas trtntu pada kondisi strss PEG; Xp = Nilai rata-rata pngamatan untuk sluruh varitas trtntu pada kondisi non strss PEG (kontrol) Rumus di atas mmiliki kritria trhadap kkringan sprti brikut dari satu varitas kcil sbagai tolran trhadap strss kkringan apabila 10

3 mmpunyai nilai S<0,5 dan mdium jika 0,5< S < 1 dan pka jika S> 1 Pnlitian II Pnlitian ini trmasuk pnlitian ksprimntal mnggunakan Rancangan Acak Lngkap (RAL) 2 faktor. Faktor prtama adalah varitas kdlai yang trdiri dari 3 taraf yaitu: Wilis, Tanggamus dan Grobogan. Faktor kdua adalah konsntrasi PEG 6000 yang trdiri dari 4 taraf prlakuan yaitu: 0%, 5%, 10% dan 15% (Lampiran 1), yang masing-masing stara dngan potnsial air 0; -0,13; -0,19; -0,41. Pada pnlitian Suwarsi (2005), konsntrasi PEG 10% dan 15% mmpunyai dampak krusakan tunas kacang tanah, adapun pnlitian Kosmiatin (2005), PEG dngan konsntari 15% dan 10% mampu mrspon prtumbuhan ksplan polong kdlai. Pnlitian ini mnggunakan 12 kombinasi prlakuan dngan 4 ulangan. Dngan dmikian dalam pnlitian scara ksluruhan trdapat 48 kombinasi prlakuan prunit prcobaan Prosdur Pnlitian Pmbuatan mdia Mdia MS (Murashig-Skoog) dilakukan dngan pmbuatan larutan stok trlbih dahulu. Pmbuatan mdium padat mnggunakan agar dan mdia cair tidak mnggunakan agar. Mdium dipanaskan sampai mndidih dan diaduk, kmudian diangkat. Mdia padat tidak ditambah dngan PEG. Mdia cair ditambahkan PEG ssuai dngan prlakuan konsntarasi. Kmudian mdium diisikan k dalam botol kultur sbanyak 20 ml. Pada mdia cair diltakkan busa yang tlah dilubangi (Suwarsi, 2005). Mdia masing- masing ditutup dngan plastik tahan panas dan diikat dngan kart kmudian mdia distrilkan. Pnanaman Eksplan Epikotil Epikotil diambil dari bnih yang tlah dikcambahkan pada mdia padat tanpa PEG. Epikotil di potong spanjang 2 cm. Epikotil ditanam pada mdia cair mngandung PEG yang sudah disiapkan. Epikotil kdlai ditanam pada tiga buah lubang dngan diamtr 2 mm pada bagian busa. Epikotil diinkubasi dalam ruang kultur pada suhu 25 0 C dan klmbaban ruang 70% slama 1 bulan (Suwarsi, 2005). HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN I Prsntas Prkcambahan Bbrapa Varitas Kdlai Pada 14 dan 28 HST Brdasarkan hasil pngamatan pada 14 HST, diktahui bahwa ada pngaruh antara varitas dan pmbrian PEG pada paramtr prsntas prkcambahan. Adapun data rata-rata prkcambahan kdlai dari bbrapa varitas slama 14 HST dapat dilihat pada Gambar 1. P r s n t a s % PEG 0 gr/l PEG 20 gr/l PEG 40 gr/l PEG 60 gr/l Gambar 1. Pngaruh pmbrian PEG trhadap prsntas prkcambahan (%) pada bbrapa varitas kdlai slama 14 HST Brdasarkan hasil pngamatan yang dilakukan slama 14 hari, prsntas prkcambahan varitas Wilis, Pandrman dan Kaba brlangsung baik, bahkan pada konsntrasi 11

4 rata-rata (cm) Evika Sandi Savitri 60gr/l masih mampu brkcambah dngan mnujukkan prsntas prkcambahan yang lbih tinggi dibandingkan dngan prsntas prkcambahan varitas Grobogan, tanggamus dan Argomulyo (gambar 1). Prlakuan dngan pnambahan PEG pada mdia tlah mampu mnurunkan kmampuan prkcambahan pada smua varitas yang digunakan. Konsntrasi 60 gr/l PEG ini mampu mnylksi varitas pada pngamatan prsntas prkcambahan, shingga dapat diktahui bahwa pada mdia dngan pnambahan PEG 60gr/l ini dapat digunakan sbagai acuan rkomndasi untuk digunakan sbagai simulasi ckaman kkringan buatan pada mdia tumbuh. Indks Snsivitas Kkringan Bbrapa Varitas Kdlai Pada Mdia MS Padat mnggunakan PEG (Politilna glikol) 6000 Hasil prkcambahan pada pnlitian ini juga dapat dihitung indks snsivitas kkringan dngan tujuan untuk mnglompokkan varitas kdlai k dalam klompok tolran, mdium dan pka kkringan. Pada umur kcambah 14 HST varitas Pandrman dapat diklompokkan k dalam sifat tolran kkringan dngan nilai indks snsivitas kkringan S<0.5 dan varitas Grobogan, 4 Rata-rata Prtambahan Tinggi Tunas Tanggamus, Kaba dan Argomulyo diklompokkan k dalam klompok pka kkringan dngan nilai S>1 sdangkan nilai S untuk Wilis yaitu 0.5<S<1 yang brarti bahwa varitas ini trmasuk k dalam klompok mdium tolran. Sdangkan pada umur kcambah 28 HST nilai indks snsivitas sluruh varitas kdlai tidak brbda dngan nilai indks umur kcambah 14 HST, kcuali untuk nilai indks snsivitas pada varitas Tanggamus. Varitas Tanggamus ini mmiliki nilai indks snsivitas 0,5<S<1 yang brarti varitas ini dapat diklompokkan dalam mdium tolran. PENELITIAN II Pngaruh Politilna glikol (PEG) 6000 Pada Mdia MS Cair Trhadap Prtambahan Tinggi Tunas Bbrapa Eksplan Epikotil Varitas Kdlai Hasil pnlitian mnunjukkan rspon pikotil bbrapa varitas kdlai trhadap ckaman kkringan dngan mdia PEG 6000 pada konsntasi (5%, 10%, 15%) trhadap paramtr prtambahan tinggi tunas, mnunjukkan rata-rata prtamabahan tinggi tunas (cm) yang brbda. 3 2 Wilis 1 Tanggamus Grobogan 0 0% 5% 10% 15% Gambar 2. Rata-Rata Prtambahan Tinggi Tunas (cm) Pngamatan 4MST PEG Gambar 2; Indks Snsivitas Kkringan Eksplan Epikotil Bbrapa Varitas Kdlai Pada Mdia MS Cair Politilna glikol (PEG) 6000 Hasil dari prhitungan indks snsivitas tingkat tolransi tanaman kdlai trhadap ckaman kkringan dapat dilakukan brdasarkan indks snsivitas kkringan pada pubah prosntas prtumbuhan ksplan. Swilis = 1 x = xp 1 72,21 91, ,77 = 1 0,79 1 0,593 = 0,21 = 0,52 = Mdium 0, ,1 STanggamus = 1 x 91,67 = xp 1 52,77 = 1 0,67 1 0,593 = 0,33 0,407 = 0,81 = Mdium 1 25 Sgrobogan = 1 x 83,3 = xp 1 52,77 = 1 0,30 1 0,593 = 0,7 = 1,7 = Pka 0,407 12

5 Brdasarkan indks snsivitas trhadap ckaman mnggunakan prsntas prtumbuhan ksplan pr tanaman disimpulkan bahwa kdlai varitas Grobogan trgolong pka trhadap ckaman kkringan. Hasil indks snsivitas Grobogan sjalan dngan prhitungan paramtr tinggi tunas, jumlah daun normal, jumlah daun layu dan prsntas prtumbuhan pikotil yang mnunjukkan varitas trsbut pka trhadap kkringan. Pada varitas Wilis dan Tanggamus brdasarkan hasil indks snsifitas trhadap ckaman mnggunakan prsntas prtumbuhan ksplan pr tanaman disimpulkan mdium. Pningkatan tinggi tunas dan jumlah daun normal dalam kondisi lingkungan ckaman kkringan dapat digunakan sbagai indikator tolransi ckaman kkringan pada kdlai. Dalam dskripsi varitas Tanggamus mrupakan varitas yang tolran trhadap kkringan bgitu juga sjalan dngan pnlitian (Azizah, 2010), prtumbuhan kalus pada mdia PEG pada prhitungan indks snsivitas pada pubah brat kalus mnyatakan Tanggamus mrupakan varitas yang tolran trhadap ckaman kkringan. Pngujian kalus sama dngan pngujian gnotip yang dimiliki pada varitas trsbut ttapi pada pnlitian ini yang dilakukan dngan pngujian pikotil bnih pada prhitungan indks snsivitas, varitas Tanggamus masuk katgori masuk katgori mdium kmungkinan disbabkan kondisis vaibilitas bnih awal yang kurang optimal, pada pnlitian Azizah (2010), uji in vitro dngan mdia padat pada prhitungan indks snsivitas pada pubah prsntas prkcambahan 28HST, Tanggamus masuk dalam katgori mdium. Hasil pnlitian (Hanum, 2007) Wilis mrupakan varitas yang adaptif trhadap tolran ckaman kkringan, yang ditunjukkan bahwa kmampuan gnotip pada prlakuan ckaman kkringan hasil mnunjukkan pnurunan bobot kring akar paling rndah. mnsimulasikan ckaman kkringan pada paramtr tinggi tunas, jumlah daun normal, jumlah daun layu, prsntas prtumbuhan, skor krusakan ksplan dan indks snsivitas. DAFTAR PUSTAKA Hanum, C. dkk Prtumbuhan Akar Kdlai pada Ckaman Alumunium, Kkrinagan dan Ckaman Ganda Alumunium dan Kkringan. Agritop (26) 1: Kosmiatin, M, S. Hutami, A. Husni, dan I. Mariska Pnapisan Cpat Tolransi Kdlai Trhadap Kkringan scara In Vitro.Pnlitian Prtanian Tanaman Pangan: Vol. 24 No.3. Michl, B.E and M.R Kaufman Th Osmotic Potntial of PEG Plant Physiol. Rahayu Strs olh PEG dalam Mdia In Vitro dan Pnapisan tolransi Kacang Tanah trhadap Kkringan. Prosiding Simposium PERIPI: 5-7 Agustus. Rahayu Politilna Glikol (PEG) dalam Mdia In Vitro Mnybabkan Kondisi Ckaman yang Mnghambat Tunas Kacang Tanah. Pnlitian Hayati: 11 (39-48). Sirait, B Evaluasi karaktr morfofisiologis dan produksi galur kdlai (Glycin max (L) Mrr) tolran aluminium yang dislksi scara in vitro. Tsis. Program Pascasarjana IPB. Widortno, dkk Efktivitas Polythlna Glycol untuk Mngvaluasi Tanggapan Gnotip Kdlai trhadap Ckaman Kkringan pada Fas Prkcambahan. Hayati 9: Widortno, W. Sudarsono Evaluasi Sjumlah Galur kdlai Varian Somaklonal Hasil Slksi In Vitro trhadap Strs Kkringan. Hayati, 11: KESIMPULAN 1. Pada mdia padat, brdasarkan hasil indks snsivitas kkringan, varitas Grobogan, Argomulyo dan Kaba yang ditanam pada mdia dngan pnambahan PEG 6000 mnunjukkan rspon pka kkringan, sdangkan Varitas Wilis dan Argomulyo mnunjukkan rspon tolran kkringan dan Varitas Tanggamus mnunjukkan rspon mdium tolran. Pada mdia cair, brdasarkan indks snsivitas mnunjukkan varitas Tanggamus dan Wilis Mdium dan Grobogan Pka. 2. Konsntrasi PEG yang mampu mnsimulasi kkringan pada mdia padat yaitu yaitu konsntrasi 60 gr/l. Konsntrasi PEG 5% pada mdia MS cair in vitro mampu 13

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama, konsentrasi

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor yang pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eskperimental yang menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu: 1. Faktor pertama: konsentrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2 perlakuan, yaitu pemberian zat pengatur tumbuh BAP yang merupakan perlakuan pertama dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian zat pengatur tumbuh 2,4-D (1

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dimulai pada bulan April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tepat Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan mulai Maret 2013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 9 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai pada bulan Juni 2015 sampai Februari 2016 dan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan iradiasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Februari 2016 yang bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari April 2016.

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Bulan November 2015 hingga

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan dan Hewan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal. 6 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar varietas cilembu, ubi jalar varietas sukuh,

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Pelaksanaan

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) INFRASTRUKTUR STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) Study Of Changs In Th Charactristic Of Siuri Sand Du To Addition Of Nonplastic

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Agustus 2016 di Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian yang bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu pada medium Murashige-Skoog

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen. Menurut Nasution (2009) desain eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor (PPLH IPB) dari bulan Oktober

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS Irwanda Pratama 1*, Lia Dstiarti 1, Nurlina 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Univrsitas Tanjungpura, Jln. Prof. Dr. H. Hadari

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 di Laboraturium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan 13 I. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Univeristas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung 20 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Bulan November 2011

Lebih terperinci

Identifikasi Lumut Kerak (Lichen) Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta

Identifikasi Lumut Kerak (Lichen) Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta Kod: SP-014-010 diisi panitia Procding Biology Education Confrnc (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 770-776 Idntifikasi Lumut Krak (Lichn) Di Ara Kampus Univrsitas Muhammadiyah Surakarta Efri Roziaty Program

Lebih terperinci

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tknologi, dan Kshatan ISSN 2089-3582 KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT 1 Munawar 1 Jurusan Tknik Kimia Politknik Ngri Lhoksumaw, Jl. B. Ach - Mdan Km. 280,

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI DENI SWANTOMO, NOOR ANIS KUNDARI, SATRIAWAN LUHUR PAMBUDI Skolah Tinggi Tknologi Nuklir-Badan Tnaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari P.O.Box 6101

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek, Kebun Raya Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2010 hingga Juni 2011. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong, Tangerang. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Perbanyakan P. citrophthora dan B. theobromae dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *) PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM u Mochtar Hadiwidodo *) Abstract Th industrial dvlopmnt hav bn incrasd togthr with th incrasmnt of th socity

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dimulai dari Maret sampai dengan Mei 2013. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Februari hingga Mei 2015. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN ETODE DIALLEL Hruna Tanty athmatics & Statistics Dpartmnt, School of Computr Scinc, Binus Univrsity Jl. K. H. Syahdan No. 9 Palmrah Jakarta Barat 11480 hrunatanty@yahoo.com

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan 13 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2011 hingga bulan Februari 2012 di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl. III. BAHA DA METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Haris asution Gedung Johor Medan Sumatera Utara, selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2012 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus.

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus. 18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 STUDI 1: REGENERASI TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DARI KALUS YANG TIDAK DIIRADIASI SINAR GAMMA Studi ini terdiri dari 3 percobaan yaitu : 1. Percobaan 1: Pengaruh

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada November 2014 sampai April 2015. 3.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci