ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI BIDANG IDEOLOGI DAN KEWASPADAAN NASIONAL BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI BIDANG IDEOLOGI DAN KEWASPADAAN NASIONAL BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG"

Transkripsi

1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI BIDANG IDEOLOGI DAN KEWASPADAAN NASIONAL BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG Lia Purnamawati Sistm Informasi, Fakultas Ilmu Komputr, Univrsitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5 11, Smarang, 50131, (024) @mhs.dinus.ac.id Abstrak Prkmbangan zaman saat ini pningkatan tknologi informasi smakin maju dan brkmbang dngan psat ini mmpngaruhi playanan masyarakat maupun mahasiswa yang ingin mmbuat mngajukan pnlitian atau rist di Badan Ksatuan Bangsa dan Politik. Masyarakat smakin mnginginkan adanya playanan yang cpat. Akan ttapi hal trsbut tidak diikuti dngan pningkatan playanan dalam pross plaksanaannya. Prmasalahan ini dapat dislsaikan dngan mngmbangkan sistm yang dapat mndukung playanan pngajuan pnlitian atau rist untuk mmbantu agar pnliti ini tidak mmbutuhkan waktu dan tnaga yang banyak untuk pngajuan surat pngantar magang maupun rist dan surat ktrangan lapor. Laporan ini untuk mnganalisis dan mmbuat prancangan sistm administrasi dngan mnggunakan Cross Function Flowchart, Contxt Diagram, Dkomposisi Diagram, Data Flow Diagram, Entity Rlationship Diagram, dan Tabl Rlasi. Dngan adanya prancangan ini maka diharapkan pihak Badan Ksatuan Bangsa dan Politik mmiliki gambaran dan simulasi untuk mnrapkan sistm administrasi yang nantinya akan mmbrikan manfaat tidak saja bagi pihak instansi namun juga bagi masyarakat yang mngajukan surat prizinan. Kata Kunci : Analisis dan prancangan sistm administrasi Abstract Th dvlopmnt of th currnt ra of information tchnology improvmnt and growing rapidly affcts community srvic and studnts who want to mak a study or rsarch fild in th National Unity and Political. Socity incrasingly want a fast srvic. Howvr, it is not followd by an incras in th srvic xcution procss. This problm can b solvd by dvloping a systm that can support th submission of rsarch or rsarch srvics to hlp mak this rsarch dos not rquir a lot of tim and nrgy for th submission covr lttr as wll as a rsarch intrn crtificat and rport. This rport is to analyz and mak th administrativ systm dsign using Cross Function Flowchart, Contxt Diagram, Dcomposition Diagram, Data Flow Diagram, Entity Rlationship Diagram, and Tabl Rlationships. Givn this it is xpctd that th dsign of th National Unity and Political dscription and simulation has to implmnt administrativ systms that will provid bnfits not only for th institution but also for th popl who fild th prmit. Kywords : Analydsis and dsign of administration

2 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di ra globalisasi ini, smua pkrjaan dapat dislsaikan dngan kcanggihan tknologi. Bahkan smua orang kini sudah bralih mnggunakan kcanggihan tknologi trsbut. Tknologi itu sndiri adalah sarana untuk mmprmudah sgala aktivitas manusia. Tknologi mmbuat ssuatu yang trasa sulit mnjadi mudah. Komputr mrupakan bagian dari tknologi yang mmiliki multi-fungsi untuk mmprmudah aktivitas hidup manusia. Kcanggihan tknologi komputr sbagai hasil tknologi ciptaan manusia trkadang hampir mlbihi tingkat kapasitas brpikir manusia itu sndiri. Prkmbangan tknologi yang dwasa ini tidak trlpas dari smakin brtambah majunya tknologi komputr mnjadi smakin diminati olh prusahaan-prusahaan disgala bidang, baik prusahaan swasta maupun pada dinasdinas pmrintahan. Hal ini brkaitan dngan pkrjaan-pkrjaan yang biasanya slalu dilakukan scara manual akan smakin cpat dan fisin apabila dilakukan dngan sistm komputrisasi. Bahkan dngan kcanggihan tknologi komputr yang smakin brkmbang dngan psat dapat mmudahkan prusahaan dan instansi-instansi trsbut untuk mningkatkan fisinsi krja karna pkrjaan yang dilakukan dapat mnghmat waktu,ruang,tnaga dan biaya. Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang mrupakan instansi yang mmpunyai tugas mlaksanakan pnyusunan dan plaksanaan kbijakan darah. Dari hasil pngamatan slama pnlitian di Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang di Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional dapat mnghasilkan ±600 surat pngantar prbulan ini mmbuat para pgawai harus mampu mlayani scara cpat. Pmbuatan surat prizinan ini mulai dari pnyimpanan hingga pmbuatan prizinan masih manual, jadi pmbuatan surat prizinan trhitung lama. Sistm yang brjalan saat ini trlalu sulit untuk mnangani banyak pmohon surat prizinan karna masih mnggunakan Word dan pndataan pnyimpanan data ditulis dalam buku bsar dan pngarsipan yang disimpan di gudang. Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional mnangani pmbuatan surat SKTL (Surat Ktrangan Tanda Lapor) untuk tnaga krja asing di Indonsia dan mnangani surat izin rist untuk itu pnulis mrasakan prlunya komputrisasi dalam hal pmbuatan surat yang dikluarkan Ksbangpol. Dari sini pnulis mmprolh gagasan untuk mnganalisis dan mmbuat prancangan sistm dngan judul : Analisis dan Prancangan Sistm Administrasi Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari masalah yang tlah dipaparkan, maka rumusan prtanyaan yang mndasari pnlitian ini adalah: 1. Bagaimana hasil analisis sistm administrasi pada Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional Badan Ksatuan Bnagsa dan Politik Kota Smarang? 2. Bagaimana prancangan sistm administrasi pada Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang

3 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang akan dicapai dalam pnlitian ini adalah : 1. Mnganalisis masalah oprasional dari sistm yang brjalan agar dapat dijadikan dasar bahan kajian dalam prancangan sistm baru yang lbih fktif, fisin. 2. Mrancang dan mmprknalkan suatu sistm untuk mningkatkan fktivitas dan fisinsi shingga mmudahkan pihak Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang dalam pnanganan pmbuatan surat- surat yang dikluarkan. 2.TEORI PENDUKUNG 2.1 Sistm Sistm juga dapat didfinisikan sbagai skumpulan objk objk yang saling braksi dan brintraksi srta hubungan antar objk bias dilihat sbagai satu ksatuan yang dirancang untuk mncapai satu tujuan [2]. Sistm mrupakan jaringan krja dari prosdur prosdur yang saling brhubungan, brkumpul brsama sama untuk mlakukan suatu kgiatan atau mnylsaikan suatu sasaran trtntu.[3] Ssuatu yang mmiliki bagian-bagian yang saling brintraksi untuk mncapai tujuan trtntu mlalui tiga tahapan yaitu input, pross dan output. [4] 2.2 Administrasi Administrasi adalah suatu pross pnylnggaraan krja yang dilakukan brsamasama untuk mncapai tujuan yang tlah dittapkan diman dalam pnylnggaraan diwujudkan mlalui fungsi-fungsi manajmn trdiri dari: Prncanaan, Pngorganisasian, Plaksanaan, Pngawasan [5]. 2.3 Sistm Administrasi Sistm Administrasi adalah mrupakan sistm yang mmbantu mngolah pross pnylnggaraan kgiatan krja yang dilakukan olh suatu prusahaan ssuai dngan tujuan yang tlah dittapkan [6]. Mnurut Harbani Pasolong dalam buku Tori Administrasi Publik, Administrasi adalah pkrjaan trncana yang dilakukan olh sklompok orang dalam bkrjasama untuk mncapai tujuan atas dasar fktif, fisin, dan rasional. [7] 2.4 Prancangan Prancangan sistm adalah pross pngmbangan spsifikasi sistm baru brdasarkan hasil rkomndasi analisis sistm [8]. Prancangan sistm mrupakan tahap slanjutnya stlah analisa sistm, mndapatkan gambaran dngan jlas tntang apa yang dikrjakan pada analisa sistm, maka dilanjutkan dngan mmikirkan bagaimana mmbntuk sistm trsbut. Prancangan sistm adalah suatu fas dimana diprlukan suatu kahlian prancangan untuk lmnlmn komputr yang akan mngunakan sistm yaitu pmilihan pralatan dan program komputr untuk sistm yang baru[9].

4 2.5 Mtod Analisis Dalam mlakukan analisis pnulis mlakukan mtod analisis yaitu [11] : 1. Analisis Sistm Brjalan Kbutuhan untuk mningkatkan sistm dan mnggambarkan sistm yang ada skarang 2. Analisis Kbutuhan Informasi Kbutuhan untuk mningkatkan kualitas informasi atau data 3. Analisis Kinrja Sistm Kbutuhan untuk mningkatkan kinrja 2.6 Mtod Pngmbangan Sistm Mtodlogi Pngmbangan Sistm adalah mtod-mtod, prosdur-prosdur, konspkonsp pkrjaan, atura-aturan yang akan digunakan untuk mngmbangkan suatu sistm informasi. Modl air trjun (watrfall) biasa juga disbut siklus hidup prangkat lunak.[12] Prancangan DatabasPangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: databas), atau sring pula dija basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputr scara sistmatik shingga dapat dipriksa mnggunakan suatu program komputr untuk mmprolh informasi dari basis data trsbut. Prangkat lunak yang digunakan untuk mnglola dan mmanggil kuri (qury) basis data disbut sistm manajmn basis data (databas managmnt systm, DBMS). Sistm basis data diplajari dalam ilmu informasi. 2.7 Pralatan Prancangan Sistm Cross Functional Flowchart Cross Functional Flowchart mrupakan pnggambaran scara grafik dari pross yang ada atau pross yang diusulkan dngan mnggunakan simbol-simbol sdrhana, garisgaris dan kata-kata mnampilkan kgiatan dan urutan dalam pross trsbut. Flowchart standar atau flowchart biasa yang sring kita tmui tidak mmiliki kmampuan untuk mnunjukkan siapa yang brtanggungjawab atas suatu tahapan pross, juga tidak mampu mnunjukkan ktrkaitan pihak- pihak plaku pross trsbut.sbuah flowchart khusus dibutuhkan untuk mnggambarkan prjalanan pross dan siapa saja yang brtanggung jawab atas pross trsbut, srta ktrkaitan antara pihak pnanggung jawab atas pross trsbut. Flowchart yang mampu mmvisualisasikan hubungan antara pross bisnis dan fungsi stiap unit atau dpartmn yang brtanggung jawab trhadap pross trsbut. Data modladalah cara formal untuk mnggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistm bisnis [16] ERD (Entity Rlationship Diagram) ERD (Entity Rlationship Diagram) adalah gambar atau diagram yang mnunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistm bisnis. ERD mnggunakan symbolsimbol trtntu dalam mnggambarkan lmn-lmn data[17]. Brikut ini symbolsimbol yang digunakan dalam ERD Data Flow Diagram (DFD) DFD (Data Flow Diagram adalah alat pmbuatan modl yang mmungkinkan profssional sistm untuk mnggambarkan sistm sbagai suatu jaringan pross fungsional yang dihubungkan

5 satu sama lain dngan alur data, baik scara manual maupun komputrisasi. DFD sring disbut juga dngan nama Bubbl Chart, Bubbl diagram, modl pross, diagram alur krja, atau modl fungsi. DFD adalah salah satu alat pmbuatan modl yang sring digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistm mrupakan bagian yang lbih pnting dan komplks dari pada data yang dimanipulasi olh sistm. Dngan kata lain, DFD adalah alat pmbuatan modl yang mmbrikan pnkanan hanya pada fungsi sistm. DFD ini mrupakan alat prancangan sistm yang brorintasi pada alur data dngan konsp dkomposisi dapat digunakan untuk pnggambaran analisa maupun rancanagan sistm yang mudah dikomunikasikan olh profssional sistm kpada pmakai maupun pmbuat program. Dibawah ini adalah komponn Data Flow Diagram (DFD) yang dipopulrkan olh Dmarco & Yourdan dan Gan & Sarson dalam buku Hanif (2007: 107) adalah sbagai brikut : [18] Mnurut Dmarco & Yourdan Gambar 2.2.: Fungsi dari komponn DFD Sumbr : Dmarco & Yourdan., 2007 Ktrangan mngnai fungsi dari komponn Data Flow Diagram (DFD) diatas adalah sbagai brikut : 1. Trminator / Entitas Luar (Extrnal Entity) / Batas Sistm (Boundary) 2. Pross Trminator adalah ntitas diluar sistm yang brkomunikasi atau brhubungan langsung dngan sistm. Entitas ini dapat brupa orang, sklompok orang, organisasi, prusahaan, dpartmn atau sistm lainya yang brada diluar lingkungan luar sistm yang akan mmbrikan input atau mnrima output dari sistm. Komponn pross mnggambarkan kgiatan atau krja yang dilakukan olh orang atau komputr dari suatu arus data yang masuk olh orang atau komputr dari suatu arus data yang masuk kdalam pross (input) untuk mnghasilkan arus data yang akan kluar dari pross (output). Untuk physical Data Flow Diagram (DFD), pross dapat dilakaukan olh orang, msin atau computr sdangkan untuk logical Data Flow Diagram (DFD), suatu hanya mnunjukkan pross dari komputr. 3. Data Stor (Simpanan Data) Komponn ini digunakan untuk mmbuat modl skumpulan pakt data. Simpanan data dapat brupa fil, atau databas yang trsimpan dalam diskt, hardisk, atau brsifat manual sprti arsip/catatan manual, agnda/buku, kotak tmpat data (fil foldr). 4. Alur Data Alur Data digunakan untuk mnrangkan prpindahan data/pakt data yang trjadi diantara pross, simpanan data dan trminator. Alur data dapat brupa kata, psan, formulir/dokumn, laporan, informasi, surat/mmo.

6 2.8 Mtod Pngumpulan Data 1. Obsrvasi Data Flow Diagram (DFD) dapat dikmbangkan mnjadi bbrapa tingkatan atau lvl sprti : 1. Diagram Kontks Diagram Kontks mrupakan diagram yang paling atas yang trdiri darisuatu pross dan mnggambarkan ruang lingkup sistm atau mnggambarkan ruang lingkup sistm atau mnggambarkan sistm scara global. 2. Diagram Zro Diagram Zro mrupakan diagram tingkat mnngah yang trltak antara diagram kontks dan diagram dtail, yang mnggambarkan dari DFD. 3. Diagram Dtail Diagram Dtail mrupakan diagram paling bawah, yang mnguraikan pross yang ada dalam diagram zro dimana uraian ini dapat diuraikan sampai pada bbrapa lvl, antara lain : a. Diagram Lvl 1 Diagram ini mrupakan gambaran rinci tiap-tiap pross pada diagramzro b. Diagram Lvl 2 Diagram ini mrupakan gambaran rinci tiap-tiap pross pada diagramzro c. Diagram Lvl n Diagram ini mrupakan gambaran sampai smua pross yang mnjadi pross primitiv (P) yaitu suatu yang tidak dapat dipcahkan lagi Obsrvasi adalah mtod pngumpulan data yang dilakukan dngan cara mngamati langsung dngan cara mlihat dan mngambil suatu data yang dibutuhkan ditmpat pnlitian itu dilakukan.pngumpulan data dilakukan di Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang scara langsung, sprti mlihat bagaimana pross pndataan pmohon surat, pross pmbuatan surat, dan pross pmbuatan laporan pmohon surat olh karyawan Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang shingga akan sangat fktif dan fisindalammnmukan kadaan kinrja sistm ssungguhnya yang trdapat di lapangan tanpa ada rkayasa. 2. Wawancara Wawancara adalah mtod yang dilakukan dngan brhubungan langsung dngan sumbr data dan trjadi pross komunikasi untuk mndapatkan datanya. Wawancara dilakukan dngan karyawanbadan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang yang brhubungan langsung dngan data yang diprlukan trkait pnlitian, yaitu bagian bidang idologi dan kwaspadaan nasional.

7 3. Dokumntasi Pnulis mngumpulkan datadata brupa formulir dan lampiran yang brhubungan dngan pross pmbuatan surat. Data-data trsbut digunakan untuk mnganalisa, mngvaluasi, dan mrancang sistm informasi pmbuatan surat pada kantor trsbut. Contoh : Surat SKTL, Surat Magang, Surat Izin Rist, dll. 4. Kuisionr Pada umumnya pnlitian mnggunakan tknik survi kuisionr sbagai mtod pngumpulan, pada pnlitian ini pnliti mnybarkan kuisionr untuk staff pmbuatan surat guna mngtauhi kondisi kinja yang sbnarnya pada Badan Ksatuan Bangsa dan politik Kota Smarang [19]. 5. Jnis Data a. Data kualitatif adalah data yang brbntuk kata-kata, bukan dalam bntuk angka. Data kualitatif diprolh mlalui brbagai macam tknik pngumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumn, diskusi trfokus, atau obsrvasi. Bntuk lain data kualitatif adalah gambar yang diprolh mlalui pmotrtan atau rkaman vido. Data kualitatif brfungsi untuk mngtahui kualitas dari sbuah objk yang akan ditliti. Data ini brsifat abstrak shingga pnliti harus bnar-bnar mmahami kualitas dari objk yang akan ditliti. b. Data kuantitatif adalah data yang brbntuk angka atau bilangan. Ssuai dngan bntuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis mnggunakan tknik prhitungan matmatika atau statistika. Data kuantitatif brfungsi untuk mngtahui jumlah atau bsaran dari sbuah objk yang akan ditliti. Data ini brsifat nyata atau dapat ditrima olh panca indra shingga pnliti harus bnarbnar jli dan tliti untuk mndapatkan kakuratan data dari

8 6. Sumbr Data objk yang akan ditliti [20]. Sumbr Data adalah sgala ssuatu yang dapat mmbrikan informasi mgnai data. Brdasarkan sumbrnya, data dapat dibdakan mnjadi dua yaitu Data Primr dan Data Skundr. a. Data Primr yaitu data yang dibuat olh pnliti untuk maksud mnylsaikan prmasalahan khusus yang sdang ditanganinya. Data dikumpulkan sndiri olh pnliti langsung sumbr dari prtama atau tmpat obyk pnlitian dilakukan. b. Data Skundr yaitu data yang tlah dikumpulkan maksud mnylsaikan untuk slain masalah yang sdang dihadapi. Data ini dapat ditmukan dngan cpat. Dalam pnlitian ini yang mnjadi sumbr data skundr litratur, adalah artikl, jurnal srta situs di intrnt brknaan pnlitian dilakukan. yang dngan yang Slain data primr, sumbr data yang dipakai pnliti sumbr skundr, skundr mlalui sumbr litratur adalah data data didapat brbagai yaitu artikl, srta situs di intrnt yang dngan 2.9 Tknik Pngumpulan Data brknaan pnlitian yang dilakukan [21]. Tknik non random sampling (non probability sampling) yaitu cara pngambilan sampl yang tidak mmbr smua anggota populasi ksmpatan untuk dipilih mnjadi sampl. Pnlitian-pnlitian pndidikan maupun psikologi. Adakalanya mnggunakan tknik ini karna mm[rtimbangkan factor-faktor trtntu misalnya: faktor umur, tingkat kdwasaan, tingkat kcrdasan dan lainlain[22].

9 2.10 Prancangan Databas Prancangan Databas adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputr scara sistmatik shingga dapat dipriksa mnggunakan suatu program komputr untuk mmprolh informasi dari basis data trsbut. Prangkat lunak yang digunakan untuk mnglola dan mmanggil kuri (qury) basis data disbut sistm manajmn basis data (databas managmnt systm, DBMS). Sistm basis data diplajari dalam ilmu informasi [23]. 3.ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pnlitian Brdasarkan hasil obsrvasi yang dilakukan dalam lingkup Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang khususnya Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional, diprolh cara dalam mmajukan pross pngumpulan data informasi kshatan shingga dapat mmbrikan suatu altrnatif yang lbih fisin dan fktif dalam mndukung kinrja pgawai. 3.2 Idntifikasi Masalah 1. Input : a. Pgawai mmasukkan data pmohon surat mnggunakan word. Masalah : Jika word sudah digunaka untuk data pmohon surat lain kmudian trdapat ksalahan dalam pnctakan data pmohon surat sblumnya maka tidak akan dapat kmbali atau didit karna sudah trsimpan olh data yang lain. Shingga harus mngulang dari awal kmbali, dan bila trdapat banyak pmohon surat maka harus mmbuat format yang banyak srta jika ada yang akan prpanjangan surat harus mmbuat dari awal kmbali tanpa dapat mngdit yang sudah lama ada. 2. Pross : a. Alur pmasukan data yang trlalu rumit, dari syarat yang sudah ditntukan kmudian pgawai mmasukkan data data yang diprlukan k dalam format yang sudah ada kmudian di ck, stlah bnar kmudian di ctak ulang. Masalah : jika mngdit suatu ksalahan kcil pada saat kondisi data yangakan didit sudah trhapus maka akan mmbuat ulang lagi dari awal. b. Surat tlah dibuat maka akan di tandatangani atau pngsahan surat olh Kpala Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. Stlah itu, surat yang trdapat paraf akan diarsipkan ditumpuk hingga tinggi atau brkas hanya ditumpuk dan nantinya disimpan gudang. 3. Pnyimpanan Data : Kantor Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Bidag Idologi dan Kwaspadaan Nasional blum mnggunakan databas dalam mnyimpan data dan mnggunakan softwar trtntu untuk pnyimpana data pmohon surat. Masalah : data yang disimpan masih mnggunakan krtas jika krtashilang atau rusak,maka tidak trdapat backup nya. 4. Pnyajian Informasi : Pgawai mnctak surat dan mmbuat laporan mnggunakan word.masalah : jika

10 trjadi data dalam word hilang atau lupa trsimpan, maka akan mmbuat surat dari awal dan jika arsip atau ctakan surat rusak maka akan mmbuat smua surat dan laporan dari awal surat izin rist prtama trtukar dngan nama surat izin ist kdua Analisis Kinrja Sistm 1. Dalam sistm yang brjalan slama ini 3.3 Analisis Sistm Analisis Sistm Brjalan Sistm yang brjalan saat ini trlihat biasa namun, sbnarnya sistm lama yang dipakai ini saat sulit dalam mmbrikan playanan prizinan scara cpat dan pncarian data maupun informasi harus slalu mlihat arsip lama yang dikumpulkan dalam gudang Analisis Kbutuhan Informasi 1. OutputInformasi yang dipross scara manual mnghasilkan output yang tidak akurat, contohnya pmbuatan surat izin rist yang dibuat scara manual dalam jumlah banyak tiap harinya maka prhitungan laporan jumlah pmbuatan surat rizt hanya mlalui prkiraan. 2. InputPgawai mngalami ksulitan dan kmungkinan trjadi ksalahan dalam pmbuatan surat yang dibuat scara manual shingga akan mngdit kmbali susah. 3. Data Trsimpan Data pmbuat surat mnyurat scara manual tidak trorganisasi dngan baik, shingga mmungkinkan ksalahan dalam pmbuatan surat misalnya data pmbuat No dalam playanan masyarakat untuk pmbuatan surat prizinan masih mnggunakan Microsoft Word shingga tidak ada pnyimpanan data otomatis karna masih manual dan mnulis buku tamu khusus. 2. Sulitnya mngdit data lama surat yang prnah dikluarkan karna tidak trkomputrisasi shingga mmrlukan waktu lama. 3. Sulitnya mncari ulang data lama karna tidak ada pnyimpanan data untuk plaporan pngluaran surat prizinan. 3.4 Hasil Kusionr dan Wawancara Kfktifan Sistm yamg brjalan saat ini sudah fktif dipakai olh para pgawai. Tabl 4.1 Hasil kusionr untuk nilai kfktifan Nilai Kfktifan Brdasarkan tabl kfktifan diatas yang didapat dari pmbrian nilai pgawai yaitu 3 dan 4 dari nilai 0 10, nilai 3 dan 4 dibrikan karna sistm yang ada skarang masih

11 mngkhawatirkan dan tidak fisin. Nilai 3 dan 4 mnunjukkan kurang fktif dalam mlayani masyarakat karna ata-rata standart nilai yaitu 5. Dapat dilihat dari tabl diatas dari pnilaian ksluruhan pgawai kfktifan sistm lama tidak mncapai rata-rata yaitu nilai 5,00, karna nilai untuk kfktifan hanya 3, Kcpatan Dalam pncarian data mnggunakan sistm yang sdang brjalan saat ini sudah trhitung cpat. Tabl 4.2 Hasil kusionr untuk nilai kcpatan No Kcpatan Brdasarkan tabl kcpatan diatas yang didapat dari pmbrian nilai pgawai untuk kcpatan pncarian data yaitu ksluruhan 3 dari nilai 0 10, nilai 3 yang dibrikan karna sism yang ada skarang kurang cpat dalam mnglola prizinan surat nilai 3 kurang dari standart yaitu 5. Dapat dilihat dari tabl nilai ksluruhan pgawai untuk kcpatan playanan tidak mncapai rata-rata yaitu nilai 5,00 karna nilai untuk kcpatan hanya 3, Pngolahan Data Pngolahan data yang dilakukan sudah fktif untuk mncari informasi maupun data Tabl 4.3 Hasil kusionr untuk nilai pngolahan data No Pngolahan Data Brdasarkan tabl pgolahan data diatas yang didapat dari pmbrian nilai pgawai untuk pngolahan datamndapat nilai 3 dan 4 dari nilai 0 10, nilai 3 dan 4 yang dibrikan dikarnakan sism yang ada skarang tidak dapat diolah datanya srta blum ada sistm pnyimpanan data otomatis dalam mnglola prizinan surat nilai 3 dan 4 kurang dari standart yaitu 5. Dapat dilihat dari tabl nilai ksluruhan pgawai untuk pngolahan data playanan tidak mncapai rata-rata yaitu nilai 5,00 karna nilai untuk pngolahan data yaitu 3,33. Maka, pngolahan data mnggunakan sistm yang brjalan skarang masih diambang rata rata yaitu 5, Kmudahan Sistm yang ada skarang dapat digunakan dngan mudah Tabl 4.4 Hasil kusionr untuk nilai kmudahan No Kmudahan Brdasarkan tabl kmudahan diatas yang didapat dari pmbrian nilai pgawai untuk kmudahan dalam mnjalankan sistm yang ada skarangmndapat nilai 4 dan 5 dari nilai 0 10, nilai 4 dan 5yang dibrikan dikarnakan sism yang ada skarang mmang mudah naum trdapat ksulitan dalam pngditan dan pngamatan laporan data prizinan yang tlah dibuat. Dalam hal kmudahan sistm prizinan surat nilai 4 kurang dari standart yaitu 5 naum dibbrapa pgawai ada yang mmbrikan nilai 5 yang sudah ssuai standart namun dapat dilihat dari tabl nilai ksluruhan pgawai

12 untuk kmudahan sistm playanan tidak mncapai rata-rata yaitu nilai 5,00 karna nilai untuk pngolahan data yaitu 4,33. Maka, pngolahan data mnggunakan sistm yang brjalan skarang masih diambang rata rata yaitu 5, Pnyimpanan Sistm pnyimpanan data sudah baik. Tabl 4.5 Hasil kusionr untuk nilai kfktifan No Pnyimpanan Brdasarkan tabl pnyimpanan diatas yang didapat dari pmbrian nilai pgawai untuk pngolahan datamndapat nilai 3 dan 4 dari nilai 0 10, nilai 3 dan 4 yang dibrikan dikarnakan sism yang ada skarang tidak dapat trsimpan scara otomatis bahkan tidak ada databas dalam mnglola prizinan surat nilai 3 dan 4 kurang dari standart yaitu 5. Dapat dilihat dari tabl nilai ksluruhan pgawai untuk pnyimpanan data playanan tidak mncapai rata-rata yaitu nilai 5,00 karna nilai untuk pngolahan data yaitu 3,5. Maka, pngolahan data mnggunakan sistm yang brjalan skarang masih diambang rata rata yaitu 5,00. Tabl 4.6 Tabl Hasil Kusionr No Ef Ec Ed Ea En Brdasarkan hasil kusionr yang ada pada tabl diatas maka pnilaian yang dibrikan pada sistm yang sdang brjalan trbilang kurang dari cukup, dikarnakan pnilaian yang dibrikan tidak ada yang mlbihi nilai 5 (lima) yang mrupakan rata-rata nilai Wawancara Dari hasil wawancara dngan Kpala Bidang Idologi maka dapat disimpulkan bahwa kpala bidang slalu mlakukan pmantauan namun, masih ada kluhan dalam mlayani. Prmasalahan yang trjadi sprti pnyimpanan data, pngditan dan pngolahan data dan sumbr dya manusianya sndiri. Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang prnah mminta sorang programmr untuk mmbuat aplikasi namun sudah dihapus karna pnggunaan aplikasi trsbut susah untuk digunakan olh para pgawai bahkan pmbuatan prizinan banyak trjadi ksalahan dan pngolahan data masih buruk. Shingga, mnurut kpala bidang hanya mmbutuhkan rancangan sistm yang mudah digunakan dan dimngrti olh pgawai Badan Ksatuan Bangsa dan Politk khususnya Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional. Dari analisis valid ini maka Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang mmbutuhkan prancangan sistm agar dapat mmbatu bagaimana rancangan sistm yang baik dan mudah digunakan. 4.1 Prancangan Sistm Narasi Sistm Lama Pmbuatan Surat Izin Rist 1. Pmohon datang k Kantor Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota

13 Smarang dngan mmbawa bbrapa prsyaratan yaitu proposal, surat pngantar dari kampus, fotokopi KTM / KTP. 2. Kmudian brkas trsbut disrahkan kpada pgawai, kmudian pmohon mngisi data pmohon pada buku yang tlah disdiakan 3. Pgawai akan mmbuat surat izin rist 4. Stlah itu mnctak surat izin rist sbanyak satu lmbar 5. Surat izin rist dibrikan kpada pmohon untuk dick trlbih dahulu 6. Stlah bnar, maka pgawai akan mnctak sbanyak satu lmbar lagi 7. Pgawai mnyuruh pmohon untuk mnunggu, pgawai mmintakan paraf kpada Kpala Sub Bidang Idologi dan Wawasan Kbangsaan, Kpala Bidang Idologi dan, Kwaspadaan Nasional kmudian mminta tanda tangan skrtaris brsama prsyaratan dan surat izin rist yang ada 8. Kmudian pgawai kmbali dan mmbrikan surat izin rist sbanyak satu lmbar yang brisi hanya tanda tangan skrtaris 9. Brkas lain sprti proposal, KTM/KTP, dan surat izin rist satu lmbar yang trdapat paraf disimpan olh pgawai sbagai arsip 10. Pgawai mnyuruh pmohon mmfotokopi surat sbanyak yang dibutuhkan. Pmohon mminta stmpl/cap di bagian skrtariat Narasi Sistm Baru Pmbuatan Surat Izin Rist 1. Pmohon datang k Kantor Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang dngan mmbawa bbrapa prsyaratan yaitu proposal, surat pngantar dari kampus, fotokopi KTM / KTP. 2. Kmudian brkas trsbut disrahkan kpada pgawai 3. Pgawai akan mmbuat surat izin rist mnggunakan aplikasi Visual Basic 4. Stlah itu mnctak surat izin rist sbanyak satu lmbar 5. Pgawai mmintakan paraf kpada Kpala Sub Bidang Idologi dan Wawasan Kbangsaan, Kpala Bidang Idologi dan, Kwaspadaan Nasional kmudian mminta tanda tangan skrtaris brsama prsyaratan dan surat izin rist yang ada 6. Pgawai mmbri smua brkas kmbali, Pgawai mnyuruh pmohon mmfotokopi surat sbanyak yang dibutuhkan dan Pmohon mminta stmpl/cap di bagian skrtariat Narasi Sistm Lama Pmbuatan Surat Ktrangan Tanda Lapor 1. Pmohon SuratKtrangan Tanda Lapor mnyrahkan dokumn orang asing, fotokopi -kitas, fotokopi passport, Foto

14 3 x 4 sbanyak 2 lmbar, Surat kpolisian kpada Kpala Sub Bidang Kwaspadaan Nasional. 2. Kpala Sub Bidang Kwaspadaan Nasional mmriksa prsyaratan stlah itu disrahkan kpada pgawai untuk dibuat SuratKtrangan Tanda Lapor. 3. Pmohon SuratKtrangan Tanda Lapor mnunggu 1 hari karna harus ditandatangani Kpala Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. 4. Pgawai mminta SuratKtrangan Tanda Lapor diparaf olh Kpala Sub Bidang Kwaspadaan Nasional kmudian Kpala Sub Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional dan paraf Skrtaris. 5. Stlah paraf lngkap makapgawai mnmpl foto di SuratKtrangan Tanda Laporkmudian mminta tanda tangan Kpala Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. 6. Pgawai mminta nomor dan tanggal surat di Skrtariat lalu di cap. 7. Pmohon datang k Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang untuk mngambil SuratKtrangan Tanda Lapor. kpada Kpala Sub Bidang Kwaspadaan Nasional. 2. Kpala Sub Bidang Kwaspadaan Nasional mmriksa prsyaratan stlah itu disrahkan kpada pgawai untuk dibuat SuratKtrangan Tanda Lapor mnggunakan Aplikasi Visual Basic. 3. Pmohon SuratKtrangan Tanda Lapor mnunggu 1 hari karna harus ditandatangani Kpala Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. 4. Pgawai mminta SuratKtrangan Tanda Lapor diparaf olh Kpala Sub Bidang Kwaspadaan Nasional kmudian Kpala Bidang Idologi dan Kwaspadaan Nasional dan paraf Skrtaris. 5. Stlah paraf lngkap maka pgawai mminta tanda tangan Kpala Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. 6. Pgawai mminta nomor dan tanggal surat di Skrtariat lalu di cap. 7. Pmohon datang k Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang untuk mngambil SuratKtrangan Tanda Lapor Narasi Sistm Baru Pmbuatan Surat Ktrangan Tanda Lapor 1. Pmohon SuratKtrangan Tanda Lapor mnyrahkan dokumn orang asing, fotokopi -kitas, fotokopi passport, Foto 3 x 4 sbanyak 2 lmbar, Surat kpolisian Contxt Diagram Sistm Administrasi Ini mrupakan contxt diagram sistm administrasi pada sistm yang baru. Contxt diagram ini trdapat dua ntitas yaitupmohon prizinan dan pimpinan. Trdapat mpat data yang masuk dalam sistm administrasi untuk diolah mnjadi surat izin rist dan surat tanda

15 ktrangan lapor, kmudian dngan sistm trsbut dapat dihasilkan laporan. bbrapa tabl. Sistmpross akan mnghasilkan surat prizinan. Sistm laporan mnghasilkan laporan. Smua dngan mnggunakan tabl DFD Lvl 0Sistm Administrasi DFD inimrupakan pngklompokkan dari DFD Lvl0yang digambarkan atas dasar dkomposisi yamg dibuat. DFD Lvl 0 ini hanya trdapat dua sistm yaitu sistm untuk pmbuatan prizinan rist dan prizinan surat ktrangan tanda lapor DFD Lvl 2Sistm Administrasi Pndataan Gambar 4.4Contxt Diagram Sistm Administrasi Dkomposisi Diagram Sistm Administrasi Dkomposisi Diagram Sistm Administrasiini trbagimnjadi dua karna trdapat dua sub bidang. Stiap sub bidang mlakukan pndataan, pross hingga laporan. Pndataan yang dilakukan yaituinput data, dan pross dngan mmbuat dan mnctak surat prizinan kmudian mmbuat laporan DFD Lvl 1Sistm Administrasi DFD Lvl 0 Sistm Administrasiinimnggambarkan smua aktivitas yang ada dalam sistm. Sistm pndataan mnrima masukan data mnggunakan DFD Lvl 2 ini brdasarkan dkomposisi yang tlah dgambarkan sblumnya, dan di DFD Lvl 2 ini dijlaskan bagaimana alur data untuk msuk kdalam sistm shingga mnghasilkam suatu output.dfd Lvl 2 ini mnggambarkan stiap pross yang ada shingga lbih rinci tiap prossnya. DFD dibawah ini mnggambarkan sistm administrasi pndataan DFD Lvl 2Sistm AdministrasiPross DFD Lvl 2 ini mnggambarkan DFD Lvl 2 Sistm Administrasi pada pross, yaitu mliputi smua output dari sistm yang ada yaitu surak rist dan surat ktrangan tanda lapor dngan mnggunakan smua tabl yang ada DFD Lvl 2Sistm Administrasi Laporan DFD lvl 2 ini mnggambarkan Sistm administrasi pada laporan yaitu mnunjukkan alur output laporan pada pnggunaan sistm dngan mnggunakan sluruh tabl yang ada di tiap pross atau sub masing-masing. 4.2 Prancangan Databas DalamPrancangan Databas mmrlukan bbrapa idntifikasiuntuk ERD

16 (EntityRlationship Diagram). Prancangan Databas mmudahkan rancangan karna dtail. 1. Idntifikasi Entitas Idntifikasi ntitas untukmngtahui ntitas yang akan digunakan nantinya dngan mncarikbutuhan pngguna. a. Kbutuhan Pngguna 1) Entitas PmohonPrizinan 2) Entitas Pimpinan b. Rangkuman Entitas Tabl 4.7 Rangkuman Entitas 3. IdntifikasiKardinal Rlasi Nama Entitas Dsikripsi Nama Lain Entitas Pmohon 0rang yang mminta izin mlakukan kgiatan Masyarakat Prizinan Entitas Pimpinan 0rang yang mngpalai suatu badan atauorganisasi a. Pmohon Surat Izin Rist dngan Surat Izin Ristrlasinya mngajukan: rlationship:on toon atribut pnghubung : no_surat, no_pmbuatan b. Pmohon SuratKtrangan Tanda Lapor dngan SuratKtrangan TandaLapor rlasinya mngajukan : rlationship:on toon atribut pnghubung : nama, Kpala no_pmbuatan 2. Idntifikasi Rlasi a. Tabl rlasi 1) Pmohon Surat Izin Rist dngan Surat Izin mngajukan Ristrlasinya Tabl 4.8 Tabl Rlasi Pmbuatan Surat Izin Rist 2) PmohonSurat Ktrangan Tanda Lapor dngan SuratKtrangan TandaLapor rlasinya mngajukan 4. Idntifikasi Atribut KunciSurat Izin Rist a. Atribut Kunci: slalu trdapat kunci dari bbrapa fild yaiturlasi PmohonSurat Izin Ristdituliskan no_surat nama, alamat, pkrjaan, pnanggungjawab, judul_pnlitian, judul_pnlitian, surat_dari, tgl_surat. RlasiSurat Izin Ristdituliskanno_pmbuatan tgl_rist, tgl_slsai_rist. b. Supr Ky :satu atau lbih atribut yang mmbdakan stiap baris scara unik yaitu 1) no_suratsuprky ;no_surat Pmoh on Surat Izin Rist

17 nama suprky ; nama Pmohon Surat Izin Rist (no_surat, nama)suprky ;(no_surat,nama) PmohonSurat Izin Rist (no_surat, nama, alamat)suprky ;(no_surat, nama, alamat) PmohonSurat Izin Rist (no_surat, nama, alamat, pkrjaan) dngan sndirinya juga suprky nama bukan suprky dmikian juga (alamat, pkrjaan) juga bukan suprky 2) no_pmbuatan suprky ; no_pmbuatan Surat Izin Rist tgl_ristsuprky ; tgl_rist Surat Izin Rist (no_ pmbuatan,tgl_ris t)suprky ;( no_ pmbuatan,tgl_ris t) Surat IzinRist (no_ pmbuatan,tgl_ris t, tgl_slsai_rist) dngan sndirinya juga suprky nama bukan suprky dmikian juga (tgl_slsai_rist) juga bukan suprky c. Candidat Ky :Suprky dngan jumlah atribut minimal yaitu no_suratpada PmohonSurat Izin Ristdan untuk Candidat Ky Surat Izin Ristyaitu no_ pmbuatan. d. Primary Ky:candidat ky yang dipilih untuk digunakan sbagai kunci idntitas tabl scara unik (kunci indks tabl) dan tidak bolh brnilai NULL. Candidat Ky Surat Izin Ristyaitu no_ pmbuatan dan tgl_rist maka no_pmbuatan lbih baik dipilih sbagai Primary Ky untuk skma rlasi Surat Izin Rist. Candidat Ky Pmohon Surat Izin Ristyaitu no_suratdan nama, maka no_suratlbih baik dipilih sbagai Primary Ky untuk skma rlasi Pmohon Surat Izin Rist.. Scondary Ky:Biasanya dipakai pada pncarian data (data rtrival) adalah nama

18 f. Forign Ky:satu atau lbih atribut dalam satu tabl yang mrupakan primary ky tabl lain (kunci pnghubung) adalah no_surat. 5. Idntifikasi Atribut KunciSuratKtrangan Tanda Lapor a. Atribut Kunci: slalu trdapat kunci dari bbrapa fild yaitu rlasi PmohonSuratKtrangan Tanda Lapor dituliskannama jnis_klamin, tmpat_tgl_lahir,kwargangar aan, pkrjaan, sponsor, alamat, no_imigrasi, brlaku_imigrasi, no_paspor, brlaku_paspor, skld, brlaku_skld. RlasiSurat Ktrangan Tanda Lapordituliskanno_pmbuatan tgl_pmbuatan,brlaku_surat, tgl_pngsahan. b. Supr Ky :satu atau lbih atribut yang mmbdakan stiap baris scara unik yaitu 1) nama suprky ;nama PmohonS uratktrangan Tanda Lapor tmpat_tgl_lahirsu prky ;tmpat_tgl_lahir PmohonSuratKt rangan Tanda Lapor 2) (nama,tmpat_tgl_l ahir)suprky ;(nama,tmpat_tgl_ lahir) PmohonSuratK trangan Tanda Lapor (nama,tmpat_tgl_l ahir,jnis_klamin)s uprky ;(nama,tmpat_tgl_ lahir,jnis_klamin) PmohonSuratK trangan Tanda Lapor (nama,tmpat_tgl_l ahir,jnis_klamin, kwargangaraan) dngan sndirinya juga suprky jnis klamin bukan suprky dmikian juga (jnis_klamin, kwargangaraan) juga bukan suprky no_pmbuatan suprky ; no_pmbuatan S urat Ktrangan Tanda Lapor tgl_pmbuatansup rky ;tgl_pmbuatan S urat Ktrangan Tanda Lapor

19 (no_pmbuatan, tgl_pmbuatan)sup rky ;(no_pmbuatan, tgl_pmbuatan) Surat Ktrangan Tanda Lapor (no_pmbuatan,tgl _pmbuatan,brlak u_surat) dngan sndirinya juga suprky brlaku_suratbukan suprky dmikian juga (brlaku_surat,tgl_ pngsahan) juga bukan suprky c. Candidat Ky :Suprky dngan jumlah atribut minimal yaitunamapada PmohonSurat Ktrangan Tanda Lapordan untukcandidat Ky Surat Ktrangan Tanda Laporyaituno_pmbuatan. d. Primary Ky:candidat ky yang dipilih untuk digunakan sbagai kunci idntitas tabl scara unik (kunci indks tabl) dan tidak bolh brnilai NULL. Candidat Ky Surat Ktrangan Tanda Laporyaituno_pmbuatan dan tgl_pmbuatanmaka no_pmbuatan lbih baik dipilih sbagai Primary Ky untuk skma rlasi PmohonSurat Ktrangan Tanda Lapor yaitunama dan tmpat_tgl_lahirmakanamalbi h baik dipilih sbagai Primary Ky untuk skma rlasi Pmohon Surat Ktrangan Tanda Lapor.. Scondary Ky:Biasanya dipakai pada pncarian data (data rtrival) adalah nama f. Forign Ky:satu atau lbih atribut dalam satu tabl yang mrupakan primary ky tabl lain (kunci pnghubung) adalah nama. 4.3 Entity Rlationship Diagram (ERD)Surat Izin Rist Entity Rlationship Diagram ini mnggambarkan kbutuhan atribut yang ada untuk tiap ntitas yang tlah di idntifikasi. Dalam Entity Rlationship Diagram ini mmpunyai rlasi mngajukan untuk mnghubungkan ntitas yang ada dngan mmpunyai atribut kunci yaitu no_surat untuk ntitas Pmohon Surat Izin Rist dan no_pmbuatan untuk Surat Izin rist. pkrjaan alamat surat_dari Judul_pn litian Pmohon Surat Izin Rist nama tgl_surat no_surat pnanggungjawab Gambar 4.11 Entity Rlationship Diagram no_surat 4.4 Entity Rlationship Diagram (ERD)Surat Ktrangan Tanda Lapor 1 1 Mngajukan no_pmbuatan

20 Entity Rlationship Diagram ini mnggambarkan kbutuhan atribut surat ktrangan tanda lapor yang ada untuk tiap ntitas yang tlah di idntifikasi. Dalam Entity Rlationship Diagram ini mmpunyai rlasi mngajukan untuk mnghubungkan ntitas yang ada dngan mmpunyai atribut kunci yaitu no_surat untuk ntitas Pmohon Surat Izin Rist dan no_pmbuatan untuk Surat Izin rist 4.5 Kamus Data Kamus data ialah kamus yang brisi kumpulan fakta tntang data dan informasi. Kamus data digunakan untuk mrancang basis data. 1. Kamus Data Pmohon Surat Izin Rist Pmohon Surat Izin Rist = no_surat + nama + alamat + pkrjaan + pnanggungjawab + judul_pnlitian + surat_dari + tgl_surat no_surat : 16{charactr}16 Format : no_surat bulanan : 070/1332/IX/2014 no_surat tahunan : 070/1332/IX/2015 nama : 1{charactr}25 alamat :1{charactr}60 pkrjaan :1{charactr}20 pnanggungjawab :1{charactr}20 judul_pnlitian :1{charactr}30 surat_dari :1{dat} Karaktr : {A-Z a-z} Numrik : {0..9} Tabl 4.16 : Data Pmohon Surat Izin Rist Nama Fild Typ Wid th no_surat Varc har 16 nama Char 25 alamat Varc har 60 pkrjaan Char 20 pnanggung jawab Char 20 judul_pnli Varc tian har 30 surat_dari Char 20 tgl_surat Dat 2. Kamus Data Surat Izin Rist Surat izin Rist = no_pmbuatan + tgl_rist + tgl_slsai_rist + no_surat no_surat :16{charactr}16 no_pmbuatan :1{charactr}20 tgl_rist :1{dat} tgl_slsai_rist :1{dat} Karaktr : {A-Z a-z} Numrik : {0..9} Tabl 4.17Data Surat Izin Rist Nama Fild no_pm buatan tgl_rist tgl_sls ai_rist no_surat Typ Var char Dat Dat Var char Wi dth 3. Kamus Data Pmohon Surat Ktrangan Tanda Lapor 20 16

21 Pmohon Surat Ktrangan Tanda Lapor = no_pmbuatan+nama+jnis_klamin+t mpat_tgl_lahir+kwargangaraan+pk rjaan+sponsor+alamat+no_imigrasi+b rlaku_imigrasi+no_paspor+brlaku_pas por+skld+brlaku_skld no_pmbuatan :16{charactr}16 Format : no_pmbuatan bulanan : 471.2/17/III/2014 no_pmbuatan tahunan : 471.2/17/III/2015 nama :1{charactr}20 jnis_klamin :1{charactr} 10 tmpat_tgl_lahir :1{dat} kwargangaraan :1{charactr}20 pkrjaan : 1{charactr}10 sponsor : 1{charactr}30 alamat :1{charactr}30 no_imigrasi :1{charactr}15 brlaku_imigrasi :1{dat} no_paspor :1{charactr}15 brlaku_paspor :1{dat} skld :1{charactr}15 brlaku_skld :1{dat} Karaktr : {A-Z a-z} Numrik : {0..9} Tabl 4.18 Data Pmohon Surat Ktrangan Tanda Lapor Nama Fild Typ Wi dth Var no_pm cha buatan r 16 Nama Var cha 20 r jnis_kl Cha 10 Nama Fild amin tmpat_t gl_lahir kwarga ngaraan pkrjaa n sponsor alamat no_imigr asi brlaku_ imigrasi no_pasp or brlaku_ paspor skld brlaku skld Typ r Dat Cha r Cha r Var cha r Var cha r Var cha r Dat Var cha r Dat Var cha r Dat Wi dth 4. Kamus Data Surat Ktrangan Tanda Lapor Surat Ktrangan Tanda Lapor = no_pmbuatan+tgl_pmbuatan+brlak u_surat+tgl_pngsahan+nama no_pmbuatan :16{charactr}16 tgl_pmbuatan :1{dat} brlaku_surat :1{dat} tgl_pngsahan :1{dat} nama :1{charactr}20 Tabl 4.19 Data Surat Ktrangan Tanda Lapor

22 Nama Fild no_pm buatan tgl_pm buatan brlaku_ surat tgl_png sahan nama Typ Var char Dat Dat Dat Cha r 4.6 Dsain Input Output Wi dth Rancangan Sistm Surat Izin Rist Dsain input dan output adalah rancangan inputan data dan luaran yang dihasilkan sistm informasi. Untuk mlakukan login maka pgawai prlu mmasukkan usrnam yang nantinya akan dibrikan dan password yang diatur olh tiap pgawai. Brikut mrupakan dsain input dan output pmbuatan surat izin rist : Pgawai kmudian akan disimpan dngan cara klik dan dapat didit maupun dihapus Sistm Baru Surat Izin Rist Sistm pnginputan surat izin rist ini untuk ctak surat rist. Saat tampil prlu klik input untuk mulai mmasukkan data yang akan dibuat, klik simpan untuk mnyimpan data yang dibuat dan klik ctak untu ctak surat izin rist. Klik xcl untuk laporan data yang tlah diinputkan dalam bntuk xcl. Sistm output ini dari mnu ctak pada sistm yang dibuat. Output ini mnggunakan crystal rport, yang nantinya di print. Surat izin rist sudah jadi Sistm Baru Pmbuatan Surat Ktrangan Tanda Lapor Sistm baru yang dirancang untuk pmbuatan surat ktrangan tanda lapor ini untuk mmprmudah dalam playanan surat dngan mnggunakan visual basic. Sistm baru lbih trkomputrisasi dari pada sblumnya dngan bbrapa mnu utama. Gambar diatas mrupakan dsain login untuk pgawai sblum dapat mmbuat maupun mmilih mnu yang ada dngan mmasukkan usrnam dan password yang tlah dibri. Ini mrupakan dsain mnu utama untuk rancangan sistm yang diinginkan, trdapat pilihan mnu yaitu Hom yang nantinya brisi mnu awal sprti tampilan brikut. Visi dan Misi brisi visi dan misi Badan Ksatuan Bangsa dan Politik Kota Smarang. Sjarah brisis sjarah adanya badan trsbut, SIR atau rist brisi aplikasi untuk pmbuatan surat rist scara trkomputrisasi, SKTL brisi aplikasi yang digunakan untuk pmbuatan surat ktrangan tanda lapor. Dsain ini untuk pnginputan Pmbuatan Surat Izin Rist yang

23 DAFTAR PUSTAKA [1] Surono, Budi. Analisis dan Prancangan Sistm Informasi Administrasi Skolah SMA Tugu Nasional Cawas Klatn : Program Studi Jurusan TknikInformatika [2] Sutabri, Tata Analisa Sistm Informasi. Yogyakarta : Andi [3] Kristanto.2008.Prancangan Sistm Informasi dan Aplikasinya.Yogyakarta : Gava Mdia [4] Susanto, Azhar. Sistm Informasi Manajmn. Bandung : Lingga Jaya [5] Ali, F.2011.Mtodlogi Pnlitian Sosial dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pmrintahan. Jakarta : Grafindo Prsada [6] Ali, F.2011.Mtodlogi Pnlitian Sosial dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pmrintahan. Jakarta : Grafindo Prsada [7] Pasolong, Harbani.2008.Tori Administrasi Publik.Bandung: Alfabta [8] Al Fatta, Hanif.2007.Analisis dan Prancangan Sistm Informasi untuk Kunggulan Brsaing Prusahaan dan Organisasi Modrn. Yogyakarta : Andi Offt [9] Al Fatta, Hanif.2007.Analisis dan Prancangan Sistm Informasi untuk Kunggulan Brsaing Prusahaan dan Organisasi Modrn. Yogyakarta : Andi Offt [10] Supriyanto, Aji.2008.Pngantar Tknologi Informasi.Jakarta :Salmba Empat [11] Sutabri, Tata Analisa Sistm Informasi. Yogyakarta : Andi [12] Yuhfizar Jam Mnguasai Intrnt.Jakarta:Elx Mdia Komputindo [13] Yovan, Putra.2007Mmori dan Pmblajaran Efktif. Bandung :CV.Yrama Widya [14] Prssman, Rogr S. (2010). Softwar En ginrin g : A Practicionr's App roach, 7th Edition. Nw York: McGraw-Hill Inc [15] Dddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Prancangan Sistm Informasi,STMIK Yadika Bangi [16] Yakub.2008.Sistm Basis Data;Tutorial Konsptual.Yogyakarta:Graha Ilmu Yogyakarta [17] Yakub.2008.Sistm Basis Data;Tutorial Konsptual.Yogyakarta:Graha Ilmu Yogyakarta [18] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Pnlitian.Bandung: Alfabta [19] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Pnlitian.Bandung: Alfabta [20] Yakub.2008.Sistm Basis Data;Tutorial Konsptual.Yogyakarta:Graha Ilmu Yogyakarta [21] Yakub.2008.Sistm Basis Data;Tutorial Konsptual.Yogyakarta:Graha Ilmu Yogyakarta [22] Yakub.2008.Sistm Basis Data;Tutorial Konsptual.Yogyakarta:Graha Ilmu Yogyakarta [23]Dddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Prancangan Sistm Informasi,STMIK Yadika Bangi

24

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

RANGKAT LUNAK TRACKING PACKET DI TRAVEL CERIA BERBASIS ANDROID

RANGKAT LUNAK TRACKING PACKET DI TRAVEL CERIA BERBASIS ANDROID RANGKAT LUNAK TRACKING PACKET DI TRAVEL CERIA BERBASIS ANDROID A.Rizky Ghazali Jurusan Informatika, Fakultas Ilmu Komputr, Univrsitas Bina Darma Palmbang Jl. Jndral Ahmad Yani No.12, 9 Ulu, Sbrang Ulu

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September Jurnal Tchno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 Sptmbr 2016 71 ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN METODE COBIT 4.1 (Studi Kasus PUSDIKLAT APARATUR KEMENKES RI) Titin Kristiana Program Studi

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo KATA PENGANTAR Sgala puji kpada Allah SWT, karna atas rahmat-nya, Biro Prncanaan, Pngawasan, dan Krja Sama, Ombudsman RI dapat mlaksanakan sluruh tugas dan fungsi pada tahun 2015 dngan baik. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL TEACHING ON COOPERATIVE

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN SISTEM DATABASE DENGAN METODE SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) TRADITIONAL PADA SISTEM PENANGANAN ORDER DI DEPARTEMEN PEMESINAN

USULAN RANCANGAN SISTEM DATABASE DENGAN METODE SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) TRADITIONAL PADA SISTEM PENANGANAN ORDER DI DEPARTEMEN PEMESINAN USULAN RANCANGAN SISTEM DATABASE DENGAN METODE SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) TRADITIONAL PADA SISTEM PENANGANAN ORDER DI DEPARTEMEN PEMESINAN Dwi Novirani Fadillah Ramadhan 2, 2 Jurusan Tknik Industri

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.. Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI Pada bab ini akan dipaparkan scara singkat tntang gambaran umum kbradaan sklompok mahasiswa pada sbuahindkos ataupmondokan

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI TPA BURANGKENG KABUPATEN BEKASI

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI TPA BURANGKENG KABUPATEN BEKASI PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN METODE ANALYTIC NETORK PROCESS (ANP DI TPA BURANGKENG KABUPATEN BEKASI Dorina Htharia 1, Pudji Astuti 2, dan Bbbi Y. Habibi Jurusan Tknik Industri, FTI, Univrsitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT,

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Journal of Primary Education

Journal of Primary Education JPE 1 (1) (01) Journal of Primary Education http://journal.unns.ac.id/sju/indx.php/jp PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA DENGAN PENDEKATAN PHYSICS-EDUTAINMENT BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana Jurnal Pnlitian dan Evaluasi Pndidikan MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA Pndidikan Fisika FMIPA UNY haidaraufa@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

DIANDRA PARAMITA TIMUR

DIANDRA PARAMITA TIMUR Modl Multinomial Logit Untuk Mnntukan Harga Optimal Pakt Blackbrry Intrnt Srvic (BIS) Tlkomsl dan Indosat (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Tknik UNS Pngguna Blackbrry) Skripsi DIANDRA PARAMITA TIMUR I0308038

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ISO SEBAGAI IT RISK MANAGEMENT PADA PT. BANK MANDIRI, TBK

IMPLEMENTASI ISO SEBAGAI IT RISK MANAGEMENT PADA PT. BANK MANDIRI, TBK bidang REKAYASA IMPLEMENTASI ISO 31000 SEBAGAI IT RISK MANAGEMENT PADA PT. BANK MANDIRI, TBK I MADE ANDHIKA Tknik Informatika Univrsitas Komputr Indonsia Jalan Dipatiukur 114-116 Bandung -mail: dandhika@studnts.itb.ac.id

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43 BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897 Volum 4,Nomor 2 Oktobr 2015 Halaman 39-43 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model PENGARUH AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UDARA (STUDI KASUS BANDARA ABDURACHMAN SALEH MALANG-BANDARA JUANDA SURABAYA) Akhriadi, Ludfi Djakfar, Agus Suharyanto

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kbijakan Prdagangan Intrnasional 1 2 3 4 Kbijakan Ekonomi 21 Prioritas kbijakan bidang konomi trdiri dari tujuh bidang : Pngmbangan Infrastruktur Prcpatan pnylsaian infrastruktur

Lebih terperinci

PT.KERETAAPIINDONESIA(PERSERO) PENGUMUMAN ULANG PELELANGAN TERBUKA PASCA KUALIFlKASI NOMOR : 002/ PP-3/IIIIPBJ.D9-2016

PT.KERETAAPIINDONESIA(PERSERO) PENGUMUMAN ULANG PELELANGAN TERBUKA PASCA KUALIFlKASI NOMOR : 002/ PP-3/IIIIPBJ.D9-2016 KERETA API PT.KERETAAPIINDONESIA(PERSERO) PENGUMUMAN ULANG PELELANGAN TERBUKA PASCA KUALIFlKASI NOMOR : 002/ PP-3/IIIIPBJ.D9-2016 1. Mnunjuk RKS No. 0031 RKS-3/IIIIPBJ.D9-2016 tanggal 07 Mart 2016 dan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5 (Skripsi) Olh SITI FATIMAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION Annisa Rnggayuni 1 ; Muhammad Yusuf 2 1 Mahasiswa Pogram Studi Ilmu Kprawatan Fakultas

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS : PEMINAT PRODUK PONSEL X DI SURABAYA) I Putu Wisnu

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG KOTA PALEMBANG 07-08 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG Jl.Lunjuk Jaya No 0 Dmang Lbar Daun Palmbang Tlpon : (07) 6877 Fax (07) 6876 KEPUTUSAN NOMOR TAHUN 07 TENTANG

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA Eko Prayitno, ST, MSc Prodi Tknik Sipil, Fakultas Tknik Sipil dan Prncanaan Univrsitas Bung Hatta ABSTRACT Th objctiv of this

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya SIKLUS I Skolah : SD Ngri Ngurnsiti 02 Mata Plajaran : Ilmu Pngtahuan Alam ( IPA ) Klas/Smstr : VI / 1 Matri Pokok : Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup Waktu : 4 x 35 mnit (2 X prtmuan) Mtod : Cramah PERTEMUAN

Lebih terperinci