LILIK SULISTYO Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LILIK SULISTYO Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara ABSTRACT"

Transkripsi

1 Vol. 5, No., Januari 04 EFEKTIFITAS STRATEGI PAKET BERBASIS MULTIMEDIA DALAM KEMASAN CD INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI GEOMETRI SISWA KELAS VII LILIK SULISTYO Fakulas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara ABSTRACT A new sysem of learning aciviy emerged due o he convenional learning aciviy sysem was considered no as effecive and efficien in learning aciviy process. Then, many educaors conduced research o find a new concep of learning o increase learning qualiy in classroom, and o find a new sraegy of learning in order o be more effecive. Learning process is no only of how o ransfer knowledge bu also how sudens ineraced acively wih media and learning environmen o consruc knowledge need. The fundamenal sraegy o enhance learning aciviy in classroom is he sraegy in a package of mulimedia as base Ineracive CD. This research aims o know: () he effec of skill sudens processed in mahemaics learning wih PAKET as a base mulimedia in CD ineracive package oward learning resul. () which more effecive beween skill sudens processed in mahemaics learning wih PAKET as a base mulimedia in CD ineracive package oward learning resul and mahemaics learning used exposiory sraegy wih LKS and visual aid. (3) he difference of learning resul beween group of sudens in high, medium, and low in learning process used sraegy of PAKET as a base mulimedia in CD ineracive package wih a convenional learning process. This research is experimen sudy in SMP Siswa Uama Semarang ha consised of 5 classes by aking one class of experimen wih mahemaics learning used PAKET sraegy as a base mulimedia in CD ineracive package wih a convenional learning process and anoher class conrol wih learning sraegy of exposiory used LKS and visual aid. The research daa was capured hrough: () observaion shee, () cogniif skill es, and (3) quesionnaire. The effec would be idenified by regression analysis es, in addiion o idenify wheher here was he difference used by One Way Anova hen coninued wih coninuous es NAVA wih Scheffe mehod, and es was used for knowing beer es. The resul showed ha: () regression es resul wih significaion score 0,00 < 5%, showed here was an effec of skill process oward sudens learning resul in experimen class. From he able of Summary model could be capured ha R square score is 0,578. I means skill process give an effec o he goal of sudens learning 57,8 %. () he resul of es wih significan score is 0,00 < 5 %, showed ha learning in experimen class gave process skill in amoun of 78,4 beer han in conrol learning class 70, 6. (3) One Way Anova wih a significan score was 0,00 < 0,05 = 5 % showed here was a difference of learning resul beween sudens in a group of high medium low in experimen learning class. In oher words, if i was compared wih conrol class, he analysis resul showed ha sraegy of PAKET could increase learning resul o all sudens group. (4) es resul wih significan score in amoun of 0,003 < 0,05 = 5 % showed ha learning in experimen class gave an average score in amoun of 69,438 wih classical success in amoun of 86,4 % beer han learning in conrol class. Keywords: PAKET, learning aciviy process, new sraegy of learning, learning sraegy, CD ineracive. ABSTRAK Munculnya gagasan baru dalam pembelajaran disebabkan keidakpuasan erhadap sisem pembelajaran lama yang dianggap kurang efakif dan efisien. Kemudian bermunculan peneliian pembelajaran dalam upaya meningkakan kualias pembelajaran, sera penggunaan sraegi pembelajaran yang lebih efekif. Proses belajar idak lagi dipandang sebagai proses ransfer pengeahuan saja. Belajar dipandang sebagai proses ineraksi akif siswa dengan media dan lingkungan belajar unuk mengkonsruk pengeahuan yang dibuuhkan. Salah sau sraegi pembelajaran yang diharapkan mampu memenuhi kebuuhan ersebu adalah sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD Inerakif. 63

2 Vol. 5, No., Januari 04 Peneliian ini berujuan unuk mengeahui : () pengaruh keerampilan berproses siswa dalam pembelajaran maemaika dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif erhadap hasil belajar. () manakah yang lebih baik anara keerampilan berproses siswa dalam pembelajaran maemaika dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif dengan keerampilan proses siswa dalam pembelajaran maemaika menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. (3) perbedaan hasil belajar anara siswa pada kelompok aas menengah dan bawah pada pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif, dan (4) manakah yang lebih baik anara pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif dengan pembelajaran konvensional. Kaa Kunci : PAKET, Proses pembelajaran, sraegi pembelajaran erbaru, sraegi pembelajaran, CD inerakif. PENDAHULUAN Keika kia memina kepada seorang siswa unuk mengungkapkan pendapanya enang pembelajaran maemaika, maka akan banyak erdengar keluhan bahwa pelajaran maemaika membosankan, idak menarik, bahkan penuh miseri, sehingga berujung pada hasil belajar maemaika yang rendah. Hal ersebu dianaranya disebabkan masih kurangnya kreaifias guru maemaika sebagai koki dalam menyajikan model pembelajaran dan media yang lebih menyenangkan dan deka dengan dunia siswa. Sebagaimana Arsyad (006:5) mengemukakan dua unsur pening dalam proses pembelajaran di kelas yaiu sraegi dan media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran maemaika di sekolah erdapa beberapa permasalahan. erkai dengan karekerisik maemaika, objeknya yang absrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya yang banyak memanipulasi benuk-benuk membua siswa seringkali mengalami kesulian. Objek ersebu idak semuanya bisa divisualisasikan dalam iga dimensi yang bisa diindera dengan baik oleh siswa. Hal ini menunu penggunaan peraga yang epa, yang mampu membanu siswa memahami konsep yang diajarkan dan mampu mengaasi keberagaman kecepaan belajar dan gaya belajar siswa, sera mengaasi keerbaasan yang ada pada guru. Salah sau maeri maemaika pada jenjang pendidikan dasar adalah geomeri. Soedjoko (999:) mengungkapkan bahwa banyak konsep maemaika yang dapa diunjukkan dan dierangkan dengan banuan represenasi geomeris. Dengan meliha beberapa hasil peneliian, lebih lanju beliau mengungkapkan banyaknya hasil peneliian yang menunjukkan masih rendahnya kemampuan siswa unuk memahami konsepkonsep geomeri dengan baik. Soejono (989) mengungkapkan bahwa salah sau fakor penyebab rendahnya penguasaan faka dan konsep geomeri adalah kemampuan inelekual siswa. Kenyaaan di lapangan, pada pembelajaran geomeri, kecenderungan yang erjadi guru menyampaikan konsep dengan pembelajaran eksposiori dan kurang mengopimalkan ala banu aau peraga yang ada. Siswa dimina unuk menghafal konsep dan rumus-rumus yang elah dijelaskan guru. Hal ini menyebabkan hilangnya kebermaknaan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Siswa idak diajak unuk berfikir dan berakifias unuk mendapakan sendiri pengeahuan yang diinginkannya. Penggunaan ala banu pembelajaran unuk maeri inipun erkadang masing belum opimal dan kurang menarik perhaian, moivasi, keakifan dan kreaifias siswa dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efekif. Gambaran kemampuan penguasaan konsep geomeri yang masih rendah berdampak pada hasil belajar yang belum memuaskan. Kondisi ersebu erjadi di SMP Siswa Uama Semarang. Melalui pembelajaran berbanuan LKS dan ala peraga yang digunakan guru secara klasikal, ernyaa belum mampu meningkakan hasil belajar siswa. Hal ersebu bisa diliha dari raa-raa hasil belajar siswa unuk maeri geomeri hanya mencapai 54,48 dengan keunasan klasikal sebesar 6%. Pembelajaran yang selama ini dilaksanakan juga belum mampu menumbuhkan keerampilan proses yang memuaskan. Kenyaaan ersebu memerlukan perhaian dan kreaifias guru unuk mencipakan pembelajaran yang menjadikan siswa lebih akif, kreaif dan efekif sera mampu meningkakan pemahaman konsep siswa erhadap maeri geomeri. Meliha kenyaaan ersebu imbul sebuah harapan adanya sebuah sraegi pembelajaran yang lebih bermakna, mengopimalkan seluruh kreaifias dan 64

3 04 kemampuan siswa. Teori belajar yang ada menyarankan perlunya proses pembelajaran melalui kegiaan penemuan, sudens cener, guru berperan sebagai fasiliaor, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran aau ala peraga lainnya secara epa sera perencanaan pembelajaran yang lebih maang. Sraegi PAKET yang berasal dari kaa Penemuan, Akif, Kreaif, Efekif, Terbimbing, diharapkan menjadi salah sau solusi sraegi pembelajaran yang epa unuk pembelajaran geomeri di sekolah. METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam peneliian ekperimen ini adalah semua siswa kelas VII SMP Siswa Uama Semarang ahun pelajaran 008/009 yang erdiri dari 7 kelas paralel. Dari keujuh kelas ersebu dipilih dua kelas sebagai sampel peneliian. Pemilihan kelas sampel dengan meode cluser random sampling, yakni dari lima kelas yang memiliki ingka homogenias sama, dipilih secara acak dua kelas yakni sau kelas eksperimen, sau kelas konrol. Penggunakan eknik ini dilakukan dengan perimbangan sebagai beriku: a). Siswa mendapa maeri yang sama. b). Siswa diampu oleh guru yang sama. c). Siswa dalam peneliian ini duduk pada ingka yang sama. d). Berdasarkan seleksi masuk, siswa memiliki kemampuan dasar yang sama. Dalam peneliian ini erpilih kelas 7E sebagai kelas konrol yang akan diberikan reamen berupa pembelajaran dengan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan ala peraga dan kelas 7D sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan reamen berupa pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif. VARIABEL PENELITIAN Berdasarkan hipoesis dalam peneliian ini, maka dienukan dua variabel peneliian, yakni sau variabel bebas dan sau variabel erika.. Variabel Bebas Dalam peneliian ini sebagai variabel bebas yakni keerampilan berproses siswa dalam pembelajaran maemaika maeri geomeri kelas VII dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif. Pengukurannya berdasarkan pengamaan penelii erhadap siswa dalam proses pembelajaran dan dicaa dalam lembar pengamaan.. Variabel Terika Vol. 5, No., Januari Variabel erika dalam peneliian ini adalah hasil belajar siswa pada maeri geomeri kelas VII. Variabel erika ini akan diungkap dengan insrumen es hasil belajar menuru ranah kogniif, dan ranah afekif. Hasil belajar kogniif diukur dengan es kogniif pada ranah pengeahuan dan pemahaman konsep yang daanya diambil dari meode es (pencil paper es). Hasil belajar afekif diukur dengan menggunakan angke. Definisi Operasional Variabel Unuk memperegas variabel peneliian dapa dirinci kedalam indikaor variabel yang diukur sebagai beriku.. Variabel keerampilan proses siswa dalam mengikui ahapan-ahapan pembelajaran, yang dapa dijabarkan kedalam beberapa kegiaan beriku. a. Tugas dan reaksi ugas. b. Parisipasi mengawali pembelajaran c. Parisipasi dalam proses pembelajaran d. Menuup proses pembelajaran.. Variabel Hasil Belajar Merupakan skor yang diperoleh siswa seelah melaksanakan pembelajaran melalui kegiaan es kogniif. Dalam peneliian ini, hasil belajar yang diamai pada ranah pengeahuan dan pemahaman konsep (PPK) aau kogniif yang daanya diambil dari meode es (pencil paper es). Dalam peneliian ini sandar hasil belajar yang diinginkan, nilai ulangan raa-raa kelas 6,5 dengan keunasan belajar minimal 75%. RANCANGAN PENELITIAN. Jenis Peneliian Peneliian ini merupakan peneliian rue experimenal, dengan menggunakan Conrol group pre-es pos-es design karena disamping kelompok eksperimen, ada kelompok konrol sebagai pembanding (Arikuno, 006:86).. Desain Eksperimen Peneliian ini dilaksanakan di dua kelas, kelas konrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen diberikan reamen berupa pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperaif dengan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif, sedangkan kelas konrol diberikan reamen aau pembelajaran dengan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. Desain peneliian yang dimaksud dapa digambarkan sebagai beriku : 65

4 04 Vol. 5, No., Januari Pembelajaran Kooperaif dengan sraegi PAKET Kelas Ekperimen O X O Kelas Konrol O 3 X O 4 Pembelajaran dengan sraegi Eksposiori O, O 3 O, O 4 X : Tes awal : Tes akhir : Treamen / perlakuan Sebelum kedua kelas diberikan perlakuan, erlebih dahulu diberikan es awal (O,O ) unuk meliha ingka homogeniasnya. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan (X), dan seelah iu diberikan es akhir (O,O 4 ) unuk meliha adanya peningkaan presasi belajar aau idak. Pada saa proses pembelajaran, dilakukan pengamaan dengan forma observasi unuk meliha keerampilan proses siswa dalam mengikui ahapan-ahapan pembelajaran, dan keakifan siswa dalam proses pembelajaran. Unuk mendapakan daa hasil belajar yang valid, diperlukan insrumen yang valid yang melipui beberapa spesifikasi.. Spesifikasi Insrumen Tes Kogniif a. Tingka kesukaran berjenjang dari sukar, sedang, dan mudah. Rumus yang digunakan unuk mencari ingka kesukaran adalah: B P = Js Keerangan: P : Tingka Kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah semua siswa Tabel Krieria indeks ingka kesukaran Indeks Keerangan P; 0,00 0,30 Soal sukar P; 0,3 0,70 Soal sedang P; 0,7,00 Soal mudah (Arikuno, 989) b. Daya beda berjenis baik sekali, baik, dan cukup. Rumus yang digunakan unuk mencari daya beda adalah: D = BA JA BB JB Keerangan BA : Jumlah pesera kelompok aas yang menjawab soal dengan benar BB : Banyaknya pesera kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JA : Banyaknya pesera kelompok aas JB : Banyaknya pesera kelompok bawah Tabel. Krieria penenuan jenis daya beda. Inerval Krieria 0,00 < D 0,0 Jelek 0,0 < D 0,40 Cukup 0,40 < D 0,70 Baik 0,70 < D,00 Baik Sekali (Arikuno, 989) Buir soal yang ermasuk dalam krieria jelek idak digunakan. c. Validias Tes Kogniif Terdapa dua macam validias, yaiu : ). Validias Logis Validias logis dapa diperoleh apabila insrumen disusun berdasar prosedur penyusunan insrumen yang benar ). Validias Iem Validias Iem suau insrumen diperoleh dengan cara membandingkan anara isi 66

5 04 insrumen dengan maeri pelajaran yang diajarkan. Unuk menguji validias Iem digunakan rumus korelasi produc momen: r xy = nσxy ΣxΣy ( nσx ( Σx) )( nσy ( Σy) ) (Arikuno, 989) Keerangan : r xy : koefisien korelasi n : banyaknya subyek Σx : jumlah skor iem Σy : jumlah skor oal Σxy : jumlah perkalian skor iem dengan skor oal Σx : jumlah kuadra skor iem Σy : jumlah kuadra skor oal Hasil perhiungan r xy dikonsulasikan pada abel kriis r produc momen dengan signifikasi 5%. Jika r xy > r kriis maka buir soal ersebu valid. d. Reliabilias Tes Kogniif Rumus yang digunakan adalah koefisien reliabilias KR- (Arikuno, 989), yaiu : n n M ( n M ns = r ) Keerangan : r : Reliabilias Insrumen n : Banyaknya buir soal M : Reraa skor oal S : Varians oal Koefisien r dikonsulasikan pada abel kriis r produc momen dengan signifikasi 5%. Jika r xy > r kriis maka perangka soal ersebu dikaakan reliabel dan dapa dipakai sebagai ala peneliian. Spesifikasi Insrumen Keerampilan Berproses Vol. 5, No., Januari Unuk mendapakan daa yang valid enang keerampilan berproses siswa diperlukan lembar yang baik dengan memperhaikan halhal sebagai beriku (Subino,987:74). a. Kaidah Penulisan Lembar Pengamaan ). Buir-buir aspek yang diamai hendaknya didasarkan pada suau eori yang kokoh, ). Buir-buir aspek perilaku disusun secara logis sisemais 3). Seiap kemungkinan kualias perilaku disediakan kemungkinan skor dari minimum sampai maksimum. b. Kaidah Penskoran ). Perilaku yang diamai idak ada yang skornya nol, sebab idak ada perilaku yang salah. Yang ada adalah sau perilaku lebih baik/lebih berbobo dari perilaku yang lain. ). Skor yang diberikan pada lembar pengamaan adalah skor yang uuh, idak ada skor pecahan. 3). Pemberian skor berdasarkan bobo dari perilaku yang muncul dengan mengacu pada indikaor-indikaor yang elah disusun. 4). Skor akhir adalah jumlah skor dari semua aspek perilaku yang diamai dan diukur.. ANALISIS DATA Peneliian ini dilakukan unuk menguji empa hal yakni, a. Uji pengaruh keerampilan berproses erhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran maemaika maeri geomeri kelas VII menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif Unuk mengeahui adanya pengaruh keerampilan berproses erhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran maemaika maeri geomeri kelas VII dengan menggunakan sraegi ersebu dilakukan melalui analisis regresi pada kelas eksperimen maupun kelas konrol dengan desain sebagai beriku. Tabel Rancangan Uji Analisis Regresi Kelompok Keerampilan Berproses Hasil Belajar Kelompok Eksperimen X Y Kelompok Konrol X Y Menguji hubungan kelinieran daa, digunakan hubungan persamaan regresi dengan rumus : Ŷ = a + bx; dimana : daa yang dimiliki (x, y ), (x, y ),, (x n, y n ) 67

6 04 a = ( Σy )( Σx ) ( Σx )( Σx x ) nσ nσx y b = n x ( Σx ) ( Σx )( Σy ) ( Σx ) Σx Vol. 5, No., Januari dengan : x : nilai subyek ke i pada variabel independen y : nilai subyek ke i pada variabel dependen Unuk menguji kelinieran model diaas, digunakan abel analisis varian beriku : Tabel. Rancangan Pengujian Kelinieran Regresi Sumber Regresi JK (Jumlah Kuadra) Deraja Kebebasan JKR = Σ (Y i - Y ) RKR = Sisa JKS = Σ (Y i - Y ) n - Toal JKT = Σ (Y i - Y ) n - RKR = RK JKR JKS n F RKR F h = RKS Berlaku hubungan JKT = JKR + JKS Apabila F h (F hiung) > F (F oal), maka arinya signifikan aau model adalah linier. F dicari dengan menggunakan abel disribusi F dengan deraja kesalahan α = 5% dengan deraja kebebasan dan (n ). Seelah model ersebu diuji dan dapa dikeahui bahwa ernyaa model adalah linier, maka selanjunya dienukan besamya pengaruh variabel X erhadap variabel Y. Rumus besamya pengaruh variabel X erhadap variabel Y adalah : JKR R = JKT (Sukesiyarno, 005) b. Pengujian apakah keerampilan proses siswa pada pembelajaran maeri geomeri kelas VII dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif lebih baik dari keerampilan proses siswa dalam pembelajaran maeri geomeri menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. Unuk pengujian hipoesis ini dilakukan melalui pengujian perbedaan skor keerampilan proses siswa pada geomeri kelas VII anara pembelajaran dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif dengan pembelajaran eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga yang dilakukan melalui analisis uji banding. Sebelum dilakukan uji banding yakni dengan uji, erlebih dahulu dilakukan uji kesamaan varian. Uji kesamaan varian dilakukan unuk menguji hipoesis H 0 : Varian variabel = Varian variabel H : Varian variabel Varian variabel dengan menggunakan rumus Varian besar F = Varian kecil Kemudian nilai F hiung dibandingkan dengan F abel dengan meliha dk pembilang n (unuk variabel ) dan dk penyebu n (unuk variabel ) dengan krieria jika F hiung > F abel maka H 0 diolak (Sukesiyarno, 005). Seelah dilakukan uji kesamaan varian, maka dilakukan uji banding unuk mengeahui perbedaan skor keerampilan proses siswa anara kelas eksperimen dengan kelas konrol dengan keenuan sebagai beriku. a) Jika kedua kelompok memiliki kesamaan varian. H 0 : μ = μ H : μ μ dengan menggunakan rumus x x =, dimana S + n n S = ( n ) S + ( n ) n + n S 68

7 04 dengan krieria H 0 dierima jika < < α α, dimana diperoleh α dari dafar disribusi dengan dk = (n + n ) dan peluang ( α). b) Jika kedua kelompok memiliki varian yang idak sama Dilakukan pengujian uji erhadap hipoesis H 0 : μ = μ H : μ μ Dengan menggunakan rumus ' = x x S n S + n Dengan krieria H 0 dierima jika w + w w + w ' dengan < w + w < w + w s w =, n s w =, n (Sudjana, 00:4) Vol. 5, No., Januari Dengan melakukan uji banding dapa dikeahui apakah skor keerampilan proses siswa pada pembelajaran maeri geomeri kelas VII dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif lebih baik dari pembelajaran dengan menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. c. Uji perbedaan hasil belajar anara siswa pada kelompok aas, menengah dan bawah pada pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif. Dalam peneliian ini dilakukan pembagian kelas eksperimen kedalam kelompok aas, engah dan bawah. Hal ini dilakukan unuk meliha seberapa pengaruh pemberian perlakukan pada kelas eksperimen pada keiga kelompok siswa ersebu di aas yang diliha dari perbedaan raa-raa hasil belajar pada keiga kelompok siswa ersebu. Pembagian skor siswa kedalam kelompok aas, engah dan bawah dilakukan dengan prosenase 7%, 46% dan 7% sebagaimana pembagian skor siswa pada analisis ingka kesukaran buir soal (Subino,987:97). Pembagian Desain uji banding dalam peneliian ini dapa digambarkan sebagai beriku. = ( α ),( n ), = ( α ),( n ) Kelompok Aas μ Uji Hipoesa H 0 : μ = μ = μ 3 Kelompok Tengah μ One Way Anova Vs Kelompok Bawah μ 3 Ha : salah sau idak sama Keerangan : μ = raa-raa nilai es hasil belajar pada maeri geomeri kelas eksperimen pada kelompok aas μ = raa-raa nilai es hasil belajar pada maeri geomeri kelas eksperimen pada kelompok engah μ 3 = raa-raa nilai es hasil belajar pada maeri geomeri kelas eksperimen pada kelompok bawah Secara ringkas rancangan uji banding dalam peneliian ini dapa dijelaskan dalam abel beriku : 69

8 04 Tabel Rancangan Uji Banding Vol. 5, No., Januari Sumber Dk JK RJK Fh F Keerangan variasi Raa-raa RY R = RY/ A Liha Bandingkan Anar k- AY A=AY/(k-) abel Fh dengan F kelompok D F F Fh, H 0 Dalam k DY k dierima kelompok ( n i ) D=DY/ = ( n i ) = Toal k ΣY Keerangan : n i = JK raa-raa (RY) = ( jumlah skor iap kelompok) jumlah seluruh subyek RY = k X i= n i k X i i= JK anar kelompok (AY) = RY n i k X i i= = jumlah skor kelompok ke-i; i =,,, k n n i JK ΣY = jumlah subyek seluruh kelompok = jumlah subyek kelompok ke-i; i =,,, k = jumlah kuadra = jumlah kuadra-kuadra dari semua nilai pengamaan JK oal (JK To) = i= JK dalam kel (DY) = k ( X i ) ( X i ) ( X ) i n JKAY DY = Y RY AY Unuk α = 5%, maka H 0 diolak jika F F abel dengan dk pembilang k- dan dk penyebu = n + n k. (Sudjana, 00) Jika H 0 diolak, dieruskan dengan uji lanju ANAVA yaiu uji meode Scheffe unuk mengeahui pasangan nilai mean yang perbedaannya signifikan pada masing-masing kelompok. Langkah selanjunya masingmasing kelompok, dibandingkan dengan uji S aau meode pembanding ganda yang dikenal dengan meode Scheffe, digunakan unuk menguji hipoesis berbenuk. H 0 = μ A μ B = 0 Unuk iu dihiung : S X X SE A =, dimana B 70

9 04 SE = s + n A n B s + n A n B = dan s adalah sesaan kuadra raa-raa, dengan harga kriiknya adalah s α = ( k ). F( k ; n = k; α) Krieria Pembandingan Ganda Scheffe sebagai beriku : Apabila S h < S ; H 0 dierima S h > S ; H 0 diolak (Soejoei, 986) d. Pengujian apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran maeri geomeri kelas VII dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif lebih baik dari pembelajaran dengan menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. Unuk pengujian hipoesis ini dilakukan melalui pengujian perbedaan hasil belajar siswa pada geomeri kelas VII anara pembelajaran dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif dengan pembelajaran eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga yang dilakukan melalui analisis uji banding. Sebelum dilakukan uji banding yakni dengan uji, erlebih dahulu dilakukan uji kesamaan varian. Uji kesamaan varian dilakukan unuk menguji hipoesis H 0 : Varian variabel = Varian variabel H : Varian variabel Varian variabel dengan menggunakan rumus Varian besar F = Varian kecil Kemudian nilai F hiung dibandingkan dengan F abel dengan meliha dk pembilang n (unuk variabel ) dan dk penyebu n (unuk variabel ) dengan krieria jika F hiung > F abel maka H 0 diolak (Sukesiyarno, 005). Seelah dilakukan uji kesamaan varian, maka dilakukan uji banding unuk mengeahui perbedaan hasil belajar anara kelas eksperimen dengan kelas konrol dengan keenuan sebagai beriku. a) Jika kedua kelompok memiliki kesamaan varian. H 0 : μ = μ H : μ μ dengan menggunakan rumus Vol. 5, No., Januari = x x, dimana S + n n S = ( n ) S + ( n ) n + n dengan krieria H 0 dierima jika < <, dimana diperoleh α α α dari dafar disribusi dengan dk = (n + n ) dan peluang ( α). b) Jika kedua kelompok memiliki varian yang idak sama Dilakukan pengujian uji erhadap hipoesis H 0 : μ = μ H : μ μ Dengan menggunakan rumus x x ' = S n S + n Dengan krieria H 0 dierima jika w + w w + w < ' < w + w w + w dengan = ( α ),( n ) s w =, n, = ( α ),( n ) (Sudjana,00:4) S s w =, n Dengan melakukan uji banding dapa dikeahui apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran maeri geomeri kelas VII dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia yang dikemas dalam CD inerakif lebih baik dari pembelajaran dengan menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Peneliian Peneliian ini dilakukan sejalan dengan kegiaan pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada di SMP Siswa Uama Semarang yang berpedoman pada Silabus dan Rencana Pembelajaran 7

10 Vol. 5, No., Januari 04 yang elah disusun. Hasil peneliian secara sebagai daa kemampuan awal siswa. Dari deskripif dapa dipaparkan sebagai beriku. analisis kondisi awal siswa kelas 7C dan Analisis Daa Kondisi Awal kelas 7D dengan mengunakan program Unuk keperluan analisis daa awal, SPSS diperoleh hasil seperi erliha pada penelii menggunakan daa rapo semeser abel dan abel beriku. Tabel. Hasil Analisis Daa Kondisi Awal Group Saisics PEMAHAMAN AWAL KELAS KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL Kegiaan Pembelajaran Menggunakan Sraegi Eksposiori a. Pelaksanaan Pembelajaran Proses pembelajaran dengan menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan ala peraga dilaksanakan di kelas 7D SMP Siswa Uama Semarang sebanyak 43 siswa. Pelaksanaan Pembelajaran berlangsung seiap hari Rabu dan Sabu mulai anggal 3 Pebruari 008 sampai anggal 7 Pebruari 008. Secara umum pembelajaran berlangsung erib dan Sd. Error N Mean Sd. Deviaion Mean lancar sesuai dengan jadwal yang elah disusun penelii. ) Uji Normalias Daa Hasil Belajar Siswa Sebelum dilakukan uji lebih lanju, erlebih dahulu dilakukan uji normalias daa hasil belajar siswa. Uji normalias daa dilakukan pada variabel dependen (hasil belajar) yang salah saunya dengan uji Kolmogorov-Smirnov, menggunakan program SPSS Versi diperoleh hasil seperi erliha pada abel beriku. Tabel. Uji Normalias Daa Hasil Belajar Siswa Kelas Konrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes N Normal Parameers a,b Mos Exreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (-ailed) a. Tes disribuion is Normal. b. Calculaed from daa. Mean Sd. Deviaion Absolue Posiive Negaive HASIL BELAJAR KELAS KONTROL Hipoesis pengujian normalias daa adalah Ho : Variabel adalah normal Ha : Variabel adalah idak normal Dengan krieria, erima Ho jika nilai signifikansi > 5 %. Dari abel di aas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,80 aau sebesar 8 % > 5 %. Jadi Ho dierima. Arinya variabel hasil belajar siswa berdisribusi normal. a. Uji Normalias Daa Keerampilan Proses Siswa Dengan langkah yang sama sebagaimana pengujian normalias daa hasil belajar siswa, uji normalias daa keerampilan proses siswa kelas 7D diperoleh hasil seperi erliha pada abel beriku. 7

11 Vol. 5, No., Januari 04 Tabel. Uji Normalias Daa Keerampilan Proses Siswa Kelas Konrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes N Normal Parameers a,b Mean Sd. Deviaion Mos Exreme Absolue Differences Posiive Negaive Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (-ailed) a. Tes disribuion is Normal. b. Calculaed from daa. KETERAMPIL AN PROSES Dari abel di aas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,37 aau sebesar 3,7 % > 5 %. Jadi Ho dierima. Arinya variabel keerampilan proses siswa berdisribusi normal. Hasil uji normalias daa hasil belajar ini menjadi dasar bagi pengujian hipoesis selanjunya dengan menggunakan saisik paramerik. b. Keerampilan Proses Siswa dalam Pembelajaran Eksposiori Melalui kegiaan pengamaan selama proses pembelajaran di kelas konrol (7D) diperoleh daa keerampilan proses siswa yang dapa dideskripsikan sebagai beriku. Tabel Deskripsi Daa Keerampilan Proses Siswa Kelas Konrol Descripive Saisics KETERAMPILAN PROSES KELAS KONTROL Valid N (liswise) N Minimum Maximum Mean Sd. Deviaion Variance Dari ebel di aas dapa kia liha raaraa skor keerampilan proses siswa dalam pembelajaran menggunakan sraegi eksposiori dengan menggunakan ala peraga dan LKS sebesar 70,558 dengan skor erendah 59 dan skor eringgi 85. c. Hasil Belajar Kogniif Siswa dalam Pembelajaran Eksposiori Seelah kegiaan pembelajaran selesai, dilakukan es erulis unuk mengeahui hasil belajar kogniif siswa yang dilaksanakan pada hari Rabu anggal 7 Pebruari 008 pukul Dari hasil es kogniif diperoleh daa hasil belajar siswa yang dapa dideskripsikan sebagai beriku. 73

12 04 Vol. 5, No., Januari Tabel Deskripsi Daa Hasil Belajar Kogniif Siswa Kelas Konrol Descripive Saisics HASIL BELAJAR KELAS KONTROL Valid N (liswise) N Minimum Maximum Mean Sd. Deviaion Dari abel di aas erliha bahwa raa-raa skor hasil belajar kogniif siswa di kelas konrol sebesar 65, dengan skor erendah 50 dan skor eringgi 80. Tabel Persenase Kumulaif Hasil Belajar Siswa Kelas Konrol Valid Missing Toal Toal Sysem Cumulaive Frequency Percen Valid Percen Percen Dari abel di aas erliha bahwa sebanyak 34,9 % siswa memperoleh skor 60. Hal ersebu menunjukan 34,9 % aau sebanyak 5 siswa memperoleh skor hasil belajar di bawah Sandar Keunasan Belajar Minimal (SKBM) yang dieapkan sebesar 6. Dengan kaa lain, pembelajaran yang dilaksanakan menghasilkan keunasan belajar sebesar 65, %. d. Uji Normalias Daa ) Uji Normalias Daa Hasil Belajar Siswa Sebelum dilakukan uji lebih lanju, erlebih dahulu dilakukan uji normalias daa hasil belajar siswa. Uji normalias daa dilakukan pada variabel dependen (hasil belajar) yang salah saunya dengan uji Kolmogorov-Smirnov, menggunakan program SPSS Versi diperoleh hasil seperi erliha pada abel beriku. 74

13 04 Vol. 5, No., Januari Tabel Uji Normalias Daa Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes N Normal Parameers a,b Mos Exreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (-ailed) a. Tes disribuion is Normal. b. Calculaed from daa. Mean Sd. Deviaion Absolue Posiive Negaive HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN Hipoesis pengujian normalias daa adalah Ho : Variabel adalah normal Ha : Variabel adalah idak normal Dengan krieria erima Ho jika nilai signifikansi > 5 %. Dari abel di aas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,059 aau sebesar 5,9 % > 5 %. Jadi Ho dierima. Arinya variabel hasil belajar siswa berdisribusi normal. Hasil uji normalias daa hasil belajar ini menjadi dasar bagi pengujian hipoesis selanjunya dengan menggunakan saisik paramerik. ) Uji Normalias Daa Keerampilan Proses Siswa Dengan langkah yang sama sebagaimana pengujian normalias daa hasil belajar siswa, uji normalias daa keerampilan proses siswa kelas 7C diperoleh hasil seperi erliha pada abel beriku. Tabel Uji Normalias Daa Keerampilan Proses Siswa Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes N Normal Parameers a,b Mos Exreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (-ailed) a. Tes disribuion is Normal. b. Calculaed from daa. Mean Sd. Deviaion Absolue Posiive Negaive KETERAMPIL AN PROSES Dari abel di aas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,499 aau sebesar 49,9 % > 5 %. Jadi Ho dierima. Arinya variabel keerampilan proses siswa berdisribusi normal. e. Keerampilan Proses Siswa dalam Pembelajaran dengan Sraegi PAKET Melalui kegiaan pengamaan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen (7C) diperoleh daa keerampilan proses 75

14 Vol. 5, No., Januari 04 siswa yang dapa dideskripsikan seperi erliha pada abel beriku: Tabel Deskripsi Daa Keerampilan Proses Siswa Saisics KETERAMPILAN PROSES KELAS EKSPERIMEN N Mean Median Mode Sd. Deviaion Variance Range Minimum Maximum Valid Missing a Perceniles a. Muliple modes exis. The smalles value is shown Dari ebel di aas dapa kia liha raaraa skor keerampilan proses siswa dalam pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD Inerakif sebesar 78,364 dengan skor erendah 65 dan skor eringgi 89. f. Hasil Belajar Kogniif Siswa dalam Pembelajaran dengan Sraegi PAKET Seelah kegiaan pembelajaran selesai, dilakukan es erulis unuk mengeahui hasil belajar kogniif siswa yang dilaksanakan pada hari Sabu anggal Mare 008 pukul Dari hasil es kogniif diperoleh daa hasil belajar siswa yang dapa dideskripsikan seperi erliha pada abel beriku. Tabel Deskripsi Daa Hasil Belajar Kogniif Siswa Saisics HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN N Mean Median Sd. Deviaion Variance Range Minimum Maximum Valid Missing Perceniles

15 04 Vol. 5, No., Januari Dari abel di aas erliha bahwa raaraa skor hasil belajar kogniif siswa di kelas eksperimen sebesar 69,438 dengan skor erendah 55 dan skor eringgi 90. Pengaruh keerampilan berproses siswa dalam pembelajaran maemaika dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif erhadap hasil belajar siswa. Sebelum menenukan seberapa besar pengaruh variabel dependen (keerampilan proses) erhadap variabel independen (hasil belajar siswa), erlebih dahulu dilakukan uji kelinearan persamaan regresi. Ho : β = 0 (persamaan regresi idak linear) Ha : β 0 (persamaan regresi linear) Dengan krieria erima Ho jika nilai signifikansi > 5 %. Dari analisis dengan menggunakan SPSS Versi ersebu diperoleh hasil seperi erliha pada abel beriku. Tabel Hasil Analisis Persamaan Regresi Coefficiens a Unsandardized Coefficiens Sandardized Coefficiens Model B Sd. Error Bea Sig. (Consan) KETERAMPILAN PROSES a. Dependen Variable: HASIL BELAJAR Dari abel Coefficiens a dikeahui persamaan regresinya adalah: Ŷ = 3, ,840 X. Tabel Hasil Analisis Linierias Persamaan Regresi Model Regression Residual Toal ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a a. Predicors: (Consan), KETERAMPILAN PROSES b. Dependen Variable: HASIL BELAJAR Dari abel ANOVA b dikeahui nilai signifikansi sebesar 0,00 = 0 % < 5 %. Berari Ho diolak. Arinya, persamaan regresi linear. Tabel Besarnya Pengaruh Keerampilan Proses Model Summary b Model R R Square Adjused R Square Sd. Error of he Esimae Durbin-W ason.760 a a. Predicors: (Consan), KETERAMPILAN PROSES b. Dependen Variable: HASIL BELAJAR 77

16 04 Vol. 5, No., Januari Dari abel Model Summary b dikeahui besarnya pengaruh variabel keerampilan proses erhadap hasil belajar siswa dapa diliha dari nilai R Square yakni sebesar 0,578 aau sebesar 57,8 %. Arinya keerampilan proses mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 57,8 %. Sisanya sebesar 4, % dipengeruhi fakor lain. Perbandingan keerampilan berproses siswa anara pembelajaran maemaika dengan menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif dengan keerampilan proses siswa dalam pembelajaran maemaika menggunakan sraegi eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga. Unuk mengeahui pembelajaran mana yang lebih baik, dilakukan uji banding keerampilan proses unuk menguji hipoesis beriku. Ha : μ μ (raa-raa kedua kelas idak sama) Dengan krieria olah Ho jika nilai signifikansi > 5%. Jika elah dikeahui edapa perbedaan keerampilan proses dianara kedua kelas, dengan meliha raa-raa keerampilan proses kedua kelas dapa dikeahui kelas mana yang memiliki keerampilan proses lebih baik, yang pada akhirnya dapa kia keahui sraegi mana yang lebih baik. Sebelum dilakukan uji banding erlebih dahulu dikakukan uji kesamaan varians dianara kedua kelas. Ho : Varians = Varians Ha : Varians Varians Dengan krieria erima Ho jika nilai signifikansi > 5 %. Dari analisis dengan menggunakan SPSS Versi ersebu diperoleh hasil seperi erliha pada abel beriku. Ho : μ = μ (raa-raa keerampilan proses kedua kelas sama) Tabel Hasil Uji Banding Skor Keerampilan Proses Siswa Independen Samples Tes PERBANDINGAN SKOR KETERAMPILAN PROSES Equal variances assumed Equal variances no assumed Levene's Tes for Equaliy of Variances F Sig. df Sig. (-ailed) -es for Equaliy of Means Mean Difference 95% Confidence Inerval of he Sd. Error Difference Difference Lower Upper Dari abel di aas dapa kia liha pada kolom Levene s Tes for Equaliy of Variances nilai F hiung sebesar 0,04 dengan nilai signifikansi sebesar 0,747 lebih besar dari 5 %. Berari Ho dierima. Arinya keerampilan proses kedua kelas memiliki varians yang sama. Oleh karena kedua kelas memiliki varians yang sama maka dapa kia liha dari perhiungan di aas harga pada baris Equal variances assumed sebesar 5,36 dengan ingka signifikansi 0,000 = 0 % < 5 %. Berari Ho diolak. Arinya, daa ersebu menunjukan bahwa erdapa perbedaan raa-raa keerampilan proses kedua kelas (kelas 7C dan 7D) yang signifikan. Selanjunya raa-raa keerampilan proses kedua kelas dapa kia jadikan indikaor unuk mengeahui sraegi pembelajaran mana yang lebih baik. Dari perhiungan SPSS menunjukan daa sebagai beriku. Tabel Raa-raa Skor Keerampilan Proses Siswa Group Saisics PERBANDINGAN SKOR KETERAMPILAN PROSES KELAS KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL Sd. Error N Mean Sd. Deviaion Mean

17 04 Vol. 5, No., Januari Daa diaas menunjukan nilai raaraa keerampilan proses siswa di kelas eksperimen sebesar 78,364 lebih besar dari raa-raa keerampilan proses siswa di kelas konrol sebesar 70, 558. Dari daa ersebu dapa disimpulkan bahwa sraegi pada kelas eksperimen menghasilkan keerampilan proses yang lebih baik dari sraegi yang dierapkan pada kelas konrol. Perbedaan hasil belajar anara siswa pada kelompok aas, menengah dan bawah pada pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif Pengujian ini dilakukan unuk mencari jawaban dari pemasalahan Apakah erdapa perbedaan hasil belajar anara siswa pada kelompok aas menengah dan bawah pada pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif? Analisis daa dilakukan unuk menguji hipoesis beriku. Ho : μ = μ = μ 3 (raa-raa hasil belajar keiga kelompok sama) Ha : raa-raa keiga kelompok idak semua sama Dengan krieria olah Ho jika nilai signifikansi > 5%. Dari analisis dengan menggunakan SPSS Versi ersebu diperoleh hasil sebagai beriku. Tabel Hasil Belajar anar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen PERBANDINGAN NILAI KELOMPOK DI KELAS EKSPERIMEN KELOMPOK ATAS KELOMPOK TENGAH KELOMPOK BAWAH Toal Descripives 95% Confidence Inerval for Mean N Mean Sd. Deviaion Sd. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Unuk mengeahui adanya perbedaan hasil belajar dapa kia liha pada abel ANOVA beriku. Tabel Hasil Uji Banding anar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen ANOVA PERBANDINGAN NILAI KELOMPOK DI KELAS EKSPERIMEN Sum of Squares df Mean Square F Sig. Beween Groups Wihin Groups Toal Dari abel di aas erliha nilai signifikansi sebesar 0,000 < 5%. Berari Ho diolak. Arinya, erdapa perbedaan hasil belajar pada keiga kelompok siswa pada kelas eksperimen. Perbandingan hasil belajar siswa anara pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif dengan pembelajaran eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga Pengujian ini dilakukan unuk mencari jawaban dari pemasalahan Manakah yang lebih baik anara pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif dengan pembelajaran eksposiori menggunakan LKS dan Ala Peraga? 79

18 04 Unuk mengeahui pembelajaran mana yang lebih baik, dilakukan uji banding hasil belajar dari kedua sraegi pembelajaran ersebu unuk menguji hipoesis beriku. Ho : μ = μ (raa-raa hasil belajar kedua kelas sama) Ha : μ μ (raa-raa kedua kelas idak sama) Dengan krieria olah Ho jika nilai signifikansi > 5%. Jika elah dikeahui edapa perbedaan hasil belajar dianara kedua kelas, dengan meliha raa-raa hasil belajar kedua kelas dapa dikeahui kelas mana yang Vol. 5, No., Januari memiliki hasil belajar lebih baik, yang pada akhirnya dapa kia keahui sraegi mana yang lebih baik. Sebelum dilakukan uji banding erlebih dahulu dikakukan uji kesamaan varians dianara kedua kelas. Ho : Varians = Varians Ha : Varians Varians Dengan krieria erima Ho jika nilai signifikansi > 5 %. Dari analisis dengan menggunakan SPSS Versi ersebu diperoleh hasil sebagai beriku. Tabel Hasil Uji Kesamaan Varians Hasil Belajar Independen Samples Tes PERBANDINGAN HASIL BELAJAR Equal variances assumed Equal variances no assumed Levene's Tes for Equaliy of Variances F Sig. df Sig. (-ailed) -es for Equaliy of Means Mean Difference 95% Confidence Inerval of he Sd. Error Difference Difference Lower Upper Dari abel di aas dapa kia liha pada kolom Levene s Tes for Equaliy of Variances nilai F hiung sebesar,59 dengan nilai signifikansi sebesar 0, lebih besar dari 5 %. Berari Ho dierima. Arinya hasil belajar kedua kelas memiliki varians yang sama. Oleh karena kedua kelas memiliki varians yang sama maka dapa kia liha dari perhiungan di harga pada baris Equal variances assumed sebesar 3,009 dengan ingka signifikansi sebesar 0,003 = 0,3 % < 5 %. Berari Ho diolak. Arinya, erdapa perbedaan raa-raa hasil belajar kedua kelas (kelas 7C dan 7D) yang signifikan. Selanjunya raa-raa hasil belajar kedua kelas dapa kia jadikan indikaor unuk mengeahui sraegi pembelajaran mana yang lebih baik. Tabel Perbandingan Raa-raa Hasil Belajar Siswa Group Saisics PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KELAS KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL Sd. Error N Mean Sd. Deviaion Mean Daa di aas menunjukan nilai raaraa hasil belajar siswa di kelas eksperimen sebesar 69,438 lebih besar dari raa-raa hasil belajar siswa di kelas konrol sebesar 65,0000. Dari daa ersebu dapa disimpulkan bahwa sraegi pada kelas eksperimen lebih baik dari sraegi yang dierapkan pada kelas konrol. Pengujian erhadap arge raa-raa hasil belajar kogniif siswa sebesar 65 dan keunasan belajar siswa melalui pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif sebesar 75%. 80

19 04 Pengujian ini dilakukan unuk mencari jawaban salah sau indikaor keefekifan pembelajaran menggunakan sraegi PAKET berbasis mulimedia dalam kemasan CD inerakif yakni ercapainya arge raa-raa hasil belajar sebesar 6,5 dengan keunasan belajar klasikan sebesar 75 %. Unuk menjawab peranyaan ersebu, dilakukan uji banding hasil belajar unuk menguji hipoesis beriku. Ho : μ = 6,5 (raa-raa hasil belajar < 6,5) Vol. 5, No., Januari Ha : μ 6,5 (raa-raa hasil belajar 6,5) Dengan krieria olah Ho jika nilai signifikansi < 5%. Jika elah dikeahui bahwa raa-raa hasil belajar elah mencapai 65, dengan meliha raa-raa hasil belajar ersebu dapa dikeahui berapa epanya raa-raa hasil belajar siswa. Dari analisis dengan menggunakan SPSS Versi ersebu diperoleh hasil sebagai beriku Tabel Uji Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen One-Sample Tes HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN Tes Value = 65 95% Confidence Inerval of he Mean Difference df Sig. (-ailed) Difference Lower Upper Dari abel di aas dapa kia liha nilai hiung sebesar 3,96 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang kurang dari 5 %. Berari Ho diolak. Arinya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen mencapai 6,5. Selanjunya nilai raa-raa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dapa kia liha dari able beriku. Tabel Raa-raa Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen One-Sample Saisics HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN Sd. Error N Mean Sd. Deviaion Mean Daa diaas menunjukan nilai raaraa kelas eksperimen sebesar 69,438. Dari daa ersebu dapa disimpulkan bahwa sraegi pada kelas eksperimen mencapai arge nilai raa-raa hasil belajar sebesar 65. Unuk meliha seberapa keunasan klasikal, dengan analisis deskripif menggunakan program SPSS Versi diperoleh hasil sebagai beriku. 8

20 04 Vol. 5, No., Januari Tabel Pesenase Kumulaif Daa Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Valid Missing Toal Toal Sysem Cumulaive Frequency Percen Valid Percen Percen Dengan meliha kolom Cumulaive Percen pada abel di aas dapa kia liha bahwa erdapa 3,6 % siswa dengan nilai 60. Dengan demikian, sebanyak 86,4 % siswa elah unas belajar dengan baas keunasan yang dieapkan SMP Siswa Uama Semarang sebesar 6. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh keerampilan berproses siswa erhadap hasil belajar siswa Dari hasil analisis dengan menggunakan uji regresi sederhana dikeahui persamaan regresinya adalah Ŷ = 3, ,840X, Ŷ adalah variabel hasil belajar, dan X variabel keerampilan proses. Harga 3,760 merupakan nilai konsana yang menunjukkan bahwa jika seorang siswa idak mempunyai keerampilan proses, maka hasil belajar yang diperoleh sebesar 3,760. Sedangkan harga 0,840 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa seiap kenaikan skor keerampilan proses sebesar, maka akan diiringi kenaikan hasil belajar sebesar 0,840. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil adanya pengaruh keerampilan proses siswa dalam pembelajaran erhadap hasil belajar siswa sebesar 0,578 aau sebesar 57,8 %. Arinya keerampilan proses mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 57,8 %. Sisanya sebesar 4, % dipengaruhi fakor lain. Fakor ersebu bisa dari kemampuan siswa, penggunaan peraga, CD inerakif, aau pengaruh peran guru dalam pembelajaran di kelas. Hal ersebu disebabkan sraegi PAKET dengan pendekaan Problem Base Insrucion melalui kegiaan diskusi dan penemuan dalam kelompok menunu inerakifias siswa dalam proses belajar. Aspek inerakifias siswa dengan seluruh komponen belajar baik buku, peraga, CD inerakif, LTS, eman, dan guru, yang ercermin dari keerampilan proses siswa dalam pembelajaran menunjukan kemampuan siswa dalam mengikui pola pembelajaran dan kemauan yang kua unuk memahami maeri yang dipelajari. Melalui kegiaan penemuan dan diskusi, ernyaa mampu mencipakan suasana belajar yang berpusa pada siswa. Guru lebih banyak berperan sebagai fasiliaor dalam proses belajar siswa unuk menemukan pengeahuannya. Pembelajaran PAKET juga dirancang unuk melakukan opimalisasi seluruh fasilias yang akan mampu mendukung keberhasilan belajar siswa yang berupa peraga, LTS, dan CD inerakif. Hal ini sejalan dengan eori belajar bermakna David Ausubel (dalam Suparno,997:53) yang berhubungan era keika siswa melakukan kegiaan penemuan dan diskusi pada kelompok, dimana siswa belajar akif dalam menemukan pengeahuannya sendiri dan mengkaikan pengeahuan yang baru dengan pengerianpengerian yang elah mereka miliki sebelumnya. Teori belajar bermakna Ausubel juga menunu kemampuan guru unuk memahami pengeahuan dasar yang elah dimiliki siswa dan melakukan bimbingan agar proses asimilasi pengeahuan yang elah dimiliki siswa dengan pengeahuan baru yang diperoleh berjalan dengan baik. Dalam hubungannya dengan peneliian ini, eori dan pandangan konsrukivisme ini adalah bahwa unuk memperoleh konsep baru, siswa diajak 8

21 04 melalui kerja kelompok unuk mencari dan menemukan pengeahuan baru. Perbandingan keerampilan berproses siswa pada masing-masing sraegi pembelajaran Dari hasil analisis dengan menggunakan uji (Independen-Samples T Tes) diperoleh nilai hiung sebesar 5,36 dengan ingka signifikansi sebesar 0,000 = 0 % < 5 %. Arinya, daa ersebu menunjukan bahwa erdapa perbedaan raa-raa keerampilan proses kedua kelas (kelas 7C dan 7D) yang signifikan. Selanjunya dari raa-raa keerampilan proses kedua kelas menunjukan nilai raa-raa keerampilan proses kelas eksperimen sebesar 78,364 lebih besar dari raa-raa keerampilan proses kelas konrol sebesar 70, 558. Dari daa ersebu dapa disimpulkan bahwa sraegi pada kelas eksperimen menghasilkan keerampilan proses yang lebih baik dari sraegi yang dierapkan pada kelas konrol. Hal ini sejalan dengan eori belajar Ausubel juga membedakan belajar kedalam dua kaegori yakni belajar menerima dan belajar menemukan. Pada belajar menerima, benuk akhir dari maeri yang diajarkan iu diberikan langsung oleh guru, sedangkan belajar menemukan benuk akhir iu harus dicari siswa. Teori belajar Bruner (dalam Dwijano, 007:48) mengungkapkan bahwa perolehan pengeahuan merupakan suau proses inerakif, arinya orang yang belajar berineraksi dengan lingkungannya secara akif, perubahan erjadi pada pada diri individu dan lingkungannya. Dengan kaa lain kegiaan penemuan dalam sraegi PAKET mampu menumbuhkan keerampilan proses siswa dalam pembelajaran. Berbeda dengan pembelajaran eksposiori dimana guru lebih berperan dalam proses ransfer pengeahuan kepada siswa. Dalam pembelajaran eksposiori seorang guru penyampaian pelajaran kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan maeri dan conoh soal diserai anya jawab (Suyino,004:4). Meode ini idak menekankan penonjolan akivias psikis seperi akivias menal siswa, kegiaan erpusa pada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran), pengeahuan yang didapa cepa hilang, dan kepadaan konsep dan auran-auran yang diberikan dapa berakiba siswa idak menguasai bahan pelajaran yang diberikan (Suharyono,996). Semuanya berakiba pada keerampilan proses yang kurang berkembang secara opimal pada pembelajaran dengan menggunakan sraegi eksposiori. Vol. 5, No., Januari Hasil analisis ersebu menunjukan bahwa sraegi PAKET idak hanya mampu meningkakan hasil belajar siswa yang berada pada kelompok aas, namun juga mampu meningkakan hasil belajar siswa yang berada pada kelompok engah dan bawah. Hal ersebu erliha dari raa-raa hasil belajar siswa pada kelompok engah dan bawah yang menunjukan hasil yang lebih baik jika dibandingkan raa-raa hasil belajar siswa pada kelompok engah dan bawah pada kelas konrol. Perbedaan hasil belajar anar sraegi pembelajaran yang berbeda Hasil analisis daa hasil belajar kogniif siswa pada kelas eksperimen dan kelas konrol dengan uji sebagaimana dapa diliha pada abel 39 diperoleh nilai hiung = 3,009 dengan ingka signifikansi sebesar 0,003 = 0,3 % < 5 %. Arinya, erdapa perbedaan raa-raa hasil belajar kedua kelas yang signifikan. Selanjunya dari raa-raa hasil belajar kedua kelas dikeahui nilai raaraa hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 69,43 lebih besar dari raa-raa hasil belajar kelas konrol yang hanya sebesar 65,00 sebagaimana dapa diliha pada abel 40. Daa ersebu membukikan bahwa sraegi pada kelas eksperimen lebih baik dari sraegi yang dierapkan pada kelas konrol. PENUTUP Simpulan. Pengembangan model pembelajaran kooperaif dengan menggunakan sraegi PAKET, melipui. a. Pengembangan perangka pembelajaran model Cooperaive Learning dengan menggunakan sraegi PAKET yang melipui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Tugas Siswa (LTS), dan Lembar Bacaan. b. Insrumen pengamaan berupa lembar observasi keerampilan proses siswa dalam pembelajaran. c. Respon siswa erhadap pelaksanaan pembelajaran maemaika dengan menggunakan sraegi PAKET. d. Insrumen es hasil belajar siswa.. Pengembangan model pembelajaran kooperaif dengan menggunakan sraegi PAKET menghasilkan pembelajaran yang efekif. 3. Proses pembelajaran dengan menggunakan sraegi PAKET yang dilakukan melalui kegiaan penemuan dengan pendekaan Problem Base Insrucion berpusa pada siswa, guru berperan sebagai fasiliaor. 83

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA Rika Mulyai Musika Sari Program Sudi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia

Lebih terperinci

Unnes Science Education Journal

Unnes Science Education Journal USEJ 3 (1) (014) Unnes Science Educaion Journal hp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN LKS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newon pada Siswa X SMA Negeri 4 Palu Nursia, Darsikin, dan Syamsu Shiajung@yahoo.co.id Pend. Fisika, FKIP, Universias

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

Statistika Inferensi Tentang Ratarata Dua Populasi Independen

Statistika Inferensi Tentang Ratarata Dua Populasi Independen Saisika Inferensi Tenang aaraa Dua Populasi Independen Populasi aa-raa = µ (idak dikeahui) Sampel Ukuran = n (besar) aa-raa = X Deviasi Sandar = S Uji Hipoesis enang Perbedaan aa-raa Sampel Besar Saisik

Lebih terperinci

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11 PERBEDAAN PENERAPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KOMPETENSI MEMBUAT POLA CELANA PANJANG (SLACK) DI SMK NEGERI 3 KEDIRI Aufa Rohmaul Laili Mahasiswi Program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

Indah Nursuprianah, Darsono

Indah Nursuprianah, Darsono Perbedaan Kemampuan Komunikasi Maemaika Siswa Yang Menggunakan Pendekaan Pembelajaran Realisic Mahemaic Educaion (RME) Dan Pendekaan Konvensional Indah Nursuprianah, Darsono Program Sudi Pendidikan Maemaika,

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V Ni Nyoman Niha Samadhi, Puu Nanci Riasini. (17). Pengaruh Pembelajaran Quanum Berbanuan Permainan Dalam Pembelajaran Terhadap Keakifan Dan Hasil Belajar Kogniif IPA Siswa Kelas V. Inernaional Journal of

Lebih terperinci

Bagian 7. Jawab. Uji Hipotesis. Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Parametrik. Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Nonparametrik

Bagian 7. Jawab. Uji Hipotesis. Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Parametrik. Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Nonparametrik Jawab p = proporsi sekrearis di seluruh perkanoran di Bandung yang diperlengkapi dengan kompuer di ruang kerjanya Karena p idak dikeahui, asumsikan nilainya.5 q = 1 p =.5 Tingka keyakinan 95% =.5 dan /

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK Kompeensi Dasar paramerik. Mahasiswa memahami enang beberapa eknik analisis saisik non Indikaor Pencapaian Mahasiswa dapa: a. Menjelaskan, menghiung dan menerapkan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (PERKIRAAN INTERVAL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS)

REGRESI LINIER SEDERHANA (PERKIRAAN INTERVAL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS) REGRESI LINIER SEDERHANA (PERKIRAAN INTERVAL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS) PowerPoin Slides by Yana Rohmana Educaion Universiy of Indonesian 007 Laboraorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Seiabudi 9

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

Eviani Damastuti-Penerapan Strategi KWL untuk..

Eviani Damastuti-Penerapan Strategi KWL untuk.. PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA Eviani Damasui dan Sugini *) sugini@fkip.uns.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

Muhammad Firdaus, Ph.D

Muhammad Firdaus, Ph.D Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGSD. Oleh:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGSD. Oleh: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA KEGIATAN MENGENAL BAGIAN TUBUH HEWAN TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BAGIAN TUBUH MAKHLUK HIDUP KELAS IV SDN SEMAMPIR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang

Lebih terperinci

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar Kumpulan Makalah Seminar Semiraa 013 Fakulas MIPA Universias Lampung Penduga Daa Pada Rancangan Bujur Sangkar Lain Dasar Idhia Sriliana Jurusan Maemaika FMIPA UNIB E-mail: aha_muflih@yahoo.co.id Absrak.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Metode Tanya Jawab dan Pemahama Materi.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Metode Tanya Jawab dan Pemahama Materi. ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Meode Demonsrasi Dan Meode Tanya Jawab Terhadap Peningkaan Pemahama Maeri PAI Kelas X di SMK SORE Tulungagung, ini diulis oleh Sulikhah Khoirul Nikmah, NIM. 2811133252.

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) Anon Wijaya Jl. Indusri Sandang 1 Blok D No. 7A Kemanggisan,

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN Volume, Nomor, Juni 7 ISSN 978-77 Barekeng, Juni 7 hal6-5 Vol No ANALISIS VARIANS MULTIVARIAT PADA EKSPERIMEN DENGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Variance Mulivaria Analysis for Experimen wih Complee Random

Lebih terperinci

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN BIJAK Volume 14, No. 02, Sepember 2017 Majalah Ilmiah Insiu STIAMI PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DENGAN KONFLIK KOGNITIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KABUPATEN MERAUKE Caecilia Henny Seya Wai Universias Musamus Merauke

Lebih terperinci

Metode Regresi Linier

Metode Regresi Linier Modul 1 Meode Regresi Linier Prof. DR. Maman Djauhari A PENDAHULUAN nalisis regresi linier, baik yang sederhana maupun yang ganda, elah Anda pelajari dalam maa kuliah Meode Saisika II. Dengan demikian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies IJCETS 3 (1) (2014): 39-46 Indonesian Journal of Curriculum and Educaional Technology Sudies hp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jkp PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGENAI RAGAM BUDAYA

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN perpusakaan.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Indonesia dengan periode ahun 984 sampai dengan ahun 0. Peneliian ini memfokuskan pada fakor-fakor

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

Muhammad. Reza.Prasetya

Muhammad. Reza.Prasetya Muhammad. Reza.Praseya YTH Responden Nama saya Muhammad. Reza. Praseya, mahasiswa semeser akhir di Universias Bina Nusanara Inernaional yang saa ini sedang dalam proses mengerjakan ugas akhir (skripsi)

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE CRIPT DALAM MENINGKATKAN PRETAI BELAJAR IWA Yuli Trilarasai, Iskandar yah dan Muhammad Basri FKIP Unila Jalan Prof. Dr. oemanri Brojonegoro No. Bandar Lampung 3545

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci