MEMAKSIMUMKAN NILAI HARAPAN KEKAYAAN INVESTOR DENGAN STRATEGI INVESTASI SAHAM DUA PERUSAHAAN YANG BERGABUNG NUR AZIEZAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMAKSIMUMKAN NILAI HARAPAN KEKAYAAN INVESTOR DENGAN STRATEGI INVESTASI SAHAM DUA PERUSAHAAN YANG BERGABUNG NUR AZIEZAH"

Transkripsi

1 MEMAKIMUMKAN NILAI HARAPAN KEKAYAAN INVETOR DENGAN TRATEGI INVETAI AHAM DUA PERUAHAAN YANG BERGABUNG NUR AZIEZAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 0

2 ABTRAK NUR AZIEZAH Memaksmumkan Nla Harapan Kekayaan Invesor dengan raeg Invesas aham Dua Perusahaan yang Bergabung Dbmbng oleh IWANDI dan ENDAR HAAFAH NUGRAHANI aham merupakan sarana nvesas yang palng populer Harga saham berubah secara dnams dan acak Dasumskan perubahan harga saham mengku gerak Brown Ada kemungknan nvesor dapa memperoleh keunungan yang lebh besar jka perusahaannya bergabung dengan perusahaan lan Jka erjad penggabungan dua perusahaan maka erjad kombnas lnear dua harga saham yang mengku gerak Brown Tujuan dar karya lmah n adalah menenukan nla harapan yang maksmum dar kekayaan nvesor dengan sraeg nvesas saham dua perusahaan yang bergabung Hasl kajan dalam suau eorema yang menyaakan bahwa sraeg yang dgunakan adalah dengan melha ngka reurn saham perusahaan pada saa erenu Dengan eorema ersebu dbukkan bahwa ada dua kemungknan bag nvesor, yau bernvesas d kedua perusahaan aau bernvesas d salah sau perusahaan saja Nla harapan dar kekayaan nvesor akan maksmum jka alokas nvesas d dua perusahaan adalah maksmum Kaa kunc: gerak Brown, nla harapan, saham, sraeg

3 ABTRACT NUR AZIEZAH Maxmzng Expeced Value of Wealh wh Invesmen raegy on ocks of Two Mergng Companes upervsed by IWANDI and ENDAR HAAFAH NUGRAHANI ock s he mos popular form of nvesmen Is prce changes dynamcally and randomly I s assumed ha he prce moves accordng o Brownan moon Invesors can earn more prof when a company merges wh anoher one In case of a merger of wo companes, here s a lnear combnaon of wo sock prces ha change accordng o Brownan moon The objecve of hs research s o deermne he expeced value of nvesor s wealh wh a ceran sraegy The resul s presened n a heorem, whch descrbes he nvesmen sraegy accordng o he company s sock reurn a ceran me I has been proved ha he nvesor can have wo possbles, e he nvesor does no nves n eher companes, or he nvesor nves only n one company The expeced value of wealh wll be maxmum f he allocaon of nvesmen n boh companes are maxmum Keywords: Brownan moon, expeced value, sock, sraegy

4 MEMAKIMUMKAN NILAI HARAPAN KEKAYAAN INVETOR DENGAN TRATEGI INVETAI AHAM DUA PERUAHAAN YANG BERGABUNG NUR AZIEZAH krps ebaga salah sau syara unuk memperoleh gelar arjana ans pada Fakulas Maemaka dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Peranan Bogor DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 0

5 Judul krps Nama NRP : Memaksmumkan Nla Harapan Kekayaan Invesor dengan raeg Invesas aham Dua Perusahaan yang Bergabung : Nur Azezah : G Menyeuju, Pembmbng I Pembmbng II Drs swand, M Dr Ir Endar Hasafah Nugrahan, M NIP NIP Mengeahu, Keua Deparemen Maemaka Dr Berlan eaway, M NIP Tanggal Lulus :

6 KATA PENGANTAR Puj dan syukur penuls panjakan kepada Allah WT aas segala rahma dan karuna-nya sehngga karya lmah n berhasl dselesakan Penyusunan karya lmah n juga dak lepas dar banuan berbaga phak Unuk u penuls mengucapkan erma kash yang sebesar-besarnya kepada: Drs swand, M selaku dosen pembmbng I (erma kash aas semua lmu, kesabaran, movas, dan banuannya selama penulsan skrps n) Dr Ir Endar Hasafah Nugrahan, M selaku dosen pembmbng II (erma kash aas semua lmu, saran, dan movasnya) 3 Ir Reno Budar, M selaku dosen penguj (erma kash aas semua lmu dan sarannya) 4 emua dosen Deparemen Maemaka (erma kash aas semua lmu yang elah dberkan) 5 Bu us, Bu Ade, Bu Mars, Mas Den, Mas Yono, Mas Her 6 Keluargaku ercna: Bapak (erma kash aas semua nasha dan movasnya Kengnan Bapak udah Cc laksanakan), Ibu (erma kash banyak aas semua doa, dukungan, kash sayang, dan kesabarannya), Teeh (erma kash sudah membanu memerksa ugas akhr dan slde presenas), Mang Taa, Mang Wanda, Mang Kanda, Mang Yad, Mang Asep, Mas Angg, Ene, Mang Iam, Pak Asep, dan lan-lan (erma kash aas doanya) 7 Teman-eman Mah 43: Dand, Gand, ubro, Des, Rzky N, Rzky N, Apr, lame, Irsyad, Narsh, Fardan, Davd, Kunoaj, endy, Ran, Ace, Zulkarnaen, Mubarok, Fazal, Dw, Nanu, yahrul, Kk, Pel, dan lan-lan (erma kash doanya, senang bsa belajar bersama) 8 BBB : Ka Amn, lame, Eck, yahrul, Des, N (erma kash doanya, senang bsa mengukr kenangan bersama) 9 Keluarga Bahaga : Mba La Y (erma kash aas banuannya Ilmunya sanga bermanfaa), Mba Ana (erma kash sudah member semanga dan movas, share pengalamannya sanga berharga), Ka Ipu (erma kash sudah sabar membanu), slame (erma kash sudah membanu mencar buku, erma kash dak bosan member semanga dan movasnya dengan berbaga cara), Mas Ian, Eck, Ayu, Mega (erma kash aas doanya) 0 Adk-adk Mah 44 dan Mah 45: erma kash aas doa, semanga dan dukungannya Keluarga Yapsr : Pak Andr, Bu dodo, Kevn, Krse erma kash aas banuannya Teman-eman KR PMI koa Bogor (erma kash aas semanga dan doanya) 3 emua phak yang elah ku membanu bak secara morl maupun secara maerl emoga karya lmah n dapa bermanfaa bag duna lmu pengeahuan khususnya Maemaka dan menjad nspras bag penelan-penelan selanjunya Bogor, epember 0 Nur Azezah

7 RIWAYAT HIDUP Penuls dlahrkan d Bogor pada anggal 8 Jun 988 sebaga anak bungsu dar dua bersaudara, anak dar pasangan udardja (alm) dan Nurulhuda Tahun 000 penuls lulus dar DN ndangbarang 6 Bogor Tahun 003 penuls lulus dar MPN 4 Bogor Tahun 006 penuls lulus dar MAN Bogor dan pada ahun yang sama lulus seleks masuk IPB melalu jalur eleks Penermaan Mahasswa Baru (PMB) Penuls memlh Jurusan Maemaka, Fakulas Maemaka dan Ilmu Pengeahuan Alam elama mengku perkulahan, penuls akf pada kegaan kemahasswaan Gumaka (Gugus Mahasswa Maemaka) sebaga saf Bro Kadersas Deparemen Pengembangan umber Daya Manusa (PDM) perode Penuls juga akf mengku kepanaan Masa Perkenalan Deparemen (MPD) sebaga Koordnaor dvs Meds

8 DAFTAR II DAFTAR II DAFTAR LAMPIRAN I PENDAHULUAN Laar Belakang Tujuan II LANDAAN TEORI Invesas, aham, dan Volalas Proses okask 3 Gerak Brown 4 Pergerakan Harga aham 3 5 Proses Wener Umum 3 6 Proses Io 4 7 Lema Io 4 8 Proses okask unuk Harga aham 4 III HAIL DAN PEMBAHAAN 5 3 Teorema 5 3 Proposs 6 33 Proposs 7 34 Akba 9 35 Nla Harapan Kekayaan Invesor 9 IV IMPULAN DAN ARAN 0 4 mpulan 0 4 aran 0 DAFTAR PUTAKA 0 DAFTAR LAMPIRAN Lampran : Pembukan Persamaan (5) dan (6) Lampran : Pembukan Persamaan (34) dan (35) 4

9 I PENDAHULUAN Laar Belakang Tujuan suau nvesas adalah unuk memperoleh keunungan yang besar dengan ngka resko yang rendah aa n keberadaan pasar modal elah menjad salah sau benuk nvesas yang dapa memberkan keunungan yang cukup besar alah sau nsrumen uama yang dperdagangkan d pasar modal adalah saham aham merupakan nsrumen pasar keuangan yang palng populer Perusahaan menerbkan saham unuk menambah dana perusahaan Fakor yang mempengaruh besarnya permnaan saham dan penawaran saham adalah ngka harga saham ersebu Apabla harga saham dnla erlalu ngg oleh pasar, maka jumlah permnaan akan berkurang ebalknya, bla pasar menla erlalu rendah, jumlah permnaan akan menngka Ada kemungknan nvesor dapa memperoleh keunungan yang lebh besar jka perusahaannya bergabung dengan perusahaan lan Keka penggabungan berlangsung pada waku T, ka mengasumskan bahwa raso dar dua harga saham akan sama dengan, T C T Konsana n merupakan raso harga saham dar dua perusahaan yang menggan saham lama mereka dengan yang baru dar perusahaan yang bersau Dasumskan bahwa nformas n erseda unuk orang dalam, arnya hanya yang melakukan merger saja yang mengeahu, selan u dak Ada banyak conoh dar pasar konvergen keka ada dua aau lebh proses dar harga saham, ngka bursa, aau ngka suku bunga yang salah sau dapa memlk banyak nformas enang perubahan perkembangan yang akan daang Jka dak dbaas, maka orang dalam dapa mencapa kekayaan ak erhngga dalam waku yang erbaas karena orang ersebu mempunya cukup nformas ambahan dbandng orang lan yang berada d pasar Hal n jelas sesuau yang ka ngn kesampngkan Dasumskan nformas ambahan hanya erseda unuk orang dalam yau penggabungan akan erjad pada waku Ada model sraeg yang dharapkan memaksmalkan kekayaan akhr mengku gerak Brown raeg dbaas oleh kendala pada waku yang sngka yang berkaan dengan kekayaan sekarang Pada saa penggabungan dua perusahaan, konds n sama arnya dengan kombnas lnear dar dua harga saham yang mengku gerak Brown Hal n serupa dengan proses jembaan Brown, eap proses dua dmens Ka mengacu pada proses jembaan Brown planar dan menyaakan sebaga solus bag suau ssem persamaan dferensal yang mengku dua gerak Brown Poss n merupakan ssem persamaan dferensal unuk dua harga saham, begu juga unuk dnamka kekayaan dar sraeg opmal yang demukan Karya lmah n merupakan rekonsruks dar ulsan Jonsson & Vecer (005) yang berjudul Insder Tradng n Convergen Markes Tujuan Tujuan penulsan karya lmah n adalah menenukan nla harapan yang maksmum dar kekayaan nvesor dengan sraeg nvesas saham pada dua perusahaan yang bergabung

10 II LANDAAN TEORI Unuk memaham masalah-masalah yang erjad pada karya uls n dperlukan pengeran beberapa konsep berku n Invesas, aham, dan Volalas Defns (Invesas) Invesas adalah kommen aau sumber daya saa n dengan harapan yang lebh besar d masa depan (Bode e al 009) Defns (aham) aham adalah sarana nvesas dengan pendapaan eap dan bersfa jangka panjang (Bode e al 009) Defns 3 (Volalas) Volalas adalah ukuran kedakpasan pendapaan saham (Hull 009) Harga saham sanga dpengaruh oleh nformas yang bersfa acak, dan karenanya harga saham juga bernla acak Volalas saham, yang basanya dlambangkan σ, menyaakan ngka keacakan harga saham emakn besar nla volalas, semakn ak erduga pergerakan harga saham ebalknya, semakn kecl nla volalas, semakn mudah unuk menduga harga saham ersebu Proses okask Defns 4 (Medan ) Medan adalah suau hmpunan yang anggoanya erdr aas hmpunan bagan ruang conoh Ω, yang memenuh syara berku Jka Α, maka 3 Jka AA,, c A A, makaç (Grmme & rzaker 99) Defns 5 (Ukuran Peluang) Msalkan Ω adalah ruang conoh suau percobaan dan adalah medan pada Ω uau fungs yang memeakan unsur-unsur ke hmpunan blangan nyaa, aau P: dsebu ukuran peluang jka : ak negaf, yau unuk seap A, PA ( ) 0, bersfa adf ak hngga, yau jka AA,, dengan A A, j, maka PÇ An P( An) n n P Ω 3 bernorma sau, yau Pasangan (Ω,, P ) dsebu ruang ukuran peluang aau ruang probablas (Hogg & Crag 995) Defns 6 (Proses okask) Proses sokask adalah sekumpulan peubah acak X, T, Γ yang erganung pada parameer dan erdefnskan pada ruang probablas (,, P) (obczyk 99) Defns 7 (Turunan okask) X,, adalah proses Msalkan sokask Jka erdapa fungs a () dan b () sehngga unuk sembarang,, dengan memenuh X X a( ) d b( ) dw( ) maka dkaakan bahwa X () memlk urunan sokask dx () yau dx ( ) a( ) d b( ) dw( ) (obczyk 99) 3 Gerak Brown Defns 8 (Gerak Brown andar) ebuah gerak Brown sandar W : 0 j adalah sebuah proses sokask yang memlk connuous Pah, sasoner, ndependen ncremens, dan 3 W( )~ N( 0, ) unuk semua 0 (Chang 007) Defns 9 (Gerak Brown) ebuah proses X dkaakan gerak Brown, jka dapa dulskan sebaga X X 0 W( ), dengan W adalah sebuah gerak Brown sandar (Chang 007)

11 3 Defns 0 (Proses Gaussan) uau proses sokask X, 0 dkaakan proses Gaussan jka X,, X( n ) memlk sebaran normal bersama unuk semua,, n (Ross 996) Defns (Jembaan Brown andar) ebuah jembaan Brown sandar adalah sebuah proses Gaussan X dengan pah yang konnu, raaan 0, dan fungs kovaran Cov X s, X s( ) unuk 0 s 4 Pergerakan Harga aham (Chang 007) ecara umum, pergerakan harga saham dapa dpecah menjad dua fakor, yau fakor yang dapa dperhungkan (msalnya suku bunga) dan fakor yang dak dapa dperhungkan (msalnya bera nak-urunnya harga saham perusahaan lan) Fakor kedua n menyebabkan pergerakan harga saham dak dapa dmodelkan secara deermnsk Model yang basa dgunakan unuk kasus seper n adalah model/proses sokask Menuru Wllmo e al (996), model sokask bag pergerakan harga saham memlk benuk sebaga berku : d d dw () Dalam hal n, d adalah perubahan harga saham selama nerval d dbag harga saham sebelum nerval d μ adalah raa-raa perumbuhan harga saham, σ adalah volalas, dan dw adalah bagan yang mengandung keacakan/kedakpasan dar harga saham Dasumskan bahwa dw mengku proses Wener sera memlk sfa: dw adalah varabel acak yang menyebar normal, raaan dar dw adalah nol, ragam dar dw adalah d 5 Proses Wener Umum Proses Wener merupakan salah sau proses sokask markov dengan perubahan raaan nol dan laju varan per ahun Varabel W dkaakan mengku proses Wener jka mempunya sfa: Perubahan W selama perode waku yang kecl adalah W dmana adalah peubah acak dengan sebaran normal baku 0, Nla dar W unuk dua nerval waku yang sngka adalah bebas (Hull 009) Proses sokask memlk urunan yang bersfa sokask Perubahan raaan persauan waku unuk proses sokask dkeahu sebaga laju drf dan varan per sauan waku dkeahu sebaga laju varan Proses Wener dasar, mempunya laju drf nol dan laju varan sau Laju drf dar raaan nol adalah nla harapan dar W pada waku yang akan daang adalah sama dengan nla yang sebenarnya Laju varan maksudnya bahwa perubahan varan d pada nerval waku dengan panjang sama dengan Proses Wener umum unuk varabel dapa ddefnskan dalam benuk sebaga dx ad bdw () dmana dan konsan Benuk mengakbakan mempunya harapan laju drf per sauan waku Jka bagan dkeluarkan maka persamaan menjad : dx ad dx ad x a c 0 x0 c sehngga x x0 a (3) dengan adalah nla dar saa, pada perode waku dengan panjang T, dan varabel nak sebanyak Proses Wener mempunya sandar devas Pada saa proses Wener mempunya smpangan baku sebesar dx ad bdz ~ N( ad, b d ) b d (4) dx dalam selang nerval waku yang kecl, perubahan menjad: x a b (5) ebelumnya mempunya sebaran normal baku, sehngga mempunya sebaran normal dengan raaan : smpangan baku : varan :

12 4 6 Proses Io Jens proses sokask lannya adalah proses Io Proses Io merupakan proses Wener umum dengan parameer dan adalah fungs dar nla underlyng varabel x dan waku Proses Io dapa duls secara aljabar sebaga : dx a x, d b( x, ) dw (6) Pada nerval waku yang kecl anara dan, varabel berubah dar ke, dmana x a x, b( x, ) (7) Dasumskan bahwa laju drf dan varan eap konsan yau ( ) dan ( ) selama nerval waku anara dan dx ~ N( a( x, ) d, b( x, ) d ) (8) 7 Lema Io Msalkan X() memlk urunan sokask dx ( ) a( ) d b( ) dw( ) dan msalkan g(,x) adalah fungs konnu dalam dan x bersama urunannya,, maka fungs ( ( )) memlk urunan sokask (dengan Proses Wener ( )) sebaga berku : G G G G dg a( ) b ( ) d b( ) dw( ) x x x (obczyk 99) Harga ops saham adalah fungs yang mendasar harga saham dan waku ecara umum dkaakan bahwa harga dar suau dervaf adalah fungs yang mendasar peubah acak sokask, sebuah dervaf dan waku Msalkan nla dar peubah acak x mengku proses Io: dx a x, d b( x, ) dw (9) dmana adalah proses Wener, dan adalah fungs dar dan Peubah acak mempunya laju drf dan laju varan Lema Io menunjukkan bahwa fungs dar dan memenuh G G G dg a b d x x G bdw x (0) dmana adalah proses Wener yang sama pada persamaan (9) sehngga juga mengku proses Io dengan laju drf G G G a b x x dan laju varan G b x ehngga dengan mudah dapa dunjukkan bahwa d d dw () dengan µ dan σ konsan, adalah model perubahan harga saham berdasarkan lema Io Proses ersebu dku oleh fungs erhadap dan sebaga berku G G G dg d G dw () dan dpengaruh oleh sumber yang mendasar kedakpasan yang sama 8 Proses okask unuk Harga aham Pada bagan n akan dbahas proses sokask yang basanya dasumskan unuk harga saham anpa pembayaran dvden Harga saham mengku proses Wener umum yang mempunya harapan laju drf konsan dan laju varan konsan Msalkan adalah harga saham, maka d a, d b, dw (3) Jka adalah harga saham pada waku, maka harapan laju drf pada dasumskan unuk parameer konsan Pada nerval waku yang kecl, akan nak sebesar Parameer merupakan laju harapan mbal hasl pada saham Jka volalas dar harga saham selalu nol, maka modelnya menjad: µ (4) saa 0 Dengan demkan d µd d d (5) Inegralkan kedua ruas pada (5) menjad d d ln k, (6) dengan k = konsana sembarang Persamaan (6) dapa duls menjad k e k e e (7)

13 5 Dengan memsalkan, maka persamaan (7) menjad c e (8) Msalkan dan merupakan harga saham pada waku dan, maka persamaan (8) menjad (9) Persamaan (9) menunjukkan bahwa laju varan nol, harga saham umbuh dengan laju connous compoundng per sauan waku Pada kenyaaannya harga saham menunjukkan volalas karena asumsnya varas dar persenas mbal hasl pada perode waku yang sngka sama anpa memperhakan harga saham mpangan baku dar perubahan dalam perode waku yang sngka akan proporsonal ke harga saham dan berperan penng unuk model: d d dw d μd dw (0) Persamaan (0) sebagan dgunakan unuk memodelkan ngkah laku harga saham Varabel adalah volalas dar harga saham Varabel adalah harapan laju mbal hasl Persamaan (0) dsebu juga sebaga gerak Brown geomerk III HAIL DAN PEMBAHAAN Msalkan ada dua perusahaan yang akan bergabung Msalkan pula harga saham masng-masng perusahaan mengku gerak Brown geomerk d d dw d d dw () adalah harga saham perusahaan pada saa, adalah raa-raa perumbuhan harga saham perusahaan, adalah volalas perusahaan, W dan W adalah gerak Brown dengan dw dw d,, adalah korelas anara gerak Brown perusahaan perama dengan gerak Brown perusahaan kedua, dan pada saa penggabungan (yau saa T) berlaku T C T () Dasumskan ngka suku bunga adalah nol, msalkan kekayaan awal adalah yang merupakan kekayaan eap nvesor dan kekayaan nvesor saa dengan sraeg, adalah Y, dan berlaku dy d d (3) Y dengan adalah bagan dar kekayaan yang dnvesaskan pada saham, oleh karenanya adalah bagan dar kekayaan yang ddeposokan Unuk memaksmumkan harapan dar kegunaan suau kekayaan dengan beberapa kendala perdagangan, dasumskan dak ada pemnjaman dan shor sellng Dengan kaa lan, 0 dan Toal kekayaan Y bernla ak negaf Dasumskan juga fungs harapan dar kekayaan yang ngn dmaksmumkan oleh nvesor adalah fungs lnear Ada dua kemungknan sraeg yang memaksmumkan nla harapan kekayaan nvesor yau: 0,0,,0, 0,,,0, 0,,,,,, 0,,, 0, raeg yang dbahas pada karya lmah n adalah sraeg yang perama 3 Teorema raeg yang memaksmumkan EY T 0,0,,0, 0, dan selalu memenuh hanya erganung pada log X T C Lebh epanya, meneapkan proses planar Z dengan melha ngka reurn saham perusahaan saa ( Z ) sebaga,, Z Z Z A X B A X B, dmana

14 6 A dan A, B A A dan B A A, maka 0,0 jka Z 0 dan Z 0,0 jka Z 0 dan Z Z 0, jka Z 0 dan Z Z Arnya jka dan, maka nvesor dak bernvesas d kedua perusahaan Jka dan, maka nvesor bernvesas d perusahaan perama Jka dan, maka nvesor bernvesas d perusahaan kedua Unuk membukkan Teorema ersebu, dperlukan Proposs dan Proposs 3 Proposs Msalkan W dan Brown dmula dar dw dw d, saa W adalah dua gerak 0 W0 0 W dengan aw T aw T b (4) dmana dan b adalah konsan Dnamka dar dan dapa duls sebaga b aw a W a a dw a a d d T a aa a a aa a a a a a a d b aw a W a a dw a a d d T a aa a a aa a a a a a a d (5) (6) dengan d dan d adalah dua gerak Brown sandar yang bebas Buk: Unuk membukkan proposs dkeahu X bahwa konds sebuah gerak Brown 0 T pada nla ujung X mengarah pada sebuah jembaan Brown Jka nla awal X0 adan nla akhr XT b, maka b X dx d dw, X0 a (7) T Persamaan (7) merupakan jembaan Brown sau dmens edangkan, jembaan Brown planar merupakan vers dua dmens dar persamaan (7) Ka defnskan dua proses baru: U aw a W (8) U a a W a a W (9) dengan U dan U bebas U a a a a adalah konds sebuah gerak Brown pada nla ujung dan U a aa a adalah sebuah gerak Brown ehngga berdasarkan persamaan (7), ka dapa menulskan U dan U dalam benuk bu du d a a a a d T (30) du a a a a d (3) dmana d dan d adalah gerak Brown sandar yang bebas ubsus persamaan (8) ke persamaan (30), akan dperoleh b aw aw d aw aw d T a a a a d

15 7 Persamaan ersebu akan menghaslkan (lha Lampran a) b aw a W a a a dw a a d d d T a aa a a aa a a aa a ubsus persamaan (9) ke persamaan (3) d a a W a a W a a a a d Persamaan ersebu akan menghaslkan (lha Lampran b) b aw a W a a a dw a a d d d T a aa a a aa a a aa a Dengan menggunakan jembaan Brown, dperoleh dnamka dar dua saham yang bergabung 33 Proposs Msalkan dnamka dar dua harga saham dberkan sebaga berku d d dw d d dw (3) dmana W dan W adalah dua gerak Brown dengan dw dw d pada saa C (33) maka harga saham dnamk dapa dekspreskan sebaga d A X B d Cd Dd (34) d A X B d C d Dd (35) Buk: Dar pembahasan erdahulu dkeahu dan adalah dua gerak Brown bebas dengan X, A, A, B, B ada pada eorema dan C C D Ddefnskan G ln Jka fungs durunkan erhadap, maka G Jka fungs durunkan dua kal erhadap, maka G Jka fungs durunkan erhadap, maka G 0 (36) Berdasarkan persamaan () ddapa G G G dg d G dw dengan mensubsus G G,, dan G, persamaan () menjad dg 0 d dw sehngga dg d dw (37) dan dg dw d (38) d Karena G ln, maka persamaan (38) menjad d( ln) dw d (39) d sehngga d dw d (40) d

16 8 aau d d dw (4) Unuk mendapakan persamaan dalam, dlakukan pengnegralan kedua ruas pada persamaan (4) d d dw ln W C exp W C exp C exp W Jka [ ], maka 0exp W (4) sehngga unuk konds sebaga C darkan T T C T T 0exp T T W C 0 exp T WT exp T WT C exp T WT exp T W T T WT C 0 0 T W T T WT ln C 0 0 T T W T T T WT lnc 0 0 W T WT T T lnc 0 0 W T WT T T lnc 0 0 W T WT T lnc (43) 0 Persamaan (43) sesua dengan persamaan (4) dengan a, a, dan b 0 T ln C (44) 0 Dnamka jembaan Brown planar dberkan pada Proposs, persamaan dar dua gerak Brown sandar dan Jka persamaan (5) dsubsus ke persamaan (3), maka d baw aw a a d a a d d T a aa a a aa a a d a aa a Berdasarkan eorema, persamaan ersebu menjad (lha Lampran ) d A X B d Cd Dd

17 9 Jka persamaan (6) dsubsus ke persamaan (3), maka d baw aw a a d a a d d T a aa a a aa a a d a aa a Berdasarkan eorema, persamaan ersebu menjad (lha Lampran ) d A X B d Cd Dd Dengan demkan Proposs erbuk 34 Akba Dasumskan bahwa saham unggal mengku d d dw (45) aa T C, maka d T log d d T (46) dengan adalah sebuah gerak Brown sandar Buk: Persamaan (46) merupakan kasus khusus dar proposs dengan,,, 0, d A X B d Cd Dd C 0 σ 00 D A A 0 00 B A A X log log T C T log T maka d A X B d Cd Dd log d d 0 T T log d d T Dengan demkan akba erbuk 35 Nla Harapan Kekayaan Invesor Persamaan (3) yang menyaakan kekayaan nvesor adalah dy d d Y dy Y d d Y T d d Y 0 (47) Nla harapan dar kekayaan nvesor adalah kekayaan eap nvesor dambah dengan nla harapan kekayaan nvesor yang dmaksmumkan T d d E YT Y0 E Y T (48) 0 Jka persamaan (34) dan (35) dsubsuskan ke persamaan (48), maka nla harapan dar kekayaan nvesor dapa duls

18 0 T E YT Y0 E A X B d Cd Dd A X B d Cd Dd YT d 0 T Y0 E A X B A X B YT d (49) 0 Berdasarkan eorema Z, Z A X B, A X B, maka persamaan (49) menjad T E YT Y0 E Z Z YT d 0 Karena nla harapan dar proses Wener adalah nol, maka nla harapan dar gerak Brown ( ) adalah nol, sehngga negral mempunya nla harapan nol Karena asums anpa pnjaman, maka Inegral ersebu akan maksmal jka Z Z maksmal unuk seap IV IMPULAN DAN ARAN 4 mpulan Dengan asums pergerakan harga saham mengku gerak Brown yang mempunya harapan laju drf konsan dan laju varan konsan raeg yang dgunakan adalah dengan melha ngka reurn saham perusahaan saa ( ) Ada dua kemungknan sraeg, bag nvesor yang dbahas, yau: dak bernvesas d kedua perusahaan 0,0 aau bernvesas d salah sau perusahaan 0,,,0 Dengan sraeg nvesas ersebu dperoleh nla harapan kekayaan nvesor dar dua perusahaan yang bergabung akan maksmum jka Z Z maksmum 4 aran Analss lebh lanju mengena memaksmumkan nla harapan dar kekayaan nvesor dapa dkembangkan unuk sraeg,0, 0,,,,,,,0, 0, DAFTAR PUTAKA Bode, Kane, Markus 009 Invesmen 8 h Ed The McGraw-Hll Companes Inc Chang J 007 ochasc Processes Yale Unversy Grmme GR, DR rzaker 99 Probably and Random Processes h Ed Clarendon Press Oxford Hogg RV, AT Crag 995 Inroducon o Mahemacal ascs 5 h Ed Prence Hall, Englewood Clffs New Jersey Hull JC 009 Opons, Fuures, and Oher Dervaves 7 h Ed Prence Hall Inernaonal Inc Torono Jonsson M, Vecer J 005 Insder Tradng n Convergen Markes, Appled Mahemacal Fnance, Vol : 43-5 Ross M 996 ochasc Processes Unversy of Calforna obczyk K 99 ochasc Dfferenal Equaons wh Aplcaons o Physcs and Engneerng Kluwer Academc Publsher Wlmo P, Howson, Dewynne J 996 The Mahemacs of Fnancal Dervaves Cambrdge Unversy Press Cambrdge

19 LAMPIRAN

20 Lampran : Pembukan Persamaan (5) dan (6) a Akan dbukkan Persamaan (5), yau b aw a W a a dw a a d d T a aa a a aa a a a a a a d (L-) Buk: Dberkan persamaan U aw a W (L-) U a a W a a W (L-3) dengan dan bebas ujung dan U U a a a a a aa a persamaan (7), ka dapa menulskan dan dalam benuk bu du d a aa a d T adalah konds sebuah gerak Brown pada nla adalah sebuah gerak Brown ehngga berdasarkan (L-4) du a a a a d (L-5) ubsus persamaan (L-) ke persamaan (L-4), akan dperoleh b aw aw d aw aw d a aa a d T Msalkan: b aw aw m dan n a aa a, maka d aw aw md nd T Berdasarkan sfa urunan, d aw d a W md nd adw adw md nd (L-6) ubsus persamaan (L-3) ke persamaan (L-5) d a a W a a W a a a a d Jka n a a a a, maka d a a W a a W nd (L-7) Berdasarkan sfa urunan, persamaan (L-7) menjad d a a W d a a W nd a a dw a a dw nd (L-8) Jka persamaan (L-6) dkal a a dan persamaan (L-8) dkal a kemudan dlakukan elmnas, maka akan dperoleh a a a dw a a a dw a a md a a nd a a a dw a a a dw na d - a a a dw a a a dw a a md a a nd na d a dw a a dw a a dw a dw a a md a a nd na d

21 3 a a a a dw a a md a a nd na d n dw a a md a a nd na d a a m a a n na dw d d d n n n a a m a a a dw d d d (L-9) n n n Dengan menggan kembal m dan n pada persamaan (L-9), dperoleh b aw a W a a a dw a a d d d T a aa a a aa a a aa a b Akan dbukkan Persamaan (6), yau b aw a W a a dw a a d d Buk: T a aa a a aa a a a a a a d Dengan cara yang sama saa pada a, jka persamaan (L-6) dkal a a (L-8) dkal a kemudan dlakukan elmnas, maka akan dperoleh a a a dw a a a dw a a md a a nd a a a dw a a a dw na d (L-0) dan persamaan - a a a dw a a a dw a a md a a nd na d a a a dw a a a dw a a md a a nd na d (L-) Dengan sfa dsrbuf, persamaan (L-) menjad a dw a a dw a a dw a dw a a md a a nd na d a dw a a dw a dw a a md a a nd na d (L-) Fakorkan pada persamaan (L-), sehngga persamaan menjad a a a a dw a a md a a nd na d (L-3) Karena n a a a a, maka persamaan (L-3) menjad n dw a a md a a nd na d (L-4) elanjunya kedua ruas persamaan (L-4) dbag dengan n, sehngga persamaan menjad a a m a a n na dw d d d (L-5) n n n Persamaan (L-5) dsederhanakan menjad a a m a a a dw d d d (L-6) n n n Jka menggan kembal m dan n pada persamaan (L-6), maka dperoleh b aw a W a a a dw a a d d d T a aa a a aa a a aa a Terbuk

22 4 Lampran : Pembukan Persamaan (34) dan (35) Akan dbukkan : Persamaan (34), yau d A X B d Cd Dd (L-7) Persamaan (35), yau d A X B d Cd Dd (L-8) Buk : Dkeahu persamaan (L-9) dan persamaan (L-0) d d dw (L-9) b aw aw a a T a aa a a aa a dw a a d d a a a a a d Jka persamaan (L-0) dsubsus ke persamaan (L-9), maka d baw aw a a d a a d d T a aa a a aa a a d a aa a d baw aw a a d a a d d T a aa a a aa a a d a aa a d b aw a W T a a a a a a a a a a a a d d a a a a a d a a a a d b aw a W d d a a a a a a a a T a a a a a d (L-0) d ( ) bw ( ) W d d T ( ) ( ) ( ) d

23 5 d b W W d d d T d d T d d 0 T ln C W W 0 T 0 T ln C W W 0 d d 0 T lnc d 0 W W d T T T d d d d d 0 T lnc 0 T T W W d d d T (L-) 0 Berdasarkan eorema, A dan X ln C maka, persamaan (L-) T 0 menjad T d W W A A X A d d T T d d W W T A X A d d T T d (L-)

24 6 Dengan C dan D maka, persamaan (L-) menjad T d W W A X A d Cd Dd T T (L-3) Berdasarkan Maas Jonsson & Jan Vecer, persamaan (L-3) menjad d A X B d Cd Dd Dkeahu persamaan (L-4) dan persamaan (L-5) d d dw (L-4) b aw aw a a T a aa a a aa a dw a a d d a a a a a d Jka persamaan (L-5) dsubsus ke persamaan (L-4), maka d baw aw a a d a a d d T a aa a a aa a a a a a a d d baw aw a a d a a d d T a aa a a aa a a d a aa a d b aw a W T a a a a a a a a a a a a d d a a a a a d a a a a d b aw a W d d a a a a a a a a T a a a a a d (L-5) d bw ( ) W d d T ( ) ( ) ( ) d

25 7 d b W W d d d d T d T d d 0 T ln C W W 0 T d d 0 T ln C W W 0 0 T lnc d 0 W W d T T T d d d 0 T lnc 0 T T d d W W d d d T (L-6) 0 Berdasarkan eorema, A dan X ln C maka, persamaan (L-6) T 0 menjad T d W W A A X A d d T T d

26 8 d W W T A X A d d T T d (L-7) Dengan C dan D maka, persamaan (L-7) menjad T d W W A X A d Cd Dd T T (L-8) Berdasarkan Maas Jonsson & Jan Vecer, persamaan (L-8) menjad d A X B d Cd Dd Terbuk

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab

Lebih terperinci

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDAAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor maemaka keuangan dan saska yang mendukung dalam penurunan formula Lookback Opons pada Bab III dan pembuaan program pada Bab IV. Teor-eor yang

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa

Lebih terperinci

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan

Lebih terperinci

PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1

PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1 PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan

Lebih terperinci

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya

Lebih terperinci

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov

Lebih terperinci

BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju

Lebih terperinci

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32) 8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang

Lebih terperinci

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun Baasan Masalah Jumlah kasus pendera penyak Demam Berdarah Dengue (DBD d Koa Surabaya ahun - Varabel Explanaory (Varabel penjelas yang dgunakan dalam penelan adalah varabel Iklm (Curah hujan, Suhu, Kelembaban

Lebih terperinci

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan Kresnano C Moel Sebaran Pergerakan Kresnano C Tujuan Uama: Mengeahu pola pergerakan alam ssem ransporas serng jelaskan alam benuk arus pergerakan (kenaraan, penumpang, an barang) yang bergerak ar zona

Lebih terperinci

DINAMIKA INTERAKSI DARI SPEKULASI DAN DIVERSIFIKASI PADA SAHAM DARWISAH

DINAMIKA INTERAKSI DARI SPEKULASI DAN DIVERSIFIKASI PADA SAHAM DARWISAH DINAMIKA INTERAKSI DARI SPEKULASI DAN DIVERSIFIKASI PADA SAHAM DARWISAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 009 ABSTRACT DARWISAH. Dynamcs

Lebih terperinci

NILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER

NILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER ILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DEGA TIGKAT BUGA BERUBAH BERDASARKA FORMULA FISHER Devs Apranda, Johannes Kho, Sg Sugaro Mahasswa rogram S Maemaka Dosen Jurusan Maemaka Fakulas Maemaka dan Ilmu engeahuan

Lebih terperinci

NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA

NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA Jurnal Ilmu Maemaka dan Terapan Desember 015 Volume 9 Nomor Hal. 97 10 NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA R. D. S. Rahangmean 1, M. I. Tlukay, F. Y. Rumlawang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013 3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana

Lebih terperinci

9. TEKNIK PENGINTEGRALAN

9. TEKNIK PENGINTEGRALAN 9. TEKNIK PENGINTEGRALAN 9. Inegral Parsal Formula Inegral Parsal : Cara : plh u yang urunannya lebh sederhana Conoh : Hung u dv uv v du e d msal u =, maka du=d dv e d v e d e sehngga e d e e d e e C INF8

Lebih terperinci

BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR

BAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR 15 BAB III MODEL PERTUMBUHA EKOOMI DUA SEKTOR 3.1 Aum dan oa Model perumbuhan dua ekor n merupakan model perumbuhan dengan dua komod yang dhalkan, yau barang modal dan barang konum. Kedua barang n dproduk

Lebih terperinci

(Cormen 2002) III PEMBAHASAN. yt : pendapatan rumah tangga pada periode t, dengan yt 0.

(Cormen 2002) III PEMBAHASAN. yt : pendapatan rumah tangga pada periode t, dengan yt 0. 5 Vaabel s dsebu vaabel slak enambahan vaabel slak beujuan unuk mengubah peaksamaan yang mengandung anda menjad sebuah pesamaan eaksamaan () bena jka dan hanya jka pesamaan (2) dan peaksamaan (3) bena

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryano Sudrham nalss Rangkaan Lsrk D Kawasan Waku BB 12 nalss Transen d Kawasan Waku Rangkaan Orde Perama Yang dmaksud dengan analss ransen adalah analss rangkaan yang sedang dalam keadaan peralhan

Lebih terperinci

Kajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR

Kajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR JURAL TEKK POT Vol, o, (0) -6 Kajan odel arkov Waku Dskr Unuk Penyebaran Penyak enular Pada odel Epdemk R Rafqaul Hasanah, Laksm Pra Wardhan, uhud Wahyud Jurusan aemaka, Fakulas PA, nsu Teknolog epuluh

Lebih terperinci

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013 ! BUPAT PACrAN j PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

(A.7) OPTIMISASI PORTOFOLIO BERDASARKAN MEAN-VALUE AT RISK DI BAWAH MODEL INDEKS BERGANDA DENGAN VOLATILITAS TAK KONSTAN

(A.7) OPTIMISASI PORTOFOLIO BERDASARKAN MEAN-VALUE AT RISK DI BAWAH MODEL INDEKS BERGANDA DENGAN VOLATILITAS TAK KONSTAN Prosdng Semnar Nasonal Saska Unversas Padjadjaran, 3 November 00 (A.7) OPIMISASI POROFOIO BERDASARKAN MEAN-VAUE A RISK DI BAWAH MODE INDEKS BERGANDA DENGAN VOAIIAS AK KONSAN Agus Suprana, F. Sukono, Bunga

Lebih terperinci

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi

Lebih terperinci

Analisis Jalur / Path Analysis

Analisis Jalur / Path Analysis Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 I I PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 \ TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TAHUN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode robus unuk mendeeks penclan (ouler) dalam analss komponen uama robus yau meode Mnmum Covarance Deermnan

Lebih terperinci

PROSES STOKASTIK KELAHIRAN-KEMATIAN DENGAN DUA JENIS KELAMIN SECARA KELOMPOK PADA PROSES YULE- FURRY. Samsuryadi

PROSES STOKASTIK KELAHIRAN-KEMATIAN DENGAN DUA JENIS KELAMIN SECARA KELOMPOK PADA PROSES YULE- FURRY. Samsuryadi JURNAL MATEMATIKA DAN KOMUTER Vol. 4. No. - Agusus ISSN : 4-858 ROSES STOKASTIK KELAHIRAN-KEMATIAN DENAN DUA JENIS KELAMIN SECARA KELOMOK ADA ROSES YULE- FURRY Samsuryad Jurusan Maemaka FMIA Unversas Srwaya

Lebih terperinci

( L ). Matriks varians kovarians dari

( L ). Matriks varians kovarians dari LIVIA PUSPA T 677 9.3 METODE KOMPONEN UTAMA Informas yang dbuuhkan daam eknk komponen uama suau daa ddapa dar marks varans kovarans, aau marks koreasnya. Meode komponen uama n, beruuan unuk menaksr parameer

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik 6 BAB LANDASAN TEORI. Model Persedaan.. Model Deermnsk Model Deermnsk adalah model yang menganggap nla-nla parameer elah dkeahu dengan pas. Model n dbedakan menjad dua: a. Deermnsk Sas. D dalam model n

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010 3 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR ;6TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SSTEM PENGENDALAN NTERN PEMERNTA D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor

Lebih terperinci

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Fisika Modern. Persamaan Schroodinger dan Fingsi Gelombang

Fisika Modern. Persamaan Schroodinger dan Fingsi Gelombang Fska Modern Persaaan Schroodnger dan Fngs Gelobang Apa Persaaan unuk Gelobang Maer? De Brogle eberkan posula bahwa seap parkel elk hubungan: h/ p Golobang aer ala n dkonfras oleh percobaan dfraks elekron,

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Mathematics, IPB. For censored data, survival time using Exponential method is St ˆ( ) = e λ

ABSTRACT. Mathematics, IPB. For censored data, survival time using Exponential method is St ˆ( ) = e λ ANALII DATA URVIVAL WAKTU TUNGGU MENDAPATKAN PEKERJAAN PERTAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKPONENIAL DAN WEIBULL MARLINA RAHMAWATI G5433 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE Fan Puspasar 201 16019 Program Sud Magser Maemaa Faulas Maemaa dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Tenolog Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 200 NOMOR 7 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 6 TAHUN 200 TENTANG PERUBAHAN KETGA ATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 28 TAUN 2009 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

DIMENSI PARTISI GRAF GIR Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran

Lebih terperinci

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI oleh: RILA DWI RAHMAWATI NIM: 0350050 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDAAN EORI. njauan Pusaka.. Peramalan Peramalan (forecasng) merupakan ala banu yang penng dalam perencanaan yang efekf dan efsen khususnya dalam bdang ekonom. Dalam organsas modern mengeahu keadaan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

PERBAIKAN ASUMSI KLASIK

PERBAIKAN ASUMSI KLASIK BAHAN AJAR EKONOMETRI AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIAH OGAAKARTA PERBAIKAN ASUMSI KLASIK 6.. Mulkolnearas Jka model ka mengandung mulkolneras yang serus yakn korelas yang ngg anar varabel ndependen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

Muthmainnah PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 M/1428 H

Muthmainnah PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 M/1428 H PERBANDINGAN MODEL COX PROPORTIONAL HAZARD DAN MODEL PARAMETRIK BERDASARKAN ANALISIS RESIDUAL (Sud Kasus pada Daa Kanker Paru-Paru yang Dperoleh dar Conoh Daa pada Sofware S-Plus 2000 dan Smulas unuk Dsrbus

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN

1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN A. BESARAN DAN SATUAN Teor Sngka : D dalam Fska gejala alam dama melalu pengukuran. Pengukuran adalah membandngkan suau besaran dengan besaran sejens yang dsepaka sebaga paokan (sandar). Besaran adalah

Lebih terperinci

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas

Lebih terperinci

Di bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif

Di bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Laar Belakang Seiap orang mendambakan berheni bekerja di suau masa dalam siklus kehidupannya dan menikmai masa uanya dengan enram Terjaminnya kesejaheraan di masa ua akan mencipakan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Line Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )

Line Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( ) ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

Modifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat

Modifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR Pada bab n akan dbahas konsep-konsep dasar dar fungs mayor dan fungs mnor dar suatu fungs yang terdefns pada suatu nterval tertutup. Pendefnsan fungs mayor dan mnor tersebut

Lebih terperinci

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan

Optimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan Opma Model Invenory Deermnk unuk Permnaan Menak dan Baya Pemeanan Konan Dana Purwaar, Rully Soelaman, Fr Qona Fakula Teknolog Informa, Inu Teknolog Sepulu Nopember, Surabaya E-mal : rully@-by.edu Abrak

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH TERKENDALI. fasa thyristor. Tegangan keluaran penyearah terkendali dapat divariasikan dengan

BAB II PENYEARAH TERKENDALI. fasa thyristor. Tegangan keluaran penyearah terkendali dapat divariasikan dengan BAB PENYEAAH TEKENDA Unuk menghalkan egangan keluaran yang erkenal gunakan pengenal faa hyror. Tegangan keluaran penyearah erkenal apa varakan engan mengonrol aau mengaur uu penyalaan hyror. Thyror nyalakan

Lebih terperinci

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN Ita Rahmadayan 1, Syamsudhuha 2, Asmara Karma 2 1 Mahasswa Program Stud S1 Matematka

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE

PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE PERSETUJUAN PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE SKRIPSI Telah dsetuju dan dsyahkan pada tanggal: 3 November 2010 Untuk dpertahankan ddepan Dewan Penguj Skrps

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDAAN TEORI. Tnjauan Pusaka.. Uj Keseragaman Daa Tujuan uama pengukuran uj keseragaman daa adalah unuk mendapakan da yang seragam. Kedak seragaman daa dapa daang anpa dsadar, maka dperlukan suau

Lebih terperinci