Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations"

Transkripsi

1 Jounal of Physical Education, Spot, Health and Receation 2 (10) (2013) Jounal of Physical Education, Spot, Health and Receations PEMBINAAN OLAHRAGA BELA DIRI WUSHU DI KOTA SALATIGA TAHUN 2013 M. Afif Saiful Ulum Da Heny Setyawati, M.Si., Ds. Cahyo Yuwono, M.Pd. Juusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekeasi, Fakultas Ilmu Keolahagaan, Univesitas Negei Semaang, Indonesia Info Atikel Sejaah Atikel: Diteima Agustus 2013 Disetujui Oktobe 2013 Dipublikasikan Oktobe 2013 Keywods: Coaching Athletes, Athletes Pefomance, Sasana Wushu Abstak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pogam latihan, kualitas pelatih, keadaan oganisasi, saana dan pasaana seta dana yang digunakan dalam pembinaan olahaga beladii Wushu se-kota Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskiptif dengan sampel penguus Wushu Indonesia Kota Salatiga, sasana Shceude, sasana Puta Nusantaa dan KBM wushu UKSW. Pengumpulan data menggunakan obsevasi, wawancaa dan dokumentasi kepada sumbe data yang beupa infoman yaitu penguus Wushu Indonesia Kota Salatiga, pelatih dan atlet. Sebagai dokumen atau bukti beupa piagam, foto, stuktu kepenguusan dan lain-lain.. Hasil penelitian mengenai pembinaan atlet wushu di sasana wushu se-kota Salatiga adalah (1) Pembinaan pestasi atlet wushu di sasana wushu se-kota Salatiga Cukup baik, (2) Keadaan oganisasi sudah bejalan dengan baik, baik dai WI dan sasana yang masih menjalankan pembinaan saat ini kaena tekoodini dengan baik, masih besifat sedehana, kekeluagaan dan ketebukaan anta anggotanya, (3) ) Kualitas pelatih sudah bagus tetapi pelu penambahan pelatih. Kesimpulan yang dibeikan mengenai pembinaan ini adalah (1) Pembinaan olahaga beladii wushu di sasana se-kota Salatiga cukup baik, dengan meneapkan pola pembinaan testuktu bekelanjutan, (2) Meningkatkan kejasama dengan instansi maupun pihak-pihak lain dalam angka menggali dana, (3) Pelatih, saana dan pasaana pelu ditambah dan dilengkapi lagi. Abstact The pupose of this study was to detemine the execise pogam, the quality of the coach, the state oganizations, facilities and infastuctue and the funds used in the development of Wushu matial ats as the city of Salatiga. This eseach uses desciptive qualitative method with a sample boad Indonesian Wushu Salatiga, Shceude gym, gym Puta Nusantaa and wushu teaching institution. Collecting data using obsevations, inteviews and documentation of the data souces in the fom of the infomant Indonesian Wushu Salatiga administatos, coaches and athletes. As documents o evidence in the fom of a plaque, photogaph, govenance stuctue and othes.. Results of eseach on coaching wushu wushu athletes in the gym as the city of Salatiga is (1) Fosteing achievement wushu wushu athletes in the gym as the city of Salatiga Petty good, (2) The state of oganization is going well, both of WI and gym ae still unning coaching cuent as well coodinated, is still a simple, family and openness among its membes, (3)) The quality is good but the coaches need additional coaches. Conclusion that this guidance is given egading (1) Development of wushu matial ats gym in a petty good Salatiga, by adopting a stuctued sustainable development, (2) Incease coopeation with institutions and othe paties in ode to exploe funding, (3) coaches, facilities and infastuctue need to be supplemented and complemented Univesitas Negei Semaang Alamat koespondensi: Gedung F1 Lt. 2, Kampus Sekaan, Gunungpati, Semaang muchamadafif@yahoo.co.id ISSN

2 PENDAHULUAN M. Afif Saiful Ulum/ Jounal of Physical Education, Spot, Health and Receation (2) (2013) Pekembangan olahaga dewasa ini sangat pesat. Hal ini dapat kita lihat dai makin banyaknya oang melakukan kegiatan olahaga, baik tua, muda maupun anak-anak. Tujuan oang melakukan kegitan olahaga bemacammacam tegantung pada kondisi, situasi, kebutuhan, dai masing-masing individu, misalnya: untuk mencapai pestasi, untuk menjaga kesehatan, untuk penyembuhan, untuk ekeasi dan untuk pendidikan. Olahaga meupakan suatu saana untuk membentuk manusia-manusia indonesia yang di haapkan dapat mengisi pembangunan. Dengan olahaga dapat membentuk manusia yang cakap, teampil seta meliliki kesegaan jasmani, dan mental yang baik. Oang yang melakukan kegiatan olahaga betujuan untuk mencapai pestasi, dalam kegiatannya haus dilakukan secaa tepogam dan sistematis seta haus di tangani oleh oang yang ahli di bidangnya. Hal ini meupakan suatu pogam dalam meningkatkan mutu sumbe daya manusia. Usaha-usaha meningkatkan pestasi olahaga di Indonesia semakin di galakan kaena olahaga peanan yang sangat besa dalam angka membangun dan meningkatkan potensi sumbe daya manusia. Olahaga pada hakekatnya meupakan bagian dai upaya meningkatkan potensi kualitas manusia Indonesia. Olahaga meupakan salah satu fakto tebentuknya kesegaan jasmani yang pelu di sebaluaskan dan di masyaakatkan, seoang yang melakukan kegiatan latihan olahaga dapat memetik manfaat dalam bebeapa hal. Melalui latihan olahaga bisa di kembangkan kemampuan-kemampuan fisik, mental, emosional dan sosial. Pembinaan dan pembibitan olahaga meupakan pemasalahan penting yang haus mendapat pehatian. Pembinaan dan pengembangan olahaga yang meupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diaahkan pada peningkatan jasmani, mental dan ohani masyaakat, seta ditujukan untuk pembentukan watak dan kepibadian, disiplin dan spotifitas tinggi seta peningkatan 625 pestasi yang dapat membangkitkan asa kebanggaan nasional. Selanjutnya upaya peningkatan pestasi olahaga, pelu teus dilaksanakan pembinaan olahagawan melalui pencaian dan pemanduan bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan olahaga pestasi yang didasakan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secaa lebih efektif dan efisien seta peningkatan kualitas olahaga baik tingkat pusat maupun daeah. Pelunya pembinaan olahaga menjamin kebehasilan suatu negaa dalam membawa pestasi dan nama haum bangsa. Pembinaan olahaga hauslah tejalin dalam suatu sistem yang saling tekait sepeti mata antai yang tak teputus dai yang paling dasa hingga pembinaan yang tetinggi. Potensi yang ada teus meneus dapat dibina, dipelihaa dan dikembangkan dai waktu ke waktu sehingga tidak tetutup kemungkinan potensi tesebut menjadi pibadi-pibadi yang tangguh dan handal. Pibadi yang mempunyai pestasi yang dapat mengangkat nama baik bangsa. Pesatuan Wushu Indonesia (WI) Kota Salatiga, meupakan induk oganisasi kelembagaan yang betanggungjawab sepenuhnya dalam menghimpun, membina pestasi, seta mengkoodinasikan seluuh kegiatan Wushu di Kota Salatiga. Wushu meupakan sebutan beladii dai daatan China. Pesatuan Wushu Indonesia (WI) sebagai induk oganisasi Wushu di Indonesia dalam angka memajukan pestasi selalu beusaha memajukan olahaga Wushu dengan mengadakan kompetisi atau petandingan, selain itu diadakan pemilihan bibit pemain bepestasi baik melalui ekstakulikule di sekolah maupun di club-club. Maka kebeadaan infastuktu sangat penting bagi semua pihak tak tekecuali olahaga. Salah satu infastuktu yang penting untuk melakukan pembinaan adalah sekolah dan club-club. Pembinaan dapat dilakukan melalui club club olahaga dan di Sekolah. Dengan sistem ini memang dipelukan pean aktif dai masyaakat sendii untuk mampu menampung minat dan bakat olahaga baik anak-anak, eamaja bahkan oang tua di tempat tesebut. Sistem pembinaan

3 melalui club dan sekolah ini sangat cocok untuk daeah atau wilayah yang masyaakatnya sudah maju dan mempunyai patisipasi aktif dalam keolahaagaan sepeti di Kota Salatiga. Di Kota Salatiga tedapat 3 Sasana yang masih aktif dalam latihan, pestasi dai masingmasing peguuan pelu di tingkatkan dan di kembangkan secaa maksimal, maka dai itu WI kota Salatiga mencanangkan pembinaan pestasi Wushu aga mampu besaing dengan daeah lain. Wushu Kota Salatiga ada sejak tahun 2003, dan mulai bekembang seiing dengan adanya Puta Nusantaa, Sasana Scheude, dan Sasana di UKSW. Dalam pembinaan olahaga di Kota Salatiga tidak hanya mengandalkan club-club olahaga dalam pembianaan pestasi wushu. Untuk memajukan pestasi olahaga dan mencai bibit-bibit bau, banyak Sasana atau club olahaga membuka ekstakulikule di sekolah-sekolah yang ada di Kota Salatiga, sepeti : SDIT Nidaul Hikmah, SD Integal Hidayatullah, SD Sidoejolo 3, SD N 9 Salatiga, SMK 1 Salatiga dan SMA Kisten. Wushu di kota salatiga juga mengalami pekembangan, hal ini di tunjukkan keikutsetaan dalam kejuaan Asia di China dan Singapua pada tahun 2011 dan PON ( Pekan Olahaga Nasional ) tahun 2012, yang melibatkan banyak atlet Wushu. Beikut contoh nama atlet yang penah meaih petasi Gemilang:. No Nama Sasana Kelas Pestasi 1. Septiana Naomi Scheude 2. Septiana Naomi Scheude 3. Ratih Eliana Scheude 4. Jayati Scheude 5. Ati Saidatul Ula Puta Nusantaa 6. Abdul Aziz Puta Nusantaa 7. Aif Usman Puta Nusantaa 48 kg 48 kg kg 54 kg 24 Puta Sanshou - Peingkat 5, Kejuaaan Asia di china 2011 Sanshou - Peingkat 5, Kejuaaan Asia di Singapua 2011 Sanshou-56 peingkat 8, Kejuaaan Asia di China 2011 Sanshou - Juaa 1, PON di Riau 2012 Taiji Quan Juaa 1, Tunamen Taichi tingkat Jateng, DIY, puwoketo 2013 Jian shu Juaa 2, Kejupov di Semaang 2012 Duilian Juaa 1, PRA PON 2011 Di Semaang Pada cabang olahaga Wushu di Kota Salatiga dai awal sampai sekaang bisa di katakan sangat bekembang, tebukti dengan pestasi yang diaih atlet Wushu di Kota Salatiga mampu bepestasi dalam setiap kompetisi yang telah di ikuti. Sehingga dapat membawa nama baik Kota Salatiga. Banyaknya pestasi yang telah diaih atlet Wushu Salatiga, 626

4 maka peneliti ingin mengetahui mengenai susunan oganisasi, pogam latihan, ketesediaan saana dan pasaana, peekutan atlet, dan pendanan untuk jalannya pembinaan pestasi Wushu Kota Salatiga selama ini. Oleh kaena itu saya sebagai peneliti tetaik untuk mengetahui bagaimana pembinaan pestasi Wushu di Kota Salatiga, sehingga skipsi ini saya bei judul Pembinaan Olahaga Bela Dii Wushu di Kota Salatiga tahun PEMBAHASAN Pembinaan pestasi adalah poses pengembangan bakat dan potensi atlet dengan caa mengikuti seleksi, kejuaaan, mengikuti kompetisi pada jenjang yang lebih tinggi secaa teatu, teaah, dan bekesinambungan. Dengan begitu akan dihasilkan atlet yang bepestasi tinggi dan seteusnya sampai di hasilkan atlet-atlet yang handal. Pestasi olahaga yang maksimal dapat dicapai dengan pembinaan yang baik dan bena. Sebagai suatu keutuhan, pestasi meupakan kombinasi kondisi fisik, kemampuan mental, penguasaan teknik, kecakapan taktik yang diantaanya melalui pembinaan pogam latihan. hingga mencapai pestasi puncak. Pembinaan yang teatu, sistematis, tepogam dan bekesinambungan dengan pendekatan iptek yang diteapkan dalam pogam latihan dapat meningkatkan kualitas kemampuannya. Pelaksanaan pembinaan yang dilakukan di Kota Salatiga secaa keseluuan sudah dilaksanakan dengan baik, hanya saja hambatan yang umum tejadi mulai adannya ketebatasan dana opeasional untuk pembiayaan. Kelangkaan dana yang tejadi di KONI kaena banyaknya cabang olahaga, sehingga anggaan yang ada haus dibagikan ke semua pengcab yang ada. Akibatnya dana yang masuk ke Pengcab menjadi selalu bekuang secaa pasti. Kepenguusan Secaa keseluuan, kepenguusan yang tebentuk baik di pengcab maupun di sasana wushu yang ada di Kota Salatiga sudah memenuhi kebutuhan yang ada di dalamnya 627 dan sudah bejalan dengan baik sesuai dengan cii-cii oganisasi yang baik. Sepeti yang diungkapkan Hasuki, suksesnya administasi dan manajemen dalam melaksanakan fungsi pengoganisasiannya dapat dinilai dai kemampuannya untuk menciptakan suatu oganisasi yang baik, oganisasi yang baik tesebut adalah adanya tujuan yang jelas, adanya kesatuan aah, adanya pembagian tugas, adanya kesatuan wewenang dan tanggung jawab, dan tujuan oganisasi haus dipahami oleh setiap oang dalam oganisasi. Hanya saja dalam pembagian tugas mungkin bebeapa diantaa kuang difikikan atau mungkin kaena ketebatasan sumbe daya manusia yang mumpuni yang akhinya membuat pembagian tugas tidak sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Sepeti yang dijelaskan dalan UUD Sistem keolahagaan tahun 2005 No. 3 dalam Pasal 40 tentang Pengelolaan Keolahagaan bahwa penguus komite olahaga nasional, komite olahaga povinsi dan komite olahaga kabupaten atau kota besifat mandii dan tidak teikat dengan kegiatan jabatan stuktual dan jabatan publik. Sehausnya pembagian yang dipecayakan pada individu hauslah sesuai dengan bidang yang ditekuninya, aga dalam pelaksanaan tugasnya tidak lagi haus tekendala dengan ketebatasan kemampuan individu tesebut. Pencaian sumbe daya yang mumpuni sebagai penguus juga haus dilakukan demi pekembangan pestasi selanjutnya. Pelatih Di dalam pembinaan pestasi wushu di Kota Salatiga pelatih yang menangani masingmasing sasana atau Do Jo masih sangat kuang. Dengan adanya hal semacam ini menuntut banyak paa pelatih untuk melatih secaa keatif dalam penyajian metode, dengan memanfaatkan bebeapa saana yang ada secaa optimal. Dengan sangat disayangkan dengan pestasi yang cukup baik Kota Salatiga hanya mempunyai empat (4) oang pelatih. Pelatih di Kota Salatiga sudah baik, sesuai yang di kemukakan oleh Rubianto Hadi

5 dalam pedoman pemilihan pelatih yang pofesional haus memiliki lata belakang yang sesuai dengan kemampuan yang haus dimiliki pelatih, lata belakang tesebut antaa lain: lata belakang pendidikan, pengalaman dalam olahaga, pendidikan tambahan atau mengikuti pelatihan. Dengan adanya pembagian posi yang sesuai dengan kemampuan akan sangat membantu dalam melakukan pembinaan di Kota Salatiga. Tecatat dua pelatih wushu yang memiliki setifikat pelatih, yang lainnya hanya sekeda melatih tanpa mempunyai setifikat pelatih. Pembinaan Pestasi Tahapan pembinaan secaa umum selalu dilaksanakan dengan menggunakan piamida pestasi, mulai dai pemasalan, pembibitan dan pestasi puncak. Pemasalan yang dilakukan penguus cabang WI dan sasana-sasana di Kota Salatiga adalah dengan mengadakan eksta kuikule di sekolah, baik dai SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA. Dengan adanya pembinaan di usia dini akan memunculkan bibit-bibit atlet bau. Untuk mendukung pembinaan di Kota Salatiga, KONI, Pengcab dan pelatih bekeja sama dengan Dinas Pendidikan membentuk kelas olahaga, kelas ini dibuka di SMP N 3 Salatiga dan SMA N 3 Salatiga. Atlet-atlet yang bepestasi akan dipantau dengan dimasukkan atau melanjutkan sekolah yang mempunyai kelas atlet. Sistem dan pola yang diteapkan dalam pembinaan atlet di kota Salatiga sudah baik. Dengan pola testuktu bekelanjutan dihaapkan atlet dapat mencapai pestasi puncak. Dalam sebuah pembinaan wushu di kota Salatiga ada pemusatan latian, aga atlet dapat dibina sesuai dengan kemampuan atlet. Untuk wushu sanshou dilakukan pusat pembinaan di sasana Shceude dan untuk pembinaan wushu taulo di sasana Puta Nusantaa. Dalam pencapaian pestasi Kota Salatiga mempunyai pelatih-pelatih yang mempunyai loyalitas yang tinggi tehadap pembinaan wushu, dengan meluangkan seluuh waktunya untuk melatih. Dengan begitu 628 peencanaan pogam latian bejalan sesuai jadwal latihan. Pogam Latihan Bedasakan penelitian yang telah dilakukan bahwa peencanaan pogam latihan pembinaan pestasi di Kota Salatiga sudah baik, sehingga pogam bejalan sepeti yang diencanakan. Dalam bukunya Rusli Lutan menjelaskan peencanaan pogam latihan adalah tentang pentahapan kegiatan latihan yaitu pada tahap pesiapan yang lebih bayak mengutamakan kesiapan kondisi fisik dai pada peningkatan keteampilan teknik maupun stateginya. Pesiapan pogam latihan meliputi : pesiapan fisik secaa umum, pesiapan fisik secaa khusus, masa pa kompetisi dan masa kompetisi. Saana dan Pasaana Suatu pembinaan pestasi olahaga tentu tidak lepas dai ketesediaan saana dan pasaana yang menunjang. Saana dan pasaana yang tedapat di sasana di kota Salatiga tegolong cukup baik. Semua cukup menunjang pestasi atlet. Dai ketiga sasana wushu yang ada, Shceude, Puta Nusantaa dan KBM wushu UKSW, sasana wushu Sheude meupakan sasana paling lengkap. Sasana wushu Shcuede mempunyai Do Jo atau tempat latihan sendii. Sehingga secaa saana dan pasaana untuk sasana Sheude tidak ada masalah. Sasana wushu Puta Nusantaa dan KBM wushu UKSW belum mempunyai Do Jo atau tempat latian sendii. Tetapi usaha yang dilakukan sasana Puta Nusantaa dan KBM wushu UKSW cukup bagus dengan bekeja sama denga lembaga Univesitas di Kota salatiga, sehingga menggunakan aula kampus atau gedung seba guna untuk saana latihannya. Pendanaan Dalam pembinaan olahaga pendanaan menjadi hal yang vital dalam sebuah oganisasi. kaena pengendali kebelangsungan kegiatan di dalam oganisasi sangat ditentukan oleh

6 dukungan dai pendanaan. Sumbe dana dipeoleh dai APBD Kota Salatiga, bantuan KONI yang disalukan melalui Pengcab dan dai sponso. Alokasi dana yang dipeoleh tesebut digunakan untuk pengadaan saana dan pasaana latihan, biaya petandingan, dan lainlain. Untuk pembinaan pada sasana wushu di UKSW sumbe dana yang dipeoleh dai lembaga kampus, kaena wushu di UKSW adalah kegiatan bakat dan minat mahasiswa di Univesitas Kisten Satyawacana. DAFTAR PUSTAKA Aikunto, Suhasimi Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Poyek. Jakata: Rineka Cipta. file:///e:/pengetahuan%20bela %20DIRI%20%20Bela%20Dii%20%20%20Ati %20Luas%20dan%20Ati%20Sempit.htm (accesed 02/18/13) Gunawan, Gugun A Beladii. Yogyakata: Insan Madani. Hadi, Rubianto Ilmu Kepelatihan Dasa.Semaang: Cipta Pima Nusantaa Ilmu Kepelatihan Dasa.Semaang: PKLO FIK UNNES. Hasono Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Depdiknas. Hasuki Penganta Manajemen Olahaga. Jakata: PT Raja Gafindo Pesada Hudata Sejaah dan Filsafat Olahaga.Bandung: Alfabeta. Junaidi, Said Pembinaan Olahaga Usia Dini. Semaang: PKLO FIK UNNES. Kemenpoa, Pelatihan Olahaga Usia Dini. jakata: Asdep Pengembangan Tenaga dan pembinaan keolahagaan debuti Bidang peningkatan Pestasi dan Iptek. Levinus, Paulus Latihan Kondisi Fisik Olahaga. Pengembangan KONI Pusat. Lutan, Rusly Dasa-dasa Kepelatian. Depdiknas b.Manajemen Penjaskes. Semaang: PJKR FIK UNNES. Maloeng, Lexy Metode penelitian kualitatif. Bandung: P.T Remaja Rosdakaya Metode penelitian kualitatif. Bandung: P.T Remaja Rosdakaya. M.E Winano Pembinaan Cabang Olahaga Unggulan Bali di Kota Denpasa Menghadapi Popov IX Tahun Jakata : Kemenpoa R.I Musfiqon Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakata: Pestasi Pustakaaya. Nuseto, Fans Psikologi Olahaga.Fpok Ikip. Sajoto Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik.Dahaa Pize. Soepatono Saana dan Pasaana Olahaga. Semaang: PJKR FIK UNNES. Sugiato WUSHU Vaiasi dan Pekembangannya.Jakata: PT. Gamedia Pustaka. Sugiono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfbeta. Tim Kepelatihan Pembinaan Kondisi Fisik 2. Semaang.PKLO FIK UNNES. Undang-undang epulik Indonesia nomo 3 tahun 2005 tentang sistem Jakata : Cv. Eko Jaya. 629

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN I SALINAN I fi~@?~{5]f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG C' PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG .,, ' [ SALINAN I fff~~~!jf~~..f~j~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 643 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINCIAL PROJECT IMPLEMENTATION UNIT UNTUK PROGRAM SANITASI

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG 8J~~g;~~ ~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES Satia Bayu Aji Teknik Infomatika Fakultas Ilmu Kompute Univesitas Dian Nuswantoo Semaang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejaah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia Adapun sejaah Badan Pusat Statistik di Indonesia tejadi empat masa pemeintahan di Indonesia, antaa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.SHOWAM ARIFIN 1 1,2 Teknik Infomatika, Ilmu Kompute, Univesitas Dian Nuswantoo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Matematika Kelas/Semeste :X/ Matei pokok : Identitas Tigonometi Alokasi Waktu : JP ( @ 45 menit ) A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas.

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas. I Tanqqal Efektif 1 Desembe 2008 071 1. TUJUAN Membeikan acuan peneimaan dan pengendalian kayawwan idak tetap non dosen untuk mendapatkan kayawan yang bekopentensi sesuai dengan bidangnya dan tekendali

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies IJCETS (1) (013) Indonesian Jounal of Cuiculum and Educational Technology Studies http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp PENGEMBANGAN MEDIA PENDUKUNG BAHAN AJAR GURU BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 Aspek Organisasi dan Manajemen dan Aspek Sumber Daya Manusia

BAB 4 Aspek Organisasi dan Manajemen dan Aspek Sumber Daya Manusia BAB 4 Aspek Oganisasi dan Manajemen dan Aspek Sumbe Daya Manusia 4.1 Pofil Peusahaan Beikut adalah pofil peusahaan Chicken Box : Beawal dai keinginan tiga mahasiswa pehotelan Univesitas Bina Nusantaa untuk

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG I SALINAN I fp~@"~{5}f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 {, TENTANG PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN/PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Uma Chadhiq, Ismiyatun dan Nanang Yusoni Univesitas Wahid Hasyim Semaang

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP Kajian Moal dan Kewaganegaaan Nomo Volume Tahun 014, hal 454-468 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

KENYAMANAN PEJALAN KAKI TERHADAP PEMANFAATAN TROTOAR DI JALAN BRIGJEN KATAMSO MEDAN

KENYAMANAN PEJALAN KAKI TERHADAP PEMANFAATAN TROTOAR DI JALAN BRIGJEN KATAMSO MEDAN JURNL EUTION UUILING Volume 3, Nomo 1, Juni 217: 8-14, ISSN-E : 2477-491, ISSN-P : 2477-4898 KENYMNN PEJLN KKI TERHP PEMNFTN TROTOR I JLN RIGJEN KTMSO MEN Rina Saaswaty osen Pengaja Pogam Studi sitektu,

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Budi Fachizal ), Indah Fiti Astuti

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAA Susi Hendatie STMIK Palangkaaya Jalan G.Obos No. Palangkaaya Email : sesyalang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci