ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI LADA (Piper nigrum L.) DI DESA BATUAH KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI LADA (Piper nigrum L.) DI DESA BATUAH KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA"

Transkripsi

1 Analisis Pendapatan dan Efisiensi Alokatif Usahatani lada (Pipe nigum L.) di Desa Batuah 35 Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa (Riana Syafiti) ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI LADA (Pipe nigum L.) DI DESA BATUAH KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (Analysis of Income and Efficiency Allocated of peppe fam (Pipe nigum L.) in Batuah Village of Loa Janan Subdistict, Kutai Katanegaa Regency) RIANA SYAFITRI Pogam Studi Agibisnis Univesitas Mulawaman ABSTRACT The pupose of this study was to detemine the amount of income, allocated efficiency of peppe fam and how is connection between poduction cost and fame of pepe income in Batuah illage of Loa Janan Sub DistictKutai Katanegaa Regency.The study was conducted in Batuah Village Loa Janan sub distict fommach to Apil 011. Responding was conducted with census. Suvey wasconducted by diect obsevation and inteviews fo 36 espondents peppe fame.the esults of the study showed that the income of peppe fames inbatuah village of Loa Janan subdistict, Kutai Katanegaa distict was ,67 Rupiahs yeas-1 with an aveage of ,74 Rupiahsyea-1 and allocative efficiency of 36 espondents achieve efficient income to thecost of etilizes, pesticides, depeciation equipment and labo. The analysis usedwas multiple linea gession, the esults of the analysis showed that value ofcoelation coefficient in amount of,935, it showed that thee is a significantcoelation between the cost of poduction and income of eppe fame. Whilethe coefficient of detemination showed numbe in amount of 0,875 means thecost of poduction which consists of fetilize costs, pesticides, labo anddepeciation of quipment affect income of fam income in amount of 87,5% andits est wee influenced by othe vaiables. Keywod: Income and Efficiency Allocated, Peppe Fam PENDAHULUAN Pembangunan petanian betujuan mewujudkan kesejahteaan masyaakat baik matei dan spiitual. Salah satu kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan tesebut yaitu peningkatan pembangunan sekto petanian. Hal itu disebabkan kaena Negaa Indonesia adalah negaa agais atinya sekto petanian mempunyai pean dominan (Henanto, 1996). Soekatawi (1994), menambahkan pembangunan petanian yang behasil dapat diatikan kalau tejadi petumbuhan sekto petanian yang tinggi dan sekaligus tejadi peubahan masyaakat tani dai yang kuang baik menjadi lebih baik. Mubyato (1994), menyatakan bahwa tinggi endahnya poduksi petanian dipengauhi oleh bebeapa fakto poduksi sepeti : luas lahan, saana poduksi, modal dan tenaga keja. Penggunaan saana poduksi yang tepat diantaanya biaya poduksi dihaapkan dapat meningkatkan pendapatan petani. Biaya poduksi adalah biaya yang dipegunakan dalam poses poduksi. Besanya jumlah pendapatan yang diteima petani dipengauhi oleh biaya poduksi dan petani tidak dapat meningkatkan pendapatannya jika biaya poduksi tidak tekendali penggunaan. Biaya poduksi yang tidak efisien mengakibatkan pendapatan petani endah, kaena telalu banyak biaya poduksi yang dikeluakan. Tingkat pendapatan petani dipeoleh dai selisih antaa biaya-biaya poduksi yang dikeluakan dengan tingkat haga dai hasil poduksi yang diteimanya. Sedangkan peningkatkan poduksi tegantung pada teknologi yang tesedia dan kesediaan petani untuk meneapkan fakto-fakto poduksi yang menjadi komponen dai teknologi tesebut (Daniel, 00). Tanaman lada (Pipe nigum L.) dilihat dai penanaman yang cukup mudah dan didukung iklim topis di Indonesia maka pekembangan tanaman ini sudah mulai meluas di bebeapa daeah sepeti daeah Lampung, Kalimantan Baat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timu, Sulawesi Selatan, Jawa Baat, Bali dan Maluku. Abo (010), menyatakan bahwa lada temasuk dalam kelompok tanaman siih-siihan yang hidup di daeah topis sampai keing dan dapat menyimpan ai. Menuut Monogafi Desa Batuah (010), cuah hujan yang ideal untuk petumbuhan tanaman ini adalah 000 mm tahun-1 tanah yang dikehendaki adalah tanah dengan ph 5,5-6,5. Hasil tanaman lada dapat beupa lada putih dan lada hitam. Lada putih seing dimanfaatkan sebagai bumbu masak yang bisa membuat asa masakan menjadi sedap dan menghangatkan badan. Lada hitam dimanfaatkan sebagai minyak wangi (pafum) (Abo, 010). Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa tedapat bebeapa dusun yang mengembangkan tamanan lada yaitu Dusun Suya Bakti Km 8 dan Dusun Tani Bahagia Km 31 Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa dengan luas lahan sekita ,8 ha sedangkan lahan petanian dengan luas sekita 5.979, ha. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai bulan Maet 011 sampai Apil 011

2 EPP. Vol. 9 No : dengan lokasi penelitian di Dusun Suya Bakti Km 8 dan Dusun Tani Bahagia Km 31 Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa. Metode Pengumpulan Data Data yang dipelukan beupa data pime dan data sekunde. Data pime dipeoleh dengan caa pengamatan langsung ke lokasi penelitian dan mengadakan wawancaa langsung kepada petani lada dengan menggunakan dafta petanyaan (kuisione) yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Data pime yang dikumpulkan dalam penelitian ini antaa lain mengenai tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan, biaya poduksi, haga jual dan pendapatan. Sedangkan data sekunde dipeoleh dai studi kepustakaan, instansi-intasnsi tekait. Data skunde yang dikumpulkan dalam penelitian ini antaa lain data mengenai monogafi Desa Batuah Kecamatan Loa Janan. Metode Pengambilan Sampel Penentuan esponden dilakukan melalui sensus kaena petani yang memiliki tanaman lada yang menghasilkan (TM) di tempat penelitian di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa yang mengusahakan tanaman lada bejumlah 36 petani. Katono (1990), menyebutkan apabila populasi yang jumlahya oang sebaiknya diambil sampel 100% atau pehitungan secaa sensus. Metode Analisis Data I = TR TC Keteangan : I = Income (pendapatan) TR = Total evenue (total peneimaan) TC = Total cost (total biaya) Adapun total biaya ditentukan dengan menggunakan umus : TC = TFC + TVC Keteangan : TC = Total cost (total biaya) TFC = Total fixed cost (total biaya tetap) TVC = Total vaiable cost (total biaya vaiabel) Efisiensi penggunaan saana poduksi (pupuk, pestisida, penyusutan alat dan tenaga keja) dapat dihitung dengan menggunakan efisiensi haga atau efisiensi alokatif. Menuut Soekatawi (003), menyatakan efisiensi penggunaan input (saana poduksi dan tenaga keja) dipeoleh jika nilai poduk maginal (NPM) untuk saana poduksi dan tenaga keja sama dengan haga saana poduksi dan tenaga keja tesebut. Rumus efisiensi tesebut dapat ditulis sebagai beikut : NPM = Px Keteangan : NPMx = Nilai Poduk Maginal Suatu Input Menuut Samuelson dan Nodhaus (003), besanya total peneimaan dipeoleh dai jumlah baang yang tejual dikalikan dengan haga penjualan setiap satuan baang, yang dapat diumuskan sebagai beikut B Y Py = Koefisien Regesi = Poduksi (Kg) = Haga Poduksi (Rp Kg-1) TR = P x Q Keteangan : TR = Total Revenue / total peneimaan (Rp/kg) = Pice / haga (Rp) = Quantity / jumlah poduksi (kg) Menuut Boediono (199), pendapatan yang diteima petani dai suatu hasil poduksi adalah hasil penguangan antaa peneimaan total dan biaya total sehingga dapat diumuskan sebagai beikut: = Jumlah Fakto Poduksi X Keteangan : Y Px Py Rata- ata Y Haga ata-ata fakto poduksi (Rp) Haga ata- ata poduksi (Rp) = Rata-ata fakto poduksi yang digunakan (saana poduksi dan tenaga keja)

3 Analisis Pendapatan dan Efisiensi Alokatif Usahatani lada (Pipe nigum L.) di Desa Batuah 37 Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa (Riana Syafiti) Keteangan : Y = Pendapatan Usahatani a = Konstanta bi = Koefisien Regesi Linea Beganda Xi (1,,3,4) = Vaiabel Bebas X1 = Pupuk X = Pestisida X3 = Penyusutan Alat X4 = Tenaga Keja E = Kesalahan = log e =,718 Standa Eo (Se) = Ukuan Tingkat Ketelitian/Ketepatan Suatu Penaksi Semakin Kecil Se, makin tinggi tingkat ketelitiannya. Se ei y b 1.3 x y b i i i 1.3 n 3 n 3 x y 3i i Koefesien Deteminasi (): suatu ukuan yang menunjukkan sumbangan (shae) dai vaiabel yang mempengauhi secaa linie beganda tehadap vaiasi (naik tuunnya) Y. Kuadat dai Koefesien Koelasi ( ): xi yi 1 xi yi x3i yi 13 xi yi xi x3i 3 x x i i HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Biaya poduksi adalah salah satu fakto dalam menentukkan besanya tingkat poduksi (Wilson, 007). Biaya poduksi yang tedii dai biaya saana poduksi tedii dai biaya pupuk, biaya pestisida, biaya penyusutan alat dan biaya tenaga keja. Jumlah biaya poduksi selama setahun adalah Rp ,33 dengan ata-ata esponden-1 Rp ,54 dan jumlah biaya poduksi ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,67. Pupuk yang digunakan oleh petani esponden adalah jenis pupuk Kandang, Uea, Ponska, KCl dan SP-36. Jumlah pupuk Kandang yang digunakan oleh esponden adalah 1.80,00 kaung dengan ata-ata esponden-1 adalah 35,56 kaung, dengan haga ata-ata kaung-1 antaa Rp Rp Jumlah biaya pupuk kandang adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,16 esponden-1. Jumlah pupuk uea yang digunakan oleh esponden adalah 11,00 kgdengan ata-ata esponden-1 adalah 3,11 kg, dengan haga ata-ata kg-1 antaa Rp Rp Jumlah biaya pupuk uea adalah Rp ,00 denganataata Rp ,33 esponden-1. Jumlah pupuk Ponska yang digunakan oleh esponden adalah 54,00 kgdengan ata-ata esponden-1 adalah,84 kg, dengan haga ata-ata kg-1 antaa Rp Jumlah biaya pupuk Ponska adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp , esponden-1. Jumlah pupuk KCl yang digunakan oleh esponden adalah 111,00 kg dengan ata-ata esponden-1 adalah 3,08 kg, dengan haga ata-ata kg-1 antaa Rp Rp Jumlah biaya pupuk KCl ad alah ,00 dengan ata-ata Rp ,89 esponden-1. Jumlah pupuk SP-36 yang digunakan oleh esponden adalah 111,00 kg dengan ata-ata esponden-1 adalah 3,08 kg, dengan haga ata-ata kg-1 antaa Rp Rp Jumlah biaya pupuk SP-36 adalah Rp ,00 dengan ataata Rp ,78 esponden-1. Jadi jumlah biaya pupuk yang digunakan oleh 36 esponden adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,89 dengan jumlah biaya ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,78 Jenis pestisida yang digunakan oleh petani esponden adalah Basmilang, Matado Zeon, Gamoxone dan Rambo. Pada hasil penelitian ini tidak semua jenis pestisida digunakan petani

4 EPP. Vol. 9 No : esponden. Hebisida Basmilang yang digunakan oleh esponden adalah 55,00 botol dengan ata-ata esponden-1 adalah botol, dengan haga ataata botol-1 Rp45.000,00. Jumlah biaya Basmilang adalah Rp ,00 dengan ataata Rp ,00 esponden-1. Hebisida Gamoxone hanya digunakan oleh petani esponden dan sisanya tidak menggunakannya. Jumlah Gamoxone yang digunakan oleh esponden adalah 38,00 botol dengan ata-ata esponden-1 adalah botol, dengan haga ata-ata botol-1 antaa Rp ,00 Rp ,00. Jumlah biaya Gamoxone adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,55 esponden-1. Hebisida Rambo hanya digunakan oleh 1 petani esponden dan sisa tidak menggunakannya. Jumlah Rambo yang digunakan oleh esponden adalah,00 botol dengan ataata esponden-1 adalah botol, dengan haga ata-ata botol-1 antaa Rp ,00 Rp ,00. Jumlah biaya R ambo adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp 81.50,00 esponden-1. Pestisida Matado Zeon hanya digunakan oleh 11 petani esponden dan sisa tidak menggunakannya. Jumlah Matado Zeon yang digunakan oleh esponden adalah 18,00 botol dengan ata-ata esponden-1 adalah botol, dengan haga ata-ata botol-1 antaa Rp ,00 Rp ,00. Jumlah biaya Matado Zeon adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,45 esponden-1. Jadi jumlah biaya pestisida yang digunakan oleh 36 esponden adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,00 dengan jumlah biaya ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,11. Biaya saana poduksi tedii dai biaya pupuk dan biaya pestisida. Jumlah biaya saana poduksi selama setahun adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,89 dan jumlah biaya saana poduksi ha- 1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,89. Usahatani lada ini menggunakan alat usaha untuk menghasilkan poduksinya dan jenis alat yang digunakan adalah cangkul, spaye, paang, ait, gunting pangkas, keanjang, tali dan tepal. Jumlah cangkul yang digunakan oleh petani esponden adalah 85 buah dengan ata-ata esponden-1 adalah buah. Umu teknis dai cangkul antaa 3 tahun dengan haga ata-ata Rp ,00. Jumlah biaya penyusutan alat cangkul adalah Rp ,33 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,59. Jumlah spaye yang digunakan oleh petani esponden adalah 61 buah dengan ata-ata esponden-1 adalah buah. Umu teknis dai spaye 0 tahun dengan haga ata-ata antaa Rp ,00-Rp ,00. Jumlah biaya penyusutan alat spaye adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,39. Jumlah paang yang digunakan oleh petani esponden adalah 86 buah dengan ataata esponden-1 adalah 3 buah. Umu teknis dai paang antaa 1 3 tahun dengan haga ata-ata antaa Rp ,00-Rp ,00. Jumlah biaya penyusutan alat paang adalah Rp ,33 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,6. Jumlah ait yang digunakan oleh petani esponden adalah 6 buah dengan ata-ata esponden-1 adalah 1,7 buah. Umu teknis dai ait antaa 1 3 tahun dengan haga ata-ata antaa Rp 5.000,00 Rp ,00. Jumlah biaya penyusutan alat ait adalah Rp ,67 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,41. Jumlah gunting pangkas yang digunakan oleh petani esponden adalah 85 buah dengan ataata esponden adalah 3 buah-1. Umu teknis dai gunting pangkas antaa 1 4 tahun dengan haga ata-ata ant aa Rp ,00-Rp ,00. Jumlah biaya penyusutan alat gunting pangkas adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp 5.569,44. Jumlah keanjang yang digunakan oleh petani esponden adalah 13 buah dengan ata-ata esponden-1 adalah 4 buah. Umu teknis dai keanjang antaa 1 3 tahun dengan haga ata-ata antaa Rp ,00-Rp 5.000,00. Jumlah biaya penyusutan alat keanjang adalah Rp ,67 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,96. Jumlah tali afia yang digunakan oleh petani esponden adalah 79 buah dengan ata-ata esponden-1 adalah 3 oll. Umu teknis dai tali antaa 1-3 tahun dengan haga ata-ata antaa Rp ,00 Rp Jumlah biaya penyusutan alat tali adalah Rp ,00 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp 3.847,. Jumlah tepal yang digunakan oleh petani esponden adalah 55 buah dengan ataata esponden adalah buah-1. Umu teknis dai tepal antaa 3 tahun dengan haga ata-ata antaa Rp ,00-Rp ,00. Jumlah biaya penyusutan alat tepal adalah Rp ,33 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp 61.73,15. Jadi jumlah biaya penyusutan adalah Rp ,33 dengan ata-ata esponden-1 adalah Rp ,43 dan jumlah biaya penyusutan ha-1 adalah Rp ,33 dengan ata-ata esponden adalah Rp ,81 Jenis pekejaan dalam usahatani lada ini meliputi pemelihaaan, penyiaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan lada, mengikat sulu panjat, pemanenan dan pasca panen. Biaya upah pia

5 Analisis Pendapatan dan Efisiensi Alokatif Usahatani lada (Pipe nigum L.) di Desa Batuah 39 Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa (Riana Syafiti) adalah Rp HOK-1 dan wanita adalah Rp Jumlah biaya tenaga keja tahun-1 adalah dengan ata-ata dan jumlah biaya tenaga keja ha-1 adalah dengan ata-ata. Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan pemelihaaan adalah 170 HOK dengan ata-ata esponden 5 HOK-1 dan wanita adalah 64 HOK dengan ata-ata esponden Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata- ata Rp ,11 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp HOK-1 maka total biaya tenaga keja pemelihaaan adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan penyiaman adalah 170 HOK dengan ata-ata esponden 5 HOK-1 dan wanita adalah 64 HOK dengan ata-ata esponden Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata- ata Rp ,11 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp HOK-1 maka total biaya tenaga keja penyiaman adalah Rp ,00 dengan ataata Rp ,11 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan pemupukan adalah 170 HOK dengan ata-ata esponden 5 HOK-1 dan wanita adalah 64 HOK dengan ata-ata esponden Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata- ata Rp ,11 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp HOK-1 maka total biaya tenaga keja pemupukan adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan penyiangan adalah 170 HOK dengan ata-ata esponden 5 HOK-1 dan wanita adalah 64 HOK dengan ata-ata esponden Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp HOK-1 maka total biaya tenaga keja penyiangan adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan pengendalian hama dan penyakit adalah 170 HOK dengan ata-ata esponden 5 HOK-1 dan wanita adalah 64 HOK dengan ata-ata esponden Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp HOK-1 maka total biaya tenaga keja pengendalian hama dan penyakit adalah Rp ,00 dengan ataata Rp ,11 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan pemangkasan lada adalah 11 HOK dengan ataata esponden 6 HOK-1 dan wanita adalah 93 HOK dengan ata-ata esponden 3 HOK- 1. Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,56 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,00 HOK-1 maka total biaya tenaga keja pemangkasan lada adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,56 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,57 dengan ata-ata Rp ,3 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan mengikat sulu panjat adalah 11 HOK dengan ata-ata esponden 6 HOK-1 dan wanita adalah 9,00 HOK dengan ata-ata esponden 3 Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,56 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,00 HOK-1 maka total biaya tenaga keja mengikat sulu panjat adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,56 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,57 dengan ata-ata Rp ,3 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan pemanenan adalah 11 HOK dengan ata-ata esponden 6 HOK-1 dan wanita adalah 93 HOK dengan ata-ata esponden 3 Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,56 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,00 HOK-1 maka total biaya tenaga keja pemanenan adalah Rp ,00 dengan ataata Rp ,56 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,57 dengan ata-ata Rp ,3 Jumlah tenaga keja pia pada pekejaan pasca panen adalah 170 HOK dengan ata-ata esponden 5 HOK dan wanita adalah 64 HOK dengan ata-ata esponden Jumlah biaya upah pia adalah Rp ,00 dengan ata- ata Rp ,11 HOK-1 dan biaya upah wanita adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp HOK-1 maka total biaya tenaga keja pasca panen adalah Rp ,00 dengan ataata Rp ,11 HOK-1 dan jumlah ha-1 adalah Rp ,00 dengan ata-ata Rp ,11 Tanaman lada akan menghasilkan poduksi sebanyak empat kali yaitu pada panen aya, panen kecil petama, panen kecil kedua dan panen kecil yang ketiga. Jumlah poduksi pada

6 EPP. Vol. 9 No : panen aya adalah kg tahun-1 dengan ataata 458 kg tahun-1, jumlah poduksi pada panen kecil petama adalah 11.53,50 kg tahun-1 dengan ata-ata 31 kg tahun-1, jumlah poduksi pada panen kecil yangkedua adalah 6.919,50 kg tahun-1 dengan ata-ata 193 kg tahun-1 dan pada jumlah poduksi pada panen kecil yang ketiga adalah.459,75 kg tahun-1 dengan ata-ata 97 kg tahun-1, maka jumlah secaa keseluuhan poduksi dalam setahun adalah ,75 kg tahun-1 dengan ataata 1.066,30 kg tahun-1. Haga jual tanaman lada di lokasi penelitian adalah Rp kg-1, maka jumlah peneimaan usahatani ini adalah Rp ,00 tahun-1 dengan ata- Rp ,74 dan jumlah pendapatan ha-1 adalah Rp ,50 dengan ata-ata Rp ,18 Efisiensi alokatif pendapatan tehadap biaya pupuk sebanyak 36 esponden efisien dikaenakan bahwa keseluuhan esponden dalam penggunaan pupuk sudah tahap optimal Efisiensi alokatif pendapatan tehadap biaya pestisida sebanyak 36 esponden efisien dikaenakan bahwa keseluuhan esponden dalam penggunaan pestisida sudah tahap optimal Efisiensi alokatif pendapatan tehadap biaya penyusutan alat sebanyak 36 esponden efisien dikaenakan bahwa keseluuhan esponden dalam penggunaan penyusutan alat sudah optimal Efisiensi alokatif tehadap biaya tenaga keja sebanyak 36 esponden efisien dikaenakan bahwa keseluuhan esponden dalam penggunaan tenaga keja sudah tahap optimal Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab IV, bahwa hubungan vaiabel bebas yang tedii dai biaya pupuk (X1), biaya pestisida (X), biaya penyusutan alat (X3) dan biaya tenaga keja (X4) dengan vaiabel teikat dalam hal ini Coefficientsa Unstandadized Coefficients Standadized Coefficients Model B Std. Eo Beta t Sig. 1 (Constant) -7E+007 1E+007-5,456,000 PUPUK -0,046 9,684 -,04 -,070,047 PESTISIDA 43,066 41,660,079 1,034,309 PENYUSUTAN ALAT 63,760 4,740,181,577,015 TENAGA KERJA 57,445 5,887,981 9,758,000 a. Dependent Vaiable: PENDAPATAN Sumbe :: Hasil Pehitungan SPSS, 011 Dai Tabel 8, dipeoleh pesamaan egesi line beganda sebagai beikut Y= -7E+007 0,046X ,066X + 63,760X3 + 57,445X4 Pesamaan egesi tesebut menunjukkan bahwa Konstan jika diasumsikan vaiabelvaiabel yang dikemukakan (pupuk, pestisida, penyusutan alat dan tenaga keja) tidak ada maka pendapatan usahatani lada bekuang sebesa 7e+007. b1 = -0,046 apabila nilai pupuk (X1) naik satu satuan maka akan bepengauh tehadap penguangan nilai Y sebesa 0,046 dengan asumsi vaiabel yang lainnya adalah tetap. b = 43,066 apabila nilai pestisida (X) naik satu satuan maka akan bepengauh tehadap penambahan nilai Y sebesa 43,066 dengan asumsi vaiabel yang lainnya adalah tetap. b3 = 63,760 apabila nilai penyusutan alat (X3) naik satu satuan maka akan bepengauh tehadap penambahan nilai Y sebesa 63,760 dengan asumsi vaiabel yang lainnya adalah tetap. b4 = 57,445 apabila nilai tenaga keja (X4) naik satu satuan maka akan bepengauh tehadap penambahan nilai Y sebesa 57,445 dengan asumsi vaiabel yang lainnya adalah tetap. Selanjutnya untuk menguku keeatan hubungan antaa vaiabel X1, X, X3 dan X4 tehadap vaiabel Y dilakukan dengan caa menghitung koefisien koelasinya (R), hasil pehitungan dengan menggunakan SPSS sebagai beikut : Tabel 9. Model Summay Pengauh Vaiabel Biaya Poduksi Model Summay Adjusted Std. Eo of Mod el R R Squae R Squae the Estimate 1,935a,875, ,7. Pedictos: (Constant), TENAGA KERJA, Penyusutan Alat, Pestisida, Pupuk Sumbe :: Hasil Pehitungan SPSS, 011 Dai Tabel diatas diketahui bahwa nilai R yang dipeoleh sebesa 0,935 hal ini beati secaa keseluuhan vaiabel bebas yang diwakili oleh vaiabel pupuk, pestisida, penyusutan alat dan tenaga keja memiliki hubungan yang kuat tehadap vaiabel pendapatan usahatani lada. Nilai R (koefisien deteminasi) sebesa 0,875 atau 87,5% hal ini beati bahwa vaiabel yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu pupuk, pestisida, penyusutan alat dan tenaga keja bepengauh sebesa 87,5% sedangkan sisanya,5% dipengauhi oleh vaiabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

7 Analisis Pendapatan dan Efisiensi Alokatif Usahatani lada (Pipe nigum L.) di Desa Batuah 41 Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa (Riana Syafiti) 1. Uji F ( Uji Seentak) DAFTAR PUSTAKA Uji F dilakukan dengan tingkat kepecayaan 95% dengan = 0,5. Hasil pengujian dengan menggunakan pogam kompute SPSS dapat dilihat pada Tabel 10 beikut ini : Tabel 10. Anova ANOVAb Sum of Model Squaes df Mean Squae F Sig. 1 Regession 6,3E ,574E ,017,000a Residual 9,0E ,913E+014 Total 7,E a. Pedictos: (Constant), TENAGA KERJA, PENYUSUTAN ALAT, PESTISIDA, PUPUK b. Dependent Vaiable: PENDAPATAN Signifikan 0,000 kaena pobabilitas (0,000) lebih kecil dai 0,05 maka model egesi dapat dipakai untuk menghitung pengauh biaya poduksi tehadap pendapatan usahatani lada. Setelah diuji dan dibandingkan tenyata Fhitung 54,017 > Ftabel,37 maka Ho ditolak dan Ha diteima yang atinya tedapat pengauh secaa besama-sama dai vaiabel bebas yaitu pestisida, penyusutan alat dan tenaga keja tehadap pendapatan usahatani lada. Jadi dapat disimpulkan hipotesis petama diteima. Bedasakan hasil analisis dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai beikut: Besanya pendapatan usahatani lada di Desa Batuah Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa adalah Rp ,67 dengan ata-ata Rp ,74. Efisiensi alokatif pendapatan tehadap Biaya pupuk sebanyak 36 esponden efisien dikaenakan bahwa keseluuhan esponden dalam penggunaan pupuk, pestisida, tenaga keja, dan penyusutan alat sudah dalam tahap optimal Uji F dilakukan dengan tingkat kepecayaan 90% dengan = 0,5, diketahui Fhitung adalah 54,017 > Ftabel,37 maka Ho ditolak dan Ha diteima yang atinya tedapat pengauh secaa besama-sama dai vaiabel bebas yaitu pupuk, pestisida, penyusutan alat dan tenaga keja tehadap pendapatan usahatani lada. Abo, Y, P Teknis Budidaya Lada. Yogyakata. Boediono Ekonomi Miko : Penganta Ekonomi. BPEE. Univesitas Gajah Mada,Yogyakata. Daniel. M. 00.Penganta Ekonomi Petanian. Bumi Aksaa, Jakata. Ealeaning Gunadama.010. Bab 6 : Teoi Poduksi, Jakata (www. ealeaning.gunadama.ac.id/doc modul/penganta _bisnis.bab_6.pdf) Fadholi Henanto Ilmu Usahatani. Peneba Swadaya, Jakata. Haahap, S.S Analisis kitis atas lapoan keuangan. Raja Gafindo Pesada, Jakata. Husaini Usman dan Punomo, S.A Penganta Statistika. Bumi Aksaa, Jakata. Kamini Diktat Ekonomi Poduksi. Fakultas Petanian Univesitas Mulawaman Samainda,Kalimantan Timu. Katono, K Penganta Metodologi Riset Sosial. Manda Maju, Bandung. Lia Nandha Sejaah Tanaman Lada (Pipe nigum Linn). matematikacedas.wodpess.com. Monogafi Desa Batuah Moshe, A.T. 00. Menegakkan dan Membangun Petanian. (Tejemahan S, Kisnandhi dan B. Samad ) Yasaguna, Jakata. Mubyato Penganta Ekonomi Petanian. LP3ES, Jakata. Mubyato Penganta Ekonomi Petanian : Edisi III. LP3ES, Jakata Pinus Lingga Petunjuk Penggunaan Pupuk.Peneba Swadaya, Jakata. Plantamo Lada. Plantamo.com. Rukmana, R Budidaya Lada. Kanisius, Yogyakata. Riyanto Penganta Ekonomi Miko III. Bumi Aksaa, Jakata.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE 2011-2013 Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI EVA MARSUSANTI S,Pd MM AMIK BSI Jl. Cemelang No, Sukabumi, Indonesia Email: eva.em@bsi.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

Rancangan Petak Teralur pada Hasil Panen Tanaman Buncis di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

Rancangan Petak Teralur pada Hasil Panen Tanaman Buncis di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Rancangan Petak Tealu pada Hasil Panen Tanaman Buncis di Fakultas Petanian Univesitas Mulawaman Stip Plot Design on Beans Havest in the Faculty of Agicultue Mulawaman Univesity Nujannah Masitah 1, Sifiyani

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS 3. Pendahuluan Dalam egesi linie sedehana telah dipelajai analisis egesi yang tedii atas dua vaiabel. Dalam pembicaaan tesebut di mana analisisnya tedii

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

JURNAL ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH JURNAL ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH HISKY AGUNG RANTUNG 110314076 DOSEN PEMBIMBING : 1. D. Caoline B.D. Pakasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN

ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomo 1, Tahun 017, Halaman 31-40 Online di: http://ejounal-s1.undip.ac.id/inde.php/gaussian ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN Fada Nu Sa

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci

Gresica Rismachul Jannah et al, Hubungan Karakteristik Responden, Beban Kerja Fisik, dan...

Gresica Rismachul Jannah et al, Hubungan Karakteristik Responden, Beban Kerja Fisik, dan... Gesica Rismachul Jannah et al, Hubungan Kaakteistik Responden, Beban Fisik, dan... Hubungan Kaakteistik Responden, Beban Fisik, dan Iklim dengan Kelelahan pada Peajin Kayu (Studi di Industi Mebel Kayu

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Uma Chadhiq, Ismiyatun dan Nanang Yusoni Univesitas Wahid Hasyim Semaang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE COST PRORATE TIPE CONSTANT DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI

PENGGUNAAN METODE COST PRORATE TIPE CONSTANT DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI Buletin Ilmiah Math Stat dan eapanna (Bimaste) Volume 02, No 2 (2013), hal 147-154 PENGGUNAAN MEODE COS PRORAE IPE CONSAN DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAA PASI Agus Joko Sujono, Dadan Kusnanda,

Lebih terperinci

Masyhuri Jurusan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA) Jln. MT. Haryono 193 Malang

Masyhuri Jurusan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA) Jln. MT. Haryono 193 Malang INTERPRETASI EKONOMI HASIL ANALISIS STATISTIK MELALUI PENDEKATAN ELASTISITAS Masyhui Juusan Fakultas Petanian Univesitas Islam Malang (UNISMA) Jln. MT. Hayono 93 Malang Email: mashui@fe.uin-malang.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 11 PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (The Influence of production cost and revenue to Income of wetland rice Farming

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci