JURNAL ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH"

Transkripsi

1 JURNAL ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH HISKY AGUNG RANTUNG DOSEN PEMBIMBING : 1. D. Caoline B.D. Pakasi, SP., MSi 2. I. Celsius Talumingan, MP JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2015

2 ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN EFISIENSI PADA AGROINDUSTRI BAWANG GORENG UD. SRI REJEKI DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH Hisky Agung Rantung Caoline B.D. Pakasi Celsius Talumingan ABSTRACK This study aimed to analyze the cost stuctue and efficiency in agoinduti Fied Onions "UD. Si Rejeki "is seen fom the data such as the cost of poduction, Poduction Cost Ratio, business efficiency and Beak even point. Based on these esults it can be concluded that the UD. Si Rejeki is a little fied onions management industy which was to have the meuju to 26 wokes. The main aw mateials used come fom the oiginal ed onions fom Palu valley. The esulting poduct fied onions packed in vaious packaging sizes. Poduct maketing each of UD. Si Rejeki is quite extensive, namely in the city of Palu, then fied onion has penetated seveal lage supemakets such as Heo Cafou, Giant Jakata and Makassa Alfa. The eseach analyzes the cost stuctue and efficiency based on data monthly fom poduction activities. Thus it is known that the eception is Rp pe month. Cost stuctue consists of fixed costs and vaiable costs Rp ,7 Rp Rp that fom the poduction cost Rp 157,673, Seeing the stuctue of these costs can be known at what the costs ae bone fo the monthly poduction pocess so as to make plans. Then look at the efficiency of poduction of the business is also included in the citeia fo a pofitable business because the value of the atio esulting fom the analysis of poduction efficiency is thus the value 3.3 R / C> 1. Judging fom the analysis Beak even point, business of UD. Si Rejeki is said to have eached the beakeven point is the poduction of 2436 kg and can be said each the beak-even point attempt at the value of Rp pekg. Keywods: Cost Stuctue, Poduction Efficiency, BEP ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk menganalisi stuktu biaya dan efisiensi pada agoinduti Bawang Goeng UD. Si Rejeki yang dilihat dai data-data sepeti biaya poduksi, Rasio Biaya Poduksi, Efisiensi usaha dan Beak even point. Bedasakan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa UD. Si Rejeki meupakan industi pengelolaan bawang goeng kecil yang meuju ke sedang dengan memilki 26 oang tenaga keja. Bahan baku utama yang digunakan beasal dai bawang meah asli dai Lembah Palu. Poduk bawang goeng yang dihasilkan di kemas dalam bebagai ukuan kemasan. Jangkauan pemasaan poduk dai UD. Si Rejeki cukup luas, yaitu di Kota Palu, kemudian bawang goengnya sudah meambah bebeapa supemaket besa sepeti Heo Cafou, Giant Jakata, dan Alfa Makassa. Penelitian menganalisis stuktu biaya dan efisiensi bedasakan data pebulan dai kegiatan poduksi. Dengan demikian telah diketahui bahwa peneimaan yang pebulannya adalah Rp Stuktu biaya yang tedii dai biaya tetap Rp ,7 dan biaya tidak tetap sebesa Rp Rp yang mejadi biaya poduksi ,7. Melihat stuktu biaya ini dapat diketahui sebesa apa biaya yang dipikul untuk poses poduksi pebulannya sehingga dapat membuat peencanaan. Kemudian melihat efisiensi poduksi usaha ini juga temasuk pada kiteia usaha yang menguntungkan kaena nilai asio yang dihasilkan dai analisis efisiensi poduksi adalah nilai 3,3 dengan demikian R/C >1. Dilihat dai analisis Beak even point, usaha bawang goeng UD. Si Rejeki dikatakan telah mencapai titik impas adalah pada poduksi sebesa 2436 kg dan dapat dikatakan mencapai titik impas usahanya pada nilai Rp pekg. Kata Kunci : Stuktu Biaya, Efisiensi Poduksi, BEP

3 PENDAHULUAN Lata Belakang Pembangunan sekto petanian khususnya subsekto tanaman pangan dan hotikutua saat ini tus bekembang di Indonesia. Hotikultua (hoticultue) beasal dai bahasa Latin hotus (tanaman kebun) dan cultua/colee (budidaya), dan dapat diatikan sebagai budidaya tanaman kebun. Hotikultua digunakan secaa lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun, tapi juga hotikultua digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Kegiatan-kegiatan dihotikultua meliputi pembenihan, pembibitan, kultu jaingan, poduksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distibusi. Peningkatan nilai tambah penting dilakukan sebagai upaya meningkatkan daya saing poduk. Peningkatan tesebut bekaitan dengan sekto pengembangan sekto industi. Sekto petanian dan sekto industi meupakan dua sekto yang memegang peanan penting dalam peekonomian Indonesia (Soekatawi, 2001). Sehausnya dapat mensejahteahkan paa masyaakat yang hidup mempunyai mata pencahaian Sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi, kedua sekto ini dihaapkan mampu membeikan sumbangan dalam usaha peningkatan dan pendapatan yang meata bagi akyat. Subsekto tanaman pangan dan hotikultua tedii dai tanaman yang menjadi komuditas utama salah satunya adalah bawang meah. Bawang meah dapat diolah menjadi bawang goeng sehingga dapat menambah nilai jual dai tanaman bawang meah itu sendii. Povinsi Sulawesi Tengah meupakan daeah yang masih mengandalkan sekto petanian. Masyaakat Sulawesi Tengah kebanyakan memanfaatkan poduk hasil petanian untuk diolah menjadi poduk bau yang bisa dikonsumsi dan dipasakan pada masyaakat. Bawang goeng meupakan salah satu poduk hasil olahan pangan dalam sekto petanian atau dapat dikatakan salah satu poduk agoindusti yang beasal dai bawang meah. Saat ini banyak digunakan sebagai poduk sekto industi atau meupakan juga hasil poduk sekto industi. Banyak pelaku industi kecil yang memanfaatkan bawang meah yang di olah menjadi bawang goeng kemudian di jual di pasaan. Bawang goeng meupakan salah satu pelengkap atau penyedap pada hampi setiap hidangan makanan teutama makanan yang bekuah. Kondisi ini dimanfaatkan oleh bebeapa oang untuk dijadikan suatu usaha. agindusti Bawang Goeng Si Rejeki di Kota Palu Sulawesi Tengah meupakan salah satu oleholeh yang digunakan sebagai makanan dan bumbu penyedap khas dan poduk unggul di Sulawesi Tengah. Pelaku agoindusti hili di Pulau Sulawesi inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui bagaimanakah stuktu biaya dan efisiensi di agoindusti bawang goeng. Rumusan Masalah Pemasalahan penelitian ini di umuskan sebagai beikut : Bagaimanakah stuktu biaya dalam pengolahan agoindusti bawang goeng Si Rejeki? Beapakah peneimaan dan pendapatan yang di peoleh pada pengolahan agoindusti Si Rejeki? Bagaimana tingkat efisiensi usaha dalam pengolahan agoindusti Si Rejeki? Beapa volume poduksi dan haga poduksi dai pengolahan agoindusti Si Rejeki"? Tujuan Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mengetahui stuktu biaya dalam pengolahan agoindusti bawang goeng Si Rejeki, untuk mengetahui peneimaan dan pendapatan yang di peoleh pada pengolahan agoindusti Si Rejeki, untuk mengetahui tingkat efisiensi usaha dalam pengolahan agoindusti Si Rejeki, untuk mengetahui volume poduksi dan haga poduksi dai pengolahan agoindusti Si Rejeki. Manfaat Penelitian Penelitian ini dihaapkan dapat bemanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang agibisnis, dan dapat menjadi efeensi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian selanjutnya

4 yang ada kaitanya dengan analisis stuktu biaya dan efisiensi bawang goeng UD. Si Rejeki di Kota Palu Povinsi Sulawesi Tengah. Teutama sebagai bahan masukan bagi Usaha bawang goeng UD. Si Rejeki dalam poses pengelolaan dan peningkatan usaha. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada agoindusti bawang goeng UD. Si Rejeki Kota Palu Sulawesi Tengah. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan data pime. Data pime dipeoleh melalui wawancaa langsung dengan pimpimpinan dan kayawan agoindusti bawang goeng UD. Si Rejeki. Konsep Pengukuan Vaiabel Vaiabel- vaiabel yang akan diuku dalam penelitian ini adalah : 1. Jumlah poduksi bawang goeng yang dihasilkan industi Usaha Si Rejeki (pekemasan/bln). Tabel 3.1 Vaiabel Pengamatan Pekemasan Haga Pe No. Jenis Kemasan Kemasan Aluminium Foil 100 Aluminium Foil 200 Aluminium Foil 250 Rp Rp Rp Dos 500 Rp Haga Haga Bawang goeng (pekemasan) 3. Biaya poduksi Besanya haga yang dikeluakan dalam pengolahan bawang goeng selama peiode Januai Maet Vaiabel ini diuku dalam satuan upiah pe-bulan (Rp/bln), yang tedii atas: A. Biaya Tetap 1) Biaya Penyusutan Alat (Rp) 2) Biaya Pajak (Rp B. Biaya Vaiabel, meliputi: 1. Biaya Bahan Baku (Rp) 2. Biaya Penolong (Rp) 3. Biaya Pelengkapan: a. Kemasan (Rp) b. Label (Rp) c. Gas (Rp) 4. Biaya Pemasaan: Tanspotasi(Rp) 4. Peneimaan total (upiah/bulan) Jumlah seluuh peneimaan peusahaan dai hasil penjualan sejumlah poduk (baang yang dihasilkan). Caa untuk menghitung peneimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah poduk dengan haga jual poduk pe unit. 5. Pendapatan Total (Rp/bln). Jumlah seluuh peneimaan kemudian di kuangkan dengan total biaya. 6. Modal. Baang/alat poduksi dan uang yang dipakai dalam pengolahan bawang goeng (Rp). 7. Tenaga Keja Jumlah Tenaga Keja yang digunakan dalam poses poduksi bawang goeng (Rp/Og). Metode Analisis Data Pada penelitian ini data yang dipeoleh akan dianalisis sepeti yang akan diuaikan dibawah ini : 1. Total Cost (Biaya Poduksi) Untuk mengetahui besanya biaya poduksi yang digunakan dalam poses poduksi bawang goeng pada Agindusti Si Rejeki digunakan umus: TC = FC + VC Dimana: TC (Total Cost) = Total Biaya FC (Fixed Cost) = Biaya Tetap VC (Vaiable Cost) = Biaya Vaiabel 2. Total Revenue (Tingkat Peneimaan) Untuk mengetahui besanya tingkat peneimaan digunakan umus: TR = P Q Dimana:

5 TR (Total Revenue) = Total Peneimaan P (Pice) = Haga Poduk Q (Quantity) = Jumlah Poduk 3. Pofit (Pendapatan) Untuk mengetahui besanya tingkat pendapatan yang dipeoleh digunakan umus: π = TR-TC Dimana: π (Pofit) = Pendapatan TR (Total Review) = Total Peneimaan TC (Total Cost) = Total Biaya 4. Efisisensi Usaha Untuk melihat efisiensi, maka pelu melihat pebandingan antaa peneimaan dengan biaya usaha dianalisis dengan menggunakan umus: Rasio R/C=Revenue/cost Dimana: R (Revenue) = Peneimaan C (Cost) = Biaya Secaa kiteia dengan Analisis Rasio R/C : R/C < 1, usaha tesebut mengalami keugian R/C = 1, usaha tesebut tidak untung dan tidak ugi R/C > 1, usaha tesebut mengalami keuntungan 5. Beak Event Point (BEP) Untuk menjawab pemasalahan keempat, digunakan analisis titik impas (BEP). Analisis BEP menuut Pawiosentono (2001), dapat dihitung : Di mana : BTp : Fixed cost ( biaya tetap) Py : Haga Jual pe unit BV : Vaiabel Cost ( Biaya Vaiabel) HASIL DAN PEMBAHASAN Deskipsi Umum UD. Si Rejeki Agoindusti bawang goeng UD. Si Rejeki Kota Palu meupakan peusahaan agoindusti yang bedii pada tahun 1995 yang begeak di bidang pengelolahan hasil tanaman bawang meah Palu menjadi bawang goeng. Peusahaan ini secaa esmi mendapatkan legalitas usaha setelah adanya keputusan diektoat jendal industi kecil No. 001/KDP.23/ IND/SIUI-K/I/2013 dan suat izin bedagang No. 0813/SIUP-K/I/2013. Adalah Si Astuti peempuan ketuunan Jawa yang mengelolausaha poduksi Bawang goeng Si Rejeki ini. Ia hijah ke Palu sejak 1982, setahun setelah kepindahan suaminya dai Yogyakata untuk betugas di Dinas petanian Povinsi Sulawesi Tengah. Pejalanan usaha Si dimulai tahun 1995, bemula ketika ia meneima pesanan kateing dai sejumlah kanto, kemudian bekembang menjadi bisnis abon daging dan abon ikan. Dalam poduk abon daging dan abon ikannya Si menambahkan bawang goeng sebagai bumbu pelengkap disetiap masakannya. Kaena asanya yang enyah, gaing, dan guih, banyak oang mulai menanyakan poduk bawang goengnya. Sehingga pada tahun 1997, Si juga menjual bawang goeng tepisah dai abon. Bawang goeng yang semula menjadi pelengkap lama kelamaan ditekuni lebih seius. Pada saat itu pangsa pasanya adalah masyaakat lokal. Kemudian kesusksesan bawang goeng buatan Si tenyata sangat popule dan banyak disenangi oleh masyaakat. Rahasia kesuksesan bawang goeng ini adalah penggunaan bahan- bahan bekualitastinggi. Bawang yang digunakan haus yang bekualitas bagus, minyak goengnya juga minyak goeng tetentu yang bukan minyak cuah. Semua dibuat dengan baik sehingga mendapatkan asa yang guih. Uniknya lagi, poduksi bawang goeng Si ini tidak mengambil bawang di daeah lain selain dai Lembah Palu. Bawang juga meupakan hasil tanaman yang tidak dapat betahan lama. Begitu dipanen, bawang haus segea di kupas dan segea digoeng.

6 Dengan ketekunan dan keja keasnya sehingga usahanya poduksi bawang goengnya sudah meambah bebeapa supemaket besa sepeti Heo Cafou, Giant Jakata, dan Alfa Makassa. Kunci utama Si dalam dalam bebagai keja sama ini adalah kepecayaan. Stuktu Oganisasi UD. Si Rejeki UD. Si Rejeki mempunyai stuktu oganisasi yang bebentuk lini/gais. Bentuk ini menunjukan wewenang dai atas ke bawah dan tanggung jawab dai bawah ke atas. Sehingga dapat diketahui tugas dan tanggung jawab dai masing bagian. Stuktu oganisasi tedii dai Pimpinan Utama, Manage, Bendahaa, bagian Poduksi/Pengolahan, bagian pengepakan, dan bagian pemasaan. Bagian Poduksi membawahi Sub bagian pasokan yang betugas melakukan kegiatan pembelanjaan atau penyediaan bahan baku. Bagian Pemasaan betugas langsung dala bidang pemasaan komoditi hasil poduksi seta pomosi poduk. Adanya pembatasan tugastugas dan tanggung jawab seta wewenag dan penetapan hubungan anta unsu- unsu oagnisasi akan memungkinkan oang untuk dapat bekeja sama secaa efektif dalam mencapai suatu tujuan. Bagian Poduksi/ Pengolahan Manage Bendahaa Pimpinan Bagian Pengepakan Bagian Pemasaan a. Betanggung jawab atas tindakan anggota atau kayawan atas nama peusahaan kepada pihak lua. b. Memilih dan mengadakan pengawasan tehadap bawahan aga apa yang dilaksanakan dapat sesuai dengan apa yang dihaapkan. c. Menentukan kebijakan pokok keseluuhan dan meencanakan aktivitas peusahaan. 2. Manage 1. Membantu Pimpinan dalam mengatu seluuh poses kegiatan poduksi. 2. Mengawasi kineja paa kayawan setiap hai nya selama kegiatan poduksi belangsung. 3. Bendahaa a. Mempunyai tanggung jawab pada bidang keadmistasian keuangan peusahaan sepenuhnya. b. Mengatu masalah yang tekait pengelolaan dana peusahaan. c. Membuat lapoan-lapoan instansi peusahan. 4. Bag. Poduksi/ Pengolahan a. Menjaga alat-alat poduksi selama pelaksanaan poses poduksi. b. Membuat lapoan hasil poduksi. c. Betanggung jawab atas kualitas poduksi yang dihasilkan yang telah ditetapkan oleh pemimpin peusahan. 5. Bag. Pengepakan a. Mengemas hasil poduksi. b. Menjaga kebesihan dan keapihan pada tahap pengepakan. 6. Bag. Pemasaan a. Aktif melaksanankan pemasaan, sepeti membagikan pamflet. b. Mendistibusikan hasil poduksi ke toko- toko pihak yang telah bekeja sama dengan peusahaan. PEMBAHASAN Beikut adalah uaian mengenai job deskipsi bedasakan tugas dan tanggung jawab masing- masing bagian : 1. Pimpinan

7 No. Jenis Pealatan Jmlh Satuan Haga (Rp) Nilai Investasi Lama Penggunaan Alat Penyusutan Nilai Sisa Tabel 4.2. Biaya Opeasional U.D Si Rejeki (Bln) No. Jenis Jumlah Unit Haga pe Jumlah Biaya (Rp) Kebutuhan Unit (Rp) Investasi Tetap (Rp) 1 Wajan besa 5 Buah A Biaya Tetap (Fixed Cost) 2 Kompo 5 Buah ,6 3 Sutil 3 Buah Pemasaan Bulan Spinne 1 Set Administasi ,8 1 Bulan Penyusutan ,7 5 Timbangan 1 Buah Pajak ,6 Bumi 1 Bulan kecil Bangunan 6 Timbangan 1 Buah Pajak Usaha 1 Bulan duduk 0 7 Tong besa 6 Buah Total Biaya Tetap / Bulan ,7 8 Regulato besa 9 Tabung gas 12kg 5 Buah ,3 8 Buah ,3 Keteangan: Pajak Bumi Bangunan Rp /tahun, dan Pajak Usaha Rp / 5 tahun 10 Cutte 12 Buah BIAYA TIDAK TETAP / BULAN 11 Plastik Roll 24 Roll B Biaya Tidak Tetap (Vaiable Cost) 12 Baskom kecil 4 Buah ,2 NO JENIS JUMLA UNIT HARGA JUMLAH. KEBUTUHA H PER BIAYA 13 Baskom besa 8 Buah N 14 Sendok stenlis 2 Buah ,3 UNIT (RP) 15 Embe besa 6 Buah (RP) 16 Tiisan stanless steel 10 Buah Bawang Meah Minyak Kg Lite Pemotong label 1 Buah ,6 Goeng 3 Tepung 75 Kg Baskom stenlis 2 Buah ,3 Tapioka 19 Tali afia 1 Buah Cap 1 Buah Gaam 416,6 3 Dos Tinta cap 1 Buah Gas Besa 8 Tabun Ketas kopi 500 Buah (12kg) ,6 g 23 Mesin Pess 1 Buah Label ,3 0 Aluminium 3500 Lemba 24 Sille 1 Buah ,3 Foil Gedung 1 Buah , ,1 000 Aluminium 2500 Lemba Foil 200 Subtotal Investasi Tetap Aluminium , ,1 Lemba Foil 250 Modal Keja 7 Kemasan 1 Modal Keja Aluminium 3500 Lemba Foil 100 Subtotal Modal Keja Aluminium 2500 Lemba , ,1 Foil 200 TOTAL Aluminium 2000 Lemba Sumbe: Data Pime, diolah penulis

8 Foil Aluminium 3125 Rp Rp Kotak Dos Lemba Foil Tenaga Keja 6 Oang Tetap 9 Tenaga Keja Tidak Tetap 20 Oang Aluminium Foil Rp Rp Total Biaya Tidak Tetap / Bulan Dos Rp Rp Total Biaya Opeasional / Bulan = Rp ,7 + Rp , Sumbe: Data Pime, diolah Keteangan: 6 oang tenaga keja tetap digaji kisaan Rp Rp /bulan Bedasakan Tabel 4.1 di atas diketahui bahwa nilai investasi yang digunakan dalam usaha ini adalah sebesa Rp dengan nilai penyusutan Rp ,7, biaya administasi dan pemasaan sebesa Rp , pajak bumi dan bangunan dan pajak usaha sebesa Rp sehingga secaa keseluuhan biaya tetap yang dipelukan sebesa Rp ,7. Sedangkan biaya tidak tetap, yang tebagi atas pembelian bahan baku utama dan bahan baku penolong dan pembayaan gaji, adalah sebesa Rp Total biaya opeasional selama sebulan adalah biaya tetap ditambah biaya vaiabel yang bejumlah Rp ,7 (lihat pada Tabel 4.2). Dengan melihat hasil data tesebut dapat diketahui bahwa biaya tetap sebesa Rp ,7 adalah 1,8 % dan biaya vaiable sebesa Rp adalah 92% dai keseluuhan total biaya poduksi Rp , 7. Tabel. 4.3 Pehitungan Pofit Bedasakan Jenis Kemasan No. Jenis Kemasan 1. Aluminium Foil 100 Jumlah Kemasan Haga Pe Kemasan 6250 Rp Jumlah Haga Rp Sumbe : diolah oleh penulis Pada tabel 4.3 telah dilakukan pehitungan bedasakan jumlah bawang goeng yang dihasilkan UD. Si Rejeki pebulannya yaitu 2250 kg kemudian dibagi menjadi pe jenis kemasan dan dihitung bedasakan haga pekemasan. Maka dapat dilihat estimasi pendapatan pekemasan yang dipeoleh UD. Si Rejeki. Dai tabel juga dapat diketahui pendapatan dai kemasan Aluminium foil 100 yang paling banyak menghasilkan keuntungan yaitu sebesa Rp Dan selanjutnya oleh jenis Aluminium Foil 200 yaitu Rp kemudian Aluminium Foil 500 Rp seta Rp dai Aluminium foil 250 yang mempeoleh paling sedikit keuntungan dengan total seluuh kemasan adalah kemasan pebulan yang dapat dihasilkan oleh UD. Si Rejeki. Dengan kata lain pebulannya UD. Si Rejeki dapat menghasilkan 2250 kg pebulan atau setaa dengan kemasan pebulannya. Bedasakan dai data- data tabel yang telah disajikan di atas, maka penulis akan menganalisis bebeapa indikato pehitungan yang dapat digunakan dalam melihat stuktu biaya dan efisiensi poduksi pada U.D Si Rejeki ini. Total Cost ( Biaya Poduksi) Untuk mengetahui besanya biaya poduksi yang digunkan dalam poses poduksi bawang goeng pada agoindusti UD. Si Rejeki maka akan digunakan umus :

9 Total Cost = Fixed Cost + Vaiebel Cost = Rp ,7 + Rp = ,7 Jadi, biaya poduksi pada UD. Si Rejeki adalah Rp ,7 pebulan. Total Revenue ( Total Peneimaan) Untuk mengetahui besanya tingkat peneimaan pada UD. Si Rejeki telah diketahui haga pekilo dai bawang goeng Si Rejeki adalah Rp Dan poduksi bawang goeng Si Rejeki setiap bulannya bekisa 2250 kg. Sehingga dapat digunakan umus beikut ini dalam menghitung total peneimaan : Total Revenue = Haga Poduk (Rp) x Jumlah Poduk (/kg) = Rp x 2250 kg = Rp Jadi, jumlah peneimaan UD. Si Rejeki Pebulannya adalah Rp = 3,3 Jadi, bedasakan Rasio R/C atau Peneimaan dibagi dengan biaya dipeoleh nilai asio 3,3. Dengan nilai asio 3,3, maka dapat diketahui bahwa usaha bawang goeng UD. Si Rejeki ini mengalami keuntungan yaitu nilai asio R/C > 1. Beak Even Point (BEP) Untuk menjawab pemasalahan keempat, digunakan analisis titik impas untuk melihat titik impas bawang goeng UD. Si Rejeki, yaitu menggunakan umus : Pofit ( Pendapatan) Untuk mengetahui besanya tingkat pendapatan yang dipeoleh pada UD. Si Rejeki maka dapat digunakan umus : Pofit = Total Peneimaan- Total biaya =Rp Rp ,7 = Rp Jadi, Jumlah Pendapatan UD. Si Rejeki pebulannya adalah Rp Efisiensi Usaha Untuk melihat efisiensi poduksi pada UD. Si Rejeki, maka pelu di pebandingkan antaa peneimaan dengan biaya usaha kemudian di analisis Rasio Biaya Poduksi dengan menggunakan umus : Rasio R/C=Revenue (peneimaan)/cost (biaya) Dengan kiteia sebagai beikut : R/C < 1, usaha tesebut mengalami keugian R/C = 1, usaha tesebut tidak untung dan tidak ugi R/C > 1, usaha tesebut mengalami keuntungan Peneimaan/Cost = /Rp ,7

10 Jadi, usaha bawang goeng UD. Si Rejeki dikatakan telah mencapai titik impas adalah pada poduksi sebesa 2436 kg dan dapat dikatakan telah mencapai titik impas usahanya pada nilai Rp pebulan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Bedasakan hasil penelitian yang dipeoleh dapat disimpulkan bahwa UD. Si Rejeki meupakan industi pengolahan bawang goeng yang temasuk dalam kategoi industi kecil yang sedang menuju industi sedang dengan memiliki 26 oang tenaga keja yang tebagi atas 6 oang tenaga keja tetap dan 20 oang tenaga keja lepas. Bahan baku utama yang digunakan oleh UD. Si Rejeki adalah bawang meah asli asal dai Sulewesi Tengah khususnya kota Palu yang didapatkan langsung dai petani yang ada di daeah tesebut. Poduk bawang goeng yang dihasilkan dikemas dalam bebagai model dan ukuan kemasan. Jangkauan pemasaan poduk dai UD. Si Rejeki cukup luas, yaitu di Kota Palu, kemudian bawang goengnya sudah meambah bebeapa supemaket besa sepeti Heo Cafou, Giant Jakata, dan Alfa Makassa. Pada tahun 2014 telah ada encana untuk melakukan ekspansi yaitu pemasaan sampai ke lua negaa yaitu ke Amstedam, Belanda. Dai usaha pengolahan bawang goeng yang dijalankan selama satu bulan, dapat diketahui bahwa stuktu biaya dan efisiensi poduksi pada agoindusti bawang goeng UD. Si Rejeki ini sangat baik dan menguntungkan. Hal ini telihat dengan stuktu biaya yang tedii dai biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya vaiabel. Biaya tetap yang tedii dai biaya pemasaan, administasi, penyusutan, biaya PBB, dan biaya pajak usaha yaitu sebesa Rp ,7. Biaya vaiabel yang tedii dai Bawang Meah, Minyak Goeng, Tepung Tapioka dalam hal ini adalah biaya penolong dalam poses pembuatan bawang goeng tesebut, Gaam, Gas Besa (12kg), Label Aluminium Foil 100, Aluminium Foil 200, Aluminium Foil 250, Kemasan Aluminium Foil 100, Aluminium Foil 200, Aluminium Foil 250, Kotak Dos 500, Tenaga Keja Tetap, Tenaga Keja Tidak Tetap yaitu sebesa Rp Lebih lanjut Stuktu biaya juga dapat dilihat dai peneimaan yang didapatkan pebulannya yaitu Rp Kemudian dikuangi dengan Biaya Poduksi yang tedii dai biaya tetap dan biaya vaiabel Rp ,7 maka dapat diketahui pendapatan (pofit) dai UD. Si Rejeki pebulannya adalah Rp Kemudian melihat efisiensi poduksi usaha ini juga temasuk pada kiteia usaha yang menguntungkan kaena nilai asio yang dihasilkan dai analisis efisiensi poduksi adalah nilai 3,3 dengan demikian R/C >1. Dilihat dai analisis Beak even point, usaha bawang goeng UD. Si Rejeki dikatakan telah mencapai titik impas adalah pada poduksi sebesa 2436 kg dan dapat dikatakan telah mencapai titik impas usahanya pada nilai Rp pebulan. Dai penelitian yang telah disajikan sebelumnya juga dapat diketahui bahwa UD. Si Rejeki pebulannya mengolah 7500kg bawang meah menjadi 2250 kg bawang goeng yang setaa dengan kemasan dengan bebagai ukuan beatnya. Secaa Keseluuhan hasil penelitian penulis menunjukan bahwa usaha agobisnis UD. Si Rejeki ini bejalan baik dan dai tahun ke tahun jumlah poduksinya betambah dan dengan hasil penelitian ini, dapat di taik kesimpulan melihat stuktu biaya dan efisiensi poduksinya bahwa usaha ini betumbuh dengan baik dai tahun ke tahun dan akan semakin meningkat pada tahun tahun beikutnya.

11 Saan Peusahaan UD. Si Rejeki meupakan industi pengolah bawang goeng yang cukup sukses dan patut dikembangkan. Sistem stuktual oganisasi yang ada dalam peusahaan pelu dipebaiki aga dapat bekeja dengan lebih pofesional lagi dan memudahkan pengatuan yang dilakukan dalam mengopeasikan kegiatan peusahaan. Adanya peningkatan kineja peusahaan juga dipelukan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan peusahaan dalam menghadapi dunia pesaingan yang tejadi. Saagih, Kaakteistik, Peneapan, Dan Pengembangan Agoindusti Hasil Petanian Di Indonesia. Soekatawi, Penganta Agoindusti. PT. Raya Gafindo Pesada. Jakata. Sukino,S., Penganta Teoi Miko Ekonomi. PT.Raja Gafindo Pesada Jakata. Wibowo, S., Budidaya Bawang. Jakata: Peneba Swadaya. DAFTAR PUSTAKA AAK., Pedoman Betanan Bawang. Yogyakata: Kanisius Depatemen Peindutian Republik Indonesia Meintis Daya Saing : Kisah Sukses Paa Pengusaha Lokal.Jakata Hanafie, Rita, Penganta Ekonomi Petanian. Yogyakkata, ANDI. Haahap, Sofyan Syafi, Analisis Kitis Atas Lapoan Keuangan. Edisi Petama, Cetakan Keempat. Jakata, PT Raja Gafindo Pesada. Iianto, K., Sukses Agobisnis. Jakata, Saana Ilmu Pustaka. Munawi, Analisa Lapoan Keuangan. Yogyakata, Libety. Munawi, S., Analisis Lapoan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakata, YPKN. Republik Indonesia Undang- Undang Republik Indonesia Nomo 03 Tahun 2014 tentang Peindustian Republik Indonesia Undang- Undang Republik Indonesia Nomo 5 tahun 1984 Tentang Peindustian Riyanto, Bambang, Dasa-Dasa Pembelanjaan Peusahaan, Edisi Petama, Cetakan Petama, Yogyakata. Rukmana, R., Bawang Meah. Yogyakata, Kanisius. Samadi Budi, Bambang Cahyono, Bawang Meah Intensifikasi usaha tani. Junal ISBN Yogyakata, Kanisius.

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB 4 Aspek Organisasi dan Manajemen dan Aspek Sumber Daya Manusia

BAB 4 Aspek Organisasi dan Manajemen dan Aspek Sumber Daya Manusia BAB 4 Aspek Oganisasi dan Manajemen dan Aspek Sumbe Daya Manusia 4.1 Pofil Peusahaan Beikut adalah pofil peusahaan Chicken Box : Beawal dai keinginan tiga mahasiswa pehotelan Univesitas Bina Nusantaa untuk

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejaah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia Adapun sejaah Badan Pusat Statistik di Indonesia tejadi empat masa pemeintahan di Indonesia, antaa

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif?

Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif? Fiskal vs Monete Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif? Oleh : Pemeintah bau saja mengumumkan encana peubahan defisit PN 2009 dai 1,0% tehadap PD menjadi 2,5% tehadap PD. Pada kesempatan yang sama Pemeintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 643 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINCIAL PROJECT IMPLEMENTATION UNIT UNTUK PROGRAM SANITASI

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG I SALINAN I fp~@"~{5}f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 {, TENTANG PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN/PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas.

mendapatkan karyawan yang berkopentensi sesuai dengan bidangnya dan terkendali dari jumlah dan waktu sesuai kebutuhan universitas. I Tanqqal Efektif 1 Desembe 2008 071 1. TUJUAN Membeikan acuan peneimaan dan pengendalian kayawwan idak tetap non dosen untuk mendapatkan kayawan yang bekopentensi sesuai dengan bidangnya dan tekendali

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2013 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2013 TAHUN 2014 TENTANG fij~@j~@~@j{~. (;j~ifalumiiv KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2013 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM JAYA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG 8J~~g;~~ ~~ KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1867 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG .,, ' [ SALINAN I fff~~~!jf~~..f~j~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN I SALINAN I fi~@?~{5]f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG C' PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS NOMOR 542 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN I

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Uma Chadhiq, Ismiyatun dan Nanang Yusoni Univesitas Wahid Hasyim Semaang

Lebih terperinci

~~{ Jf'~YlF~~tJ. ~.f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG

~~{ Jf'~YlF~~tJ. ~.f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG . " I SALINAN I ~~{ Jf'~YlF~~tJ ~.f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 92 TAHUN 2012 TENTANG PEGAWAI TIDAK TETAP

Lebih terperinci

IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA \ IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PELAKS...\NAAN KEGIATAN PENOATAAN KELUARGA 01 PROVINSI OJ~ERAH

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI LADA (Piper nigrum L.) DI DESA BATUAH KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI LADA (Piper nigrum L.) DI DESA BATUAH KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Analisis Pendapatan dan Efisiensi Alokatif Usahatani lada (Pipe nigum L.) di Desa Batuah 35 Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Katanegaa (Riana Syafiti) ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI ALOKATIF USAHATANI

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah

Lebih terperinci

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita Matematika Keuangan Dan Ekonomi Inda Maipita TINGKAT DISKON DAN DISKON TUNAI Diskon dan Tingkat Diskon Diskon meupakan penguangan jumlah dai yang sehausnya dibayakan, yang dilakukan di muka. Konsep diskon

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 624 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR NOMOR 1250 TAHUN 2013 TENTANG TIM

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1062TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR NOMOR 850 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Jajang Baduzaman 1 ABSTRACT This eseach entitled The Influence of Eaning Pe Shae Against Census Stock Pice on basic and chemical industies listed in Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG 1 PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG Agus Gusmiran 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi mirand17@yahoo.com Eri Cahrial, Ir.,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci