ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU"

Transkripsi

1 ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT Key Wods: Maketing Mix and Custome Decisions The pupose of this study was to detemine how much the contibution of the maketing mix on consume decisions and to know the contibution of the maketing mix which is moe influence consume decisions in buying Yamaha motocycle band in the PT. Alpha Scopii in Pekanbau. As fo the population unde study is the object when seen fom the numbe of customes at the end of 0, which amounted to 66 people (Souce PT.Alfa Scopii) while the study sample using simple amdom sampling is taken as a sample of 50 people fom the population. It contents in accodance with the opinion Balay (000) which states that fo a population of moe than 00 people, the samples can be taken as a minimum of 50 people in ode to meet the adequacy of isk. The esults of the analysis includes the contibution of the Maketing Mix Poduct, Pice, Pomotion and Distibution Channels (Place) contibution fom the maketing elements can be seen fom the high pecentage of espondents to the instument esponse-question instument that poduces consume's decision to buy a Yamaha motocycle bands at PT Alpha Scopii in Pekanbau of Poduct mix of espondents (%), of the mix Pice of (7.), of the mix fo pomotion (.%) and fom the mix of distibution channels (place) of (.7%). Means of the fou elements of maketing that make geate contibutions to the Consume Decision About Buying Motocycle Band Yamaha In PT.ALFA Scopii in Pekanbau is the pomotion mix by.%. dependent vaiable was the dependent vaiable affects the othe vaiable ates on the vaiable distibution that is equal to 0.95 and a vey weak influence vaiables ae vaiables influence the pice of the pomotion vaiable is equal to 0.07.

2 PENDAHULUAN Dalam menempuh ea globalisasi dengan dinamika yang begeak menuju aah ealisasi pekembangan zaman, ditandai dengan pesatnya pekembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikuti dengan meningkatnya taaf ekonomi. Dalam hal ini Pemasaan mempunyai pean yang penting, seta bepeanan dalam setiap kegiatan manusia. Pemasaan pada umumnya meupakan suatu wadah dimana mengemban tugas untuk menciptakan, mempekenalkan dan menyeahkan baang dan jasa kepada konsumen. Hal ini akan mempengauhi keinginan masyaakat dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di suatu tempat yang memiliki bebagai macam poduk, vaiasi meek pada setiap poduknya, haga tejangkau, tempat stategis, yang lengkap dan lain-lain. Pemasaan atau disingkat dengan P yang meliputi Poduk (Poduct), Haga (Pice), Pomosi (Pomotion), Saluan Distibusi (Place). Bagi setiap peusahaan deale kendaaan bemoto pelu beupaya membeikan yang tebaik kepada pelanggannya. Untuk itu dibutuhkan identifikasi deteminan utama kualitas jasa dai sudut pandang pelanggan. Salah satu peusahaan deale sepeda moto yang memasakan poduk sepeda moto meek Yamaha tesebut adalah PT. ALFA SCORPII di Pekanbau yang teletak di Jln. Sudiman Pekanbau, Peusahaan ini meupakan deale esmi untuk wilayah Pekanbau. PT. ALFA SCORPII di Pekanbau Begeak dalam bidang Penyaluan dan Pemasaan sepeda moto meek Yamaha. Walaupun pihak PT. ALFA SCORPII di Pekanbau telah membeikan altenatife pilihan tipe dan haga pada sepeda moto meek Yamaha sepeti tabel diatas, namun bagi pihak konsumen atau pelanggan dalam pilaku pembeliannya tidaklah mudah untuk membeli secaa langsung sebab konsumen untuk melakukan pembelian memiliki banyak fakto yang mempengauhinya. PT. ALFA SCORPII di Pekanbau dalam mempetahankan kelangsungan hidup usahanya teutama bagian Pemasaan yang memegang peanan penting dalam pemasalahan ini haus dapat memahami eaksi konsumen tehadap penawaan atau angsangan yang dibeikan oleh peusahaan baik dai kwalitas poduk, haga, pomosi maupun saluan pemasaan. sebab dai keseluuhan bentuk ini akan menghasilkan keputusan konsumen dalam membeli. Pemasaan dalam suatu peusahaan memegang peanan yang sangat penting kaena pemasaan meupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempetahankan kelangsungan hidup peusahaan, melakukan pekembangan tehadap peusahaan dan untuk pencapaian tujuan peusahaan dalam mempeoleh laba. Masyaakat awam pada umumnya seingkali menyamakan pemasaan dengan penjualan. Pandangan ini telalu sempit kaena penjualan hanya satu dai bebeapa aspek yang ada pada pemasaan. Pemasaan beusaha mengidntifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen pasa sasaannya seta bagaimana memuaskan meeka melalui pose penukaan dengan tetap pehatikan semua pihak dan tujuan yang tekait dengan kepentingan peusahaan. Kebehasilan suatu peusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tegantung dai susunan stategi pemasaan yang ada di peusahaan tesebut. Setiap peusahaan menggunakan sejumlah alat untuk mendapat espon dai konsumen tehadap

3 kegiatan pemasaan yang dilakukan oleh peusahaan. Salah satu alat yang digunakan peusahaan dalam menyusun stategi pemasaan adalah dengan menggunakan bauan pemasaan. Menuut Dhamesta (00) bauan pemasaan (maketing mix) adalah kombinasi dai empat vaiabel atau kegiatan yang meupakan inti dai sistem pemasaan peusahaan, yakni : poduk, haga, kegiatan pomosi, dan sistem distibusi. Poduk adalah segala sesuatu baik yang besifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawakan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, poduk meupakan salah satu unsu tepenting dai stategi bauan pemasaan dai poduk inilah peusahaan dapat mencapai tujuannya yakni mempeoleh keuntungan. Menuut Saladin (00) Poduk adalah segala sesuatu yang dapat ditawakan kepasa untuk mendapatkan pehatian, dibeli, dipegunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Haga meupakan satu-satunya unsu bauan pemasaan yang menghasilkan pendapatan bagi peusahaan melalui penjualan. Oleh kaena itu, peusahaan haus mampu menetapkan haga poduknya dengan baik dan tepat sehingga konsumen tetaik dan mau membeli poduk yang ditawakan sehingga peusahaan mendapatkan keuntungan. Menuut Buchai (00) haga adalah nilai suatu baang yang dinyatakan dengan uang. Tempat dalam jasa meupakan gabungan antaa lokasi dan keputusan atas saluan distibusi, dalam hal ini behubungan dengan bagaimana caa penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang stategis. Menuut Saladin (00) saluan pemasaan/saluan distibusi tedii dai sepeangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalukan poduk dan status kepemilikannya dai podusen ke konsumen. Pomosi meupakan jenis kegiatan pemasaan peusahaan yang ditujukan untuk mendoong pemintaan. Semakin genca kegiatan pomosi yang dilakukan peusahaan maka konsumen akan semakin tetaik dan bepengauh sehingga akhinya konsumen akan membeli poduk yang dihasilkan akan ditawakan peusahaan. Menuut Saladin (00) pomosi adalah suatu komunikasi infomasi penjual dan pembeli yang betujuan untuk meubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat poduk tesebut.

4 ix n i METODE PENELITIAN Vaiabel dalam penelitian ini adalah Analisis kontibusi bauan pemasaan tehadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda moto Mek yamaha pada PT. Alfa Scopii di Pekanbau adalah, Poduk, Haga, Pomosi, Tempat/Saluan Distibusi dan Keputusan Konsumen. Adapun yang menjadi objek atau tempat penelitian ini adalah PT. ALFA SCORPII yang begeak dibidang pemasaan sepeda moto meek Yamaha yang belokasikan di jalan Sudiman -Pekanbau. Populasi meupakan objek yang diteliti jika dilihat dai jumlah konsumen pada akhi tahun 0, yaitu bejumlah.66 oang (Sumbe PT.Alfa Scopii), sedangkan penelitian sampelnya menggunakan metode simple amdom sampling yaitu konsumen yang dijadikan sampel sebanyak 50 oang dai populasi. Hal isi sesuai dengan pendapat Balay (000) yang menyatakan bahwa untuk populasi yang bejumlah lebih dai 00 oang, maka sampel yang dapat diambil sebanyak minimal 50 oang guna memenuhi esiko kecukupan. Setelah data ini dikumpulkan, data tesebut diolah dengan tehnik dan tahapan sebagai beikut :. Uji Validitas Pada tahap awal dilakukan uji validitas untuk menguku tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi pada taaf singnifikansi 0,05, atinya suatu item dianggap valid jika bekoelasi signifikan tehadap sko total. Pengujian ini dapat dicai menggunakan bantuan spss dengan umus Koelasi Poduk Momen Peson: ( Azwa 007 ) sebagai beikut : n ix i x Keteangan : ix = Koefisien Koelasi Item Total i = Sko Item x = Sko Total n = Jumlah Anggota Sampel i n x. Uji Reliabilitas Langkah ini untuk melihat konsistensi alat uku (instumen) yang digunakan, apakah instumen tesebut cukup akuat konsisten sebagai alat pengumpul data. Teknik pengukuan eliabilitas ini dengan menggunakan Metode Alpha (Conbach s) pada tingkat kepecayaan 95% ( = 5%). Pada penelitian ini pehitungan Reabilitas menggunakan umus Metode Alpha (Conbach s) Aikunto dalam Dwi Piyatno (008) sebagai beikut : k k b x

5 K b = Reabilitas Instumen = Banyaknya Buti Petnayaan = Jumlah Vaians Buti = Jumlah Vaian Total. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode statistik deskiptif kuantitatif yaitu metode pengumpulan data secaa tabulasi dan kemudian disusun dalam bentuk tabel yang selanjutnya diuaikan dan dihubungkan dengan keadaan yang sebenanya, dengan tujuan untuk menghasilkan bebeapa kesimpulan yang membeikan gambaan secaa nyata atas poses yang sebenanya. Untuk mengetahui nilai sko penelitian ini maka penulis menggunakan skala liket (Bilson Simamoa : 00), yang membeikan peluang kepada esponden untuk mengekspesikan peasaan meeka dalam bentuk pesetujuan tehadap suatu penyataan. Setiap petanyaan memiliki lima buah altenative jawaban yang telah di tetapkan dengan bobot masing-masing nilai sebagai beikut: = Tidak Setuju, =Kuang Setuju, =Cukup Setuju, =Setuju, 5=Sangat Setuju.. Analsis Koelasi Ganda (R) Untuk mengetahui pengauh atau kontibusi vaiabel independen secaa seentak tehadap vaiabel dependen. Koefisien ini menunjukkan sebeapa besa hubungan yang tejadi antaa vaiabel independen (X, X, X, dan X ) Tehadap vaiabel dependen (Y). Dan untuk mengetahui pengauh masing-masing vaiabel dependent dimana dimana nilai R bekisa antaa 0 sampai dengan, nilai semakin mendekati beati hubungan yang tejadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Hal ini dapat dicai dengan umus menuut Sugiyono dalam Dwi Piyatno (008) adalah sebagai beikut : Ry. x x x x yx yx yx yx Keteangan : Ry.x x x x = Koelasi vaiabel indepnden (X, X, X dan X ) secaa besama-sama tehadap vaiabel dependen (Y) yx = koelasi sedehana antaa X dengan Y yx = koelasi sedehana antaa X dengan Y yx = koelasi sedehana antaa X dengan Y yx = koelasi sedehana antaa X dengan Y x x x x = koelasi sedehana antaa X X, X, X dan X. yx x x x x. yx. yx. yx. x x x x 5

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uji Validitas Uji validitas adalah ketepatan atau kecematan suatu instumen dalam menguku apa yang ingin diuku. Pehitungan dilakukan dengan caa mengkoelasikan antaa sko item dengan sko total item. Dai hasil pehitungan koelasi akan didapat suatu koefisien yang digunakan untuk menguku tingkat validitas suatu item dan untuk menetukan apakah suatu item layak atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidak dilakukan uji signifikan koefisien pada taaf signifikan 0,05, pengujian untuk uji validitas menggunakan Koelasi Poduk Momen Peson (Koelasi Bivaiate Peason). Tabel 5.5 Validitas Data Konsumen PT. ALFA SCORPII Di Pekanbau No Buti- buti Petanyaan Koelasi item tabel n = 50 keteangan ITEM.96 0,79 valid ITEM.60 0,79 valid ITEM.69 0,79 valid ITEM.87 0,79 valid 5 ITEM5. 0,79 valid 6 ITEM6.5 0,79 valid 7 ITEM7. 0,79 valid 8 ITEM8.9 0,79 valid 9 ITEM9.9 0,79 valid 0 ITEM ,79 valid ITEM.05 0,79 valid ITEM.5 0,79 valid ITEM.0 0,79 valid ITEM.77 0,79 valid 5 ITEM5.9 0,79 valid 6 ITEM6.67 0,79 valid 7 ITEM7.99 0,79 valid 8 ITEM8.56 0,79 valid 9 ITEM ,79 valid 0 ITEM0.50 0,79 valid Sumbe : Hasil Penelitian, 0 Instumen dikatakan valid jika koleasi item total koleasi menunjukkan koleasi yang signifikasikan antaa sko item dengan sko total atau dengan caa membandingkan nilai koelasi masing-masing item dengan nilai koelasi tabel ( tabel), jika poduct moment > tabel maka instumen dikatakan valid. Tabel menunjukkan bahwa buti petanyaan mempunyai nilai koelasi yang lebih besa dai tabel (lebih dai 0,79) sehingga buti petanyaan yang diajukan dinyatakan valid dan layak dianalisis.. Uji Releabilitas Uji eliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat uku, apakah alat yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuan tesebut di ulang. Pengukuan ini mggunakan metode Alpha (Conbach,s) pada taaf singnifikan 0,05, atinya instumen dapat dikatakan eliabel bila nilai Alpha lebih besa dai kitis Poduk Momen. 6

7 Langkah langkah uji hipotesis pengujian eliabilitas adalah sebagai beikut: a) Daeah kitis positif, buti eliebel alpha tabel jika alpha < tabel, maka buti tesebut tidak eliebel tabel = 0,79 b) Statistik uji: dengan menggunakan koefisien alpha ( α ) dai conbach. 0 0 k k 0,79 b 0 0,79 0,05 0,7 0,757 Tabel 5.6 Reliabitas Data Konsumen PT. ALFA SCORPII Di Pekanbau Scale Coected Buti- buti Scale Mean if No Vaiance if Item-Total Petanyaan Item Deleted Item Deleted Coelation Conbach's Alpha if Item Deleted ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM SKORTOT Sumbe : Hasil Penelitian, 0 7

8 Dai hasil analisis di atas didapat nilai Alpha (0,757) > dai nilai kitis Poduk Momen yaitu (0,79) maka dapat disimpulkan bahwa buti-buti instumen penelitian tesebut Reliabel. Tabel 5. Rata-Rata Pesentase Tanggapan Positif Renponden Sangat Setuju, Setuju, dan Dan cukup Setuju. Tanggapan Responden Poduk Haga Pomosi Distibusi Sangat Setuju % % 5% % Setuju 7% 8% % 9% Cukup Setuju 5% 0% % % Rata-Rata % 7,%,%,7% Sumbe : Hasil Penelitian, 0 Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan dai tanggapan konsumen diatas semakin besa pesentase tanggapan positif pada jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju(CS). maka semakin besa pula pengauh nya tehadap keputusan Responden, atau semakin besa kontibusinya tehadap peusahaan tesebut. Pada tabel dapa kita lihat ata-ata pesentase pada bauan poduk sebesa %, pada bauan haga sebesa 7,%, pada bauan Pomosi sebesa,% dan pada bauan Distibusi sebesa,7%. B. Analisis Koelasi Ganda (R) Untuk mengetahui pengauh atau kontibusi vaiabel independen secaa seentak tehadap vaiabel dependen. Yaitu untuk mengetahui kontibusi bauan pemasaan yakni bauan poduk, bauan haga, bauan pomosi dan bauan distbusi tehadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda moto meek yamaha pada PT.Alfa Scopii di Pekanbau dengan mengambil pesentase jawaban esponden Sangat Setuju, Setuju dan Cukup Setuju. Koefisien ini menunjukkan sebeapa besa hubungan yang tejadi antaa vaiabel independen (X, X, X, dan X ) Tehadap vaiabel dependen (Y). Maka dilakukan uji analsis koelasi Ganda (R). Tabel 5. Hasil Uji Deskiptif Statistik Desciptive Statistics Mean Std. Deviation N Keputusan Konsumen 00,00,000 Poduk,00,000 Haga 7,,0 Pomosi,,590 Ditibusi,67,0 Sumbe : Hasil Penelitian, 0 Pada tabel dapat kita hasil pengolahan data menggunakan bantuan spss untuk mengetahui pengauh vaiabel secaa seentak. pengauh masing-masing vaaibel telihat pada total mean pada bauan poduk sebesa,00, pada bauan haga sebesa 7,, pada bauan Pomosi sebesa, dan pada bauan Distibusi sebesa,67. 8

9 Tabel 5. Hasil Uji Koelasi Ganda Peason Coelation Sig. (-tailed) N Sumbe : Hasil Penelitian, 0 Keputusan Konsumen Coelations Poduk Dai tabel 5. dapat kita lihat hasil pengolahan data menggunakan bantuan spss untuk mengetahui pengauh masing-masing vaiabel secaa seentak. Dimana pengauh bauan poduk tehadap bauan haga sebesa 0,78. Pengauh bauan poduk tehadap bauan pomosi sebesa 0,77. Pengauh bauan poduk tehadap bauan distibusi sebesa 0,9. Pengauh bauan haga tehadap bauan pomosi sebesa 0,07. Pengauh bauan haga tehadap bauan distibusi sebesa 0,95. Pengauh bauan pomosi tehadap bauan distibusi sebesa 0,56. disini dapat kita lihat nilai yang semakin mendekati maka dinyatakan positif bepengauh. Maka di ambil kesimpulan semua vaiabel dependent bekoelasi positif tehadap vaiabel dependent lainnya. Sehingga dapat diyatakan signifikan. KESIMPULAN DAN SARAN Haga Pomosi Ditibusi Keputusan Konsumen, Poduk.,000,78,77,9 Haga.,78,000,07,95 Pomosi.,77,07,000,56 Ditibusi.,9,95,56,000 Keputusan Konsumen.,000,000,000,000 Poduk,000.,5,9,09 Haga,000,5.,,06 Pomosi,000,9,.,7 Ditibusi,000,09,06,7. Keputusan Konsumen Poduk Haga Pomosi Ditibusi Bedasa hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab V sebelumnya maka dapat kita ambil kesimpulan : a. Setelah melewati uji validatas dan Releabilitas untuk menentukan apakah item tau instumen petanyaan layak digunakan atau tidak dan untuk mengetahui konsistesi alat uku apakah alat uku dapat di andalkan tau tidak. Dan telah didapat hasilnya bahwa semua item atau instumen dapat dinyatakan valid dan eliabel, setelah itu baulah dilakukan analisis kontibusi bauan pemasaan tehadap tanggapan esponden. b. Hasil analisis konstibusi Pemasaan yang meliputi Poduk, Haga, Pomosi dan Saluan Distibusi (Tempat) kontibusi dai unsu pemasaan ini dapat kita lihat dai besanya pesentase tanggapan Responden tehadap instumen-intumen 9

10 petanyaan yang menghasilkan keputusan konsumen dalam membeli sepeda moto Meek Yamaha pada PT ALFA SCORPII di Pekanbau. Dai bauan Poduk tanggapan esponden sebesa (%), dai bauan Haga sebesa (7,), dai bauan Pomosi sebesa (,%) dan dai bauan Saluan Distibusi (tempat) sebesa (,7%). Beati dai unsu pemasaan tesebut yang membeikan kontibusi lebih besa tehadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sepeda Moto Meek Yamaha Pada PT.ALFA SCORPII di Pekanbau adalah bauan Pomosi sebesa,%. c. vaiabel dependent yang sangat bepengauh tehadap vaiabel dependent lainya yaitu vaiabel haga tehadap vaiabel distibusi yaitu sebesa 0.95 dan vaiabel yang sangat lemah pengauhnya adalah pengauh vaiabel haga tehadap vaiabel pomosi yaitu sebesa 0.07 Dai hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dengan kesimpulan yang telah di jabakan diatas maka penulis menyaankan. Setelah mengetahui unsu bauan pemasaan yang membeikan kontibusi yang lebih besa yakni unsu Pomosi maka kepada pihak peusahaan PT. ALFA SCORPII Di Pekanbau aga lebih mempehatikan bidang pomosi ini sehingga dapat menigkatkan penjualan. Yakni dengan melakukan peningkatan pomosi penjualan, mempehatikan kayawan di bidang pomosi, menigkatkan disiplin keja dibidang pomosi, dan melakukan pendekan dengan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Aikunto, Dwi Piyatno 008. Mandii Belaja SPSS Untuk Analisis Dan Uji Statistik. Mediakom. Yogyakata Azwa Mandii Belaja SPSS Untuk Analisis Dan Uji Statistik. Mediakom. Yogyakata Baley Analsis Fakto Yang Mempengauhi Volume Penjualan Mie Instant Meek ABC Pada PT. Evebight Pekanba. Skipsi. Univesitas Riau. Pekanbau Buchai. 00. Pengetian Haga. (Online), Diakses (5 Apil 0) Dhamesta. 00. Manajemen Pemasaan. Rineka Cipta. Jakata Saladin. 00. Manajen Pemasaan (Maketing Managemen). Elangga. Yogyakata Simamoa Bilson. 00. Analisis Multivaiat Pemasaan. PT. Gamedia Pustaka Utama. Jakata. Sugiyono, Dwi Piyatno 008. Mandii Belaja SPSS Untuk Analisis Dan Uji Statistik. Mediakom. Yogyakata 0

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Studi Kasus pada PT Setia Anugerah Motor

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Studi Kasus pada PT Setia Anugerah Motor Junal Ilmiah Ranggagading, Vol. 11 No. 1, Apil 011 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 1, Apil 011 : 41-48 PENGARUH PELAYANAN TERHADAP LOYALITA PELANGGAN tudi Kasus pada PT etia Anugeah Moto Oleh

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

By : Jefta Patama Supervisor : Sri Zuliarni S.Sos, MBA

By : Jefta Patama Supervisor : Sri Zuliarni S.Sos, MBA ANALYSIS OF MARKETING STRATEGY IMPLEMENTATION GUIDANCE SERVICES IN IMPROVING STUDENTS LEARNING (Case in Tutoing Pimagama Banch Institute Panam, ) By : Jefta Patama jeftapatama@gmail.com Supeviso : Si Zuliani

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaan Umum Peusahaan PT. LOTTE INDONESIA A. Sejaah LOTTE Sejaah pekembangan pemen kaet dimulai sejak jaman dulu di bebeapa negaa telah menikmati bahan-bahan

Lebih terperinci

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci