P U T U S A N Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: 1. AYENG binti DAMAN, bertempat tinggal di Dusun Santiong RT 04 RW 02, Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang; 2. KAMPEN binti ASMAD,bertempat tinggal di Dusun Santiong RT.04 RW 02, Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang; 3. NEMI binti ASMAD, bertempat tinggal di Dusun Santiong RT 04 RW 02, Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang; 4. DARI binti ASMAD, bertempat tinggal di Dusun Santiong RT 04 RW 02, Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang; 5. KATEM binti ASMAD, bertempat tinggal di Kampung Kertajaya RT.12/RW.09 Desa Jaya Mukti Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang; Kesemuanya dalam hal ini memberikan kuasa kepada 1. Syafruddin Lubis, BBM., S.H., 2. Novidiansyah Wamurga, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (LKBH PPMI) yang beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Komplek Ex. Timah No.20 Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 8 Februari 2013, selanjutnya disebut sebagai PARA PEMBANDING semula PARA PENGGUGAT; Halaman 1 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

2 Lawan: Ny. TONAH, bertempat tinggal di Desa Muara baru RT 10 RW 04, Desa Sukamenak,Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Drs. Mangatur S,SH., dan kawan-kawan, para Advokat, beralamat di Jalan Raya Jatiwangi No. 686 Jatisari Karawang 41374, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Nopember 2013, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula TERGUGAT; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini: Tentang Duduk Perkaranya: Mengutip serta memperhatikan uraian-uraian tentang hal yang tercantum dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Karawang tanggal 17 Maret 2014, Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw., yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,-(satu juta empat ratus lima puluh dua ribu rupiah). Membaca akta pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Karawang yang menyatakan bahwa pada tanggal 27 Maret 2014 Kuasa Hukum Para Pembanding semula Para Penggugat telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus oleh Pengadilan Negeri Karawang, tanggal 17 Maret 2014 Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw., untuk diperiksa dan diputus dalam Peradilan Tingkat Banding; Membaca akta pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Jurusita pada Pengadilan Negeri Karawang yang menyatakan bahwa pada tanggal 23 April 2014 permohonan banding dari Kuasa Hukum Para Pembanding semula Para Penggugat telah diberitahukan secara sah dan seksama kepada Terbanding semula Tergugat; Halaman 2 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

3 Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Para Pembanding semula Para Penggugat dan telah diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Karawang pada tanggal 21 Mei 2014, memori banding tersebut telah diberitahukan/diserahkan secara sah dan seksama kepada Terbanding semula Tergugat pada tanggal 4 Juli 2014; Membaca surat keterangan dari Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Karawang, Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw., tanggal 20 Agustus 2014 yang menyatakan bahwa Pihak Terbanding semula Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding didalam perkara tersebut; Membaca akta pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara (inzage) Nomor: 53/Pdt.G/2013/PN.Krw. dan Nomor 53/Pdt/G/2013/PN.Krw. yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Karawang, yang menerangkan telah memberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Banding selama 14 (empat belas) hari kepada Pihak Para Pembanding semula Para Penggugat pada 16 Juni 2014 dan kepada Terbanding semula Tergugat pada tanggal 4 Juli 2014, terhitung sejak hari berikutnya sejak pemberitahuan tersebut; Tentang Pertimbangan Hukumnya: Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara berserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Karawang tanggal 17 Maret 2014 Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw. dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan seksama surat memori banding yang diajukan oleh Para Pembanding semula Para Penggugat yang ternyata tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan karena telah ada dalam pertimbangan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diatas; Menimbang, bahwa didalam perkara ini Pihak Terbanding semula Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding; Halaman 3 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

4 Menimbang, bahwa Para Pembanding semula Para Penggugat dalam memori bandingnya mengajukan keberatan dan merasa tidak sependapat atas putusan Pengadilan Negeri Karawang, tanggal 17 Maret 2014 Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw., yang telah menolak gugatan perbuatan melawan hukum dari Para Pembanding semula Tergugat, dengan alasan-alasan sebagai berikut: - Bahwa benar kikitir Nomor 1985 persil 154 S.V. telah dipecah 4 salah satunya menjadi kikitir 2926 luas 0,581 Ha/5.810 M2 atas nama Daman bin Asmad, dan kikitir Nomor 2501 persil 154 S.V. dipecah 4 salah satunya menjadi kikitir 2916 luas 0,140 Ha/1400 M2 atas nama Daman bin Asmad. Dan posisi kedua kikitir tersebut hingga sekarang tidak terdapat catatan peralihan dari tanah tersebut. Dan yang berhak untuk menjual harta-harta tidak bergerak (tanah) tersebut secara hukum adalah sipemilik yang namanya tertera dalam surat-surat tanah tersebut dengan disetujui suami/isteri yang bersangkutan dan apabila sipemilik meningal dunia, maka secara hukum yang berhak untuk menjual atas tanah tersebut adalah para ahli warisnya dan secara hukum dalam surat tanah sawah tersebut tertera atas nama Daman bin Asmad yang telah meninggal dunia, maka yang berhak untuk menjualnya adalah para ahli warisnya, sedangkan ahli waris dari Daman bin Asmad secara hukum sudah jelas sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Karawang (berupa bukti yang diajukan oleh Pembanding/Penggugat); - Bahwa secara hukum berdasarkan per-undang-undangan yang berlaku yang berhak untuk membuat dan menerbitkan akta jual beli tanah adalah Camat dan Notaris, maka peralihan atas tanah atau akta jual beli yang tidak dibuat oleh pejabat yang berwenang secara hukum belum sah untuk menjadi milik si pembeli, oleh karena kepemilikan atas tanah harus dibuktikan dengan surat atas tanah tersebut dan akta jual belinya; - Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Karawang yang mengutip keterangan Kepala Desa Muara: tidak semua transaksi peralihan hak atas tanah dilaporkan atau melibatkan Kepala Desa, adalah sangat keliru dan tidak berdasarkan hukum, oleh karena Kepala Desa tersebut tidak jadi saksi dalam perkara ini, sehingga keterangan tersebut tidak dapat dijadikan pertimbangan hukum; - Bahwa pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan: disisi lain buku letter C Desa bukanlah mutlak sebagai dasar kepemilikan melainkan sebagai bukti Halaman 4 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

5 pembayaran pajak semata, padahal telah diakui Majelis Hakim kalau tanah tersebut masih milik Daman bin Asmad dan sesuai dengan bukti-bukti tertulis yang disampaikan oleh Pembanding/Penggugat yang berupa akta hibah atas nama Daman bin Asmad yang bersesuaian dengan letter C; - Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 7 alinea (1) baris ke 7 antara lain memuat kata: persangkaan tidak dikenal dalam Hukum Acara Perdata, karena pembuktian dalam Hukum Acara Perdata harus berupa bukti-bukti formil yang diakui secara sah oleh per-undang-undangan (Hukum Acara Perdata dan HIR), oleh karena itu pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang sangatlah tidak tepat dan harus ditolak atau diabaikan; - Bahwa bukti berupa akta jual beli yang kosong dari Terbanding/Tergugat sangat perlu dipertanyakan dan dipertimbangkan pula: kenapa akta jual beli tersebut kosong tanpa menuliskan tentang tanah yang akan dijual belikan?, kenapa surat-surat atas tanah tersebut masih berada ditangan Pembanding/Penggugat, oleh karena itu sangatlah perlu dicurigai keabsahannya dan apalagi akta tersebut tidak dibuat oleh pejabat yang berwenang (Camat atau Notaris); Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama Pengadilan Negeri Karawang dalam pertimbangannya tanggal 17 Maret 2014 Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw. mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain Majelis Hakim berpendapat bahwa tanah obyek sengketa semula adalah milik Daman bin Asmad yang didapat dari hibah Asmad dan Darih binti Asmad (bukti P-3), kemudian berdasarkan bukti surat P-1 dan P-2 tanah obyek sengketa termasuk sebagai salah satu harta peninggalan Daman bin Asmad menjadi hak dari para Penggugat sebagai ahli waris Daman bin Asmad, namun demikian kepemilikan para Penggugugat berdasarkan bukti P-1 dan P-2 tersebut tidak serta merta mengikat Tergugat karena bukti P-1 sebagai putusan Hakim hanya mengikat pihak-pihak yang bersengketa dalam putusan tersebut, in casu Tergugat bukanlah sebagai salah satu pihak dalam putusan tersebut (bukti P-1), demikian juga mengenai masih tercatatnya nama Daman bin Asmad dalam leter C Desa, dan hingga saat ini tidak terdapat catatan perpindahan pemegang kititir, tidak dapat serta merta disimpulkan bahwa tanah obyek Halaman 5 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

6 sengketa tersebut tidak pernah dipindah tangankan, sehingga masih merupakan milik Daman bin Asmad, karena berdasarkan keterangan Kepala Desa bahwa tidak semua transaksi peralihan hak atas tanah dilaporkan atau melibatkan Kepala Desa, disisi lain buku leter C Desa bukanlah mutlak sebagai dasar kepemilikan melainkan lebih sebagai bukti pembayar pajak semata (Yurisprudensi MA Republik Indonesia No. 624 K/SIP/1970 tanggal 24 Maret 1971 didalam pertimbangan hukumnya disebutkan bahwa Nama seseorang yang tercatat dalam buku leter C, tidak merupakan bukti mutlak bahwa ia adalah orang yang berhak/pemilik tanah yang bersangkutan, leter C hanya merupakan bukti awal (permulaan) yang masih harus ditambah dengan bukti-bukti lainnya, Yurisprudensi MA Republik Indonesia Nomor : 84/K/SIP/1973 tertanggal 25 Juni 1973 didalam pertimbangan hukumnya disebutkan bahwa Catatan dari buku Desa (Leter C) tidak dapat dipakai sebagai bukti Hak Milik jika tidak disertai dengan bukti bukti yang lain ); Menimbang, bahwa mengenai apakah tanah obyek sengketa dijadikan jaminan hutang (digadaikan) oleh Penggugat I kepada Tergugat, tidak satupun bukti surat yang mendukung dalil tersebut, satu-satunya petunjuk adalah keterangan saksi Penggugat yaitu Apang, yang menyatakan Penggugat I pinjam uang kepada Tergugat dengan menggadaikan tanah obyek sengketa, itu pun ia tidak melihat sendiri baik perjanjian pinjam uang maupun penyerahan jaminannya, ia sebatas mendengar dari Penggugat I sendiri, keterangan satu saksi saja tanpa didukung alat-alat bukti yang lain menjadi tidak mempunyai nilai pembuktian, sebaliknya meskipun bukti-bukiti yang diajukan oleh Tergugat belumlah dapat dengan sempurna membuktikan dalil bantahannya, akan tetapi menurut Majelis Hakim dari bukti-bukti tersebut dapat menimbulkan persangkaan bagi Majelis Hakim bahwa telah terjadi peralihan hak atas tanah; Menimbang, bahwa oleh karena para Penggugat telah tidak berhasil membuktikan adanya gadai tanah atas obyek sengketa maka terhadapnya tidak dapat diberlakukan ketentuan Pasal 7 UU Nomor 56 Prp 1960; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam kesimpulan pertimbangannya berpendapat Para Penggugat telah tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya maka gugatan Para Penggugat harus ditolak untuk seluruhnya, atas pertimbangan dan kesimpulan dari Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diatas, Pengadilan Tinggi berpendapat menyetujui dan membenarkan putusan Hakim Tingkat Pertama tersebut diatas, oleh karena Halaman 6 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

7 dalam pertimbangannya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan alasan yang menjadi dasar dalam putusannya dan dianggap telah tercantum pula dalam putusan di Tingkat Banding, dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan sendiri oleh Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini dalam Tingkat Banding, sehingga Putusan Pengadilan Negeri Karawang tanggal 17 Maret 2014 Nomor 53/ Pdt.G/ 2013/ PN.Krw. dapat dipertahankan dalam Tingkat Banding dan oleh karenanya haruslah dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena Pihak Para Pembanding semula Para Penggugat tetap dipihak yang dikalahkan, baik dalam Peradilan Tingkat Pertama maupun dalam Peradilan Tingkat Banding, maka semua biaya perkara dalam Kedua Tingkat Peradilan tersebut dibebankan kepadanya; Mengingat peraturan Hukum dan per-undang-undangan yang bersangkutan: Mengadili: 1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat; 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Karawang tanggal 17 Maret 2014, Nomor 53/Pdt.G/2013/PN.Krw. yang dimohonkan banding tersebut; 3. Menghukum Para Pembanding semula Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam Kedua Tingkat Peradilan, yang di Tingkat Banding ditetapkan sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari ini: Jum at, tanggal 3 Oktober 2014, oleh kami: Hartono Abdul Murad, S.H., M.H., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung sebagai Ketua Majelis, dengan DR. H. Wahidin, S.H.,M.H. dan Enos Radjawane, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan surat penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 16 September 2014 Nomor: 357/PEN/PDT/2013/PT.BDG., putusan tersebut diucapkan pada hari: Selasa, tanggal 14 Oktober 2014, dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan Halaman 7 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.

8 dihadiri para Hakim Anggota dan dibantu oleh Hj. Nenden Khaerani, S.H. sebagai Panitera Pengganti, tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota, Hakim Ketua, DR. Wahidin, S.H., M.H. Hartono Abdul Murad, S.H., M.H. Enos Radjawane, S.H. Panitera Pengganti, Hj. Nenden Khaerani, S.H. Perincian Biaya: - Meterai.. Rp ,00 - Redaksi. Rp ,00 - Pemberkasan Rp ,00 - Jumlah Rp ,00(seratus lima puluh ribu rupiah) ============ Halaman 8 dari 8 halaman putusan perkara Nomor 357/PDT/2014/PT.BDG.