ANALISA RESPON PENGENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER
|
|
- Benny Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : ANALISA RESPON PENENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENENDALIAN EMPERAUR HEA EXCHANER Djulil Amri *, Bhakti Yuho Suprapto Jurusan eknik Elektro Universitas Sriwijaya * amz_07@yahoo.o.i Abstrak - Penentuan ungsi transer bagi suatu proses seperti Heat Exhanger aalah merupakan suatu hal yang mutlak iperlukan. Hal ini ikarenakan melalui ungsi transer tersebut inamika suatu proses akan apat terlihat engan jelas. Ketepatan penurunan ungsi transer akan sangat mempengaruhi pemoelan yang akan ibuat an sistem pengenalian yang akan igunakan paa pemrosesan tersebut. Paa sistem Heat Exhanger, pemoelan yang igunakan aalah pemoelan ore satu engan waktu tuna. Seangkan pengenali yang igunakan aalah pengenali PID an pengenali Feeorwar. Pengenali PID aalah pengenali igunakan untuk menjaga stabilitas sistem terhaap perubahan masukan yang terjai an pengenali eeorwar igunakan mengantisipasi gangguan yang masuk, sehingga response keluaran ari proses Heat Exhanger tetap terjaga engan baik. Kata kuni: Feeorwar, Heat Exhanger, PID Abstrat Determination o the transer untion or a proess like Heat Exhangers is a thing that is absolutely neessary. his is beause the transer untion through the ynamis o the proess an be seen learly. he auray o the transer untion eline will greatly aet the moeling an ontrol system will be reate that will be use in the proessing. In Heat Exhanger system, moeling is moeling the use o irst orer with time elay. While the ontroller is use Feeorwar PID ontrollers an ontrollers. PID ontroller is use to maintain the stability ontrol system to hanges that our input an eeorwar ontrollers are use to antiipate the inoming isturbane, so that the output response o the heat exhanger is well maintaine. Keywors. Feeorwar, Heat Exhanger, PID I. PENDAHULUAN Heat Exhanger yang merupakan suatu peralatan proses yang ukup vital, yang banyak igunakan i unia inustri, tiak akan apat menghasilkan response keluaran yang sesuai engan nilai yang itetapkan, terhaap masukan yang terjai, jika tiak ilengkapi engan komponen pengenali. Hal ini isebabkan karena ialam sebuah proses seperti Heat Exhanger tersebut, terapat variabel variabel ari parameter internal sistem yang apat berubah, sehingga menyebabkan response keluaran tereviasi ari nilai yang iinginkan.[] Untuk membuat suatu komponen pengenali yang baik bagi suatu sistem proses seperti Heat Exhanger tersebut, maka pertama kali harus iketahui terlebih ahulu karakteristik proses ari sistem yang bersangkutan. Yang imaksu engan karakteristik proses isini aalah ungsi alih ari sistem. Fungsi Alih berguna untuk melakukan analisa inamik an peranangan sistem pengenali. [] Aa beberapa ara yang apat igunakan untuk menapatkan ungsi alih ari sebuah sistem atau proses, iantaranya :[3] Seara teoritikal, imana ungsi alih iturunkan ari prinsip prinsip asar kimia an isika. Seara empiris, imana ungsi alih iturunkan berasarkan pengujian inamik ari proses sistem yang bersangkutan. Seara semiempiris, imana ungsi traner iturunkan menggunakan kompromi ari ua penekatan tersebut iatas. Setelah iapatkan ungsi alih ari proses yang aa, maka langkah selanjutnya aalah menentukan moel ari proses tersebut. Pemoelan ari proses aalah merupakan langkah berikutnya yang ukup penting, karena berasarkan parameter parameter ari moel yang iperoleh, maka apat itetapkan parameter parameter pengenalian, imana sebelumnya suah itetapkan terlebih ahulu bentuk pengenalian yang akan igunakan seperti pengenali umpan balik PID. Setelah semua langkah langkah penetapan ungsi alih, moel an pengenali ari proses tersebut ilakukan engan baik, maka langkah yang
2 Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : terakhir aalah melakukan simulasi ari sistem seara keseluruhan untuk melihat tanggapan II. PEMODELAN HEA EXCHANER Dinamika proses paa sebuah Heat Exhanger sangat itentukan oleh parameter parameter internal yang imiliki oleh peralatan ari Heat Exhanger yang bersangkutan, isamping aanya gangguan gangguan ari luar yang terjai paa proses. Paa gambar berikut ini, iperlihatkan sebuah konigurasi sistem pengenalian Heat Exhanger. Proess Flow Hot Flow ambar. Sistem pengenalian Heat Exhanger[] SP C Heate Stream Dari gambar tersebut apat ilihat bahwa, sistem Heat Exhanger paa asarnya teriri ari ua masukan yaitu luia panas (luia primer) an luia ingin (luia sekuner) engan keluaran berupa luia ingin yang telah ipanaskan. Untuk mengetahui bentuk respon temperatur keluaran luia ingin yang ipanaskan terhaap perubahan luia panas, maka seara analitik ungsi alih sistem yaitu perbaningan temperatur keluaran luia keluaran engan temperatur luia primer apat iari an menganggap bahwa konisi tunak tiak terjai rambatan konuksi axial, serta variabel variabel lainnya berupa tekanan an aliran luia ibuat konstan. Bentuk persamaan kesetimbangan energi paa pertukaran panas antara luia yang ipanaskan engan ining pipa bagian alam aalah : [] M ( ) F ( ) h A ( ) t x () imana : M aalah massa luia yang ipanaskan per eet engan satuan lb/t. aalah koeisien panas ari luia (Btu/lb O F). keluaran proses terhaap perubahan masukan yang terjai. aalah temperatur luia yang ipanaskan ( O F) F aalah low ari luia yang ipanaskan (lb/se) h aalah koeisien rambat panas pipa bagian alam (Btu/se t O F) A aalah luas perpinahan panas paa ining pipa bagian alam per eet (t /t) Jika luia yang ipanaskan aalah air ( = ) maka F = v V = v M, engan v aalah keepatan aliran luia i alam pipa (t/se), sehingga persamaan () tersebut iatas menjai : M ( ) vm ( ) h A ( ) () t x imana M aalah konstanta waktu h A rambatan panas antara luia engan ining pipa, sehingga persamaan () menjai : ( ) v ( ) t x ( ) v ( ) t x (3) Kemuian tinjauan persamaan kesetimbangan energi antara ining pipa konuksi engan meia pemanasnya aalah: [] M ) h A ( ) h A ( ) (4) ( s x imana : s aalah temperatur masukan air panas ( O F) aalah temperatur ining pipa konuksi ( O F) M aalah kapasitas panas ining pipa (BU / O F.t) h aalah koeesien rambat panas paa pipa bagian luar (BU/se t O F) A aalah luas perpinahan panas paa pipa bagian luar setiap eet (t /t) Karena konstanta waktu rambat panas antara ining pipa engan meia panasnya aalah : M h A (5) an konstanta waktu rambatan panas total antara luia sekuner engan luia primer aalah : M h A (6) maka persamaan (6) apat iubah menjai: ( t ) s ( ) (7)
3 Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : Selanjutnya paa persamaan (3) apat isubsitusikan kealam persamaan (7) akan menghasilkan : ( ) v s (8) t t x Paa kenyataannya, temperatur ining pipa konuksi ( ) merupakan variable proses yang sulit iukur, karena itu /t paa persamaan (8) harus ieliminir, yaitu engan mengubah persamaan (3) kealam persamaan ierensial ungsi waktu. t t ( ) v ( ) t t x ( ) v ( ) t xt t (9) (0) Kemuian engan memasukkan persamaan (0) kealam persamaan (8) maka iperoleh : t v ( ) v t tx t t x ( s ) () Dengan menganggap ator aktor lain sebagai ator tetap, maka ianggap t = t, sehingga variabel keepatan luia ialam pipa (v) paa persamaan () apat ieliminir an bentuk persamannya menjai : s t ( ) () t Kemuian engan menggunakan transormasi Laplae maka persamaan (3) apat iubah menjai : S ( ) S s ( (3 ( s ( ( ) S S (4) Persamaan (4) iatas aalah merupakan ungsi alih antara keluaran an masukan ari unit Heat Exhanger yang mempunyai ore engan konstanta waktu proses an, imana besarnya =. ungsi alih antara temperatur keluaran an temperatur masukan Heat Exhanger yang terapat paa persamaan (4) yang juga merupakan ungsi alih ore ua apat juga iwakilkan engan ungsi alih ore satu. Untuk proses yang lambat seperti Heat Exhanger, maka pemoelannya apat iwakili engan pemoelan ore satu engan waktu tuna (irst orer plus ea time).[3],[4],[7] A. Diagram Blok Untuk sistem yang lambat seperti Heat Exhanger, maka untuk menapai konisi stabil memerlukan waktu tertentu, yang biasanya isebut konstanta waktu proses eekti (the eetive proess time onstant), yang biasanya relati ukup besar[],[]. Untuk mengatasi kenala kenala asar tersebut maka iperlukannya suatu proses pengenalian. ambar ibawah ini aalah penggambaran ari blok iagram seerhana pengenalian Heat Exhanger. Dari blok iagram tersebut terlihat bahwa sistem Heat Exhanger iwakili oleh ua blok proses yaitu yang mewakili proses pertukaran panas antara luia primer an luia sekuner, seangkan aalah mewakili proses gangguan seperti perubahan ari ebit luia sekuner. Seangkan blok proses lainnya aalah yang mewakili ungsi valve an ( yang mewakili ungsi pengenali umpan balik. Heat Exhanger L ( sp - E ( C( O( ambar. Diagram blok seerhana pengenalian Heat Exhanger[]
4 Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : Berasarkan gambar tersebut, maka apat ituliskan persamaan asarnya : L (5) s ( ) ( s Untuk = 0, yang berarti tiak aa gangguan yang masuk, maka persamaan (5) tersebut iatas menjai : s ( ( (6) Persamaan (6) aalah menggambarkan perbaningan antara temperatur keluaran an temperatur masukan, yang merupakan bentuk persamaan umpan balik. Paa persamaan tersebut terlihat bahwa yang memegang peranan penting aalah ungsi (sp) yang merupakan ungsi ari pengenali umpan balik. Fungsi (sp) isini akan ilakukan oleh pengenali PID. B. Pengenali PID Pengenali jenis PID mempunyai kehanalan yang ukup baik, sehingga pengenali jenis ini masih banyak igunakan i unia inustri. Bentuk keluaran PID apat inyatakan sebagai berikut [],[3],[5] : K e ( t) ( t) K e( t) e( t) t K (7) D I t imana : K aalah ontroller gain I aalah integral (reset) time D aalah erivative (rate) time e (t) = st) t) aalah selisih antara set point engan nilai keluaran. Dengan menggunakan transormasi Lapalae, maka persamaan (7) apat iubah menjai : K s D I s C( (8) Ketiga variabel pengenali yang aa paa pengenali PID tersebut aalah K, I an D. Sebelum melakukan penalaan terhaap ketiga parameter pengenalian tersebut, maka harus iapatkan terlebih ahulu moel ari proses yang akan ikenalikan. Untuk menapatkan moel ari proses tersebut, maka akan ilakukan terlebih ahulu proess step testing, yang biasa ikenal engan nama proess reation urve.[] Seperti yang iketengahkan oleh Paul W Murril an Ceil L Smith, bahwa penalaan Quarter Deay Ratio yang telah iperkenalkan oleh Zeigler Nihols paa pengenali PID belumlah menunjukkan kriteria unjuk kerja tanggapan keluaran yang terbaik. [6] Aapun beberapa kriteria ukuran yang apat igunakan alam pemilihan metoa penalaan parameter pengenali iantaranya :[7] Maksimum error yang terjai haruslah sekeil mungkin. Settling / rise time yang seepat mungkin. Meminimalkan integral error yang terjai sampai keluaran proses menapai nilai yang telah itetapkan. Metoa error integral yang akan igunakan aalah Integral o the ime weighte Absolute Error (IAE), imana : 0 IAE t e( t) t (9) C. Pengenali Feeorwar Dan jika ilihat kembali persamaan (6), imana s = 0, maka kita akan menapatkan persamaan : L ( ( (0) yang merupakan perbaningan antara ungsi keluaran an ungsi gangguan. Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa masukan gangguan ari L ( akan apat langsung mempengaruhi sistem Heat Exhanger melalui ungsi, tanpa apat iantisipasi engan baik oleh pengenali PID alam hal ini aalah ungsi ari (, sebelum pengaruh ari gangguan tersebut mempengaruhi keluaran sistem. Untuk itu, ipergunakanlah pengenali tambahan yang berupa pengenali Fee orwar untuk mengkoreksi terjainya gangguan tersebut sehingga tiak mengganggu sistem Heat Exhanger seara keseluruhan. Sistem pengenali Feeorwar yang akan igunakan paa pengenalian sistem Heat Exhanger tersebut apat ilihat paa gambar 3. berikut ini.
5 Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : L ( ( FF( s - E ( ( Heat Exhanger ambar 3. Sistem pengenalian Feebak an Feeorwar.[] Dari gambar 3. tersebut iatas, maka persamaan (5) apat itulis kembali : L ( ( ( s FF ( () Pengenali PID reerensi an PID IAE imana ( aalah merupakan ungsi peralatan pengukur gangguan (sensor measuring isturbane) an FF( aalah merupakan pengenali Feeorwar. Dari persamaan (0) tersebut iatas, imana s = 0, maka kita akan menapatkan persamaan : L ( FF ( ( ( () ambar 4 Respon Keluaran engan PID Reerensi Paa pengenali PID ini apat ilihat paa gambar 4 bahwa respon telah berosilasi sebelum menapai nilai set point. Settling time menapai 60 se. yang merupakan perbaningan antara ungsi keluaran an ungsi gangguan. Dan penggenali yang igunakan untuk mengeliminir eek ari gangguan, aalah : 0 (3) FF ( ( FF ( ( (4) Dengan aanya FF( (pengenali Feeorwar), maka iharapkan gangguan yang masuk apat ieliminir seminimal mungkin, sehingga tiak menggangu keluaran proses. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah iapatkan moel paa Heat Exhanger ini, ilakukan simulasi yang membaningkan antara PID engan IAE an pengenali gabungan (PID an Feeorwar) kemuian iapatkan hasil yaitu : ambar 5 Respon Keluaran engan PID IAE Paa pengenali PID yang menggunakan metoe IAE paa gambar 5 apat ilihat bahwa respon keluaran tiak berosilasi saat menekati nilai set point kemuian nilai settling time menapai 80 se, sehingga jika ibaningkan keuanya maka apat ikatakan bahwa pengenali PID engan metoe IAE memberikan respon keluaran lebih baik. Pengujian Pengenali PID IAE terhaap gangguan perubahan set point an emperatur input
6 Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : Paa gambar 9. terlihat bahwa masih terjai overshoot namun keil hanya 5% an setting time yang terjai yaitu 58 se IV. KESIMPULAN ambar 6 Respon Keluaran engan PID IAE Paa gambar terlihat bahwa masih terjai overshoot an settling time yang terjai yaitu 80 se Pengujian Pengenali abungan terhaap gangguan perubahan set point an emperatur input ( i ) ambar 7 Respon Keluaran engan PID abungan Paa gambar terlihat bahwa masih terjai overshoot namun keil an settling time yang terjai yaitu 65 se Pengujian Pengenali PID IAE terhaap gangguan perubahan set point, emperatur input an Laju aliran air ingin ambar 8. Respon Keluaran engan PID IAE Paa gambar 8. terlihat bahwa tiak terjai overshoot lagi an settling time yang terjai yaitu 6 se Pengujian Pengenali abungan terhaap gangguan perubahan set point, emperatur input an Laju aliran air ingin. Fungsi alih antara ungsi keluaran an ungsi masukan ari Heat Exhanger ari hasil pemoelan yang iapat, aalah merupakan ungsi alih ore ua.. Proses pertukaran panas yang terjai paa Heat Exhanger aalah proses yang enerung lambat, maka pemoelan ari Heat Exhanger apat iwakili engan ungsi transer ore satu engan waktu tuna. 3. Untuk mengkoreksi terjainya gangguan yang masuk agar tiak mengganggu keluaran proses sistem Heat Exhanger seara keseluruhan, maka apat igunakan pengenali abungan (PID an Feeorwar). 4. Respon yang paling baik alam mengatasi gangguan yaitu pengenali gabungan imana menapai stabil saat 58 se an osilasi hanya 5% DAFAR PUSAKA []. Carlos A. Smith an Armano B. Corripio, Priniples an Pratie o Automati Proess Control, n eition, John Wiley & Sons In., 985. []. unterus, Frans., Sistem Pengenalian Proses, Elex Meia Computino, 997. [3]. Luyben, William L., Proess Moelling, Simulation an Control or Chemial Engineers, M.raw-Hill In., 990. [4]. Marlin, homas E., Proess Control, Designing Proess an Control System or Dynami Perormane, n eition, M.raw-Hill International. [5]. Shinskey, F.., Proess Control System. Appliation, Design an uning, Mraw-Hill International Eition, 988. [6]. Seborg,Dale E., Egar, homas F., Mellihamo, Dunan A, Proess Dynamis an Control, John Wiley & Sons, 989. [7]. Stephanopoulos, eorge, Chemial Proess Control : an Introution to heory an Pratie, Prentie-Hall International Eitions, 984 ambar 9 Respon Keluaran engan PID abungan
BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
Prosiing Seminar Nasional Penelitian, Peniikan an Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Mei 20 DESAIN PENGENDALIAN KEINGGIAN AIR DAN EMPERAUR UAP PADA SISEM SEAM DRUM BOILER DENGAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER
Sujito, Implementasi Kenali PID alam Meningkatkan Kinerja Power System Stabilizer IMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER SUJITO Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciDinamika Komposisi pada Sistem Tangki Pencampur 10 Liter
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan Yogyakarta, 6 Maret ISSN 69-49 Dinamika Komposisi pada Sistem Tangki Penampur Liter Yulius Deddy Hermawan *, Gogot Haryono, Marya Agustin, dan Hayanti
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===
TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Ole : Tegu Herlambang 206 00 046 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, MSi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS
SEMIRATA MIPAnet 27 24-26 Agustus 27 UNSRAT, Manao PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS TONAAS KABUL WANGKOK YOHANIS MARENTEK Universitas Universal Batam, tonaasmarentek@gmail.com,
Lebih terperinciPERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16
PERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16 Rega Sakti Ruzianto *), Bui Setiyono, an Sumari Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan
Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak
PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciPENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT
PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I Rizka Anggraini Mahasiswa Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS
3 ISSN 016-318 PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Serpong. ABSTRAK PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS.
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif
Lebih terperinciMursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *
Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni
Lebih terperinci=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===
TEKNIK DIGITL === ENTUK KNONIK DN ENTUK KU === entuk Kanonik yaitu Fungsi oolean yang iekspresikan alam bentuk SOP atau POS engan minterm atau maxterm mempunyai literal yang lengkap. entuk aku yaitu Fungsi
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciPenggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier
Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS
KNM XVI 3-6 Juli 01 UNPAD, Jatinangor ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS NANIK LISTIANA 1, WIDOWATI, KARTONO 3 1,,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA
Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an
Lebih terperinciKata kunci : model, numerik, 2 dimensi, genangan banjir, saluran
Pengembangan Moel Erosi Bantaran Sungai Untuk Memoelkan Genangan Banjir Dengan Menggunakan Metoe Numerik Dimensi (Stui Kasus : Banjir Banang 006 Di Kabupaten Jember) Peneliti : Januar Fery Irawan 1, Syamsul
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA TANPA SENSOR KECEPATAN DENGAN PENGENDALI VEKTOR ARUS DAN OBSERVER BERADA PADA SUMBU DQ
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA TANPA SENSOR KECEPATAN DENGAN PENGENDALI VEKTOR ARUS DAN OBSERVER BERADA PADA SUMBU DQ SKRIPSI YOGA DWI HARYOKO 0906603423 FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
A II LANASAN TEORI. MICRO ULE GENERATOR Micro ubble Generator (MG) aalah suatu alat yang berfungsi untuk menghasilkan gelembung uara i alam air engan ukuran iameter kurang ari 00 µm. Micro bubble apat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC
BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama
Lebih terperinciPEMODELAN EMPIRIS COST 231-WALFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI LINTASAN ANTENA RADAR DI PERUM LPPNPI INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONA MUTI DISIPIN IMU &CA FOR PAPERS UNISBANK KE-3(SENDI_U 3) 217 PEMODEAN EMPIRIS COST 231-WAFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI INTASAN ANTENA RADAR DI PERUM PPNPI INDONESIA Ria
Lebih terperinciBAB III DINAMIKA PROSES
BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT
ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Chintari Nurul Hananti 1 Khozin Mu tamar 2 12 Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-6 1 Perbaikan Kualitas Arus Output paa Buck-Boost Inverter yang Terhubung Gri engan Menggunakan Metoe Fee-Forwar Compensation (FFC) Faraisyah Nugrahani, Deet
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL SIMULATOR PORTAL OTOMATIS JALUR BUSWAY MENGGUNAKAN METODE FUZZY-PID
PERANCANGAN SISTEM KONTROL SIMULATOR PORTAL OTOMATIS JALUR BUSWAY MENGGUNAKAN METODE FUZZY-PID Aris Triwiyatno *), Arian Bela Wioo, an Darjat Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl.
Lebih terperinciSUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH
SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH JAHARUDDIN Departemen Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Raya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENGUAT OPERASIONAL
ELEKTONIK NLOG Pertemuan KKTEISTIK PENGUT OPESIONL Penguat perasinal (p-amp mrpk suatu penguat perlehan tinggi ikpellangsung engan umpan-balik yang itambahkan utk mengenalikan karakteristik tanggapan keseluruhan.
Lebih terperinciBAB 6 P E G A S M E K A N I S
BAB 6 P E G A S M E K A N I S Pegas, aalah suatu elemen mesin yang memperoleh gaya bila iberi perubahan bentuk. Pegas mekanis ipakai paa Mesin untuk menesakan gaya, untuk menyeiakan lenturan an untuk menyimpan
Lebih terperinciPENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL
Pengukuran untuk Meneteksi Deformasi angunan Sipil PENGUKURAN UNUK MENDEEKSI DEFORMASI ANGUNAN SIPIL Sutomo Kahar 1 ASRAC Deformation for territory will impact to above the builing stability an also will
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN
PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciMetode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial
Prosiing Statistika ISSN 46-6456 Metoe Nonparametrik untuk Menaksir Koeisien Korelasi Parsial 1 Silmi Kaah, Anneke Iswani Ahma, 3 Lisnur Wachiah 1,,3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Banung,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TENI POMITS Vol, No, (0-6 Perancangan Sistem Pengenalian Flow Menggunakan Sliing Moe Control (SMC Dengan Neural Network Paa Backloaing Di Terminal BBM PT Pertamina Perak Surabaya Helmy Yunan Inaton,
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT
SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT Junik Rahayu, Usman Pagalay, an 3 Ari Kusumastuti,,3 Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: rahayujunik@yahoo.com
Lebih terperinciPEMODELAN Deskripsi Masalah
PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.
Lebih terperinciStudi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant
Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Abstrak Nur Havid Yulianto, Parsaulian I. Siregar, Edi
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 11 No. 1, Juli 2010 (11-20)
INFO TEKNIK Volume 11 No. 1, Juli 2010 (11-20) KEBERLAKUAN MODEL HB-GFT SISTEM n-heksana MEK AIR PADA EKSTRAKSI CAIR-CAIR KOLOM ISIAN Agus Mirwan Program Stui Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
MODEL EVALUASI KIRIKPATRICK DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN (LEVEL REAKSI DAN PEMBELAJARAN) DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERUM JAKARTA Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciSIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN
SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) Ubaii Teknik Informatika Universitas Maura ube_gvc@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperinci( ) P = P T. RT a. 1 v. b v c
Bab X 10.1 Zat murni aalah zat yang teriri atas sutau senyawa kimia tertentu, misalnya CO alam bentuk gas, cairan atau paatan, atau campuran aripaya, tetapi tiak merupakan campuran engan zat murni lain
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALI KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DC TIGA FASA MENGGUNAKAN KONTROLER PID-FUZZY
Perancangan Sistem Pengenali Kecepatan Motor BLDC Tiga Fasa Menggunakan Kontroler PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DC TIGA FASA MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY Danang Arya Yuhistira
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA
PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA Nurhayati Fakultas Sains an Teknologi, UIN Ar-Raniry Bana Aceh nurhayati.fst@ar-raniry.ac.i Jamru
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG PADA TEPI SUNGAI TEMBUNG
ANALISA STABILITAS LERENG PADA TEPI SUNGAI TEMBUNG Jupriah Sarifah, Bangun Pasaribu Dosen Program Stui Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Jupriah@ft.uisu.a.i; bangun@ft.uisu.a.i
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR Sesuai engan persetujuan ari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat 812/TA/FTS/UKM/III/2004 tanggal 9 Februari 2004, engan
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005
Prosiing Seminar Nasional Penelitian, Peniikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahi Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005 KAJIAN INDEKS BIAS KACA YANG MENGALAMI PROSES ANNEALING (The Stuy of Refraction Inex of Glass
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1
Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : sistem pendukung keputusan, jamkesmas, system development life cycle, seleksi, penerima
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON PENERIMA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT(JAMKESMAS) DENGAN METODE PROMETHEE DI DESA MAKAM, KECAMATAN REMBANG, PURBALINGGA Kartika Nur Utami Jurusan Sistem Informasi,
Lebih terperinciPENGARUH KADAR AIR TERHADAP KESTABILAN LERENG (KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PADANG)
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KESTABILAN LERENG (KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PADANG) Silvianengsih Teknik Sipil Politeknik Negeri Paang E-mail: silvianengsih@rocketmail.com Liliwarti Teknik Sipil Politeknik
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL Jeefry Sutrisman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Inonesia Abstrak PT. Bioplast
Lebih terperinciSadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP
PRESENTASI SEMINAR TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada STRIPPERPV 3300 Dengan Metode FEEDBACK FEEDFORWARD di PT. JOB Pertamina-PetroChina East Java Sadra Prattama NRP. 2406.100.055 Dosen
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN
ANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN Inri Warani AS 1, Djamuin 2, Hasbi Bakri 1 * 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina
Lebih terperinciRelasi Dispersi dalam Pandu Gelombang Planar Nonlinear Kerr
Kontribusi Fisika Inonesia Vol. 13 No.3, Juli 00 Relasi Dispersi alam Panu Gelombang Planar Nonlinear Kerr Abstrak Hengki Tasman 1) an E Soewono 1,) 1) Pusat Penelitian Pengembangan an Penerapan Matematika,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton
Lebih terperinciBAB VI. FUNGSI TRANSENDEN
BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN Fungsi Logaritma Natural Fungsi Balikan (Invers) Fungsi Eksponen Natural Fungsi Eksponen Umum an Fungsi Logaritma Umum Masalah Laju Perubahan Seerhana Fungsi Trigonometri Balikan
Lebih terperinci5/12/2014. Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Outline Materi
5/2/24 Maakuliah : Teknik enali Tahun : 24 Versi Learning Oucomes aa akhir peremuan ini, iharapkan mahasiswa akan mampu : menjelaskan konsep pengenalian sisem pengauran engan konroler ID 2 Ouline Maeri
Lebih terperinciMETODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK
METOE MATRIK APIKASI METOE MATRIK UNTUK ANAISA STRUKTUR BAOK PENGERTIAN UMUM Metoe matrik aalah suatu pemikiran baru paa analisa struktur, yang berkembang bersamaan engan populernya penggunaan computer
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinciEVALUASI SKENARIO KOORDINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MODEL PRICING DAN KEPUTUSAN ORDER/DELIVERY
EVALUASI SKENAIO KOOINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MOEL PICING AN KEPUTUSAN OE/ELIVEY Evi Yuliawati 1, Luky Agus Hermanto 2 1 Jurusan Teknik Inustri, Fakultas Teknologi Inustri, Institut Teknologi Ahi Tama Surabaya
Lebih terperinci