EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)"

Transkripsi

1 EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa Bank BRI Syaiah belum melakukan pemeiksaan tehadap unit-unit kejanya apakah opeasinya sudah efisien ataukah belum. Pencapaian yang telah diaih oleh Bank BRI Syaiah masih diasa kuang jika dibandingkan dengan bank-bank yang ada di Indonesia diantaanya tingkat dana pihak ketiga, tingkat pendapatan bank, tingkat keuntungan bank yang belum optimal. Obyek penelitian adalah Bank BRI Syaiah di Jawa meliputi Jumlah Nasabah, Tingkat Dana Pihak Ketiga, Tingkat Pendapatan Bank, Tingkat Pembiayaan Bank, Tingkat Keuntungan Bank, LDR (Loan to Deposit Ratio) Pengumpulan data dipeoleh dati dokumen Bank BRI Syaiah Pusat Jakata, Pengolah data dan analisis data menggunakan Data Envelopment Analysis, dengan metode ini akan diketahui mana unit-unit yang tidak efisien yaitu meminimalkan penggunaan input dan memaksimalkan output yang didapat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tedapat 9 (Sembilan) Bank BRI Syaiah yang efisien yaitu Bank BRI Syaiah Mapang, Bogo, Ciebon, Cianju, Bandung, Solo, Kedii, Suabaya, dan Malang seta Bank BRI Syaiah yang inefisien adalah Bank BRI Syaiah Seang, Semaang dan Yogyakata. Dalam pebaikan poduktivitas pada Bank BRI Syaiah yang inefesien diusulkan encana pebaikan poduktivitas pada DMU inefesien untuk Bank BRI Syaiah Seang maka pelu menguangi tingkat NPF sebesa 3,27% dan meningkatkan tingkat keuntungan bank sebesa 1% ; Bank BRI Syaiah Semaang pelu meningkatkan tingkat pendapatan bank sebesa 57,41% dan meningkatkan tingkat keuntungan bank sebesa 22,66% dan Bank BRI Syaiah Yogyakata pelu menguangi tingkat NPf sebesa 15,17% dan meningkatkan tingkat pendapatan bank sebesa 34,9%. Kata Kunci: DEA (Data Envelopment Analysis), efisiensi elatif, poduktivitas. PENDAHULUAN Pekembangan sekto pebankan saat ini mempengauhi peubahan caa pandang paa pelaku dunia pebankan. Meeka mulai mempehitungkan bagaimana caa menjalankan bisnis bank yang paling efisien, yaitu bagaimana menggunakan input sehemat mungkin untuk menghasilkan output yang sesuai atau bahkan melebihi taget yang telah ditetapkan. Seiing semakin banyaknya didiikan bank-bank bau, secaa tidak langsung juga membuat semakin ketatnya pesaingan anta bank dalam mewujudkan dan mempetahankan visi dan misinya. Kebijakan dalam pebaikan poduktivitas memelukan penelitian mengenai tingkat efisiensi sistem pelayanan yang dijalankan peusahaan. Tingkat efisiensi dai sistem pelayanan dapat diuku dengan mengetahui fakto input maupun output yang ada, sehingga akan diketahui sebeapa efisien peusahaan menggunakan sejumlah input yang ada dalam mencapai taget standa peusahaan. 126

2 Saat ini kebanyakan peusahaan dalam menguku efisiensi hanya menitikbeatkan pada hal umum saja (masih digunakan penilaian efisiensi bedasakan single input dan single output), sepeti besanya keuntungan dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluakan, sehingga tidak akan didapatkan penjelasan yang lebih mendetail mengenai fakto-fakto telibat dalam pencapaian output peusahaan. Bank BRI Syaiah meupakan peusahaan yang begeak di dunia pebankan Indonesia. Dalam pekembangan yang pesat Bank BRI Syaiah dituntut untuk lebih efisien dan efektif didalam pengelolaan semua asset yang dimiliki tanpa mengabaikan pinsip-pinsip univesal pebankan yang dapat membeikan pelayanan secaa menyeluuh. si mengaah pada ketepatan atau kesesuaian pengeluaan output dengan input yang dihaapkan. Dalam hal ini, Bank BRI Syaiah haus melakukan pemeiksaan tehadap unit-unit kejanya apakah opeasinya sudah efisien ataukah belum. Pencapaian yang telah diaih oleh Bank BRI Syaiah masih diasa kuang jika dibandingkan dengan bank-bank yang ada di Indonesia. Jumlah nasabah dan keditu yang kuang, biaya opeasional yang mahal dan masalah lainnya dapat menjadi kendala dalam pekembangan Bank BRI Syaiah di masa mendatang. Dengan adanya masalah tesebut maka dilakukan penelitian dengan metode DEA. DEA meupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pengukuan efisiensi peusahaan dengan kelebihan yaitu mengakomodasikan banyak input maupun output dalam banyak dimensi, sehingga akan didapatkan suatu pengukuan efisiensi yang lebih akuat sebagai langkah awal dalam meningkatkan poduktivitas bank. Dengan metode ini akan dihaapkan dapat diketahui unit-unit yang tidak efisien dalam opeasinya dan selanjutnya akan ditentukan langkah pebaikan. Langkah-langkah pebaikan tesebut dilakukan dengan penetapan taget output input guna meningkatkan pefomance dai unit yang tidak efisien. Tinjauan Pustaka Konsep si Relatif Menuut CJ O'Donnell, 25, Istilah efisiensi beasal dai bidang teknik yang dipakai untuk menunjukkan asio antaa keluaan (output) suatu sitem tehadap masukan (inpu) sistem tesebut. Pengukuan-pengukuan dalam ilmu eksak tesebut selalu bepedoman pada suatu situasi ideal dimana kuantitas output dihasilkan sama pesis dengan kuantitas input yang dibeikan atau asionya tepat sama dengan 1 (satu). si dalam situasi yang ideal ini disebut efisiensi ideal (absolut) yang nilainya selalu 1%, sedangkan efisiensi pada keadaan tak ideal (nomal) biasa lebih kecil dai itu. Jadi dengan meujuk pada efisiensi ideal, maka efisiensi suatu obyek kemampuannya dalam kondisi nomal dibandingkan kondisi ideal. Hal diatas hanya belaku untuk sistem yang pasti, sepeti mesin, dimana kondisi ideal dapat ditentukan bedasakan asumsi-asumsi teoitis. Namun untuk sistem yang tidak dapat ditentukan kondisi idealnya, yaitu sistem yang besa dan kompleks dimana hubungan antaa vaiabel tidak diketahui dengan pasti atau telalu sulit diuku, misalnya oganisasi, maka caa diatas tidak dapat diteapkan lagi. Untuk mengatasi hal tesebut maka digunakan efisiensi elatif, yaitu efisiensi suatu obyek diuku elatif tehadap efisiensi obyek-obyek yang sejenis. Pengukuan efisiensi elatif Pembahasan tentang pengukuan efisiensi elatif bemula dai sebuah konsep yang dikembangkan oleh Michael James Fael (1962) yang menjelaskan bahwa sebuah gais batas poduksi (poduction fontie) adalah sebuah hubungan teknologi yang menggambakan output maksimum yang dihasilkan oleh sebuah peusahaan yang efisien 127

3 dai bebagai penggunaan kombinasi input bebagai peiode. Gamba 1 Gafik efisiensi Fontie dai 2 Input Stating Point Bank Sumbe: K tone et al. (27) Output si Input Tedapat peningkatan dalam pengukuan dan pebandingan efisiensi suatu unit oganisasi yang sama. Pengukuan efisiensi sedehana (asio efisiensi) yang seing digunakan didefinisikan sebagai beikut : Rasio efisiensi diatas lebih banyak digunakan ketika sebuah unit atau poses memiliki satu input dan satu output. Namun, dalam kenyataannya, sebuah poses atau unit oganisasi memiliki bebagai input dan output yang beagam (imcommensuate). Banke, R. D., Chanes, A., Coope, W. W. (25). Data Envelopment Analysis (DEA) K tone et al (27) mempekenalkan Data Envelopment Analysis (DEA) yang diaplikasikan untuk menguku efisiensi institusi pendidikan. DEA meupakan teknik dengan dasa pogama linie untuk menguku pefomansi elatif dai unit unit oganisasi dengan multi input dan multi output yang menunjukkan pebandingan antaa unit unit oganisasi tesebut. Menuut Chone, Coope dan Rhodes (CCR), setiap unit memiliki nilai input dan output yang bebeda sehingga penentuan bobotnya pun sehausnya bebeda. Dengan pemahaman ini, maka efisiensi dai unit jo dapat ditentukan sebagai solusi dai pemasalahan beikut : Maksimalkan efisiensi unit jo ; Dengan batasan bahwa efisiensi semua unit < 1 Intepetasi Gafis Model DEA Menuut CJ O'Donnell (25) DEa membedakan unit yang efisien dengan unit yang tidak efisien bedasakan posisinya tehadap fungsi poduksi yang dibentuk oleh kumpulan unit yang efisien, disebut gais efisiensi (efisiensi fontie). Unit yang beada pada gais batas efisiensi membeikan ketidakefisienan elative dai unit yang beada pada gais tesebut. Gamba 2.3 menunjukkan kumpulan unit P 1, P 2,.,P 6, yang tiap unitnya menggunakan satu sumbe daya dengan jumlah yang sama untuk mempoduksi sejumlah output, yaitu y 1, dan y 2, dengan jumlah yang bebeda. Untuk input yang sama, unit yang mempoduksi output yang lebih banyak meupakan unit yang efisien. DEA mengidentifikasi unit P 1, P 2, P 3 dan P 4 efisien dan membentuk sebuah tutup (yang disebut gais batas efisien ) pada unitp 5 dan P 6 yang tedapat dibawah dan diidentifikasi sebagai unit yang tidak efisien. Gais batas efisien dihubungkan dengan gais sumbu oleh P 1 Y 2, dan P 4 Y 1 untuk menutup kumpulan data. 128

4 Y 2 Y 2 P 1 P 5 P 2 P 5 P 5 P 3 P 4 P 6 P 6 Gamba 2 intepetasi Gafis Kiteia Output (Y 1 ) Lawan Kiteia Output Lain (CJ O'Donnell. (25).) y 1 y 1 Untuk unit P 5, pee goup tedii dai unit P 1 dan P 2 dan taget untuk unit P 5 adalah P 5. taget ini dicapai dengan peningklatan yang poposional ada output-output dai unit P 5. tentu saja tedapat taget lain yang mungkin dicapai unit P 5, misalnya jika output Y 2 untuk alasan tetentu tidak dapat ditingkatkan maka taget untuk unit P 5 adalahp 5 yang hanya meningkatkan output Y 1. untuk unit P 6, peningkatan yang poposional pada kedua output menjadikan taget pada P 6. Namun P 6 telihat didominasi oleh P 4, yang menghasilkan jumlah yang sama pada output Y 1, namun lebih banyak pada output Y 2. dalam masalah ini, peningkatan yang poposional tehadap kedua output haus ditambah peningkatan lebih lanjut untuk output Y 2 sebagai taget untuk mencapai efisiensi. Banke, R. D., Chanes, A., Coope, W. W. (1984). Gamba 2 mengilustasikan model CCR dan BCC, dimana sumbu y sebagai nilai V dan sumbu x sebagai nilai input. Unit. P 1, P 2, P 3, P 4 dan P 5 mempesentasikan pefomansi dai oganisasi. Gais BCC yang behubungan dengan unit P 1, P 2, P 3 dan P 4 meepesentasiklan pengembangan fontie dengan menggunakan model DEA BCC dimana unit-unit tesebut memiliki asio output input yang efisien sebesa 1. Gamba 2 dan 3 menunjukkan intepetasi gafis model DEA. DMU yang memilki efisiensi lebih endah dibanding DMU yang lain akan telingkupi (envelope). Dai kondisi ini munculah istilah pee DMU, yaitu DMU yang dijadikan acuan DMU telingkupi untuk meningkatkan efisiensinya input CCR BCC P 3 P 4 P 2 P 5 CCR P 5 BCC P 1 P 5 input Gamba 3 Intepetasi Gafis Kiteia Input Lawan Kiteia output (Sumbe : K tone, 27) 129

5 Model Matematis DEA Menuut K tone et al (27), Data Envelopment Analysis (DEA) menggunakan pesamaan matematis untuk melakukan evaluasi dai efisiensi elatif dai hasil yang dicapai manajemen, tanpa memandang bagaimana peencanaan maupun pelaksanaannya. Pesamaan matematis dalam hal ini digunakan sebagai alat untuk pengendalian dan evaluasi dai pencapaian masa lalu untuk peencanaan masa datang. DEA dikembangkan sebagai peluasan dai metode asio klasik untuk efisiensi. DEA menentukan asio max untuk tiap DMU dai jumlah output yamg dibei bobot tehadap jumlah input yang dibei bobot, dengan bobot ditentukan oleh model. Ada dua dasa model DEA yang dikembangkan oleh paa ahli : 1. K Tone et al (27) menggunakan teknik multiple output dan multiple input, Constant Retun to Scale (CRS) dan pengembangan CRS model. 2. KW Wöbe (27) mempekenalkan model Vaiabel Retun to Scale (VRS) Model Constant Retun to Scale (CRS) Model CRS beasumsi bahwa setiap DMU telah beopeasi pada skala optimal (Chanes, Coope dan Rhodes, 1978). Max hk u yk u yj vi xij s. t. v i x ik 1 i i u, (2.1) v i Model Vaiable Retun to Scale ( VRS ) Pesamaan dual model VRs beoientasi input Minimumkan Z k k s si i St : Y Y s k k j j ik si X X i j ij j j 1, s, s (2.3) j i Penetapan Taget DEA tidak hanya mengidentifikasi unit inefisien, tetapi juga deajat ketidakefisienannya. Analisa ini menjelaskan bagaimana unit yang inefisen aga menjadi efisien. Bagian ini membahas kasus dimana suatu DMU menginginkan taget yang akan memaksimasi salah satu tingkat output atau meminimasi salah satu tingkat input. Analisa Fakto Analisa fakto banyak dipakai dalam penelitian untuk menyedehanakan hubungan-hubungan yang kompleks dan bemacam-macam antaa bebeapa vaiabel penelitian. Dengan analisa fakto, Vaiabel-vaiabel penelitian dapat dikelompokkan menjadi bebeapa fakto dengan jumlah yang lebih kecil. Dasa pengelompokkan tesebut adalah koelasi antaa vaiabel yang membentuk satu fakto. (Santoso, 22). 13

6 Sampling Distibution Test pada poses ini pee goup dai unit yang tidak efisien dipelukan metode yang dapat membantu dalam pengelompokkan dai unit-unit yang memiliki kaateistik yang sama adalah sampling distibution test. Metode yang digunakan untuk sampling distibution test ini adalah Hieachial Cluste Analysis (HCA). Konsep dasa dai HCA adalah pose clusteing dengan menggunakan hiaki didasai dengan konsep teelike stuctue. (Santoso, 22). Identifikasi Opeasi Yang K toneet al (27) dalam penelitian Geen, Doylen, dan Cook (1996), menyaankan bahwa setiap kandidat DMU yang akan diangking dapat membeikan bobotnya untuk memaksimumkan keinginannya tebatas pada bebeapa konstain dan bebeapa kandidat. Batas kelayakan CK (desieability fontie) meliputi kandidat yang menginginkan nilai1, dimana nilai ini analog dengan efficiency fontie untuk DMU dalam DEA. METODE PENELITIAN Penetian ini dilaksanakan dengan tujuan peneapan pengukuan tingkat efisiensi dan optimasi pemecahan efisiensi seta membei ujukan encana pebaikan untuk kanto cabang yang tidak efisien.vaiabel penelitian, meliputi : Vaiabel-vaiabel input antaa lain : a. Jumlah kayawan, b. Timgkat NPF (Non Pefoming Financing). Vaiabel-vaiabel output antaa lain : a. Jumlah Nasabah, b. Tingkat Dana Pihak Ketiga, c. Tingkat Pendapatan Bank, d. Tingkat Pembiayaan Bank, e.tingkat Keuntungan Bank, f. LDR (Loan to Deposit Ratio) Populasi penelitian adalah Kanto cabang (DMUs) BRI Syaiah Sejawa, sedangkan sampel penelitian adalah 12 unit, antaa lain: Kanto cabang Mampang, Seang, Bogo, Ciebon, Cianju, Bandung, Semaang, Yogyakata, Solo, Kedii, Suabaya dan Malang. Analisa Fakto dalam tahap penentuan kelayakan dai seluuh fakto yang telah degeneate sebelumnya dengan menggunakan uji Balett dan KMO (Kaise Meye Olkin.Model matematis DEA yang akan digunakan untuk penelitian kali ini adalah DEA CCR dan DEA VRS. Pesamaan yang akan dipakai adalah DEA dengan output oiented. HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Decision Making Unit (DMU) Tabel 1 Klasifikasi Decision Making Unit (DMU) Kanto Cabang Mapang Seang Bogo Ciebon Cianju Bandung Semaang Yogyakata Solo Kedii Suabaya Malang Decision Making Unit (DMU) Sumbe: data diolah 131

7 Identifikasi vaiabel yang digunakan Tabel 2 Vaiabel vaiabel yang Digunakan No Vaiabel Jumlah Kayawan (Oang) Tingkat NPF (Non Pefoming Financing) (%) Jumlah Nasabah (Oang) Tingkat Dana Pihak Ketiga (%) Tingkat Pendapatan Bank (%) Tingkat Pembiayaan Bank (%) Tingkat Keuntungan Bank (%) LDR (Loan to Deposit Ratio)(%) Sumbe :Data diolah No Kanto Cabang Mapang Seang Bogo Ciebon Cianju Bandung Semaang Yogyakata Solo Kedii Suabaya Malang Tabel 3 Data Input-Output Bank BRI Syaiah di Pulau Jawa Input Output Jumlah Tingkat Jumlah Tingkat Tingkat Kayawan NPF Nasabah Pendapatan Keuntungan (Oang) (%) (Oang) Bank (%) Bank (%) ,71,93, 2,73, 5,69,32 4,14,,,71, Dana Pihak Ketiga (%) 114,7 86,39 28,3 25,4 41, 53,2 57,56 78,24 31,32 21,68 32,9 42,11 13,75 15,17 63,46 2,22 79,24 19,25 4,93 1,54 62,93 86,23 15,86 2,92,, 224, 143,9 289,91 9,57 53,19 11,94 27,42 135,14, 146,67 LDR (%) 74,14 55,51 376,89 275,43 196,24 112,1 13,4 96,17 249,26 155,7 1,72 3,89 Tingkat Pembiayaan Bank (%) 85,4 47,6 166,6 69,96 8,46 59,38 59,31 75,5 78,7 33,62 39,6 77,44 Pengolahan Data Analisa Koelasi Analisa koelasi dengan mengunakan uji koelasi vaiabel dilakukan untuk mengetahui hubungan antaa vaiabel, dimana suatu vaiabel tesebut dapat memiliki nilai yang tegantung dai vaiabel yang lain sehingga vaiabel tesebut dapat diwakilkan. Tabel 4 Fakto Input Dan Ouput Yang Dapat Dianalisa Lebih Lanjut. Vaiabel Kategoi Jumlah Kayawan (Oang) Tingkat NPF (Non Pefoming Financing) (%) Input 1 Input 2 Tingkat Dana Pihak Ketiga (%) Output 1 Tingkat Pendapatan Bank (%) Output 2 Tingkat Keuntungan Bank (%) LDR (Loan to Deposit Ratio)(%) Output 3 Output 4 132

8 si Relatif DMU Tabel 5 Nilai si Relatif (Technical Efficiency) DMU DMU si Keteangan ,,8166 1, 1, 1, 1,,84377,95 1, 1, 1, 1, Inefisien Inefisien Inefisien Penentuan Pee Goup Tabel 6 Pee Goup DMU Inefisien DMU Inefficient DMU 2 DMU 7 DMU 8 Pee DMU DMU 1 DMU 6 DMU 1 Jaak Eucliden 1.483, , , Pehitungan Taget Pehitungan taget meupakan langkah dalam menetapkan taget pebaikan poduktivitas yang dapat dilakukan dengan pehitungan slack vaiabel, dimana koefisien dai slack vaiabel dipeoleh bedasakan pehitungan DEA sebelumnya. Tabel 7 Pebaikan DMU 2 (Kanto Cabang Seang) Fakto Jumlah Kayawan Tingkat NPF (Non PefomingFinancing) Tingkat Dana Pihak Ketiga Tingkat Pendapatan Bank Tingkat Keuntungan Bank LDR (Loan to Deposit Ratio) Nilai Aktual 19,93 86,39 15,17 55,51 DEA VRS Dual Max,624 21,575 Impovement (%dai Nilai Aktual) 96,72 1, 133

9 Tabel 8 Pebaikan DMU 7 (Kanto Cabang Semaang) Fakto Jumlah Kayawan Tingkat NPF (Non Pefoming Financing) Tingkat Dana Pihak Ketiga Tingkat Pendapatan Bank Tingkat Keuntungan Bank LDR (Loan to Deposit Ratio) Nilai Aktual,32 57,56 4,93 53,19 13,4 DEA VRS Dual Max 33, 85,27 Impoveme nt (%dai Nilai Aktual) 85,86 37,62 Tabel 9 Pebaikan DMU 8 (Kanto Cabang Yogyakata) Fakto Jumlah Kayawan Tingkat NPF (Non Pefoming Financing) Tingkat Dana Pihak Ketiga Tingkat Pendapatan Bank Tingkat Keuntungan Bank LDR (Loan to Deposit Ratio) Nilai Aktual 4,14 78,24 1,54 11,94 96,17 DEA VRS Dual Max,79 2,57 42,86 Impovement (%dai Nilai Aktual) S 8,92 92,51 72,14 PEMBAHASAN Dai hasil pehitungan dan pengolahan data maka dapat dibahas sebagai beikut: 1. Pada spesifikasi vaiabel (fakto) data input-output yang dianggap layak untuk diolah lebih, sebagai beikut: a. Vaiabel (Fakto) input, tedii dai: Jumlah Kayawan (Oang) dan Tingkat NPF (Non Pefoming Financing (%). b. Vaiabel (fakto) output, tedii dai: Tingkat Dana Pihak Ketiga (%), Tingkat Pendapatan Bank (%), Tingkat Keuntungan Bank (%), dan LDR (Loan to Deposan Ratio)(%) 2. DMU yang efisiensi sebesa 1, yaitu DMU 1, DMU 3, DMU 4, DMU 5, DMU 6, DMU 9, DMU 1, DMU 11, dan DMU 12, sedangkan DMU yang inefisien yaitu: DMU 2, DMU 7 dan DMU Pada penentuan pee goup untuk DMU inefisien yaitu : DMU 2 satu cluste dengan DMU 1. DMU 7 satu cluste dengan DMU 6. DMU 8 satu cluste dengan DMU Stategi pebaikan yang diusulkan untuk DMU inefisien,yaitu a. DMU 2 (Kanto cabang Seang), dengan menguangi Tingkat NPF sebesa 96,72% (dai nilai aktual,93 menjadi,624 ), dan peningkatan Tingkat keuntungan Bank sebesa 1% (dai nilai aktual menjadi 21,575) 134

10 b. DMU 7 (Kanto Cabang Semaang), dengan meningkatkan Tingkat Pendapatan Bank sebesa 85,6% (dai nilai aktual 4,93 menjadi 33,) dan meningkatkan Tingkat Keuntungan Bank sebesa 37,62% (dai nilai aktual 53,19 menjadi 85,27). c. DMU 8 (Kanto Cabang Yogyakata), dengan menguangi Tingkat NPF sebesa 8,92% (dai nilai aktual 4,14 menjadi,79), mengingkatkan Tingkat pendapatan Bank sebesa 92,51% (dai nilai aktual 1,54 menjadi 2,57) dan meningkatkan Tingkat Keuntungan Bank sebesa 72,14% (dai nilai aktual 11,94 menjadi 42,86). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tedapat 9 (Sembilan) Bank BRI Syaiah yang efisien yaitu Bank BRI Syaiah Mapang, Bogo, Ciebon, Cianju, Bandung, Solo, Kedii, Suabaya, dan Malang seta Bank BRI Syaiah yang inefisien adalah Bank BRI Syaiah Seang, Semaang dan Yogyakata. Dalam pebaikan poduktivitas pada Bank BRI Syaiah yang inefesien diusulkan encana pebaikan poduktivitas pada DMU inefesien untuk Bank BRI Syaiah Seang maka pelu menguangi tingkat NPF sebesa 3,27% dan meningkatkan tingkat keuntungan bank sebesa 1% ; Bank BRI Syaiah Semaang pelu meningkatkan tingkat pendapatan bank sebesa 57,41% dan meningkatkan tingkat keuntungan bank sebesa 22,66% dan Bank BRI Syaiah Yogyakata pelu menguangi tingkat NPf sebesa 15,17% dan meningkatkan tingkat pendapatan bank sebesa 34,9%. Saan 1. Kanto cabang sebaiknya meningkatan pebaikan poduktivitas Kanto Cabang Seang), Kanto Cabang Semaang dan Kanto Cabang Yogyakata dengan usulan encana stategi pebaikan meliputi penguangan Tingkat NPF (Non Pefoming Financing), peningkatan Tingkat Pendapatan Bank dan peningkatan Tingkat Keuntungan Bank. 2. Bagi kanto cabang yang sudah efesien, bukan beati tidak ada yang dipebaiki dan ditingkatkan, namun haus ada kontol dai pihak manajemen mengingat masih ada kanto cabang yang sudah efesien tetapi masih mengalami keugian atau tidak ada keuntungan bagi bank tesebut. 3. Untuk penelitian-penelitian efisiensi DEA selanjutnya disaankan menggunakan DMU yang melibatkan lebih besa atau sama dengan banyaknya jenis input dan output yang digunakan, guna mengoptimalkan pencapaian nilai efisiensi. DAFTAR PUSTAKA KW Wöbe, Data envelopment analysis, Jounal of Tavel & Touism Maketing, 27 - Taylo & Fancis Santoso, S; F. Tjiptono, 22, Riset Pemasaan, Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gamedia, Jakata TJ Coelli, DS Pasada Rao, CJ O'Donnell, Data Envelopment Analysis Poductivity Analysis, 25 Spinge. WW Coope, LM Seifod, K Tone, Data envelopment analysis: a compehensive text with models, applications, efeences and DEA-solve softwae- 27, Spinge US 135

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Pengukuran Efisiensi pada Bagian Produksi Genteng di PT. Wisma Wira Jatim Surabaya dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Farida Pulansari ST.MT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF UD. BAHAN BANGUNAN DAN STRATEGI PERBAIKANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ( DEA ) DI KABUPATEN SIDOARJO Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAA Susi Hendatie STMIK Palangkaaya Jalan G.Obos No. Palangkaaya Email : sesyalang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency PENGUKURAN EFISIENSI JASA PELAYANAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : SPBU G, SPBU K, SPBU S, SPBU J) Moses L. Singgih dan Viki Chandra

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge BAB 2 DASAR EORI 2. Pendahuluan Konvete dc-ac atau biasa disebut invete adalah suatu alat elektonik yang befungsi untuk menghasilkan keluaan ac sinusoidal dai masukan dc dimana magnitudo dan fekuensinya

Lebih terperinci

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Joni Mustofa, Budi Santoso Teknik Industri FTI-UPNV Jatim e-mail: iyonakajoni@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Outlie Outlie meupakan suatu pengamatan yang menyimpang cukup jauh dai pengamatan lainnya sehingga menimbulkan kecuigaan bahwa pengamatan tesebut beasal dai distibusi data yang bebeda

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci