P U T U S A N Nomor : 50/PDT/2012/PTR

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 50/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI PEKANBARU yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah dalam perkara gugatan antara : PT. IGATA JAYA PERDANIA, dahulu beralamat di Gedung Data Script Kawasan Niaga Selatan Blok B-15 Kav.9 Bandar Kebayoran Jakarta 10610, sekarang beralamat di Komplek Perumahan Citra Batam Blok D No.65-Kota Batam, semula TERGUGAT I sekarang PEMBANDING ; M E L A W A N : 1. AU YEONG SOON, Swasta, Warga Negara Singapura, No.Paspor E L, Alamat Blok I Nomanton # , Singapope , dalam hal ini memberi kuasa kepada ARISTARKUS MAILITE.SH dan FIRDAUS.SH, Advokat berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Nusantara Batam, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 027/SK-Pdt/LBH-NB/BTM/XII/2011 tanggal 26 Desember 2011, semula PENGGUGAT sekarang TERBANDING ; 2. I.G KADE ARKA, Anggota Polri, beralamat di Perumahan Citra Batam Blok D No.244 Kota Batam, semula TERGUGAT II sekarang TURUT TERBANDING ; Hal. 1 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

2 Pengadilan Tinggi tersebut ; Setelah membaca berkas perkara No. 13/Pdt.G/2011/ PN.BTM dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUK PERKARANYA. Memperhatikan dan mengutip segala sesuatu yang tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor : 13/Pdt.G/2011/ PN.BTM tanggal 25 Agustus 2011 yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; 2. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ; 3. Menyatakan menurut hukum bahwa Akta Jual Beli Bangunan Nomor : 216, tertanggal 16 Juli 1994 antara Penggugat dan Tergugat I, yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Usman Kaloay, SH., Notaris di Batam adalah sah, mengikat dan berkekuatan hukum ; 4. Menyatakan Penggugat adalah Pemilik yang sah atas Tanah dan Bangunan yang terletak di Kotamadya Batam Kecamatan Batam Timur Kelurahan I, PK 1. 4/1. 5, yang sekarang Kecamatan Batam Kota Kelurahan Teluk Tering Wilayah Pengembangan Khusus Batam Centre setempat dikenal dengan Perumahan Citra, Type D, Nomor 244, dengan luas Bangunan lebih kurang 93,074 M² (sembilan puluh tiga koma nol tujuh puluh empat meter persegi), berikut Hak atas Tanah seluas lebih kurang 173 M² (seratus tujuh puluh tiga meter persegi) ; 5. Menghukum Tergugat I untuk menyerahkan pecahan sertifikat atas obyek sengketa perkara ini kepada Penggugat secara bebas dan sukarela ; 6. Menghukum Tergugat II untuk mengosongkan rumah dalam perkara aquo dengan suka rela dan seketika ; 7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi materiel kepada Penggugat sebesar Hal. 2 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

3 Rp ,- (satu juta rupiah) setiap bulannya terhitung semenjak Penggugat tidak menempati / menikmati rumah tersebut yaitu sejak bulan Juni 2008 sampai dengan putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, dan Penggugat menguasai kembali rumah dimaksud ; 8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II masing-masing untuk membayar dwangsoom (uang paksa) sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah) setiap harinya terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap sampai dengan dilaksanakannya putusan ini oleh Tergugat I dan Tergugat II ; 9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini ditaksir sebesar Rp ,- (satu juta seratus sebelas ribu rupiah) ; 10. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ; Menimbang, bahwa atas putusan tersebut, Pembanding/ Tergugat I pada tanggal 28 Nopember 2011 mengajukan permohonan banding, sebagaimana Risalah Pernyataan Permohonan Banding No. 27/AKTA/PDT/2011//PN.BTM dan permohonan banding tersebut pada tanggal 30 Nopember 2011 telah diberitahukan kepada Terbanding/Penggugat dan Turut Terbanding/Tergugat II; Menimbang, bahwa pada tanggal 13 Desember 2011 Tergugat I/Pembanding menyerahkan Memori Banding dan Memori Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding/Penggugat pada tanggal 14 Desember 2011 dan kepada Turut Terbanding/Tergugat II pada tanggal 13 Desember 2011; Menimbang, bahwa pada tanggal 28 Desember 2011 Terbanding/Penggugat mengajukan Kontra Memori Banding dan Kontra Memori Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Pembanding/Tergugat I pada tanggal 8 Pebruari 2012, Turut Terbanding/Tergugat II pada tanggal 13 Pebruari 2012; Hal. 3 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

4 Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi, para pihak telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara, sebagaimana Risalah Pemberitahuan Memeriksa Berkas No. 13/Pdt.G/2011/ PN.BTM, kepada Pembanding/Tergugat I tanggal 6 Pebruari 2012, Terbanding/ Penggugat tanggal 29 Desember 2012 dan Turut Terbanding/Tergugat II tanggal 13 Pebruari 2012; TENTANG HUKUMNYA. Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 199 ayat 1 Rbg tenggang waktu untuk mengajukan upaya hukum banding adalah 14 hari setelah putusan dijatuhkan atau setelah pemberitahuan putusan ; Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding/Tergugat I terhadap putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor : 13/Pdt.G/2011/ PN.BTM tanggal 25 Agustus 2011 tanggal 28 Nopember 2011 Penggugat/Pembanding mengajukan permohonan banding, maka permohonan banding tersebut telah diajukan dalam waktu 14 hari setelah putusan sebagaimana ditentukan pasal 199 ayat 1 Rbg ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dan mempelajari dengan seksama keseluruhan berkas perkara beserta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor : 13/Pdt.G/2011/PN.BTM tanggal 25 Agustus 2011, memori banding dari Pembanding (PT.IGATA JAYA PERDANIA) tanggal 7 Desember 2011, serta kontra memori banding dari Terbanding (AU JEONG SOON), melalui kuasa hukumnya tanggal 26 Desember 2011, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut yang telah mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, pertimbangan hukumnya sebagiannya sudah tepat dan benar oleh karena dapat dikuatkan, kecuali mengenai putusan tentang hak kepemilikan tanah sengketa oleh Penggugat/Terbanding dan gugatan penyerahan pecahan surat tanah dari Penggugat/Terbanding kepada Hal. 4 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

5 Tergugat I/Pembanding perlu diperbaiki, dengan pertimbangan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Batam tersebut Pembanding/dahulu Tergugat I, berkeberatan terhadap putusan tersebut dengan mengajukan memori banding yang pada pokoknya berisi sebagai berikut : Keberatan Pembanding : 1. Majelis Hakim tidak cermat dalam melihat fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan. - Bahwa objek sengketa dahulunya kepunyaan Pembanding/ Tergugat I, kemudian pada saat persidangan kuasa Pembanding tidak mengajukan bukti kepemilikan Tergugat I atas objek sengketa sehingga hakim tidak mempertimbangkan kepemilikan objek sengketa tersebut oleh Pembanding/Tergugat I; - Bahwa Penggugat/Terbanding adalah orang asing yang terbatas haknya atas rumah dan tanah di Indonesia sesuai Peraturan Otorita Batam berdasar suratnya kepada Pembanding No. 1334/AP/01/IV/1990 tanggal 29 April 1990 perihal Persyaratan Penjualan Rumah Kepada Orang Asing; - Bahwa Penggugat terlambat mengajukan gugatan karena batas waktu kepemilikan rumah Penggugat berakhir tahun 2006, maka yang melakukan perbuatan melawan hukum bukan Pembanding/Tergugat I; 2. Bahwa akta jual beli No. 216 tanggal 16 Juli 1994 antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat I/Pembanding adalah cacat hukum berdasar PP. No.40 dan No.41 Tahun 1996, serta cacat hukum pula berdasar surat Otorita Batam kepada Pembanding No.1334/AP-01/IV/1990 tanggal 29 April 1990 tentang Persyaratan kepemilikan rumah kepada orang asing yang pada pokoknya sebagai berikut : Orang asing dapat membeli rumah dan mempunyai hak tanah di Pulau Batam dengan persyaratan sebagai berikut : Hal. 5 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

6 Sudah memiliki KIM/S (Reidence Permit) sebagai orang asing yang berdomisili di Pulau Batam. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Pulau Batam/Indonesia PMA. Badan hukum asing yang punya perwakilan di Pulau Batam/Indonesia. Hak yang diberikan kepada orang asing : Adalah hanya hak pakai dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk setiap 10 tahun. Selanjutnya jika orang asing tersebut tidak berdomisili di Pulau Batam/Indonesia, orang asing tersebut hanya diperbolehkan membeli bangunannya saja, sedang hak atas tanah tetap dipegang developer. Bahwa akta jual beli No. 216 tanggal 16 Juli 1994 tersebut masa berlakunya hanya sampai 2006 dan sekarang sudah kadaluarsa 15 tahun, karena sejak jual beli Tergugat juga tidak pernah menguasai sampai sekarang sudah 15 tahun, sedang sertifikat (bukti hak objek perkara juga masih atas nama Tergugat/Pembanding). Bahwa Tergugat sudah beritikad baik, tetapi Penggugat tidak pernah melaksanakan kewajibannya, dan tidak pernah menempati rumah tersebut serta tidak melengkapi syarat-syarat sebagimana ditentukan PP No. 40 Tahun 1996 dan PP No. 41 Tahun 1996 yaitu melengkapi : 1. Ijin Domisili. 2. KIM/S. 3. Tidak dapat memberi kontribusi kepada Negara RI. 4. Bahwa putusan Pengadilan Tingkat Pertama tidak cukup mempertimbangkan/tidak mempertimbangkan fakta-fakta yang terbukti dipersidangan hanya mempertimbangkan akta jual beli yang cacat demi hukum, serta tidak mempertimbangkan pula PP. No. 40 dan 41 Tahun1996. Hal. 6 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

7 Berdasar hal-hal sebagaimana tersebut di atas kiranya Pengadilan Tinggi memutuskan sebagai berikut : 1. Menerima dan mengabulkan permohonan banding dari pembanding untuk seluruhnya. 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Batam No. 13/PDT.G/2011/PN.BTM tersebut tanggal 25 Agustus Mengadili kembali-menolak atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat diterima. 4. Menghukum Terbanding/semula Penggugat membayar biaya perkara, atau jika Pengadilan berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya. Menimbang, bahwa selanjutnya Terbanding telah mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya tidak sependapat dengan memori banding pembanding, dan berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tingkat Pertama dalam perkara ini telah tepat dan benar sehingga putusan tersebut dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa atas keberatan dari pembanding Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : Keberatan Pembanding angka 1,2 dan 3. Menimbang, bahwa berkaitan dengan masalah sah tidaknya perbuatan hukum jual beli rumah dan bangunan serta tanah dimana bangunan tersebut barada antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat I, akta No. 216 tanggal 16 Juli 1994 dimana Penggugat/Terbanding sebagai orang asing yang dalam Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1996 hak atas tanah bagi orang asing hanyalah hak pakai; menurut Pengadilan Tinggi perlu memperhatikan azas pemisahan horizontal Hukum Agraria Indonesia yang berdasarkan hukum adat dimana dipisahkan antara tanah dan benda-benda/tanaman keras/bangunan yang berada diatasnya (Vide Hukum Agraria Indonesia - Prof. Budi Harsono, Penerbit Jambatan Hal.20 tahun 2005 jilid : (1); Hal. 7 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

8 Menimbang, bahwa berdasar Pasal (1) Bukti P.1 Penggugat/Terbanding adalah berhak memiliki/menempati dan menggunakan bangunan rumah dalam arti kata yang seluas-luasnya, sehingga segala keuntungan dan kerugian, resiko/beban yang akan diderita dari bangunan tersebut sehingga tanggugan Penggugat/Terbanding sehingga dengan demikian perihal bangunan rumah diluar tanahnya telah menjadi hak kepemilikan Penggugat/Terbanding sejak akta jual beli tersebut ditandatangani; - Bahwa dalam Pasal 4 akta jual bali, Bukti (Tanda P1) tersebut menyatakan untuk proses pengurusan balik nama sertifikat hak pakai atas tanah dan bangunan atas nama pembeli/ Penggugat/ Terbanding akan dilakukan dengan biaya ditanggung oleh pembeli, setelah dipenuhi syarat Ijin Domisili dan Kartu Ijin Masuk Sementara; - Dari bunyi perjanjian tersebut dapat disimpulkan bahwa hak atas bangunan sesuai azas pemisahan horizontal dalam hukum Agraria Indonesia, mengenai bangunan rumah telah menjadi milik Penggugat/Terbanding, selanjutnya oleh karena sampai sekarang pengurusan hak pakai atas tanah sengketa atas nama Penggugat/Pembanding belum diurus, oleh karenanya hak milik tanah tersebut belum beralih kepada Penggugat/Terbanding, akan tetapi oleh karena dalam jual beli tersebut termasuk pembelian hak pakai atas tanahnya, meski belum baralih kepada Penggugat/Terbanding masalah hak kenikmatan dan kewajibannya atas hak pakai tersebut tetap sebagai kepemilikan Penggugat/Pembanding yang menurut Pasal 5 PP.No. 41 Tahun 1996-Hak Pakai tersebut berlaku sampai dengan 25 tahun dan dapat diperpanjang 25 tahun lagi, oleh karena akta jual beli tersebut tidak ditentukan jangka waktunya dan dilakukan tahun 1994, oleh karenanya hak untuk mengurus hak pakai Penggugat / Terbanding tersebut masih bisa sampai dengan tahun 2019, sedang dalil Pembanding/Tergugat I yang menyatakan bahwa menurut Peraturan Badan Otorita Batam hak pakai atas tanah hanya berlaku 10 (sepuluh) tahun, kecuali peraturan tersebut tidak diajukan sebagai bukti oleh Pembanding/Tergugat I sehingga tidak Hal. 8 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

9 dapat diketahui benar tidaknya dalil Pembanding tersebut, juga seandainya benar adanya Peraturan Badan Otorita Batam yang menyatakan Hak Pakai atas tanah orang asing di Batam hanya 10 (sepuluh) tahun harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum oleh karena bertentangan dengan PP. No.41 Tahun 1996 serta bertentangan dengan Azas Lex Superior Derogat Lex Inferior; dimana peraturan lebih bawah tidak dapat bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, sedang kekuatan mengikatnya suatu peraturan, peraturan lebih tinggi lebih punya kekuatan mengikat dari peraturan yang lebih bawah; Menimbang, bahwa oleh karena pengurusan hak pakai dari Penggugat/Terbanding atas tanah sengketa belum diurus, menurut Pengadilan Tinggi meski telah ada akta jual beli akan tetapi belum terjadi peralihan hak atas tanah oleh karena belum ada bukti pendaftaran tanah/pembuatan sertifikat hak pakai tersebut dengan kata lain belum memiliki azas Openbaar orde terhadap tanah hak pakai yang menurut hukum agraria Indonesia, belum dapat diketahui apakah orang asing (Penggugat/Terbanding) tadi memenuhi syarat atau tidak untuk mendapatkan hak pakai atas tanah sengketa, oleh karenanya petitum gugatan Penggugat ke-5 hanya dapat dikabulkan sebagian, sepanjang mengenai bangunan rumah selain tanah hak pakainya, sedang petitum kepemilikan hak pakai atas tanah sengketa oleh Penggugat/Terbanding harus dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan Penggugat point ke-6 tersebut dapat dikabulkan tidaknya didasarkan pada petitum ke-5, sedang pernyataan hak pakai atas tanah sengketa sebagai milik Penggugat/Terbanding dinyatakan tidak dapat diterima, oleh karenanya petitum gugatan Penggugat/Terbanding point ke-6 juga harus dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan-pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor Hal. 9 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

10 : 13/PDT.G/2011/PN.BTM tanggal 25 Agustus 2011, perlu diperbaiki sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini pihak Tergugat I dan II adalah pihak yang kalah dalam perkara, oleh karenanya kepadanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Mengingat Undang-Undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Jo. RBg serta peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. M E N G A D I L I : Menerima permintaan banding dari Pembanding semula Tergugat I ; Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Batam No. 13/Pdt.G /2011/ PN.BTM tanggal 25 Agustus 2011 yang dimohonkan banding sepanjang mengenai kepemilikan hak pakai tanah sengketa atas nama Penggugat/Terbanding, serta gugatan penyerahan pecahan surat tanah dari Tergugat I/Pembanding kepada Penggugat/Terbanding sehingga amar selangkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding untuk sebagian ; 2. Menyatakan Tergugat I/Pembanding dan Tergugat II/Turut Terbanding telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ; 3. Menyatakan menurut hukum bahwa Akta Jual Beli Bangunan Nomor : 216, tertanggal 16 Juli 1994 antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat I/Pembanding, yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Usman Kaloay, SH., Notaris di Batam adalah sah, mengikat dan berkekuatan hukum ; Hal. 10 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

11 4. Menyatakan Penggugat/Terbanding adalah Pemilik yang sah atas Bangunan yang terletak di Kotamadya Batam Kecamatan Batam Timur Kelurahan I, PK 1. 4/1. 5, yang sekarang Kecamatan Batam Kota Kelurahan Teluk Tering Wilayah Pengembangan Khusus Batam Centre setempat dikenal dengan Perumahan Citra, Type D, Nomor 244, dengan luas Bangunan lebih kurang 93,074 M² (sembilan puluh tiga koma nol tujuh puluh empat meter persegi); 5. Menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding sepanjang mengenai pernyataan Penggugat/Terbanding sebagai pemilik yang sah atas tanah yang terletak di Kotamadya Batam, Kecamatan Batam Timur, Kelurahan I, PK 1.4/1.5 yang sekarang Kecamatan Batam Kota, Kelurahan Teluk Tering, wilayah Pengembangan Khusus Batam Centre setempat di kenal dengan Perumahan Citra, Type D Nomor 224 seluas lebih kurang 173 M² (seratus tujuh puluh tiga meter persegi) tidak dapat diterima; 6. Menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding kepada Tergugat I/Pembanding untuk menyerahkan pecahan sertifikat atas objek perkara tersebut diatas kepada Penggugat/Terbanding secara sukarela tidak dapat diterima; 7. Menghukum Tergugat II/Turut Terbanding untuk mengosongkan rumah dalam perkara aquo dengan sukarela dan seketika; 8. Menghukum Tergugat I/Pembanding dan Tergugat II/Turut Terbanding secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi materil kepada Penggugat sebesar Rp ,- ( satu juta rupiah ) setiap bulannya terhitung semenjak Penggugat tidak menempati/menikmati rumah tersebut yaitu sejak bulan Juni tahun 2008 sampai dengan putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap dan Penggugat menguasai kembali rumah dimaksud; 9. Menghukum Tergugat I/Pembanding dan Tergugat II/Turut Terbanding masing-masing untuk membayar uang paksa ( dwangsoom) sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah) setiap Hal. 11 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

12 harinya terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap sampai dengan dilaksanakannya putusan ini oleh Tergugat I dan Tergugat II; 10. Menghukum Tergugat I/Pembanding dan Tergugat II/Turut Terbanding untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan ditingkat peradilan pertama sebesar Rp ,- (satu juta seratus sebelas ribu rupiah) sedang dalam tingkat banding sebesar Rp ,- ( seratus lima puluh ribu rupiah); 11. Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk selebihnya ; Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada hari Senin, tanggal 14 Januari 2013 oleh kami SUMARDIJATMO, SH Ketua Majelis, SUKARMAN SITEPU, SH.,MHum dan SUMARJANTO,SH.,MH masing-masing Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru No. 50/Pen.Pdt/2012/PTR tanggal 8 Mei Putusan mana pada hari Selasa, tanggal 15 Januari 2013 diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim Anggota, dibantu M. F. EVA J, S,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa dihadiri Tergugat I/Pembanding, Penggugat/ Terbanding dan Tergugat II/Turut Terbanding. HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS, SUKARMAN SITEPU, SH.,MHum SUMARDIJATMO, SH SUMARJANTO,SH.,MH Hal. 12 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR

13 PANITERA PENGGANTI, M. F. EVA J. S, SH Biaya-biaya : 1. Materai putusan Rp ,- 2. Redaksi Rp ,- 3. Leges. Rp ,- 4. Pemberkasan Rp ,- Jumlah Rp ,- (Seratus lima puluh ribu rupiah). Hal. 13 dari 13 hal. Put.No. 50/PDT/2012/PTR