Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada tiga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada tiga"

Transkripsi

1

2 PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) Penulis: Drs. Setiawan, M.Pd. Penilai: Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed. Editor: Hanan Windro Sasongko, S.Si. Ilustrator: Fadjar N. Hidayat, S.Si., M.Ed. Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika Tahun 008 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA YOGYAKARTA

3

4 KATA PENGANTAR Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada tiga pilar kebijakan pokok Depdiknas, yaitu: ) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; ) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; ) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik menuju insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Dalam rangka mewujudkan pemerataan, perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan, salah satu strategi yang dilakukan PPPPTK Matematika adalah meningkatkan peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta pemberdayaan guru inti/ guru pemandu/guru pengembang yang ada pada setiap kecamatan, kabupaten dan kota. Sebagai upaya peningkatan mutu dimaksud maka lembaga ini diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan kegiatan yang terkait dengan implementasi pengembangan pembelajaran matematika di lapangan. Guna membantu memfasilitasi forum ini, PPPPTK Matematika menyiapkan paket berisi kumpulan materi/bahan yang dapat digunakan sebagai referensi, pengayaan, dan panduan di KKG/MGMP khususnya pembelajaran matematika, dengan topik topik/bahan atas masukan dan identifikasi permasalahan pembelajaran matematika di lapangan. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas bimbingan Nya penyusunan Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu tiada kata yang patut diucapkan kecuali puji dan syukur kehadirat Nya. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, paket fasilitasi ini diharapkan bermanfaat dalam mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui forum KKG/MGMP Matematika yang dapat berimplikasi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan. Sebagaimana pepatah mengatakan, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan paket fasilitasi ini walaupun telah melalui tahap identifikasi, penyusunan, penilaian, dan editing masih ada yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun demi peningkatan kebermaknaan paket ini, diterima dengan i

5 senang hati teriring ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan pula kepada semua pihak yang membantu mewujudkan paket fasilitasi ini, mudah mudahan bermanfaat untuk pendidikan di masa depan. Yogyakarta, Kepala, KASMAN SULYONO NIP ii

6 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi...iii Peta Kompetensi...v Skenario Pembelajaran...vii Bab I Pendahuluan... A. Latar Belakang... B. Tujuan Penulisan... C. Sasaran... D. Ruang Lingkup Penulisan... E. Pedoman Penggunaan Paket... Bab II Pengertian Limit Fungsi... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Memahami Limit Fungsi Secara Intuitif... 7 C. Limit Fungsi Secara Formal...0 D. Limit Kiri dan Limit Kanan... E. Teorema Pokok Limit...4 F. Menentukan Limit Fungsi fungsi Aljabar...9 G. Pengertian Limit Menuju Takhingga... H. Limit di Tak Hingga...5 I. Limit Fungsi Trigonometri...8 J. Limit Fungsi Eksponensial... K. Kontinuitas...5 Bab III Penutup...9 A. Kesimpulan...9 B. Rangkuman...9 iii

7 C. Tes Akhir Pembelajaran D. Saran bagi Pengguna Paket Ini... 4 Daftar Pustaka... 4 Lampiran Kunci Jawab Soal Soal Latihan iv

8 PETA KOMPETENSI Kalkulus Dasar. Kompetensi Memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep konsep it, menentukan turunan fungsi, serta menggunakan turunan fungsi untuk pemecahan masalah.. Sub Kompetensi Mampu mengembangkan keterampilan siswa dalam menentukan it suatu fungsi dengan pendekatan intuitif; Mampu melacak hasil penentuan it fungsi secara intuitif dikaitkan dengan pengertian it fungsi secara formal.. Lingkup Materi Limit fungsi secara intuitif; Limit fungsi secara formal. v

9 vi

10 SKENARIO PEMBELAJARAN Pendahuluan dan Apersepsi Tujuan; Ruang Lingkup; Pengetahuan prasyarat nilainilai tak tentu. Penyampaian Konsep Limit Fungsi Memahami it fungsi secara intuitif; Berdiskusi melacak it fungsi yang dihasilkan dari pendekatan intuitif dengan pendekatan formal; Merefleksi diri dengan Latihan dan. Melanjutkan it fungsi trigonometri, eksponen dan logaritma Mendiskusikan pemecahan masalah tentang it fungsifungsi aljabar, trigonometri, eksponen, dan logaritma; Refleksi diri dengan Latihan. Refleksi diri, hasil pemahaman tentang it fungsi, pendekatan intuitif, dan formal Setelah berhasil dengan refleksi Latihan ; Refleksi diri dengan Latihan 4. Penutup Kesimpulan Penugasan vii

11 viii

12 BAB I PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Mengacu pada Standar Isi yang tertuang sebagai lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor tertanggal Mei 006, di dalam latar belakang disebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah;. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Dengan memperhatikan butir butir tujuan pembelajaran matematika di atas, kedudukan Kalkulus di SMA dalam kerangka tujuan pembelajaran matematika di Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Standar Isi menjadi cukup sentral, sehingga materi ini harus mendapatkan perhatian yang cukup serius menyangkut masalah penguasaan materi, pemilihan metode pembelajaran yang tepat, dan penentuan strategi, serta teknik pembelajaran yang serasi. Namun demikian, melihat kenyataan di lapangan baik lewat monitoring dan evaluasi bagi para alumnus penataran di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

13 maupun diskusi diskusi di MGMP, ternyata materi ini kadang kadang masih menjadi kendala di lapangan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai materi kalkulus ini perlu mendapatkan porsi yang memadai pada penataran penataran guru matematika, terutama yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika. Di samping itu, kalkulus merupakan salah satu materi yang memiliki esensinya cukup tinggi dan cakupan aplikasi yang sangat luas, baik dalam matematika itu sendiri, maupun dalam cabang cabang ilmu ilmu yang lain, seperti dalam bidang sains, teknologi, ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, para siswa terlebih lagi guru matematika SMA harus mendapat bekal materi kalkulus ini sebaik baiknya. B. Tujuan Penulisan Tulisan yang berupa paket ini disusun dengan maksud untuk memfasilitasi program pemberdayaan MGMP Matematika SMA dengan harapan:. pembaca dapat lebih memahami materi kalkulus untuk SMA dan beberapa pengembangannya, terutama masalah it fungsi yang merupakan materi yang esensial, baik dalam kalkulus sendiri maupun matematika pada umumnya;. dapat digunakan sebagai salah satu referensi pembelajaran matematika SMA pada pertemuan pertemuan MGMP Matematika SMA di daerah;. dapat memperluas wawasan keilmuan dalam matematika, khususnya masalah kalkulus SMA, sehingga guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan sehingga mudah diterima oleh siswa. C. Sasaran Tulisan ini disusun untuk dijadikan bahan penambah wawasan bagi:. guru guru matematika SMA pada pertemuan pertemuan MGMP nya;. para rekan guru matematika SMA pada umumnya dan juga para pemerhati pengajaran matematika. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

14 D. Ruang Lingkup Penulisan Ruang lingkup paket fasilitasi ini meliputi:. pendekatan it fungsi secara intuitif;. it fungsi secara formal. E. Pedoman Penggunaan Paket Agar materi Kalkulus Dasar ini dapat dikuasai dengan baik, pedoman penggunaannya adalah sebagai berikut:. mencermati pendekatan fungsi secara intuitif, yaitu pada Bab II dari paket ini, kemudian mencermati pengertian fungsi secara formal. Selanjutnya, pembaca dapat merefleksikan diri dengan menentukan nilai it fungsi secara intuitif yang kemudian penulis mantapkan dengan membandingkannya dengan pengertian it fungsi secara formal;. mencermati berbagai teknik penentuan it fungsi aljabar, trigonometri, dan transenden, serta kontinuitas fungsi. Setelah selesai mencermati kedua masalah tersebut, pembaca perlu melakukan refleksi dengan mengerjakan Latihan dan Latihan, sehingga dapat mengevaluasi dirinya setelah mencocokkan jawabannya dengan Kunci Jawab yang penulis lampirkan di bagian belakang paket;. setelah hasil evaluasi diri dari mengerjakan Latihan dan Latihan di atas dinilai cukup, untuk mengukur pemahaman mengenai it fungsi dan kontinuitas fungsi, pengguna paket dapat melakukan self assessment yang telah disiapkan di bagian belakang paket; 4. pembaca dianggap mencapai ketuntasan dalam mempelajari paket ini jika dapat mengerjakan dengan benar soal self assessment sekurangkurangnya 75% dari jumlah soal. Jika pembaca menjumpai masalah yang dirasa kurang jelas atau belum dipenuhinya kompetensi yang diharap, masalah tersebut dapat didiskusikan pada forum MGMP baik sekolah maupun tingkat kabupaten/kota, atau pembaca dapat mengirim surat ke PPPPTK Matematika dengan alamat Jl. Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos YK BS Yogyakarta 558, telp. (074) 8877, 88575, Fa. (074) 88575, atau pembaca dapat juga mengirim pertanyaan melalui e mail di p4tkmatematika@yahoo.com Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

15 maupun lewat website Selain itu, pembaca dapat juga berkomunikasi langsung dengan penulis melalui dengan alamat 4 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

16 BAB I PENGERTIAN LIMIT FUNGSI BAB II A. Latar Belakang Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan banyak diterapkan secara luas pada cabang cabang ilmu pengetahuan yang lain, misalnya pada cabang sains dan teknologi, pertanian, kedokteran, perekonomian, dan sebagainya. Pada paket ini akan dibahas salah satu masalah yang sangat mendasar dari kalkulus yaitu masalah it fungsi, di samping kalkulus diferensial dan kalkulus integral, yang kedua hal yang disebutkan terakhir ini belum akan di bahas dalam paket ini. Secara garis besar, kalkulus dapat kita kelompokkan menjadi dua cabang besar, yakni kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Jika diperhatikan, inti dari pelajaran kalkulus tak lain dan tak bukan adalah it suatu fungsi. Bahkan, secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan sebagai pengkajian tentang it. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep dan macam macam fungsi di berbagai cabang ilmu pengetahuan serta sifat sifat dan operasi it suatu fungsi merupakan syarat mutlak untuk memahami kalkulus diferensial dan kalkulus integral lebih lanjut. Adapun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkaitan dengan bab yang membahas masalah pengertian it fungsi ini adalah sebagai berikut.. Guru matematika SMA dapat mengenal berbagai cara pendekatan menuju ke it fungsi, baik fungsi aljabar, trigonometri, eksponensial dan logaritma secara intuitif dengan harapan lebih bervariasinya pembelajaran yang dia kembangkan.. Agar pemahaman tentang it fungsi menjadi lebih kokoh, guru matematika diperkenalkan tentang pendekatan it fungsi secara formal atau presis, dan kemudian membuktikan sifat sifat it fungsi secara formal.. Guru matematika SMA mampu mendeteksi fungsi fungsi pada bilangan real yang manakah yang kontinu, dan jika didapatkan adanya titik titik diskontinu, maka guru mampu mengidentifikasi jenis jenis ke diskontinuitas nya. Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 5

17 Untuk memberi motivasi agar siswa lebih tertarik untuk mempelajari kalkulus, perlu diceriterakan sejarah tentang Augustin Louis Cauchy ( ), sesorang yang sangat besar jasanya dalam pengembangan kalkulus. Definisi it yang kita kenal sekarang ini adalah salah satu hasil pemikiran Cauchy. Augustin Louis Cauchy ( ) Augustin Louis Cauchy lahir di Paris dan mengenyam pendidikan di Ecole Polytechnique. Karena kesehatannya yang buruk, maka dinasihati untuk memusatkan pikirannya pada matematika saja. Salah satu penemuannya adalah kalkulus. Secara historis, kalkulus telah ditemukan pada abad ketujuh belas. Namun demikian, sampai pada masa Cauchy dirasa bahwa landasan kalkulus dirasa belum mantap. Berkat upaya yang dilakukan oleh Cauchy dan para sahabatnya seperti Gauss, Abel, dan Bolzano maka dapat ditentukan ketelitian baku. Kepada Cauchy, kita patut berterima kasih atas andilnya meletakkan landasan yang kokoh untuk pengembangan kalkulus yakni definisi konsep it secara formal yang fundamental. Untuk dapat memahami konsep it dengan baik, perlu kiranya kita renungkan suatu parado yang dikemukan oleh Zeno ( SM), sebagai berikut. 6 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

18 Katakan saja jarak yang akan ditempuh keduanya km. Pada posisi start, Achilles berada 0 km dari titik start, sehingga kura kura berada pada posisi km di depannya. Kecepatan Achilles dua kali kecepatan kura kura. Begitu Achilles sampai km, kura kura telah sampai pada posisi,5 km. Pada saat Achilles mencapai,5 km, kura kura telah sampai pada posisi,75 km. Begitu Achilles sampai di posisi,75 km, kura kura telah sampai pada posisi,875 km. Pertanyaannya, kapan Achilles dapat menyusul kura kura? Kalau kegiatan ini diteruskan secara terus menerus maka Achilles bagaimanapun juga tidak akan pernah dapat menyusul kurakura! Aneh bukan? Namun semua orang tahu bahwa dalam dunia nyata Achilles pasti mampu menyusul kura kura. Parado yang diketengahkan oleh Zeno ini dapat dijadikan landasan pemikiran untuk memahami konsep tentang it fungsi yang menjadi landasan dari kalkulus, baik kalkulus diferensial maupun kalkulus integral. B. Memahami Limit Fungsi Secara Intuitif. Menggunakan persegi yang sisinya a Berdasar mitologi Yunani, terdapat cerita tentang pahlawan Perang Troya yang terkenal yaitu Achilles. Jago lari ini berlomba lari dengan seekor kura kura yang telah menempati posisi setengah dari jarak yang mesti ditempuh oleh Achilles. Kegiatan awal yang dapat digunakan untuk mengawali dalam memahami konsep it, adalah sebagai berikut. Pandanglah suatu luasan berbentuk persegi yang sisinya satuan. Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 7

19 Suatu persegi sisinya satuan, sehingga luasnya satuan luas. Luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah satuan. Luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah satuan. 4 Luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah satuan 4 8 Begitu seterusnya. Jika kegiatan ini kita lakukan terus menerus maka jumlah luas bagian persegi yang diarsir tebal akan mendekati satuan luas. Jadi, hasil penjumlahan dari L adalah mendekati Pengertian it secara intuitif berangkat dari pengertian mendekati di atas.. Memahami it fungsi secara intuitif dengan grafik Untuk lebih memudahkan siswa dalam mendalami konsep it, konteks yang diambil adalah secara vertikal dengan menggunakan apa yang telah dipahami siswa pada kegiatan sebelumnya, yaitu grafik suatu fungsi. Di bawah ini disajikan salah satu alternatif penyajian it dengan bantuan grafik fungsi. 8 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

20 Y 4 o 4 f ( ) = Pandanglah fungsi 4 f ( ) = dengan domain D f = { R, }. Pada =, nilai fungsi f() = 0 0 (tidak tentu). O X Tetapi jika kita cari nilai nilai f() untuk mendekati, kita akan dapatkan nilai fungsi f() di sekitar = seperti tampak pada tabel berikut.,90,99,999,9999,00,0, f(),90,99,999,9999 4,00 4,0 4, Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendekati baik dari kiri maupun dari kanan, nilai fungsi tersebut makin mendekati 4, tetapi untuk = nilai f() tak tentu. Dari sini dapat dikatakan bahwa it f() untuk mendekati sama dengan 4, dan ditulis dengan notasi 4 f ( ) = = 4. Pengertian it yang seperti inilah yang disebut pengertian it secara intuitif, yang secara umum dapat kita nyatakan sebagai berikut. Definisi it secara intuitif, bahwa f() = L artinya bahwa c bilamana dekat tetapi berlainan dari c, maka nilai f() dekat ke L. Suatu hal yang mesti dicermati di sini adalah notasi = (sama dengan) dalam konsep it berbeda dengan pengertian sama dengan dalam suatu persamaan. Dalam pembahasan tentang it, pengertian sama dengan lebih banyak diartikan sebagai nilai yang didekati. Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 9

21 C. Limit Fungsi Secara Formal Siswa SMA diharapkan sudah mampu dan cukup untuk memahami konsep it secara intuitif di atas. Namun bagi guru matematika, pemahaman tentang it secara intuitif di atas belum cukup, karena secara matematis banyak orang yang berkeberatan dengan definisi it secara intuitif ini. Mereka merasa bahwa pengertian dekat untuk dibawa ke pengertian it fungsi dirasa kurang memuaskan. Hal ini dapat dimaklumi, sebab penggunaan istilah dekat ini memang tidak akurat. Apa sebenarnya makna dekat itu? Seberapa dekat dapat dikatakan dekat? Untuk itu kita patut berterima kasih kepada Augustin Louis Cauchy ( ) yang telah berhasil mengatasi persoalan di atas. Dia berhasil menyusun definisi tentang it seperti di bawah ini yang dapat memuaskan para ahli dan kita gunakan sampai sekarang. Pengertian it secara intuitif di atas, jika dirumuskan secara definitif akan menjadi definisi it secara formal sebagai berikut. Definisi: Dikatakan f ( ) = L, artinya untuk setiap ε > 0 yang c diberikan berapapun kecilnya, terdapat δ > 0 yang berpadanan sehingga f() L < ε untuk setiap 0 < c < δ. Definisi it fungsi secara formal di atas jika kita buat ilustrasi geometrisnya adalah sebagaimana grafik berikut. 0 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

22 Y y = f () L ε L M ε L ε O c δ c c δ X Jika f ( ) = L maka c secara geometris konsep it fungsi f() untuk mendekati c, dapat diilustrasikan sebagaimana grafik di samping. Untuk setiap ε > 0, betapapun kecilnya, pada pita selebar ε itu dan pada kurva y = f() akan dimuat paling tidak sebuah titik selain M, yang domainnya pada interval { c δ < < c δ, c}. Definisi it secara formal inilah yang biasa digunakan untuk membuktikan sifat sifat it fungsi. 4 Dari contoh di atas, = 4 dapat kita buktikan kebenarannya sebagai berikut. Bukti: Untuk membuktikan kebenaran hasil di atas secara formal, yaitu dengan diberikannya ε > 0 (betapapun kecilnya), sehingga tugas kita selanjutnya yaitu menentukan suatu nilai δ > 0 yang berpadanan sehingga dipenuhi 4 4 < ε untuk yang memenuhi < δ ( ) Dari 4 < ε < ε 4 4 ε ( ) < ( ) < ε < ε Dari hasil di atas, dapat disimpulkan untuk setiap ε > 0 (betapapun kecilnya), kita akan menemukan nilai δ dengan < δ yang pada Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

23 kasus ini dapat dipilih δ = ε. Dari kenyataan di atas, terbukti bahwa 4 = 4. D. Limit Kiri dan Limit Kanan Terkadang harga dari sebuah fungsi f() menuju ke it itnya berbeda nilainya bila mendekati sebuah bilangan c dari arah yang berbeda pula. Apabila hal ini terjadi, kita menyebut it dari f() bila mendekati c dari arah kanan sebagai it kanan dari F ke c ditulis dengan notasi f ( ) = L, dan sebaliknya jika mendekati c dari arah c kiri disebut sebagai it kiri dari F ke c ditulis dengan notasi f ( ) = L. Dan apabila it kiri dari f() untuk mendekati c dari kiri c sama dengan it kanan dari f() untuk mendekati c dari kanan, maka dikatakan it f() ada untuk mendekati c. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa f ( ) f ( ) = f ( ) = L. c = c c Contoh Tentukan [[ ]] Penyelesaian: Kita ingat kembali bahwa fungsi bilangan bulat terbesar [[]] = b {b b = bilangan bulat b < b } Maka grafik dari f = [[]] adalah grafik fungsi tangga sebagai berikut Y y = f() O 4 X Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

24 Untuk semua bilangan yang kurang dari namun dekat ke, [[]] =. Ini berarti [[ ]] =. Tetapi untuk semua bilangan yang lebih dari tetapi dekat ke, terlihat bahwa [[]] =, yang berarti [[ ]] =. Dan karena it kiri dan it kanan untuk mendekati tidak sama, maka [[ ]] tidak ada. Contoh Tentukan sin( ) 0 Penyelesaian: Perhatikan tabel dan grafik fungsi f() = sin( ) di bawah ini! /π /(π) /(π) /(4π) /(5π) /(6π) /(7π) /(8π)... 0 f() ? Y O X Dalam setiap selang sekitar = 0, fungsinya memiliki semua harga antara dan. Karena itu tidak ada satu bilangan tunggal L yang mana harga f() tetap mendekatinya apabila mendekati 0. Dengan kata lain, fungsi ini tidak memiliki it, baik it kanan maupun it kiri, apabila mendekati 0. Jadi kesimpulannya, sin( ) tak ada. 0 Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

25 E. Teorema Pokok Limit Beberapa teorema pokok it yang sering digunakan adalah sebagai berikut. a. k = k, jika k suatu konstanta; c b. ( a b) = ac b ; c c. k f ( ) = k f ( ) ; c c d. f ( ) ± g( ) = f ( ) ± g( ) ; c c c e. f ( ). g( ) = f ( ). g( ) ; c c c c c f. Hukum substitusi: Jika g( ) = L dan f ( ) = f ( L) maka f ( g( )) = f ( L) ; g. h. = jika g( ) = L dan L 0; c g( ) L c f ( ) f ( ) c =, jika g( ) 0 ; c g( ) g( ) c c i. Teorema Apit: Misalkan f() g() h() pada setiap interval yang memuat c dan dipenuhi f ( ) = h( ) = L, maka g( ) = L. c c c c Bukti dari teorema teorema pokok it di atas dipaparkan dalam tulisan di bawah ini. Namun, hendaknya dipahami bahwa bukti bukti it secara formal deduktif ini adalah materi pengayaan untuk guru agar dapat memahami konsep it secara mantap. Sekali lagi bukan untuk konsumsi siswa!. Buktikan k = k c Bukti: Untuk setiap bilangan positif ε > 0 berapapun kecilnya akan didapat δ > 0 sehingga untuk setiap pada 0 < c < δ dipenuhi k k < ε. Dari k k = 0, berapapun nilai δ > 0 yang diambil yang menyebabkan 0 < c < δ akan berakibat k k < ε. Dengan kata lain, k = k. c 4 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

26 . Buktikan ( a b) = ac b. c Bukti: Untuk membuktikan teorema ini, berarti jika diberikan suatu ε > 0 betapapun kecilnya, akan ditemukan δ > 0 sehingga 0 < c < δ (a b) (ac b) < ε. Ruas kiri pada pertidaksamaan (a b) (ac b) < ε di atas, jika dijabarkan akan menjadi (a b) (ac b) = a ac = a( c) a c < a δ. ε Jika kita ambil δ = a, maka a δ = a ε a = ε. ε Terbukti bahwa δ = akan memenuhi persyaratan a (a b) (ac b) < ε di atas. Dengan demikian, jika diberikan ε > 0 betapapun kecilnya dan dipilih ε δ = maka 0 < c < δ menunjukkan: a (a b) (ac b) = a ac = a( c) < a c < a δ = a Dengan kata lain, ( a b) = ac b. c Dengan demikian, terbuktilah teorema tersebut. ε = ε. a. Buktikan k f ( ) = k f ( ) c Bukti: Kita misalkan c f ( ) = L. c Misalkan diberikan ε > 0. Kita harus mendapatkan δ > 0 sehingga ε 0 < c < δ yang berakibat f() L < k (mengingat ε k > 0 juga). Dengan telah ditetapkan δ, kita dapat menyatakan bahwa untuk setiap yang memenuhi 0 < c < δ berlaku ε k. f() k.l = k f() L < k k = ε. Ini menunjukkan bahwa: k f ( ) = kl = k f ( ). c c Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 5

27 4. Buktikan ( f ( ) g( )) = f ( ) g( ) Bukti: Andaikan c c f ( ) = L dan g( ) = M. c c c Jika ε sebarang bilangan positif yang diberikan, maka ε positif. Karena f ( ) = L, maka terdapat suatu bilangan positif δ, c sehingga 0 < c < δ f() L < ε. Karena g( ) = M, c maka terdapat suatu bilangan positif δ sehingga 0 < c < δ g() M < ε. Kita pilih δ = min {δ, δ }, yaitu δ sebagai nilai yang terkecil di antara δ dan δ, sehingga 0 < c < δ. Dengan demikian, (f() g()) (L M) = (f() L) (g() M) f() L g() M < ε ε = ε. Jadi, ( f ( ) g( )) = L M = f ( ) g( ). c c c Dengan jalan yang sama akan dapat dibuktikan bahwa ( f ( ) g( )) = L M = f ( ) g( ). c c c 5. Buktikan f ( ).g( ) = f ( ). g( ) c c c Bukti: Misal f ( ) = L dan g( ) = M. c c Jika diberikan sebarang ε > 0 maka akan diperoleh ε ε > 0 dan > 0. ( L ) ( M ) Yang akan kita tunjukkan dengan pembuktian ini adalah jika diberikan ε > 0, kita harus mendapatkan bilangan δ > 0 sehingga untuk 0 < c < δ berakibat f().g() L. M < ε () Ruas kiri dari pertidaksamaan () jika dijabarkan menjadi f().g() L.M = f().g() L.g() L.g() L.M f().g() L.g() L.g() L.M = g(). f() L L g() M (). 6 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

28 Karena f ( ) = L, c maka terdapat δ > 0 sehingga jika ε 0 < c < δ berakibat f() L < () ( M ) Di lain pihak, karena g( ) = M, maka terdapat δ > 0 sehingga jika c ε 0 < c < δ berakibat g() M < (4). ( L ) Selanjutnya terdapat bilangan ketiga δ > 0 sehingga jika 0 < c < δ berakibat g() M < yang berarti g() < M (5). Sekarang kita pilih δ bilangan terkecil dari ketiga bilangan positif δ, δ, dan δ. Jika kita substitusikan (), (4), dan (5) ke dalam (), akan diperoleh: jika c < δ berakibat f(). g() LM g(). f() L L. g() M ε ε < ( M. L. ( M ) ( L ) ε < ε = ε. Melihat kenyataan ini, terbukti bahwa f ( ). g( ) = L.M = f ( ). g( ). c c c 6. Buktikan jika g( ) = L dan f ( ) = f ( L) maka f ( g( )) = f ( L) c L c Bukti: Misalkan diberikan ε > 0. Kita harus mendapatkan suatu bilangan δ > 0 sehingga apabila 0 < c < δ, berakibat f(g() f(l) < ε. Dari f ( y) = L, terdapat δ > 0 sehingga, untuk 0 < y L < δ akan y L berakibat f(y) f(l) < ε. (). Dan dari g( ) = L, kita dapat memilih δ > 0 sehingga jika c 0 < c < δ, berakibat g() L < δ atau y L < δ di mana y = g(). Dari () dapat kita lihat bahwa jika 0 < c < δ berakibat f(g()) f(l) = f(y) f(l) < ε. Kenyataan terakhir ini, menyajikan bukti tersebut. Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 7

29 7. Buktikan jika g( ) = L dan L 0 maka = c g( L c ) Bukti: Misalkan diberikan ε > 0. Kita akan menemukan δ > 0 sehingga, apabila dipenuhi 0 < c < δ, berakibat < ε. g ( ) L L g( ) Jika dijabarkan akan diperoleh =. g( ) L g( ) L L. g() Dari g( ) = L maka L. g( ) = L. g( ) = L. c c c Dengan definisi it, jika diambil ε = akan diperoleh δ sehingga, apabila 0 < c < δ maka L.g() L < ε atau L ε < L.g() < L ε. L L L Dan jika diambil ε = maka < L. g( ) <. Dengan demikian, L.g() positif sehingga kita peroleh L > L. g( ) untuk 0 < c < δ. L g( ) L g( ) = < L g( ) untuk 0< c < δ Selanjutnya L. g( ) L. g( ) L. Selanjutnya kita lihat c L g() = L. Terakhir diperoleh δ, sehingga untuk setiap yang memenuhi 0 < c < δ berakibat εl g() L <. Jika diambil δ yang terkecil dari δ dan δ maka untuk setiap yang memenuhi 0 < c < δ berakibat L g( ) εl < L g( ) <. = ε. L. g( ) L L Ini menunjukkan bukti bahwa jika L 0, maka =. c f ( ) L f ( ) f ( ) c 8. Buktikan =, jika g( ) 0 c g( ) g( ) c Bukti: f ( ) = f ( ). c g( ) c c g( ) 8 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

30 Berdasarkan bukti 5 dan 7, maka f ( ). = f ( ). c g( ) c g( ) = f ( ). c = f ( ). c g( ) f ( ) c =. g( ) c c c g( ), jika g( ) 0 c, jika g( ) 0 c 9. Buktikan teorema apit, bahwa jika f() g() h() pada interval yang memuat c dan dipenuhi f ( ) = h( ) = L maka g( ) = L. c c c Bukti: Jika diberikan ε > 0, akan kita dapatkan δ > 0 dan δ > 0 sehingga jika 0 < c < δ berakibat f() L < ε, dan jika 0 < c < δ berakibat h() L < ε. Dan jika kita pilih δ > 0 yang terkecil dari dua bilangan δ dan δ maka jika dipenuhi 0 < c < δ berakibat f() dan g() keduanya terletak pada interval terbuka (L ε, L ε), sehingga L ε < f() g() h() < L ε. Jadi, jika 0 < c < δ berakibat g() L < ε. Ini menunjukkan bahwa teorema apit telah terbukti. F. Menentukan Limit Fungsi fungsi Aljabar Dengan memanfaatkan teorema teorema pokok tentang it yang telah dipaparkan di depan, di bawah ini diberikan beberapa contoh teknik penentuan it fungsi aljabar. Contoh Hitung ( 8) Jawab: Dengan menggunakan teorema substitusi ( 8) =. 8 = 6. Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 9

31 Contoh Tentukan Jawab: 4 4 Faktorkan dulu sebab diperoleh 0 0. jika disubstitusikan langsung akan 4 4 = Karena 4, maka pecahan dapat disederhanakan menjadi ( 4)( ) = ( ) 4 ( 4) 4 = 4 =7 Contoh Tentukan nilai 4 Penyelesaian: Cara (i) adalah dengan memfaktorkan. 4 ( ) = 4 4 Karena, maka ( 4 ( = 4 )( )( ) = ( 4 = 4 = 4 ) ) Cara (ii) dengan memisalkan = y = y Untuk 4 maka y, sehingga soal di atas menjadi 0 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

32 Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) = y y y 4 = = = ) ( ) )( ( y y y y Contoh 4 Tentukan nilai dari Penyelesaian: Cara untuk menghilangkan bentuk akar di atas adalah dengan mengalikannya dengan bentuk sekawan dari pembilang pecahan atau penyebutnya, yaitu sebagai berikut ) )( ( ) )( ( ) ( ) ( ) ( ) (. ) ( ) ( = = = = = = G. Pengertian Limit Menuju Takhingga Mengulang kembali parado yang dikemukakan oleh Zeno di depan, mengapa logikanya Achilles tidak mampu menyusul kura kura? Para filosof waktu itupun tidak mampu menjelaskan parado Zeno tersebut. Semua langkah langkah secara logis sudah dilaksanakan, namun mengapa kesimpulannya salah? Hal ini membuat mereka terperangah diakibatkan oleh parado tersebut. Namun, sebenarnya yang menjadi biang keladi dan akar permasalannya adalah ke takhingga an sehingga masalah ketakhinggaan harus dipahami betul oleh siswa.

33 Salah satu strategi untuk untuk memfasilitasi siswa mengkonstruksi pemahamannya tentang ketakhinggaan tersebut diantaranya adalah dengan ilustrasi geometri sebagaimana disajikan di bawah ini. Perhatikan fungsi f() =, 0 yang domainnya semua bilangan real yang tidak nol. Jika kita cari nilai fungsi di = 0, akan diperoleh f(0) = 0 yang bernilai tak terdefinisi. Namun demikian, nilai fungsi untuk titik titik yang berada dekat dengan 0 dapat dicari sebagaimana contoh di bawah ini. 0, 0,0 0,00 0, Y f() = 0 0,000 0,00 0,0 0, besar sekali O X Apabila suatu bilangan baik positif maupun negatif yang mendekati 0, maka nilai menjadi sangat besar. Semakin dekat dengan nol, maka nilai menjadi semakin besar. Konsep ketakhinggaan terkonstruksi karenanya, sehingga dikatakan bahwa f() mendekati takhingga sebagai suatu it, yang untuk itu biasa kita tulis dengan =. 0 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

34 Catatan: Simbol, yang dibaca takhingga, digunakan untuk melambangkan bilangan yang sangat besar yang tak dapat ditentukan besarnya, tetapi simbol ini tidak menunjuk suatu bilangan real yang manapun. Oleh karena itu, kita tidak dapat mempergunakan dalam ilmu berhitung dengan cara yang lazim. Pengertian ketakhinggaan sebagaimana dipaparkan secara intuitif di atas, jika kita sajikan secara formal adalah dengan mendefinisikannya sebagai berikut. Definisi: Fungsi f() mendekati takhingga untuk c apabila untuk setiap bilangan positif M betapapun besarnya adalah mungkin untuk menemukan bilangan δ > 0 sehingga untuk setiap selain c, jika dipenuhi c < δ, akan berakibat f() > M dan ditulis f ( ) =. c Y f() M Ilustrasi geometris dari it menuju takhingga di atas dapat ditunjukkan sebagaimana grafik di samping y=f() O cδ c cδ X Contoh Buktikan bahwa ( ) = Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

35 Bukti: Untuk membuktikan persamaan tersebut, kita harus dapat membuktikan bahwa untuk setiap M > 0 yang diberikan betapapun besarnya adalah mungkin menemukan δ > 0 sehingga untuk setiap yang memenuhi < δ akan diperoleh > M. Karena > M, berarti ( ) ( ) ( ) < M. Karena mendekati, maka < δ. Jika diambil δ = untuk setiap yang memenuhi < δ akan dipenuhi < M ( ) < M, berarti M ( ) < M yang berakibat M. ( ) > Dari pertidaksamaan terakhir ini, terbukti bahwa Dengan kata lain, <. M Pertama tama kita perhatikan. ( ) ( ) =. Contoh Tentukan Jawab: Secara intuitif jika dekat dengan maka akan mendekati 0. Namun demikian, terdapat perbedaan antara dekat ke dari sebelah kiri dengan dekat ke dari sebelah kanan. Untuk dekat ke dari sebelah kiri, diperoleh =. 4 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

36 Sementara itu, untuk dekat ke dari sebelah kanan, diperoleh =. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tidak ada disebabkan oleh it kiri dan it kanan tidak sama. H. Limit di Tak Hingga Andaikan dicari it fungsi f() untuk yang sangat besar, atau f = L, ilustrasi geometrinya dapat disajikan sebagai berikut: y=f() L ε y =L L ε O M Jika diinginkan definisi secara formal, maka rumusannya adalah sebagai berikut. Definisi: Jika f() terdefinisi untuk yang bernilai besar, kita katakan bahwa f() mendekati L sebagai it untuk mendekati tak hingga dan ditulis f ( ) = L. Berarti apabila diberikan ε > 0 betapapun kecilnya, maka akan ditemukan suatu bilangan M sehingga dipenuhi f() L < ε jika > M. Agar pengertian it fungsi di tak hingga tersebut dapat dipahami dengan baik, maka dapat ditunjukkan sebagaimana contoh di bawah ini. Contoh Pandanglah fungsi f() = sin Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 5

37 Y y = sin y = ε y = y = ε O X Grafik di atas beroskilasi terhadap garis y =. Amplitudo dari oskilasinya semakin kecil menuju nol. Untuk, kurvanya terletak di antara y = ε dan y = ε jika > M. sin Atau dengan kata lain, jika besar, 0 dan f() L =, atau jika kita sajikan dengan notasi it maka notasinya adalah sin ( ) =. Di bawah ini adalah contoh menentukan it di tak hingga. Contoh Tentukan ( ) Jawab: ( ( ) = ( = ( ) ( )( ) ) ) 6 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

38 = = = a (ingat : = 0, dengan a bilangan Real) 0 0 =. Untuk self assessment, pembaca dipersilakan mencoba menyelesaikan soal soal di bawah ini kemudian mencocokkan hasilnya dengan kunci soal di bagian lampiran. Pembaca hendaknya berusaha dulu sebaikbaiknya untuk mencari jawab sendiri, baru kemudian melihat kunci jawab di lampiran. Latihan Tentukan nilai itnya!.) ( 7 4) 8 4.) (misal: = y ) 64 4.) 5.) 4 9.) 6.) ) 7.) ) 8.) ( ) 6 6.) 9.) ) 0.) 4 0 (... n) 8.).) n Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 7

39 ( (n ) 9.).) n 5 0.).) n n.) 4.)... n n n n 5.) 5.) Hitung =....) 6.) Tentukan it U n dari barisan 0, ; 0, ; 0, ; 0, 7.) Tentukan it U n dari barisan 0, ; 0, ; 0, ; 0 ; 8.) Tentukan it suku U n dari barisan,,,,... 9.) Tentukan it suku U n dari barisan 6, 6 6, 6 6 6, ,... 0.) Tentukan it U n dari barisan berikut 4 6 n,,,...,,... 5 n Petunjuk: Kuadratkan kedua ruas! I. Limit Fungsi Trigonometri Kecuali dengan menggunakan sifat sifat it yang telah kita bahas di depan, untuk menentukan it fungsi fungsi trigonometri, kadangkadang kita masih membutuhkan sifat sifat lain yang lebih spesifik. Sifat fungsi trigonometri yang dimaksudkan adalah sebagai berikut. Misalkan dalam radian dan B D 0 < < π, maka BC = r sin dan O r C A AD = r tan. Terlebih dahulu kita akan mencari luas sektor AOB. Luas sektor AOB = Luas seluruh lingkaran π 8 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

40 Luas sektor AOB = πr π sehingga luas sektor AOB =. πr = r. π Dari bangun di atas diperoleh: Luas AOB < luas juring AOB < luas AOD ½. OA. BC < ½ r < ½. OA. AD ½. r. r sin < ½ r < ½. r. r tan ½ r sin < ½ r < ½ r tan sin < < tan.. (i) Dari (i) diperoleh: < sin < cos 0 0 sin 0 cos =. 0 sin Jadi, =. 0 sin Persamaan di atas dapat dikembangkan menjadi: sin = = 0 =, 0 sin tan sin dan = 0 0. cos sin =. 0 cos sin =. 0 0 cos =. = Demikian juga dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa =. 0 tan Kesimpulan: sin. = 0. = 0 sin tan. = 0 4. = 0 tan Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 9

41 Contoh: Hitunglah! sin a.) 0 sin b.) 0 5 tan c.) 0 sin 5 Penyelesaian: a.) b.) c.) sin sin = 0 0 =. = sin sin = =. 5 = 5 tan tan 5 =. 0 sin 5 0 sin 5 5 =.. 5 = 5 Dengan memanfaatkan rumus rumus di atas, dan sifat sifat dasar it, maka akan mudah bagi Anda untuk menyelesaikan soal soal di bawah ini. 0 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

42 Latihan.) sin 0 tan.) sin 4 0 sin.) 0 4.) 0 cos 5.) cotg 0 6.) sin sin a 0 a 7.) cos 0 sin 8.) cos sin π cos sin 9.) tanπ sin cos 0.) π 4 tan J. Limit Fungsi Eksponensial Dalam menentukan it fungsi fungsi eksponen yang dampaknya juga dapat diterapkan untuk fungsi fungsi logaritma, kita kenal bilangan e, yang banyak digunakan untuk menyelesaikan it fungsi fungsi eksponen..) Bilangan e Untuk menurunkan bilangan e, perlu kita cari bentuk terlebih dahulu. n n n ( n n ) n n( n) n( n )( n ) = n n n! n! n n n Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

43 =... n n! n! n n 4! n n n n... =!! 4! 5! Jika diambil sampai sembilan tempat desimal, diperoleh n =, n n Nilai it inilah yang disebut bilangan e atau bilangan Euler (diambil nama si penemu yaitu Leonard Euler, seorang matematikawan Austria yang hidup pada tahun , yang menjadi mahaguru Universitas St. Pittersburg yang terkenal itu). Dengan demikian, n = e. n n Limit ini dapat dikembangkan sehingga untuk setiap R dipenuhi = e Jika disubstitusikan u = maka diperoleh rumus ( ) 0 = e Contoh Tentukan Jawab: = = = = e. ( 0) = e.... Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

44 .) Logaritma Naturalis Logaritma yang menggunakan e sebagai bilangan pokok disebut logaritma naturalis atau logaritma Napier, dan ditulis dengan notasi ln, sehingga ln = e log. Karena ( 0 ) a log ( ) 0 a 0 a = e, maka nilai logaritmanya yaitu log( ) = a log e log e log( ) ln e = 0 ln a a log( ) = 0 ln a a c a ingat :) log b = c. log b ) a log e = e e = log e ln e = = log a ln a ln a a dengan a, b, c R Misalkan a log ( ) = y = a y = a y Untuk 0, maka a y yang berarti y 0, sehingga persamaan (i) y menjadi = y 0 y a ln a a y Akibatnya, = ln a y 0 y Atau, secara umum dapat ditulis: = ln a 0 Jika disubstitusikan a dengan e, maka = ln e 0 e Contoh e Tentukan Jawab: e 0 a 0 e b a e atau b e = 0 a 0 e e b =... (i) a Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I)

45 a b e e = 0 a b e e =. a. b 0 a b =.a.b = a b Latihan Tentukan nilai it dari:.) ( ).) ( ).) 5 4.) 7 5.) 6.) 7.) ( ) 0 8.) ) e β e ) ( 0 α β e e 0.) 0 sinα sinβ 4 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

46 K. Kontinuitas y 4 o f() = Perhatikan grafik fungsi bilangan 4 real f ( ) = di samping. 0 Untuk = diperoleh f() = (tak 0 0 tentu) sehingga grafiknya terputus di =. Dalam hal ini dikatakan f() diskontinu di =. Sementara itu, pada interval { <, R } dan interval { >, R }, grafiknya berkesinambungan. Dalam hal ini dikatakan f() kontinu di. Secara formal suatu fungsi dikatakan kontinu di = c, jika dipenuhi ketiga persyaratan di bawah ini, yaitu: a. f ( ) ada ; c b. f(c) ada; c. f ( ) = f ( c). c Jika pada suatu fungsi f() diskontinu di = c, dan dapat dibuat sehingga f() = f(c), maka dikatakan diskontinuitas di = c ini dapat c dihapuskan. Contoh Tentukan diskontuinitas fungsi pada bilangan real f() = Jawab: 8. 4 Fungsi rasional di atas akan diskontinu jika penyebutnya nol atau 4 = 0 ( )( ) = 0 = atau = Akibatnya, f() diskontinu di = atau =. Selanjutnya, untuk = diperoleh Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 5

47 8 4 = = =. 4 4 Dengan demikian, ke diskontinuitas f() = dihapuskan dengan menetapkan definisi f() =. 8 4 di = dapat Selanjutnya, untuk = diperoleh 8 4 = 4 =. ( ) 8 6 Demikian halnya dengan f( ) = = (tidak terdefinisi). ( ) Dengan demikian, ke diskontinuitas fungsi f() = di = tidak 4 dapat dihapuskan. Latihan 4 Selidiki kontinuitas fungsi fungsi berikut. f() = di =. f() = 4 di =. f() = di = 4. f() = di = 6t 9 5. f() = di t = t 6. f() = 4 untuk untuk > di = 7. Di titik mana saja f() = diskontinu dan selidikilah macam diskontinuitasnya! 8. Di titik mana saja f ( ) = diskontinu dan selidikilah macam diskontinuitasnya! 6 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

48 9. Dengan grafik, di titik mana saja (jika ada) fungsi ini diskontinu? untuk < 0 f() = untuk 0 untuk > 0. Tentukan a dan b agar fungsi f() = kontinu di = untuk < a untuk = b untuk > Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 7

49 8 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

50 BAB I PENUTUP BAB III L. Kesimpulan Paket Kalkulus Dasar ini dipersiapkan untuk Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika. Dasar dari pengembangan Kalkulus Diferensial dan Kalkulus Integral adalah pengertian Limit Fungsi. Oleh karena itu, paket ini berintikan pembahasan tentang Limit Fungsi sehingga dibahas secara agak mendetail, baik it fungsi secara intuitif maupun it fungsi secara formal. Dan sebagai pengayaan dengan harapan memberi nilai lebih bagi pengguna paket ini, diceritakan pula sejarah singkat sekitar peristiwa maupun orang orang yang mempunyai andil dalam pengembangan kalkulus. Hal ini dimaksudkan untuk memberi bekal tambahan para guru untuk memotivasi murid muridnya. M. Rangkuman. Definisi it secara intuitif: f() = L, artinya bahwa bilamana dekat tetapi berlainan dari c, n c maka f() dekat ke L.. Definisi it secara formal Dikatakan f ( ) = L, artinya untuk setiap ε > 0 yang diberikan c berapapun kecilnya, terdapat δ > 0 yang berpadanan sehingga f() L < ε untuk setiap 0 < c < δ.. Sifat sifat fungsi: k = k, jika k suatu konstanta; c a. ( a b) = ac b ; c b. k f ( ) = k f ( ) ; c c c. f ( ) ± g( ) = f ( ) ± g( ) ; c c c Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 9

51 d. f ( ). g( ) = f ( ). g( ) ; c c c e. Hukum substitusi: Jika g( ) = L dan f ( ) = f ( L)maka f ( g( )) = f ( L) ; c c f. = jika g( ) = L dan L 0 ; c g( ) L c g. f ( ) f ( ) c =, jika g( ) 0 ; c g( ) g( ) c c c h. Teorema Apit: Misalkan f() g() h() pada setiap interval yang memuat c dan dipenuhi f ( ) = h( ) = L, maka g( ) = L. c c c 4. Limit fungsi trigonometri: sin tan a. = c. = 0 0 b. = d. = 0 sin 0 tan 5. Limit fungsi eksponen: a. = e b. ( ) = e 0 6. Suatu fungsi f pada bilangan real dikatakan kontinu di = a, jika dipenuhi: a. f ( ) ada; a b. f(a) ada; c. f ( ) = f ( a). a N. Tes Akhir Pembelajaran Pada akhir kegiatan ini, untuk mengukur apakah yang telah kita pelajari sudah sampai pada kriteria minimal yang harus kita capai, maka pengguna paket diharapkan menyelesaikan soal soal di bawah ini secara keseluruhan. Setelah itu, cocokkan jawab Anda dengan kunci jawab atau alternatif jawab di lampiran belakang. 40 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

52 Jika Anda telah dapat mengerjakan dengan benar soal di bawah ini sekurang kurangnya 75% dari jumlah soal, berarti Anda sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dalam pencapaian Kompetensi Hasil Belajar. TES AKHIR Waktu: 90 menit Kerjakan soal soal di bawah ini!. Bagaimana Anda memfasilitasi siswa dalam membuktikan ( 9) = () () 9 dengan teorema substitusi it?. Mengacu pada definisi it secara formal dan berdasarkan bukti soal no., tunjukkan bahwa ( ) =. Tentukan 4. Tentukan π cos sin 5. Carilah titik titik di mana fungsi f() = identifikasikan jenis diskontinuitasnya! diskontinu, kemudian O. Saran bagi Pengguna Paket ini a. Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi masing masing bab, pembaca dipersilakan mencoba latihan latihan yang disediakan untuk evaluasi diri; b. Jika evaluasi diri pada langkah a sudah memenuhi kompetensi yang diharapkan, pembaca dapat melanjutkan mempelajari dan mendalami bab berikutnya. Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah jika pembaca sudah mengerjakan latihan dengan benar minimal 75% dari total soal; c. Jika pembaca menjumpai masalah yang dirasa kurang jelas atau belum dipenuhinya kompetensi yang diharap, maka masalah tersebut dapat didiskusikan pada forum MGMP baik sekolah maupun tingkat Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 4

53 kabupaten/kota, atau pembaca dapat berkirim surat ke PPPPTK Matematika atau menghubungi penulis. 4 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

54 DAFTAR PUSTAKA Ayres, Frank Jr. 97. Theory and Problem of Differential and Integral Calculus. Mc Graw Hill: New York. Fatah Asyarie, dkk. 99. Kalkulus untuk SMA. Pakar Raya: Bandung. Fraleigh, John B Calculus with Analitic Geometry. Massachusetts: Addison Wesley Publishing Company. Herry Sukarman Kalkulus: Makalah Penataran Guru Matematika MGMP SMU. PPPG Matematika: Yogyakarta. Johannes, H dan Budiono Sri Handoko Pengantar Matematika untuk Ekonomi. LPES: Jakarta. Leithold, Louis Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik (Edisi Terjemahan oleh S.M Nababan. Jakarta: Penerbit Erlangga). Piskunov, N Differensial and Integral Calculus. Mir Publishers: Moscow. Purcell, Edwin Jaud Dale Varberg. Kalkulus dan Geometri Analitik. Erlangga: Jakarta. Sri Kurnianingsih, dkk Matematika SMU. Yudhistira: Jakarta. Sumadi, dkk Matematika SMU. Tiga Serangkai: Surakarta. Thomas, George B. Jr Calculus and Analytic Geometry. Massachusetts: Addison Werley Publishers Company. Thomas, George B.Jr. and Ross L. Finney Calculus and Analytic Geometry. Massachusetts: Addison Wesley Publisher Company. Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 4

55 44 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika

56 LAMPIRAN Kunci Jawab Soal soal Latihan Latihan.).).) 5 4.) ± (tidak ada it, kiri kanan taksama) 5.) 6.) 5 7.) 7 8.) ± (tak ada it) 9.) 0.) 0.).) 4.) 0 4.) 5.) 4 6.) 7.) ) 0 9.) 0.).).).) 4.) 8.) 9.) 6 0.) Latihan 5.) 6.) ) 0.).) 4.) 4.) 5.) 6.) 9 7.) 8.) 9.) π 0.) Latihan.) e.) e 7.) e 4.) e 4 5.) e 5 6.) ln( ) 7.) ln 4 Latihan 4 a 8.) 9.) ln( ) b 0.) b a.) kontinu.) kontinu.) diskontinu 4.) kontinu 5.) diskontinu (dapat dihapuskan) 6.) kontinu 7.) diskontinu di = 5 dan di = dan keduanya tak terhapuskan. 8.) diskontinu di = yang dapat dihapuskan dan di = yang tak tehapuskan 9.) f() kontinu di semua titik 0.) a = 9 dan b = 4 Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 45

57 Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika PPPPTK Matematika 46 Kunci jawab Tes Akhir. Untuk menunjukkan bahwa 9 9 = ) ( ) ( ) (, maka kita menggunakan teorema b ac b a c = ) ( sehingga ) ( 9 = ) )( ( = ) ).( ( = (() )(() ) = () () 9.. Untuk membuktikan bahwa = ) (, adalah dengan diberikan 0 ε > betapapun kecilnya, kita menemukan δ>0 berpadanan sedemikan hingga dipenuhi ( ) < ε untuk setiap pada interval < δ. Karena ( ) < ε, maka ( ) < ε < ε Dengan dipilih δ = ε, maka terbuktilah persoalannya.. Tentukan Jawab: = = = = 0 ) e.( = e.

58 4. Tentukan π cos sin Jawab: cos = π sin π (sin cos cos sin ) sin cos (cos sin = π (cos sin ) = cos sin π cos sin )(cos sin = ± (jadi tidak ada itnya, mengapa?) 5. Titik titik dimana fungsi f() = diskontinu adalah di titik titik = 0, atau di =. 0 Kita dapat menunjukkan bahwa f() = (tak tentu) dan 0 ( )( ) = =. ( )( ) Oleh karena itu, diskontinuitas f() = di = ini dapat dihapuskan dengan jalan kita definisikan bahwa f() =. ) Drs. Setiawan, M.Pd. Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) 47

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGANTAR KALKULUS Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. SETIAWAN, M. Pd. Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI. WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) KELAS X SEMESTER II Kelompok :.

MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI. WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) KELAS X SEMESTER II Kelompok :. BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) Nama :. NIS :. Kelas :. KELAS X SEMESTER II Kelompok :. SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGANTAR Puji Syukur

Lebih terperinci

LIMIT DAN KEKONTINUAN

LIMIT DAN KEKONTINUAN LIMIT DAN KEKONTINUAN Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 37 Topik Bahasan 1 Limit Fungsi 2 Hukum Limit 3 Kekontinuan Fungsi (Departemen

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah

Tinjauan Mata Kuliah i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kalkulus 1 diperuntukkan bagi mahasiswa yang mempelajari matematika baik untuk mengajar bidang matematika di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah

Lebih terperinci

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan KALKULUS 1 HADI SUTRISNO 1 Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan BAB I PENDAHULUAN A. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus kita terlebih dahulu perlu memahami bahasan tentang sistem bilangan

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI

B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI B. PENGERTIAN LIMIT FUNGSI Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kaat-kaat seperti : a. Mobil itu nyaris masuk ke jurang. b. Kita hampir memasuki kota Jakarta. c. Kecantikannya mendekati sempurna.

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran BAB 7 LIMIT FUNGSI Kompetensi Dasar Siswa dapat menjelaskan it fungsi di satu titik dan di tak hingga beserta teknis perhitungannya. Menggunakan sifat it fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR

BAHAN AJAR DIKLAT PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR PPPPTK Matematika Kode Dok Revisi : F-PRO-00 : 0 BAHAN AJAR DIKLAT PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR Oleh : Drs. Setiawan, M.Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya

Lebih terperinci

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Kalkulus Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Setiawan, M.Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

KALKULUS INTEGRAL 2013

KALKULUS INTEGRAL 2013 KALKULUS INTEGRAL 0 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MATA KULIAH Isi pokok mata kuliah ini memuat pemahaman tentang: () Anti turunan: pengertian anti turunan, teorema-teorema, dan teknik anti turunan, () Integral

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

BAB III LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI BAB III LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI Pembahasan pada bab ini dibagi dalam dua bagian. Pada bagian pertama dibahas it fungsi yang meliputi pengertian, sifat, dan penghitungan nilai it suatu fungsi. Pada

Lebih terperinci

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI / Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 08125218506 / 082334051234 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. Frank Ayres J. R., Calculus, Shcaum s Outline Series, Mc Graw-Hill Book Company.

Lebih terperinci

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN Menurut Bartle dan Sherbet (1994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun dari berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan,

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang 48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

karena limit dari kiri = limit dari kanan

karena limit dari kiri = limit dari kanan A. DEFINISI LIMIT Istilah it dalam matematika hampir sama artinya dengan istilah mendekati. Akibatnya, nilai it sering dikatakan sebagai nilai pendekatan.. Pengertian Limit secara Intusi Untuk memahami

Lebih terperinci

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Bagian 2 Matriks dan Determinan Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika

Lebih terperinci

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN Menurut Bartle dan Sherbet (994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun oleh berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan, kekonvergenan

Lebih terperinci

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka Contoh 5 Buktikan jika c > 0 maka c c Analisis Pendahuluan Akan dicari bilangan δ > 0 sedemikian sehingga apabila c < ε untuk setiap ε > 0. 0 < c < δ berlaku Perhatikan: c ( c)( c) c c c c c c c Dapat

Lebih terperinci

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T. DESKRIPSI MATA KULIAH TK-301 Matematika: S1, 3 SKS, Semester I Mata kuliah ini merupakan kuliah dasar. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep matematika dan

Lebih terperinci

Teknik Penentuan Rumus Suku Ke-n Barisan Bilangan Polinom Kelas IX SMP

Teknik Penentuan Rumus Suku Ke-n Barisan Bilangan Polinom Kelas IX SMP Teknik Penentuan Rumus Suku Ke-n Barisan Bilangan Polinom Kelas IX SMP PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA YOGYAKARTA JL. Kaliurang Km.6, Sambisari, Condongcatur,

Lebih terperinci

1 Sistem Bilangan Real

1 Sistem Bilangan Real Learning Outcome Rencana Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat ) Menentukan solusi pertidaksamaan aljabar ) Menyelesaikan pertidaksamaan dengan nilai mutlak

Lebih terperinci

Himpunan dan Sistem Bilangan Real

Himpunan dan Sistem Bilangan Real Modul 1 Himpunan dan Sistem Bilangan Real Drs. Sardjono, S.U. PENDAHULUAN M odul himpunan ini berisi pembahasan tentang himpunan dan himpunan bagian, operasi-operasi dasar himpunan dan sistem bilangan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS BAB. PENDAHULUAN KALKULUS (Himpunan,selang, pertaksamaan, dan nilai mutlak) Pembicaraan kalkulus didasarkan pada sistem bilangan nyata. Sebagaimana kita ketahui sistem bilangan nyata dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

Pembelajaran Lingkaran SMA dengan Geometri Analitik

Pembelajaran Lingkaran SMA dengan Geometri Analitik PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA Pembelajaran Lingkaran SMA dengan Geometri Analitik Penulis Drs. M. Danuri, M.Pd. Penilai Drs. Sukardjono, M.Pd. Editor Titik Sutanti, S.Pd.Si. Ilustrator

Lebih terperinci

-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ -LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ agustina.mipa@unej.ac.id Konsep Limit Fungsi mendasari pembentukan kalkulus dierensial dan integral. Konsep ini

Lebih terperinci

SRI REDJEKI KALKULUS I

SRI REDJEKI KALKULUS I SRI REDJEKI KALKULUS I KLASIFIKASI BILANGAN RIIL n Bilangan yang paling sederhana adalah bilangan asli : n 1, 2, 3, 4, 5,. n n Bilangan asli membentuk himpunan bagian dari klas himpunan bilangan yang lebih

Lebih terperinci

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN Menurut Bartle dan Sherbet (1994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun oleh berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATEMATIKA TEKNIK

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATEMATIKA TEKNIK RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATEMATIKA TEKNIK Program Studi: Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Semester: Genap 2013/2014 OLEH : Ir. Mulyana Husni Rois Ali, S.T., M.Eng.

Lebih terperinci

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN BILANGAN DI KELAS VII DAN IX SMP

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN BILANGAN DI KELAS VII DAN IX SMP Modul Matematika SMP Program BERMUTU KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN BILANGAN DI KELAS VII DAN IX SMP Penulis: Adi Wijaya Wiworo Penilai: Moch Chotim Muh. Isnaeni Editor: Agus Dwi Wibawa Lay out: Victor Deddy

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka Contoh 5 Buktikan jika c 0 maka c c Analisis Pendahuluan Akan dicari bilangan 0 sedemikian sehingga apabila c untuk setiap 0. 0 c berlaku Perhatikan: c ( c)( c) c c c c Dapat dipilih c Bukti: c c c Ambil

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101. Limit Fungsi. Pertemuan - 2

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101. Limit Fungsi. Pertemuan - 2 Respet, Proessionalism, & Entrepreneurship Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101 SKS : 3 SKS Limit Fungsi Pertemuan - Respet, Proessionalism, & Entrepreneurship Kemampuan Akhir yang Diharapkan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I LIMIT-LIMIT Limit-limit Fungsi

BAB I LIMIT-LIMIT Limit-limit Fungsi .. Limit-it Fungsi BAB I LIMIT-LIMIT... Definisi. Misalkan A R. Suatu titik c R adalah titik cluster dari A jika setiap lingkungan-δ dari c, V δ (c) = (c-δ,c+δ), memuat paling sedikit satu titik dari A

Lebih terperinci

PENGANTAR ANALISIS REAL

PENGANTAR ANALISIS REAL Seri Analisis dan Geometri No. 1 (2009), -15 158 (173 hlm.) PENGANTAR ANALISIS REAL Oleh Hendra Gunawan Edisi Pertama Bandung, Januari 2009 2000 Dewey Classification: 515-xx. Kata Kunci: Analisis matematika,

Lebih terperinci

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. 51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang

Lebih terperinci

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini: LIMIT Perhatikan fungsi di bawah ini: f x = x2 1 x 1 Perhatikan gambar di samping, untuk nilai x = 1 nilai f x tidak ada. Tetapi jikakita coba dekati nilai x = 1 dari sebelah kiri dan kanan maka dapat

Lebih terperinci

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri MATEMATIKA LIMIT FUNGSI SMK NEGERI 1 SURABAYA Halaman 1 BAB LIMIT FUNGSI A. Limit Fungsi Aljabar PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nora Madonna, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nora Madonna, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dan cara bagi seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Di Indonesia, pendidikan dapat diperoleh salah satunya melalui cara formal

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM KOMPETENSI GANDA DEPAG S1 KEDUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM KOMPETENSI GANDA DEPAG S1 KEDUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM GANDA DEPAG S1 DUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 1. PROGRAM STUDI : Pendidikan Matematika 2. MATA KULIAH/SEMESTER : Kalkulus/2 3. PRASYARAT : -- 4. JENJANG / SKS

Lebih terperinci

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret BAGIAN PERTAMA Bilangan Real, Barisan, Deret 2 Hendra Gunawan Pengantar Analisis Real 3 0. BILANGAN REAL 0. Bilangan Real sebagai Bentuk Desimal Dalam buku ini pembaca diasumsikan telah mengenal dengan

Lebih terperinci

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA CIREBON

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA CIREBON PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa

Lebih terperinci

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada, Lecture 4. Limit B A. Continuity Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada, (2) lim f(x) ada, (3) lim f(x) =

Lebih terperinci

Analisis Riil II: Diferensiasi

Analisis Riil II: Diferensiasi Definisi Turunan Definisi dan Teorema Aturan Rantai Fungsi Invers Definisi (Turunan) Misalkan I R sebuah interval, f : I R, dan c I. Bilangan riil L dikatakan turunan dari f di c jika diberikan sebarang

Lebih terperinci

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world Catatan Kuliah MA20 KALKULUS 2A Do maths and you see the world disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 203 Catatan kuliah ini ditulis

Lebih terperinci

LIMIT DAN KEKONTINUAN

LIMIT DAN KEKONTINUAN LIMIT DAN KEKONTINUAN Pengertian dan notasi dari it suatu fungsi, f() di suatu nilai = a diberikan secara intuitif berikut. Bila nilai f() mendekati L untuk nilai mendekati a dari arah kanan maka dikatakan

Lebih terperinci

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 49. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI Matematika Juni 2016 Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 1 / 67 Outline 1 Sistem Bilangan Riil Dosen : Dadang Amir Hamzah MATEMATIKA Juni 2016 2 / 67 Outline

Lebih terperinci

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONEN, FUNGSI LOGARITMA

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONEN, FUNGSI LOGARITMA FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONEN, FUNGSI LOGARITMA Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Dosen Pengampu : Muhammad Istiqlal, M.Pd. Disusun Oleh:. Mukhammad Rif an Alwi (070600).

Lebih terperinci

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T. DESKRIPSI MATA KULIAH TK-... Matematika Dasar: S1, 3 SKS, Semester I Mata kuliah ini merupakan kuliah dasar. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep matematika

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media/ Alat

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media/ Alat Mata Kuliah Kode/Bobot Deskripsi Singkat : Tujuan Instruksional Umum : : Kalkulus : TSP-102/3 SKS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar matematika. Pembahasan

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54101 / Kalkulus I 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks

Lebih terperinci

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real. Silabus 1 2 3 Referensi E. J. Purcell, D. Varberg, and S. E. Rigdon, Kalkulus, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Erlangga, 2003. Penilaian 1 Ujian Tengah Semester (UTS) : 30 2 Ujian Akhir Semester (UAS) : 20 3

Lebih terperinci

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Kode Modul MAT. TKF 20-03 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI Y Y = f (X) 0 a b X A b A = f (X) dx a Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program

Lebih terperinci

DIKLAT GURU PEMANDU/PENGEMBANG MATEMATIKA TINGKAT...

DIKLAT GURU PEMANDU/PENGEMBANG MATEMATIKA TINGKAT... PPPPTK Matematika Kode dok. : F-Eva-0 Revisi : 0 DIKLAT GURU PEMANDU/PENGEMBANG MATEMATIKA TINGKAT... RENCANA PROGRAM TINDAK LANJUT Instansi :... Disusun Oleh : (Nama Peserta) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. PROGRAM STUDI : Pendidikan Matematika 2. MATA KULIAH/KODE/SEMESTER : Kalkulus I 3. PRASYARAT : -- 4. JENJANG / SKS : S1/3 SKS 5. LOMPOK MATA KULIAH : MPK / MPB / MKK/ MKB/ MBB

Lebih terperinci

BAB 3 LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

BAB 3 LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI Diktat Kuliah TK Matematika BAB LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI Limit Fungsi Pengantar Limit Tinjau fungsi yang didefinisikan oleh f ( ) Perhatikan bahwa fungsi ini tidak terdefinisi pada = karena memiliki

Lebih terperinci

Jika t = π, maka P setengah C P(x,y) jalan mengelilingi ligkaran, t y. P(-1,0). t = 3/2π, maka P(0,-1) t>2π, perlu lebih 1 putaran t<2π, maka = t

Jika t = π, maka P setengah C P(x,y) jalan mengelilingi ligkaran, t y. P(-1,0). t = 3/2π, maka P(0,-1) t>2π, perlu lebih 1 putaran t<2π, maka = t Fungsi Trigonometri Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan (C), dengan jari-jari 1 dan pusat dititik asal. X 2 + y 2 = 1 Panjang busur AP = t Keliling C = 2π y Jika t = π, maka P setengah C P(,y)

Lebih terperinci

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS MODUL 1 Teori Bilangan Bilangan merupakan sebuah alat bantu untuk menghitung, sehingga pengetahuan tentang bilangan, mutlak diperlukan. Pada modul pertama ini akan dibahas mengenai bilangan (terutama bilangan

Lebih terperinci

Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya

Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya 119 ISSN : 189-857 Kesulitan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas Ii Smun 4 Palangka Raya Atin Supriatin atinatin45@gmail.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Learning Outcome Rencana Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat ) Menentukan nilai turunan suatu fungsi di suatu titik ) Menentukan nilai koefisien fungsi sehingga

Lebih terperinci

Asimtot.wordpress.com FUNGSI TRANSENDEN

Asimtot.wordpress.com FUNGSI TRANSENDEN FUNGSI TRANSENDEN 7.1 Fungsi Logaritma Asli 7.2 Fungsi-fungsi Balikan dan Turunannya 7.3 Fungsi-fungsi Eksponen Asli 7.4 Fungsi Eksponen dan Logaritma Umum 7.5 Pertumbuhan dan Peluruhan Eksponen 7.6 Persamaan

Lebih terperinci

INTEGRAL PARSIAL DENGAN TEKNIK TURIN. Mintarjo SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul

INTEGRAL PARSIAL DENGAN TEKNIK TURIN. Mintarjo SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul INTEGRAL PARSIAL DENGAN TEKNIK TURIN Mintarjo SMK Negeri Gedangsari Gunungkidul email : tarjamint@gmailcom Abstrak Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal Salah satu cabang

Lebih terperinci

II. FUNGSI. 2.1 Pendahuluan

II. FUNGSI. 2.1 Pendahuluan II. FUNGSI. Pendahuluan A. Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat:. menyebutkan definisi fungsi;. menyebutkan macam-macam variabel dalam fungsi; 3. membedakan antara variabel

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATEMATIKA SD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KTSP

PENYUSUNAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATEMATIKA SD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KTSP PENYUSUNAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATEMATIKA SD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KTSP PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH KALKULUS Integral Turunan Limit

MAKALAH KALKULUS Integral Turunan Limit MAKALAH KALKULUS Integral Turunan Limit KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaiakan makalah ini tepat waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan erat kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. Dimana kegiatan pembelajaran tersebut diciptakan oleh guru dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Kegiatan

Lebih terperinci

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd i DAFTAR ISI BAB I. BILANGAN KOMPLEKS... 1 I. Bilangan Kompleks dan Operasinya... 1 II. Operasi Hitung Pada Bilangan Kompleks... 1 III.

Lebih terperinci

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU SILABUS Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Ungguan BPPT Darus Sholah Jember kelas : XII IPA Semester : Ganjil Jumlah Pertemuan : 44 x 35 menit (22 pertemuan) STANDAR 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Turunan Fungsi dan Aplikasinya Bab 8 Sumber: www.duniacyber.com Turunan Fungsi dan Aplikasinya Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan turunan fungsi; menggunakan turunan

Lebih terperinci

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Himpunan dan Fungsi Dr Rizky Rosjanuardi P PENDAHULUAN ada modul ini dibahas konsep himpunan dan fungsi Pada Kegiatan Belajar 1 dibahas konsep-konsep dasar dan sifat dari himpunan, sedangkan pada

Lebih terperinci

KALKULUS 1 UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KALKULUS 1 UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KALKULUS UNTUK MAHASISWA 9 CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAB I PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Dalam Uraian

Lebih terperinci

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x) II. TINJUAN PUSTAKA 2.1. Limit Definisi lim f(x) = L, dan mengatakan limit f (x) ketika x mendekati a sama dengan L, jika dapat dibuat nilai f (x) sebarang yang dekat dengan L dengan cara mengambil nilai

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Limit Fungsi Pertemuan - 2

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Limit Fungsi Pertemuan - 2 a home base to eellene Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 0 SKS : 3 SKS Limit Fungsi Pertemuan - a home base to eellene TIU : Mahasiswa dapat memahami it ungsi TIK : Mahasiswa mampu menyelesaikan it ungsi

Lebih terperinci

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4) LIMIT FUNGSI A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.. Limit a Contoh A.:. ( ) 3 Contoh A. : 4 ( )( ) ( ) 4 Latihan. Hitunglah nilai it fungsi-fungsi berikut ini. a. (3 ) b. ( 4) c. ( 4) d. 0 . Hitunglah

Lebih terperinci

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n Kalkulus II Diferensial dalam ruang berdimensi n Minggu ke-9 DIFERENSIAL DALAM RUANG BERDIMENSI-n 1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih 2. Diferensial Parsial 3. Limit dan Kekontinuan 1. Fungsi Dua Peubah atau

Lebih terperinci

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs ariefikhwanwicaksono@gmail.com masawik.blogspot.com @awik1212 Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika

Lebih terperinci

Matematika I : Limit. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 79

Matematika I : Limit. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 79 Matematika I : Limit Dadang Amir Hamzah 2015 Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 1 / 79 Outline 1 limit Introduction to Limit Rigorous Study of Limits Limit Theorem Limit Involving Trigonometric

Lebih terperinci

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan BAGIAN KEDUA Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan 51 52 Hendra Gunawan Pengantar Analisis Real 53 6. FUNGSI 6.1 Fungsi dan Grafiknya Konsep fungsi telah dipelajari oleh Gottfried Wilhelm von Leibniz

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN REAL

SISTEM BILANGAN REAL DAFTAR ISI 1 SISTEM BILANGAN REAL 1 1.1 Sifat Aljabar Bilangan Real..................... 1 1.2 Sifat Urutan Bilangan Real..................... 6 1.3 Nilai Mutlak dan Jarak Pada Bilangan Real............

Lebih terperinci

BAB I SISTEM BILANGAN REAL

BAB I SISTEM BILANGAN REAL BAB I SISTEM BILANGAN REAL A. Sistem Bilangan Real Sistem bilangan real sangat erat kaitannya dengan kalkulus. Sebagian dari kalkulus berdasar pada sifat-sifat sistem bilangan real, sehingga sistem bilangan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11.54101/ Kalkulus 1 Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 4

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Kalkulus : TSP-102 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menggunakan

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada. Turunan Fungsi q Definisi Turunan Fungsi Misalkan fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat a. Turunan pertama fungsi f di =a ditulis f (a) didefinisikan dengan f ( a h) f ( a) f '( a) lim

Lebih terperinci

Pengenalan Web PPPPTK Matematika

Pengenalan Web PPPPTK Matematika I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Pengenalan Web PPPPTK Matematika GY A Y O M AT E M A T AK A R Ekawati, S.Si. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

MA5032 ANALISIS REAL

MA5032 ANALISIS REAL (Semester I Tahun 2011-2012) Dosen FMIPA - ITB E-mail: hgunawan@math.itb.ac.id. August 16, 2011 Pada bab ini anda diasumsikan telah mengenal dengan cukup baik bilangan asli, bilangan bulat, dan bilangan

Lebih terperinci

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 1 (2018), hal 41-46. ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI Analisis kompleks salah satu cabang matematika

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 9 halaman Mata Kuliah : Kalkulus Kode

Lebih terperinci

Bahan Ajar. Limit Fungsi Aljabar. (Edisi 1,00) Disusun Oleh : Fendi Alfi Fauzi

Bahan Ajar. Limit Fungsi Aljabar. (Edisi 1,00) Disusun Oleh : Fendi Alfi Fauzi Bahan Ajar Limit Fungsi Aljabar (Edisi 1,00) Disusun Oleh : Fendi Alfi Fauzi Fendi Alfi Fauzi Bahan Ajar Limit Fungsi Aljabar (Edisi 1,00) Tulisan ini bebas dibaca dan disebarluaskan kepada siapapun dengan

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA. Turunan UNIVERSITAS NEGERI MANADO

MODUL MATEMATIKA. Turunan UNIVERSITAS NEGERI MANADO MODUL MATEMATIKA Turunan UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA 2008 1 KATA PENGANTAR Modul pembelajaran ini di rancang untuk membimbing peserta didik

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK. Jam pembelajaran per Pertemuan kelas 150 menit Pertemuan praktikum 0 menit Kegiatan lain

Satuan Acara Perkuliahan SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK. Jam pembelajaran per Pertemuan kelas 150 menit Pertemuan praktikum 0 menit Kegiatan lain Satuan Acara Perkuliahan SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK A. INFORMASI UMUM Mata kuliah SS1131 Kalkulus 1 Jurusan Statistika/Komputasi Statistika Tgl berlaku Oktober 2014 Satuan kredit semester 3 SKS Bidang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi: Statistika Fakultas: Sains dan Matematika Mata Kuliah: Kalkulus I Kode: AST21-312 SKS: 3 Sem: I Dosen Pengampu: Drs. Agus Rusgiyono, M.Si., Sutrisno, S.Si,

Lebih terperinci

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS) 11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS) 11.1 Definisi dan Limit Fungsi Monoton Misalkan f terdefinisi pada suatu himpunan H. Kita katakan bahwa f naik pada H apabila untuk setiap x, y H dengan x < y berlaku

Lebih terperinci