DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN"

Transkripsi

1 I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Kalkulus Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Setiawan, M.Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA 009 TM Quality System TK KA TI PP PP Oleh: Drs. Quality Endorsed Company ISO 900: 000 Lic no:qec 96 SAI Global

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya, bahan ajar ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini digunakan pada Diklat Guru Pengembang Matematika SMK Jenjang Dasar Tahun 009, pola 0 jam yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika Yogyakarta. Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam usaha peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan diklat. Diharapkan dengan mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana pemahaman terhadap mata diklat yang sedang/telah diikuti. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati dan pelaku pendidikan, kami berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna peningkatan mutu pembelajaran matematika di negeri ini. Demi perbaikan bahan ajar ini, kami mengharapkan adanya saran untuk penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang. Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan alamat: Jl. Kaliurang KM. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos YK-BS Yogyakarta 558. Telepon (07) 8877, 88575, Fa. (07) ptkmatematika@yahoo.com Sleman, Mei 009 Kepala, Kasman Sulyono NIP

3 DAFTAR ISI Pengantar Daftar Isi.. Peta Kompetensi Skenario Pembelajaran. Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Tujuan Penulisan C. Sasaran D. Ruang Lingkup Penulisan. E. Pedoman Penggunaan... Bab II LIMIT FUNGSI... A. Latar Belakang B. Limit Fungsi Aljabar... C. Memahami Limit Fungsi Secara Intuitif D. Limit Fungsi Trigonometri... E. Limit Fungsi Eksponensial... F. Kontinuitas.. Bab III TURUNAN SUATU FUNGSI. A. Turunan Fungsi Aljabar. B. Turunan Fungsi Trigonometri... C. Turunan Fungsi Tersusun (Fungsi Komposit)... D. Turunan Fungsi Logaritma E. Turunan Fungsi Eksponen sial.. F. Turunan Fungsi Implisit G. Turunan Jenis Lebih Tinggi.. H. Fungsi Naik dan Fungsi Turun.. I. Nilai Stasioner Fungsi... J. Menentukan Maksimum dan Minimum Dengan Menggunakan Turunan Kedua.. K. Penerapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi. ii i ii iv v

4 Bab IV KALKULUS INEGRAL.. A. Integral Taktentu.. B. Integral Tentu. 56 Daftar Pustaka 65 iii

5 PETA KOMPETENSI KALKULUS DASAR. Kompetensi Memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan konsep-konsep limit fungsi, turunan dan integral, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.. Sub Kompetensi Mampu mengembangkan keterampilan siswa dalam menentukan limit suatu fungsi dengan pendekatan intuitif dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Mampu mengembangakan ketrampilan siswa dalam menentukan turunan suatu fungsi, maksimum dan minimum dan memecahkan persoalan maksimum dan minimum Mampu mengembangakan ketrampilan siswa dalam menentukan integral tentu dan tak tentu dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Lingkup Materi Limit fungsi baik secara intuitif maupun formal Fungsi turunan, perilaku fungsi, maksimum dan minimum Integral baik integral tentu maupun integral tak tentu iv

6 SKENARIO PEMBELAJARAN Pendahuluan dan Apersepsi Tujuan Ruang Lingkup Pengetahuan prasyarat nilai-nilai tak tentu Penyampaian Konsep Limit Fungsi Memahami limit fungsi secara intuitif Berdiskusi melacak limit fungsi yang dahasilkan dari pendekatan intuitif dengan pendekatan formal Merefleksi diri dengan Latihan Melanjutkan limit fungsi trigonometri, eksponen dan logaritma, dan evaluasi diri mengenai limit Berdiskusi pemecahan masalah tentang limit fungsi-fungsi aljabar, trigonometri, eksponen dan logaritma Refleksi diri Informasi diskusi eksplorasi deferensial dan perilaku fungsi, nilai maksimum dan minimum dan evaluasi diri Setelah berhasil dengan refleksi Latihan Diskusi perilaku fungsi, seperti fungsi naik, turun, stasioner Refleksi diri dengan Latihan dengan Latihan Penutup Kesimpulaan Penugasan Informasi, diskusi dan eksplorasi tentang Integral, diawali konsep dasarnya, integral tak tentu dan integral tentu dan refleksi diri v

7 BAGIAN I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Mengacu pada Permendiknas no tahun 006 tentang Standar Isi, disebutkan bahawa mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah 5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah Memperhatikan butir-butir tujuan di atas, maka kedudukan kalkulus dalam Standar Isi Mata Pelajaran Matematika, akan menjadi cukup sentral, sehingga materi ini harus mendapatkan perhatian yang cukup serius menyangkut masalah penguasaan materi, pemilihan metoda pembelajaran yang pas dan penentuan strategi serta teknik mengajar yang serasi. Namun demikian melihat kenyataan di lapangan baik lewat monitoring dan evaluasi bagi para alumnus penataran di PTK Matematika maupun diskusi-diskusi di MGMP, ternyata materi ini kadang-kadang masih dijumpai kendala di lapangan. Oleh karena itu pembahasan mengenai materi kalkulus ini perlu mendapatkan porsi yang memadai pada penataran-penataran guru matematika, terutama yang diselengggarakan oleh PTK Matematika Yogyakarta. Di samping itu kalkulus merupakan salah satu materi yang memiliki cakupan aplikasi yang sangat luas, baik dalam tubuh matematika itu sendiri, maupun dalam cabangcabang lmu-ilmu yang lain, seperti dalam bidang sains, teknologi, ekonomi dan sebagainya. Oleh karena itu para siswa terlebih-lebih guru matematika SMK harus mendapat bekal materi kalkulus ini sebaik-baiknya. B. Tujuan Penulisan Tulisan ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan berupa wawasan kepada guru matematika SMK dengan harapan :

8 . lebih memahami materi kalkulus untuk SMK dan beberapa pengembangannya, terutama masalah limit fungsi, integral dengan substitusi dan integral parsial yang ternyata nasih banyak dijumpai kendala di lapangan.. dapat digunakan sebagai salah satu referensi masalah-masalah pengajaran matematika SMK pada pertemuan-pertemuan MGMP Matematika SMK di daerah.. memperluas wawasan keilmuan dalam matematika, dan khusunya masalah kalkulus SMK, sehingga guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga mudah diterima oleh siswa. C. Sasaran Tulisan ini disusun untuk menjadikan bahan penambah wawasan : a. para peserta penataran diklat guru-guru pengembang matematika SMK, oleh PTK Matematika Yogyakarta. b. para rekan guru matematika SMK pada umunya dan juga para pemerhati pengajaran matematika. D. Ruang Lingkup Penulisan. Ruang lingkup bahan penataran ini meliputi a. limit fungsi dan kontinuitas. b. kalkulus diferensial. c. kalkulus integral E. Pedoman Penggunaan. Bahan penataran ini merupakan salah satu acuan dalam memahami materi tentang kalkulus, untuk memahami isi paket ini dengan baik hendaknya terlebih dulu dicermati uraian materi beserta contoh-contohnya dengan seksama, kemudian baru mencoba soal-soal latihan yang telah disediakan, sesuai dengan topik yang tengah dipelajarinya.

9 Bab II LIMIT FUNGSI A. Latar Belakang Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan banyak diterapkan secara luas pada cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain, misalnya pada cabang sains dan teknologi, pertanian, kedokteran, perekonomian dan sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas tiga pokok bahasan, pokok utama dari kalkulus yakni limit fungsi, diferensial fungsi dan integral fungsi. Sebenarnya ada dua cabang dalam kalkulus itu sendiri, yakni kalkulus diferensial dan kalkulus integral, dan jika diperhatikan inti dari pelajaran kalkulus adalah memakai dan menentukan limit suatu fungsi. Bahkan secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan sebagai pengkajian tentang limit. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep dan macammacam fungsi diberbagai cabang ilmu pengetahuan serta sifat-sifat dan operasi limit suatu fungsi merupakan syarat mutlak untuk memahami kalkulus diferensial dan kalkulus integral. B. Limit Fungsi Aljabar. Pengertian Menuju Limit Fungsi: Augustin Louis Cauchy ( ) Untuk memberi motivasi agar siswa lebih tertarik untuk mempelajari kalkulus, maka perlu diceriterakan sejarah dari Augustin Louis Cauchy ( ), sesorang yang sangat besar jasanya dalam pengembangan kalulus. Menyangkut definisi limit yang kita kenal sekarang ini adalah salah satu dari hasil yang andil dari Cauchy. Augustin Louis Cauchy lahir di Paris, dan me- ngenyam pendidikan di Ecole Polytechnique. Karena kesehatannya yang buruk maka dia dinasihatkan untuk memusatkan pikirannya pada matematika. Salah satu penemuannya adalah kalkulus. Secara historis kalkulus telah ditemukan pada abad ke tujuh belas, namun demikian sampai pada masa Cauchy dirasa bahwa landasan kalulus dirasa belum mantap. Berkat upaya yang dilakukan oleh Cauchy dan para sahabatnya seperti Gauss, Abel dan Bolzano maka dapat ditentukan ketelitian baku.

10 Kepada Cauchy kita patut berterima kasih atas andilnya meletakkan landasan yang kokoh untuk pengembangan kalkulus yakni definisi konsep limit secara formal yang fundamental. Untuk dapat memahami konsep limit dengan baik, perlu kiranya kita renungkan suatu parado yang dikemukan oleh Zeno (95 5 SM), sebagai berikut. Berdasar mitologi Yunani, diceriterakan pahlawan Perang Troya yang terkenal adalah Achilles. Jago lari ini berlomba lari dengan seekor kura-kura, yang telah menempati posisi separo dari jarak yang meski ditempuh oleh Achilles. Katakan pada posisi start Achilles 0 km dari titik start, maka kura-kura berada pada posisi km di depan, dan dengan kecepatan Achilles dua kali kecepatan kura-kura. Begitu Achilles sampai km, maka kura-kura telah sampai pada posisi,5 km, dan pada saat Achilles mencapai,5 km, maka kura-kura telah sampai pada posisi,75 km, begitu Achilles sampai di posisi,75 km, kura-kura telah sampai pada posisi,875 km. Pertanyaannya kapan Achilles dapat menyusul kura-kura?. Kalau kegiatan ini diteruskan secara terus menerus maka Achilles bagaimanapun juga tidak akan pernah dapat menyusul kura-kura!. Aneh bukan?. Namun semua orang tahu bahwa dalam dunia nyata Achilles pasti mampu menyusul kura-kura. Parado yang diketengahkan oleh Zeno ini, dapat dijadikan landasan pemikiran untuk memahami konsep tentang limit fungsi, yang menjadi landasan dari kaluklus baik kalkulus diferensial, maupun kalkulus integral. C. Memahami Limit Fungsi Secara Intuitif. Menggunakan persegi yang sisinya a

11 Kegiatan awal yang dapat digunakan untuk mengawali memahami konsep limit, adalah sebagai berikut. Pandanglah suatu luasan berbentuk persegi yang sisinya satuan. Suatu persegi yang sisinya satuan, sehingga luasnya satuan luas. Luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah stuan Luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah + satuan Luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah sauan Begitu dan seterusnya, jika kegiatan ini kita lakukan terus-menerus maka jumlah luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah mendekati satuan luas. Jadi hasil penjumlahan dari adalah mendekati 8 6 Pengertian limit secara intuitif adalah berangkat dari pengertian mendekati di atas. 5

12 . Limit Fungsi secara Intuitif dengan Ilustrasi Grafik Perhatikan contoh di bawah ini Pandanglah fungsi y o f() dengan domain f() D f { R, } untuk, jika dicari nilai fungsi - 0 f() 0 0 tidak tentu. Kita cari nilai-nilai f() untuk mendekati. Kita dapat memperhatikan nilai fungsi f() di sekitar seperti tampak pada tabel. Gb.. berikut :,90,99,999,999,00,0, f(),90,99,999,999,00,0, Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendekati baik dari kiri maupun dari kanan, nilai fungsi tersebut makin mendekati, dan dari sini dikatakan bahwa limit f() untuk mendekati sama dengan, dan ditulis lim f () lim. n Dari pengertian inilah yang disebut pengertian limit secara intuitif, sehingga : Definisi limit secara intuitif, bahwa yang dimaksud dengan lim f() L n c adalah bilamana dekat tetapi berlainan dari c, maka f() dekat ke L.. Limit Fungsi Secara Formal Secara matematis dapat dimaklumi bahwa banyak yang berkeberatan dengan definisi limit secara intuitif di atas, yaitu penggunaan istilah dekat. Apa sebenarnya makna dekat itu?. Seberapa dekat itu dapat dikatakan dekat?. Untuk mengatasi masalah di atas Augustine Louis Cauchy berhasil menyusun definisi tentang limit seperti di bawah ini yang masih kita gunakan sampai sekarang. Pengertian limit secara intuitif di atas jika diberi definisi formal adalah sebagai berikut. Definisi : Dikatakan lim f ( ) L, adalah bahwa untuk setiap ε > 0 yang diberikan c berapapun kecilya, terdapat δ > 0 yang berpadanan sedemikian hingga f() L < ε untuk setiap 0 < c < δ. 6

13 Dengan menggunakan definisi limit di atas dapat dibuktikan teorema-teorema pokok tentang limit suatu fungsi sebagai berikut :. lim k k, jika k suatu konstanta. c. lim (a + b) ac + b c. lim k f() k lim f() c c. lim f () ± g() lim f () ± lim g() c c c 5. lim f ().g() lim f (). lim g() c c c 6. Hukum substitusi : Jika lim g() L dan lim f() f(l), maka lim f(g()) f(l) c c c 7. lim jika lim g() L dan L 0. c g() L c 8. lim f() f() lim c, jika lim g() 0. c g() lim g() c c 9. Teorema Apit : Misalkan f() g() h() pada setiap interval yang memuat c dan dipenuhi : lim f() lim h() L maka lim g() L. c c c Bukti-bukti dari teorema-teorema limit utama di atas di antaranya adalah :. Buktikan lim k k. k c Bukti : Untuk setiap bilangan positip ε > 0 berapapun kecilnya akan didapat δ > 0 sedemikian untuk setiap pada c < δ dipenuhi k k < ε. Dari k k 0, maka berapapun nilai δ > 0 yang diambil yang menyebabkan c < δ akan berakibat k k < ε.. Buktikan lim (a + b) ac + b. c Bukti : Untuk membuktikan teorema ini, berarti jika diberikan suatu ε > 0 betapapun kecilnya, akan ditemukan δ > 0 sedemikian hingga 0 < c < δ (a + b) (ac + b) < ε. Sekarang dari (a + b) (ac +b) a ac a( ) a c. ε Kelihatan bahwa δ akan memenuhi persyaratan di atas. a ε Sehingga jika diberikan ε > 0 betapapun kecilnya dan dipilih δ maka a 7

14 0 < c < δ menunjukkan : (a + b) (ac b) a ac a( c) < a c < a Dengan demikian terbuktilah teoremanya. ε ε a Dengan jalan yang sama dapat dibuktikan sifat-sifat limit yang lain. Contoh. Hitung lim ( + 8) Jawab : Dengan menggunakan teorema substitusi lim ( + 8) Contoh. + Tentukan lim + Jawab : Faktorkan dulu sebab jika disubstitusikan langsung diperoleh 0 0. lim + ( + )( ) lim + ( + ) lim - 7 karena - maka pecahan dapat disederhana - kan. Contoh. Tentukan nilai lim Penyelesaian : Cara i ( lim lim ) ( + )( ) lim lim( + ) + karen Cara ii, misalkan y y untuk maka y, sehingga soal di atas menjadi 8

15 lim y lim y y (y + )(y ) lim y (y ) + Contoh : + Tentukan nilai dari lim Penyelesaian : + ( + ) ( lim lim. ( ) ( ( + ) () lim ( )( + + lim ( )( + + lim ) ) ). Pengertian Limit di Tak Hingga. Perhatikan fungsi f(), 0 yang domainnya semua bilangan real yang tidak nol. Jika kita cari nilai-nilai fungsi dekat dengan 0. 0, 0,0 0,00 0, y f() 0-0,000-0,00-0,0-0, - besar sekali disebut tak hingga

16 Apabila suatu bilangan baik positip maupun negatif yang sangat kecil maka nilai menjadi sangat besar, semakin dekat dengan nol, maka nilai menjadi semakin besar sekali, sehingga dikatakan lim 0 Catatan : Simbol dibaca tak hingga digunakan untuk melambangkan bilangan yang sangat besar yang tak dapat ditentukan besarnya, tetapi simbol ini tidak menunjuk suatu bilangan real yang manapun. Pengertian ketak hinggaan sebagaimana dipaparkan secara intuitif di atas secara formal didefinisikan sebagai berikut : Definisi : Fungsi f() mendekati tak hingga untuk c apabila untuk setiap bilangan positip M betapapun besarnya, adalah mungkin menemukan bilangan δ > 0 sedemikian hingga untuk setiap selain c jika dipenuhi c < δ akan berakibat f() > M dan ditulis lim f() c. y M yf() 0 X Contoh : Buktikan bahwa lim + (- ) Bukti : Untuk membuktikan itu berarti untuk setiap M > 0 yang diberikan betapapun besarnya adalah mungkin menemukan δ > 0 sedemikian hingga untuk setiap yang memenuhi < δ akan diperoleh M. ( ) > Dari M. ( ) > berarti (- ) <. M 0

17 Sehingga < Jika diambil δ ( ) < M ( ) < M. M, berarti untuk setiap pada < M M akan dipenuhi M. ( ) > Dari pertidaksamaan terakhir ini menunjukkan bahwa lim (- ) + Contoh. Tentukan lim Jawab : Secara intuitif jika dekat dengan maka akan mendekati 0, sehingga dapat difahami (secara intuitif) bila lim Dan jika ingin dibuktikan secara formal berarti untuk setiap bilangan M > 0 betapapun besarnya, adalah mungkin ditemukan δ > 0, sedemikian hingga untuk setiap pada < δ akan dipenuhi > M. Sedangkan limit fungsi untuk yang bernilai besar dapat didefinisikan sebagai berikut : Definisi : Jika f() terdefinisi untuk yang bernilai besar, kita katakan bahwa f() mendekati L sebagai limit untuk mendekati tak hingga, dan ditulis : lim f () L, bahwa apabila diberikan ε > 0 maka akan ditemukan suatu bilangan M sedemikian hingga dipenuhi f() L < ε apabila > M. Ilustrasi geometris dari pengertian di atas adalah sebagai berikut :

18 Y yf() L+ ε L- ε yl O M X Contoh. Pandanglah fungsi f() + Y sin Y + sin y + ε y y - ε O X Grafiknya beroskilasi terhadap garis y. Amplitudo dari oskilasinya semakin kecil menuju nol. Untuk, dan kurvanya terletak di antara y + ε dan y - ε jika > M Atau dengan kata lain : Jika besar, sin 0 dan f() L Contoh Tentukan lim ( + + ) Jawab :

19 lim( + ( + ) lim + ( + )( ) + ) ( lim lim lim ) ( ) + + D. Limit Fungsi Trigonometri B D r O C A Gb.. Misalkan dalam radian, dan 0 < < π, maka BC r sin dan AD r tan. Untuk mencari luas sektor AOB Luas sektor AOB Luas seluruh lingkaran π Luas sektor AOB πr π Sehingga luas sektor AOB. πr r π Dari bangun di atas diperoleh : Luas AOB < luas juring AOB < luas AOD ½. OA. BC < ½ r < ½. OA. AD ½. r. r sin < ½ r < ½. r. r tan ½ r sin < ½ r < ½ r tan sin < < tan.. (i) Dari (i) diperoleh : < < sin cos lim lim lim 0 0 sin 0 cos lim 0 sin Jadi lim 0 sin Dari sini dapat dikembangkan :

20 lim sin 0 lim 0 sin Dan untuk lim tan 0 lim sin 0.cos lim sin. 0 cos lim sin. lim 0 0 cos. Demikian juga dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa lim 0 tan Kesimpulan :. lim sin 0. lim 0 sin. lim tan 0. lim 0 tan Contoh Hitunglah : sin sin a. lim b. lim Penyelesaian : sin sin a. lim lim 0 0. sin sin b. lim lim c. tan lim 0 sin 5 c. lim 0 tan sin 5 tan lim sin 5. 5

21 E. Limit Fungsi Eksponensial a. Bilangan e n n n( n ) n( n )( n ) lim + lim n n n n n! n! n n lim n! n! n n! n n n n n !!! 5! Jika diambil sampai sepuluh tempat desimal diperoleh n lim +,78888 n n Nilai limit ini disebut bilangan e atau bilangan Euler (diambil nama sang penemu yaitu Leonard Euler matematikawan Austria ). Sehingga : n lim + e n n Limit ini dapat dikembangkan untuk setiap R dipenuhi lim + e Jika disubstitusikan u maka diperoleh rumus lim (+ ) 0 e Contoh tentukan lim + + Jawab : lim + + lim + lim lim + e. ( + 0) e

22 Logaritma yang mengambil e sebagai bilangan pokok disebut logaritma naturalis atau logaritma Napier, dan ditulis dengan notasi ln, sehingga ln e log. Dari lim (+ ) 0 a lim 0 a lim 0 a e, log (+ ) log (+ ) maka a ln e ln a log e a log lim ( ) + 0 a log e log (+ ) lim.. (i) 0 ln a Misalkan a log ( + ) y + a y a y Untuk 0, maka a y yang berarti y 0, sehingga persamaan (i) Sehingga : y lim y 0 a ln a a y lim y 0 y Atau secara umum : ln a a lim ln a 0 Jika disubstitusikan a dengan e e e lim ln e atau lim 0 0 e a e b Contoh : Tentukan lim 0 a b a e e e e Jawab : lim lim 0 0 b + a b a e lim - 0 a b e e lim.a -. b 0 a b. a. b a b 6

23 Latihan Tentukan nilai limitnya. lim ( ). lim (misal: y ) 6. + lim + 5. lim lim 6. lim 0. lim 7. lim lim 8. lim ( ) lim 9. lim 7. 7 lim 0. lim ( n) lim. lim + n 9. + ( (n -) lim. lim n lim. lim n n. lim. lim n n n n - 5. lim 5. Hitung lim 6. Tentukan limit U n dari barisan 0, ; 0, ; 0, ; 0, 7. Tentukan limit U n dari barisan 0,, 0,, 0,, 0, 8. Tentukan limit suku U n dari barisan Petunjuk : kuadratkan,,,, 9. Tentukan limit suku U n dari barisan... 6, 6 6, 6 6 6, ,... 7

24 0. Tentukan limit U n dari barisan berikut 6 n,,,...,,... 5 n -.. lim 0 lim 0 sin tan sin sin. lim 0. lim 0 - cos 5. lim cotg 0 sin - sin a 6. lim 0 - a cos 7. lim 0 sin + cos - sin 8. lim π cos -+ sin tan π 9. lim + sin - cos 0. lim π - tan + 5. lim + ~.. lim ~ lim ~ lim 0 lim 0 lim 0 lim 0 e e a b -a e e b 8

25 +. lim ~ - 5. lim (+ ) 6. 0 lim 0 5 F. Kontiunitas y o f() Perhatikan fungsi pada bilangan real f() seperti pada grafik di samping. 0 Untuk diperoleh f() (tak tentu) 0 0 Gb.. sehingga grafiknya terputus di dalam hal ini dikatakan f() diskontinu di. Sedangkan untuk interval { <, R} dan interval { >, R} grafiknya berkesinambungan, dalam hal ini dikatakan f() kontinu di. Secara formal suatu fungsi dikatakan kontinu di c, jika dipenuhi : a. lim f() ada c b. f(c) ada c. lim f () f (c) c Jika pada suatu fungsi f() diskontinu di c, maka dapat dibuat sedemikian hingga f() f(c), maka dikatakan diskontuinitas di c ini dapat dihapuskan. lim c Contoh : 8 Tentukan diskontuinitas fungsi pada bilangan real f(). Jawab : fungsi rasional di atas akan diskontinu jika penyebutnya nol atau 0 ( + )( ) 0 - atau Sehingga f() diskontinu di - atau. 8 ( - )( + + ) Selanjutnya untuk lim lim ( + )( ) 9

26 Diskontinu di dapat dihapuskan dengan menetapkan definisi f(). Selanjutnya untuk - diperoleh lim lim + ( ) 8 6, sedangkan f(-) tidak terdefinisi. 0 ( ) 0 Sehingga diskontinu di - tidak dapat dihapuskan. Latihan Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi berikut. f() + di -. f() + di. f() + di -. f() di 6t 9 5. f() t di t 6. f() + untuk untuk > di Di titik mana saja f() diskontinu dan selidiki macam diskontinuitasnya Di titik mana saja f() diskontinu dan selidiki macam diskontinuitasnya. 9. Dengan grafik di titik mana saja (jika ada) fungsi ini diskontinu untuk < 0 f() untuk 0 untuk > 0. Tentukan a dan b agar fungsi : + untuk < - f() a untuk b + untuk > - kontinu di 0

27 Bab III TURUNAN SUATU FUNGSI A. Turunan Fungsi Aljabar Sesuatu yang bersifat tetap di dunia ini adalah perubahan itu sendiri, banyak kejadian-kejadian yang melibatkan perubahan. Misalnya gerak suatu obyek (kendaraan berjalan, roket bergerak, laju pengisian air suatu tangki), pertumbuhan bibit suatu tanaman, pertumbuhan ekonomi, inflasi mata uang, berkembangbiaknya bakteri, peluruhan muatan radioaktif dan sebagainya. Studi tentang garis singgung dan penentuan kecepatan benda bergerak yang dirintis oleh Archimedes (87 SM), Kepler (57 60), Galileo (56 6), Newton (6 77) dan Leibniz (66 76) dapat dipandang sebagai peletak dasar dari kalkulus diferensial ini. Namun para ahli berpendapat bahwa Newton dan Leibniz-lah dua orang yang paling banyak andilnya pada pertumbuhan kalkulus. Konsep dasar dari turunan suatu fungsi adalah laju perubahan nilai fungsi. y f(+ ) f() A α C B y y f() Perhatikan fungsi y f() pada domain (, + ) nilai fungsi berubah dari f() pada sampai dengan f( + ) pada +. y + y f( + ) y f() y f( + ) f() 0 Gb.. + y : disebut diferensi antara f( + ) dengan f() : disebut diferensi y f ( + ) f () disebut hasil basi diferensi. Jika B bergerak sepanjang kurva y f() mendekati A, maka diperoleh limit : f( + ) - f() lim 0 Nilai limit ini disebut derivatif f (turunan, laju perubahan nilai fungsi, hasil bagi dy dy diferensial) dari y f(), dan biasa ditulis dengan notasi atau y. (Notasi dan d d dibaca dy d inilah yang kita kenal dengan istilah notasi Leibniz) dy f( + ) f () Jadi : y lim. d 0

28 y Secara geometris, kita lihat bahwa perbandingan diferensi adalah gradien tali busur AB tan α. Jika 0 maka tali busur AB akan menjadi garis singgung di A sehingga : dy f( + ) f () y f () lim adalah gradien garis singgung pada kurva d 0 y f() di (, f()). Contoh Diketahui kurva dengan persamaan y +. dy Tentukan dan persamaan garis singgung kurva di. d Jawab : y + y + y ( + ) + ( + ) +. + ( ) + + y ( + ) + y ( + ) + ( + ) + dy y ( + ) + lim lim d 0 0 lim (( + ) + ) 0 + dy Untuk gradien garis singgung m.+ d y +. titik singgung (, ). Sehingga persamaan garis singgungnya : y ( ) y Contoh Tentukan fungsi turunan dari f() Jawab : y + y y (+ y ) (+ ) 6. ( + ). -. ( + ) (+ ). ( 6 ) ( + )

29 Sehingga y 6 ( + ). dy d y lim lim ( + ). Rumus-rumus turunan (derivatif) fungsi y f(). ) Fungsi konstanta y f() c f() + ) - f() c - c f () lim lim f() c f () 0 ) Derivatif f() n f () lim 0 lim 0 n ( + ) ( n + n n n n(n ) n. +! ( ) ( ) n ) n lim 0 n n-. n n - n(n ) +. n n(n )(n ). +.. n ( ) n f() n f () n n- ) Jika c suatu konstanta dan y c f(), maka dy cf( + ) - cf() lim d 0 f( + ) - f() lim ( 0 dy c.f () c. d Contoh : y 5 dy 5 y. ( ) y.5 0. d ) Jika u f() dan v g(), maka turunan fungsi y f() ± g() dapat dicari sebagai berikut :

30 dy (f( + ) + g( + ) - (f() + g()) lim d 0 f( + ) - f() g( + ) g() lim ( + 0 f () + g (). Dengan jalan yang sama dapat ditunjukkan bahwa y f() g() y f () - g () Jadi : y f() ± g() y f () ± g () 5) Jika u f() dan v g() dan y u.v maka y u.v f(). g() dy f( + ).g( + ) - f().g() y lim d 0 f( + ).g( + ) - f().g( + ) + f().g( + ) - f().g() lim 0 f( + - f() g( + ) g() lim (.g( + ) + f ()( 0 f ().g() + f(). g () u v + uv Jadi y uv y u v + uv 6) Jika u f() dan v g(), sedemikian hingga g() 0 pada intervalnya dan y u f (), maka v g() f ( + ) f () ( ) g( + ) g() y lim f( + ).g() - f().g( + ) lim.g( + ).g() f( + ).g() - f().g() - f().g( + ) + f().g() y lim.g( + ).g() f( + ) - f() g( + ) g() ( ).g() f ()( lim g( + ).g() f ().g() f ().g () u v uv (g() v Jadi y u u v uv y v v

31 Contoh Tentukan f () untuk f() + + Jawab : f() maka mengingat. ( + ). f() ( ) 6 6 u u v uv ( ) diperoleh v v B. Turunan Fungsi Trigonometri sin( + ) -sin a. y sin y lim sin cos lim 0 sin lim. cos + 0. cos( + 0) cos Analog y cos y sin. sin u u v uv b. y tan y dengan mengingat ( ) cos v v cos - sin (-sin ) y (cos ) cos + sin sec cos cos Analog y tan y sec c. y sec y y cos 0.cos -.(-sin ) sin. cos cos tan. sec Analog y csc y cot csc. cos 5

32 Jadi : y sin y cos y cot y csc y cos y sin y sec y sec tan y tan y sec y cosec y csc cot. C. Turunan Fungsi Tersusun (Fungsi Komposisi) Misalkan y f() di mana u g(), menentukan fungsi tersusun y (fo g)() f(g()) dan apabila g mempunyai turunan di, dan f mempunyai turunan di u g() maka turunan fungsi komposisi (fo g)() ditentukan dengan rumus : (fo g) () f (g()).g () atau dengan notasi Leibniz : dy dy. du d du d Rumus ini dikenal dengan nama aturan rantai. Cara yang mudah untuk mengingat aturan rantai adalah : Variabel kiri Variabel antara Variabel kanan y f(u) dan u g() dy dy. du du du d Turunan variabel Turunan variabel Turunan variabel kiri terhadap kiri terhadap antara terhadap variabel kanan variabel antara variabel kanan Aturan rantai tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut : Bukti : Misalkan y f(u) dan u g(); g mempunyai turunan di dan f mempunyai turunan di u g(). Apabila variabel bertambah dengan menjadi ( + ), maka u g() bertambah menjadi g( + bertambah menjadi f(g( + )), sebagaimana diagram di bawah ini : yang berubah ) dan y f(g()) 6

33 g() f(g()) + g(+ ) f(g(+ )) ) g f Pertambahan untuk u g() adalah g(+ ) g() + g(), dan dari hubungan ini akan diperoleh g() 0 apabila 0 f (g()) f(g( + ) ) - f(g()) Berdasar definisi umum turunan fungsi, maka turunan dari fungsi komposisi : (fοg) () (f o g)( + ) (f o g)()) lim 0 f (g( + ) f (g()) lim 0 f (g() g()) f (g()) lim 0 f (g() + g()) f (g()) g() lim 0 g() lim g() 0 f (g() g()) g( + ) g() lim g() 0 f (g()).g () (terbukti) Dan apabila aturan rantai di atas kita tulis dengan notasi Leibniz akan diperoleh : Jika y f() dan u g() maka dy d dy du du d Contoh Tentukan turunan fungsi f() ( ) 7 Jawab : Misal, u u 6 f() u 7 f () 7u 6. u Jadi f() ( ) 7 f () 7( ) ( ) 6. Dalil Rantai di atas dapat dikembangkan lebih lanjut. Jika y f(u), u g(v) dan v h(), maka 7

34 (fo g) () f (g()).g () dy dy d dv.. d du dv d Begitu dan seterusnya. Contoh Jika f() sin ( 5), maka tentukan f (). Jawab : Misal u sin( 5) dan v 5, sehingga dv v 5 d du u sin v cos v dv y u dy u du df () df () du dv f ().. d du dv d. u. cos v. 6 sin ( 5). cos( 5) D. Turunan Fungsi Logaritma a. Pandanglah fungsi f() ln ln( + ) - ln f () lim 0 ln( + ) lim 0. lim ln e. 0 Jadi f() ln f () b. Jka f() a log, maka ln f() f () ln a ln a Jadi f() a log f () ln a 8

35 E. Turunan Fungsi Eksponensial a. Jika f() e g(), maka ln f() ln e g() g(). ln e ln f() g() jika kedua ruas diturunkan.f () g (), sehingga f () f(). g () e g(). g () f () Jadi f() e g() f () e g(). g () Contoh 5 Jika y e, maka y e. e Sehingga y e y e b. Untuk fungsi eksponensial y a g(), maka ln y ln a g() ln y g(). ln a jika kedua ruas diturunkan, maka.y g (). ln a y y. g (). ln a y a g(). g (). ln a Jadi y a g() y a g(). g (). ln a Contoh 6 Jika y, maka y.6.ln 6..ln F. Turunan Fungsi Implisit Jika y f(), maka turunan fungsi implisit F(,y) c adalah dengan memandang y fungsi dari. Contoh 7 Tentukan y jika + y + y Jawab : d d ( + y + y ) () d d + y + y + y. y 0 ( + y)y y + y y. + y 9

36 G. Turunan Jenis Lebih Tinggi df () Andaikan fungsi turunan pertama f () atau dari suatu fungsi adalah suatu d fungsi yang dapat didiferensialkan pada, maka turunan dari turunan pertama ini, d f () disebut turunan kedua, dan ditulis dengan notasi f (). d Demikian juga andaikan turunan kedua ini fungsi yang dapat didiferensialkan, maka turunan dari turunan kedua ini disebut turunan ketiga dan ditulis dengan notasi f () d f (). d Begitu dan seterusnya turunan dari turunan ke n- disebut turunan ke-n dan ditulis n dengan notasi f (n) d f () (). n d Contoh 8 d f () Tentukan jika f() 5 5 d Jawab : f() 5 5 f () 5 0 f () 0 0 f () 60 Contoh 9 n d f () Tentukan jika f() sin n d Jawab : df () π f() sin cos sin( +. ) d d f () π sin sin( +. ) d d f () π cos sin( +. ) d d f ( ) π sin sin( +. ) d.. n d f () π sin( + n. ). n d 0

37 Latihan Untuk soal nomor sampai dengan nomor tentukan f () dari. f() f() ( + ). f() ( ) 9. f() ( + )( ). f() ( ) + 0. f() 5. f(). f() + 5. f() -. f() ( + )( ) 6 6. f() ( + 6)( - ). f() (5 - )( + - ) f(). f() + 6. Diketahui f() Tentukan gradien garis singgung kurva di, dan persamaan garis singgungnya. 7. Diketahui fungsi f : ( + ) a) Tentukan rumus untuk turunan fungsi f () b) Tentukan laju perubahan fungsi pada - dan pada Jarak s meter yang ditempuh oleh bola golf yang menggelinding pada waktu t detik dinyatakan dengan s 5t t. a) Hitung kecepatan bola golf pada t s b) Kapan bola golf tersebut berhenti. 9. Tentukan persamaan garis singgung kurva dengan persamaan y ( - ) di titik yang absisnya. 0. Tentukan f () dari fungsi-fungsi di bawah ini a. f() 6 sin + cos h. f() sin + cos b. f() sin cos i. F() sin ( 5) sin c. f) j. f() sin 0 sin + cos tg d. f() ( 0 radian dengan menggunakan kesamaan sin - cos e. f() sec 80 o π radian), o radian f. f() k. f() tan( sin ). cos. Jika y f(), maka tunjukkan bahwa y f (). + ε., di mana jika 0 maka ε 0 Catatan : Sifat ini dapat digunakan untuk membuktikan aturan rantai : Jika y f(u) dan u g() maka y f (). + ε., di mana lim ε 0 0

38 y dy u y. + ε. du y dy u lim. lim + lim 0 du 0 0 u ε. dy d dy. du du d. Tentukan f () jika f() 7 sin( - 5)). Tentukan g () jika g() + 5 d y. Jika y sin maka + y... d. Jika y 5 sin, maka tentukan d d y. Tentukan d n y n y d jika y e k d 5. Tentukan jika y 0 d dy 6. Tentukan jika diketahui + y y. d 7. Jika y + sun y, maka tentukanlah y. dy 8. Tentukan jika diketahui : d a. y + y - y b. + c. y 8 d. - y + y 0 e. 6y 9. Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut : a. y e - b. y ( )e 5

39 c. y ln d. y log ( + ) e. y sin + H. Fungsi Naik dan Fungsi Turun y α g g y f() a g Misalkan kurva disamping menyajikan grafik fungsi y f(), sehingga terlihat bahwa untuk < a, diperoleh f () > 0, dikatakan f naik pada interval itu, karena gradien garisgaris singgung selalu positip di interval tersebut. Untuk > 0, gradien garis singgung-garis singgung selalu negatif sehingga f () < 0 dikatakan f turunan pada interval tersebut. Gb.. Sedang untuk a, gradien garis singgung dititik tersebut 0, garis singgungnya sejajar sumbu, sehingga f () 0, dalam hal ini f tidak naik dan tidak turun dan dikatakan f stasioner di a. Sehingga kurva y f() akan : (i) naik jika f () > 0 (ii) turun jika f () < 0 (iii) stasioner jika f () 0. Contoh Tentukan internal dimana fungsi f() + 7 naik atau turun. Jawab : f() + 7 f () ( + )( ) Gb.. ( + )( )

40 Melihat nilai positip dan negatifnya amsing-masing interval, dapat disimpulkan bahwa pada fungsi f() + 7 kurvanya naik pada interval < < 0 atau > turun pada interval < - atau 0 < <. I. Nilai Stasioner Fungsi Misal grafik fungsi y f() seperti tersaji dalam diagram berikut : Pada ketiga titik A, B dan C diperoleh f (a) y f (b) f (c) 0 ketiga garis singgungnya sejajar sumbu, dan f stasioner pada ketiga A titik tersebut. Untuk titik A, f () berubah tanda dari positip nol negatif, dikatakan f B mempunyai nilai balik maksimum y f() f(a) pada 0. C Untuk titik B, f () berubah tanda dari negatif nol negatif, dikatakan f mempunyai nilai 0 a b c belok hozontal f(b) pada b. Gb..5 Untuk titik C, f () berubah tanda dari negatif nol positif, dikatakan f mempunyai nilai balik negatif f(c) pada c. Kesimpulan : Jika f (c) 0, maka f(c) disebut nilai stasioner (kritis) dari f pada c, dan nilai stasioner mungkin berupa nilai balik maksimum, nilai balik minimum atau nilai belok horizontal. Contoh Tentukan nilai stasioner fungsi f() 5 5 dan tentukan pula macamnya. Jawab : f () ( + )( ) maksimum belok horizontal minimum Gb..6 Stasioner dicapai untuk f () 0 5 ( + )( ) 0 0 atau - atau. Untuk 0 f(0) maka f(0) 0 adalah nilai belok horizontal. Untuk f() maka f() - adalah nilai balik minimum.

41 Untuk - f(-).(-) 5 5.(-) maka f(-) adalah nilai balik maksimum. Contoh Dengan menggunakan kawat sepanjang 00 meter akan dibangun suatu kandang ayam yang berbentuk persegipanjang. Tentukan ukuran kandang agar luas kandang ayam tersebut maksimum. Jawab : Gb R Misalkan sisi panjang adalah dan 00 maka luas kandangnya. L() (00 ) 00 L () 00. Nilai stasioner dicapai jika L () Jadi agar luas kandang maksimum, ukurannya panjang satu sisi 50 m sedang sisi satunya (00 50) meter 50 meter. Sehingga bentuk kandangnya persegi. J. Penentuan Maksimum dan Minimum Dengan Menggunakan Turunan Kedua y Misalkan kurva y f() seperti pada gambar disamping, dikatakan kurva y f() terbuka ke bawah untuk a < < c dan kurva y f() terbuka y f() ke atas untuk c < < e. 0 a b c d e Untuk kurva yang terbuka ke atas, pada setiap titiknya nilai f () atau gradien garis singgungnya bertanda sama dan naik atau berubah tanda dari negatif ke positif. Gb..8 Hal ini menunjukkan bahwa fungsi turunan pertama f () adalah fungsi yang naik, yang berarti f () > 0. Sedangkan untuk kurva yang terbuka ke bawah, pada setiap titiknya nilai f () atau gradien garis singgungnya bertanda sama dan turun atau berubah tanda dari positif ke negatif. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi turunan pertama f () adalah fungsi yang turun, yang berarti f () < 0. Dari kecembungan atau kecekungan kurva di atas dapat ditarik kesimpulan. Jika f(a) adalah nilai stasioner maka (i) f(a) adalah nilai balik maksimum bila f (a) 0 dan f (a) < 0 (ii) f(a) adalah nilai balik minimum bila f (a) 0 dan f (a) > 0. Contoh Tentukan nilai maksimum dan minimum dari f() ( ) dengan metoda derivatif kedua. 5

42 Jawab : f() ( ) u 8 + f() 96 + ( )( 6) f() 96 ( ). Stasioner jika f () 0 ( )( 6) 0 atau 6 Untuk maka f() ( ) 8 dan f () ( ) -8 (negatif) Untuk 6 maka f(6) 6(.6) 0 f (6) (6 ) 8 (positif). Jadi f() 8 adalah nilai balik maksimum untuk dan f(6) 0 adalah nilai balik minimum untuk 6. Latihan. Tentukan interval dimana fungsi-fungsi di bawah ini naik ataukah turun. a. f() + 6 b. f() c. f() d. f() ( + ) e. f(0 +. Tentukan nilai stasioner dan jenisnya dari fungsi-fungsi di bawah ini a. f() 9 b. f() ( + ) 9 c. f() + d. f() - + e. f() cos + 7. Jumlah dua buah bilangan adalah 0. Tentukan masing-masing bilangan tersebut agar hasil kalinya maksimum.. Dengan mengambil tembok sebagai salah satu sisi, akan dibuat kandang ayam berbentuk persegipanjang dari pagar kawat sepanjang 0 m. tentukan ukuran kandang agar luas kandang maksimal. 5. Suatu bak penampung air yang direncanakan dibuat dari pelat aluminium yang cukup tebal yang harus menampung 6 dm. Tentukan ukuran tabung agar luas seluruh permukaannya minimum, jika a. tabung itu tanpa tutup b. tabung itu dengan tutup. 6. Diketahui parabol y 5, y 0. Suatu titik P(, y) terletak pada parabol tersebut. Tentukan jarak OP terpendek jika O pangkal koordinat. 7. Suatu kotak tanpa tutup yang alasnya berbentuk persegi, jumlah luas kelima sisinya dm. Tentukan ukuran kotak tersebut agar volumnya maksimum. 6

43 8. Diketahui kurva dengan persamaan y. Tentukan jarak terpendek titik A(, 0) ke kurva tersebut. 9. Suatu persegipanjang mempunyai luas 900 cm. Tentukan ukuran persegipanjang agar kelilingnya minimum. 0. Suatu proyek direncanakan selesai dalam hari yang akan menelan biaya 00 ( + 60 ) ribu rupiah. Berapa harikah proyek tersebut harus selesai, agar biaya minimum? K. Penerapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi Banyak masalah-masalah hubungan perekonomian merupakan hubungan fungsi, oleh karena itu pendiferensialan fungsi juga banyak diterapkan dalam bidang perekonomian. Berikut adalah beberapa penggunaan diferensial dalam bidang perekonomian yang bersifat sederhana.. Elastisitas Permintaan. Seperti diketahui di dalam hukum permintaan bahwa naik/turunnya harga mempengaruhi naik/turunnya permintaan. Jika harga suatu barang berubah, maka permintaan akan barang tersebut juga berubah. Yang dimaksud dengan elastisitas permintaan suatu barang terhadap harga adalah rasio antara perubahan relatif barang yang diminta terhadap perubahan relatif harga barang tersebut. Misalnya harga suat barang turun a% dan mengakibatkan naiknya permintaan b%, maka elastisitas permintaan akan barang tersebut adalah b %. a% Secara matematis : Jika fungsi permintaan adalah Q D f (P) maka QD E Q Q D D dq ed lim E P P 0 P dp P di mana : e D elastisitas permintaan D P Q E Q D persentase perubahan permintaan E P persentase perubahan harga. Secara umum : Ey Elastisitas fungsi y f() adalah e di mana : E e E y y Ey dy lim [ ]. 0 d y D 7

44 Contoh Fungsi permintaan akan suatu barang adalah : QD 0 p Hitunglah elastisitas barang pada tingka harga P 5 Jawab : QD 0 P Q D P dqd P P QD. P. dp Q D 0 P Elastisitas permintaan pada tingkat harga : P 5 adalah : 5 ed Dengan cara yang sama kita dapat menentukan elastisitas penawaran dan elastisitas produkai dengan menggunakan rumus : Jika fungsi penawaran : Q S f (P) maka e S % Q % P S E E Q P S Qs Q S dqs lim.. P dp P P 0 Jika fungsi produksi : P f(), P out put dan input maka : P % Q p E P P dp ep lim % P E 0 d P dp e P. d P Contoh Fungsi produksi suatu komoditi adalah P - Hitunglah elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan input sebanyak unit dan 9 unit. Jawab : P - P - 6 dp ep. ( 6). d P Pada ep ( 6.)... e P., 0 P Q S 8

45 Pada 9 e P 6 ( 6.9). ( , 5 96 ). Analisis Marginal Dalam ekonomi istilah marginal adalah istilah yang digunakan pada laju perubahan atau turunan fungsi. Jika C() biaya total untuk memproduksi unit suatu produk. R() pendapatan total dari penjualan unit produk P() keuntungan total yang diperoleh dari penjualan unit produk. Dari sini kita dapatkan hubungan : P() R() - C() sehingga : P () R () - C () P (), R () dan C () berturut-turut menunjukkan laju perubahan dari keuntungan, pendapatan dan biaya dari produksi dan penjualan unit produksi. Dalam istilah ekonomi : P () disebut keuntungan marginal. (suatu keuntungan tambahan berkenaan dengan tambahan satu unit output) R ( ) disebut penerimaan marginal (keuntungan tambahan berkenaan satu unit berkenaan dengan adanya satu unit tambahan output yang diproduksi atau dijual) C () disebut biaya marginal (biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit out put) Catatan : Jika biaya total c f(), maka biaya marginal c MC f"(), dan rata-rata c MC f () dan biaya rata-rata (ACD) X C Contoh Jika diketahui bahwa fungsi biaya total untuk memproduksi suatu barang komoditi adalah c + + Tentukan : a. Biaya marginal b. Biaya rata-rata, dan biaya rata-rata marginal. Jawab : a. C + + C + b. Biaya rata-rata (AC) C AC + + 9

46 AC + Contoh Suatu perusahaan pharmasi memproduksi suatu jenis obat dengan harga Rp 00,00 per unit. Jika biaya totalnya adalah : C() ,00 dan kapasitas produksi adalah unit, berapakah unit produk yang harus dijual agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya? Jawab : Banyaknya produk yang terjual misalnya buah, maka R() 00. Keuntungan P() R() - C() 00 - ( ,00 ). Karena kapasitas produksi adalah 0.000, maka interval : (0, 0.000). dp 00 - (80 + 0,006) 0-0,006 d dp Keuntungan maksimum diperoleh untuk 0, d 0-0, P() Keuntungan maksimum diperoleh ketika barang produksinya terjual unit. Latihan. Fungsi biaya total sebuah perusahaan elektronik adalah C() 0,0-0, + + dan fungsi permintaannya : D,5-0,5. Berapakah harga dan kwantitas barang sehingga memberikan laba maksimum?. Diketahui fungsi permintaan D - dan biaya rata-rata AC 5. Tentukan keuntungan maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut!. Diketahui fungsi permitaan D 6 - dan fungsi biaya total : C() + + Berapa jumlah barang yang harus dijual dan harga perunit barang agar diperoleh laba yang maksimum dan gambarlah grafiknya.. Fungsi biaya total C() Tentukan biaya marginal ketika 0; 00; Jika fungsi permintaan D 5 -, carilah elastisitas permintaan terhadap harga jika barang yang diterima adalah 0 unit; 5 unit; unit. 6. Fungsi penjualan terhadap suatu produk industri adalah R 00 - dan fungsi biaya totalnya C Tentukan besarnya hasil penjualan, biaya marginal dan jumlah barang yang terjual ketika laba maksimum. 7. Bila C() dola adalah biaya total memproduksi pelindung kertas dan 50 C() Tentukan : 5 a. tentukan fungsi biaya marginal. b. fungsi marginal untuk 0 0

47 c. biaya sebenarnya memproduksi pelindung kertas yang ke sebelas. 8. Bila C() dolar menyatakan biaya total memproduksi satuan barang dan C() 6 +. Tentukan :. a. fungsi biaya rata-rata. b. fungsi biaya marginal. c. tentukan minimum mutlaknya biaya rata-rata. 9. Fungsi biaya total C diberikan oleh C() Tentukan : a. jelajah C b. fungsi biaya marginal c. selang di mana biaya turun dan di mana naik. 0. Bila R() menyatakan pendapatan total yang diterima dari penjualan buah televisi dan R() 600. Tentukan : 0 a. fungsi pendapatan marginal b. pendapatan marginal untuk 0 c. pendapatan sebenarnya dari penjualan televisi ke duapuluh satu.

48 Bab IV KALKULUS INTEGRAL Kegunaan integral sebagai ilmu bantu dalam geometri, teknologi, biologi dan ekonomi tak dapat disangkal lagi. Orang yang tercatat dalam sejarah pertama kali mengemukakan ide tentang integral adalah Archimedes seorang ilmuwan bangsa Yunani yang berasal dari Syracusa (87 SM). Archimedes menggunakan ide integral tersebut untuk mencari luas daerah suatu lingkaran, daerah yang dibatasi oleh parabola dan tali busur dan sebagainya. Sejarah mencatat orang yang paling berjasa dalam hal pengembangan kalkulus integral adalah Georg Friederich Benhard Riemann (86 866). A. Integral Taktentu. Integral sebagai operasi invers dari turunan. Misalkan fungsi f adalah turunan dari fungsi F, yang berarti F() df() d f() Pandanglah pendiferensialan fungsi-fungsi di bawah ini F() F () f() F() + 5 F () f() F() 7 F () f() F() + c (c konstanta) F () f() Sekarang timbul pertanyaan apakah dari hubungan F () f() ini jika f() dikethui maka f() pasti dapat ditentukan? Suatu operasi mencari F() jika f() diketahui yang merupakan invers dari operasi pendiferensialan disebut operasi anti derivatif, anti diferensial, anti turunan yang biasa disebut Operasi integral. Dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anti turunan dari f() adalah F() + c, c konstanta. Dari pengertian bahwa integral adalah invers dari Operasi pendiferensialan, maka apabila terdapat fungsi F() yang diferensial pada interval [a, b] sedemikian hingga df() F ' d () f() maka anti turunan dari f() adalah F() + c, dan biasa kita tulis dengan notasi. f()d F() + c Notasi adalah notasi integral tak tentu. Catatan : Orang yang pertama kali memperkenalkan lambang sebagai lambang integral adalah Leibniz, yang disepakati sebagai slah seorang penemu dari Kalkulus. Dari contoh di atas diperoleh hasil d + c Dengan memperhatikan diferensial-diferensial di bawah ini: F() + c F () F() a + c F () a F() n n + (n+ ) n n+ + c F () n+ F() a n c F () n n a (n+ ) n+ a n

49 maka diperoleh integral fungsi-fungsi aljabar : () d + c () ad a + c n n+ () d + c,n n + n n+ () d + c,n n + Dari integral adalah invers diferensial maka d f() ± f() f() ± g()d a f()d a f()d (5) ( ) (6) - )d Jawab: ( ) d. + c Contoh. Tentukan ( + c Contoh. Integralkanlah ( ) 6 Jawab: ( ) d ( g + 6)d c c Mengingat pendiferensialan fungsi-fungsi yang lain; yaitu: Jika f() sin maka f () cos Jika f() cos maka f () -sin Jika f() tg maka f () sec Jika f() cotg maka f () -cosec Jika f() sec maka f () sec tg Jika f() cosec maka f () -cosec cotg Jika f() e maka f () e Jika f() ln maka f () Dengan mengingat integral adalah operasi invers dari pendiferensialan, maka akan diperoleh rumus-rumus pengintegralan.

50 (7) cos d sin + c (8) sin d -cos + c (9) sec d tan + c (0) csc d cot + c () sec tan d sec + c () csc cot d -csc + c () e d e + c d + () ln c Contoh. Gradien pada titik (,y) dari suatu kurva y f() diketahui memenuhi dy hubungan d dan melalui (, 5). Tentukan persamaan kurvanya. Jawab: dy Gradien kurva y f() adalah d Sehingga y ( ) d y. + c y + c Melalui (, 5) 5. + c 5 c Jadi persamaannya : y + 5 Jika suatu soal integral tak dapat diselesaikan dengan integral langsung, mungkin dengan mensubstitusi variabel baru soal tersebut dapat dipecahkan.. Pengintegralan Dengan Substitusi Menentukan integral fungsi yang dapat disederhanakan menjadi bentuk n ( f ()) d( f() ). Mengacu pada rumus pengintegralan bentuk maka pengintegralan u n d u n + n+ + c, n - n d n + n+ + c, n -, Contoh. Tentukan + d

51 Jawab : Misalkan u + maka du d Sehingga Contoh. : + d ( + )d ( + 6) 9 u. du u du. u + c 9 ( + ) + c. 9 Jawab : Misalkan u + 6 du ( + 6)d ( + )d du. ( + ) d du Sehingga : u 9 9 ( + 6) Contoh. Integralkanlah sin 5 9 u du 9. u + c 9 ( + 6) + c. d du 5 Jawab : sin d (sin ) sin d Misalkan u cos du - sin d sin d du Sehingga (sin ) sin d (- cos ) sin d ( u ) ( du). 5

52 Contoh. sin 5 5 cos 5 d Jawab : Misalkan u sin 5 du 5 cos 5 d du cos 5 d 5 sin 5 5 Latihan 5. 6 u 5 cos sin 6 ( u ( u u 7 sin d 5.( sin ) du u ) du 7 Tentukanlah : 5 9 u ) + c 9 5 sin 5. ( + ) d. ( + ) d 8 d. ( + ). d + 5. d 9 6)cos5d 5 + c ( u + u ) du cos + cos cos 5 + c sin 5.( sin 6).cos 5 d sin d 9. cos cos d 0. sin tg d. cos cot g d. sin tg( + )d ). cos( + 6

53 d 7. d sin d (- cos ) cos d 5. ( + sin ) d tan d + cos Tentukan pula antiderivatif dari soal-soal di bawah ini! 7. d ( + ) ( + )d 9. + d 0. (a + b) d. (a b) +. cos sin d d 5. sin cos d 6. cos d 7. sin d d 8. sin cos d. cos 5 d 9. ( + cos) sin 5 d. sin cos d 0. (tan sec ) d. Menentukan Hasil dari a d dengan Substitusi sin t atau ycost Bentuk-bentuk integral di atas dapat digunakan substitusi dengan menggunakan bantuan sketsa geometri. Contoh Tentukan d t Sehingga cos t d cos t.cos tdt cos tdt ( + cos t) dt Misalkan sin t sin t d cos t cos t 7

54 (t + sin t) + c Untuk mengembalikan hasil dalam t ini kembali ke variabel digunakan fungsi invers dari fungsi trigonometri, yang biasa kita kenal sebagai fungsi siklometri. Bahwa jika f() sin maka f () sin arc sin f() cos maka f () cos arc cos f() tan maka f () tan arc tan Dengan hubungan jika y sin maka arc sin y Dari persoalan di atas, dari d t + sin t + c t + sint.cos t + c sin t t arc sin yang berarti : d arc sin c arc sin + + c Contoh. Tentukan Jawab : t 9 d 9 Misalkan sin t sin t d cos t dt dan t arc 9 cos t 9 cos t Sehingga : 9 d cos t. cos tdt 9 cos tdt 9 ( + cos t) dt 9 (t + sin t) + c 9 (t + sint. cos t) + c 8

55 9 (arc sin 9 arc sin 9 +. ) + c c Contoh. Tentukanlah d + + t Misalkan tan t tan t d sec t dt sec t + + sec t Sehingga d + sec tdt ( tan t) sec t sec tdt tan t sin t cos t dt sin d(sin t) - sin t + c + c sin t c + c 9

56 Latihan 6 Tentukanlah integral dari soal-soal di bawah ini!. d.. 5 d.. d.. 5 d. d ( ) ( d a d 5 ) d ) (a d 5. 9 d d 6. a d d 7. 5 d 7. ( ) ( ( d ) d d 8. d + 7) d d 6 9. Integral Parsial Misalkan u dan v masing-masing fungsi yang diferensiabel dalam, maka diferensial dari y u.v adalah : d(u.v) u.dv + v.du dan jika kedua ruas diintegralkan, akan diperoleh : d (uv) udv + vdu uv udv + vdu atau : udv uv vdu 50

57 Rumus integral ini disebut rumus integral parsial dimana rumus ini biasa digunakan apabila vdu mudah dicari dalam upaya mencari penyelesaian dari udv yang secara langsung sulit. Contoh. Tentukan integral-integral : a. + d b. sin d Jawab : a. Misalkan u maka du d dan dv + maka v + d ( + ) d( + ) Sehingga + d. ( ) + + ( ) d ( + ) ( + ) d( + ) ( + ). ( + ) + c ( + ) ( + ) + c ( ) + + c b. Misal u du d dv sin d v sin d cos + c Sehingga sin d ( cos) ( cos) d cos + sin + c 9 Untuk soal-soal tertentu kadang-kadang diperlukan lebih dari sekali memparsialkan. Contoh. Tentukanlah cos( + ) d Jawab : Misalkan u maka du d dan dv cos( + ) d Maka v cos( + )d sin( + ) + c Sehingga : cos( + ) d ( sin( + ) sin( + ).d sin( + ) sin( + ) d. (i) Integral sin( + ) d dapat dicari dengan memparsialkan sekali lagi 5

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGANTAR KALKULUS Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. SETIAWAN, M. Pd. Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR

BAHAN AJAR DIKLAT PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR PPPPTK Matematika Kode Dok Revisi : F-PRO-00 : 0 BAHAN AJAR DIKLAT PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR Oleh : Drs. Setiawan, M.Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada. Turunan Fungsi q Definisi Turunan Fungsi Misalkan fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat a. Turunan pertama fungsi f di =a ditulis f (a) didefinisikan dengan f ( a h) f ( a) f '( a) lim

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada tiga

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada tiga PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA Pembelajaran Kalkulus SMA (Bagian I) Penulis: Drs. Setiawan, M.Pd. Penilai: Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed. Editor: Hanan Windro Sasongko, S.Si. Ilustrator:

Lebih terperinci

INTEGRAL. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Integral tak tentu Fungsi aljabar Derivatif Antiderivatif A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

INTEGRAL. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Integral tak tentu Fungsi aljabar Derivatif Antiderivatif A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Bab INTEGRAL A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran integral siswa mampu:. Mampu mentransformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,

Lebih terperinci

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan KALKULUS 1 HADI SUTRISNO 1 Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan BAB I PENDAHULUAN A. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus kita terlebih dahulu perlu memahami bahasan tentang sistem bilangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar Belakang Historis Fondasi dari integral pertama kali dideklarasikan oleh Cavalieri, seorang ahli matematika berkebangsaan Italia pada tahun 1635. Cavalieri menemukan bahwa

Lebih terperinci

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8 . Turunan dari f ( ) = + + (E) 7 + +. Turunan dari y = ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( + ) ( + ) ( ) ( + ) (E) ( ) ( + ) 7 5 (E) 9 5 9 7 0. Jika f ( ) = maka f () = 8 (E) 8. Jika f () = 5 maka f (0) +

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Learning Outcome Rencana Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat ) Menentukan nilai turunan suatu fungsi di suatu titik ) Menentukan nilai koefisien fungsi sehingga

Lebih terperinci

MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI. WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) KELAS X SEMESTER II Kelompok :.

MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI. WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) KELAS X SEMESTER II Kelompok :. BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) Nama :. NIS :. Kelas :. KELAS X SEMESTER II Kelompok :. SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGANTAR Puji Syukur

Lebih terperinci

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN MODUL MATEMATIKA INTEGRAL ( MAT 12.1.1 ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341) 752036

Lebih terperinci

INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN MODUL MATEMATIKA INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT 12.1.1 ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN MODUL MATEMATIKA INTEGRAL ( MAT 12.1.1 ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341) 752036

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

BAB I SISTEM BILANGAN REAL

BAB I SISTEM BILANGAN REAL BAB I SISTEM BILANGAN REAL A. Sistem Bilangan Real Sistem bilangan real sangat erat kaitannya dengan kalkulus. Sebagian dari kalkulus berdasar pada sifat-sifat sistem bilangan real, sehingga sistem bilangan

Lebih terperinci

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Pemanfaatan Kalkulator dalam Pembelajaran Matematika

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Pemanfaatan Kalkulator dalam Pembelajaran Matematika I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Pemanfaatan Kalkulator dalam Pembelajaran Matematika Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Markaban, M.Si. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPS

TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPS MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPS SEMESTER : (DUA) MAYA KURNIAWATI SMA N SUMBER PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini kami susun sebagai salah satu sumber belajar untuk siswa agar dapat dipelajari

Lebih terperinci

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Turunan Fungsi dan Aplikasinya Bab 8 Sumber: www.duniacyber.com Turunan Fungsi dan Aplikasinya Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan turunan fungsi; menggunakan turunan

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XI MIA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 06-07 XI MIA Semester Tahun Pelajaran 06 07 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul

Lebih terperinci

Open Source. Not For Commercial Use

Open Source. Not For Commercial Use Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Limit dan Kekontinuan Misalkan z = f(, y) fungsi dua peubah dan (a, b) R 2. Seperti pada limit fungsi satu peubah, limit fungsi dua peubah bertujuan untuk mengamati

Lebih terperinci

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR A. Pengertian Turunan dari fungsi y f () Laju rata-rata perubahan fungsi dalam interval antara a dan a h adalah : y f( a h) f( a) f ( a h) f( a) = = (dengan syarat

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

LIMIT DAN KEKONTINUAN

LIMIT DAN KEKONTINUAN LIMIT DAN KEKONTINUAN Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 2012 1 / 37 Topik Bahasan 1 Limit Fungsi 2 Hukum Limit 3 Kekontinuan Fungsi (Departemen

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2 Kurikulum 3/6 matematika K e l a s XI APLIKASI TURUNAN ALJABAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menerapkan aturan turunan aljabar untuk

Lebih terperinci

KALKULUS INTEGRAL 2013

KALKULUS INTEGRAL 2013 KALKULUS INTEGRAL 0 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MATA KULIAH Isi pokok mata kuliah ini memuat pemahaman tentang: () Anti turunan: pengertian anti turunan, teorema-teorema, dan teknik anti turunan, () Integral

Lebih terperinci

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50 TURUNAN Departemen Matematika FMIPA-IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, 2012 1 / 50 Topik Bahasan 1 Pendahuluan 2 Turunan Fungsi 3 Tafsiran Lain Turunan 4 Kaitan

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XII IIS SEMESTER GANJIL SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 017/018 XII IIS Semester 1 Tahun Pelajaran 017/018 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI

Lebih terperinci

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL) MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL) KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah

Lebih terperinci

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Turunan Fungsi dan Aplikasinya Bab 8 Sumber: www.duniacyber.com Turunan Fungsi dan Aplikasinya Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, siat, dan aturan dalam perhitungan turunan ungsi; menggunakan turunan untuk

Lebih terperinci

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3 Bab Teknik Pengintegralan BAB TEKNIK PENGINTEGRALAN Rumus-rumus dasar integral tak tertentu yang diberikan pada bab hanya dapat digunakan untuk mengevaluasi integral dari fungsi sederhana dan tidak dapat

Lebih terperinci

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1 5. Aplikasi Turunan MA4 KALKULUS I 5. Menggambar grafik fungsi Informasi yang dibutuhkan: A. Titik potong dengan sumbu dan sumbu y B. Asimtot fungsi C. Kemonotonan Fungsi D. Ekstrim Fungsi E. Kecekungan

Lebih terperinci

Analisis Riil II: Diferensiasi

Analisis Riil II: Diferensiasi Definisi Turunan Definisi dan Teorema Aturan Rantai Fungsi Invers Definisi (Turunan) Misalkan I R sebuah interval, f : I R, dan c I. Bilangan riil L dikatakan turunan dari f di c jika diberikan sebarang

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah : TURUNAN FUNGSI dy (y atau f () atau ) d Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :. ( a + b) = ( a + ab + b ). ( a b) = ( a ab + b ) m n m n. a = a 4. a m = a m m m.

Lebih terperinci

XIII. Cermat : Modul dan LKS Mst. Teknik Sm. 5 0

XIII. Cermat : Modul dan LKS Mst. Teknik Sm. 5 0 XIII Cermat : Modul dan LKS Mst. Teknik Sm. CERMAT Cerdas Matematika MODUL DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI TINGKAT XII SEMESTER GASAL Disusun oleh : Dirwanto Nama

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah

Tinjauan Mata Kuliah i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kalkulus 1 diperuntukkan bagi mahasiswa yang mempelajari matematika baik untuk mengajar bidang matematika di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah

Lebih terperinci

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi TURUNAN Ide awal turunan: Garis singgung Tali busur c +, f c + Garis singgung c, f c c P h c+h f c + f c Kemiringan garis singgung di titik P: f c + f c lim Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi lain

Lebih terperinci

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA)

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA) MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) Muammad Zainal Abidin Personal Blog SMAN Bone-Bone Luwu Utara Sulsel ttp://meetabied.wordpress.com PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini

Lebih terperinci

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU SILABUS Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMA Ungguan BPPT Darus Sholah Jember kelas : XII IPA Semester : Ganjil Jumlah Pertemuan : 44 x 35 menit (22 pertemuan) STANDAR 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI Nama : Syifa Robbani NIM : 125100301111002 Dosen Kelas : Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc : L Nimas Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc Mayang

Lebih terperinci

INTEGRAL PARSIAL DENGAN TEKNIK TURIN. Mintarjo SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul

INTEGRAL PARSIAL DENGAN TEKNIK TURIN. Mintarjo SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul INTEGRAL PARSIAL DENGAN TEKNIK TURIN Mintarjo SMK Negeri Gedangsari Gunungkidul email : tarjamint@gmailcom Abstrak Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal Salah satu cabang

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Bagian 2 Matriks dan Determinan Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika

Lebih terperinci

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T. DESKRIPSI MATA KULIAH TK-... Matematika Dasar: S1, 3 SKS, Semester I Mata kuliah ini merupakan kuliah dasar. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep matematika

Lebih terperinci

4 DIFERENSIAL. 4.1 Pengertian derivatif

4 DIFERENSIAL. 4.1 Pengertian derivatif Diferensial merupakan topik yang cukup 'baru' dalam matematika. Dimulai sekitar tahun 1630 an oleh Fermat ketika menghadapi masalah menentukan garis singgung kurva, dan juga masalah menentukan maksimum

Lebih terperinci

FUNGSI-FUNGSI INVERS

FUNGSI-FUNGSI INVERS FUNGSI-FUNGSI INVERS Logaritma, Eksponen, Trigonometri Invers Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 202 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 202 / 49 Topik Bahasan Fungsi Satu ke Satu 2

Lebih terperinci

15. TURUNAN (DERIVATIF)

15. TURUNAN (DERIVATIF) 5. TURUNAN (DERIVATIF) A. Rumus-Rumus Turunan Fungsi Aljabar dan Trigonometri Untuk u dan v adalah fungsi dari x, dan c adalah konstanta, maka:. y = u + v, y = u + v. y = c u, y = c u. y = u v, y = v u

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI SOAL-JAWAB MATEMATIKA PEMINATAN TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI Soal Jika f ( ) sin cos tan maka f ( 0) Ingatlah rumus-rumus turunan trigonometri: y sin y cos y cos y sin y tan y sec Karena maka f ( ) sin

Lebih terperinci

BAB I DERIVATIF (TURUNAN)

BAB I DERIVATIF (TURUNAN) BAB I DERIVATIF (TURUNAN) Pada bab ini akan dipaparkan pengertian derivatif suatu fungsi, beberapa sifat aljabar derivatif, aturan rantai, dan derifativ fungsi invers. A. Pengertian Derivatif Pengertian

Lebih terperinci

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co. Penerapan Turunan A. PENDAHULUAN Turunan dapat digunakan untuk: 1) Perhitungan nilai limit dengan dalil l Hôpital 2) Menentukan persamaan fungsi kecepatan dan percepatan dari persamaan fungsi posisi )

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. PROGRAM STUDI : Pendidikan Matematika 2. MATA KULIAH/KODE/SEMESTER : Kalkulus I 3. PRASYARAT : -- 4. JENJANG / SKS : S1/3 SKS 5. LOMPOK MATA KULIAH : MPK / MPB / MKK/ MKB/ MBB

Lebih terperinci

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

BAB I INTEGRAL TAK TENTU BAB I INTEGRAL TAK TENTU TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat menentukan pengertian integral sebagai anti turunan. 2. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN BAB III. TURUNAN Kecepatan Sesaat dan Gradien Garis Singgung Turunan dan Hubungannya dengan Kekontinuan Aturan Dasar Turunan Notasi Leibniz dan Turunan Tingkat Tinggi Penurunan Implisit Laju yang Berkaitan

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35 Bab 16 Grafik LIMIT dan TURUNAN Matematika SMK, Bab 16: Limit dan 1/35 Grafik Pada dasarnya, konsep limit dikembangkan untuk mengerjakan perhitungan matematis yang melibatkan: nilai sangat kecil; Matematika

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan

Persamaan dan Pertidaksamaan I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Persamaan dan Pertidaksamaan GY A Y O M AT E M A T AK A R Markaban, M.Si. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T. DESKRIPSI MATA KULIAH TK-301 Matematika: S1, 3 SKS, Semester I Mata kuliah ini merupakan kuliah dasar. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep matematika dan

Lebih terperinci

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 2009 Dinamika Kelompok GY A Y O M AT E M A T AK A R Sukeksi, S.H. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN Menurut Bartle dan Sherbet (1994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun dari berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan,

Lebih terperinci

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA-UPI BANDUNG HAND OUT TURUNAN DAN DIFERENSIASI OLEH: FIRDAUS-UPI 0716 1. GARIS SINGGUNG 1.1 Definisi Misalkan fungsi f kontinu di c. Garis singgung ( tangent line )

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA 142 LAMPIRAN III BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA Pernahkan kamu melempar sebuah bola tenis atau bola voli ke atas? Apa lintasan yang terbuat dari lemparan bola tersebut ketika bola itu jatuh

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

SILABUS. tentu. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral. Menyelesaikan masalah

SILABUS. tentu. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral. Menyelesaikan masalah SILABUS Nama Sekolah : SMA PGRI 1 AMLAPURA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : XII / IPA Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN Menurut Bartle dan Sherbet (994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun oleh berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan, kekonvergenan

Lebih terperinci

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Kode Modul MAT. TKF 20-03 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI Y Y = f (X) 0 a b X A b A = f (X) dx a Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program

Lebih terperinci

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world Catatan Kuliah MA20 KALKULUS 2A Do maths and you see the world disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 203 Catatan kuliah ini ditulis

Lebih terperinci

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN Menurut Bartle dan Sherbet (1994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun oleh berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan,

Lebih terperinci

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )= Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ()= (+) () Penyusun Zulfaneti Yulia Haryono Rina Febriana Nama NIm : : Untuk ilmu yang bermanfaat Untuk Harapan

Lebih terperinci

TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN

TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN 1. Teknik Subtitusi Teorema : Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g() maka f(g())g () d = f(u) du = F(u) + c = F(g()) + c sin. 1.

Lebih terperinci

1 Sistem Bilangan Real

1 Sistem Bilangan Real Learning Outcome Rencana Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat ) Menentukan solusi pertidaksamaan aljabar ) Menyelesaikan pertidaksamaan dengan nilai mutlak

Lebih terperinci

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Ole : Tony Hartono Bagio 00 KALKULUS DASAR Tony Hartono Bagio KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran. 4 INTEGRAL Definisi 4. Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika untuk setiap D. F () f() Fungsi integral tak tentu f dinotasikan dengan f ( ) d dan f () dinamakan

Lebih terperinci

integral = 2 . Setiap fungsi ini memiliki turunan ( ) = adalah ( ) = 6 2.

integral = 2 . Setiap fungsi ini memiliki turunan ( ) = adalah ( ) = 6 2. integral 13.1 PENGERTIAN INTEGRAL Untuk itu, coba tentukan turunan fungsi berikut. Perhatikan bahwa fungsi ini memiliki bentuk umum 6 2. Jadi, turunan fungsi = 2 =2 3. Setiap fungsi ini memiliki turunan

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya

Lebih terperinci

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI / Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 08125218506 / 082334051234 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. Frank Ayres J. R., Calculus, Shcaum s Outline Series, Mc Graw-Hill Book Company.

Lebih terperinci

TEKNIK PENGINTEGRALAN

TEKNIK PENGINTEGRALAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Departemen Matematika FMIPA IPB Bogor, 202 (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, 202 / 2 Topik Bahasan Pendahuluan 2 Manipulasi Integran 3 Integral Parsial 4 Dekomposisi

Lebih terperinci

FUNGSI LOGARITMA ASLI

FUNGSI LOGARITMA ASLI FUNGSI LOGARITMA ASLI............ Definisi Fungsi logaritma asli, dinyatakan oleh ln, didefinisikan sebagai ln (Daerah asalnya adalah., 0 Turunan Logaritma Asli ln, 0 Lebih umumnya, Jika 0 dan f terdifferensialkan,

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SMK Kelompok Teknologi Industri Paket Utama (P) MATEMATIKA (E-) TEKNIK SELASA, 6 MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 9 April 001 Waktu :,5 jam 1. Tentukan dy dx jika (a) y 5x (x + 1) (b) y cos x.. Dengan menggunakan de nisi turunan, tentukan f 0 (x) untuk fungsi f berikut f (x)

Lebih terperinci

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran. 4 INTEGRAL Definisi 4.0. Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika untuk setiap D. F () f() Fungsi integral tak tentu f dinotasikan dengan f ( ) d dan f () dinamakan

Lebih terperinci

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f D. URAIAN MATERI 1. Definisi dan Rumus-rumus Turunan Fungsi a. Definisi Turunan Sala satu masala yang mendasari munculnya kajian tentang turunan adala gradien garis singgung. Peratikan Gambar 1. f(c +

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

Materi UTS. Kalkulus 1. Semester Gasal Pengajar: Hazrul Iswadi

Materi UTS. Kalkulus 1. Semester Gasal Pengajar: Hazrul Iswadi Materi UTS Kalkulus 1 Semester Gasal 2016-2017 Pengajar: Hazrul Iswadi Daftar Isi Pengantar...hal 1 Pertemuan 1...hal 2-5 Pertemuan 2...hal 6-10 Pertemuan 3...hal 11-13 Pertemuan 4...hal 14-21 Pertemuan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Kalkulus : TSP-102 : 3 (tiga) : 150 menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menggunakan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SMK Kelompok Teknologi Industri Paket Utama (P) MATEMATIKA (E-) TEKNIK SELASA, MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

KOMBINATORIK DAN PELUANG

KOMBINATORIK DAN PELUANG I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG LANJUT TAHUN 2009 KOMBINATORIK DAN PELUANG GY A Y O M AT E M A T AK A R DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

DERIVATIVE Arum Handini primandari

DERIVATIVE Arum Handini primandari DERIVATIVE Arum Handini primandari INTRODUCTION Calculus adalah perubahan matematis, alat utama dalam studi perubahan adalah prosedur yang disebut differentiation (deferensial/turunan) Calculus dikembangkan

Lebih terperinci

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada, Lecture 4. Limit B A. Continuity Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada, (2) lim f(x) ada, (3) lim f(x) =

Lebih terperinci

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih Dalam subbab ini, fungsi dua variabel atau lebih dikaji dari tiga sudut pandang: secara verbal (melalui uraian dalam kata-kata) secara aljabar

Lebih terperinci

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM Fungsi f dikatakan mencapai maksimum mutlak di c jika f c f x untuk setiap x I. Di sini f c dinamakan nilai maksimum mutlak. Dan c, f c dinamakan titik maksimum

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMON

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMON TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTUKTUR LIMIT DAN TURUNAN Disusun oleh : RADITYA AMARA BOJA 1037 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMON 1 KULON PROGO OKTOBER 2015 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kepada

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR, DAN FUNGSI TRIGONOMETRI. TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN FUNGSI.3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR,

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim 0 f ( x ) f( x) KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Taun Pelajaran 04-05 XI IPA Semester Taun Pelajaran 04 05 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini kami

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

5.1 Menggambar grafik fungsi

5.1 Menggambar grafik fungsi 5. Aplikasi Turunan 5. Menggambar graik ungsi Inormasi yang dibutuhkan: A. Titik potong dengan sumbu dan sumbu y B. Asimtot ungsi Deinisi 5.: Asimtot ungsi adalah garis lurus yang didekati oleh graik ungsi.

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV - 101 SKS : 3 SKS Turunan Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Kemampuan Akhir ang Diharapkan Mahasiswa mampu : - menjelaskan arti turunan ungsi - mencari turunan ungsi - menggunakan

Lebih terperinci

DIFERENSIAL (Derivatif) A. Simbol Deferensial Jika ada Persamaan y = 3x, maka simbol dari. atau ditulis

DIFERENSIAL (Derivatif) A. Simbol Deferensial Jika ada Persamaan y = 3x, maka simbol dari. atau ditulis DIFERENSIAL (Derivatif) A. Simbol Deferensial Jika ada Persamaan y = 3, maka simbol dari Turunan pertama y 1 atau Turunan kea y 11 atau d( ) B. Rumus Dasar Deferensial Jika y = n maka d (3) atau ditulis

Lebih terperinci