Rosari Saleh dan Sutarto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rosari Saleh dan Sutarto"

Transkripsi

1 Geak meupakan bagian tidak tepisahkan dai kehidupan kita sehai-hai. Geak muncul dan tejadi pada hampi seluuh benda dai benda yang memiliki ukuan sangat kecil sepeti elekton yang begeak mengelilingi inti atom hingga benda-benda masiv yang memiliki ukuan sangat besa sepeti planet-planet dan galaksi. Pengetahuan tentang geak benda-benda meupakan inti pengembangan ilmu pengetahuan yang menjadi fokus utama dai zaman Aistoteles hingga Galileo. Teka-teki ilmiah yang muncul pada masa awal adalah mengenai geakan matahai yang telihat begeak dai timu ke baat, juga geakan benda-benda langit lainnya. Jauh sebelum Si saac Newton memfomulasikan konsep geak univesalnya yang sangat tekenal, geak telah dipelajai dalam keangka konsep ilmiah misalnya sepeti geak benda yang jatuh. Mekanika adalah salah satu cabang fisika yang mempelajai tentang kinematika dan dinamika geak. Kita akan mengawali pembahasan kinematika dengan mempelajai geak benda sepanjang gais luus. ab yang akan dipelajai:. Medan Magnet pada Muatan egeak. Medan Magnet pada Kawat eaus 3. Medan Magnet pada Kondukto eaus Luus 4. Gaya antaa Kondukto eaus 5. Medan Magnet pada Loop eaus Pusa 6. Hukum Ampee 7. Aplikasi Hukum Ampee Tujuan Pembelajaan:. Sifat dasa medan magnet yang dihasilkan patikel tunggal bemuatan yang begeak.. Mendeskipsikan medan magnet yang dihasilkan elemen kondukto beaus. 3. Menghitung medan magnet yang dihasilkan kawat luus panjang dan beaus. 4. Menganalisa bagaimana inteaksi anta dua kawat beaus seaah belawanan aah. 5. Menghitung medan magnet yang dihasilkan kawat melingka beaus. 6. Mendefinisikan hukum Ampee dan penjelasannya tentang medan magnet. 7. Menggunakan hukum Ampee untuk menghitung medan magnet dai muatan tedistibusi simetik. osai Saleh dan Sutato

2 osai Saleh dan Sutato

3 ab 7 Sumbe Medan Magnet 57 Medan magnet membeikan pengauh yang signifikan tehadap patikel bemuatan yang begeak. Untuk patikel-patikel yang besifat individual, medan magnet menghasilkan gaya yang menyebabkan pembelokan lintasan geak patikel tesebut. Kita juga telah mempelajai mengenai efek medan magnet tehadap kawat beaus. Pada dasanya, aus listik pada kawat penghanta meupakan pegeakan patikel bemuatan juga sehingga secaa pinsip efek pembelokan lintasan patikel pembawa aus listik juga muncul. Tidak sepeti pada patikel bemuatan tunggal, pada penghanta patikel-patikel bemuatan tesebut tidak membentuk lintasan beupa lingkaan kaena memang patikelpatikel pembawa aus itu teikat pada mateial. Walaupun tidak dapat dideteksi dengan mudah, namun efek Hall telah membuktikan bahwa muatan-muatan pembawa aus listik pada plat kondukto dapat mengalami peubahan oientasi geak ketika kondukto tesebut diletakkan pada daeah yang mengandung medan magnet. Adalah suatu hal yang waja apabila suatu konsep ilmu pengetahuan muncul didahului dengan pengamatan tehadap fenomena-fenomena alam. Kita telah mendiskusikan bebeapa gejala fisika yang tekait dengan medan magnet dan pengauhnya. Medan magnet dapat dihasilkan oleh sumbe natual yaitu magnet. Pada bab ini kita akan mempelajai mengenai sumbe medan magnet. Sejak penemuan Hans Chistian Oested antaa tahun 89 hingga 8, pengkajian mengenai ketekaitan antaa fenomena kemagnetan dan fenomena kelistikan teus dilakukan. Oested dan Ampee, dalam ekspeimen-ekspeimen yang meeka lakukan, behasil mengamati bahwa dua kawat beaus yang didekatkan satu sama lain menghasilkan suatu gaya. Gaya tesebut tidak mungkin dihasilkan oleh inteaksi elektostatik kaena pada kawat penghanta muatan total pada setiap kawat adalah nol, dengan kata lain kawat-kawat tesebut selalu beada dalam keadaan netal. Sebuah ekspeimen lainnya menunjukkan bahwa sebuah kawat beaus listik yang di sekitanya ditabui sebuk-sebuk besi, tenyata, menghasilkan pola gais-gais sepeti yang dihasilkan ketika sebuk besi tesebut ditabukan di sekita kutub magnet! Pehatikan Gamba 7.! Pola yang sama juga tebentuk ketika sebuk besi ditabukan di sekita magnet. Hal ini menunjukkan bahwa ada gejala yang koheen yang ditimbulkan medan magnet dan medan di sekita kawat beaus. Gamba 7. Pola gais medan magnet yang tebentuk ketika sebuk besi ditabukan di sekita kawat listik beaus. edasakan hasil ekspeimen lainnya kemudian dibuktikan bahwa kawat listik beaus dapat menghasilkan medan magnet, sepeti halnya magnet. Hal ini mengingatkan kembali pada fenomena patikel bemuatan yang begeak dengan kecepatan osai Saleh dan Sutato

4 58 ab 7 Sumbe Medan Magnet tetentu di dalam medan magnet. Muatan tesebut dipengauhi oleh medan magnet, sepeti yang telah dijabakan pada ab 6. Mengacu pada ilustasi Gamba 7., kaena medan magnet dapat dihasilkan dai aus listik, dimana aus listik tesebut tidak lain meupakan pegeakan muatan, maka medan magnet tentu bisa dihasilkan dai pegeakan muatan tunggal. 7 Medan Magnet pada Muatan egeak Patikel bemuatan q yang begeak dengan kecepatan v pada aah menghasilkan medan magnet sebesa: v q 4 (7 ) meupakan konstanta pemeabilitas uang hampa, 4-7 N/m. Pehatikan bahwa medan magnet meupakan besaan vekto yang aahnya dipengauhi oleh vekto kecepatan v dan posisi. Gamba 7., menunjukkan sebuah patikel q yang begeak dengan kecepatan v. Sudut θ meupakan sudut antaa vekto kecepatan v dan pepindahan posisi. Gamba 7. Sebuah patikel bemuatan begeak dengan kecepatan tetentu dan menghasilkan medan magnet di sekitanya. Aah medan magnet dapat ditentukan dengan menggunakan atuan tangan kanan. Aah medan magnet adalah masuk bidang ketas. Contoh soal : Sebuah patikel q, C begeak dalam aah sumbu (+) dengan kecepatan 5 7 m/s. Tentukan medan magnet yang dihasilkan ketika muatan tesebut beada pada koodinat (8 m, m). Penyelesaian: v q 4 v 5 7 i m/s dan (8 m i + m j) 7 ( 5 ) i [() 8 i + ( ) j] v 8 5 k m /s m osai Saleh dan Sutato

5 ab 7 Sumbe Medan Magnet ,5 7 T Medan Magnet pada Kawat eaus Sepeti tampak pada Gamba 7., kawat beaus listik dapat menghasilkan medan magnet. Dalam ekspeimen lainnya diketahui bahwa jaum kompas mengalami peubahan oientasi ketika didekatkan dengan kawat yang dialii aus listik. Pehatikan Gamba 7.3. (b) (a) Gamba 7.3 Kompas di bawah pengauh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat yang dialii aus listik. Jaum kompas mengalami pembelokan oientasi ketika aus listik dialikan pada kawat. Kompas, dalam keadaan dimana kawat tidak dibei aus listik menunjuk ke utaa. Hal ini dikaenakan pengauh medan magnet bumi pada jaum kompas tesebut. Ketika aus listik dialikan pada kawat, jaum kompas mengalami peubahan aah. Hal ini dikaenakan ada inteaksi yang besifat magnetik antaa jaum kompas dan aus listik yang mengali pada kawat. Jaum kompas tidak lain adalah salah satu bentuk magnet. Peubahan aah jaum kompas juga dengan amat gamblang membeikan petunjuk pada kita mengenai inteaksi anta medan magnet. nteaksi tesebut menghasilkan efek mekanik beupa pegesean jaum kompas. edasakan konsep mekanika yang telah dipelajai pada ab 3, kita dapat menyimpulkan bahwa inteaksi anta sumbe medan tesebut menghasilkan gaya yang disebut sebagai gaya magnet. lustasi pada Gamba 7.3 menunjukkan bahwa medan magnet hanya dapat dihasilkan oleh kawat jika ada aus listik yang mengali. Hal ini sama dengan bahwa medan magnet hanya jika dihasilkan jika tedapat muatan-muatan yang begeak dengan kecepatan tetentu. Pada kasus jaum kompas di bawah pengauh medan magnet, yang menjadi sumbe medan magnet adalah kawat yang dialii aus listik sedangkan gaya magnet yang dihasilkan meupakan inteaksi antaa kawat dan jaum kompas. Pada sub bab 7., kita telah membuktikan bahwa muatan tunggal yang begeak dengan kecepatan tetentu dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet juga dapat dihasilkan untuk distibusi patikel bemuatan yang begeak pada pemukaan suatu mateial tetentu. Sebuah kawat yang dibei aus listik menghasilkan gaya magnet yang dibeikan oleh pesamaan (7 4), lihat kembali pembahasan ab 6. osai Saleh dan Sutato

6 6 ab 7 Sumbe Medan Magnet F L (7 ) Pehatikan Gamba 7.4, untuk melihat efek medan magnet yang dihasilkan oleh kawat listik beaus, Ande Maie Ampee melakukan sedeetan pecobaan, bebeapa minggu setelah Oested mempublikasikan hasil temuannya mengenai aus listik yang menghasilkan efek magnetik, dan hasilnya adalah bahwa dua angkaian yang dialii aus listik yang beada pada jaak tetentu menghasilkan gaya magnet yang besanya sebanding dengan kuat aus yang mengali pada kawat dan bebanding tebalik dengan kuadat jaak yang memisahkan keduanya. dl F 4 [ dl ( )] 3 (7 3) Yang mana: F L L Gaya magnet yang dihasilkan pada kawat () oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat (), newton (N) aus listik yang mengali pada kawat (), ampee (A) aus listik yang mengali pada kawat (), ampee (A) panjang kawat (), mete (m) panjang kawat (), mete (m) jaak antaa kawat () dan (), mete (m) Gamba 7.4 Kawat yang dialii aus listik menghasilkan medan magnet yang aahnya ditunjukkan sepeti pada gamba di samping. Dengan atuan tangan kanan, ibu jai menunjukkan aah aus listik sedangkan keempat jai lainnya meunjukkan aah medan magnet yang dihasilkan kawat tesebut. Pada kawat luus, medan magnet yang dihasilkan memiliki aah melingka seolah-olah menyelubungi kawat. Pesamaan (7.3) meupakan bentuk umit untuk menyatakan gaya magnet yang dihasilkan dai inteaksi antaa kawat yang dialii aus listik, walaupun pesamaan tesebut belaku secaa geneal. Fenomena inteaksi antaa dua kawat listik dapat diilustasikan sepeti pada Gamba 7.5. edasakan pesamaan (7 ) dan (7 3), medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L adalah: F L dl 4 4 [ dl ( )] [ dl ( )] 3 3 Pesamaan (7 4) disebut dengan pesamaan iot Savat. Solusi pesamaan (7 4) dapat kita gunakan untuk kasus-kasus spesifik. Untuk kasus kawat luus panjang, dengan mengambil segmen (8 4) Gamba 7.5 Dua kawat yang dialii aus listik menghasilkan medan magnet. Kawat L mengalami gaya sebesa F oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L. Dai sudut pandang sebaliknya, kawat L mengalami gaya yang besanya F yang dihasilkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L osai Saleh dan Sutato

7 ab 7 Sumbe Medan Magnet 6 kawat L, medan magnet yang dihasilkan oleh aus listik mempengauhi setiap titik pada kawat L. Kita dapat membuat model sedehana sebagai beikut: y P Kawat L i ( ) d Aus listik θ z H Kawat L Medan magnet Gamba 7.6 Medan magnet kawat L pada titik P di kawat L. Kita ambil segmen kawat L sepanjang H dimana aah H adalah pada sumbu (+). Dengan meletakkan kawat L dan L pada bidang y kita peoleh bahwa jaak ( ) beada pula pada bidang y. Vekto dl kita ganti menjadi dh dimana dh dhi. Dengan demikian vekto jaak ( ) dapat dituliskan sebagai: i ( ) sin θ k Dengan menggunakan elasi tigonometi, dan tentu saja dengan melihat Gamba 7.5, kita dapat menuliskan nilai dai dalam vaiabel skala. tan ( θ ) tanθ H H csc cscθ ( θ ) Dengan menyisipkan pesamaan-pesamaan tesebut ke pesamaan (7 3), dipeoleh: sinθ dθ k 4 ( cosθ ) k 4 k (7 6) osai Saleh dan Sutato

8 6 ab 7 Sumbe Medan Magnet Yang mana: medan magnet yang dihasilkan oleh kawat (), (T) konstanta pemeabilitas uang hampa, ( 4-7 T m/a) jaak dua kawat, (m) aus listik pada kawat (), (A) Secaa umum, untuk kawat luus panjang yang dialii aus listik, daeah di sekita kawat yang bejaak dai kawat akan measakan pengauh medan magnet yang besanya: () (7 7) nteaksi medan magnet pada kawat luus sejaja yang aah aus listiknya seaah Pehatikan dua kawat luus panjang sejaja yang dialii aus listik dalam aah yang sama. Medan magnet Aus listik Kawat L ( ) P ( ) Aus listik Kawat L Medan magnet Gamba 7.7 Dua kawat sejaja yang dialii aus listik dalam aah yang sama menghasilkan medan magnet yang belawanan aah satu sama lain di daeah antaa kedua kawat. osai Saleh dan Sutato

9 ab 7 Sumbe Medan Magnet 63 osai Saleh dan Sutato Medan magnet di titik P meupakan selisih medan magnet yang dihasilkan oleh kawat petama dan kedua: ( ) P Untuk medan magnet di sembaang titik di antaa dua kawat dapat ditentukan dengan pesamaan: Pehatikan kembali gamba di atas. Untuk daeah di lua kawat, medan magnet kawat petama dan kedua adalah saling menguatkan satu sama lain sehingga medan magnet di sembaang titik di lua kawat (di daeah > ) adalah: Yang mana dan meupakan jaak suatu titik diuku dai, masing-masing, kawat petama dan kedua. nteaksi medan magnet pada kawat luus sejaja yang aah aus listiknya belawanan Medan magnet di titik P meupakan penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh kawat petama dan kedua: ( ) P + + Untuk medan magnet di sembaang titik di antaa dua kawat dapat ditentukan dengan pesamaan: (7 8)

10 64 ab 7 Sumbe Medan Magnet (7 9) (8 9) Medan magnet Aus listik Kawat L ( ) P ( ) Aus listik Kawat L Medan magnet Gamba 7.9 Dua kawat sejaja yang dialii aus listik dalam aah yang belawanan menghasilkan medan magnet yang seaah satu sama lain di daeah antaa kedua kawat. Pehatikan kembali gamba di atas. Untuk daeah di lua kawat, medan magnet kawat petama dan kedua adalah belawanan aah sehingga medan magnet di sembaang titik di lua kawat (di daeah > ) adalah selisih dai medan magnet oleh kawat petama dan kedua: (7 ) Yang mana dan meupakan jaak suatu titik diuku dai, masing-masing, kawat petama dan kedua. osai Saleh dan Sutato

11 ab 7 Sumbe Medan Magnet 65 Kawat beaus dapat memiliki bentuk dan konfiguasi yang bemacam-macam misalnya lingkaan, spial, dan tooid. Dai setiap konfiguasi tesebut memiliki kaakteistik medan magnet yang bebeda-beda. Jika dipehatikan dengan seksama, pada saat menuunkan solusi pesamaan iot Savat suku integal begantung sepenuhnya pada geometi kawat, tengok kembali poses penuunan pesamaan (7 6). eikut ini akan kita bahas mengenai medan magnet yang dihasilkan oleh bebeapa konfiguasi kawat yang bebeda-beda. 7 Medan Magnet pada Kawat eaus ebentuk Lingkaan Gamba 7.9 Kawat bebentuk lingkaan yang dibei aus listik. Kawat menghasilkan medan magnet sebesa yang aahnya menuju ke pengamat. Pehatikan sebuah kawat yang bebentuk lingkaan dengan jaijai dibei aus listik dalam aah sepeti telihat pada Gamba 7.9. Dengan atuan tangan kana kita dapat mengetahui bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh kawat tesebut adalah menunju ke pengamat, ditandai dengan simbol. Sebuah titik yang teletak secaa konsentis tehadap lingkaan akan measakan medan magnet yang besanya dapat ditentukan dengan pesamaan iot Savat. edasakan Gamba 7.6, dapat diketahui bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh tesebut dapat diuaikan dalam dua komponen sumbu koodinat yaitu sumbu dan y. Pada sumbu y jumlah total medan magnet adalah nol kaena medan magent pada komponen tesebut saling menghilangkan satu sama lain. Medan magnet total hanya dihasilkan pada sumbu dimana untuk setiap segmen dihasilkan medan magnet sebesa dsin θ. Dengan menggunakan pesamaa (7 4) medan magnet pada sumbu, ( ), adalah: [ dl ( )] 4 3 (7 ) Dengan: Gamba 7. Medan magnet di titik P yang bejaak dai setiap segmen kawat tedii dai komponen dan y. Pehatikan bahwa aus listik pada setiap segmen kawat menghasilkan medan magnet pada titik P. + Kaena dl tegak luus dengan maka dl sinθ ( ) dl + + osai Saleh dan Sutato

12 66 ab 7 Sumbe Medan Magnet Sehingga: [ dl ( )] ( + ) ( + ) 3/ 3 + dl dθ sinθ dθ 4 ( + ) 3/ ( ) + 3/ Jadi medan magnet pada komponen adalah: ( ) 3/ + (7 ) Pehatikan dengan seksama bahwa medan magnet yang dihasilkan pada suatu titik begantung pada jaak suatu titik tesebut () tehadap titik pusat lingkaan. Ada dua keadaan yang patut kita ketahui antaa lain: - Pada saat Pada beati titik tesebut beada pada pusat lingkaan. edasakan pesamaan yang telah kita tuunkan sebelumnya medan magnet pada titik ini adalah: ( ) ( + ) 3/ - Pada saat >> Pada saat >>, titik beada pada jaak yang sangat jauh dai titik pusat lingkaan. Medan magnet pada titik tesebut adalah: Gamba 7. eikut ini adalah visualisasi medan magnet yang dihasilkan oleh beaus. osai Saleh dan Sutato

13 ab 7 Sumbe Medan Magnet 67 ( >> ) ( + ) 3 ( + ) 3 3/ 3/ 7 Medan magnet pada solenoid Solenoida meupakan kawat panjang yang digulung sehingga membentuk silinde lingkaan, lihat Gamba 7.. Gamba 7.3 Diagam geometis solenoid yang membawa aus listik. Solenoida Medan magnet Gamba 7. Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid. Pada ab 5, kapasito plat sejaja digunakan untuk menghasilkan medan listik konstan dan homogen antaa dua plat. Dalam bidang kemagnetan, hal seupa dilakukan oleh solenoid. Alat ini dapat menghasilkan medan magnet konstan dan seagam di dalam silinde lingkaan. Gamba 7.4 Pola medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida yang membawa aus listik sebesa. Solenida yang ideal, yang menghasilkan medan magnet yang bena-bena konstan dan homogen di dalam silindenya, tebuat dai lilitan kawat homogen yang sangat panjang yang dialii aus listik. - Medan magnet di dalam solenoida Pehatikanlah diagam geometis dai solenoid pada Gamba 7.3. Sebuah solenoid dialii aus listik. Jai- jai penampang osai Saleh dan Sutato

14 68 ab 7 Sumbe Medan Magnet solenoid adalah a dan solenoida diletakkan sepanjang sumbu. Kawat yang digunakan untuk membuat solenoid memiliki panjang L dengan jumlah lilitan yang dapat dibuat adalah N. Kita dapat mengasumsikan bahwa solenoid meupakan kumpulan dai banyak beaus yang masing-masing menghasilkan medan magnet. Setiap segmen solenoid, yaitu tadi, dapat dianggap membawa aus listik sebesa di yang sebanding dengan nd, dimana n N/L. Pada Gamba 7.3, telihat bahwa d memiliki batas-batas di ( p) dan q. Kita dapat mengaplikasikan pesamaan (7 ) untuk menentukan medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid tesebut, tentu saja dengan sedikit modifikasi. [ dl ( )] sinθ solenoida solenoida solenoida (7 3) 3 4 Dalam hal ini dl sama dengan d yang menunjukkan segmen solenoid. Jaak ( ) untuk sembaang titik sepanjang sumbu yang dibatasi oleh p dan q dapat diekspesikan sebagai: ( ) + a Kaena d tegak luus dengan maka: dl solenoida ( ) d a d solenoida + sinθ + Dengan mensubstitusikan elasi (7 3) dipeoleh: solenoida nd ke pesamaan solenoida 4 4 nd ( ) p + a q d ( na ) p ( + a ) ( na ) n q q a q + a adθ + p + a p + a 3 q p a + a Pada kasus dimana solenoid sangat panjang sehingga p >> a dan q >> a maka pesamaan di atas dapat didekati dengan: osai Saleh dan Sutato

15 ab 7 Sumbe Medan Magnet 69 solenoida n q q + a + q dan q + a n n p p p p + a + a Gamba 7.5 Tooida dengan jai-jai diuku elatif tehadap pusat solenoid dan bejai-jai diuku dai tepi solenoid bagian dalam. Jai-jai solenoid adalah. Tooida dibei aus listik sebesa dan menghasilkan medan magent di dalam solenoid sebesa. Jadi medan magnet di dalam solenoid adalah: n n N L N L 7 3 Medan magnet pada tooida (7 4) Tooida adalah solenoid yang dibentuk menjadi lingkaan, miip dengan donut. Pada pinsipnya, medan magnet yang dihasilkan adalah sama dengan medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid. Pehatikan Gamba 7.5, sebuah tooida dengan jaijai (diuku dai pusat solenoid). Medan magnet yang dihasilkan oleh tooida dapat ditentukan dengan pesamaan beikut ini: n n N L N L (7 5) 7 3 Gaya antaa kondukto beaus Gamba 7.5 Dua kawat yang dialii aus listik menghasilkan medan magnet. Kawat L mengalami gaya sebesa F oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L. Dai sudut pandang sebaliknya, kawat L mengalami gaya yang besanya F yang dihasilkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L Pada ab 6 kita telah mempelajai tentang gaya magnet. Medan magnet yang beinteaksi dengan patikel bemuatan yang begeak akan menghasilkan gaya magnet yang dinyatakan dalam pesamaan (7.). Patikel bemuatan dapat begeak secaa individual atau begeak secaa kolektif pada suatu pemukaan mateial tetentu. Pada mateial kondukto, muatan-muatan negatif (elekton) dapat begeak bebas dai satu kutub potensial osai Saleh dan Sutato

16 7 ab 7 Sumbe Medan Magnet ke kutub potensial lainnya. Pegeakan elekton ini, yang seing kita sebut sebagai aus listik, jika beinteaksi dengan medan magnet maka akan menghasilkan gaya magnet, sepeti halnya gaya magnet yang dihasillkan oleh muatan tunggal yang begeak. Namun demikian, sepeti yang telah kita ungkap pada sub bab 7, patikel bemuatan yang begeak tenyata dapat menghasilkan medan magnet. Pada pembahasan beikutnya juga telah ditunjukkan bahwa kawat beaus dapat menghasilkan medan magnet. Hal ini kemudian membawa pada kesimpulan bahwa jika dua kawat kondukto beaus didekatkan satu sama lain maka pada kedua kawat tesebut akan bekeja gaya magnet. Pehatikan Gamba 7.5, (ditunjukkan kembali): Kawat kedua menghasilkan medan magnet. Pada kawat petama, yang juga dialii aus listik, muatan-muatan pembawa aus listik yang mengali pada kawat tesebut measakan gaya magnet yang dihasilkan oleh medan magnet. Dalam hal ini kita melihat kawat kedua sebagai sumbe gaya magnet. Jika sudut pandang tehadap sistem tesebut kita ubah, dengan menganggap kawat petama sebagai sumbe medan magnet maka kawat kedua akan mengalami gaya magnet yang dihasilkan oleh kawat petama, lihat gamba di samping. Gaya magnet yang dihasilkan oleh kawat kedua tehadap kawat petama dapat ditentukan dengan pesamaan (7 3), yang dalam bentuk sedehananya dapat dituliskan: F L L Sedangkan gaya magnet yang dihasilkan oleh kawat petama tehadap kawat kedua adalah: Gamba 7.6 nteaksi gaya yang dihasilkan dua kawat yang dialii aus listik dalam aah yang sama. F L L Dengan mengasumsikan bahwa panjang kedua kawat adalah sama, L L L maka gaya magnet F sama dengan gaya magnet F, pehatikan dengan seksama pesamaan untuk F dan F. Dengan demikian dapat ditaik kesimpulan bahwa gaya magnet antaa dua kawat luus panjang beaus dapat ditentukan dengan pesaman: osai Saleh dan Sutato

17 ab 7 Sumbe Medan Magnet 7 F L adalah medan magnet sumbe L (7 6) Yang mana: medan magnet yang dihasilkan oleh sumbe (T) aus listik yang mengali pada kawat yang dikenai medan magnet (A) L panajng kawat (m) aus listik pada kawat petama yang menjadi sumbe medan magnet (A) aus listik pada kawat kedua yang dikenai medan magnet (A) ds Lintasan H 7 4 Hukum Ampee Pada ab 3 kita telah mempelajai peilaku sistem simetis menggunakan hukum Gauss dimana hukum tesebut lebih mudah diteapkan untuk analisis sistem yang tedii dai muatan listik tunggal atau distibusi dai banyak muatan dibanding menggunakan hukum Coulomb. Sepeti yang telah kita bahas pada sub bab sebelumnya, medan magnet yang dihasilkan oleh baik muatan tunggal maupun aus listik memiliki sebaan yang simetis. Sifat ini dapat digunakan untuk mencai fomulasi altenatif dai pesamaan iot Savat. Pehatikanlah contoh kasus sedehana beikut ini, sebuah kawat yang dibei aus listik akan menghasilkan medan magnet di sekita kawat. Gamba 7.7 kawat luus panjang yang dibei aus listik. Kawat menghasilkan medan magnet, lihat gamba di samping. Segmen medan magnet diambil pada jai-jai. Pehatikan bahwa pada loop tetutup bejai-jai, vekto ds selalu sejaja dengan vekto meda magnet sehingga ds ds. Jika adalah konstan maka medan magnet di daeah tesebut juga konstan sehingga: ds ds dθ Dengan menggunakan pesamaan medan magnet pada kawat luus, pesamaan (7 7), maka ds sama dengan: osai Saleh dan Sutato

18 7 ab 7 Sumbe Medan Magnet osai Saleh dan Sutato ds Sekaang pehatikan ilustasi beikutnya, masih dengan kasus yang sama yaitu medan magnet yang dihasilkan oleh kawat luus beaus. Jika pada sekita kawat dibuat lintasan selain H yaitu lintasan P yang bentuknya sepeti telihat pada Gamba 7.8 Jumlah total integal s d dai loop P dan P adalah: d ds ds P P θ ' ' d ds ds P P θ Gamba 7.8 Loop P dan P yang melingkupi kawat luus beaus listik yang menghasilkan medan magnet. Loop P dan P saling tehubung satu sama lain melalui celah yang sangat sempit dimana dalam kasus ini dapat kita asumsikan bahwa celah tesebut tetutup. Lintasan P Lintasan P

19 ab 7 Sumbe Medan Magnet 73 Jadi jumlah integal ds adalah: ds + ds P P' Pehatikan bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh pada loop P dan P saling belawanan aah sehingga secaa otomatis jumlah dai integal: ds + ds P P' Jika kita pehatikan dengan seksama, loop P dan P, walaupun ada dua loop, bukanlah jenis loop tetutup yang melingkupi sumbe medan magnet, dalam hal ini kawat beaus listik. ebeda dengan loop pada Gamba 7.8, loop H meupakan loop tetutup yang melingkupi sumbe medan magnet. Kita dapat menyimpulkan bahwa medan magnet dihasilkan pada daeah tetutup yang melingkupi sumbe medan magnet atau aus listik. Jika tedapat suatu pemukaan tetutup yang tidak menyelebungi sumbe medan magnet maka tidak ada medan magnet yang dihasilkan pada pemukaan tesebut. Kesimpulan ini dicetuskan petama kali oleh Ande Maie Ampee pada tahun 8-an disela-sela kesibukannya melakukan iset dalam bidang magnetik. elakangan, konsep tesebut tekenal dengan nama hukum Ampee. Secaa umum hukum Ampee dapat dinyatakan dalam pesamaan: ds (7 7) 7 5 Aplikasi Hukum Ampee Hukum Ampee dapat diteapkan untuk menganalisis medan magnet yang dihasilkan dai aus listik yang mengali pada mateial yang membentuk bebagai konfiguasi. Sebagai contoh, medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid. Pehatikan kembali solenoid pada Gamba 7.5. Dengan menggunakan hukum Ampee: ds osai Saleh dan Sutato

20 74 ab 7 Sumbe Medan Magnet ds L N L N N L n solenoida solenoida solenoida N L solenoida n andingkan dengan pesamaan (7 4), hasilnya adalah sama. agaimana dengan Tooida? Silahkan tengok gamba skematik tooida, Gamba 7.6. Dengan menggunakan hukum Ampee: ds N ds N N tooida N tooida tooida tooida osai Saleh dan Sutato

21 ab 7 Enegi Potensial Dan Hukum Kekekalan Enegi Gamba Cove ab 7 Enegi Potensial dan Hukum Kekekalan Enegi Sumbe: Gamba Gamba 7. Pola gais medan magnet yang tebentuk ketika sebuk besi ditabukan di sekita kawat listik beaus. Gamba 7. Sebuah patikel bemuatan begeak dengan kecepatan tetentu dan menghasilkan medan magnet di sekitanya. Sumbe Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 64. ichad Megna, Fundamental Photogpahs. Tiple, P.A. and Mosca, G. Physics Fo Scientist and Enginees: Etended Vesion, 5 th Edition. W.H. Feeman & Company. Page: 884. Gamba 7.3 Kompas di bawah pengauh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat yang dialii aus listik. Jaum kompas mengalami pembelokan oientasi ketika aus listik dialikan pada kawat. Dokumentasi Penulis. Gamba 7.4 Kawat yang dialii aus listik menghasilkan medan magnet yang aahnya ditunjukkan sepeti pada gamba di samping. Dengan atuan tangan kanan, ibu jai menunjukkan aah aus listik sedangkan keempat jai lainnya meunjukkan aah medan magnet yang dihasilkan kawat tesebut. Pada kawat luus, medan magnet yang dihasilkan memiliki aah melingka seolah olah menyelubungi kawat. Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 64. Gamba 7.5 Dua kawat yang dialii aus listik menghasilkan medan magnet. Kawat L mengalami gaya sebesa F oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L. Dai sudut pandang sebaliknya, kawat L mengalami gaya yang besanya F yang dihasilkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kawat L Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 643. Gamba 7.6 Medan magnet kawat L pada titik P di kawat L. Gamba 7.7 Dua kawat sejaja yang dialii aus listik dalam aah yang sama menghasilkan medan magnet yang belawanan aah satu sama lain di daeah antaa kedua kawat. Gamba 7.8 Dua kawat sejaja yang dialii aus listik dalam aah yang belawanan menghasilkan medan magnet yang seaah satu sama lain di daeah antaa kedua kawat. Gamba 7.9 Kawat bebentuk lingkaan yang dibei aus listik. Kawat menghasilkan medan magnet sebesa yang aahnya menuju ke pengamat. Dokumentasi Penulis Dokumentasi Penulis Dokumentasi Penulis Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 644.

22 Gamba 7. Medan magnet di titik P yang bejaak dai setiap segmen kawat tedii dai komponen dan y. Pehatikan bahwa aus listik pada setiap segmen kawat menghasilkan medan magnet pada titik P. Gamba 7. eikut ini adalah visualisasi medan magnet yang dihasilkan oleh beaus. Gamba 7. Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid. Gamba 7.3 Diagam geometis solenoid yang membawa aus listik. Gamba 7.4 Pola medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida yang membawa aus listik sebesa. Tiple, P.A. and Mosca, G. Physics Fo Scientist and Enginees: Etended Vesion, 5 th Edition. W.H. Feeman & Company. Page: 886. Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 645. Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 646. Tiple, P.A. and Mosca, G. Physics Fo Scientist and Enginees: Etended Vesion, 5 th Edition. W.H. Feeman & Company. Page: 89. Dokumentasi Penulis Gamba 7.5 Tooida dengan jai jai diuku elatif tehadap pusat solenoid dan bejai jai diuku dai tepi solenoid bagian dalam. Jai jai solenoid adalah. Tooida dibei aus listik sebesa dan menghasilkan medan magent di dalam solenoid sebesa. Dokumentasi Penulis Gamba 7.6 nteaksi gaya yang dihasilkan dua kawat yang dialii aus listik dalam aah yang sama. Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 643. Gamba 7.7 kawat luus panjang yang dibei aus listik. Kawat menghasilkan medan magnet, lihat gamba di samping. Segmen medan magnet diambil pada jai jai. Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 64. Gamba 7.8 Loop P dan P yang melingkupi kawat luus beaus listik yang menghasilkan medan magnet. Loop P dan P saling tehubung satu sama lain melalui celah yang sangat sempit dimana dalam kasus ini dapat kita asumsikan bahwa celah tesebut tetutup. Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Page: 64.

23 Dafta Pustaka Seway,.A and Faughn, J.S., 999. College Physics, 7 th Edition, USA: Hacout ace College Publishe. Dick, Geg, et.al.. Physics, st Edition. Canada: McGaw-Hill yeson. Dick, Geg, et.al.. Physics, st Edition. Canada: McGaw-Hill yeson. Fishbane, P.M., et.al. 5. Physics fo Scientists and Enginees with Moden Physics, 3 d Edition. New Jesey: Pentice Hall, nc. Huggins, E... Physics. Moose Mountain Digital Pess. Etna, New Hampshie 375. Tiple, P.A. and Mosca, G. Physics Fo Scientist and Enginees: Etended Vesion, 5 th Edition. W.H. Feeman & Company. Young, Feedman. 8. Seas and Zemanky s Univesity Physics with Moden Physics, th Edition. Peason Education nc. Cowell,. 5. Electicity and Magnetism. Fee Download at: Cowell,. 5. Optics. Fee Download at: Halliday,., Walke. 6. Fundamental of Physics, 7 th Edition. USA: John Wiley & Sons, nc. Pain, H.J. 5. The Physics of Vibations and Waves, 6 th Edition. John Wiley & Sons Ltd, The Atium, Southen Gate, Chicheste, West Susse PO9 8SQ, England. Mason, G.W., Giffen, D.T., Meil, J.J., and Thone, J.M Physical Science Concept, nd Edition. Published by Gant W. Mason. igham Young Univesity Pess. Cassidy, D., Holton, G., and uthefod, J.. Undestanding Physics, Spinge Velag New Yok, nc. Seway,.A. and Jewet, J. 3. Physics fo Scientist and Enginees, 6 th Edition. USA: ooks/cole Publishe Co.

24 Vandelinde, J. 5. Classical Electomagnetic Theoy, nd. Kluwe Academic Publishe, Dodecht. Giffith, D.J ntoduction to Electodynamics, 3 d Edition. Pentice Hall, Uppe Saddle ive, New Jesey eitz, J.., Milfod, F.J., and Chisty,. W Foundations of Electomagnetic Theoy, 4 th Edition. USA: Addison-Wesley Publishing Company. loomfield, L. 7. How Eveything Woks: Making Physics Out of The Odinay. USA: John Wiley & Sons, nc.

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( ) Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

Fisika Dasar II Listrik - Magnet Fisika Dasa II Listik - Magnet Sua Dama, M.Sc Depatemen Fisika UI Silabus Listik Medan Listik: Distibusi Muatan Diskit Distibusi Muatan Kontinu Potensial Listik Kapasitansi, Dielektik, dan negi lektostatik

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

MAGNETISME (1) Listrik Menghasilkan Medan Magnet

MAGNETISME (1) Listrik Menghasilkan Medan Magnet MAGNETME ( Listik Menghasilkan Medan Magnet A 6 Fisika Dasa 05 . PENDAHLAN Gejala magnetisme, sepeti halnya listik, juga telah diamati manusia bebeapa abad sebelum masehi. ebuah mateial bewana hitam yang

Lebih terperinci

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK. HUKUM COULOMB SUMBER-SUMBER: 1. Fedeick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics,

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2) UNIVRSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA Bahan Aja 1: Kelistikan (Minggu ke 1 dan 2) FISIKA DASAR II Semeste 2/3 sks/mff 1012 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4) UNIVERSITS GDJH MD PROGRM STUDI FISIK FMIP Bahan ja : Potensial Listik dan Kapasito (Minggu ke 3 dan 4) FISIK DSR II Semeste /3 sks/mff 0 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut. Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan

Lebih terperinci

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-0 FISIKA DASAR II RINGKASAN MATERI KULIAH PEMBAHASAN SOAL UJIAN TPB SEM. II leh MIKRAJUDDIN ABDULLAH PROGRAM STUDI FISIKA 007 Kata Penganta Diktat ini beisi ingkasan matei Fisika

Lebih terperinci

HUKUM GRAVITASI NEWTON

HUKUM GRAVITASI NEWTON HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

Pendahuluan Elektromagnetika

Pendahuluan Elektromagnetika Revisi Febuai 2002 Modul 1 EE 2323 Elektomagnetika Telekomunikasi Pendahuluan Elektomagnetika Oleh : Nachwan Mufti Adiansyah, ST Oganisasi Modul 1 Pendahuluan Elektomagnetika A. Lata Belakang Sejaah page

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru Hand Out isika Setelah membahas matei ini dengan tuntas dihaapkan siswa dapat:. Menjelaskan konsep muatan listik. Menghubungkan benda banda netal dan bemuatan listik dengan poton poton dan elekton elekton

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasa II Listik, Magnet, Gelombang dan Fisika Moden Pokok Bahasan Medan listik & Hukum Gauss Abdul Wais Rizal Kuniadi Novitian Spaisoma Viidi 1 Repesentasi dai medan listik Gais-gais medan listik

Lebih terperinci

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASA II : EL-22 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-5 CAKUPAN MATEI. ESISTANSI DAN HUKUM OHM 2. ANGKAIAN LISTIK SEDEHANA 3. DAYA LISTIK DAN EFISIENSI JAINGAN SUMBE-SUMBE:.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/07 MUTN LISTRIK HUKUM OULOM MEDN LISTRIK LINTSN PRTIKEL KUT MEDN LISTRIK OL KONDUKTOR KUT MEDN LISTRIK LEMPENG ERMUTN GRIS GY HUKUM GUSS ENERGI POTENSIL LISTRIK POTENSIL LISTRIK POTENSIL LISTRIK OL

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44 LISTRIK STTIS (3) Potensial Listik BB 1 Fisika Dasa II 44 1. PENDHULUN ds G 3.1 Muatan positif egeak sejauh ds ke aah negatif kaena adanya enegi potensial listik Dalam pemahasan tedahulu kita telah menganalisis

Lebih terperinci

FISIKA LISTRIK. Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.

FISIKA LISTRIK. Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. FISIKA LISTRIK Esti Puspitaningum, S.T., M.Eng. A 1 MUATAN LISTRIK & HUKUM OULOM A 1 MUATAN LISTRIK & HUKUM OULOM MUATAN LISTRIK Matei yg kelebihan elekton akan bemuatan negatif Matei yang kekuangan/kehilangan

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah. 1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple

Lebih terperinci

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

BAB 7 Difraksi dan Hamburan BAB 7 Difaksi dan Hambuan Bedasakan bab sebelumnya yang menjelaskan tentang sebuah gelombang yang datang di pantulkan oleh suatu bidang pembatas meupakan gelombang data dan tidak behingga. Jika sebuah

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. . TEOR DSR 3.. Konsep Umum Geolistik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajai sifat alian listik di dalam bumi dan caa mendeteksinya di pemukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuan beda

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL IDROGEN abib Mustofa, Bambang Supiadi, Rif ati Dina andayani Pogam Studi Pendidikan Fisika FKIP Univesitas Jembe email: abib.mustofa.7@gmail.com Abstact:

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK

MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK Tujuan intuksional umum Aga mahasiswa dapat memahami matei Fisika Listik tentang muatan listik Tinjauan Instuksional khusus Dapat memahami bentuk, sifat dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Pekuliahan Fisika Dasa II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hai ini (1 minggu): Muatan Listik Gaya Listik Medan Listik Dipol Distibusi Muatan Kontinu Oleh Endi Suhendi Muatan Listik Dua jenis muatan listik:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Haga Tahanan Jenis Teoi yang mendasai metode tahanan jenis atau metode geolistik adalah hukum Ohm [7] yang mempunyai pesamaan : V I = (2.) R Dengan V menyatakan tegangan (volt),

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I Oleh: D. e. nat. Ayi Bahtia JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 6 -Q - Q LISTRIK MAGNET I AYI BAHTIAR JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL. (Teori Geosentris dan Heliosentris, Hukum Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler)

MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL. (Teori Geosentris dan Heliosentris, Hukum Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler) MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL (Teoi Geosentis dan Heliosentis, Hukum Keple, Hukum Gavitasi Newton dan Tafsian Newton Tehadap Hukum Keple) Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci