SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN
|
|
- Glenna Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SFT - SFT MTRKS UNTER, MTRKS NORML, DN MTRKS HERMTN Tasa bstak : Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu pengetan dan sfat sfat da matks unte, matks nomal, dan matks hemtan. Metode peneltan yang dgunakan adalah stud lteatue, yatu semua bahan dambl da buku efeens yang mendukung dan behubungan dengan pengetan dan sfat sfat da matks unte, matks nomal, dan matks hemtan. Kesmpulan da peneltan n adalah sebaga bekut: Sebuah matks buju sangka dengan anggotaanggota blangan kompleks dnamakan matks unte jka, dnamakan matks nomal jka =, dnamakan matks hemtan jka =. Sfat sfat matks unte adalah nves dan tanspose matks unte adalah matks unte, hasl kal dua atau lebh matks unte adalah unte, detemnan matks unte mempunya nla mutlak, vekto vekto bas dan vekto vekto kolom matks unte membentuk suatu hmpunan otonomal pada C n dengan hasl kal dalam Eucldean. Sfat sfat matks nomal adalah jka tedapat matks nomal dan U matks unte, maka B = UU adalah matks nomal, jka adalah vekto nvaan yang behubungan dengan aka kaaktestk da suatu matks nomal, maka juga vekto nvaan da yang behubungan dengan aka kaaktestk, jka nomal maka suatu matks buju sangka smla secaa unte tehadap suatu matks dagonal, vekto egen da uang egen yang bebeda da matks nomal adalah otogonal. Sfat sfat matks hemtan adalah nla egen da suatu matks hemtan adalah blangan eal, vekto vekto nvaan yang behubungan dengan aka aka kaaktestk yang belanan da suatu matks hemtan adalah salng otogonal. Kata kunc: Matks unte, Matks nomal, Matks hemtan ENDHULUN Salah satu cabang lmu matematka adalah ljaba. Ddalamnya dpelaja tentang matks. Jensjens matks ada bemacam macam, antaa lan matks buju sangka, matks smets, matks dagonal dan lan sebaganya. Dmana matks matks tesebut mempunya sfat sfat tetentu. ada peneltan n penelt tetak untuk melhat sfat sfat Matks Unte, Matks Nomal dan Matks Hemtan yang meupakan matks matks dengan anggota anggota blangan kompleks. CR ENELTN Metode peneltan yang dgunakan adalah stud lteatue, yatu semua bahan dambl da buku efeens yang mendukung dan behubungan dengan pengetan dan sfat sfat da matks unte, matks nomal, dan matks hemtan. EMBHSN Bekut akan dbahas sfat sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan. enddkan Matematka UNWDH Klaten Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95
2 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan. engetan Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan meupakan matks dengan anggota anggota blangan kompleks. Sebelum membahas pengetan Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan djelaskan telebh dahulu defns dan sfat sfat dasa tanspose konjugat da sebaga bekut: Defns (nton, :5) Jka adalah suatu matks dengan anggota anggota kompleks, maka tanspose konjugat da, yang dnyatakan dengan, ddefnskan oleh T = Dmana adalah matks yang anggota anggotanya adalah konjugat kompleks da anggota anggota yang bepadanan pada dan adalah tanspose da. Contoh T Jka, maka. Sehngga = T. Sfat sfat dasa da opeas tanspose konjugat adalah sebaga bekut: Teoema (nton, :) Jka dan B adalah matks matks dengan anggota anggota kompleks dan k adalah sebaang blangan kompleks, maka: (a) () = (b) (+B) = + B (c) (k) = k (d) (B) = B Dbawah n djelaskan pengetan Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan:. engetan Matks Unte Dbekan defns sebaga bekut: Defns (yes, 989:) Matks buju sangka dsebut unte jka = =, yatu jka =. Contoh Dketahu Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95
3 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan kan dtunjukkan bahwa adalah matks unte. Þ T Maka = kaena = = maka tebukt bahwa adalah Matks Unte.. engetan Matks Nomal Sebuah matks buju sangka dengan anggota anggota kompleks dsebut nomal jka = Jad setap matks unte meupakan matks nomal. Contoh Setap matks unte adalah matks nomal kaena = = Jad contoh d atas juga temasuk matks nomal adalah Matks Nomal. engetan Matks Hemtan Suatu matks buju sangka dengan anggota anggota kompleks dsebut Hemtan jka = Jelas bahwa setap matks hemtan adalah nomal kaena belaku = =
4 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Contoh Jka 5, maka 5 Sehngga T 5. Yakn adalah Hemtan B. Sfat-sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan ada bagan n akan djelaskan sfat sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan.. Sfat-sfat Matks Unte Untuk menunjukkan sfat sfat da Matks Unte dbekan bebeapa teoema sebaga bekut: Teoema (yes, 989:) nves dan tanspose da matks unte adalah unte. Bukt: nves matks unte adalah unte. unte Unte unte atnya = = kan dbuktkan unte sebaga bekut: meupakan nves da suatu matks atnya Jad unte yakn Tanspose matks unte adalah unte. unte T unte unte atnya = = kan dbuktkan T unte sebaga bekut: T meupakan tanspose da matks. Jad T Contoh 5 T T. unte yakn T T T T maka Msal Þ, maka nves da adalah: Magsta No. 8 Th. V Maet SSN
5 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan = = Bukt bahwa adalah unte sebaga bekut: Þ Maka.. Jad tebukt bahwa adalah unte kaena Tanspose da adalah: T Kaena = T, jad jelas bahwa tanspose da adalah unte. Teoema (yes, 989:) Hasl kal dua atau lebh matks unte adalah unte. Bukt: unte atnya = = B unte atnya BB = BB = Da unte dan B unte d atas, dapat dbuktkan B unte sebaga bekut: B B B B Contoh Msal dan B adalah matks unte, maka B ) ( B
6 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Sehngga B ( B) ( B) B Jad tebukt bahwa hasl kal dua atau lebh matks matks unte adalah unte kaena B ( B) ( B) B Teoema (yes, 989:) Detemnan matks unte mempunya nla mutlak. Bukt: unte atnya kan dbuktkan detemnan matks unte mempunya nla mutlak sebaga bekut, maka det () = det () det () det () = det () det () = det Maka nla mutlak da det () = det Contoh 7 Msal, maka det () = = det Msal, maka det()= = det Magsta No. 8 Th. V Maet SSN
7 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Teoema 5 (nton, :) Jka adalah suatu matks nn dengan anggota anggota kompleks, maka yang bekut n ekuvalen: a) adalah matks unte b) Vekto vekto bas da membentuk suatu hmpunan otonomal pada C n dengan hasl kal dalam Eucldean. c) Vekto vekto kolom da membentuk hmpunan otonomal pada C n dengan hasl kal dalam Eucldean. Bukt: a) b) nggota pada bas ke dan kolom ke j da hasl kal matks adalah hasl kal ttk da vekto bas ke dan vekto kolom ke j da. Tetap, kecual kaena pebedaan notas, vekto kolom ke j da adalah vekto bas ke j da. Jad jka vekto vekto bas da adalah,,, n, maka hasl kal matks bsa dnyatakan sebaga : n n n n n n Jad = jka dan hanya jka n n dan j jka j. Yang beat jka dan hanya jka,,, n adalah suatu hmpunan otonomal pada n C. b) c) nggota pada bas ke dan kolom ke j da hasl kal matks adalah hasl kal ttk da vekto bas ke dan vekto kolom ke j da. Kecual kaena pebedaan notas, vekto bas ke da adalah vekto kolom ke da. Jad vekto vekto kolom da adalah,,, n, maka hasl kal matks bsa dnyatakan sebaga n n n n n n Jad = jka dan hanya jka n n dan j jka j beat jka dan hanya jka,,, n adalah suatu hmpunan otonomal pada n C Contoh 8. Yang a) 8 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95
8 9 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Maka Kaena = =, tebukt bahwa adalah unte. b) Matks mempunya vekto vekto bas, ;, Hasl kal dalam Eucldean pada C n mempunya dan Sehngga vekto vekto bas tesebut membentuk suatu hmpunan otonomal pada C. c) Matks mempunya vekto vekto kolom, Hasl kal dalam Eucldean pada C n mempunya
9 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan dan = = = Sehngga vekto-vekto kolom tesebut membentuk suatu hmpunan otonomal pada C.. Sfat-sfat Matks Nomal Sebelum menunjukkan sfat sfat da matks nomal, tetapkan sebaga matks nomal dan U sebaga matks unte dan tulskan U U B, maka U U B dan BB = UU UU = UU = UU = UU UU = B B. Sfat (yes, 989:8) Jka adalah matks nomal dan U adalah matks unte, maka B = UU adalah matks nomal. Bukt: nomal atnya = U unte atnya = = kan dbuktkan B = UU nomal sebaga bekut BB = UU UU = UU = UU = UU UU = B B Jad tebukt bahwa B = UU nomal, kaena BB = BB Contoh 9 Msal U Þ U
10 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Maka B = UU = = = B = Jad tebukt bahwa B = UU adalah matks nomal. Sfat (yes, 989:8) Jka adalah vekto nvaan yang behubungan dengan aka kaaktestk da suatu matks nomal, maka juga vekto nvaan da yang behubungan dengan aka kaaktestk. Bukt: Kaena nomal, maka = = = Sehngga adalah nomal. Msal B sehngga dpeoleh B, maka B B B B B B B B dan B Jad, adalah vekto nvaan da yang behubungan dengan aka kaaktestk. Sfat (yes, 989:8) Suatu matks buju sangka smla secaa unte tehadap suatu matks dagonal jka dan hanya jka nomal.
11 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Bukt: nda nomal, tedapat suatu matks U sedemkan sehngga: U U b b b b b, n, n n b n b n B b n, n n Menuut sfat d atas, B adalah nomal sehngga BB=BB. Sekaang elamen pada bas petama dan kolom petama BB adalah sedangkan elemen yang bepadanan d BB adalah bb bb bn b n Kaena elemen elemen n sama dan kaena setap b j b j, dsmpulkan bahwa setap b j =. Selanjutnya dengan elemen elemen yang bepadanan pada bas kedua dan kolom kedua dan seteusnya, dsmpulkan bahwa setap b j da B adalah nol. Jad, B = dagonal,, n. Sebalknya, tetapkan dagonal; maka nomal. Dbekan teoema sebaga bekut: Teoema (nton, :9) jka adalah suatu matks buju sangka dengan anggota anggota kompleks, maka yang bekut n ekuvalen: a) dapat ddagonalkan secaa unte. b) mempunya suatu hmpunan n vekto egen yang otonomal. c) adalah nomal. Bukt: a) b) Kaena danggap dapat ddagonalkan secaa unte, maka ada suatu matks yang dapat dbalk atau konjugat da n n n n nn Sedemkan sehngga (=) dagonal, katakanlah (=) = D, dmana D n adalah matks dagonal Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95
12 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan n vekto kolom da adalah vekto egen da kaena otogonal, maka vekto vekto kolom n otonomal, sehngga mempunya n vekto egen yang otonomal. b) a) nggap mempunya n vekto egen yang otonomal,,,, n. Matks dengan vekto egen n sebaga kolom mendagonalkan secaa sama. Kaena vekto egen n otonomal, maka vekto dapat dbalk atau meupakan konjugat tanspose da. Jad (=) = D; yatu, dapat ddagonalkan secaa unte. a) c) ada bukt a) b) dtunjukkan bahwa suatu matks nn, yang dapat ddagonalkan secaa unte oleh suatu matks nn, yang kolom kolomnya membentuk hmpunan hmpunan otonomal da vekto vekto egen. nggap D adalah suatu matks dagonal D = (=) Jad = D (=D ) Dengan demkan = D (=D ) = D D = D D = D D = Sebuah matks nomal ddagonalsas oleh suatu matks unte yang vekto vekto kolomnya adalah vekto vekto egen da. Dbawah n dbekan posedu mendagonalkan suatu matks nomal adalah sebaga bekut Langkah. Ca suatu bass untuk masng masng uang egen da. Langkah. Teapkan poses Gam Schmdt pada masng masng bass untuk mendapatkan suatu bass otonomal untuk setap uang egen. Langkah. Bentuk matks yang kolom kolomnya adalah vekto vekto bass yang dsusun pada langkah. Matks n secaa unte mendagonalkan. Contoh Dketahu Þ pakah matks dapat ddagonalkan secaa unte? Jka dapat maka calah matks yang mendagonalsas secaa unte matks tesebut! enyelesaan: Kaena maka adalah matks Hemtan, sehngga adalah matks nomal. olnom kaaktestk da adalah = = Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95
13 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Det Det = = 5 Sehngga pesamaan kaaktestknya adalah 5 Dan nla egennya adalah l = dan l= Bedasakan defns kan menjad suatu vekto egen da yang bepadanan dengan jka dan hanya jka adalah penyelesaan tak teval da Untuk menca vekto egen yang bepadanan dengan, dsubttuskan nla pada B ( ) B +( )B + (+) = = (+) = () Msal = s, = ()s Sehngga vekto egen da yang bepadanan dengan = adalah vekto vekto tak nol dalam C yang bebentuk s s s Jad uang egennya bedmens satu dengan bass u
14 5 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan Untuk menca vekto egen yang bepadanan dengan =, dsubttuskan nla pada B B +( )B Msal = s, = s Sehngga vekto egen da yang bepadanan dengan = adalah vekto vekto tak nol dalam C yang bebentuk: s s s Jad uang egennya bedmens satu dengan bass u Maka u dan u Dengan meneapkan poses Gam Schmdt yatu menomalkan vekto vekto d atas dpeoleh u,, u
15 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan,, Jad Da sn = 8 = Jad dapat mendagonalkan secaa unte. Teoema 7 (nton, :) Jka adalah suatu matks nomal maka vekto egen da uang egen yang bebeda da adalah otogonal. Bukt: nggap v dan v adalah vekto egen yang bepadanan dengan nla egen dan yang bebeda da matks. kan dtunjukkan bahwa v v =. Untuk membuktkan n dawal dengan ekspes v v,dawal dengan pengetan matks Hemtan adalah Nomal. Jad bahwa v v = v v = v v, tetap v adalah suatu vekto egen da yang bepadanan dengan dan v adalah suatu vekto egen da yang bepadanan dengan, sehngga dhaslkan hubungan v v = v.v yang bsa dtuls ulang sebaga ( )( v v ) =, tetap kaena dan danggap bebeda. Jad da ( ) ( v v ) = dpeoleh bahwa v v =. Contoh adalah matks nomal, mempunya vekto egen yang bepadanan dengan dan adalah sebaga bekut u dan u akan dtunjukkan bahwa vekto egen da uang egen yang bebeda da adalah otogonal maka u u
16 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan u u = = + = jad tebukt bahwa vekto egen da uang egen yang bebeda da adalah otogonal.. Sfat-sfat Matks Hemtan Sekaang akan dbahas sfat sfat da matks hemtan. Dbekan teoema d bawah n. Teoema 8 (nton, :) Nla egen da suatu matks hemtan adalah blangan eal. Bukt: Jka adalah suatu nla egen dan v adalah vekto egen yang bepadanan da suatu matks hemtan nn, maka v v. Dengan mengalkan setap uas da pesamaan, da k tanspose tasf da v dpeoleh v v v v v v Dtunjukkan bahwa matks, vv dan vv, keduanya mempunya anggota anggota eal sehngga da dpeoleh bahwa pastlah suatu blangan eal. Contoh Msal adalah matks hemtan olnom kaaktestk da adalah = = det det = = 5 Sehngga pesamaan kaaktestknya adalah 5 dan nla egennya adalah l = ; l = Jad bahwa nla egen da adalah blangan eal. = 5 Teoema 9 (yes, 989:8) Vekto vekto nvaan yang behubungan dengan aka aka kaaktestk yang belanan da suatu matks hemtan adalah salng otogonal. Bukt: Tetapkan dan sebaga vekto vekto nvaan yang masng masng dhubungkan dengan akaaka kaaktestk l dan l yang belanan da. Maka dan, juga dan Magsta No. 8 Th. V Maet SSN
17 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan engamblan konjugat tanspose dan Maka dan kaena,. Jad dan adalah otogonal. Selan da teoema teoema d atas dbekan sfat matks hemtan bahwa elemenelemen dagonalnya beupa blangan l a j ¹ a j untuk ¹ j dan a j = a j untuk =j. SMULN Bedasakan pembahasan d depan dapat dtak bebeapa kesmpulan sebaga bekut:. Matks Unte adalah suatu matks buju sangka dengan elemen elemen kompleks jka atnya bahwa belaku.. Matks Nomal adalah sebuah matks buju sangka dengan anggota anggota kompleks jka =. Jad setap matks unte meupakan matks nomal.. Matks Hemtan adalah suatu matks buju sangka dengan anggota anggota kompleks jka =. Jad setap matks hemtan adalah nomal kaena belaku = =.. Sfat sfat Matks Unte adalah sebaga bekut: a. nves dan tanspose da matks unte adalah unte b. Hasl kal dua matks atau lebh matksmatks unte adalah unte. c. Detemnan matks unte mempunya nla mutlak. d. Vekto vekto bas dan vekto vekto kolom matks unte membentuk suatu hmpunan otonomal pada C n dengan hasl kal dalam Eucldean. 5. Sfat sfat Matks Nomal a. Jka tedapat matks nomal dan U matks unte, maka B = UU adalah matks nomal. b. Jka adalah vekto nvaan yang behubungan dengan aka kaaktestk da suatu matks nomal, maka juga vekto nvaan da yang behubungan dengan aka kaaktestk. c. Suatu matks buju sangka smla secaa unte tehadap suatu matks dagonal jka dan hanya jka nomal. d. Vekto egen da uang egen yang bebeda da matks nomal adalah otogonal.. Sfat sfat Matks Hemtan a. Nla egen da suatu matks hemtan adalah blangan eal. b. Vekto vekto nvaan yang behubungan dengan aka aka kaaktestk yang belanan da suatu matks hemtan adalah salng otogonal. c. Elemen elemen dagonalnya beupa blangan l a j ¹ a j untuk ¹ j dan a j = a j untuk =j. 8 Magsta No. 8 Th. V Maet SSN 5-95
18 Sfat - sfat Matks Unte, Matks Nomal, dan Matks Hemtan DFTR USTK nton H.,. Dasa dasa ljaba Lne. Batam: nteaksa. yes F., 98. Theoy and oblems of Matks. Sngapua: Mc Gaw Hll. Hon. Roge and Johnson R. Chales, 985. Matk nalyss. Cambdge Unvesty ess. H.S. Suyad dan M. Han, 99. Teo dan Soal endahuluan ljaba Lne. Jakata: Ghala ndonesa. Katono,. ljaba Lne, Vekto dan Eksploasnya dengan Maple. Yogyakata: Gaha lmu. Mundt, maw K., 98. Teo teo enyelesaan ljaba Lne. Bandung: CV. mca. admodsasto, Sudanah, 989. ljaba Lne. Suakata: UNS ess. Supanto S enganta Matks. Jakata: T. Rneka Cpta. Magsta No. 8 Th. V Maet SSN
Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV
Bab III Reduks Ode Model Sstem PV Metode eduks ode model melalu MI telah dgunakan untuk meeduks ode model sstem I bak untuk kasus kontnu maupun dskt. Melalu metode n telah dhaslkan pula bentuk da model
Lebih terperinciRUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE)
RUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE) Intepetas pobablstk a fungs gelombang t suatu patkel telah kta pelaa yatu t yang menyatakan peluang menemukan patkel paa waktu
Lebih terperinciBAB X RUANG HASIL KALI DALAM
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan
Lebih terperinciP(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.
0 3.5. PELUANG BERSYARAT Jka kta menghtung peluang sebuah pestwa, maka penghtungannya selalu ddasakan pada uang sampel ekspemen. Apabla A adalah sebuah pestwa, maka penghtungan peluang da pestwa A selalu
Lebih terperinciDekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya
A : Dekomposs Nla Sngular dan Aplkasnya Gregora Aryant Dekomposs Nla Sngular dan Aplkasnya Oleh : Gregora Aryant Program Stud Penddkan Matematka nverstas Wdya Mandala Madun aryant_gregora@yahoocom Abstrak
Lebih terperinciSifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 07 Sfat-sfat Operas Perkalan Modular pada raf Fuzzy T - 3 Tryan, ahyo Baskoro, Nken Larasat 3, Ar Wardayan 4,, 3, 4 Unerstas Jenderal Soedrman transr@yahoo.com.au
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN
JIMT Vol. 4 No. Jun 07 (Hal - 0) ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN PADA GRAF LOBSTER L n (; ; t) DAN L n (;, s; t) Nujana, I W. Sudasana, dan Resnawat 3,,3 Pogam Stud Matematka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Peluang Peluang adalah suatu nla untuk menguku tngkat kemungknan tejadnya suatu pestwa (event) akan tejad d masa mendatang yang haslnya tdak past (uncetan event). Peluang dnyatakan
Lebih terperinciDIMENSI PARTISI GRAF GIR
Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciALJABAR LINIER LANJUT
ALABAR LINIER LANUT Ruang Bars dan Ruang Kolom suatu Matrks Msalkan A adalah matrks mnatas lapangan F. Bars pada matrks A merentang subruang F n dsebut ruang bars A, dnotaskan dengan rs(a) dan kolom pada
Lebih terperinciBAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi
BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR Pada bab n akan dbahas konsep-konsep dasar dar fungs mayor dan fungs mnor dar suatu fungs yang terdefns pada suatu nterval tertutup. Pendefnsan fungs mayor dan mnor tersebut
Lebih terperinciBab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381
Bab 1 Ruang Vektor Defns Msalkan F adalah feld, yang elemen-elemennya dnyatakansebaga skalar. Ruang vektor atas F adalah hmpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA
BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA A-3 Dan Aresta Yuwanngsh 1 1 Mahasswa S Matematka UGM dan.aresta17@yahoo.com Abstrak Dberkan R merupakan rng dengan elemen satuan, M R-modul kanan, dan R S End
Lebih terperinciSEMI RING POLINOM ATAS ALJABAR MAX-PLUS
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 289-297 SEMI RING POLINOM ATAS ALJABAR MAX-PLUS Suroto Prod Matematka, Jurusan MIPA, Fakultas Sans dan Teknk Unverstas Jenderal Soedrman e-mal : suroto_80@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengetan Koelas Koelas adalah stlah statstk yang menyatakan deajat hubungan lnea antaa dua vaabel atau lebh, yang dtemukan oleh Kal Peason pada awal 1900. Oleh sebab tu tekenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang
Lebih terperinciBab 4 ANALISIS KORELASI
Bab 4 ANALISIS KORELASI PENDAHULUAN Koelas adalah suatu alat analss yang dpegunakan untuk menca hubungan antaa vaabel ndependen/bebas dengan vaabel dpenden/takbebas. Apabla bebeapa vaabel ndependen/bebas
Lebih terperinciJMP : Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hal SPEKTRUM PADA GRAF REGULER KUAT
JMP : Volume 5 Nomor, Jun 03, hal. 3 - SPEKTRUM PD GRF REGULER KUT Rzk Mulyan, Tryan dan Nken Larasat Program Stud Matematka, Fakultas Sans dan Teknk Unerstas Jenderal Soedrman Emal : rzky90@gmal.com BSTRCT.
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai ring embedding dan faktorisasi. tunggal pada ring komutatif tanpa elemen kesatuan.
BAB III PEMBAHASAN Pada bab n akan dbahas mengena rng embeddng dan faktorsas tunggal pada rng komutatf tanpa elemen kesatuan. A. Rng Embeddng Defns 3.1 (Malk et al. 1997: 318 Suatu rng R dkatakan embedded
Lebih terperinciPENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR Dajukan sebaga Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sans pada Jurusan Matematka Oleh : IIS ERIANTI
Lebih terperinciAPLIKASI METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION(SVD) PADA SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS
Vol No Jurnal Sans Teknolog Industr APLIKASI METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION(SVD) PADA SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS Ftr Aryan Dew Yulant Jurusan Matematka Fakultas Sans Teknolog UIN SUSKA Rau Emal:
Lebih terperinciPADA GRAF PRISMA BERCABANG
PELABELAN TOTAL SUPER (a, d)-busur ANTI AJAIB PADA GRAF PRISMA BERCABANG Achmad Fahruroz,, Dew Putre Lestar,, Iffatul Mardhyah, Unverstas Gunadarma Depok Program Magster Fakultas MIPA Unverstas Indonesa
Lebih terperinciSISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS
SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS A8 M. Andy Rudhto 1 1 Program Stud Penddkan Matematka FKIP Unverstas Sanata Dharma Kampus III USD Pangan Maguwoharjo Yogyakarta 1 e-mal: arudhto@yahoo.co.d
Lebih terperinciHASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smarandache Direct Product and Smarandache Free Near-Rings
Junal Baekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 7 (204) HASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smaandache Dect Poduct and Smaandache Fee Nea-Rng HENRY W. M. PATTY Juuan Matematka Fakulta MIPA Unveta Pattmua
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka diperlukan suatu metode yang
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Untuk mencapa tujuan peneltan, maka dpelukan suatu metode yang tepat aga peneltan dapat dlaksanakan dengan bak. Sebagamana yang dkemukakan oleh Mohammad
Lebih terperinciBab 3. Teori Comonotonic. 3.1 Pengurutan Variabel Acak
Bab 3 Teor Comonotonc Pada bab n konsep teor comonotonc akan dpaparkan dar awal dan berakhr pada konsep teor n untuk jumlah dar peubah - peubah acak 1. Setelah tu untuk membantu pemahaman akan dberkan
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang
Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan
Lebih terperinciBILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, )
Charul Imron dan dy Tr Baskoro, Blangan Ramsey Ss BILANGAN RAMSY SISI DARI r ( P, ) (Ramsey Number from the Sde r ( P, ) ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro Jurusan Matemátca, FMIPA ITS Surabaya mron-ts@matematka.ts.ac.d
Lebih terperinciRing Bersih Kanan Right Clean Rings
ng esh Kanan ght Clean ngs Cyena Novella Ksnamt Pogam Std Penddkan Matematka FKIP USD Kamps III Pangan, Magwohajo,Sleman, cyenanovella@gmalcom STK Peneltan n etjan ntk mengenal, memaham mennjkkan ahwa
Lebih terperinciLAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES
LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES Hubungan n akan dawal dar gaya yang beraks pada massa fluda. Gaya-gaya n dapat dbag ke dalam gaya bod, gaya permukaan, dan gaya nersa. a. Gaya Bod Gaya bod
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum
Fska Dasa I (FI-3) Topk ha n (mnggu 6) Sstem Patkel dan Kekekalan Momentum Pesoalan Dnamka Konsep Gaya Gaya bekatan dengan peubahan geak (Hukum ewton) Konsep Eneg Lebh mudah pemecahannya kaena kta hanya
Lebih terperinciHand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator
HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata
3 BAB III BAGAN CUSUM 3.. Dasa statstk bagan kendal Cumulatve Sum untuk ata-ata Bagan Cusum dgunakan untuk mendeteks pegesean kecl pada mean atau vaans dalam poses oleh kaena adanya penyebab khusus secaa
Lebih terperinciKALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata
Lebih terperinciPenaksiran Parameter dari Variansi Vektor pada Pengujian Hipotesis Kesamaan Matriks Kovariansi
Vol. 3 No. 7-77 Jul 06 Penasan Paaete da Vaans Veto ada Pengujan Hotess Kesaaan Mats Kovaans Nasah Sajang Absta Vaans veto euaan salah satu uuan dses data yang ddefnsan sebaga julah da seua eleen dagonal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Teor Hmpunan Dr. Subanar K PENDHULUN arena banyak karakterstk dar masalah probabltas dapat dnyatakan secara formal dan dmodelkan secara rngkas dengan menggunakan notas hmpunan elementer, maka pertama-tama
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciMENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang
MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD Idam Had Ahmad dan Luca Ratnasa, Juusan Matemata, FMIPA UNDIP Jl. Pof. H. Soedato, S.H., Tembalang, Semaang Abstact. Lnea equaton system,
Lebih terperinciAPLIKASI PERKONGRUENAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH. Yuni Yulida dan Muhammad Ahsar K
Jurnal Matematka Murn dan Terapan Vol. 3 No. Desember 009: 4-6 APLIKASI PERKONGRUENAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH Yun Yulda dan Muhammad Ahsar K Program Stud Matematka Unverstas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciPersamaan Medan Relativistik dan Rumusan Lagrange
4 Pesamaan Medan Relatvstk dan Rumusan Lagange Setelah mempelaja bab 4, mahasswa dhaapkan dapat:. Menuunkan nla egen dan pesamaan gelombang untuk patkel spn.. Menuunkan nla egen dan pesamaan gelombang
Lebih terperinciBAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F )
28 BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR III.1 Ruang Dual Defns III.1.2: Ruang Dual [10] Msalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformas lnear f L ( V, F ) dkatakan fungsonal lnear (atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciUJI PRIMALITAS. Sangadji *
UJI PRIMALITAS Sangadj * ABSTRAK UJI PRIMALITAS. Makalah n membahas dan membuktkan tga teorema untuk testng prmaltas, yatu teorema Lucas, teorema Lucas yang dsempurnakan dan teorema Pocklngton. D sampng
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciKWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL
KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens
Lebih terperinciPembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1
Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP
JMP : Volume 1 Nomor 2, Oktober 2009 PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP Tryan dan Nken Larasat Fakultas Sans dan Teknk, Unverstas Jenderal Soedrman Purwokerto, Indonesa
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciKontrol Tracking pada Sistem Pendulum Kereta Berbasis Model Fuzzy Takagi-Sugeno Menggunakan Pendekatan PDC Modifikasi
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 337-3539 (31-971 Pnt) A-83 Kontol Tackng pada Sstem Pendulum Keeta Bebass Model Fuzzy Takag-Sugeno Menggunakan Pendekatan PDC Modfkas Nan Nu an Awab Put dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciSistem Kriptografi Stream Cipher Berbasis Fungsi Chaos Circle Map Dengan Pertukaran Kunci Diffie-Hellman
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Sstem Krptograf Stream Cpher Berbass Fungs Chaos Crcle Map Dengan Pertukaran Kunc Dffe-Hellman A-6 Muh. Fajryanto 1,a), Aula Kahf 2,b), Vga Aprlana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciPERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG
Lebih terperinciKarakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga
Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember
Lebih terperinciMEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM
MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciPROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA)
PROPERT DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM DENGAN Prncpal Component Analyss (PCA) Oleh : Hanna aa Parhusp, usp, Deva eawdyananto a dan Bernadeta Desnova Kr Program Stud Statstka
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum
Fska Dasa I (FI-3) Topk ha n (mnggu 6) Sstem Patkel dan Kekekalan Momentum Pesoalan Dnamka Konsep Gaya Gaya bekatan dengan peubahan geak (Hukum Newton) Konsep Eneg Lebh mudah pemecahannya kaena kta hanya
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciTRANSITIF KLOSUR DARI GABUNGAN DUA RELASI EKUIVALENSI PADA SUATU HIMPUNAN DENGAN STRUKTUR DATA DINAMIS
TRANSITIF KLOSUR DARI PADA SUATU HIMPUNAN Sukmawat Nur Endah Program Stud Ilmu Komputer Jurusan Matematka FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 5275 Abstract. A relaton R on set A s an equvalence
Lebih terperinciContoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.
BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC Kurnawan *, Rolan Pane, Asl Srat Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut teor molekuler benda, satu unt volume makroskopk gas (msalkan cm ) merupakan suatu sstem yang terdr atas sejumlah besar molekul (kra-kra sebanyak 0 0 buah molekul) yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciReview Thermodinamika
Revew hermodnamka Hubungan hermodnamka dan Mekanka tatstk hermodnamka: deskrps fenomenologs tentang sfatsfat fss sstem makroskopk dalam kesetmbangan. Phenomenologs : mendasarkan pada pengamatan emprs terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinci81 Bab 6 Ruang Hasilkali Dalam
8 Bab Rang Haslkal Dalam Bab RUANG HASIL KALI DALAM Rang hasl kal dalam merpakan rang ektor yang dlengkap dengan operas hasl kal dalam. Sepert halnya rang ektor rang haslkal dalam bermanfaat dalam beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :
BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Pengetan Reges dan Koelas.. Pengetan Reges Paa lmuan, eonom, psolog, dan sosolog selalu beepentngan dengan masalah peamalan. Peamalan matematyang memungnan ta meamalan nla-nla suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory
BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi
LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl
Lebih terperinciKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-3 & KE-4 1 Defns 1 Probabltas dar sebuah kejadan A adalah jumlah bobot dar tap ttk sampel yang termasuk dalam A. Selanjutnya: 0 < P(A) < 1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciRegresi Komponen Utama, Regresi Ridge, dan Regresi Akar Laten dalam Mengatasi Masalah Multikolinieritas
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 5 Reges Komponen Utama Reges Rdge dan Reges Aka Laten dalam Mengatas Masalah Multkolnetas Dan Agustna Juusan Matematka FMIPA Unvestas Bengkulu
Lebih terperinciEKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK
EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA
BAB ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA.1 Pendahuluan Pada sstem tga fasa, rak arus keluaran nverter pada beban dengan koneks delta dan wye memlk hubungan yang
Lebih terperinciESTIMASI MODEL EKSPONENSIAL LIFETIME DENGAN DOUBLE CENSORING
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 7, No. 2, Novembe 21, 27 4 ESTIMASI MODEL EKSPONENSIAL LIFETIME DENGAN DOUBLE CENSORING Fada Agustn W. 1, Thatht Puwanngtyas 2 Juusan Matematka, FMIPA ITS Suabaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Peneltan yang Dgunakan Dalam peneltan n dlakukan poses pengumpulan data yang kemudan dlakukan analss dengan melukskan keadaan obyek peneltan pada saat sekaang
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciEksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Vaksinasi
1 Eksstens Bfurkas Mundur pada Model Penyebaran Penyakt Menular dengan Vaksnas Intan Putr Lestar, Drs. M. Setjo Wnarko, M.S Jurusan Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Insttut Teknolog
Lebih terperinciMETODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR
METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SARS pertama kali dilaporkan terjadi di Propinsi Guandong Cina pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pergerakan populas sangat mempengaruh proses dnamka dar epdem penyakt. Hal n dapat dtunjukkan oleh beberapa penyakt menular. SARS pertama kal dlaporkan terjad
Lebih terperinci