Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum
|
|
- Hadian Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Fska Dasa I (FI-3) Topk ha n (mnggu 6) Sstem Patkel dan Kekekalan Momentum
2 Pesoalan Dnamka Konsep Gaya Gaya bekatan dengan peubahan geak (Hukum Newton) Konsep Eneg Lebh mudah pemecahannya kaena kta hanya bekeja dengan besaan-besaan skala Konsep Momentum Dan Impuls Besaan-besaan Vekto, jad Infomas tentang Aah tetap dpetahankan Kehlangan nfomas tentang aah Besaan-besaan Vekto, jad Infomas tentang Aah tetap dpetahankan
3 Hk II Newton dalam Bentuk Impuls dan Momentum Hk II Newton : F dp Bla dketahu gaya sebaga fungs waktu, maka Hk II Newton menjad : t F 0 I t p F dp p p0 mv mv0 0 p Dkenal sebaga Impuls 0 dan sebaga p mv momentum lne Sehngga bentuk ntegal Hk II Newton menjad I p p0 p
4 Momentum Lne Da Hukum Newton: Gaya haus had untuk mengubah kecepatan sebuah benda (laju dan/atau aah) Ingn mennjau efek da tumbukan dan katannya dengan peubahan kecepatan Bola golf pada awalnya dam, eneg knetk da tongkat golf dtansfe untuk menghaslkan geak da bola golf (mengalam peubahan kecepatan) Untuk menjelaskannya dgunakan konsep momentum lne Momentum Lne massa kecepatan skala vekto
5 Momentum (lanjutan) p mv Besaan Vekto, aah momentum sama dengan aah kecepatan Daplkaskan dalam geak dua dmens menjad: p mv dan p x x y mv y Besa momentum: begantung pada massa begantung pada kecepatan
6 Impuls Untuk mengubah momentum da sebuah benda (msal bola golf), sebuah gaya haus dhadkan Laju peubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya neto yang bekeja pada benda tsb p m(v f v) Fnet ma atau : p t t Membekan penyataan lan Hukum II Newton (F t) ddefnskan sebaga mpuls Impuls adalah besaan vekto, aahnya sama dengan aah gaya F net t
7 Intepetas Gafk da Impuls Basanya gaya tdak konstan (begantung waktu) mpuls F t t Jka gaya tdak konstan, gunakan gaya ata-ata luas d bawah kuva F( t) Gaya ata-ata dapat dkatakan sebaga gaya konstan yang membekan mpuls yang sama pada benda dalam selang waktu sepet pada gaya sebenanya (begantung waktu) Jka gaya konstan: mpuls F t
8 Lathan Sebuah benda yang bemassa 5 kg mula-mula begeak dengan kecepatan v 0 î + 3 ĵ m / s, kemudan mengalam gaya dengan komponen x beubah tehadap waktu sepet pada gamba, dan komponen y yang beubah tehadap waktu menuut F x (N) 0 F y 4t N t (sekon) -0 Tentukanlah: a. Impuls yang dalam benda antaa t0 dan t5 s! b. Momentum lne dan kecepatannya saat t5 s! c. Gaya ata-ata yang dalam benda selama 5 s tesebut!
9 Contoh: Impuls daplkaskan pada Mobl Fakto tepentng adalah waktu bentuan atau waktu yang dpelukan pengemud/penumpang untuk dam In akan menguang kemungknan kematan pada tabakan mobl Caa untuk menambah waktu Sabuk pengaman Kantung udaa kantung udaa menambah waktu tumbukan dan menyeap eneg da tubuh pengemud/penumpang
10 Sstem Banyak Patkel Tnjau sstem yang ted da N buah patkel, momentum total sstem dtulskan N P p + p pn p Untuk melhat bagamana evolus momentum total n, sebaga lustas kta tnjau sstem yang ted da 3 patkel (N3) Gaya-gaya yang bekeja pada patkel : Gaya-gaya yang bekeja pada patkel : Gaya-gaya yang bekeja pada patkel 3: F F F, F ( e) ( ) ( ), F3, F ( e) ( ) ( ), F3 ( e) ( ) ( ) 3, F3, F3 Hk II Newton patkel : dp ( e) ( ) ( ) F F + F + 3 Hk II Newton patkel : Hk II Newton patkel 3: dp ( e) ( ) ( ) ( e) ( ) ( ) F + F + F 3 dp 3 F F 3 + F3 + 3
11 Lanjutan Sstem Banyak Patkel Jumlahkan Hk II Newton petkel, dan 3: d ( e) ( e) ( e) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ( p + p + p ) F + F + F + (F + F ) + (F + F ) + (F + F ) ) Ruas k adalah laju peubahan momentum total sstem. D uas kanan, gaya-gaya d dalam kuung adalah pasangan aks-eaks. Akhnya dpeoleh: d P d ( ) ( e) ( e) ( e) ( e) p + p + p F + F + F 3 3 F Jad, evolus da momentum total sstem hanya dpengauh oleh gaya-gaya lua saja
12 Momentum total sstem: P N p + p p N m d + m d Pusat Massa Sstem m Bla Massa Total Sstem M, N p d Momentum total sstem menjad: d P M M N m v d ( m + m m ) + m v m ( m + m m ) N v M m + m m N m N N M d R N N N MV Momentum total sstem banyak patkel sama dengan momentum sebuah patkel bemassa M (jumlah massa anggota sstem) yang teletak d pusat massanya N
13 Lanjutan Pusat Massa Sstem Poss pusat massa sstem adalah: R m + m m M N N N N m m Anmas 6- Catt: Pesamaan d sampng adalah pesamaan vekto, jad kta dapat menulskannya dalam bentuk komponen. Secaa fss, pusat massa menunjukkan ata-ata letak massa sstem dan juga menunjukkan poss tempat seolah-olah massa sstem tekumpul Untuk sstem yang ted da benda kontnu, pusat massanya dapat dhtung dengan menganggap benda ted da elemen-elemen kecl bemassa dm dan notas sgma d atas dgant dengan ntegas dm dm M R dm Catt: Pesamaan d sampng adalah pesamaan vekto, jad kta dapat menulskannya dalam bentuk komponen.
14 Lathan. Empat buah patkel dengan massa dan poss (x,y) masng-masng sebaga bekut m kg poss (0 m,0 m), m kg poss ( m,0 m), m 3 3 kg poss ( m, m), dan m 4 4 kg poss (0 m, m). Tentukan poss pusat massa sstem!. Sebuah batang yang panjangnya 0 m teletak pada sumbu x dengan pangkal batang pada poss x 0 dan ujung batang pada poss x 0 m. Anggap batang hanya bedmens satu (x), tentukan poss pusat massanya apabla! a. Rapat massa batang homogen b. Rapat massa batang meupakan fungs poss menuut λ(x) 6x kg/m 3. Tentukan pusat massa sepotong kawat homogen (apat massa konstan) yang bebentuk setengah lngkaan bejeja R! R
15 Geak Pusat Massa Momentum total sstem: d P M ( m + m m ) M N N M d R MV Hk II Newton: d P d ( ) ( e) MV M Ma F dv Pusat massa sebuah sstem begeak sepet sebuah patkel bemassa M m d bawah pengauh gaya ekstenal yang bekeja pada sstem Anmas 6.
16 Kekekalan Momentum Defns: sebuah sstem tesolas adalah sstem yang tdak dkena gaya ekstenal padanya d d dv P d P 0 P Konstan ( ) ( e) MV M Ma F Momentum dalam sebuah sstem tesolas dmana tejad pestwa tumbukan adalah konstan Tumbukan meupakan kontak fsk antaa dua benda (atau lebh) Dalam setap tumbukan, suatu gaya yang elatf besa bekeja pada masng-masng patkel yang betumbukan dalam waktu yang elatf sngkat Contoh: Kontak dapat tmbul da nteaks eletostatk 0
17 Kekekalan Momentum (lanjutan) Pnsp kekekalan momentum menyatakan bahwa ketka gaya ekstenal neto yang bekeja pada sebuah sstem yang ted da dua benda (atau lebh) yang salng betumbukan adalah nol, momentum total da sstem sebelum tumbukan adalah sama dengan momentum total sstem setelah tumbukan
18 Kekekalan Momentum (lanjutan) Secaa matematk (untuk sstem yang ted dua patkel): m v + m v m v + m v f Momentum adalah konstan untuk sstem benda Sstem mencakup semua benda yang salng benteaks satu dengan yang lannya Dasumskan hanya gaya ntenal yang bekeja selama tejad tumbukan Dapat dgenealsas untuk jumlah benda lebh da dua f Anmas 6.3
19 Jens Tumbukan (lanjutan) Tumbukan Elastk (Lentng Sempuna) Momentum dan Eneg knetk kekal Anmas 6.4 Tumbukan Inelastk (Tdak Lentng) Momentum kekal sedangkan Eneg knetk tdak kekal Dubah menjad jens eneg yang lan sepet panas, suaa EK EK f + eneg hlang Tumbukan nelastk sempuna (tdak lentng sama sekal) tejad ketka setelah tumbukan benda salng menempel Anmas 6.5 Tdak semua eneg knetk hlang Tumbukan nelastk sebagan (tdak lentng sebagan), tejad antaa elastk dan nelastk sempuna (tumbukan yang sebenanya)
20 Tumbukan Dmens Tumbukan elastk sempuna, nelastk sempuna, nelastk sebagan Koefsen esttus e meupakan ukuan keelastkan suatu tumbukan, ddefnskan sebaga aso antaa kelajuan salng menjauh elatf dan kelajuan salng mendekat elatf e v v f v v Tumbukan dan 3 Dmens Tumbukan elastk sempuna, nelastk sempuna, nelastk sebagan Stateg Pemecahan Masalah Tumbukan & 3 Dmens Uakan kekekalan momentum dalam tap komponen Teapkan hukum kekekalan eneg untuk kasus tumbukan elastk sempuna f
21 Lathan 3. Sebuah benda bemassa m kg begeak dengan kecepatan v (3 ) m/s. Benda lan bemassa m 4 kg begeak dengan kecepatan v (3 + 6 j) m/s. Kedua benda betumbukan dan tetap besatu setelah tumbukan. Htunglah a. Kecepatan kedua benda setelah betumbukan! b. Eneg knetk benda sebelum dan sesudah tumbukan!. Sebuah bola blya begeak dengan kecepatan u (4 ) m/s. Bola menumbuk bola lan yang dentk dalam keadaan dam. Setelah tumbukan, bola petama membentuk sudut 30 0 dengan aah semula. Bla tumbukan besfat elastk sempuna, tentukan kecepatan masng-masng bola setelah tumbukan.
22 Keangka Acuan Pusat Massa d d P d P 0 P Konstan dv ( e) ( MV ) M Ma F Jka gaya ekstenal neto sama dengan nol, maka kecepatan pusat massa konstan Dplh sstem koodnat dengan ttk asal d pusat massa (Keangka acuan pusat masa) Keangka acuan pusat massa dnamakan juga keangka acuan momentum nol 0 Contoh Sstem dua patkel, dmana m begeak dengan kecepatan v dan m begeak v dengan kecepatan. Kecepatan pusat massa: m v V m + + mv m Kecepatan-kecepatan dalam keangka pusat massa: u u v v V V
23 Eneg Knetk Sstem Patkel Eneg knetk sstem patkel adalah jumlah eneg knetk masng-masng patkel K mv mv mv + + m ( v m u mu. v ) + V. MV m m u + ( V + u mu ).( V + u ) Suku petama adalah eneg knetk yang behubungan dengan geakan pusat massa dan suku kedua adalah eneg knetk sstem patkel elatf tehadap pusat massa
24 PR Buku Tple Hal no: 5, 54, 58 Hal 60 no: 78
25 Geak dengan Massa Beubah Hukum II Newton : F ekstenal dp d ( Mv ) M dv + v dm Ruas k menyatakan esultan gaya-gaya lua yang bekeja pada sstem Suku petama uas kanan menyatakan peubahan momentum sstem akbat peubahan kecepatannya Suku kedua uas kanan menyatakan peubahan momentum sstem akbat peubahan massanya
26 Doongan Roket Pnsp oket bedasakan pada hukum kekekalan momentum yang daplkaskan pada sebuah sstem, dmana sstemnya adalah oket send dtambah bahan baka Bebeda dengan doongan yang tejad d pemukaan bum dmana dua benda salng mengejakan gaya satu dengan yang lan Jalan pada mobl Rel pada keeta ap
27 Doongan Roket (lanjutan) Roket dpecepat sebaga hasl da hentakan buangan gas In meepesentaskan kebalkan da tumbukan nelastk Momentum kekal Eneg knetk betambah
28 Doongan Roket (lanjutan) Pada saat t : m m v Massa awal oket (+ bahan baka) adalah m Kecepatan awal oket adalah v Momentum awal sstem P m v
29 Doongan Roket (lanjutan) Pada saat t + t : m m m u Massa oket sekaang adalah adalah m m Massa gas yang kelua m Kecepatan oket betambah menjad v + v Momentum akh sstem P f momentum oket + momentum gas buang P f (m m) m) (v+ v v+ v) ) + m u
30 Doongan Roket (lanjutan) P F F F f - eks eks eks P Lmt m v+ m [ u- ( v+ v) ] F eks t v m m + [ u- ( v+ v) ] t t m dm t 0 v 0 dan t d v dm [ ] d v dm m u- v m velatf d v dm dm d dm m + v u (m v) -u
31 Doongan Roket (lanjutan) Pesamaan umum geak oket : F eks m d v dm v elatf v elatf Kecepatan gas yang kelua elatf tehadap oket dm dm Laju v elatf pembakaan gas Gaya doong
32 Lathan. Sebuah oket begeak dalam uang bebas tanpa medan gavtas dengan kecepatan awal v m/s. Roket menyembukan gas dengan laju elatf tehadap oket sebesa 000 m/s dalam aah belawanan geak oket. a. Beapa kecepatan akh oket ketka massanya tnggal ½ kal semula! b. Beapa besa gaya doong selama pejalanan bla laju pembakaan gas 0 kg/s. Roket bemassa 6000 kg dsapkan untuk peluncuan vetkal. Jka laju sembuannya 000 m/s, beapakah banyaknya gas yang haus dsembukan tap detk aga dapat dpeoleh doongan yang dbutuhkan untuk: a. mengatas beat oket! b. membekan pecepatan awal pada oket sebesa 0 m/s!
Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum
Fska Dasa I (FI-3) Topk ha n (mnggu 6) Sstem Patkel dan Kekekalan Momentum Pesoalan Dnamka Konsep Gaya Gaya bekatan dengan peubahan geak (Hukum ewton) Konsep Eneg Lebh mudah pemecahannya kaena kta hanya
Lebih terperinci07:03:18. Fisika I MAHASISWA MAMPU MENCARI KECEPATAN BENDA ATAU MAHASISWA MAMPU MENCARI PUSAT MASSA SEBUAH SISTEM MELALUI MOMENTUM SISTEM
07:03:8 SASARAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MAMPU MENCARI PUSAT MASSA SEBUAH SISTEM MAHASISWA MAMPU MENCARI KECEPATAN BENDA ATAU SISTEM MELALUI MOMENTUM Konsep Dasa Moentu Huku Newton III : aks-eaks 0 Huku
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciKALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321) Usaha dan Energi
Fska Dasar I (FI-31) Topk har n (mnggu 5) Usaha dan Energ Usaha Menyatakan hubungan antara gaya dan energ Energ menyatakan kemampuan melakukan usaha Usaha,,, yang dlakukan oleh gaya konstan pada sebuah
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fska Dasar I (FI-31) Topk har n (mnggu 5) Usaha dan Energ Usaha dan Energ Energ Knetk Teorema Usaha Energ Knetk Energ Potensal Gravtas Usaha dan Energ Potensal Gravtas Gaya Konservatf dan Non-Konservatf
Lebih terperinciMomentum sudut didefiniskan sebagai: dt dt. Momen gaya:
Benda Tega Moentu sudut ddefnskan sebaga: xp d F dp x dp xf d d xp d dp vxp x 0 Moen gaya: xf xp x x d dp dp Moen gaya: xf d Moen gaya : + belawanan aah jau ja - Jka seaah jau ja. d Jka F=0, tdak ada gaya
Lebih terperinciDEPARTMEN FISIKA ITB BENDA TEGAR. FI Dr. Linus Pasasa MS Bab 6-1
BENDA TEGAR FI-0 004 Dr. Lnus Pasasa MS Bab 6- Bahan Cakupan Gerak Rotas Vektor Momentum Sudut Sstem Partkel Momen Inersa Dall Sumbu Sejajar Dnamka Benda Tegar Menggelndng Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciHand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator
HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus
Lebih terperinciP(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.
0 3.5. PELUANG BERSYARAT Jka kta menghtung peluang sebuah pestwa, maka penghtungannya selalu ddasakan pada uang sampel ekspemen. Apabla A adalah sebuah pestwa, maka penghtungan peluang da pestwa A selalu
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan
USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda
Lebih terperinciRUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE)
RUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE) Intepetas pobablstk a fungs gelombang t suatu patkel telah kta pelaa yatu t yang menyatakan peluang menemukan patkel paa waktu
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciBab 4 ANALISIS KORELASI
Bab 4 ANALISIS KORELASI PENDAHULUAN Koelas adalah suatu alat analss yang dpegunakan untuk menca hubungan antaa vaabel ndependen/bebas dengan vaabel dpenden/takbebas. Apabla bebeapa vaabel ndependen/bebas
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut teor molekuler benda, satu unt volume makroskopk gas (msalkan cm ) merupakan suatu sstem yang terdr atas sejumlah besar molekul (kra-kra sebanyak 0 0 buah molekul) yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengetan Koelas Koelas adalah stlah statstk yang menyatakan deajat hubungan lnea antaa dua vaabel atau lebh, yang dtemukan oleh Kal Peason pada awal 1900. Oleh sebab tu tekenal dengan
Lebih terperinciDERET BALMER DARI ATOM HIDROGEN
DERET BALMER DARI ATOM HIDROGEN I. Tujuan: Menentukan haga konstanta ydbeg dan spectum atom hydogen II. Teo Dasa Pengamatan menunjukan bahwa gas yang besuhu tngg memancakan cahaya dengan spectum gas yang
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciPetunjuk Praktikum Fisika Dasar I. (Tumbukan Dalam Satu Dimensi)
Petunjuk Praktkum Fska Dasar I (Tumbukan Dalam Satu Dmens) Dajukan Untuk Memenuh Tugas Tersruktur Mata ulah Ekspermen Fska Dasar 1 Jurusan Penddkan Fska Oleh : Muhamad Ihsanudn (0602425) JURUSAN PENDIDIAN
Lebih terperinciEnsambel Statistik Distribusi Binomial Nilai Rata-rata Sistem Spin Distribusi Probabilitas Kontinu
BAB 3 Penganta Metode Statstk Ensambel Statstk Dstbs Bnomal la Rata-ata Sstem Spn Dstbs Pobabltas Kontn Rvew Bab : Konsep pobabltas sangat pentng dgnakan ntk memaham sstem makoskopk Penggnaan Konsep Pobabltas:.
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,
Lebih terperinciLAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES
LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES Hubungan n akan dawal dar gaya yang beraks pada massa fluda. Gaya-gaya n dapat dbag ke dalam gaya bod, gaya permukaan, dan gaya nersa. a. Gaya Bod Gaya bod
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciBAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata
3 BAB III BAGAN CUSUM 3.. Dasa statstk bagan kendal Cumulatve Sum untuk ata-ata Bagan Cusum dgunakan untuk mendeteks pegesean kecl pada mean atau vaans dalam poses oleh kaena adanya penyebab khusus secaa
Lebih terperinciPenggunaan Hukum Newton
Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciDISTRIBUSI SPASIAL DENSITAS CAKRAM BERUKURAN SAMA DALAM PEMODELAN PEMBENTUKAN ASTEROID
Spekta: Junal Fska dan Aplkasnya http://do.og/.9/spektra Volume omo, p-iss: 54-3384 e-iss: 54-339 DOI: do.og/.9/spektra..7 DISTRIBUSI SPASIAL DESITAS CAKRAM BERUKURA SAMA DALAM PEMODELA PEMBETUKA ASTEROID
Lebih terperinciBAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Peluang Peluang adalah suatu nla untuk menguku tngkat kemungknan tejadnya suatu pestwa (event) akan tejad d masa mendatang yang haslnya tdak past (uncetan event). Peluang dnyatakan
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciPersamaan Medan Relativistik dan Rumusan Lagrange
4 Pesamaan Medan Relatvstk dan Rumusan Lagange Setelah mempelaja bab 4, mahasswa dhaapkan dapat:. Menuunkan nla egen dan pesamaan gelombang untuk patkel spn.. Menuunkan nla egen dan pesamaan gelombang
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinci2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil
.1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)
Lebih terperinci, persamaan keadaan gas van der waals V
SISEM DAN ERSAMAAN KEADAANNYA 3. Keadaan sembang mekans : Sstem beada dalam keadaan sembang mekans, apabla esultan semua gaya (lua maupun dalam) adalah nol Keadaan sembang kmaw : Sstem beada dalam keadaan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinci6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL
6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini Hukum Gerak Momentum Energi Gerak Rotasi Gravitasi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Hukum Gerak Momentum Energi Gerak Rotasi Gravitasi Hukum Gerak Mekanika Klasik Menjelaskan hubungan antara gerak benda dan gaya yang bekerja padanya Kondisi ketika Mekanika
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciSOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA
ISTITUT TEKOLOGI BADUG FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM PROGRAM STUDI FISIKA FI-500 Mekanka Statstk SEMESTER/ Sem. - 06/07 PR#4 : Dstrbus bose Ensten dan nteraks kuat Kumpulkan d Selasa 9 Aprl
Lebih terperinciFISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciMOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls
Pengertian Momentum dan Impuls MOMENTUM DAN IMPULS Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan.
Lebih terperinciSIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN
SFT - SFT MTRKS UNTER, MTRKS NORML, DN MTRKS HERMTN Tasa bstak : Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu pengetan dan sfat sfat da matks unte, matks nomal, dan matks hemtan. Metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperincir, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r
4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.
Lebih terperinciBAB III PUNTIRAN. Gambar 3.1. Batang Silindris dengan Beban Puntiran
BAB III PUNIRAN Ba sebatang matea mendapat beban puntan, maka seat-seat antaa suatu penampang ntang penampang ntang yang an akan mengaam pegesean, sepet dtunjukkan pada Gamba 3.1(a). Gamba 3.1. Batang
Lebih terperinciEnergiada adadi disekitar sekitarkita
Kerja dan Energ APA ITU ENERGI? Energada adad dsektar sektarkta Kerja dan Energ Energd dalam Dapat dperbaharu Tdak dapat dperbaharu Radas Panas Kerja dan Energ BentukEnerg Lstrk Kma Mekank Nuklr Suara
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciBAB X RUANG HASIL KALI DALAM
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciTeori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fska Dasar I (FI-321) Topk har n Kesetmbangan Statk Syarat Kesetmbangan Pusat Gravtas Kesetmbangan Stabl, Labl dan Netral Kesetmbangan Benda Tegar Kesetmbangan Mekank Benda dkatakan berada dalam kesetmbangan
Lebih terperinciWeek 5. Konstanta Saluran Transmisi primer dan sekunder. Konstanta kabel koax dan kabel paralel ganda
Week 5 Knstanta Saluan Tansms pme dan sekunde Knstanta kabel kax dan kabel paalel ganda 1 Pada pembahasan lalu: Besaan γ dan Z da sebuah saluan tansms memankan peanan pentng pada fenmena peambatan gelmbang.
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK STATIS
Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 03
Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS
Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan
Lebih terperinciHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET
HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan
Lebih terperinciReview Thermodinamika
Revew hermodnamka Hubungan hermodnamka dan Mekanka tatstk hermodnamka: deskrps fenomenologs tentang sfatsfat fss sstem makroskopk dalam kesetmbangan. Phenomenologs : mendasarkan pada pengamatan emprs terhadap
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang
Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11
SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciBab III Reduksi Orde Model Sistem LPV
Bab III Reduks Ode Model Sstem PV Metode eduks ode model melalu MI telah dgunakan untuk meeduks ode model sstem I bak untuk kasus kontnu maupun dskt. Melalu metode n telah dhaslkan pula bentuk da model
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SISTEM THERMAL
MODEL MATEMATIA SISTEM THERMAL PENGANTAR Sstem thermal merupakan sstem yang melbatkan pemndahan panas dar bahan yang satu ke bahan yang lan. Sstem thermal dapat danalsa dalam bentuk tahanan dan kapastans,
Lebih terperinciFISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS
Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka diperlukan suatu metode yang
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Untuk mencapa tujuan peneltan, maka dpelukan suatu metode yang tepat aga peneltan dapat dlaksanakan dengan bak. Sebagamana yang dkemukakan oleh Mohammad
Lebih terperinciBAB IV HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA SISTEM TERBUKA (CONTROL VOLUME)
Yosef Agung Cahyanta : Termodnamka I 43 BAB IV HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA SISTEM TERBUKA (CONTROL VOLUME) 4.1 ANALISIS TERMODINAMIKA SISTEM TERBUKA Dalam persoalan yang menyangkut adanya alran massa ke/dar
Lebih terperinciPerancangan, Pembuatan dan Pengujian Omnidirectional Vehicle
Peancangan, Pembuatan dan Pengujan Omndectonal Vehcle Muljowdodo dan Cahyad Setawan Laboatoum Otomas & Sstem Manufaktu Juusan Teknk Mesn FTI ITB muljo@bdg.centn.net.d, dot@tekpod.ms.tb.ac.d Rngkasan Movng
Lebih terperinciKontrol Tracking pada Sistem Pendulum Kereta Berbasis Model Fuzzy Takagi-Sugeno Menggunakan Pendekatan PDC Modifikasi
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 337-3539 (31-971 Pnt) A-83 Kontol Tackng pada Sstem Pendulum Keeta Bebass Model Fuzzy Takag-Sugeno Menggunakan Pendekatan PDC Modfkas Nan Nu an Awab Put dan
Lebih terperinciMOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3
MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3 By: Ira Puspasari BESARAN-BESARAN PADA BENDA BERGERAK: Posisi Jarak Kecepatan Percepatan Waktu tempuh Energi kinetik Perpindahan Laju Gaya total besaran
Lebih terperinciBab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya
PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika
Lebih terperinciVII. MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
1. PUSAT MASSA VII. MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN Dalam gerak translasi, tiap titik pada benda mengalami pergeseran yang sama dengan titik lainnya sepanjang waktu, sehingga gerak dari salah satu partikel
Lebih terperinciMedan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.
Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN IMPULS MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS
5 MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS Setelah mempelajari materi "Momentum Linear dan Impuls" diharapkan Anda dapat merumuskan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antarkeduanya serta aplikasinya dalam kehidupan.
Lebih terperinciUNJUK KERJA SISTEM PENUKAR KALOR TIPE CROSS FLOW PADA INSINERATOR FBC
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 4-426 UNJUK KERJA SISTEM PENUKAR KALOR TIPE CROSS FLOW PADA INSINERATOR FBC Supyatno, M. Affend dan Yusuf S. Utomo Pusat Peneltan Fska -
Lebih terperinciDasar-dasar Aliran Fluida
Dasar-dasar Alran Fluda Konsep pentng dalam alran fluda Prnsp kekealan massa, sehngga tmbul persamaan kontnutas Prnsp energ knetk, persamaan persamaan alran tertentu Prnsp momentum, persamaan-persamaan
Lebih terperinciFisika Umum (MA301) Topik hari ini: Hukum Gerak Energi Momentum
Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Hukum Gerak Energi Momentum Hukum Gerak Mekanika Klasik Menjelaskan hubungan antara gerak benda dan gaya yang bekerja padanya Kondisi ketika Mekanika Klasik tidak dapat
Lebih terperinciTES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM
TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan
Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
KUT US LISTIK HUKUM OHM ESISTO/HMBTN NGKIN ESISTO SEI NGKIN ESISTO PEL NGKIN ESISTO SEGITIG-BINTNG LT UKU JEMBTN WHETSTONE LT UKU GLVNOMETE LT UKU VOLTMETE ENEGI LISTIK DY LISTIK GY GEK LISTIK (GGL) NGKIN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciLISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik
LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN
Lebih terperinci