BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
|
|
- Herman Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan masalah program lner parametrk.. Prosedur Penyelesaan Masalah Program Lner Parametrk Masalah program lner parametrk terdr oleh bagan masalah. Masalah pertama adalah perubahan kontnu parameter pada koefsen fungs tuuan ( c ) dan masalah kedua adalah perubahan kontnu parameter konstan ss kanan ( n menunukkan nla kuanttas batasan ). Oleh karena tu, prosedur penyelesaan masalah program lner dbedakan menad bagan berkut... Prosedur Penyelesaan untuk perubahan kontnu parameter c Untuk kasus perubahan kontnu pada parameter koefsen tuuan, permasalahan dalam bentuk skalar n Mnmum ( ) ( ) Dengan kendala n a c b,,,..., m,,,..., n dan dalam bentuk matrk dnyatakan oleh Mnmum ( c ) Dengan kendala A b
2 akan dperksa, d mana parameter dperkenankan mencakup semua nla postf dan negatf. Anggap bahwa program lner dselesakan dengan sehngga fungs n tuuan ( ) ( c ) c atau ( c ) c n eknk dar analss senstvtas akan dgunakan untuk mengu bagamana solus berubah ketka dubah dar nol. Jka bass sekarang tetap optmal, maka solus bass optmal sekarang b tdak akan berubah. Oleh karena tu hanya konds optmal yang perlu dperksa. Untuk masalah pengganggu, mereka adalah ( ) ( ) c c atau ( ) ( c c ) d mana, dan menyatakan gangguan-gangguan pada c dan c secara berturut-turut. Ketdaksamaan n harus dpenuh untuk setap komponen dalam tes keoptmalan. Koefsen pada ss sebelah kanan yatu harga reduks metode smple memenuh c c c karena bass sekarang dasumskan optmal. Untuk >, ketdaksamaan hanya dperhatkan ketka ( ) <. Sebaga suatu hasl, dapat dnakkan hngga nla mn ( c c ) ( ) : ( c ) < sebelum bass sekarang berhent menad optmal. Untuk > bass berubah dan ndeks yang menentukan spesfk varabel masuk untuk metode smple. Sama halnya, untuk <, tu mungkn untuk menurunkan hngga nla
3 8 ma ( c c ) ( ) : ( ) > sebelum bass sekarang berhent menad optmal. Lag, ndeks yang menentukan spesfk untuk varabel masuk. Untuk, harga reduks varabel nonbass dperlhatkan oleh formula ( c c ) ( ). la tuuan parametrk dtunukkan oleh ( ) ( ) d mana ( ) adalah nla tuuan untuk masalah dengan. Jka, ketka percobaan menghtung, d sana tdak ada ndeks yang memenuh ( ) < maka dapat dnakkan tanpa batas dengan bass sekarang tetap optmal. Jka, ketka penggunaan metode smple untuk menentukan bass baru pada, d sana tdak ada varabel keluar, maka program lner tdak terbatas untuk Sama halnya, ka tdak ada ndeks yang memenuh ( ) > >. maka dapat dturunkan tanpa batas dengan bass sekarang tetap optmal. Jka tdak ada varabel keluar pada, maka program lner tdak terbatas untuk >. Prosedur d atas dapat dsmpulkan sebaga berkut.. Ubah masalah program lner parametrk ke dalam bentuk standar.. Selesakan masalah dengan oleh metode smple.. Gunakan prosedur analss senstvtas ( pada kasus perubahan parameter koefsen fungs tuuan ) untuk memperkenalkan tuuan. c ke dalam fungs. akkan atau turunkan hngga nla tertentu sebelum konds optmal dlanggar atau hngga varabel nonbass yang memlk koefsen pada fungs tuuan menad negatf.
4 5. Gunakan varabel n sebaga varabel bass yang masuk untuk teras metode smple selanutnya sehngga solus optmal baru dtemukan. Kembal ke langkah. Prosedur Penyelesaan untuk perubahan kontnu parameter b Untuk kasus perubahan kontnu pada parameter b, bentuk masalah dalam skalar Mnmum ( ) Dengan kendala n n c a b,,,..., m,,,..., n dan dalam bentuk matr dnyatakan oleh Mnmum c dengan kendala A b akan dperksa, d mana parameter dperkenankan mencakup semua nla postf dan negatf. Suatu teknk yang sama dengan prosedur penyelesaan perubahan kontnu parameter koefsen tuuan dapat dkembangkan untuk menyelesakan masalah n. ss kanan Anggap bahwa program lner dselesakan dengan sehnga konstanta n a b b atau A b b. eknk dar analss senstvtas akan dgunakan untuk mengu bagamana solus berubah ketka dubah dar nol. Jka bass sekarang tetap layak, maka solus bass optmal sekarang c c c tdak akan berubah. Oleh karena tu, hanya konds layak yang perlu dperksa.
5 Pada masalah pengganggu, konds solus layak bass akan tetap terpenuh sepanang ( b ) atau ekvalen sepanang b. Ketdaksamaan n harus dpenuh untuk setap komponen dalam tes kelayakan. ass sekarang memenuh b karena untuk setap komponen bass sekarang dasumskan menad layak. Untuk >, ketdaksamaan hanya dperhatkan ketka ( ) < Sebaga suatu hasl, dapat dnakkan hngga nla mn ( b) ( ) : ( ) < 5. sebelum bass sekarang berhent menad layak. Untuk >, bass berubah, dan ndeks yang menetukan spesfk varabel masuk untuk metode smple. Sama halnya, untuk <, tu mungkn untuk menurunkan hngga nla ( b) ( ) ma : ( ) > sebelum bass sekarang berhent menad layak. Lag, ndeks yang menentukan spesfk untuk varabel masuk. Untuk,, nla solus bass dperlhatkan oleh formula b. la fungs tuuan dtunukkan oleh : d mana ( ) ( ) c b c ( ) c adalah nla tuuan untuk masalah dengan. Jka, ketka percobaan menghtung, d sana tdak ada ndeks yang memenuh ( ) < maka dapat dnakkan tanpa batas dengan bass sekarang tetap layak dan optmal. Jka, ketka penggunaan metode smple untuk menentukan bass baru pada, d sana tdak ada varabel keluar, maka program lner tdak terbatas untuk >. Sama halnya, ka tdak ada ndeks yang memenuh ( ) > maka dapat dturunkan tanpa batas dengan bass sekarang tetap layak. Jka tdak ada varabel keluar pada, maka
6 program lner tdak terbatas untuk 5 <. Metode dual smple uga dapat dpaka untuk menemukan solus bass untuk tap-tap ttk krts sehngga solus layak dan optmal dapat dperoleh. Kesmpulan prosedur penyelesaan masalah perubahan konstan ss kanan adalah sebaga berkut.. Ubah masalah program lner parametrk ke dalam bentuk standar.. Selesakan masalah dengan oleh metode smple.. Gunakan prosedur analss senstvtas pada kasus perubahan konstan ss kanan untuk memperkenalkan b.. akkan atau turunkan hngga nla tertentu sebelum konds layak dlanggar atau sebelum nla d kolom ss kanan menad negatf. 5. Gunakan varabel n sebaga varabel masuk untuk suatu teras metode dual smple selanutnya untuk menemukan solus optmal baru. Kembal ke langkah.. Penyelesaan Contoh Masalah Program Lner Parametrk.. Pada Kasus Perubahan Kontnu Parameter c Pada kasus n, masalah dbatas dengan dua varabel keputusan pada fungs tuuan. Maksmum ( ) ( ) ( 5 ) Dengan kendala 8 Dan,
7 5 Langkah. Masalah dalam bentuk standar menad : Mnmum ( ) ( ) ( ) ( 5 ) Dengan kendala 8 5 dan,,,...`, 5 Langkah abel. Solus ass Optmal untuk Iteras Varabel ass Pers. Koefsen dar 5 Ss kanan () - -5 () () 5 () 8 () - 5 () () 6 () - 6 () () () () - 6-6
8 5 Langkah Dengan menggunakan analss senstvtas pada kasus perubahan parameter koefsen fungs tuuan akan dperkenalkan c c [ ] 5 dan [ ] Solus bass optmal sekarang [ ], [ ] dan [ ] Dengan varabel bass optmal sekarang maka nla nterval dapat dhtung. [ ] [ ] 6 dan c. Karena ada entr yang memenuh ( ) > dan ( ) < pada bass optmal sekarang maka dapat dnakkan atau dturunkan nlanya untuk teras metode smple selanutnya. Untuk solus bass optmal sekarang, batas atas : ( ) ( ) ( ) < : mn c c 6 mn dan batas bawah : ( ) ( ) ( ) > : c c maks maks
9 Harga reduks nonbass dan nla fungs tuuan secara berurutan menad 5 c c 6 6 ( ) ( ) c 6 [ ] 6 6 ( ) ( ) 6 Langkah Untuk <, dapat dturunkan nlanya menad menad varabel bass untuk teras metode smple selanutnya. Saat koefsen pada bass sekarang dtunukkan oleh tabel berkut. dan akbatnya 5, Varabel bass abel. Koefsen ass untuk Koefsen dar Persamaan 5 () () () 6 () Ss kanan
10 55 Langkah 5 Setelah operas pvot, solus optmal yang baru menad : abel. Solus ass Optmal untuk < Varabel bass Persamaan Koefsen dar Ss kanan 5 () () () 6 5 () - 6 Dengan varabel bass n dperoleh nla : [ ] [ ] dan c. Karena tdak ada entr yang memenuh ( ) > maka dapat dturunkan tanpa batas dengan solus bass saat n. Harga reduks nonbass dan nla fungs tuuan : 5 c ( ) [ ] ( ) ( ) 6
11 56 Langkah. Untuk >, dapat dnakkkan nlanya menad _ dan akbatnya menad varabel bass baru untuk teras metode smple selanutnya. Saat koefsen pada bass sekarang adalah, Varabel bass abel. Koefsen ass untuk Koefsen dar Persamaan 5 Ss kanan () () () 6 () Setelah operas pvot, solus optmal yang baru menad abel.5 Solus ass Optmal untuk > Varabel Koefsen dar Persamaan bass 5 () Ss kanan () - 6 () ()
12 5 Dengan varabel bass n dperoleh nla : [ ] [ ] dan c. Karena ada entr yang memenuh ( ) < maka dapat dnakkan hngga: 6 mn Harga reduks nonbass dan nla fungs tuuan : 5 c ( ) [ ] 5 6 Karena mash ada < maka dapat dnakkan kembal. Untuk 5 >, maka 5 menad salah satu varabel bass berkutnya dan harga reduks untuk 5 adalah abel.6 Koefsen ass untuk 5 Varabel bass Persamaan Koefsen dar Ss kanan 5 () 5 () - 6 () () ( ) ( ) 5
13 58 Setelah operas pvot, solus optmal yang baru adalah : Varabel bass abel. Solus ass Optmal untuk > 5 Persamaan Koefsen dar 5 Ss kanan () 5 () 5 () - 6 () Dengan varabel bass n dperoleh nla : [ ] [ ] [ ] dan c. Karena tdak ada entr yang memenuh ( ) < tanpa batas. Harga reduks nonbass dan nla fungs tuuan : maka dapat dnakkan c [ ] ( 5) [ ] [ 5 ] ( ) ( 5) ( 5) [ ] 6 8 ( ) ( ) 8
14 5 abel.8 Pemakaan Prosedur Program Lner Parametrk c Interval Var. bass Pers. Koefsen dar Ss kanan 5 () 5-6 () () 6 5 () - 6 () () () () () () - 6 () () () () 5 () - 6 ()
15 6 Gambar. la fungs tuuan ( ) untuk perubahan kontnu maks c (,) Gambar. Solus daerah layak untuk ( ) untuk perubahan c
16 6.. Pada Kasus Perubahan Kontnu Parameter b Pada kasus n, masalah uga dbatas dengan dua varabel keputusan pada fungs tuuan. Maksmum 5 Dengan kendala : 8, Langkah Masalah dalam bentuk standar menad Mnmum 5 Dengan kendala 8,,,...,5 5
17 6 Langkah Iteras abel. Solus ass Optmal untuk Var. Koefsen dar Ss Pers. bass 5 kanan () - -5 () 8 () 5 () () () - 5 () - () () - () - () - () () 5 () () () Langkah Dengan menggunakan analss senstvtas pada kasus perubahan konstan ss kanan akan dperkenalkan b. [ 8 ] dan [ ] b Arus solus bass optmal yatu [ ] dan nla n akan berubah 5 menad
18 6 Karena ada entr yang memenuh ( ) < dan ( ) > maka dapat dnakkan dan dturunkan nlanya hngga nla tertentu. Untuk solus bass optmal sekarang, batas atas adalah ( ) ( ), mn dan nla batas bawah adalah ( ) ( ) ( ) > : ma b maks Harga reduks nonbass c. Harga ss kanan dan nla fungs tuuan : ( ) ( ) [ ] 6 5 c ( ) ( ) 6 Langkah Karena ada ( ) < maka dapat dnakkan nlanya menad lebh besar dar sekarang. Untuk, nla ss kanan menad : ( ) ( ) ( ) < : mn b
19 6 Varabel bass Persamaan abel. la Ss Kanan untuk Koefsen dar 5 Ss kanan () 5 () () () 5 dan setelah operas pvot dengan menggunakan metode dual smple maka solus optmal yang baru adalah Varabel bass abel. Solus ass Optmal untuk Persamaan Koefsen dar > 5 Ss kanan () () () 5 () dengan c Karena tdak ada entr yang memenuh ( ) < batas dengan harga solus bass sekarang yang tetap layak. maka dapat dnakkan tanpa
20 65 Harga ss kanan dan nla fungs tuuan yang baru : 5 5 ( ) c [ 5] 5 ( ) ( ) 5 6 Langkah Untuk <, dapat dturunkan nlanya. Solus bass sebelumnya akan berubah ketka dturunkan nlanya lebh auh. Untuk, nla ss kanan menad : Varabel bass Persamaan abel. la Ss Kanan untuk Koefsen dar 5 Ss kanan 5 () () () Untuk, setelah operas pvot dengan menggunakan metode dual smple maka solus optmal yang baru adalah
21 66 abel. Solus ass Optmal untuk < Varabel bass Persamaan Koefsen dar Ss kanan 5 5 () () () - - Karena ada entr yang memenuh ( ) >, maka dapat dturunkan nlanya hngga, maks dan harga reduks nonbass c. Harga ss kanan dan nla fungs tuuan yang baru : 6 ( ) [ ] 8 8 c ( ) ( ) 8 8 Untuk <, persamaan kedua tdak memenuh syarat b sehngga tdak dapat dturunkan lag nlanya dan oleh karena tu, teras dhentkan.
22 6 abel. Pemakaan Prosedur Program Lner Parametrk b Interval Var. ass Pers. Koefsen dar 5 Ss Kanan () 88 5 () () () () 6 5 () () () - - () 5 () () 5 () Zma 5 6 Z ma / / Gambar. la fungs tuuan ( maks ) untuk perubahan kontnu b
23 68 I III / III II II I III / III II I II I 5 III 5 6 II 5 6 I Gambar. Solus daerah layak ( ) untuk perubahan b Varas solus optmal yang dhaslkan dengan varabel keputusan asl pada perubahan kontnu parameter c atau b dapat dsmpulkan ke dalam kedua tabel berkut. abel.5 Varas Solus Optmal untuk Perubahan c
24 6 abel.5 Varas Solus Optmal untuk Perubahan b Kedua contoh masalah program lner parametrk n dambl dar buku Introducton to Operatons Research dan Lner and onlner Programmng dengan hasl optmal yang sama sepert pada abel.5 dan.6.
25 A KESIMPULA DA SARA. Kesmpulan Masalah program lner parametrk dapat dselesakan dengan menggunakan metode smple kecual pada kasus khusus, perubahan kontnu parameter b, d mana untuk b < maka metode dual smple turut dgunakan untuk memperbak solus optmal. Jad dengan menggunakan metode smple, masalah program lner parametrk dapat dselesakan dengan mudah dan sederhana. Pada program lner parametrk terad perubahan pada pada parameter c atau b secara kontnu dan berurutan sehngga akhrnya menghaslkan varas solus optmal sesua batas perubahan parameter yang dnkan terad sepert pada tabel.5 dan tabel.6. Hal n nantnya akan mempermudah para pengambl keputusan untuk mengambl keputusan terbak atau dsebut sebaga keputusan optmal, keputusan yang memberkan keuntungan maksmum. Solus masalah program lner parametrk dapat dgunakan dalam berbaga kasus d duna nyata sepert perencanaan produks suatu produk dengan keterbatasan bahan mentah atau waktu dan perencanaan muatan barang pada pesawat udara dengan keterbatasan volume dan berat muatan tetap ngn memperoleh hasl yang sebesarbesarnya.. Saran Program lner parametrk hanya mencakup perubahan kontnu pada parameter c atau b, tetap ada uga bentuk analss senstvtas yang lan yatu perubahan smultan pada struktur sstem kendala, perubahan pada koefsen a. ag para pembaca yang
26 bermnat untuk menelt, mungkn dapat melanutkan peneltan n yang berhubungan dengan perubahan kontnu parameter a.
PENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER
Penerapan Program Lner Kabur dalam Analss.. Elfranto PENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER Elfranto Dosen Unverstas Muhammadyah Sumatera Utara Abstrak: Salah satu kaan
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciCatatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan
Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER
BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)
PERCG JRIG KSES KBEL (DTG3E3) Dsusun Oleh : Hafdudn,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prod D3 Teknk Telekomunkas Fakultas Ilmu Terapan Unverstas Telkom 015 Peramalan Trafk Peramalan Trafk Peramalan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN Latar elakang Sekolah merupakan salah satu bagan pentng dalam penddkan Oleh karena tu sekolah harus memperhatkan bagan-bagan yang ada d dalamnya Salah satu bagan pentng yang tdak dapat dpsahkan
Lebih terperinciBAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi
BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR Pada bab n akan dbahas konsep-konsep dasar dar fungs mayor dan fungs mnor dar suatu fungs yang terdefns pada suatu nterval tertutup. Pendefnsan fungs mayor dan mnor tersebut
Lebih terperinci(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a
Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg
Lebih terperinci3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW
12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciOptimasi Perencanaan Hasil Produksi dengan Aplikasi Fuzzy Linear Programming (FLP)
Semnar Nasonal Waluyo Jatmko II FTI UPN Veteran Jawa Tmur Optmas Perencanaan Hasl Produks dengan Aplkas Fuzzy Lnear Programmng (FLP) Akhmad Fauz Jurusan Teknk Informatka UPNV Veteran Jawa Tmur Emal: masuz@upnatm.ac.d
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciALJABAR LINIER LANJUT
ALABAR LINIER LANUT Ruang Bars dan Ruang Kolom suatu Matrks Msalkan A adalah matrks mnatas lapangan F. Bars pada matrks A merentang subruang F n dsebut ruang bars A, dnotaskan dengan rs(a) dan kolom pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :
JRNAL MATEMATIKA DAN KOMPTER Vol 4 No 1, 3-3, Aprl 1, ISSN : 141-51 KAJIAN DISKRETISASI DENGAN METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP EFISIENSI SOLSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SK KONVEKSI Suhartono dan
Lebih terperinciPembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1
Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciberasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat
10 KARAKTRISTIK TRANSISTOR 10.1 Dasar Pengoperasan JT Pada bab sebelumnya telah dbahas dasar pengoperasan JT, utamannya untuk kasus saat sambungan kolektor-bass berpanjar mundur dan sambungan emtor-bass
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk
Lebih terperinciContoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.
BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK
Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat
Lebih terperinciMENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak
JURAL MATEMATIKA DA KOMUTER Vol. 6. o., 86-96, Agustus 3, ISS : 4-858 MECERMATI BERBAGAI JEIS ERMASALAHA DALAM ROGRAM LIIER KABUR Mohammad Askn Jurusan Matematka FMIA UES Abstrak Konsep baru tentang hmpunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciPENGURUTAN DATA. A. Tujuan
PENGURUTAN DATA A. Tuuan Pembahasan dalam bab n adalah mengena pengurutan data pada sekumpulan data. Terdapat beberapa metode untuk melakukan pengurutan data yang secara detl akan dbahas ddalam bab n.
Lebih terperinciBAB X RUANG HASIL KALI DALAM
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE
BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciCatatan Kuliah 13 Memahami dan Menganalisa Optimasi dengan Kendala Ketidaksamaan
Catatan Kulah 3 Memaham dan Menganalsa Optmas dengan Kendala Ketdaksamaan. Interpretas Konds Kuhn Tucker Asumskan masalah yang dhadap adalah masalah produks. Secara umum, persoalan maksmsas keuntungan
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciDalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang
LARGE SCALE SYSEM Course by Dr. Ars rwyatno, S, M Dept. of Electrcal Engneerng Dponegoro Unversty BAB V OPIMASI SISEM Dalam sstem pengendalan berhrark level, maka optmas dapat dlakukan pada level pertama
Lebih terperinciMEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM
MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA OPERASI
ISSN: 1693-6930 167 SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAA OPERASI Subyanto Teknk Elektro Fakultas Teknk Unverstas Neger Semarang Gedung E6 Lt. Kampus Sekaran
Lebih terperinciOPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah
JPM IIN ntasar Vol. 01 No. 2 Januar Jun 2014, h. 95-106 OPTIMSI MSLH PNUGSN St Maslhah bstrak Pemrograman lner merupakan salah satu lmu matematka terapan yang bertuuan untuk mencar nla optmum dar suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciLAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES
LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES Hubungan n akan dawal dar gaya yang beraks pada massa fluda. Gaya-gaya n dapat dbag ke dalam gaya bod, gaya permukaan, dan gaya nersa. a. Gaya Bod Gaya bod
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB V INTEGRAL KOMPLEKS
6 BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 5.. INTEGRAL LINTASAN Msal suatu lntasan yang dnyatakan dengan : (t) = x(t) + y(t) dengan t rl dan a t b. Lntasan dsebut lntasan tutup bla (a) = (b). Lntasan tutup dsebut lntasan
Lebih terperinciPertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012
Pertemuan ke-4 Analsa Terapan: Metode Numerk 4 Oktober Persamaan Non Non--Lner: Metode NewtonNewton-Raphson Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Newton Newton--Raphson f( f( f( + [, f(] + = α + + f( f ( Gambar
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBab V Aliran Daya Optimal
Bab V Alran Daya Optmal Permasalahan alran daya optmal (Optmal Power Flow/OPF) telah menjad bahan pembcaraan sejak dperkenalkan pertama kal oleh Carpenter pada tahun 196. Karena mater pembahasan tentang
Lebih terperinciPRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel
PRAKTIKUM 6 Penyelesaan Persamaan Non Lner Metode Newton Raphson Dengan Modfkas Tabel Tujuan : Mempelajar metode Newton Raphson dengan modfkas tabel untuk penyelesaan persamaan non lner Dasar Teor : Permasalahan
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP
JMP : Volume 1 Nomor 2, Oktober 2009 PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP Tryan dan Nken Larasat Fakultas Sans dan Teknk, Unverstas Jenderal Soedrman Purwokerto, Indonesa
Lebih terperinciBAB III SKEMA NUMERIK
BAB III SKEMA NUMERIK Pada bab n, akan dbahas penusunan skema numerk dengan menggunakan metoda beda hngga Forward-Tme dan Centre-Space. Pertama kta elaskan operator beda hngga dan memberkan beberapa sfatna,
Lebih terperinciANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK
REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN
Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciPenyelesaian Masalah Transshipmen Dengan Metoda Primal-Dual Wawan Laksito YS 2)
ISSN : 69 7 Penyelesaan Masalah Transshpmen Dengan Metoda Prmal-Dual Wawan Laksto YS ) Abstrak Masalah Pemndahan Muatan adalah masalah transportas yang melbatkan sambungan yang harus dlewat. Obektnya adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBab IV Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya Batubara
Bab IV Pemodelan dan Perhtungan Sumberdaa Batubara IV1 Pemodelan Endapan Batubara Pemodelan endapan batubara merupakan tahapan kegatan dalam evaluas sumberdaa batubara ang bertuuan menggambarkan atau menatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciDISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA
DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381
Bab 1 Ruang Vektor Defns Msalkan F adalah feld, yang elemen-elemennya dnyatakansebaga skalar. Ruang vektor atas F adalah hmpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua
Lebih terperinciBAB III. Monte Carlo dan metode least-square, maka pada bab ini diantaranya akan
BAB III METODE LEAST-SQUARE MONTE CARLO Pada bab sebelumnya telah delaskan antara lan mengena smulas Monte Carlo dan metode least-square, maka pada bab n dantaranya akan dbahas penggunaan kedua metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciPEMODELAN PEMROGRAMAN LINIER DENGAN KOEFISIEN FUNGSI OBJEKTIF BERBENTUK BILANGAN KABUR SEGITIGA DAN KENDALA KABUR BESERTA USULAN SOLUSINYA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO., JUNI 6: 4-7 PEMODELAN PEMROGRAMAN LINIER DENGAN KOEFISIEN FUNGSI OBJEKTIF BERBENTUK BILANGAN KABUR SEGITIGA DAN KENDALA KABUR BESERTA USULAN SOLUSINYA San Susanto, Dedy
Lebih terperinci