PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 264/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : VENCE BARITA SIREGAR, Umur 39 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Tempat tinggal Jalan WR. Supratman Kelurahan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu Selatan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Tergugat; Dalam hal ini telah memberi kuasa kepada 1. Jinner, SH.,M.Hum, 2. Sardion Sihite, SH, masing-masing Advokat/ Penasehat Hukum pada Kantor Hukum Law Office Dinamika, yang beralamat di Jalan Guru Patimpus No. 1 J Kelurahan Kesawan Medan Barat Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12 Nopember 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 12 Nopember 2015 dengan No. Reg : 245/SKC/2015/PN-RAP; Lawan: TOGAP TANJUNG, Umur 52 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Polri, Tempat tinggal Jalan Pendidikan Lingkungan Perdamaian Kelurahan Perdamaian Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Penggugat; Dalam hal ini telah memberi kuasa kepada 1. Ghufron Harahap, SH, 2. Kartoyo, SH, masing-masing Advokat/ Penasehat Hukum pada Kantor Hukum Lembaga Bantuan Hukum Medan Pos Labuhan Batu, yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 62 Gedung Nasional Rantauprapat Kab. Labuhan Batu, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 September 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 29 September 2015 dengan No. Reg : 203/SKC/2015/PN-RAP; Pengadilan Tinggi tersebut;

2 - 2 - Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUK PERKARA; Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tertanggal 29 September 2015, yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 29 September 2015, dengan Register Nomor 55/Pdt.G/2015/PN-RAP, telah menggugat Tergugat dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa gugatan ini Penggugat ajukan oleh karena perselisihan berupa Pra Yudisial, dengan lahirnya laporan polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES- LBH tertanggal 04 September 2013, an. Pelapor Vence Barita Siregar tidak lain adalah Tergugat; 2. Bahwa Penggugat disangkakan telah melakukan tindak pidana pencurian dan atau membantu perbuatan itu sebagaimana yang termaktub didalam ketentuan pasal 363 Jo Pasal 55 Ayat (1) atau pasal 56 Ayat (1) e KUHPidana, dengan bukti laporan kepolisian Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013, an. Pelapor Vence Barita Siregar tidak lain adalah Tergugat; 3. Bahwa atas hal tersebut diatas, Penggugat kini mengajukan gugatan Pra Yudisial ic. Pasal 81 KUHPidana, sebagaimana yang dilaporkan oleh Vence Barita Siregar (Tergugat), dan kini Penggugat ingin menguji secara keperdataan, dengan melakukan gugatan Pra Yudisial sesuai dengan ketentuan pasal 81 KUHPidana, mempertangguhkan penuntutan untuk sementara karena ada perselisihan tentang hukum yang harus diputuskan lebih dahulu oleh satu mahkamah lain, mempertangguhkan gugurnya penuntutan untuk sementara ; 4. Bahwa menyikapi tentang ketentuan pasal 81 KUHPidana, telah diatur pula didalam ketentuan pasal 1 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1956 tertanggal 18 Maret 1956 tentang sengketa Pra Yudisial yang menyatakan Apabila pemeriksaan perkara pidana harus diputuskan hal adanya suatu hal perdata atas suatu barang atau tentang suatu hubungan hukum antara dua pihak tertentu, maka pemeriksaan perkara pidana dapat dipertangguhkan untuk menunggu suatu keputusan Pengadilan dalam pemeriksaan perkara perdata tentang adanya atau tidak adanya hak perdata itu ; Bahwa berdasarkan laporan kepolisian a quo, Penggugat melalui kuasanya mengemukakan dalil-dalil dan alasan gugatan sebagai berikut :

3 Bahwa Penggugat ada menguasai sebidang tanah seluas ± 120 Ha, berdasarkan surat keterangan tanah yang diterbitkan oleh Kepala Desa Ujung Padang, Kec. Aek Natas Kab. Labuhan Batu (sekarang Labuhan Batu Utara), yaitu : (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/012/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/013/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/015/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/068/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/069/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/071/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal (satu) lembar Surat Keterangan Tanah Nomor : 535/097/SKT/1988 atas nama Togap Tanjung, tertanggal Bahwa atas objek perkara sebagaimana disebut diatas selama ini dikuasai dan diusahai oleh Penggugat dengan mengambil buah dan hasil dari objek perkara tersebut; 3. Bahwa atas objek perkara yang menjadi sengketa perkara a quo ditanami dan dipelihara oleh Penggugat; 4. Bahwa pada tanggal 04 September 2013 Penggugat ada memanen buah kelapa sawit diatas tanah objek perkara dan tanpa diketahui Penggugat, Tergugat kemudian telah melaporkan Penggugat dengan pasal pencurian sebagaimana bukti laporan polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013, an. Pelapor Vence Barita Siregar tidak lain adalah Tergugat; 5. Bahwa sangat tidak beralasan jika Tergugat mengajukan gugatan atas perkara a quo secara pidana kepada Penggugat, oleh karena Penggugat

4 - 4 - adalah pemilik yang sah berdasarkan surat-surat yang telah dikemukakan pada point 1 dalam gugatan ini, sedangkan Tergugat tidak dapat menunjukkan bukti-bukti yang dapat memberikan alasan atas penguasaan objek perkara; 6. Bahwa terhadap objek perkara juga terdapat sengketa kepemilikan lain, yang diajukan pada Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan Register Perkara Nomor 180/Pid.C/2015/PN-RAP dengan dugaan telah melakukan tindak pidana menguasai lahan tanpa ijin yang berhak sebagaimana yang dimaksud didalam ketentuan pasal 2 Jo 6 Undang- Undang RI No. 51 PRP Tahun 1960 PRP tentang larangan pemakaian tanah tanpa ijin yang berhak atau kuasanya yang sah, dan atas hal tersebut diatas, Pengadilan Negeri Rantauprapat telah mengadili dan memutus perkara tersebut dengan putusan Nomor 180/Pid.C/2015/PN- RAP tertanggal 23 September 2015, dengan putusan onslag van vervolging; Beradasarkan uraian-uraian hukum tersebut diatas, dengan ini mohon kehadapan yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat Cq yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar sudilah kiranya memanggil para pihak yang berperkara untuk hadir duduk bersama pada suatu hari persidangan yang ditentukan untuk itu dengan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut: TUNTUTAN (PETITUM) 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan perbuatan Tergugat adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad); 3. Menyatakan laporan kepolisian Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013, an. Pelapor Vence Barita Siregar (ic.tergugat) dengan tuduhan Penggugat telah melakukan tindak pidana Pencurian dan atau membantu perbuatan itu sebagaimana yang termaktub didalam ketentuan pasal 363 Jo Pasal 55 Ayat (1) atau Pasal 56 Ayat (1) e KUHPidana, dengan bukti laporan kepolisian Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013, an. Pelapor Vence Barita Siregar, adalah Prayudisial atau sengketa Keperdataan; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini; Atau :

5 - 5 - Dalam peradilan yang baik, Penggugat mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan Jawaban dan Rekonpensi tertanggal 19 Nopember 2015, yaitu sebagai berikut; I. DALAM EKSEPSI, Tentang Kuasa Penggugat 1. Bahwa Penggugat dalam perkara gugatan Pra Yudisial ini telah memberikan kuasa hukumnya kepada kantor Lembaga Bantuan Hukum Pos Labuhan Batu yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 62 Gedung Nasional Rantauprapat Labuhan Batu berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 22 September 2015; 2. Bahwa ternyata diketahui Tergugat sebelumnya juga telah pernah memberi kuasa hukum kepada kantor Lembaga Bantuan Hukum Pos Labuhan Batu yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 62 Gedung Nasional Rantauprapat Labuhan Batu untuk mendampingi Tergugat untuk membuat laporan ke Polres Labuhan Batu sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 an. Pelapor Vence Barita Siregar; 3. Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, maka kuasa Penggugat dalam gugatan Pra Yudisial perkara a quo dan kuasa hukum Tergugat dalam laporan Polres Labuhan Batu dengan Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 adalah advokat dari kantor hukum yang sama yaitu kantor Lembaga Bantuan Hukum Pos Labuhan Batu yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 62 Gedung Nasional Rantauprapat Labuhan Batu; 4. Bahwa oleh karena gugatan Pra Yudisial ini didasarkan atas Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013, maka telah terjadi konflik interest (kepentingan), maka advokat penerima kuasa dari kantor hukum tersebut melanggar dan bertentangan dengan pasal 19 Undang-undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat dari pasal 4 huruf J tentang Kode Etik Advokat Indonesia; 5. Bahwa dengan demikian berdasarkan alasan hukum diatas, maka surat kuasa Penggugat yang diberikan kepada Advokat pada kantor lembaga bantuan hukum Pos Labuhan Batu yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 62 Gedung Nasional Rantauprapat Labuhan Batu dengan surat

6 - 6 - kuasa khusus tertanggal 22 September 2015 dinyatakan tidak sah dan harus dibatalkan atau batal demi hukum; 6. Bahwa oleh karena surat kuasa khusus Penggugat tertanggal 22 September 2015 tersebut tidak sah dan batal, maka gugatan Pra Yudisial Penggugat dalam perkara ini haruslah ditolak atau setidaktidaknya tidak dapat diterima; Tentang Gugatan Pra Yudisial Hanya Menyangkut Daluarsa 1. Bahwa gugatan Pra Yudisial ini diajukan atas dasar pasal 81 KUHPidana yang menyebutkan : Mempertangguhkan Penuntutan untuk sementara karena ada perselisihan tentang hukum yang harus diputuskan lebih dahulu oleh satu mahkamah lain, mempertangguhkan gugurnya penuntutan untuk sementara ; 2. Bahwa melihat pasal 81 KUHPidana tersebut hal tersebut ternyata pemberlakuan Pra Yudisial tersebut dikhususkan untuk Daluarsa seperti dalam Pasal 284 Ayat 5 KUHPidana, pasal 311 Ayat 3 KUHPidana, Pasal 332 Ayat 4 KUHPidana, yang harus diselesaikan terlebih dahulu proses perdatanya karena menyangkut Daluarsa; 3. Bahwa kemudian jika merujuk pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1956 tanggal 23 Mei 1956 Jo Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 1980 dalam Pasal 4 menyebutkan Quostion Prejudcielle au judement yang menyangkut permasalahan yang diatur dalam pasal 81 KUHPidana, pasal tersebut sekedar memberi kewenangan bukan kewajiban kepada Hakim Pidana untuk menangguhkan pemeriksaan, menunggu putusan Hakim Perdata mengenai persengketaannya; Bahwa sedangkan pasal 5 menyebutkan Diminta perhatian, bahwa andaikan Hakim hendak mempergunakan lembaga hukum ini, Hakim Pidana tidak terikat pada putusan Hakim Perdata yang bersangkutan seperti dinyatakan dalam peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1956 ; 4. Bahwa dengan demikian berdasarkan alasan hukum diatas, bahwa gugatan Pra Yudisial sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 dalam perkara a quo, tidak termasuk dalam hal yang dimaksud dalam gugatan Pra Yudisial, oleh karenanya secara hukum gugatan Pra Yudisial haruslah ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; Tentang Gugatan Kabur 1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan Pra Yudisial dalam bentuk perbuatan melawan hukum, sebagaimana dalil posita gugatannya, akan

7 - 7 - tetapi Penggugat tidak dapat menunjukkan perbuatan melawan hukum yang mana dilakukan oleh Tergugat, karena proses hukum atas Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 dilakukan oleh Lembaga Kepolisian dan Kejaksaan; 2. Bahwa demikian juga dalil gugatan Pra Yudisial perbuatan melawan hukum, akan tetapi Penggugat tidak dapat merinci kerugian yang dialami oleh Penggugat, yang oleh karenanya gugatan yang kabur tersebut harus dinyatakan ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; II. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Tergugat menolak secara tegas dalil gugatan Pra Yudisial ini, kecuali diakui dalam perkara ini; 2. Bahwa apa yang telah diuraikan dalam eksepsi adalah merupakan satu kesatuan dengan dalil pada pokok perkara, yang tidak perlu diulangi lagi; 3. Bahwa benar Tergugat telah membuat Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 an. Pelapor Vence Barita Siregar dan saat ini Penggugat (ic. Togap Tanjung) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam melakukan tindak pidana pencurian buah kelapa sawit milik dari Tergugat yang dilakukan oleh tersangka Togap Tanjung dan kawan-kawannya dan atau secara bersama-sama dan ataupun membantu perbuatan pencurian sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 Ayat (1) angka 4e KUHPidana Jo Pasal 55 KUHPidana atau pasal 56 Ayat (1) e KUHPidana; 4. Bahwa saat ini berkas perkara Penggugat sebagai tersangka atas Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Rantauprapat yang selanjutnya telah dinyatakan lengkap P21 oleh Kejaksaan Negeri Rantauprapat untuk selanjutnya akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Rantauprapat untuk disidangkan; 5. Bahwa Tergugat menolak dan membantah secara tegas akan dalil dan maksud gugatan Pra Judisial ini, karena gugatan Pra Yudisial dalam perkara a quo sangat berbeda dengan laporan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh tersangka Togap Tanjung dalam hal ini sebagai Penggugat, dimana gugatan Pra Yudisial ini menyangkut hak atas tanah, sedangkan Tergugat dalam Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 mengadukan Penggugat menyangkut perbuatan tindak pidana pencurian buah kelapa sawit milik dari Tergugat sebagaimana diatur

8 - 8 - dalam 363 Ayat (1) angka 4e KUHPidana Jo Pasal 55 KUHPidana atau pasal 56 Ayat (1) e KUHPidana, maka secara hukum kedua perkara tersebut dapat dipisahkan dan berdiri sendiri, sehingga gugatan Pra Yudisial tidak dapat diterapkan atas perkara pidana dimaksud, sehingga secara hukum gugatan Pra Yudisial ini haruslah ditolak; 6. Bahwa apabila Penggugat keberatan atas penetapan Penggugat sebagai Tersangka, maka secara hukum Penggugat dapat diajukan melalui : Lembaga Pra Peradilan sebagaimana diatur dalam pasal 77 pasal 83 KUHAP Jo Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/ PUU- XII/2014 tanggal 28 April 2014; Mengajukan keberatan atas perkara pidana tersebut di persidangan Pengadilan nantinya sebagaimana diatur dalam pasal 156 KUHAP; 7. Bahwa akan tetapi hingga sekarang dengan rentang waktu Penggugat dinyatakan sebagai tersangka dan hingga sampai sekarang, Penggugat tidak pernah mengajukan gugatan Pra Peradilan terhadap penetapan Penggugat sebagai tersangka sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 an. Pelapor Vence Barita Siregar; 8. Bahwa oleh karenanya gugatan Pra Yudisial hanya merupakan akalakalan Penggugat untuk menggagalkan atau setidaknya menghambat proses hukum terhadap Penggugat sebagai tersangka tindak pidana pencurian yang akan dilakukan di persidangan; 9. Bahwa demikian juga jika dilihat atas timbulnya lembaga Pra Yudisial sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 1956 dan SEMA No. 4 Tahun 1980 adalah sehubungan belum lahir (berlaku) Kitab Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang isinya telah mengatur lembaga Pra Peradilan dan hal keberatan (Eksepsi); 10. Bahwa disamping itu jika dicermati akan PERMA No. 1 Tahun 1956 dan SEMA No. 4 Tahun 1980, maka seandainya quad non Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 an. Pelapor Vence Barita Siregar telah diajukan ke Pengadilan, maka Pengadilan dalam pemeriksaan pidana tidak terikat oleh suatu putusan Pengadilan dalam pemeriksaan perkara perdata tentang adanya atau tidak adanya suatu hak perdata tadi, sebagaimana diatur dalam pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1956 dan Pasal 4 dan 5 Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 Tahun 1980;

9 Bahwa Tergugat menolak dalil dan alasan gugatan Pra Yudisial Penggugat pada point 1 dan 2, karena dalil rekayasa dan dalil yang tidak benar, karena orang tua Tergugat telah memiliki surat-surat hak atas tanah yang sah untuk itu, dengan menguasai dan mengusahai tanah tersebut yang semula adalah lahan semak belukar yang akhirnya dieskavator dengan membersihkan dan membentuknya untuk areal perladangan, setelah lahannya bersih dan telah terbentuk untuk perladangan, lalu ditanami kelapa sawit dan selanjutnya dirawat dan akhirnya kelapa sawit tersebut berbuah yang telah berumur rata-rata 7 (tujuh) tahun; 12. Bahwa penguasaan dan pengusahaan kelapa sawit tersebut dilakukan orang tua Tergugat dan Tergugat sendiri sejak tahun 1996 secara terus menerus tanpa putus tanpa adanya pihak yang keberatan baik dalam ditingkat pemerintahan maupun dalam upaya hukum; 13. Bahwa akan tetapi pada tanggal 04 September 2013, secara tiba-tiba Penggugat bersama orang-orangnya dengan cara kekerasan mengusir Tergugat dan keluarganya untuk meninggalkan tanah kebun kelapa sawit tersebut miliknya, yang membuat Tergugat dan keluarganya ketakutan walaupun Tergugat dan keluarganya telah berupaya sekuat tenaga untuk mempertahankan tanah dan kebun sawit tersebut, akan tetapi tidak berhasil, akhirnya Penggugat bersama dengan orang-orang suruhannya telah mengambil buah kelapa sawit milik Tergugat hingga sekarang; 14. Bahwa setelah peristiwa tersebut, Penggugat telah membuat laporan ke kepolisian atas pencurian buah kelapa sawit sebagaimana dalam laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 yang mana Penggugat dinyatakan sebagai Tersangka; 15. Bahwa dengan demikian berdasarkan alasan hukum tersebut diatas, maka gugatan Pra Yudisial Penggugat tersebut tidak dapat diajukan terhadap laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 an. Pelapor Vence Barita Siregar dengan tersangka Togap Tanjung, maka oleh karenanya secara hukum gugatan Penggugat haruslah ditolak; Berdasarkan alasan dan fakta hukum diatas, maka telah terbukti gugatan Pra Yudisial Penggugat dalam perkara a quo tidak beralasan dan tidak terbukti, maka mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dengan melakukan putusan sebagai berikut : Dalam Eksepsi

10 Menerima Eksepsi dari Tergugat; Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; Dalam Pokok Perkara 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini; Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Rantau Prapat telah menjatuhkan putusan nomor : 55/Pdt.G/2015/PN.Rap tanggal 28 Maret 2016, yang amarnya sebagai berikut: DALAM EKSEPSI ; Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian; 2. Menyatakan Laporan Polisi Nomor : LP/1187/IX/2013/SU/RES-LBH tertanggal 04 September 2013 an. Pelapor Vence Barita Siregar dengan tuduhan Penggugat telah melakukan pencurian, adalah sengketa Prayudisial atau sengketa Keperdataan; 3. Menghukum Tergugat untuk tunduk dan patuh kepada putusan ini; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,- (Tujuh ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat, pada tanggal 15 April 2016, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 55/Pdt.G/2015/PN.Rap tanggal 28 Maret 2016, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tanggal 27 April 2016; Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat tertanggal 10 Mei 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 19 Mei 2016, dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tanggal 25 Mei 2016;

11 Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tertanggal 10 Juni 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 10 Juni 2016, dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat tanggal 18 Juli 2016; Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara Pengadilan Negeri Rantau Prapat, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat masing-masing tanggal 31 Mei 2016 dan tanggal 11 Mei 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA; Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut, secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa semua yang dikemukakan dalam memori banding tersebut pada dasarnya tidak mengungkapkan hal-hal yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, melainkan hanya merupakan pengulangan tentang apa yang sudah dipertimbangkan dalam persidangan tingkat pertama, dan terhadap kontra memori banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat pada prinsipnya mendukung putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memori banding dan kontra memori banding tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut dalam putusan Majelis Hakim Tingkat banding; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 55/Pdt.G/2015/PN.Rap tanggal 28 Maret 2016, memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat, dan kontra memori banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat, serta surat-surat lain yang berhubungan

12 dengan perkara ini maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar menurut hukum, sehingga pertimbangan tersebut dapat disetujui dan dijadikan dasar pertimbangan hukum sendiri oleh Majelis Hakim tingkat banding dalam memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 55/Pdt.G/2015/PN.Rap tanggal 28 Maret 2016 dapat dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa karena Para Pembanding semula Para Penggugat tetap dipihak yang kalah, maka haruslah dihukum untuk membayar semua biaya dalam kedua tingkat peradilan; Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini; Mengadili : - Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat tersebut; - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 55/Pdt.G/2015/PN.Rap tanggal 28 Maret 2016, yang dimohonkan banding tersebut; - Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 27 September 2016 oleh kami : RUSTAM IDRIS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor : 264/PDT/2016/PT-MDN tanggal 29 Agustus 2016, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 29 September 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta JUANTI SITORUS, SH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi

13 Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya; Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis, ttd 1. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. RUSTAM IDRIS, SH. ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti, ttd JUANTI SITORUS, SH. Perincian Biaya : 1. Meterai Rp ,- 2. Redaksi Rp ,- 3. Pemberkasan Rp ,- Jumlah Rp ,- Untuk salinan, sesuai dengan aslinya, Panitera, ttd H. BASTARIAL, SH.MH. Nip