PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK"

Transkripsi

1 PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 007

2 PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK Skripsi seagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 007

3 ABSTRAK ZAKI MUBARROK. Pemodelan Trafik Self-Similar dengan Distriusi Pareto. Diiming oleh FAHREN BUKHARI dan SONY HARTONO WIJAYA. Pemodelan trafik memegang peranan yang cukup penting dalam mendesain suatu jaringan komunikasi supaya diperoleh suatu desain yang ideal. Dengan erkemangnya jaringan komunikasi dan jenis layanannya pada saat ini, perilaku trafik mengalami peruahan. Model trafik Poisson, sudah tidak sesuai lagi untuk digunakan seagai model pemangkit trafik sekarang ini. Pada perkemangannya trafik dilihat dari sifat statistiknya yang mempunyai rataan dan ragam yang unik. Ternyata trafik sekarang mempunyai sifat Self-Similar, yaitu dalam eerapa periode waktu yang ereda trafik mempunyai struktur korelasi yang hampir sama. Derajat kemiripan atau Self-Similar dari suatu trafik dinyatakan dalam suatu parameter yang diseut dengan parameter Hurst. Trafik Self-Similar mempunyai nilai parameter Hurst antara 0.5 sampai dengan. Dari hasil penelitian untuk data trafik nyata yang diamil dari proy server FMIPA IPB, trafik menunjukkan sifat Self-Similar, hal ini dapat diketahui dari parameter Hurst yang diperoleh selalu leih esar dari 0.5. Hasil penelitian juga menunjukkan ahwa untuk jumlah sumer trafik yang ereda source, erpengaruh kecil terhadap derajat Self-Similar dari trafiknya. Dari uji Chi-Square, distriusi dari data trafiknya leih mendekati distriusi Pareto daripada distriusi Poisson. Untuk simulasi trafik dengan model Pareto mampu menghasilkan trafik yang ersifat Self-Similar, hal ini dapat diketahui dari parameter Hurst yang diperoleh selalu leih esar dari 0.5. Kata kunci: jaringan komputer, trafik Self-Similar, Pareto, Hurst.

4 Judul Skripsi : Pemodelan Trafik Self-Similar dengan Distriusi Pareto Nama : Zaki Muarrok NRP : G6400 Pemiming I Menyetujui, Pemiming II Ir. Fahren Bukhari, M.Sc. NIP Sony Hartono Wijaya, S.Kom. Mengetahui, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Drh. Hasim, DEA NIP Tanggal Lulus:

5 PRAKATA Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena erkat rahmat dan karunia- Nyalah, tugas akhir ini dapat diselesaikan. Penelitian ini mengamil tema Jaringan dengan judul Pemodelan Trafik Self-Similar dengan Distriusi Pareto. Penulis menyadari, ahwa penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari imingan dan antuan dari eragai pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Ir. Fahren Bukhari, M.Sc. dan Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom. selaku pemiming I dan pemiming II. Kedua orang tua yang telah memerikan dorongan moril dan materiil. 3 Keluarga Besar Masruchin. 4 I-6 Community: Alfath, Andra, Adi, Adit, Dany, Feri, dan Iwan. 5 Rekan-rekan ILKOMERZ Seluruh staf Departemen Ilmu Komputer. Semoga tulisan ini dapat ermanfaat, Amin. Bogor, Novemer 007 Zaki Muarrok

6 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Demak pada tanggal 0 Juli 983 seagai anak ke-3 dari 5 ersaudara, putra dari pasangan Adul Chadziq dan Masruchatun. Tahun 00, penulis lulus dari SMU Negeri Demak dan melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB USMI pada Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

7 vi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... vii PENDAHULUAN... Latar Belakang... Tujuan... Ruang Lingkup... Manfaat Penelitian... TINJAUAN PUSTAKA... Jaringan Komputer... Self-Similarity... Aggregated Variance... Distriusi Poisson... Pemodelan Trafik dengan Distriusi Pareto... 3 Chi-Square Fit Test... 4 METODE PENELITIAN... 5 Metode Pengumpulan Data... 5 Metode Perhitungan Parameter Hurst... 5 Chi-Square Fit Test... 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 5 Data Hasil Pengukuran... 5 Chi-Square Fit Test... 6 Huungan Parameter model Pareto dengan karakteristik trafik... 7 Huungan parameter terhadap karakteristik trafik... 7 Huungan parameter terhadap karakteristik trafik... 8 KESIMPULAN DAN SARAN... 8 Kesimpulan... 8 Saran... 9 DAFTAR PUSTAKA... 9

8 vii DAFTAR GAMBAR Halaman PDF dari distriusi Pareto dengan eerapa parameter yang ereda dan Grafik data trafik hasil pengukuran sampling Grafik data trafik hasil pengukuran sampling Grafik data trafik hasil pengukuran sampling Grafik Aggregated Variance data pengukuran Grafik Aggragated Variance untuk eerapa jumlah source yang ereda Huungan parameter terhadap parameter Hurst Huungan parameter terhadap traffic load Huungan parameter terhadap variance trafik Huungan parameter terhadap nilai parameter Hurst Huungan parameter terhadap variance trafik DAFTAR LAMPIRAN Halaman Penjaaran rumus Aggregated Variance... Penurunan rumus nilai rata-rata searan Pareto... 3 Penurunan rumus Variance searan Pareto Pengaruh parameter ON dan OFF terhadap karakteristik trafik dengan ON 04 yte dan OFF milidetik Pengaruh parameter ON dan OFF terhadap karakteristik trafik dengan ON.0 dan OFF

9 Latar Belakang PENDAHULUAN Pemodelan trafik memegang peranan yang penting dalam jaringan komunikasi, manajemen jaringan, QoS Quality of Service, dan antrian. Dengan anyaknya jenis layanan saat ini data, suara, video, citra, dan lain lain yang harus dilakukan pada suatu jaringan komunikasi secara ersamaan, mengakiatkan pemodelan trafik mengalami peruahan Fernandes et al Manurut Haryatno 00 pemodelan trafik dengan menggunakan Poisson tidak dapat memodelkan trafik yang mempunyai fluktuasi yang ersifat ursty dengan tepat, untuk itu diperlukan suatu model trafik yang dapat mewakili fluktuasi trafik yang ersifat ursty. Pada perkemangannya, pemodelan trafik leih dilihat pada sifat-sifat statistiknya. Trafik ternyata mempunyai sifat Self-Similar, yaitu dalam periode waktu yang ereda, trafik mempunyai sifat statistik yang hampir sama. Sifat Self-Similar pada suatu proses acak dapat dilihat dengan memandingkan data periode tertentu dengan data agregatnya. Data dari kedua proses terseut akan memiliki struktur korelasi dan distriusi yang sama. Derajat Self-Similar dari suatu trafik dinyatakan dalam suatu parameter yang diseut parameter Hurst. Dengan metode tertentu, variance dari data trafik akan dihitung pada masing-masing skala waktu untuk menghasilkan nilai parameter Hurst terseut. Tujuan Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap data trafik nyata melalui perhitungan parameter Hurst untuk melihat derajat Self-Similar dari trafik nyata dan uji Chi-Square untuk melihat entuk distriusi dari data trafiknya. Dalam hal ini distriusi yang diujikan adalah distriusi Poisson dan Pareto. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap data trafik simulasi dari model Pareto dengan eragai variasi parameter simulasi untuk mengetahui karakteristik trafik melalui perhitungan parameter Hurst, rata-rata trafik, traffic load, dan variance. Ruang Lingkup Untuk mematasi ruang lingkup penelitian, penulis melakukan pematasan seagai erikut : Analisis trafik hanya erdasarkan parameter Hurst. Perhitungan nilai parameter Hurst hanya menggunakan metode Aggregated Variance. 3 Panjang data trafik yang digunakan dalam analisis hanya sample tiap data. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penentuan parameter simulasi trafik Pareto sesuai dengan nilai parameter Hurst, rata-rata trafik, traffic load, dan variance yang diinginkan pada suatu desain jaringan komputer. TINJAUAN PUSTAKA Jaringan Komputer Jaringan Komputer didefinisikan seagai kumpulan komputer dalam jumlah anyak yang terpisah-pisah secara fisik akan tetapi saling erhuungan secara logik dalam melaksanakan tugasnya. Jaringan komputer lokal atau Local Area Network LAN merupakan jaringan milik priadi di dalam seuah gedung atau kampus yang erukuran sampai eerapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghuungkan komputerkomputer priadi dan workstation dalam kantor perusahaan untuk memakai resource ersama dan saling ertukar informasi Tanenaum 996. Self-Similarity Trafik dalam jaringan komunikasi data adalah ean yang diangkut oleh jaringan. Dalam rekayasa jaringan, trafik inilah yang menjadi perhatian utama. Karakteristik trafik suatu jaringan komunikasi ditentukan oleh aktivitas pelanggan yang dapat diwakili oleh dua hal, yaitu esarnya paket dalam yte yang dikirim dari suatu sumer trafik dan waktu kedatangan antar paket.

10 Crovella 004 mengatakan ahwa trafik pada jaringan komunikasi leih aik dimodelkan dengan menggunakan proses Self-Similar. Sifat utama dari Self-Similar adalah adanya struktur korelasi dari prosesproses agregatnya misalkan agregasi erukuran m yang tidak cepat eruah dari nilai variance data aslinya jika m memesar menuju takhingga. Misalkan X X, X, X 3, K adalah proses stokastik stasioner, dan X i adalah jumlah kejadian setiap unit waktu, untuk setiap panjang lok m,,3, K, maka m m X X i ; i,,3, K adalah deret waktu yang aru aggregated yang diperoleh dengan merata-ratakan setiap lok deret waktu X asal yang erukuran m yang erurutan dan tidak saling eririsan. X Untuk m k m,,3, K, maka km X m i i k m+ m X adalah, k,, K,[ N / m]. m X adalah proses stasioner yang aru untuk setiap m Willinger et al 998. Jika X, X, X 3, K terdistriusi secara independen dan identik dengan ratarata dan variance yang erhingga, maka setelah perataan, variance akan mengalami penurunan. Penurunan variance ini diseut decaying variance. Dari persamaan di atas dapat ditentukan: Var X m Var X m. Seuah proses stokastik mempunyai penurunan variance secara perlahan Slowly Decaying Variance jika: Var X m Var X m β,0 < β <.3 Aggregated Variance Seuah parameter yang digunakan untuk menyatakan derajat Self-Similar adalah parameter Hurst H. Paremeter Hurst merupakan seuah ukuran esarnya kemiripan dari suatu trafik dengan trafik itu sendiri pada periode yang ereda. Deret waktu aru yang sudah erskala didapatkan dengan cara memagi deret data trafik yang panjang data trafiknya seesar N ke dalam lok-lok dengan panjang m, dan mencari rata-rata masing-masing lok. X m k km X m i i k m+, k,, K,[ N / m]. Variance dari deret waktu yang aru dapat dihitung dengan persamaan erikut: VarX m N / m m N / m k X m k X H. Deret X terskala m, jadi jika deret terseut mempunyai variance teratas, variance dari hasil perhitungan di atas akan H asymtot terhadap m, dapat dilihat pada Lampiran. log log Var H logm.3 Dengan memuat grafik log terhadap log, dan dengan menggunakan regresi linier maka dapat ditarik garis lurus pada grafik terseut. Dengan gradien garis yang terentuk β terseut, maka nilai parameter Hurst didapat dengan persamaan: β H.4 H β / +.5 Apaila seuah proses stokastik mempunyai nilai H ϵ [0,½] maka proses stokastik diseut short-range dependence, dan ila nilai H ϵ [½,] maka proses stokastik diseut long-range dependence Kalim et al 998. Distriusi Poisson Tanner 995 mengatakan distriusi Poisson adalah salah satu distriusi diskret yang memiliki Fungsi Searan Peluang atau Proaility Distriution Function PDF: μ! dan Fungsi Searan Kumulatif atau Cumulative Distriution Function CDF: dengan µ adalah rata-rata dari distriusi Poisson.

11 3 Pemodelan Trafik dengan Distriusi Pareto Sutjipto 00 mengatakan model adalah seuah pendekatan atau representasi dari suatu struktur, kelakuan, atau karakteristik seuah sistem, konsep, atau proses dalam dunia nyata. Kelengkapan dan kecocokan dengan sistem nyatanya merupakan parameter atau tolok ukur terpenting dalam menilai seuah model. Suatu upaya untuk mendapat model diseut langkah pemodelan. Asumsi yang umum digunakan dalam pemodelan jaringan komunikasi adalah esarnya paket dalam satuan yte yang ditransmisikan dan waktu kedatangan antar paket, yang selanjutnya masing-masing diseut dengan periode ON untuk esarnya paket dalam satuan yte dan periode OFF untuk waktu kedatangan antar paket. Untuk dapat memperoleh hasil studi yang aik, maka dalam pemodelan trafik yang ersifat Self-Similar harus digunakan model matematika yang merupakan proses Self- Similar juga. Ada eerapa model yang dapat merepresentasikan proses Self-Similar, antara lain model Pareto, Haar Wavelet, FGN Fractional Gaussian Noise, FGM Fractional Brownian Motion, dan Fractional ARIMA. Pada penelitian ini digunakan model Pareto seagai pemangkit data trafik simulasinya. Model Pareto merupakan model yang paling sederhana diandingkan dengan model yang lainnya jika dilihat dari formula pemangkit data trafiknya. Distriusi Pareto mempunyai Fungsi Searan Peluang atau Proaility Distriution Function PDF: P +, 3. diseut dengan parameter shape tail inde, dan merupakan nilai minimum dari seuah populasi. Ketika, variance dari distriusi terseut adalah takhingga. Ketika, rata-rata dari distriusi terseut adalah takhingga yang dapat dilihat pada Lampiran dan 3. Untuk Trafik Self-Similar, karena proses Self-Similar mengasumsikan ruang searan dengan ratarata yang erhingga dan variance takhingga. Grafik dari Fungsi Searan Peluang dapat dilihat pada Gamar. Gamar PDF dari distriusi Pareto dengan eerapa parameter yang ereda dan. Nilai rata-rata dari distriusi Pareto dapat dihitung dengan persamaan: E 3. Untuk memperoleh suatu populasi dengan distriusi Pareto dapat diangkitkan dengan persamaan: X PARETO 3.3 / U dengan U adalah suatu ilangan dari searan uniform untuk selang 0,]. Bean load L dihasilkan dari total penjumlahan setiap ean dari setiap sumer trafik yang selanjutnya diseut source yang secara matematis dapat dituliskan: L N L i i dengan N merupakan jumlah source. 3.4 Bean dari masing-masing source merupakan perandingan antara rata-rata dari total esarnya ukuran paket yang ditransmisikan dengan jumlah antara rata-rata dari total ukuran paket yang ditransmisikan dan rata-rata kedatangan antar paket, secara matematis dapat dituliskan seagai: ON i Li 3.5 ON + OFF i i Searan Pareto yang enar mengasumsikan ruang sample yang takhingga, namun keteratasan komputer menyeakan hasil dari pemangkitan data menjadi terhingga. Misalkan S adalah nilai

12 4 terkecil yang leih esar dari nol hasil pemangkitan ilangan acak dengan searan Uniform. Sehingga didapat nilai dari searan Pareto yang tidak akan leih esar dari q, secara matematis dapat ditulis: q 3.6 / S Maka diperoleh rata-rata dari searan Pareto hasil angkitan: E q f d q d q q + q d 3.7 Sutitusikan persamaan 3.6 dan 3.7 sehingga didapatkan: E S 3.8 Misalkan ada ean L i dan ukuran paket k dari suatu sumer trafik, dapat dihitung nilai minimum dari periode OFF. Rata-rata dari periode OFF dapat dihitung dengan persamaan 3., sehingga diperoleh: Li OFFi ON i L i 3.9 Misalkan M ON dan M OFF masing-masing merupakan nilai minimum dari periode ON dan periode OFF, maka: M OFF OFF M ON ON OFF ON S S OFF OFF ON ON Li Li 3.0 Dengan ON merupakan parameter shape dari periode ON dan OFF adalah parameter shape dari periode OFF. Misalkan: T ON ON dan ON T OFF OFF, OFF diperoleh: M OFF T ON OFF S M ON T 3. T OFF ON S Li Jika, akan diperoleh persamaan: ON OFF M OFF k 3. Li Chi-Square Fit Test Law 99 mengatakan Uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui apakah suatu sample data menyear sesuai dengan distriusi tertentu yang diujikan atau tidak. Hipotesis dari Chi-Square Fit Test adalah: H 0 : Sample data menyear sesuai dengan Distriusi yang diujikan. H : Sample data tidak menyear sesuai dengan Distriusi yang diujikan. Untuk perhitungan Chi-Square Fit Test, data diagi ke dalam k kelas dan uji statistiknya didefinisikan seagai: dengan adalah frakuensi oservasi untuk agian ke-i, dan adalah frekuensi harapan pada kelas ke-i. Frekuensi harapan dapat dihitung dengan: dengan adalah Fungsi Distriusi Kumulatif untuk distriusi yang diujikan, merupakan atas atas dari kelas ke-i, adalah atas awah dari kelas ke-i, dan adalah esarnya sample data. Uji statistik mengikuti distriusi Chi- Square dengan derajad eas, dimana k adalah jumlah kelas dikurangi, dan c adalah jumlah parameter dari distriusi yang akan diujikan. Untuk Pareto yang memiliki parameter yaitu dan, sehingga c untuk Pareto adalah. Untuk Poisson mempunyai parameter yaitu µ, sehingga c untuk Poisson adalah. T

13 5 Hipotesis pertama akan ditolak ketika:, dengan, adalah nilai kritis dari distriusi Chi-Square dengan derajad eas dan selang kepercayaan. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, pengamilan data dilakukan dengan metode penelusuran paket packet traces menggunakan antuan utiliti gratis, Ethereal versi 0.0. yang diuat oleh Gerald Coms. Aplikasi Ethereal dijalankan pada server proy Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Pengamilan data dilakukan pada tanggal 8 Maret 3 April 006. Selain itu juga dilakukan pengamilan data trafik hasil angkitan perangkat lunak D- ITG Versi.4 dengan eragai variasi parameter dan yang ereda untuk diketahui karakteristik trafik dari masingmasing trafik yang dihasilkan selama 000 detik. Untuk mengetahui pengaruh parameter terhadap karakteristik trafik Pareto digunakan variasi dari parameter adalah.0,.,.,.3,.4,.5,.6,.7,.8, dan.9; ON 04 yte; dan OFF milidetik. Sedangkan pengaruh parameter terhadap karakteristik trafik Pareto digunakan variasi ON adalah 5, 04, dan 048 yte. Sedangkan variasi dari nilai OFF adalah 0.0, 0.05, 0., 0.5,, 5, 0 milidetik. Metode Perhitungan Parameter Hurst Ada eerapa metode yang iasa digunakan untuk menghitung nilai parameter Hurst antara lain Aggregated Variance, R/S Variance dan Periodogram. Pada dasarnya semua metode terseut menghitung variance untuk semua skala waktu. Pada penelitian ini hanya digunakan metode Aggregated Variance. Chi-Square Fit Test Langkah pertama untuk melakukan uji Chi-Square terhadap data trafiknya, adalah dengan memagi data trafiknya ke dalam 0 kelas, kemudian dicari peluangnya untuk masing-masing kelompok. Langkah yang kedua adalah memangkitkan data peluang dari distriusi yang diujikan dalam hal ini Pareto dan Poisson. Langkah yang ketiga adalah menghitung nilai Chi-Square untuk masing-masing distriusi yang diujikan. Kemudian yang terakhir adalah memandingkan nilai dari Chi-Square terseut dengan nilai kritis untuk selang kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Hasil Pengukuran Data hasil pengukuran yang diamil dengan jumlah sampling , , Bentuk grafik data hasil pengukuran disajikan pada Gamar, 3, dan 4. Gamar Grafik data trafik hasil pengukuran sampling. Gamar 3 Grafik data trafik hasil pengukuran sampling.

14 6 Tael Pengaruh jumlah source terhadap parameter Hurst N β H Gamar 4 Grafik data trafik hasil pengukuran sampling. Pada Gamar, Gamar 3, dan Gamar 4 menunjukkan ahwa data trafik yang diamil dari server proy FMIPA dengan skala waktu yang ereda menunjukkan trafik yang ursty, maka trafik ersifat Self- Similar. Nilai parameter Hurst hasil perhitungan menggunakan metode Aggregated Variance adalah , dengan H β / +, β adalah gradien dari garis yang terentuk, yaitu Gamar 5. Dengan nilai parameter Hurst yang leih esar dari ½, maka trafik nyata ersifat Self-Similar. Dari tael di atas dapat diketahui ahwa parameter Hurst mempunyai nilai yang hampir sama dan semuanya diatas ½ pada masing-masing jumlah source yang ereda. Dari tael di atas dapat disimpulkan jumlah source yang ereda memiliki pengaruh yang kecil terhadap trafik Self-Similar. Gamar 6 Grafik Aggragated Variance untuk eerapa jumlah source yang ereda. Gamar 5 Grafik Aggregated Variance data pengukuran. Hasil perhitungan nilai parameter Hurst dan plot variance dengan jumlah source yang ereda, masing-masing dapat dilihat pada Tael dan Gamar 6. Dari hasil perhitungan parameter Hurst dengan jumlah source yang ereda, dapat dikatakan ahwa trafik dengan -source mempunyai karakteristik yang sama dengan N-source. Dengan demikian pemodelan trafik dengan satu uah source sudah dapat mewakili pemodelan trafik untuk jumlah source yang leih esar. Chi-Square Fit Test Untuk pengujian Chi-Square, diangkitkan data peluang dari masingmasing distriusi yang diujikan yaitu distriusi Pareto dan Poisson. Parameter pemangkitan data Pareto adalah nilai shape dan nilai minimum Untuk nilai shape digunakan nilai seesar.5, pemilihan nilai ini karena trafik Self-Similar dihasilkan oleh

15 7 model pareto dengan nilai shape antara sampai dengan. Untuk nilai minimumnya digunakan nilai 54 yang diperoleh dari nilai minimum data trafik nyata. Untuk pemangkitan trafik Poisson digunakan parameter rata-rata seesar yang diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata pada data trafik real. Dari hasil perhitungan untuk uji Chi- Square pada data trafik nyata diperoleh nilai Chi-Square untuk searan Pareto seesar 3,008 dan untuk nilai kritis dari distriusi Chi-Square dengan derajad eas seesar 0--7 dan selang kepercayaan seesar 95%. ; adalah Dengan nilai yang leih kecil dari. ;, maka hipotesa pertama diterima yang mengatakan ahwa distriusi data trafik nyata terseut mengikuti distriusi Pareto. Sedangkan untuk nilai Chi-Square untuk searan Poisson mencapai nilai takhingga, dan nilai kritis dari distriusi Chi- Square untuk derajad eas seesar 0--8 dan selang kepercayaan seesar 95%. ; adalah Dengan nilai yang leih esar dari. ;, maka hipotesa pertama ditolak yang mengatakan ahwa distriusi dari data trafik nyata tidak mengikuti distriusi Poisson. Huungan Parameter model Pareto dengan karakteristik trafik Parameter yang digunakan untuk pemangkitan trafik dengan Pareto adalah dan. Untuk mengetahui huungan antara parameter pemangkit trafik Pareto dan dengan karakteristik trafik yang dihasilkan, dilakukan eerapa simulasi trafik. Dalam hal ini karakteristik trafik yang diukur adalah parameter Hurst, rata-rata trafik, traffic load, dan variance. nilai parameter Hurst yang menunjukkan ahwa peningkatan nilai ON akan meningkatkan nilai parameter Hurst dari trafik yang dihasilkan untuk nilai OFF yang tetap. Dari grafik terseut juga dapat diketahui ahwa peningkatan nilai OFF akan menurunkan nilai parameter Hurst untuk nilai ON yang tetap Gamar 7. Gamar 7 Huungan parameter terhadap parameter Hurst. Nilai rata-rata trafik yang dihasilkan meningkat dengan meningkatnya nilai parameter OFF untuk nilai ON yang tetap, akan tetapi cenderung menurun dengan meningkatnya nilai parameter ON untuk nilai OFF yang tetap. Hal ini menunjukkan ahwa traffic load yang dihasilkan akan meningkat dengan meningkatnya nilai dari parameter OFF dan akan turun dengan meningkatnya nilai dari parameter ON Gamar 8. Huungan parameter terhadap karakteristik trafik Untuk mengetahui huungan parameter ON dan OFF terhadap karakteristik trafik yang dihasilkan, digunakan variasi dari parameter adalah.0,.,.,.3,.4,.5,.6,.7,.8, dan.9; ON 04 yte; dan OFF milidetik. Hasil dari simulasi ini isa dilihat pada Lampiran 4. Dengan eragai variasi nilai ON dan OFF yang sudah ditentukan menghasilkan Gamar 8 Huungan parameter terhadap traffic load. Pada Gamar 9 dapat dilihat kenaikan nilai perameter ON akan cenderung menurunkan variance untuk nilai OFF yang sama, sedangkan pengaruh OFF erlaku sealiknya yaitu peningkatan nilai OFF cenderung meningkatkan variance untuk nilai ON yang sama dari trafik hasil angkitannya.

16 8 Pada Gamar dapat diketahui ahwa peningkatan nilai ON akan meningkatkan variance trafik yang dihasilkan, sedangkan kenaikan nilai OFF erlaku sealiknya kecuali pada saat ON 048 yte dan OFF antara selang 0.0 sampai 0. menunjukkan peningkatan variance. Gamar 9 Huungan parameter terhadap variance trafik. Huungan parameter terhadap karakteristik trafik Secara teori peningkatan parameter ON akan meningkatkan rata-rata trafik yang dihasilkan dan peningkatan OFF akan menurunkan rata-rata trafik, namun huungan parameter ON dan OFF terhadap nilai Hurst elum dapat dipastikan. Untuk mengetahui huungan parameter ON dan OFF terhadap nilai Hurst, diangkitkan data trafik dengan eragai variasi ON dan OFF. Variasi ON yang digunakan adalah 5, 04, dan 048 yte. Sedangkan variasi dari nilai OFF adalah 0.0, 0.05, 0., 0.5,, 5, 0 milidetik. Hasil simulasi ini isa dilihat pada Lampiran 5. Dari hasil pemangkitan trafik, secara umum dapat diketahui ahwa nilai parameter Hurst akan meningkat dengan meningkatnya nilai dari OFF untuk selang 0.0 sampai 0. milidetik, sedangkan untuk selang 0.5 sampai 0 milidetik peningkatan nilai OFF akan menurunkan nilai parameter Hurst dari trafik yang dihasilkan. Peningkatan nilai parameter ON cenderung meningkatkan nilai dari parameter Hurst pada selang 0.5 sampai 0 milidetik Gamar 0. Gamar Huungan parameter terhadap variance trafik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh eerapa kesimpulan seagai erikut: Dari perhitungan parameter Hurst yang telah dilakukan untuk trafik nyata diperoleh nilai yang leih esar dari 0.5, yaitu seesar , maka dapat dikatakan trafik ethernet ersifat Self- Similar. Dari perhitungan parameter Hurst untuk jumlah source yang ereda, diperoleh nilai yang hampir sama. Hal ini menunjukkan ahwa karakteristik trafik sama untuk jumlah source yang ereda. 3 Simulasi data trafik dengan menggunakan model Pareto menghasilkan data trafik yang juga Self- Similar. Ini didapat dari hasil perhitungan parameter Hurst yang nilainya leih esar dari 0.5. Gamar 0 Huungan parameter terhadap nilai parameter Hurst.

17 9 4 Nilai parameter Hurst dari data trafik hasil simulasi cenderung menurun pada peningkatan nilai OFF dan cenderung meningkat dengan meningkatnya nilai ON. Nilai parameter Hurst juga dipengaruhi oleh parameter OFF dan ON yang diinputkan. 5 Traffic load yang dihasilkan oleh Pareto cenderung meningkat untuk peningkatan nilai OFF, akan tetapi cenderung menurun untuk peningkatan nilai ON. Saran Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pemodelan trafik pada masingmasing protokol yang ereda. Dari hasil data trafik simulasi diperoleh nilai parameter Hurst yang erkisar antara sampai , sehingga dapat digunakan model trafik yang lain agar kisaran nilai parameter Hurst yang dihasilkan menjadi leih esar. Popescu A. Traffic Self-Similarity. International Conference on Telecommunications IEEE ICT. 00. Sutjipto, MR. Pemodelan Trafik Self Similar dengan menggunakan Fractional Gaussian Noise. Tesis. Institut Teknologi Bandung. 00. Tanenaum AS. Computer Network. 3rd Edition. Prentice Hall Tanner, Mike. Practical Queueing Analisys. McGRAW-HILL.995. Willinger W, Pason V, Toqqu MS. Self- Similarity and Heavy Tails: Struktural Modelling of Network Traffic DAFTAR PUSTAKA Crovella ME, Bestavros A. Eplaining World Wide We Traffic Self-Similarity. Computer Science Departement Boston University.Downey AB Fernandes S, Kamienski C, and Sadok D. Accurate and Fast Replication on the Generation of Fractal Network Traffic Using Alternative Proaility Models. Computer Science Center, Federal University of Pernamuco Figueiredo DR, Liu B, Feldmann A, Misra V,Towsley D, Willinger W. On TCP and Self-Similar Traffic. Oktoer 004. Haryatno J. Pemodelan trafik Self-Similar menggunakan Haar Wavelet. Tesis. Institut Teknologi Bandung Kalim SA, Sacks Lionel. An Investigation Using Wavelet Analysis to Detect A Change In The Characteristics Of Self- Similar Traffic. Departement of Electronic Engineering, University College London Law A, Kelton WD. Simulation Modeling & Analysis- nd Ed. McGRAW-HILL. 99.

18 LAMPIRAN

19 Lampiran Penjaaran rumus Aggregated Variance Deret terskala

20 Lampiran Penurunan rumus nilai rata-rata searan Pareto + P [ ] > > +,,,, 0 d d d P E

21 3 Lampiran 3 Penurunan rumus Variance searan Pareto + P >,, E [ ] > > > +,,,,,, 0 E E E d E d E E E E Var

22 4 Lampiran 4 Pengaruh parameter ON dan OFF terhadap karakteristik trafik dengan ON 04 yte dan OFF milidetik ON OFF Parameter Hurst Rata-rata Variance Traffic load

23 5 Lanjutan ON OFF Parameter Hurst Rata-rata Variance Traffic load

24 6 Lanjutan ON OFF Parameter Hurst Rata-rata Variance Traffic load

25 7 Lampiran 5 Pengaruh parameter ON dan OFF terhadap karakteristik trafik dengan ON.0 dan OFF.0 ON OFF yte milidetik Parameter Hurst Rata-rata Variance Traffic load

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA BAB V AALSA TRAFK PADA JARGA CDMA Analisa trafik pada suatu sistem seluler sangat terkait dengan kapasitas aringan dari sistem terseut. Yang terkait erat dengan kapasitas aringan ini adalah intensitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN 16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif

Lebih terperinci

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON BIAStatistics (014) Vol. 8, No. 1, hal. 1-8 PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON (MALNUTRITION CASE MODELING IN JAYAPURA BY USING POISSON REGRESSION ANALYSIS)

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

E-LEARNING MATEMATIKA

E-LEARNING MATEMATIKA MODUL E-LEARNING E-LEARNING MATEMATIKA Oleh : NURYADIN EKO RAHARJO, M.PD. NIP. 9705 00 00 Penulisan Modul e Learning ini diiayai oleh dana DIPA BLU UNY TA 00 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo KARAKTERISTIK GELOMBANG PECA DI PERAIRAN PERAK SURABAYA Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo Astract The ojectives of this study were to examine the height and period of sea

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP Jurnal Pulikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pupend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

Lebih terperinci

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG Jurnal llmiah PoIi Rekayasa Volume 3. Nomor f, Oktoer 2007 ISSN : Ig5g-3209 PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG Oleh : Adul Hafid, Efendi Muchtar & Tri Artono Jurusan

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi MEODE ANALISIS ERENCANAAN 2 Materi 1 : L 311 Oleh : Ken Martina Kasikoen Model Gravitasi Model gravitasi adalah model yang paling sering digunakan dalam studi-studi perencanaan dan transportasi, karenanya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

1. Jika p dan q akar-akar persamaan. x 2 bx c 0 dan k konstanta real, maka

1. Jika p dan q akar-akar persamaan. x 2 bx c 0 dan k konstanta real, maka PERSAMAAAN DAN FUNGSI KUADRAT Bentuk umum persamaan kuadrat a + + c =0, a 0 Akar-akar persamaan : D = a D = 4ac Menyusun persamaan paraola y q = a ( p) Diskriminan (D = 4ac) Persamaan kuadrat memiliki.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

BAB VI DEFLEKSI BALOK

BAB VI DEFLEKSI BALOK VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk

Lebih terperinci

RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI

RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (KNASTIK 06) ISSN: 338-778 Yogyakarta, 9 Novemer 06 RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN SVD DENGAN MATRIKS DISTRIBUSI GAUSS TEROTASI Priadhana Edi Kresnha

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH. Oleh : EKO HENDRAWANTO A

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH. Oleh : EKO HENDRAWANTO A ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH Oleh : EKO HENDRAWANTO A405535 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN EKO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam

Lebih terperinci

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable OERIEW ersamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan huungan antara state variale yang menggamarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi fisik tertentu State variale adalah property dari sistem yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuntitatif adalah

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG

PENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG PEMBAHASAN UMUM PENGARUH UKURAN GRANULA BOBOT TEPUNG JAGUNG TERHADAP PROFIL GELATINISASI DAN MI JAGUNG Pada penelitian tahap pertama diperoleh hasil ahwa ukuran partikel tepung sangat erpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada 72 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyearkan angket kepada pemustaka di Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palemang. Telah diajukan 20 item pertanyaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.

Lebih terperinci

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar

Lebih terperinci

V. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN

V. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN V. DEFEKSI BOK ESTIS: METODE-US MOMEN Defleksi alok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract PEDELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL OOTSTRAP (STUDI KASUS : PEDELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Ari Rusmasari, Sutikno, Setiawan 3 Mahasiswa Pasca Sarjana, Jurusan Statistika, Institut

Lebih terperinci

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK 7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa

Lebih terperinci

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv - - USAHA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp2usaha Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor agaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT ISSN: 339-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 77-86 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP ( SILABUS ) KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKNIK.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP ( SILABUS ) KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKNIK. SEKOLAH : SMP NEGERI 9 CIMAHI KELAS : IX MATA PELAJARAN : MATEMATIKA SEMESTER : ( DUA ) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP ( SILABUS ) BILANGAN Standar Kompetensi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS BUAH JERUK VARIETAS SIAM BANJAR

HUBUNGAN KUALITAS BUAH JERUK VARIETAS SIAM BANJAR HUBUNGAN KUALITAS BUAH JERUK VARIETAS SIAM BANJAR (Citrus suhuiensis Tan.) DENGAN SIFAT KIMIA TANAH DAN AIR DI LAHAN PASANG SURUT (Relationship Between Quality of Citrus Var. Siam Banjar (Citrus suhuiensis

Lebih terperinci

SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PAKET TIGA

SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PAKET TIGA Ruang Pertemuan OL UJIN NIONL THUN PELJRN 015/01 PKET TIG 1. Operasi # erarti kalikan ilangan pertama dan kedua, kemudian jumlahkan hasilnya dengan ilangan pertama. Hasil dari #. 1. C. D. 1. apak dan paman

Lebih terperinci

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. dengan kendala. Solusi dari permasalahan di atas diberikan oleh Teorema 1 berikut. Teorema 1 R = R (X) didefinisikan oleh

III PEMBAHASAN. dengan kendala. Solusi dari permasalahan di atas diberikan oleh Teorema 1 berikut. Teorema 1 R = R (X) didefinisikan oleh 4 III PEMBAHASAN 3.1. Meminimumkan Peluang Keangkrutan (Ruin Proaility) Keijakan suatu perusahaan asuransi dalam memilih kontrak reasuransi sangatlah penting, salah satu pendekatan rasional untuk memilih

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

Konstruksi Rangka Batang

Konstruksi Rangka Batang Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA 180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM

Lebih terperinci

SIMULASI CELL BREATHING CDMA x MENGGUNAKAN DELPHI

SIMULASI CELL BREATHING CDMA x MENGGUNAKAN DELPHI SIMULASI CELL BREATHING CDMA 2000 1x MENGGUNAKAN DELPHI Alfin Hikmaturokhman, S.T *, Hesti Susilawati, S.T., M.T ** dan Ilham Perdana * * Akademi Teknik Telkom Sandhy Putra Purwokerto **Fakultas Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT

EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWE SALUAN UDAA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5kV TANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT Arif Putra Utama (), Ir. Arnita, M.T (), Ir. Yani idal, M.T (3) () Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA INTI PELURUHAN ALFA. Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti. Dosen pengampu : Dr. Sutikno, M.T.

MAKALAH FISIKA INTI PELURUHAN ALFA. Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti. Dosen pengampu : Dr. Sutikno, M.T. MAKALAH FISIKA INTI PELUUHAN ALFA Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Inti Dosen pengampu : Dr. Sutikno, M.T. Kelompok 4 Anggota :. Pradita Ajeng Wiguna (440). iameinda Br Bangun (4404)

Lebih terperinci

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN 4-485 KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Prastyo, ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan

Lebih terperinci

ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat

ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat Pranyoto Peneliti Bidang Listrik PT PLN (Persero) Litang Astract There have een eing availale in the market

Lebih terperinci

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel

Lebih terperinci

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF 49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTINUITAS

PREDIKSI INFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTINUITAS PREDKS NFLOW WADUK BERDASARKAN OUTFLOW MENGGUNAKAN PERSAMAAN KONTNUTAS Susilowati Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik - UNS Surakarta Jln. r. Sutami No.3A Surakarta 57 Hastiningrum Alumni

Lebih terperinci

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL Santoso 1, Yoanes Elias 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji Konstruksi dan Bangunan Perencanaan hidraulik endung dan pelimpah endungan tipe gergaji Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktoer 2004 DEPARTEMEN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

UNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING. Intisari

UNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING. Intisari UNJUK KERJA MULTI-CODE MULTICARRIER CDMA PADA KANAL MULTIPATH FADING Eva Yovita Dwi Utami Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-6, Salatiga 5711 Intisari Sistem yang diteliti

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 3 B II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Teori Struktur Ekonomi Pemangunan ekonomi di Indonesia merupakan agian penting dari pemangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang

Lebih terperinci

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA

APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 2, No. 1, Juli 2017. Hal 129 141. APLIKASI PERSAMAAN DEFERENSIAL BIASA MODEL EKSPONENSIAL DAN LOGISTIK PADA PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO

APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,

Lebih terperinci

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai

Lebih terperinci