BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus
|
|
- Yenny Inge Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti operasi atau mungkin rawat inap eerapa hari di rumah sakit. Atau mungkin anda pernah dirawat di rumah sakit kemudian eerapa hari minta pulang meski dokter elum mengijinkan anda pulang. Dalam dunia medis minta pulang seelum waktunya dikenal dengan istilah pulang paksa. Menghadapi orang sakit utuh kesaaran ekstra. Kesaaran ekstra yang ukan hanya ditujukan untuk sang pasien tapi juga keluarga ataupun orang-orang disekitar pasien yang mungkin saja memiliki motivasi tertentu. Kesaaran menghadapi pasien ereda dengan kesaaran menghadapi orang lain yang ukan pasien. Pasien adalah orang lain, yang mungkin ertemu dengan seorang dokter sekali seumur hidup, tapi efek yang muncul dari pertemuan sekali itu kemungkinan isa menyeakan sang dokter tidak isa lagi melakukan tugasnya dengan aik karena harus menghadapi tuntutan pasien yang merasa diperlakukan kurang aik, meski penilaian terhadap seuah sikap sifatnya relatif dan sangat suyektif. Begitu juga halnya menghadapi pasien yang sedang dirawat inap atau opname. Semakin anyaknya tuntutan di masyarakat memaksa tenaga kesehatan ersikap sangat dan leih erhati-hati, terutama jika dari awal pasien sudah menolak untuk dirawat. Seringkali dokter dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara menerapkan ilmu yang dikuasai dengan penolakan pasien. Tapi pelayanan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) seagai upaya untuk menjelaskan segala kemungkinan yang isa terjadi jika pasien menolak dirawat tetap harus dilakukan, meski akhirnya pasien tetap ersikukuh dengan penolakannya. B. Definisi Penolakan pengoatan adalah pernyataan ketidak setujuan pasien dan keluarga erhuungan dengan pengoatan yang diseakan oleh eragai hal seperti : kondisi pasien, dokter erhalangan, kerusakan alat, masalah administrasi dan lain lain. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Seagai pedoman agi seluruh staf RS Mutiara Hati jika terjadi penolakan pelayanan atau pengoatan dari pasien dan keluarga, aik seelum maupun setelah dilakukan perawatan. 2. Tujuan Khusus 1. Seagai acuan apaila terjadi penolakan pelayanan atau pengoatan
2 2. Agar pasien mendapatkan informasi yang jelas tentang keadaannya dan dapat memutuskan tentang persetujuan pelayanan atau pengoatan yang akan dilakukan. 3. Memerikan kepuasan pelanggan ( pasien dan keluarga ). 4. Untuk menghindari terjadinya komplikasi pasien. 5. Agar pelayanan atau pengoatan dapat erjalan dengan lancar BAB II RUANG LINGKUP Penolakan pengoatan pada pasien harus dilihat seagai hak dan keutuhan pasien dan keluarga dalam memutuskan pelayanan dan pengoatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu keijakan ini secara erlaku untuk semua karyawan di RS Mutiara hati, termasuk dokter, perawat dan para manajer jika terjadi adanya penolakan pengoatan dari pasien dan keluarga.
3 A BAB III TATA LAKSANA Tanggung Jawa 1 Direktur Utama (CEO) ertanggung jawa sepenuhnya untuk memastikan efektifitas dan manajemen resiko dalam pelayanan atau pengoatan untuk pengguna jasa (pasien dan keluarganya) sehuungan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dan menyediakan infrastruktur yang tepat dan dukungan yang erkesinamungan termasuk pencatatan dan pemantauannya. 2 Direktur Oprasional (COO) ertanggung jawa terhadap manajemen operasional rumah sakit termasuk di dalamnya terlaksananya proses keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. 3 Para Kepala Bagian ertanggung jawa untuk terlaksananya proses keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dan menjamin keselamatan pasien setiap saat.
4 4 Duty Officer ertanggung jawa untuk menangani setiap masalah yang timul diluar jam kerja yang erhuungan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dan memerikan antuan dan petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang ada. 5 KUP ertanggung jawa untuk : a Terlaksananya semua proses keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan c pada pasien di agian mereka. Memastikan adanya system operasional di dalam unit mereka untuk memastikan proses penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. Melaporkan setiap masalah penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien kepada Manajer untuk memantu dan memastikan proses penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. d Memastikan ahwa staf di unit mereka paham akan maksud dari keijakan ini. 6 Seluruh staf klinis Seluruh staf klinis diminta untuk patuh pada keijakan ini dan melaporkan setiap masalah erhuungan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien kepada KUP dan melengkapi formulir laporan kejadian yang erhuungan dengan keijakan ini. B Pernyataan Keijakan 1 Penjelasan tentang penolakan pelayanan atau pengoatan yang diseakan oleh masalah medis dilakukan oleh dokter yang akan melakukan pelayanan atau pengoatan. 2 Pada kondisi dimana dokter tidak dapat memeri penjelasan tentang kondisi dan keadaan pasien, maka dapat diwakilkan kepada manajemen RS Mutiara hati. 3 Penjelasan tentang penolakan pelayanan atau pengoatan yang diseakan oleh masalah unit dilakukan oleh petugas unit terkait. 4 Penjelasan tentang penolakan pelayanan atau pengoatan yang diseakan oleh masalah kerusakan alat dilakukan oleh penanggungjawa unit. 5 Untuk pasien dengan indikasi CITO dan mengalami penolakan pelayanan atau pengoatan yang mengakiatkan aik masalah adiministrasi maupun masalah kerusakan alat, maka pasien terseut harus segera dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai pelayanan atau pengoatan sejenis. 6 Semua proses penolakan pelayanan atau pengoatan pasien dicatat dalam case note. C Penolakan seelum pasien dirawat 1 Apaila penolakan pelayanan atau pengoatan diseakan oleh dokter erhalangan pada jadwal yang ditentukan, maka kepala unit menginformasikan tentang penundaan / peruahan jadwal pelayanan atau pengoatan terseut kepada pasien. 2 Apaila penolakan pelayanan atau pengoatan diseakan kerusakan alat, maka Penanggungjawa unit terseut menghuungi pasien dan dokter untuk menginformasikan kerusakan yang terjadi.
5 D Penolakan Setelah Pasien Dirawat Apaila terdapat kondisi yang menyeakan penolakan pelayanan atau pengoatan seperti : 1 Masalah medis : a Dokter memeri penjelasan kemali tentang keadaan pasien saat ini, dan memastikan tentang kelanjutan perawatan atau pengoatan yang dilakukan Pasien dipulangkan setelah pasien dan keluarganya mengisi form penolakan pengoatan yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit. 2 Masalah administrasi : a Petugas administrasi menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang permasalahan administrasi yang terjadi dan memastikan tentang keputusan pasien dan keluarga mengenai kelanjutan pelayanan atau pengoatan Jika pasien menolak dilakukan perawatan lanjutan, petugas administrasi menginformasikan ke dokter dan perawat ahwa pelayanan atau pengoatan elum isa dilakukan c Pasien dipulangkan / menunggu sampai masalah administrasi selesai. 3 Masalah fasilitas / kerusakan alat medis : a Penanggung jawa unit memerikan penjelasan kepada pasien dan keluarga c d tentang masalah fasilitas / kerusakan alat medis yang terjadi Penanggung jawa unit menghuungi dokter dan memerikan penjelasan tentang penyea penolakan pelayanan atau pengoatan. Pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pelayanan atau pengoatan yang sama atau dipulangkan menunggu sampai alat diperaiki. Apaila alat sudah diperaiki, maka penanggung jawa unit menghuungi dokter untuk penjadwalan ulang dan menhuungi pasien untuk menginformasikan jadwal yang telah ditentukan dokter. E IMPLEMENTASI Keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dierikan kepada seluruh staf aru dalam proses pengenalan / orientasi.
6 BAB IV DOKUMENTASI 1 Dokumen ini akan dipantau untuk menjamin efektifitas dan jamin kepatuhan. Indicator kuncinya seagai erikut : a Jumlah kejadian di tiap unit yang merugikan dan yang hampir terjadi erkaitan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pasien. Jumlah keluhan erkaitan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. c Jumlah penolakan pelayanan pada pasien di tiap unit d Jumlah pemulangan diluar jam normal dari unit rawat inap. 2 Hasil audit, trend / tema yang teridentifikasi dari pelaporan kejadian dan rencana pelayanan atau pengoatan harus dilaporkan kepada Chief Operating Officer oleh Manager terkait. 3 Semua proses penolakan pelayanan atau pengoatan pasien dicatat dalam case note. REFERENSI JCI.(2010).Joint Commission international Hospital Accreditation Standards 4 th ed. Joint commission resources.
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER -10/MEN/V/2005 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KONSILIATOR SERTA TATA KERJA KONSILIASI
Lebih terperinciFaktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Tael 3.1 Kerangka Konsep Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumer daya manusia 2. Aspek pendukung Assemling Lengkap Tidak Lengkap Klaim
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN
PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN 1. PENDAHULUAN Tujuan utama rumah sakit adalah memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien. Agar dapat memberikan dukungan dan respon yang baik sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
Lebih terperinci1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.
Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.
PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar
ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.
Lebih terperinciBAB XII GAYA DAN TEKANAN
BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan
Lebih terperinciCOURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear
COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinci6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat
Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi
Lebih terperinciNOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN Menimang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. ahwa upaya untuk mewujudkan kesejahtaeraan umum
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 2, Desember 2007
Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan
Lebih terperinciPERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1
PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BAB I DEFINISI Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan,
Lebih terperinciPANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.
PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL. SURAT KEPUTUSAN No. : Tentang PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DIREKTUR RS Menimbang : a. Bahwa untuk mengimplementasikan hak pasien dan keluarga di
Lebih terperinciPengantar (Edisi Revisi)
Pengantar (Edisi Revisi) Memaca peraturan perundang undangan ukanlah sesuatu yang mudah, terutama ila peraturan terseut terpisah pisah di dalam dokumen yang ereda. Tantangan ini tampak dari 3 (Tiga) undang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk
Lebih terperinciDOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.
DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII. Kriteria.7.1.1. EP 1. SOP Pendaftaran Bagan Alur Pendaftaran Bukti petugas mengetahui dan mengikuti prosedur Bukti pelanggan mengetahui dan mengikuti alur yang ditetapkan
Lebih terperinciMetode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan
/7/ Metode Simpleks Diperaiki (Revised Simple Method) Kuliah TI Penelitian Operasional I Materi ahasan Dasar-dasar aljaar dari metode simpleks Metode simpleks yang diperaiki TI Penelitian Operasional I
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI A. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO TENAGA GIZI
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO TENAGA GIZI 2016 BAB I PENGERTIAN Uji Portofolio adalah serangkaian penilaian erdasar dokumen dokumen yang dimiliki aik pendidikan, pelatihan maupun pengalaman
Lebih terperinciDAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN
DAFTAR APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN APK.1 APK.1.1 APK.1.1.1 APK.1.1.2 APK.1.1.3 KEBIJAKAN SKRINING PASIEN PANDUAN SKRINING PASIEN RAWAT JALAN SPO SKRINING RAWAT JALAN SPO ALUR SKRINING RAWAT JALAN
Lebih terperinciLAPORAN VALIDASI INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA PERIODE JANUARI-MARET 207
LAPORAN VALIDASI INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA PERIODE JANUARI-MARET 207 I. Pendahuluan Berdasarkan Visi Rumah Sakit Graha Husada, menjadi rumah sakit Tipe
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
3 B II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Teori Struktur Ekonomi Pemangunan ekonomi di Indonesia merupakan agian penting dari pemangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Sesuai dengan misi RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, untuk dapat memberikan pelayanan bermutu dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR
a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS PUJON
KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS PUJON BAB I PENDAHULUAN Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, m a k a s i s t e m n i l
Lebih terperinci7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK
7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa
Lebih terperinciPANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lampiran SK Direktur Utama RSI Garam Kalianget No.... tentang Panduan Evaluasi Praktek Dokter PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu Industri yang bergerak pada bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki pelayanan yang baik, efisien,
Lebih terperinciPENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Inti Anif Fujiati 1, Sri Utami 2 FPMIPA IKIP PGRI MADIUN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI
PERTEMUAN an 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI MOMEN INERSIA? ILMU FISIKA Momen inersia aalah suatu ukuran kelemaman seuah partikel terhaap peruahan keuukan alam gerak lintasan rotasi Momen inersia aalah
Lebih terperinciKonstruksi Rangka Batang
Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciPROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciNO JUDUL INDIKATOR FORMULA DATA INTERPRETASI 1 Kelengkapan. KEPERAWATAN Rawat Inap Dalam 24 Jam. 2 Jam Visite Dokter Spesialis
1 Kelengkapan Pengkajian MEDIS KEPERAWATAN Awal DAN Rawat Inap Dalam 24 Jam Jumlah asesmen awal medis dan keperawatan yang terisi lengkap dalam waktu 1 x 24 jam dibagi Jumlah pasien Baru yang masuk rawat
Lebih terperinciKOMISI INFORMASI PUSAT
No. Pertanyaan Indikator 1 Informasi yang Berkaitan dengan Profil BUMN a alamat lengkap BUMN? INDIKATOR MENGUMUMKAN Indikator ini memiliki oot nilai 25% LENGKAP = Apaila Sdr memenuhi 50% + 1 dari Indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personil terlatih dan terdidik
Lebih terperinciPAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF
49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi
Lebih terperinciPROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO I. PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung risiko karena menyangkut keselamatan tubuh dan nyawa seseorang.
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai
Lebih terperinciDisusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT
STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam
Lebih terperinciPROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS MANIANGPAJO
KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS MANIANGPAJO I. PENDAHULUAN Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT
ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap
Lebih terperinciLAPORAN EVALUASI PROGRAM
LAPORAN EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN S.D 217 KOMITE PMKP RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI MALUKU PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN PERIODE S.D 217 I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA ANALISA DENGAN KURVA IS, LM DAN BP
Bahan 6 Keijakan Moneter dan Fiskal Dalam Ekonomi Teruka KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA ANALISA DENGAN KURVA IS, LM DAN BP 1. Hal-hal Krusial Untuk Analisa Dengan Kurva
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN JALAN RELDAOP VI YOGYAKARTA
PERENCANAAN PEMELIHARAAN JALAN RELDAOP VI YOGYAKARTA Ayi Rayhana Aulia 1, and Danang Parikesit 1 1 Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, akultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta E-mail: ayi.rayhana.a@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018
LAPORAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018 RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA INDIKATOR AREA KLINIS 1. Assesmen awal medis lengkap dalam 24
Lebih terperinciAPK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.
APK.1 Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada misi serta sumber daya
Lebih terperincio Jl. Kayoon No.20 J Surabaya P F E5 seperti yang aiajiaporan penerimaan dari
M T.D MADE SUDARMA. THOMAS'. DEVIfl R E GISTER,ED.PUBLIC I.CCOUNTANTS No. KEP-13i/Kn-S/2005 r..ll.dorowati No.8 Malang P 0341 326 91 3 F 0341 321 925 o Jl. Kayoon No.20 J Suraaya P 031 532 5753 F 031 547
Lebih terperinciLaporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016)
Laporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016) 1 Pasien stroke yang diberikan edukasi selama perawatannya di rumah sakit Jumlah pasien stroke iskemik atau hemoragik (atau asisten pasien
Lebih terperinciTES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping
TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu
Lebih terperinciAP (ASESMEN PASIEN) AP.1
AP (ASESMEN PASIEN) AP.1 Acuan: PMK 269/Menkes/Per/III/2008 EP.1 Kebijakan asesmen pasien rawat inap (memuat informasi minimal yang harus tersedia untuk pasien rawat inap) Panduan/Pedoman asesmen pasien
Lebih terperinciGelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya
Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel
Lebih terperinciMessage Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu
Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Februari 2005, tergerus hingga posisi Rp.29 Triliun. Memang kondisi pada saat itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar elakang Instrumen-instrumen investasi akan semakin menarik dimana salah satunya adalah reksadana yang dapat menjadi satu pilihan portofolio investasi terutama yang diteritkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang padat dengan informasi, teknologi dan pengetahuan, segala sesuatu akan bergerak dan berubah dengan cepat. Perubahan ini akan menimbulkan
Lebih terperinciPROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA
PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA Jl. Raya H. Bosih No 117 Cibitung 17520 Telp. (021) 88323444 Fax (021) 88323449 Email : rs_cibitungmedika@yahoo.com LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Cibaliung M. AMSOR, SKM NIP.11987031 1008 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Waji Pokok Bahasan : Integral 2 Alokasi
Lebih terperinciBAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN
NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya
Lebih terperinci4. Mononom dan Polinom
Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi menjadi sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam bentuk manual ataupun elektronik menjadi sumber dari informasi medis yang menggambarkan
Lebih terperinciDiketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah
LATIHAN CASH FLOW Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), ulan DESEMBER 2014 adalah seagai erikut : Saldo awal kas 54.373,- saldo awal ank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3 seesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari pertolongan medis sehingga harus dilakukan pengelolaan nyeri sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan (Tjay & Rahardja, 2007). Selain itu menurut Mutaqin
Lebih terperinciIndikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan
Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL N o Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/klinis 1 Kepatuhan 90% Efektifitas Proses Klinis terhadap clinical pathways
Lebih terperinciMulai Di Sini. Panduan Cepat FAX perangkat dari kemasan dan memeriksa komponennya
Panduan Cepat Mulai Di Sini FAX-2840 Baalah Panduan Keselamatan Produk terleih dahulu, kemudian aa Panduan Cepat ini agar prosedur pengaturan dan pemasangan dilakukan dengan enar. Untuk melihatnya Panduan
Lebih terperinciPANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN
PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL CENTRE LAMPUNG TENGAH 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami pajatkan ke hadirat Tuhan YME dengan telah
Lebih terperinciKOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia
KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan Elise Garmelia Kompetensi 6 Organisasi dan Manajemen a. sistem asuhan pelayanan kesehatan b. privasi, konfidensialitas, hukum dan isu etik c. Mengelola sumber
Lebih terperinciPENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET.
PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET. 1. Menyampaikan Tujuan a. Menyampaikan tujuan di awal pemelajaran. Meminta mencatat Tujuan sesuai dengan topik Awal Inti 2. Menentukan Materi dan
Lebih terperinciHASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Propinsi Jawa Barat,
Lebih terperinciBAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN
16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
Ba 7 Residu dan Penggunaannya BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 Residu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik
Lebih terperinciHUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE
Jurnal Fisika. Volume 03 omor 02 Tahun 2014, hal 84-88 HUBUGA B VALUE DEGA FREKUESI KEJADIA DA MAGITUDO GEMPA BUMI MEGGUAKA METODE GUTEBERG-RICHTER DI SULAWESI TEGAH PERIODE 2008-2014 or Hidaya Rachmawati,
Lebih terperinciPEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)
PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI JL. Raya Narogong KM 16 Limus Nunggal Cileungsi Bogor Telp. (021) 8235052 Fax. (021) 82491331 SURAT KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
77 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuntitatif adalah
Lebih terperinciBAB III EFEKTIFITAS BAZ DALAM PENGELOLAAN ZAKAT DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG A. PROFIL BAZ KECAMATAN NGALIYAN
39 BAB III EFEKTIFITAS BAZ DALAM PENGELOLAAN ZAKAT DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG A PROFIL BAZ KECAMATAN NGALIYAN 1 Sejarah Singkat BAZ Kecamatan Ngaliyan BAZ Kecamatan Ngaliyan yang terletak di Jalan
Lebih terperinciMatriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks
Matriks & Operasi Matriks () Pertemuan 5 Aljaar Linear & Matriks Sifat-sifat Operasi Matriks Perkalian antara dua matriks tidak mengikuti hukum komutatif, artinya AB tidak sama dengan BA (dengan asumsi
Lebih terperinciLIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:
LIST DOKUMEN GLD GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas Struktur organisasi: Daftar nama pejabat structural dan fungsional Buku susunan dan uraian tugas serta tata hubungan kerja HBL Pedoman penilaian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI
PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI 16112313 Buku mempunyai peranan penting dalam proses pemelajaran mulai dari seagai penyimpanan
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx
PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DIREKTUR UTAMA RS. xxx Menimbang : a. bahwa salah satu pilar pelayanan rumah sakit adalah pelayanan medis yang dilakukan
Lebih terperinciPANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X
PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN I. DEFINISI 1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya,
Lebih terperinciPERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS PMKP RS PANTI NIRMALA. Laporan bulanan dan laporan tahunan direksi ke yayasan. Pemilik mengetahui
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS RS PANTI NIRMALA No STANDAR / ELEMEN PENILAIAN 1 1 LANGKAH PEMENUHAN EP METODE PERBAIKAN INDIKATOR PENCAPAIAN WAKTU PENANGGUN G JAWAB KETERANGAN EP3 Ada laporan program
Lebih terperinciPEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK
PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 007 PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR
Lebih terperinci