BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan pengarahan (actuating). Gamar. Gamar Skema Manajemen Manajemen seagai proses mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.

2 Empat fungsi dasar manajemen yang paling penting diantaranya: merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan. Merencanakan: fungsi manajemen yang mencakup proses mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu dan menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan. Mengorganisasi: fungsi manajemen yang mencakup proses menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, agaimana cara mengelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan di mana keputusan harus diuat. Memimpin: fungsi manajemen yang mencakup memotivasi awahan, mempengaruhi individu atau tim sewaktu mereka ekerja, memiliki saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan dengan eragai cara masalah perilaku karyawan. Mengendalikan: fungsi manajemen yang mencakup memantau kinerja aktual, memandingkan aktual dengan standar, dan memuat koreksinya ila perlu. Fungsi-fungsi manajemen terseut diterapkan dalam proses manajemen. Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi yang sedang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan. Artinya adalah sewaktu para manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan, kegiatan-kegiatan mereka itu seringkali dilakukan secara terusmenerus, yakni dalam suatu proses. Manajemen merupakan penggunaan sumer daya manusia (para karyawan) dengan cara yang paling aik, agar dapat mencapai rencana-rencana dan sasaran-sasaran perusahaan. (Madura, 00:4)

3 . INTRANET, INTERNET, DAN ETRANET.. PENGERTIAN INTRANET DAN INTERNET Menurut (McLeod, 004:) organisasi dapat mematasi akses jaringan mereka hanya agi anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan protokol jaringan yang sama dalam internet, tetapi mematasi akses ke sumer daya komputer hanya agi sekelompok orang pilihan di dalam organisasi. Internet (inter-network) ialah rangkaian komputer yang erhuung menerusi eerapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' esar) ialah sistem komputer umum, yang erhuung secara gloal dan menggunakan TCP/IP seagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang teresar dinamakan Internet. Cara menghuungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. (008).. PENGERTIAN ETRANET Intranet dapat diperluas hingga menyertakan para pemakai luar organisasi dinamakan ekstranet. Hanya pelanggan dan mitra isnis terpercaya yang mendapat akses ekstranet, karena akses ini memungkinkan pengguna sistem informasi dan pengguna sumer daya komputer yang tidak erhuungan langsung dengan komunikasi. Firewall juga digunakan ekstranet untuk mencegah pemakai tidak sah mengakses sumer daya komputer. (McLeod, 004:)

4 .3 E-BUSINESS E-Business adalah penamahan proses dengan dukungan e-commerce, juga dukungan front office erupa peralatan situs we yang dipulish untuk dapat erhuungan ke pelanggan, supplier, distriutor dan retail dan terakhir dukungan ack office erupa perpaduan aplikasi-aplikasi e-usiness, seperti : CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resources Planning), SCM (Supply Chain Management), Selling Chain Management, Enterprise Application Integration, dan lain-lain. (Kalakota, 00:4). skema erikut: E-Business memiliki 4 prinsip W : Who, Why, What, Where. Digamarkan dalam

5 Gamar. Skema E-Business Adanya peruahan dari e-commerce dan e-business - Ekonomi aru (pemasaran tradisional ke pemasaran digital) - Peralatan aru (untuk proses pemakaian memutuhkan internet, PC, PDA, We TV, ethernet card, telpon, dll) - Peraturan aru (akiatnya aspek kehidupan manusia aik segi culture, ideology, national defense, politic, education, social ehavior, religion dan usiness)

6 Konsep yang memiliki revolusi e-business sangat dalam diseut e-commerce: E-Commerce -> aktifitas eli dan jual melalui media digital -> yang sangat menyolok adalah kepentingan e-business. E-Business -> adalah aktifitas yang memiliki eerapa agian, yaitu : e-commerce, juga agian yang menjalankan aplikasi front office dan ack office dengan menggunakan mesin untuk menjalankan proses isnis modern. "E-Business is the use of internet and other digital technology for organizational communication and coordination and the management of the firm. (Laudon, 00:4) Sedangkan menurut Chaffey (00:8), e-usiness diartikan seagai semua pertukaran informasi melalui media elektronik aik di dalam suatu organisasi maupun dengan pemegang saham eksternal yang mendukung cakupan dari proses isnis. E-commerce juga digamarkan seagai agian dari e-usiness karena e-commerce tidak mengacu pada keanyakan transaksi dalam suatu isnis seperti memproses permintaan pemelian yang merupakan agian dari e-usiness. (Chaffey, 00:8) Empat pilar e - isnis utama yang ada meliputi: Orang (people), meliputi pemeli, penjual, perantara, management dan staf system informasi. Keijakan pulic (pulic policy), meliputi pajak, perundang undangan nama domain.

7 Standar teknis, aik untuk dokumen, keamanan, protocol jaringan maupun pemayaran. Organisasi, yaitu mitra isnis, pesaing, asosiasi dan instansi pemerintahan. E-isnis memungkinkan suatu perusahaan untuk erhuungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara leih efisien dan fleksiel. E-isnis juga anyak dipakai untuk erhuungan dengan suplier dan mitra isnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara leih aik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-isnis tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, perdagangan elektronik leih merupakan su agian dari e-isnis, sementara e-isnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan isnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran elektronik (e-marketing). Seagai agian dari e-isnis, perdagangan elektronik leih erfokus pada kegiatan transaksi isnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan Knowledge Management System (KMS), perdagangan elektronik mempunyai goal untuk menamah revenu dari perusahaan. Sementara itu, e-isnis erkaitan secara menyeluruh dengan proses isnis termasuk value chain: pemelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra isnis. E-isnis memeri kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, aik lewat we, intenet, intranet, extranet atau kominasi di antaranya. (008).

8 .3. E-COMMERCE E commerce (EC) adalah konsep dasar yang menjelaskan proses dari pemelian, penjualan, atau pertukaran pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan computer termasuk internet. (Turan, 00:4) Jenis-jenis E-Commerce: Collaorative Commerce (C Commerce) dimana rekan isnis erkolaorasi secara elektronik pada saat frekuensi kolaorasi terjadi antar rekan isnis dalam melakukan supply chain. Business to Consumer (BC), dimana penjualnya adalah organisasi dengan pemelinya adalah individu atau dapat diartikan seagai transaksi ritel dan pemeli individual. Consumer to Business (CB), meliputi individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi. Serta individu yang mencari penjual erinteraksi dengan penjual terit dan melakukan transaksi. Intra Business (Intra Organizational) Commerce, meliputi semua aktivitas internet organisasi yang iasanya dilakukan melalui intranet dan meliputi pertukaran arang, jasa atau informasi. Aktivitas internet isa ermacam macam mulai dari menjual produk korporat kepada karyawan hingga aktivitas secara online Government to Citizen (GC) and to others, dimana pemerintah menyediakan pelayanan jasa atau service kepada warga Negara melalui teknologi e commerce. Selain itu e government erfungsi seagai sarana kegiatan isnis dengan pemerintahan lainnya.

9 Moile Commerce (m commerce) adalah transaksi yang dilakukan dengan teknologi wireless. (Turan, Rainer, Potter, 003) (Carter, 00:) menjaarkan e-commerce seagai semua entuk transaksi yang erhuungan dengan aktivitas komersial, aik itu organisasi maupun individual yang erdasarkan pengolahan dan transmisi data yang terdigitalisasi, termasuk teks, suara, dan gamar visual Sedangkan menurut (Kalakota, 000) mengemukakan ahwa e-commerce adalah suatu kegiatan memeli dan menjual informasi, produk, jasa melalui jaringan komputer atau internet..3. E-BANKING E-Banking yaitu aktivitas perankan yang dijalankan melalui media elektronis, seperti ATM juga termasuk di dalamnya. Internet anking juga dalam lingkup itu, hanya saja leih khusus dan diistilahkan internet anking. Sedangkan yang menggunakan moile device seperti via HP dikenal dengan m-angking, termasuk jenis e-angking juga. E-Banking ialah kegiatan ekonomi perankan yang di lakukan dimana saja tidak harus di ank itu, contoh nya transfer uang lewat sms. Tapi apaila ingin melakukan e-anking harus terdaftar di ank terseut. Sekarang ini hampir semua ank memiliki e anking. E-Banking atau electronic anking merupakan fitur produk perankan yang dilakukan tanpa menggunakan pelayanan pegawai ank, namun melalui delivery channel transaksi elektronik perankan. Contoh ebanking antara lain SMS Banking, Internet Banking, ATM, smart card. Saat ini ebanking merupakan trend dunia perankan, setiap ank mencoa mengalihkan

10 pelayanan transaksi melalui counter teller di caang ke ebanking, sehingga iaya transaksi menjadi leih murah. E- anking, yang juga dikenal seagai cyeranking, virtual anking, online anking dan home anking, melakukan eragai macam aktivitas perankan dari rumah, dalam perjalanan daripada datang ke tempat fisik ank. Konsumen dapat menggunakan e- anking untuk memayar tagihan online atau melakukan pinjaman secara elektronik ( Turan, Efraim dll, 004:99). Menurut Turan, Efraim (004: 00-0) home anking mempunyai fasilitas seperti:. Melihat informasi rekening dan histori transaksi kapan saja.. Mendapatkan informasi mengenai iaya dan kartu kredit. 3. Memayar tagihan. 4. Mendownload transaksi rekening. 5. Mentransfer uang antar rekening. 6. Keterangan rekening. 7. Mengirim ke ank. 8. Memperluas jam operasional kerja ank. 9. Menangani keuangan saat travelling. 0. Menggunakan jasa tamahan. Menurut jurnal peneliti Teguh (007) menyatakan ahwa ank-ank menggunakan we untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu:. Faktor- faktor informasional

11 Situs we seagian esar ersifat informasional, memerikan informasi komersial dan non komersial mengenai ank. Faktor- faktor Transaksional Dengan semakin luasnya penggunaan internet, kemungkinan agi lemaga-lemaga keuangan untuk memerikan produk dan jasanya melalui interne telah menjadi kenyataan. Peredaan utama ada kategori yaitu: () lemaga-lemaga yang memerikan layanan produknya melalui internet dan () lemaga-lemaga yang hanya menggunakan internet seagai saluran informasi. Isi transaksional yang ditemukan di tiap situs we yang dicari isa dimasukkan ke dalam kategori-kategori erikut: komunikasi online, transaksi umum (laporan cek dan neraca), transaksi khusus, transfer dana, jasa investasi dan taungan, aplikasi kredit, pemayaran pajak, dan pemayaran telepon selular. 3. Faktor- faktor komunikasi Berdasarkan ahwa situs we sering menjadi titik masuk ke suatu perusahaan dan para pengunjung iasanya ingin mengakses informasi mengenai ank, maka informasi kontak untuk organisasi harus erada pada halaman menu utama dan mudah diakses. Untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi dari tiap situs we, diidentifikasikan apakah situs terseut erisi item-item erikut: - kontak - telepon kontak - alamat kontak - alat-alat untuk umpan alik pengguna.

12 Manfaat penerapan internet anking terhadap industri perankan menurut USWe (000) terdiri atas:. Meningkatkan kepuasan nasaah. Memperluas penawaran produk 3. Mendapatkan dan mempertahankan nasaah 4. Memperluas jangkauan geografis 5. Penjualan silang 6. Mengidentifikasi nasaah potensial 7. Mengurangi iaya operasional.3.3 SAP (System Analysisis and Development Program) SAP memuat produk dapat diukur dan dapat disesuaikan dengan peruahan pada proses perusahaan secara terus-menerus. SAP: Berikut ini adalah eerapa solusi industri yang dapat dipermudah dengan penggunaan. Perankan SAP meneyediakan seuah lingkungan kuat untuk pengemangan teknologi aru, pengontrolan tugas utama perankan, dan meluaskan operasi perankan melalui internet.. Minyak dan Gas SAP mempermudah proses dan memantu dalam menghadapi tantangan kenaikan iaya dan harapan peningkatan profitailitas agi pemegang saham. SAP juga memantu industri untuk mengatur aset secara efektif dan memaksimalkan arus kas. Keuntungan-keuntungan dalam pengaplikasian SAP diantaranya:

13 Implementasi yang cepat dan iaya yang transparan sehingga pengontrolan leih mudah dilakukan. Meningkatkan produktivitas dan kontrol iaya. Dengan mengintegrasikan SAP pada idang keuangan, SDM, logistik, dan CRM akan meningkatkan efisiensi agi perusahaan, dan pada akhirnya ukan hanya perusahaan yang diuntungkan, tapi egitu juga dengan partner dan vendor. Skalailitas. Teknologi sistem yang kuat dan fleksiel mendukung pertumuhan perusahaan, hal ini penting terutama agi perusahaan erskala kecil dan menengah. Mendukung proses pengamilan keputusan. Dengan SAP, manajer dapat mengakses informasi secara leih cepat dan efektif dari seluruh area perusahaan dan memeri mereka kontrol penuh dari semua aktivitas dan informasi yang terkait. Dalam idang keuangan khususnya administrasi keuangan penerapan SAP dapat dilakukan pada proses penghitungan, pemukuan, pencatatan kas masuk dan kas keluar, kontrol arus kas, juga termasuk seluruh pemiayaan perusahaan. Sistem akunting harus menekankan pada pemrosesan data operasional untuk pengamilan keputusan strategis perusahaan. Contohnya pada sistem SAP R/3, yang memerikan semua fungsi yang diutuhkan untuk seuah sistem akuntansi yang dapat diaplikasikan seragam secara internasional. (SAP 0 Fundamentals Participant Handook, 006: ) Dalam treasury management yang kegiatannya mencakup cash, stock, kontrak/oligasi, dan derifatif, SAP dapat digunakan seagai kontrol perusahaan termasuk seagai EIS (Executive Information System), Profit Center Accounting, konsolidasi hukum, dan dalam proses perencanaan. SAP dalam akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk

14 mengontrol dan merencanakan area overhead sehingga perusahaan dapat mengemangkan standar guna mengontrol iaya dan memperkirakan aktivitas internal..4 CASH ADMINISTRATION ADMINISTRASI Administrasi erasal dari ahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, memantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk memantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan. Pengertian Administrasi dalam ahasa Indonesia ada (dua) : Administrasi erasal dari ahasa Belanda, Administratie yang merupakan pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu seagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan seagainya). Kegiatan ini dalam ahasa Inggris diseut : Clerical works (F.Soedjadi, 989). Administrasi dalam arti luas, erasal dari ahasa Inggris Administration, yaitu proses kerjasama antara dua orang atau leih erdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan ersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 973) Berdasarkan hal terseut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan ersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, aik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kominasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja

15 yang dilakukan oleh orang-orang secara ersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (009) CASH ADMINISTRATION Keluar masuknya uang perusahaan harus dikelola dengan aik agar dapat dianalisa agi pengemangan perusahaan. Dengan pengelolaan kas atau cash administration, diharapkan manajer dapat memahami teknik mengelola dan menganalisa keuangan serta mampu menyusun serta mengendalikan anggaran perusahaan. Hal utama yang harus diperhatikan dalam Cash Administration adalah memahami Cash Management dan faktor-faktor yang mempengaruhi cash, contohnya dengan memahami Cash Conversion Cycle : Cash conversion cycle atau CCC adalah durasi waktu di mana setiap perusahaan mampu menguah sumer dayanya menjadi uang. Hal ini seenarnya merupakan jumlah periode waktu yang diutuhkan untuk peruahan pertama kali sumer daya menjadi perlengkapan, kemudian perlengkapan menjadi arang jadi, kemudian arang jadi menjadi penjualan, penjualan menjadi akun penerimaan dan kemudian penerimaan menjadi uang tunai. Berikut ini merupakan sumer daya-sumer daya yang termasuk ahan mentah, tenaga kerja, tenaga dan ahan akar, dll. Dengan kata lain, CCC isa didefinisikan seagai waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan uang dari penjualan setelah melakukan pemayaran agi sumer daya yang diutuhkan oleh perusahaan. Perlu dicatat ahwa dalam anyak kasus, penjualan isa didapatkan dengan kredit dan pemelian dari sumer daya juga tidak memutuhkan pemayaran secara tunai dengan segera, jadi peredaannya harus diperhatikan antara mengumpulkan uang tunai yang seenarnya dan penjualan atau pemelian. (007)

16 Keuntungan atau profit dari pemahaman mengenai cash administration iasanya merupakan pencapaian aktivitas isnis untuk keuntungan pemilik isnis Cash digunakan untuk uang seagai entuk fisik dari mata uang, seperti nota ank dan koin. Cash adalah pemayaran langsung atau instan untuk arang dan jasa. Hal terseut dipertimangkan seagai aset yang paling cair. Dalam isnis, apaila perusahaan gagal memayar tagihan tepat waktu, maka perusahaan isa dikatakan angkrut. (005) Cash flow (diseut juga net cash flow) adalah neraca dari jumlah uang yang diterima dan diayarkan oleh seuah isnis selama suatu periode yang ditentukan, kadang-kadang terkait suatu proyek spesifik. Pengukuran arus kas dapat digunakan; Untuk mengevaluasi keadaan atau kinerja isnis atau proyek. Untuk menentukan masalah dengan likuiditas. Waktu pada saat arus kas keluar masuk proyek digunakan seagai input agi model finansial seperti tingkat pengemalian internal, dan net present value. Untuk menguji pendapatan atau pertumuhan suatu isnis. (005).5 Statistik.5. Arti dan Lingkup Statistik Statistika erasal dari kata jerman, Staat yang artinya negara. Statistik merupakan keterangan-keterangan yang diutuhkan oleh negara dan erguna agi negara. Keteranganketerangan terseut digunakan oleh negara untuk menarik pajak, moilisasi pemuda untuk jadi tentara dan lain-lain. (Lungan, 006:)

17 Statistika secara luas dikenal seagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang teknikteknik yang diperlukan dalam penarikan kesimpulan tentang suatu masalah yang didasarkan atas pengamatan terhadap seagian daripada keterangan yang diperlukan. (Lungan, 006:) Dilihat dari segi lingkupnya, statistika mencakupi ( ) teknik pengumpulan data, ( ) penataan data, ( 3 ) analisa data, ( 4 ) penafsiran dan pengamilan kesimpulan. Dengan perumusan yang agak lain, statistika mencakup tiga hal, yaitu :. Pemahasan mengenai tata cara pengumpulan data, aik erupa percoaan-percoaan penelitian maupun pengamatan-pengamatan lainnya untuk suatu tujuan tertentu.. Pemahasan mengenai tata cara analisa data, untuk mencarikan keterangan atau data agar menjdai leih ringkas, leih mudah ditafsirkan dan disimpulkan. 3. Pemahasan mengenai tata cara pengukuran tingkat kepercayaan dalam usaha penarikan kesimpulan. Pada prinsipnya statistika diagi atas agian, yaitu : Statistika Deskriptif, merupakan statistika yang mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data. Statistika Induktif, merupakan statistika yang mempelajari tentang tata cara pengamilan kesimpulan. (Lungan, 006: 3) Dari uraian di atas, statistika mengandung makna, yaitu data statistika dan metodologi statistika. Data staitstika merupakan kumpulan dari fakta-fakta pengamatan tentang aspek-

18 aspek suatu ojek tertentu, sedangkan statistika seagai metodologi erarti metode tentang tata cara pengumpulan data dan pengamilan kesimpulan..5. Fungsi, Peranan, dan Keteratasan Fungsi Statistika erfungsi seagai alat antu untuk memperluas pengetahuan kita terhadap masalah-masalah yang rumit, kaur dan elum menentu. Misalnya pendapatan nasional, kependudukan, sumer-sumer alam hanya dapat diketahui dengan cermat apaila menggunakan statistika secara aik. Ada eerapa faktor mengapa statistika digunakan seagai alat ampuh untuk memecahkan masalah-masalah rumit antara lain, yakni : a. Fakta-fakta dapat disusun sesuai degan keutuhan.. Data yang rumit dapat disederhanakan. c. Data dapat diklasifikasi sesuai dengan keutuhan. d. Statistika dapat digunakan seagai teknik perandingan. e. Statistika dapat digunakan untuk menginterpretasi eerapa masalah. Peranan Telah diicarakan seelumnya ahwa pada akhir-akhir ini statistika erkemang pesat. Perkemangan terseut diseakan karena peranannya yang sangat luas dalam idang ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan eragai penyelidikan lainnya. Keteratasan Dilihat dari segi teknis, fleksiilitas dan penghematan iaya yang sangat menguntungkan maka statistika menjadi populer dikalangan anyak orang. Akan tetapi

19 kepopuleran ini ukan tanpa atas. Statistika tidak dapat digunakan untuk memecahkan semua fenomena dan tidak dapat digunakan untuk menjawa semua pertanyaan, antara lain diseakan oleh : Statistika hanya dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dapat diukur secara kuantitatif atau dapat dinyatakan dalam entuk numerik. Statistika tidak dapat digunakan untuk data tunggal. Statistika hanya merupakan pendekatan dan ukan keenaran matematika. Statistika dapat memerikan kesimpulan yang keliru dan kadang-kadang hanya dapat direkomendasikan oleh tenaga-tenaga ahli. (Lungan, 006: 5-6).5.3 Regresi.5.3. Persamaan Regresi Linear Tujuan dari persamaan regresi adalah agaimana menghitung suatu perkiraan atau persamaan regresi yang akan menjelaskan huungan antara dua variael yang iasanya cukup tepat dinyatakan dalam suatu garis lurus diseut garis regresi atau garis perkiraan. Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan garis regresi pada suatu diagram pencar yang diseut persamaan regresi atau persamaan perkiraan. Y = α + Keterangan : a = Y pintasan, (nilai Y ila =0)

20 = kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Y untuk setiap peruahan satu-satuan ) atau koefisien regresi, yang mengukur esarnya pengaruh terhadap Y kalau naik satu unit. = nilai tertentu dari variael eas Y = nilai yang diukur/dihitung pada variael tak eas. Kesamaan diantara garis regresi dan garis trend tidak dapat erakhir dengan persamaan garis lurus. Garis regresi (seperti garis trend dan nilai tengah aritmetika) memiliki dua sifatsifat matematis erikut: ( Y Y ' ) = 0 Dan ( Y Y ' ) = nilai terkecil atau terendah Dengan perkataan lain, garis regresi akan ditempatkan pada data dalam diagram sedemikian rupa sehingga penyimpangan (peredaan) positif titik-titik terhadap titik-titik pencar diatas garis akan menyimpangi negatif titik-titik pencar terletak di awah garis, sehingga hasil penyimpangan keseluruhan titik-titik terhadap garis lurus adalah 0. Untuk tujuan diatas, perhitungan analisis regresi dan analisis korelasi dapat dipermudah dengan menggunakan rumus dalam entuk penyimpangan nilai tengah variael dan Y, yaitu penyimpangan dari dan Ῡ. Oleh karena itu, dapat digunakan simol erikut ini: x = ( )

21 y = ( Y Y ) dan xy = ( ) ( Y Y ) Ciri sifat kuadrat terkecil: ( Y Y ' ) = 0 ( Y Y ' ) = nilai terkecil atau terendah Nilai dari α dan pada persamaan regresi dapat dihitung dengan rumus diawah ini: = x y i i x i = n iyi iy i n ( i i ) α = Y (Supranto, 006: 74-75).5.3. Regresi Sederhana Dalam analisis regresi sederhana akan dikemangkan seuah estimating equation (persamaan regresi), yaitu suatu formula yang mencari nilai variael dependen dari nilai

22 variael independent yang diketahui, dimana kedua variael terseut masing-masing hanya satu. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan regresi Berganda Seperti yang diuraikan diatas, jika pada Regresi sederhana hanya ada satu variael dependen (Y) dan satu variael independent (), maka pada kasus regresi erganda, terdapat satu variael dependen dan leih dari satu variael independent. Dalam pratek isnis, regresi erganda justru leih anyak digunakan, selain karena anyaknya variael dalam isnis yang perlu dianalisis ersama, juga pada anyak kasus regresi erganda leih relevan digunakan. Regresi erganda adalah suatu persamaan regresi yang variael easnya leih dari satu variael. Dan di dalam uku statistik telah diahas huungan linear dari dua variael dan Y dengan menggunakan persamaan regresi linear Y= α +. Misalnya huungan antara pengaruh elajar () dan prestasi siswa (Y). Kemudian timul pertanyaan, yaitu selain pengaruh elajar faktor apalagi yang mempengaruhi prestasi siswa. Apaila terdapat dari dua variael, maka huungan linear dapat dinyatakan dalam persamaan regresi erganda seagai erikut: Y = k k Y i = k ki Dengan i =,,...n Dimana : Y = nilai oservasi (data hasil pencatatan) Y = nilai regresi

23 Disini ada suatu variael tidak eas (Dependent Variale), yaitu Y dan ada k variael eas (Independent Variale), yaitu,..., k Untuk menghitung 0,,,..., k kita gunakan Metode kuadrat terkecil (Least Square Method) yang menghasilkan persamaan normal seagai erikut: = Y n k k... 0 Y k k = Y k k = Y k k k k k k = Kalau persamaan ini dipecahkan, kita akan memperoleh nilai 0,,,..., k. Kemudian dapat dientuk persamaan regresi linear erganda. Apaila persamaan regresi itu telah diperoleh, arulah kita dapat meramalkan nilai Y dengan syarat kalau persamaan nilai,,... k seagai variael eas (independen/explanotary variales) sudah diketahui. Untuk k =, Y = 0 + +, satu variael tak eas (Y), dan dua variael eas ( dan ), maka 0,, dan dihitung dari persamaan normal erikut: = + + Y n 0

24 0 + = + Y = Y (Supranto, 006: 86).5.4 Korelasi Korelasi adalah asosiasi (huungan) antara variael-variael yang diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan ukti cukup ahwa ada kaitan antara variael-variael dalam populasi asal sampel, jika ada huungan, seerapa kuat huungan antar variael terseut. Keeratan huungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau isa diseut korelasi saja Koefisien Korelasi Kegunaan koefisien korelasi adalah memperoleh suatu ukuran (indikator) kekuatan huungan linear antara dua variael Y dan yang eas dari skala pengukuran untuk kedua variael tadi. Ukuran ini kita namakan korelasi linear antara Y dan. Ukuran korelasi linear yang iasa digunakan dalam statistik dikenal seagai koefisien korelasi-product-moment dari Pearson antara dan Y. Besaran ini dinyatakan dengan simol r, dihitung seagai erikut: r = SS Y SSxSSy

25 Suatu studi tentang koefisien korelasi r memerikan hasil yang cukup menarik dan memperlihatkan alasan terpilihnya koefisien ini seagai ukuran korelasi linear. Penyeut yang digunakan dalam menghitung r dan β akan selalu positif karena kedua-duanya mengandung jumlah kuadrat dari angka-angka (jumlah-jumlah). Pemilang dalam rumus untuk menghitung r adalah persis sama (identik) lengan pemilang dalam rumus untuk menghitung gradien β. Jadi koefisien korelasi r akan mempunyai tanda persis yang sama dengan β dan akan sama dengan nol kalau β = 0. Jadi r = 0 erarti tidak ada korelasi linear antara Y dan. Suatu nilai positif untuk erarti ahwa garis regresi miring keatas kanan; nilai negatif menunjukkan ahwa arahnya keawah kanan. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit - dan yang paling esar. jadi, jika r = koefisien korelasi, maka nilai r dapat dinyatakan seagai erikut: - r Artinya jika r =, huungan dan Y sempurna dan positif (mendekati, yaitu huungan sangat kuat dan positif). = -, huungan dan Y sempurna dan negatif (mendekati -, huungan sangat kuat dan negatif). = 0, huungan dan Y lemah sekali atau tidak ada huungannya. Kuat (-) Kuat (+)

26 Cara menghitung r adalah seagai erikut: r = n i= iyi n i= n i y i i= = i -, = n i n i= Y i = Y i - Ῡ, Ῡ = n Yi n i= (Supranto, 006:5-53).5.4. Korelasi Berganda Korelasi erganda adalah suatu korelasi antara variael tak eas Y dengan variael eas yang leih dari variael. Dan juga memahas tentang korelasi antara dua variael dan Y. Koefisien antara dengan Y sering dieri simol r xy atau r saja. Dimana r xy = iyi x i y i x i = i - y i = Y - Ῡ

27 Apaila kita mempunyai tiga variael Y,,, maka korelasi antar dua variael dan Y digamarkan rumus erikut: Dimana r xiy = r y = x i y i x i y i Korelasi, dan Y digamarkan dengan rumuskan erikut: Dimana r xy = r y = x i y i x i y i x i = i - x i = Y i - Ῡ Akhirnya, korelasi antara dan adalah Dimana r xx = r = x i x i x i x i x i = i - x i = i -

28 Koefisien antara dua variael sering diseut koefisien korelasi linear sederhana (KKLS). (Supranto, 006: 90-9) Untuk mengetahui kuatnya huungan antara variael Y dengan eerapa variael lainnya (misalnya antara Y dengan dan ), maka harus menggunakan suatu koefisien korelasi yang diseut Koefisien Korelasi Linear Berganda (KKLB) yang rumusnya seagai erikut: KKLB = r y. r + r r r r = y y y y - r Apaila KKLB dikuadratkan, maka akan diperoleh Koefisien Penentuan (KP) yaitu suatu nilai untuk mengukur esarnya sumangan (share) dari eerapa variael terhadap variasi (naik-turunnya) Y. Kalau Y = 0 + +, maka KP mengukur esar sumangan dan terhadap variasi (naik-turunnya) Y. KP = R y. Koefisien penentuan dapat juga dihitung derdasarkan rumus erikut: KP = R y. = i x yi + x i y y dan diperoleh dari Y = 0 + +

29 Dimana: x i yi = ( i )( Y Y ) = iyi i Yi n x = ( i )( Yi i yi Y ) = iyi iyi n y = ( Yi Y ) = i ( Yi ) n Y Koefisien Korelasi Parsial Adalah pemahasan mengenai huungan linier antara dua variael dengan melakukan kontrol terhadap satu atau leih variael tamahan (diseut variael kontrol). Kalau variael Y erkorelasi dengan dan, maka koefisien korelasi antara Y dan ( konstan), antara Y dan ( konstan), dan antara dan (Y konstan) diseut Koefisien Korelasi Parsial (KKP) dengan rumus seagai erikut: r y. = r y r yr r r y (Koefisien korelasi parsial dan Y, kalau konstan).

30 r y. = r y r yr r r y (Koefisien korelasi parsial dan Y, kalau konstan). r y = r r y r y r y r y Koefisien Bivariat Adalah mengukur keeratan huungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (ivariate). Perhitungan ini mensyaratkan ahwa populasi asal sampel mempunyai dua varian dan erdistriusi normal. Korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson yang untuk mengukur korelasi data interval dan rasio. (Supranto, 006: 93)

31 .5 KERANGKA PEMIKIRAN START e-banking systems SAP CASH ADMINISTRATION ANALISIS REGRESI ANALISIS KORELASI HASIL PENELITIAN Gamar.3 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN E-BUSINESS Materi E-Business untuk ST INTEN Definisi E-Business E-Business adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet, dan juga perusahaan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah LATIHAN CASH FLOW Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), ulan DESEMBER 2014 adalah seagai erikut : Saldo awal kas 54.373,- saldo awal ank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3 seesar

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael

Lebih terperinci

Nama : Moh. Safiin NIM : : S1 - TI - 6F

Nama : Moh. Safiin NIM : : S1 - TI - 6F TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER ( E-bisnis ) disusun oleh : Nama : Moh. Safiin NIM : 08.11.2267 Kelas : S1 - TI - 6F JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv - - USAHA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp2usaha Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor agaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan dan memiliki infrastruktur yang sangat unik, yang bisa menghubungkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04 ANALISIS REGRESI TUJUAN Penjualan = 5,3 + 0,65 Iklan Berapa penjualan ulan depan ketika elanja iklan saya 00 jt? TUJUAN ANALISIS REGRESI Analisis regresi digunakan untuk memprediksi. Variael () hasil pengukuran

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metoda Penelitian Penelitian/riset dilakukan untuk menemukan suatu hal menurut metode ilmiah, yaitu suatu cara pemeriksaan yang ersifat empiris, sehingga keputusan yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuntitatif adalah

Lebih terperinci

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government KERANGKA E BUSINESS Definisi E-Business A. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA KREDIT KONSUMSI, DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP KREDIT KONSUMSI BANK UMUM DI INDONESIA,

PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA KREDIT KONSUMSI, DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP KREDIT KONSUMSI BANK UMUM DI INDONESIA, EKO-REGIONAL, Vol.6, No., Maret 0 PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA KREDIT KONSUMSI, DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP KREDIT KONSUMSI BANK UMUM DI INDONESIA,004-008 Oleh Nunik Kadarwati ) dan Oke

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 3 B II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Teori Struktur Ekonomi Pemangunan ekonomi di Indonesia merupakan agian penting dari pemangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era globalisasi pada abad ke-21 ini menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan manusia. Terutama dalam hal perkembangan teknik komputer

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Inti Anif Fujiati 1, Sri Utami 2 FPMIPA IKIP PGRI MADIUN

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada 72 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyearkan angket kepada pemustaka di Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palemang. Telah diajukan 20 item pertanyaan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business KARYA ILMIAH E-BUSINESS Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Suyanto, MM Disusun oleh: Nama : Mochamad Saiful Nim : 11.21.0580 Kelas : S1-TI-Transfer JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN 16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT

KOMISI INFORMASI PUSAT No. Pertanyaan Indikator 1 Informasi yang Berkaitan dengan Profil BUMN a alamat lengkap BUMN? INDIKATOR MENGUMUMKAN Indikator ini memiliki oot nilai 25% LENGKAP = Apaila Sdr memenuhi 50% + 1 dari Indikator

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS

ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS MODUL 6 GANJAR PRAMUDYA WIJAYA - 41811120044 TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS OVERVIEW Sektor bisnis tidak bisa terlepas dari bantuan komputerisasi

Lebih terperinci

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pemelian Marketing Mix of Dewi Citrawati dan Sulistiono Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia E-Mail: anggaslt@gmail.com

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA 180 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 180-185 UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

e-business dan e-commerce

e-business dan e-commerce YFA D3/IT/MIS/E1/1006 Manajemen Sistem Informasi e-business dan e-commerce Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Referensi e-business is the complex fusion of business processes, enterprise

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6 ANALSS PENDAPATAN NASONAL TA SEKTOR Minggu 6 Pendahuluan Pada agian terdahulu, telah diahas mengenai keseimangan pendapatan nasional 2 sektor dimana pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari dua pelaku kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Februari 2005, tergerus hingga posisi Rp.29 Triliun. Memang kondisi pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. Februari 2005, tergerus hingga posisi Rp.29 Triliun. Memang kondisi pada saat itu BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar elakang Instrumen-instrumen investasi akan semakin menarik dimana salah satunya adalah reksadana yang dapat menjadi satu pilihan portofolio investasi terutama yang diteritkan

Lebih terperinci

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN Menimang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. ahwa upaya untuk mewujudkan kesejahtaeraan umum

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP Jurnal Pulikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pupend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

Lebih terperinci

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR.

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE

BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE E-BUSINESS vs E-COMMERCE E-BUSINESS adalah proses bisnis yang dilaksanakan dengan memanfaatkan TI, terutama teknologi jaringan dan komunikasi, baik untuk proses internal

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT

KOMISI INFORMASI PUSAT No. Pertanyaan Indikator 1 Informasi yang Berkaitan dengan Profil Perguruan Tinggi a mengumumkan informasi terkait alamat lengkap Perguruan Tinggi? INDIKATOR MENGUMUMKAN Indikator ini memiliki oot nilai

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/**

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/** Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/** Pertemuan 1 Pendahuluan Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran dan Perumusan Pengorganisasian Kantor Otomasi Perkantoran dan Aplikasi Otomasi Kantor Konsep Dasar Lotus

Lebih terperinci

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya.

E-Commerce. Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si. 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. E-Commerce Pertemuan : 1 Dosen : Shinta Rahmani, Se., M.Si 1 1. Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. 2 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut) E-commerce dapat didefinisikan

Lebih terperinci

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Topik Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. Konsep dan struktur EC. Tipe-tipe transaksi melalui EC. Model-model bisnis EC. Manfaat EC bagi

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI

PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI 16112313 Buku mempunyai peranan penting dalam proses pemelajaran mulai dari seagai penyimpanan

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Karya Ilmiah

E-COMMERCE. Karya Ilmiah E-COMMERCE Karya Ilmiah Disusun Oleh : Nama : Agus Suryanto NIM : 09.12.4035 Kelas : S1-SI-4G PENGENALAN E-COMMERCE PENDAHULUAN Walaupun istilah Electronic Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapat

Lebih terperinci

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI Ejournal Teknik Elektro dan Komputer vol. 4 no. 6 (2015), ISSN 23018402 35 Studi Kelayakan Penerapan Wimax Di Kota Manado Indra Potu 1), Alicia Sinsuw 2), Stanley Karouw 3) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari

Lebih terperinci

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel

Lebih terperinci

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji Konstruksi dan Bangunan Perencanaan hidraulik endung dan pelimpah endungan tipe gergaji Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktoer 2004 DEPARTEMEN PERMUKIMAN

Lebih terperinci