RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) ABSTRACT"

Transkripsi

1 ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman Online di: RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) Gustriza Erda, Tatik Widiharih, Yuciana Wilandari 3 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Uniersitas Diponegoro,3 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Uniersitas Diponegoro ABSTRACT Partially Balanced Incomplete Block Designs (PBIBD) is a design with treatments arranged into locks with eery lock which is consist of into k treatment (k < ) that in eery treatment only occurs once in eery lock, and there are pair treatment which occur together in the same lock as much as λ m times. The pair treatments on PBIBD is ased on the association scheme. This undegraduate thesis uses triangular association scheme that is two-class association scheme (first and second association). This scheme is used to determine the first and second association of eery treatment. Based on formed association, it will otain the numer of pairs treatment that occurs in eery lock that will e designed (λ m, m=,). The test that is used is test of treatments effect ecause only treatments that is important which are adjusted treatment for the reason that not all treatments occurs in eery lock. Assumptions which is required is the assumption of residual normality, equal ariances, and independence assumption. The adanced test to e held is Tuckey Test (Honest Significance Difference). To clarify the discussion on PBID, examples of applications in the field of animal husandry are gien to osere the effect of the type of foods that contain alfalfa effect toward weight gain of turkey. The result otained indicate that there are significant types of foods that contain alfalfa effect toward weight gain of turkey. Where is the recommended type of food is the food of A that contain,5% alfafa type. Keywords : PBIBD, Triangular association, Tuckey Test, Normality, Equal Variances, Independence. PENDAHULUAN Rancangan percoaan merupakan rangkaian kegiatan erupa pemikiran dan tindakan yang dipersiapkan secara kritis dan seksama mengenai eragai aspek yang dipertimangkan dan sedapat mungkin diupayakan kelak dalam penyelenggaraan suatu percoaan dalam rangka menemukan pengetahuan aru {Musa (989) dalam Suwanda (0)}. Rancangan dasar yang iasa digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). RAL digunakan apaila kondisi unit perlakuan yang digunakan hanya sedikit dan percoaannya relatif homogen. Percoaan yang meliatkan unit percoaan yang cukup esar, jarang sekali menggunakan RAL, karena sulit mengumpulkan unit percoaan yang homogen dalam jumlah esar. Untuk mengatasi kesulitan dalam mempersiapkan satuan percoaan yang relatif homogen dalam jumlah esar, digunakanlah RAKL. Menurut Steel dan Torrie (99), ila anyaknya perlakuan dalam suatu percoaan meningkat, maka anyaknya satuan percoaan juga meningkat. Dalam anyak hal, ini mengakiatkan ertamah esarnya galat percoaan. Untuk mengatasi permasalahan yang timul sehuungan dengan ertamahnya perlakuan, digunakanlah Rancangan Acak Tak Lengkap. Menurut Montgomery (009), jika tidak semua perlakuan muncul pada setiap kelompok, maka dikatakan ahwa rancangan yang memuatnya adalah Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap (RAKTL). Jika anyak ulangan dari semua pasang perlakuan pada RAKTL adalah sama, maka dapat dinyatakan ahwa proses pemilihan dilakukan secara seimang sehingga entuk percoaaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap

2 Seimang (RAKTLS) (Suwanda, 0). RAKTLS tidak selalu cocok untuk percoaan karena rancangan ini mengharuskan pasangan perlakuan muncul dengan frekuensi yang sama pada sejumlah kelompok. Untuk mengatasi terjadinya pasangan perlakuan yang muncul dengan frekuensi yang tidak sama, digunakanlah Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap Seimang Parsial (RAKTLSP). Untuk memperjelas pemahasan, dierikan contoh aplikasi pada idang peternakan dengan menggunakan 6 perlakuan dan 6 kelompok.. TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap Seimang (RAKTLS) Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap Seimang merupakan rancangan dimana kominasi-kominasi perlakuan yang digunakan dalam masing-masing kelompok dipilih dalam suatu cara yang seimang sehingga pasangan-pasangan perlakuan muncul dalam jumlah yang sama untuk setiap kelompok seagaimana pasangan-pasangan perlakuan yang lain (Montgomery, 009). Pasangan perlakuan yang muncul secara ersama-sama dalam kelompok yang sama seanyak, dengan r( k ), λ adalah ilangan ulat Total pengamatan adalah N = r = k, dimana r adalah pengulangan perlakuan, k adalah anyaknya perlakuan dalam setiap kelompok dan adalah anyaknya perlakuan dan adalah anyaknya kelompok. Model Linier RAKTLS Model linear untuk RAKTLS menurut Toutenurg dan Shalah (009) adalah: y ij = µ + i + j +ε ij dengan i =,,... j =,,... dimana y ij adalah pengamatan dari kelompok ke-i dan perlakuan ke-j, µ adalah rataan umum, i adalah pengaruh kelompok ke-i, j adalah pengaruh perlakuan ke-j, ε ij adalah komponen galat. Bila digunakan model tetap, asumsinya : a) i = 0 dan j = 0 i j ) ) ε ij NID ( 0, ) Hipotesis yang dapat diamil : Ho : = (tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati) H : Paling sedikit ada satu pasangan j yang ereda (ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati).3 Estimasi Parameter RAKTLS Estimasi parameter model persamaan RAKTLS dapat dituliskan dengan = = - kq j = Dari estimasi parameter diperoleh: dimana ij = = + ( - ) + kq j = y i. + adalah rata-rata seluruh pengamatan, adalah rataan pengamatan yang mendapat perlakuan ke-j kq j JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 78

3 .4 Analisis Variansi untuk RAKTLS Pengaruh perlakuan pada RAKTLS dilakukan penyesuaian, karena tidak semua perlakuan muncul pada setiap kelompok. Apaila F hitung leih esar daripada F (-); (k - + ) maka H o akan ditolak. Hal ini erarti terdapat satu atau leih perlakuan yang erpengaruh nyata terhadap respon. Tael analisis ariansi RAKTLS dijelaskan seperti pada tael. Sumer Variansi Perlakuan (disesuaikan) Kelompok Tael. Tael Analisis Variansi untuk RAKTLS Derajat Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Beas i j - Galat JKT - JKP (disesuaikan) - JKK r F Hitung Total i j - r.5 Uji Asumsi Asumsi asumsi dasar yang harus dipenuhi menurut Oehlert (00) adalah residual erdistriusi normal, kesamaan ariansi dan independensi dengan residualnya seagai erikut: kq j ε ij = y ij - µ - i - j = y ij - y.. - ( y i. - y.. ) - ( ) = y kq j ij - y i. ( ), ε ij NID ( 0, ).. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogor-Smirno. Uji Kesamaan Variansi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett 3. Uji Independensi menggunakan Plot Residual ersus the order of the Data..6 Uji Perandingan Ganda Metode Tukey Langkah-langkah perhitungan pada uji Tukey adalah :. Rata-rata perlakuan yang disesuaikan (diestimasi oleh ) diurutkan dari nilai terkecil hingga teresar.. Menghitung standar error dari perlakuan ke-i dan perlakuan ke-j yang telah disesuaikan. Menurut Montgomery, (009), nilai standar errornya adalah 3. Menghitung nilai HSD HSD = q α;;dg * s y. i y. j s y. i y. j = dimana q α;;dg merupakan nilai pada tael q dengan perlakuan, tingkat signifikansi α, dan derajat eas galat (dg). 4. Jika > HSD maka pasangan perlakuan terseut ereda signifikan. 3. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data pada RAKTLSP adalah:. Menentukan skema asosiasi yang akan digunakan untuk merancang perlakuan apa saja yang akan muncul dalam suatu kelompok. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 79

4 . Menentukan erapa anyak perlakuan dan kelompok yang akan digunakan dalam rancangan percoaan. 3. Menentukan model linier aditif serta hipotesis yang akan digunakan. 4. Melakukan analisis ariansi dengan menggunakan perlakuan yang telah disesuaikan. 5. Melakukan uji asumsi, yaitu normalitas residual, kesamaan ariansi serta independensi. Apaila ketiga uji asumsi terseut tidak terpenuhi, maka dilakukan transformasi. 6. Melakukan uji lanjut apaila hipotesis awal ditolak atau terdapat pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati. 7. Melakukan penarikan kesimpulan dari hasil uji lanjut yang telah dilakukan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap Seimang Parsial (RAKTLSP) Peroaan dengan perlakuan dikatakan seimang parsial apaila perlakuan terseut dapat disusun atau dikelompokkan menjadi kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari k perlakuan (k<) dimana masing-masing perlakuan hanya muncul satu kali perkelompok dan terdapat dua perlakuan yang muncul secara ersama-sama dalam kelompok yang sama seanyak λ m kali (Toutenurg dan Shalah, 009). Beerapa pasangan muncul ersama seanyak λ kali, eerapa pasangan lain muncul seanyak λ kali, eerapa pasangan yang lain muncul seanyak λ m kali. Pasangan dari perlakuan yang muncul ersama λ m kali dikatakan erasosiasi ke-m, dimana rancangannya dikatakan memiliki asosiasi m kelas (Montgomery, 006). 4. Model Liner RAKTLSP Model linier aditif untuk rancangan acak kelompok tak lengkap seimang parsial dengan uah kelompok dan uah perlakuan menurut Toutenurg dan Shalah (009) adalah : y ij = µ + i + j +ε ij dengan i =,,... j =,,... dimana y ij adalah pengamatan dari kelompok ke-i dan perlakuan ke-j, µ adalah rataan umum, i adalah pengaruh kelompok ke-i, j adalah pengaruh perlakuan ke-j, ε ij adalah komponen galat. Bila digunakan model tetap, asumsinya : a) i = 0 dan j = 0 i j ) ε ij NID ( 0, ) Hipotesis yang dapat diamil : Ho : = (tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati) H : Paling sedikit ada satu pasangan j yang ereda (ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati) 4.3 Skema Asosiasi Segitiga Menurut Toutenurg dan Shalah (009), skema asosiasi segitiga disusun dengan cara mementuk skema persegi empat dengan ukuran q, dimana nilai q diperoleh dengan menyelesaikan entuk persamaan: = = Skema asosiasi segitiga dengan perlakuan disusun erdasarkan aturan erikut: a. Posisi diagonal diiarkan kosong atau dieri tanda silang. Perlakuan, hingga diisi ke posisi yang erada di atas diagonal utama, diurutkan secara mendatar. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 80

5 c. Perlakuan, hingga juga diisi ke posisi yang erada di awah diagonal utama, diurutkan secara menurun. Menurut Toutenurg dan Shalah (009), rumus umum parameter pada asosiasi segitiga adalah : n = q 4, n =, P =, P = 4.4 Pementukan Kelompok dalam Skema Asosiasi Segitiga Pementukan kelompok dalam skema ini dapat dilakukan dengan eerapa cara, yaitu :. mengumpulkan perlakuan yang erada pada aris yang sama pada skema asosiasi segitiga menjadi seuah kelompok. memilih dua uah kolom yang akan digunakan seagai pasangan dalam skema asosiasi, kemudian hapus perlakuan yang muncul dua kali pada pasangan kolom terseut. Perlakuan yang tersisa pada kolom terseut akan dijadikan seuah kelompok. Menurut Montgomery (006) RAKTLSP dengan kelas asosiasiasi dapat dijelaskan seperti erikut:. Terdapat perlakuan yang disusun dalam kelompok. Setiap kelompok memiliki k perlakuan (k<) dan setiap perlakuan muncul r kali dalam seluruh kelompok.. Dua perlakuan erasosiasi ke m muncul ersama dalam λ m kelompok, (m=, ). 3. Banyaknya perlakuan yang erasosiasi ke-m adalah n m. 4. Banyaknya dua perlakuan yang erasosiasi simetris ke-m dengan perlakuan pertama erada pada asosiasi ke-k dan perlakuan kedua erada pada asosiasi ke-l adalah (k,l,m =, ). 4.5 Estimasi Parameter RAKTLSP Estimasi dari pengaruh perlakuan ke-j menurut Das dan Giri (986) untuk kelas asosiasi adalah seagai erikut: =, j =,... dengan A = r (k-) + A = - B = ( - ) B = r (k-) + +( - ) ( - ) keterangan : = pengaruh perlakuan yang disesuaikan, r = pengulangan perlakuan, k = ukuran kelompok = anyaknya dua perlakuan yang erasosiasi simetris ke- dengan perlakuan pertama erada pada asosiasi ke- dan perlakuan kedua erada pada asosiasi ke-l = anyaknya dua perlakuan yang erasosiasi simetris ke- dengan perlakuan pertama erada pada asosiasi ke- dan perlakuan kedua erada pada asosiasi ke- = anyaknya dua perlakuan yang erasosiasi simetris ke- dengan perlakuan pertama erada pada asosiasi ke- dan perlakuan kedua erada pada asosiasi ke- = anyaknya pasangan perlakuan yang muncul dalam kelompok = anyaknya pasangan perlakuan yang tidak muncul dalam kelompok manapun Q j = jumlah perlakuan ke j yang disesuaikan S (Q j ) = jumlah perlakuan ke j yang disesuaikan pada asosiasi pertama JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 8

6 4.6 Analisis Variansi untuk RAKTLSP Tael. Analisis Variansi untuk RAKTLSP Sumer Jumlah Kuadrat Derajat Beas Kuadrat Tengah F Variansi Hitung Perlakuan (disesuaikan) Kelompok Galat Total i j JKT - JKP (disesuaikan) JKK i j y ij Q j - JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 8 - r - + r Pengaruh perlakuan pada RAKTLSP dilakukan penyesuaian, karena tidak semua perlakuan muncul pada setiap kelompok. Apaila F hitung leih esar daripada F (-); (k - + ) maka H o akan ditolak. Hal ini erarti terdapat satu atau leih perlakuan yang erpengaruh nyata terhadap respon. 4.7 Uji Asumsi RAKTLSP Asumsi asumsi dasar yang harus dipenuhi menurut Oehlert (00) adalah residual erdistriusi normal, kesamaan ariansi dan independensi dengan residualnya seagai erikut: ε ij = y ij - µ - i - j = y ij - y.. - ( y i. - y.. ) - = y ij - y i. ε ij NID ( 0, ). Pengujian asumsinya dilakukan seperti pada RAKTLS. 4.8 Uji Perandingan Ganda (Uji Tukey) untuk RAKTLSP Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian ini adalah :. Rata-rata perlakuan yang disesuaikan (diestimasi oleh ) diurutkan dari nilai terkecil hingga teresar.. Menghitung nilai ariansi dari perlakuan ke-i dan ke-j seperti erikut: ^ ^ k( A B ) Var ( i j), jika i dan j adalah asosiasi pertama ( A B A B ) kb =, jika i dan j adalah asosiasi kedua A B A B 3. Menghitung standar sesatan dari perlakuan ke-i dan ke-j seperti erikut: SE () = k( A B ) ( A B A B ) dan SE () = ( kb ( A B A B ) 4. Menghitung nilai HSD HSD = q α;;dg * SE dan HSD = q α;;dg * SE 5. Jika > HSD maka pasangan perlakuan terseut ereda signifikan. 4.9 Contoh Penerapan RAKTLSP Seuah percoaan dilakukan untuk mempelajari efek alfalfa yang terkandung di dalam makanan kalkun. Terdapat 6 jenis makanan (A, B, C, D, E, F). Makanan A mengandung,5% alfafa tipe, perlakuan B mengandung 5% alfafa tipe, perlakuan C mengandung 7,5% alfafa

7 tipe, perlakuan D mengandung,5 % alfafa tipe 7, perlakuan E mengandung 5 % alfafa tipe 7 dan perlakuan F mengandung 7,5% alfafa tipe 7. Dalam percoaan ini, setiap kelompok hanya dapat dicoakan 4 jenis makananan. Respon yang diamati adalah penamahan erat adan kalkun setelah dieri makanan yang mengandung alfalfa. engamatan dilakukan selama 4 hari (Oehlert, 00). Dari permasalahan, didapat ahwa: = = 6, k = r = 4, N = r = k = 6 x 4 = 4 Berdasarkan skema asosiasi segitiga dengan menggunakan 6 perlakuan (jenis makanan) yang digunakan dalam percoaan, maka diperoleh: = = 6 = q = 4 atau q = -3 Karena anyaknya kolom yang digunakan tidak mungkin ermilai negatif, maka nilai q yang dipilih adalah q=4. Skema asosiasi segitiganya seagai erikut : Tael 3. Skema Asosiasi Segitiga 6 Perlakuan Baris Kolom 3 4 x A B C A x D E 3 B D X F 4 C E F x Didapat asosiasi pertama dan kedua dari perlakuan seperti ditunjukkan oleh tael 7. Tael 4. Skema Asosiasi Kelas Perlakuan Asosiasi Pertama Asosiasi Kedua Perlakuan Asosiasi Pertama Asosiasi Kedua A B, C, D, E F D A, B, E, F C B A, C, D, F E E A, C, D, F B C A, B, E, F D F B, C, D, E A n = q 4 = x 4 4 = 4, n = = = P = = P = = Tael 5. Pementukan Kelompok Kelompok Kolom skema asosiasi Perlakuan Kelompok (,) B, C, D, E Kelompok (,3) A, C, D, F Kelompok 3 (,4) A, B, E, F Kelompok 4 (,3) A, B, E, F Kelompok 5 (,4) A, C, D, F Kelompok 6 (3,4) B, C, D, E JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 83

8 Pasangan perlakuan ke-j pada asosiasi pertama dan asosiasi kedua dapat ditampilkan seagai erikut : Tael 6. Pasangan Perlakuan Pasangan Perlakuan Muncul pada Kelompok Pasangan Perlakuan Muncul pada Kelompok Pasangan Perlakuan Muncul pada Kelompok (A,B) 3, 4 (B,D),6 (D,F),5 (A,C),5 λ = (B,F) 3,4 λ = (E,F) 3,4 (A,D),5 (C,E),6 (A,F),3,4,5 (A,E) 3,4 (C,F),5 (B,E),3,4,6 (B,C),6 (D,E),6 (C,D),,5,6 Sehingga λ = dan λ = 4. λ = λ =4 Tael 7. Hasil pengamatan RAKTLSP Kel. Perlakuan y i. (i) A B C D E F 0,0 8,9 9,0 8,68 76,0 4 7,6 9,38,54 83,53 3, 9,3 3,07 9,95 84,6 4 5,38,,54,7 90,4 5 4,8 0,46 9,54 0,09 84,7 6 3,55,55 9,96 5,04 9, y.j 95,67 83,9 78,9 77,9 89,33 83,85 509,57 Model linear aditifnya adalah: y ij = µ + i + j +ε ij dengan i =,,... 6 j =,,... 6 dimana y ij adalah pengamatan dari kelompok ke-i dan perlakuan ke-j, µ adalah rataan umum, i adalah pengaruh kelompok ke-i, j adalah pengaruh perlakuan ke-j, ε ij adalah komponen galat. Hipotesis : Ho: = 6 (tidak ada pengaruh jenis makanan yang mengandung efek alfalfa terhadap penamahan erat adan kalkun) H : Paling sedikit ada satu pasangan j yang ereda (ada pengaruh jenis makanan yang mengandung efek alfalfa terhadap penamahan erat adan kalkun) Tael 8. Tael Anoa RAKTLSP Sumer Variansi Jumlah Derajat Kuadrat Kuadrat Beas Tengah F Hitung F 0,05;5;3 Jenis_makanan (disesuaikan) 5,53 5 0,5 5,90 3,03 Kelompok 37,60 5 7,5 Galat 3,4 3,78 Total 3,6 3 Diperoleh F hitung (5,90) > F 0,05;5;3 (3,03), maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh jenis makanan yang mengandung efek alfalfa terhadap penamahan erat adan kalkun sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk pengaruh perlakuan. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 84

9 Residual Percent. Asumsi Normalitas Proaility Plot of RESI Normal Mean,8438E-5 StDe,003 N 4 KS 0,5 P-Value >0, RESI Gamar. Grafik Kenormalan Residual (RAKTLSP) Didapat ahwa nilai Kolmogoro-Smirno (0,5) < D 4,0.05 (0,69) sehingga H 0 diterima, yang erarti residual erdistriusi normal.. Asumsi Kesamaan Variansi 3 Didapat ahwa nilai Bartlett ( erarti ariansi sama. = 3,9) < ( =,0705) sehingga H 0 diterima, yang 3. Asumsi Independensi Asumsi independensi terpenuhi apaila Plot Residual ersus the order of the Data tidak mementuk suatu pola tertentu. Residuals Versus the Order of the Data (response is erat) Oseration Order Gamar. Plot Residual ersus the order of the Data (RAKTLS) Dapat dilihat ahwa plot tidak mementuk suatu pola tertentu atau acak, sehingga asumsi independensi terpenuhi. Berdasarkan uji asumsi yang dilakukan didapat ahwa semua asumsi telah terpenuhi, maka uji lanjut dapat dilakukan. Pengujian dilakukan terhadap perlakuan yang telah disesuaikan. Jika i dan j adalah asosiasi pertama, maka ^ ^ k( A B ) Var ( i j ) = = = 0,5 ( A B A B ) SE () = k( A B ) ( A B A B ) Jika i dan j adalah asosiasi kedua, maka = = 0, JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 85

10 Var ( = SE ()= A B kb kb ( A B A B ) A B = = = 0,445 = 0,67 HSD = q 0,05;6;9 * SE = 4,69 x 0,7 = 3,38, HSD = q 0,05;6;9 * SE = 4,69 x 0,67= 3,3 Dengan memandingkan rata-rata dari setiap pasangan didapat hasil seagai erikut: D C B F E A Keterangan : Garis awah erarti tidak ereda signifikan. Artinya jenis makanan A, E, B, dan F memiliki pengaruh yang sama secara statistik, perlakuan E, B, F, C, dan D juga memiliki pengaruh yang sama secara statistik. Apaila hasil terseut akan diaplikasikan, maka jenis makanan yang disarankan yaitu jenis makanan A, E, F, dan B, pemilihan jenis makanan disesuaikan dengan iaya yang ditimulkan. Namun secara statistik, jenis makanan A memerikan penamahan penamahan erat adan kalkun paling tinggi, dimana perlakuan A merupakan jenis makanan yang mengandung,5% alfafa tipe. 5. K E S I M P U L A N Penyusunan denah percoaan padaraktlsp didasarkan pada skema asosiasi. Dalam pemilihan skema asosiasi perlu diperhatikan erapa kelas asosiasi yang akan digunakan. Skema asosiasi yang ereda akan menghasilkan kelas asosiasi yang ereda pula. RAKTLSP leih fleksiel diandingkan RAKTLS. Namun, analisis ariansi pada RAKTLSP leih rumit diandingkan dengan RAKTLS karena analisis pada RAKTLSP didasarkan pada skema asosiasi. Penyusunan analisis ariansi pada RAKTLSP menggunakan perlakuan yang telah disesuaikan (adjusted). Seperti pada rancangan lainnya, terdapat tiga asumsi dasar yang harus dipenuhi yaitu normalitas residual, kesamaan arian serta independensi. Uji lanjut yang dapat digunakan adalah uji Tukey (Honest Significance Difference) dimana nilai pemanding (HSD) yang digunakan pada RAKTLSP disesuaikan erdasarkan asosiasi yang terentuk. D A F T A R P U S T A K A Das, M. N dan Giri N. C. (986). Design and Anlysis of Experiments. New Delhi: Wiley Easternn Limited Oehlert,G.W. 00. A First Course in Design Analysis of Experiments. Uniersity of Minnesota. Montgomery, D.C Design and Analysis of Experiment 6 th edition. New York : Jhon Wiley & Sons. Montgomery, D.C Design and Analysis of Experiment 7 th edition. New York: Jhon Wiley & Sons. Stell, R.G.D dan Torrie J.H Prinsip dan Prosedur Statistika : suatu Pendekatan Biometri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Suwanda. 0. Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfaeta. Toutenurg, H dan Shalah Statistical Analysis of Designed Experiments 3 th edition. New York: Springer. JURNAL GAUSSIAN Vol. 4, No., Tahun 05 Halaman 86

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP)

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG PARSIAL (RAKTLSP) SKRIPSI Disusun oleh : GUSTRIZA ERDA 24010211140100 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Lebih terperinci

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor, Tahun 206, Halaman 53-62 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG Nariswari

Lebih terperinci

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG SKRIPSI

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG SKRIPSI ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG SKRIPSI Disusun oleh: NARISWARI DIWANGKARI 24010211120003 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 497-505 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH

Lebih terperinci

PENERAPAN RANCANGAN BLOK RANDOM TIDAK LENGKAP SEIMBANG PADA KOMBINASI PUPUK NANOSILIKA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PENERAPAN RANCANGAN BLOK RANDOM TIDAK LENGKAP SEIMBANG PADA KOMBINASI PUPUK NANOSILIKA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 51-60 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN RANCANGAN BLOK RANDOM TIDAK LENGKAP SEIMBANG PADA KOMBINASI

Lebih terperinci

PENERAPAN RANCANGAN BLOK RANDOM TIDAK LENGKAP SEIMBANG TERHADAP KOMBINASI PUPUK NANOSILIKA DAN PUPUK NPK PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PENERAPAN RANCANGAN BLOK RANDOM TIDAK LENGKAP SEIMBANG TERHADAP KOMBINASI PUPUK NANOSILIKA DAN PUPUK NPK PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PENERAPAN RANCANGAN BLOK RANDOM TIDAK LENGKAP SEIMBANG TERHADAP KOMBINASI PUPUK NANOSILIKA DAN PUPUK NPK PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG SKRIPSI Disusun Oleh : ASISMARTA 24010210141004 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA Agusrawati //Paradigma, Vol. 16 No.1, April 2012, hlm. 31-38 SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA Agusrawati 1) 1) Jurusan Matematika FMIPA Unhalu, Kendari, Sulawesi Tenggara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

GEOMETRI PROYEKTIF PG(2, p n ) UNTUK MEMBENTUK RANCANGAN BLOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG SIMETRIS. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

GEOMETRI PROYEKTIF PG(2, p n ) UNTUK MEMBENTUK RANCANGAN BLOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG SIMETRIS. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang urnal atematika Vol, No3, Desemer 8: -5, ISSN: 4-858 GEOERI PROYEKIF PG(, p n ) UNUK EBENUK RANCANGAN BOK IDAK ENGKAP SEIBANG SIERIS Yuni Hidayati dan Bamang Irawanto, urusan atematika FIPA Uniersitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro

Lebih terperinci

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF 49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi

Lebih terperinci

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi

Lebih terperinci

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN NOVIANTI, V. 1, ANISA 2, DAN SIRAJANG, N. 3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN

PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN SKRIPSI Oleh: Umi Sholikha J2A 606 050 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN 16 BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN Randomisasi merupakan langkah peting dalam penelitian yang tidak dilakukan secara sensus. Dengan randomisasi yang aik maka akan dapat diperoleh sampel yang representatif

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.

Lebih terperinci

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN, INVERS, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN Definisi Setiap matriks kuadrat/persegi mempunyai suatu nilai khusus yang diseut determinan. determinan adalah jumlah hasil kali elementer

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES.

METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL ESTIMASI EFEK ALGORITMA YATES. ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 947-956 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE LENTH PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL ESTIMASI EFEK

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2010 Matematika

UN SMA IPA 2010 Matematika UN SMA IPA 00 Matematika Kode Soal P0 Doc. Name: UNSMAIPA00MATP0 Doc. Version : 0-0 halaman 0. Akar-akar persamaan kuadrat x² + (a - ) x + =0 adalah α dan β. Jika a > 0 maka nilai a =. 8 x 0. Diketahui

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI

Lebih terperinci

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR

PENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON

PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON BIAStatistics (014) Vol. 8, No. 1, hal. 1-8 PEMODELAN KASUS GIZI BURUK DI KOTA JAYAPURA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI POISSON (MALNUTRITION CASE MODELING IN JAYAPURA BY USING POISSON REGRESSION ANALYSIS)

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala pada perlakuan dengan jumlah yang besar, karena

Lebih terperinci

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya telah dibahas rancangan faktorial secara umum, seringkali peneliti berhadapan pada rancangan yang melibatkan sejumlah faktor yang masing-masing faktor hanya terdiri

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy Farah Nurul Ilma,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UJI SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP TIDAK SEIMBANG. Mustakim 1, Anisa 2, Raupong 3 ABSTRAK

PENGGUNAAN UJI SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP TIDAK SEIMBANG. Mustakim 1, Anisa 2, Raupong 3 ABSTRAK PENGGUNAAN UJI SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP TIDAK SEIMBANG Mustakim 1, Anisa 2, Raupong 3 ABSTRAK Universitas Hasanuddin Rancangan acak kelompok tidak lengkap tidak seimbang

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Rancangan Percobaan Percobaan didefinisikan sebagai suatu uji coba (trial) atau pengamatan khusus yang dibuat untuk menegaskan atau membuktikan keadaan dari sesuatu yang meragukan,

Lebih terperinci

Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah Dan Jagung Dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam Dan Perompesan Daun Jagung

Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah Dan Jagung Dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam Dan Perompesan Daun Jagung EMBRYO VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2007 ISSN 0216-0188 Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah Dan Jagung Dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam Dan Perompesan Daun Jagung Amin Zuchri Dosen Jurusan

Lebih terperinci

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala

Lebih terperinci

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu Bahan Kuliah ke-21 IF5054 Kriptografi Message Authentication Code (MAC) Pemangkit Bilangan Acak Semu Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 279-288 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG ( REPEATED MEASURES

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Nurdeni 1, Witri Lestari 2, dan Seruni 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta PGRI [Email:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6%

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6% Lampiran Tael Rancangan Acak Percoaan ULANGAN PERLAKUAN I A D F B E II B E D F A III F B A E D Keterangan : A Kotak kontrol erisi Etanol 70 B Kotak erisi minyak rimpang jeringau 6 Kotak erisi minyak rimpang

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN

ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN SKRIPSI Disusun Oleh: YUYUN NAIFULAR J2E009052 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013 ANALISIS RANCANGAN BUJUR

Lebih terperinci

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 007 1. PENDAHULUAN 1 Pada suatu

Lebih terperinci

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai

Lebih terperinci

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di

Lebih terperinci

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan

Lebih terperinci

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB Candra Aji dan Dadan Dasari Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Dalam eksperimen faktorial k, yakni eksperimen yang melibatkan k buah

Lebih terperinci

Matriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks

Matriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks Matriks & Operasi Matriks () Pertemuan 5 Aljaar Linear & Matriks Sifat-sifat Operasi Matriks Perkalian antara dua matriks tidak mengikuti hukum komutatif, artinya AB tidak sama dengan BA (dengan asumsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. MANAJEMEN Manajemen adalah Kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penempatan orang (stafing), pengendalian (controlling), pengamilan keputusan (decision) dan

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORI ... (2) k x ... (3) 3... (1)

PENDEKATAN TEORI ... (2) k x ... (3) 3... (1) PENDEKATAN TEORI A. Perpindahan Panas Perpindahan panas didefinisikan seagai ilmu umtuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya peredaan suhu diantara enda atau material (Holman,1986).

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

Tata Bahasa Bebas Konteks

Tata Bahasa Bebas Konteks Tata Bahasa Beas Konteks By mei Dalam tataahasa eas konteks Ruas kiri dari aturan produksi terdiri dari ATU simol non terminal Ruas kanan dapat erupa string yang dientuk dari simol terminal dan non terminal

Lebih terperinci

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika FSM UNDIP Oleh

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

BAB XII GAYA DAN TEKANAN BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Latar belakang Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA. Bahriddin Abapihi 1)

ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA. Bahriddin Abapihi 1) Bahriddin Abapihi//Paradigma, Vol.15 No.1 Pebruari 2011 hlm.11 18 11 ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA Bahriddin Abapihi 1) 1) Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Haluoleo,

Lebih terperinci

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 009, pp. 7-8 ISSN 4-485 KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER Muhammad Sjahid Akar, Fredi Suryadi, Dedy Dwi Prastyo, ) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan

Lebih terperinci

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Rancangan Acak Lengkap (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku.

Lebih terperinci

INSTALASI DAN EVALUASI GROUNDING UNTUK MBE INDUSTRI LATEKS PTAPB MENGGUNAKAN MULTIPLE ROD

INSTALASI DAN EVALUASI GROUNDING UNTUK MBE INDUSTRI LATEKS PTAPB MENGGUNAKAN MULTIPLE ROD J. Iptek Nuklir Ganendra Vol. 5 No. Juli : 7-8 ISSN 4-6957 INSTALASI DAN EVALUASI GROUNDING UNTUK MBE INDUSTRI LATEKS PTAPB MENGGUNAKAN MULTIPLE ROD Suyamto, Sutadi, Elin Nuraini *) Pusat Teknologi Akselerator

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract

PEMODELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL BOOTSTRAP (STUDI KASUS : PEMODELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Abstract PEDELAN REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN RESIDUAL OOTSTRAP (STUDI KASUS : PEDELAN FERTILITAS DI PROVINSI LAMPUNG) Ari Rusmasari, Sutikno, Setiawan 3 Mahasiswa Pasca Sarjana, Jurusan Statistika, Institut

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) Yuditia Ari Prabowo, Yuliana Susanti, dan Santoso Budi Wiyono

Lebih terperinci

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL Rancangan Petak Terpisah dalam RAL KULIAH 11 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Latar Belakang Sejarah : Rancangan ini awalnya berkembang pada bidang pertanian (Montgomery, 1997;

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk

Lebih terperinci

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, 32-36 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI ADE KUSUMA DEWI 1, I WAYAN SUMARJAYA 2, I GUSTI AYU MADE SRINADI 3 1,2,3

Lebih terperinci

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z) BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI YANG MELIBATKAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN LEVEL YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI YANG MELIBATKAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN LEVEL YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 303-312 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI YANG MELIBATKAN BEBERAPA FAKTOR

Lebih terperinci

Kata Kunci: Rancangan Acak Kelompok Tidak Lengkap Seimbang, Uji Nonparametrik, uji Durbin-Skillings-Mack. 1. Pendahuluan

Kata Kunci: Rancangan Acak Kelompok Tidak Lengkap Seimbang, Uji Nonparametrik, uji Durbin-Skillings-Mack. 1. Pendahuluan PENGGUNAAN UJI DURBIN-SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG Anastasia M. Pagiling 1, Raupong 2, Georgina M Tinungki 3 Program studi Statistika, Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG ( REPEATED MEASURES )

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG ( REPEATED MEASURES ) ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG ( REPEATED MEASURES ) SKRIPSI Disusun Oleh: ALIF HARTATI J2E009036 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo

KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PERAIRAN PERAK SURABAYA. Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo KARAKTERISTIK GELOMBANG PECA DI PERAIRAN PERAK SURABAYA Akhmad Farid Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo Astract The ojectives of this study were to examine the height and period of sea

Lebih terperinci

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA BAB V AALSA TRAFK PADA JARGA CDMA Analisa trafik pada suatu sistem seluler sangat terkait dengan kapasitas aringan dari sistem terseut. Yang terkait erat dengan kapasitas aringan ini adalah intensitas

Lebih terperinci

Konstruksi Rangka Batang

Konstruksi Rangka Batang Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci