BAB VI DEFLEKSI BALOK
|
|
- Johan Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk mengurangi/meniadakan pengaruh psikologis (ketakutan) pemakainya. da eerapa metode yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan defleksi pada alok. Dalam diktat ini hanya akan diahas tiga metode, yaitu metode integrasi ganda ( douel integrations ), luas idang momen ( Momen rea Method ), dan metode luas idang momen seagai ean. Metode integrasi ganda sangat cocok dipergunakan untuk mengetahui defleksi sepanjang entang sekaligus. Sedangkan metode luas idang momen sangat cocok dipergunakan untuk mengetahui lendutan dalam satu tempat saja. sumsi yang dipergunakan untuk menyelesaiakan persoalan terseut adalah hanyalah defleksi yang diakiatkan oleh gaya-gaya yang ekerja tegak-lurus terhadap sumu alok, defleksi yang terjadi relative kecil diandingkan dengan panjang aloknya, dan irisan yang erentuk idang datar akan tetap erupa idang datar walaupun terdeformasi... Metode Integrasi Ganda Suatu struktur sedehana yang mengalami lentur dapat digamarkan seagaimana gamar., dimana y adalah defleksi pada jarak x, dengan x adalah jarak lendutan yang ditinjau, adalah jarak mn, d sudut mon, dan r adalah jarijari lengkung.
2 O d r y m n d x Gamar.. alok sederhana yang mengalami lentur erdasarkan gamar.. didapat esarnya = r tg d karena esarnya drelatif sangat kecil maka tg ddsajasehingga persamaannya dapat ditulis menjadi = r.d atau d r Jika ergerak kekanan maka esarnya d akan semakin mengecil atau semakin erkurang sehingga didapat persamaan d r endutan relatif sangat kecil sehingga tg r dy d dy d y, sehingga didapat persamaan Persamaan tegangan r M M d y, sehingga didapat persamaan Sehingga didapat persamaan d y M (.)
3 Persamaan. jika dilakukan dua kali integral akan didapat persamaan dy y dm dv V q... ontoh plikasi pada alok sederhana dengan ean merata q M x MD x Gamar.. alok Sederhana dengan ean merata Dari gamar. esarnya momen pada jarak x seesar M x = R. x - q x M x = q. x - q x Persamaan terseut disustitusi ke dalam persamaan. sehingga didapat d y q x qx Diintegral terhadap x sehingga didapat d y q x qx dy qx qx
4 5 Momen maksimum terjadi pada x = maksimum, dy 0, sehingga persamaannya menjadi q q 0 0 q q 8 q Sehingga persamaan di atas akan menjadi dy qx qx q, dan pada tempat terseut terjadi defleksi Dari persamaan terseut diintergralkan kemali terhadap x sehingga menjadi dy qx qx q qx y qx q x Pada x = 0, lendutan y = 0, sehingga didapat, dan persamaannya menjadi Pada x = 0 = = 0 qx y qx y qx y y x qx q x 0 x x x akan diperoleh lendutan maksimum sehingga didapat max q
5 y max q 8 8 y max q Sehingga lendutan maksimum yang terjadi di tengah entang didapat : 5q ymax (.) 8... ontoh plikasi pada cantilever dengan ean merata q M x MD x Gamar.. alok antilever dengan ean Merata Dari gamar. esarnya momen pada jarak x seesar M x = - q x Persamaan terseut disustitusi ke dalam persamaan. sehingga didapat d y qx Diintegral terhadap x sehingga didapat d y qx dy qx
6 7 Momen maksimum terjadi pada x =, dan pada tempat terseut tidak terjadi defleksi, dy 0, sehingga persamaannya menjadi qx 0 q Sehingga persamaan di atas akan menjadi dy qx q Dari persamaan terseut diintergralkan kemali terhadap x sehingga menjadi dy qx q qx y q x Pada x =, lendutan y = 0, sehingga didapat 0 q q q 8 Persamaannya menjadi qx q x q y 8 q y x x Pada x = 0 akan diperoleh lendutan maksimum sehingga didapat y y q max 0 0 max q Sehingga lendutan maksimum cantilever (pada ujung atang) didapat :
7 8 q ymax (.) 8... ontoh plikasi pada cantilever dengan titik P M x MD x Gamar.. alok antilever dengan ean Titik Dari gamar. esarnya momen pada jarak x seesar M x = - Px Persamaan terseut disustitusi ke dalam persamaan. sehingga didapat d y Px Diintegral terhadap x sehingga didapat d y dy Px Px Momen maksimum terjadi pada x =, dan pada tempat terseut tidak terjadi defleksi, dy 0, sehingga persamaannya menjadi P 0
8 9 P Sehingga persamaan di atas akan menjadi dy Px P Dari persamaan terseut diintergralkan kemali terhadap x sehingga menjadi dy Px P y y Px Px P x Pada x =, lendutan y = 0, sehingga didapat P 0 P Persamaannya menjadi Px y P y x q y x P x x x Pada x = 0 akan diperoleh lendutan maksimum sehingga didapat q y y max 0 0 P Sehingga lendutan maksimum cantilever dengan eat titik (pada ujung atang) didapat :
9 70 q ymax (.) 8... ontoh plikasi pada alok sederhana dengan ean titik P a M x MD Gamar.5. alok Sederhana dengan ean titik Dari gamar.5 esarnya reaksi dukungan dan momen seesar P R, dan M x = M x = Px Px - P(x-a) Pa R untuk x a untuk x a Persamaan terseut disustitusi ke dalam persamaan. persamaan garis elastis sehingga didapat x untuk x a d y Px d y Px untuk x a P( x a) Diintegral terhadap x sehingga didapat dy Px
10 7 dy Px P( x a) Pada x = a, dua persamaan di atas hasilnya akan sama. Jika diintegral lagi mendapatkan persamaan : Px y x untuk x a Px P( x a) y x untuk x a Pada x = a, maka nilai harus sama dengan, maka =, sehingga persamaannya menjadi : Px y P( x a) x Untuk x = 0, maka y = 0, sehingga nilai = = 0 Untuk x =, maka y = 0, sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi : P P( a) 0 esarnya a = P P P 0 Sehingga setelah disustitusi menghasilkan persamaan : y Px x untuk x a P x a x Px y untuk x a (.5).. Metode uas idang Momen Pada pemahasan di atas telah dihasilkan lendutan yang erupa persamaan. Hasil terseut masih ersifat umum, namun mempunyai kelemahan apaila
11 7 diterapkan pada struktur dengan pemeanan yang leih kompleks, maka dirasa kurang praktis, karena harus melalui penjaaran secara matematis. Metode luas idang momen inipun juga mempunyai kelemahan yang sama apaila dipakai pada konstruksi dengan pemeanan yang leih kompleks. Namun demikian metode ini sedikit leih praktis, karena proses hitungan dilakukan tidak secara matematis tetapi ersifat numeris. O d r y m n d d x M MD Gamar.. Gamar alok yang mengalami entur Dari gamar. terseut didapat persamaan d M = r atau dapat ditulis menjadi
12 7 M d (.) Dari persamaan. dapat didefinisikan seagai erikut : Definisi I : Elemen sudut d yang dientuk oleh dua tangen arah pada dua titik yang erjarak, esarnya sama dengan luas idang momen antara dua titik terseut diagi dengan. Dari gamar., apaila adalah panjang alok, maka esarnya sudut yang dientuk adalah : 0 M erdasarkan garis singgung m dan n yang erpotongan dengan garis vertikal yang melewati titik, akan diperoleh : ' " M. x d x. d (.7) Nilai M. = uas idang momen sepanjang. M.x. = Statis momen luas idang M terhadap titik yang erjarak x dari elemen M. Sehingga dari persamaan.7 dapat didefinisikan seagai erikut : Definisi II : Jarak vertikal pada suatu tempat yang dientuk dua garis singgung pada dua titik suatu alok esarnya sama dengan statis momen luas idang momen terhadap tempat terseut diagi dengan. Jarak '. 0 M x Untuk menyelesaikan persamaan terseut yang menjadi persoalan adalah letak titik erat suatu luasan, karena letak titik erat terseut diperlukan dalam menghitung statis momen luas M..x. etak titik erat dari eerapa luasan dapat dilihat pada gamar.7.
13 7 h h = h (a) Segi empat 8 = h/ () Segi tiga h h = (/)h = h/ (c) Paraola pangkat (d) Paraola Pangkat n n n h h n h n h n (e) Paraola pangkat n (f) Paraola Pangkat n Gamar.7. etak titik erat... ontoh plikasi pada alok Sederhana dengan ean Merata Hitung defleksi maksimum ( ) yang terjadi pada struktur alok sederhana yang menahan ean merata, seagaimana digamarkan pada gamar.8, dengan metode luas idang momen.
14 75 q / q 8 MD 5. 8 Gamar.8. alok sederhana yang menahan ean merata Penyelesaian : esarnya momen di akiat ean merata seesar M = etak titik erat dari tumpuan seesar = q 8 erdasarkan definisi I esarnya sudut terhadap titik adalah seesar : uas idang. q. 8 q momen erdasasrkan definisi II esarnya jarak lendutan vertikal di seesar : = = Statis 5. q.. 8 momen luas idang 5q 8
15 7... ontoh plikasi pada antilever dengan ean Merata Hitung defleksi maksimum ( ) yang terjadi pada struktur cantilever yang menahan ean merata, seagaimana digamarkan pada gamar.9, dengan metode luas idang momen. q q MD Penyelesaian : Gamar.9. antilever yang menahan ean merata esarnya momen di akiat ean merata seesar M = - q etak titik erat ke titik seesar = erdasarkan definisi I esarnya sudut terhadap titik adalah seesar : uas q. q idang momen erdasasrkan definisi II esarnya jarak lendutan vertikal di seesar : = = Statis momen luas idang
16 77. q. q 8... ontoh plikasi pada antilever dengan ean Titik Hitung defleksi maksimum ( ) yang terjadi pada struktur cantilever yang menahan ean titik, seagaimana digamarkan pada gamar.0, dengan metode luas idang momen. P P MD Penyelesaian : Gamar.0. antilever yang menahan ean titik esarnya momen di akiat ean merata seesar M = -P etak titik erat ke titik seesar = erdasarkan definisi I esarnya sudut terhadap titik adalah seesar : uas. P idang momen P
17 78 erdasasrkan definisi II esarnya jarak lendutan vertikal di seesar : = =. P Statis. momen luas idang P... ontoh plikasi pada alok Sederhana dengan ean Titik Hitung defleksi maksimum ( ) yang terjadi pada struktur alok sederhana yang menahan ean titik, seagaimana digamarkan pada gamar., dengan metode luas idang momen. P / P MD. Gamar.. alok sederhana yang menahan ean titik Penyelesaian : esarnya momen di akiat ean merata seesar M = etak titik erat dari tumpuan seesar =. erdasarkan definisi I esarnya sudut terhadap titik adalah seesar : P
18 79 uas.. idang P momen P erdasasrkan definisi II esarnya jarak lendutan vertikal di seesar : = =. Statis. P. momen luas idang P 8.. Metode uas idang Momen Seagai ean Dua metoda yang sudah diahas di atas mempunyai kelemehana yang sama, yaitu apaila konstruksi dan pemeanan cukup kompleks. Metode idang Momen Seagai ean ini pun dirasa leih praktis dianding dengan metode yang diahas seelumnya. Metode ini pada hakekatnya erdasar sama dengan metode luas idang momen, hanya sedikit terdapat perluasan. Untuk memahas masalah ini kita amil seuah konstruksi seperti tergamar pada gamar., dengan ean titik P, kemudian momen dianggap seagai ean.
19 80 a i P j k x MD m Pa x n W Pa Pa R ( ) Pa a R Gamar.. Konstruksi alok Sederhana dan Garis Elastika Dari gamar., W adalah luas idang momen, yang esarnya Pa W.. Pa erdasarkan definisi II yang telah diahas pada metode luas idang momen, maka didapat : Statis momen luas idang momen terhadap = Pa Pa
20 8 Pada umumnya lendutan yang terjadi cukup kecil, maka erdasarkan pendekatan geometris akan diperoleh :. atau Pa R Dengan cara yang sama akan dihasilkan : Pa a R Dengan demikian dapat diamil kesimpulan ahwa : Sudut tangen di dan esarnya sama dengan reaksi perletakan diagi. erdasarkan gamar. seenarnya yang akan dicari adalah defleksi pada titik sejauh x meter dari dukungan (potongan i-j-k) yaitu seesar Zc. Zc = ij = ik jk erdasarkan geometri, maka esarnya ik =. x, maka R ik x Sedangkan erdasarkan definisi II adalah statis momen luasan -m-n terhadap idang m-n diagi, maka jk = luas x m n. Sehingga lendutan Z yang erjarak x dari, adalah : Zc = ij = ik jk Z. x Rx luas mn (.8) erdasarkan persamaan.8 didapat definisi III seagai erikut : Definisi III : endutan disuatu titik didalam suatu entangan alok sedrhana esarnya sama dengan momen di titik terseut diagi dengan apaila idang momen seagai ean.
21 8... ontoh plikasi pada alok Sederhana dengan ean Merata Hitung defleksi maksimum ( ) yang terjadi pada struktur alok sederhana yang menahan ean merata, seagaimana digamarkan pada gamar., dengan metode luas idang momen seagai ean. q (a) / () q 8 MD (c) q Gamar.. alok sederhana yang menahan ean merata Penyelesaian : angkah untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah mencari momen terleih dahulu, hasilnya seagaimana digamarkan pada gamar... Hasil momen terseut kemudian dijadikan ean, seagaimana diperlihatkan pada gamar..c. Kemudian dicari atau dihitung esarnya reakasi dan momennya. esarnya adalah seesar R akiat ean momen diagi dengan, sedangkan adalah seesar R akiat ean momen diagi dengan, dan esarnya max adalah seesar M akiat ean momen diagi dengan. Untuk leih jelasnya dapat dilihat pada penyelesaian diawah ini.
22 8 erdasarkan gamar..a. didapat momen seagaimana digamarkan pada gamar.., yang esarnya seesar M = q 8 Dari idang momen yang didapat pada gamar.. dialik dan dijadikan ean seagaimana digamarkan pada gamar..c. Dari gamar..c didapat reaksi yang esarnya : R 8 R q q (esarnya sama dengan mn = W) Dengan demikian sudut kelengkunagannya dapat dihitung, yaitu seesar : R q Dari gamar..c. didapat juga momen dititik, yaitu seesar : M q q 5q esanya max dapat dihitung yaitu seesar : M c 5q 8... ontoh plikasi pada alok Sederhana dengan ean Titik... ontoh plikasi pada antilever dengan ean Merata... ontoh plikasi pada antilever dengan ean Titik.5. Huungan Kurva Elastis dan Regangan inier Seuah segmen alok yang semula lurus diperlihatkan dalam keadaan terdeformasi, seagaimana ditunjukan pada gamar.. Gamar terseut serupa dengan gamar. yang digunakan untuk mendapatkan distriusi tegangan dalam alok yang diseakan oleh lenturan. Pada gamar. dapat dilihat ahwa dalam alok yang melentur sudut yang erdampingan antara dua iridan adalah ila jarak y dari permukaan garis netral terhadap serat yang ditinjau, maka deformasi u dari setiap serat didapat :
23 8 u = -y erdasarkan persamaan terseut dapat ditentukan esarnya regangan, yaitu seesar u panjang fd O r M xz M xz y a f d e x u Gamar.. Deformasi Segmen alok dalam enturan ontoh : alok ertingkat seperti ditunjukkan pada Gamar.(a) teruat dari aja dengan modulus elastisitas Young 00 GPa; luas penampang = m, =.0 - m ; panjang l = m, l = 0,8 m. Pada tingkatnya dipasang cincin yang sangat kaku untuk menerapkan ean F = kn. Hitunglah: () Reaksi titik-titik tumpuan dan, () tegangan-tegangan yang terjadi pada penampang dan, (c) perpindahan titik.
24 85 Penyelesaian: E = 00 (GPa) =.0 - (m ) l = (m) = 0.8 (m) Titik dan tetap, tidak erpindah. (a) l =? l =? () Perpindahan titik =? F h = 0 ===> R + F R = 0 R = F R =00 R R R 8 R 0, 5R (MPa) 500, 05 MPa Hukum Hooke: 000R R Gamar.. Superposisi: alok ertingkat l 0 5 E l, R 5. 0,. R ( mm) ,05 l E l ( R ),. R 5.0 ( mm) Panjang pada deformasi: l = l + l (.a) l = l + l (.) Titik dan tidak erpindah ==> panjang total atang tetap, l + l tetap, sehingga l + l = l + l ==> (l + l ) + (l + l ) = l + l atau l + l = 0 ===>,5.0 - R - +,5.0 - R = 0 atau R = ( / 8, ) = 7,5 (N) Sehingga: = 0,5 R = 7.0 (MPa) = - ( 50-0,05 R ) = -7,7 (MPa) Perpindahan titik =,5.0 - R = 0,75 (mm)
d x Gambar 2.1. Balok sederhana yang mengalami lentur
II DEFEKSI DN ROTSI OK TERENTUR. Defleksi Semua balok yang terbebani akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) dan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya. Dalam struktur bangunan, seperti : balok
Lebih terperinciV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN
V. DEFEKSI BOK ESTIS: METODE-US MOMEN Defleksi alok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita
Lebih terperinciLENDUTAN (Deflection)
ENDUTAN (Deflection). Pendahuluan Dalam perancangan atau analisis balok, tegangan yang terjadi dapat ditentukan dari sifat penampang dan beban-beban luar. Pada prinsipnya tegangan pada balok akibat beban
Lebih terperinciI. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik
VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciKonstruksi Rangka Batang
Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang
Lebih terperinciPERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF
PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar
Lebih terperinciBesarnya defleksi ditunjukan oleh pergeseran jarak y. Besarnya defleksi y pada setiap nilai x sepanjang balok disebut persamaan kurva defleksi balok
Hasil dan Pembahasan A. Defleksi pada Balok Metode Integrasi Ganda 1. Defleksi Balok Sumbu sebuah balok akan berdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya semula apabila berada di bawah pengaruh gaya terpakai.
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN
NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciPENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON
PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI
Lebih terperinciIV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE INTEGRASI GANDA
IV. DEFEKSI BAOK EASTIS: ETODE INTEGRASI GANDA.. Defleksi Balok Sumbu sebuah balok akan berdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya semula apabila berada di baah pengaruh gaya terpakai. Defleksi Balok
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR
a 6 TRIGONOMETRI A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN ELAJAR Kompetensi Dasar 1. Menghayati pola hidup disiplin, kritis, ertanggungjawa, konsisten dan jujur serta menerapkannya dalam kehidupan sehari hari..
Lebih terperincib. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0
B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciBab 6 Defleksi Elastik Balok
Bab 6 Defleksi Elastik Balok 6.1. Pendahuluan Dalam perancangan atau analisis balok, tegangan yang terjadi dapat diteritukan dan sifat penampang dan beban-beban luar. Untuk mendapatkan sifat-sifat penampang
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT
ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Perkuatan struktur umumnya dilakukan apaila angunan terseut mengalami kegagalan desain, peruahan desain, peruahan fungsi angunan, kegagalan pada saat pelaksanaan
Lebih terperinci6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat
Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciPertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur
Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan omen entur 3.1 Tipe Pembebanan dan Reaksi Beban biasanya dikenakan pada balok dalam bentuk gaya. Apabila suatu beban bekerja pada area yang sangat kecil atau terkonsentrasi
Lebih terperinci1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.
Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN
No.33 Vol.1 Thn.XVII April 010 ISSN : 0854-8471 ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN Devi Chandra 1, Gunawarman 1, M. Fadli 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas
Lebih terperinciPERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1
PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR
Lebih terperinciBAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv
BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian
Lebih terperinciDRAFT ANALISIS STRUKTUR Metode Integrasi Ganda (Double Integration) Suatu struktur balok sedehana yang mengalami lentur seperti pada Gambar
2. Metode Integrasi Ganda (Double Integration) Suatu struktur balok sedehana yang mengalami lentur seperti pada Gambar 2.1, dengan y adalah defleksi pada jarak yang ditinjau x, adalah sudut kelengkungan
Lebih terperinci4. Mononom dan Polinom
Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciBAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.
Lebih terperinciANALISIS PLASTIS STRUKTUR
NISIS PSTIS STRUKTUR Tingka laku struktur ila ean yang ekerja pada struktur terseut terus ertama secara linier, maka pada saat struktur dengan ean relatif kecil, esarnya momen-momen yang ada disetiap penampangnya
Lebih terperinciA. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan
MODUL FUNGSI KUADRAT Materi: Fungsi Kuadrat A Kajian ulang tentang fungsi B Fungsi kuadrat dan grafiknya C Menentukan fungsi kuadrat D Menentukan sumu simetri, titik puncak, sifat definit positif atau
Lebih terperinciDEFORMASI BALOK SEDERHANA
TKS 4008 Analisis Struktur I TM. IX : DEFORMASI BALOK SEDERHANA Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Pendahuluan Pada prinsipnya tegangan pada balok
Lebih terperinci3- Deformasi Struktur
3- Deformasi Struktur Deformasi adalah salah satu kontrol kestabilan suatu elemen balok terhadap kekuatannya. iasanya deformasi dinyatakan sebagai perubahan bentuk elemen struktur dalam bentuk lengkungan
Lebih terperinciMAKALAH PRESENTASI DEFORMASI LENTUR BALOK. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mekanika Bahan Yang Dibina Oleh Bapak Tri Kuncoro ST.MT
MAKALAH PRESENTASI DEFORMASI LENTUR BALOK Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mekanika Bahan Yang Dibina Oleh Bapak Tri Kuncoro ST.MT Oleh : M. Rifqi Abdillah (150560609) PROGRAM STUDI SI TEKNIK SIPIL JURUSAN
Lebih terperinci7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK
7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa
Lebih terperinciIII. TEGANGAN DALAM BALOK
. TEGANGAN DALA BALOK.. Pengertian Balok elentur Balok melentur adalah suatu batang yang dikenakan oleh beban-beban yang bekerja secara transversal terhadap sumbu pemanjangannya. Beban-beban ini menciptakan
Lebih terperinciOleh. εc=teg batas. εc=0,003. K 3 fc K 1. c h. As fs. T=Asfy. T=Asfy. C=k 1 k 3 fc bc. C=0.85fc ab. Penampang Balok Bertulang Tunggal
ε=0,003 ε=teg atas K 3 f h K 1 C=k 1 k 3 f K 1 C=0.85f a As fs T=Asfy As T=Asfy Penampang Balok Bertulang Tunggal Distriusi Regangan Atual Distriusi Tegangan Atual Distriusi Tegangan Persegi Ekivalen Oleh
Lebih terperinciSTRUKTUR STATIS TAK TENTU
. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu Struktur statis tertentu : Suatu struktur yang mempunyai kondisi di mana jumlah reaksi perletakannya sama dengan jumlah syarat kesetimbangan statika.
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER Arthur Yanny Leiwakaessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura Amon Email : arthur.leiwakaessy@gmail.com
Lebih terperinciPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI STRUKTUR
BAB IV ESTIMASI STRUKTUR 4.1 Perancangan Balok Perancangan alok induk dan alok anak perlu memperhatikan eanean pada agian luasan yang didukung (triutary area) oleh komponen struktur terseeut. Balok Anak
Lebih terperinciPENGGUNAAN CARBON FIBER REINFORCED PLATE SEBAGAI TULANGAN EKSTERNAL PADA STRUKTUR BALOK BETON
Media Teknik Sipil, Volume IX, Juli 29 ISSN 1412-976 Astrak ENGGUNAAN CARBON FIBER REINFORCED LATE SEBAGAI TULANGAN EKSTERNAL ADA STRUKTUR BALOK BETON Endah Kanti angestuti 1), Fajar Sri Handayani 2) 1)
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI
PERTEMUAN an 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI MOMEN INERSIA? ILMU FISIKA Momen inersia aalah suatu ukuran kelemaman seuah partikel terhaap peruahan keuukan alam gerak lintasan rotasi Momen inersia aalah
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap
Lebih terperinciSIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 2005
SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS MEMBER NUMISHEET 005 Akhmad Arif Wahudi, Waluo Adi S., Tri Widodo B.R. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiah Surakarta Jl. A. Yani Paelan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAAN
RENN PEMEJRN Kode Mata Kuliah : RMK 114 Mata Kuliah : Mekanika Rekayasa IV Semester / SKS : IV / Kompetensi : Mampu Menganalisis Konstruksi Statis Tak Tentu Mata Kuliah Pendukung : Mekanika Rekayasa I,
Lebih terperinciDAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG
Media Teknik Sipil, Volume XII, Januari 2012 ISSN 1412-0976 DAKTILITAS KOLOM BERDASARKAN RAGAM KERUNTUHAN KOLOM BETON BERTULANG Endah Safitri 1) 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Uiversitas Seelas
Lebih terperinciBAB XII GAYA DAN TEKANAN
BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan
Lebih terperinciTegangan Dalam Balok
Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS Tegangan Dalam Balok Pertemuan 9, 0, TIU : Mahasiswa dapat menghitung tegangan yang timbul pada elemen balok akibat momen lentur, gaya normal, gaya
Lebih terperinciJenis Jenis Beban. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT
Jenis Jenis Beban Apabila suatu beban bekerja pada area yang sangat kecil, maka beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai beban terpusat, yang merupakan gaya tunggal. Beban ini dinyatakan dengan intensitasnya
Lebih terperinciII. LENTURAN. Gambar 2.1. Pembebanan Lentur
. LENTURAN Pembebanan lentur murni aitu pembebanan lentur, baik akibat gaa lintang maupun momen bengkok ang tidak terkombinasi dengan gaa normal maupun momen puntir, ditunjukkan pada Gambar.. Gambar.(a)
Lebih terperinciPertemuan XIII VIII. Balok Elastis Statis Tak Tentu
Pertemuan XIII VIII. Balok Elastis Statis Tak Tentu.1 Definisi Balok Statis Tak Tentu Balok dengan banyaknya reaksi melebihi banyaknya persamaan kesetimbangan, sehingga reaksi pada balok tidak dapat ditentukan
Lebih terperinciGelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya
Vol. 5, No.1, 52-57, Juli 2008 Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya Amir Kamal Amir Astrak Sifat-sifat gelanggang evaluasi eserta pemuktiannya sudah ada dieerapa literatur seperti misalnya pada McConnel
Lebih terperinciBAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (PDB) ORDE SATU
BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (PDB) ORDE SATU Tujuan Instruksional: Mampu memahami dan menyelesaikan PD orde-1 dg integrasi langsung, pemisahan variael. Mampu memahami dan menyelesaikan Persamaan
Lebih terperinciCatatan Materi Mekanika Struktur I Oleh : Andhika Pramadi ( 25/D1 ) NIM : 14/369981/SV/07488/D MEKANIKA STRUKTUR I (Strengh of Materials I)
Catatan Materi Mekanika Struktur I Oleh : ndhika Pramadi ( 25/D1 ) MEKNIK STRUKTUR I (Strengh of Materials I) Mekanika Struktur / Strengh of Materials / Mechanical of Materials / Mekanika ahan. Pengertian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kuat Tekan Beton Sifat utama beton adalah memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya. Kekuatan tekan beton adalah kemampuan beton untuk menerima
Lebih terperinciDIMENSI BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN
DIMENSI BATANG TARI DAN BATANG TEAN A. BATANG TARI Batang tarik adaah suatu agian dari konstruksi yang mengaami gaya tarik aksia. Waaupun keas kuat kayu dan entuk dari atang tarik memerukan perhatian,
Lebih terperinci7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)
Ba 7 Residu dan Penggunaannya BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 Residu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kuat Tekan Beton SNI 03-1974-1990 memberikan pengertian kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berat sendiri plat = 288 kg/m 2. Beratplafon = 11 kg/m 2. Berat penggantung = 7 kg/m 2. Spesi = 0.42 kg/m 2. Berat keramik = 0.
LAMPIRAN I. Perhitungan Bean akiat Gaya Gravitasi 1. Plat Lantai a. Bean mati (DL) Berat sendiri plat = 88 kg/m Beratplafon = 11 kg/m Berat penggantung = 7 kg/m Spesi = 0.4 kg/m Berat keramik = 0.4 kg/m
Lebih terperinciKAPASITAS LENTUR LANTAI GRID DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH. Naskah Publikasi
KAPASITAS LENTUR LANTAI GRID DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH Naskah Pulikasi untuk memenuhi seagian persyaratan menapai derajat sarjana S- Teknik Sipil diajukan oleh : Fahrudin Setiawan NIM : D 00
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH PLAT BESI TERHADAP DEFLEKSI PEMBEBANAN PADA PENGUJIAN SUPERPOSISI Andi Kurniawan 1),Toni Dwi Putra 2),Ahkmad Farid 3) ABSTRAK
PENGARUH JUMLAH PLAT BESI TERHADAP DEFLEKSI PEMBEBANAN PADA PENGUJIAN SUPERPOSISI Andi Kurniawan 1),Toni Dwi Putra 2),Ahkmad Farid 3) ABSTRAK Pada semua konstruksi teknik bagian-bagian pelengkap haruslah
Lebih terperinci1 M r EI. r ds. Gambar 1. ilustrasi defleksi balok
Defleksi balok-balok yang dibebani secara lateral Obtaiend from : Strength of Materials Part I : Elementary Theory and Problems by S. Timoshenko, D. Van Nostrand Complany Inc., 955. Persamaan diferensial
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN
ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN ABSTRAK Sanda Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI
Lebih terperinciPEMBUKTIAN TEOREMA PYTHAGORAS DARI EUCLID
1 MKIN OM YHGO I LI {{ umardyono, M.d. }} NHLN eorema apa yang pertama kali dikenal siswa di sekolah? Ya, eorema ythagoras. Walaupun anyak dalil yang dikenal siswa di sekolah namun dalil dengan nama khusus
Lebih terperinciMenggambar Lendutan Portal Statis Tertentu
Menggambar Lendutan Portal Statis Tertentu (eformasi aksial diabaikan) Gambar 1. Portal Statis Tertentu Sebuah portal statis tertentu akan melendut dan bergoyang jika dibebani seperti terlihat pada Gambar
Lebih terperinciBAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser
BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser 4.1 Tegangan dan Regangan Balok akibat Lentur Murni Pada bab berikut akan dibahas mengenai respons balok akibat pembebanan. Balok
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19
Lebih terperinci1. Jika p dan q akar-akar persamaan. x 2 bx c 0 dan k konstanta real, maka
PERSAMAAAN DAN FUNGSI KUADRAT Bentuk umum persamaan kuadrat a + + c =0, a 0 Akar-akar persamaan : D = a D = 4ac Menyusun persamaan paraola y q = a ( p) Diskriminan (D = 4ac) Persamaan kuadrat memiliki.
Lebih terperinciKULIAH PERTEMUAN 1. Teori dasar dalam analisa struktur mengenai hukum Hooke, teorema Betti, dan hukum timbal balik Maxwel
KULIH PERTEMUN 1 Teori dasar dalam analisa struktur mengenai hukum Hooke, teorema etti, dan hukum timbal balik Maxwel. Lembar Informasi 1. Kompetensi : Setelah selesai mempelajari kuliah pertemuan ke-1
Lebih terperinciBAB II METODE DISTRIBUSI MOMEN
II MTO ISTRIUSI MOMN.1 Pendahuluan Metode distribusi momen diperkenalkan pertama kali oleh Prof. Hardy ross pada yahun 1930-an yang mana merupakan sumbangan penting yang pernah diberikan dalam analisis
Lebih terperinci5- Persamaan Tiga Momen
5 Persamaan Tiga Momen Pada metoda onsistent eformation yang telah dibahas sebelumnya, kita menjadikan gaya luar yaitu reaksi perletakan sebagai gaya kelebihan pada suatu struktur statis tidak tertentu.
Lebih terperinciPerencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji
Konstruksi dan Bangunan Perencanaan hidraulik endung dan pelimpah endungan tipe gergaji Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktoer 2004 DEPARTEMEN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli
Lebih terperincisejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya
BABH TINJAUAN PUSTAKA Pada balok ternyata hanya serat tepi atas dan bawah saja yang mengalami atau dibebani tegangan-tegangan yang besar, sedangkan serat di bagian dalam tegangannya semakin kecil. Agarmenjadi
Lebih terperinciBAB IV DIAGRAM GAYA GESER (SHEAR FORCE DIAGRAM SFD) DAN DIAGRAM MOMEN LENTUR (BENDING MOMENT DIAGRAM BMD)
IV IGRM GY GESER (SHER FORE IGRM SF) N IGRM MOMEN LENTUR (ENING MOMENT IGRM M) alok adalah suatu bagian struktur yang dirancang untuk menumpu beban yang diterapkan pada beberapa titik di sepanjang struktur
Lebih terperinciMODUL 3 : METODA PERSAMAAN TIGA MOMEN Judul :METODA PERSAMAAN TIGA MOMEN UNTUK MENYELESAIKAN STRUKTUR STATIS TIDAK TERTENTU
MOU 3 1 MOU 3 : METO PERSMN TIG MOMEN 3.1. Judul :METO PERSMN TIG MOMEN UNTUK MENYEESIKN STRUKTUR STTIS TIK TERTENTU Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca bagian ini mahasiswa akan memahami bagaimanakah
Lebih terperinciPertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik
Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima
Lebih terperinciTEOREMA GREEN UNTUK MENYELESAIKAN PERHITUNGAN INTEGRAL GARIS
TEOEMA GEEN UNTUK MENYELESAIKAN PEHITUNGAN INTEGAL GAIS Prasetio Budi Darmono Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiah Purworejo Astrak Integral merupakan operasi kealikan dari turunan.
Lebih terperinciBAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN.. Tegangan Mekanika bahan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari/membahas tentang tahanan dalam dari sebuah benda, yang berupa gaya-gaya yang ada di dalam suatu benda yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu pengujian mekanik beton, pengujian benda uji balok beton bertulang, analisis hasil pengujian, perhitungan
Lebih terperinciTransformasi Geometri. Transformasi Geometri B A B. A. Translasi. B. Refleksi. C. Rotasi. D. Dilatasi. E. Komposisi Transformasi dengan Matriks
Transformasi Geometri Transformasi Geometri B B 6. Translasi B. Refleksi C. Rotasi D. Dilatasi E. Komposisi Transformasi dengan Matriks Sumer: www.geocities.com Pantograf adalah alat untuk menggamar ulang
Lebih terperinci(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection
ata Kuliah : Analisis Struktur Kode : V - 9 SKS : 4 SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan etode Slope-Deflection Pertemuan 1, 1 Kemampuan Akhir ang Diharapkan ahasiswa dapat melakukan analisis
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES TEORI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciE-LEARNING MATEMATIKA
MODUL E-LEARNING E-LEARNING MATEMATIKA Oleh : NURYADIN EKO RAHARJO, M.PD. NIP. 9705 00 00 Penulisan Modul e Learning ini diiayai oleh dana DIPA BLU UNY TA 00 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan
Lebih terperinciPd M Ruang lingkup
1. Ruang lingkup 1.1 Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel atau panel struktural yang berukuran sampai dengan (122 X 244) cm 2. Panel struktural yang digunakan meliputi kayu lapis, papan lapis,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian rangka Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk suatu rangka
Lebih terperinciMODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT
MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di
Lebih terperinciAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection
ata Kuliah : Analisis Struktur Kode : TSP 0 SKS : SKS Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan etode Slope-Deflection Pertemuan 11 TIU : ahasiswa dapat menghitung reaksi perletakan pada struktur statis
Lebih terperinciANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG
ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG Bobly Sadrach NRP : 9621081 NIRM : 41077011960360 Pembimbing : Daud Rahmat Wiyono, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciKULIAH PERTEMUAN 1. Teori dasar dalam analisa struktur mengenai hukum Hooke, teorema Betti, dan hukum timbal balik Maxwel
KULIH PERTEMUN 1 Teori dasar dalam analisa struktur mengenai hukum Hooke, teorema etti, dan hukum timbal balik Maxwel. Lembar Informasi 1. Kompetensi : Setelah selesai mempelajari kuliah pertemuan ke-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Perumusan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, permasalahan yang perlu diperhatikan adalah :
1 PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH Nama Mahasiswa : YOGA GUNAWANTO NRP : 105 109 615
Lebih terperinciANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI
ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU
Lebih terperinciBAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
BAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN 3.1 PRINSIP PERENCANAAN Pada daarna didalam perencanaan komponen truktur ang dieani lentur, akial atau kominai ean lentur dan akial haru dipenuhi ketentuan ang tertera
Lebih terperinciPertemuan VI,VII III. Metode Defleksi Kemiringan (The Slope Deflection Method)
ahan jar nalisa Struktur II ulyati, ST., T Pertemuan VI,VII III. etode Defleksi Kemiringan (The Slope Deflection ethod) III.1 Uraian Umum etode Defleksi Kemiringan etode defleksi kemiringan (the slope
Lebih terperinciANSTRUK STATIS TAK TENTU (TKS 1315)
ANSTRUK STATIS TAK TENTU (TKS 1315) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER GATI ANNISA HAYU, ST, MT, MSc. Gati Annisa Hayu, ST, MT, MSc. WINDA TRI WAHYUNINGTYAS, ST, MT, MSc MODUL 4 DEFORMASI
Lebih terperinciBAB II METODE KEKAKUAN
BAB II METODE KEKAKUAN.. Pendahuluan Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari pengertian metode kekakuan, rumus umum dan derajat ketidak tentuan kinematis atau Degree Of Freedom (DOF). Dengan mengetahui
Lebih terperincisendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik
da beberapa macam sistem struktur, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks; sistim yang paling sederhana tersebut disebut dengan konstruksi statis tertentu. Contoh : contoh struktur sederhana
Lebih terperinci