ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat"

Transkripsi

1 ENERGY SAVER ALAT PENGHEMAT LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA Tinjauan Terhadap Kemampuan Menghemat Pranyoto Peneliti Bidang Listrik PT PLN (Persero) Litang Astract There have een eing availale in the market electric equipments for household usage which are promoted y the manufacturer ale to save electric ill up to 3 %. They have various name depend on the manufacturer, ecause there is still no standard regulation covering it. Most of them are called energy saver, however, for convenient information, in this paper they are named as domestic power compensator. There are many questions from people aout the ill saving aility of the equipments and some of them worried that installation of the equipment reak PLN regulation (classified as illegal electric power consuming?). For the reason, an investigation on the domestic power compensators have een conducted. There are availale in the market two types of domestic power compensator, i.e. parallel installation type and series installation type. Investigation was performed y measuring load characteristic of the equipments using simulation load. The investigation result shows that the parallel installation type of domestic power compenstor is reactive power compensator (capacitor), wheras the series installation type is equipment performance regulator y decreasing the load supply voltage. Keywords : Energy saver, power compensator, capacitor. 1. Pendahuluan Dewasa ini anyak eredar dipasaran suatu alat yang dipromosikan dapat menghemat pemakaian energi listrik di lingkungan rumah tangga. Alat ini mempunyai nama ervariasi tergantung kepada parik pemuatnya, sedangkan nama standarnya elum ada. Umumnya mereka menyeut dengan nama Energy Saver. Namun untuk menghindari salah persepsi, dalam tulisan ini kita akan menamakan alat yang sedang populer terseut seagai kompensator daya (sea elum tentu seagai energy saver). Alat kompensator daya ini dipromosikan dapat menghemat pemakaian energi listrik hingga 3 %. Karena menyangkut penghematan uang, maka anyak dari anggota masyarakat terutama iu-iu rumah tangga yang tertarik untuk memeli alat kompensator daya ini, namun anyak diantara para calon pemeli merasa ragu-ragu. Tidak jarang PLN mendapat pertanyaan dari eerapa anggota masyarakat mengenai kompensator daya ini, apakah enar dapat menghemat uang dan apakah penggunaannya tidak menyalahi aturan PLN (dikhawatirkan seagai suatu entuk pencurian listrik)? Untuk menjawa permasalah terseut, maka telah dilaksanakan penelitian mengenai karakteristik kerja dari alat ini. Sejumlah kompensator daya dari eragai merek dan jenis telah diteliti. Sasaran penelitian ditujukan untuk mengetahui apakah seenarnya alat kompensator daya yang terlihat seagai lack-ox ini, apakah enar dapat memerikan penghematan energi listrik, dan ila enar, seerapa jauh alat ini dapat melakukan penghematan pemakaian energi listrik di rumah tangga? Sedangkan tujuan dari penelitian adalah untuk memerikan pegangan agi kita semua dalam menyikapi terhadap memanjirnya tawaran kompensator daya. Adapun manfaat hasil penelitian yang dapat diamil oleh perusahaan listrik seperti PLN adalah ahwa perusahaan listrik dapat menempatkan diri secara tepat, apakah ersikap netral, menolak atau mendukung terhadap keeradaan kompensator daya untuk rumah tangga ini. Lingkup penelitian yang dilakukan adalah meneliti mengenai karakteristik ean dari alat kompensator daya, yaitu karakteristik dari alat dalam kaitannya dengan penghematan energi listrik untuk penggunaan pada eragai kondisi pemean (pada ean dengan eragai kondisi faktor daya). Sedangkan perangkat keras (isi dalam) dari alat ini di luar dari pemahasan. Alat kompensator daya hanya dianggap seagai lackox yang mempunyai fungsi pengaruh tertentu terhadap sistem, yaitu fungsi memerikan pengaruh peruahan terhadap kondisi sistem. 2. Kiat Penghematan Pemakaian Energi Listrik Alat kompensator daya yang diperjual elikan memiliki konstruksi sedemikian, sehingga tidak dapat diketahui isi dalam atau hard-ware-nya. Umumnya komponen dan sirkit dalam dari alat ini dicor (ditutup padat) dengan suatu material isolasi, misalnya resin. Dengan demikian alat kompensator daya hanya dapat

2 ditampilkan seagai lack-ox tanpa diketahui prinsip kerjanya, kecuali fungsi pengaruhnya yang dapat diketahui dengan penelitian. Sementara itu, di dalam teori listrik diketahui ahwa penghematan pemakaian energi listrik (kwh) dapat dilakukan hanya dengan lima alternatif erikut : 1. Menggunakan pemanfaat listrik (ean listrik) yang hemat energi. 2. Meminimalkan waktu pemakaian energi listrik. 3. Meminimalkan rugi jaringan dengan menggunakan penghantar erpenampang esar dan atau menggu nakan tegangan tinggi. 4. Mengurangi rugi konduktor dengan menggunakan material super-conductor. 5. Meminimalkan rugi jaringan dengan mengkompensir daya reaktif induktif / kapasitif. 6. Mengurangi kinerja pemanfaat listrik (melalui pengurangan pasokan daya yang dilakukan dengan mengurangi pasokan tegangan). Akan diuraikan ahwa khusus untuk pilihan ini merupakan pilihan yang tidak dianjurkan. Dapat dipastikan ahwa cara kerja dari alat kompensator daya yang sedang popular ini tidak termasuk dalam kelompok cara kerja dari alternatif nomor satu, dua, tiga atau empat. Dengan demikian kemungkinan esar cara kerja dari alat ini erada pada kelompok alternatif nomor lima atau enam. Artinya alat kompensator daya ekerja seagai kompensator daya reaktif induktif (kapasitor shunt) atau seagai pengatur tegangan. 3. Kompensator Daya Reaktif Induktif (Kapasitor Shunt) Alat kompensator daya seagai kompensator daya reaktif induktif mempunyai karakteristik kerja sama dengan seuah kapasitor shunt, yaitu memperaiki faktor daya (Cos ϕ) yang erimplikasi kepada : - Memperaiki pengaturan tegangan (mengurangi ja tuh tegangan jaringan). - Mengurangi susut energi (rugi hantaran). - Memaksimalkan pemakaian kapasitas daya. Prinsip kerja suatu kompensasi dari kompensator daya reaktif (kapasitor) dapat dituangkan secara vektor seperti gamar 1. Teori ini seenarnya merupakan ilmu lama, namun disini perlu diulas kamali seagai pengantar. Vektor-vektor yang dilukiskan pada gamar terseut menunjukan dua kondisi suatu sistem pemeanan, yaitu dalam kondisi tanpa kapasitor (konpensator daya) dan dengan kapasitor. Bila ditetapkan suatu nilai daya semu ean R dengan factor daya tertentu ϕ, maka erdasarkan diagram vektor gamar 1 dapat dihitung daya nyata ean P dan daya reaktif induktif ean Q dengan persamaan erikut : Daya Reaktif Q C ϕ ϕ P Daya Nyata Q Q Q C R R P : Daya nyata ean Q : Daya reaktif (induktif) ean - mula R : Daya semu ean atau sistem - mula ϕ : Sudut daya ean - mula Q C : Daya reaktif (kapasitif) dari asitor Q : Daya reaktif (induktif) aru dari sistem R : Daya semu aru dari sistem ϕ : Sudut daya aru dari Gamar 1 : Diagram vektor sistem pemeanan tanpa dan dengan kompensator daya

3 P Q R.Cos ϕ (1) R. Sin ϕ.. (2) Dan jika dipasang kapasitor dengan daya reaktif kapasitif seesar Q C, maka dapat dihitung esarnya peruahan (delta) daya semu sistem δr dan daya semu aru dari sistem R dengan persamaan : δ R R - R ' (3) 2 ( P ) ( Q - Q ) 2 R ' +... (4) Dari persamaan (3) dan (4) dapat diuat kurva karakteristik peruahan (delta) daya semu versus daya semu ean dan karakteristik daya semu aru fungsi daya semu ean. Untuk jelasnya lihat kurva gamar 2. Gamar 2.a. melukiskan peruahan (delta) daya semu, artinya selisih daya semu antara daya semu C seelum dipasangi kapasitor daya dengan daya semu setelah dipasangi kapasitor daya. Sedangkan gamar 2.. menggamarkan daya semu yang aru dari sistem akiat pemasangan kapasitor. Dari kedua kurva terseut terlihat ahwa ila kondisi sistem sudah aik, artinya memiliki faktor daya (Cos ϕ) sama dengan satu, pemasangan kompensator daya justru memuat daya semu dari sistem menjadi naik. Untuk faktor daya leih kecil dari satu dapat diperoleh kondisi penurunan daya semu, tetapi hanya pada kondisi pemeanan di atas nilai tertentu. Di awah pemeanan ini kondisi daya semu juga ertamah esar. Seagai contoh, dari kurva gamar 2.a, terlihat ahwa pemasangan kompensator daya seesar 3 VAr untuk pemeanan dengan faktor daya,75 akan diperoleh manfaat (daya semu turun), jika esar ean di atas 24 VA. Sedangkan pemasangan kompensator daya terseut pada pemeanan di awah 24 VA justru akan merugikan, karena daya semu menjadi naik. P eruahan D aya S emu VS D aya Sem u e an U ntuk Qc 3 V AR Peruahan Daya Semu (VA) D aya S emu Bean (V A) C os Q 1, C os Q,75 C os Q,5 (a) Daya Semu Baru VS Daya Bean Untuk QC 3 VAR Daya Semu Baru (VA) Daya Semu Bean (VA) TK DK 3 Cos Q 1 DK 3 Cos Q.75 DK 3 Cos Q.5 () Gamar 2 : Kurva karakteristik sistem pemeanan tanpa dan dengan konpensator daya

4 Kompensasi daya reaktif induktif dari pemanfaat listrik menggunakan kompensator daya jenis kapasitor dapat erimas kepada turunnya susut energi (rugi hantaran). Seagai contoh, suatu motor listrik pada tegangan kerjanya menyedot arus resistif 4 A dan arus induktif 2 A, sehingga arus total yang mengalir pada ,5 A. Bila kawat kawat hantaran adalah hantaran yang mencatu motor mempunyai tahanan resistif 5 Ohm, maka rugi daya yang hilang pada jaringan adalah : (4,5) 2 x5 11,3 watt. Kemudian suatu kompensator daya dipasang secara paralel dengan motor. Bila kompensasi yang dierikan sempurna, maka arus induktif 2 A dari motor akan dikompensir secara total (1%), sehingga arus induktif yang mengalir menjadi nol dan arus total yang mengalir pada kawat hantaran turun tinggal 4 A. Dan rugi hantaran yang timul turun menjadi : (4 2 x 5) 8 watt, artinya dicapai penghematan daya nyata seesar (11,3 8) 21,3 watt. Terlepas dari esar atau kecilnya, contoh di atas menunjukan ahwa pemasangan kompensator daya reaktif induktif dapat erimas kepada penurunan rugi daya hantaran. Ciri dari alat kompensator daya semacam ini adalah ahwa pemasangannya dilakukan secara paralel terhadap ean. 4. Alat Penurun Kinerja Pemanfaat listrik Mengurangi pemakaian energi listrik yang diserap oleh pemanfaat listrik dapat dilakukan dengan mengurangi kinerja pemanfaat listrik, meskipun cara ini ditinjau dari segi efisiensi dan umur alat sangat tidak dianjurkan. Pengurangan kinerja pemanfaat listrik dapat dilakukan dengan mengurangi tegangan catu. Alat kompensator daya seagai pengatur tegangan akan mengurangi catu tegangan ke ean (pemanfaat listrik) yang erarti mengurangi catu daya ke ean, sehingga erimplikasi pengurangan pemakaian energi listrik diandingkan dengan kondisi kerja normal. Kondisi di atas tidak aik, karena pemanfaat listrik ekerja tidak normal (di awah kerja pengenalnya) yang dapat memicu unjuk kerja (kinerja) pemanfaat listrik menjadi turun dan atau penurunan umur operasi. Ciri dari alat kompensator daya semacam ini adalah ahwa pemasangannya dilakukan secara seri terhadap ean. 5. Kompensator Daya Di Pasaran Ada dua jenis kompensator daya yang eredar dipasaran, yaitu kompensator daya yang pemasangannya diparalel terhadap ean (pemanfaat listrik) dan kompensator daya yang dipasang seri dengan pemanfaat listrik. Dari dua jenis yang eredar terseut, yang paling anyak dijumpai dipasaran adalah kompensator daya jenis pemasangan paralel. Perandingannya kira-kira adalah semilan dianding 1 untuk jenis pemasangan paralel. Kompensator daya yang pemasangannya diparalel terhadap ean (pemanfaat listrik) merupakan seuah kompensator daya reaktif induktif. Dengan demikian mudah diduga ahwa komponen dalam dari alat ini tidak lain adalah seuah kapasitor. Sementara itu, kompensator daya yang dipasang seri dengan pemanfaat listrik merupakan seuah alat penurun kinerja pemanfaat listrik dengan menurunkan catu daya melalui penurunan tegangan catu. Komponen dalam dari alat kompensator daya jenis ini tidak diketahui, karena seluruh komponen dalam dari alat disegel dengan cara dicor (ditutup padat) menggunakan ahan isolasi padat (umumnya resin), sehingga prinsip kerja rincinya tidak diketahui pula secara pasti. Ada dugaan ahwa prinsip kerja dari alat ini adalah dengan menurunkan catu tegangan ke ean (pemanfaat listrik) menggunakan suatu impedans kominasi induktif dan kapasitif. Impedans induktif erfungsi menurunkan catu tegangan, sedangkan kapasitor diarahkan untuk memperaiki faktor daya. Seagai hasil keluaran dari pemasangan alat kompensator daya jenis seri ini adalah diperoleh penurunan pemakaian daya nyata (watt), tetapi tegangan catu ke pemanfaat listrik juga diuat turun. Sepintas kelihatan seagai penghematan pemakaian energi listrik, tetapi sesungguhnya kinerja pemanfaat listrik menurun dan dapat erakiat mengurangi umur pemanfaat listrik. Dengan demikian alat kompensator daya jenis ini seenarnya sangat tidak dianjurkan pemakaiannya. Kapasitas daya dari alat kompensator daya ervariasi sesuai dengan penggunaan daya listrik di perumahan. Umumnya diperuntukan agi pelanggan 22 VA hingga 66 VA. Dalam hal dimensi fisiknya, ukuran kompensator daya yang eredar di pasaran umumnya mempunyai ukuran kecil, yaitu sekitar 2 mm x 15 mm x 1 mm. Bahkan ada yang erukuran cukup kecil-mungil menyerupai mouse komputer, tetapi ada juga yang erupa panel (kotak) listrik dengan ukuran agak esar (LxDxH : 5 mm x 3 mm x 8 mm). Penutup luar dari alat ini umumnya teruat dari ahan isolasi (plastik) dengan entuk sangat estetik dan menarik yang menunjukan proses pemuatannya sudah meliatkan teknologi modern. Meskipun masih ada juga yang sederhana, teruat dari plat esi. Penelitian telah dilakukan terhadap sepuluh jenis kompensator daya. Tujuh uah dari jenis kompensator daya reaktif induktif (jenis pemasangan paralel) dan tiga uah adalah jenis penurun kinerja pemanfaat listrik (jenis pemasangan seri).

5 6. Pelaksanaan Percoaan Untuk mendapatkan karakteristik kerja dari kompensator daya dalam kaitannya dengan penghematan pemakainan energi listrik (kwh) tidak perlu dilakukan dengan pengukuran secara langsung terhadap pemakaian energi listrik, karena akan memakan waktu lama. Penelitian cukup dilakukan dengan pengukuran terhadap esarnya pemakaian daya yang dapat dikompensir atau dapat dihemat oleh alat kompensator daya. Kemudian untuk mendapatkan karakteristik penghematan energi cukup dilakukan dengan perhitungan erdasarkan hasil-hasil percoaan. Dengan demikian akan dicapai aktivitas penelitian yang efisien dan hasil yang maksimal Sirkit Percoaan Percoaan untuk mendapatkan karakteristik kerja dari kompensator daya dilakukan di laoratorium (ukan percoaan lapangan). Percoaan dilakukan secara simulasi, artinya menggunakan ean uatan seagai penggantinya pemanfaat listrik yang seenarnya. Dua macam sirkit percoaan diuat sesuai dengan dua jenis kompensator daya yang ada di pasaran, yaitu jenis pemasangan paralel dan pemasangan seri terhadap pemanfaat listrik. Untuk jelasnya lihat gamar 3 dan gamar Alat ukur Dalam pengukuran karakteristik kerja kompensator daya ini dipergunakan alat ukur kominasi (multimeter) jenis digital untuk mengukur tegangan, arus, daya nyata (W) dan daya semu (VA). Sedangkan untuk mengukur faktor daya (cos φ) dipergunakan alat ukur analog. Identifikasi alat-alat terseut adalah : - Multi-meter : Digital AC Power Meter, Yokogawa Cos ϕ meter : Portale Power Factor Meter, YEW type Karakteristik Kerja Dari Kompensator Daya 7.1. Kompensator Daya Reaktif Dari hasil pengukuran terhadap tujuh contoh alat kompensator daya dari jenis pemasangan paralel terhadap pemanfaat listrik menunjukan karakteristik yang sejenis, yaitu jenis kompensator daya reaktif induktif (identik dengan seuah kapasitor). Besarnya nilai kapasitans dari kompensator daya erkisar sekitar 2 µf dengan nilai daya reaktif kapasitif sekitar 332 VAr. Seagai contoh, kurva karakteristik gamar 5, 6 dan 7 merupakan hasil pengukuran salah satu dari alat terseut. A W, VA, Cos ϕ S Catu Tegangan 23 V, 5 Hz V KOMPENSATOR DAYA PEMANFAAT LISTRIK (BEBAN) Gamar 3 : Sirkit pengukuran karakteristik kerja kompensator daya jenis kompensator daya reaktif A W, VA, Cos ϕ S KOMPENSATOR DAYA Catu Tegangan 23 V, 5 Hz V V PEMANFAAT LISTRIK (BEBAN) Gamar 4 : Sirkit pengukuran karakteristik kerja kompensator daya jenis penurun tegangan catu.

6 Daya Semu Total (VA) Gamar 5 : Daya Semu Total Tanpa Dan Dengan Kompensator Daya Untuk Cos ϕ 1, Tanpa Kompensator Daya Semu Bean (VA) Dengan Kompensator Daya Semu Total (VA) Gamar 6 : Daya Semu Total Tanpa Dan Dengan Kompensator Daya Untuk Cos ϕ, Tanpa Kompensator Daya Semu Bean (VA) Dengan Kompensator Daya Semu Total (VA) Gamar 7 : Daya Semu Total Tanpa Dan Dengan Kompensator Daya Untuk Cos ϕ, Tanpa Kompensator Daya Semu Bean (VA) Dengan Kompensator Dari kurva terlihat ahwa untuk ean dengan faktor daya (Cos φ) 1,, pemakaian kompensator daya menyeakan kenaikan arus total atau kenaikan daya semu (VA) total. Besarnya kenaikan arus atau daya semu dipengaruhi oleh esarnya daya semu ean, yaitu erkisar antara 121,6 VA pada ean 69 VA hingga 382,6 VA pada ean 115 VA. Sementara itu pemakaian daya nyata (W) relatif tidak mengalami peruahan. Untuk ean dengan faktor daya (Cos φ),75, pemakaian kompensator daya menyeakan penurunan arus total atau penurunan daya semu (VA) total. Besarnya penurunan arus atau daya semu dipengaruhi oleh esarnya daya semu ean, yaitu erkisar antara 146,5 VA pada ean 115 VA hingga 552,6 VA pada ean 69 VA. Sementara itu pemakaian daya nyata (W) relatif tidak mengalami peruahan. Untuk ean dengan faktor daya (Cos φ),5, pemakaian kompensator daya menyeakan penurunan arus total atau penurunan daya semu (VA) total. Besarnya penurunan arus atau daya semu dipengaruhi oleh esarnya daya semu ean, yaitu erkisar antara 535,9 VA pada ean 115 VA hingga 786,1 VA pada ean 69 VA. Sementara itu pemakaian daya nyata (W) relatif tidak mengalami peruahan.

7 7.2. Alat Penurun Catu Tegangan Dari hasil pengukuran terhadap tiga contoh alat kompensator daya dari jenis pemasangan seri terhadap pemanfaat listrik menunjukan karakteristik yang sejenis, yaitu jenis alat penurun catu tegangan. Dengan dipasangnya alat ini, maka terjadi penurunan terhadap tegangan catu ke pemanfaat listrik, sehingga daya nyata yang disedot oleh ean juga menjadi erkurang. Penurunan tegangan dapat mencapai 1 % dari tegangan catu normal. Artinya ila tegangan jalajala seesar 22 V 5 Hz, maka dengan pemasangan alat kompensator daya jenis ini tegangan catu ke pemanfaat listrik dapat turun menjadi 198 V. Sedangkan penurunan daya nyata erkisar antara 15 % s/d 2 % tergantung kepada kondisi dan sifat ean (esar daya semu dan faktor dayanya). 8. Peran Dalam Penghematan Energi 8.1. Kompensator Daya Reaktif Pengaruhnya Terhadap Daya Pemanfaat Listrik Dari uraian pada ayat 7.1, terlihat ahwa daya nyata (watt) yang dipakai oleh pemanfaat listrik relatif tidak mengalami peruahan (seenarnya eruah naik oleh rugi-rugi pada kompensator daya, tetapi cukup kecil), maka jumlah pemakaian energi listrik (kwh) per ulan oleh pemanfaat listrik tidak akan mengalami peruahan. Hal ini erarti ahwa jumlah iaya (rupiah) per ulan dari pemakaian energi listrik oleh pemanfaat listrik tidak akan mengalami peruahan dengan pemakaian alat kompensator daya ini. Pengaruhnya Terhadap Rugi Daya Hantaran Pengaruh kompensator daya terhadap rugi daya hantaran tergantung kepada : esar dan sifat ean yang terpasang (induktif, resistif, atau kapasitif), panjang hantaran instalasi, dan letak pemasangan kompensator daya. Seagai contoh, amil rumah sederhana yang menggunakan hantaran temaga erpenampang 2,5 mm 2 seagai hantaran instalasi listriknya. Panjang hantaran dari kwhmeter ke titik pemasangan kompensator daya, seesar 1 m. Tahanan jenis hantaran temaga pada suhu 2 C adalah : ρ 2,172 Ω mm 2 m -1. Untuk mengetahui pengaruh kompensator daya pada rugi daya hantaran akan dilakukan perhitungan erdasarkan data hasil pengukuran pada dua kondisi ekstrim, yaitu : Pada faktor daya (Cos ϕ) 1,, ean 46 VA : - Arus tanpa kompensator daya 5,176 A - Arus dengan kompensator daya 6,81 A Pada faktor daya (Cos ϕ),5, ean 69 VA : - Arus tanpa kompensator daya 29,5 A - Arus dengan kompensator daya 26,4 A Tahanan hantaran total (2x1 m) pada suhu 2 C : R 2 ρ L A, ,5,1376 Ω Bila suhu hantaran diasumsikan 35 C, maka tahanan hantaran total pada suhu 35 C : 234, R 35 x R 2 234,5 + 2,14571 Jika diasumsikan tarif listrik seesar Rp 39,-/kWh, penggunaan listrik per hari rata-rata adalah 12 jam dan seulan ada seanyak 3 hari, maka esarnya kenaikan atau penurunan iaya listrik dapat dihitung seagai erikut : Pada faktor daya (Cos ϕ) 1, : Rugi daya hantaran tanpa kompensator daya I 2 R (5,176) 2. (,14571) 3,9 W. Rugi daya hantaran dengan kompensator daya I 2 R (6,81) 2. (,14571) 6,76 W. Terjadi kenaikan daya nyata seesar 6,76 W - 3,9 W 2,86 W. Terjadi kenaikan iaya listrik seesar : 2,86x1-3 x12x3x Rp 39,- Rp 42,- / ulan. Pada faktor daya (Cos ϕ),5 : Rugi daya hantaran tanpa kompensator daya I 2 R (29,5) 2. (,14571) 126,8 W. Rugi daya hantaran dengan kompensator daya I 2 R (26,4) 2. (,14571) 98,8 W. Terjadi penurunan daya nyata seesar 126,8 W 98,8 W 28 W. Terjadi penurunan iaya listrik seesar : 28x1-3 x12x3x Rp 39,- Rp 3.931,- / ulan Alat Penurun Kinerja Pemanfaat Listrik Dari uraian pada ayat 7.2. terlihat ahwa dengan pemasangan alat kompensator daya jenis ini diperoleh penurunan pemakaian daya nyata (watt) antara 15 % hingga 2 %, tetapi tegangan catu ke pemanfaat listrik juga diuat turun hingga 2 %. Sepintas kondisi ini kelihatan seagai penghematan pemakaian energi listrik, tetapi sesungguhnya kinerja pemanfaat listrik menurun, misalnya AC dan kulkas menjadi kurang dingin, lampu menjadi redup. Dan untuk pemanfaat listrik tertentu, kondisi penurunan tegangan ini dapat erakiat mengurangi efisiensi dan umur pemanfaat listrik. Dengan demikian alat kompensator daya jenis ini seenarnya sangat tidak layak dan tidak dianjurkan pemakaiannya. 9. Upaya Memperdaya Calon Pemeli Masih ada satu hal lagi yang cukup penting untuk dikemukakan dalam tulisan ini, yaitu adanya upaya memperdaya para calon pemeli yang dilakukan oleh para penjaja kompensator daya. Namun, tindakan ini umumnya dilakukan oleh para agen penjualan dari parik pemuat, ukan oleh para pengecer. Dalam melaksanakan operasinya, para penjaja kompensator daya menggunakan suatu perangkat alat demonstrasi. Dengan alat inilah mereka erusaha meyakinkan para calon pemeli dengan memperlihat- Ω

8 kan indikasi-indikasi yang seenarnya perlu pemaham an khusus. Salah satu peragaan mereka adalah suatu perangkat pengukuran arus ean menggunakan alat ukur amper meter. Dengan alat ini mereka memperlihatkan ahwa arus yang mengalir menjadi turun dengan dilakukannya pemasangan kompensator daya. Dengan turunnya arus ini, mereka menyatakan ahwa iaya listrik menjadi turun pula. Para calon pemeli yang umumnya sangat awam dengan masalah listrik dapat terkecoh. Tentunya kondisi seenarnya tidak demikian. Arus yang turun terseut adalah arus reaktif induktif dari ean yang dikompensir oleh kompensator daya (kapasitor). Arus ini tidak terkait dengan iaya listrik yang harus diayar. Sementara itu daya nyata (watt) yang disedot oleh pemanfaat listrik dan merupakan esaran yang menentukan esarnya iaya listrik tidak mengalami peruahan. Ini merupakan prinsip konservasi energi yang tidak dapat diantah. Modus operandi kedua adalah menggunakan suatu perangkat ukur daya nyata (watt). Dengan alat ukur watt meter mereka menunjukan ahwa daya nyata (watt) yang terukur menjadi turun dengan pemasangan kompensator daya. Disini mereka leih cerdik, karena yang ditampilkan adalah peruahan daya nyata yang terkait langsung dengan rupiah per ulan. Kondisi ini memang enar menunjukan ahwa iaya listrik per ulan dapat ditekan dengan pemasangan kompensator daya. Tetapi, kondisi ini seenarnya hanya eliminasi daya nyata yang hilang dalam kawat hantaran seperti telah diuraikan pada utir 3 dan 8.1. Dalam uraian terdahulu ditunjukan ahwa daya nyata yang hilang pada kawat hantaran memang dapat dikompensir menggunakan kompensator daya, namun nilainya relatif kecil. Dalam demontrasi menggunakan alat peraga milik para agen menunjukan penurunan daya nyata yang cukup esar. Bagi orang yang kurang teliti, meskipun memahami masalah listrik, masih dapat terkecoh. Kenapa terkecoh? Sea alat peraga terseut mempunyai sirkit khusus, yaitu mempunyai segulung kael yang ila di ukur dapat mencapai panjang 1 meter. Dengan demikian rugi daya yang hilang sepanjang kawat hantaran kael menjadi esar. Hal ini sangat kontras dengan kondisi sesungguhnya, yaitu instalasi rumah sederhana yang panjang instalasinya rata-rata hanya 1 meter. Alat peragaan ketiga erupa pengukuran daya nyata menggunakan watt meter, tetapi tidak memonitor esarnya tegangan. Alat ukur ini akan memperlihatkan ahwa daya nyata (watt) yang disedot pemanfaat listrik (iasanya motor listrik) menjadi turun dengan dipasangnya kompensator daya. Jika kita tidak kritis, maka akan terkagum-kagum diuatnya. Tetapi kita harus curiga, karena sesuai dengan prinsip konservasi energi, hal ini tidak mungkin terjadi. Maka, ila kita melakukan pengukuran tegangan masuk pada pemanfaat listrik, akan terlihat ahwa tegangan catu turun dengan dipasangnya kompensator daya. Artinya, kinerja pemanfaat listrik diuat turun. 1. Kesimpulan 1.1. Ada dua jenis alat kompensator daya untuk rumah tangga yang anyak eredar di pasaran, yaitu : jenis A, kompensator daya yang pemasangannya paralel terhadap pemanfaat listrik, dan jenis B, kompensator daya yang pemasangannya seri terhadap pemanfaat listrik Jenis A merupakan kompensator daya reaktif induktif yang mempunyai manfaat seperti halnya suatu kompensator daya reaktif (kapasitor). Besarnya rupiah dari pemakaian energi listrik yang disedot oleh pemanfaat listrik tidak dapat dikurangi dengan pemasangan alat kompensator daya jenis ini. Sedangkan kemampuan mengurangi rugi hantaran sangat rendah, karena hantaran instalasi rumah umumnya tidak terlalu panjang. Untuk rumah tinggal pada umumnya, penghematan yang dapat diperoleh dari pemasangan kompensator daya ini hanya erkisar antara Rp 3.,- s/d Rp 5,- per ulan. Kondisi inipun dapat dicapai jika faktor daya dari ean listrik di rumah terseut sangat jelek ( Cos ϕ,5). Bila faktor daya ean sudah aik, maka pemasangan kompensator daya justru akan menaikan rupiah per ulan Jenis B merupakan alat penurun catu daya atau catu tegangan ke pemanfaat listrik. Daya nyata yang diserap ean dengan pemasangan alat ini memang dapat turun 15 % hingga 2 %, tetapi tegangan catu juga turun hingga 2 %. Kompensator daya jenis ini sangat tidak layak dan tidak dianjurkan dipakai, karena menyeakan penurunan kinerja pemanfaat listrik yang dapat erakiat penurunan efisiensi dan umur pemanfaat listrik. 11. Referensi Buku Electrotechnology Basic Theory And Circuit Calculations For Electrical Engineer, M.G. Say, The Butterworth Group England, Butterworths Co. (Pulishers) Ltd., Buku Fundamental of Electrical Engineering And Electronic, B.L. Theraja, S. Chan & Company Ltd., 198, New Delhi Agus Salim, Kapasitor dan Pengelolaannya Seagai Upaya Penekanan Keleihan Daya Reaktif, Majalah Distriusi DKI Jakarta Cahaya, Nopemer- Desemer 1999.

PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA BEBAN RUMAH TANGGA DITINJAU DARI POTENSI PENHEMATAN ENERGI DAN KUALITAS DAYA

PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA BEBAN RUMAH TANGGA DITINJAU DARI POTENSI PENHEMATAN ENERGI DAN KUALITAS DAYA PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA BEBAN RUMAH TANGGA DITINJAU DARI POTENSI PENHEMATAN ENERGI DAN KUALITAS DAYA Toto Sukisno Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY e-mail:tsk_uny@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda 25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA SISTEM TENAGA LISTRIK STUDI PENGARUH PEMASANGAN ENERGY SAVER PADA SISTEM TENAGA LISTRIK SKRIPSI OLEH JEREMY DWISATRYA HARTANTO 04 04 03 053 9 SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Silika Hasil Isolasi dari Sekam Padi Analisis kuantitatif dengan metode X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui kandungan silika au sekam dan oksida-oksida lainnya aik logam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR

MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR MODIFIKASI JUMLAH KUTUB PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 36 ALUR Muhammad Naim Staf Pengajar Teknik Mesin, Akademi Teknik Soroako, Sorowako *Email: mnaim@ats-sorowako.ac.id Astrak Kecepatan motor induksi 3 fasa

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan KWh-meter analog 3 fasa dan KWh-meter digital 3 fasa. Perbandingan yang dilihat

Lebih terperinci

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

Tarif dan Koreksi Faktor Daya Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW Silviana 1, Nova Risdiyanto Ismail 2 1 Universitas Widyagama Malang/ Dosen Teknik Industri, Kota Malang 2 Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Abstract PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Oleh : Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha Program Sarjana Teknik Unsoed Purwokerto The application of shunt capacitor

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi

Lebih terperinci

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

BAB VI DEFLEKSI BALOK

BAB VI DEFLEKSI BALOK VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk

Lebih terperinci

PENGUJIAN ALAT PENGHEMAT DAYA LISTRIK KONSUMSI PUBLIK

PENGUJIAN ALAT PENGHEMAT DAYA LISTRIK KONSUMSI PUBLIK PENGUJIAN ALAT PENGHEMAT DAYA LISTRIK KONSUMSI PUBLIK LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik

Lebih terperinci

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL Ifhan Firmansyah-2204 100 166 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014 ANALISIS PERBAIKAN TEGANGAN PADA SUBSISTEM DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK DENGAN ETAP VERSI 7.0 Wiwik Handajadi 1 1 Electrical Engineering Dept. of Institute of Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Untuk dapat menjalankan perangkat elektronika tersebut dibutuhkan pasokan listrik. Aliran arus listrik yang ditarik perangkat elektronika dari sumber digunakan

Lebih terperinci

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik Rita Prasetyowati Jurusan Pendidikan Fisika-FMIPA UNY ABSTRAK Masyarakat luas mengenal alat penghemat listrik sebagai alat yang dapat menghemat

Lebih terperinci

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar

Lebih terperinci

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya

Lebih terperinci

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive) 15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,

Lebih terperinci

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA

ANALISA TRAFIK PADA JARINGAN CDMA BAB V AALSA TRAFK PADA JARGA CDMA Analisa trafik pada suatu sistem seluler sangat terkait dengan kapasitas aringan dari sistem terseut. Yang terkait erat dengan kapasitas aringan ini adalah intensitas

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik 30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu

Lebih terperinci

MODUL 6 KALIBRATOR & GROUNDING

MODUL 6 KALIBRATOR & GROUNDING MODUL 6 KALIBRATOR & GROUNDING I. Kompetensi Umum: 1. Mahasiswa mampu melakukan kalirasi dengan enar sesuai dengan prinsip, fungsi dan keutuhannya. 2. Mahasiswa mampu menggunakan instrument grounding dengan

Lebih terperinci

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN SSN: 1693-6930 39 ANALSS UPAYA PENUUNAN BAYA PEMAKAAN ENEG LSTK PADA LAMPU PENEANGAN Slamet Suripto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Abstrak Keterbatasan sumber

Lebih terperinci

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv - - USAHA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp2usaha Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor agaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka

Lebih terperinci

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN 3.1 FLOWCHART Mulai Lampu TL yang digunakan 10 watt, 20 watt dan 40 watt Perhitungan kapasitor daya untuk tiap-tiap lampu TL yang paling baik Pengujian Faktor Daya Kapasitor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application

Lebih terperinci

KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA Yuniarto, Eko Ariyanto Program Studi Diploma III Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro ABSTRACT Yuniarto, Eko Ariyanto,

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT BUILD DESIGN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT Tri Agus Budiyanto (091321063) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN

ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN No.33 Vol.1 Thn.XVII April 010 ISSN : 0854-8471 ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN Devi Chandra 1, Gunawarman 1, M. Fadli 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG M. Fahmi Hakim, Analisis Kebutuhan Capacitor Bank, Hal 105-118 ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG Muhammad Fahmi Hakim

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini BAB III MEODE PENELIIAN III.. Peralatan yang Digunakan Dalam mengumpulkan data hasil pengukuran, maka dilakukan percobaan pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Fakultas Teknik. Secara umum, pengujian terbagi

Lebih terperinci

BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI

BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang

Lebih terperinci

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

1.KONSEP SEGITIGA DAYA Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-5904 5751 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 10, No. 2, Juli 2006 HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN I Made Alit Karyawan Salain 1 dan I.B.

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

Jurnal Teknika Atw 36

Jurnal Teknika Atw 36 DESAIN FREKUENSI, TEGANGAN, ARUS DAN CAPACITOR UNTUK OPTIMASI DAYA LISTRIK Pius Sri Winarno 1, Hari Purnomo 2, Ali Parkhan 3 1, 2, 3 Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Lebih terperinci

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah

Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah Bil. Asli Bil. Bulat Bil. Cacah I. Materi Ajar: Pertemuan : A. Macam-macam ilangan real. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah suatu ilangan yang mula-mula dipakai untuk memilang. Bilangan asli dimulai

Lebih terperinci

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket

Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket P-ISSN 1411-0059 E-ISSN 2549-1571 Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket Fachry Azharuddin Noor 1, Henry Ananta 2, dan Said

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN 1. Ir. H. Mohammad Amir., M.Eng 2. Aji Muharam Somantri Konsentrasi Teknik Tenaga Listrik, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada dasarnya penggunaan energi listrik di industri dibagi menjadi dua pemakaian yaitu pemakaian langsung untuk proses produksi dan pemakaian untuk penunjang proses produksi.

Lebih terperinci

Prinsip Pengukuran Besaran Listrik

Prinsip Pengukuran Besaran Listrik Bab 3 Prinsip Pengukuran Besaran Listrik www.themegallery.com LOGO www.themegallery.com LOGO Materi Bab 3 1 Pengukuran Arus dan Tegangan 2 Pengukuran Daya dan Faktor Daya 3 Pengukuran Energi Listrik 4

Lebih terperinci

ANALISA SETING ARUS DAN WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH

ANALISA SETING ARUS DAN WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH ANALISA SETING ARUS DAN WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH Ija Darmana * Sta dosen Jurusan Teknik Elektro FTI Universitas Bung Hatta JL. Gajah Mada No. 9 Padang, Telp. (0755457, Fax. (07554 A B S T R A C T In

Lebih terperinci

ANALISIS ALAT PENGHEMAT LISTRIK TERHADAP INSTALASI ALAT RUMAH TANGGA

ANALISIS ALAT PENGHEMAT LISTRIK TERHADAP INSTALASI ALAT RUMAH TANGGA ANALISIS ALAT PENGHEMAT LISTRIK TERHADAP INSTALASI ALAT RUMAH TANGGA Bidayatul Armynah*, Syahir Mahmud *, Nur Aina * Jurusan Fisika, Fakultas Mipa, Universitas Hasanuddin Makassar ABSTRAK Telah dilakukan

Lebih terperinci

EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT

EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150kV TRANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT EVALUASI NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWE SALUAN UDAA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5kV TANSMISI MANINJAU SIMPANG EMPAT Arif Putra Utama (), Ir. Arnita, M.T (), Ir. Yani idal, M.T (3) () Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Sebelum dilakukan perhitungan dalam analisa data, terlebih dahulu harus mengetahui data data apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan. Data data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

BAB XII GAYA DAN TEKANAN BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan

Lebih terperinci

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI

ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan

Lebih terperinci

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di

Lebih terperinci

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF 49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1]. BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan

Lebih terperinci

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN Sylvia Handriyani 2200109034 LATAR BELAKANG Rendahnya faktor daya listrik pada KUD Tani Mulyo Lamongan Besarnya

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN

ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI REL CARRIER PADA IRADIATOR GAMMA UNTUK STERILISASI HASIL PERTANIAN ABSTRAK Sanda Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional ANALISIS KEKUATAN BAUT PONDASI

Lebih terperinci

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PAKET TIGA

SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PAKET TIGA Ruang Pertemuan OL UJIN NIONL THUN PELJRN 015/01 PKET TIG 1. Operasi # erarti kalikan ilangan pertama dan kedua, kemudian jumlahkan hasilnya dengan ilangan pertama. Hasil dari #. 1. C. D. 1. apak dan paman

Lebih terperinci

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER Arthur Yanny Leiwakaessy 1) FakultasTeknik Universitas Pattimura Amon Email : arthur.leiwakaessy@gmail.com

Lebih terperinci

Konstruksi Rangka Batang

Konstruksi Rangka Batang Konstruksi Rangka atang Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka atang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah atang atang

Lebih terperinci

Menurunkan Biaya Pemakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui Perbaikan Faktor Daya dan Profil Tegangan

Menurunkan Biaya Pemakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui Perbaikan Faktor Daya dan Profil Tegangan Juli - Desember 2013 88 Menurunkan Biaya emakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui erbaikan Faktor Daya dan rofil Tegangan Rafael Sri Wiyardi Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati

Lebih terperinci

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. 071-90 71 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP 1 TAHUN PELAJARAN 01/01 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO) STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO) Oleh : Sepanur Bandri 1 dan Topan Danial 2 1) Dosen

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume Nomor 2 Desemer 27 Barekeng Desemer 27 hal3-35 Vol No 2 TITIK-ANTARA DI DALAM RUANG METRIK DAN RUANG INTERVAL METRIK (Between-Points In Metric Space And Metric Interval Space MOZART W TALAKUA Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Lab Lama Teknik Elektro FPTK UPI dengan perencanaan rangkaian listrik yang dipasang beberapa beban listrik. Pengukuran

Lebih terperinci

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian

Lebih terperinci

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan

Lebih terperinci

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono@uny.ac.id Analisis Pemasangan Kapasitor

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK 7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah 24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu contoh energi yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, energi

Lebih terperinci