ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN RUTE OPTIMAL TOPOLOGI CINCIN PADA WAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN RUTE OPTIMAL TOPOLOGI CINCIN PADA WAN"

Transkripsi

1 Jurnal Tknologi Inforasi dan Ilu Kopu (JTIIK) p-issn: Vol. 4, No., Mart 07, hl. -8 -ISSN: ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN RUTE OPTIMAL TOPOLOGI CINCIN PADA WAN Qilbaaini Effndi Muftikhali, Arnoldus Danar, Aris Kusuawati 3, Syukron Hidayat 4,,3,4 Fakultas Tknologi Inforasi, Institut Tknologi Spuluh Nopbr (ITS) 3 kusuawati.aris@gail.co, 4 syukronhidayat@gail.co (Naskah asuk: Dsbr 0, diia untuk dibitkan: 3 Mart 07) Absak Iplntasi jaringan kopu iliki banyak asalah, utaa pada Wid Ara Ntwork (WAN), salah satunya adalah asalah routing. Routing asalah adalah bagaiana lakukan ansisi data antara nod dngan jalur cpat, utaa dala topologi ring. Dala topologi ring, stiap sipul hanya bisa dilalui olh sbanyak satu. Untuk ngatasi asalah ini, kai nggunakan algorita gntika. Kai tlah diuji pada arsitktur wan dari PT. XYZ ltak di Kotawaringin Barat, Kaliantan Tngah. Dngan ukuran populasi 0, tod slksi litis, dan tingkat utasi 0,08, hasil yang optial diprolh dngan jarak akhir adalah 44. Pnggunaan tod slksi litis dan nilai rat utasi sangat brpngaruh untuk ndapatkan rut yang optial. Kata kunci: Wid Ara Ntwork, Routing Probl, Gntic Algorith, Ring Topology. Absact Th iplntation of a copu ntwork has a lot of prob, spcially on Wid Ara Ntwork (WAN), on of th is a routing probl. Routing probl is how to prfor data ansission btwn nods with th stst path, spcially in a ring topology. In a ring topology, vry nod can only b passd by as uch as on. To solv this probl, w usd a gntic algorith. W hav tstd on th wan architctur of PT. XYZ locatd in Kotawaringin Barat, Cnal Kaliantan. With a population siz of 0, litis slction thod, and th utation rat of 08, an optial rsult is obtaind with th final distanc is 44. Th us of litis slction thod and utation rat valu is vry influntial to gt th optial rout. Kywords: Wid Ara Ntwork, Routing Probl, Gntic Algorith, Ring Topology. PENDAHULUAN Jaringan kopu yang ndukung inforasi dan kounikasi, rupakan dua isu satgis yang paling pnting untuk kbrhasilan suatu prusahaan. Sbuah jaringan kopu adalah jaringan tlkounikasi yang ungkinkan kopu untuk prtukaran data. Suktur dari jaringan asuk klopok sist kopu dan prangkat koputasi prangkat kras lainnya yang kait brsaa-saa lalui jalur kounikasi. Stiap cabang di jaringan kopu nunjukkan jalur kounikasi dan stiap vrtx nunjukkan stasiun ansisi. Bahkan, jalur kounikasi dikobinasikan dngan bbrapa jalur fisik, sprti twistd kabl pair, koaksial, dan kabl fibr. Olh karna itu, jaringan kopu dapat dianggap ultingara (Huang t al., 0). Wid Ara Ntwork (WAN) rupakan jaringan kopu yang saling brjauhan dan ncakup darah gografis yang luas, sringkali ncakup sbuah ngara atau bnua. Dala laksanakan konksinya WAN sringkali nggunakan satlit sbagai dia prantara, akan ttapi WAN juga bisa nggunakan konksi antar rou yang biasa disbut dngan point-to-point. Pada subnt point-to-point, asalah rancangan yang pnting adalah pilihan jnis topologi inkonksi rou ( Pada Gabar. nunjukkan bbrapa jnis topologi WAN, yaitu : (a) Bintang, (b) Cincin, (c) Pohon, (d) Lngkap, () Cincin brinaksi, dan (f) tidak braturan. Gabar. Jnis Jnis Topologi Subnt Pointto-Point Dala ngirikan sbuah pakt data (routing) tntu rlukan julah data yang dikiri,

2 Muftikhali, dkk, Algorita Gntika dala Mnntukan 3 bsaran, jarak dan kapasitas pngirian. Stiap data di dala WAN yang lwati sbuah rou dibatasi olh bandwith yang digunakan. Prasalahan uncul ktika di dala rou itu iliki kapasitas pngirian yang brbda dan waktu yang paling fisin dala pngirian data. Prasalahan ini rupakan prasalahn yang sring jadi dala iplntasi WAN, sprti pada jurnal ini (Huang t al., 0) ngvaluasi kndala pada jaringan dala nansisikan data dngan hasil jarak pndk dan waktu cpat dngan nsiulasikan MCSRN dala nyaikan asalah routing probl. Prasalahan routing probl slalu ditukan dala bbrapa topologi jaringan, papr ini bahas routing probl pada topologi cincin (ring) dala optiasi. Dala topologi cincin (ring), sblu nghubungkan antar nod, nod disini bisa saja brupa rou, gatway,dll, langkah prtaa yang dilakukan prhitungan hubungan nod yang optial agar bntuk topologi cincin. Pada awalnya hanya dapat nod-nod yang ltak pada tpattpat yang sudah dittapkan sprti yang lihat pada Gabar. Kudian dapat prasalahan routing,bagaiana nghubungkan nod-nod sbut shingga njadi topologi cincin yang optial. Syaratnya adalah satu nod hanya bolh dilalui skali dan sua nod harus hubung. Sblu nghubungkan nod-nod sprti yang lihat pada Gabar, sbaiknya lbih dahulu buat prncanaan shingga bisa inialisir avl ti. Naun, ktika tlah nukan rut yang optial, dilakukan pngujian pada rut yang dianggap optial sbut. Dala pross nukan rut sbut rupakan pross yang dianggap sulit, pada gabar yang saa Gabar ttapi hanya dapat 3 nod. Untuk nntukan kungkinan rut yang dilalui, ada 3! = 3xx = kungkinan rut yang brbda. Ktika nod nya hanya 3 ungkin asih bilang gapang untuk dihitung, ttapi coba anggap ada titik di pta. Itu brarti ada! = kungkinan rut yang brbda. Blu lagi jika dapat 0 nod, dapat 0! Kungkinan rut yang harus dilalui. Pross yang jadi rlukan banyak waktu dan tahapan, kutahiran tknologi kopu pasti tidak dapat ngatasi itu. Prasalahan dala routing dapat disaikan dngan fisin dngan pnrapan algorita. Gabar. Contoh pta topologi cincin Mskipun hal sbut ungkin tidak praktis untuk nukan solusi baik untuk prasalahan ini, pnulis ngusulkan algorita gntika untuk nyaikan asalah ini shingga ndapatkan solusi rut yang optiu. Algorita Gntika (AG) rupakan tod volusi paling banyak digunakan di dunia. Saat itu diprknalkan olh Blanda (Holland, 975) brdasarkan pada slksi ala dan gntika. Sbuah AG bkrja pada awal populasi, iliki sorang ayah dan ibu, brlaku crossovr dan oprator utasi yang ngvaluasi anak-anak. Tujuannya adalah untuk nghasilkan solusi yang lbih baik scara brurutan dngan ilih yang lbih baik dari solusi yang ada atau lbh sring disbut rkobinasi (Goldbrg, 989). Algorita gntika tlah lalui banyak pnrapan dala brbagai pnrannya ndapatkan hasil yang baik dala bbrapa pnlitiannya. Bbrapa pnlitian dahulu bahas tntang algorita gntika diantaranya adalah pnyaian prasalahan ultidia di ana ktika satu subr (sourc) fil ultidia diakss olh bbrapa usr. Untuk nghat bandwith yang digunakan pnliti nggunakan algorita gntika untuk ncari jarak pndk untuk pngirian pakt data k dala dua studi kasus. Studi kasus yang dipakai nggunakan topologi sh (Had, 0) Algorita gntika tlah lalui banyak pnrapan dala brbagai pnrannya ndapatkan hasil yang baik dala bbrapa pnlitiannya. Pnrapan algorita gntika dapat nyaikan asalah lokasi routing yang dngan bbrapa dpot brkapasitas dan satu kndaraan brkapasitas pr dpot. Kai ncari tod baru untuk buat kputusan lokasi dan routing scara brsaaan dan fisin (Ahad, 005). Iplntasi algorita gntika dngan nggunakan ikrokonolr MCS5. Aplikasi yang dipilih untuk prcobaan adalah ncari rut pndk yang nghubungkan suatu tpat asal dan tujuan. Sua pross algorita gntika sprti bangkitkan populasi awal, valuasi, slksi, crossovr dan utasi, dilakukan olh ikrokonolr MCS5. iplntasi algorita gntika pada ikrokonolr sudah dapat brjalan dngan baik walaupun dngan bbrapa batasan antara lain julah krooso pr populasi, jnis krooso binary bit sing (Frdinando, 00). Algorita gntika dapat digunakan untuk nyaikan asalah optiasi yang koplks sprti ncari rut paling optiu dngan prhatikan kondisi jalan isalnya kpadatan lalulintas, jalan satu arah dan lain-lain. Dala akalah ini akan dijlaskan tntang pnrapan algorita gntika untuk ncari rut yang paling optiu dari titik asal k titik tujuan. Algorita gntika cukup fktif dan udah digunakan khususnya dala hal ncari rut pndk dan waktu singkat brdasarkan kondisi rut. Algorita ini nunjukkan kunggulannya pada saat dilakukan prhitungan dngan akai bobot jarak hadap

3 4 Jurnal Tknologi Inforasi dan Ilu Kopu (JTIIK), Vol. 4, No., Mart 07, hl. -8 waktu (Hannawati, 00). Algorita gntik adalah pndkatan yang sangat baik untuk cahkan asalah yang koplks dala optiasi dngan kndala yang sulit utaa pada Vhicl Routing Probl (VRP). Hasil prcobaan nunjukkan bahwa algorita gntika dngan nrapkan Finit Autoaton (FA) dala nghasilkan populasi individu untuk nyaikan prasalahan pada Vhicl Routing Probl (VRP) (zhang, 008) Mnurut pnlitian sblunya yang brikan hasil fisin dala iplntasi algorita gntika. Shingga dngan prasalahan yang uncul, diusulkan iplntasi Gntic Algorith (GA) yang digunakan untuk ncari rut pndk dala pross pngirian data arsitktur jaringan Wid Ara Ntwork (WAN) pada topologi ring.. KAJIAN LITERATUR. Wid Ara Ntwork Wid Ara Ntwork (WAN) rupakan jaringan kopu yang saling brjauhan dan ncakup darah gografis yang luas, sringkali ncakup sbuah ngara atau bnua. Dala laksanakan konksinya WAN sringkali nggunakan satlit sbagai dia prantara, akan ttapi WAN juga bisa nggunakan konksi antar rou yang biasa disbut dngan point-to-point. Pada subnt point-to-point, asalah rancangan yang pnting adalah pilihan jnis topologi inkonksi rou ( Routing Probl Prasalahan yang uncul ktika di dala rou itu iliki kapasitas pngirian yang brbda dan waktu yang paling fisin dala pngirian data. (Huang t al., 0) 3. Algorita Gntika Algorita Gntika (AG) rupakan tod volusi paling banyak digunakan di dunia. Saat itu diprknalkan olh Blanda (Holland, 975) brdasarkan pada slksi ala dan gntika. Sbuah AG bkrja pada awal populasi, iliki sorang ayah dan ibu, brlaku crossovr dan oprator utasi yang ngvaluasi anak-anak. Tujuannya adalah untuk nghasilkan solusi yang lbih baik scara brurutan dngan ilih yang lbih baik dari solusi yang ada atau lbh sring disbut rkobinasi (Goldbrg, 989) 4. Topologi ring Topologi jaringan di ana stiap nod hubung k tpat dua nod lain, bntuk jalur us nrus untuk tiap sinyal lalui stiap nod - cincin. Data brjalan dari nod k nod, dngan stiap nod nangani stiap pakt.(jungingr and L, 00) 3. METODE PENELITIAN Untuk nyaikan usulan pada akalah ini dilakukan tiga tahapan utaa, antara lain : [] Mbuat dsign ptaan nod. Dsign yang dirancang ngacu pada studi kasus PT.XYZ yang ltak di Kab.Kotawaringin Barat, Kaliantan Tngah. Untuk lbih dtail ltak dngan pta lokasi PT.XYZ digabarkan pada Gabar 3. Gabar 3. Studi Kasus Lokasi PT.XYZ Sdangkan untuk gabaran rou yang tlah dirancang di PT.XYZ dijlaskan pada Gabar.4. dala Gabar.5 dapat arsitktur rou dan ltak gografis dari rou yang tlah dibuat. Dari Gabar 4. rou tlah dibangun di PT.XYZ Gabar 4. Dsain Pta Nod yang akan dioptiasi Stlah nyusun Rou dan sbaran rou di wilayah PT.XYZ. Langkah yang ditpuh untuk nyaikan routing protokol yang iliki jarak pndk, slanjutnya takan sluruh nod yang tlah bntuk sbut k dala diagra Cartsian yang tlah diangkan pada Gabar 5.

4 Muftikhali, dkk, Algorita Gntika dala Mnntukan 5 Gabar 5. Dsain Pta Lokasi Nod dala Bntuk Kartsian Gabar.5 nunjukkan sbaran nod yang sudah dibuat, untuk nghitung jarak antar nod digunakan algorita gntika dngan asusi bahwa hanya satu kali saja lwat lalui nod. Untuk prhitungan dtail nya akan di bahas pada bab slanjutnya. [] Mforulasikan Algorita Gntika : Algorita gntika rupakan suatu tod pncarian yang didasarkan pada kanis dari slksi dan gntika natural. Scara uu nurut (Hannawati, 00), blok diagra dari kanis krja algorita gntika ini adalah sprti yang lihat pada Gabar. Gabar. Diagra Alir Algorita Gntika Kangan : Dala nyaikan suatu prasalahan, algorita gntika diawali dngan nginisialisasikan hipunan solusi yang dibangkitkan scara acak (rando). Hipunan solusi ini disbut populasi (Population). Stiap individu pada populasi disbut krooso (Chrooso), yang nggabarkan sbuah solusi dari suatu asalah yang akan disaikan. Sbuah krooso dapat dinyatakan dala sibol sing, isalnya kupulan sing bit atau sing kungkinan rut. Dala sbuah populasi, stiap krooso akan divaluasi dngan nggunakan alat ukur yang disbut dngan fitnss (tingkat kssuaian). Nilai fitnss ini digunakan untuk ncari dua krooso (yang iliki nilai fitnss yang ssuai) dari sbuah populasi yang akan dijadikan sbagai krooso induk untuk lakukan rgnrasi. Krooso induk ini akan lakukan rgnrasi lalui pindah silang (crossovr) dan lakukan utasi (utation) yang akan nghasilkan krooso baru (offspring). Pindah silang (crossovr) dilakukan dngan cara nggabungkan dua krooso induk dngan nggunakan oprator pindah silang (crossovr). Sdangkan utasi hanya brlaku pada sbuah krooso, dan krooso ini akan ngalai suatu prubahan (isalnya : 00 njadi 0000 pada sing bit). Hasil dari pindah silang dan utasi ini (offspring) akan di valuasi dngan nggunakan alat ukur yang disbut fitnss (tingkat kssuaian). Kudian akan dilihat apakah offspring ini rupakan solusi yang optial atau blu. Jika optial aka offspring ini lah jawabannya. Jika tidak, aka offspring ini akan dislksi (slction) lagi dngan nggunakan salah satu tod slksi. Offspring yang lulus slksi akan njadi populasi yang baru dan akan lakukan rgnrasi lagi, sdangkan yang tidak lulus slksi akan dibuang. Rgnrasi akan brhnti jika julah iasi tlah pnuhi dan ditukannya solusi optial dari prasalahan yang disaikan. [3] Dsain progra untuk algorita gntika pada prasalahan rut optial pada topologi cincin. Bahasa prograan yang akan digunakan untuk ncari hasil yang optial pada

5 Jurnal Tknologi Inforasi dan Ilu Kopu (JTIIK), Vol. 4, No., Mart 07, hl. -8 prasalahan ini adalah Java. Trdapat 5 class yang akan dirancang : a. Class Nod Untuk ngatur lokasi nod inputan dan jarak antar nod. b. Class Population Untuk ngatur populasi atau krooso dari kandidat-kandidat rut. c. Class Tour Untuk nkod rut-rut hubungan antar nod. d. Class TourManagr Untuk ngatur sluruh nod tujuan untuk rut yang akan ditntukan.. Class GA Untuk nangani krja dari algorita gntika dan nyusun solusi dari populasi 4. EKSPERIMENT DAN HASIL 4. Pruusan Algorita Gntika Algorita gntika yang digunakan iliki karakistik sbagai brikut :. Rprsntai krooso yang digunakan adalah prutasi dari nod-nod tujuan. Sbagai contoh, apabila nod-nod tujuan adalah n,n,n 3,n 4,n 5, aka salah satu krooso yang dapat digunakan adalah n 3,n 5,n,n,n 4. Hal ini nunjukkan bahwa rut yang bntuk adalah n 3 n 5 n n n 4.. Bsar populasi yang digunakan adalah 5 3. Fungsi fitnss yang digunakan adalah (x i x i ) + (y i y i ) i= diana x i dan y i adalah absis dan ordinat dari nod tujuan k-i. 4. Mtod slksi yang digunakan adalah tod litis Mtod slksi litis ilih kroosokrooso untuk dipakai pada gnrasi slanjutnya didasarkan pada urutan nilai fitnss. Sakin baik nilai fitnssnya aka krooso sbut akan diprtahankan (Wati, 0). 5. Oprator utasi yang digunakan adalah swap utation. Dngan swap utation nod dala rut dipilih scara acak, kudian posisinya ditukar. Sbagai contoh, jika kita apkan swap utation pada list brikut, [,,3,4,5], kungkinan hasil swap yang didapat adalah [,,5,4,3]. Disini posisi 3 dan 5 ditukar shingga buat list yang dngan nilai-nilai yang prsis saa, hanya brbda urutan. Karna swap utation hanya nukar nilai yang sudah ada, aka tidak akan jadi pbuatan list yang punyai nilai yang hilang atau ganda ktika dibandingkan dngan yang asli.. Oprator crossovr (kawin silang) yang digunakan adalah crossovr urut. Dala tod ini dipilih subst dari parnt prtaa, dan kudian subst sbut ditabahkan k offspring. Jika ada nilai yang hilang aka kudian ditabahkan k offspring dari parnt kdua dngan urutan ktika ditukan. Sbagai contoh : Parnts Offspring Disini subst dari rut diabil dari parnt prtaa (,7,8) dan kudian ditabahkan k rut offspring. Brikutnya, lokasi rut yang hilang ditabahkan dala urutan dari parnt kdua. Nod prtaa dari rut parnt kdua adalah 9 yang ana tidak dapat pada rut offspring jadi ditabahkan di posisi prtaa yang sdia. Posisi brikutnya pada rut parnt adalah 8 yang ana dapat di rut offspring aka dilwatkan. Pross ini dilanjutkan hingga offspring tidak punyai nilai yang kosong lagi. 7. Kondisi pbrhntian yang digunakan adalah ktika banyaknya gnrasi tlah ncapai 0

6 Muftikhali, dkk, Algorita Gntika dala Mnntukan 7 Ju la h K ro o so Pngujian Sist Pngujian pross algorita gntika dilakukan dngan lakukan prubahan nilai para yang digunakan, yaitu nilai utation rat, julah krooso prpopulasi srta pngunaan tod slksi litis atau tidak. Bntuk rut pngujian dapat dilihat pada Gabar 5. Pngujian yang dilakukan adalah ncari rut paling optiu. Rut paling optiu didapat dngan nilai final distanc kcil. Scara ringkas, hasil pngujian dapat dilihat pada Tabl. Tabl. Hasil Pngujian El i tis u u u M ut a tio n Ra t Ini tia l Di s tan c 7 5 Fi na l Di s ta nc Rut (8) (7) (9) () () (3) () (4) (5) (8) ( 0) (9) () (7) () () () () () (5) (4) (3) (3) () () ( 4) (5) (9) (8) () (7) ( ) () (0) () () (5) () ( 4) (3) (8) (7) (9) () (4) (5) () ( ) () (9) (7) (8) (4) (3) ( ) (7) (9) () (3) (5) () () () () (0) (8) (5) (5) () (3) (8) () () (4) (9) () (7) (8) () () (9) (0) () () () (3) (4) (7) () () (3) ( 0) (4) (5) (8) (9) ( ) (7) (0) () () () u 4 5 () () (5) (4) (3) ( 8) (7) (9) (5) () () () ( ) (7) () (0) (8) ( 9) () (4) (5) () ( 3) () () (9) (7) (8) (3) (4) () () () () (7) (9) (8) (4) () ( 3) () (0) (5) () ( ) (9) (7) (8) (3) (4) ( ) (5) (7) (5) (5) () () () (9) (8) (4) (0) () () (4) (7) () () () (3) (3) () (9) (8) Dari hasil pngujian didapatkan bahwa julah krooso tidak brpngaruh signifikan hadap hasil yang didapat. Hasil rut paling optial dari pngujian adalah dngan final distanc 44 yang didapat dari pngujian dngan julah krooso prpopulasi adalah 0 dan 0, litis u dan Mutation rat 08. Mskipun didapat rut dngan jarak optial yang saa, ttapi nghasilkan rut yang brbda sprti yang lihat pada Gabar dan Gabar 7. Hal ini dikarnakan julah krooso prpopulasi yang brbda. Ttapi kduanya dapat dikatakan rut yang paling optial. Rut paling jauh didapat dari kobinasi julah krooso 0, litis dan utation rat dngan final distanc. Rut yang didapat dapat dikatakan tidak atur sprti yang lihat pada Gabar 8 dibandingkan dngan Gabar dan Gabar 7. Hal ini dikarnakan tod slksi litis tidak diapkan shingga krooso-krooso yang iliki nilai fitnss baik tidak diprtahankan shingga ningkatkan kungkinan untuk ndapatkan krooso yang kurang baik. Sprti yang lihat pada Tabl, pnggunaan tod slksi litis sangat brpngaruh hadap hasil. Dari hasil pngujian didapatkan bahwa pngujian dngan nggunakan litis akan nghasilkan hasil yang lbih bagus dibandingkan dngan tidak nggunakan litis. Mtod slksi litis ilih krooso-krooso untuk dipakai

7 8 Jurnal Tknologi Inforasi dan Ilu Kopu (JTIIK), Vol. 4, No., Mart 07, hl. -8 pada gnrasi slanjutnya didasarkan pada urutan nilai fitnss. Sakin baik nilai fitnssnya aka krooso sbut akan diprtahankan []. Olh karna itu, hasil yang didapat lbih optial. Dari tabl juga dapat dilihat bahwa nilai utation rat 08 lbih nghasilkan hasil yang lbih baik daripada nilai utation rat. Gabar. Final Distanc 44 (Julah Krooso 0) Gabar 7. Final Distanc 44 (Julah Krooso 0) Gabar 8. Final Distanc 5. KESIMPULAN DAN SARAN Ksipulan yang dapat diabil dari pnlitian ini adalah dngan nggunkaan julah populasi yang tpat, tod slksi litis dan utation rat yang tpat, algorita gntika dapat dapat diiplntasikan dala prasalahan pnntuan rut optial pada topologi cincin. Pnggunaan tod slksi litis dan nilai utation rat sangat brpngaruh untuk ndapatkan rut yang optial. Kobinasi pnggunaan litis dan nilai utation rat 08 ndapatkan hasil paling optial. Dngan panjang rut yang saa juga dapat nghasilkan gabar rut yang brbda sprti yang lihat pada Gabar dan Gabar 7.. REFERENSI AHMED, Z.H Gntic Algorith for Travlling Saan Probl using Squntial Consuctiv Crossovr Oprator. Innational Journal of Bioics & Bioinforatics 3, 9-5. CISCO Cisco Syst Inc hupgs. FERDINANDO, HANY,THIANG, RONALD KURNIAWAN. 0 Iplntasi Algorita Gntika pada Mikrokonolr MCS5 Untuk Mncari Rut Trpndk. Procding, Sinar of Intllignt Tchnology and Its Applications (SITIA 00) Institut Tknologi Spuluh Nopbr. GOLDBERG DE Gntic algoriths in sarch optiization and achin larning. Rading, Massachustts : Addison Wsly. HANNAWATI,ANIES.THIANG, ELEAZAR. 0 Pncarian Rut Optiu Mnggunakan Algorita Gntika. Jurnal Tknik Elko Fakultas Tknologi Indusi Univrsitas Kristn Pa Vol., No., HANNAWATI. 00 A. dkk.pncarian Rut Optiu Mnggunakan Algorita Gntika. Jurnal Tknik Elko Volu. HAMED A. Y. A gntic algorith for finding th k shortst paths in a ntwork, Egypt. Inforatics J., vol., no., pp , Dc. HOLLAND HJ.975. Adaptation in natural and artificial systs. Ann Arbor : Univrsity of Michigan Prss. HUANG, C.-F., LIN, Y.-K., YENG, L.C.-L., 0. Routing sch of a ulti-stat copu ntwork ploying a ransission chanis within a ti thrshold. Inf. Sci , doi:./j.ins JUNGINGER, M., LEE, Y., 0 Th ulti-ring topology-high-prforanc group counication in pr-to-pr ntworks. Prsntd at th Pr-to-Pr Coputing, 0(PP 00). Procdings. Scond Innational Confrnc on, IEEE, pp ZHANG,YUEQIN, JINFENG LIU, FU DUAN & JING REN Gntic Algorith in Vhicl Routing Probl. Institut of Copu and Softwar, Taiyuan Univrsity of Tchnology, Taiyuan, Shanxi, China, 03004

OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN RUTE OPTIMAL TOPOLOGI CINCIN PADA WIDE AREA NETWORK

OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN RUTE OPTIMAL TOPOLOGI CINCIN PADA WIDE AREA NETWORK OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN RUTE OPTIMAL TOPOLOGI CINCIN PADA WIDE AREA NETWORK Qilbaaini Effendi M 1), Arnoldus Danar 2), Aris Kusumawati 3) Syukron Hidayat 4) Jurusan Magister Sistem

Lebih terperinci

Optimasi Algoritma Genetika dalam Menentukan Rute Optimal Topologi Cincin pada Wide Area Network

Optimasi Algoritma Genetika dalam Menentukan Rute Optimal Topologi Cincin pada Wide Area Network Optimasi Algoritma Genetika dalam Menentukan Rute Optimal Topologi Cincin pada Wide Area Network Qilbaaini Effendi M*, Arnoldus Danar**, Aris Kusumawati***, Syukron Hidayat**** Jurusan Magister Sistem

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-103

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-103 JURNAL EKNIK IS Vol., No. (Spt. ) ISSN: 3-97 B-3 Prancangan dan Iplntasi Kontrollr Pid-Fuzzy untuk Mnjaga Stabilitas Frkunsi gangan rbangkit Pada Pbangkit Listrik Kapasitas kva dngan Pnggrak Utaa Motor

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

Variabel Indikator Deskriptor No. item Motivasi Belajar. 6. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran 7. Semangat dalam mengikuti pelajaran

Variabel Indikator Deskriptor No. item Motivasi Belajar. 6. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran 7. Semangat dalam mengikuti pelajaran Lapiran Kisi-Kisi Skala MotivasiBlajar Variabl Indikator Dskriptor No it + - Motivasi Blajar Ktkunan dala blajar,,, Ult dala nghadapiksul itan Minat dan ktajaan prhatian dala blajar Brprstasi dala blajar

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Jurnal ICT Pnlitian dan Pnrapan Tknologi Jurnal ICT Pnlitian dan Pnrapan Tknologi AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA PENGUKURAN KUALITAS TRANSMISI SERAT OPTIK PT. TELKOMSEL PADA RUAS TELKOM KOTAMUBAGUUPAI

Lebih terperinci

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG Jurna Iiah MEDIA ENGINEERING Vo., No., Jui 0 ISSN 087-9334 (56-60) APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRKTR RANGKA BATANG Srvi O. Dapas Dosn Jurusan Tknik Sipi Fakutas Tknik nivrsitas Sa Ratuangi

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

PERANCANGAN BANDSTOP FILTER (BSF) DENGAN ALGORITMA GENETIK

PERANCANGAN BANDSTOP FILTER (BSF) DENGAN ALGORITMA GENETIK Vol.6 No.. Agustus 04 Jurnal Momntum ISSN : 693-75X PERANCANGAN BANDSTOP FILTER (BSF) DENGAN ALGORITMA GENETIK Olh: Muhammad Anwar Dosn Jurusan Tknik Elktronika Univrsitas Ngri Padang Abstract A study

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN. JUDUL PRAKTIKUM PENENTUAN MUATAN SPESIFIK (e/m) ELEKTRON

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN. JUDUL PRAKTIKUM PENENTUAN MUATAN SPESIFIK (e/m) ELEKTRON LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN JUDUL PRAKTIKUM PENENTUAN MUATAN SPESIFIK (/) ELEKTRON OLEH: NAMA : THATHIT SUPRAYOGI NIM : 1303615513 OFFERING : N- KELOMPOK : PEMBIMBING : Dr. HARI WISODO, M. Si LABORATORIUM

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

OLEH: DESTRIYANTI TRI BUDIARTI YULLIA HESTIANA IRWAN SEPTEMBER GUNAWAN

OLEH: DESTRIYANTI TRI BUDIARTI YULLIA HESTIANA IRWAN SEPTEMBER GUNAWAN OLEH: DESTRIYANTI 7 58 TRI BUDIARTI 7 YULLIA HESTIANA 7 5 IRWAN SEPTEBER 7 46 GUNAWAN 7 KELAS : 6. L ATA KULIAH : ATEATIKA LANJUTAN DOSEN PENGASUH : FADLI, S.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) Abdul Gaus Program Studi Tknik Siil Fakultas Tknik Univrsitas Khairun Trnat Tl/Fax (091) 38049 Irnawaty

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Metode Kontrol Optimal LQR untuk Pengendalian Frekuensi pada Simulator Pembangkit Listrik Generator

Perancangan dan Implementasi Metode Kontrol Optimal LQR untuk Pengendalian Frekuensi pada Simulator Pembangkit Listrik Generator JURNAL EKNIK IS Vol., No. (Spt. ) ISSN: 3-97 A-66 Prancangan dan Iplntasi Mtod Kontrol Optial LQR untuk Pngndalian Frkunsi pada Siulator Pbangkit Listrik Gnrator Ahad Roni Utoo dan Mochaad Rali Jurusan

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Catatan Kuliah 8 Memahami dan Menganalisa Optimisasi Pertumbuhan

Catatan Kuliah 8 Memahami dan Menganalisa Optimisasi Pertumbuhan Caaan Kuliah 8 Mahai dan Mnganalisa Opiisasi Prubuhan. Sia dari Fungsi Eksponnsial Fungsi ksponnsial adalah ungsi ang variabl bbasna uncul sbagai pangka. Bnuk uu : b ; b > diana : variabl dpndn Conoh :

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTION LAPTOP WITH ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Yulian Saputa Juusan Tknik

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Metode Kontrol Optimal LQR Untuk Pengendalian Frekuensi Pada Simulator Pembangkit Listrik Generator

Perancangan dan Implementasi Metode Kontrol Optimal LQR Untuk Pengendalian Frekuensi Pada Simulator Pembangkit Listrik Generator JURNAL EKNIK POMIS Vol., No., () -6 Prancangan dan Iplntasi Mtod Kontrol Optial LQR Untuk Pngndalian Pada Siulator Pbangkit Listrik Gnrator Ahad Roni Utoo, Mochaad Rali Jurusan knik Elktro, Fakultas knologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SALAK BONGKOK

PEMANFAATAN SALAK BONGKOK PEMANFAATAN SALAK BONGKOK (Salacca dulis Rinw) SEBAGAI DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PANGAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMIS BUAH LOKAL Ultilization Of Salak Bongkok As A Divrsifid Food Procssing To Incras

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Kepada Konsumen Sepatu Merek Converse di Kota Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Kepada Konsumen Sepatu Merek Converse di Kota Malang) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survi Kpada Konsun Spatu Mrk Convrs di Kota Malang) Mrry Blla Fbriana Edy ulianto Sunarti Fakultas Ilu Adinistrasi Univrsitas Brawijaya Malang fbryana.rry@gail.co

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2 OPERASI ABUNAN JOIN KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA RAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA Tina Anggitta Novia Lucia Ratnasari Program Studi Matmatika FMIPA UNDIP Jl Prof Sodarto SH Smarang 5075 Abstract

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

BAB 5 E N E R G I. W = F II d...(5.1)

BAB 5 E N E R G I. W = F II d...(5.1) 5 E N E G I 5.1 Krja Kata krja iliki arti pada bahasa shari-hari. Ttapi dala fisika,krja dibri arti yang spsifik untuk ndskripsikan apa yang dihasilkan olh gaya ktika ia bkrja pada bnda sntara bnda trsbut

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN ETODE DIALLEL Hruna Tanty athmatics & Statistics Dpartmnt, School of Computr Scinc, Binus Univrsity Jl. K. H. Syahdan No. 9 Palmrah Jakarta Barat 11480 hrunatanty@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT,

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif. Observasi. Perumusan masalah. Tujuan perancangan. Strategi kreatif. Pra produksi.

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif. Observasi. Perumusan masalah. Tujuan perancangan. Strategi kreatif. Pra produksi. BAB III PROSES PERANCANGAN 1. Bagan prancangan A. Konsp Kratif Obsrvasi Prumusan masalah Tujuan prancangan Konsp promosi Stratgi kratif Konsp mdia Pmilihan mdia Pra produksi Tata ltak mdia Pross produksi

Lebih terperinci

PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH

PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH Sminar Nasional Matmatika dan Aplikasinya, Oktobr 07 PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH Eto Wuryanto ), Dyah Hrawati ), Kartono 3), Rimuljo Hradi

Lebih terperinci

Minggu Ke XII Matriks dan Graf

Minggu Ke XII Matriks dan Graf Minggu K XII. Matriks dan Graf Misal G adalah graf dngan titik-titik,,,., dan garis-garis,,,, n. Kadang-kadang dngan praktis khususnya untuk alasan-alasan prhitungan, dapat mngganti G dngan suatu matriks.

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pariwisata di Surabaya dengan Menggunakan Teknologi WAP Okko Widyanputro ( ) Universitas Narotama Surabaya

Sistem Informasi Pariwisata di Surabaya dengan Menggunakan Teknologi WAP Okko Widyanputro ( ) Universitas Narotama Surabaya 1 Sist Inforasi Pariwisata di Surab dngan Mngguna Tknologi WAP Okko Widyanputro (04204055) Univrsitas Narotaa Surab Surab iliki bracaaca obyk pariwisata yang narik prhatian para wisatawan, baik wisatawan

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5 (Skripsi) Olh SITI FATIMAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI Pada bab ini akan dipaparkan scara singkat tntang gambaran umum kbradaan sklompok mahasiswa pada sbuahindkos ataupmondokan

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah

Lebih terperinci