EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL"

Transkripsi

1 EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN ETODE DIALLEL Hruna Tanty athmatics & Statistics Dpartmnt, School of Computr Scinc, Binus Univrsity Jl. K. H. Syahdan No. 9 Palmrah Jakarta Barat hrunatanty@yahoo.com ABSTRACT Corn is on of th plants that popl us for food. Thrfor, to obtain a suprior maiz crop a rsarch is rquird. Th formation of hybrid maiz varitis can b cratd through a sris of crosss among ttua (th parnt plant). This rsarch is conductd for slcting ttua which can giv good rsults basd on tsting th gnral affinity and spcific affinity with Dialll analysis. Gnral affinity indicats th suitability lvl of an ldr for various crossing partnrs. Whil spcial affinity indicats a spcific lvl of suitability partnr. Th data of gnral affinity and spcific affinity tst is obtaind from th rsults of crossbrding xprimnts using svn ttuas. To hold a fastr and a mor accurat analysis in calculating th gnral affinity and affinity cross plants, w us a computr systm. Kywords: hybrid, Dialll analysis, gnral affinity, spcial affinity ABSTRAK Jagung adalah salah satu tanaman yang digunakan sbagai bahan pangan olh masyarakat. Olh karna itu, untuk mndapatkan tanaman jagung yang unggul prlu diadakan pnlitian. Pmbntukan varitas jagung hibrida dapat dihasilkan mlalui srangkaian prsilangan di antara ttua (induk). Pnlitian dilakukan untuk pmilihan ttua yang dapat mmbrikan hasil yang baik brdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus dngan mtod analisis Dialll. Daya gabung umum mnunjukkan tingkat kssuaian suatu ttua trhadap brbagai pasangan prsilangan. Sdangkan daya gabung khusus mnunjukkan tingkat kssuaian pasangan yang spsifik. Data uji daya gabung umum dan khusus tlah dilakukan dari hasil prcobaan prsilangan yang mnggunakan 7 ttua. Untuk mmprcpat dan mnghasilkan analisis yang akurat dalam mnghitung daya gabung umum dan daya gabung khusus prsilangan tanaman digunakan sistm komputr. Kata kunci: hibrida, analisis Dialll, daya gabung umum, daya gabung khusus Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1099

2 PENDAHULUAN Indonsia mrupakan ngara yang brpnduduk padat dan sbagian kbutuhan pangannya dipnuhi mlalui budidaya prtanian. Salah satu hasil prtanian yang banyak digunakan sbagai makanan pokok olh masyarakat Indonsia adalah jagung. Untuk mnmukan suatu tanaman unggul, maka prlu dicari tknologi pningkatan produktivitas tanaman mlalui srangkaian pnlitian. Dalam pnlitian ini akan dianalisis hasil prsilangan tanaman jagung mlalui modl Dialll brbasis komputr untuk mnjawab prmasalahan: Apakah ada varitas jagung yang unggul brdasarkan Daya Gabung Umum dan Daya Gabung Khusus? Adapun tujuan pnlitian ini adalah: (1) mmprolh varitas jagung yang unggul dari hasil prsilangan tanaman jagung; (2) mmprcpat sistm prhitungan analisis data hasil pnlitian agar pnliti dapat mngambil kbijakan scara cpat dan tpat; (3) mndapatkan pasangan prsilangan jagung yang mnghasilkan varitas unggul. Tinjauan Pustaka Dskripsi Jagung Jagung mrupakan tanaman smusim dtrminan, dan satu siklus hidupnya dislsaikan dalam hari. Paruh prtama dari siklus mrupakan tahap prtumbuhan vgtatif dan paruh kdua untuk prtumbuhan gnratif. Tanaman jagung trmasuk famili rumput-rumputan dari subfamili myada. Dua famili yang brdkatan dngan jagung adalah tosint dan tripsacum yang diduga mrupakan asal dari tanaman jagung. Tosint brasal dari ksiko dan Guatmala sbagai tumbuhan liar di darah prkbunan jagung. Jagung mmiliki akar srabut dngan tiga macam akar, yaitu (a) akar sminal, (b) akar advntif, (c) akar kait atau pnyangga. Akar sminal adalah akar yang brkmbang dari radikula dan mbrio. Akar advntif adalah akar yang smula brkmbang dari buku di ujung msokotil, kmudian st akar advntif brkmbang dari tiap buku scara brurutan dan trus k atas antara 7-10 buku, smuanya di bawah prmukaan tanah. Akar kait atau pnyangga adalah akar advntif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas prmukaan tanah. Prkmbangan akar jagung trgantung pada varitas, pngolahan tanah, fisik dan kimia tanah, kadaan air tanah, dan pmupukan. Tanaman jagung mmpunyai batang yang tidak brcabang, brbntuk silindris, dan trdiri atas sjumlah ruas dan buku ruas. Batang mmiliki tiga komponn jaringan utama, yaitu kulit (pidrmis), jaringan pmbuluh (vaskulr bundls), dan pusat batang (pith). Vaskulr bundls trtata dalam lingkaran konsntris dngan kpadatan bundls yang tinggi, lingkaran-lingkaran mnuju pricarp dkat pidrmis. Kpadatan bundls brkurang bgitu mndkati pusat batang. Konsntrasi vaskulr bundls yang tinggi di bawah pidrmis mnybabkan batang tahan rbah. Daun trdiri atas hlaian daun, ligula, dan plpah daun yang rat mlkat pada batang. Jumlah daun sama dngan buku batang. Jumlah daun umumnya brkisar antara hlai. Tanaman jagung di darah tropis mmpunyai jumlah daun rlatif lbih banyak dibanding di darah briklim sdang (Paliwal, 2000). Lbar hlai daun dikatgorikan mulai dari sangat smpit (<5cm), smpit (5,1-7 cm), sdang (7,1.-9 cm), lbar (9,1-11 cm), hingga sangat lbar (>11cm). Bntuk ujung daun brbda, yaitu runcing, runcing agak bulat, bulat agak tumpul, dan tumpul. Brdasarkan ltak posisi daun trdapat dua tip daun jagung, yaitu tgak (rrct) dan mnggantung (pndant). Jagung disbut juga tanaman brumah satu karna bunga jantan dan btinanya trdapat dalam satu tanaman. Bunga btina, tongkol, muncul dari aksila tajuk. Bunga jantan brkmbang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pmanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dngan panjang hingga 30.5 cm atau lbih shingga kluar dari ujung klobot. Panjang rambut jagung brgantung pada panjang tongkol dan klobot ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011:

3 Pnyrbukan pada jagung trjadi bila srbuk sari dan bunga jantan mnmpl pada rambut tongkol. Hampir 95% dari prsarian trsbut brasal dari srbuk tanaman lain, dan hanya 5% yang brasal dari srbuk tanaman sndiri. Olh karna itu, tanaman jagung disbut tanaman brsari silang, dimana sbagian bsar dari srbuk sari brasal dari tanaman lain. Trlpasnya srbuk sari brlangsung 3-6 hari, brgantung pada varitas, suhu, dan klmbaban. Pnyrbukan slsai dalam jam dan biji mulai trbntuk ssudah hari. Stlah pnyrbukan, warna rambut tongkol brubah mnjadi coklat dan kmudian kring. Tanaman jagung mmpunyai satu atau dua tongkol, trgantung varitas. Tongkol jagung yang trltak pada bagian atas umumnya lbih dahulu trbntuk dan lbih bsar dibanding yang trltak pada bagian bawah. Stiap tongkol trdiri atas baris biji yang jumlahnya slalu gnap. Biji jagung trdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pricarp, brupa lapisan luar yang tipis, brfungsi mncgah mbrio dari organism pganggu dan khilangan air. (b) ndosprm, sbagai cadangan makanan, mncapai 75% dari bobot biji yang mngandung 90% pati dan 10% protin, minral, minyak, dan lainnya; dan (c) mbrio (lmbaga), sbagai miniatur tanaman yang trdiri atas plamul, akar radikal, scutlum, dan koloptil (Hardman and Gunsolus, 1998). Pmbntukan Varitas Jagung Hibrida Tanaman jagung mmpunyai komposisi gntik yang sangat dinamis karna cara pnyrbukan bunganya mnyilang. Varitas hibrida mrupakan gnrasi prtama hasil prsilangan antara ttua brupa galur inbrida. Varitas hibrida dapat dibntuk pada tanaman mnyrbuk sndiri maupun mnyrbuk silang. Pada awal pnggunaan jagung hibrida, varitas yang dilpas adalah hibrida silang puncak ganda, namun skarang lbih banyak hibrida silang tunggal. Varitas hibrida mrupakan gnrasi prtama (F1) hasil prsilangan antara ttua brupa galur inbrida atau varitas brsari bbas yang brbda gnotyp. Hal yang prlu dilakukan dalam pmuliaan varitas hibrida adalah pmbuatan galur inbrida, yakni galur ttua yang homozigot mlalui silang dalam (inbrding) pada tanaman mnyrbuk silang. Dalam pmbuatan varitas hibrida dua galur yang homozigot disilangkan dan diprolh gnrasi F1 yang htrozigot, kmudian ditanam sbagai varitas hibrida. Trdapat tiga langkah dalam pmbntukan varitas hibrida: (1) mmbntuk galur inbrida, scara normal dngan mlakukan bbrapa gnrasi silang dalam (inbrding) pada spcis tanaman mnyrbuk silang; (2) mnilai galur inbrd brdasarkan uji daya gabung umum dan daya gabung khusus untuk mnntukan kombinasi-kombinasi varitas hibrida; (3) mnyilangkan pasangan galur murni yang tidak brkrabat untuk mmbntuk varitas hibrida F1. Trdapat bbrapa jnis jagung hibrida, yaitu silang puncak, silang tunggal, dan silang ganda. Hibrida silang ganda mmiliki hasil lbih rndah dan fnotip tanaman kurang sragam dibandingkan dngan silang tunggal. Hibrida silang tunggal mmiliki hasil dan daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Hibrida silang tiga jalur dan modifikasi silang tunggal lbih banyak dipasarkan. Untuk mmbuat silang ganda diprlukan dua hibrida silang tunggal dari mpat galur inbrida yang brbda dan hasilnya tinggi. Untuk pmbntukan hibrida silang tiga jalur diprlukan satu hibrida silang tunggal dan satu inbrida. Rancangan Acak Klompok Lngkap Rancangan acak klompok lngkap mrupakan salah satu rancangan prcobaan yang paling luas digunakan dalam pnlitian prtanian. Kadang-kadang mungkin untuk mmbuat asumsi bahwa tidak ada prbdaan rciprocals (prsilangan kbalikannya). Di dalam bbrapa kasus tidak akan Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1101

4 diprlukan untuk mmbuat prsilangan rciprocals. Kmudian ttua dan 1 st dari F1 dianalisis. Dngan n ttua (induk), total masukkan untuk dianalisis di dalam mtod ini adalah {n(n+1)}/2 Ada bbrapa langkah yang dilakukan di mtod ini mnurut Singh dan Chaudhary (1979). Prtama, mnganalisis prbdaan nyata dari gnotip, dngan cara mnghitung jumlah kuadrat dan mmbuat anova. Pnting untuk diingat bahwa untuk stiap ulangan trdapat satu pngamatan. Ini mnunjukkan bahwa variabl total bisa diklompokkan k dalam komponn sprti ulangan, prlakuan, dan ror. Langkah-langkah untuk mnduga jumlah kuadrat yaitu sprti mmbuat anova di dalam rancangan acak klompok lngkap. Kdua, mmbuat analisis daya gabung dngan mnduga jumlah kuadrat. Hitung jumlah kuadrat daya gabung umum dngan 1 ( ) 2 4 Y.. i. Yii Y (Gca)= n n Rancangan Acak Klompok Lngkap Rancangan acak klompok lngkap mrupakan salah satu rancangan prcobaan yang paling luas digunakan dalam pnlitian prtanian. Kadang-kadang mungkin untuk mmbuat asumsi bahwa tidak ada prbdaan rciprocals (prsilangan kbalikannya). Di dalam bbrapa kasus tidak akan diprlukan untuk mmbuat prsilangan rciprocals. Kmudian ttua dan 1 st dari F1 dianalisis. Dngan n ttua (induk), total masukkan untuk dianalisis di dalam mtod ini adalah {n(n+1)}/2 Ada bbrapa langkah yang dilakukan di mtod ini mnurut Singh dan Chaudhary (1979). Prtama, mnganalisis prbdaan nyata dari gnotip, dngan cara mnghitung jumlah kuadrat dan mmbuat anova. Pnting untuk diingat bahwa untuk stiap ulangan trdapat satu pngamatan. Ini mnunjukkan bahwa variabl total bisa diklompokkan k dalam komponn sprti ulangan, prlakuan, dan ror. Langkah-langkah untuk mnduga jumlah kuadrat yaitu sprti mmbuat anova di dalam rancangan acak klompok lngkap. Kdua, mmbuat analisis daya gabung dngan mnduga jumlah kuadrat. Hitung jumlah kuadrat daya gabung umum dngan 1 ( ) 2 4 Y.. i. Yii Y (Gca)= n n Kmudian hitung jumlah kuadrat daya gabung khusus dngan (Sca) = Y ( Y. + Y ) + Y.. ij n+ 2 i iii ( n+ 1)( n+ 2) Slanjutnya, hitung jumlah kuadrat galat dngan galat = S.S galat/ r Tabl 1 Anova Gca dan Sca Sumbr (Sourc) Db (df) Varians (Varianc) Fhitung DGU (GCA) n-1 g g / DGK (SCA) n(n-1)/2 / s s 1102 ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011:

5 Galat (Error) (r-1)(1/2 n(n+1)-1) F hitung = g / mngikuti sbaran F dngan drajat bbas pmbilang sbsar n-1 dan drajat bbas pnybut sbsar (t-1)(r-1). Jika nilai F hitung lbih bsar dari F α,db1,db2 maka hipotsis nol ditolak dan brlaku sbaliknya. F hitung = s / mngikuti sbaran F dngan drajat bbas pmbilang sbsar r-1 dan drajat bbas pnybut sbsar (t-1)(r-1). Jika nilai F hitung lbih bsar dari F α,db1,db2 maka hipotsis nol ditolak dan brlaku sbaliknya. Ktiga, mnduga fk daya gabung umum dan daya gabung khusus. 1 2 Efk Daya gabung umum = g n = ( Yi. Yii) Y.. n n Efk daya gabung umum mnunjukkan tingkat kssuaian suatu ttua trhadap brbagai pasangan prsilangan. 1 2 Efk daya gabung khusus = S = Y ( Y. + Y + Y. + Y ) + Y ij ij.. n+ 2 i ii j ij ( n+ 1)( n+ 2) Efk daya gabung khusus mnunjukkan tingkat kssuaian pasangan yang spsifik. ETODE Data yang dikumpulkan adalah data prtumbuhan dan hasil biji dari prsilangan jagung dari 7 ttua. Data yang dikumpulkan jnis yaitu bobot 200 butir, tinggi tanaman, umur bunga jantan, umur bunga btina, hasil jagung, dan umur pann. Data dikumpulkan dari prcobaan yang dilaksanakan di lapang di Bogor. Prcobaan dilaksanakan dalam rancangan acak klompok dngan 28 prlakuan dalam 3 ulangan. Tknik analisis data yang digunakan untuk mlihat tanaman jagung manakah yang mnghasilkan prsilangan trbaik adalah analisis Dialll. Data-data yang didapat dari obsrvasi lapangan kmudian diolah dan disusun sdmikian rupa, shingga didapat hasil rata-ratanya. Stlah didapat hasil rata-ratanya kmudian mncari Anova stiap data prsilangan jagung yang mnggunakan prinsip rancangan acak klompok. Dilanjutkan dngan mnghitung Anova daya gabung umum dan daya gabung khusus, dan kmudian mnduga fk daya gabung umum dan daya gabung khususnya. HASIL DAN PEBAHASAN Data Karaktristik Tanaman Jagung Hasil Prsilangan Data yang tlah brhasil dikumpulkan olh pnulis di BB BIOGEN diprolh hasil prsilangan antara 7 jnis tanaman jagung dalam hal umur pann, hasil jagung, umur bunga btina, umur bunga jantan, tinggi tanaman, dan bobot 200 butir yang diulang sbanyak 3 klompok (Tabl 2). Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1103

6 Tabl 2. Rata-Rata Karaktristik Tanaman Jagung Hasil Prsilangan Ttua Ttua Bobot 200 Tinggi Umur Bunga Umur Bunga Hasil Umur Jantan Btina Butir tanaman Jantan Btina jagung Pann A A B A C A D A E A F A G A B B C B D B E B F B G B C C D C E C F C G C D D E D F D G D E E F E G E F F G F G G Dari Tabl 2 dinyatakan bahwa: (1) rata-rata trbsar data bobot 200 butir dari prsilangan jagung yaitu 78 gram yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan Fdngan ttua btina C. Ratarata trkcil data itu yaitu yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan E dngan ttua btina E; (2) rata-rata trbsar data tinggi tanaman dari prsilangan jagung yaitu yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan D dngan ttua btina A. Rata-rata trkcil data itu yaitu yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina C; (3) Rata-rata trbsar data umur bunga jantan dari prsilangan jagung yaitu 70 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina A. Rata-rata trkcil data itu yaitu 53 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina F; (4) rata-rata trbsar data umur bunga btina butir dari prsilangan jagung yaitu 75 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan E dngan ttua btina A. Rata-rata trkcil data itu yaitu 55 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina F; (5) rata-rata trbsar data hasil jagung dari prsilangan jagung yaitu 2.4 yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina B. Rata-rata trkcil data itu yaitu 0.29 yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina C; (6) rata-rata trbsar data umur pann dari prsilangan jagung yaitu yang dihasilkan dari hasil prsilangan ttua jantan F dngan ttua btina C. Rata-rata trkcil data itu yaitu yang dihasilkan dari prsilangan ttua jantan B dngan ttua btina B dan dari prsilangan ttua jantan C dngan ttua btina C. Anova Efk Daya Gabung Umum Dan Daya Gabung Khusus Brikut data anova daya gabung umum dan daya gabung khusus (Tabl 3) ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011:

7 Tabl 3 Anova Gca Dan Sca Bobot 200 Butir Sourc d.f. JK..S. F Gca 6 185,47 30,91 1,30 Sca ,47 62,07 2,61 Error ,78 23,77 Total Dari Tabl 3 dinyatakan sbagai brikut: Prtama, Fhitung Gca = 1.30 dari bobot 200 butir lbih kcil dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan tidak ada prbdaan daya gabung umum di antara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 2.61 dari bobot 200 butir lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Kdua, Fhitung Gca =10.14 dari tinggi tanaman lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum diantara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = 7.10 tinggi tanaman; lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = 1.754, shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Ktiga, F hitung Gca = 3 umur bunga jantan lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum diantara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = umur bunga jantan lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus di antara prsilangan ttua. Kmpat, F hitung Gca = 3.89 umur bunga btina lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum di antara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = umur bunga btina lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Klima, F hitung Gca = 1.36 hasil jagung lbih kcil dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan tidak ada prbdaan daya gabung umum diantara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = hasil jagung lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. Knam, F hitung Gca = 3.37 umur pann lbih bsar dari F (0.05,6,54) tabl =2.272 shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung umum di antara prsilangan ttua. Sdangkan F hitung Sca = hasil jagung lbih bsar dari F (0.05,21,54) tabl = shingga dapat dikatakan ada prbdaan daya gabung khusus diantara prsilangan ttua. PENUTUP Ksimpulan Dari hasil pmbahasan hasil prsilangan tanaman jagung yang mliputi bobot 200 butir, tinggi tanaman, umur bunga jantan, umur bunga btina, hasil jagung, dan umur pann dngan mtod dialll pada dapat disimpulkan sbagai brikut: Prtama, data bobot 200 butir tanaman jagung mnunjukkan ttua F mmiliki Daya gabung umum (Gca) yang trbsar, dan gca yang trkcil didapat dari ttua E. Daya gabung khusus (Sca) Evaluasi Daya Gabung... (Hruna Tanty) 1105

8 trbsar didapat dari prsilangan ttua 2 dngan 6, dan Sca yang trkcil dari hasil prsilangan ttua B dngan D. Kdua, dari data hasil prsilangan tinggi tanaman jagung, Gca yang trbsar adalah dari ttua F, dan gca yang trkcil yang didapat dari ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua A dngan C, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua D dngan E. Ktiga, data umur bunga jantan tanaman jagung mnyatakan bahwa Gca yang trbsar adalah yang didapat dari ttua A, dan Gca yang trkcil adalah yang didapat dari ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua B dngan F, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua E dngan G. Kmpat, Gca umur bunga btina tanaman jagung trbsar didapat dari ttua A, dan Gca yang trkcil didapat dari ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua B dngan C, dan Sca yang trkcil yang didapat dari hasil prsilangan ttua D dngan F. Klima, hasil biji tanaman jagung yang diprolh dari ttua A dan B mmiliki Gca trbsar dan yang trkcil dari ttua F. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua C dngan D, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua E dngan G. Knam, Gca umur pann tanaman jagung trbsar didapat dari ttua A, dan Gca yang trkcil didapat dari ttua B dan ttua C. Sca trbsar didapat dari prsilangan ttua B dngan F, dan Sca yang trkcil didapat dari hasil prsilangan ttua D dngan E. Saran Di bawah ini adalah bbrapa saran untuk pngmbangan slanjutnya: (1) brdasarkan nilai daya gabung umum, untuk kprluan prsilangan dapat mnggunakan ttua 6 untuk karaktr bobot 200 butir dan tinggi tanaman; (2) apabila karaktr umum brbunga btina dan jantan juga umur pann mnjadi prhatian utama, ttua 1 dapat digunakan sbagai salah satu induk dari prsilangan; (3) untuk karaktr hasil jagung, ttua 1 dan 2 dapat digunakan sbagai induk prsilangan. DAFTAR PUSTAKA Hardman, L. L. & Gunsolus, J. L. (1998). Corn Growth and Dvlopmnt & anagmnt Information for Rplant Dcisions. N Extnsion Srvic. innsota: Univrsity of innsota. Paliwal, R. L. (2000). Tropical aiz orphology. Tropical aiz Improvmnt and Production, p Rom: Food and Agricultur Organization of th Unitd Nations. Singh, R. K. & Chaudhary, B. D. (1979). Biomtrical thods in Quantitativ Gntic Analysis, (2 nd d.). Nw Dlhi: Kalyani ComTch Vol.2 No. 2 Dsmbr 2011:

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan penelitian Untuk melakukan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 3.1 Untuk metode Diallel, variabel bebasnya adalah

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi Pngkajian Pngmbangan Modl Pabrikasi Pupuk Organik: Studi Kasus di i Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Agus Ruswandi Badan Prncanaan Pmbangunan Darah Provinsi Jawa Barat Jl. Ir. H Juanda No 278- Bandung 40132

Lebih terperinci

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan) Dpt. Statistika IPB, 0 Transormasi Pubah Acak Lanjutan B. Mtod Pnggantian Pubah Mtod ini mrupakan pngmbangan dari mtod ungsi sbaran. Misalkan diktahui kp bagi p.a. adalah x. Jika didinisikan p.a. lainna

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

untuk Kata Kunci : Fourier, DFT, FFT, Spektrum, Audio. (1)

untuk Kata Kunci : Fourier, DFT, FFT, Spektrum, Audio. (1) tod Pngurangan ampling dan Pnggunaan Banyak rkuni ampling Analia Tranormai ourir Digital pada Aplikai yang Brbai ikrokontrolr Eru Pupita Politknik Elktronika gri urabaya Intitut Tknologi puluh opmbr Kampu

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES Latihan, small sidd gams, komponn biomotor... (Jaya Adi Praptama) 1 PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KOMPONEN BIOMOTOR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci