Pengaruh Gamma Ray terhadap Evaluasi Porositas Batuan Menggunakan Pengukuran Well Log

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Gamma Ray terhadap Evaluasi Porositas Batuan Menggunakan Pengukuran Well Log"

Transkripsi

1 Jurnal ILMU DSR, Vol. 15 o., Juli 014: Pngaruh Gamma Ray trhadap Evaluasi Porositas Batuan Mnggunakan Pngukuran Wll Log Influnc of th Gamma Ray towards Porosity Evalution of th Rocks Using Wll Log Masurmnt Puguh Hiskiawan Jurusan Fisika FMIP Univrsitas Jmbr BSTRCT Wll Log mthod is on of th gophysics mthods usd to xamin rock structur undr arth surfac. This rsarch is studid by using utilizing influnc of th gamma ray to physical paramtr on wll log masurmnt. This rsarch is xplaind to compar th masuring data with som physical paramtrs. Th rsults shown that th rock dnsity was about g/cc, th rock porosity was round g/cc, whras th rsistivity has Ωm to 60 Ωm. ll thos vaiabls wr masurd at sam dpth ft. Furthrmor, th slf potntial valu was th highst ngativly. Th rsult from physical paramtr providd maning about anomaly positivly of hydrocarbon xisting. Kywords: Wll Log, gamma ray, hydrocarbon PEDHULU Pngukuran wll log slalu brkaitan dngan sumur ksplorasi. ktivitas pada pngukuran wll log ini dinamakan logging. Hasil dari pngukuran wll log dapat mmbrikan informasi tntang paramtr paramtr fisis dari batuan yang ada pada sumur tsbut, shingga dapat digunakan untuk mngidntifikasi lapisan lapisan batuan yang brpotnsi sbagai tmpat minyak atau gas brkumpul (rsrvoar). Dari valuasi formasi, kita dapat mngtahui cadangan hidrokarbon yang ada pada rsrvoar trsbut. Pada praktknya, pngukuran wll log di lapangan tidak jarang mnmui kndala-kndala yang mngakibatkan gagalnya pross pngukuran, hal ini brakibat kurang lngkapnya data yang dimiliki olh suatu sumur. Ktidaklngkapan data ini akan mngakibatkan ksalahan pada valuasi formasi yang slanjutnya akan mnghasilkan intrprtasi dan prkiraan cadangan hidrokarbon yang salah (Tlford, 1976). Untuk mngatasi ktidaklngkapan data pada sumur xplorasi, dilakukan pngamatan paramtrparamtr fisis trhadap masukan Gamma Ray. Pngamatan ini mrupakan aktivitas yang lbih fktif mmcahkan prsoalan-prsoalan komplk dalam ptrofisika. Evaluasi porositas formasi batuan adalah pnntuan paramtr fisis antara pngaruh gamma ray pada kdalaman yang trjangkau dngan rsisitivitasnya, dnsitas, dan porositas batuannya srta sbaran potnsial dan rsistivitas pada darah sumur ksplorasi. Dari pngolahan data paramtr fisis kita dapat mngtahui kualitas rsrvoar yang kita punya. Pada tahap prtama dari pnlitian ini akan dilihat sbaran potnsial formasi sumur ksplorasi dari data yang diprolh hubungan antara gamma ray dngan rsistivitas, dnsitas dan porositas. Kbradaan datadata paramtr fisis trsbut dapat diktahui dari pola atau trnd yang trjadi pada sumur ksplorasi yang diuji. Tujuan dari kgiatan pnlitian ini adalah mngintprtasi kbradaan hubungan gamma ray dngan bbrapa paramtr fisis yang akan diktahui sbaran pola atau trnd dari kandungan hidrokarbon yang trjadi di sumur ksplorasi. Porositas didfinisikan sbagai rasio antara ruang pori pada batuan dngan volum total batuan. Biasanya diksprsikan dalam satuan prsn (%). Porositas fktif adalah bagian ruang pori-pori yang diisi fluida yang tidak trikat olh clay. Sdangkan porositas total adalah ruang pori-pori yang trisi olh fluida baik yang trikat olh clay maupun yang tidak trikat olh clay. Pada formasi rnggang (unconsolidatd formation) bsarnya porositas trgantung pada distribusi ukuran butiran, tidak pada ukuran butiran mutlak. Porositas akan mnjadi tinggi antara 0,35-0,4 g/litr jika smua butirannya mmpunyai ukuran yang hampir sama, slanjutnya mnjadi rndah jika ukuran butiran brvariasi shingga butitan yang kcil akan mngisi ruang pori diantara butiran yang lbih bsar. Kmudian pada porositas yang lbih rndah partikl-partikl batuan umumnya brgabung brsama matrial yang mngandung silika atau zat kapur, mnghasilkan formasi rapat (consolidatd formation) dngan porositas mndkati nol. (Harsono, di. Oktobr 1994). Porositas diukur dngan mnggunakan sonic, dnsity, dan nutron. Porositas dirprsntasikan dalam Journal hompag:

2 104 Pngaruh gamma ray... (Hiskiawan) bntuk simbol Yunani φ atau PHI dngan ditambahkan awalan atau akhiran yang mnunjukkan tip porositas trtntu. Misalnya, DPHI atau PHID untuk dnsity porosity. da tiga jnis porositas dalam log, yaitu sonic porosity, dnsity porosity, dan nutrondnsity porosity (squit, 198), (Biglow, Jun 1995) + D D gas (1) + D D fluida / minyak () ρ ma ρb DE ρ ma ρ f (3) Dimana : φ PHI (nutron porosity) φ DE φ D porositas dnsity ρ ma dnsitas matriks (gr/cm 3 ) ρ f dnsitas fluida (gr/cm 3 ) ρ b RHOB bulk dnsity (gr/cm 3 ) da tiga jnis pngurkuran porositas yang umum digunakan dibidang ksplorasi saat ini, yaitu Sonik, Dnsitas, dan utron. ama-nama ini brhubungan dngan bsaran fisika yang dipakai dimana pngukuran itu dibuat shingga timbulah istilah-istilah Porositas Sonik, Porositas Dnsitas, dan Porositas utron. Pnting untuk disadari bahwa porositas-porositas ini bisa tidak sama antara satu dngan yang lain atau tidak bisa mwakili Porositas yata. Ini disbabkan karna alat-alat itu tidak mmbaca porositas scara langsung. Porositas didapat dari sjumlah intraksi fisika di dalam lubang bor. Hasil intraksi didtksi dan dikirim k prmukaan barulah porositas dijabarkan. Prinsip pngukuran wll log mnurut tori fisika nuklir, bila sinar gamma tnaga tinggi ditmbakkan k suatu bahan ada tiga jnis intraksi yang mungkin trjadi, yaitu: 1) gjala fotolistrik, bila nrgi mulamula E < 100 KV; ) hamburan Compton, bila nrgi mula-mula 75 kv < E < MV; 3) produksi kmbar, bila nrgi mula-mula E > 1, MV. lat LDT dirancang untuk mmbrikan tanggapan trhadap gjala fotolistrik dan hamburan compton dngan cara mmilih sumbr radioaktif yang mmproduksi sinar gamma dngan tingkat tnaga antara 75 KV dan MV, misalnya bahan Csium-137 yang mmpunyai puncak tnaga sinar gamma pada 66 KV. Gambar 1. (a) produksi kmbar; (b) hamburan Compton; (c) gjala fotolistrik (sumbr : Schlumbrgr. 1989) Sinar gamma mmpunyai sifat yang dual artinya pada suatu saat dapat mnampilkan sifat glombang dan pada saat yang lain dapat mnampilkan sifat partikl (foton). Pada kjadian hamburan compton, foton sinar gamma brtumbukan dngan lktron dari atom di dalam batuan. Foton akan khilangan tnaga karna pross tumbukan dan dihamburkan k arah yang tidak sama dngan arah awal, sdangkan tnaga foton yang hilang sbtulnya disrap olh lktron shingga lktron dapat mlpaskan diri dari ikatan atom mnjadi lktron bbas. diri dari ikatan atom mnjadi lktron bbas. Foton yang dihamburkan ini masih mampu mnumbuk kluar lktron-lktron dari atom-atom lain dalam pross tumbukan lanjutan sampai akhirnya foton yang sudah mlmah trsbut trsrap scara ksluruhan sbagai akibat dari gjala fotolistrik. Jumlah lktron yang ditabrakan atau trjadi pross mnumbuk kluar olh foton mrupakan fungsi dari tnaga foton dan jnis minral. Dnsitas yang diukur olh alat LDT sbagai akibat dari hamburancompton sbtulnya adalah dnsitas lktron (jumlah dari lktron prsatuan volum) akan ttapi slanjutnya dapat dicari hubungan antara dnsitas lktron dan dnsitas formasi. Kmbali pada konsp dasar fisika nuklir, bahwa : Brat atom (brat satu atom dari unsur) Z omor atom (jumlah proton dalam inti atom, atau jumlah lktron dalam satu atom stabil) Bilangan vogadro 6,0 x 10 3 Jumlah lktron dalam satu gram atom dinyatakan dalam lktron/gram-atom, shingga jumlah dari lktron pr gram dinyatakan sbagai :.Z (lktron-lktron) / (gram-atom) Jumlah lktron pr gram harus dikalikan dngan dnsitas formasi yang ssungguhnya untuk mndapatkan jumlah lktron pr cc, :

3 Jurnal ILMU DSR, Vol. 15 o., Juli 014: Z ρb Z ρ b (4) Dnsitas lctron ρ didfinisikan sbagai : ρ (5) Subsitusikan : Z ρ b ρ Didapat : ( Z % ρ & # ρ (6) b ' $ Z ρ ρ b jika 1 (7) Untuk minral umum dalam priminyakan, hubungan ini hampir slalu bnar. Shingga untuk sbagaian bsar formasi, dnsitas yang dibaca olh alat LDT apparnt dnsity - ρ a adalah kivaln dngan dnsitas yang sbnarnya. Langkah-lamgkah intprtasi adalah alat LDT mngirimkan pulsa-pulsa dari rangkaian lktronik sumbu panjang (LS) dan sumbu pndk (SS) k komputr diprmukaan. Pulsa-pulsa ditrima olh komputr dan dihitung pr intrval waktu disbut cacah diknal dngan CPS (Count Pr Scond), cacah ini nantinya digunakan untuk mnghitung dnsitas. Hubungan antara cacah dtktor sumbu panjang (LSCR) dan sumbu pndk (SSCR) dalam mnghitung dnsitas adalah : RHOB LS LS + B LS. log(lscr) RHOB SS SS + B SS. log(sscr) Konstanta dan B mrupakan fungsi dari gomtri alat, kkuatan sumbr radioaktif dan snsitivitas dtktor. Karna kdua faktor trakhir ini maka alat LDT prlu dikalibrasi stiap bulan atau stiap tujuh kali turun sumur. Paramtr lain yang dihitung pada prmukaan adalah : DRHO RHOB LS - RHOB SS dan RHOB RHOB LS ± DRHO Bila dnsitas formasi ρ b yang bnar tlah ditntukan, maka dapat dihitung porositasnya. Ktika mngukur dnsitas dari formasi, tidak hanya matriks formasi yang diukur, akan ttapi juga kadar cairan dalam ruang porinya. Karna dnsitas dari cairan formasi brbda dari dnsitas batuan, maka pmbacaan dnsitas dari formasi brpori tidak dngan pmbacaan dnsitas dari batuan yang sama tanpa ruang pori. Shingga bila LDT mngukur dnsitas formasi, nilai dari dnsitas yang diukur adalah trgantung pada dnsitas batuan, jumlah ruang pori matriks, dan dnsitas dari cairan pngisi ruang pori. Ini mncrminkan porositas, karna porositas dinyatakan sbagai ruang pori yang brisi cairan. Sblum porositas dapat ditntukan, harus diktahui trlbih dahulu dnsitas litologi dan dnsitas cairan yang trkandung dalam formasi. Untuk formasi brsih brpori dngan dnsitas batuan yang diktahui ρ ma diisi olh suatu cairan dngan dnsitas rata-rata ρ f, sdangkan ρ b adalah jumlah linir dari kontribusi dnsitas-dnsitas yang brurutan adalah : ρ b φ. ρ f + (1 - φ). ρ ma lat pngukur porositas slanjutnya adalah utron. lat ini disbut alat nutron trkompnsasi (Compnsatd utron Tool) atau disingkat CT. lat ini biasanya dikombinasikan dngan LDT dan Gamma- Ray, karna ktiga alat trsbut adalah alat nuklir dngan kcpatan logging yang sama dan kombinasi nutron-dnsitas akan mmbrikan valuasi litologi pintas dan indikator gas yang baik. Sblum alat CT diciptakan kita mngnal alat nutron SP (Sidwall utron Porosity tool) yang hanya mnggunakan satu dtktor phitrmal. lat CT yang baru dirancang untuk mmbrikan dua buah pngukuran porositas dari pross thrmal dan phitrmal. TEORI Dalam pnlitian ini digunakan mtod pngukuran wll log untuk mmbuat pranan gamma ray trhadap bbrapa paramtr fisis. Slanjutnya paramtr fisis trsbut digunakan sbagai data dalam pnganaliasaan formasi susmur ksplorasi. Stlah didapatkan bbrapa kssuaian paramtr fisis, slanjutnya dilakukan mapping rsistivitas dan potnsial untuk mndapatkan pola sbaran porositas pada lapangan sumur ksplorasi. Pnlitian ini brtmpat di salah satu sumur kplorasi sbuah prusahaan srvic minyak. Pada pnlitian ini, dilakukan tahapan krja sbagai brikut : 1. Raw data Raw data yang digunakan brupa kurva log dari lapangan yang sudah di digitalkan. Data digital agar lbih mudah untuk mnganalisa data trsbut. Brikut adalah data yang akan digunakan dalam prhitungan: - Gamma Ray (GR) - utron Porosity (PHI) - Dnsity (RHOB) - Tru Rsistivity (ILRT). Prsiapan data Data loading Data sumur yang sudah dipilih mmiliki format data *.LS (Log SCII Fil) yang sblumnya tlah trlbih dahulu dilakukan convrting data mnjadi format data intrnal softwar (*.log data). Journal hompag:

4 106 Pngaruh gamma ray... (Hiskiawan) Complting hadr information Langkah ini brdasarkan data sblumnya dngan mlngkapi data pada hadr log ssuai yang ada pada fild rport. Hal ini sangat pnting dilakukan karna bbrapa informasi yang ada dalam hadr log digunakan dalam pross prhitungan slanjutnya. 3. Data QC (Quality Control) Edit out non formation Pada pnlitian ini hanya akan dilakukan valuasi pada formasi sumur ksplorasi. Olh karna itu prlu dilakukan pmilihan data dari formasi dngan cara mmilih data hanya pada intrval kdalaman dari formasi dan dilakukan pmisahan ini dilakukan pada stiap sumur obsrvasi. Zonasi rsrvoar dan hidrokarbon Rsrvoar mrupakan zona yang prmabl. Untuk itu dalam pnntuan zona rsrvoar kita bisa mnganalisa log gamma ray (GR) dan log spontanous potntial (SP). Pada zona prmabl log GR akan mnunjukkan nilai yang rndah, sdangkan pada lapisan clay/shal log GR akan mnunjukkan nilai yang tinggi. Hal ini disbabkan pada lapisan clay/shal banyak dindapkan unsur radioaktif alam diantaranya uranium, potasium dan torium. Dflksi pada log SP mnunjukkan adanya lapisan yang prmabl. Dflksi log SP trgantung pada rsistivitas mud filtrat dan rsistivitas air formasi. pabila rsistivitas mud filtrat lbih bsar dari pada rsistivitas air formasi, pada batuan yang prmabl kurva SP akan mngalami dflksi k kiri (SP ngatif). Sdangkan apabila rsistivitas mud filtrat lbih kcil dibandingkan dngan rsitivitas air formasi, kurva SP akan mnunjukkan dflksi k kanan pada zona prmabl (SP positif). Pada darah shal, kurva SP tidak mngalami dflksi dikarnakan tidak adanya infiltrasi dari mud, shingga tidak ada bda potntial yang trjadi. Zonasi trhadap lapisan yang mngandung hidrokarbon dilakukan dngan mnganalisa kurva rsitivitas, PHI, dan RHOB. Hidrokarbon mmilki konduktivitas yang rndah, olh karna itu pada lapisan yang mngandung hidrokarbon kurva rsistivity akan mnunjukkan nilai yang tinggi. Sdangkan pada kurva PHI dan RHOB akan mngalami pnurunan nilai. Pada zona hidrokarbon kurva PHI dan RHOB akan mngalami sparasi (Rhob lbih kcil dari PHI) SP drift corrction Pada kura SP dilakukan korksi trhadap shal bas lin. Pada zona shal dianggap tidak trjadi bda potnsial shingga harga SP dianggap nol. SP drift corrction brtujuan untuk mngnolkan kurva SP pada zona shal. HSIL D PEMBHS Obyk dari pnlitian ini adalah di darah Ckungan Jawa Timur Ckungan trltak di sbaran pada ara lpas pantai k arah timur laut dan mrupakan rangkaian back-arc basin. Ckungan ini trbntuk pada saat tkanan brarah timur-barat pada akhir pra-trsir sampai awal trsir. ktifitas orognik slama akhir crtacous-ocn. Struktur yang nampak pada ckungan mrupakan hasil dari tiga pristiwa tktonik utama, yaitu aktivitas orognik pada middl-msozoic, aktivitas tktonik pada lat cratcous-ocn, dan aktivitas orognik pada plio-plistocn. Dua pristiwa prtama mnghasilkan konfigurasi basmnt mncakup trbntuknya formasi grabn, horst, dan blok patahan. Pristiwa trakhir pada plio-plistocn, mnghasilkan struktur formasi yang mnonjol brarah barat lauttnggara dan dprsi karah barat daya. Limston yang ditmukan di bbrapa tmpat dkat dngan bas dari formasi Tlisa. Outcrops ditmukan di bbrapa tmpat di skitar pgunungan. Ktbalan maksimum dari formasi batuan mncapai 00m, ttapi pada umumnya lbih tipis. Trdapat knampakan fasis trumbu karang yang massiv dan limston dngan butiran halus yang dindapkan di prairan yang lbih dalam. Formasi ini ada pada bagian awal dari Early Miocn. Pada zaman ini trjadi pndangkalan trhadap sbagian bsar dari ckunganckungan yang ada, shingga banyak trbntuk trumbu karang. Pada subsurfac, Batuan gamping hanya ditmukan pada darah palohighs dan spanjang tpian East Java Basin. Formasi ini tidak ditmukan pada darah rndahan dngan plapisan yang tbal pada grabn. Pada formasi ini banyak ditmukan kandungan foramainifra yang khas. Kurva rspon dibawah ini mnunjukkan hubungan prlakuan gamma ray dngan kdalaman sumur ksplorasi. Kdalaman sumur ksplorasi yang diknakan nutron gamma ray brkisar antara 3380 ft hingga 3480 ft. Gamma$Ray$(PI)$ 00" 180" 160" 140" 10" 100" 80" 60" 40" 0" 0" 3380" 3400" 340" 3440" 3460" 3480" Kdalaman$(Ft)$ Gambar. Kurva rspon nutron gamma ray dngan

5 Jurnal ILMU DSR, Vol. 15 o., Juli 014: Informasi yang didapatkan pada kurva rspon mnujukkan bahwa nutron gamma ray cndrung stabil pada kisaran 70 PI (mrican Ptrolum Institut). Pada awalnya kdalaman 3390 ft ft brkisar 80 PI, kmudian mlonjak tajam mncapai 180 PI di kdalaman 3415 ft, akan ttapi srta mrta mlorot tajam saat mnyntuh kdalaman 3417 ft hingga 340 ft diskitar 40 PI. Kadaan ini mnujukkan kbradaan anomali ngatif hidrokarbon. Slanjutnya pada kadaan kdalaman dari 340 ft hingga 3480 ft kisaran nutron gamma ray brada di 0 PI hingga 70 PI, dan smpat brada pada posisi 0 PI di kdalaman 345 ft. Informasi pgukuran nutron gamma ray yang dapat disimpulkan bahwa adanya kcndrungan anomali positif scara sragam ktika brada di kdalaman yang kstabilan nilai gamma ray yaitu skitar 340 ft 3470 ft. Prlakuan kgiatan pngukuran wll log mnggunakan nutron gamma ray mmbrikan bbrapa informasi paramtr fisis yang brhubungan dngan dnsitas, rsisitivitas dan porositas, kurva-kurva trsbut dapat dibntuk sprti brikut untuk mmbrikan informasi trhadap bbrapa paramtr fisis yang dapat diktahui. Gambar yang mnunjukkan hubungan prlakuan nutron gamma ray dngan dnsitas yang akan mmbrikan informasi bahwa krapatan batuan pada darah sumur ksplorasi brkisar pada,00 hingga,50 g/cc dngan prlakuan nutron gamma ray di antara 30 hingga 100 PI. Gambar 3. Prlakuan gamma ray batuan trhadap dnsitas Informasi yang dapat diktngahkan diatas adalah ksragaman krapatan batuan yang diklilingi olh garis mrah.akan mmbrikan informasi kbradaan hidrokarbon yang positif. Olh karna itu dari profil gambar diatas dapat dimunculkan gambar 4. Gambar hubungan dnsitas dngan kdalaman sumur ksplorasi pada gambar, smakin mnguatkan bahwa darah sumur ksplorasi mrupakan potnsi cbakan hidrokarbon. Hal ini dikarnakan ksragaman lithologi dnsitas atau krapatan batuan pada darah pnlitian,trutama pada kdalaman 340 ft 3470 ft. Kurva paramtr fisis yang slanjutnya brknaan dngan porositas batuan pada darah sumur ksplorasi. Gambar 4. Hubungan dnsitas batuan dngan Gambar 5. Prlakuan gamma ray trhadap porositas batuan Dari kisaran 30 PI sampai dngan 90 PI porositas batuan brada dalam klompok yang homogn di kisaran 0.09 mm hingga 0,5 mm. Ini mmbuktikan ksragaman batuan yang mmbrikan dampak bahwa batuan trsbut mrupakan batuan yang sragam dan mmbrikan informasi kbradaan positif anomali hidrokarbon. Shingga dapat dijlaskan lbih jauh kbradaan batuan dngan porositas batuan brada pada kdalaman yang srupa dngan informasi yang dibrikan olh dnsitas batuan. Gambar 5 yang mrupakan hubungan porositas batuan dngan kdalaman mnujukkan informasi pola atau kcndrungan porositas 0.09 mm hingga 0,5 mm brada pada posisi yang homogny sragam di kdalaman antara 340 ft hingga 3470 ft. Kdalaman ini mmbrikan informasi yang sama sprti yang ditunjukkan olh hubungan kdalaman dngan dnsitas batuan. Ini smakin mnguatkan bahwa darah kdalam trsbut mrupakan darah anomali hidrokarbon positif. Gambar 6. Hubungan porositas batuan dngan Journal hompag:

6 108 Pngaruh gamma ray... (Hiskiawan) Hasil yang didapatka dari paramtr fisis dnsitas dan porositas batuan tlah mmbrikan makna bahwa trdapat ksragaman pola atau trnd kbradaan anomali positif hidrokarbon di aral sumur ksplorasi. Untuk mmprkuat paramtr fisis diatas, maka prlakukan nutron gamma ray juga dapat di amati dari paramtr fisis rsistivitas batuan, dapat diamati pada gambar 6, dibawah ini : Gambar 9. Sbaran slf potntial di sumur ksplorasi ampak trlihat bahwa nilai potnsial mnujukkan nilai smakin bsar kngatifannya, yang brarti bahwa nilai ngativ yang paling kcil mrupakan darah anomali positif hidrokrabon dan smakin bsar kngatifannya mnujukkan kbradaan fluida murni. KESIMPUL D SR Gambar 7. Prlakuan gamma ray trhadap rsistivitas batuan Gambar 6 mnujukkan bahwa pada 30 PI hingga 90 PI brada pada kmisaran rsistivitas Ωm hingga 60 Ωm, maka darah trsbut mrupakan darah yang mmiliki konduktivitas yang tinggi dan mnujukkan kbradaan anomali positif dari hidrokarbon. Gambar 7 yang mnujukkan ksuaian aral kdalaman yang brkaitan dngan konduktivitas yang tinggi dapat diamati sbagai brikut: Sumur ksplorasi yang mmiliki kdalaman antara ft mndapatkan pngukuran wll log dngan mnggunakan prlakukan nutron gamma ray. Paramtr-paramtr fisis yang brkaitan dngan prlakuan trsbut yaitu, dnsitas, porositas dan rsisitivitas batuan mmbrikan informasi kbradaan anomali positif adanya hidrokarbon pada kdalaman ft. Paramtr dnsitas di kdalaman trsbut adalah,00,50 g/cc, sdangkan porositas batuan mmiliki nilai sbsar 0,09 0,5 mm, dan rsistivitas pada kdalaman trsbut adalah Ωm hingga 60 Ωm. Pada sbaran slf potntial ampak dngan jlas kbradaan anomali posisitf hidrokarbon dngan nilai kngatifan yang kcil daripada skitarnya Gambar 8. Hubungan rsistivitas batuan dngan Trlihat bahwa kdalaman yang ditunjukkan olh gambar 7 brkisar dari 340 ft hingga 3470 ft mrupakan darah dngan rsistivitas yang sragam yang mmbrikan informasi kbradaan anomali positif adanya hidrokarbon dan mmbrikan pnguatan bagi paramtr-paramtr fisis sblumnya. Paramtr-paramtr yang tlah mnujukkan kbradaan anomali positif hidrokarbon dapat diprtgas dngan sbaran potnsial yang brada diantara sumur ksplorasi dngan mnggunakan paramtr fisis slf potntial, ampak sbaran pada gambar brikut. DFTR PUSTK Harsono, Evaluasi Formasi dan plikasi Log. Schlumbrgr Oil Fild Srvic. Jakarta. Schlumbrgr Log Intrprtation Principls / pplications. Schlumbrgr Educational Srvics. Unitd Stats of mrica. Sudarmo, Yan Intrprtasi Data Log Opn Hol. Log Data Managmnt PT. Elnusa Gosains. Jakarta Tlford,W.M. dkk pplid Gophysics. Edisi kdua. Cambridg Univrsity Prss. London.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN : POSITRON, ol. II, No. 1 (1), al. 3-8 ISSN : 31-497 Pndugaan Potnsi Bijih Bsi Di Dsa Bulik Kcamatan Nanga Bulik Kabupatn Lamandau Kalimantan Tngah Dngan Mtod Gomagnt Joko Sampurno *) *) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) INFRASTRUKTUR STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th ) Study Of Changs In Th Charactristic Of Siuri Sand Du To Addition Of Nonplastic

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS

PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS PENURUNAN KADAR TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ZEOLIT-X SINTETIS DARI BATU PADAS Irwanda Pratama 1*, Lia Dstiarti 1, Nurlina 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Univrsitas Tanjungpura, Jln. Prof. Dr. H. Hadari

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM (AMARANTHUS HYBRIDUS L.) SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC 1) Maya Sukma

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 TEGSN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1 UNIT 10 RINSI GBUNGN OBJEKTIF : mplajari dan mmahami prinsip gabungan tgasan trus dan tgasan lntur, prkaitannya dngan bban sipi, strusnya mngira dan mlakar taburan tgasan

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA

KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA KINETIKA DAN THERMODINAMIKA ADSORBSI ORANGE DNA 13 DENGAN ADSORBEN KARBON AKTIF ARANG BATU BARA Kusmiyati 1, Virgita Dwi Rachmatika 2, Dnny Vitasari 3, Ahmad M Fuadi 4 1,2,3,4 Jurusan Tknik Kimia Univrsitas

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK PENGUJIAN IN VITRO BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycin max L. Mrr) TOLERAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN Polythyln Glikol (PEG) 6000 PADA MEDIA PADAT DAN CAIR Evika Sandi Savitri Staf Pngajar Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG Horizontal and Vrtical Dformation at Soft Land Ground blow Trial Embankmnt in Kndal, Kaliwungu,

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI

ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI ADSORPSI FENOL DALAM LIMBAH DENGAN ZEOLIT ALAM TERKALSINASI DENI SWANTOMO, NOOR ANIS KUNDARI, SATRIAWAN LUHUR PAMBUDI Skolah Tinggi Tknologi Nuklir-Badan Tnaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari P.O.Box 6101

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia Pngaruh Pngumuman Right Issu Trhadap Rturn Saham, Abnormal Rturn, Frkunsi Prdagangan, Volum Prdagangan, Risiko Saham dan Kapitalisasi Pasar Pada Prusahaan Proprty, Ral Estat and Building Construction yang

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4 ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG x u comparator MVV RMVV vcc rst vcc rst COUNTER IC 407 COUNTER IC 407 0 0 switch cntral N N2 N3 N4 switch cabang rlay rlay snsor snsor out put out put BLOCK RANGKAIAN RELA BLOCK RANGK TRANSDUCER AC AC

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci