METODE SIMPLEKS. Fitriani A/09/2009 Jurusan Pendidikan Matematika UPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE SIMPLEKS. Fitriani A/09/2009 Jurusan Pendidikan Matematika UPI"

Transkripsi

1 METODE SIMPLEKS A Bentu Standa Model Pogam Lnea Pelu dngatan embal bahwa pemasalahan model pogam lnea dapat meml pembatas-pembatas lnea yang betanda,,, dan peubah-peubah eputusannya dapat meupaan peubah nonnegatf, dapat pula peubah yang tda tebatas dalam tanda (unestted n sgn) Dalam menyelesaan pemasalahan pogam lnea dengan metode smples, bentu dasa yang dgunaan hauslah meupaan bentu standa, yatu bentu fomulas yang memenuh etentuan beut n: Seluuh pembatas lnea haus bebentu pesamaan dengan uas anan yang nonnegatf Seluuh peubah eputusan haus meupaan peubah nonnegatf Fungs tuuannya dapat beupa masmas atau mnmas Bebeapa hal yang dapat dlauan untu mengubah bentu pemasalahan pogam lnea yang belum standa e dalam bentu standa pemasalahan pogam lnea sesua dengan etentuan d atas adalah: ) Pembatas lnea (lnea onstant) a) Pembatas lnea betanda dapat dadan suatu pesamaan = dengan aa menambahan uas da pembatas lnea tu dengan sla vaable (peubah penambah) Sla vaable pada umumnya dgunaan untu mewal umlah elebhan uas anan pembatas lnea dbandngan dengan uas nya Pada pembatas lnea betanda, uas anan umumnya mewal batas etesedaan sumbe daya sedangan uas umumnya mewal penggunaan sumbe daya tesebut yang dbatas oleh bebaga egatan yang bebeda (peubah) da suatu model pogam lnea sehngga sla vaable dapat datan untu mewal umlah sumbe daya yang tda dpegunaan b) Pembatas lnea betanda dapat dadan suatu pesamaan = dengan aa menguangan uas da pembatas lnea tu dengan suplus vaable (peubah penambah negatf) Pada pembatas lnea betanda, uas anan umumnya mewal penetapan pesyaatan spesfas mnmum, sehngga suplus vaable dapat datan untu mewal umlah elebhan sesuatu dbandngan spesfas mnmumnya Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

2 ) uas anan da suatu pesamaan dapat dadan blangan nonnegatf dengan aa mengalan edua uas dengan d) Aah petdasamaan beubah apabla edua uas dalan dengan e) Pembatas lnea dengan petdasamaan yang uas nya beada dalam tanda mutla dapat dubah menad dua petdasamaan ) Peubah eputusan Suatu peubah eputusan yang tda tebatas dalam tanda dapat dnyataan sebaga dua peubah eputusan nonnegatf dengan menggunaan substtus: dmana dan Selanutnya substtus n haus dlauan pada seluuh pembatas lnea dan fungs tuuannya ) Fungs tuuan Walaupun pemasalahan model pogam lnea dapat beupa masmas atau mnmas, adang-adang dpeluan peubahan da satu bentu e bentu lannya Dalam hal n, masmas da suatu fungs adalah sama dengan mnmas da negatf fungs yang sama Seaa matemats dapat dnyataan sebaga beut: sama atnya dengan: B Metode Smples Pendahuluan masmuman mnmuman Metode smples meupaan posedu alaba yang besfat teatf, yang begea step by step, dmula da suatu tt estm pada daeah fsbel menuu e tt estm yang optmum Untu lebh memaham uaan selanutnya, beut n dbean pengetan da bebeapa temnolog dasa yang banya dgunaan dalam membaaan metode smples Untu tu, pehatan embal pemasalahan model pogam lnea dengan m pembatas lnea dan n peubah eputusan beut n: Masmuman bedasaan pembatas lnea: n n Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

3 Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata m n mn m m n n n n b b b,,,,,, dan pembatas tanda n,,,, Apabla ddefnsan: mn m m n n A ; n ; n ; b m b b b maa pembatas lnea da pemasalahan model pogam lnea pada pesamaan () dapat dnyataan dalam bentu mats: b A,, Veto b dnamaan veto pasyaat dan tanpa mennggalan genealsas boleh saa dasumsan tedapat elemen benla nonnegatf, aena suatu pembatas lnea pada pesamaan () dapat dalan dengan apabla dpeluan Veto dnamaan veto haga dan omponen e- atau dnamaan sebaga nla peubah Sepet telah demuaan sebelumnya bahwa dalam menyelesaan pemasalahan pogam lnea dengan metode smples, bentu dasa yang dgunaan hauslah meupaan bentu standa pogam lnea, dan langah petama yang dlauan untu mempeoleh bentu standa tesebut adalah dengan mengubah pembatas lnea betanda dan menad suatu pesamaan = dengan aa menambahan uas pembatas lnea dengan sla vaable atau menguang uas da pembatas lnea dengan suplus vaable Dengan deman apabla tedapat m pembatas lnea dmana sebanya g pembatas lnea dengan tanda " ", dan sebanya h pembatas lnea dengan tanda " ", maa dapat dnyataan bahwa tedapat h g n pembatas lnea dengan tanda "=" Apabla pembatas lnea e-p adalah betanda " " maa aan dpeoleh bentu standa: p p n n pn p p b 6 Apabla pembatas lnea e-q adalah betanda " " maa aan dpeoleh bentu standa: q q n n qn q q b 7

4 Pada pesamaan (6) tedapat sla vaable yatu dan pada pesamaan (6) n p tedapat suplus vaable yatu n q Sla vaable dan suplus vaable dapat dnyataan dalam bentu veto olom beut: dmana Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata s n n n g g h, n, n g adalah sla vaables dan,, n, 8 n g n g, n g h adalah suplus vaables, sehngga dengan adanya sla vaable dan suplus vaable pesamaan () dapat dnyataan sebaga: dmana adalah veto peubah poo (man vaable) dan I g O A O Ih s b 9 O O I, I meupaan mats satuan (mats denttas) dengan ode g dan h Pembatas tanda nonnegatf yang denaan pada tap peubah adalah g h, s Kaena adanya penambahan sla vaable dan suplus vaable maa fungs tuuan pada pesamaan () aan menad t dmana,,,, s n, n g n g t t s s (veto bas dengan g h omponen yang n g h beasal da g omponen da sla vaable dan h omponen da suplus vaable) Dengan adanya sla vaable dan suplus vaable maa pesamaan (), (), dan () dengan notas mats dapat dnyataan: Memasmuman: dengan pembatas lnea dmana I g O A A O Ih ; O O s t t s s A b dan ( dan s telah delasan sebelumnya) Setelah pemasalahan pogam lnea tebentu dalam bentu standa maa yang haus dlauan adalah:

5 Penyelesaan pesamaan smultan A b Selama mengeaan tahap, syaat ests nonnegatf dpenuh Mempeba nla fungs tuuan pada tap teas Contoh : Detahu pembatas lnea suatu pemasalahan pogam lnea: 8 Ubahlah pembatas lnea tesebut d atas sehngga menad bentu standa pogam lnea Jawab: Kaena pembatas lneanya betanda " " maa untu pembatas lnea pemasalahan pogam lnea d atas aan dtambahan sla vaable sehngga dpeoleh bentu standa: dmana,, Penyelesaan Dasa (Bas Soluton/Solus Bass) Pehatan suatu sstem pesamaan tesebut dapat dnyataan dalam bentu beut n: dmana a, A b pada pesamaan () Pesamaan a a NaN b, a, an adalah veto-veto atvtas yang meupaan veto olom pada mats A dengan ode m N dmana N n g h Pada pembahasan n dasumsan bahwa pesamaan () onssten Apabla umlah pembatas lnea adalah m sama dengan umlah peubah yatu N, dan A an m, maa pesamaan () mempunya penyelesaan tunggal yatu A b Apabla hal n tead maa pemasalahan pogam lnea tesebut tda mempunya solus optmal aena daeah fsbel (feasble egon) beupa satu tt Apabla N m dan ana N maa tedapat N m pesamaan pembatas lnea belebhan (edundant) yang pada pnspnya dapat dabaan, sehngga dpeoleh onds dmana pesamaan () mempunya penyelesaan tunggal Apabla untu pesamaan () dasumsan bahwa N m dan A m an seta tap peubah seaa tetap dasosasan beoesponden dengan veto olom a Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

6 Selanutnya apabla dplh m veto olom yang membentu mats A adalah bebas lnea dan N m peubah lan yang beoesponden dengan veto-veto yang tessa pada mats A mempunya nla nol, maa hmpunan m pesamaan smultan tu mempunya penyelesaan tunggal yang dnamaan penyelesaan dasa (solus bass/bas soluton) Untu tu m peubah da solus bass yang beasosas dengan m veto olom yang bebas lnea dnamaan peubah dasa (bas vaable/bv), sedangan N m peubah ssanya dnamaan peubah nondasa (nonbas vaable/nbv) yang umumnya dtetapan benla nol Apabla tedapat satu/lebh BV yang benla nol maa pemasalahan pogam lnea tesebut dnamaan degeneas (meosot) dan BV yang benla nol dnamaan peubah degeneas Untu lebh elasnya mengena solus bass pehatan defns beut Defns (Solus Bass) Solus bass untu A b adalah solus dmana tedapat masmal m peubah buan nol (peubah dasa/bv) Untu mempeoleh solus bass da A b maa sebanya N m peubah haus dbuat benla nol Peubah-peubah yang dnolan (dbuat benla nol) n dnamaan peubah non dasa (NBV) Selanutnya, dapatan nla da N N m m peubah lannya yang memenuh Defns (Solus Bass Fsbel) A b Ja seluuh peubah pada suatu solus bass benla nonnegatf, maa solus tu dnamaan solus bass fsbel (BFS) Sebelum lebh dalam membahas metode smple, telebh dahulu pehatan lustas beut n Contoh : Tentuan semua solus bass da pesamaan smultan Jawab: Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 6

7 Untu pesamaan d atas tedapat banyanya pesamaan yatu m dan banyanya peubah yatu n sehngga banyanya penyelesaan bass yang mungn ada sebanya 6 Kaena aan da solus bassnya maa tedapat m (BV) dan m n NBV Petama-tama ta melauan OBE maa dpeoleh: C C C C 7 7 C 7 7 solus dasanya yatu,,,,, sedangan BV adalah dan, atnya NBV adalah dan, Petama-tama ta melauan OBE maa dpeoleh: C C C C C Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 7

8 solus dasanya yatu,,,,,, sedangan BV adalah dan atnya NBV adalah dan, Solus bassnya dpeoleh,,,,,,, sedangan BV adalah dan atnya NBV adalah dan Solus bassnya dpeoleh,,,,,,, sedangan BV adalah dan Solus bassnya dpeoleh,,,,,,, sedangan BV adalah dan atnya NBV adalah dan atnya NBV adalah dan Pada saat memsalan NBV adalah dan, yang atnya BV adalah dan maa tda aan dpeoleh solus bass, hal n daenaan veto olom olom 8 tda bebas lnea 6 Oleh aena tu hanya tedapat solus bass da 6 solus bass yang mungn dan veto Untu mempelana pemahaman mengena solus bass maa eaan soal-soal beut n Tentuan solus bass da sstem pesamaan beut n dengan menggunaan opeas bas elemente (Gauss-Jodan) a) b) 8 Tentuan semua solus bass da masalah PL yang ada pada ontoh Tentuan semua solus bass da pembatas lnea masalah PL yang dbean dengan telebh dahulu mengubah masalah PL e dalam bentu standa PL Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 8

9 Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 9 a) 9 6 b) 6 ) 6 8

10 Sebelum ta melanutan pembahasan mengena metode smples, beut n adalah teoema yang uup pentng dgunaan untu memaham peneapan metode smples Teoema Msalan A b meupaan hmpunan da m pesamaan dengan N peubah dmana m N dan A m an Apabla pesamaan tesebut mempunya solus bass dmana maa pesamaan tesebut mempunya solus bass fsbel Teoema membean esan bahwa solus masalah pogam lnea hanya dlauan melalu penguan tehadap solus bass fsbel yang meupaan pengeaan dalam metode smples Dalam hal n seaa teatf dlauan penguan da satu solus bass fsbel e solus bass fsbel lannya sampa fungs tuuan menapa nla optmal Namun, ta tda dapat menyataan bahwa teoema dapat dgunaan untu mempeoleh solus masalah pogam lnea seaa umum Defns (Solus Fsbel Tt Estem) Solus fsbel tt estem (tt sudut) adalah solus fsbel yang tda teleta pada suatu segmen gas yang menghubungan dua solus fsbel lannya Apabla ada seumlah n n buah peubah eputusan, maa defns d atas tda oo lag untu mengdentfas solus fsbel tt sudut (tt estem) sehngga pembutannya haus dengan aa alaba Ada tga sfat poo tt estem n, yatu: Ja hanya ada satu solus optmum, maa past ada satu tt estem Ja solus optmumnya banya, maa palng sedt ada dua tt estem yang bedeatan (Dua tt estem dataan bedeatan a segmen gas yang menghubungan eduanya tu teleta pada sudut da batas daeah fsbel) Hanya ada seumlah tebatas tt estem pada setap pesoalan Ja suatu tt estem membean nla yang lebh ba da yang lannya, maa past solus tu meupaan solus optmum Sfat n menad dasa da metode smples yang posedunya melput langah sebaga beut: Langah nsalsas: mula da suatu tt estem (,) Langah teatf: Begea menuu tt estem bedeatan yang lebh ba Langah n dulang sebanya dpeluan Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

11 Atuan penghentan: Membehentan langah e- apabla telah sampa pada tt estem yang teba (tt optmum) Tedapat dua atuan yang belau dalam memlh tt estem yang beutnya setelah menapa suatu tt estem tetentu, yatu: Tt estem yang beutnya haus meupaan tt estem yang bedeatan dengan tt estem yang sudah dapa Solus n tda aan penah embal e tt estem yang telah dapa sebelumnya Ide da metode smples dapat demuaan seaa ngas yatu bahwa metode n selalu dmula pada suatu tt sudut fsbel, dan selalu begea melalu tt sudut fsbel yang bedeatan, mengu masng-masng tt mengena optmalsasnya sebelum begea pada tt lannya Untu mengespesan de d atas dalam ontes metode smples, dpeluan suatu oespondens antaa metode gaf dan metode smples mengena uang solus dan tt-tt sudut (tt-tt estem) sebaga beut: Defns geomets (metode gaf) Defns alaba (metode smples) uang solus Pembatas-pembatas dalam bentu standa Tt-tt sudut/estem Solus-solus bass da bentu standa Jumlah teas masmum dalam metode smples adalah sama dengan umlah masmum solus bass dalam bentu standa, sehngga umlah teas smples n tda aan lebh da: C n m n! n m! n! Mempeba nla fungs tuuan Pada bagan n aan membahas mengena teas tunggal pada metode smples Dalam metode smples, dmula da solus bass awal pada pemasalahan pogam lnea seaa umum Msalan dbean tetentu sebaga solus bass awal, maa pada teas beutnya aan doba untu mempeoleh solus bass fsbel yang bau dengan nla fungs tuuan yang beubah Apabla memasmuman f,,, maa nla aan dtngatan dengan aa mempeoleh solus bass fsbel yang bau sampa menapa nla masmum (optmal), sebalnya apabla memnmuman f,,, n maa nla aan n Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

12 dtuunan dengan aa mempeoleh solus bass fsbel yang bau sampa menapa nla mnmum (optmal) Dengan deman mempeba nla fungs tuuan menad bass dalam peneapan metode smples n setaa dengan penggunaan gas seld pada metode gaf Pehatan bentu pemasalahan pogam lnea yang dnyataan dalam bentu standa pogam lnea pada pesamaan () dan () Msalan detahu solus bass fsbel dan B meupaan mats dengan ode m m dmana olom-olom da mats B meupaan veto bass, sehngga B dnamaan mats bass yatu suatu sub mats da mats A yang non sngula Dambl sembaang veto bass bass, emudan da dan fungs tuuannya adalah an A B dan B meupaan veto haga da peubah A b ddentfas bebeapa (seumlah) NBV dan BV da pesamaan B B b 6 t B B Pelu dngat bahwa B meupaan mats beode m m dan B m an hal n beat bahwa tap olom a da mats A meupaan ombnas lnea da olom b pada mats B Hubungan tesebut dapat dnyataan sebaga beut a a b m b b m m 7 atau dnyataan a B 8 dmana meupaan veto m,, m dan,,, N, Selanutnya, dasumsan bahwa semua oefsen detahu untu solus bass fsbel Solus bass fsbel yang bau dpeoleh da solus bass fsbel awal yang dbean dengan aa sedehana yatu dengan hanya menggant satu olom mats B Untu mats bass bau yang non sngula dnotasan dengan B Pelu dngat bahwa mats B yang ted da m olom meupaan submats da mats A yang ted da N olom Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

13 Msalan B dbentu dengan melalu peubahan olom penempatan embal olom sebaga ombnas lnea da b da mats B dan a ( a ) da mats A Dalam hal n a dapat dnyataan b,, b : m a b b m bm 9 Lemma beut n dpeluan sebaga landasan teo dalam peneapan metode smples Lemma : Apabla veto-veto m,, b, bm adalah bebas lnea dan apabla a b, b, maa veto-veto,, b, a, b bm bebas lnea a dan hanya a b, Veto a pada lemma dapat ddentfas sebaga veto a pada pesamaan (9) sementaa olom-olom pada mats bass bau B bebas lnea ( B non sngula a dan hanya a ) Bedasaan teoema, solus bass fsbel yang dbean adalah B b B b B b m B b b Bm b m b meupaan bentu lan da pesamaan (), yatu B B b Selanutnya apabla solus pesamaan (9) untu () aan dpeoleh solus bass bau yatu: b dsubsttus e pesamaan m ; B B B b a b Solusnya haus bass fsbel, yatu B B B B B untu,, m dan Pelu dpehatan bahwa B B mn ;,, m Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

14 Nla fungs tuuan dapat dtentuan oleh memasmuman, dpeoleh, dan untu pemasalahan Namun aena B B dan (), maa dpeoleh m B B dan m B B 6 dan B seta dengan memepehatan pesamaan () m B B B B B 7 dmana m B t B dan adalah solus bass fsbel untu suatu yang dbean aena B dan detahu Kaena B maa pesamaan (7) menunuan bahwa a dan hanya a dan Penyataan a dan hanya a dan menunuan bahwa dapat dplh veto a da mats A untu masu dalam mats bass Pada enyataannya apabla tedapat lebh da satu yang menunuan bahwa maa nla yang dplh adalah nla yang menunuan yang palng mnmum Hal yang pelu dpehatan adalah Apabla pemasalahan pogam lneanya meupaan pemasalahan memasmuman maa nla fungs tuuan dapat dtngatan a dan hanya a dan dengan nla dtentuan pada pesamaan () Seaa gas besa pada tap teas metode smples, tedapat tga aspe yang pelu dpehatan, yatu: Veto a (beoespondens dengan peubah ) adalah alon untu menad peubah masu (enteng vaable/ev) pada mats bass apabla memenuh syaat: Veto b (beoespondens dengan peubah mn ;,, N vaable/lv) mennggalan mats bass apabla memenuh syaat: B 7a ) aan menad peubah elua (leavng Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

15 B B mn ;,, m Fungs tuuan dapat dpeba (dtngatan apabla memasmuman) a dan hanya a dan dmana dpeoleh pada aspe e- Contoh : Dbean suatu model pemasalahan pogam lnea, beut n: Memasmuman: dengan pembatas lnea : 6 dan dengan pembatas tanda a Nyataan pemasalahan pogam lnea d atas e dalam bentu bau b Tentuan mats bass B awalnya Tentuan veto a yang aan masu e dalam mats bass d Tentuan veto b yang aan mennggalan mats bass Jawab:, a Kaena pembatas lneanya betanda " " maa untu pembatas lnea pemasalahan pogam lnea d atas aan dtambahan sla vaable sehngga dpeoleh bentu standa: Memasmuman: dengan pembatas lnea: 6 dengan pembatas tanda,,, b Mats bass awalnya dbentu beasal da penambahan sla vaable (,, ), dpeoleh: B Veto a (beoespondens dengan peubah ) adalah alon untu menad peubah masu (enteng vaable/ev) pada mats bass apabla memenuh syaat: Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

16 mn,, mn mn ;,,,,,,,, untu sehngga veto yang aan menad peubah masu (EV) adalah veto a yang beoespondens dengan peubah Jad yang menad EV adalah d Veto b (beoespondens dengan peubah vaable/lv) mennggalan mats bass apabla memenuh syaat: B ) aan menad peubah elua (leavng B B B B mn ;,, B B mn ; mn 6, 6 ; sehngga veto yang aan menad peubah elua (LV) adalah veto b yang beoespondens dengan peubah B Jad yang menad LV adalah B Mengah Pehtungan Smples Andaan detahu bahwa suatu pemasalahan pogam lnea mempunya solus bass fsbel yang tebatas umlahnya, maa yang menad peman adalah bagamana peubahan da satu solus bass fsbel e solus bass fsbel beutnya dapat ddentfasan dengan menggunaan pehtungan smples untu menapa suatu nla fungs tuuan yang benla optmal Oleh aena umlah solus bass fsbel yang tebatas maa umlah teas dalam pehtungan smples pun tebatas Sementaa tu pada umlah teas yang tebatas pada pehtungan smples tesebut dapat dpeoleh solus ta tebatas, adanya asus sl, dan asus degeneas, hal n daenaan suatu solus yang tda degeneas dan tda optmal selalu dapat dtunuan oleh solus bass fsbel dengan menngatan nla fungs tuuan Untu menghnda suatu pemasalahan pogam lnea mempunya solus ta tebatas, degeneas, dan, tedapat dua asus pentng untu dpehatan yang teat dengan pada pesamaan () sehngga aan dpeoleh fungs tuuan yang beoespondens dengan solus bass fsbel yang tda degeneas, yatu Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 6

17 Tedapat palng sedt satu nla yang menunuan tetap tda ada aena untu tap nla dan semua,,, m Tda ada yang menunuan Dengan ata lan tedapat nla untu tap olom veto a pada mats A Kedua asus tesebut d atas menunuan bahwa apabla ada onds yang deman tesebut d atas maa pehtungan smples tda pelu dlanutan aena tda aan dpeoleh satu solus bass fsbel yang tda degeneas, ataupun tedapat solus yang tda tebatas Teoema Untu masalah pogam lnea dengan memasmuman t dengan pembatas lnea A b dan pembatas tanda Msalan solus bass fsbel ada dan palng sedt untu satu nla dan untu semua,,, m, maa masalah pogam lnea tesebut mempunya nla ta tebatas untu fungs tuuannya Teoema Untu masalah pogam lnea dengan memasmuman t dengan pembatas lnea dan pembatas tanda Apabla pada solus bass fsbel yang dpeoleh tedapat untu tap olom a da mats A yang tda tedapat pada mats B maa solus bass fsbelnya adalah optmal Contoh : Dbean suatu model pemasalahan pogam lnea, beut n: Memasmuman: (dalam buan) dengan pembatas lnea : 6 7 dan dengan pembatas tanda a Nyataan pemasalahan pogam lnea d atas e dalam bentu bau b Tentuan mats bass B awalnya Tentuan nla da untu semua, d Tentuan veto a yang aan masu e dalam mats bass (NBV yang aan ad BV) e Tentuan veto b yang aan mennggalan mats bass (BV yang aan ad NBV) Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 7

18 f Tentuan mats bass B yang bau g Tentuan nla fungs tuuan pada teas h Tentuan veto a yang aan masu e dalam mats bass (NBV yang aan ad BV) pada teas Tentuan nla fungs tuuan pada ah teas Apaah pada ah teas nla fungs tuuan telah menapa optmal? Jawab: a Kaena pembatas lneanya betanda " " maa untu pembatas lnea pemasalahan pogam lnea d atas aan dtambahan sla vaable sehngga dpeoleh bentu standa: Memasmuman: dengan pembatas lnea: 6 7 dengan pembatas tanda,,, b Mats bass awalnya dbentu beasal da penambahan sla vaable (,, ), dpeoleh: B mn,, mn ; Sedangan mats A dpeoleh,,,, A mn,,,, d Kaena nla untu = dan = mempunya nla yang sama maa ta boleh memlh nla yang manapun Msalan telebh veto yang aan menad peubah masu (EV) adalah veto a yang beoespondens dengan peubah Jad yang menad EV adalah e Veto b (beoespondens dengan peubah vaable/lv) mennggalan mats bass apabla memenuh syaat: B ) aan menad peubah elua (leavng Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 8

19 Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 9,8, mn 7 ; 6 ; ; mn ; mn,, B B B B B B sehngga veto yang aan menad peubah elua (LV) adalah veto b yang beoespondens dengan peubah B Jad yang menad LV adalah B f Mats bass awalnya dbentu beasal da penambahan sla vaable (,, ), dpeoleh: B A g Pada teas petama nla fungs tuuan yang tadnya menad B h Pada teas dpeoleh nla untu adalah

20 Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata sehngga,,,, mn untu nla = Oleh aena tu pada teas veto yang aan menad peubah masu (EV) adalah veto a yang beoespondens dengan peubah Jad yang menad EV adalah Sedangan veto b (beoespondens dengan peubah B ) aan menad peubah elua (leavng vaable/lv) mennggalan mats bass apabla memenuh syaat:,, mn ; ; ; ; mn ; mn,, B B B B B B B sehngga veto yang aan menad peubah elua (LV) adalah veto b yang beoespondens dengan peubah B Jad yang menad LV adalah B, sehngga mats bass bau B e- dan mats A bau e- dpeoleh: B A Pada teas edua nla fungs tuuan yang tadnya menad 6 8 B Pada teas dpeoleh nla untu adalah

21 Pada ah teas nla fungs tuuan belum menapa optmal hal n daenaan mash tedapat nla, sedangan syaat suatu solus bass fsbel mempunya nla fungs yang optmal adalah Atuan Smples Pada subbahasan n aan membahas mengena poses pehtungan smples untu mendapatan nla bau untu dan seta lebh mempeelas mengena langahlangah yang haus dlauan pada tap teas smples untu pemasalahan pogam lnea memasmuman dan memnmuman fungs tuuan Untu mempemudah dalam pehtungan smples, oefsen peubah pembatas lnea pada setap teasnya dnotasan dengan Selan tu, pelu dasumsan bahwa veto a yang dtempatan embal sebaga veto b yang bau pada mats bass B dapat dnyataan dengan menggunaan tanda ba, b a Veto oefsen peubah yang meupaan veto olom dnyataan dalam bentu hubungan dengan veto peubah bass sebaga beut: a pada mats A dapat a m b b ; 8 dan a m b b ; 9 Bedasaan pesamaan (8) dan (9) veto b dapat delmnas sehngga dpeoleh Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata a m b Pesamaan () pada dasanya menunuan aplas pnsp opeas bas elemente (OBE) Oleh aena tu, veto olom a ; a yang dnyataan pada pesamaan (8) dapat dnyataan

22 dengan menggunaan tanda ba dmana hal n menunuan elemen atau veto yang dpeoleh setelah melauan pehtungan smples pada setap teas, yatu a m b b; dengan ; dan Langah selanutnya dalam melauan pehtungan smples adalah menghtung nla yang dapat dlauan dengan menggunaan pesamaan d bawah n: m B Dengan mensubsttusan pesamaan () dan pesamaan () e pesamaan () maa aan dpeoleh m B Pada umumnya pemasalahan optmas fungs tuuan f,, n adalah memasmuman atau memnmuman maa tahapan pada teas smples yang pelu dpehatan antaa lan: () Pemasalahan memasmuman f,, Msalan pemasalahan pogam lnea yang dbean adalah n Memasmuman: t dengan pembatas lnea A b dan, mempunya solus bass fsbel B, selan tu datahu pula nla,, untu semua dan Pada setap tahap teas pehtungan smples ada tga aspe yang haus dlauan dan dpehatan sehngga dapat dputusan bahwa nla masmum fungs tuuan n f,, telah dpeoleh a Penguan untu solus optmal Apabla untu semua, dmana,,, N maa solus yang dpeoleh meupaan solus yang optmal b Penguan untu solus tanpa batas (unbounded soluton) Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

23 Apabla tedapat satu atau lebh (msalnya ) untu dan untu semua, yatu tanpa batas pada fungs tuuan,,, m, maa tedapat suatu solus tanpa batas dengan satu nla Apabla pemasalahan pogam lnea buan meupaan asus a maupun asus b, maa tedapat palng sedt satu dmana dan untu palng sedt satu untu tap Peubah aan menad BV apabla dplh bedasaan atuan: mn ;,, untu mnmal satu,,, m,, N Apabla dengan peumusan n tda dapat dtentuan yang tunggal maa salah satu nla sembaang dapat dplh Apabla pont tepenuh, maa peubah B aan menad NBV dmana dplh bedasaan atuan: B B mn ;,, m Apabla dengan atuan n tda dapat dtentuan satu maa dapat dplh satu nla sembaang Selanutnya menghtung B,,, untu semua dan Seaa ten etentuaan ataupun atuan yang tesebut d atas dapat dnyataan dalam bentu tabel smples dengan tuuan untu mempehtungan smples Semua etentuan yang belau dalam menyelesaan pemasalahan pogam lnea dengan fungs tuuan memasmuman f,, dapat dngas dalam penelasan beut n Metode Smples Kasus Memasmuman f,, n Beut n meupaan langah-langah untu menentuan solus pemasalahan pogam lnea fungs tuuan memasmuman dengan menggunaan metode smples Mengubah semua pembatas lnea e bentu standa dengan menambahan sla vaable atau menguang suplus vaable pada pembatas lnea tesebut Sla vaables yang ada dmasuan (dtambahan) e fungs tuuan dan dbe oefsen n Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

24 Apaah dalam mats a I? A sudah tebentu mats denttas a Apabla dalam mats A sudah tebentu mats denttas maa dsusun tabel awal smples sebaga beut: n BV n n N Solus (K) n n n n N N n n ( n) N B N m mn m( n) mn Bm m b Apabla belum tebentu mats denttas, maa mats denttas dmunulan dengan menambahan peubah semu (atfal vaable) Peubah semu yang ada dmasuan d fungs tuuan, sedangan oefsen da peubah semu pada fungs tuuan dbe nla M, dengan M adalah blangan yang uup besa Untu lebh elasnya basanya peubah semu (atfal vaable) dtambahan pada pembatas lnea dengan batasan betanda "" dan "" Selanutnya e langah (a) Peneltan tehadap nla (tabel smples sudah masmum apabla semua ) a Apabla untu semua dpeoleh, maa dlanutan e langah e- b Apabla ada satu atau lebh maa aan dbuat tabel smples bau dengan aa beut n: () Menentuan olom un yatu dengan memlh nla yang teel sesua dengan atuan pada pesamaan (7a) dan msalan dpeoleh, maa olom e- dnamaan olom un/olom masu (enteng olomn/ec) () Pada EC dlauan pemesaan tehadap nla o Apabla untu semua (unbounded soluton) nlanya negatf maa dpeoleh solus ta tebatas o Apabla tedapat yang nlanya postf maa htunglah nla da (ngat! hanya untu yang postf saa), emudan dlanutan e langah b() Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

25 () Menentuan bas un, yatu dengan memlh nla yang teel (dantaa yang postf) sesua dengan atuan pada pesamaan () dan msalan dpeoleh b, maa bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) Posedu untu memlh peubah masu (EV) dan peubah elua (LV) dnamaan sebaga onds optmalsas dan onds elayaan Konds optmalsas: EV dalam masmas (mnmas) adalah NBV dengan oefsen yang palng negatf (postf) dalam pesamaan tuuan Koefsen dengan nla yang sama dapat dplh seaa sembaang Nla optmum dapa eta semua oefsen non-dasa dalam pesamaan adalah nonnegatf(nonpostf) Konds elayaan: Ba untu masalah masmas (mnmas), LV adalah BV yang meml tt potong teel (aso mnmum dengan penyebut yang postf seaa etat) dalam aah EV Nla yang sama dapat dplh seaa sembaang (v) Selanutnya menyusun tabel smples bau atau pehtungan smples dengan teas-teas yatu dengan aa: Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: newpe PE 6 Untu elemen bas e- yang lannya dtentuan dengan peumusan: Pesamaan bau pesamaan lama (newpe) 7 Apabla untu semua nla da adalah, maa fungs tuuannya telah menapa optmal Contoh : Dbean suatu model pemasalahan pogam lnea, beut n: Memasmuman: (dalam buan) dengan pembatas lnea : Jawab: Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 6 7 dan dengan pembatas tanda,

26 Kaena pembatas lneanya betanda " " maa untu pembatas lnea pemasalahan pogam lnea d atas aan dtambahan sla vaable sehngga dpeoleh bentu standa: Memasmuman: dengan pembatas lnea: 6 dengan pembatas tanda,, 7 Membentu tabel smples awal, Solus BV (K) B B B Bedasaan pemasalahan d atas maa dpeoleh tabel smples awal beut: BV Solus (K) Pehtungan smples Iteas e- o Menentuan olom un/olom masu (EC), bedasaan tabel awal detahu bahwa tedapat dua nla mnmum yang sama yatu pada olom e- dan pada olom e- Msalan dplh olom e- sebaga olom un/olom masu (EC), sehngga dpeoleh = o Selanutnya aan pada EC dlauan pemesaan tehadap nla, aena,,, aena semua benla postf, maa aan dhtung nla B B 6 B 7 da, dan dpeoleh,, 8 o Menentuan bas un, bedasaan pehtungan dpeoleh bahwa mn,,8 dan dpeoleh b, oleh aena tu, bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 6

27 o Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot yatu o Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: Pesamaan pvot da tabel awal adalah b newpe b, maa o Menentuan elemen-elemen pada bas e- yang lannya, dpeoleh: Pesamaan lama pada tabel awal adalah bahwa Detahu Pesamaan bau Pesamaan bau Pesamaan lama pada tabel awal adalah 6 Detahu bahwa Pesamaan bau 6 6 bau Pesamaan Pesamaan lama pada tabel awal adalah 7 Detahu bahwa Pesamaan Pesamaan 7 bau 7 6 bau Bedasaan semua pehtungan d atas, maa dpeoleh tabel smples bau pada teas dengan EV adalah dan LV adalah BV Solus Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 7

28 (K) Kaena ada satu nla da untu,,, yang, maa fungs tuuan belum menapa optmal, sehngga pelu dlauan pehtungan smples ulang untu teas e- Iteas e- o Menentuan olom un/olom masu (EC), bedasaan tabel pada teas e- detahu bahwa tedapat satu nla mnmum yatu pada olom e- Oleh aena tu, olom e- meupaan olom un/olom masu (EC), sehngga dpeoleh = o Selanutnya aan pada EC dlauan pemesaan tehadap nla, aena,,, aena semua benla postf, maa aan dhtung nla B B B da, dan dpeoleh 6,, o Menentuan bas un, bedasaan pehtungan dpeoleh bahwa 6,, mn dan dpeoleh b, oleh aena tu, bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) o Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot yatu o Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: Pesamaan pvot da tabel smples teas e- adalah maa newpe b b, o Menentuan elemen-elemen pada bas e- yang lannya, dpeoleh: Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 8

29 Pesamaan lama pada teas e- adalah Detahu bahwa Pesamaan bau Pesamaan bau 8 6 Pesamaan lama pada teas e- adalah bahwa Pesamaan Detahu bau 6 Pesamaan bau 9 Pesamaan lama pada teas e- adalah Detahu bahwa Pesamaan Pesamaan bau bau 6 Bedasaan semua pehtungan d atas, maa dpeoleh tabel smples bau pada teas dengan EV adalah dan LV adalah BV Solus (K) Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 9

30 Kaena mash ada satu nla da untu,,, yang Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata, maa fungs tuuan belum menapa optmal, sehngga pelu dlauan pehtungan smples ulang untu teas e- Iteas e- o Menentuan olom un/olom masu (EC), bedasaan tabel pada teas e- detahu bahwa tedapat satu nla mnmum yatu pada olom e- Oleh aena tu, olom e- meupaan olom un/olom masu (EC), sehngga dpeoleh = o Selanutnya aan pada EC dlauan pemesaan tehadap nla, aena,,, aena tda semua benla postf, maa hanya aan dhtung nla da untu dan, sehngga dpeoleh B 9 6 6, B o Menentuan bas un, bedasaan pehtungan dpeoleh bahwa 6,, mn, dan dpeoleh b, oleh aena tu, bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) o Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot yatu o Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: Pesamaan pvot da tabel smples teas e- adalah 6 maa newpe b 6 o Menentuan elemen-elemen pada bas e- yang lannya, dpeoleh: b, Pesamaan lama pada teas e- adalah 6 Detahu bahwa

31 Pesamaan bau Pesamaan bau Pesamaan lama pada teas e- adalah bahwa Pesamaan bau 9 Detahu 9 9 Pesamaan bau 6 Pesamaan lama pada teas e- adalah Detahu bahwa Pesamaan Pesamaan bau bau 6 Bedasaan semua pehtungan d atas, maa dpeoleh tabel smples bau pada teas dengan EV adalah dan LV adalah BV Solus (K) 66 6 Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

32 6 Kaena semua nla da untu,,, sudah memenuh, maa fungs tuuan telah menapa optmal, dan nla masmum fungs tuuannya adalah 66 dengan nla-nla, 6,, 6 Untu lebh memaham mengena pehtungan smples untu pemasalahan pogam lnea dengan fungs tuuan memasmuman f,,, eaanlah soalsoal lathan beut n ) Pemasalahan memnmuman f,, n Msalan pemasalahan pogam lnea yang dbean adalah n Memnmuman: t dengan pembatas lnea A b dan, mempunya solus bass fsbel B, selan tu datahu pula nla,, untu semua dan Pada setap tahap teas pehtungan smples ada tga aspe yang haus dlauan dan dpehatan sehngga dapat dputusan bahwa nla mnmum fungs tuuan f,, telah dpeoleh a Penguan untu solus optmal Apabla untu semua, dmana,,, N maa solus yang dpeoleh meupaan solus yang optmal b Penguan untu solus tanpa batas (unbounded soluton) Apabla tedapat satu atau lebh (msalnya semua, yatu tanpa batas pada fungs tuuan ) untu dan untu,,, m, maa tedapat suatu solus tanpa batas dengan satu nla Apabla pemasalahan pogam lnea buan meupaan asus a maupun asus b, maa tedapat palng sedt satu dmana dan untu palng sedt satu untu tap Peubah aan menad BV apabla dplh bedasaan atuan: ma,, N ;,, untu mnmal satu,,, m 6 Apabla dengan peumusan n tda dapat dtentuan yang tunggal maa salah satu nla sembaang dapat dplh Apabla pont tepenuh, maa peubah B aan menad NBV dmana dplh n bedasaan atuan: Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

33 B B mn ;,, m Apabla dengan atuan n tda dapat dtentuan satu maa dapat dplh satu nla sembaang Selanutnya menghtung B,,, untu semua dan Altenatf lan untu menentuan nla mnmum fungs tuuan f,, n 7 dapat dlauan dengan mengubah fungs tuuan menad memasmuman atau mengalan fungs tuuan dengan, dmana pembatas lneanya tetap sama, dan teas pehtungan smples tetap dlauan dengan menggunaan etentuan atau atuan memasmuman, setelah nla masmum dpeoleh maa nla mnmum dpeoleh dengan mengalan nla masmum tesebut dengan Seaa ten etentuaan ataupun atuan yang tesebut d atas dapat dnyataan dalam bentu tabel smples dengan tuuan untu mempehtungan smples Semua etentuan yang belau dalam menyelesaan pemasalahan pogam lnea dengan fungs tuuan memasmuman f,, dapat dngas dalam penelasan beut n Metode Smples Kasus Memnmuman f,, n Beut n meupaan langah-langah untu menentuan solus pemasalahan pogam lnea fungs tuuan memnmuman dengan menggunaan metode smples Mengubah semua pembatas lnea e bentu standa dengan menambahan sla vaable atau menguang suplus vaable pada pembatas lnea tesebut Sla vaables (Suplus vaables) yang ada dtambahan e fungs tuuan dan dbe oefsen n Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

34 Apaah dalam mats a I? A sudah tebentu mats denttas a Apabla dalam mats A sudah tebentu mats denttas maa dsusun tabel awal smples sebaga beut: n BV n n N Solus (K) n n n n N N n n ( n) N B N m mn m( n) mn Bm m b Apabla belum tebentu mats denttas, maa mats denttas dmunulan dengan menambahan peubah semu (atfal vaable) Peubah semu yang ada dmasuan d fungs tuuan, sedangan oefsen da peubah semu pada fungs tuuan dbe nla M, dengan M adalah blangan yang uup besa Untu lebh elasnya basanya peubah semu (atfal vaable) dtambahan pada pembatas lnea dengan batasan betanda "" dan "" Selanutnya e langah (a) Peneltan tehadap nla (tabel smples sudah mnmum apabla semua ) a Apabla untu semua dpeoleh, maa dlanutan e langah e- b Apabla ada satu atau lebh maa aan dbuat tabel smples bau dengan aa beut n: () Menentuan olom un yatu dengan memlh nla yang tebesa sesua dengan atuan pada pesamaan (6) dan msalan dpeoleh, maa olom e- dnamaan olom un/olom masu (enteng olomn/ec) (v) Pada EC dlauan pemesaan tehadap nla o Apabla untu semua (unbounded soluton) nlanya negatf maa dpeoleh solus ta tebatas Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

35 o Apabla tedapat yang nlanya postf maa htunglah nla da (ngat! hanya untu yang postf saa), emudan dlanutan e langah b() () Menentuan bas un, yatu dengan memlh nla yang teel (dantaa yang postf) sesua dengan atuan pada pesamaan () dan msalan dpeoleh b, maa bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) (v) Selanutnya menyusun tabel smples bau atau pehtungan smples dengan teas-teas yatu dengan aa: Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: newpe PE 6 Untu elemen bas e- yang lannya dtentuan dengan peumusan: Pesamaan bau pesamaan lama (newpe) 7 Apabla untu semua nla da adalah, maa fungs tuuannya telah menapa optmal Contoh 6: Dbean suatu model pemasalahan pogam lnea, beut n: Memnmuman: 8 dengan pembatas lnea : Jawab: 6 dan dengan pembatas tanda, Kaena pembatas lneanya betanda " " maa untu pembatas lnea pemasalahan pogam lnea d atas aan duangan suplus vaable sehngga dpeoleh bentu standa: Memnmuman: 8 dengan pembatas lnea: 6 dengan pembatas tanda,, Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

36 Membentu tabel smples awal Solus BV (K) B B B Bedasaan pemasalahan d atas maa dpeoleh tabel smples awal beut: Solus (K) BV 8 6 Tenyata bedasaan tabel d atas dapat dlhat bahwa belum tebentu mats denttas sehngga pada bentu standa sebelumnya pelu dtambahan atfal vaables sehngga aan tebentu mats denttas, dan oefsen atfal vaables pada fungs tuuan dbe nla M, dengan M adalah blangan yang uup besa, dan dpeoleh bentu standa yatu: Memnmuman: 8 M M6 dengan pembatas lnea: dengan pembatas tanda,,,,, 6 Pelu dngat bahwa pada ah pehtungan nla da atfal vaables sudah past nol, oleh aena tu telebh dahulu substtusan: 6 6 e dalan fungs tuuan dan dpeoleh: Memnmuman: 8 M M 6 M M 8 M M M M M 6M M M 8 M M M sehngga tabel smplesnya menad: Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 6

37 BV Solus (K) M M 8 M M M 6 6 Pehtungan smples Iteas e- o Menentuan olom un/olom masu (EC), bedasaan tabel awal detahu bahwa tedapat satu nla masmum yatu M 8 pada olom e- Msalan dplh olom e- sebaga olom un/olom masu (EC), sehngga dpeoleh = o Selanutnya aan pada EC dlauan pemesaan tehadap nla, aena,, aena semua benla postf, maa aan dhtung nla da, B 6 dan dpeoleh, B o Menentuan bas un, bedasaan pehtungan dpeoleh bahwa,, mn dan dpeoleh b, oleh aena tu, bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) o Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot yatu o Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: Pesamaan pvot da tabel awal adalah b 6 6, maa newpe b 6 o Menentuan elemen-elemen pada bas e- yang lannya, dpeoleh: Pesamaan lama pada tabel awal adalah M 8 M M M M Detahu bahwa M 8 Pesamaan bau adalah Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 7

38 M M 8 M M M M 8 M M 8 M M M t M 8 M 8 M 8 M 8 M 8 t M M 8 M 8 Pesamaan bau M M 6 Pesamaan lama pada tabel awal adalah Detahu bahwa Pesamaan Pesamaan bau bau Bedasaan semua pehtungan d atas, maa dpeoleh tabel smples bau pada teas dengan EV adalah dan LV adalah 6 BV 6 M Kaena mash ada nla da M untu 6 M 8 8 M,,, yang Solus (K) M+6, maa fungs tuuan belum menapa optmal, sehngga pelu dlauan pehtungan smples ulang untu teas e- Iteas e- Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 8

39 o Menentuan olom un/olom masu (EC), bedasaan tabel pada teas e- detahu bahwa tedapat nla masmum yatu M pada olom e- Oleh aena tu, olom e- meupaan olom un/olom masu (EC), sehngga dpeoleh = o Selanutnya aan pada EC dlauan pemesaan tehadap nla, aena,,, aena semua benla postf, maa aan dhtung nla da B dan dpeoleh, B 6 o Menentuan bas un, bedasaan pehtungan dpeoleh bahwa, 6 mn dan dpeoleh b, oleh aena tu, bas e- dnamaan bas un/pesamaan pvot (pvot equaton/pe) o Sebelum menentuan elemen-elemen bas e- yang bau pelu detahu bahwa elemen tt potong antaa EC dan PE dnamaan elemen pvot yatu o Untu elemen bas e- b basanya dnamaan pesamaan pvot bau (newpe) dtentuan dengan peumusan: Pesamaan pvot da tabel smples teas e- adalah b, maa newpe b o Menentuan elemen-elemen pada bas e- yang lannya, dpeoleh: Pesamaan lama pada teas e- adalah M Detahu bahwa M M 8 M M 8 M 6 Pesamaan bau M M, Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata 9

40 Pesamaan lama pada teas e- adalah Detahu bahwa Pesamaan bau Bedasaan semua pehtungan d atas, maa dpeoleh tabel smples bau pada teas dengan EV adalah dan LV adalah BV 6 M Kaena semua nla da Solus (K) M untu,,, 6 sudah memenuh, maa fungs tuuan telah menapa optmal, dan nla mnmum fungs tuuannya adalah dengan nla-nla,,,, 6 Atfal Vaable 6 Pada pemasalahan pogam lnea bebeapa asus dmana pembatas lneanya tda selalu meupaan batasan betanda, tetap mungn pembatas lneanya meupaan batasan betanda = atau Untu asus dmana pembatas lneanya betanda =, daeah fsbelnya hanya beupa segmen gas sehngga ta tda dapat mempeoleh solus fsbel bass awal aena tda ada sla vaable yang dapat dgunaan sebaga peubah bass (BV) awalnya Deman uga untu asus dengan pembatas lneanya betanda, ta tda aan meml solus fsbel bass awal aena apabla ta meubah tanda pesamaan pembatasnya menad, maa uas anan pembatas lneanya emungnan dapat behaga negatf Untu menyelesaan edua ens asus tesebut, ta aan memeluan adanya peubah dummy (peubah palsu) yang dnamaan atfal vaable dan dnotasan dengan, sehngga bass awal bsa tetap ada Atfal vaable n mempunya pean yang sama dengan pean sla vaable hal n dlauan aena dpeluan mats bass pada setap teas pehtungan smples Konseuens da adanya atfal vaable adalah dpeluannya suatu besaan/onstanta sebaga penalt yang denaan sebaga oefsen fungs tuuan da atfal vaable Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

41 Contoh 7: Memasmuman: dengan pembatas lnea: Jawab: 8 dan pembatas tanda, Bedasaan ontoh pemasalahan d atas, dpeoleh bentu standa untu pemasalahan tesebut adalah: Memasmuman: dengan pembatas lnea:,,,,,, 8 dan pembatas tanda Pada ahnya, dalam tap teas pehtungan smples aan seaa otomats menadan atfal vaable n tda munul lag (dengan at lan atfal vaable benla nol), yatu apabla pesoalan awal telah teselesaan Dengan ata lan, penggunaan atfal vaable hanya untu memula solus, dan untu selanutnya atfal vaable haus dhlangan (nlanya =) pada ah solus Apabla tda deman maa solus yang dpeoleh aan tda fsbel Oleh aena tu, haus dbean penalty M (M blangan postf yang sangat besa) pada setap atfal vaable dalam fungs tuuannya Pelu dngat bahwa penalty aan betanda (-) apabla fungs tuuannya meupaan fungs masmas, sedangan apabla fungs tuuannya meupaan fungs mnmas maa penaltynya betanda (+) Oleh aena tu bentu standa fungs tuuan pada ontoh 7 aan menad: Memasmuman: M M M Ada dua ten penyelesaan untu asus dengan atfal vaable tesebut, yatu () ten penalty (M) dan () ten dua fase Kedua ten n salng beatan Ftan A/9/9 Juusan Penddan Matemata

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK Dalam hal n aan dbahas beberapa macam uuran yang dhtung berdasaran espetas dar satu peubah aca, ba dsrt maupun ontnu, yatu nla espetas, rataan, varans, momen, fungs pembangt

Lebih terperinci

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD Idam Had Ahmad dan Luca Ratnasa, Juusan Matemata, FMIPA UNDIP Jl. Pof. H. Soedato, S.H., Tembalang, Semaang Abstact. Lnea equaton system,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetan Reges dan Koelas.. Pengetan Reges Paa lmuan, eonom, psolog, dan sosolog selalu beepentngan dengan masalah peamalan. Peamalan matematyang memungnan ta meamalan nla-nla suatu

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER MODEL HIDDEN MARKOV *

PENDUGAAN PARAMETER MODEL HIDDEN MARKOV * PEDUGAA PARAMETER MODEL HIDDE MARKOV * BERLIA SETIAWATY DA LIDA KRISTIA Depatemen Matemata Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam Insttut Petanan Bogo Jl Meant, Kampus IPB Damaga, Bogo 6680 Indonesa

Lebih terperinci

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA BAB V MOEL SEERHANA ISTRIBUSI TEMPERATUR AN SIMULASINYA Model matemata yang terdapat pada bab sebelumnya merupaan model umum untu njes uap pada reservor dengan bottom water. Model tersebut merupaan model

Lebih terperinci

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0. 0 3.5. PELUANG BERSYARAT Jka kta menghtung peluang sebuah pestwa, maka penghtungannya selalu ddasakan pada uang sampel ekspemen. Apabla A adalah sebuah pestwa, maka penghtungan peluang da pestwa A selalu

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata Probabltas dan Statsta Dsrt Adam Hendra Brata Unform Bernoull Multnomal Setap perstwa aan mempunya peluangnya masng-masng, dan peluang terjadnya perstwa tu aan mempunya penyebaran yang mengut suatu pola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Masalah Analss regres merupaan lmu peramalan dalam statst. Analss regres dapat dataan sebaga usaha mempreds atau meramalan perubahan. Regres mengemuaan tentang engntahuan

Lebih terperinci

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2) BB 0 Mengnterpretasan Populas arabel Kanon arabel anon secara umumnya artfsal. Ja varabel awal X ( dan X ( dgunaan oefsen anon a dan b mempunya unt propors dar hmpunan X ( dan X (. Ja varabel awal yang

Lebih terperinci

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Pengendalan Kualtas Statst Pengendalan Kualtas statst merupaan suatu metode pengumpulan dan analss data ualtas, serta penentuan dan nterpretas penguuran-penguuran

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok BAB II TORI DASAR II.. Analss Kelompo Istlah analss elompo pertama al dperenalan oleh Tryon (939). Ia memperenalan beberapa metode untu mengelompoan obye yang meml esamaan araterst (statsoft, 004). Kesamaan

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND

METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND METODE OPTIMASI SELEKSI FITUR DENGAN ALGORITMA FAST BRANCH AND BOUND Rully Soelaman, Suc Hatnng Rn dan Dana Purwtasar Faultas Tenolog Informas, Insttut Tenolog Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60, Indonesa

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas

Analisis Sensitivitas Analss Senstvtas Terdr dar aa : Analss Senstvtas, bla terad perubahan paraeter seara dsrt Progra Lnear Paraetr, bla terad perubahan paraeter seara ontnu Maa-aa perubahan pasa optu: Perubahan suu tetap,

Lebih terperinci

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB II DIMENSI PARTISI BAB II DIMENSI PARTISI. Defns dasar dan eteratannya dengan metrc dmenson Dalam pembahasan dmens parts, graf yang dbahas adalah graf terhubung sederhana dan tda meml arah. Sebelum mendefnsan graf yang dgunaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.. Populas dan Sampel Populas adalah eseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngup yang ngn dtelt. Banyanya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut uuran populas, sedangan suatu nla

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI UNTUK MODEL BLACK - SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

PENENTUAN HARGA OPSI UNTUK MODEL BLACK - SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON PEETUA HARGA OPI UTUK MODEL BLACK - CHOLE MEGGUAKA METODE BEDA HIGGA CRAK-ICOLO Rully Chatas Inda Pahmana dan Ds. umad, M. Absta Ops meupaan suatu onta antaa penual ops dengan pembel ops, dmana penual

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Untu mengetahu pla perubahan nla suatu varabel yang dsebaban leh varabel lan dperluan alat analss yang memungnan ta unut membuat perraan nla varabel tersebut pada nla

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Nilai tukar Rupiah terhadap $US dari tahun 1998 s/ d 2005 (Sumber: Bank of Canada 21 Agustus 2005)

Gambar 1.1 Nilai tukar Rupiah terhadap $US dari tahun 1998 s/ d 2005 (Sumber: Bank of Canada 21 Agustus 2005) JMA, VOL 4, O2, DESEMBER, 25, 3-9 3 PEMODELA ILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MEGGUAKA HIDDE MARKOV* BERLIA SETIAWATY dan DEWI OVIYATI SARI Depatemen Matemata Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam Insttut

Lebih terperinci

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum Bab III Plant Nonlnear Dengan Fase Nonmnmum Pada bagan n dbahas mengena penurunan learnng controller untu sstem nonlnear dengan derajat relatf yang detahu Dalam hal n hanya dperhatan pada sstem-sstem nonlnear

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Dasar Mekanika Kuantum Persamaan Schrödinger 4,7

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Dasar Mekanika Kuantum Persamaan Schrödinger 4,7 Tnauan Pustaa. Dasa Meana Kuantum.. Pesamaan Schödnge 4,7 Postulat mendasa dalam meana uantum menyataan bahwa untu setap sstem, tedapat suatu fungs gelombang,ψ, dan suatu opeato tetentu. Opeas opeato yang

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV. Oleh: DEWI NOVIYANTI SARI G

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV. Oleh: DEWI NOVIYANTI SARI G PEMODELA ILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MEGGUAKA HIDDE MARKOV Oleh: DEWI OVIYATI SARI G5444 DEPARTEME MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM ISTITUT PERTAIA BOGOR 6 PEMODELA ILAI TUKAR

Lebih terperinci

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING 7 Ilustras entu hmpunan fuzzy dan fungs eanggotaannya dapat dlhat pada Contoh 3. Contoh 3 Msalan seseorang dataan sudah dewasa ja erumur 7 tahun atau leh, maa dalam loga tegas, seseorang yang erumur urang

Lebih terperinci

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Sebelum suatu Jarngan Neural Buatan (JNB) dgunaan untu menglasfasan pola, terlebh dahulu dlauan proses pembelaaran untu menentuan strutur arngan, terutama dalam penentuan nla bobot.

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Dew Arfanty Azm, Dra.Madu Ratna,M.S. dan 3 Prof. Dr.

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter dari Variansi Vektor pada Pengujian Hipotesis Kesamaan Matriks Kovariansi

Penaksiran Parameter dari Variansi Vektor pada Pengujian Hipotesis Kesamaan Matriks Kovariansi Vol. 3 No. 7-77 Jul 06 Penasan Paaete da Vaans Veto ada Pengujan Hotess Kesaaan Mats Kovaans Nasah Sajang Absta Vaans veto euaan salah satu uuan dses data yang ddefnsan sebaga julah da seua eleen dagonal

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN Buletn Ilmah ath. Stat. dan erapannya (Bmaster) Volume 5, No. 3 (6), hal 8. INVERS DRAZIN DARI SUAU ARIKS DENGAN ENGGUNAKAN BENUK KANNIK JRDAN Eo Sulstyono, Shanta artha, Ea Wulan Ramadhan INISARI Suatu

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Matematika

Prinsip Dasar Matematika Modul Pnsp Dasa Matemata Ds. Gatot Muhsetyo, M.Sc. P PENDAHULUAN nsp dasa matemata meupaan onsep-onsep utama yang dapat dgunaan sebaga model peman dalam menjawab atau menyelesaan masalah yang seupa, yatu

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Created by Smpo PDF Creator Pro (unregstered verson) http://www.smpopd.com Statst Bsns : BAB IV. UKURA PEMUSATA DATA. Pendahuluan Untu mendapatan gambaran yang lebh jelas tentang seumpulan data mengena

Lebih terperinci

Bab 4 ANALISIS KORELASI

Bab 4 ANALISIS KORELASI Bab 4 ANALISIS KORELASI PENDAHULUAN Koelas adalah suatu alat analss yang dpegunakan untuk menca hubungan antaa vaabel ndependen/bebas dengan vaabel dpenden/takbebas. Apabla bebeapa vaabel ndependen/bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Varans Peneltan 3.1.1 Varabel Peneltan Peneltan n mengenal dua macam varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) yatu : Berpr formal. Varabel terat (Y) yatu : Hasl belajar Sejarah

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Semnar Nasonal Aplas Tenolog Informas 00 (SNATI 00) ISSN: 0-0 Yogyaarta, Jun 00 FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK) Sr Kusumadew Jurusan Ten Informata,

Lebih terperinci

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan Catatan Kulah Memaham dan Menganalsa Optmsas dengan Kendala Ketdaksamaan. Non Lnear Programmng Msalkan dhadapkan pada lustras berkut n : () Ma U = U ( ) :,,..., n st p B.: ; =,,..., n () Mn : C = pk K

Lebih terperinci

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengetan Koelas Koelas adalah stlah statstk yang menyatakan deajat hubungan lnea antaa dua vaabel atau lebh, yang dtemukan oleh Kal Peason pada awal 1900. Oleh sebab tu tekenal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak).

BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO. solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses rendomisasi (acak). BAB III METODE RESPONSE SURFACE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO 3. Smulas Monte Carlo Smulas Monte Carlo merupaan bentu smulas probablst dmana solus dar suatu masalah dberan berdasaran proses rendomsas (aca).

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3. Analss Dsrmnan Analss dsrmnan (dscrmnant analyss) merupaan salah satu metode yan dunaan dalam analss multvarat. Dalam analss dsrmnan terdapat dua jens varabel yan terlbat

Lebih terperinci

KONSTRUKSI RUANG TOPOLOGI LENGKAP

KONSTRUKSI RUANG TOPOLOGI LENGKAP KONSTRUKSI RUANG TOPOLOGI LENGKAP Sely Msdalfah Jsan Matemata FMIPA Unestas Tadlao Absta Hmpnan A mepaan semmet-semmet dpelas tedefns atas hmpnan X yang menghaslan sat eseagaman atas X yang aan membangn

Lebih terperinci

SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN

SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN SFT - SFT MTRKS UNTER, MTRKS NORML, DN MTRKS HERMTN Tasa bstak : Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu pengetan dan sfat sfat da matks unte, matks nomal, dan matks hemtan. Metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1 Lecture : Mxed Strategy: Graphcal Method A. Metode Campuran dengan Metode Grafk Metode grafk dapat dgunakan untuk menyelesakan kasus permanan dengan matrks pembayaran berukuran n atau n. B. Matrks berukuran

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN Latar elakang Sekolah merupakan salah satu bagan pentng dalam penddkan Oleh karena tu sekolah harus memperhatkan bagan-bagan yang ada d dalamnya Salah satu bagan pentng yang tdak dapat dpsahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1982:131) mengemukakan bahwa metode adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1982:131) mengemukakan bahwa metode adalah 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan dpeluan untu mencapa tujuan peneltan. Wnano Suahmad (98:3) mengemuaan bahwa metode adalah meupaan caa utama yang dpegunaan untu mencapa

Lebih terperinci

RUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE)

RUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE) RUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE) Intepetas pobablstk a fungs gelombang t suatu patkel telah kta pelaa yatu t yang menyatakan peluang menemukan patkel paa waktu

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus

Lebih terperinci

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV Bab III Reduks Ode Model Sstem PV Metode eduks ode model melalu MI telah dgunakan untuk meeduks ode model sstem I bak untuk kasus kontnu maupun dskt. Melalu metode n telah dhaslkan pula bentuk da model

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Usulan Penerapan Teor Marov Dalam Pengamblan Keputusan Perawatan Tahunan Pada Pt. Pupu Kujang USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG Nof Ern,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN

IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN 69 IV. MODEL-MODEL EMPIRIS FUNGSI PERMINTAAN Dtnau dar sfat hubungan antar persamaan terdapat dua ens model persamaan yatu model persamaan tunggal dan model sstem persamaan. Model persamaan tunggal adalah

Lebih terperinci

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman Lucas Theorem Untu Mengatur Penympanan Memor yang Lebh Aman Hendra Hadhl Chor (135 8 41) Program Stud Ten Informata ITB Jalan Ganesha 1, Bandung e-mal: hendra_h2c_mathematcan@yahoo.com; f1841@students.f.tb.ac.d

Lebih terperinci

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar VI. KETIDAKPASTIAN 12 Dalam enyataan sehar-har banya masalah dduna n tda dapat dmodelan secara lengap dan onssten. Suatu penalaran dmana adanya penambahan fata baru mengabatan etdaonsstenan, dengan cr-cr

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Peluang Peluang adalah suatu nla untuk menguku tngkat kemungknan tejadnya suatu pestwa (event) akan tejad d masa mendatang yang haslnya tdak past (uncetan event). Peluang dnyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

BAB VI MODEL-MODEL DETERMINISTIK

BAB VI MODEL-MODEL DETERMINISTIK BAB VI MODEL-MODEL DETERMINISTIK 6. Masalah Penyaluran Daya Lstrk Andakan seorang perencana sstem kelstrkan merencakan penyaluran daya lstrk dar beberapa pembangkt yang ternterkoneks dan terhubung dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB III MODUL INJEKTIF

BAB III MODUL INJEKTIF BAB III ODUL INJEKTIF Bab n adalah bab yang palng pentng arena bab n bers mula dar hal-hal dasar mengena modul njet sampa sat-sat stmewanya yang tda dml oleh modul lan yang tda njet, yang merupaan ous

Lebih terperinci

BAB I (Minggu ke- 1,2,3) Konsep Dasar. Vektor

BAB I (Minggu ke- 1,2,3) Konsep Dasar. Vektor 5 I (Mnggu e- 1,,3) Konsep Dasa. Veto PENDHULUN Leanng Outcome: Setelah mengut ulah n, mahasswa dhaapan: Mampu menelasan pebedaan besaan sala dan veto dan mampu menelesaan setap asus nemata ang dbean.

Lebih terperinci

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi JURNA INFORMATIKA, Vol.4 No.2 September 27, pp. 222~229 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 222 Optmas Baru Program near Mult Objetf Dengan Smplex P Untu Perencanaan Produs Maxs Ary Am BSI Bandung e-mal:

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Pada Aplikasi Pengenalan Wajah Dengan Jarak Yang Berbeda Menggunakan MATLAB 7.0

Implementasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Pada Aplikasi Pengenalan Wajah Dengan Jarak Yang Berbeda Menggunakan MATLAB 7.0 Implementas Jarngan Saraf Truan Bacpropagaton Pada Aplas Pengenalan Waah Dengan Jara Yang Berbeda Menggunaan MATLAB 7.0 Syafe Nur Luthfe Jurusan Ten Informata, Unverstas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING

ANALISIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Semnar Nasonal Tenolog Informas dan Multmeda 207 STMIK AMIKOM Yogyaarta, 4 Februar 207 ANALIS DATA WORLD DEVELOPMENT INDICATORS MENGGUNAKAN CLUSTER DATA MINING Sgt Kamseno ), Bara Satya 2) ), 2) Ten Informata

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK Jurusan Ten Spl dan Lngungan FT UGM U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK SENIN, 4 JANUARI 23 OPEN BOOK WAKTU MENIT PETUNJUK ) Saudara tda boleh menggunaan omputer untu mengerjaan soal- soal ujan

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN

PELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN JIMT Vol. 4 No. Jun 07 (Hal - 0) ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN PADA GRAF LOBSTER L n (; ; t) DAN L n (;, s; t) Nujana, I W. Sudasana, dan Resnawat 3,,3 Pogam Stud Matematka

Lebih terperinci

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil Bab 7 STATISTIKA A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetens Dasar Setelah mengut pembelajaran n sswa mampu:. Menghayat dan mengamalan ajaran agama yang danutnnya. 2. Meml motvas nternal, emampuan

Lebih terperinci

4 Departemen Statistika FMIPA IPB

4 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Petemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 4 Depatemen Statistia FMIPA IPB Poo Bahasan Sub Poo Bahasan Refeensi Watu Ui Hipotesis Tiga Contoh atau Lebih Ui Fiedman (analisis agam dua-aah

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1) Paradgma, Vol. 13 No. 2 Agustus 2009 hlm. 189 194 MODEL REGRESI SEMIPARAMERIK SPLINE UNUK DAA LONGIUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERIA HIV Lls Laome 1) 1) Jurusan Matemata FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum

Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum Fska Dasa I (FI-3) Topk ha n (mnggu 6) Sstem Patkel dan Kekekalan Momentum Pesoalan Dnamka Konsep Gaya Gaya bekatan dengan peubahan geak (Hukum ewton) Konsep Eneg Lebh mudah pemecahannya kaena kta hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaang Analss dsrmnan merupaan ten menganalss data, dmana varabel dependen merupaan data ategor ( nomnal dan ordnal ) sedangan varabel ndependen berupa data nterval atau raso.msalnya

Lebih terperinci

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata

Lebih terperinci

BAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata

BAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata 3 BAB III BAGAN CUSUM 3.. Dasa statstk bagan kendal Cumulatve Sum untuk ata-ata Bagan Cusum dgunakan untuk mendeteks pegesean kecl pada mean atau vaans dalam poses oleh kaena adanya penyebab khusus secaa

Lebih terperinci

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk) Semnar Nasonal plas enolog Informas (SNI ) Yogyaarta, Jun FUZZY BCKPROPGION UNUK KLSIFIKSI POL (Stud asus: lasfas ualtas produ) Sr Kusumadew Jurusan en Informata, Faultas enolog Industr Unverstas Islam

Lebih terperinci

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability

Bab III Model Estimasi Outstanding Claims Liability Bab III Model Estmas Outstandng Clams Lablty. Model ELRF Suatu model yang dgunaan untu menasr outstandng clams lablty, tda cuup hanya melbatan data pada run-off trangle saa. Sebab, pembayaran lam d masa

Lebih terperinci

Perbandingan Masalah Optimasi TSP dengan Menggunakan Algoritma Ant Colony dan Jaringan Hopfield

Perbandingan Masalah Optimasi TSP dengan Menggunakan Algoritma Ant Colony dan Jaringan Hopfield Perbandngan Masalah Optmas TSP dengan Menggunaan Algortma Ant Colony dan Jarngan Hopfeld 1 Yulan, Moh.Isa Irawan, dan 3 Mardljah 1,, 3 Jurusan Matemata, Insttut Tenolog Sepuluh Noember Kampus ITS, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER ol. 4. No., - 22, Aprl 2, ISSN : 4-858 SUBRUANG MARKED Suryoto Jurusan Matemata, FMIPA-UNDIP Semarang Abstra Msalan suatu ruang vetor berdmens ngga atas lapangan omples C,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN

IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN E-Jurnal Matemata Vol. 5 (4), November 2016, pp. 126-132 ISSN: 2303-1751 IMPLEMENTASI BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM PRAKIRAAN CUACA DI DAERAH BALI SELATAN I Made Dw Udayana Putra 1, G. K. Gandhad

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang LARGE SCALE SYSEM Course by Dr. Ars rwyatno, S, M Dept. of Electrcal Engneerng Dponegoro Unversty BAB V OPIMASI SISEM Dalam sstem pengendalan berhrark level, maka optmas dapat dlakukan pada level pertama

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3) PERCG JRIG KSES KBEL (DTG3E3) Dsusun Oleh : Hafdudn,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prod D3 Teknk Telekomunkas Fakultas Ilmu Terapan Unverstas Telkom 015 Peramalan Trafk Peramalan Trafk Peramalan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

BAB II PERPINDAHAN PANAS

BAB II PERPINDAHAN PANAS II PEPINDHN PNS.. Umum Pepndahan panas adalah pepndahan eneg yang tejad pada benda atau mateal yang besuhu tngg e benda atau mateal yang besuhu endah, hngga tecapanya esetmbangan panas. Kesetmbangan panas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN

IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN SISFO-Jurnal Sstem Informas IMPLEMENTASI MODEL OPTIMASI LINIER INTEGER DENGAN BANYAK TUJUAN UNTUK PENGALOKASIAN PEKERJAAN Fazal Mahananto 1), Mahendrawath ER 2), Rully Soelaman 3) Jurusan Sstem Informas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN ORI. Aljabar Matrs.. Defns Matrs Matrs adalah suatu umpulan anga-anga yang juga serng dsebut elemen-elemen yang dsusun secara teratur menurut bars dan olom sehngga berbentu perseg panjang,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN TAK LINIER PENYELESIN SISTEM PESMN TK LINIE Mater Kulah: Pengantar; Iteras Satu Tt; Iteras Newton # PENGNT # erut n adalah contoh seumpulan buah persamaan ta lner smulta dengan buah varabel ang ta detahu:... ( 57...

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN : JURNA MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN : 1410-8518 MASAAH RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN JAAN MENGGUNAKAN AMPU AU-INTAS Stud Kasus: Rute Peralanan Ngesrep Smpang ma Eko Bud

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda KOLINEARITAS GANDA MULTICOLLINEARIT Oleh Bambang Juanda Model: = X + X + + X + ε. Hubungan Lnear Sempurna esa, Ja C X 0 C onstanta yg td semuanya 0. Mudah detahu rn td ada dugaan parameter oef dgn OLS,

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci