Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:"

Transkripsi

1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univerita Negeri Surabaya lianimah38@gmail.com Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kriti iwa dan keterlakanaan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk. Jeni penelitian ini adalah penelitian pra ekperimental pada materi litrik dinami di kela X MAN Mojokerto. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel beba yaitu pembelajaran berbai kecerdaan majemuk, variabel terikat yaitu keterampilan berpikir kriti dan variabel kontrol yaitu guru, waktu pembelajaran dan materi.dari hail analii diketahui eluruh populai (kela X-1, X-2, X-3 dan X-4) terditribui normal dan homogen. Pada penelitian ini diambil dua kela yaitu kela X-3 ebagai kela ekperimen dan kela X-4 ebagai kela replikai. Kedua kela memperoleh pembelajaran yang ama yaitu pembelajaran berbai kecerdaan majemuk. Kelompok belajar didaarkan pada kecerdaan dominan yang dimiliki iwa yaitu kecerdaan logika matematik, kecerdaan linguitik verbal, kecerdaan viual paial dan kecerdaan kinetetik. Dari hail pengamatan keterlakanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menerapkan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk terlakana dengan baik dengan nilai rata-rata 3,23 untuk kela ekperimen X-3 dan 3,19 untuk kela replikai X-4. Dengan menggunakan peramaan uji t berpaangan dapat diperoleh bear t hitung pada kela ekperimen X-3 adalah ebear 3, Bear t tabel dengan N = 39 adalah 1,68595, karena t hitung > t tabel maka H 0 diterima. Sedangkan kela replikai X-4 bear t hitung adalah ebear 6, Bear t tabel dengan N = 37 adalah 1,68830, karena t hitung > t tabel maka H 0 diterima. Jadi dapat diimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pretet dan pottet.bear indek gain untuk kela ekperimen X-3 adalah 0,303 dan kela replikai X-4 adalah 0,333 yang artinya peningkatan keterampilan berpikir kriti dengan kategori peningkatan edang. Kata kunci: Pembelajaran Berbai Kecerdaan Majemuk, Keterampilan Berpikir Kriti Abtract Thi reearch aim to decribe about accomplihed multiple intelligence baed learning and improved critical thinking kill of tudent in the cla X MAN Mojokerto. Thi reearch wa pre experimental. Variable in thi reearch are independent variable i accomplihed multiple intelligence baed learning, the dependent variable i critical thinking kill, and control variable i teacher, learning time and ubject matter. From the reult of the analyi are known of a whole population (cla X-1, X-2, X-3 and X-4) normally ditributed and homogeny. In thi reearch taken two clae, cla X-3 a a cla experiment and replication cla X-4 a a cla. Both clae get the ame learning, it i multiple intelligence baed learning. Study group baed in intelligence dominant owned tudent i the intelligence of the matematical logic intelligence, the verbal linguitic intelligence, viual paial intelligence and kinetetic intelligence. The reult of obervation reearcher accomplihed learning by applying multiple intelligence baed learning get done well with average value of 3,23 for clae experiment X-3 and 3,19 for cla replication X-4. By the ue of an equation tet t pair can be obtained large t count to that cla of experiment X-3 i worth 3, and X-4 i worth 6, Large t table with N = 39 i 1,68595 for cla X-3 and N = 37 i 1,68830 for cla X-4. So can be concluded that there are difference between pretet and pottet. Major index gain for the experimental cla i 0,303 and the replication i 0,333 which mean an increae in kill critical thinking with category of increae being. Keyword : Multiple Intelligence Baed Learning, Critical Thinking PENDAHULUAN Undang-Undang Sitem Pendidikan Naional No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proe interaki peerta didik dengan pendidik dan umber belajar pada uatu lingkungan belajar. Pembelajaran ebagai proe belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativita berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir iwa dan meningkatkan pemahaman iwa pada materi pelajaran. Wittig (1981) dalam bukunya Pychology of Learning Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief 46

2 (dalam Syah 2003) mendefiniikan belajar ebagai: any relatively permanent change in an organim behavioral repertoire that occur a a reult of experience, artinya belajar adalah perubahan yang terjadi yang relatif menetap dalam perilaku individu ecara keeluruhan ebagai hail pengalaman. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proe belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar iwa berumber dari dua hal, yaitu faktor di dalam diri iwa dan faktor di luar diri iwa. Faktor di dalam diri iwa meliputi, intelegeni, bawaan, minat dan motivai erta keehatan. Kecerdaan merupakan poteni diri yang mampu digunakan untuk menyeleaikan maalah yang ada di mayarakat. Kecerdaan juga merupakan kemampuan mengolah informai dan menghailkan hal yang baru dengan informai terebut. Menurut Gardener, kecerdaan digolongkan menjadi delapan macam kecerdaan yang merupakan kecerdaan majemuk. Kecerdaan majemuk meliputi, kecerdaan linguitik, kecerdaan logika-matematika, kecerdaan kinetetik, kecerdaan muikal, kecerdaan viualpaial, kecerdaan interperonal, kecerdaan intraperonal dan kecerdaan naturali. Setiap manuia memiliki emua jeni kecerdaan, akan tetapi ada atu atau dua kecerdaan yang menonjol yang dimiliki oleh etiap orang. Penting untuk mengetahui kecerdaan anak ejak dini, orang tua dapat mengarahkan dan menggali poteni anak euai dengan kecerdaan yang dia miliki. Guru dituntut untuk memahami hakekat apa yang akan diajarkan erta hakekat objek yang akan diajarkan, ehingga guru mampu merencanakan pengajaran yang euai kondii yang ada. Kecerdaan majemuk yang tidak dominan dapat dioptimalkan dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Arifah, Fairyu Muqita). Dalam penelitiannya, iwa yang memiliki kecerdaan yang tidak dominan akan tetapi kecerdaan terebut dibutuhkan dalam proe belajar mengajar fiika maka kecerdaan terebut dioptimalkan dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pada penelitian penerapan LKS dengan format SLIM-N-BIL mampu meningkatkan hail belajar iwa dan tercipta pembelajaran yang menyenangkan (Vea, Fragraria, 2014). Dari wawancara yang peneliti lakukan pada guru MAN Mojokerto bahwa di MAN Mojokerto pembelajaran yang dilakukan di kela maih menggunakan metode ceramah dan pembelajaran tepuat pada guru. Guru hanya menjelakan dan memberi contoh oal agar iwa memahami materi yang diampaikan. Pembelajaran terkean abtrak tanpa tahu makna dari apa yang dipelajari oleh iwa. Pembelajaran yang dilakukan di MAN Mojokerto belum mengaitkan dengan kecerdaan majemuk iwa. Guru tidak memperhatikan gaya mengajarnya dengan jeni kecerdaan yang dimiliki iwa. Salah atu keterampilan yang perlu diajarkan pada iwa adalah keterampilan berpikir kriti, ehingga iwa mampu menemukan kebenaran di antara berbagai infomai yang ia ketahui. Berpikir kriti adalah proe berpikir itemati dalam mencari kebenaran dan membangun keyakinan terhadap euatu yang dikaji dan ditelaah ecara faktual dan realiti (Muhammad Yaumi, 2012:67). Berpikir kriti mempertimbangkan berbagai hal dalam menyeleaikan maalah, ehingga dapat meningkatkan pemahaman iwa dalam menyeleaikan permaalahan terebut. Keterampilan berpikir kriti adalah keterampilan yang dapat meningkatkan kecerdaan memproe. Pada kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) memaukkan ketermpilan-keterampilan berpikir yang haru dikuaai iwa elaim pemahaman konep. Dalam kurikulum 2013, iwa dituntut untuk mampu mengembangkan pembiaaan berpikir efektif dan produktif dengan penugaan yang menuntut iwa kriti terhadap pikiran endiri (Poerwati dan Amri: 178, 2013). Dari latar belakang di ata peneliti mengangkat permaalahan mengenai penerapan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk untuk meningkatkan keterampilan berpikir kriti. Dengan mengoptimalkan pengajaran dan cara belajar iwa euai dengan kecerdaan majemuk diharapkan hail belajar iwa lebih optimal. Maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Berbai Kecerdaan Majemuk untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kriti Siwa pada Materi Litrik Dinami Kela X MAN Mojokerto. Peneliti memilih iwa di ekolah MAN Mojokerto ebagai penelitian karena peneliti ingin mengetahui keterampilan berpikir kriti iwa di MAN Mojokerto etelah diterapkan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk. Rumuan Maalah yang digunakan peneliti adalah Bagaimana keterlakanaan penerapan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk untuk melatihkan keterampilan berpikir kriti iwa pada materi litrik dinami kela X di MAN Mojokerto? dan Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kriti iwa etelah diterapkannya pembelajaran berbai kecerdaan majemuk?. METODE Jeni penelitian yang berjudul merupakan penelitian pra ekperimental. Pada penelitian ini hanya membutuhkan atu kela dengan mengukur pengetahuan awal dan pengetahuan iwa etelah diberi perlakuan. Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief 47

3 Populai pada penelitian adalah iwa kela X-1, X-2, X-3 dan X-4 ebanyak 123 iwa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dua kela dari populai. Setelah diberi oal pretet kemudian eluruh kela diuji dengan uji normalita dan uji homogenita, kela yang terditribui normal dan homogen dapat digunakan ebagai ampel penelitian. Sampel yang digunakan adalah ampel random (acak) yang terdiri dari dua kela. Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah control group pretet-pottet deign, dengan pola rancangan ebagai berikut: T 1 X T 2 Keterangan: T 1 = Te yang diberikan pada iwa ebelum kegiatan belajar mengajar dilakanakan T 2 = Te yang diberikan kepada iwa etelah kegiatan belajar mengajar dilakanakan X = Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan metode kecerdaan majemuk. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel beba adalah pembelajaran berbai kecerdaan majemuk, variabel terikat yang digunakan adalah keterampilan berpikir kriti dan variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu: materi pelajaran yang diberikan, guru yang mengajar, waktu yang diperlukan untuk mengajar ama, erta alat-alat yang dibutuhkan elama proe belajar mengajar juga ama. Intrumen yang digunakan adalah te dan lembar identifikai kecerdaan majemuk. Analii intrumen meliputi validita oal, reliabilita, daya beda dan taraf keukaran. Validita oal digunakan untuk mengetahui kevalidan maing-maing butir oal, ehingga dapat ditentukan oal yang layak dan tidak layak digunakan. Berikut ini adalah perumuan untuk menghitung validita oal: R xy = koefiien korelai antara variabel x dan y dua variabel yang dikorelaikan x = jumlah kor item y = jumlah kor total xy = jumlah perkalian x dengan y N = jumlah peerta te Data yang diperoleh dianalii dengan menggunakan uji t-berpaangan dan indek gain.uji t berpaangan digunakan untuk mengetahui perbedaan antara nilai pretet dan pottet yang telah diberikan pada kela ekperimen. Hipotei = H 0 : = 0, berarti terdapat perbedaan antara nilai pretet dan pottet H 1 : > 0, berarti tidak terdapat perbedaan antara nilai pretet dan pottet Perhitungan yang digunakan untuk mencari uji-t berpaangan adalah ebagai berikut: t ( N Md ( 2 x d) 1) N M d = Mean-deviai x d N = beda deviai dengan mean deviai = banyak ubjek Analii indek gain digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan berpikir iwa ebelum dan eudah pembelajaran dilakukan, perumuan yang digunakan adalah ebagai berikut: g pot mak pot pre mak pre pre g = gain ternormaliai = kor potet = kor pretet = kor makimum HASIL DAN PEMBAHASAN Berdaarkan hail analii intrumen bahwa oal yang layak digunakan untuk pretet dan pottet adalah ebanyak 15 item oal. Uji coba ini dilakukan pada kela XI SMA YPP Nurul Huda Surabaya dengan reponden berjumlah 15 iwa. Bear r hitung = 1, dimana r tabel pada N = 15 adalah 0,514 dengan taraf ignifikani = 0,05. Item-item oal terebut reliabel, karena r hitung > r tabel. Berdaarkan hail uji normalita populai kela X-1, X-2, X-3 dan X-4 terditribui normal, karena χ 2 hitung < χ 2 tabel. Berdaarkan tabel 4.4 populai terditribui normal dengan taraf ignifikani = 0,05 atau taraf kepercayaan 95%. Dari uji homogenita diperoleh bear χ 2 hitung = Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief 48

4 6,86893 dan χ 2 tabel = 7,81. Populai dapat dikatakan homogen apabila χ 2 hitung < χ 2 tabel. Jadi dapat diimpulkan bahwa populai adalah homogen dengan taraf ignifikani = 0,05. Dari hail pengamatan pengelolaan kela yang dilakukan peneliti dengan dengan menerapkan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk adalah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata tiap tahap pertemuan mulai dari pendahuluan, kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu dan uaana kela bernilai 3 baik di kela ekperimen X-3 dan kela replikai X-4. Dengan menggunakan peramaan uji t berpaangan dapat diperoleh bear t hitung pada kela ekperimen X-3 adalah ebear 3, Bear t tabel dengan N = 39 adalah 1,68595, karena t hitung > t tabel maka H 0 diterima. Jadi dapat diimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pretet dan pottet. Dengan menggunakan peramaan uji t berpaangan dapat diperoleh bear t hitung pada kela replikai X-4 adalah ebear 6, Bear t tabel dengan N = 37 adalah 1,68830, karena t hitung > t tabel maka H 0 diterima. Jadi dapat diimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pretet dan pottet. Nilai keterampilan berpikir kriti iwa merupakan nilai pretet dan pottet iwa, jadi karena terdapat perbedaan antara pretet dan pottet maka keterampilan berpikir kriti iwa ebelum dan etelah diterapkannya pembelajaran berbai kecerdaan majemuk juga terdapat perbedaan. Salah atu aktivita pembelajaran yang dapat merangang kecerdaan majemuk iwa terutama kecerdaan logika matematik adalah berpikir kriti (M.Yaumi, 2012). Adanya perbedaan antara nilai pretet dan pottet dikarenakan iwa udah diberi materi dengan menerapkan pembelajaran berbai majemuk untuk meningkatkan keterampilan berpikir kriti iwa. Lembar kerja iwa dieuaikan dengan kecerdaan majemuk iwa dan euai dengan indikator keterampilan berpikir kriti iwa, yaitu interpretai, infereni, analii dan evaluai. Berdaarkan hail pretet dan pottet diperoleh hail pada Gambar 1 dan Gambar 2. 49% 5% 10% 36% Gambar 1. menurun rendah edang tinggi Diagram Peningkatan Keterampilan Berpikir Kriti Kela X-3 65% 5% 8% menurun 22% rendah edang tinggi Gambar 2. Diagram Peningkatan Keterampilan Berpikir Kriti Kela X-4 Dari hail perhitungan indek gain diperoleh bahwa ada peningkatan hail keterampilan berpikir kriti dengan kategori peningkatan rendah, edang dan tinggi. Pada kela ekperimen X-3 ebear 10% iwa mengalami penurunan nilai pretet dan pottet, 36% iwa dengan kategori rendah, 49% iwa dengan kategori edang dan 5% dengan kategori tinggi. Pada kela replikai X-4 ebear 5% iwa mengalami penurunan nilai pretet dan pottet, 22% iwa dengan kategori rendah, 65% iwa dengan kategori edang dan 8% dengan kategori tinggi. Jadi, dapat diimpulkan bahwa pada kela ekperimen X- 3 peningkatan keterampilan berpikir kriti iwa yang dominan mengalami peningkatan dengan kategori rendah dan pada kela replikai X-4 peningkatan keterampilan berpikir kriti iwa yang dominan mengalami peningkatan dengan kategori edang. Peningkatan keterampilan berpikir kriti iwa mengalami peningkatan kategori edang karena ada beberapa iwa yang berikap tidak relevan di kela ehingga menganggu kegiatan belajar mengajar. Aktivita pembelajaran berpikir kriti dianggap angat ulit diterapkan di ekolah, akan tetapi anggapan itu tidak berlaku jika materi dan tahapan-tahapan berpikir kriti itu dapat diederhanakan atau dieuaikan dengan kemampuan peerta didik (M.Yaumi, 2012). Berdaarkan nilai LKS dapat diimpulkan bahwa keterampilan berpikir kriti iwa yang paling dominan adalah interpretai baik di kela ekperimen X-3 maupun replikai X-4. Sedangkan keterampilan berpikir kriti iwa yang paling rendah adalah evaluai. Siwa maih kurang dapat menyimpulkan hail LKS yang dikerjakan. Keterampilan interpretai lebih mudah dari keterampilan yang lainnya karena keterampilan interpretai adalah memahami dan mengekpreikan makna dari pengalaman, data atau aturan-aturan (Denni K. Filaime, 2008). Jadi, iwa lebih mampu menguaai keterampilan terebut, terlebih aktivita dominan iwa adalah Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief 49

5 berdikui dengan teman ekelompok yang mampu mengoptimalkan keterampilan interpretai iwa. Keterampilan berpikir kriti mempunyai tingkatan dari interpretai, infereni, analii dan evaluai. Hal ini ama dengan takonomi Bloom, yaitu remembering, undertanding, applying, analying, evaluating dan creating. Secara logika dapat diinterpretaikan bahwa ebelum kita memahami ebuah konep maka kita haru mengingatnya terlebih dahulu, ebelum kita menganalia maka kita haru menerapkannya dulu dan ebelum kita mengevaluai maka kita haru menganalia dulu (Retno Utari). Keterampilan evaluai merupakan keterampilan menakir kredibilita pernyataan-pernyataan dan menakir kekuatan logi dari hubungan-hubungan inferenial atau dimakud di antara pernyataanpernyataan (analii) (Denni K. Filaime, 2008). Jadi, iwa dapat memiliki keterampilan evaluai etelah iwa memiliki keterampilan interpretai dan analii dengan baik. PENUTUP SIMPULAN Berdaarkan hail analii data penelitian, dapat diimpulkan bahwa pembelajaran berbai kecerdaan majemuk untuk melatihkan keterampilan berpikir kriti iwa di kela X MAN Mojokerto ebagai berikut: 1. Dari hail pengamatan pengelolaan kela yang dilakukan dilakukan peneliti dengan menerapkan pembelajaran berbai kecerdaan majemuk terlakana dengan baik. 2. Dengan menggunakan peramaan uji t berpaangan dapat diperoleh bear t hitung pada kela ekperimen X-3 adalah ebear 3, Bear t tabel dengan N = 39 adalah 1,68595, karena t hitung > t tabel maka H 0 diterima. Sedangkan kela replikai X-4 bear t hitung adalah ebear 6, Bear t tabel dengan N = 37 adalah 1,68830, karena t hitung > t tabel maka H 0 diterima. Jadi dapat diimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pretet dan pottet. Bear indek gain untuk kela ekperimen X-3 adalah 0,297 yang artinya peningkatan keterampilan berpikir kriti dengan kategori peningkatan edang dan kela replikai X-4 adalah 0,365 yang artinya peningkatan keterampilan berpikir kriti dengan kategori peningkatan edang. LKS viual paial, ehingga perlu diberi petunjuk yang lebih jela. 2. Memperjela penyuunan oal pretet dan pottet. 3. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, ebaiknya iwa mengetahui model, trategi dan metode pembelajaran yang akan digunakan. 4. Guru ebaiknya bia mengontrol waktu lebih baik lagi karena waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran berbai kecerdaan majemuk cukup lama. DAFTAR PUSTAKA Arifah, Fairyu Muqita Optimaliai Inferior Intelligence Siwa Kela VII melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Materi Cermin dan Lena. Skripi Juruan fiika FMIPA Unea: tidak diterbitkan. Arikunto, Suharimi Daar-daar Evaluai Pendidikan. Jakarta: Bineka Cipta Filaime, Denni K Menguak Rahaia Berfikir Kriti dan Kreatif. Jakarta: Pretai Pitakarya Hake, R.R Analyzing Change/Gain Score. American Journal of Phyic diake 6 Agutu ( nge-gain.pdf) Nuraiim, Mochammad, dkk Pikologi Pendidikan. Surabaya: Unea Univerity Pre Poerwati, Loeloek Endah dan Sofan Amri Panduan Memahami Kurikulum Jakarta: Pretai Putakaraya. Sudjana Metoda Statitika. Bandung: Tarito. Syah, Muhibbin Pikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Perada Vea, Fragraria Penerapan LKS dengan Format SLIM-N-BIL pada Materi Peawat Sederhana untuk Siwa Kela VIII SMP Negeri 1 Babat. Skripi Juruan fiika FMIPA Unea: tidak diterbitkan. Yaumi, Muhammad Pembelajaran Berbai Multiple Intelligence. Jakarta: Dian Rakyat Undang-undang Republik Indoneia Nomor 20 tahun 2003 diake 17 Juni 2013( 12/10/UU Sidikna.pdf) SARAN 1. Memberikan keterangan yang jela pada Lembar Kerja Siwa ehingga iwa tidak keulitan mengerjakan. Gambar rangkaian kurang jela pada Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief 50

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar 7 III. METDE PENELITIAN A. Populai Peelitia Populai peelitia ii yaitu eluruh iwa kela MA Negeri Badar Lampug dega ampel kela, pada emeter geap Tahu Pelajara 0/0. B. ampel Peelitia Tekik pegambila ampel

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional) JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN DUA PER

MEMBANDINGKAN DUA PER MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung PENGARU DURASI SERANGAN GELOMBANG TERADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECA GELOMBANG Ida Bagu Agung Fakulta Teknik, Univerita Sarjanawiyata Tamaniwa Email: idabaguagung @ yahoo.com ABSTRACT thi reearch

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Lampiran B.2. Dimensi Kompetensi Kuantitatif. Komponen Literasi Kuantitatif

Lampiran B.2. Dimensi Kompetensi Kuantitatif. Komponen Literasi Kuantitatif No. Indikator Butir Soal 1. Siwa mampu menetukan bentuk penyajian data Tabel berikut untuk menjawab oal 6-7. Hail penelitian faktor klimatik dan edafik uatu ekoitem adalah ebagai berikut : Tabel 2. Hail

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM REPOSITORI PENGETAHUAN BERBASIS ONTOLOGI DAN JARINGAN SEMANTIK (Studi Kasus pada Perpustakaan UNIKA St.

PENGEMBANGAN SISTEM REPOSITORI PENGETAHUAN BERBASIS ONTOLOGI DAN JARINGAN SEMANTIK (Studi Kasus pada Perpustakaan UNIKA St. PENGEMBANGAN SISTEM REPOSITORI PENGETAHUAN BERBASIS ONTOLOGI DAN JARINGAN SEMANTIK (Studi Kau pada Perputakaan UNIKA St. Thoma Medan) Mialina Br. Ginting 1), Kudang Boro Seminar 2), dan Panji Wamana 3)

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin   ABSTRAK Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI

Lebih terperinci

TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI

TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI Firmanyah 1*), Selly Feranie 1, Fourier D.E. Latief 2, Prana F. L. Tobing 1 1 Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antarika Juruan Pendidikan Fiika FPMIPA UPI,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

PENAKSIR RASIO DAN PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK VARIANSI POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA

PENAKSIR RASIO DAN PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK VARIANSI POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA PEAKIR RAIO DA PRODUK EKPOEIAL YAG EFIIE UTUK VARIAI POPULAI PADA AMPLIG ACAK EDERHAA Mega Elmaanti 1* Firdau Hapoan irait 1 Mahaiwa Program 1 Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

Penentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)

Penentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V) Penentuan Parameter-Parameter Karakteritik Sel Surya untuk Kondii Gelap dan Kondii Penyinaran dari Kurva Karakteritik Aru-Tegangan (-) A. Suhandi, Y. R. Tayubi, Hikmat, A. Eliyana Juruan Pendidikan Fiika

Lebih terperinci

DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH

DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH Konfereni Naional Teknik Sipil Univerita Tarumanagara, 26-27 Oktober 207 DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH I Wayan Redana, I Nengah Simpen 2, dan Kadek Suardika 3 Program Studi

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB

Lebih terperinci

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH Benny Raharjo *), Munawar Agu Riyadi, and Achmad Hidayatno Departemen Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP

Lebih terperinci