Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning"

Transkripsi

1 Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI SURABAYA Chuni Mubarok Program Studi S Pend. Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya chuni.mu@gmail.com Edy Sulityo Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya edy.unea@yahoo.co.id Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk: () Mengetahui pengaruh model pembelajaran Dicovery Learning terhadap hail belajar iwa pada tandar kompeteni melakukan intalai ound ytem. () Mengetahui repon iwa terhadap model pembelajaran Dicovery Learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Quai Experimental Deign menggunakan deain Pottet Only Control Group Deign di mana terdapat kela ekperimen dengan model pembelajaran Dicovery Learning dan kela kontrol dengan model pembelajaran langung, yang elanjutnya diberikan Pottet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Saaran penelitian ini adalah iwa kela X AV dan X AV SMK Negeri Surabaya tahun ajaran 03/0. Dari hail penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: () Hail belajar iwa dengan model pembelajaran Dicovery Learning lebih tinggi dari hail belajar iwa dengan model pembelajaran langung dengan perolehan uji-t yakni t hitung 3,9 > t tabel,99, dan dengan rincian nilai rata-rata kela ekperimen 80,76 dan nilai rata-rata kela kontrol 76,083. () Hail angket repon iwa menunjukkan Hail Rating ebear 77,39%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa diketegorikan baik terhadap penerapan model pembelajaran Dicovery Learning. Kata kunci: Model pembelajaran Dicovery Learning, hail belajar iwa, repon iwa. Abtract The tudy aim to: () Determine the influence of learning model Dicovery Learning the tudent learning outcome in competency tandard intallation ound ytem. () Knowing the tudent repone to the learning model Dicovery Learning. The method ued in thi reearch i Quai Experimental Deign ued deign i the Only Pottet Control Group Deign, where experiment there are clae with model Dicovery Learning and control cla with direct intruction learning i further given Pottet to determine tudent learning outcome after different treatment are given. The target of thi reearch i cla X AV and X AV State SMK of Surabaya academic year 03/0. From the reearch reult obtained, indicate that: () The reult of tudent learning with model Dicovery Learning higher than direct intruction learning with the acquiition t-tet i t count 3,9 > t table,99, with detail of the average value of the experimental cla 80,76 and the average value of the control cla 76,083. () The reult of tudent quetionnaire repone indicate Rating Reult of 77,39 %. Of criteria for determining the percentage of the qualitative appraial rating categorized good tudent repone to the application of the learning of model Dicovery Learning. Keyword: Model Dicovery Learning, tudent learning outcome, tudent repone. PENDAHULUAN Tujuan dari Pendidikan Naional ialah untuk mencerdakan kehidupan banga dan mengembangkan manuia Indoneia eutuhnya, yaitu manuia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Ea dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, keehatan jamani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, erta raa tanggung jawab kemayarakatan dan kebangaan. (Depdikbud, :) Dengan pendidikan manuia akan belajar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan. Dalam hal ini ekolah merupakan alah atu lembaga pendidikan 5

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 03, Nomor 0, Tahun 0, 5 formal yang keberadaannya angat trategi dalam membentuk manuia yang berkualita. Dengan perkataan lain, untuk,meningkatkan pretai belajar iwa diperlukan peran guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran dikela menjadi lebih baik, menarik dan diukai oleh peerta didik. Suaana kela perlu direncanakan dan dibangun edemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar iwa dapat memperoleh keempatan untuk berinteraki atu ama lain ehingga iwa dapat memperoleh hail belajar yang optimal. Sejalan dengan berkembangnya penelitian dibidang pendidikan maka ditemukan model model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan interaki iwa dalam proe belajar mengajar, yang merupakan aktivita pelakanaan pembelajaran dalam kelompok, yang aling berinteraki atu ama lain, dimana pembelajaran adalah bergantung kepada interaki antara ahli-ahli dalam kelompok, etiap iwa bertanggung jawab terhadap proe pembelajaran di kela dan juga di dalam kelompoknya (Anonim, 008). Di lingkungan ekolah SMK Negeri Surabaya, khuunya program keahlian teknik audio dan video ebagian iwa lebih uka guru mereka mengajar dengan cara menulikan egalanya di papan tuli. Dengan begitu mereka bia membaca, kemudian mencoba memahaminya. Sebagian iwa lain lebih uka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya ecara lian dan mereka mendengarkan untuk bia memahaminya. Sementara itu, ada iwa yang lebih uka membentuk kelompok kecil untuk mendikuikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran terebut. Pada pembelajaran Melakukan Intalai Sound Sytem eringkali iwa meraa keulitan memahami pelajaran yang diberikan guru, iwa kurang antuia untuk mengikuti pelajaran. Hal ini terjadi karena ampai aat ini maih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran yang diebut model pembelajaran langung, yaitu guru membacakan atau memberikan bahan yang diiapkannya edangkan iwa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyeleaikan oal ebagai mana yang dicontohkan oleh guru. Dalam uaha meningkatkan pendidikan pada umumnya ada empat tema, yaitu: truktur, keiapan, intuii, dan motivai. Belajar juga meliputi tiga proe kognitif, yaitu: memperoleh informai baru, tranformai ilmu pengetahuan, dan menguji relevani dan ketepatan pengetahuan. Pandangan terhadap belajar yang diebut ebagai koneptualime intrumental didaarkan pada dua prinip, yaitu; pengetahuan orang tentang alam didaarkan pada model-model mengenai kenyataan yang dibangunya, dan model-model itu mula-mula diadopi dari kebudayaan eeorang, dan kemudian model-model itu diadaptaikan pada kegunaan bagi orang itu. Model penyajian pelajaran atau kurikulum yang baik haru dirancang kearah penguaaan keterampilan yang lebih kuat (Margaret B. Gedler 986, dalam Udin S. Winatraputra; 007, hal 3.6). Hal ini membawa implikai kepada keharuan pembelajaran untuk menerapkan uatu model pembelajaran yang lebih memberdayakan iwa dengan meningkatkan produktivita belajar untuk kebermaknaan kontek pembelajaran (Meaningful Learning) mialnya dengan menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning. Model pembelajaran Dicovery Learning pertama kali dikembangkan oleh Jerome Bruner, eorang ahli pikologi yang lahir di New York pada tahun 95. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan (Dicovery Learning) euai dengan pencarian pengetahuan ecara aktif oleh manuia dan dengan endirinya memberikan hail yang paling baik. Bruner menyarankan agar iwa hendaknya belajar melalui berpartiipai aktif dengan konep-konep dan prinip-prinip agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan ekperimen-ekperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan konep dan prinip itu endiri. Hail penelitian yang dilakukan Titin Oktaviani Pamungka, (009) mengenai penerapan Dicovery Learning pada mata pelajaran akuntani untuk meningkatkan motivai dan pretai belajar iwa kela X AK SMK Shalahuddin Malang dapat diketahui pada nilai rata-rata kela ekperimen (93,53) lebih bear dari pada nilai rata-rata kela kontrol (8,8). Sedangkan pada hail penelitian Hendri Pratomo (008) mengindikaikan bahwa iwa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konep konep ilmiah ketika pembelajaran yang dilakanakan dengan menggunakan Dicovery Learning. Hail belajar iwa diperoleh nilai rata rata 66,5 untuk nilai kela kontrol dan 79,5 untuk nilai kela ekperimen. Berdaarkan uraian di ata maka penuli mengambil judul Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning Terhadap Hail Belajar Siwa Kela X TAV Pada Standar Kompeteni Melakukan Intalai Sound Sytem Di SMK Negeri Surabaya. Mengacu pada kenyataan yang telah dikemukakan di ata, maka maalah yang akan diteliti adalah ebagai berikut: () Apakah hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langung?() Bagaimana repon iwa terhadap model pembelajaran Dicovery Learning pada tandar kompeteni melakukan intalai ound ytem? Mengacu pada rumuan maalah terebut maka tujuan penelitian ini adalah: () Untuk mengetahui hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning dengan menggunakan model pembelajaran langung. () Untuk mengetahui repon iwa terhadap model pembelajaran Dicovery Learning pada tandar kompeteni melakukan intalai ound ytem. Penelitian ini diharapkan bermanfaat: () Bagi Univerita Negeri Surabaya, yakni untuk memberdayakan kompeteni keluluan mahaiwa S pendidikan di UNESA ehingga mampu beraing dalam dunia kependidikan. () Bagi penuli, yakni dapat mengaplikaikan ilmu yang diterima di bangku perkuliahan pada mayarakat erta memberikan alah atu olui bagi dunia pendidikan. (3) Bagi mayarakat, yakni ebagai maukan tentang penerapan model pembelajaran Dicovery Learning bagi eorang guru dalam upaya mengefektifkan proe belajar mengajar. 6

3 Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning Dalam penelitian ini diberikan bataan-bataan maalah antara lain: () Subyek penelitian ini adalah pada kela X TAV SMK Negeri Surabaya yang terdiri dari kela. () Materi yang diampaikan hanya pada tandar kompeteni melakukan intalai ound ytem, total dari enam kompeteni daar yang dipakai hanya empat kompeteni daar yaitu pada kompeteni daar mengidentifikai bagian-bagian dan fungi dari ound ytem, menjelakan pengaruh arah peaker, menjelakan hal-hal yang mempengaruhi kualita uara erta menggunakan wirele euai karakteritiknya pada kela X TAV SMK Negeri Surabaya. (3) Hail belajar iwa yang digunakan hanya pada ranah kognitif. Belajar merupakan perubahan perilaku individu ebagai akibat dari proe pengalaman baik yang dialami ataupun yang engaja dirancang. Menurut Sudjana (00: 8) belajar adalah uatu proe yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri eeorang. Pembelajaran menurut Darono dkk (00) adalah uatu kegiatan yang dilakukan oleh guru edemikian rupa ehingga tingkah laku iwa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran langung (Direct Intruction) model pembelajaran dimana guru terlibat aktif dalam menguung ii pelajaran kepada peerta didik dan mengajarkannya ecara langung. Dalam pembelajaran langung, guru mentrukturiaikan lingkungan belajarnya dengan angat ketat, mempertahankan foku akademi, dan berharap peerta didik menjadi pengamat, pendengar, partiipan yang tekun. Belajar penemuan (Dicovery Learning) merupakan alah atu model pembelajaran kognitif yang dikembangkan oleh Bruner (966). Belajar penemuan adalah proe belajar dimana guru haru menciptakan ituai belajar yang problemati, mentimulu iwa dengan pertanyaan-pertanyaan, mendorong iwa mencari jawaban endiri, dan melakukan ekperimen. Belajar penemuan pada akhirnya dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berpikir ecara beba dan melatih keterampilan kognitif iwa dengan cara menemukan dan memecahkan maalah yang ditemui dengan pengetahuan yang telah dimiliki dan menghailkan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi dirinya. Langkah-langkah model pembelajaran Dicovery Learning adalah ebagai berikut: () Guru memberikan pertanyaan yang merangang berpikir iwa dan mendorongnya untuk membaca buku dan aktivita belajar lain. () Guru memberikan keempatan kepada iwa untuk mengidentifikai ebanyak mungkin maalah yang relevan dengan bahan pelajaran dan merumukannya dalam bentuk hipotei. (3) Guru memberikan keempatan kepada iwa mengumpulkan informai yang relevan untuk membuktikan benar tidaknya hipotei terebut. () Guru mengolah data yang diperoleh iwa melalui wawancara, obervai dan lain-lain. (5) Guru melakukan pemerikaan cermat untuk membuktikan benar tidaknya hipotei yang ditetapkan dengan hail dan pengolahan data. (6) Guru menarik keimpulan untuk dijadikan prinip umum yang berlaku untuk emua maalah yang ama. Kelebihan dari model pembelajaran Dicovery Learning antara lain: () Hailnya lebih berakar dari pada cara belajar yang lain. () Lebih mudah dan cepat ditangkap. (3) Dapat dimanfaatkan dalam bidang tudi lain atau dalam kehidupan ehari-hari. () berdaya guna untuk meningkatkan kemampuan iwa menalar dengan baik. Hail belajar merupakan kemampuan kemampuan yang dimiliki iwa etelah iwa menerima pengalaman belajarnya. Menurut Djamarah (999 : ) hail belajar adalah penelitian pendidikan tentang kemajuan iwa dalam egala yang dipelajari di ekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan yang dinyatakan eudah hail pembelajaran. Dalam item pendidikan naional rumuan tujuan pendidikan menggunakan klaifikai hail belajar yang ecara gari bear dibagi menjadi tiga ranah, yakni: ranah kognitif, ranah pikomotori, dan ranah afektif. Berdaarkan uraian terebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa hail belajar adalah kemampuan yang diperoleh iwa melalui te kognitif etelah kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui ejauh mana kemampuan iwa dalam menyerap materi pelajaran. Adapun hipotei dari penelitian ini adalah hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran langung. METODE PENELITIAN Jeni penelitian ini adalah penelitian ekperimen. Penelitian ekperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondii yang terkendalikan. (Sugiyono, 00: 07). Metode penelitian yang digunakan di ini adalah Metode Quai Experimental Deign yakni penelitian ekperimen ecara emu tanpa adanya randomiai. Deain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pottet Only Control Group Deign, di mana terdapat kela ekperimen dengan model pembelajaran Dicovery Learning dan kela kontrol dengan model pembelajaran langung, yang elanjutnya diberikan Pottet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Penelitian ini dilakanakan di SMK Negeri Surabaya Juruan Teknik Audio Video. Adapun waktu penelitian dilakukan pada emeter genap tahun pelajaran 03/0. Populai yang diinginkan dalam penelitian ini 7

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 03, Nomor 0, Tahun 0, 5 adalah eluruh iwa kela X TAV SMK Negeri Surabaya, dan ampel penelitian ini adalah iwa kela X AV dan X AV SMK Negeri Surabaya. Pada penelitian ini, intrumen penelitian meliputi: () Perangkat pembelajaran, yang meliputi Silabu, Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP), Modul, dan Soal Evaluai. () Lembar Angket Repon Siwa. Dari hail lembar validai intrument, dapat diketahui kelayakan intrument yang telah dibuat. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi validator: Nilai tertinggi validator = n x i max di mana n = Banyaknya validator dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). (3) Menentukan jumlah jawaban validator: Jumlah jawaban validator = 5 n i x i di mana n i = Banyaknya validator yang memilih nilai i dan i = Bobot nilai penilaian kualtatif (- 5). () Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban validator HR 5 3 x00% Nilai tertinggi validator Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut: 0% - 0% = Tidak Baik, % - 0% = Kurang Baik, % - 60% = Cukup, 6% - 80% = Baik, dan 8% - 00% = Sangat Baik (Riduwan, 0: 0). Seuai dengan intrumen penelitian maka hail belajar iwa diukur dengan melakukan pottet. Hail te evaluai yang diperoleh dianalii menggunakan uji-t. Data diperoleh dari penelitian di kela X AV (Ekperimen) dan X AV (Kontrol). Adapun teknik analiinya adalah: () Merumukan Hipotei. () Menentukan taraf ignifikan yang akan digunakan. Untuk penelitian ini digunakan taraf 5%. (3) Uji tatitika, untuk uji tatitika ini menggunakan uji-t, berikut ini rumu ujit yang digunakan: t x x n n Di mana t = Bearnya uji-t yang dihitung, x = Rata-rata nilai kela ekperimen, x = Rata-rata nilai kela kontrol, = Simpangan baku gabungan, n = Jumlah iwa kela ekperimen, n = Jumlah iwa kela kontrol. (Sudjana, 005:39). () Selanjutnya menarik keimpulan, terima H 0 jika t < t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Dari lembar angket repon iwa dapat diketahui repon iwa terhadap model pembelajaran Dicovery Learning. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi reponden: Nilai tertinggi reponden = n x i max di mana n = Banyaknya reponden, dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). (3) Menentukan jumlah jawaban reponden: Jumlah jawaban reponden = 5 n i x i di mana n i = Banyaknya reponden yang memilih nilai i dan i = Bobot nilai penilaian kualtatif (-5). () Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban reponden HR x00% Nilai tertinggi reponden Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut: 0% - 0% = Sangat Buruk, % - 0% = Buruk, % - 60% = Sedang, 6% - 80% = Baik, dan 8% - 00% = Sangat Baik (Riduwan, 0: 0). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdaarkan hail validai intrumen, Dari perhitungan hail rating RPP, modul, erta evaluai, didapatkan penilaian hail validai Perangkat Pembelajaran eperti yang ditunjukkan pada Tabel 3 erta grafik hail validai ditunjukkan pada Gambar. Tabel 3. Hail Validai Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran 5 3 Hail Rating(%) Rencana Pelakanaan Pembelajaran 79,59 Modul 77,0 Evaluai 75,67 Sehingga rata-rata hail rating dari 3 format terebut: 8

5 Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning HR Perangkat Pembelajaran (79,59 77,0 75,67)% 3 80% 78% 76% 7% 7% 79.58% 77.0% 75.67% = 77,5% Hail Validai Perangkat Pembelajaran RPP Modul Evaluai Gambar. Grafik Hail Validai Perangkat Pembelajaran Berdaarkan analii hail validai perangkat pembelajaran, diperoleh Hail Rating 77,5%. Berdaarkan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa validai perangkat pembelajaran termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Untuk hail validai lembar repon iwa yang dilihat dari dua apek mendapatkan hail rating dengan rincian: () Materi 80%, () Apek Kontruki 80%, ehingga rata-rata hail rating keeluruhan validai lembar repon iwa dilihat dari kedua apek terebut adalah ebagai berikut: HR Lembar Repon Siwa = (80 80)% 80 % 80% 60% 0% 0% 0% Hail Validai Lembar Repon Siwa 80%80% Apek yang dinilai Materi Kontruki Gambar. Grafik Hail Validai Lembar Repon Siwa Berdaarkan analii hail validai lembar repon iwa yang dan ditunjukkan pada Gambar, diperoleh Hail Rating 80%. Dengan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa hail validai lembar repon iwa termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Untuk Hail belajar iwa, diperoleh dari data nilai Pottet iwa kela X AV (ekperimen) dan X AV (kontrol), maka dapat langung dimaukkan ke dalam rumu tatitik uji-t. Adapun perhitungannya adalah menentukan impangan baku: n n n n (36 )0,8 36, ,87 568, , ,655 3,655 5,7 Selanjutnya menghitung bearnya uji-t: x x t n n 80,76 76,083 t 5, ,093 t 5,7 0,0556,093 t 5,7 0,358 t t,093,37 3,039 Dari perhitungan uji-t manual terebut akan dicocokkan hailnya dengan perhitungan menggunakan oftware SPSS (Statitical Package For Social Science) veri 7.0 dan hail outputnya dapat diketahui Group Statitic dan Independent Sample Tet yang dapat dilihat pada Tabel dan Tabel 5: Nilai Tabel. Hail Perhitungan SPSS Group Statitic Kela N Mean X AV Ekperimen 36 6 X AV Kontrol Std. Deviation Std. Error Mean Pada Tabel.Group Statitic dipaparkan tentang N (banyaknya data), Mean (rata-rata), Std. Deviation yang menunjukkan tingkat (derajat) variai kelompok data atau ukuran tandar penyimpangan dari meannya, dan juga Std.Error Mean yang menunjukkan (index variabilita) yang dapat harapkan di dalam pengulangan ampel acak. Kela X AV merupakan kela ekperimen yang menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning, edangkan kela X AV merupakan kela kontrol yang menggunakan model pembelajaran langung. Dari Tabel, ditunjukkan bahwa jumlah iwa pada kela X AV adalah 36 dengan nilai rata-rata 80,0556, 9

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 03, Nomor 0, Tahun 0, 5 Std Deviation,56, dan Std. Error Mean 0,75377, edangkan pada kela X AV adalah 36 iwa dengan nilai rata-rata 75,6, Std. Deviation 6,77, dan Std. Error Mean,07. Nil ai Tabel 5. Hail Perhitungan Uji-t Independent Sample Tet Equal varian ce aum ed Equal varian ce not aum ed Levene' Tet for Equalit y of Varianc e F Independent Sample Tet Si g. t df t-tet for Equality of Mean Sig. (- taile d) Mean Differe nce.. Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lowe r Uppe r Pada Tabel 5 memaparkan apakah kedua kelompok memiliki varian yang ama dilihat dari aturan uji homogenita yakni jika Sig: p < 0,05 maka data tidak homogen dan jika Sig: p > 0,05 maka data homogen. Di ini diperoleh nilai ig = 0,0, maka dapat diimpulkan bahwa kedua kelompok berifat tidak homogen, karena 0,0 < 0,05. Df (degree of freedom) merupakan derajat kebebaan yakni ebear 70. Sedangkan Std Error Difference adalah eliih tandar deviai dua data yakni antara kela X AV dan X AV. 95% confidence interval of the difference adalah rentang nilai perbedaan yang tolerani. Pada tolerani ini menggunakan taraf kepercayaan 95%, dengan rentang eliih kela ekperimen dan kontrol adalah ebear,75073 ampai 7,386 dan Mean difference adalah eliih mean atau rata-rata kela X AV dan kela X AV adalah,. Berdaarkan kriteria uji t bahwa terima H 0 jika t < t (- α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Taraf ignifikai yang digunakan pada penelitian ini adalah 5% = 0,05, maka t t-α = t -0,05 = t 0,95 dengan derajat kebebaan (dk) = = 70, dari daftar ditribui t dengan t 0,95 dan dk = 70 didapatkan t tabel =,99. Dilihat dari perhitungan uji-t didapatkan t hitung manual adalah ebear 3,093, edangkan t hitung SPSS adalah ebear 3,9. Maka dari hail terebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah ama. Dari hail perhitungan t hitung = 3,9 ehingga jela terdapat pada daerah penolakan H 0, karena 3,9 >,99 ehingga H 0 ditolak dan H diterima. Maka dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa dengan model pembelajaran Dicovery Learning lebih tinggi daripada hail belajar iwa dengan model pembelajaran langung. Hail perhitungan Angket Repon Siwa terhadap model pembelajaran Dicovery Learning yang dilihat dari 0 indikator / pertanyaan adalah ebagai berikut: (78,33 7, 78,89 80,57 80,56 76,67 77,79 8, 77, 7,67)% HR 0 77, 39 % 85% 80% 75% 70% 65% Hail Angket Repon Siwa HR Pertanyaan HR Pertanyaan HR Pertanyaan 3 HR Pertanyaan HR Pertanyaan 5 HR Pertanyaan 6 HR Pertanyaan 7 HR Pertanyaan 8 HR Pertanyaan 9 HR Pertanyaan 0 Gambar3.Grafik Hail Rating Repon Siwa Dari perhitungan hail angket repon iwa terebut dan dipaparkan pada Gambar 3, didapatkan rata-rata Hail Rating ebear 77,39%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa dari keeluruhan indikator pada lembar angket iwa dikategorikan baik, ehingga dapat diimpulkan iwa memiliki keterkaitan terhadap penerapan model pembelajaran Dicovery Learning pada tandar kompeteni melakukan intalai ound ytem. PENUTUP Simpulan Berdaarkan hail analii dan pembahaan maka diimpulan ebagai berikut: () Dari analii hail balajar iwa dengan pengujian hipotei yang dilakukan diperoleh t hitung ebear 3,9 dan t tabel ebear,99, dengan taraf ignifikani 5%. Dari hail terebut menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel, ini berarti bahwa hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning lebih tinggi dari pada hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran langung, dengan nilai rata-rata 80,76 pada model pembelajaran Dicovery Learning dan 76,083 0

7 Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning pada model pembelajaran langung. Sehingga dapat diimpulkan bahwa model pembelajaran Dicovery Learning berpengaruh poitif terhadap hail belajar iwa kela X TAV. () Pada analii repon iwa, didapatkan Hail Rating ebear 77,39%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa dari keeluruhan indikator pada lembar angket iwa dikategorikan baik, ehingga dapat diimpulkan iwa memiliki repon baik terhadap penerapan model pembelajaran Dicovery Learning pada tandar kompeteni melakukan intalai ound ytem. Saran Dalam penelitian ini maih banyak kekurangan, oleh karena itu dalam penelitian berikutnya perlu beberapa aran ebagai berikut: () Penerapan model pembelajaran Dicovery Learning dapat digunakan ebagai inovai baru dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hail belajar iwa, ehingga pendekatan ini dapat diterapkan pada mata diklat lain yang euai. () Penuli meraa bahwa hail yang telah didapat di dalam penelitian ini maih belum empurna, oleh karena itu penuli berharap untuk penelitian yang akan datang, hendaknya model pembelajaran Dicovery Learning dapat diterapkan pada pokok bahaan yang lain dengan bentuk penilaian kinerja yang berbeda. Siwa Kela X AK SMK Shalahuddin Malang. Skripi tidak diterbitkan. Malang: UNM. Pratomo, Hendri Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning Terhadap Pretai Belajar Siwa Pada Materi Pokok Kalor Kela VII Di SMP Bina Banga Surabaya. Skripi tidak diterbitkan. Surabaya: Unea. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan. 0. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudjana Metoda Statitika. Bandung: Tarito. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA Bandung. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientai Kontruktivitik. Jakarta: Pretai Putaka Publiher. Winataputra, Udin S Materi Pokok Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Univerita Terbuka. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu., dan Widodo Supriyono, 99. Pikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharimi Proedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bell Gredler, Margareth E., 99. Belajar dan Membelajarkan. Terj. Munandir. Jakarta: Rajawali. Budiningih, Ari., 005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gagne, Robert M The Condition of Learning. New York : Holt, Rinehart and Winton. Nana Sudjana dan Ibrahim Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algenindo. Nur, Muhammad Model Pembelajaran Berdaarkan Maalah. Surabaya: Puat Sain dan Matematika Sekolah Unea. Pamungka, Titin Oktaviani Penerapan Dicovery Learning Pada Mata Pelajaran Akuntani untuk Meningkatkan Motivai dan Pretai Belajar

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN DUA PER

MEMBANDINGKAN DUA PER MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)

Lebih terperinci

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional) JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Forum Statitika dan Komputai, Oktoberl 5, p: 7 4 Vol. No. ISSN : 853-85 KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Marzuki Juruan

Lebih terperinci

Estimasi Parameter Model Regresi Spline

Estimasi Parameter Model Regresi Spline Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-789 Etimai Parameter Model Regrei Spline Etimation of Parameter Spline Regreion Model M. Fathurahman Program Studi Statitika FMIPA Univerita Mulawarman e-mail

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Ejournal boga. Volume 2, nomor 1, tahun 2013, edisi yudisium periode Februari 2013, hal

Ejournal boga. Volume 2, nomor 1, tahun 2013, edisi yudisium periode Februari 2013, hal Ejournal boga. Volume 2, nomor, tahun 203, edii yudiium periode Februari 203, hal. 234-240 PENGARUH JENIS DAN PROPORSI BAHAN PEMBENTUK GEL TERHADAP HASIL JADI MINUMAN JELI KUNYIT ASAM Bagu Prahara Putra

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lentera Vol. 15. No. 13. Juni

ABSTRAK. Lentera Vol. 15. No. 13. Juni PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITI MATEMATI IWA PADA MATERI ITEM PERAMAAN LINEAR ATU VARIABEL DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Husnidar Dosen Program tudi Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci