Pendidikan Sistem Ganda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendidikan Sistem Ganda"

Transkripsi

1 Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi Pendidikan Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya prihantinitrianingih@gmail.com Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan repon iwa dengan melakanakan kegiatan prakerin. Saaran penelitian yaitu iwa XI TAV di SMK Negeri 5 Surabaya tahun ajaran 01/013. Jeni penelitian yang digunakan adalah True Experimental Deign dan menggunakan deain Pottet-Only Control Deign. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui, angket repon iwa dan hail belajar iwa yang dianalii ecara dekriptif kuantitatif. Perlakuan pertama yang dilakukan yaitu iwa melakanakan kegiatan prakerin dan terakhir diadakan pot-tet untuk mengetahui hail belajar iwa. Dari hail penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran dan butir oal memiliki preentae rata-rata ebear 80,91% dari hail validai oleh para ahli dan dikategorikan valid. () Hail belajar iwa dengan para iwa yang melakanakan kegiatan prakerin, pada uji-t adalah t hitung = 3,03 dan t tabel 1,67 ehingga jela terdapat daerah penolakan H 0 karena 3,03 > 1,67. Berdaarkan hail penelitian di ata maka dapat diimpulkan bahwa rata-rata hail belajar iwa yang melakanakan kegiatan prakerin lebih baik daripada rata-rata hail belajar iwa yang tidak melakanakan kegiatan prakerin. (3) Repon iwa terhadap kegiatan prakerin ecara keeluruhan adalah poitif dan termauk dalam kriteria repon baik dengan rata-rata perentae repon iwa ebear 81,40%. Kata kunci : pendidikan item ganda, Hail belajar. Abtract Thi reearch aim to determine the effect of learning and tudent repone uing a trategy Quetion Student Have. Objective tudie of cla XI at SMK TAV 5 Surabaya 011/01 chool year. Thi type of tudy i a True Experimental Deign and pottet-only deign uing Control Deign. Method of data collection in thi tudy were obtained through, quetionnaire repone of tudent and tudent learning outcome quantitatively analyzed decriptively. The firt treatment which done that i introduce trategy Quetion Student Have then applied to the learning proce and the lat held pot-tet to find out the reult of tudent learning. From the reearch reult obtained, how that: (1) The point about learning and have average percentage of 80,91% of the reult of the validation by expert and valid categorized. () the reult of the tudent learning uing trategy Quetion Student Have, t-tet wa t arithmetic = 3.03 and 1.67 t table, o obviouly there i a region of rejection of H 0 ince 3.03 > Baed on the above reult it can be concluded that the average learning outcome of tudent who have learning trategy Quetion Student Have better than average learning outcome of tudent who did not get the trategy Quetion Student Have. (3) The repone of tudent toward learning a awhole i poitive and included in the repone criterion very well with the average percentage of tudent repone at 81.40%. Key word: trategy Quetion Student Have, learning reult. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan arana bagi manuia untuk mengembangkan kemampuan diri. Untuk mendapatkan pengembangan kemampuan yang makimal pelakanaan pendidikan haru dilakanakan dengan ebaik-baiknya ehingga mampu mencetak tenaga profeional yang berkualita erta memiliki kepekaan terhadap lingkungan, mampu berfikir nalar, logi dan itemati. Pendidikan memegang peranan penting bagi kemajuan uatu banga. Maju atau mundurnya peradaban uatu banga ditentukan oleh keberhailan pembangunannya di bidang pendidikan. Salah atu lembaga formal pendidikan adalah ekolah, dimana didalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) merupakan alah atu jeni lembaga pendidikan formal ebagai akibat dari perkembangan dan teknologi. SMK bertujuan untuk memperiapkan peerta didik menguaai keterampilan tertentu untuk memauki lapangan kerja dan ekaligu memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. SMK ebagai lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda beda menyeuaikan dengan lapangan kerja yang ada, dan di SMK ini para iwa dididik dan dilatih keterampilan agar profeional dalam bidang keahliannya maing maing. Pendekatan pembelajaran di ekolah menengah kejuruan adalah pembelajaran berbai kompeteni. Pembelajaran ini haru menganut prinip pembelajaran tunta (matery learning) untuk dapat menguaai ikap (attitude), ilmu pengetahuan (knowledge), dan keterampilan (kill) agar dapat bekerja euai dengan 819

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume Nomor, Tahun 013, profeinya eperti yang dituntut oleh uatu kompeteni. Untuk dapat belajar ecara tunta,perlu dikembangkan prinip pembelajaran learning by doing (belajar melalui aktivita atau kegiatan nyata, yang memberikan pengalaman belajar bermakna) dan individualized learning (Pembelajaran dengan memperhatikan keunikan etiap individu) yang dilakanakan dengan item modular. Pelakanaan pembelajaran dengan pendekatan learning by doing dapat dilakukan melalui jalur kela indutri / employee. Yakni peerta didik belajar di ekolah dan berlatih di indutri. Jeni pendekatan ini ering dikenalndengan itilah PSG (Pendidikan Sitem Ganda). Hail penelitian Feingold dan werdoff yang dikutip Joko (1996) mengatakan bahwa cara terbaik untuk belajar keterampilan adalah dengan magang. Sedangkan menurut Raharjo (1989), PSG merupakan perkembangan dari magang yaitu belajar ambil bekerja atau bekerja ambil belajar langung dari umber belajar dengan apek meniru ebagai unur utamanya dan hail belajar / bekerja itu merupakan ukuran keberhailannya. Dengan penguaan life kill, iwa diharapkan memiliki bekal daar, mampu beradaptai dengan aneka perubahan teknologi, mampu mengatai keuangan kompeteni. Inijuga untuk mengatai, bahwa daur hidup uatu kompeteni akan kian pendek ejalan cepatnya perkembangan teknologi, terutama teknologi informai. Dengan PSG, SMK mampu menyeuaikan kebutuhan keahlian yang diharapkan indutry. Dengan PSG, SMK juga dapat menghemat bahan pelatihan. Namun, keterbataan tempat pelakanaan PSG menyebabkan pemberangkatan iwa ke DU/DI tempat PSG menjadi tidak berama-ama. Sebagaian iwa melakukan PSG edangkan iwa lain tetap mengikuti proe belajar mengajar (PBM) du ekolah. Pada akhir emeter,emua iwa kembali ke ekolah untuk mengikuti ujian emeter. Hal ini tentu akan mempengaruhi hail belajar akademik iwa terutama untuk mata diklat produktif. Bearnya pengaruh pelakanaan PSG terhadap nilai mata diklat produktif iwa kela XI AV 1 dan iwa XI AV akan ditemukan dari penelitian ini. Berdaarkan uraian di ata, peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh pendidikan item ganda terhadap hail belajar iwa pada mata diklat pendidikan teknik audio video kela XI di SMKN 5 Surabaya. Berdaarkan latar belakang maalah, terdapat beberapa pokok permaalahan, antara lain:. Apakah hail belajar iwa yang melakanakan prakerin lebih baik dibandingkan iwa yang belum melakanakan prakerin?. Bagaimana pengaruh repon iwa terhadap pelakanaan prakerin pada iwa kela XI AV di SMK Negeri5 Surabaya? Seuai dengan rumuan maalah di ata, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana repon pelakanaan PSG / prakerin SMK Negeri 5 Surabaya dalam mengatai keterbataan tempat prakerin.. Mengetahui eberapa bear tingkat pengaruh pelakanaan PSG / prakerin terhadap hail belajar iwa mata diklat produktif di ekolah. Pengaruh penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Membantu ekolah dan pihak dunia uaha / dunia indutri (DU/ DI) dalam memberikan materi PSG / prakerin agar terjadi keeuaian antara materi PBM di ekolah dan materi prakerin.. Membantu ekolah dalam memberikan penjelaan kepada iwa dan orang tua iwa terkait pemberangkatan PSG / Prakerin yang tidak erempak dan pengaruhnya terhadap hail belajar Adapun bataan maalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah ebagai berikut: Tidak emua maalah yang berhubungan dengan pendidikan item ganda diteliti. Hal ini diebabkan keterbataan dana, waktu, dan kemampuan. Penelitian ini hanya memfokukan pada pengaruh Pendidikan Sitem Ganda atau prakerin terhadap nilai mata diklat produktif iwa kela XI AV 1 dan iwa XI AV SMK Negeri 5 Surabaya. Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat, yaitu: 1. Membantu ekolah dan pihak dunia uaha / dunia indutri (DU/ DI) dalam memberikan materi PSG / prakerin agar terjadi keeuaian antara materi PBM di ekolah dan materi prakerin.. Membantu ekolah dalam memberikan penjelaan kepada iwa dan orang tua iwa terkait pemberangkatan PSG / Prakerin yang tidak erempak dan pengaruhnya terhadap hail belajar. KAJIAN PUSTAKA Menurut Dikmenjur (004:11), PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola berama-ama antara SMK dengan indutri/ aoiai profei ebagai intitui paangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelakanaan, hingga tahap evaluai dan ertifikai yang merupakan atu keatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternative pelakanaan, eperti day

3 Pendidikan Sitem Ganda releae, block releae, dan ebagainya. Durai penelitian indutri dilakanakan 4 (empat) bulan.d. 1 (atu) tahun pada indutri dalam atau luar negeri. Pola pendidikan item ganda diterapkan dalam proe penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu luluan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia indutri/ uaha. Sitem ganda (dual ytem) dalam hal ini merupakan model penyelenggaraan pendidikan kejuruan dimana perencanaan dan pelakanaan pendidikan diwujudkan melalui kemitraan antara dunia kerja dengan ekolah dan penyelenggaraan pendidikan berlangung ebagian di ekolah dan ebagian lagi di dunia uaha atau indutri (Pakpaham,1995; Schipper dan Patriana, 1994). Kerjaama kemitraan SMK dengan DU/DI ebagai lembaga mitra bertujuan untuk mendapatkan dan memperlua ake informai, power haring atau power networking, aling memanfaatkan poteni diantara lembaga mitra dalam rangka wujudkan dalam perencanaan,penggunaan failita pendidikan, patik indutri, pemagangan, penempatan luluan, dan penataran guru.diamping beberapa tujuan khuu antara lain : a. Meningkatkan relevani kompeteni luluan dengan kebutuhan dunia uaha/dunia indutri eiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi didunia kerja. b. Memenuhi kebutuhan lapangan baik ecara kuantitatif maupun kualitatif, dalam kala reginal buakan internaional. c. Membuka keempatan lebih lua kepada para pemakai luluuan dan pihak-pihak terkait untuk berpartiipai dalam meningkatkan mutu pendidikan kejuruan Pembelajaran/ Pelatihan di Indutri 1. Pengertian Pembelajaran di dunia kerja adalah uatu traregi dimana etiap peerta mengelami proe belajar melalui bekerja langung pada pekerjaan yang eungguhnya.. Tujuan Melalui pendekatan pembelajaran ini peerta diharapkan : 1. Dapat menyeuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang eungguhnya.. Memiliki tingkat kompeteni tertandar euai dengan yang diyaratkan oleh dunia kerja 3. Menjadi tenaga kerja yang berwawaan mutu, kewirauahaan dan produktif. METODE Jeni penelitian yang digunakan adalah true experimental deign. True experimental deign merupakan jeni ekperimen yang dianggap udah baik karena udah memenuhi peryaratan. Peryaratan yang dimakud dalam penelitian ini adalah terdapat kelompok lain (kelompok kontrol) yang tidak dikenai perlakuan (kelompok ekperimen) ehingga kedua kelompok terebut dapat dibandingkan dengan adanya perlakuan terebut (Arikunto, Suharimi 006:86). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalii pengaruh pendidikan item ganda terhadap hail belajar pada kompenteni daar Melakukan Pengujian Sinyal Video dan Audio. 1. Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 5 Surabaya.. Waktu Penelitian Waktu umtuk melakanakan penelitian dilakukan pada emeter genap tahun ajaran 01/013. B. Saaran Penelitian Populai pada penelitian ini adalah iwa kela XI TAV SMK Negeri 5 Surabaya tahun ajaran 01/013. Sampel kela pada penelitian ini adalah kela XI T.AV 1 dan T.AV.. Dalam penelitian terdapat iwa kela kontrol dan iwa kela ekperimen. Siwa kela kontrol dengan menggunakan pengajaran dengan biaa krgiatan belajar didalam kela digunakan di ekolah. Siwa kelakontrol ini ebagai pembanding ejauh mana terjadinya perubahan karena adanya perlakuan pelakanaan kegiatan prakerin Sebelum dimulai iwa kela kontrol dan kela ekperimen diberikan materi pebelajaran yang ama hanya aja iwa kela ekperimen diberikan kegiatan prakerin dan iwa kela kontrol melakanakan kegiatan belajar biaa. Selanjutnya maing-maing kela diberikan oal pot-tet. Deain penelitian yang digunakan pada kela ekperimen dan kela kontrol menggunakan deain penelitian Potet Only Control Group Deain Data dalam penelitian ini dengan menggun A : X 1 O1 B: X O dikumpulkan Gambar 3.1 rancangan penelitian Keterangan : A : Siwa Kela Ekperimen(iwa yang melakanakan prakerin). B : Siwa Kela Kontrol (iwa yang beum melaakanakan prakerin). X 1 : Perlakuan (melakanakan kegiatan prakerin) 81

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume Nomor, Tahun 013, X O1 O : Perlakuan (tidak melakanakan kegiatan prakerin) : Pot-tet Kela Ekperimen. : Pot-tet Kela Kontrol Dalam hal ini iwa ekperimen dan iwa kontrol dipilih ecara random (Sugiyono, 008 : 11). akan metode ebagai berikut: 1. Obervai Obervai adalah uatu proe yang teruun dari berbagai proe biologi dan pikologi. Dalam penelitian ini obervai dilakukan untuk mengamati terlakana atau tidaknya proe kegiatan mengajar dan kegiatan prakerin dibidang teknik audio vdeo. Metode te Te dalam penelitian ini dimakudkan untuk memperoleh data tentang pretai belajar iwa dalam tandar kompeteni menerapkan teknik audio video. Proedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi periapan dan pelakaan penelitian. Periapan Penelitian Periapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menyiapkan lembar obervai proe belajar, rencana pembelajaran, menyuun butir butir oal, dan menetapkan pengamatan. Proedur dalam penelitian ini adalah dibagi menjadi 3 tahap: 1. Tahap periapan dan perencanaan penelitian Tahap ini merupakan tahap awal dalam pengambilan data. Dalam tahap ini direncanakan emua kegiatan yang menunjang kelancaran dalam pengambilan data, antara lain : a. Melakukan urvei ke ekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Hal ini di makudkan untuk menentukan ampel yang akan diteliti. b. Menyuun propoal penelitian c. Menyuun perangkat penelitian d. Menyuun intrumen penelitian ( kii-kii oal untuk pottet dan lembar angket repon ). e. Validai intrumen penelitian Valid atau tidaknya te atau butir oal yang akan diujikan berdaarkan pada hail validai yang dilakukan oleh validator ahli.. Tahap pelakanaan penelitian Pada pelakanaannnya, Pada aat pelakanaan praktedk indutri berlangung aya elaku peneliti mengamati iwa SMKN 5 Surabaya dalam proe praktik indutri terebut.. 3. Tahap penyajian hail penelitian Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Analii data b. Revii 1. Lembar Te Te adalah derentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegeni, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 006:150). Dalam penelitian ini te yang digunakan adalah te yang berupa oal pot-tet eudah proe melakanakan prakerin kegiatan Bentuk te yang digunakan adalah te pilihan ganda (Multyple Choice) dengan empat kemungkinan jawaban. Pada te ini etiap butir oal yang benar mendapatkan kor,5 edangkan yang alah kor 0, dan hail te jika emua benar akan mendapatkan kor 100. Keterangan dari Tabel di ata adalah ebagai berikut: a. C1 (ingatan/recall) mengenal atau mengingat materi yang udah dipelajari dari ederhana ampai pada teori-teori yang ukar. Yang penting adalah kemapuan mengingat keterangan dengan benar. b. C (pemahaman) memahami makna materi. Apek ini atu tingkat di ata pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah. c. C3 (penerapan) menggunakan atau menerapkan materi yang udah dipelajari pada ituai yang baru menyangkut penggunaan aturan, prinip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi dari pemahaman. d. C4 (analii) menguraikan materi ke dalam komponenkomponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang atu dengan lainnya ehingga truktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analii merupakan kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada apek pemahaman maupun penerapan. e. C5 (intei) berfikir yang merupakan uatu proe untuk memadukan bagian-bagian ecara logi, ehingga menjelma menjadi uatu pola yang bertruktur atau berbentuk pola bar f. C6 (evaluai) eeorang untuk membuat pertimbangan terhadap uatu ituai, nilai atau ide euai dengan kriteria yang ada.(arikunto, 009:117). Lembar Angket Repon Siwa Angket repon iwa ini terdiri dari ejumlah pertanyaan tertuli yang digunakan untuk memperoleh informai dari reponden

5 Pendidikan Sitem Ganda yang berii ungkapan antuia iwa untuk mengikuti pelakanaan kegiatan prakerin Untuk mengetahui repon iwa etelah mengikuti kegiatan prakerin, dapat dianalii dengan menghitung perentae dari jawaban iwa dengan rumu perentae yaitu : jumlah penjawab item perentae (%) 100% jumlah penjawab reponden Repon iwa dikatakan poitif apabila perolehan perentae untuk jawaban etuju dan angat etuju mencapai 60% maka dianggap iwa etuju dan memberikan repon poitif terhadap pelakanaan kegiatan prakerin Tahap Analii Hail Belajar Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah pot-tet iwa kela ekperimen dan iwa kela kontrol, nilai erta repon iwa terhadap pelakanaan kegiatan prakerin Untuk menbandingkan antara dua keadaan yang berbeda digunakan uji keamaan dua rata-rata dengan uji-t.pada penelitian ini yang akan dibandingkan adalah hail belajar iwa dengan melakanakan kegiatan prakerin pada iwa kela ekperimen dan pembelajaran tanpa ada mengikuti kegatan prakerin pada iwa kela kontrol dengan uji-t atu pihak. Uji-t atu pihak ini digunakan untuk mengetahui apakah iwa yang mengikuti kegiatan prakerin lebih baik daripada iwa yang tidak mengikuti kegiatan prakrn. Langkah-langkahnya ebagi berikut : a. Merumukan hipotei H 0 = hail belajar iwa kela ekperimen dengan hail belajar iwa kela kontrol ama H 1 = hail belajar iwa kela ekperimen lebih baik dari hail belajar iwa kela kontrol b. Menentukan taraf ignifikan α = 0.05 c. Menentukan daftar ditribui frekueni untuk etiap kelompok data, dengan perhitungan yang dilakukan : 1) Mengelompokkan data yang menjadi kela interval ) Mencari frekueni kela bata pada tiaptiap kela interval 3) Menentukan mean ( ) dan impangan baku () d. Uji tatitik Untuk uji-t menggunakan rumu (Sudjana, 005 : 39) Keterangan : t = bearnya uji-t yang dihitung x 1 = rata-rata nilai iwa kela ekperimen x = rata-rata nilai iwa kontrol = impangan baku gabungan n 1 = jumlah iwa kela ekperimen n = jumlah iwa kela kontrol Simpangan baku gabungan dapat ditentukan dengan menggunakan rumu (Sudjana, 005 : 39) Keterangan : n 1 = jumlah iwa kela ekperimen n = jumlah iwa kela kontrol = impangan baku 1 = varian kelompok kela ekperimen = varian kelompok kela kontrol e. Kriteria hipotei Terima H 0 jika t < t (1-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n 1 +n - ehingga H 1 diterima. Lembar pengamatan Lembar pengamatan proe yang meliputi aemen kinerja dianalii dengan menggunakan perumuan ebagai berikut: Jumlah kor yang diperoleh Nilai.100 Jumlah kor total HASIL DAN PEMBAHASAN a. Uji Normalita Uji Normalita dilakukan untuk mengetahui apakah populai berditribui normal atau tidak. Populai berditribui normal artinya populai terebut menyebar ecara merata, ada yang bernilai rendah, edang dan tinggi atau tidak ada nilai rendah emua maupun nilai tinggi emua. Pada penelitian ini penuli menggunakan uji normalita dengan menggunakan uji Kormogolov-Smirnov (menggunakan oftware SPSS). Pada uji kenormalan ini H 0 akan diuji dengan H 1, dimana dalam normalita H 0 adalah populai berditribui normal edangkan H 1 adalah hipotei tandingan yaitu populai berditribui tidak normal. (Sudjana, 005) 83

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume Nomor, Tahun 013, Dari hail tabel di ata, dapat diimpulkan bahwa data nilai pretet berditribui normal. Ini dibuktikan dengan nilai ignifikan hail uji Kolmogorov-Smirnov pretet = 0,673 dan 0,415 lebih bear dari α = 0,05. Sehingga H 0 yang menyatakan bahwa populai berditribui normal diterima dan H 1 ditola Uji homogenita dilakukan untuk mengetahui apakah kedua ampel memiliki varian yang ama. Tabel 4.0 Hail Perhitungan Uji Homogenita Levene' Tet for Equality of Variance Perhitungan untuk menguji hipotei pada pot-tet adalah ebagai berikut: Ho = hail belajar iwa kela ekperimen dengan hail belajar iwa kela kontrol ama. H 1 = hail belajar iwa kelaekperimen a. U lebih baik dari hail belajar iwa j kela kontrol i Selanjutnya menghitung uji-t dengan H menggunakan SPSS. Jeni data pada penelitian o ini adalah ampel independen, maka jeni m tatitik yang digunakan adalah independent o ample T-Tet. Uji-t independent digunakan g untuk menguji perbedaan antara dua kelompok e independent (menguji dua kela yakni kela XI n TAV dan kela XI TAV1 i Dari thail output perhitungan menggunakan SPSS a 15 dapat diketahui bahwa ada dua hail perhitungan yaitu Group Statitic dan Independent. Berikut ini adalah perhitungan rata-rata dan tandart deviai XI TAV dan XI TAV 1 dengan menggunakan SPSS. Tabel 4.4 Analii dengan menggunakan SPSS Group Statitic V AR00001 Equal variance aumed Equal variance not aumed F Sig ,068 Pada tabel 4.0 diata adalah tabel untuk pengujian homogenita yaitu perbedaan varian. Adapun aturan untuk uji homogenita adalah: Sig : p < 0,05 data tidak homogen Sig : p > 0,05 data homogen Dari data pada tabel 4.0 didapat ig (p=0,068), karena nilai p > 0,05, maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan varian ehingga dapat dikatakan data terebut homogen 0,068 > 0,05. nilai kela XI TAV XI TAV 1 Std. Error N Mean Std. Dev iation Mean 3 81,4484 8, ,4919 Pada Group Statitic dipaparkan hail perhitungan SPSS tentang jumlah data, nilai rata-rata, tandar deviai dan tandar error ratarata. Kela XI TAV merupakan kela yang melakanakan kegiatan prakerin, edangkan XI TAV 1 tidak melakanakan prakerin. Dari hail terlihat bahwa rata-rata nilai pada kela XI TAV adalah 81,44 dengan tandar deviai 8,44109, edangkan rata-rata nilai pada kela XI TAV 1 adalah 75,77 dengan tandar deviai 6, Berikut ini adalah perhitungan uji-t dengan menggunakan rumu: 3 75,778 6, ,16035 x 1 :rata-rata kela XI TAV (iwa kela ekperimen) : 81,44 b. U x :rata-rata kela j XI TAV 1 (iwa kela kontrol) i t x 1 x n n Dari data perhitungan ebelumnya telah diketahui: 75,77

7 Pendidikan Sitem Ganda S 1 (ekperimen) : 8,44109 : 71,50 S (kontrol) : 6,56393 : 43,0851 Dari data yang diketahui di ata, maka dapat langung dimaukkan ke dalam rumu ujit eperti yang tertuli diata. Penyeleaiannya adalah ebagai berikut: 1. Menghitung impangan baku Rumu: n 1 n n1 n (3 1)71, , (31)71, , , , , ,16 57,16 7,56. Menghitung bearnya uji-t Rumu: x1 x 1 1 n1 n 81,44 75, , ,67 7,56 0,031 0,031 5,67 7,56 0,06 5,67 7,560,48 5,67 1,87 3,03 Dari perhitungan uji-t manual di ata akan dicocokkan hailnya dengan perhitungan menggunakan SPSS dan hailnya adalah: Tabel 4.5 Analii Uji-t dengan menggunakan SPSS Dilihat dari perhitungan di ata didapatkan t hitung manual adalah ebear 3,03 edangkan t hitung SPSS adalah ebear 3,003. Dari hail terebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah ama. Adapun keterangan dari uji-t pada Tabel 4.5 adalah ebagai berikut: Dari Tabel 4.5 memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang ama. Aturan uji homogenita: Sig : p < 0,05 data tidak homogen Sig : p > 0,05 data homogen Pada tabel 4.5 diperoleh nilai ig = 0,68, maka dapat diimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang ama (homogen). Std Error Difference adalah eliih tandar deviai dua data yakni antara kela XI TAV dan XI TAV 1. 95% confidence interval of the difference adalah rentang nilai perbedaan yang tolerani. Pada tolerani ini menggunakan taraf kepercayaan 95%, dengan rentang eliih iwa ekperimen dan kontrol adalah ebear ampai Mean difference adalah eliih mean. Seperti data yang diperoleh ebelumnya mean kela XI TAV adalah ebear , edangkan XI TAV 1 adalah ebear Selanjutnya dilihat dari taraf ignifikannya yakni ebear 5% dengan membandingkan t hitung dan t tabel. Diketahui t thitung ebear 3,03 dan nilai t tabel = t (1-α) = t (1-0,05) = t (0,95) dengan derajat kebebaan 6 adalah 1,67. Daerah penerimaan H 0 nilai Gambar 4.1 Ditribui Uji-t Equal variance aumed Equal variance not aumed Levene' Tet f or Equality of Variance F Sig. Independent Sample Tet t df Sig. (-tailed) t-tet for Equality of Mean Mean Std. Error 95% Confidence Interv al of the Dif f erence Dif f erence Dif f erence Lower Upper 3,447,068 3,003 6,004 5, ,8905 1, , ,003 58,453,004 5, ,8905 1,8951 9,45874 Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa t thitung terdapat pada daerah tolak H 0, ehingga priorita H 1 diterima dan H 0 ditolak. Maka 85

8 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume Nomor, Tahun 013, diimpulkan terjadi peningkatan hail belajar iwa ecara ignifikan pada iwa yang melakanakan kegiatan prakerin. Hal terebut mengindikaikan bahwa hail belajar iwa dengan melakanakan kegiatan prakerin lebih baik dari hail belajar iwa yang tidak melakanakan kegiatan prakerin. ANALISA HASIL BELAJAR Berdaarkan data yang diperoleh nilai iwa kela XI TAV melakanakan kegiatan prakerin rata-rata nilai akhirnya adalah 81,44, Terdapat 9 iwa yang nilainya memenuhi tandar keluluan dan 3 iwa yang belum mencapai tandar keluluan. Kemudian iwa kela XI TAV 1 tidak melakanakan kegiatan prakerin rata-rata nilainya adalah 75,78, Terdapat 6 iwa yang nilai akhirnya memenuhi tandar keluluan dan ebanyak 6 iwa yang belum memenuhi tandar keluluan. Dari hail penelitian didapatkan bahwa hail belajar yang melakanakan kegiatan prakerin lebih baik daripada hail belajar yang tidak melakanakan kegiatan prakerin. Hal ini ditandai dengan perhitungan uji hipotei menggunakan uji t atu pihak (pihak kanan) yang mana digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata hail belajar iwa dengan pembelajaran melakanakan kegiatan prakerin lebih baik daripada rata-rata hail belajar iwa tidak melakanakan kegiatan prakerin ataukah rata-rata hail belajar iwa antara dua kela ama. Hail uji t atu pihak hail yang diperoleh yaitu rata-rata hail belajar iwa yang melakanakan kegiatan prakerin lebih baik daripada rata-rata hail belajar iwa tidak melakanakan kegiatan prakerin. Maka dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa lebih baik apabila iwa melakanakan kegiatan prakerin daripada tidak melakanakan kegiatan prakerin. Seperti pada kajian teori yang ada pada bab II. Menurut Dikmenjur (004:11), PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola beramaama antara SMK dengan indutri/ aoiai profei ebagai intitui paangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelakanaan, hingga tahap evaluai dan ertifikai yang merupakan atu keatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelakanaan, eperti day releae, block releae, dan ebagainya. Berdaarkan analii rata-rata hail belajar dengan diterapkannya pelakanaan prakerin terebut iwa dapat memahami pelajaran yang diampaikan dengan adanya indikai rata-rata hail belajar kela yang mendapatkan perlakuan dengan trategi terebut lebih baik daripada iwa yang mendapatkan perlakuan dengan iwa tidak mendapatkan kegiatan prakein. Pertanyaan yang diajukan oleh iwa cenderung mengacu kepada konep yang diampaikan. Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan yang berhubungan dengan materi ebelumnya yaitu mengenai menjelakan item pembentukan gambar. Materi ebelumnya angat berkaitan dengan materi yang diampaikan. Jika iwa udah paham tentang materi ebelumnya, maka pertanyaan yang berhubungan dengan materi ebelumnya kemungkinan tidak akan ditanyakan oleh iwa. Oleh ebab itu, ebelum mauk pada materi elanjutnya guru mengula kembali materi ebelumnya.. Pertanyaan yang tidak bia dijawab oleh iwa endiri dibantu oleh guru atau pendamping elama melakanakan kegiatan prakerin dengan memberikan caffolding ehingga iwa nantinya dapat menjawab endiri pertanyaan yang mereka ajukan. Berdaarkan analii data dan pembahaan di ata, diperolaeh bahwa iwa yang melakanakan kegiatan prakerin memberikan pengaruh yang poitif terhadap rata-rata hail belajar iwa. Hal ini ditunjukkan dengan hail pengujian hipotei yang menyebutkan bahwa rata-rata hail belajar iwa kela ekperimen lebih baik daripada rata-rata hail belajar iwa kela kontrol. SIMPULAN Berdaarkan hail analii data dan pembahaan, maka dapat diimpulan ebagai berikut: Dari pengujian hipotei yang dilakukan diperoleh t hitung ebear 3,03 dan t tabel ebear 1,67, ini berarti t hitung >t tabel. Dari hail terebut menunjukkan bahwa antara iwa melakanakan kegiatan prakerin dan iwa yang tidak melakanakan kegiatan prakerin ada beda yang ignifikan, dengan ignifikani 5%. t hitung menunjukkan nilai poitif, ini berarti bahwa hail belajar iwa yang melakanakan kegiatan prakerin lebih baik daripada iwa yang tidak melakanakan kegiatan prakerin Sehingga dapat diimpulkan bahwa iwa yang melakanakan kegiatan prakerin memiliki pengaruh terhadap hail belajar pada tandar kompeteni menjelakan daar-daar audio video Pada analii validai repon didapatkan iwa 1. memberikan repon poitif yakni ebear 81,40%. Dalam Kriteria kala penilaian ini berarti termauk dalam kriteria baik. Sehingga dapat diimpulkan bahwa iwa memiliki keterkaitan terhadap kegiatan prakerin.menjelakan Daar-Daar Audio Video. SARAN Dari hail penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan aran agar penelitian berikutnya lebih baik antara lain : 1. Perlu dilakukan penelitian yang mencoba menerapkan trategi melakanakan kegiatan prakerin pada materi pokok lain.. Melakankan kegiatan prakerin ebaiknya diterapkan dengan memperhatikan faktor jumlah iwa dan faktor pengaturan alokai waktu aat berlangung kegiatan prakerin.

9 Pendidikan Sitem Ganda Karena jika jumlah iwa banyak proe pembelajaran tidak berjalan ecara makimal. 3. Perlu dilakukan pengujian oal ebelum dilakukan tet untuk menganalii butir oal dan menentukan taraf keukaran dalam oal. Untuk iwa yang nilai akhirnya tidak tunta dilakukan remidi (ujian ulang) agar mencapai tandar keluluan nilai. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Link and Match. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Konep Sitem Ganda pada Pendidikan Menengah Kejuruan di Indoneia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Sitem Ganda Strategi Operaional Link and Macth pada Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 004.Kurikulum SMK Edii004. Jakarta: Departemen Pendidikan Naional. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Pedoman Tekni Pelakanaan PSG pada SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Djojonegoro,Wardiman Sambutan Menteri Pendidikandan Kebudayaan pada Pembukaan Gebyar SMK ke-. Kendari 13 April1997. Joko Pelakanaan Sitem Ganda STM e-kodia Surabaya. Yogyakarta: Progam PAcaarjana Intitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Pakpaham, Jorlin Sitem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan: Implementai Link and Match dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Teknologidan Kejuruan. Makalah diajikan dalam Seminar NAional Forum Komunikai FPTK e Indoneia di Surabaya, 8 November Pakpaham, Jorlin Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Sitem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Ditdikmenjur. Panduan Penulian dan Penilaian Skripi Surabaya: Univerita Negeri Surabaya. Peraturaan Pemerintah No.9 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rachman, J.A Laporan Kepala Kantor Wialayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provini Sulawei Tenggara pada Pembukaan Gebyar SMK ke-. Kendari: 13 April Raharjo, Slamet Magang Sebagai Salah Satu Sitem Belajar Ali Bagaimana Apek-apeknya. Diertai FPS IKIP Bandung tidak diterbitkan. Schipper, U dan Patriana, Djajang M Pendidikan Kejuruan di Indoneia. Bandung: Angkaa. Faial \, Sanapaih; Penelitian Kualitatif, Daar dan Aplikai; Y A3 Malang, Slameto, P.H Kontribui Dunia Uaha Terhadap Pendidikan Menengah Kejuruan Dalam Upaya Memoeriapkan Tamatan yang Berkualita. MAkalah Diajikan dalam Seminar Pendidikan, IKIP YP. Klaten 17 November Sudjana, D Strateg Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production. Sunaryo.1989.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sunaryo, Tanggapan Dunia Uaha Terhadap Program Link and Match. Jurnal Kependidikan. 6 (1): Tim Penyuun Kamu Puat Pembinaan dan Pengembangan Bahaa KAmu Bear Bahaa Indoneia. Jakarta: Balai Putaka. Wahyu, Djamtmiko Itanto Pelakanaan Pendidikan Sitem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi. Jurnal Kependidikan. 6 (1):

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

Pengaruh strategi belajar Question Student Have terhadap hasil belajar siswa

Pengaruh strategi belajar Question Student Have terhadap hasil belajar siswa PENGARUH STRATEGI BELAJAR QUESTION STUDENT HAVE (PERTANYAAN DARI SISWA) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENJELASKAN DASAR - DASAR SINYAL VIDEO DI SMK RADEN PATAH MOJOKERTO Rinaldi

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pr RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Program dan Kegiatan Indikatif 1. Program Peningkatan Pendidikan Anak Uia Dini, dengan aaran program yaitu:

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN DUA PER

MEMBANDINGKAN DUA PER MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008 Penyeleaian Soal Ujian Tengah Semeter 008 Soal A Curah hujan harian maximum tahunan elama periode 978.d. 007 di Staiun Godean Yogyakarta diajikan pada tabel di bawah ini. kedalaman hujan (mm) rekueni 5

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar 7 III. METDE PENELITIAN A. Populai Peelitia Populai peelitia ii yaitu eluruh iwa kela MA Negeri Badar Lampug dega ampel kela, pada emeter geap Tahu Pelajara 0/0. B. ampel Peelitia Tekik pegambila ampel

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN. IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN Dirja Nur Ilham Doen Teknik Komputer Politeknik Aceh Selatan dirja_nur@yaoo.com

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci