Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri"

Transkripsi

1 Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI SOUND SYSTEM TAV DI SMK MUHAMMADIYAH GRESIK Vega Andi Budiman Program Studi S Pend. Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya vega.andi.b@gmail.com J.A. Pramukantoro Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya Juuf.Pramukantoro@yahoo.com Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layak tidaknya dalammenerapkan model pembelajaranexperiential Learning Berbai Inkuiri dan mengetahui perbedaan hail belajar iwa. Saaran penelitian yaitu iwa kela X TAV (ekperimen) dan X TAV (kontrol) di SMK Muhammadiyah tahun ajaran 0/0. Jeni penelitian yang digunakan adalah Penelitian Ekperimen dengan rancangan penelitian Quai Nonequivalent Control Group Deign. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui hail belajar iwa yang dianalii ecara dekriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam perentae. Tahap pertama diadakannya pre-tet untuk mengetahui kemampuan awal iwa tahap kedua melakukan proe pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning berbai Inkuiridan tahap terakhir diadakan pot-tet untuk mengetahui hail belajar iwa. Hail penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: () Perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti memiliki perentae rata-rata ebear 74,49% dari hail validai oleh para ahli. ()Hail belajar menunjukkan bahwa ebagian bear nilai iwa dapat dicapai dengan baik. Diketahui bahwa t tet ebear,6dan t tabel ebear,00. Sedangkan dari nilai rata-rata yang di dapat kela ekperimen lebih baik dengan eliih 6,5 dari kela control. Dengan rincian nilai rata rata kela ekperimen 7, dan nilai rata rata kela kontrol 67,05. Kata kunci: Model PembelajaranExperiential Learning, inkuiri dan Hail Belajar Siwa Abtract Thi reearch i purpoed to find influence feaibility of application the learning model Experiential Learning with Inquiry baed and to find the different of tudy reult of tudent. The object of thi reearch i tudent X TAV (experiment) cla and X TAV (control) cla at SMK Muhammadiyah with the academic year in 0/0. The type of thi reearch i experiment with reearch program Quai Nonequivalent Control Group Deign. Data collection method of thi reearch i from percentage tudy reult of tudent which analyzed in a quantitative decriptive. Pre-tet i ued at firt tep to find the firt tudent ability, the econd tep i doing learning proce at learning model Experiential Learning with Inquiry baed,and the lat tep i made a pot-tet to find tudy reult of tudent. Reearch make the point that: () Intrument learning which developed by reearcher ha an average percentage 74,49% from reult of validation by expert () The reult of tudy how that the mot tudent core can be achieved nice. We get t tet,6 and t table,00. Wherea we get mean core of experiment cla i better than control cla with difference 6,5 from control cla. The detail are mean core of experimental cla i 7, and mean core of control cla i 67,05. Keyword:The learning model of Experiential Learning, Inquiryand tudy reultof tudent. PENDAHULUAN Peningkatan kualita umber daya manuia merupakan uatu tuntutan perkembangan jaman bagi negara dalam menyoong era globaliai.peningkatan kualita ini bia diraih melalui peningkatan kualita pendidikan karena bidang pendidikan merupakan alah atu wahana yang menghailkan SDM yang diharapkan berkualita danmemiliki kemampuan dalam melakanakan perannya. Kualita pendidikan tidak lepa dari proe pembelajaran, edangkan yang dimakud dengan pembelajaran yaitu uatu proe belajar mengajar yang ditandai dengan adanya interaki atau hubungan timbal 87

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, balik antara guru dengan iwa. Berdaarkan definii pembelajaran terebut, maka terdapat dua komponen yang terlibat langung dalam proe pembelajaran, komponen terebut adalah guru dan iwa. Salah atu wujud perilakugurumenurut Amri (00),dalam menerapkan proe pembelajaran agar lebih aktif,inovatif,kreatif dan menyenangkan adalah mendorong atau memberikan motivai kepada iwa untuk menemukan caranya endiri dalam pemecahan uatu maalah, untuk mengungkapkan gagaannya dan melibatkan iwa dalam berbagai kegiatan yangmengembangkan pemahamandankemampuan mereka dengan penekanan belajar melalui praktik. Pembelajaran dengan Model Berdaarkan Pengalaman (Experiental Learning) adalah model yang benar-benar melibatkan iwa dengan pengalamanpengalaman nyata iwa endiri yang terkait dengan pembelajaran melalui penyelidikan atau ekperimen yang telah dirancang guru, untuk diterapkan dalam kondii lingkungan ekitar mereka. Diaat iwa mulai mengenali hubungan antara penjelaan dan bukti yang diperoleh melalui aktivita penyelidikan.salah atu trategi pembelajaran yang mampu merealiaikan hal itu adalah inkuiri, ekperimen atau penyelidikan berbai inkuiriyang dilakukan iwa merupakan pengalaman yang membentuk dan mengubah pengetahuan mereka ebelumnya.dengan demikian mereka dapat mengetahui pengetahuan yang melatarbelakangi konep, prinip dan teori yang mereka pelajari pada buku, ehingga beberapa keterampilan yang dimiliki iwa dapat teraah. Menurut H.C. Witherington dan W.H.Burton, proce of learning i doing, undergoing, experiencing. The product of learning are all achieved by the learner through hi own activity (Djamarah, 995). Pernyataan terebut mengemukakan proe belajar ditempuh dengan melakukan, bereaki, melalui dan mengalami uatu perubahan. Dengan demikian, hail belajar iwa diperoleh melalui aktivita yang dialami dan dilakukan endiri oleh mereka.namun tidak emua pengalaman berifat mendidik, maka gurulah yang bertuga mengarahkan pengalaman iwa menuju tujuan pendidikan yaitu memperoleh pengetahuan yang bermakana, kontinu dengan kehidupan iwa, interaktif dengan lingkungan dan menambah integrai iwa dalam pembelajaran. Juruan teknik elektronika SMK Muhammadiyah Greikmemiliki maing kela untuk kela X. Hail dari pengamatan penuli bahwa model pembelajaran yang dilakanakan oleh ebagian bear guru juruan teknik elektronika maihmenggunakan model pembelajaran imulai yang membuat iwa meraa jenuh dan kurang aktif, hal ini membuat iwa angat ulit dalam memahami materi pelajaran. Berdaarkan hail penelitian Lui Kuuma Wardani (00),menyimpulkan bahwa penerapan model experiential learning berpengaruh poitif terhadap hail belajar iwa. Dan pada penelitian Rikha Fahmi (009), menyimpulkan Bahwa hail belajar iwa dengan penerapan pembelajaran iklu belajar berbai inkuiri lebih baik, edangkan hail penelitian yang dilakukan Leaderhip and Aitance for Science Education Reform (006), mengindikaikan bahwa iwa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konepkonep ilmiah ketika pembelajaran yang dilakanakan berbai inkuiri atau menggunakan pembelajaran berdaarkan pengalaman (dalam Davi, 008) Berdaarkan uraian di ata maka penuli mencoba melakukan penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Langung (Experiential Learning) Berbai Inkuiri Terhadap Hail Belajar Siwa Kela X pada Standar Kompenteni Melakukan Intalai Sound Sytem Di SMK Muhammadiyah Greik. Mengacu pada kenyataan yang telah dikemukakan di ata, maka maalah yang akan diteliti adalah ebagai berikut: ()Bagaimana pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) Berbai Inkuiri terhadap hail belajar iwa?() Bagaimana perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) Berbai Inkuiridengan iwa yang menggunakan model pembelajaranimulai? Mengacu pada rumuan maalah terebut maka tujuan penelitian ini adalah: () Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (ExperientialLearning) Berbai Inkuiri terhadap hail belajar iwa.() Untuk mengetahui perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman(Experiential Learning) Berbai Inkuiri dengan iwa yang menggunakan Model Simulai. Penelitian ini diharapkan bermanfaat:() Bagi Peneliti, Sebagai wawaan untuk menambah dan memperdalam ilmu dalam bidang pendidikan khuunya dibidang pembelajaran.()bagi Siwa,Siwa memperoleh model pembelajaran baru yang efektif dan dapat meningkatkan hail belajar iwa pada Standar Kompeteni Melakukan Intalai Sound Sytem.()Bagi Guru, Sebagai altermatif model pembelajaran yang bia diterapkan dalam proe belajar mengajar, untuk mata diktat yang memiliki karakteritik erupa. Dalam penelitian ini diberikan bataan-bataan maalah antara lain: () Penelitian ini hanya dilakukan pada kela X program keahlian teknik audio dan video di SMK Muhammadiyah Greik yang terdiri 88

3 Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri kela.()materi yang diampaikan hanya pada Standar Kompeteni Melakukan Intalai Sound Sytem, total dari 6 KD yang dipakai 4 KD yaitu pada pokok bahaan mengidentifikai bagian-bagian dan fungi dari ound ytem, menjelakan pengaruh arah peaker, dan menjelakan hal-hal yang mempengaruhi kualita uara pada kela X SMK Muhammadiyah Greik. Hamalik (00: 7), Belajar adalah modifikai atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan uatu proe, uatu kegiatan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih lua dari itu yakni mengalami. Hail belajar bukan uatu penguaaan hail latihan melainkan pengubahan kelakuan. William Burton(Hamalik, 00: 8), mengemukakan bahwa A good learning ituation conit of a rich and varied erie of learning experience unified around a vigorou purpoe and carried on in interaction with a rich varied and propocative environtment. Menurut pengertian ini belajar merupakan bentuk pengalaman.pengalaman pada daarnya adalah hail dari interaki antara peerta didik dengan lingkungannya. Menurut Hintzman (Syah, 00: 65), itilah belajar learning i a change in organim due to experience which can effect the organim behaviour (belajar adalah uatu perubahan dalam diri organime diebabkan oleh pengalaman yang dapat dipengaruhi tingkah laku organime terebut). Ditambahkan oleh Cronbach (dalam Sadiman, 00: 0), bahwa learning i hown by a change in behaviour a a reult of experience (belajar ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku ebagai akibat pengalaman). Menurut Syaiful Bahri Djamarah (006: 90), Model pembelajaran imulai adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada iwa uatu proe, ituai atau benda tertentu yang edang dipelajari, baik ebenarnya ataupun tiruan yang ering diertai dengan penjelaan lian. Dengan model pembelajaran imulai proe penerimaan iwa terhadap pelajaran akan lebih berkean dan mendalam, ehingga membentuk pengertian yang baik dan empurna. Siwa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan elama pelajaran berlangung. Pengalaman dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpiahkan dalam ELT.Sebagaimana didefiniikan oleh David Kolb (984), experiential learning i the proce whereby knowledge i created through the tranformation of experience. Knowledge reult from the combination of graping and tranforming experience (Ethridge dan Brancomab, 008). Makud dari pernyataan ini adalah pembelajaran berdaarkan pengalaman merupakan proe dimana pengetahuan dibentuk melalui perpaduan antara pemahaman dan pengalaman. Menurut Arend (008), pengalaman memberi pengetahuan yang mendalam bagi eeorang yang telah mengalaminya. Menurut Keeton and Tate (Siti Julaeha, 007), experiential learning mengacu pada proe pembelajaran dimana iwa berinteraki ecara langung dengan realita yang dipelajarinya. Dengan demikian, jika anak diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku yang diinginkan, maka anak itu haru difailitai untuk melakukan atau mengalami ecara langung realita atau obyek yang dipelajarinya. Pembelajaran berdaarkan pengalaman juga dapat didefiniikan ebagai tindakan untuk mencapai euatu berdaarkan pengalaman yang ecara teru-meneru mengalami perubahan untuk meningkatkan keefektifan dari belajar itu endiri. Menurut David Kolb (984), Knowledge i continuouly gained through both peronal and environmental experience. Artinya pengetahuan diperoleh ecara teru-meneru melalui pengalaman-pengalaman pribadi dan pengalaman di lingkungan ekitar. Proe belajar dalam pembelajaran berdaarkan pengalaman merupakan kegiatan merumukan ebuah tindakan, mengujinya menilai hail dan memperoleh umpan balik, mereflekikan, mengubah dan mendifiniikan kembali ebuah tindakan berdaarkan prinip-prinip yang haru dipahami dan diikuti. Prinipprinip terebut didaarkan pada teori Kurt Lewin, ebagai berikut: ()Pembelajaran berdaarkan pengalaman yang efektif akan mempengaruhi cara berfikir iwa, ikap dan nilai-nilai, perepi dan perilaku iwa. () Siwa lebih mempercayai pengetahuan yang mereka temukan endiri dari pada pengetahuan yang diberikan orang lain. Berdaarkan hail ekperimennya, pendekatan belajar yang didaarkan pada pencarian (inquiry) dan penemuan (dicovery) dapat meningkatkan motivai iwa untuk belajar. () Belajar akan lebih efektif dari ebuah proe yang aktif. Pada aat iwa mempraktikan atau mencoba menerapkan teori atau konep yang telah dipelajari maka iwa akan lebih memahami dan mengintegeraikan dengan apa yang telah dipelajari ebelumnya erta dapat mengingat lebih lama, (4) Perubahan perilaku tidak akan bermakana bila kognitif, afektif dan pikomotorik itu endiri tidak berubah. Keterampilan-keterampilan baru mungkin dapat dikuaai atau dipraktikan tetapi akan hilang bila belajar tidak dilakukan ecara teru-meneru, (5) Pembelajaran berdaarkan pengalaman lebih dari ekedar member informai untuk pengubahan kognitif, afektif dan pikomotorik. Mengajarkan iwa untuk dapat berubah tidak berarti bahwa mereka mau berubah.memberikan alaan mengapa haru berubah tidak cukup memotivai iwa untuk berubah.pembelajaran berdaarkan pengalaman merupakan proe belajar yang 89

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, menumbuhkan minat belajar pada iwa untuk melakukan perubahan yang diinginkan. Tujuan dari model ini adalah untuk mempengaruhi iwa dengan tiga cara, yaitu mengubah truktur kognitif iwa, mengubah ikap iwa dan memperlua keterampilan-keterampilan iwa yang udah ada. Menurut Kolb, untuk mendapatkan pengetahuan dari pengalaman dibutuhkan kemampuan tertentu yaitu iwa : () Beredia melibatkan diri dalam pengalaman ecara aktif.() Mampu mereflekikan pengalaman.() Memiliki danmenggunakan keahlian analii untuk mengabtrakikan pengalaman. (4) Memiliki keahlian membuat keputuan dan memecahkan maalah agar dapat menggunakan ide atau konep yang diperoleh melalui pengalaman. Langkah-langkah model pembelajaran berdaarkan pengalaman adalah ebagai berikut: () Pengalaman Nyata, Guru melibatkan iwa dalam pengalaman nyata mengenai materi ajar dengan melakukan demontrai maupun menceritakan pengalaman mereka. () Obervai dan Refleki, Guru menggiring iwa melakukan pengamatan lebih lanjut dalam rangka mereflekikan pengalaman mereka dengan mengajukan uatu maalah relevan. () Koneptualiai Abtrak, Guru memberi peluang iwa berdikui untuk membentuk konep abtrak berdaarkan hail obervai dan refleki mereka. Untuk dikaji ulang dari konep yang udah ada ebelumnya (di buku iwa). (4) Ekperimen Aktif, Guru membimbing iwa melakukan ekperimen aktif ebagai implementai konep abtrak yang telah terbentuk. Yaitu iwa dikondiikan dengan permaalahan-permaalahan baru untuk dieleaikan. Dalam tahapan di ata proe belajar dimulai dari Pengalaman nyata yang dialami oleh eeorang. Pengalaman terebut kemudian direflekikan ecara individu. Dalam proe refleki, eeorang akan beruaha memahami apa yang terjadi atau apa yang dialaminya. Refleki ini menjadi daar proe koneptualiai atau proe pemahaman prinip-prinip yang mendaari pengalaman yang dialami erta memperkirakan kemungkinan dalam ituai atau kontek lain ituai baru. Proe implementai merupakan ituai yang memungkinkan penerapan konep yang telah dikuaai. Kemungkinan belajar melalui pengalaman nyata kemudian direflekikan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukannya. Pengalaman yang telah direflekikan kemudian diatur kembali ehingga membentuk pengertian baru atau konep abtrak yang menjadi daar terbentuknya pengalaman baru. Proe pengalaman dan refleki dikategorikan ebagai proe penemuan edangkan proe koneptualiai dan implementai dikategorikan dalam proe penerapan. Jadi ecara ingkat komponen pembelajaran berdaarkan pengalaman mencakupkegiatan memperoleh pengalaman, mereflekikan pengalaman, membentuk ide atau konep baru dan elanjutnya menerapkan informai terebut dalam ituai baru. Inkuiri ebagai alah atu trategi pembelajaran mengutamakan proe penemuan dalam kegiatan pebelajaran untuk memperoleh pengetahuan.melalui pembelajaran berbai inkuiri iwa belajar konep ekaligu metode ilmiah. Menurut National Reearch Council Amerika Serikat (000), terdapat 5 ciri utama dari inkuiri dalam proe belajar mengajar: () Siwa dilibatkan dalam pertanyaanpertanyaan yang berorientai ilmiah. () Siwa mengutamakan bukti dalam pengembangan penjelaan yang mengarah pada pertanyaan yang berorientai ilmiah. () Siwa merumukan penjelaan berdaarkan bukti ebagai jawaban pertanyaan. (4) Siwa mengevaluai penjelaannya dengan penjelaan alternatif yang merupakan bentuk refleki pemahaman ilmiah. (5) Siwa mengkomunikaikan dan membenarkan penjelaan yang mereka ajukan. Adapun hipotei dari penelitian ini adalahhail belajar iwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman berbai Inkuiri lebih tinggi dari pada hail belajar iwa yang menggunakan Model Simulai. METODE PENELITIAN Jenipenelitian yang digunakan adalah penelitian ekperimen. Penelitian Ekperimenadalahpenelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondii yang terkendalikan, (Sugiyono, 00: 07). Metode peneltian yang digunakan di ini adalah Metode Quai Experimental Deign, yakni penelitian ekperimen ecara emu tanpa adanya randomiai.deain yang digunakan dalam penelitian ini adalahquai Nonequivalent Control Group Deign, deain ini hampir ama dengan Pretet- Pottet Control Group Deign, hanya pada deain ini kelompok ekperimen maupun kela control tidak dipilih ecara random, (Sugiyono, 00: 6).di mana terdapat kela ekperimen dengan model pembelajaran berdaarkan pengalaman berbai inkuiri dan kela kontrol dengan model pembelajaran imulai yang elanjutnya diberikan Pretetebelum diberikan perlakuan kemudianpottet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Penelitian ini dilakanakan di SMK Muhammadiyah Greik Juruan Teknik Audio Video. Adapun waktu penelitian dilakukan pada emeter ganjil tahun pelajaran 0/0.Populai yang diinginkan dalam penelitian ini adalah eluruh iwa kela X AV SMK Muhammadiyah Greik, dan Sampel penelitian yang diambil adalah 90

5 Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri kela X maing-maing kela ekperimen dan kela kontrol. Pada penelitian ini, intrumen penelitian meliputi: () Perangkat pembelajaran, yang meliputi Silabu, Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP), Buku Ajar, Media Pembelajaran dan Soal Evaluai. Dari hail lembar validaiintrument, dapat diketahui kelayakan intrument yang telah dibuat. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi validator:nilai tertinggi validator = n x i max di mana n = Banyaknya validator dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). () Menentukan jumlah jawaban validator:jumlah jawaban validator = 5 n i x Idi manan i = Banyaknya validator yang memilih nilai i dani= Bobot nilai penilaian kualtatif (-5). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban validator HR 5 4 x00% Nilai tertinggi validator Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut:0% - 0%= TidakBaik, % - 40%= KurangBaik, 4% - 60%= Cukup, 6% - 80%= Baik, dan 8% - 00%= SangatBaik(Riduwan, 0: 40). Seuai dengan intrumen penelitian maka hail belajar iwa diukur dengan melakukanpretetdan pottet. Hail te evaluai yang diperoleh dianalii menggunakan uji-t. Data diperoleh dari penelitian di kela X AV (Ekperimen) dan X AV (Kontrol). Adapun teknik analiinya adalah: () Merumukan Hipotei. () Menentukan taraf ignifikan yang akan digunakan. Untuk penelitian ini digunakan taraf 5%. () Uji tatitika, untuk uji tatitika ini menggunakan uji-t, berikut ini rumu ujit yang digunakan: t x x n n = n S + (n )S n + n Di mana t= Bearnya uji-t yang dihitung, x =Rata-rata nilai kela ekperimen,x = Rata-rata nilai kela kontrol, = Simpangan baku gabungan, n = Jumlah iwa kela ekperimen, n = Jumlah iwa kela kontrol. (Sudjana, 005:9). (4) Selanjutnya menarik keimpulan,terima H 0 jika t < t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n +n ehingga H diterima. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi reponden:nilai tertinggi reponden = n x i max di mana n= Banyaknya reponden, dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). () Menentukan jumlah jawaban reponden: Jumlah 5 jawaban reponden = n i x I di mana n i =Banyaknya reponden yang memilih nilai i dan I = Bobot nilai penilaian kualtatif (-5). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban reponden HR x00% Nilai tertinggi reponden Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut:0% - 0%= SangatBuruk,% - 40%= Buruk, 4% - 60%= Sedang, 6% - 80%= Baik, dan 8% - 00%= Sangat Baik(Riduwan, 0: 40). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdaarkan hail validai intrumen, Dari perhitungan hail rating RPP, buku ajar, evaluai dan media didapatkan penilaian hail validai Perangkat Pembelajaran eperti yang ditunjukkan pada Tabel erta grafik hail validai ditunjukkan pada Gambar. Tabel. Hail Validai Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Rencana PelakanaanPembelajaran Buku Ajar Evaluai Media 5 4 Hail Rating(%) 75, ,7 7,87 Sehingga rata-rata hail ratingdari 4 format terebut: HR Perangkat Pembelajaran 75, ,7 7,87 97,97 = 74,49 % 4 4 9

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, Gambar. Grafik Hail Validai Perangkat Pembelajaran Berdaarkan analii hail validai perangkatpembelajaran,diperolehhail Rating 74,49%. Berdaarkan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa validai perangkat pembelajaran termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Pada penelitian ini penuli menggunakan uji normalita dengan menggunakan uji Kormogolov- Smirnov (menggunakan oftware SPSS) dengan taraf ignifikani 0,05. Pada uji kenormalan ini H 0 akan diuji dengan H, dimana dalam normalita H 0 adalah populai berditribui normal edangkan H adalah hipotei tandingan yaitu populai berditribui tidak normal. (Sudjana, 005) Hipotei dalam pengujian normalita pada penelitian ini adalah ebagai berikut : ()H 0 : ampel beraal dari populai yang berditribui normal. ()H : ampel beraal dari populai yang tidak berditribui normal. Kriteria pengambilan keputuannya yaitu: () Jika nilai ignifikani lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak. () Jika nilai ignifikani lebih bear dari 0,05 maka H 0 diterima. Tabel 4. Hail Uji Normalita dengan Menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dan Uji Shapiro Wilk Kela 76,00% 74,00% 7,00% 70,00% 68,00% Kolmogorov-Smirnov a RPP Buku Ajar Soal Evaluai Media Shapiro-Wilk Statitic Df Sig. Statitic Df Sig. Control Ekperimen Dari hail Tabel di ata, dapat diimpulkan bahwa data nilai pre-tet berditribui normal. Ini dibuktikan dengan nilai ignifikan hail uji Kolmogorov-Smirnov pre-tet = 0,00 dan 0,00 lebih bear dari α = 0,05. Begitu juga dengan hail uji Shapiro Wilk diperoleh nilai ignifikani kela ekperimen dan kela kontrol maing maing 0,56 dan 0,96 nilai terebut lebih bear dari 0,05. Sehingga H 0 yang menyatakan bahwa populai berditribui normal diterima dan H ditolak. Uji homogenita dilakukan untuk mengetahui apakah kedua ampel memiliki varian yang ama. Pada penelitian ini penuli menggunakan uji homogeny dengan menggunakan uji Levene Statitic (menggunakan oftware SPSS) dengan taraf ignifikani 5%. Hipotei dalam uji homogenita pada penelitian ini adalah ebagai berikut: () H 0 :tidak terdapat perbedaan varian antara kela ekperimen dan kela control. () H :terdapat perbedaan varian antara kela ekperimen dan kela kontrol.kriteria pengambilan keputuan uji homogen yaitu: () Jika nilai ignifikani lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak. () Jika nilai ignifikani lebih bear dari 0,05 maka H 0 diterima. Tabel 5. Hail Perhitungan Uji Homogenita Dari hail Tabel di ata, dapat diimpulkan bahwa terdapat perbedaan varian antara kela ekperimen dan kela kontrol. Ini dibuktikan dengan nilai ignifikan hail uji Levene Statitic pottet = 0,09 lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga H diterima yang menyatakan bahwa populai memiliki ifat tidak homogen dan H 0 ditolak. Untuk Hail belajar iwa, diperoleh dari data nilai Pretet dan Pottet iwa kela X AV (ekperimen) dan X AV (kontrol), maka dapat langung dimaukkan ke dalam rumu tatitik uji-t. Adapun perhitungannya adalah menentukan impangan baku: Levene Statitic df df Sig. n n n n (0 )6,698 6, ,449 44, ,9 50 4,844 6,6 4,844 Selanjutnya menghitung bearnya uji-t: t 5,894 50,09 X X n n 9

7 Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri 7,75 67,056 t 6,6 0 6,694 t 6, ,694 t 6, ,694 t,86 t,64 Dari perhitungan uji-t manual terebutakan dicocokkan hailnya dengan perhitungan menggunakan oftware SPSS (Statitical Package For Social Science) veri 7.0 dan hail outputnya dapat diketahuipada Tabel6: Tabel 6.Hail Perhitungan Uji T Levene' Tet for Equality of Variance F Sig. T Df 5,8, t-tet for Equality of Mean Sig. (- tailed ) Mean Differ ence,46 50,00 5,9659,54 46, 66,00 5,96 59 Std. Error Differen ce,8774,746 9,689 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper, ,657 9,5 495 Dilihat dari perhitungan dari Tabel 5 didapatkan t hitung manual adalah ebear,6, edangkan t hitung SPSS adalah ebear,54. Dari hail terebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah ama. Std Error Difference adalah eliih tandar deviai dua data yakni antara kela X TAV dan X TAV. 95% confidence interval of the difference adalah rentang nilai perbedaan yang tolerani. Pada tolerani ini menggunakan taraf kepercayaan 95%, dengan rentang eliih kela ekperimen dan kontrol adalah ebear,57687 ampai 9,5495. Mean difference adalah eliih mean atau rata-rata kela X TAV dan kela X TAV adalah 5,9659. Df(degree of freedom) adalah derajat kebebaan yakni ebear 50 Berdaarkan kriteria uji t bahwaterima H 0 jika t <t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Taraf ignifikai yang digunakan pada penelitian ini adalah 5% = 0,05, maka t t-α = t -0,05 = t 0,95 dengan derajat kebebaan (dk) = 0 + = 50, dari daftar ditribui t dengan t 0,95 dan dk = 70 didapatkan t tabel =,00. Dari hail perhitungan t hitung =,6 ehingga jela terdapat pada daerah penolakan H 0, karena,6>,00 ehingga H 0 ditolak dan H diterima. Maka dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa dengan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalamanberbai Inkuiri lebih tinggi dari pada iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Simulai. PENUTUP Simpulan Berdaarkan hail analii dan pembahaan makadiimpulan ebagai berikut: () Dari Hail validai perangkat pembelajaran dari validator tentang () RPP mempunyai hail rata-rata 75,8 %, () Buku Ajar iwa mempunyai hail rata-rata 75 %, () oal evaluai mempunyai hail rata-rata 75,7 % dan (4) media pembelajaran mempunyai rata-rata 7,87 %, maka ratarata total nilai yang diperoleh adalah 74,49% dan dikatagorikan layak atau baik untuk diterapkan kepada iwa. Sedangkan untuk Analii Butir Soal, dari 45 oal yang diberikan pada iwa, dari taraf keukarannya terdapat 8 oal ukar, oal edang, dan 4 oal mudah. Untuk uji daya bedanya terdapat 7 oal dikatakan baik, 9 oal cukup, 8 oal rendah dan oal angat rendah, Sedangkan untuk analii butir te dengan enitivita dari 45 oal terdapat oal termauk kategori angat tinggi, 4 oal termauk kriteria tinggi, 0 oal termauk kriteria cukup dan 8 oal termauk kriteria rendah. () Dari perhitungan hail belajar iwa diperoleh rata-rata hail belajar iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiri pada kela ekperimen mendapatkan rata-rata nilai = 7, dengan S = 7,9, edangkan pada kela kontrol yang menggunakan model pembelajaran Simulai nilai = 67,05 dengan S = 4,7. Jadi dapat diimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiriberpengaruh poitif untuk digunakan dalam meningkatkan hail belajar iwa. () Dari analii hail belajar iwa dengan pengujian hipotei yang dilakukan diperoleh t hitung ebear,6dan t tabel ebear,00 pada taraf ignifikani α = 0,05. Dari hail terebut menunjukkan bahwa nilai t hitung >t tabel ehingga dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiri lebih tinggi dari pada hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran Simulai pada Standar Kompenteni Melakukan Intalai Sound Sytem. 9

8 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, Saran Berdaarkan dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan aran untuk penelitian yang berikutnya antara lain: () Penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiridapat menjadi alah atu alternatif model pembelajaran dalam ebuah kegiatan belajar mengajar. Dalam Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman berbai Inkuiriiwa dituntut aktif dalam proe pembelajaran. () Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman berbai Inkuirimemerlukan banyak waktu ehingga guru haru pandai mengatur waktu yang ada agar eluruh iwa dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru ecara tunta. () Dengan melihat keterbataan penuli, meraa bahwa hail yang telah didapat di dalam penelitian ini maih angat jauh dari kata empurna, oleh karena itu penuli berharap untuk penelitian yang akan datang, hendaknya Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalamanberbai Inkuiridapat diterapkan pada pokok bahaan yang lain dengan bentuk penilaian kinerja yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofyan dan Iif K Ahmadi. 00. Proe Pembelajaran Inovatif dan Kreatif Dalam Kela. Jakarta: Pretai Putaka. Arikunto, Suharimi Proedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful B. dan Awan Zain. 00. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta. Davi, Brian L Invetigating Experience: A Cae Study of A Science Profeional Development Program Baed on Kolb Experiential Learning Model. Georgia State Univerity USA. Daryanto.009. Panduan Proe Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif.Jakarta : AV PUBLISHER. Ethridge, Elizabeth A. dan Kathryn R. Brancomb Learning Through Action: Parralel Learning Proce in Children and Adult. Univerity of Oklahama USA. Fahmi, Rikha. 009.Pengaruh Model Pembelajaran Siklu Belajar Berbai Inkuiri Terhadap Hail Belajar Siwa Kela X Pada Pokok Bahaan Alat-Alat Optik SMA Kartika IV- Surabaya.Skripi tidak diterbitkan. Surabaya: Unea. Gagne, Robert M., The Condition of Learning, New York : Holt, Rinehart and Winton, 977. Hamalik, Oemar. 00. Proe Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Akara Mohamad Nur Pengajaran Berpuat Kepada Siwa Dan Pendekatan Kontruktivi Dalam Mengajar. Surabaya : Putaka Sain Dan Matematika Sekolah Unea. Mohamad Nur. 0. Metode Pembelajaran Koperatif. Surabaya : Putaka Sain Dan Matematika Sekolah Unea. Munoto, dkk.006. Panduan Penulian dan Penilaian Skripi Univerita Negeri Surabaya.Surabaya:Unea Univerity Pre. National Reearch Council Inquiry and the National Science Education Standard. Wahington DC: National Academy Pre. Sanjaya.Wina. 0.Strategi Pembelajaran Berorientai Standar Proe Pendidikan. Jakarta : Kencana Suprijono, Agu Cooperative Learning Teori Dan Aplikai Paikem. Yogyakarta:Putaka Pelajar. Suprijono.Agu. 00. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Putaka Pelajar Sudjana Metoda Statitika. Bandung : PT. TARSITO. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. ALFABETA. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientai Kontruktivitik.Jakarta : Pretai Putaka Publiher. Winataputra. Udin S Materi Pokok Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Univerita Terbuka. Wardani, Kuuma L. 00.Pengaruh Penerapan Model Experiential Learning Terhadap Hail Belajar Siwa Kela VIII SBI Pada Materi Pokok Alat-alat Optik di SMP Al-Falah Deltaari Sidoarjo.Skripi tidak diterbitkan. Surabaya: Unea. 94

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NINE EVENT PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA TAV KELAS X DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NINE EVENT PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA TAV KELAS X DI SMK NEGERI 7 SURABAYA Metode Pembelajaran Nine Event PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NINE EVENT PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA TAV KELAS X DI SMK NEGERI 7 SURABAYA Wahyu Adi Idrianto, J.A. Pramukantoro

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin   ABSTRAK Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)

Lebih terperinci

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399 Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Estimasi Parameter Model Regresi Spline

Estimasi Parameter Model Regresi Spline Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-789 Etimai Parameter Model Regrei Spline Etimation of Parameter Spline Regreion Model M. Fathurahman Program Studi Statitika FMIPA Univerita Mulawarman e-mail

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar 7 III. METDE PENELITIAN A. Populai Peelitia Populai peelitia ii yaitu eluruh iwa kela MA Negeri Badar Lampug dega ampel kela, pada emeter geap Tahu Pelajara 0/0. B. ampel Peelitia Tekik pegambila ampel

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY 1 Herri Wijaya, 2 Etika Kartikadarma,M.Kom Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH Benny Raharjo *), Munawar Agu Riyadi, and Achmad Hidayatno Departemen Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP

Lebih terperinci