MEMBANDINGKAN DUA PER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMBANDINGKAN DUA PER"

Transkripsi

1 MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN

2 Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan Saudara? Waktu pengamatan, hari Apakah produki bioga pada MR avg lebih bear dari MW avg??

3 Pengaruh Konentrai Total Solid (TS) Terhadap Produki Bioga produki bioga kumulatif, ml TS.6 % TS 4.6 % TS 6. % TS 7.4 % TS 9. % TS.3 % waktu inkubai, hari Apakah produki bioga pada TS 9, % paling tinggi??!! Apakah produki bioga pada TS,6 % paling rendah??

4 Pengaruh nibah F/M terhadap produki bioga bioga production, ml/(g VS) 50 F/M 0 (Rumen neat,.4 % VS) F/M 7.6 F/M F/M 35. F/M 70.4 Manure neat (0.06 % VS) incubation time, day Apa keimpulan Saudara?? Apakah produki bioga pada F/M 7,6 paling tinggi?

5 ANALISIS KOMPARATIF = analii komparai = analii perbedaan = analii variabel (data) untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok data (variabel) atau lebih =è teknik tatitik yang digunakan = uji tatitik yaitu pengujian hipotei komparatif =è ering diebut UJI SIGNIFIKANSI (tet of ignificance)

6 Contoh analii komparatif ampel yang bekorelai. perbandingan kemampuan kerja pegawai ebelum dan eudah diberi pelatihan. Perbandingan nilai pretet dan pottet 3. Perbandingan kelompok ekperimen dengan kelompok kontrol 4. Perbadingan yield reaki kimia antara katali A dan katali B 5. dll

7 Contoh analii komparatif ampel yang tidak bekorelai. Perbandingan kinerja Reaktor Fixed Bed dengan Reaktor Fluidized bed. Perbandingan pendapatan doen dengan pegawai 3. Perbandingan IP mahaiwa Teknik Kimia dengan mahaiwa Teknik Sipil

8 Analii komparatif ampel berkorelai ==è Uji tatitik t untuk data interval/raio. Menentukan formulai hipoteti a. Ho : tidak perbedaan poitif antara kelompok I dan II H : ada perbedaan poitif antara kelompok I dan II b. Ho tidak ada perbedaan negatif H : ada perbedaan negatif c. Ho : tidak perbedaan H : ada perbedaan. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel; nilai t tabel memiliki derajat kebebaan (db) = n- 3. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima (H ditolak) bila t< t tabel Ho ditolak (H diterima) bila t > t tabel

9 4. Menentukan nilai uji tatitik X Y t = å = rata kor kelompok I = rata kor kelompok II X - Y å ( D D - n n ( n - ) ) D n = jumlah kor kelompok I dan II = jumlah data 5. Membuat keimpulan =è menyimpulkan Ho diterima atau tidak

10 Analii komparatif ampel tak berkorelai ==è Uji tatitik t untuk data interval/raio. Menentukan formulai hipoteti a. Ho : tidak perbedaan poitif antara kelompok I dan II H : ada perbedaan poitif antara kelompok I dan II b. Ho tidak ada perbedaan negatif H : ada perbedaan negatif c. Ho : tidak perbedaan H : ada perbedaan. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel; nilai t tabel memiliki derajat kebebaan (db) = n + n - 3. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima (H ditolak) bila t< t tabel Ho ditolak (H diterima) bila t > t tabel

11 4. Menentukan nilai uji tatitik ø ö ç ç è æ = å å å å 0 ) ( ) ( ) ( n n n n x n n n Y Y n X X Y X t = rata kor kelompok I = rata kor kelompok II n dan n = jumlah data kelompok dan 5. Membuat keimpulan =è menyimpulkan Ho diterima atau tidak X Y

12 Contoh maalah: Data yield dari percobaan di indutri dengan metoda yang berbeda (A dan B) No Metode Yield Metode Yield A 89,7 B 84,7 A 8,4 B 86, 3 A 84,5 B 83, 4 A 84,8 B 9,9 5 A 87,3 B 86,3 6 A 79,7 B 79,3 7 A 85, B 8,6 8 A 8,7 B 89, 9 A 83,7 B 83,7 0 A 84,5 B 88,5

13 Maalah : Dari dua metoda yang digunakan, apakah ada perbedaan yang ignifikan?? Bila ada perbedaan, metode manakah Bila ada perbedaan, metode manakah yang lebih baik??

14 HASIL PERHITUNGAN DENGAN EXCEL F-Tet Two-Sample for Variance A B Mean Variance Obervation 0 0 df 9 9 F P(F<=f) one-tail F Critical one-tail

15 Analii komparatif lebih dr ampel berkorelai. Anova arah; dg faktor berpengaruh: - Anova arah dengan ampel ama banyaknya - Anova arah dg ampel tidak ama banyaknya. Anova arah; dg faktor berpengaruh

16 TEKNIK ANALISIS VARIAN (ANOVA) ==è untuk menentukan apakah perbedaan yang terdapat di dalam ampel adalah akibat dari variai acak atau memang ada umbangan dari variai itematik akibat perlakuan ==è teknik untuk menganalii atau menguraikan eluruh (total) variai ata bagian-bagiannya yang bermakna ===è dengan CARA menguraikan total variai dalam bagian penting yaitu :.variai antar perlakuan, yang mengukur variai AKIBAT PERLAKUAN yang beraturan/itematik dan acak. variai internal pengamatan, yang hanya mengukur variai acak

17 ANALISIS VARIAN SATU ARAH Hipotei H o = µ = µ = µ 3 =....= µ k H = paling edikit ada dua di antara rataan terebut tidak ama No Sampel Perlakuan i k y y y i y k y y y i y k y. y. y i. y k. y n y n y in y kn Total T T T i T k T Rata-rata Ў Ў Ў i Ў k Ў Jumlah kuadrat total (JKT) JKT= k åå I= n j= y ij - T nk

18 Jumlah kuadrat perlakuan (JKA) JKA= k å i= T i - Jumlah kuadrat galat (JKG) JKG = JKT JKA T nk Analii varian Sumber variai Jumlah kuadrat Derajat kebebaan Rataan kuadrat F hitungan Perlakuan JKA k- Galat JKG k(n-) = JKA k - JKG = k( n-) f = total JKT nk- Menentukan kriteria pengujian : Ho diterima (H ditolak) bila f< F tabel Ho ditolak (H diterima) bila f > F tabel

19 CONTOH SOAL ANOVA ARAH Pada percobaan di indutri eorang ininyur ingin menyelidiki apakah terdapat beda yang ignifikan terhadap rata-rata penyerapan uap air dalam beton di antara lima adukan beton yang berbeda. Adukan beton berbeda dalam peren berat komponen penting. Sampel dibiarkan kena uap air elama 48 jam. Dari tiap adukan diambil 6 buah ampel untuk diuji, ehingga eluruhnya diperlukan 30 ampel. No Adukan beton, % berat Sampel Total Rata-rata 553,33 569,33 60,50 465,7 60,67 56,80 Saudara diminta membuat keimpulan dari percobaan terebut.

20 Penyeleaian:. H o = µ = µ = µ 3 =....= µ 5. H = paling edikit ada dua di antara rataan terebut tidak ama 3. α = 0,05 No Sampel Adukan beton, % berat Total T = Rata-rata 553,33 569,33 60,50 465,7 60,67 56,80

21 y ij y ij y ij y ij y ij T T T /N E JKT = T k n å å yij - I= j= nk = JKA = k å i= T i - T nk = JKG = JKT JKA = = 4.0

22 Sumber variai Jumlah kuadrat Derajat kebebaan Perlakuan k- = 4 Galat 4.0 k(n-) = 5 Total nk- = 9 Rataan kuadrat JKA = k - =.339 = JKG k( n-) F hitungan f = = = 4,3 = 4.96 Keimpulan : f hitung =4,30 lebih bear dari F tabel =ètolak Ho dan impulkan bahwa kelima adukan tidak mempunyai penyerapan rataan yang ama.

23 HASIL ANALISA DENGAN EXCEL KESIMPULAN : P < 0,05 =è adukan kompoii beton berpengaruh ignifikan terhadap kekuatan beton

24 Pengaruh waktu penyimpanan inokulum terhadap produki bioga Hari ke 0 bln, 6 bulan 3 bln, kumula kum kum tif Hari ke 0 bln, kum 3 bln, kum 6 bulan kumulatif

25 ANOVA ARAH =è variabel (A dan B) Sumber variai Perlakuan (A) Perlakuan (B) Jumlah kuadrat Derajat kebebaan Rataan kuadrat F hitungan JKA a- = JKA f = a - JKB b- Interaki AB JKAB (a-)(b-) JKB = b - JKAB = 3 ( a-)( b-) f = 3 f 3= F Tabel Galat JKG axbx(n-) = JKG ( axb)( n-) Total JKT abn-

26 Menghitung JKA, JKB, JKAB JKA = a å Ti i= T - bxn abn JKB= b åt j j= T - axn abn JKT = k å I= n å j= y ij - T nk JKAB= a b a ååt å T å ij T i j i = j= i= j= T n bxn axn abn b JKG = JKT JKA JKB - JKAB

27 ANOVA ARAH Contoh Kau: Pengaruh SRT dan jeni biodigeter terhadap kompoii bioga SRT BioDALTi Konvenional CH 4, % CO, % CH 4, % CO, % Apakah item BioDALTi memberikan konentrai CH4 lebih tinggi dibandingkan dengan item konvenional? Apakah SRT berpengaruh terhadap kadar CH4 yang diperoleh? Apakah ada efek interaki??

28 ANOVA ARAH Seorang peneliti ingin menguji hipotei penelitiannya bahwa penambahan unur Kalium (Ca) ke dalam pakan ayam akan meningkatkan tingkat kekeraan kulit telur pada dua banga ayam A dan B. Penambahan Ca diberikan ebear 0,,, 3, dan 4 % maingmaing terhadap 0 ekor ayam petelur. Setiap ayam petelur dikandangkan ecara terpiah dan etiap ayang petelur yang dilibatkan dikondiikan homogen. Nilai total hail penelitian diperoleh ebagai berikut: Perlakuan Total ayam Ayam A 8,04 8,5 0,00 3,00 5,7 54,90 Ayam B 7,5 8,05,0 4,0 4,05 55,73 Total Ca 5,56 6,0,0 7,0 9,76 0,63 Lakukan pengujian pada taraf 5 %, apabila diketahui KTG = 0,45. Berikan keiumpulan Saudara

29 Model linear y ij = µ + α i + β j + (αβ) ij + ε ij Hipotei. H o = α = α H = α α. H o = β o = β = β = β 3 = β 4 H = paling edikit ada dua β di antara rataan terebut tidak ama 3. H o = (αβ) ij = 0 H = (αβ) ij 0 3. Sidik ragam Kode : A = Penambahan Ca = a perlakuan B = banga ayam = b perlakuan Ulangan (n) = 0

30 Sumber variai Jumlah kuadrat Perlakuan Ca (A) JKA a- = 5- = 4 Banga Ayam (B) JKB b- = - = Derajat kebebaan Rataan kuadrat F hitungan f = JKA = a - = 8,06/4 =,0 = 4,47 JKB = f = b - = 0,0 = 0,0 Interaki AB JKAB (a-)(b-) = F JKAB (5-)(-) =4 = 3 3 ( a-)( b-) f 3 = = 0,4/4 = 0,0 = 0, Galat JKG axbx(n-) = 5xx(0-) = KTG = 0,45 = 90 Total JKT abn- = (5xx0) - = 99 JKG = ab( n-) F Tabel (interpolai) F 0,05(4;90) =,98 F 0,05(;90) = 3,95 F 0,05(4;90) =,98

31 Menghitung JKA, JKB, JKAB a JKA JKB= a = b å Ti i= T - bxn abn = (5,56 + 6, ,76 ) (0,63 ) x0 (5xx0) = 30,45 -,39 = 8,06 åt j j= T - axn abn b = (54,9 +55,73 ) -,39 5x0 =,40 -,39 = 0,0 ååt å T å ij T i j i = j= i= j= T JKAB= n bxn axn abn a b = (8,04 +8, ,0 +4,0 +4,05 ) - 30,45 -,40 +,39 0 = 30,87-30,45 -,40 +,39 = 0,4

32 Keimpulan :. Pada perlakuan penambahan Ca, F hitung lebih bear F tabel, maka dapat diimpulkan bahwa Ho ditolak dan penambahan Ca yang berbeda memberikan repon yang berbeda terhadap yang tingkat kekeraan kulit telur.. Banga ayam yang berbeda tidak memberikan repon yang berbeda dengan adanya perlakuan penambahan Ca 3. Tidak ada interaki antara banga ayam dengan penambahan Ca

Menguji mean tiga variabel atau lebih

Menguji mean tiga variabel atau lebih Menguji mean tiga variabel atau lebih Perhatikan kasus berikut: Ingin diketahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa reguler, mahasiswa tugas belajar, dan mahasiswa yang melanjutkan terhadap statistika

Lebih terperinci

Uji Beda Kadar Alkohol Pada Tape Beras, Ketan Hitam Dan Singkong

Uji Beda Kadar Alkohol Pada Tape Beras, Ketan Hitam Dan Singkong Jurnal Teknika Vol 6 No 1, Tahun 014 531 Uji Beda Kadar Alkohol Pada Beras, Ketan Hitam Dan Singkong Cicik Herlina Yulianti 1 1) Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Alkohol banyak

Lebih terperinci

RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto)

RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto) RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto) RANCANGAN : Bentuk, model, pola PERCOBAAN: - Rangkaian kegiatan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan dengan menguji hipotesis.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Replikasi Hasil susut pengeringan daun alpukat Hasil susut pengeringan daun belimbing manis 1 5,30 % 6,60% 2 5,20 % 6,80% 3

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Projo, S.Si, M.Sc

ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Projo, S.Si, M.Sc ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Proo, S.Si, M.Sc It s about: Ui rata-rata untuk lebih dari dua populasi Ui perbandingan ganda (ui Duncan & Tukey) Output SPSS PENDAHULUAN Ui hipotesis yang sudah kita

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pengujian hipotesis tentang perbedaan dua parameter rata-rata, dilakukan

ABSTRAK. Pengujian hipotesis tentang perbedaan dua parameter rata-rata, dilakukan PENGUJIAN PERBEDAAN DUA RATA-RATA Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan

Lebih terperinci

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

SEBARAN PENARIKAN CONTOH STATISTIK (MAM 4137) SEBARAN PENARIKAN CONTOH Ledhyane Ika Harlyan 2 Outline Sebaran Penarikan Contoh Sebaran Penarikan Contoh Bagi Nilai Tengah Sebaran t Sebaran Penarikan contoh bagi beda dua mean Parameter

Lebih terperinci

CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA SATU JALUR CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA DUA JALUR

CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA SATU JALUR CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA DUA JALUR CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA SATU JALUR Data Sampel I Data Sampel II Data Sampel III 5 4 7 9 8 5 9 4 6 CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA DUA JALUR Kategori Data Sampel I Data Sampel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMP Negeri 3

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMP Negeri 3 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMP Negeri 3 Metro. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK CATATAN TULIS DAN SUSUN DALAM PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BUNYI DI SMP NEGERI 1 MOJOKERTO

PENERAPAN TEKNIK CATATAN TULIS DAN SUSUN DALAM PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BUNYI DI SMP NEGERI 1 MOJOKERTO PENERAPAN TEKNIK CATATAN TULIS DAN SUSUN DALAM PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BUNYI DI SMP NEGERI 1 MOJOKERTO Retno Wandhira dan Madewi Mulyanratna Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Oleh : Yustiana K2303068

Oleh : Yustiana K2303068 PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006/2007 Oleh : Yustiana K2303068 Skripsi Ditulis dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan dibidang keuangan maupun bidang non-keuangan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sediaan dalam bentuk ekstrak etanol 70% batang

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sediaan dalam bentuk ekstrak etanol 70% batang BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan sediaan dalam bentuk ekstrak etanol 70% batang sarang semut. Saat ini, di pasaran sarang semut dijumpai dalam bentuk kapsul yang mengandung ekstrak etanol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangnongko Kabupaten Klaten, seluruh siswa berasal dari pedesaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangnongko Kabupaten Klaten, seluruh siswa berasal dari pedesaan, 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten, seluruh siswa berasal dari pedesaan,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM NYATA DAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA SMA NUSANTARA KOTA JAMBI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM NYATA DAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA SMA NUSANTARA KOTA JAMBI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM NYATA DAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA SMA NUSANTARA KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH Oleh: Eno Lerianti RRA1C110001 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG IKAN RUCAH NILA (Oreochromis niloticus) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BURAS

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG IKAN RUCAH NILA (Oreochromis niloticus) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BURAS PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG IKAN RUCAH NILA (Oreochromis niloticus) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BURAS Firman Nur Hidayatullah 1 ; Irfan H. Djunaidi 2, and M. Halim Natsir 2 1)

Lebih terperinci

Abstrak/Ringkasan. http://statistikapendidikan.com Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com

Abstrak/Ringkasan. http://statistikapendidikan.com Copyright 2013StatistikaPendidikan.Com Uji Komparatif (Uji Beda) Anisa Salikha salikhaanisa@ymail.com Fiky Purnamasari fikypurnamasari@gmail.com Leni Nurul Hikmah leninurulh@gmail.com Nasopah nasopah@gmail.com Refisia Caturasa refisia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian agar dapat berhasil dengan baik, maka perlu

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian agar dapat berhasil dengan baik, maka perlu 5 BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian agar dapat berhasil dengan baik, maka perlu diadakannya perencanaan yang baik, fasilitas yang memadai, pengelolaan dan pengolahan yang trampil dan penggunaan

Lebih terperinci

Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk Erni Indah Sari (erni.is.01@gmail.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com) Ratna Juwita (ratnaj@stmik-mdp.net)

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DENGAN SPSS

ANALISIS DATA DENGAN SPSS ANALISIS DATA DENGAN SPSS I. ANALISIS DATA UNTUK UJI PERSYARATAN UJI HIPOTESIS A. Uji Normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

Lebih terperinci

Pengasutan Konvensional Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai

Pengasutan Konvensional Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai engautan Konvenional Motor nduki Tiga Faa Rotor Sangkar Tupai Yunan Badruzzaman Juruan Teknik Elektro, oliteknik Negeri Semarang E-mail : yunan.badruzzaman@gmail.com Abtrak enggunaan motor induki tiga

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA SUPLEMEN UNIT 1 KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA Mintohari Suryanti Wahono Widodo PENDAHULUAN Dalam modul Pembelajaran IPA Unit 1, Anda telah mempelajari hakikat IPA dan pembelajarannya. Hakikat IPA terdiri

Lebih terperinci

SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU SAMA-SAMA (Pouteria firma) Wood Physical and Mechanical Properties of Pouteria firma

SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU SAMA-SAMA (Pouteria firma) Wood Physical and Mechanical Properties of Pouteria firma SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU SAMA-SAMA (Pouteria firma) Wood Physical and Mechanical Properties of Pouteria firma Oleh/by : Mody Lempang, M. Asdar dan Hajar ABSTRACT This research was carried out to identify

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEPUNG AZOLLA SEBAGAI PENYUSUN PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA CERNA IKAN NILA GIFT (OREOCHIOMIS SP)

PEMANFAATAN TEPUNG AZOLLA SEBAGAI PENYUSUN PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA CERNA IKAN NILA GIFT (OREOCHIOMIS SP) PEMANFAATAN TEPUNG AZOLLA SEBAGAI PENYUSUN PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA CERNA IKAN NILA GIFT (OREOCHIOMIS SP) Hany Handajani 1 ABSTRACT The research has been conducted to evaluate the azzola

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK TELUR DAN BOBOT TELUR TERHADAP JENIS KELAMIN, BOBOT TETAS DAN LAMA TETAS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix Japonica)

PENGARUH BENTUK TELUR DAN BOBOT TELUR TERHADAP JENIS KELAMIN, BOBOT TETAS DAN LAMA TETAS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix Japonica) PENGARUH BENTUK TELUR DAN BOBOT TELUR TERHADAP JENIS KELAMIN, BOBOT TETAS DAN LAMA TETAS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix Japonica) Muhammad Mahi, Achmanu, and Muharlien Bagian Produksi Ternak, Fakultas

Lebih terperinci

30 Oktober 2013. Ledhyane Ika Harlyan, S.Pi, M.Sc

30 Oktober 2013. Ledhyane Ika Harlyan, S.Pi, M.Sc 30 Oktober 2013 Ledhyane Ika Harlyan, S.Pi, M.Sc Setelah menempuh mata kuliah Tingkah Laku Ikan, mahasiswa akan dapat mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengetahuan tentang mata kuliah TLI dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka

Lebih terperinci

Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pengomposan dipandang lebih mampu. memberikan peluang kerja bagi masyarakat, lebih memiliki potensi konflik yang

Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pengomposan dipandang lebih mampu. memberikan peluang kerja bagi masyarakat, lebih memiliki potensi konflik yang Gambar 16. Perbandingan Skala Prioritas antara Incenerator dan Pengomposan Berdasarkan Kriteria dalam Aspek Sosial. Keterangan : TENAKER = Penyerapan tenaga kerja KONFLIK = Potensi konflik dengan masyarakat

Lebih terperinci