Masalah Penjualan Listrik dan Analisis Sensitivitas Menggunakan Pemrograman Linear

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Masalah Penjualan Listrik dan Analisis Sensitivitas Menggunakan Pemrograman Linear"

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Masala Penjualan Listrik Analisis Sensitivitas Menggunakan Pemrograman Linear Irene Kania Dewi*, Dia Caerani, Eng Soeryana Departemen Matematika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor * Astrak Listrik memiliki peran penting dalam keidupan. Permintaan listrik meningkat seiring perkemangan teknologi. Untuk memenui permintaan listrik di eerapa daera diperlukan perenanaan untuk mengatur pasokan listrik. Tujuan dari penelitian ini adala untuk memperole keputusan teraik seingga permintaan listrik terpenui memperole keuntungan yang maksimal. Masala penjualan listrik ini merupakan masala Optimasi. Masala ini diselesaikan menggunakan Pemrograman Linear (PL). Solusi dari model Optimisasi penjualan listrik diperole dengan antuan software MATLA. Eksperimen numerik digunakan untuk memeriksa validasi model. Analisis Sensitivitas digunakan untuk memperliatkan pengaru dari peruaan yang mungkin terjadi. Dengan demikian, Analisis Sensitivitas menjadi penting untuk mengetaui diperlukan atau tidaknya peruaan keputusan. Kata Kuni: Analisis Sensitivitas, Optimisasi, Pemrograman Linear, Penjualan Listrik. Pendauluan Listrik merupakan sumer daya penting dalam dunia industri keidupan seari-ari. Artinya, listrik sangat erperan dalam mendorong roda perekonomian negara serta menyejaterakan masyarakat. Agar pemanfaatan energi listrik dapat optimal, maka diperlukan perenanaan yang dapat memantu perusaaan pengelola listrik untuk mengamil keputusan teraik seingga keutuan akan listrik terpenui perusaaan mendapat keuntungan yang maksimal. eerapa penelitian mengenai ketenagalistrikan tela dilakukan. Masala alokasi energi antara pasar spot kontrak ilateral disajikan seagai suatu portofolio masala pemrograman Optimisasi kuadratik umum (Liu Wu, 27). Kemudian perna diperkenalkan seua model aliran jaringan umum dari sistem energi nasional terintegrasi yang menggaungkan produksi, pengangkutan atu ara, gas alam, penyimpanan listrik seuungan dengan seluru sektor energi listrik dari Perekonomian Amerika Serikat (Gil, et al., 27). Seelumnya perna diaas mengenai aya model jaringan zona UCTE (Union for te Co-ordination of Transmission of Eletriity) dimana penulis menggaungkan node individu dalam setiap zona kepada node yang setara, semua garis lintas atas ke jaringan atas (Purala, et al., 2). Harga listrik pada masingmasing daera dipengarui eerapa faktor, sala satunya adala arga Karondioksida (CO 2 ). Peruaan arga Karondioksida erdampak teradap iaya listrik[]. Kemudian penelitian lainnyamempresentasikan model pasar listrik razil (Oggioni, et al., 28). Selain itu suatu penelitian memaas analisa uungan antara pasar masa depan pasar saat ini di California (orenstein, et al., 2). Pada masala penjualan listrik ini listrik yang tela dieli arus terjual di ari yang sama. Hanya kapasitas transmisi yang tela diumumkan paling tidak seari seelum perenanaan yang dianggap tersedia. Dengan demikian, masala penjualan listrik dapat dianggap seagai suatu masala Optimisasi. Dalam skripsi ini dilakukan pengoptimalan penjualan listrik yang merujuk pada jurnal ejudul Optimization of Eletriity Trading using Linear Programming (Marinovi, et al., 22). Pada skripsi ini penarian solusi optimal dari model Optimisasi penjualan listrik diari menggunakan toolo Optimisasi MATLA. Kemudian dilakukan Analisis Sensitivitas teradap model Optimisasi yang digunakan untuk mengetaui atas dimana peruaan parameter tidak mengakiatkan peruaan solusi optimal. 2. Metode Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan metode arsip seagai metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data terseut dipili karena sulitnya memperole data primer yang menakup eragai negara. 2. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data yang diperole dari piak lain seingga data diperole dari data dokumentasi. Data diperole dari jurnal erjudul Optimization of Eletriity Trading Using Linear Programming (Marinovi, et al., 22), Optimization in Day- Aead Planning of Energy Trading (Marinovi, et al., 23) wesite Statista (2) serta konstanta ruas kanan merupakan data simulasi. 268

2 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Pengolaan Data Data yang tela diperole kemudian diklasifikasi. Selanjutnya dilakukan pengolaan data penarian solusi. Penarian solusi dilakukan menggunakan antuan software MATLA. Setela diperole solusi, kemudian dilakukan kajian Analisis Sensitivitas untuk mengetaui pengaru peruaan parameter teradap solusi yang diperole. 3. Hasil Pemaasan 3. Model Optimisasi Masala Penjualan Listrik erikut ini adala model aliran pasar listrik CSEE. Setiap node mewakili suatu negara anggota CSEE segkan usur yang menguungkan antar node menunjukkan aya kemungkinan pemelian kapasitas transmisi. Gamar. Model aliran pasar listrik CSEE (Marinovi, et al., 22) Pada masala penjualan listrik terseut diketaui awa negara yang merupakan pemasok adala : S= {, 2, 4,, 6, 8,, 2, 4, 6, 7}. Segkan negara yang merupakan pemeli adala : ={, 2, 3,, 6, 7, 9,,, 2, 3, 4,, 7}. Tael. Negara-negara pemeli atau pemasok listrik dalam pasar listrik CSEE Node Negara Node Negara EL SLO 2 GER ih 3 SLK 2 SER 4 UKR 3 UL CZE 4 ITA 6 AUS MNE 7 CRO 6 AL 8 HUN 7 FRM 9 ROM Model Optimisasi masala penjualan listrik yang digunakan adala: ma Z, y, d y t a () i i j j ij ij ij i j S ( i, j) A s. t y j i j S i f f j ij ij ji ji ( i, j) A j, i A j sl su, j S j j j l y u, i i i i, j N \ S, j S \ y, j \ S y, j S dimana, ij uij, ( i, j) A. = impunan semua node. 2. = impunan semua node yang merupakan penjual dimana. 3. = impunan semua node yang merupakan pemeli dimana. 4. = impunan semua usur yang menunjukkan kapasitas transmisi antar node dimana.. = jumla listrik yang arus dieli ole node dari pemasok. 6. = jumla listrik yang arus dijual ole node kepada pemeli. 7. = jumla kapasitas transmisi tamaan dari usur ke usur. 8. = kapasitas transmisi arian yang tela diumumkandari setiap usur,. 9. = arga pemelian listrik untuk pemasok.. = arga penjualan listrik untuk pemeli.. = arga kapasitas transmisi tamaan pada usur. 2. = pajak kapasitas transmisi tamaan pada usur. 3. = atas maksimum listrik yang dapat dieli dari pemasok. 4. = atas minimum listrik yang dapat dieli dari pemasok.. = atas maksimum listrik yang dapat dijual kepada pemeli. 6. = atas minimum listrik yang dapat dijual kepada pemeli. 7. = kapasitas transmisi arian tamaan maksimum yang dapat dieli pada seua usur,. j j 269

3 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Eksperimen Numerik Data yang digunakan pada eksperimen numerik dalam skripsi ini diperole dari jurnal Marinovi, et al. (22). Data iaya pemelian penjualan listrik diperole dari wesite statistik iaya listrik Eropa. Dalam jurnal Marinovi, et al. (23) diperole data mengenai atas penamaan kapasitas maksimum atas penjualan maupun pemelian listrik pada masala penjualan listrik CSEE. Data yang diperole adala Tael 2. atas atas penamaan kapasitas transmisi u, 2 u 8,9 34 u 2,3 2 u, 8 u 9,8 23 u 3,2 49 u 2, u 6, 36 u,4 u,2 u,6 4 u 4, u 3, 42 u 7, 3 u, 2 u,3 2 u,7 2 u, 32 u 3,4 8 u 7, 2 u 2, 2 u 4,3 39 u,7 9 u,2 u,6 24 u 7,2 3 u 2,6 2 u 6, u 2,7 3 u 6,2 2 u,7 u 8,2 4 u 2,7 4 u 7,6 u 2,8 u 7,2 46 u 3,8 2 u 9,2 7 u 3,7 4 u 8,3 u 2,9 u 7,3 2 u 6,8 43 u 9,3 u,6 2 u 8,6 32 u 3,9 4 u 6, 3 u 7,8 u,2 3 u 6,4 2 u 8,7 u 2, 2 u 4,6 28 Pada jurnal terseut disajikan juga data mengenai nilai atas atas pemelian listrik, nilai atas awa pemelian listrik, nilai atas atas penjualan listrik nilai atas awa penjualan listrik. Seingga atas awa atas atas dari pemelian penjualan listrik terseut menjadi suatu atasan pada model Optimisasi penjualan listrik ini. Tael 3. atas awa Pemelian Penjualan Listrik Nod e Pemelia n atas awa Nod Penjualan e Pemelia n Penjuala n Tael 4. atas atas Pemelian Penjualan Listrik atas Atas Node Pemelian Penjualan Node Pemelian Penjualan Data arga dalam satuan Euro/MW untuk pemelian listrik, penjualan listrik, pajak penamaan kapasitas transmisi yang diperole dari wesite Statista dengan eerapa modifikasi data adala erikut ini. Node Tael. Harga pemelian penjulan listrik Harga Harga Node Pemelian Penjualan Pemelian Penjualan 43,2279,3 36,76 8, 2 4,234 36,98 69, ,33 89, 2 38, , ,7 9 3,76 722,7 4 8,94 4,3 6 3,6764 7,42 69, , ,3 6 69, ,946 8, ,9 8, 9 2,24 2, Tael 6. Harga Pemelian pajak penamaan kapasitas transmisi Ar (t+a) Ar (t+a) Ar (t+a) Ar (t+a) - 26, , ,29 6, , , , , , , , , ,7 6-24, , ,8 22, ,9 6-24, , , , , , , , , , ,

4 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN erdasarkan data yang diperole, maka model Optimisasi penjualan listrik ini seara keseluruan menjadi : ma Z, y,, 3y 36, 98y 89,y y 72, 27 y 7, 42y ,3y 8,27 y 2, y , y 62y 9y 2 9y 4, 3y 62y y 8, y , , , 33 69, , 76 3, , , , 24 36, ,66 38,7 2 38,7 8, ,66 69, , 9 26,378 7, 9, 29 6, 272, 2, 9, 29 24, 7,2 3, 9, 29 24, 7,3 3,4 43, 74 9, 29 4,3,6 24,8886 9, 29 6,,7 22, , 7 7,6 3,8 43, 74 24,8886 8,3 6,8 43, 74 22, 283 8,6 7,8 8,7 8,9 32,8 24,8886 9,8 6, 23, 8 22, 283,6 7, 23, 8 22, 283,7 7,,7 2837,2 43, 74 22, 2,7 8,2 24, 3 32,8 2,8 9,2 24, 3 32,8 2,9 9,3 3,9,2 2, 2,3 23,8 3,2,4 8, , 74 4,,, 2,, 2 2,6 6,2 2,7 7,9 7,2 3,7 7, 9 43, 74 7,3,6 43, 74 24,8886 8,369 ) 6, 6,4 4,6 st y y y y y y y y y y y y y y y y y y,, y 2 2 2,,2 32 y 3 3,4 4,3 3,,3 3,8 8,3 4 3,4 4,3 27 y,, 2,,2 3,,3,6 6,,7 6 6,6 6, 7,6 6,8 8,6 6,,6 6,4 4,6 7,7 7,6 7,8 8,7 7,,7 7,,7 7,2 7 y y 7 2,7 8 3,8 8,3 6,8 8,6 7,8 8,7 8,9 9,8 8,2 2,8 y 9 8,9 9,8 9,2 2,9 9,3 3,9 y 6,,6 7,,7,4 4, 88 y 7,,7,2 2,,, 34 y 2 2 7,2 2,7 8,2 2,8 9,2 2,9,2 2, 2,3 3,2 2,,2 2,6 6,2 2,7 7,2 7 y 3 9,3 3,9 2,3 3,2 3,7 7,3 4 y4 6,4 4,6,4 4, y,, 2,,2,6 6, 6 6 2,6 6,2,6 6, y 7 7 2,7 7,2 3,7 7, y y 3 y2 8 y 2 y3 33 y2 y4 y3 y 38 y4 y6 6 y 22 y7 44 y6 y8 y7 4 y , 8,9, 9,8 2,,2 3,,3 3,4 4,3,6 6,,7,7 7,6 7,6 3,8 8,3 6,8 8,6 7,8 8, (2) u u , 4,6 3 7, 2,7 2 7, 9,7 3 7,2 3 2,7 4 8,2 2,8 7 9,2 2,9 9,3 4 3,9 3,2 2 2, 2 2,3 3,2,4 4, 2, 32, 2 2,,2 2 2,6 2 6,2 4 2,7 46 7,2 4 3,7 2 7,3 2,6 3 6, 28 6,4 2 4,6 27

5 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Penyelesaiaan Masala Penarian solusi dari masala penjualan listrik ini menggunakan antuan software MATLA, yaitu dengan menggunakan toolo Optimisasi MATLA. Solusi optimal yang diperole dalam satuan MW adala seagai erikut : Tael 7. Solusi Pemelian Penjualan Listrik Node Pemelian Penjualan Node Pemelian Penjualan Tael 8. Solusi Penamaan Kapasitas Transmisi, 8,9 2,3, 9,8 3,2 2, 6, 224,4,2,6 4, 3, 7,,,3 8,7 3, 3,4 7, 2, 3 4,3 28,7,2,6 27 7,2 2,6 6, 2,7 6,2,7 8,2 2,7 7,6 2,8 7,2 4,82 3,8 9,2 3,7 8,3 2,9 27,82 7,3 34,979 6,8 9,3,6 8,6 3,9 7,979 6, 7 7,8,2 6,4 8,7 2, 3 4,6 Solusi yang diperole dengan software MATLA mengasilkan nilai f 292. Karena pada MATLA fungsi tujuan diua menjadi entuk minimasi, maka z ( f ). Seingga nilai optimal dari solusi yang diperole adala z= 292. Artinya, dengan memeli menjual listrik sesuai solusi yang diperole, perusaaan listrik akan memperole laa seesar 292 Euro. 3.4 Analisis Sensitivitas pada masala penjualan listrik. Peruaan pada konstanta ruas kanan Pada penelitian ini, seagai onto kasus peruaan konstanta ruas kanan yang terjadi adala pada dimana 2 6 (3) Solusi awal tetap optimal jika Artinya (4) X ' dimana tela diperole X () seagai erikut (6) nilai yang ernilai tidak nol adala i,2 i,6,2, 3,2, 3,6,,6 seingga agar solusi asis awal tetap menjadi asis agi nilai ruas kanan yang aru maka peruaan anya ole terjadi jika,2 2,2 2 2 (7),6 6,6 6 6 ( ) 2 2 (8) Segkan nilai solusi optimal aru agi akan erua jika 2. Pada kasus ini nilai 6 solusi optimal aru agi tidak erua seperti ditunjukkan pada ( ) 3 3,2 2 3,6 6 ( ) (9) Seagai onto, misalkan terjadi peruaan pada kapasitas transmisi yang menguungkan node yaitu negara EL ke node yaitu negara CZE seesar MW. Peruaan terseut erarti awa terjadi peruaan pada ruas kanan 2 seesar MW terjadi peruaan pada seesar - MW. Untuk mengetaui peruaan 6 solusi optimal dari keadaan yang aru maka dilakukan Analisis Sensitivitas teradap peruaan konstanta ruas kanan. 272

6 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Nilai variael keputusan aru adala () Nilai optimal fungsi tujuan dari peruaan ini adala () Artinya peruaan kapasitas transmisi pada node ke node memerikan peruaan pada solusi optimal, yaitu listrik yang perlu dieli dari node ertama menjadi MW listrik yang perlu dieli pada node erkurang menjadi 7 MW. Dengan melakukan penjualan pemelian sesuai solusi aru yang diperole, maka keuntungan yang diperole perusaaan pengelola listrik adala seesar 278 Euro. 2. Peruaan Koefisien Fungsi Tujuan Pada onto kasus ini peruaan terjadi pada koefisien fungsi tujuan yang ersesuaian dengan variael nonasis. Peruaan yang terjadi adala pada arga pemelian listrik di negara CRO dinotasikan arga pemelian listrik di negara SLO dinotasikan. Variael erkoefisien pada fungsi kendala persamaan ke- seingga =. Pada matriks nilai yang ernilai tak nol adala i, 3, Agar solusi asis awal tetap menjadi asis agi solusi yang aru, maka T T ,, ( A ) A a X ' X min min f ' f f min f X min = f ' -278 T (2) T T 3 3,, 7 3 ( A ) A a (3) Artinya apaila peruaan arga pemelian listrik di negara CRO lei esar dari 2.82 Euro/ MW pemelian listrik di negara SLO lei esar dari.48 Euro/MW maka solusi asis awal tetap menjadi asis agi solusi yang aru. Misalkan terjadi peruaan arga pemelian listrik pada node 7 yaitu negara CRO dari Euro/MW menjadi Euro/MW pada node yaitu negara SLO arga pemelian listrik erua dari Euro/MW menjadi Euro/ MW. Pada masala ini terjadi peruaan 7 seesar 4 Euro/MW peruaan seesar 3 Euro/MW. Untuk mengetaui pengaru peruaan teradap solusi optimal perlu dilakukan Analisis Sensitivitas teradap peruaan koefisien fungsi tujuan. () seingga (7) (6).749 (4) Solusi optimal awal tetap optimal pada masala ini karena 7 7. Karena 7 A T A T adala variael non asis maka f. Artinya nilai fungsi tujuan tidak erua. Peruaan arga pemelian listrik pada node 7 seesar 4 Euro/MW pada node seesar 3 euro/mw tidak mengua nilai dari variale keputusan maupun nilai fungsi tujuan. 273

7 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Penamaan Variael aru Pada onto kasus ini, variael keputusan ke- 89 yang merupakan variael aru yang ditamakan diartikan seagai anyaknya pemelian kapasitas transmisi tamaan yang menyalurkan listrik dari node 4 yaitu negara UKR ke node 9 yaitu negara ROM. Variael aru terseut erkoefisien - pada fungsi kendala persamaan ke- erkoefisien pada fungsi kendala persamaan ke- seingga. Pada matriks nilai i, yang ernilai tidak nol adala i, 3,, 4,, 3,,, Agar solusi asis awal tetap menjadi asis agi solusi yang aru, maka 89 T ,,89 3 3,,89 4 4,,89,, ( A ) (( a ) ( a ) ( a ) ( a )) ( ) ( ) ( (-2.)).84 (8) Artinya apaila arga pemelian kapasitas transmisi tamaan yang menyalurkan listrik dari negara UKR ke negara ROM lei esar dari.84 maka solusi asis awal tetap menjadi asis agi solusi yang aru. Misalkan terdapat kemungkinan aya kapasitas transmisi tamaan dari node 4 ke node 9 dengan total iaya pajak penamaan kapasitas transmisi seesar Euro/MW. Hal terseut erarti awa terdapat variael aru yaitu dengan koefisien fungsi tujuan 89 t4,9 a. 4,9 4,9 Karena 4,9 erkoefisien - pada fungsi kendala ke- erkoefisien pada fungsi kendala ke-, maka A 89 T (9) seingga ( A ) T (2) Karena 89 maka tidak terjadi peruaan pada solusi optimal maupun nilai dari fungsi tujuan yang optimal. Artinya, tidak diperlukan penamaan kapasitas transmisi tamaan pada usur yang menguungkan node 4 ke node 9 karena penamaan kapasitas transmisi pada usur terseut tidak menama keuntungan perusaaan pengelola listrik. 4. Peruaan Koefisien Fungsi Kendala Misalkan node 4 yang merupakan node pemeli pemasok erua menjadi node pemasok saja, artinya terjadi peruaan pada koefisien fungsi kendala a dari menjadi.,4 Untuk mengetaui pengaru peruaan ini teradap solusi optimal, maka dilakukan Analisis Sensitivitas teradap peruaan koefisien fungsi kendala. (2) ( A ) T Karena 4 maka solusi optimal awal tetap optimal seingga peruaan keadaan suatu node tidak mengua solusi optimal maupun nilai optimal dari fungsi tujuan. Artinya anyaknya listrik yang perlu dieli dijual serta kapasitas transmisi yang perlu ditamakan tetap seperti solusi optimal awal seingga keuntungan yang diperole tetap sama keuntungan pasa solusi awal. Dari asil eksperimen numerik yang dilakukan, asil peritungan Analisis Sensitivitas dapat dinyatakan dalam tael erikut. Tael 9. Tael asil Analisis Sensitivitas Peruaan penamaan non asis variael aru awal ( ) ( ) ( ) ( ) Pada eerapa kasus Analisis Sensitivitas dalam penelitian ini, terjadi peruaan jumla listrik yang perlu dieli ketika kapasitas transmisi 274

8 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN dari node yaitu negara EL ke node yaitu negara CZE erua seingga keuntungan yang diperole juga erua. Peruaan pada iaya pemelian listrik, penjualan listrik atau penamaan kapasitas transmisi selama tidak mengua asis solusi tidak mengakiatkan peruaan pada jumla listrik yang perlu dijual ataupun dieli juga tidak mengua jumla kapasitas transmisi yang perlu ditamakan. Sama alnya dengan penamaan variael aru, peruaan status pemasok atau pemeli pada suatu negara selama tidak mengua asis solusi awal maka tidak terjadi peruaan aik pada jumla listrik yang perlu dieli dijual juga pada jumla kapasitas transmisi tamaan. 4. Kesimpulan Masala Optimisasi penjualan listrik dapat diselesaikan menggunakan model Optimisasi Linear, dengan fungsi tujuan memaksimumkan keuntungan ersi yang diperole. Fungsi kendala yang mematasi masala yaitu total listrik yang dieli sama dengan total listrik yang dijual, jumla listrik yang memasuki atau dieli pada suatu node sama dengan jumla listrik yang keluar atau dijual pada node terseut serta jumla listrik yang dieli dijual arus erada diantara atas pemelian penjualan listrik. Ketika peruaan yang tidak mengua asis awal solusi terjadi maka peruaan pada iaya (pemelian litrik, penjualan listrik ataupun penamaan kapasitas transmisi), penamaan variael aru, penamaan status (pemasok atau pemeli) pada suatu negara tidak mengua solusi optimal. Artinya ketika terjadi peruaan-peruaan terseut, perusaaan pengelola listrik tidak perlu mengua keputusan dalam menentukan jumla pemelian listrik, penjualan listrik maupun kapasitas transmisi tamaan. Ketika peruaan kapasitas transmisi terjadi meskipun tidak mengua solusi asis awal, maka terjadi peruaan solusi optimal yang mengakiatkan nilai optimal fungsi tujuan juga erua. Artinya apaila terjadi peruaan terseut, perusaaan pengelola listrik perlu mengua keputusan dalam menentukan jumla pemelian listrik, penjualan listrik atau penamaan kapasitas transmisi seingga terjadi peruaan keuntungan yang diperole. Masala penjualan listrik ini memutukan data jaringan transmisi dari koneksi lintas atas seingga meliatkan eerapa negara yang saling eratasan. Namun Demikian, model Optimisasi ini dapat juga digunakan dalam mengola data di Indonesia dalam akupan area lei sempit. Efisiensi masala penjualan listrik dapat ditingkatkan dengan menguungkan paling tidak dua masala Optimisasi yaitu perenanaan jangka pendek perenanaan jangka panjang (Marinovi, et al.,22). Perenanaan jangka panjang ertujuan menentukan node pemeli pemasok yang menarik untuk dilakukan kerjasama serta menentukan kapasitas transmisi yang perlu dieli untuk periode selanjutnya. Dalam skripsi ini dilakukan perenanaan jangka pendek yang ertujuan memperole keuntungan maksimum agi perusaaan dengan tetap memenui keutuan listrik konsumen. Ole karena itu, diarapkan penelitian selanjutnya dapat menyelesaikan masala Optimisasi penjualan listrik perenanaan jangka panjang. Pada masala Linear Programming eerapa parameter dapat erua dapat erpengaru teradap solusi optimal yang diperole. Peruaan parameter terseut mungkin saja diskrit ataupun kontinyu (Rao, S.,989). Pada skripsi ini anya dilakukan Analisis Sensitivitas dimana peruaan yang terjadi merupakan peruaan pada parameter diskrit. Maka disarankan pula untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan Parametri Programming pada masala Optimisasi penjualan listrik. Daftar Pustaka Azwar, S. (24). Metode Penelitian (Ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. orenstein, S., usnell, J., Knittel, C. R., Wolfram, C. (2). Trading Ineffiienies In California s Eletriity Markets. Journal of Industrial Eonomis (6) Caerani, D. (22). Modul Matakulia Optimisasi. Jatinangor. Coutino, P. C., Rossi, A. (23). Trading Forward in te razilian Eletriity Market. 3(3). Gil, E., Maley, J., M. Ryan, S. (27). A Multiperiod Generalized Network Flow Model of te U.S. Integrated Energy System. Power System, 22. Liu, M., Wu, F. F. (27). Portfolio Optimization in Eletriity Markets. Eletriity Power System Resear, 77. Marinovi, M. R., Makaji-Nioli, D. D., Stanojevi, M. J., Dordevi, L. S. (22). Optimization of eletriity trading using linear programming. Marinovi, M., Makaji - Nikoli, D., Stanojevi, M. (23). Optimization in Day- Aead Planning of Energy Trading. Journal of Applied Engineering Siene, XI(). Oggioni, G., Smeers, Y. (28). Evaluating te Impat of Average Cost ased Contrats on te Industrial Setor in te European Emission Trading Seme. Purala, K., Haesen, E., Meeus, L., elmans, R. (2). Zonal Network Model of European Interonneted Eletriity Network. 27

9 Prosiding Seminar Nasional MIPA 26 Jatinangor, Oktoer 26 ISN Rao, S. 29. Engineering Optimization Teory and Pratie. Canada: Jon Wiley and Sons, In. Statista. (2). Struture of Residential Eletriity Pries in European Countries. (Statista). diakses Januari 26. TeMatWorks. (29). Natik: TeMatWorks, In. Ung-Ung Repulik Indonesia Nomor 3 Taun 29 tentang Ketenagalistrikan. (29). Jakarta. 276

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.pp/naval JURNAL TEKNIK ERKAALAN Jurnal Hasil Karya Ilmia Lulusan S1 Teknik erkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Analisa Teknis Dan Ekonomis enggunaan Bamu

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika Penyebaran Penyakit Leptospirosis Antara Vektor Penyebar Dengan Populasi Manusia

Pemodelan Matematika Penyebaran Penyakit Leptospirosis Antara Vektor Penyebar Dengan Populasi Manusia SEMNAR NASONAL MATEMATKA DAN PENDDKAN MATEMATKA UNY 5 T - 39 Pemodelan Matematika Penyearan Penyakit Leptospirosis Antara Vektor Penyear Dengan Populasi Manusia Fuji Lestari, Sugiyanto Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan /7/ Metode Simpleks Diperaiki (Revised Simple Method) Kuliah TI Penelitian Operasional I Materi ahasan Dasar-dasar aljaar dari metode simpleks Metode simpleks yang diperaiki TI Penelitian Operasional I

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Distriusi Distriusi dapat diartikan seagai kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian arang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

ANALISIS PLASTIS STRUKTUR

ANALISIS PLASTIS STRUKTUR NISIS PSTIS STRUKTUR Tingka laku struktur ila ean yang ekerja pada struktur terseut terus ertama secara linier, maka pada saat struktur dengan ean relatif kecil, esarnya momen-momen yang ada disetiap penampangnya

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS

METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN TITIK IMPAS USAHA KECIL PEMBUATAN SARI JAHE INSTAN

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN TITIK IMPAS USAHA KECIL PEMBUATAN SARI JAHE INSTAN ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN TITIK IMPAS USAHA KECIL PEMBUATAN SARI JAHE INSTAN Makmur ) ) Staff Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian makmur_melay@yaoo.com Astract Tis researc aims to

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. LPG adalah kependekan dari Liquefied Petroleum Gas, merupakan gas hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. LPG adalah kependekan dari Liquefied Petroleum Gas, merupakan gas hasil II. TINJAUAN PUSTAKA LPG adala kependekan dari Liquefied Petroleum Gas, merupakan gas asil produksi dari kilang minyak atau kilang gas, yang komponen utamanya adala gas propane (C 3 H 8 ) dan utane (C

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

Materi Bahasan. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis Sensitivitas. 1 Pengertian Analisis Sensitivitas

Materi Bahasan. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis Sensitivitas. 1 Pengertian Analisis Sensitivitas Materi ahasan nalisis Sensitivitas (Sensitivity nalysis) Pengertian analisis sensitivitas nalisis sensitivitas dengan metode grafis nalisis sensitivitas dengan metode simpleks Kuliah 7 TI Penelitian Operasional

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Teroyo Cangkiran Semarang) Arfan Bakhtiar, Diana Puspita Sari, Hendy Tantono Industrial

Lebih terperinci

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel

Lebih terperinci

IV STUDI KASUS. 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min:

IV STUDI KASUS. 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min: 12 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min: m = 1 [ P_ GRID EF _ GRID ] m + H_ B EF_ BOILER = 1 Tujuan dari fungsi objektif

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear PERSAMAAN LINIEAR Secara umum kita mendefinisikan persamaan liniear dalam n variale x 1 x x n seagai erikut : dengan a1 a... an adalah konstanta real. a1x 1 ax ax...

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT STUDI PENGARUH BENTANGAN(SPAN) PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD CRANE DENGAN KAPASITAS 5 TON TYPE EKKE DAN ELKE DAN KAPASITAS 10 TON TYPE EKKE TERHADAP BERAT KONSTRUKSI GIRDERNYA Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari

Lebih terperinci

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK Arantika Desmawati, Respatiwulan, dan Dewi Retno Sari S Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Seelas Maret Astrak.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN Sumer: Art & Gallery 44 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat terdiri atas tiga kompetensi dasar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

Model Simulasi Interaksi Gelombang dan Arus di Perairan Dangkal. Sujantoko 1) Dantje Kardana Natakusumah 2)

Model Simulasi Interaksi Gelombang dan Arus di Perairan Dangkal. Sujantoko 1) Dantje Kardana Natakusumah 2) Sujantoko Vol. 0 No. & 3 Natakusuma Juli 003 urnal TEKNIK SIPIL Model Simulasi Interaksi Gelomang dan Arus di Perairan Dangkal Sujantoko Dantje Kardana Natakusuma Astrak Persamaan mild-slope yang diturunkan

Lebih terperinci

Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia * Abstrak

Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia *  Abstrak POSITRON, Vol. VII, No. (7), Hal. 4 47 ISSN: 3-497 (print) ISSN: 549-936X (online) Model Sederana Gera Osilator dengan Massa Berua Teradap Watu Menggunaan Metode Runge Kutta Yulia Acu a, Boni Palanop Lapanporo

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa B Momen Sais a Penampang Bidang Berenuk Tak Berauran Momen sais dari suau luasan eradap sumu dan didefinisikan seagai inegral dari asil kali luas

Lebih terperinci

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING BAB III METODE STRATIFIED RADOM SAMPIG 3.1 Pengertian Stratified Random Sampling Dalam bukunya Elementary Sampling Teory, Taro Yamane menuliskan Te process of breaking down te population into rata, selecting

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Sumer: Art and Gallery Standar Kompetensi 6. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat Kompetensi Dasar 6. Mendeskripsikan peredaan konsep relasi dan fungsi

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN CRITICAL SPARE PART DI DIPO BANDUNG PT. KERETA API INDONESIA DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS

Lebih terperinci

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : Jurusan Akuntansi NPM : 000517058 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk mengarahkan penelitian ini penulis mengamil defenisi operasional dari variael penelitian yaitu : 1. Variael

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim 0 f ( x ) f( x) KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Taun Pelajaran 04-05 XI IPA Semester Taun Pelajaran 04 05 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini kami

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Standar kompetensi:. Memecahkan masalah yang erkaitan dengan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kompetensi Dasar:. Memahami konsep fungsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan

Lebih terperinci

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL

PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL PENENTUAN JOINT ECONOMIC LOT SIZE PADA PEMASOK KURSI LIPAT DAN PEMBELINYA DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK DAN LEAD TIME VARIABEL Santoso 1, Yoanes Elias 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

untuk i = 0, 1, 2,..., n

untuk i = 0, 1, 2,..., n RANGKUMAN KULIAH-2 ANALISIS NUMERIK INTERPOLASI POLINOMIAL DAN TURUNAN NUMERIK 1. Interpolasi linear a. Interpolasi Polinomial Lagrange Suatu fungsi f dapat di interpolasikan ke dalam bentuk interpolasi

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Nomor : /PRT/M/05 Tanggal : 4 MEI 05 TENTANG PENGELOLAAN ASET IRIGASI TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI. Pendauluan

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 4-6669 Volume 2, Juni 22 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majala Ilmia Matematika dan Statistika Volume 2, Juni 22 PROFIL PENDERITA

Lebih terperinci

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA)

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA) MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) Muammad Zainal Abidin Personal Blog SMAN Bone-Bone Luwu Utara Sulsel ttp://meetabied.wordpress.com PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5 TURUNAN FUNGSI. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika kurva y a b turun pada interval, maka nilai ab... 5 A. B. C. D. E. Solusi: [D] 5 5 5 0 5 5 0 5 0... () y a b y b b a b b 6 6a 0 b 0 b 6a 0 b 5 b a

Lebih terperinci

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace Jurnal Gradien Vol. No.2 Juli 24 : 5-3 Solusi Analitik Model Perubaan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace Syarifa Meura Yuni, Icsan Setiawan 2, dan Okvita Maufiza Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS YANG DIREVISI 1. Bentuk Standar Dalam Matriks Maksimumkan atau minimumkan:

METODE SIMPLEKS YANG DIREVISI 1. Bentuk Standar Dalam Matriks Maksimumkan atau minimumkan: JHON HENDR RSET OERASONAL UNVERSTAS GUNADARMA 9 age METODE SMLEKS YANG DREVS. entuk Standar Dalam Matriks Maksimumkan atau minimumkan: atasan: (A) ontoh: Maksimumkan: + atasan: + + - + entuk standar simpleks:

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI KAWAT TEMBAGA UNTUK MEMINIMASI STOCK OUT DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0

b. Titik potong grafik dengan sumbu y, dengan mengambil x = 0 B.3 Fungsi Kuadrat a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: Menentukan titik potong grafik fungsi dengan sumu koordinat, sumu simetri dan nilai ekstrim suatu fungsi Menggamar

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN JUMLAH KREDIT TERHADAP VOLUME PENJUALAN PEDAGANG KECIL DI LKMM MAWAR KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 SKRIPSI Ole NENI PUSPA PRATIWI NIM. 080210391008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri 7 Limit Fungsi Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Mengitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri Cobala kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam

Lebih terperinci

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215 2337-352 (231-928X Print A-25 Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa Singgi Tawin Muammad, Erna Apriliani,

Lebih terperinci

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION

(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika

Lebih terperinci

E-LEARNING MATEMATIKA

E-LEARNING MATEMATIKA MODUL E-LEARNING E-LEARNING MATEMATIKA Oleh : NURYADIN EKO RAHARJO, M.PD. NIP. 9705 00 00 Penulisan Modul e Learning ini diiayai oleh dana DIPA BLU UNY TA 00 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejara Singkat Berdirinya Madrasa Tsanawiya Negeri I Candi Laras Utara Madrasa Tsanawiya pada awal didirikan pada taun 1983, ini

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011-2014) THE FINANCIAL

Lebih terperinci

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z) BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 idu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

Lebih terperinci

ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI

ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI Ole Pumma Purwani M004048 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenui sebagian persyaratan memperole gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah BAB V T U R U N A N 1. Menentukan Laju Perubaan Nilai Fungsi. Menggunakan Aturan Turunan Fungsi Aljabar 3. Menggunakan Rumus Turunan Fungsi Aljabar 4. Menentukan Persamaan Garis Singgung Kurva 5. Fungsi

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR. Minggu 6 ANALSS PENDAPATAN NASONAL TA SEKTOR Minggu 6 Pendahuluan Pada agian terdahulu, telah diahas mengenai keseimangan pendapatan nasional 2 sektor dimana pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari dua pelaku kegiatan

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Masalah utama

Pengendalian Persediaan Masalah utama Pemodelan EOQ 4 es 01 eko@uns.ac.id Pendauluan Pengendalian Persediaan Masala utama Menentukan jumla pemesanan yang ekonomis ( Economic Order Quantity ) Menentukan laju kecepatan produksi seingga meminimasi

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar

Inelsi Palengka1), Nurdin Arsyad2) SMA Negeri 2 Makale, 2. Prodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Negeri Makassar COMPARISON OF MATHEMATICS LEARNING RESULT OF STUDENTS TAUGHT BY EMPLOYING SCIENTIFIC APPROACH, PROBLEM POSING, AND OPEN ENDED IN PROBLEM BASED LEARNING MODEL IN CLASS X AT SMAN 2 MAKALE Inelsi Palengka1),

Lebih terperinci

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT

MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT MODUL FISIKA BUMI METODE GAYA BERAT 1. TUJUAN - Memahami hukum dan prinsip fisika yang mendasari metode gaya erat - Mengetahui serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai variasi gaya erat di

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR Siti Halima 1, Jon Sabari 2 1 Maasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta (2015) 2 Dosen Pengampu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika PENENTUAN PANJANG GELOMBANG BERBAGAI FILTER WARNA PADA LAMPU TL DAN WOLFRAM DENGAN SPEKTROMETER KISI DIFRAKSI UNTUK MENUNJANG EKSPERIMEN EFEKFOTOLISTRIK Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung

Lebih terperinci

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv BAB II PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv DAN PENYULANG 20 kv 2.1. Transformator Daya Transformator adalah suatu alat listrik statis yang erfungsi meruah tegangan guna penyaluran daya listrik dari suatu rangkaian

Lebih terperinci

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL BB V INYEMEN VERTIK linyemen vertikal adala perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan lajur ara atau melalui tepi dalam masing masing perkerasan

Lebih terperinci

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B. Bayangkan suatu fungsi seagai seuah mesin, misalnya mesin hitung. Ia mengamil suatu ilangan (masukan), maka fungsi memproses ilangan yang masuk dan hasil produksinya diseut keluaran. x Masukan Fungsi f

Lebih terperinci

IV. ANALISIS PERANCANGAN

IV. ANALISIS PERANCANGAN IV. ANALISIS PERANCANGAN A. Rangka Analisis rangka dilakukan berdasarkan daya atau kekuatan tarik yang dimiliki ole traktor penarik (rotary and traktor Yanmar YZC). Besarnya daya tarik traktor diperole

Lebih terperinci

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah LATIHAN CASH FLOW Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), ulan DESEMBER 2014 adalah seagai erikut : Saldo awal kas 54.373,- saldo awal ank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3 seesar

Lebih terperinci

Matematika ITB Tahun 1975

Matematika ITB Tahun 1975 Matematika ITB Taun 975 ITB-75-0 + 5 6 tidak tau ITB-75-0 Nilai-nilai yang memenui ketidaksamaan kuadrat 5 7 0 atau atau 0 < ITB-75-0 Persamaan garis yang melalui A(,) dan tegak lurus garis + y = 0 + y

Lebih terperinci

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol No Juli 7, - p-issn 5-7, e-issn 5-95 Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon Arta Rusidarma Putra dan, Anggar

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA

BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA BAB III PEMODELAN DENGAN METODE VOLUME HINGGA 3.1 Teori Dasar Metode Volume Hingga Computational fluid dynamic atau CFD merupakan ilmu yang mempelajari tentang analisa aliran fluida, perpindaan panas dan

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail :

Lebih terperinci

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara

Lebih terperinci

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z) Ba 7 Residu dan Penggunaannya BAB 7 RESIDU DAN PENGGUNAAN 7 Residu dan kutu Pada agian seelumnya telah kita pelajari ahwa suatu titik diseut titik singular dari f () ila f () gagal analitik di tetapi analitik

Lebih terperinci

MODUL 9. Sesi 1 STATIKA I PELENGKUNG TIGA SENDI. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

MODUL 9. Sesi 1 STATIKA I PELENGKUNG TIGA SENDI. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution STATIKA I MODU 9 Sesi 1 PEENGKUNG TIGA SENDI Dosen Pengasu : Materi Pembelajaran : 1. Konsep Dasar. 2. angka-langka Penyelesaian. 3. PORTA SIMETRIS. a. Memikul Muatan Terpusat Vertikal Tunggal b. Memikul

Lebih terperinci

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector

Analisa Kestabilan Bebas Penyakit pada Penyebaran Demam Berdarah Menggunakan Model Host Vector EMINAR NAIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 05 Analisa Kestailan Beas Penakit pada Penearan Demam Berdarah Menggunakan Model ost Vector Kasus: Dua erotpe Eminugroho Ratna ari Nikenasih Binatari

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER. :/. ttp:/ ttp:/. ttp:/ ttp:/. ttp:/ ttp:/. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER e TA ( elektronik

Lebih terperinci

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. Model Gravitasi MEODE ANALISIS ERENCANAAN 2 Materi 1 : L 311 Oleh : Ken Martina Kasikoen Model Gravitasi Model gravitasi adalah model yang paling sering digunakan dalam studi-studi perencanaan dan transportasi, karenanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh:

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh: PENGARUH TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN STOCK SPLIT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenui Sala Satu

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMNAS TALANG KELAPA DI SUBDAS LAMBIDARO KOTA PALEMBANG

ANALISIS DAN EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMNAS TALANG KELAPA DI SUBDAS LAMBIDARO KOTA PALEMBANG ANALISIS DAN EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMNAS TALANG KELAPA DI SUBDAS LAMBIDARO KOTA PALEMBANG Dimitri Fairizi Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar

Lebih terperinci

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail

Lebih terperinci

Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor)

Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor) A45 Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor) Meriem Octaviana, Imam Baiaqi, dan Geodita Woro Bramanti Departemen Manajemen Bisnis, Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650 KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI SUB PART SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS

Lebih terperinci

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable

OVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable OERIEW ersamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan huungan antara state variale yang menggamarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi fisik tertentu State variale adalah property dari sistem yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANASAN EORI. Masalah ersediaan alam Sistem Manufaktur Biasanya suatu perusahaan memagi milik perusahaannya menjadi dua agian.. engaturan persediaan atau inventaris dierikan untuk meningkatkan pengurusan

Lebih terperinci

II. MOMEN INERSIA BIDANG DATAR

II. MOMEN INERSIA BIDANG DATAR FAKULTAS TEKNK JURUSAN TEKNK SPL. MOMEN NERSA BDANG DATAR. Pendauluan Momen inesia dapat diseut juga Momen Kedua atau Momen Kelemaman. Data momen inesia suatu penampang dai komponen stuktu akan dipelukan

Lebih terperinci

4 SIFAT-SIFAT STATISTIK DARI REGRESI KONTINUM

4 SIFAT-SIFAT STATISTIK DARI REGRESI KONTINUM 4 SIFA-SIFA SAISIK DAI EGESI KONINUM Abstrak Matriks pembobot W pada egresi Kontinum diperole dengan memaksimumkan fungsi kriteria umum ternata menimbulkan masala dari aspek statistika. Prinsip dari fungsi

Lebih terperinci