ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650"

Transkripsi

1 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650 KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI SUB PART SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ BANDUNG POLICY CONTROL OF PRODUCT CATEGORY SUB PART BOTH MOTORCYCLE USING PROBABILISTIC METHOD CONTINUOUS REVIEW (s, S) AND CONTINUOUS REVIEW (s, Q) TO MINIMIZE COST OF SUPPLIES IN PT XYZ BANDUNG Raen Oktaviani Br Sembiring 1, Luciana Andrawina 2, Budi Santosa 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, fakultas Teknik Industri, Telkom University 1 raen1995@gmail.com, 2 lucianawina@gmail.com, 3 bsculaso@gmail.com Abstrak PT XYZ adala suatu perusaaan manufaktur yang terletak di Cimai Jawa Barat. Produk yang di jual adala sub komponen untuk sepeda motor dengan berbagai jenis sub part. Lokasi penyimpanan produk barang jadi berada pada satu gudang utama. Selama ini persediaan produk kategori sub part yang ada di dalam gudang PT XYZ belum dikelola dengan baik, seingga persediaan yang disimpan melebii kapasitas gudang serta perbadingan total persediaan eksisting perusaaan selalu melebii kebijakan persediaan perusaaan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya overstock yang berdampak pada meningkatnya total biaya persediaan PT XYZ.Permintaan konsumen pada PT XYZ cendrung fluktuatif seingga penjualan bersifat probabilistik. Pada penelitian ini dilakukan dengan penerapan metode probabilistik model Continuous review (s,s) dan Continuous review (s,q) system yang bertujuan untuk menentukan parameter persediaan yang mendekati optimal. Seingga dapat meminimasi total biaya persediaan. Hasil dari metode probabilistik model Continuous review (s,s) dan Continuous review (s,q) system ini dapat mengetaui ukuran lot persediaan, cadangan pengaman (safety stock), reorder point yang optimal, dan meminimasi ongkos total persediaan. Pemilian model Continuous Review (s,s) System memberikan pengematan biaya persediaan sebesar 42% dan pada Continuous review (s,q) memberikan pengematan biaya persediaan sebesar 47%. Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) Abstract PT XYZ is a manufacturing company located in Cimai, West Java. Products sold are sub components for motorcycles wit various types of sub-parts. Te location of te storage of finised goods products is in one main wareouse.so far, te products of sub-products in te wareouse of PT XYZ ave not been properly managed, so tat te goods stored exceed te wareouse capacity and total compensation. Tis causes too muc oarding to ave an impact on te total cost of te cost. PT XYZ. Consumer demand on PT XYZ tends to fluctuate so tat its sales are probabilistic. Tis researc is done by applying probabilistic metod of Continuous review model (s, S) and Continuous review (s, Q) system ready to determine optimal suitable parameter. Can be able to minimize te total cost.te results of te probabilistic model of te Continuous review (s, S) and Continuous review (s, Q) models of tis system can determine stock size, safety stock, optimal reorder point, and minimize total cost. Te coice of Continuous Review (s, S) models gives te load. 42% and on continuous review (s, Q) provide an additional treatment cost of 47%. Keywords: Inventory, ABC Analysis, Overstock, Continuous Review (s, S), Continuous Review (s, Q) 1. Pendauluan PT XYZ merupakan sala satu perusaaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang berada di wilaya Bandung. PT XYZ berperan sebagai supplier yang menjual sub part komponen sepeda motor matic maupun sepeda motor manual. Sala satu perusaaan yang menjadi customer perusaaan ini adala Astra Honda Motor (AHM)

2 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Pcs ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2651 dan perusaaan Yamaa. PT XYZ memiliki permintaan pelanggan yang beruba-uba setiap arinya seingga menimbulkan permasalaan dalam memprediksi permintaan pelanggannya. Untuk memenui permintaan konsumen, PT XYZ melakukan perencanaan inventory anya dengan memanfaatkan data penjualan masa lalu, seingga jumla persediaan terkadang tidak sesuai dengan permintaan, atau sering terjadi penumpukan inventory karena ketidak tepatan memprediksi permintaan aktual yang terjadi. Jika persediaan terlalu besar (overstock) maka akan menyebabkan pemborosan karena biaya yang arus dikeluarkan perusaaan untuk menyimpan dan memeliara barang tersebut pun besar [1]. Melalui gambar I.1 dapat diliat bawa total persediaan PT XYZ setiap bulanya lebi besar dari total penjualan. 5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 - Periode Stock Penjualan Gambar I.1 Perbandingan Total Stock Dengan Total Penjualan. (Sumber : PT XYZ, Bulan Januari-Oktober 2016) Sejau ini kebijakan persediaan yang dimiliki perusaaan setiap bulanya melebii data persediaan yang ada di Bulan Stock (pcs) gudang PT XYZ. Kebijakan Persediaan Perusaaan Persediaan Eksisting Januari 2,871, , ,545,529 Februari 3,140, , ,669,504 Maret 3,581, , ,652,352 April 3,411, , ,921,253 Mei 3,524, , ,996,281 Juni 3,895, , ,129,143 Juli 3,214, , ,172,776 Agustus 3,844, , ,226,216 September 3,943, , ,284,859 Oktober 4,357, , ,567,818 Gambar I.2 Data Persediaan Dengan Kebijakan Persediaan Sub Part Periode Januari Oktober 2016 (Sumber : PT XYZ, Bulan Januari-Oktober 2016) Gambar 1.2 memunjukan grafik kebijakan persediaaan perusaaan dengan persediaan eksisting di PT XYZ. Dimana kebijakan yang dibuat ole PT XYZ ini anya memperitungkan total stock dikali dengan 5%. Terliat dari data tersebut bawa kebijakan yang dibuat ole peresuaan belum optimal, seingga perlu adanya kebijakan persediaan yang sesuai di buat ole PT XYZ agar dapat memenui permintaan setiap bulanya dan tetap memperatikan ongkos simpan. Untuk pengelolaan persediaan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan katrakteristik dari setiap produk, karena setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen persediaan yang baik akan mengurangi biaya-biaya untuk proses pengadaan persediaan seperti biaya simpan (olding cost), biaya pesan (ordering cost), dan biaya kekurangan barang (stockout cost) (Baagia, 2006). Perencanaan persediaan yang baik dibutukan ole PT XYZ untuk meminimasi masala tersebut.dengan menggunakan perencanaan persediaan, tingginya jumla stock pada gudang PT XYZ dapat diatasi. Untuk dapat memperbaiki manajemen persediaan barang jadi di gudang PT XYZ perlu dilakukan kebijakan persediaan agar dapat mengoptimalkan total persediaan. Ole karena itu, akan

3 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2652 dilakukan suatu pengendalian persediaan produk kategori sub part dengan menggunakan metode Continuous Review (s,s) dan Continuous Review (s,q) System. 2. Dasar Teori 2.1 Pengertian Persediaan merupakan sumber daya menganggur yang keberadaannya menunggu proses lebi lanjut seperti proses produksi atau dapat juga proses pemasaran atau dapat juga kegiatan konsumsi dan sebagainya. Keberadaan persediaan perlu diatur untuk kelancaran pemenuan kebutuan pemakai dengan ongkos yang kecil (Baagia, 2006). 2.2 Faktor Biaya Persediaan Dalam al ini perusaaan arus dapat menentukan jumla persediaan optimal, seingga di satu sisi kontinuitas produksi dapat terjaga dan pada sisi lain perusaaan dapat memperole keuntungan, karena persediaan yang kurang akan sama tidak baiknya dengan persediaan yang berlebian, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masingmasing. (Ristono Agus, 2009). 2.3 Tujuan Pengelolaan Persediaan.Maka tujuan pengelolaan persediaan adala sebagai berikut : a. Untuk dapat memenui keutuan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). b. Untuk menjaga kontuinitas produksi atau menjaga agar perusaaan tidak mengalami keabisan persediaan yang mengakibatkan terentinya proses produksi. c. Untuk mempertaankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusaaan. d. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecil dapat diindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar (Ristono Agus, 2009). 2.4 Biaya Persediaan Biaya persediaaan adala biaya operasional yang diperlukan untuk pengadaan dan pengoperasian persediaan yang sesuai dengan kebijakan persediaan yang dipakai dalam perencanannya (dapat per taun atau per bulan). 2.5 Kebijakan Persediaan Kebijakan persediaan (inventory policy) merupakan system persediaan untuk menjamin agar setiap permintaan konsumen dapat terpenui dengan ongkos yang minimal. Kebijakan persediaan berkaitan dengan penentuan besarnya operating stock dan safety stock, yaitu jumla yang akan dipesan, waktu pemesanan, dan jumla persediaan pengaman. Dalam melakukan kebijakan persediaan, diperlukan metode pengendalian persediaan yang sesuai dengan kondisi perusaaan (Baagia, 2006) 2.6 Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan menurut (Assauri,2004) adala sala satu kegiatan dari urutan kegiatankegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluru operasi produksi perusaaan tersebut sesuai dengan apa yang tela direncanakan lebi daulu baik waktu, jumla, kualitas maupun biayanya Pengendalian Persediaan Probabilistik Model persediaan probabilistik dapat terjadi apabila suatu keadaan persediaan yang mengandung ketidakpastian. Ketidakpastian yang dimaksud adala rata-rata kebutuan atau permintaan tidak pasti dan berfluktuasi, tetapi memiliki pola tertantu yang dapat dicirikan dengan pola distribusinya, nilai sentral, dan nilai sebagainya. Secara operasional kebijakan inventori probabilistik dijabarkan ke dalam tiga keputusan, yaitu (Baagia, 2006) : 1. Menentukan besarnya ukuran lot pemesanan ekonomis (q0). 2. Menentukan saat pemesanan ulang dilakukan (r). 3. Menentukan besarnya cadangan pengamanan (ss). Terdapat empat jenis sistem pengendalian persediaan yang ada di dalam metode probabilistik, yaitu (Silver, 1998): 1. Sistem persediaan Continuous review Sistem Continuous review mengendalikan tingkat persediaan secara terus-menerus. Sistem ini tidak memperatikan interval waktu (R) pada saat pelaksanaannya, namun pemesanan persediaan dilakukan ketika tingkat persediaan mencapai titik reorder point atau di bawanya. Sistem ini terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu: a. Sistem Continuous review (s,q) Sistem (s,q) dapat digunakan ketika pemesanan dilakukan sebesar jumla pemesanan (Q), ketika tingkat persediaan berada pada titik pemesanan kembali (reorder point) atau di bawanya. b. Sistem Continuous review (s,s) Sistem (s,s) memiliki ciri yang sama dengan sistem (s,q). Hanya pada sistem (s,s) ini dapat dilakukan ketika pemesanan tidak anya sampai jumla optimal

4 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2653 pemesanan, namun pemesanan dilakukan ingga mencapai tingkat persediaan maksimum (S). Formulasi dalam mencari S pada sistem(s,s) ini adala sebagai berikut: S=s + Q Model Continuous Review (s,s) System Dalam sistem ini order quantity setiap pemesanan tidak tetap. Pemesanan akan terus dilakukan secara berkelanjutan ingga persediaan mencapai titik persediaan maksimum (S). Nilai S didapatkan dari penambaan order point dan order quantity (dalam kondisi normal). Keuntungan dari sistem ini adala persediaan akan selalu tersedia seingga permintaan akan selalu terpenui. Namun al ini dapat meningkatkan kesalaan pada sisi supplier karena jumla pemesanan selalu dilakukan berbeda-beda. Asumsinya yang digunakan pada persediaan probabilistik Model Continuous review (s,s) System adala sebagai berikut: 1. Permintaan selama orizon perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal (D) dan standar deviasi (S). 2. Ukuran lot pemesanan (qₒ) bersifat beragam untuk setiap kali pemesanan, baan baku akan datang secara serentak bersamaan dengan waktu ancang-ancang (L), pesanan dilakukan pada saat persediaan mencapai titik pemesanan (r). 3. Harga baan baku (p) bersifat konstan baik teradap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu. 4. Biaya pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan biaya simpan () sebanding dengan arga barang dan waktu penyimpanan. 5. Biaya kekurangan persediaan (Cᵤ) sebanding dengan jumla barang yang tidak dapat dilayani atau sebanding dengan waktu pelayanan Model Continuous Review (s,q) System Karaktersitik Continuous review (s,q) yaitu ukuran lot pemesanan yang konstan dan pemesanan dilakukan bila barang tela mencapai reorder point atau dibawanya. Dalam metode Continuous review (s,q), kekurangan persediaan mungkin terjadi selama waktu ancang (lead time), ole karena itu cadangan pengamanan (safety stock) digunakan untuk meredam fluktuasi kebutuan selama waktu ancang tersebut. Asumsi yang digunakan pada inventori probabilistik Continuous Review (s,q) yaitu: 1. Permintaan selama orison perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal (D) dan deviasi standar (S). 2. Ukuran lot pemesanan (q0) konstan untuk setiap kali pemesanan, barang akan datang secara serentak dengan waktu ancang (L), pesanan dilakukan pada saat inventori mencapai titik pemesanan (r). 3. Harga barang (p) konstan baik teradap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu. 4. Ongkos pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan () sebanding dengan arga barang dan waktu penyimpanan. 5. Ongkos kekurangan inventori (Cu) sebanding dengan jumla barang yang tidak dapat dilayani, atau sebanding dengan waktu. 2.7 Reorder point Reorder point adala saat atau waktu tertentu perusaaan arus mengadakan pemesanan barang kembali, seingga datangnya pemesanan tersebut tepat dengan abisnya persediaan yang dibeli (Yamit, 2003). Faktor-faktor yang mempengarui titik pemesanan kembali adala : 1. Lead time adala waktu yang dibutukan antara barang dipesan ingga sampai diperusaaan. Lead time ini akan berpengaru pada besarnya barang yang terjual selama masa lead time. 2. Tingkat pemakaian baan baku rata-rata persatuan waktu tertentu. 3. Persediaan Pengaman (safety stock), yaitu jumla persediaan baan minimum yang arus dimiliki ole perusaaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya barang, seingga tidak terjadi stagnasi. 2.8 Safety stock Safety stock atau stock pengaman adala persediaan tambaan yang dijaga dalam persediaan yang berfungsi sebagai penyangga untuk mencega persediaan abis dalam kaitannya mengadapi gangguan-gangguan yang datang tiba-tiba (acak) dari alam maupun lingkungan. Stock pengaman ini dibutukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama pemesanan ulang dilakukan dalam kasus di mana permintaan aktual melebii permintaan yang diarapkan, atau lama lead time aktual yang melebii lead time yang diarapkan. yaitu sebagai berikut (Ristono, 2009): 1. Tingkat pemakaian baan baku yang lebi tinggi dari yang tela diramalkan sebelumnya 2. Keterlambatan pengiriman baan baku. Formulasi untuk penentuan cadangan pengaman (ss): ss = k x SdL x L ss k normal = safety stock = faktor pengaman berdasarkan tabel

5 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2654 Sdl L d SL S = standar deviasi permintaan = rata-rata lead time = rata-rata demand = standar deviasi leadtime = standar deviasi demand 2.9 Model Konseptual Biaya Eksisting Data permintaan Produk Sub Part Harga Setiap Produk safety stock, jumla persediaan yang optimal menggunakan metode Continous Review (s,s) untuk produk kategori A pada analisis ABC dan menggunakan metode Continous Review (s,q) untuk produk pada kategori B dan C. 5. Mengitung jumla total persediaan berdasarkan usulan kebijakan persediaan. 3.1 Klasifikasi dengan Metode ABC Biaya Simpan Biaya Pesan Biaya Kekurangan Uji Distribusi Kebijakan Persediaan Usulan Metode Probabilistik Continous Review (s,s) System Analisis ABC Lead time Metode Probabilistik Continous Review (s,q) System Ukuran pemesanan yang optimal Penentuan safety stocktitik pemesanan ulang Peritungan Total biaya persediaan Gambar III.1 Model Konseptual Model konseptual dapat dijelaskan bawa pada taap awal, input dari penelitian ini merupakan biaya yang dikeluarkan ole perusaaan yang terdiri atas biaya simpan, biaya pesan, dan biaya kekurangan. Input lainnya adala lead time dari pemesanan produk sampai pengiriman produk. Permintaan produk sub part dianalisis dengan analisis ABC untuk mengetaui nilai dari produk seingga dapat mengelompokan produk ke dalam kategori A, B, atau C dan juga permintaan produk akan melakukan uji distribusi data untuk mengetaui tipe probabilistik produk. Produk yang digolongkan ke dalam klasifikasi A akan diola menggunakan metode Probabilistik Continous Review (s,s) lalu untuk yang digolongkan dalam klasifikasi B dan C akan diola menggunakan metode Continous Review (s,q) dengan tujuan untuk mengasilkan asil ukuran pemesanan yang optimal, penentuan safety stock, titik pemesanan ulang dan peritungan biaya persediaan yang lebi optimal dibandingan keadaan yang saat ini. 3. Pengolaan Data Pengolaan data yaitu menggunakan data yang suda dikumpulkan. Langka-langka dalam pengolaan data adala sebagai berikut. 1. Melakukan uji distribusi data permintaan produk sub part selama periode 10 bulan untuk menentukan metode peritungan yang sesuai. 2. Melakukan klasifikasi produk dengan analisis ABC. 3. Melakukan peritungan total biaya persediaan aktual di gudang barang jadi di PT XYZ. 4. Melakukan peritungan kebijakan persediaan yang terdiri atas peritungan Klasifikasi menggunakan metode ABC memiliki tujuan untuk mengklasifikasi produk berdasarkan nilai serapan pada masing-masing produk. Klasifikasi menggunakan metode ABC ini mengasilkan produk yang terbagi atas kategori A, B dan C. Kategori A untuk produk dengan presentase 0%-80%. Kategori B untuk produk dengan presentase 81%-95% dan kategori C untuk produk dengan presentase 96%-100% Peritungan Persediaan Metode Continuous Review (s,s) a. Adjuster Comp Cain Assy ITERASI 1 1. Mengitung nilai q01* awal sama dengan q0w* menggunakan formulasi Wilson. q o1 = q 0w = 2AD 2 Rp q o1 = q 0w = Rp q o1 = Cari kemungkinan kekurangan persediaan (α) berdasarkan q01* yang tela diitung, lalu mengitung r1* qo1 CuD + qo1 Rp (Rp ) + (Rp ) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya normal. Nilai zα yang didapat adala sebesar 4 Maka r1 dapat diitung dengan persamaan berikut : =3580 0, ,1 =5605 pcs 3. Dengan diketaui r ₁ * yang diperole akan dapat diitung nilai q * berdasarkan formula yang diperole dari persamaan berikut ini:

6 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2655 qo2 + Cu (x r1 )(f(x)dx = 2D[A r1 Dimana : N = (x )f(x)dx = SL[f ( Z a ) ZaѰ(Zα)] Sebelumnya nilai α tela didapatkan, selanjutnya adala mencari nilai Z a,f(z a ), dan Ѱ(Zα), nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, Z a = 4 f(z a ) = 0,0001 Ѱ(Zα) = N = Sl[f(Z a ) ZaѰ(Zα)] N = [ ( )] N = [Rp 7, (Rp 15,082 0) qo2 = Rp qo2 = pcs 4. Hitung kembali α dan r * 2 dengan menggunakan persamaan berikut : qo2 CuD + qo2 Rp 24, Rp 61, Rp 24, Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya normal. Nilai zα yang didapat adala sebesar 4 Maka r2 dapat diitung dengan persamaan berikut: =( )+( ) = 5605 pcs Bandingkan nilai r * 1 dan r * 2. Jika nilai r * 1 dan r * 2 sama, maka iterasi selesai. Karena nilai r * 1 sebesar 5605 pcs dan r * 2 sebesar 5605 pcs Peritungan Persediaan Metode Continuous Review (s,q) a. Rod Rear Brake GN5 Total demand (D) = 3580 Standar deviasi (S) = 402 Biaya simpan () = Rp Biaya Pesan (A) = Rp Biaya Kekurangan (Cu) = Rp Lead time ITERASI 1 = 0.01 ari 1. Mengitung nilai q01* awal sama dengan q0w* menggunakan formulasi Wilson. q o1 = q 0w = 2AD 2 Rp q o1 = q 0w = Rp q o1 = Cari kemungkinan kekurangan persediaan (α) berdasarkan q01* yang tela diitung, lalu mengitung r1* qo1 CuD + qo1 Rp (Rp ) + (Rp ) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya normal. Nilai zα yang didapat adala sebesar 3,72 Maka r1 dapat diitung dengan persamaan berikut : =3580 0,01 +3, ,1 =185 pcs 3. Dengan diketaui r ₁ * yang diperole akan dapat diitung nilai q * berdasarkan formula yang diperole dari persamaan berikut ini: qo2 + Cu (x r1 )(f(x)dx = 2D[A r1 Dimana : N = (x )f(x)dx = SL[f ( Z a ) ZaѰ(Zα)] Sebelumnya nilai α tela didapatkan, selanjutnya adala mencari nilai Z a,f(z a ), dan Ѱ(Zα), nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal,

7 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2656 Z a = 3,72 f(z a ) = 0,003 Ѱ(Zα) = N = Sl[f(Z a ) ZaѰ(Zα)] N = [0.003 (3, )] N = [Rp 7, (Rp 61,850 0) qo2 = Rp ITERASI 2 qo2 = 2067 pcs 4. Hitung kembali α dan r * 2 dengan menggunakan persamaan berikut : qo2 CuD + qo2 α Rp 24, = Rp 61, Rp 24, Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya mencari nilai zα yang dapat dicari dari tabel normal. Nilai zα yang didapat adala sebesar 3,54. Maka r2 dapat diitung dengan persamaan berikut: =( )+3, = 178 pcs Bandingkan nilai r * 1 dan r * 2. Jika nilai r * 1 dan r * 2 sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 sebesar 185 pcs dan r * 2 sebesar 178 pcs, maka iterasi dilanjutkan ke iterasi Dengan diketaui r = 185, maka dapat diitung nilai q o2 berdasarkan persamaan berikut: q o2 = 2D[A+Cu r1 (x r1 )(f(x)dx Dimana : N = (x )f(x)dx = SL[f ( Z a ) ZaѰ(Zα)] 1. Sebelumnya nilai α tela didapatkan, selanjutnya adala mencari nilai Dimana : N = (x )f(x)dx = SL[f ( Z a ) ZaѰ(Zα)] 2. Sebelumnya nilai α tela didapatkan, selanjutnya adala mencari nilai Z a,f(z a ), dan Ѱ(Zα), nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, Z a,f(z a ), dan Ѱ(Zα), nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, Z a = 3,54 f(z a ) = 0,006 Ѱ(Zα) = N = Sl[f(Z a ) ZaѰ(Zα)] N = [0.006 (3, )] N = 0 pcs [Rp 7, (Rp 61,850 0) qo2 = Rp qo2 = 2067 pcs 2. Hitung kembali nilai α dan nilai r 2 dengan menggunakan persamaan: qo2 CuD + qo2 Rp (Rp ) + (Rp ) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya normal. Nilai zα yang didapat adala sebesar 3,54 Maka r1 dapat diitung dengan persamaan berikut : ITERASI 3 =3580 0,01 +3, ,1 =174 pcs 3. Bandingkan nilai r * 1 dan r * 2. Jika nilai r * 1 dan r * 2 sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 sebesar 178 pcs dan r * 2 sebesar 174 pcs, maka iterasi dilanjutkan ke iterasi Dengan diketaui r = 185, maka dapat diitung nilai q o2 berdasarkan persamaan berikut: q o2 = 2D[A+Cu Z a = 3,43 f(z a ) = 0,009 r1 (x r1 )(f(x)dx Ѱ(Zα) = N = Sl[f(Z a ) ZaѰ(Zα)]

8 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2657 N = [0.009 (3, )] N = 0 pcs [Rp 7, (Rp 61,850 0) qo2 = Rp qo2 = 2917 pcs 3. Hitung kembali nilai α dan nilai r 2 dengan menggunakan persamaan: qo2 CuD + qo2 Rp (Rp ) + (Rp ) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya 4.Kesimpulan normal. Nilai zα yang didapat adala sebesar 3,54 Maka r1 dapat diitung dengan persamaan berikut : =3580 0,01 +3, ,1 =174 pcs 4. Bandingkan nilai r * 1 dan r * 2. Jika nilai r * 1 dan r * 2 sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 sebesar 174 pcs dan r * 2 sebesar 174 pcs, maka iterasi selesai. Dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) dan Continuous review (s,q) pada gudang sub part PT XYZ Didapat Kebijakan Persediaan Produk Sebagai Berikut: 1. Jumla pemesanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,s) didapat pengematan sebesar 80%. Dimana total biaya pemesanan kondisi aktual pada PT XYZ yaitu sebesar Rp ,44 dan peritungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) didapat biaya pemesanan sebesar Rp ,48 dengan pengematan sebesar Rp ,96. Jumla pemesanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,q) didapat pengematan sebesar 74%.. Dimana total biaya pemesanan kondisi aktual pada PT XYZ yaitu sebesar Rp ,00 dan peritungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) didapat biaya pemesanan sebesar Rp ,50 dengan pengematan sebesar Rp 17,865, dengan pengematan sebesar Rp , Jumla penyimpanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,s) didapat pengematan sebesar 26%. Dimana total biaya pemesanan kondisi aktual pada PT XYZ yaitu sebesar Rp 9,370, dan peritungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) didapat biaya pemesanan sebesar Rp ,85 dengan pengematan sebesar Rp ,70 Jumla penyimpanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,q) didapat pengematan sebesar 51%.. Dimana total biaya pemesanan kondisi aktual pada PT XYZ yaitu sebesar Rp ,18 dan peritungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) didapat biaya pemesanan sebesar Rp dengan pengematan sebesar Rp ,95. Daftar Pustaka [1] Aini D & Yanuar A Usulan Perencanaan Kebijakan Persediaan Vaksin Menggunakan Metode Continuous Review (s,s) Untuk Mengurangi Overstock Di Dinas Keseatan Kota XYZ.Bandung: Telkom University. [2] Aisya D C & Yanuar A Penentuan Kebijakan Obat Di Instalasi Farmasi Ruma Sakit XY Dengan Metode Probabilistic Continuous Review (s,s) Dan Continuous Review (s,q) Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan. Bandung: Telkom University. [3] Assauri, S. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: FE U [4] Baagia, N. (2006). Sistem Inventory. Bandung: ITB. [5] Fuady I & Yanuar A Usulan Kebijakan Persediaan Produk Kategori Kawat Tembaga Untuk Meminimasi Stock Out Dengan Pendekatan Metode Continuous Review (s,s) Dan Continuous Review (s,q) Pada PT XZY. Bandung: Telkom University. [6] Ristono. (2009). Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graa Ilmu. [7] Silver, E. A. (1998). Inventory Managemenet and Production Planning and Scedulling. New York: Jon Willey & Sons.

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI KAWAT TEMBAGA UNTUK MEMINIMASI STOCK OUT DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI STOCKOUT DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI STOCKOUT DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT ARKA FOOTWEAR INVENTORY POLICY PLANNING TO

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN CRITICAL SPARE PART DI DIPO BANDUNG PT. KERETA API INDONESIA DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MENGURANGI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI BM PT XYZ BANDUNG

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT XYZ DENGAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor)

Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor) A45 Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor) Meriem Octaviana, Imam Baiaqi, dan Geodita Woro Bramanti Departemen Manajemen Bisnis, Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Masalah utama

Pengendalian Persediaan Masalah utama Pemodelan EOQ 4 es 01 eko@uns.ac.id Pendauluan Pengendalian Persediaan Masala utama Menentukan jumla pemesanan yang ekonomis ( Economic Order Quantity ) Menentukan laju kecepatan produksi seingga meminimasi

Lebih terperinci

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT AMC 1 Destaria Madya Verawaty, 2 Dida Diah Damayanti,

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ 1 Dwiska Aini Nurrahma, 2 Ari Yanuar Ridwan, 3 Budi Santosa

Lebih terperinci

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT XYZ DENGAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN Desy Aisyah

Lebih terperinci

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERENCANAAN PERSEDIAAN SELURUH PRODUK KATEGORI DRY FOOD DENGAN PENDEKATAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM DI GUDANG RETAIL PT XYZ BANDUNG 1 Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW Nadya 1, Dida Diah Damayanti 2, Budi Santosa 3 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA 1 Danang Satria Mustari Nugroho, 2 Budi Sulistyo, 3 M Nashir

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 1 Gita Purnama Sari, 2 Budi

Lebih terperinci

USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (Q,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK

USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (Q,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK Jurnal Ilmia Teknik Industri Taun 2013, Vol. 1 No.1: 1-11 USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) Amanda Inke Mahardika 1, Budi Sulistyo 2,

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai sumber daya mengganggur (idle resource) yang keberadaanya menunggu proses yang lebih lanjut (Nur Bahagia, 2006),

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY Sukanta Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Tanpa tersedianya persediaan, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269 USULAN INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU MATERIAL MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DENGAN TEKNIK LOT SIZING EOQ, LFL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia

Lebih terperinci

INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM METHOD IN PHARMACY INSTALATION AMC HOSPITAL

INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM METHOD IN PHARMACY INSTALATION AMC HOSPITAL PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT AMC INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) SYSTEM UNTUK MENGURANGI LOST SALES DI GUDANG PT XYZ BANDUNG Vania Utami 1, Ari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah

BAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan merupakan aset perusahaan yang sangat penting keberadaannya bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan manufaktur, persediaan memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Salah satu bentuk dari persediaan, yaitu bahan baku (raw

Lebih terperinci

Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo 2, Budi Santosa Abstrak

Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo 2, Budi Santosa Abstrak PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460 ISSN : 23559365 eproceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460 USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan

Lebih terperinci

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.304-308 ISSN 2302-495X Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PROBABILISTIK P

BAB III METODE PROBABILISTIK P BAB III METODE PROBABILISTIK P A. Metode Probabilistik P Metode probabilistik P adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak waktu antar pemesanan adalah tetap, namun jumlah pesanan berubah-ubah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

Jurnal Integrasi Sistem Industri (JISI) UMJ Volume 5, No. 1, Februari Rio Avicenna Syamil 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3

Jurnal Integrasi Sistem Industri (JISI) UMJ Volume 5, No. 1, Februari Rio Avicenna Syamil 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI FOOD DAN NON-FOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM DAN (s,q) SYSTEM DI PT.XYZ UNTUK OPTIMASI BIAYA PERSEDIAAN Rio Avicenna Syamil

Lebih terperinci

Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan

Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.322-327 ISSN 2302-495X Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan Fara Dewi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY II. 1. Persediaan II. 1. 1. Pengertian Persediaan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk mengadakan persediaan.

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales

Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.38-48 Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales Dian Serena Pulungan, Erika Fatma * Manajemen

Lebih terperinci

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit menurut Permenkes No. 147 tahun 2010 merupakan institusi pelayanan kesehatan yang kegiatan utamanya melayani dan menjual jasa perawatan kepada perorangan

Lebih terperinci

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. XWZ Lina Gozali, Andres, Rhio Handika Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X Dwi Desta Riyani1,

Lebih terperinci

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X Dwi Desta Riyani 1, Evi Febianti 2, M. Adha Ilhami 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK

PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK Prima Denny Sentia 1, Didi Asmadi 2, Ilham Akbar Al Fadil 3 Program Studi Teknik Industri, Universitas Syiah Kuala,

Lebih terperinci

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan... Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman

Lebih terperinci

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa edi_junaedist@yahoo.com 1,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PROBABILISTIK BERDASARKAN PERAMALAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PROBABILISTIK BERDASARKAN PERAMALAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. PENGENALIAN PERSEIAAN BAHAN BAKU OBAT ENGAN MENGGUNAKAN METOE EO PROBABILISTIK BERASARKAN PERAMALAN EXPONENTIAL SMOOTHING PAA PT. XYZ Fila ristiana, Tedjo Sukmono Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN I-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan salah satu jenis industri yang sedang berkembang di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks produksi industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membedakan penelitian sekarang dengan penelitian yang terdahulu maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) 1. Pendahuluan Definisi: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu teknologi menyebabkan kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO

IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO Siti Rohana Nasution Leili Septianingrum Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Srengseng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan fashion dalam berbusana di kalangan masyarakat tak terelakkan lagi, salah satunya busana muslim. Busana muslim merupakan salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEOI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Peranan persediaan dalam operasi perusahaan sangat penting sehingga perlu adanya suatu metode persediaan yang tepat untuk memperoleh hasil usaha

Lebih terperinci

PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL DAN REORDER POINT PADA PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN DISTRIBUSI GAMMA

PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL DAN REORDER POINT PADA PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN DISTRIBUSI GAMMA J. Mat. and Its Appl. ISSN: 829-65X Vol. 9, No., Mei 22, 3-39 PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL DAN EODE POINT PADA PESEDIAAN SUKU CADANG DENGAN DISTIBUSI GAMMA Valeriana Lukitosari Institut Teknologi Sepulu

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Fungsi Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Handoko (1996) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Semua jenis perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang memiliki persediaan sebagai aktiva lancar. Persediaan bagi perusahaan

Lebih terperinci

ORDER QUAANTITY (EOQ).

ORDER QUAANTITY (EOQ). JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 25-34) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X ANALISIS DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT. KUTILANG PAKSI MAS DENGAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna

Lebih terperinci

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang

Lebih terperinci

Tessa Rahmita R. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau

Tessa Rahmita R. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau ANALISA PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BETON SIAP PAKAI (READY MIX) PADA PT. RIAU SARANA BETON PEKANBARU Hendra Taufik Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau Tessa Rahmita R.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi MANAJEMEN PERSEDIAAN a. Pengertian Persediaan Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE MIFTAKHUL ARFAH HADIANI Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK PT. Hero

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG

USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG Fathurohman Universitas Buana Perjuangan Karawang Fathur_300782@yahoo.co.id

Lebih terperinci