P U T U S A N. Nomor 500/Pdt/2013/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 500/Pdt/2013/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Hj. Dra DWI PRAPTI SRI MARGIASIH, bertempat tinggal di jalan Palem Selatan II/MB. 34 Perumahan Pondok Candra Indah Rt 04/Rw 08 Kelurahan Wadung Asri Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur; YULIANA ANDRIANI, ST, pekerjaan Direktur PT. ADI BANUA, bertempat tinggal di Karah IV/41-E Rt 002/Rw 004 Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya; Keduanya dalam hal ini diwakili oleh kuasanya : Doni Nurhidayat, SH.,MM. dan Rita Mulyani, SH. Advokat pada kantor hukum Doni Nurhidayat, SH.,MM & Rekan, alamat di jalan Raya Kalijati Timur No 206 Kalijati, Subang, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 September 2013; PEMBANDING, Semula TERGUGAT I dan II; L a w a n : Ir. SRI TARYANTO, pekerjaan Direktur Utama PT. SAKSAMA CIPTA DAYA, alamat di Ruko II Blok H.VIII No 10 jalan Taman Gantole Arcamanik Endah, Bandung, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya : Syafei, SH.,MH. dan Oman Sumantri, SH., Advokat pada kantor Advokat Syafei, SH. & Partner, alamat di jalan Sinta No 58 Larangan Utara, Larangan Ciledug, Tangerang, berdasarkan surat kuasa tanggal 21 Oktober 2013; TERBANDING, Semula PENGGUGAT PENGADILAN TINGGI tersebut; Setelah membaca berkas perkara maupun surat-surat lain yang berkenaan dengan perkara ini sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ini; TENTANG DUDUKNYA PERKARA ; Memperhatikan, mengutip dan menerima keadaan-keadaan tentang duduknya perkara sebagaimana tersebut dalam putusan Pengadilan Negeri Halaman 1 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

2 Subang tanggal 18 September 2013 Nomor 29/Pdt.G/2012/PN.Sbg. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONVENSI : DALAM PROVISI : Menyatakan permohonan provisi Penggugat tidak dapat diterima; DALAM EKSEPSI : Menerima ekspsi para Tergugat; Menyatakan gugatan Penggugat kabur (obscuur libel); DALAM POKOK PERKARA : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; DALAM REKONVENSI : Menyatakan gugatan Rekonvensi para Penggugat Rekonvensi/ para Tergugat Konvensi kabur (obscuur libel); Menyatakan gugatan Rekonvensi para Penggugat Rekonvensi/ para Tergugat Konvensi tidak dapat diterima; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Menghukum Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi dan para Penggugat Rekonvensi/ para Tergugat Konvensi secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini yang hingga sekarang ini berjumlah Rp ,- (satu juta tujuh ratus lima puluh satu ribu rupiah); Mengingat akan Akta/Risalah Pernyataan Permohonan Banding Nomor 29/Pdt.G/2012/PN.Sbg. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Subang yang menerangkan, bahwa pada tanggal 24 September 2013 para tergugat dengan perantaraan kuasanya tersebut diatas, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada terbanding/penggugat pada tanggal 06 Nopember 2013; ---- Memperhatikan, memori banding tertanggal 10 Oktober 2013 yang diajukan oleh kuasa pembanding/semula para tergugat, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 29 Oktober 2013, memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada terbanding/semula penggugat pada tanggal 29 Oktober 2013; Halaman 2 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

3 Memperhatikan pula, kontra memori banding tertanggal 8 Nopember 2013 yang diajukan oleh kuasa terbanding/semula penggugat yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 07 Nopember 2013, kontra memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada pembanding/ semula para tergugat pada tanggal 08 Nopember 2013; Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara ini dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk pemeriksaan dalam tingkat banding, kepada kedua belah pihak berperkara telah diberikan kesempatan untuk mempelajari dan memeriksa berkas perkaranya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Subang, yaitu sebagaimana tersebut dalam relaas pemberitahuan mempelajari berkas perkara (inzage) masing-masing tertanggal 8 Nopember 2013; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA : Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Subang tersebut dijatuhkan pada tanggal 18 September 2013 dengan dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara / kuasanya, dan para tergugat telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 24 September 2013, dengan demikian permohonan banding tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu secara formal permohonan banding tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa adapun alasan-alasan yang dikemukakan oleh para pembanding/para tergugat di dalam memori bandingnya pada pokoknya ialah: bahwa pertimbangan hukum dan putusan Pengadilan Negeri yang menerima dan mengabulkan eksepsi para tergugat (pembanding) dan menyatakan gugatan penggugat kabur serta menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima adalah pertimbangan hukum dan putusan yang tepat menurut hukum; Bahwa namun pertimbangan dan putusan Pengadilan Negeri dalam bagian rekonpensi adalah tidak tepat; bahwa pendapat dan pertimbangan Pengadilan Negeri yang menyatakan gugatan rekonpensi kabur/tidak jelas adalah pendapat yang keliru, oleh karena apa yang diuraikan dalam posita gugatan rekonpensi maupun petitum gugatan rekonpensi telah jelas dan saling mendukung; Pendapat Pengadilan Negeri yang menyatakan bahwa seharusnya yang dimintakan untuk dinyatakan sah demi hukum dalam petitum gugatan rekonpensi adalah Akta Perjanjian tanggal 11 Pebruari 2011, bukan akta perjanjian tanggal 19 Januari 2009 adalah pendapat yang keliru, karena yang Halaman 3 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

4 dimohonkan untuk dinyatakan sah oleh penggugat rekonpensi adalah akta perjanjian awal antara para penggugat dalam rekonpensi dengan tergugat dalam rekonpensi atas pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sindang Cai, bukan perjanjian tanggal 11 Pebruari 2011 yang merupakan notulen rapat antara perwakilan para penggugat rekonpensi dengan tergugat rekonpensi; Bahwa karena itu pula para pembanding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri yang tidak mempertimbangkan pokok perkara dalam bagian rekonpensi adalah tidak tepat, dan karenanya para pembanding mohon Pengadilan Tinggi mengabulkan gugatan penggugat rekonpensi; Menimbang, bahwa sebaliknya terbanding/semula penggugat asal dalam kontra memori bandingnya antara lain mengemukakan : bahwa terbanding juga berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri tidak tepat dan onvoldoende gemotiveerd, oleh karena telah menjadikan putusan Mahkamah Agung tanggal 18 Desember 2000 No 1284 K/Pdt/1998 sebagai pedoman, padahal putusan tersebut berkenaan dengan perjanjian secara diam-diam (silent agreement), sedangkan dalam perkara ini berkenaan dengan perjanjian yang dibuat secara tertulis dan tegas, yaitu perjanjian tanggal 19 Januari Bahwa karena itu putusan Pengadilan Negeri yang menyatakan gugatan penggugat asal adalah obscuur libel adalah putusan yang tidak tepat; 2. bahwa pertimbangan hukum dan putusan Pengadilan Negeri terkesan tidak utuh (sepotong-sepotong), khususnya dalam menilai dan melihat perjanjian tanggal 19 Januari 2009 yang didalamnya memuat ketentuan tentang pengunduran diri dari kesepakatan/perjanjian tersebut. Dalam perjanjian tersebut telah disepakati bahwa perjanjian itu dibuat untuk jangka waktu 20 tahun sejak perjanjian ditanda tangani atau selama PLTMH beroperasi komersial, dimana salah satu pihak boleh mengundurkan diri dari perjanjian dengan cara mengalihkan kepada para pihak yang masih akan melanjutkan perjanjian, sejauh atas kesepakatan bersama para pihak; Bahwa sedangkan dalam perkara ini telah jelas para tergugat/pembanding telah melakukan pelanggaran yaitu mengundurkan diri dari proyek PLTMH Sindang Cai dengan cara yang dilarang oleh perjanjian itu sendiri, semestinya para tergugat saat menyatakan pengunduran dirinya dari proyek tersebut, mencarikan investor lain untuk menggantikannya, sehingga proyek tidak terhambat; Halaman 4 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

5 3. bahwa putusan Pengadilan Negeri yang menyatakan gugatan penggugat (dalam konpensi) tidak dapat diterima dengan alasan gugatan penggugat obscuur libel adalah putusan yang tidak tepat; Bahwa Pengadilan Negeri dalam pertimbangan putusannya memberi kesan bahwa dalam gugatan penggugat selain berdasar alasan adanya wanprestasi, juga terdapat dasar gugatan berupa perbuatan melawan hukum, sehingga putusan tersebut sulit dipahami karena bisa ditafsirkan bahwa gugatan penggugat asal haruslah digabungkan. Hal mana bertentangan dengan yurisprudensi No 1875 K/Pdt/1984 yang menyatakan bahwa penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dengan perbuatan ingkar janji (wanprestasi) tidak dapat dibenarkan dalam tertib beracara dan harus diselesaikan secara terpisah/tersendiri; bahwa sebaliknya putusan Pengadilan Negeri yang menyatakan gugatan penggugat rekonpensi/para tergugat asal obscuur libel, adalah putusan yang tepat, oleh karena antara posita gugatan dengan petitum gugatan rekonpensinya tidak saling mendukung; bahwa gugatan penggugat dalam rekonpensi/para tergugat asal obscuur libel, karena tidak terinci dan antara posita gugatan dan petitumnya saling bertentangan; Bahwa dalam posita gugatan rekonpensi antara lain didalilkan adanya pengembalian dana Rp ,- nilai kompensasi biaya sewa gedung Rp ,- nilai pembayaran kompensasi biaya bunga atas dana proyek Rp ,- biaya kompensasi atas barang dan mesin untuk operasional PLTMH Rp ,- dan keuntungan yang diharapkan dari dana investasi yang ternyata tidak dipergunakan sebagaimana mestinya Rp ,- Bahwa akan tetapi dalam petitum rekonpensinya hal tersebut tidak dituntut/dimintakan karena itu putusan Pengadilan Negeri dalam bagian rekonpensi telah tepat dan benar; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkaranya, baik dari gugatan penggugat, jawaban para tergugat yang memuat eksepsi, jawaban pokok perkara serta gugatan rekonpensi, berita acara sidang Pengadilan Negeri, alat-alat bukti yang dikemukakan masing-masing pihak, pendapat, pertimbangan hukum dan kesimpulan Hakim tingkat pertama, memori banding dari pembanding/para Halaman 5 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

6 tergugat asal serta kontra memori banding dari terbanding/penggugat asal, Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri dalam putusannya telah mempertimbangkan bahwa eksepsi para tergugat yang menyatakan gugatan penggugat kabur karena antara posita dan petitum gugatan cenderung saling bertentangan serta mencampur adukkan antara perbuatan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum sebagai beralasan dan diterima, sehingga akhirnya memutuskan bahwa gugatan penggugat tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa menurut Pengadilan Tinggi, sebelum mempertimbangkan materi gugatan penggugat, terlebih dahulu perlu dipertimbangkan tentang legal standing atau kedudukan para pihak yang berperkara, yaitu apakah sudah tepat ataukah tidak, hal mana berkaitan dengan permasalahan eksekusi kelak dikemudian hari; Menimbang, bahwa seyogyanya sebelum suatu gugatan/surat gugatan dibuat dan diajukan, terlebih dahulu diperhatikan legal standing atau kedudukan hukum dari para pihak serta peristiwa hukum yang menjadi dasar gugatan; Menimbang, bahwa apabila yang menjadi dasar gugatan adalah wanprestasi atas suatu perjanjian, maka harus dilihat, yang membuat dan mengadakan perjanjian itu siapa, yaitu apakah pribadi atau perseorangan ataukah suatu badan hukum; Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang bertindak sebagai penggugat adalah Ir. Sri Taryanto, seorang warga negara Indonesia yang pekerjaannya adalah Direktur PT Saksama Cipta Daya. Bahwa dengan melihat format dan rumusan gugatan yang demikian dapatlah dan harus diartikan bahwa penggugatnya adalah pribadi Ir. Sri Taryanto, bukan suatu badan hukum atau perseroan yang bernama PT Saksama Cipta Daya; Menimbang, bahwa jika yang dikehendaki dan dimaksud sebagai penggugat adalah suatu badan hukum yaitu PT Saksama Cipta Daya maka sebagai penggugat haruslah ditulis dan disebut PT Saksama Cipta Daya, berkantor di Ruko II Blok H.8 No 8-10 Arcamanik Endah Bandung, sebagai penggugat atau dapat juga disebut sebagai penggugatnya adalah : Ir. Sri Taryanto, dalam hal ini selaku Direktur/Direktur Utama dari-dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT Saksama Cipta Daya, dan seterusnya; Menimbang, bahwa sedangkan dalam perkara ini yang bertindak sebagai penggugat adalah Ir. Sri Taryanto selaku pribadi, bukan bertindak untuk Halaman 6 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

7 dan atas nama serta mewakili PT Saksama Cipta Daya. Hal ini bertentangan serta tidak sinkron dengan apa yang disebut dalam isi gugatannya yaitu pada bagian tentang duduk perkara disebutkan, bahwa penggugat adalah PT Saksama Cipta Daya yang didirikan berdasarkan Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Menimbang, bahwa hubungan hukum antara para pihak dalam perkara ini adalah bermula dari adanya Perjanjian Dasar tanggal 8 Mei 2008 No Sup/ /0380 dan No 063.PJ/041/DJBB/2008 antara PT Saksama Cipta Daya dan Koperasi Serba Usaha Karang Taruna Mandiri sebagai pihak pertama, dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai pihak kedua, yaitu perihal Jual Beli Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohido Sindang Cai (bukti tertanda P/TR 1); Menimbang, bahwa selanjutnya dari perjanjian dasar tersebut lahir dan dibuatlah perjanjian kerjasama Pembangunan dan Pengusahaan PLTMH Sindang Cai tanggal 19 Januari 2009, yaitu antara : PT Saksama Cipta Daya, yang diwakili oleh Sri Taryanto selaku Direktur PT Saksama Cipta Daya, sebagai pihak pertama, dengan : PT Adi Banuwa, yang diwakili oleh Yuliana Andriani, selaku Direktur, dengan demikian bertindak untuk dan atas nama PT Adi Banuwa, sebagai pihak kedua, dan Hj. Dra Dwi Prapti Sri Margiasih, swasta, bertindak untuk dan atas nama sendiri, sebagai pihak ketiga (bukti tertanda P/TR-2); Menimbang, bahwa didalam gugatan penggugat disebutkan sebagai tergugat II adalah Yuliana Andriani, warga negara Indonesia, pekerjaan direktur PT Adi Banuwa, alamat Jalan Palem II TE-23 Pondok Candra Indah, Sidoarjo Jawa Timur. Bahwa dengan penyebutan yang demikian maka yang digugat sebagai tergugat II dalam perkara ini adalah Yuliana Andriani selaku pribadi, bukan selaku direktur dari dan karena itu bertindak untuk dan atas nama dan karenanya mewakili PT Adi Banuwa; Menimbang, bahwa sedangkan sebagaimana tersebut dalam bukti P/TR 2 diatas, sebagai pihak kedua dalam perjanjian kerjasama pembangunan dan pengusahaan PLTMH Sindang Cai, adalah PT Adi Banuwa, bukan pribadi Yuliana Andriani; Menimbang, bahwa penyebutan sebagai tergugat II dalam gugatan / perkara ini yaitu Yuliana Andriani, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Direktur Halaman 7 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

8 PT Adi Banuwa, adalah keliru dan tidak tepat serta tidak sinkron atau tidak sesuai dengan bukti P/TR 2 diatas; Menimbang, bahwa demikian juga ternyata dalam gugatan penggugat pada halaman 2, disebutkan bahwa pada tanggal 19 Januari 2009 penggugat, tergugat I dan tergugat II telah sepakat melakukan kerjasama antara PT Saksama Cipta Daya yang diwakili oleh Direktur Ir. Sri Taryanto dengan Dra Dwi Prapti Sri Margiasih serta PT Adi Banuwa yang diwakili oleh Yuliana Andriani selaku direktur sebagaimana ditentukan pasal 1320 KUH Perdata; Menimbang, bahwa dari uraian diatas nyatalah bahwa antara legal standing dan formulasi pihak-pihak berperkara didalam gugatan penggugat, yaitu baik mengenai siapa sebenarnya penggugat maupun tergugat II, dihubungkan dengan uraian gugatan penggugat serta bukti P/TR 1 dan P/TR 2 terdapat kekeliruan, rancu dan tidak jelas; Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi para tergugat bagian I point 5 yang menyebutkan kedudukan para pihak tidak jelas adalah beralasan dan karenanya dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka gugatan penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat dalam konpensi dinyatakan tidak dapat diterima berdasarkan alasan adanya kerancuan tentang kedudukan para pihak berperkaranya, maka gugatan rekonpensipun harus dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa tentang pembebanan biaya perkara, Pengadilan Negeri berpendapat bahwa oleh karena gugatan konpensi dan rekonpensi tidak dapat diterima, maka kedua belah pihak dihukum untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pendapat Pengadilan Negeri tersebut adalah tidak tepat, dan karenanya harus diperbaiki, yaitu biaya perkara dibebankan kepada penggugat dalam konpensi saja, dengan tidak perlu membebani biaya perkara kepada penggugat dalam rekonpensi. Terlebih lagi amar putusan Pengadilan Negeri pada halaman 55 tentang pembebanan biaya perkara, yaitu menghukum penggugat rekonvensi/tergugat konvensi dan para penggugat rekonvensi/para tergugat konvensi adalah putusan yang rancu serta keliru dan karenanya harus diperbaiki; Halaman 8 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

9 Menimbang, bahwa permohonan banding ini diajukan oleh para tergugat (tergugat dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi), namun oleh karena permohonan bandingnya dipandang tidak beralasan, maka biaya perkara dalam tingkat banding ini harus dibebankan kepada para pembanding/semula tergugat I dan tergugat II; Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang No 20 Tahun 1947, Undang-Undang No 48 Tahun 2009, Undang-undang No 49 tahun 2009 maupun ketentuan-ketentuan hukum lain yang bersangkutan; MENGADILI : Menerima permohonan banding dari Pembanding : Hj. Dra DWI PRAPTI SRI MARGIASIH, dan YULIANA ANDRIANI, ST.; semula tergugat I dan tergugat II; Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Subang tanggal 18 September 2013 Nomor 29/Pdt.G/2012/PN.Sbg. yang dimohonkan banding tersebut sehingga amar lengkapnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI : Dalam provisi : Menolak tuntutan provisi penggugat; Dalam Eksepsi : Menerima eksepsi para tergugat; Dalam Pokok Perkara : Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima; DALAM REKONPENSI : Menyatakan gugatan penggugat dalam rekonpensi tidak dapat diterima; DALAM KONPENSI dan REKONPENSI : Menghukum penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat pertama Halaman 9 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.

10 sebanyak Rp ,- (satu juta tujuh ratus lima puluh satu ribu rupiah); Menghukum pembanding/semula para tergugat asal untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding ini sebanyak Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari : RABU tanggal 11 JUNI 2014 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga, oleh : Moerino, SH. Hakim Tinggi / Wakil Ketua yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi selaku Ketua Majelis, Ny. Hj. Jurnalis Amrad, SH.MH. dan Arifin Rusli Hutagaol, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dihadiri oleh Asep Gunawan, SH. Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara; HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA Ny. Hj. Jurnalis Amrad, SH.MH. Moerino, SH. Arifin Rusli Hutagaol, SH.MH. PANITERA PENGGANTI Asep Gunawan, SH. Rincian biaya perkara : 1. Materai... Rp ,- 2. Redaksi.... Rp ,- 3. Pemberkasan. Rp ,- Jumlah Rp ,- Halaman 10 dari 10 halaman putusan No. 500/Pdt/2013/PT.Bdg.