HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh EKO SUPRIYANTO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh EKO SUPRIYANTO"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA (Junal Skipsi) Oleh EKO SUPRIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 013

2 ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN ARM MUSCLE STRENGTH AND LEG MUSCLE TOWARD BREAST STROKE By EKO SUPRIYANTO Mento : Ds. Suanto, M.Kes Heu Sulistianta, S.Pd, M.O The aim of this eseach is to find out the influence of am muscle stength and leg muscle stength towad beast stoe. The sample that is used in this eseach is the students of SD A- Raudah with 40 students who ae chosen as the sample though total sampling o population sample technique. Data collecting technique used fo am muscle test was by doing Push Up, while leg muscle test was by using leg dynamomete test, and beast stoke test by using beast stoke 0 mete. The data analysis technique that is used is multiple coelation. Data pocessing esult showed the elationship between am muscle stength and beast stoke study esult, in which it could be concluded that the coelation coefficient was X1Y = 0.733, t test was 6.64, and t table was.0 (α = 0.05 ). It showed that t test > t table and Ha was accepted abetween pecentage was 74.68%. The coelation coefficient XY = 0.80 t test 8.7 and t table.0 (α = 0.05). It showed that t test > t table dan Ha was accepted a between pecentage was 64.8%. The coelation coefficient X1 XY = 0,88, and test 0.88 and table 0.88 (α = 0.05). It also showed that test > table and Ha was accepted a between pecentage was 77.77%. Keywods: Stength, Am Muscle, Leg Muscle, Beast stoke.

3 ABSTRAK HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL RENANG GAYA DADA Oleh EKO SUPRIYANTO Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 oang dengan teknik total sampling atau populasi sampel yaitu seluuh siswa kelas V SD AR-Raudah. Teknik pengambilan data untuk tes kekuatan otot lengan menggunakan Push Up, tes kekuatan otot tungkai menggunakan leg dynamomete test, dan untuk tes enang gaya dada menggunakan tes enang gaya dada dengan jaak 0 mete. Teknik analisis data menggunakan analisis koelasi ganda (multiple coelation). Dai hasil pengolahan data hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada dapat disimpulkan seta dipeoleh koefisien koelasi X1Y = 0,733, t hitung 6,64, dan t tabel,0 (α = 0,05) tenyata t hitung > t tabel dan Ha diteima dengan kontibusi 53,68%. Koefisien koelasi XY = 0,818 t hitung 8,77 dan t tabel,0 (α = 0,05) tenyata t hitung > t tabel dan Ha diteima dengan kontibusi 66,86% dan. Dan koefisien koelasi X1 XY = 0,88, dan hitung 0.88 dan tabel 0,31 (α = 0,05 ) tenyata hitung > tabel dan Ha diteima dengan kontibusi 77,77%. Kata Kunci : Kekuatan, Otot Lengan, Otot Tungkai, Renang Gaya Dada

4 I. PENDAHULUAN Lata Belakang Hasil belaja siswa tidak telepas dai bebagai fakto yang mempengauhinya. Dalam hal ini, dipelukan guu keatif yang dapat membuat pembelajaan menjadi lebih menaik dan disukai oleh peseta didik. Suasana kelas pelu diencanakan dan dibangun sedemikian upa dengan menggunakan model pembelajaan yang tepat aga siswa dapat mempeoleh kesempatan untuk beinteaksi satu sama lain sehingga pada giliannya dapat dipeoleh pestasi belaja yang optimal. Renang meupakan salah satu jenis olahaga yang digemai oleh bebagai lapisan masyaakat kaena olahaga enang dapat dilakukan oleh anak-anak dan oang dewasa baik itu laki-laki maupun peempuan. Olahaga enang mempunyai tujuan yang bemacammacam antaa lain untuk olahaga pendidikan, olahaga ekeasi, ehabilitasi, dan olahaga pestasi. Salah satu bagian dai peningkatan kualitas manusia adalah pembinaan dan pengembangan olahaga di mana kualitas olahaga yang diaahkan kepada kesehatan jasmani dan ohani seluuh masyaakat, seta ditunjukan pada pembentukan watak dan kepibadian, disiplin dan spotivitas yang tinggi. Salah satu jenis olahaga yang popule di masyaakat adalah enang. Renang meupakan salah satu cabang olahaga yang dapat diajakan pada anak-anak dan dewasa, bahkan bayi umu bebeapa bulan sudah dapat mulai diajakan enang/ umu biologis ( Kasiyo Dwijowinoto, 1995:1 ). Bedasakan obsevasi yang dilakukan peneliti pada siswa yang mengikuti pelajaan enang di SD A-Raudah Banda Lampung masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan geakan enang khususnya enang gaya dada, selain itu fakto utama ialah masih kuangnya unsu kondisi fisik siswa, melalui kekuatan pada otot lengan dan otot tungkai untuk geak tesebut. Bedasakan uaian di atas, peneliti mencoba menganalisis Hubungan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung. Identifikasi Masalah Bedasakan uaian lata belakang di atas, maka pemasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai beikut : 1. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengikuti matei pembelajaan khususnya matei enang gaya dada pada mata pelajaan Penjaskes. Kuangnya kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung 3. Belum diketahuinya hubungan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai tehadap geakan enang gaya dada. Batasan Masalah Aga penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada hubungan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung. Rumusan Masalah Bedasakan pembatasan masalah di atas, maka umusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah tedapat hubungan antaa kekuatan otot lengan dengan hasil

5 belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung?. Apakah tedapat hubungan antaa kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung? 3. Apakah tedapat hubungan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung? Tujuan Bedasakan Bedasakan pemasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: 1. Ada hubungan antaa kekuatan otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung.. Ada hubungan antaa kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung tahun pelajaan 01/ Apakah tedapat hubungan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung Manfaat Penelitian ini dihaapkan dapat bemanfaat bagi : 1. Bagi Siswa. Bagi Mahasiswa dan Guu Penjaskes 3. Bagi peneliti 4. Bagi Pogam Study Penjaskes Ruang Lingkup Penelitian. 1. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung.. Objek yang diteliti adalah hubungan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil enang gaya dada 3. Tempat penelitian SD A-Raudah dan kolam enang Meka Jaya Cente di Peum Banda Lampung II. TINJAUAN PUSTAKA Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani meupakan pembelajaan yang di desain untuk meningkatkan kebugaan jasmani, pengetahuan, pilaku hidup yang aktif dan sikap spotif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secaa teencana, betahap, dan bekelanjutan aga dapat meningkatkan sikap positif bagi dii sendii sebagai pelaku dan menghagai manfaat aktifitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat seseoang sehingga akan tebentuk jiwa spotif dan gaya hidup yang aktif ( Depdiknas, 004 : ). Keteampilan Motoik Keteampilan motoik (geak) adalah pealihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun bekali kali. Geak manusia adalah aktivitas jasmani yang dilakukan secaa sada untuk meningkatkan kebugaan jasmani dan keteampilan motoik, mengembangkan sikap dan peilaku aga bebentuk gaya hidup yang aktif (Depdiknas, 004:8). Dalam poses belaja keteampilan motoik tidak hanya peubahan yang besifat psikomotoik yang dicapai, tetapi juga besifat kognitif dan efektif. Sepeti yang diungkapkan oleh Schmidt yang dikutip oleh Lutan (1998:10), bahwa belaja motoik adalah sepeangkat poses yang betalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantakan keaah peubahan pemanen dalam peilaku teampil.

6 Koodinasi (coodination) Koodinasi adalah suatu kemampuan biomotoik yang sangat kompleks. Koodinasi eat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas (Bompa (1990). Menuut Thoha Cholik Mutohi dan Gusil (004:75) bahwa koodinasi adalah kemampuan untuk mempesatukan atau memisahkan dalam suatu tugas keja kompleks. Sedangkan Wahjoedi (001:61) mengemukakan bahwa koodinasi adalah kemampuan tubuh untuk melakukan geakan secaa cepat, cemat, dan efisien. Bedasakan pendapat bebeapa paka di atas maka dapat disimpulkan bahwa koodinasi adalah kemampuan tubuh seseoang untuk meangkai bebeapa unsu geak secaa tepat, cemat, dan efisien menjadi suatu geakan yang selaas sesuai dengan tujuannya. Kekuatan Hasono (1988: 176) menyatakan bahwa kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secaa keseluuhan. Sadoso Soemasadjuno (199: 0), menyatakan bahwa kekuatan otot adalah kemamapuan maksimal seseoang untuk mengangkat beban. Sedangkan menuut Len Kavitz (1997: 6), kekuatan otot adalah kemampuan untuk menggunakan tenaga maksimal atau mendekati maksimal untuk mengangkat beban. Bedasakan uaian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kekuatan otot adalah kemampuan sekelompok otot secaa maksimal atau mendekati maksimal untuk melakukan angkatan atau melawan beban. Otot Lengan Otot otot yang tedapat pada lengan yaitu dai bahu hingga pegelangan tangan di antaanya adalah sebagai beikut: 1) Tapezius, ) Clavicle, 3) Deltoideus,4) Ticeps, 5)Bachioadialis 6)Pectoalis majo, 7)Biceps shot head, 8)Biceps long head, 9)Bachialis, 10)Ponato Tees, 11)Lacetus fibosus, 1)Flexo Capi adialis, 13)Palmais Longus, 14)Flexo Capi ulnais, 15)Flexo digitoum sublimis, 16)Extenso capi ulnais, 17)Extenso etinaculum, 18)Tapezius, 19)Spine of scapula, 0)Deltoideus, 1Bachioadialis, )Extenso capi adialis longus, 3)Ticeps, 4)Extenso capi adialis bevis, 5)Extenso digitoum communis, 6)Extenso digiti quinti popius. Sistem keja otot tidak telepas dai adanya keja syaaf, khusunya otot angka meupakan sebuah alat yang menguasi geak aktif dan memelihaa tubuh. Seseoang yang begeak tejadi kaena adanya kontaksi otot. Otot Tungkai a. Otot Rangka Posisi Posteio b. Otot Rangka Posisi Anteio c. Musciulus Pada Ujung Kaki d. Flexible Sping Ach Renang Dalam belaja beenang akan behubungan dengan media ai, hal ini sangat bebeda dengan cabang-cabang olahaga lain, dimana medianya adalah tanah (lapangan) atau udaa disekitanya. Olahaga enang tahanan yang dihadapinya adalah ai, sedangkan cabang lain lai misalnya, tahanan (hambatan) yang dilawan adalah udaa (angin) maka tahanan

7 dalam enang lebih beat dibanding dengan lai. Peenang yang dapat mempekecil tahanan yang dihadapinya akan semakin cepat enangnya. Dalam olahaga enang untuk dapat meaih pestasi haus menguasai bebagai komponen, yaitu komponen fisik dan komponen teknik dan mental. Komponen fisik meliputi: kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kelentuan atau fleksibilitas. Sedangkan komponen teknik adalah: stat (mulai), gaya, tun (pembalikan), dan finish (penyelesaian). Dai komponen-komponen ini sangat bepean untuk menentukan menang atau kalahnya peenang dalam mengikuti (event) pelombaan (Kasiyo, 1995 : 48). Renang Gaya Dada (The Beast Stoke) Menuut Dadang Kunia (1987) yang dikutip oleh Soejoko (199 : 63) teknik enang gaya dada pada dasanya sebagai beikut: (1) Posisi tubuh: sikap tubuh hampi data atau steamline, () Geakan tungkai: menggunakan geakan yang disebut dengan istilah baling-baling (popelle), pegelangan kaki dan tungkai bagian bawah befungsi sebagai alat doong, (3) Penapasan: pengambilan napas dilakukan pada saat lengan melakukan geakan akhi sapuan ke dalam, (4) Geakan lengan: ketika kedua lengan luus ke depan geakan lengan membuka (sapuan lua), kemudian melakukan doongan atau sapuan dalam (pull) dimana siku beada pada sikap yang tinggi akan tetapi dibawah pemukaan ai. Setelah kedua lengan melakukan sapuan dalam segea membentuk sudut pada siku, melakukan sapuan lingkaan dengan patokan lengan beada dibawah dada dan dagu, selanjutnya meluncu lengan ke depan dengan bantuan bahu. Keangka Piki Bedasakan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan keangka piki sebagai beikut 1. Hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada. Hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada 3. Hubungan kekuatan otot lengan dan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada Hipotesis Hipotesis adalah alat yang sangat besa kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah kaena dapat menjadi penuntun keaah poses penelitian untuk menjelaskan pemasalahan yang haus dicai pemecahannya. Dalam penelitian ini hasil hipotesis adalah : 1. Tedapat hubungan yang signifikan antaa kekuatan otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung. Tedapat hubungan yang signifikan hubungan antaa kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung. 3. Tedapat hubungan yang signifikan antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada pada siswa kelas V SD A-Raudah Banda Lampung.

8 III. METODOLOGI PENELITIAN MetodePenelitian Jenis penelitian ini meupakan penelitian koelasional, Menuut Suhasimi ( 006 : 61 ) penelitian koelasinal betujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan apabila ada, sebeapa eat hubungan, seta beati atau tidaknya hubungan itu. Sedangkan menuut Ridwan ( 005 : 49 ) penelitian koelasional adalah penelitian yang betujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan dan sebeapa jauh hubungan antaa dua vaiabel atau lebih. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi menuut Sudjana (006: 6) adalah totalitas nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pun pengukuan, kuantitatif maupun kualitatif mengenai kaakteistik tetentu dai semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajai sifat-sifatnya. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (006: 71) bahwa populasi adalah keseluuhan subyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD AR-Raudah Banda Lampung. b. Sampel Adapun besanya sampel yang akan diteliti, Suhasimi Aikunto menjelaskan, untuk sekeda ance-ance maka apabila subjeknya kuang dai 100 maka lebih baik di ambil semua, sehingga penilitian ini disebut penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besa dapat di ambil antaa 10 15% atau 0 5%. maka dalam penelitian ini sample yang digunakan adalah total sampling atau populasi sampel yaitu seluuh siswa kelas V SD A-Raudah yang bejumlah 40 siswa Vaiabel Penelitian Menuut Suhasimi Aikunto (006) vaiabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik pehatian suatu penelitian. 1. Vaiabel bebas adalah yang nilainilainya tidak tegantung pada vaiabel lainnya yang beguna untuk meamalkan dan meneangkan nilai vaiabel yang simbolkan dengan (X). Adapun vaiabel bebas dalam penelitian ini adalah kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai.. Vaiabel teikat adalah vaiabel yang nilai-nilainnya begantung pada vaiabel lainnya dan meupakan vaiabel yang diteangkan nilai dan dilambangkan dengan (Y). Vaiabel teikatnya adalah hasil enang gaya dada. Desain Atau Pola Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil enang gaya dada. Desain penelitian dibuat aga peneliti mampu menjawab petanyaan penelitian dengan objektif, tepat dan sehemat mungkin. Instumen Penelitian Menuut Suhasimi Aikunto (006:11) Instumen Penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode Teknik Analisis Data Setelah data tekumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mengolah data dai hasil tes kekuatan otot lengan (X 1 ), kekuatan otot tungkai (X ) dan hasil belaja enang gaya dada (Y). Analisis data dimaksudkan untuk mengetahui jawaban akan petanyaan -

9 petanyaan dalam penelitian, teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis koelasi ganda (multiple coelation). IV. Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Deskipsi Data Deskipsi data adalah gambaan dai semua data yang dipeoleh dai hasil tes yang dilakukan. Responden yang diteliti adalah siswa kelas V SD A- Raudah sebanyak 40 siswa. Deskipsi data dimaksudkan untuk mempeoleh gambaan tentang penyebaan data meliputi nilai tetinggi, nilai teendah, nilai ata-ata, nilai simpangan baku, distibusi fekuensi dan diagam batang dai masing-masing vaiabel X dan Y. Analisis Data Setelah dilakukan analisis diatas, kemudian di uji dengan teknik analisis koelasi poduct moment untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis 1 a. Rumusan hipotesis 1 X XY XY n n X X - (40).(7166) - 0,733 - X 530 X n (40).(5849) Hasil koelasi antaa otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada didapat koefisien koelasi = 0,733 atinya ada hubungan yang positif antaa kekuatan otot lengan dengan hasil beenang gaya dada b. Mencai Besanya sumbangan (kontibusi) vaiabel X tehadap Y KP = x 100 % KP = (0,733) x 100 % KP = 53, 68 % Atinya vaiabel kekuatan otot lengan siswa membeikan kontibusi tehadap hasil belaja enang gaya dada sebesa 53,68 % dan sisanya 46,3 % ditentukan oleh vaiabel lainnya. c. Menguji Signifikansi dengan umus t hitung : t Dan untuk mengetahui apakah koefisien koelasi tesebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi yaitu: hitung 1 n 0, (0,733) 6,64 dk = n = 40 = 38 sehingga dipeoleh t tabel =,0. Tenyata t hitung > t tabel atau 6,64 >,0, maka Ho ditolak, atinya ada hubungan yang signifikan antaa kekuatan otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada. Hipotesis a. Rumusan hipotesis XY XY (40).( 1773) - 0,818 (40).(13461)- 530 (40).(117) (40).(5849) Hasil koelasi antaa otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada didapat koefisien koelasi = 0,818 atinya ada hubungan yang positif antaa kekuatan otot lengan dengan hasil beenang gaya dada b. Mencai besanya sumbangan (kontibusi) vaiabel X tehadap Y

10 KP = R 100 % KP = (0,818) x 100 % KP = 66,86 % Atinya vaiabel otot tungkai siswa membeikan kontibusi tehadap hasil belaja enang gaya dada sebesa 66,86 % dan sisanya 33,14 % ditentukan oleh vaiabel lainnya. c. Menguji Signifikansi dengan umus t hitung : t Dan untuk mengetahui apakah koefisien koelasi tesebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi yaitu: hitung 1 n 0, (0,818) 8,77 dk = n = 40 = 38 sehingga dipeoleh t tabel =,0. Tenyata t hitung > t tabel atau 8,77 >,0, maka Ho ditolak, atinya ada hubungan yang signifikan antaa kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada siswa. Hipotesis 3 a. Rumusan hipotesis 3: Maka dapat dihitung Koelasi ganda antaa X 1 dan X dengan Y : R X1XY X1Y R 0, 88 X 1 X Y R tabel = 0,31 XY 1 X1Y X1X XY X1X Jika hitung tabel, maka tolak Ho atinya ada hubungan yang signifikan dan ada hubungan yang positif antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan gaya dada. hasil belaja enang Mencai Koefisien Deteminasi KP = R 100 % = 0, = 77,77 % % Besanya koefisien koelasi = 0,88 menunjukkan bahwa kiteia koelasi antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai secaa simultan (besama-sama) tegolong memiliki hubungan yang sangat kuat dan membeikan sumbangan (kontibusi) sebesa 77,77 % tehadap dengan hasil belaja enang gaya Pembahasan Penelitian ini membahas tentang hubungan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada. siswa kelas V SD A-Raudah dengan jumlah populasi adalah 40. Dai hasil penelitian didapat bahwa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai secaa besama-sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belaja enang gaya dada. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan sebesa 0,733 dan kontibusi sebesa 53, 68 %. Sedangkan pada kekuatan otot tungkai memiliki hubungan sebesa 0,818 dan kontibusi sebesa 66,86 %. Kekuatan otot lengan memiliki kontibusi atau dukungan yang besa dai beban otot tubuh lain tehadap geak enang gaya dada. Hal ini menyatakan bahwa otot lengan bepean penting dalam hasil enang gaya dada. Maka pelu pehatian yang lebih mendalam lagi melalui adanya kontibusi yang besa yang dihasilkan oleh otot lengan, di samping itu tidak

11 menutup kemungkinan ada bebeapa dukungan otot lain tehadap hasil enang gaya dada. Hal tesebut dibuktikan dengan kontibusi yang lebih besa yang dihasilkan kekutan otot tungkai tehadap hasil enang gaya dada, bena dalam kenyataannya kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai sama-sama membeikan doongan atau kontibusi yang besa dalam hasil pada enang gaya dada, kekuatan otot lengan bepean dalam memecahkan esistensi dan doongan sedangkan kekutan otot tungkai bepean aktif dalam menguangi tahanan dan menambah doongan. Kekuatan meupakan pokok kondisi fisik utama, Naamun tidak telepas dai bebeapa unsu kondisi fisik yang lainnya sepeti daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, keseimbangan, koodinasi, dan sebagainya, akan tetapi faktofakto tesebut tetap haus dikombinasikan dengan fakto kekuatan aga dipeoleh hasil yang baik. Bedasakan uaian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya kontibusi yang sangat besa antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja ang gaya dada. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ada hubungan yang signifikan sebesa 0,733 antaa kekuatan otot lengan dengan hasil belaja enang gaya dada. Ada hubungan yang signifikan sebesa 0,818 antaa kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang 3. Ada hubungan yang signifikan sebesa 0,88 antaa kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai dengan hasil belaja enang gaya dada. Saan 1. Bagi paa peneliti lainnya, untuk dapat teus-meneus mempebaiki penelitian ini dalam sekup yang lebih luas, vaiabel yang lebih vaiatif, populasi dan sampel yang lebih luas untuk melakukan penelitian selanjutnya.. Bagi siswa kelas V SD A-Raudah aga giat belatih kondisi fisik yang beguna untuk meningkatkan kemampuan geak umun yang sangat mendukung dalam penguasaan keteampilan olahaga khususnya dalam olahaga enang. 3. Bagi Pogam Studi Penjaskes dihaapkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam pogam dan pembelajaan cabang olahaga enang sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam beenang. DAFTAR PUSTAKA 1. A. Hamidsyah Kepelatihan Dasa. Jakata : Depdikbud.. Aikunto, Suhasimi Posedu penelitian suatu pendekatan paktek. Jakata: PT. Rineka Cipta. 3. Bomba Theoy And Metodology Of Taining. Publishing Company, Dubugue, Lowa. 4. Depdiknas Pelatihan Kebugaan Tingkat Dasa. Jakata ; FKUI 5. Depdiknas Belaja Geak (makalah). Menpoa, Jakata 6. Gabbad, dkk Keteampilan Belaja Geak. Suabaya: Gii Suya. 7. Hasono Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam

12 Choaching. Jakata: Depdikbud, Dijen Dikti PLPTK 8. Ismail Umaella Renang dan Metodik. Jakata : Eka Sai. 9. Kasiyo Dwijowinoto, Djeman, Sugihato Penataan Pelatih Renang Guu Olahaga Se-Kodia Semaang. Semaang. 10. Kavitz, Len Science and Spot. Fabe & London. 11. Lutan Rusli dan Agung Suheman. (1998). Peencanaan Pembelajaan Penjaskes, Depdikbud, Jakata. 1. Magono, S Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakata 13. M. A. Kadi Pengukuan Jasmani. Jakata;CV Tambak Kunia. 14. Riduwan M. B. A Belaja Mudah Penelitian Untuk Guu, Kayawan,Dan Peneliti Pemula. Bandung ; Alfabetha. 15. Soemasadjuno, Sadoso Biomekanik (Buku Pegangan Kuliah). Suakata ; Sebelas Maet Univecity. 1. Syaifuddin Anatomi Fisiologi. EGC. Jakata. Thoha Cholik Mutohi Tes Dan Pengukuan. Jakata ; PT. Rajagafindo Pesada. 3. Ti Tunggal Setiawan Renang Dasa I. Semaang : UNNES 4. Unila, 008. Panduan Umum Univesitas Lampung. Banda Lampung: Univesitas Lampung. 5. Wahjoedi Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakata: PT. Rajagafindo Pesada. 6. Wilmoe Taining Fo Spot and physical Activitiy. Boston : Allyn and Bacon, Inc 7. Wijasantosa, Ratal Supevisi Pendidikan Olahaga. Jakata : UI-Pess 16. Sajoto, Muhamad Cicuit Taining. Suabaya: Gii Suya 17. Soejoko Hendomatono. 199, Olahaga Pilihan Renang. Jakata : Depdikbud 18. Suhano Hp Ilmu Kepelatihan Olahaga. Yogyakata: FPOK IKIP Yogyakata 19. Sudjana Metode Statistika. Bandung: Tasito. 0. Sumano Olahaga Pilihan II. Jakata : Depdikbud. Univesitas Tebuka

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang) KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI Email: mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH Email: chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP Kajian Moal dan Kewaganegaaan Nomo Volume Tahun 014, hal 454-468 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci