DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
|
|
- Verawati Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Ole : Tegu Herlambang Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, MSi Henra Corova, ST, MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetauan Alam Institut Teknologi Sepulu Nopember Surabaya 200 ABSTRAK Paa suatu sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang memegang peranan penting aala boiler. Steam rum Boiler merupakan sebua rum yang berfungsi untuk memisakan fluia antara fase gas an fase air. Keberaaannya alam sebua sistem boiler, memegang peranan yang sangat penting. Variabel yang ikenalikan alam steam rum boiler aala ketinggian air an temperatur uap. Paa steam rum boiler memiliki moel inamika yang nonlinier an memiliki banyak ketiakpastian (unertainties). Permasalaan umum yang sering iaapi sistem pengenali nonlinier aala munulnya gangguan tak pasti yang berasal ari alam maupun luar sistem serta parameter yang tiak konstan. Untuk memperbaiki performansi sistem, igunakan sala satu metoe yang ukup banyak menapat peratian yaitu Sliing Moe Control (SMC). Paa Tugas Akir ini, iranang suatu sistem pengenali engan menggunakan metoe stati an ynami SMC yang merupakan jenis metoe pengenali yang aa paa SMC. Yang iterapkan paa sistem Steam Drum Boiler untuk mengganti sistem pengenali. SMC merupakan sala satu metoe kontrol yang bersifat sangat robust, seingga mampu bekerja engan baik paa sistem yang mempunyai ketiakpastian moel atau parameter. Kata Kuni: Sliing Moe Control (SMC), steam rum boiler, ketinggian air, temperatur uap. Penauluan Di Negara kita, memprouksi listrik ilakukan ole bermaam-maam jenis instalasi pembangkit listrik yang rumit. Sala satunya aala PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). PLTU merupakan sala satu prousen pengasil listrik yang melayani kebutuan listrik seluru masyarakat yang iarapkan mampu bekerja seara optimal agar proses istribusi listrik tiak terambat. Untuk menunjang keberasilan tujuan tersebut tentu iperlukan komponenkomponen penukung atau peralatan yang selalu bekerja alam keaaan baik. Perubaan beban yang akan berpengaru paa frekuensi sistem apat menyebabkan pengenali paa sistem pembangkit mengatur kembali besaran-besaran masukan guna menapai titik keseimbangan yang baru sistem pembangkit listrik yang aa i PLTU [2]. Paa suatu sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang memegang peranan penting aala boiler. Steam rum boiler merupakan sebua tangki yang berfungsi untuk memisakan fluia antara fase gas an fase air. Keberaaannya alam sebua sistem boiler, memegang peranan yang sangat penting. Variabel yang ikenalikan alam steam rum boiler aala ketinggian air an temperatur uap. Pengukuran ketinggian air an
2 temperatur uap paa steam rum boiler aala al yang sangat penting untuk safety an efisiensi operasional ari boiler. Dapat ikatakan bawa steam rum boiler aala jantung ari sebua boiler. Disinila uap yang igunakan untuk memutar turbin pertama kali iasilkan [2]. Sala satu metoe yang apat ilakukan akir akir ini aala Sliing Moe Control (SMC). SMC memiliki beberapa keunggulan, yaitu sifatnya yang sangat robust, mampu bekerja engan baik paa sistem nonlinear yang memiliki ketiakpastian moel ataupun parameter. Seingga paa tugas akir ini, iranang esain pengenalian ketinggian air an temperatur uap paa steam rum boiler engan menggunakan jenis metoe pengenali yang aa paa SMC yaitu stati an ynami SMC. 2. Metoe Penelitian Metoe yang igunakan paa tugas akir alam menyelesaikan permasalaan aala :. kajian pustaka an Analisis permasalaan 2. Mengkaji moel matematika ketinggian air an temperatur uap paa steam rum boiler. 3. Peranangan esain pengenali SMC untuk sistem Steam Drum Boiler. 4. Simulasi menggunakan software Matlab 7 5. Analisis performansi sistem yang ikenalikan engan SMC 6. Penyimpulan asil analisis simulasi 3. Sistem Steam Drum Boiler Steam rum merupakan tempat untuk menampung air alam volume yang besar an memisakan antara uap an air setela pemanasan yang terjai i alam boiler. Paa pengenalian ketinggian air paa steam rum boiler ini, ketinggian air ipertaankan paa ketinggian NWL (normal water level) atau bisa juga isebut set point. Dan temperatur uap juga ipertaankan paa set point. Apabila terjai suatu gangguan paa sala satu variabel tersebut maka proses akan terganggu. Seingga moel matematika ari steam rum boiler ibentuk ole ua variabel yaitu ketinggian air an temperatur uap. Gambar 3. steam rum boiler Moel matematika ari gambar iatas aala [8] : A Fin Fout t (3.) T Q A Fin Tin T t C (3.2) imana Fout kw Dimana : F in : Flow air yang masuk (kg/jam) F out : Flow air yang keluar (kg/jam) T : Temperatur uap (K) T in : temperatur air yang masuk (K) Q : Flow uap (kg/jam) V : Volume air (m 3 ) A : Luas steam rum boiler (m 2 ) : Ketinggian Air (m) : Massa jenis air (kg/m 3 ) C p : kapasitas panas alam steam rum (J/kg K) w : ontrol valve flow air (m) k : koefisien ontrol valve (m 3/2 /jam) 4. Sistem Pengenali Seara umum, suatu sistem pengenalian apat igambarkan sebagai berikut: Gambar 4.. Diagram blok seerana ari sistem lup tertutup Paa Gambar 4. r aala referene point atau nilai yang iinginkan, gangguan bagi sistem, e sinyal p 2
3 error, u ontrol input, y keluaran sistem, C sistem pengenali, an P aala plant. 4. Sliing Moe Control (SMC) Panang suatu sistem inamis [0] : n x t f x, t b x, t. u t (4..) imana u ontrol input, merupakan vektor keaaan, f x, t an b x, t berupa fungsi terbatas, t gangguan eksternal. Jika x merupakan x yang iinginkan, maka traking error-nya apat inyatakan engan : e( t) x( t) x ( t) Fungsi Switing yaitu permukaan S ( x, t) i alam ruang keaaan R n, memenui persamaan [9] : n S( x, t) e (4..2) t Untuk stati sliing moe ontrol menggunakan n S( x, t) e seangkan untuk t ynami sliing moe ontrol menggunakan n S( x, t) e t Dengan λ berupa konstanta positif. Dimana fungsi switing ini igunakan untuk menentukan besarnya nilai u agar memenui konisi sliing. Permukaan sliing (sliing surfae) merupakan persamaan yang memenui: S( x, t) 0 (4..3) Besar nilai ontrol input paa SMC bergantung paa nilai S, seingga memenui pertiaksamaan yang isebut konisi sliing. Konisi tersebut itulis alam bentuk sebagai berikut : SS S (4..4) Untuk suatu η konstanta positif. Sliing moe berarti bawa sekali trayektori keaaan e menapai permukaan sliing, maka trayektori sistem akan bertaan i sana sambil melunur ke titik asal biang e e seara inepenen engan semua ketiakpastian. 5 Peranangan Pengenali Sliing Moe Control 5. Peranangan Pengenali Stati Sliing Moe Control 5.. Ranangan Sistem Pengenali ketinggian air paa Steam Drum Boiler Pemoelan matematika paa steam rum boiler yang mengau ari persamaan (3.) an (3.2) maka iperole : Fin A kw A T Fin Tin T A F in Q C k Misal a b2 an b A A FT in in a2 an A A C p p (5.) (5.2) Maka apat ituliskan : a bw (5.3) T a2 b2t Q (5.4) Traking error ari ketinggian air aala : =konstan Karena sistem berore maka ibentuk fungsi switing sebagai berikut : S t, Seangkan turunan ari S aala : S, t (5.5) Karena =konstan maka 0 Dengan mensubstitusikan persamaan (5.3) ke (5.5), menjai : S, t a b w (5.6) Selanjutnya itentukan nilai w ari persamaan (5.6) engan nilai S 0, a bw 0 3
4 Seingga iapat w aala a w (5.7) b Berasarkan ontrol law yang memenui konisi sliing aala : a w K sgn( S) (5.8) b Kemuian engan mensubstitusikan persamaan (5.8) ke (5.6), iperole : a S t a b K S, sgn( ) b (5.9) Nilai K paa persamaan (5.9) arus iranang agar memenui persamaan (4.4), iperole bawa nilai K aala : K max b (5.0) Untuk meminimalkan attering paa persamaan igunakan bounary layer engan S w w K sat ( ) (5.) w a S max sat( ) b b 5..2 Ranangan Sistem Pengenali Temperatur Uap paa Steam Drum Boiler Traking error ari temperatur uap aala : T T T T =konstan Karena sistem berore maka ibentuk fungsi switing sebagai berikut S T t T T, Seangkan turunan ari S aala: S T, t a2 b2t Q (5.2) Selanjutnya itentukan nilai Q ari persamaan (5.2) engan nilai S 0, a2 b2t Q 0 Seingga iapat Q aala a2 b2t Q (5.3) Berasarkan ontrol law yang memenui konisi sliing aala : a2 b2t Q K sgn( S) (5.4) Dengan mensubstitusikan persamaan (5.4) ke (5.2), iperole K sgn( S) S T, t (5.5) Nilai K paa persamaan (5.5) arus iranang agar memenui persamaan (4.4), iperole bawa nilai K aala K max (5.6) Untuk meminimalkan attering paa persamaan (5.5) igunakan bounary layer engan menguba fungsi signum (sgn) iuba menjai fungsi saturasi (sat) sebagai berikut : S Q Q K sat ( ) (5.7) Q a b T 2 2 max sat( S ) Gambar 5. Diagram Blok Sistem Steam Drum Boiler engan Pengenali stati SMC Setela stati SMC isimulasikan engan plant sistem steam rum boiler maka akan iasilkan grafik seperti paa gambar 5.2 an gambar
5 Gambar 5.2 Grafik Ketinggian Air engan stati SMC Dengan ara yang sama paa stati SMC maka iapatkan : a 2 a 2 a S w max a sat( ) b b engan K Dan a 2 a max a b a w b 2 Gambar 5.3 Grafik Temperatur Uap engan stati SMC Paa gambar 5.2 tampak bawa paa saat pemasukan awal, ketinggian air langsung naik sampai 2.95 m paa saat jam ke-0,7 kemuian stati SMC paa ketinggian air mengenalikan ontrol valve untuk seikit itutup maka air akan turun an menuju ke posisi ketinggian air yang iinginkan an stabil paa isekitar m. Paa gambar 5.3 terliat bawa pemasukan awal, temperatur uap langsung langsung naik menuju ke posisi yang iinginkan tetapi masi terjai error an terjai isekitar K 5.2 Peranangan Pengenali Dynami Sliing Moe Control 5.2. Ranangan Sistem Pengenali Ketinggian Air paa Steam Drum Boiler Paa peranangan system pengenali ini tiak jau bea engan ranangan system pengenali sebelumnya. Hanya paa Dynami Sliing Moe Control menaikkan satu ore menjai ore 2, seingga ibentuk fungsi switing sebagai berikut : S Ranangan Sistem Pengenali Temperatur Uap paa Steam Drum Boiler Paa peranangan system pengenali ini tiak jau bea engan ranangan system pengenali sebelumnya. Hanya paa Dynami Sliing Moe Control menaikkan satu ore menjai ore 2, seingga ibentuk fungsi switing sebagai berikut : S T T T Dengan ara yang sama paa stati SMC maka iapatkan : z a2 b2t z3 z4 Q z4 S Q z3 Q max sat( ) a2 b2t z3 z4 Q engan K max z z2 z3 z4 Q + z2 z3 z4 Q z4 an Q z3 Q Dengan z b2t Q z z2 a2 b2t ; 3 a2 b2t z4 b2t a2 b2t Setela ranangan sistem pengenali ynami SMC iperole, selanjutnya isimulasikan paa simulink Matlab. Sistem pengenali ini irangkai alam bentuk iagram blok paa system steam rum boiler yang berupa lup tertutup. Maka akan itampilkan simulasi ketinggian air an temperatur uap paa sistem steam rum boiler sebagai berikut : 5
6 Gambar 5.4 Diagram Blok Sistem Steam Drum Boiler engan Pengenali ynami SMC Paa gambar 5.4 terliat bawa alam iagram blok sistem steam rum boiler engan pengenali ynami SMC seperti paa gambar 5.4 an subsistem ynami SMC yang teriri ari ynami SMC ketinggian air an ynami SMC temperatur uap. Setela ynami SMC isimulasikan engan plant sistem steam rum boiler maka akan iasilkan grafik seperti paa gambar 5.5 an gambar 5.6. Paa gambar 5.5 tampak bawa engan ynami SMC, ketinggian air stabil isekitar 0,7622 m paa saat jam ke-2,5. Tejai oversoot ke atas i,09 m paa saat jam ke-0,4 an terjai oversoot kebawa i 0,55 m paa saat jam ke-,2. Paa 5.6 tampak bawa engan ynami SMC, temperatur uap stabil isekitar 786 K paa jam ke-0,2. Paa gambar 5.5 terliat bawa paa saat pemasukan awal ktinggian air langsung naik sampai.09 m kemuian ynami SMC paa paa ketinggian air mengenalikan ontrol valve untuk seikit menutup namun ketinggian air menurun sampai 0.55 m an ynami SMC mengenalikan kembali ontrol valve seingga ketinggian air stabil i posisi yang iinginkan isekitar m. Paa gambar 5.6 terliat bawa pemasukan awal, temperatur uap langsung langsung naik menuju ke posisi yang iinginkan isekitar 786 K. Dari asil stati SMC an ynami SMC maka perlu ioba engan gangguan untuk mengetaui kelebian an kekurangan ari stati SMC an ynami SMC 6. Simulasi an Analisis Hasil Ranangan Pengenali. Dari asil ranangan paa subbab 5. an 5.2, paa subbab ini akan ilakukan ua maam simulasi yaitu simulasi engan gangguan eksternal an simulasi engan gangguan iinternal. Gambar 5.5 Gambar 5.6 Grafik Ketinggian Air engan ynami SMC Grafik Temperatur Uap engan ynami SMC 6. Simulasi engan Gangguan Eksternal Simulasi ini ilakukan engan menambakan suatu sinyal yang ianggap sebagai gangguan yang berasal ari luar sistem. Dalam simulasi ini akan igunakan fungsi sinus. fungsi sinus sebagai representasi gangguan ontrol valve. Nilai awal yang igunakan aala flow air yang masuk F in =386,54, temperatur air yang masuk T in =796, kapsitas panas paa steam rum boiler C p =79,676 an koefisien ontrol valve k=. an posisi ketinggian air an temperatur uap yang iinginkan aala 0,7625 m an 786 K.. Uji engan gangguan berupa sinyal fungsi sinus Sinyal fungsi sinus sebagai representasi gangguan ontrol valve. Paa simulasi ini iberikan ua maam sinyal square, yaitu bernilai keil (Amplituo ) an bernilai besar (Amplituo 5). 6
7 Hasil yang iperole untuk gangguan eksternal berupa sinyal fungsi sinus keil aala terliat paa gambar 6. bawa engan SSMC, ketinggian air stabil isekitar 0,7635 m paa saat jam ke-3 namun masi terapat osilasi. Terjai oversoot keatas isekitar 2,95 m paa saat jam ke-0,8. Paa gambar 6.2 tampak bawa engan DSMC terliat bawa ketinggian air stabil isekitar 0,7646 m paa saat jam ke-2,5 an mengalami oversoot keatas isekitar,09 m paa saat jam ke-0,4 an oversoot kebawa isekitar 0,55 m paa saat jam ke-,2. Gambar 6.3 Grafik Temperatur Uap (stati SMC) engan Sinyal Sinus Keil Gambar 6. Grafik Ketinggian Air (stati SMC) engan Sinyal Sinus Keil Gambar 6.2 Grafik Ketinggian Air (ynami SMC) engan Sinyal Sinus Keil Gambar 6.4 Grafik Temperatur Uap (ynami SMC) engan Sinyal Sinus Keil Hasil yang iperole untuk gangguan eksternal berupa sinyal fungsi sinus besar aala tampak paa gambar 6.5 bawa engan stati SMC, ketinggian air stabil isekitar 0,7684 m paa saat jam ke-3 an mengalami oversoot keatas isekitar 2,95 m paa saat jam-0,7. Paa gambar 6.6 tampak bawa engan ynami SMC, ketinggian air stabil isekitar 0,7747 m paa saat jam ke-2,5 an masi aa seikit osilasi. Terjai oversoot keatas isekitar,085 m paa saat jam ke-0,4 an oversoot kebawa isekitar 0,54 meter paa saat jam ke-,2. Paa gambar 6.3 tampak bawa engan stati SMC, temperatur uap stabil isekitar 740 K paa saaat jam ke-9,9 an masi mengalami osilasi antara 700 K K. Paa gambar 6.4 tampak bawa engan ynami SMC, temperatur uap stabil isekitar 73,8 K paa saat jam ke-9 an masi aa seikit osilasi menurun. 7
8 Gambar 6.5 Grafik Ketinggian Air (stati SMC) engan Sinyal Sinus Besar Gambar 6.6 Grafik Ketinggian Air (ynami SMC) engan Sinyal Sinus Besar Paa gambar 6.7 bawa engan stati SMC, temperatur uap stabil isekitar 56,2 K paa saat jam ke-9,9 an mengalami osilasi antara 400 K K. Paa gambar 6.8 tampak bawa engan ynami SMC, temperatur uap stabil isekitar 823,5 K paa saat jam ke-9 an masi mengalami osilasi. Gambar 6.7 Grafik Temperatur Uap (stati SMC) engan Sinyal Sinus Besar Gambar 6.8 Grafik Temperatur Uap (ynami SMC) engan Sinyal Sinus Besar Paa sistem pengenali stati SMC tampak iberikan gangguan eksternal berupa sinyal square an fungsi sinus untuk pengenali ketinggian air sua bekerja engan baik karena masi stabil isekitar m paa saat jam ke-3 seingga itu menggambarkan bawa stati SMC paa sistem pengenali ketinggian air taan teraap gangguan eksternal seangkan ynami SMC paa sistem pengenali ketinggian air masi terapat osilasi ketika iberi gangguan eksternal. Paa sistem pengenali temperatur uap, ynami SMC sua bekerja engan baik karena masi stabil i posisi yang iinginkan seingga apa menggambarkan bawa ynami SMC paa sistem pengenali temperatur uap taan teraap gangguan eksternal seangkan stati SMC paa sistem pengenali temperatur uap masi terapat osilasi an membutukan waktu yang lama untuk stabil. 6.2 Simulasi engan Gangguan Internal Simulasi ini ilakukan engan menguba nilai parameter paa sistem steam rum boiler untuk menguji sensitifitas sistem teraap ketiakpastian ari alam sistem. Parameter yang iuba aala Flow air yang masuk, temperatur air yang masuk, kapasitas panas alam steam rum boiler, koefisien ontrol valve. Pengujian sistem pengenali ilakukan engan memperbesar parameter sesuai batasan yang iberikan.. Gangguan Internal engan Memperbesar Parameter Simulasi ini ilakukan engan memperbesar parameter ari nilai semula yaitu flow 8
9 air yang masuk Fin=400 ; temperatur air yang masuk Tin=800 ; kapasitas panas steam rum boiler Cp=00 ; koefisien ontrol valve k=. Seingga iperole asil pengujian seperti yang itunjukkan paa gambar 6.9, gambar 6.0, gambar 6., gambar 6.2. Paa gambar 6.9 tampak bawa engan stati SMC, ketinggian air stabil isekitar 0,7623 m paa saat jam ke-3 an mengalami oversoot keatas isekitar 2,98 m paa saat jam ke-0,7. Paa gambar 6.0 tampak bawa engan ynami SMC, ketinggian air stabil isekitar 0,768 m paa saat jam ke-2,5 an mengalami oversoot keatas isekitar,09 m paa saat jam- 0,4 an mengalami oversoot kebawa isekitar 0,55 m paa saat jam ke-,2. Gambar 6. Grafik Temperatur Uap (stati SMC) engan Parameter Diperbesar Gambar 6.2 Grafik Temperatur Uap (ynami SMC) engan Parameter Diperbesar Gambar 6.9 Grafik ketinggian air (stati SMC) engan parameter iperbesar Gambar 6.0 Grafik Ketinggian Air (ynami SMC) engan Parameter Diperbesar Paa gambar 6. tampak bawa engan stati SMC, temperatur uap stabil isekitar 800 K paa saat jam ke-0,5. Terliat paa gambar 6.2 bawa engan DSMC, temperatur uap stabil isekitar 82 K paa saat jam ke-0,2. Sistem pengenali stati SMC an ynami SMC sua taan teraap gangguan internal. Namun ynami SMC lebi baik karena menekati posisi yang iinginkan engan waktu relatif lebi singkat aripaa stati SMC. Seingga ynami SMC apat ikatakan lebi robust teraap gangguan baik gangguan eksternal maupun gangguan internal aripaa stati SMC. Namun alam esain ontoller w an Q ynami SMC tingkat kesulitannya lebi tinggi aripaa stati SMC tetapi performansi ynami SMC lebi baik aripaa stati SMC. 7. Kesimpulan an Saran 7. Kesimpulan Dari analisis an pembaasan yang tela ilakukan penerapan metoe Sliing Moe Control (SMC) paa pengenalian ketinggian air an temperatur uap paa steam rum boiler iperole kesimpulan bawa:. Ranangan sistem pengenali SMC apat iterapkan paa pengenalian ketinggian air 9
10 an temperatur uap paa steam rum boiler. Dengan membeakan pengenali SMC menjai ua yaitu : Stati Sliing Moe Control (SSMC) an Dynami Sliing Moe Control (DSMC). 2. Performansi sistem pengenalian ketinggian air an temperatur uap paa steam rum boiler engan Metoe stati SMC an ynami SMC mengasilkan : a. Dengan metoe stati SMC, ketinggian air sua stabil i posisi yang iinginkan tetapi waktunya lebi lama 0,5 jam aripaa ynami SMC. Dan engan stati SMC, temperatur uap lebi epat aripaa ynami DSMC an sua stabil namun masi belum seperti posisi yang iinginkan (masi terjai,27 %). Seangkan paa ynami SMC, ketinggian air sua stabil i posisi yang iinginkan. Untuk temperatur uap juga stabil i posisi yang iinginkan. b. Pengenali ynami SMC paa pengenalian ketinggian air an temperatur uap paa steam rum boiler lebi robust teraap gangguan eksternal baik bersifat keil maupun besar an teraap gangguan internal baik alam pengurangan maupun penambaan parameter ibaning stati SMC.Namun Pengenali stati SMC paa pengenalian temperatur uap paa steam rum boiler lebi robust teraap gangguan internal baik alam pengurangan maupun penambaan parameter ibaning ynami SMC. 3. Dari asil analisa simulasi apat isimpulkan bawa ynami SMC alam esain ontoller w an Q ynami SMC tingkat kesulitannya lebi tinggi aripaa stati SMC tetapi performansi ynami SMC lebi baik aripaa stati SMC Saran Saran yang iajukan ari Tugas Akir ini untuk penelitian selanjutnya aala: Penggunaan pengenali ynami SMC paa tugas akir ini sua ukup baik bila ibaningkan pengenali stati SMC, namun sebaiknya perlu ikaji lebi lanjut apabila ibaningkan engan metoe lain yang lebi baru seperti Fuzzy Logi Controller (FLC) maupun Fuzzy Sliing Moe Control (FSMC). 8. Daftar Pustaka [] Baskoro, Buyung, Peralatan Utama PLTU Boiler. <URL:ttp://buyungbaskoro.blogspot.om/20 09/06/pelaratan-utama-pltu-boiler.tml> [2] Herlambang, Tegu.200, Pemoelan Matematika an Analisis Sifat-Sifat Sistem Level Air an Temperatur paa Steam Drum Boiler i PLTU /2 PT PJB UP Gresik. Laporan Kerja Praktek, jurusan Matematika, ITS, Surabaya. [3] Morai, Hama.2009.Robust Control of an Inustrial Boiler System;a Comparison Between Two Approaes; Sliing Moe Control An H Tenique.Amirkabir University of Tenology,Teran,Iran. [4] Ogata, Katsuito, 984, Moern Control Engineering, Prentie Hall, USA. [5] Pakpaan, S.987.Kontrol Otomatik:Teori an Penerapan. Jakarta: Erlangga [6] Perruquetti, Wilfri an Barbot, Jean Pierre Sliing Moe Control in Engineering. New York: Marel Dekker, In [7] Priyanto, A Peranangan an Simulasi Sistem Kenali Posisi Magneti Levitation Ball engan Menggunakan Metoe Sliing Moe Control. Tugas Akir Jurusan Matematika, ITS, Surabaya. [8] Stepanopoulos, George, 984, Cemial Proess Control An Introution To Teory An Pratie, Prentie Hall International, Lonon. [9] Tien, Nguyen Tan Sliing Control. Applie Nonlinear Control. <URL:ttps:// etures/applie%20nonlinear%20ontrol/ C.7%20Sliing%20Control.pf> [0] Zu, F.Q.Q.M., Winfiel, A., an Meluis, C Fuzzy Sliing Moe Control for Disrete Nonlinear Sistems. Transations of Cina Automation Soiety, Vol. 22, No. 2 (Sum No. 86). 0
DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
Prosiing Seminar Nasional Penelitian, Peniikan an Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Mei 20 DESAIN PENGENDALIAN KEINGGIAN AIR DAN EMPERAUR UAP PADA SISEM SEAM DRUM BOILER DENGAN
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) OLEH : Teguh Herlambang (1206 100 046) DOSEN PEMBIMBING: Dr. Erna Apriliani,
Lebih terperinciDesain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve
Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TENI POMITS Vol, No, (0-6 Perancangan Sistem Pengenalian Flow Menggunakan Sliing Moe Control (SMC Dengan Neural Network Paa Backloaing Di Terminal BBM PT Pertamina Perak Surabaya Helmy Yunan Inaton,
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati
Lebih terperinciPENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni
PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,
Lebih terperinciBagian 3 Differensiasi
Bagian Differensiasi Bagian Differensiasi berisi materi tentang penerapan konsep limit untuk mengitung turunan an berbagai teknik ifferensial. Paa penerapan konsep limit, Ana akan iperkenalkan engan konsep
Lebih terperinciImplementasi Ensemble Kalman Filter (Enkf) Untuk Estimasi Ketinggian Air Dan Temperatur Uap Pada Steam Drum Boiler
Implementasi Ensemble Kalman Filter (Enkf) Untuk Estimasi Ketinggian Air Dan Temperatur Uap Pada Steam Drum Boiler Ahmad Nasrullah Jamaludin 1, Erna Apriliani 1, Hendra Cordova 2, Teguh Herlambang 3 1
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciMAKALAH TURUNAN. Disusun oleh: Agusman Bahri A1C Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.Pd
MAKALAH TURUNAN Disusun ole: Agusman Bari A1C214027 Dosen Pengampu: Dra. Irma Suryani, M.P PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati
DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati 1207 100 063 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Abstrak Kendaraan tanpa awak dalam bentuk robot mobil
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
PROSEDING DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Teguh Herlambang, Hendro Nurhadi Program Studi Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN PINTU AIR DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 13-22 DESAIN PENGENDALIAN PINTU AIR DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Moh. Fahmi Muzaki 1, Erna Apriliani 2, Sri Suprapti H 3 1,2,3
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER
Sujito, Implementasi Kenali PID alam Meningkatkan Kinerja Power System Stabilizer IMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER SUJITO Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciANALISIS DAN SIMULASI PENGENDALI ROBOT POLAR DERAJAT KEBEBASAN DUA MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC)
ANALISIS DAN SIMULASI PENGENDALI ROBOT POLAR DERAJAT KEBEBASAN DUA MENGGUNAKAN SLIDING MODE CONTROL (SMC) Pembimbing : Subchan, M.Sc. Ph.D. Drs. Kamiran, M.Si. NASHRUL MILLAH-0800707 Jurusan Matematika
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciDesain Pengendalian Robot Beroda Dua dengan Pendulum Terbalik menggunakan Pengendali Modus Luncur
Desain Pengendalian Robot Beroda Dua dengan Pendulum Terbalik menggunakan Pengendali Modus Luncur Adi Yuditia N.P a, Subchan, Ph.D b, Sunarsini, S.Si, M.Si c a Jurusan Matematika, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciMursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *
Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni
Lebih terperinciANALISA RESPON PENGENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER
Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : 355 0457 6 ANALISA RESPON PENENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENENDALIAN EMPERAUR HEA EXCHANER Djulil Amri *, Bhakti Yuho Suprapto Jurusan eknik Elektro Universitas
Lebih terperinciANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT
ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Chintari Nurul Hananti 1 Khozin Mu tamar 2 12 Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an
Lebih terperinciFUZZY SLIDING MODE CONTROL DALAM PERANCANGAN KONTROLER PADA SISTEM SUSPENSI OTOMOTIF
Seminar Nasional Matematika 4 Intstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Indonesia, 13 Desember 2008 FUZZY SLIDING MODE CONTROL DALAM PERANCANGAN KONTROLER PADA SISTEM SUSPENSI OTOMOTIF 1 Mardlijah,
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciJUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===
TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi
Lebih terperinciPengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215 2337-352 (231-928X Print A-25 Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa Singgi Tawin Muammad, Erna Apriliani,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. Seminar Oleh : Wahid Abdurrahman 2409 105 006 Pembimbing : Hendra Cordova
Lebih terperinciKontrol Tracking Fuzzy Menggunakan Model Following untuk Sistem Pendulum Kereta
JURNAL TENI ITS Vol. 5, No., (6) ISSN: 7-59 (-97 Print) A ontrol Traking Fuzzy Menggunakan Model Following untuk Sistem Pendulum ereta Jimmy Hennyta Satya Putra, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Gambaran Umum Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan metode serta langkah-langkah yang jelas dan sistematis untuk memperoleh suatu hasil penelitian
Lebih terperinciDESAIN KONTROL POSISI PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL (FSMC)
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 6, No. 1, May 2009, 35 50 DESAIN KONTROL POSISI PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL (FSMC) Mardlijah 1, Wawan Ismanto 2, I
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA. Perencanaan yang diambil adalah perencanaan untuk instalasi pompa pada
BAB III PERENCANAAN INSTALASI POMPA 3.1. Perencanaan Intalai Pompa Perencanaan yang iambil aala perencanaan untuk intalai pompa paa Saring Putar. Data-ata awal aala ebagai berikut : Fluia : Sea Water Kapaita
Lebih terperinciSUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS
SEMIRATA MIPAnet 27 24-26 Agustus 27 UNSRAT, Manao PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS TONAAS KABUL WANGKOK YOHANIS MARENTEK Universitas Universal Batam, tonaasmarentek@gmail.com,
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinci(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni
Diktat Klia TK Matematika BAB TURUNAN Graien Garis Singgng Tinja seba krva = f() seperti iperliatkan paa Gambar Garis ang melali titik P(, f( )) an Q( +, f( + )) isebt tali bsr Graien tali bsr tersebt
Lebih terperinciANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK
ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK Oleh : Patriandari 2206 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier
Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS
KNM XVI 3-6 Juli 01 UNPAD, Jatinangor ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA DARI POPULASI PENDERITA DIABETES MELLITUS NANIK LISTIANA 1, WIDOWATI, KARTONO 3 1,,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI DIRECT TORQUE FUZZY CONTROL (DTFC) UNTUK PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS MOTOR (PMSM) SEBAGAI PENGGERAK RODA KENDARAAN LISTRIK
PERANCANGAN DAN SIMULASI DIRECT TORQUE FUZZY CONTROL (DTFC) UNTUK PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS MOTOR (PMSM) SEBAGAI PENGGERAK RODA KENDARAAN LISTRIK Shinta Dwi Amelia 2281636 Jurusan Teknik Elektro FTI,
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati Rian Apriansyah,
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciSIMULASI PENGENDALIAN TEGANGAN ALTERNATOR PADA SISTEM PENGISIAN BATERAI MENGGUNAKAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL (FSMC)
SIMULASI PENGENDALIAN EGANGAN ALERNAOR PADA SISEM PENGISIAN BAERAI MENGGUNAKAN MEODE FUZZY SLIDING MODE CONROL (FSMC) Oleh : Sigit Prayitno 1206 100 719 Dosen Pembimbing : Drs. I Gst Ngr Rai Usadha, M.Si
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.
STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. GRESIK Disusun oleh : Iik Ordiani 2411.105.025 Pembimbing : Imam Abadi,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC
BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama
Lebih terperinciKENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang
KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL Dita Anies Munawwaroh Sutrisno Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl Prof H Soearto SH Tembalang Semarang itaaniesm@gmailcom
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT
SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT Junik Rahayu, Usman Pagalay, an 3 Ari Kusumastuti,,3 Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: rahayujunik@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinciBAB 6 DATUM DAN ARAS PASANG SURUT
Pengenalan BAB 6 DATUM DAN AAS PASANG SUUT Datum i mana kealaman irujuk iefinisikan ole pengukuran an analisis pasang surut. Ole itu, seseorang juruukur irografi perlu mengetaui keuukan relatif ataupun
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORITIS
BAB URAIAN EORIIS Paa bab ini akan ibaas enang masala opimisasi berpembaas persamaan. Sebelum membaas masala opimisasi berpembaas persamaan maka erlebi aulu iberikan pengerian an sia-sia eksrim ari suau
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak
PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. ESTIMASI POSISI MAGNETIC LEVITATION BALL MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER (EnKF) Oleh: ARIEF RACHMAN
TUGAS AKHIR ESTIMASI POSISI MAGNETIC LEVITATION BALL MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER (EnKF) Oleh: ARIEF RACHMAN 1206 100 710 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciDesain Dan Simulasi Pengontrolan Daya Aktif Dan Reaktif Inverter 3 Fasa Menggunakan PQ Controller Pada Sistem Pembangkit Tersebar Multiple
JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Desain Dan Simulasi engontrolan Daya Aktif Dan Reaktif Inverter 3 Fasa Menggunakan Q Controller aa Sistem embangkit Tersebar Multiple roton Exchange Membrane
Lebih terperinciPERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16
PERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16 Rega Sakti Ruzianto *), Bui Setiyono, an Sumari Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciIX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS
IX. TEGANGAN PADA BEJANA DINDING TIPIS 9.1. Pengertian Bejana Tekan Bejana tekan (essure vessels) merupakan struktur tertutup ang mengandung gas atau airan ang ditekan. Beberapa bentukna seperti silinder,
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Lereng
Analisis Stabilitas Lereng Lereng Slope Stability Dr.Eng.. Agus Setyo Muntohar, S.T.,M.Eng.Sc. Faktor Keamanan (Factor of Safety) Faktor aman (FS): nilai baning antara gaya yang menahan an gaya yang menggerakkan.
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan
Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENGUAT OPERASIONAL
ELEKTONIK NLOG Pertemuan KKTEISTIK PENGUT OPESIONL Penguat perasinal (p-amp mrpk suatu penguat perlehan tinggi ikpellangsung engan umpan-balik yang itambahkan utk mengenalikan karakteristik tanggapan keseluruhan.
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA
ARIKE PENEIIAN DOSEN MUDA OPIMISASI MUI UJUAN DENGAN PEA KENDAI MUU BUAAN Oleh :. ARRIVA RINCE PURI, S.Si, M. ZUAKMA, M.Si Dibiayai oleh embaga Penelitian Universitas Analas Sesuai engan Surat Peranian
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN (MODEL IEEE 9 BUS 3 MESIN)
No. ol. Thn. X November 8 SSN: 854-847 STUD KSTABLAN TANSNT SSTM TNAGA LSTK MULTMSN (MODL 9 BUS MSN) Heru Dibyo Laksono Jurusan Teknik lektro, Universitas Analas Paang, Kampus Limau Manis Paang, Sumatera
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinciTURBIN UAP. Penggunaan:
Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA
Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an
Lebih terperinciMetode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial
Prosiing Statistika ISSN 46-6456 Metoe Nonparametrik untuk Menaksir Koeisien Korelasi Parsial 1 Silmi Kaah, Anneke Iswani Ahma, 3 Lisnur Wachiah 1,,3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Banung,
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH
Jurnal Matematika UNND Vol. 5 No. 4 Hal. 54 61 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIP UNND PENENTUN SOLUSI SOLITON PD PERSMN KDV DENGN MENGGUNKN METODE TNH SILVI ROSIT, MHDHIVN SYFWN, DMI NZR Program
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL USTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. GRESIK Iik Ordiani dan
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle
PROCEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR JUI 013 1 Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle Suci Endah Sholihah, Mochammad Rameli, dan Rusdhianto
Lebih terperinciSUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH
SUATU FORMULASI HAMILTON BAGI GERAK GELOMBANG INTERFACIAL YANG MERAMBAT DALAM DUA ARAH JAHARUDDIN Departemen Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor Jl. Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab berikut ini akan dijabarkan mengenai latar belakang, permasalahan, pendekatan masalah yang diambil, tujuan dan manfaat yang akan dicapai,beserta sistematika laporan dari penelitian
Lebih terperinci