Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh

MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 16 April Pekan Ke-4, 2005 Nomor Soal:

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode

ALGORITMA PENYELESAIAN PERSAMAAN DINAMIKA LIQUID CRYSTAL ELASTOMER

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV Solusi Numerik

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

Materi. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL

CATATAN KULIAH RISET OPERASIONAL

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

BAB 2 TEORI PENUNJANG

TUGAS I RANCANGAN PERCOBAAN BAB I

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR

PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

OSN 2014 Matematika SMA/MA

GENERALISASI METODE TALI BUSUR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TAK LINEAR SUNARSIH

Soal-Jawab Fisika OSN x dan = min. Abaikan gesekan udara. v R Tentukan: a) besar kelajuan pelemparan v sebagai fungsi h. b) besar h maks.

Neural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu:

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI BAGIAN PERTAMA

Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untuk Mencari Akar-akar Suatu Persamaan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

( ) terdapat sedemikian sehingga

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

PENERAPAN PROGRAM DINAMIS UNTUK MENGHITUNG ANGKA FIBONACCI DAN KOEFISIEN BINOMIAL

BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya

ESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR)

BAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

KENNETH CHRISTIAN NATHANAEL

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network

BAB V ALGORITMA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

ALGORITMA GENETKA PADA MULTI DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP)

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain

PERTEMUAN 02 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING

Pencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan

STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT

Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak

KENDALI LOGIKA FUZZY DENGAN METODA DEFUZZIFIKASI CENTER OF AREA DAN MEAN OF MAXIMA. Thiang, Resmana, Wahyudi

BAB ELASTISITAS. Pertambahan panjang pegas

Penggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler

APLIKASI ALGORITMA CONJUGATE GRADIENT PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK. Tesis

Kegiatan Belajar 4. Fungsi Trigonometri

BAB II LANDASAN TEORI

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

Usulan Level Faktor Variasi Bahan untuk Mencapai Kuat Tekan Beton 50 Mpa dengan Metode Perancangan Eksperimen *

BAB III METODE SCHNABEL

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf

Agar Xn berperilaku acak yang dapat dipertanggungjawabkan :

APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID

PROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

Metode Penggerombolan Berhirarki

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI

PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.

Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman

UJI BARTLETT. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung. Scheffe Multiple Contrast Procedure

3. Sebaran Peluang Diskrit

IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD

tidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama

KORELASI ANTARA DUA KELOMPOK VARIABEL KUANTITATIF DALAM ANALISIS KANONIK

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT

SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)

pada Permasalahan Traveling Salesman Problem

ISSN: TEKNOMATIKA Vol.1, No.2, JANUARI

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

Tanggapan Waktu Alih Orde Tinggi

Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

Transkripsi:

Optimasi Non-inier Metode Numeris

Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran titi-titi optimal yang telah ditemuan Pada metode numeris langah hitungan yang dilauan justru ebalian dari metode analitis, Pada metode ini leta titi optimum ditentuan dengan menyelidii nilai fungsinya, Titi yang mempunyai nilai fungsi terbesar atau terecil dibandingan dengan nilai fungsi pada titi-titi yang lain itulah titi optimumnya, Jadi leta titi optimum dihitung terahir.

Pendahuluan Dalam bab ini aan dibahas metode numeris dalam optimasi satu variabel tanpa endala, yang secara garis besar dibagi sebagai beriut:. Teni eliminasi a. Pencarian bebas a Dengan langah tetap b Dengan percepatan langah b. Pencarian lengap c. Pencarian diotomi d. Pencarian Fibonacci e. Pencarian Emas. Teni pendeatan Newton uadrati

Pendahuluan 3 Metode numeris yang aan dibahas disini hanya berlau untu suatu fungsi unimodal. Fungsi unimodal yaitu suatu fungsi yang hanya mempunyai satu punca maimum atau satu lembah minimum. Jia ternyata fungsi tujuan yang aan dioptimasian bersifat multimodal berpunca banya pada interval yang menjadi perhatian, maa interval tersebut harus dibagi menjadi interval-interval yang lebih ecil sedemiian rupa sehingga pada interval-interval ecil tersebut fungsi tujuan bersifat unimodal.

Teni Eliminasi pencarian bebas Dengan langah tetap Pendeatan paling dasar dari permasalahan optimasi adalah penggunaan langah tetap berangat dari titi tebaan pertama dan bergera earah yang diehendai. Diandaian permasalahan yang dihadapi adalah minimisasi suatu fungsi tujuan, maa teni ini dapat dijabaran sebagai beriut:. Mulai dengan tebaan titi pertama, misalan.. Hitung f = f. 3. Pilih sebuah uuran langah misalan s, hitung = + s. 4. Hitung f = f. 5. Jia f < f, maa pencarian dapat diterusan earah ini sepanjang titi-titi 3, 4, dengan melauan tes pada setiap dua titi yang terahir. Cara ini ditempuh terus sampai dicapai suatu eadaan dimana i = + i s memperlihatan enaian pada nilai fungsinya. 6. Pencarian dihentian pada i, dan i atau i dapat dianggap sebagai titi optimum. 7. Jia f > f, pencarian harus dilauan earah yang berlawanan yaitu sepanjang titi-titi, 3, dengan j = j s. 8. Jia f = f, maa titi optimum terleta diantara titi-titi dan. 9. Jia ternyata f dan f mempunyai nilai lebih besar dari f, maa titi optimum terleta diantara titi-titi dan.

Teni Eliminasi pencarian bebas Contoh: Cari maimum dari fungsi beriut ini menggunaan metode pencarian bebas dengan = - dan s =,4!!! f 3 untu untu

Teni Eliminasi pencarian bebas 3 Dengan Percepatan angah Walaupun pencarian dengan langah tetap sangat sederhana dan mudah, tetapi sangat tida efisien. Salah satu cara untu mempercepat proses pencarian titi optimum tersebut adalah dengan memperbesar langah pencarian sampai titi optimum terurung. Salah satunya adalah dengan mengurangi besar langah pada saat titi optimum sudah terurung dalam i, i. Dengan mulai lagi hitungan dari titi i atau i- prosedur di atas dapat diulangi lagi dengan langah pencarian diperecil sampai dicapai pengurungan titi optimum dalam suatu interval yang cuup ecil sesuai dengan ebutuhan.

Teni Eliminasi pencarian bebas 4 Dengan Percepatan angah Prosedur pencarian titi optimum dengan teni ini dijelasan dalam bagan alir dalam Gambar beriut:

Teni Eliminasi pencarian bebas 5 Contoh: Carilah nilai masimum dari f =,5 dengan nilai awal =, dan langah awal =,5

Pencarian engap Teni ini dapat digunaan jia telah dietahui bahwa interval dimana terdapat titi optimum telah tertentu. Misal s dan f berurutan menunjuan titi-titi awal dan ahir dari interval yang menjadi perhatian ita. Misal suatu fungsi didefinisian dalam interval s, f dan dievaluasi pada delapan titi-titi hitungan dan 8. Andaian nilai fungsi yang ditinjau berbentu urva seperti disajian dalam Gambar disamping maa titi optimum aan terleta diantara titi 5 dan 7. Jadi interval 5, 7 dianggap sebagai interval pencarian yang baru.

Pencarian engap Secara umum, jia fungsi tujuan dievaluasi pada n titi berjara sama didalam interval pencarian mula-mula = f s, dan jia ternyata bahwa titi optimum berada pada titi j, maa interval terahir adalah n j j n Cari maimum dari fungsi f =.5 dalam interval.,. dengan n = 9.

Pencarian Diotomi Pada prinsipnya adalah merupaan teni pencarian bertahap dimana pencarian yang beriutnya dipengaruhi secara langsung oleh pencarian sebelumnya. Pada pencarian diotomi, dua penyelidian dilauan pada daerah dideat titi tengah m dari interval pencarian s, f. Berdasaran nilai relatif dari fungsi tujuan pada dua titi di sebelah iri dan anan yang berjara δ / dari titi tengah, maa penentuan interval pencarian beriutnya dilauan.

Pencarian Diotomi Interval pencarian yang baru mempunyai lebar interval sebesar / + δ /. Interval-interval yang baru dicari dengan cara yang sama seperti di atas sehingga didapat hubungan antara lebar interval pencarian dengan jumlah pencarian interval yang telah dilasanaan yang disajian di bawah ini. i 4 6 4 ebar Interval Jumlah Pencarian i n n n

Pencarian Diotomi 3 Contoh: Cari maimum dari fungsi f =.5 dalam interval.,. dengan n = 6 dan δ =..

Pencarian Fibonacci Pencarian Fibonacci dapat dipaai untu mencari maimum dari sebuah fungsi satu variabel, bahan untu fungsi yang tida ontinu. Teni ini, seperti teni eliminasi yang lainnya mempunyai ciri has sebagai beriut: Interval permulaan dimana terleta titi optimum harus dietahui terlebih dahulu. Fungsi tujuan yang dioptimasian harus fungsi unimodal pada interval pencarian. 3 eta yang tepat dari titi optimum tida dapat ditentuan. Hanya interval pencariannya saja yang dapat dietahui. Interval pencarian dapat diperecil sesuai dengan etelitian yang diehendai. 4 Jumlah nilai fungsi tujuan yang harus dievaluasi dalam pencarian atau jumlah subinterval pencarian harus ditentuan sebelumnya.

Pencarian Fibonacci Pada teni Fibonacci ini digunaan sebuah deret yang dinamaan deret Fibonacci F n yang mempunyai ciri sebagai beriut: F F n F F n F n, n,3,4, yang menghasilan deret:,,, 3, 5, 8, 3,, 34, 55, 89,

Pencarian Fibonacci 3 Dimisalan interval pencarian mulamula adalah = b a, sedangan n adalah jumlah pencarian yang harus dilasanaan. Didefinisian: dan dicari dua titi dan yang diletaan masing-masing pada jara * pada edua tepi interval. Sehingga * F F n n * * F F a b a n n

Pencarian Fibonacci 4 Dengan menggunaan sifat fungsi unimodal, maa dapat ditentuan interval yang mana yang mengandung titi optimum. Pada Gambar di atas, interval yang mengandung titi optimum menjadi, b. Besarnya interval ini adalah F * n n n F n F n Fn angah selanjutnya adalah mengulangi prosedur di atas dengan nilai n yang baru yang dihitung sebagai n = n. Demiian prosedur ini diulang sampai dengan n =. F F

Pencarian Emas Teni eliminasi dengan pencarian memaai Rasio Emas sangat serupa dengan teni Fibonacci. Dalam teni ini rasio penyempitan interval mengiuti Rasio Emas. Rasio Emas sendiri merupaan penemuan orangyunani uno. Rasio ini dianggap memberian bentu bangunan yang paling menyenangan. Rasio Emas didefinisian sebagai: d b d d b pers.a dengan d dan b secara berturut-turut merupaan sisi pende dan sisi panjang dari suatu persegi panjang

Pencarian Emas Jia suatu garis dibagi dengan Rasio Emas menjadi dua bagian tida sama besar, maa nilai perbandingan antara bagian yang besar dibanding panjang eseluruhan sama dengan perbandingan bagian yang ecil dibanding bagian yang besar. Dari persamaan A diperoleh: 5.68339 Rasio ini menghasilan suatu algoritma eliminasi interval yang sangat efisien.

Pencarian Emas 3 Pada Gambar disamping nilai * dicari dengan rumus: * dan.68339.38 Interval a, b dibagi menurut geometri Rasio Emas sehingga didapat:.68 * * pers. pers.

Pencarian Emas 4 Dari aturan di atas diperoleh: Nilai di atas adalah istimewa arena merupaan /γ Ini berarti bahwa otomatis merupaan * bagi iterasi selanjutnya. Sehingga untu iterasi selanjutnya nilai * dapat dihitung sebagai jara antara dan. 3 3 * *

Pencarian Emas 5 Algoritma Rasio Emas untu permasalahan maimisasi f: angah : Misalan a dan b adalah titi tepi interval pencarian mula-mula. Hitung Set a b b a,68339 a

Pencarian Emas 6 angah : dan dan maa, Jia a b a a f f dan dan maa, Jia b b b a f f

Pencarian Emas 7 angah 3: Berhenti jia b -a < ε cuup ecil sesuai dengan etelitian yang diehendai, titi optimum * diambil sama dengan titi-titi a, b,,, yang memberian nilai f maimum. Jia b -a ε, set = + dan lauan langah. Contoh: Cari maimum dari fungsi f = 7 / 8 dalam interval.,. dengan ε =..

X=/o-d/=/--./=.5-.5=.4995 X=/o+d/=.5+.5=.55 F= F= Jia f<f interval baru yg dipilih adalah =.4995 dan f=. X3=+{/-d/}=/-.4995-./=+.4975= X4=+{/+d/}=/-.4995+./=+.55= F3= F4= Jia f3<f4 interval baru [3,f] Jia f4<f3 interval baru [,4]