Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan
|
|
- Djaja Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke Penentuan Kondutivitas Termal ogam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan Dwi Astuti Universitas Indraprasta PGRI Jl.Raya Tengah No.80, Gedong, Pasar Rebo, Jaarta Timur am_nien@yahoo.co.id Abstra Penelitian ini bertujuan untu menentuan ondutivitas termal logam tembaga, uningan, dan besi dengan metode gandengan. Kondutivitas termal bahan merupaan uuran emampuan suatu bahan untu menghantaran panas. Pada materi ini mahasiswa diharapan lebih interatif arena berhubungan dengan ehidupan sehari-hari. Jia pembelajaran yang disampaian diiringi dengan esperimen maa aan lebih memudahan memahami materi ondutivitas termal. Metode gandengan ini merupaan salah satu metode yang baru yang dapat dilauan dengan cara mendeatan dua buah logam untu dipanasi. Alat ini terdiri dari slide regulator mer TDG, amperemeter mer SP-20D, termoopel, penerjemah termoopel, dan janga sorong. Bahan yang digunaan dalam peneitian ada tiga macam logam yaitu logam tembaga, uningan, dan besi. Penentuan ondutivitas termal bahan ini dilauan dengan logam yang telah dililiti elemen pemanas (nielin) yang dipanasan. Kemudian divariasi nilai tegangan listri (V) antara 5 V-25 V. Diuur arus listri (i) dan diuur perbedaan suhu (ΔT ) pada ujung-ujung logam. Selanjutnya dari data Vi terhadap ΔT ini dilauan dengan regresi linier. Nilai ondutivitas termal diperoleh = (3,5 0,) 0 2 Wm - K - untu tembaga; = (,0 0,) 0 2 Wm - K - untu uningan; dan = (0,8 0,0) 0 2 Wm - K - untu besi. Kata unci : ondutivitas termal, metode gandengan, tembaga, uningan, besi.. Pendahuluan Apabila di dalam suatu sistem terdapat perbedaan suhu, maa aan terjadi perpindahan energi. Proses perpindahan energi itu disebut dengan perpindahan panas. Perpindahan panas adalah ilmu yang menjelasan perpindahan energi yang terjadi arena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material (Suparno, 2009). Ilmu pengetahuan yang membahas tentang hubungan antara panas dan bentu-bentu energi disebut termodinamia (Young, 2002). Proses perpindahan panas aan mengalir dari daerah yang suhunya lebih rendah menuju daerah yang suhunya lebih tinggi. Pernyataan tersebut dienal sebagai huum edua termodinamia (Kreith, 997). Secara singat panas dapat dipindahan melalui tiga cara yaitu ondusi, onvesi dan radiasi. Kondusi merupaan proses panas yang mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi e daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam suatu medium (padat, cair, atau gas) atau antara mediummedium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung. Sedangan onvesi merupaan perpindahan panas yang terjadi arena adanya aliran. Materi termodinamia dipelajari pada pada tingat mahasiswa Pendidian Fisia S di semester tiga. Pada materi ini mahasiswa diharapan lebih interatif arena berhubungan dengan ehidupan sehari-hari. Jia pembelajaran yang disampaian diiringi dengan esperimen maa aan lebih memudahan memahami materi ondutivitas termal. Dalam berbagai buu sudah ditulisan besarnya nilai ondutivitas termal dari berbagai bahan, tetapi sebagian besar mahasiswa tida mengetahui dari mana nilai ondutivitas bahan itu bisa diperoleh. Alangah bainya jia dalam pembelajaran mahasiswa langsung dibawa edalam enyataannya atau beresperimen agar lebih memudahan dalam memahami materi yang diajaran. Menurut Putra (203), metode esperimen dapat diartian sebagai cara belajar mengajar yang melibatan mahasiswa dengan mengalami serta membutian sendiri proses dan hasil percobaan. Terait dengan bahan logam, Mainil (202) telah melauan penelitian tentang aji esperimental alat uji ondutivitas termal uningan. Dalam penelitiannya pada bahan dasar (stainless steel), distribusi temperatur melihat elinierannya. Hasil penelitiannya menunjuan ralat relatif ondutivitas termal uningan sebesar 49 % dari nilai referensi. Penentuan ondutivitas termal yang dilauan pada esperimen di atas diperoleh ralat yang cuup
2 Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke besar sehingga harus ada inovasi baru dalam esperimen untu menentuan ondutivitas termal dengan menghasilan nilai yang mendeati referensi atau ralat ecil. Dalam penentuan ondutivitas termal biasanya dibutuhan alat yang cuup besar dan tida bisa dibawa emana-mana sehingga urang efetif jia alat dibawa dalam egiatan pembelajaran. Oleh arena itu, dibutuhan alat yang lebih sederhana, mudah dirangai dan dijalanan oleh mahasiswa. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendesain rancang bangun alat esperimen dan menentuan nilai ondutivitas termal logam tembaga, uningan, dan besi dengan metode gandengan. 2. Pembahasan Bagian ini dapat dibagi dalam beberapa sub poo pembahasan sesuai dengan ebutuhan tulisan. Tida ada batasan yang bau mengenai jumlah pemerincian sub poo bahasannya; tetapi setidanya mengandung: metode, hasil, dan disusi. Bab ditulis dengan font times new roman uuran 0, sementara untu sub bab menggunaan uuran 0 dan eduanya diceta tebal. 2.. Dasar Teori Kondutivitas panas suatu bahan adalah uuran emampuan bahan untu menghantaran panas (termal) (Holman, 995). Menurut Mushach (995), nilai onduitivitas termal suatu bahan menunjuan laju perpindahan panas yang mengalir dalam suatu bahan. Misalnya selembar pelat memilii tampang lintang A dan tebal x, edua permuaannya dipertahanan pada suhu yang berbeda. Aan diuur panas Q yang mengalir tega lurus terhadap permuaan selama watu t. Esperimen menunjuan bahwa untu beda suhu antara edua permuaan sebesar T, Q sebanding dengan watu t dan tampang lintang A dan jia t dan A ecil maa Q sebanding dengan T/ x untu t dan A yang diberian. maa Q T A () t x Jia tebal pelat tipis seali mencapai infinitesimal dx maa beda suhu antara edua permuaan dt sehingga diperoleh rumus untu ondusi: dq dt A (2) dt dx Dengan dq/dt adalah laju perpindahan panas terhadap watu, dt/dx gradien suhu dan ondutivitas termal. Jia x semain bertambah maa suhu T semain berurang maa pada ruas anan persamaan diberi tanda negatif (dq/dt positif, jia dt/dx negatif). Gambar. Volume unsuran untu analisis ondusi-alor satu dimensi (Kern, 950) Suatu sistem satu dimensi sebagaimana ditunjuan pada gambar menunjuan bahwa jia sistem ini berada pada eadaan tuna (steady state), yaitu jia suhu tida berubah menurut watu, maa tida perlu melauan integrasi pada persamaan (2) dan mensubstitusi nilai-nilai yang sesuai untu memecahan masalah tersebut. Bahan yang memilii ondutivitas termal besar merupaan ondutor yang bai dan sebalinya bahan yang memilii ondutivitas ecil merupaan ondutor yang jele. Pada tabel diberian nilai untu berbagai bahan. Tabel. Kondutivitas termal untu berbagai bahan (Zemansy, 2002) Bahan ogam Aluminium Kuningan Tembaga Timbal Pera Baja Rasa Besi Gas Udara Argon Helium Hidrogen Osigen (W/m.K) 205,0 09,0 385,0 34,7 406,0 50,2 8,3 73 0,024 0,06 0,4 0,4 0,023 Bahan ain-lain Bata merah Bata isolasi Beton Gabus Kaca Batu Styrofoam (W/m.K) 0,6 0,5 0,8 0,04 0,8 0,04 0,0 Misalan persamaan batang dengan panjang dan tampang lintang A berada pada eadaan tuna (steady state) seperti pada gambar 2. Pada eadaan tuna suhu di setiap tempat pada setiap saat onstan. Di sini dq/dt sama pada seluruh penampang. Namun sesuai dengan persamaan (2) sehingga untu dan A onstan, maa gradien suhu dt/dx sama pada seluruh
3 Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke permuaan tampang lintang. T turun secara linier sepanjang batang dan dt T 2 T. Oleh sebab itu dx panas yang ditransfer pada selama watu t adalah (Toifur, 200): T T (3) Suhu Tertent u Q 2 A t Insulat Aliran panas Suhu Terten tu termoopel, dan janga sorong. Bahan yang digunaan dalam penelitian adalah logam tembaga, uningan, dan besi (seperti yang ditunjuan dalam gambar 4). ogam tembaga dengan panjang 9,82 cm; diameter,62 cm; dan jara antara dua titi 7,82 cm. ogam uningan dengan panjang 9,48 cm; diameter,62 cm; dan jara antara dua titi 7,48 cm. ogam besi dengan panjang 8,2 cm; diameter,59 cm; dan jara antara dua titi 6,2 cm. T 2 T 2 > T T Gambar 2. Kondusi panas melalui batang ondusi yang terisolasi Fenomena ondusi panas menunjuan mesipun ada eteraitan antara panas dan suhu namun sangat berbeda. Aliran panas melalui batang tida sama dengan beda suhu antara ujung-ujung batang. Untu batang yang berlainan jia beda suhunya sama dalam watu yang sama aan mentransfer panas yang berbeda. Gambar 4. ogam tembaga, uningan, besi Pada rancangan alat percobaan seperti pada gambar 5 dibutuhan dua sensor suhu untu menguur suhu pada bagian ujung-ujung logam. ogam tersebut dililiti elemen panas berupa nielin sehingga mampu menghantaran panas pada logam. Setelah dihubungan e sumber tegangan dan diuur uat arus listrinya, selanjutnya didapatan nilai perbedaan suhu antar ujung-ujung logam dan nilai arus listri (i) dan tegangan listri (V) yang dapat dilihat dari rancangan alat percobaan. Gambar 3. Kondusi panas melalui dua lapis bahan yang memilii ondutivitas berbeda Misal dua pelat dengan panjang berbeda seperti pada gambar 3 yaitu dan 2 dileatan terbuat dari bahan yang berbeda dengan ondutivitas termal dan 2. Jia suhu permuaan luar T 2 dan T maa laju panas yang melalui iatan edua plat dalam eadaan tuna, dengan T x merupaan suhu interface antara edua bahan, maa Q2 2 AT x T2 (4) t 2 Q AT Tx (5) t Pada eadaan tuna Q Q2, sehingga t t (6) AT T Q t 2.2. Metode Penelitian Alat ini terdiri dari slide regulator mer TDG, amperemeter mer SP-20D, termoopel, penerjemah Gambar 5. Rancangan penelitian angah-langah yang dilauan dalam esperimen adalah sebagai beriut: i. Menyusun alat-alat menjadi rangaian sistem perangat penelitian seperti gambar 5 dengan meletaan sebuah dua logam tembaga secara bergandengan. ii. Menguur jara antara ujung-ujung logam tembaga dan memasang termoopel. iii. Menghidupan slide regulator. iv. Mengatur tegangan listri dari 5 V, 0 V, 5 V, 20 V, dan 25 V. v. Menguur arus listri yang mengalir dan mengamati perubahan suhu pada ujung-ujung logam. Kemudian masuan data hasil penelitian dengan format tabel seperti pada tabel 2.
4 Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke Tabel 2. Nilai tegangan listri, arus listri, dan perbedaan suhu No. I (A) T (K) V (volt) vi. Menganalisis ondutivitas termal logam. vii. Mengulangi langah -6 untu dua logam sejenis yaitu uningan-uningan dan besibesi Metode yang digunaan pada penelitian penentuan ondutivitas termal berbagai logam dengan menggunaan metode gandengan yaitu dengan menggunaan persamaan linear atau garis lurus model y = ax + b, dimana x adalah variabel bebas yang terleta pada sumbu datar, dan y adalah variabel teriat yang terleta pada sumbu tega. a adalah emiringan (gradien) garis dan b adalah titi potong garis lurus dengan sumbu tega. Dari persamaan (6) emudian diubah dalam bentu T Vi (7) A dengan: T = perbedaan suhu dua titi (K), I = ondutivitas termal logam (Wm - K - ), A = luas penampang bahan (m 2 ), = jara antara dua titi (m), V = tegangan listri (volt), dan i = arus listri (A). Maa diperoleh persamaan regresi linear y = ax + b (8) Dengan memisalan (Vi) = x dan T = y. Adanya daya hantar panas ini aan menimbulan perubahan suhu sehingga daya hantar panas sebagai variabel bebas dan perubahan suhu sebagai variabel teriat. Dengan luas penampang (A) yang sama maa dapat dijabaran sebagai beriut, : 2 a (9) A Karena panjang logam sama = 2, maa diperoleh gradien dari dua logam yang sejenis yaitu 2 a (0) a Sehingga persamaan ondutivitas termal logam menjadi 2 aa () 2.3. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian dari logam tembaga, uningan dan besi dengan metode gandengan dapat ditunjuan pada tabel 3. Tabel 3. Hasil ondutivitas termal logam No Jenis logam Nilai ondutivitas termal percobaan (Wm - K - ) Nilai ondutivitas termal referensi (Wm - K - ) Error relatif (%). Tembaga ,9 2. Kuningan Besi ,6 Dari hasil yang diperoleh menunjuan bahwa nilai ondutivitas termal yang paling besar adalah tembaga, dan yang paling ecil adalah besi. Dari analisis yang diperoleh terlihat bahwa besarnya ondutivitas termal berbanding terbali dengan perbedaan suhu, sehingga adanya perbedaan suhu yang besar dapat diperoleh nilai ondutivitas termalnya ecil, dan sebalinya. Karena nilai ondutivitas termal tembaga paling besar maa tembaga merupaan penghantar yang paling bai diantara uningan dan besi. Error relatif ini terlalu besar diarenaan pada watu percobaan berlangsung penggandengan antara edua logam urang rapat sehingga terdapat ebocoran aliran panas. Ini aan mempengaruhi perubahan suhu yang beraibat nilai ondutivitas termal jauh dari nilai referensi. Dari percobaan yang dilauan diperoleh nilai ondutivitas termal logam yang berbeda-beda seperti yang ditunjuan pada tabel 3. Bahan logam yang digunaan emunginan tida standar atau andungan logam seperti tembaga, uningan, dan besi tida sama seperti andungan logam yang terdapat pada referensi. ogam harus terisolasi dengan bai dari lingungan sehingga menjaga ualitas logam dan tida aan mempengaruhi ondutivitas termal logam. 3. Kesimpulan dan Saran 3. Kesimpulan Dari hasil penelitian penentuan ondutivitas termal logam tembaga, uningan, dan besi dengan metode gandengan dapat disimpulan sebagai beriut:. Alat laya digunaan dalam pratium dan memilii emampuan untu membedaan nilai ondutivitas termal dari berbagai logam. 2. Nilai ondutivitas termal dua logam sejenis dengan metode gandengan diperoleh = (3,5 0,) 0 2 Wm - K - untu
5 Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke tembaga; = (,0 0,) 0 2 Wm - K - untu uningan; dan = (0,8 0,0) 0 2 Wm - K - untu besi. 3.2 Saran Pada penelitian ini pengujian alat esperimen baru dilauan dengan logam tembaga, uningan, dan besi. Diharapan pada penelitian beriutnya untu meneliti logam lain seperti aluminium, pera, baja, dan lain lain. Dibutuhan etelitian dalam memasang alat untu dua logam dengan metode gandengan, agar tida ada panas yang eluar atau terjadi ebocoran saat dua logam ditempelan, sehingga bisa diperoleh nilai ondutivitas termal logam yang mendeati referensi. Pada saat melauan esperimen ondisi logam harus terisolasi dengan bai dari lingungan sehingga aan terjaga ualitas logamnya. Jawaban : Ujung logam harus halus, agar tida ada ebocoran aliran panas. Masih menggunaan logam ecil, bedanya jia menggunaan logam yang besar adalah pada perubahan suhunya aan lama. Belum sala besar, arena masih untu pembelajaran saja. Daftar Pustaa Holman,J.P Perpindahan Kalor. Jaarta: Erlangga. Kern, D.Q Process Heat Transfer. New Yor: Mc-Graw Hill. Kreith, F Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas. Jaarta: Erlangga. Mainil, A.K Kaji Esperimental Alat Uji Kondutivitas Termal Bahan. Jurnal Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI7) 202. Mushach, M Termodinamia dan Meania Statisti. Jaarta: Departemen Pendidian dan Kebudayaan. Putra, Sitiava Rizema Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyaarta: DIVA Press. Suparno, P Pengantar Termofisia. Yogyaarta: Universitas Sanata Dharma. Toifur Fisia-3 Untu Mahasiswa Teni. Yogyaarta: UAD Press. Young, HD dan Freedman,R Fisia Universitas Edisi Kesepuluh Jilid. Jaarta: Erlangga. Zemansy, Mar W dan Dittman, R.H Kalor dan Termodinamia. Bandung: ITB. Nama Penanya : Aji Saputro Pertanyaan : Apaah berpengaruh pada oefisien apabila digunaan pda logam yang digunaan pada percobaan sala besar? Ketepatan oefisien tida dipengaruhi uuran logam?
PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN
PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMA BERBAGAI OGAM DENGAN METODE GANDENGAN A. Tujuan Percobaan. Memahami konsep konduktivitas termal. 2. Menentukan nilai konduktivitas termal berbagai logam dengan metode
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS MODUL 3
MEKANIKA TANAH MODUL 3 HIDROLIKA TANAH DAN PERMEABILITAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Setor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 Silus hidrologi AIR TANAH DEFINISI : air yang terdapat
Lebih terperinciANALISA PERSAMAAN PANAS PADA PROSES STERILISASI MAKANAN KALENG. Heat Equation Analize of Canned Food Sterilization Process
ANALISA PERSAMAAN PANAS PADA PROSES SERILISASI MAKANAN KALENG Heat Equation Analie of Canned Food Steriliation Process Oleh: DEDIK ARDIAN NRP 10 109 06 Dosen Pembimbing Drs. Luman Hanafi M.Sc Dra. Mardlijah
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH REMBESAN DAN TEORI JARINGAN MODUL 4. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH MODUL 4 REMBESAN DAN TEORI JARINGAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Setor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 154 PENDAHULUAN Konsep pemaaian oefisien permeabilitas untu
Lebih terperinciBAB III METODE SCHNABEL
BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan
Lebih terperinciBAB ELASTISITAS. Pertambahan panjang pegas
BAB ELASTISITAS 4. Elastisitas Zat Padat Dibandingan dengan zat cair, zat padat lebih eras dan lebih berat. sifat zat padat yang seperti ini telah anda pelajari di elas SLTP. enapa Zat pada lebih eras?
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur
Lebih terperinciAlat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 270 Alat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor Konduksi Intan Nurul Rokhimi 1, Pujayanto 2 Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA
Lebih terperinciStudi Perbandingan Perpindahan Panas Menggunakan Metode Beda Hingga dan Crank-Nicholson
1 Studi Perbandingan Perpindahan Panas Menggunaan Metode Beda Hingga dan Cran-Nicholson Durmin, Drs. Luman Hanafi, M.Sc Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Tenologi
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA
Edu Physic Vol. 3, Tahun 2012 PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA Vandri Ahmad Isnaini, S.Si., M.Si Program Studi Pendidikan Fisika IAIN
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus
Jurnal Teni Industri, Vol.1, No., Juni 013, pp.96-101 ISSN 30-495X Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus Apriyani 1, Shanti Kirana Anggaraeni,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur
Lebih terperinciEstimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN x dan = min. Abaikan gesekan udara. v R Tentukan: a) besar kelajuan pelemparan v sebagai fungsi h. b) besar h maks.
Soal-Jawab Fisia OSN - ( poin) Sebuah pipa silinder yang sangat besar (dengan penampang lintang berbentu lingaran berjarijari R) terleta di atas tanah. Seorang ana ingin melempar sebuah bola tenis dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciDESAIN SENSOR KECEPATAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILTER KALMAN UNTUK ESTIMASI KECEPATAN DAN POSISI KAPAL
DESAIN SENSOR KECEPAAN BERBASIS DIODE MENGGUNAKAN FILER KALMAN UNUK ESIMASI KECEPAAN DAN POSISI KAPAL Alrijadjis, Bambang Siswanto Program Pascasarjana, Jurusan eni Eletro, Faultas enologi Industri Institut
Lebih terperinciPENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA MASUK TERHADAP KAPASITAS PENUKAR PANAS JENIS PEMBULUH DAN KAWAT PADA KONVEKSI BEBAS
JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 201, 71-79 PENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA MASUK TERHADAP KAPASITAS PENUKAR PANAS JENIS PEMBULUH DAN KAWAT PADA KONVEKSI BEBAS M. Ubab Kanzul Firi S1 Pendidian Teni Mesin, Faultas
Lebih terperinciPemodelan Dan Eksperimen Untuk Menentukan Parameter Tumbukan Non Elastik Antara Benda Dengan Lantai
Pemodelan Dan Esperimen Untu enentuan Parameter Tumbuan Non Elasti Antara Benda Dengan Lantai Puspa onalisa,a), eda Cahya Fitriani,b), Ela Aliyani,c), Rizy aiza,d), Fii Taufi Abar 2,e) agister Pengajaran
Lebih terperinciPenentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway
Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA
Lebih terperinciMateri. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham
Materi IF37325P - Grafia Komputer Geometri Primitive Menggambar garis Irfan Malii Jurusan Teni Informatia FTIK - UNIKOM IF27325P Grafia Komputer 2008 IF27325P Grafia Komputer 2008 Halaman 2 Garis adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup [1] Sistem endali dapat diataan sebagai hubungan antara omponen yang membentu sebuah onfigurasi sistem, yang aan menghasilan tanggapan sistem yang diharapan.
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB Konsep Kinetia/ Laju Reasi Laju reasi menyataan laju perubahan onsentrasi zat-zat omponen reasi setiap satuan watu: V [ M ] t Laju pengurangan onsentrasi
Lebih terperinciPENGANTAR PINDAH PANAS
1 PENGANTAR PINDAH PANAS Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, September 2009 Pindah Panas Konduksi (Hantaran)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Farida Huriawati 1), Purwandari 1,2), Intan Permatasari 1,3) 1,2,3 Program Studi Pendidian
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEHILANGAN PRATEKAN (LOSS OF PRESTRESS) AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK PADA BETON DENGAN MEMPERHITUNGKAN VARIABILITAS SIFAT-SIFAT BETON
PERHITUNGAN KEHILANGAN PRATEKAN (LOSS OF PRESTRESS) AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK PADA BETON DENGAN MEMPERHITUNGKAN VARIABILITAS SIFAT-SIFAT BETON M. Sigit Darmawan Dosen Diploma Teni Sipil ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir. Aplikasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self Tuning Regulator (STR)
Maalah Seminar ugas Ahir Apliasi Kendali Adaptif pada Pengendalian Plant Pengatur Suhu dengan Self uning Regulator (SR) Oleh : Muhammad Fitriyanto e-mail : D_3_N2@yahoo.com Maalah Seminar ugas Ahir Apliasi
Lebih terperinciPENGARUH KEPADATAN PAPAN PARTIKEL DARI TIGA JENIS SERBUK KAYU TERHADAP NILAI KONDUKTIVITAS PANASNYA
PENGRUH KEPDN PPN PRIKEL DRI IG JENIS SERUK KYU ERHDP NILI KONDUKIVIS PNSNY I Gusti Gde adrawada, gung Susilo Jurusan eni Mesin, Faultas enologi Industri Institut Sains & enologi KPRIND Yogyaarta Jl Kalisaha
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM INDONESIA untu IPhO 2013 SOAL TES TEORI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi provinsi: solusi:
Kumpulan soal-soal level selesi provinsi: 1. Sebuah bola A berjari-jari r menggelinding tanpa slip e bawah dari punca sebuah bola B berjarijari R. Anggap bola bawah tida bergera sama seali. Hitung ecepatan
Lebih terperinciPerhitungan Kehilangan Pratekan Total dengan Memakai Teori Kemungkinan ABSTRAK
Jurnal APLIKASI Volume 5, Nomor 1, Agustus 2008 Perhitungan Kehilangan Pratean Total dengan Memaai Teori Kemunginan M. Sigit Darmawan Dosen Jurusan Diploma Teni Sipil, FTSP - ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperincikhazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika
hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Data yang telah berhasil diumpulan oleh penulis di BB BIOGEN diperoleh hasil bobot biji edelai dengan jumlah varietas yang aan diuji terdiri dari 15
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan
Lebih terperinciTanggapan Waktu Alih Orde Tinggi
Tanggapan Watu Alih Orde Tinggi Sistem Orde-3 : C(s) R(s) ω P ( < ζ (s + ζω s + ω )(s + p) Respons unit stepnya: c(t) βζ n n < n ζωn t e ( β ) + βζ [ ζ + { βζ ( β ) cos ( β ) + ] sin ζ ) ζ ζ ω ω n n t
Lebih terperinciTRY OUT UJIAN NASIONAL 2013 Mata Pelajaran : FISIKA
TRY OUT UJIN NSIONL 2013 Mata Pelajaran : FISIK 1. ndi menguur diameter sebuah lingaran dengan menggunaan janga sorong. Hasil penguurannya terlihat pada gambar. Diameter lingaran tersebut. 1,21 cm. 1,25
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA Adam Husaien Faultas Eonomi Manajemen Unversitas 17 agustus 1945,Samarinda Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObjePenelitian Obje penelitian merupaan hal yang tida dapat dipisahan dari suatu penelitian. Obje penelitian merupaan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilauan.
Lebih terperinciTEORI KINETIKA REAKSI KIMIA
TORI KINTIK RKSI KII da (dua) pendeatan teoreti untu menjelasan ecepatan reasi, yaitu: () Teori tumbuan (collision theory) () Teori eadaan transisi (transition-state theory) atau teori omples atif atau
Lebih terperinciPENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA MASUK TERHADAP KAPASITAS PENUKAR PANAS JENIS PEMBULUH DAN KAWAT PADA KONVEKSI BEBAS
JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 201, 71-79 PENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA MASUK TERHADAP KAPASITAS PENUKAR PANAS JENIS PEMBULUH DAN KAWAT PADA KONVEKSI BEBAS Moch. Ubab Kanzul Firi S1 Pendidian Teni Mesin,
Lebih terperinciBahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi :
Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Keranga auan inersial dan Transformasi Lorent Materi : Terdaat dua endeatan ang digunaan untu menelusuri aedah transformasi antara besaran besaran fisis (transformasi
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k
Kumpulan soal-soal level selesi Kabupaten: 1. Sebuah heliopter berusaha menolong seorang orban banjir. Dari suatu etinggian L, heliopter ini menurunan tangga tali bagi sang orban banjir. Karena etautan,
Lebih terperincikhazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika
hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY
Jurnal Manti Penusa Vol No Desember ISSN 88-9 ANALISIS EPUASAN ONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAET (URIR DENGAN MENGGUNAAN METODE TOPSIS FUZZY Desi Vinsensia Program Studi Teni Informatia
Lebih terperinciPencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan
Abstra Pencitraan omografi Eletri dengan Eletroda Planar di Permuaan D. Kurniadi, D.A Zein & A. Samsi KK Instrumentasi & Kontrol, Institut enologi Bandung Jl. Ganesa no. 10 Bandung Received date : 22 November2010
Lebih terperinciMomentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal ISSN ANALISA KONDUKTIVITAS TERMAL BAJA ST-37 DAN KUNINGAN
Momentum, Vol. 9, No. 1, April 213, Hal. 13-17 ISSN 216-7395 ANALISA KONDUKTIVITAS TERMAL BAJA ST-37 DAN KUNINGAN Sucipto, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknikUniversitas Wahid
Lebih terperinciPerpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02
MODUL PERKULIAHAN Perpindahan Panas Secara Konduksi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Mesin 02 13029 Abstract Salah satu mekanisme perpindahan panas adalah perpindahan
Lebih terperinci( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang
Latar Belaang Terdapat banya permasalahan atau ejadian dalam ehidupan sehari hari yang dapat dimodelan dengan suatu proses stoasti Proses stoasti merupaan permasalahan yang beraitan dengan suatu aturan-aturan
Lebih terperinciAplikasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingkungan Kerja
Apliasi Analisis Korelasi Somers d pada Kepemimpinan dan Kondisi Lingungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Kalimantan Timur The Application of Somers d Correlation Analysis at Leadership
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)
Lebih terperinciPengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker
Pengaruh Masunya Penambahan Pembangit Baru edalam Jaringan 150 V pada Kapasitas Circuit Breaer Emelia, Dian Yayan Suma Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU
MDEL MATEMATIKA KNSENTRASI KSIGEN TERLARUT PADA EKSISTEM PERAIRAN DANAU Sutimin Jurusan Matematia, FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang 5075 E-mail: su_timin@yanoo.com
Lebih terperinciVISUALISASI GERAK PELURU MENGGUNAKAN MATLAB
KARYA TULIS ILMIAH VISUALISASI GERAK PELURU MENGGUNAKAN MATLAB Oleh: Drs. Ida Bagus Alit Paramarta, M.Si. Dra. I.G.A. Ratnawati, M.Si. JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU
PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinci7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi
Standar Kompetensi 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor 8. Menerapkan konsep fluida 9. Menerapkan hukum Termodinamika 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi 11. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet
Lebih terperinciStudi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya
Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT
Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry
Lebih terperinci4. 1 Spesifikasi Keadaan dari Sebuah Sistem
Dalam pembahasan terdahulu ita telah mempelajari penerapan onsep dasar probabilitas untu menggambaran sistem dengan jumlah partiel ang cuup besar (N). Pada bab ini, ita aan menggabungan antara statisti
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR
1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENALAN POLA GEOMETRI WAJAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Muhamad Tonovan *, Achmad Hidayatno **, R. Rizal Isnanto ** Abstra - Pengenalan waah adalah
Lebih terperinciOSN 2014 Matematika SMA/MA
Soal 5. Suatu barisan bilangan asli a 1, a 2, a 3,... memenuhi a + a l = a m + a n untu setiap bilangan asli, l, m, n dengan l = mn. Jia m membagi n, butian bahwa a m a n. Solusi. Andaian terdapat bilangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DISKRIMINAN. analisis multivariat dengan metode dependensi (dimana hubungan antar variabel
BAB III ANALISIS DISKRIMINAN 3.1 Pengertian Analisis Disriminan Analisis disriminan merupaan sala satu metode yang digunaan dalam analisis multivariat dengan metode dependensi (dimana ubungan antar variabel
Lebih terperinciBAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK
BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama
Lebih terperinciHEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL
HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL KELOMPOK II BRIGITA O.Y.W. 125100601111030 SOFYAN K. 125100601111029 RAVENDIE. 125100600111006 JATMIKO E.W. 125100601111006 RIYADHUL B 125100600111004
Lebih terperinciBAB VII. RELE JARAK (DISTANCE RELAY)
BAB VII. RELE JARAK (DISTANCE RELAY) 7.1 Pendahuluan. Rele jara merespon terhadap banya inputsebagai fungsi dari rangaian listri yang panjang (jauh) antara loasi rele dengan titi gangguan. Karena impedansi
Lebih terperinciKonduktivitas termal (K) : Sifat suatu zat yang mengalami. Mekanisme perpindahan panas konveksi dan radiasi tidak dibahas
BAB KONDUKTIVITAS TERMAL (K) DAN MEKANISME PERPINDAHAN ENERGI Kondutivitas termal (K) : Sifat suatu zat yang mengalami perpindahan panas tinggi perpindahan panas tinggi Meanisme perpindahan panas onvesi
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciKata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan
Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro
Lebih terperinciEstimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunakan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (16) 337-35 (31-98X Print) A-1 Estimasi Inflasi Wilayah Kerja KPwBI Malang Menggunaan ARIMA-Filter Kalman dan VAR-Filter Kalman Popy Febritasari, Erna Apriliani
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni
Lebih terperinciMANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GETARAN HARMONIS K-13. A. Getaran Harmonis Sederhana
K-13 Kelas X FISIKA GETARAN HARMONIS TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, amu diharapan memilii emampuan sebagai beriut. 1. Memahami onsep getaran harmonis sederhana pada bandul dan pegas
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan
Lebih terperinciPENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL
PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL A. TUJUAN 1. Mengukur konduktivitas termal pada isolator plastisin B. ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengukuran dapat diperhatikan pada gambar 1.
Lebih terperinciPELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses
Lebih terperinciAPLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK
APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK Novhirtamely Kahar, ST. 1, Nova Fitri, S.Kom. 2 1&2 Program Studi Teni Informatia, STMIK
Lebih terperinciPERTEMUAN 02 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU
PERTEMUAN 2 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU 2. SISTEM WAKTU DISKRET Sebuah sistem watu-disret, secara abstra, adalah suatu hubungan antara barisan masuan dan barisan eluaran. Sebuah
Lebih terperinciKENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN
KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi
Lebih terperinciAnalisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network
Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,
Lebih terperinciPENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA MASUK TERHADAP KAPASITAS PENUKAR PANAS JENIS PEMBULUH DAN KAWAT PADA KONVEKSI BEBAS
JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 201, 71-79 PENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA MASUK TERHADAP KAPASITAS PENUKAR PANAS JENIS PEMBULUH DAN KAWAT PADA KONVEKSI BEBAS Moch. Ubab Kanzul Firi S1 Pendidian Teni Mesin,
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperinciLABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012
i KONDUKTIVITAS TERMAL LAPORAN Oleh: LESTARI ANDALURI 100308066 I LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 ii KONDUKTIVITAS
Lebih terperinciPERPINDAHAN PANAS. Pertemuan 9 Fisika 2. Perpindahan Panas Konduksi
PERPINDHN PNS Pertemuan 9 Fisika 2 Perpindahan Panas onduksi dalah proses transport panas dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau antara medium
Lebih terperinciMUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI
Volume, Nomor 1, April 013 http://doi.org/10.1009/jppp MUSIK KLASIK DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS TINGGI Jayanti Dwiputri Abdi* ** *Faultas Ilmu Pendidian, Universitas Negeri
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang
PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL Fajar Sidik Irianto 1*, M.Dzulfikar 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR SELEKTIFITAS PENISILIN G TERHADAP FENILASETAT SECARA EKSTRAKSI MEMBRAN CAIR EMULSI DENGAN MENGGUNAKAN CARRIER DIOKTILAMIN
PENENTUAN FAKTOR SELEKTIFITAS PENISILIN G TERHADAP FENILASETAT SECARA EKSTRAKSI MEMBRAN CAIR EMULSI DENGAN MENGGUNAKAN CARRIER DIOKTILAMIN Imam Santoso, Tritiyatma Hadinugraha Ningsih urusan Kimia, Faultas
Lebih terperinciModifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa
187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK DIGITAL DI SMK N 1 PUNDONG
328 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyaarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Maalah Seminar ugas Ahir Simulasi Penapisan Kalman Dengan Kendala Persamaan Keadaan Pada Kasus Penelusuran Posisi Kendaraan (Vehicle racing Problem Iput Kasiyanto [], Budi Setiyono, S., M. [], Darjat,
Lebih terperinci