Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untuk Mencari Akar-akar Suatu Persamaan
|
|
- Yandi Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 1(A) Januari 013 Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untu Menari Aar-aar Suatu Persamaan Evi Yuliza Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indonesia Intisari: Penelitian ini merupaan modifiasi dari Metode Bagi Dua dalam menari aar persamaan. Dengan Metode Bagi Dua Terboboti dibutuhan suatu nilai terboboti yang diharapan meminimuman banyanya iterasi sehingga laju eonvergenan semain lebih epat. Hasil penelitian menunjuan bahwa dengan menggunaan Metode Bagi Dua Terboboti dapat memperepat laju eonvergenan yang ditentuan oleh nilai terboboti. Namun, nilai terboboti tida ditentuan sebelumnya. Kata-uni: metode bagi dua, onsep pengapitan aar Abstrat: This researh is modifiation from bisetion method in loo for similarity root. Weighted bisetion method wanted a value weighted supposed by minimizing iteration quantity so that rapid onvergene more quier. The result of this researh show that by using weighted bisetion method an speed up rapid onvergene be determined by value the weight. But value the weight is not defined previous. Keywords: bisetion method, braeting onept. 1 PENDAHULUAN P enelitian ini merupaan lanjutan penelitian sebelumnya (hususnya sripsi yang telah dilauan oleh Yuliza [1] yang beraitan dengan bagaimana menyelesaian persamaan dengan menggunaan metode Bagi Dua. Penelitian sebelumnya terbatas hanya pada persamaan polinom. Untu persamaan polinom yang derajat n 4 setsa grafi fungsi sulit untu digambaran. Pengembangan beriutnya yang aan dilauan pada penelitian ini adalah dengan membuat setsa asar grafi fungsi sehingga lebih mempermudah dalam menentuan dua tasiran awal dimana grafi fungsi tersebut memotong sumbu. Dan tida terbatas hanya pada fungsi polinom saja tetapi diperluas dengan fungsi esponen, trigonometri dan logaritma. Dalam hal ini, setsa grafi fungsi dapat menggunaan software graph. Graph diranang untu grafi program gambar fungsi matematis di sistem oordinat. Program windows standar program dengan menu dan dialog. Program mampu menggambar fungsi normal, fungsi parametri, fungsi utub, garis singgung, serangaian titi dan hubungan-hubungannya. Dauhoo dan Soobhug [] mengembangan metode Bagi Dua Terboboti yang merupaan modifiasi metode Bagi Dua untu menari aar-aar suatu persamaan. Dalam menari penyelesaian suatu persamaan dengan menggunaan metode Bagi Dua Terboboti dibutuhan suatu nilai terboboti yang aan meminimuman banyanya iterasi. Namun Dauhoo dan Soobhug [] tida menjelasan seara rini batasan nilai terboboti sehingga peneliti menoba mengaji hal tersebut. Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungan tiap obye dalam satu himpunan, yang disebut daerah asal dengan sebuah nilai uni f() dari himpunan edua. Himpunan nilai yang diperoleh seara demiian disebut daerah hasil fungsi terse-but [3]. Berdasaran sifatnya fungsi dapat dibedaan menjadi dua yaitu, fungsi transenden dan fungsi aljabar. Fungsi yang bersifat transenden antara lain adalah fungsi trigonometri, esponen dan logaritma. Contoh: f() = e -, f() = sin dan f() = ln 1. Sedangan fungsi yang bersifat aljabar antara lain adalah fungsi polinom yang seara umum berbentu: f() = a n n + a n-1 n-1 + a n- n- + + a 1 + a 0 dengan a n, a n-1, a n-,, a 1, a 0 berupa bilangan bilangan riil dan n adalah bilangan bulat ta negatif. Di antara semua fungsi, polinom merupaan fungsi yang mudah dievaluasi arena hanya menyangut tiga operasi yaitu, pengurangan, penjumlahan dan peralian. Beberapa ontoh fungsi polinom: f() = 1,37 + 7,5 dan f() = Untu menari harga nol dari fungsi atau menari aar aar (penyelesaian) persamaan a n n + a n-1 n-1 + a n- n- + + a 1 + a 0 = 0 dapat dilauan seara numeri. 013 JPS MIPA UNSRI
2 Evi Yuliza/Penggunaan Metode Bagi Dua JPS Vol. 16 No. 1(A) Januari 013 Metode numeri menyediaan teni teni untu menyelesaian suatu persamaan, diantaranya adalah Metode Grafi, Metode Bagi Dua, Metode Posisi Palsu, Metode Iterasi Titi Tetap, Metode Newton Raphson dan Metode Seant. Masing masing metode mem-punyai teni atau prosedur yang berbeda dalam menari aar aar suatu persamaan. Namun, metode numeri yang digunaan dalam penelitian ini adalah Metode Bagi Dua. Dalam matematia dan teni, persamaan nonlinear dapat diselesaian dengan mengggunaan metode-metode iterasi. Di antara banya metodemetode iterasi, metode Bagi Dua adalah salah satu dari metode iterasi yang menjamin eonvergenan. Keurangan dari metode Bagi Dua ini dalam menemuan harga nol dari fungsi mempunyai tingat linear eonvergenan dengan jumlah iterasi yang banya. Hal ini disebaban arena eonvergensian pada metode Bagi Dua bersifat lambat. Tetapi tingat aurasi metode Bagi Dua uup bagus. Metode Bagi Dua dalam menentuan aar aar persamaan memerluan dua tasiran awal, misalan a dan b dimana di dalam tasiran tersebut diharapan mengandung penyelesaian persamaan [4]. f() disyarat-an memenuhi f(a).f(b)<0 pada [a, b] sehingga terdapat paling sediit satu penyelesaian diantara a dan b. Jia suatu fungsi berubah tanda pada pada [a, b] maa nilai aar dihitung pada titi tengah interval tersebut [5]. Dalam penelitian ini, metode Bagi Dua aan dimodifiasi sehingga diperoleh eonvergenan yang lebih epat sehingga banya iterasi lebih diminimuman. Metode Bagi Dua Terboboti meru-paan pengembangan dari metode Bagi Dua dengan mengubah proporsi dari subinterval pada metode Bagi Dua. Saat ini Metode Bagi Dua diberian dalam mata uliah Metode Numeri. Aan tetapi Metode Bagi Dua Terboboti belum diperenalan dalam mata uliah Matode Numeri. Keluaran penelitian ini diharapan dapat meningatan materi mata uliah Metode Numeri dan tambahan referensi sebagai bahan ajar mata uliah tersebut, dan juga diperoleh artiel ilmiah yang aan dipubliasian pada Jurnal Nasional. Permasalahan yang aan diteliti adalah bagaimana membandingan penyelesaian suatu persamaan dengan menggunaan Metode Bagi Dua dan Metode Bagi Dua Terboboti. TINJAUAN PUSTAKA Masalah di dalam matematia dan teni yang sering dijumpai adalah menari aar suatu persamaan, yani jia dietahui fungsi f() = 0 maa aan diari nilai-nilai yang memenuhi f() = 0. Definisi.1 (Aar Suatu Persamaan, Pembuat Nol Fungsi) Misalan f() adalah suatu fungsi ontinu. Setiap bilangan r pada domain f yang memenuhi f(r) = 0 disebut aar persamaan f() = 0 atau juga disebut pembuat nol fungsi f(). Seara singat r sering disebut aar fungsi f() [6]. Metode numeri adalah teni yang digunaan untu memformulasian masalah matematia agar dapat dipeahan dengan operasi perhitungan [7]..1 Metode Bagi Dua Metode Bagi Dua merupaan metode yang diranang untu menentuan aar aar persamaan f() = 0 pada interval [a, b]. Jia f suatu fungsi ontinu pada interval tertutup [a, b] sedemiian hingga f(a).f(b)<0 sehingga terdapat paling sediit satu aar dari f pada (a, b). Beberapa asus dimana aar-aar berada pada interval [a, b]. Jia f(a) dan f(b) bertanda sama diantara nilainilai tersebut maa tida terdapat aar atau penyelesaian diantara a dan b (Gambar (a)). Jia f(a) dan f(b) bertanda sama diantara nilai-nilai tersebut maa terdapat aar sebanya bilangan genap. Kondisi f(a). f(b) < 0 tida dipenuhi sehingga tida dapat diguna-an metode Bagi Dua (Gambar (b)). Jia f(a) dan f(b) berbeda tanda diantara nilainilai tersebut maa terdapat aar sebanya bilangan ganjil. Kondisi f(a). f(b) < 0 dipenuhi sehingga dapat diselesaian dengan menggunaan metode Bagi Dua(Gambar ()). Teorema Nilai Antara merupaan salah satu teorema yang mendasari proses iterasi dari algoritma Bagi Dua. Dan teorema lain yang menunjang proses iterasi adalah Teorema Nilai Rata-Rata. Teorema.1 (Teorema Nilai Antara) Jia f ontinu pada interval [a, b] dan suatu bilangan antara f(a) dan f(b) maa terdapat paling sediit satu bilangan diantara interval [a, b] sedemiian hingga [3] f() =. Teorema. (Teorema Bolzano) Jia f ontinu pada interval [a, b] dan f(a).f(b)<0 maa terdapat paling sediit satu titi di (a, b) sedemiian hingga f()=0. Dengan ata lain,
3 Evi Yuliza/Penggunaan Metode Bagi Dua JPS Vol. 16 No. 1(A) Januari 013 persamaan f()=0 memilii paling sediit satu aar persamaan di antara = a dan = b [8]. metode Bagi Dua dibangun oleh barisan {[a, b ]} di mana terdapat aar dari f. Didefinisian a b (1) Jia f( ) = 0 maa = r dan algoritma berahir. Jia f(a ). f(b ) < 0 maa r terdapat pada (a, b ) sehingga [a +1, b +1 ] = [a, ] atau [a +1, b +1 ] = [, b ]. Algoritma metode Bagi Dua mempunyai eonver-genan hingga b a bo ao sehingga aar f pada [a, b]. Keonvergensi diapai apabila b a lebih eil dari suatu nilai toleransi, ataan... Metode Bagi Dua Terboboti Algoritma Metode Bagi Dua Terboboti seara umum sama dengan Metode Bagi Dua. Untu menari aar persamaan f() = 0, algoritma Metode Bagi Dua menunjuan bahwa inteval dibagi dua dimana terdapat aar dari f. Dari (1) dapat ditulis: atau 1 1 ( a ) 1 ( b ) () Gambar 1. Fungsi f() pada [a, b]. Teorema.3 (Teorema Nilai Rata Rata) Jia f ontinu pada [a, b] dan terdifferensialan pada (a, b) maa terdapat (paling sediit satu) pada (a, b) sedemiian hingga [9] f () = f ( b) f ( a) b a Metode Bagi Dua dinamaan juga pemenggalan biner, pemaruh selang (interval) atau metode Bolzano merupaan salah satu jenis metode penarian inre-mental dimana interval selalu dibagi dua. Jia suatu fungsi berubah tanda pada suatu interval maa nilai yang dihitung pada titi tengah interval tersebut. Menurut DauHoo dan Soobhug [], jia f fungsi ontinu pada interval tertutup [a, b] sedemiian sehingga f(a). f(b) < 0 maa terdapat paling sediit aar dari f pada (a, b). Jia [a, b] = [a 0, b 0 ] adalah interval awal maa dengan algoritma ( a ) ( b ) (3) Seara umum subinterval pada () dapat ditulis: a ) 1 ( b ) (4) ( atau dari (3) dapat ditulis: ( a ) ( b ) (5) 1 dengan adalah suatu nilai terboboti. Algoritma Metode Bagi Dua Terboboti sama dengan Metode Bagi Dua hanya saja berbeda pada perhitungan subinterval ( ). Metode Bagi Dua merupaan ejadian husus dari Metode Bagi Dua. 3 METODE PENELITIAN Langah-langah yang aan dilauan dalam penelitian ini adalah: 1. Menentuan suatu persamaan f() = 0 yang aan diari aar-aar penyelesaiannnya. Fungsi f() dapat berupa fungsi transenden dan fungsi aljabar seperti pada Bab Tinjauan Pustaa.. Menyelesaian persamaan f() = 0 dengan meng-gunaan Metode Bagi Dua. a. Menentuan tasiran awal a dan b. b. Menghitung nilai f(a ), f(b ). Kemudian selidii apaah memenuhi f(a ). f(b ) <
4 Evi Yuliza/Penggunaan Metode Bagi Dua JPS Vol. 16 No. 1(A) Januari 013. Apabila memenuhi f(a ). f(b ) < 0 maa lanjutan e langah.e. d. Apabila tida memenuhi f(a ). f(b ) < 0 maa ulangi langah e.a. a b e. Menghitung f. Menghitung nilai f( ). g. Menyelidii apaah memenuhi f(a ). f( ) < 0 dan f( ). f(b ) < 0. h. Apabila memenuhi f(a ). f( ) < 0 maa embali e langah e dan f( ). f(b ) < 0 maa embali e langah.e. i. b a, iterasi berhenti. 3. Menyelesaian persamaan f() = 0 dengan menggunaan Metode Bagi Dua Terboboti. a. Melauan langah yang sama seperti pada langah.a hingga langah.d. b. Mengambil nilai dan 0 < < 1.. Menghitung a ) 1 ( b ) ( d. Menghitung nilai f( ). e. Menyelidii apaah memenuhi f(a ). f( ) < 0 dan f( ). f(b ) < 0. f. Apabila memenuhi f(a ). f( ) < 0 maa embali e langah 3. dan f( ). f(b ) < 0 maa embali e langah 3.e. g. b a, iterasi berhenti. 4. Interpretasi hasil iterasi dengan menggunaan Metode Bagi Dua dan Metode Bagi Dua Terboboti. Penggunaan sofware graph untu menentuan tasiran awal seara asar. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Misalan aan diari aar-aar persamaan ( 1) e 1 0 yang tida dapat ditentuan seara esplisit pembuat nol fungsi tersebut. Di sinilah peranan metode nume-ri untu menari nilai hampiran suatu penyelesaian permasalahan matematis. Dengan menggunaan software graph, diperoleh setsa gambar grafi fungsi f ( ) ( 1) sebagaimana Gambar. Gambar. Fungsi f ( ) ( 1) Dari setsa grafi dapat ditentuan tasiran awal aar a = 0,4 dan b =1,. Hasil Iterasi dengan menggunaan Metode Bagi Dua untu f ( ) ( 1). Ambil nilai toleransi = 0, Tabel 1. Hasil iterasi dengan menggunaan Metode Bagi Dua untu f ( ) ( 1). Iterasi a B f () Iterasi berhenti pada iterasi e-17 dengan hasil hampiran aar = 0, dan lebar interval pengapit aar adalah 0, Ambil nilai terboboti = 0, dan = 0,
5 Evi Yuliza/Penggunaan Metode Bagi Dua JPS Vol. 16 No. 1(A) Januari 013 Tabel. Hasil Iterasi untu f ( ) ( 1) dengan menggunaan Metode Bagi Dua terboboti dan nilai terboboti = 0, Iterasi a B f () Iterasi berhenti pada iterasi e-14 dengan hasil hampiran aar = 0,86687 dan lebar interval pengapit aar adalah 0, Interval pengapit ini masih terlalu besar dari pada nilai toleransi yang diberian. Permasalahan lainnya, misalan aan diari aar dari os e 0. Dengan menggunaan software graph, maa setsa grafi fungsi sebagai beriut: Gambar 3. Fungsi f ( ) os e. Hasil Iterasi dengan Menggunaan Metode Bagi Dua untu f ( ) os e. Ambil nilai toleransi = 0, Tabel 3. Hasil Iterasi untu f ( ) os e dengan Menggunaan Metode Bagi Dua. Iterasi a B f () Iterasi berhenti pada iterasi e-5 dengan hasil hampiran aar = 0, dan lebar interval pengapit aar adalah 0, Hasil interval pengapit ini masih lebih besar dari nilai toleransi yang diberian. Hasil Iterasi untu f ( ) os e dengan Meng-gunaan Metode Bagi Dua Terboboti. Ambil nilai terboboti = 0, dan = 0, Tabel 4. Hasil Iterasi untu f ( ) os e dengan Menggunaan Metode Bagi Dua Terboboti dan nilai terboboti = 0, Iterasi a B f () Iterasi berhenti pada iterasi e-14 dengan hasil hampiran aar = 0, dan lebar interval pengapit aar adalah 0, Hasil interval pengapit ini masih lebih besar dari nilai toleransi yang diberian
6 Evi Yuliza/Penggunaan Metode Bagi Dua JPS Vol. 16 No. 1(A) Januari KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh esimpulan sebagai beriut: a. Metode Bagi Dua Terboboti merupaan metode penarian aar yang diperoleh dari memodifiasi Metode Bagi Dua. Dengan ata lain, Metode Bagi Dua Terboboti merupaan generalisasi dari Metode Bagi Dua. b. Perlunya memperhatian anga signifian dalam menentuan nilai terboboti. REFERENSI [1] Yuliza E, 000, Penyelesain Persamaan Dengan Menggunaan Metode Bagi Dua, Sripsi Jurusan Matematia (Tida dipubliasian) [] Dauhoo, Soobhug, 003, An Adaptive Weighted Bisetion Method For For Finding Roots Of Non-Linier Equations. Alamat Web : [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] 8&hid=105&sid=97eade1b-ea77-4ed-9b9- eefbff354%40sessionmgr11. Diases tanggal: 6 Desember 010 Purell dan Varberg, 1995, Calulus with Analyti Geometry, Edisi eempat, Penerbit Erlangga Penna M, 005, The Bisetion Method, Alamt web : _ shared/mathematia_labs/01-limits/p09.pdf Diases tanggal : 3 Februari 01 MKinney, 01, Bisetion Method. Alamat Web: pdf Diases tanggal: 3 Februari 01 Sahid, 005, Pengantar Komputasi Numeri dengan MATLAB, Penerbit Andi Offset, Yogyaarta Chapra, Canale, 1996, Metode Numeri, Jilid 1, Edisi edua, Penerbit Erlangga Boye, Prima De, 1988, Calulus, John Willey and Sons. Ross, 1980, Elementary Analysis The Theory Calulus, Springer-Verlag, New Yor In
Deret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII
Keonvergenan Kesumawati Prodi Statistia FMIPA-UII June 23, 2015 Keonvergenan Pendahuluan Kalau sebelumnya, suu suu pada deret ta berujung berupa bilangan real maa ali ini ita embangan suu suunya dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar belaang Metode analisis yang telah dibicaraan hingga searang adalah analisis terhadap data mengenai sebuah arateristi atau atribut (jia data itu ualitatif) dan mengenai sebuah variabel,
Lebih terperinciGENERALISASI METODE TALI BUSUR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TAK LINEAR SUNARSIH
GENERALISASI METODE TALI BUSUR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN TAK LINEAR SUNARSIH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRACT SUNARSIH.
Lebih terperinciPELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses
Lebih terperinciBEBERAPA MODIFIKASI METODE NEWTON RAPHSON UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH AKAR GANDA. Supriadi Putra, M,Si
BEBERAPA ODIFIKASI ETODE NEWTON RAPHSON UNTUK ENYELESAIKAN ASALAH AKAR GANDA Suriadi Putra,,Si Laboratorium Komutasi Numeri Jurusan atematia Faultas atematia & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kamus
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciINTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh
INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciBAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Ruang Vetor Nyata. Subruang. Kebebasan Linier 4. Basis dan Dimensi 5. Ruang Baris, Ruang Kolom dan Ruang Nul 6. Ran dan Nulitas
Lebih terperinciKENNETH CHRISTIAN NATHANAEL
KENNETH CHRISTIAN NATHANAEL. Sistem Bilang Real. Fungsi dan Grafi. Limit dan Keontinuan 4. Limit Ta Hingga 5. Turunan Fungsi 6. Turunan Fungsi Trigonometri 7. Teorema Rantai 8. Turunan Tingat Tinggi 9.
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaa Untu menacapai tujuan penulisan sripsi, diperluan beberapa pengertian dan teori yang relevan dengan pembahasan. Karena itu, dalam subbab ini aan diberian beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan
Lebih terperinciSUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA
SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA I Nengah Suparta dan I. B. Wiasa Jurusan Pendidian MatematiaUniversitas Pendidian Ganesha E-mail: isuparta@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinci( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang
Latar Belaang Terdapat banya permasalahan atau ejadian dalam ehidupan sehari hari yang dapat dimodelan dengan suatu proses stoasti Proses stoasti merupaan permasalahan yang beraitan dengan suatu aturan-aturan
Lebih terperinciBAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI
BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana
Lebih terperinciBAB IV Solusi Numerik
BAB IV Solusi Numeri 4. Algoritma Genetia Algoritma Genetia (AG) [2] merupaan teni pencarian stoasti yang berdasaran pada meanisme selesi alam dan prinsip penurunan genetia. Algoritma genetia ditemuan
Lebih terperinciBAB III METODE SCHNABEL
BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan
Lebih terperinciVariasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D
Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.
Lebih terperinciESTIMASI TRAJECTORY MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE ENSEMBLE KALMAN FILTER SQUARE ROOT (ENKF-SR)
SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA SAL ESIMASI RAJECORY MOBILE ROBO MENGGUNAKAN MEODE ENSEMBLE KALMAN FILER SQUARE ROO (ENKF-SR) eguh Herlambang Zainatul Mufarrioh Firman Yudianto Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciMENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/f(x) DAN h(x)/f(x) ABSTRACT
MENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/(x DAN h(x/(x Yuliana Saitri 1, Sri Gemawati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinciStudi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya
Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciMENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL
MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL Sarta Meliana 1, Mashadi 2, Sri Gemawati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematia 2 Dosen Jurusan Matematia Faultas Matematia dan
Lebih terperinciSOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)
Prosiding Semirata15 bidang MIPA BKS-PTN Barat Hal 357-36 SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS) Budi Rudianto 1, Narwen Jurusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan
I. PENDAHULUAN. Latar Belaang Teori graf merupaan salah satu bagian ilmu dari matematia dan merupaan poo bahasan yang relatif muda jia dibandingan dengan cabang ilmu matematia yang lain seperti aljabar
Lebih terperinciEstimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan
Lebih terperinciMODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM
MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciPELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR
LAPORAN PENELITIAN BERSAMA DOSEN-MAHASISWA PELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR Ketua Tim: ABDUSSAKIR, M.Pd FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Lebih terperinciFUNGSI BANTU NONPARAMETRIK BARU UNTUK MENYELESAIKAN OPTIMASI GLOBAL
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 2 Otober 27 FUNGSI BANTU NONPARAMETRIK BARU UNTUK MENYELESAIKAN OPTIMASI GLOBAL Ridwan Pandiya #, Emi Iryanti #2 # S Informatia, Faultas Tenologi Industri dan
Lebih terperinciBAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK
BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperincikhazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika
hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN
RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciPEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA
PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Sear Wulandari, Nur Salam, dan Dewi Anggraini Program Studi Matematia Universitas Lambung Mangurat
Lebih terperinciY = + x + x x + e, e N(0, ), Residual e=y -Yˆ
Yogyaarta, 26 Noember 206 ISSN : 979 9X eissn : 25 528X ANALISIS PSEUDOINVERS DAN APLIKASINYA PADA REGRESI LINEAR BERGANDA Kris Suryowati Program Studi Statistia, Faultas Sains erapan, Institut Sains dan
Lebih terperinciBAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR
BAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR 3. Dimensi Partisi Graf Kipas (F n ) Berdasaran Proposisi dan Proposisi, semua graf G selain graf P n dan K n memilii 3 pd(g) n -. Lebih husus, graf Kipas
Lebih terperinciKegiatan Belajar 4. Fungsi Trigonometri
Page o Kegiatan Belajar A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari egiatan belajar, diharapan siswa dapat a. Menentuan nilai ungsi trigonometri b. Menentuan persamaan grai ungsi trigonometri c. Menggambar
Lebih terperinciKENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN
KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi
Lebih terperinciAPLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID
APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas
Lebih terperinciEstimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter
Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter eguh Herlambang 1, Denis Fidita 2, Puspandam Katias 2 1 Program Studi Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa Kampus B
Lebih terperincikhazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika
hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program
Lebih terperincitidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama
BB IV PENGENDLIN TERDESENTRLISSI Untu menstabilan sistem yang tida stabil, dengan syarat sistem tersebut tida mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilauan dengan memberian ompensator terdesentralisasi.
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,
Lebih terperinciModifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa
187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Watu Penelitian Penelitian ini dilauan di Jurusan Matematia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Watu penelitian dilauan selama semester
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti
Lebih terperinciMATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor
MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK [KODE/SKS : KD4 / SKS] Ruang Vetor FIELD: Ruang vetor V atas field salar K adalah himpunan ta osong dengan operasi penjumlahan vetor dan peralian salar. Himpunan ta osong
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciPenerapan Sistem Persamaan Lanjar untuk Merancang Algoritma Kriptografi Klasik
Penerapan Sistem Persamaan Lanjar untu Merancang Algoritma Kriptografi Klasi Hendra Hadhil Choiri (135 08 041) Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR 1
BEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR K a r y a t i Jurusan Pendidian Matematia FMIPA Uniersitas Negeri Yogyaarta e-mail : yatiuny@yahoo.com Abstra. Misalan R adalah ring, Q
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinciNeural Network menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu:
2.4 Artificial Neural Networ 2.4.1 Konsep dasar Neural Networ Neural Networ (Jaringan Saraf Tiruan) merupaan prosesor yang sangat besar dan memilii ecenderungan untu menyimpan pengetahuan yang bersifat
Lebih terperinciUji Alternatif Data Terurut Perbandingan antara Uji Jonckheere Terpstra dan Modifikasinya Ridha Ferdhiana 1 Statistics Peer Group
Uji Alternatif Data Terurut Perbandingan antara Uji Joncheere Terpstra dan Modifiasinya Ridha Ferdhiana Statistics Peer Group Jurusan Matematia FMIPA Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Aceh, 23 email:
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK
PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor
Lebih terperinciMateri. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham
Materi IF37325P - Grafia Komputer Geometri Primitive Menggambar garis Irfan Malii Jurusan Teni Informatia FTIK - UNIKOM IF27325P Grafia Komputer 2008 IF27325P Grafia Komputer 2008 Halaman 2 Garis adalah
Lebih terperinciPENERAPAN AKAR KUADRAT PADA ENSEMBLE KALMAN FILTER (EnKF) ABSTRAK
PENERAPAN AKAR KUADRA PADA ENSEMBLE KALMAN FILER (EnKF) Jasmir 1, Erna Apriliani 2, Didi Khusnul Arif 3 Email: ijas_1745@yahoo.co.id ABSRAK Ensemble Kalman Filter (EnKF) merupaan salah satu metode untu
Lebih terperinciPEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA
PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia
Lebih terperinciKARAKTERISTIK POHON FUZZY
KARAKTERISTIK POHON FUZZY Yuli Stiawati 1, Dwi Juniati 2, 1 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60231 2 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seolah... Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas/Program XII / IPA Semester 2 STANDAR KOMPETENSI 4. Menggunaan onsep pemecahan masalah. Dasar Kegiatan Penilaian Watu 4.1. Menentuan suu
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GETARAN HARMONIS K-13. A. Getaran Harmonis Sederhana
K-13 Kelas X FISIKA GETARAN HARMONIS TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, amu diharapan memilii emampuan sebagai beriut. 1. Memahami onsep getaran harmonis sederhana pada bandul dan pegas
Lebih terperinciSolusi Pengayaan Matematika Edisi 16 April Pekan Ke-4, 2005 Nomor Soal:
Solusi Pengayaan Matematia Edisi 6 pril Pean Ke-4, 00 Nomor Soal: -60. Jia. sin cos tan 00 00, maa nilai adalah... cos sin 00 00. 40 Solusi: [] sin cos tan 00 00 cos sin 00 00 sin sin 00 00 cos sin 00
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k
Kumpulan soal-soal level selesi Kabupaten: 1. Sebuah heliopter berusaha menolong seorang orban banjir. Dari suatu etinggian L, heliopter ini menurunan tangga tali bagi sang orban banjir. Karena etautan,
Lebih terperinciRuang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 37 45 Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya Sadjidon Jurusan Matematia Institut Tenologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciPROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING
Konferensi asional Sistem dan Informatia 28; Bali, ovember 15, 28 KS&I8-44 PROGRAM SIMULASI UTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS IFIITE IMPULSE RESPOSE UTUK MEDIA PEMBELAJARA DIGITAL SIGAL PROCESSIG Damar Widjaja
Lebih terperinciPAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier
PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/2014 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Persamaan Nonlinier Solusi persamaan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Watu : 1x 3x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem
Lebih terperinciALGORITMA GENETKA PADA MULTI DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP)
ALGORITMA GENETKA PADA MULTI DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP) Igusta Wibis Vidi Abar Purwanto 2 FMIPA Universitas Negeri Malang E-mail: wibis.roccity@gmail.com Abstra: Multi Depot Vehicle Routing
Lebih terperinciDanang Mursita Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2002
Bandung DAFTAR ISI Judul Kata Pengantar Daftar Isi i ii iv Bab Fungsi Real. Sistem Bilangan Real. Fungsi dan Grafi 6. Limit dan eontinuan.4 Limit ta Hingga dan Limit di Ta Hingga 7 Bab Turunan dan Penggunaan.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA KOLONI SEMUT PADA PROSES PENCARIAN JALUR TERPENDEK JALAN PROTOKOL DI KOTA YOGYAKARTA
Seminar Nasional Informatia 2009 (semnasif 2009) ISSN: 1979-2328 UPN Veteran Yogyaarta, 23 Mei 2009 IMPLEMENTASI ALGORITMA KOLONI SEMUT PADA PROSES PENCARIAN JALUR TERPENDEK JALAN PROTOKOL DI KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciMAT. 12. Barisan dan Deret
MAT.. Barisan dan Deret i Kode MAT. Barisan dan Deret U, U, U3,..., Un,... Un a + (n-)b U + U +..., Un +... n?? Sn? BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT
Lebih terperinci- Persoalan nilai perbatasan (PNP/PNB)
PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial biasanya digunaan untu pemodelan matematia dalam sains dan reayasa. Seringali tida terdapat selesaian analiti seingga diperluan ampiran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam (Anara) Untu menguji esamaan dari beberapa nilai tengah secara sealigus diperluan sebuah teni yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode
Lebih terperinciPEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN MINIMUM SPANNING TREE DENGAN ALGORITMA SEMUT
PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN MINIMUM SPANNING TREE DENGAN ALGORITMA SEMUT Alamsyah* * Abstract Without a program, computer is just a useless box. In general, the search for the minimum
Lebih terperinciMETODE FUNGSI PENALTI EKSTERIOR. Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika
METODE FUNGSI PENALTI EKSTERIOR Sripsi Diajuan untu Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematia Disusun Oleh : Maria Martini Leto Kurniawan NIM : 03409 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS
Seminar Sains Penidi Sains VI UKSW Salatiga Juni 0 MSLH VEKTOR EIGEN MTRIKS INVERS MONGE DI LJBR MX-PLUS Farida Suwaibah Subiono Mahmud Yunus Jurusan Matematia FMIP Institut Tenologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT)
MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) Asmara Iriani Tarigan (asmara@ut.ac.id) Sitta Alief Farihati Jurusan Matematia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SEMUT UNTUK PENYELESAIAN SHORTEST PATH PROBLEM
Seminar Nasional Sistem dan Informatia 2007; Bali, 16 November 2007 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SEMUT UNTUK PENYELESAIAN SHORTEST PATH PROBLEM Fajar Saptono 1) I ing Mutahiroh
Lebih terperinciPencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan
Abstra Pencitraan omografi Eletri dengan Eletroda Planar di Permuaan D. Kurniadi, D.A Zein & A. Samsi KK Instrumentasi & Kontrol, Institut enologi Bandung Jl. Ganesa no. 10 Bandung Received date : 22 November2010
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciCourse Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.
Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear. Dalam matematika terapan seringkali harus mencari selesaian persamaan yang berbentuk f() = 0 yakni bilangan o sedemikian sehingga f( o ) = 0. Dalam
Lebih terperinciSifat-sifat Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks atas Aljabar Maxplus
J. Sains Dasar () Sifat-sifat Nilai Eigen dan Vetor Eigen Matris atas ljabar Maxplus (The Properties of Eigen Value and Eigen Vector of Matrices Over Maxplus lgebra) Musthofa * dan Nienasih inatari * Jurusan
Lebih terperinciPENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB
PENGENALAN POLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN MATLAB Wirda Ayu Utari Universitas Gunadarma utari.hiaru@gmail.com ABSTRAK Program pengenalan pola ini merupaan program yang dibuat
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA
Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 68 75 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA ELSA JUMIASRI, SUSILA BAHRI, BUKTI GINTING
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK
BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING
Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan
Lebih terperinci