Unnes Journal of Mathematics Education Research

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Unnes Journal of Mathematics Education Research"

Transkripsi

1 UJMER () (3) Unne Journal of Mathematic Education Reearch KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MASTER DAN PENERAPAN SCAFFOLDING Nurhadi Santoa, St. Budi Waluya, dan Suketiyarno Program Studi Matematika, Program Pacaarjana, Univerita Negeri Semarang, Indoneia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari Dietujui Februari Dipublikaikan Juni Keyword: problem-olving ability; MASTER trategy; Scaffolding Abtrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan trategi MASTER dan penerapan caffolding yang valid, prakti dan efektif. Perangkat dikembangkan dengan model 4-D untuk meningkatkan kemampuan pemecahan maalah iwa pada materi bangun ruang ii datar kela VIII. Data te TKPM iwa diolah dengan uji t, propori z, dan regrei..hail pengembangan perangkat: () rata-rata ilabu 4,3; RPP 4,; buku iwa 4,7; LKS 4,4; dan TKPM 4,4; () prakti, dimana rerata hail pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah baik yakni 4,8, 9,% iwa memberikan repon poitif, dan rerata repon guru 3,67 (3).efektif, di mana rata-rata TKPM iwa kelompok ekperimen 8,74 dengan banyak iwa yang mencapai KKM 8,75% edangkan rata-rata TKPM iwa kelompok kontrol 65,33 dengan banyak iwa yang mencapai KKM 3,4%. Terdapat pengaruh kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah iwa terhadap kemampuan pemecahan maalah iwa ebear 78,5%. Berdaarkan hail validai dan hail uji coba diperoleh perangkat yang valid dan hail uji coba diperoleh pembelajaran yang efektif, maka tujuan pengembangan perangkat tercapai. Abtract The purpoe of thi tudy wa to develop the learning of mathematic with trategie MAS- TER and caffolding application that valid, practical and effective. The device wa developed with 4-D model to improve tudent problem-olving ability on the flat ide of geometrical pace grade VIII. Problem-olving tet data proceed by t tet, the proportion of z, and regreion. The development of learning outcome a follow: () the average value of 4.3 validation yllabu; leon plan 4.; tudent book 4.7; tudent workheet 4.4, and problem-olving tet 4.4, () practice where core of teaching competence of teacher 4,8, poitive tudent repone 9,% and average of teacher repone of learning wa 3,76, (3) effective where the average of problem-olving ability tet of eperimental group tudent got 8.74 with many tudent who achieve minimum competence 8.75 % while the average control group tudent got with many tudent who achieve minimum competence 3.4%. There i the influence of independent learning and problem-olving kill of tudent to the problem olving abilitie of tudent at 78.5%. Baed on the validation reult, the devince are valid and the tet reult howed effective learning, therefore, the goal of oftware development i achieved. 3 Univerita Negeri Semarang Alamat korepondeni: Kampu Unne Bendan Ngior Semarang pp@unne.ac.id ISSN

2 Nurhadi Santoa, dkk/ Unne Journal of Mathematic Education Reearch () (3) Pendahuluan Kemampuan memecahkan maalah merupakan keterampilan daar yang haru dimiliki eeorang agar dapat menempuh kehidupannya ecara lebih baik. Pembahaan dalam tulian ini tidak dimakudkan untuk mencakup ecara keeluruhan maalah, tetapi lebih difokukan pada maalah yang berkaitan dengan pelajaran matematika di ekolah. Maalah matematika yang diberikan kepada iwa di ekolah, dimakudkan untuk melatih iwa mematangkan kemampuan intelektualnya dalam memahami, merencanakan, melakukan, dan memperoleh olui dari etiap maalah yang dihadapi. Oleh karena itu, kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan iwa dalam memecahkan maalah dan menjadi pemecah maalah yang uke menjadi tema penting dalam tandar ii kurikulum pendidikan matematika di Indoneia (Depdikna, 6). Berdaarkan pengamatan, kinerja pemecahan maalah matematika iwa kela VIII SMP Negeri Purbalingga maih angat kurang, khuunya pada materi bangun ruang ii datar. Dari hail analii ulangan harian KD 5.3 tentang menghitung lua permukaan dan volume kubu, balok, prima dan lima yang dilaporkan oleh guru pengampu mata pelajaran matematika kela VIII, diketahui bahwa kemampuan pemecahan maalah iwa maih rendah, dari 8 rombongan belajar dengan 3 iwa dalam atu kela, ratarata hanya terdapat 5 ampai 8 iwa yang memiliki kemampuan pemecahan maalah dengan baik yang melibatkan langkah pemecahan. Maih banyak iwa yang tidak mampu mengaitkan maalah yang dihadapi dengan kontek kejadian yang ada dalam kehidupan nyata, tidak mampu memanfaatkan data/informai pada oal, ehingga perencanaan menuju langkah berikutnya menjadi terhenti dan keulitan di dalam menerapkan pengetahuan yang dipelajari ebelumnya. Hal itu ejalan dengan Yeo (Joeph, ) yang menyatakan keulitan pemecahan maalah matematika iwa SMP ecara umum dikarenakan; () kurangnya pemahaman dari maalah yang ditimbulkan, () kurangnya pengetahuan trategi pemecahan, (3) ketidakmampuan untuk menerjemahkan maalah ke dalam bentuk matematika, dan (4) ketidakmampuan menggunakan matematika dengan benar. Berdaarkan pengamatan, keulitan pemecahan maalah matematika iwa materi bangun ruang ii datar juga karena proe pembelajaran belum efektif, lebih terpuat pada guru, dan penggunaan perangkat pembelajaran yang kurang memadai. Aktivita pembelajaran konvenional mengakibatkan terjadinya proe penghafalan konep atau proedur tanpa bermakna, pemahaman konep matematika rendah, iwa haru mengikuti aturan atau proedur yang berlaku ehingga terjadilah pembelajaran mekanitik, akibatnya pembelajaran bermakna yang diharapkan tidak terjadi. Diperlukan upaya oleh guru maupun peneliti untuk mencari olui dengan mengembangkan pembelajaran menggunakan model, trategi dan metode erta teknik yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan maalah matematika iwa. Dalam hal ini peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mampu memfailitai terbentuknya keterampilan pemecahan maalah dan kemandirian belajar iwa elama proe pembelajaran yang valid, prakti dan efektif. Adapun keterampilan pemecahan maalah yang dibangun elama proe pembelajaran adalah keterampilan yang haru dimiliki iwa dalam melakukan tahapan langkah pemecahan maalah model Polya meliputi : () keterampilan memahami maalah, () keterampilan menyuun rencana, (3) keterampilan melakanakan rencana terebut, dan (4) keterampilan melihat kembali hail yang diperoleh (Anggo, ). Sedangkan pembentukan perilaku iwa yang menjadi indikator kemandirian belajar elama proe pembelajaran meliputi () perilaku ketidaktergantungan terhadap orang lain () yakin terhadap dirinya dalam belajar, (3) beruaha mengatur diri dalam belajarnya, (4) beruaha memenuhi kebutuhan belajarnya, (5) beruaha ata daar iniiatif endiri, (6) melakukan kontrol diri (Hidayati dan Lityani, ). Membangun ketertarikan dan kemauan yang kuat pada diri para iwa ehingga mereka mau belajar dan berlatih memecahkan maalah matematika merupakan kegiatan awal dalam upaya membantu mengatai keulitan iwa dalam memecahkan maalah matematika. Untuk itu proe pembelajaran dilakukan dengan cara elalu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan ehari-hari yang dialami iwa dan penanaman nilai-nilai ikap poitif yang haru dimiliki iwa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Salah atu trategi pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan motivai iwa, membentuk keterampilan-keterampilan dan kemandirian belajar iwa adalah trategi MASTER atau enam langkah tahapan dalam metode Accelerated Learning dengan itilah ingkatan MAS- TER (Roe dan Nicholl, : 94) yang meliputi () Motivating your mind (memotivai pikiran), () Acquiring the information (memperoleh informai), 7

3 Nurhadi Santoa, dkk/ Unne Journal of Mathematic Education Reearch () (3) (3) Searching out the meaning (menyelidiki makna),(4) Triggering the memory (memicu memori), (5) Ehibiting what you know (memperlihatkan apa yang anda ketahui), (6) Reflecting how you ve learned (mereflekikan apa yang telah dipelajari). Dan elama proe pembelajaran diterapkan Scaffolding yang diberikan oleh guru/iwa yang lebih mampu kepada iwa yang mengalami keulitan yakni dengan memberikan ejumlah bear bantuan pada tahap awal dan ecara bertahap bantuan dikurangi ampai pada akhirnya mereka dilepa dan mampu menyeleaikan endiri (Aghileri, 6). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementai pembelajaran matematika dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding untuk meningkatkan kemampuan pemecahan maalah iwa pada materi bangun ruang ii datar kela VIII dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang valid, prakti dan efektif. Adapun perangkat pembelajaran yang dimakud adalah ilabu, RPP, LKS, Buku Siwa dan TKPM. Metode Penelitian ini termauk jeni reearch and development atau jeni penelitian dan pengembangan, yaitu pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding pada materi lua permukaan dan volume bangun ruang ii datar egiempat kela VIII. Perangkat yang dikembangkan meliputi ilabu, RPP, LKS, buku iwa, dan TKPM. Model pengembangan pembelajaran untuk menghailkan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel.. 4-D adalah ingkatan dari Define (pendefiniian), Deign (perancangan), Develop (pengembangan), dan Dieminate (penyebaran). (Thiagarajan, Semmel, dan Semmel, 974) Semua tahap dalam model 4-D yang dilakukan dalam penelitian ini, tapi pada tahap ke-4 yaitu dieminate yang eharunya ada 3 langkah yang haru dilakukan yaitu te validai, pengemaan dan difui adopi, dalam penelitian ini hanya te validai aja yang dilakukan.intrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri ata lembar obervai keaktifan iwa, angket motivai iwa dan guru, lembar validai perangkat pembelajaran, dan intrumen te kemampuan pemahaman relaional. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode te, obervai erta angket. Analii data validita perangkat yaitu data hail penilaian para ahli untuk etiap apek dari etiap perangkat yang dikembangkan dianalii berdaarkan rerata kor. Rerata kor penilaian validator dihitung dengan cara rata-rata jumlah kor perangkat pembelajaran dibagi dengan banyaknya apek penilaian perangkat pembelajaran (Hobri, : 53). Dengan i=,,3,4,5 dimana untuk ilabu, untuk RPP, 3 untuk Buku iwa, 4 untuk LKS dan 5 untuk te kemampuan pemecahan maalah. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika mendapat kategori penilaian baik dan angat baik. Analii te kemampuan pemahaman relaional adalah oal bentuk uraian, akan dianalii validita reliabilita, daya pembeda, dan tingkat keukaran oal. Analii data keterampilan pemecahan malah dan kemandirian belajar iwa iwa yang diperoleh melalui pengamatan dianalia dengan menggunakan rating cale. Skor tertinggi tiap butir pertanyaan adalah 5 dan terendah. Analii data kepraktian yang digunakan adalah analii data repon iwa terhadap pembelajaran dan analii repon guru terhadap perangkat pembelajaran. Analii data repon iwa terhadap proe pembelajaran yang digunakan adalah analii perentae. Perentae tiap repon poitif dihitung dengan cara jumlah repon poitif tiap apek yang muncul dibagi dengan jumlah eluruh iwa dikalikan dengan %. Repon iwa dikategorikan poitif jika rata-rata perentae repon iwa yang diperoleh lebih dari 8%. Sedangkan dalam melakukan dan memberikan penilaian pada lembar angket repon guru digunakan pedoman penilaian (rubrik) yang telah diiapkan ebelumnya oleh peneliti. Rata-rata repon guru (Rg) dihitung dengan cara menjumlah rata-rata kor repon guru tiap apek dibagi dengan banyaknya apek. Analii uji keefektifan uji awal yang haru dilakukan adalah uji normalita data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data keadaan awal ampel berditribui normal atau tidak. Penerimaan Ho dengan menggunakan ignifikani yang diperoleh dari kolom Kolmogorof-Smirnov program SPSS yaitu jika nilai ig > 5%. Selanjutnya dilakukan uji homogenita, uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan aumi bahwa ampel dari populai penelitian berawal dari kondii yang ama atau homogen kriteria penerimaan H, jika ig >,5. Setelah melakukan uji homogenita langkah elanjutnya melakukan uji keamaan rata-rata dua kela. Dengan mengaumikan bahwa kedua kela mempunyai varian yang ama, dalam penelitan ini rumu uji tatitik yang digunakan (Sudjana, 5: 39) adalah 7

4 Nurhadi Santoa, dkk/ Unne Journal of Mathematic Education Reearch () (3) dengan = ( n t = + n n ) + ( n ) n + n. Uji banding dilakukan dengan menggunakan SPSS yaitu independent ample tet. Apabila nilai ig pada independent ample tet > 5% artinya H diterima atau varian dua variabel ama. Sehingga dipilih aumi equal variance aumed. Untuk aumi equal variance aumed, jika nilai ig (-tailed) > 5% maka H diterima yang artinya rataan nilai te pendahuluan kedua kela adalah ama (Suketiyarno, :-3). Selanjutnya análii data akhir dimulai dengan melakukan uji prayarat yakni uji normalita dan homogenita. Data akhir adalah berupa nilai hail te kemampuan pemecahan maalah iwa. Uji tatitik yang digunakan untuk ketuntaan dalam mencapai KKM digunakan uji atu pihak. Rumu yang digunakan untuk menghitung ketuntaan rata-rata kela adalah ebagai berikut. µ = n t Keterangan : : nilai rata-rata TKPM, µ : nilai rata-rata yang dihipoteikan (KKM yaitu 75), : impangan baku ampel, n : banyaknya ampel. Selanjutnya hail terebut dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk = n- dengan kriteria pengujian 5%. H ditolak jika t hitung t( α ) (Sudjana, 5: 3). Uji ketuntaan klaikal digunakan uji propori dua pihak. Rumu yang digunakan adalah ebagai berikut. z = π n π ( π ) n Sudjana 5: 33) Keterangan: = banyaknya iwa yang mencapai KKM, π = nilai propori yang dihipoteikan, yaitu 75%, n = banyaknya ampel. Selanjutnya hail terebut dibandingkan dengan nilai z tabel dengan criteria pengujian 5%. H diterima jika z hitung. < z < z ( α ) ( α ) Uji beda rata-rata dua ampel untuk menguji perbedaan rata-rata kela uji coba perangkat (kela ekperimen) dan kela kontrol. Dengan mengaumikan bahwa ke dua kela mempunyai varian yang ama, rumu uji tatitik yang digunakan (Sudjana 5: 39) adalah: dengan t =, S = ( + ) n n ( n ) + ( n ) n + n Keterangan: : Nilai rata-rata TKMP kela ekperimen, : Nilai rata-rata TKPM kela kontrol, : varian data pada kela ekperimen, : varian data pada kelakontrol, n : banyaknya ubyek pada kela ekperimen, n : banyaknya ubyek pada kela kontrol. Dengan tingkat ignifikani dipilih α =,5. Menerima Ho dan tolak H jika t < t < t α, n + n α (Sudjana, 5 : 39). Analii uji regrei ganda dalam penelitian ini dapat juga menggunakan program SPSS. H ditolak jika nilai ig lebih kecil dari 5%. Selanjutnya untuk mengetahui bearnya kontribui variabel X dan X terhadap Y dapat dilihat dari nilai R quare (Suketiyarno, ). Untuk mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan maalah dan kemandirian belajar iwa pada kela uji coba perangkat berdaarkan nilai prete dan pote dapat dilihat berdaarkan grafik peningkatan elama kegiatan uji coba. Hail dan Pembahaan Validai pertama emua validator memberikan maukan agar perangkat pembelajaran yang dikembangkan perlu direvii. Maukan dari emua validator dianalii oleh peneliti untuk mengadakan perbaikan. Hail perbaikan perang- 7

5 Nurhadi Santoa, dkk/ Unne Journal of Mathematic Education Reearch () (3) kat diberikan kembali kepada validator untuk diberikan penilaian ulang, jika belum valid maka dilakukan revii kembali, dan eterunya hingga diperoleh perangkat pembelajaran yang valid menurut ahli dan menghailkan Draf. Hail penilaian ecara umum oleh validator terhadap perangkat pembelajaran menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan mempunyai rata-rata pada interval 4, 5, dengan klaifikai angat baik euai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat diimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid. Perangkat pembelajaran dikatakan prakti apabila memenuhi: () kemampuan guru melakanakan pembelajaran tergolong baik, () repon guru dan iwa tergolong poitif (Nieveen (999:7). Hail pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran matematika dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding diperoleh rata-rata kor 4,8 dari kor tertinggi 5, yang berarti kemampuan guru mengelola pembelajaran tergolong baik. Dari hail pengiian angket repon iwa kemudian diproentae dan diperoleh bahwa 9,% iwa memberikan repon poitif, dengan kata lain iwa memberikan repon poitif lebih dari 8%, maka dapat diimpulkan bahwa iwa memberikan repon poitif dan baik untuk pembelajaran dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding pada materi bangun ruang ii datar kela VIII. Hail pengiian angket repon guru terhadap perangkat pembelajaran kemudian dianalii. Rata-rata hail angket repon guru terhadap perangkat pembelajaran adalah 3,67 dimana kor tertinggi adalah 4 dan terletak pada interval 3, 4, dengan klaifikai baik euai yang ditetapkan. Jadi repon guru terhadap perangkat pembelajaran termauk kategori baik. Pembelajaran dikatakan efektif, jika tujuan yang diharapkan dari pengembangan perangkat minimal mencapai kategori efektif yaitu: () pembelajaran tunta dengan rata-rata klaikal mencapai KKM, () kemampuan pemecahan maalah iwa antara kela yang dikenai pembelajaran dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding lebih baik dibandingkan kela ekpoitori dan banyak iwa yang tunta KKM juga lebih banyak, (3) ada pengaruh poitif antara keterampilan pemecahan maalah dan kemandirian belajar iwa terhadap kemampuan pemecahan maalah iwa, (4) terdapat peningkatan keterampilan pemecahan maalah dan kemandirian belajar iwa pada kela uji coba perangkat. Adapun uji ketuntaan pencapaian KKM terhadap data nilai TKPM kela uji coba perangkat menggunakan uji rata atu pihak. Dengan rumu yang telah diebutkan di ata maka diperoleh: nilai rata-rata kela ( ) = 8,7; nilai rata-rata yang dihipoteikan/kkm ( µ o ) = 75; impangan baku ampel () =,3; banyaknya ampel ( n ) = 9 dengan menggunakan taraf ignifikan 5% dan dk= (9 ) = 8 diperoleh nilai t (- α adalah,7. Diperoleh t ) hitung = 3,46 >,68 maka H o ditolak, artinya rata-rata kemampuan pemahaman relaional kela uji coba perangkat lebih bear dari 75. Jadi Kemampuan pemecahan maalah iwa kela ekperimen mencapai ketuntaan. Uji pencapaian ketuntaan klaikal digunakan uji propori atu pihak dilakukan untuk mengetahui apakah banyaknya iwa yang mencapai ketuntaan telah mencapai ekurangkurangnya 8%. Dengan menggunakan uji propori yang telah diebutkan di ata maka diperoleh hail perhitungannya pada kela ekperimen didapatkan z hitung yaitu,4 dan z tabel yaitu,64 dengan tingkat kealahan 5% maka H ditolak, ehingga bia diimpulkan bahwa propori iwa pada kela ekperimen yang mencapai KKM 75 telah melampaui 8%. Uji perbedaan dimakudkan untuk membandingkan rataan variabel nilai te kemampuan pemecahan maalah iwa kela uji coba dengan iwa pada kela kontrol. Berdaarkan perhitungan uji beda dua rata-rata diperoleh t hitung =4,4 dengan dk=4+4- = 78 dan taraf ignifikan 5%, dari daftar ditribui tudent diperoleh t tabel =,647. Karena t hitung >t tabel maka H o ditolak ehingga rata-rata nilai TKPM kela yang menggunakan pembelajaran dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding lebih baik dari pada kela dengan pembelajaran ekpoitori. Untuk uji pengaruh, variabel beba dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar iwa ( ) dan keterampilan pemecahan maalah ( ), edangkan variabel terikat adalah kemampuan pemecahan maalah (Y ). Data tentang kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah iwa diambil dari hail pengamatan yang direkam dalam lembar pengamatan. Sedangkan data kemampuan pemecahan maalah iwa diambil melalui te kemampuan pemecahan maalah (TKPM) yang dilakanakan pada akhir pertemuan. Berdaarkan analii pengaruh kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah iwa ecara berama-ama memberikan dukungan ebear R quare =,8 = 8,%. Hal ini berarti kemampuan pemahaman relai- 73

6 Nurhadi Santoa, dkk/ Unne Journal of Mathematic Education Reearch () (3) onal dipengaruhi oleh kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah iwa ebear 8,% dan,% dipengaruhi faktor lain. Gambar. Grafik peningkatan kemandirian belajar iwa Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding pada materi bangun ruang ii datar kela VIII yang dikembangkan menggunakan model 4-D dalam penelitian ini telah dinyatakan valid etelah mendapatkan validai dari tim ahli dan teman ejawat. Perangkat terebut juga ecara prakti dapat meningkatkan kemampuan pemecahan maalah iwa dengan repon yang poitif ebear 9,%, dan guru memberikan repon dengan rata-rata 3,67 yang termauk dalam kategori baik. Hail analii terhadap keefektifan pembelajaran terebut telah mencapaiindikator efektif, yaitu kemampuan pemahaman iwa kela ekperimen mencapai ketuntaan dengan melampaui 75 ebagai KKM dan propori 8%. Rata-rata nilai TKPM iwa di kela yang menggunakan pembelajaran dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding lebih baik dari pada kela yang menggunakan pembelajaran dengan model ekpoitori, terdapat pengaruh poitif kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah terhadap kemampuan pemecahan maalah iwa ebear 8,%, erta terjadi peningkatan kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah pada 5 iwa pilihan di kela yang menggunakan pembelajaran dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding. Saran Gambar. Grafik peningkatan keterampilan pemecahan maalah iwa Dari gambar dan gambar ditunjukkan bahwa elama implementai perangkat pembelajaran menggunakan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding terlihat dengan jela adanya peningkatan kemandirian belajar dan keterampilan pemecahan maalah pada 5 iwa pilihan. Kelima iwa pilihan terebut mewakili iwa kela ekperimen berdaarkan te pendahuluan yang dilakukan. Simpulan Dari hail penelitian pengembangan perangkat pembelajaran dengan trategi MASTER dan penerapan Scaffolding pada materi bangun ruang ii datar kela VIII, peneliti dapat memberikan aran yaitu Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dapat digunakan guru ebagai alternatif dalam proe pembelajaran karena perangkat pembelajaran telah valid erta terbukti efektif dan prakti. Daftar Putaka Anghileri. 6. Scaffolding Practice That Enhance Mathematic. Learning Journal of Mathematic Teacher Education 9: 33 5.DOI.7/ Anggo, M.. Pelibatan Metakognii Dalam Pemecahan Maalah Matematika. Jurnal Edumatica. Volume nomor, Oktober hal Depdikna. 6. Permendikna Nomor Tahun 6 Tentang Standar Ii Sekolah Menengah Ata. Jakarta: Depdikna. Hidayati dan Lityani.. Pengembangan Intrumen Kemandirian Belajar Mahaiwa. Jurnal Penelitian dan Evaluai Pendidikan. Tahun 4, Nomor Hobri.. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikai Pada Penelitian Pendidikan Matematika. Jember: Pena Salabila. Nieveen, dkk Prototyping to Reach Product Quality. Deign approache and tool in education and training (ed). Pp Sudjana, 5. Metode Statitika. Bandung: Tarito. Suketiyarno. YL.. Statitika Daar. Unne. Semarang Thiagarajan, S., Semmel, D.S., Semmel. M.I Intructional Development for Training Teacher of Eceptional Children, A Source Book. Blomington: 74

7 Nurhadi Santoa, dkk/ Unne Journal of Mathematic Education Reearch () (3) Center of Inovation on Teaching the Handicapped Minnepoli Indiana Univerity. (8 September ) 75

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics Education Research

Unnes Journal of Mathematics Education Research UJMER () (013) Unnes Journal of Mathematics Education Research http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT BERBASIS

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

Estimasi Parameter Model Regresi Spline

Estimasi Parameter Model Regresi Spline Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-789 Etimai Parameter Model Regrei Spline Etimation of Parameter Spline Regreion Model M. Fathurahman Program Studi Statitika FMIPA Univerita Mulawarman e-mail

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (013: 107) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen diartikan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Forum Statitika dan Komputai, Oktoberl 5, p: 7 4 Vol. No. ISSN : 853-85 KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Marzuki Juruan

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI

Lebih terperinci

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008 Penyeleaian Soal Ujian Tengah Semeter 008 Soal A Curah hujan harian maximum tahunan elama periode 978.d. 007 di Staiun Godean Yogyakarta diajikan pada tabel di bawah ini. kedalaman hujan (mm) rekueni 5

Lebih terperinci

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin   ABSTRAK Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY ) Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 44 52 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar 7 III. METDE PENELITIAN A. Populai Peelitia Populai peelitia ii yaitu eluruh iwa kela MA Negeri Badar Lampug dega ampel kela, pada emeter geap Tahu Pelajara 0/0. B. ampel Peelitia Tekik pegambila ampel

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m) BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pr RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Program dan Kegiatan Indikatif 1. Program Peningkatan Pendidikan Anak Uia Dini, dengan aaran program yaitu:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN DUA PER

MEMBANDINGKAN DUA PER MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional) JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci